09e01143
DESCRIPTION
dishonestyTRANSCRIPT
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIS DAN KECURANGAN AKADEMIS
PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
Ujian Sarjana Psikologi
Oleh
SITI ANNISA RIZKI
041301005
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
GENAP, 2008/2009
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
SKRIPSI
HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIS DAN KECURANGAN
AKADEMIS PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dipersiapkan dan disusun oleh :
SITI ANNISA RIZKI
041301004
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Psikologi
Prof. Dr. Chairul Yoel, Sp. A(K)
NIP. 140 080 762
Tim Penguji
1. Zulkarnain S.Psi, Psi
NIP : 132 285 918 ( )
2. Ferry Novliadi, M.Si
NIP : 132 316 960 ( )
3. Lili Garliah, M.Si
NIP : 131 626 693 ( )
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa
skripsi saya yang berjudul:
Hubungan Prokrastinasi Akademis dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara
Adalah hasil karya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar
kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi ini yang saya kutip dari
karya orang lain, telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidan
dan etika penulisan.
Apabila di kemudian hari ditemukan adanya kecurangan didalam skripsi ini, saya
bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-
sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Medan, Maret 2009
SITI ANNISA RIZKI
NIM: 041301005
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Hubungan Prokrastinasi Akademis dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas
Psikologi Universitas Sumatera Utara
Siti Annisa Rizki dan Rr. Lita Hadiati, S.Psi, Psikolog
ABSTRAK Mahasiswa sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi tidak akan pernah terlepas dari aktivitas belajar dan keharusan mengerjakan tugas-tugas studi. Salah satu kriteria mahasiswa yang berhasil adalah mahasiswa yang memiliki kemampuan mengatur waktu secara tepat dan memiliki batas waktu untuk setiap pengerjaan tugas namun kemampuan mengatur waktu ini tidak dimiliki oleh semua mahasiswa, Djamarah (2002) menemukan banyak mahasiswa yang mengeluh karena tidak dapat membagi waktunya dengan tepat kapan harus memulai dan mengerjakan sesuatu sehingga waktu yang seharusnya dapat bermanfaat terbuang dengan percuma. Kecenderungan untuk tidak segera memulai menghadapi suatu tugas merupakan indikasi dari prokrastinasi (Knaus, 1986) dan prokrastinasi dalam mengerjakan tugas-tugas akademis digolongkan kedalam bentuk prokrastinasi akademis. Prokrastinasi akademis dihubungkan dengan berbagai konsekuensi negatif, salah satunya adalah kecurangan akademis.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasi yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.
Penelitian ini melibatkan 205 orang mahasiswa Fakultas Psikologi USU sebagai subjek penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan uji Pearson Correlation. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Prokrastinasi Akademis dan Skala Kecurangan Akademis yang disusun sendiri oleh peneliti.
Hasil analisa data menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis dengan nilai p= .00 dan nilai korelasi sebesar 0.46. Hasil analisa tambahan penelitian didapatkan bahwa terdapat perbedaan kecurangan akademis ditinjau dari jenis kelamin dan tidak ada perbedaan signifikan kecurangan akademis ditinjau dari usia dan IPK. Kata kunci: Prokrastinasi Akademis, Kecurangan Akademis
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan nikmat-Nya hingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Prokrastinasi Akademis dan
Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara”.
Penyusunan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mencapai gelar Sarjana Psikologi di Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik
dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini sangatlah sulit bagi penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Chairul Yoel, Sp.A(K) selaku Dekan Psikologi Universitas
Sumatera Utara
2. Ibu Rr. Lita Hadiati, S.Psi, Psikolog selaku dosen pembimbing penulis yang
selalu penuh kesabaran dalam membimbing saya serta menyediakan waktu
ditengah kesibukannya. Terima kasih Ibu Lita, segala sesuatu yang Ibu
berikan sangat berarti bagi saya.
3. Orangtua tercinta, kepada Ayah Makmur Syahputra dan Mama Nurhalifah.
Terima kasih atas dukungan dan doa. Semoga Ayah dan Mama selalu dalam
lindungan-Nya dan cepat diberikan kesembuhan oleh Allah SWT.
4. Ibu Eka Ervika, M.Si selaku dosen pembimbing akademik.
5. Untuk teman-teman Psikologi USU angkatan 2004, terima kasih atas
kebersamaan dan pengalaman yang telah kita jalani bersama.
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Tanpa bantuan mereka semua mungkin skripsi ini tidak akan pernah selesai dan
semoga pengorbanan dan jasa baik yang diberikan kepada peneliti mendapat imbalan
yang setimpal dari Allah SWT.
Walaupun demikian, semua kekurangan dan kesalahan pada penulisan skripsi ini
adalah karena kelalaian peneliti sendiri. Sekali lagi peneliti mohon maaf. Semoga skripsi
ini bermanfaat bagi orang yang membacanya.
Medan, Maret 2009
Penulis.
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK.................................................................................................. i
KATA PENGANTAR…………………………………………………… ii
DAFTAR ISI……………………………………………………….......... iv
DAFTAR TABEL……………………………………………………..... vii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………… 1
B. Identifikasi Permasalahan…………………………. 6
C. Tujuan Penelitian………………………………….. 7
D. Manfaat Penelitian………………………………… 7
1. Manfaat teoritis………………………………… 7
2. Manfaat praktis…………………………………. 7
E. Sistematika Penulisan…………………………………. 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Prokrastinasi Akademis………………………………. 10
1. Pengertian prokrastinasi akademis……………….. 10
2. Faktor-faktor prokrastinasi akademis…………….. 12
3. Ciri-ciri prokrastinasi akademis………………….. 12
4. Jenis-jenis tugas pada prokrastinasi akademis…… 14
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
5. Akibat prokrastinasi………………………………. 15
B. Kecurangan Akademis……………………………... 16
1. Pengertian kecurangan akademis………………... 16
2. Faktor-faktor kecurangan akademis……………… 17
3. Bentuk-bentuk kecurangan akademis……………… 21
C. Mahasiswa
1. Pengertian mahasiswa……………………………... 22
2. Mahasiswa Fakultas Psikologi USU………………. 23
D. Hubungan Prokrastinasi dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi USU………………… 24
E. Hipotesis……………………………………………... 26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel Penelitian…………………….. 28
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian…………… 28
1. Prokrastinasi akademis…………………………. 28
2. Kecurangan akademis………………………….. 29
C. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel.... 30
1. Populasi dan sampel.................................................. 30
2. Metode pengambilan sampel...................................... 31
3. Jumlah sampel penelitian............................................32
D. Alat Ukur Yang Digunakan……....................……….... ..32
1. Skala prokrastinasi akademis………………………..32
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
2. Skala kecurangan akademis………………………....34
E. Validitas dan Reliabilitas dan Uji Daya Beda Aitem…... 35
1. Validitas alat ukur…………………….…………… 35
2. Reliabilitas dan Uji Daya Beda Aitem……………. 36
F. Hasil Uji Coba………………………………………… 37
1. Hasil Uji Coba Skala Prokrastinasi Akademis……. 38
2. Hasil Uji Coba Skala Kecurangan Akademis……... 39
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian.................................. 42
1. Tahap persiapan..................................................... 42
2. Tahap pelaksanaan................................................. 44
3. Tahap pengolahan data.......................................... 45
H. Metode Analisa Data………………........................... 45
1. Analisa Hasil Utama Penelitian.............................. 45
2. Analisa Hasil Tambahan Penelitian....................... 46
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Subjek Penelitian............................ 48
1. Penggolongan subjek berdasarkan jenis kelamin... 48
2. Penggolongan subjek berdasarkan usia..................... 49
3. Penggolongan subjek berdasarkan IPK.................... 49
B. Hasil Penelitian............................................................... 50
1. Hasil uji asumsi penelitian........................................ 50
2. Hasil utama penelitian.............................................. 52
3. Hasil tambahan penelitian........................................ 58
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
C. Pembahasan................................................................... 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.................................................................... 64
B. Saran................................................................................ 65
1. Saran metodologis.................................................. 65
2. Saran praktis.......................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA .........................…………………........................ 68
LAMPIRAN
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Jumlah Mahasiswa Fakultas Psikologi USU………..…… 24
Tabel 2 Distribusi Aitem Skala Prokrastinasi Akademis Sebelum
Uji Coba............................................................................. 33
Tabel 3 Distribusi Aitem Skala Kecurangan Akademis Sebelum
Uji Coba............................................................................. 35
Tabel 4 Distribusi Aitem Skala Prokrastinasi Akademis Setelah
Uji Coba............................................................................. 38
Tabel 5 Distribusi Aitem Skala Prokrastinasi Akademis Untuk
Penelitian.......................................................................... 39
Tabel 6 Distribusi Aitem Skala Kecurangan Akademis Setelah
Uji Coba........................................................................... 40
Tabel 7 Distribusi Aitem Skala Kecurangan Akademis
Untuk Penelitian............................................................... 41
Tabel 8 Penyebaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin............... 48
Tabel 9 Penyebaran Subjek Berdasarkan Usia.............................. 49
Tabel 10 Penyebaran Subjek Berdasarkan IPK................................ 50
Tabel 11 Hasil Uji Normalitas.......................................................... 51
Tabel 12 Hasil Uji Linearitas Hubungan............................................ 52
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 13 Korelasi Antara Prokrastinasi dan Kecurangan Akademis
Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU............................ 53
Tabel 14 Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik
Prokrastinasi Akademis......................................................... 54
Tabel 15 Kategorisasi Data Pada Variabel Prokrastinasi Akademis..... 55
Tabel 16 Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik
Kecurangan Akademis.......................................................... 56
Tabel 17 Kategorisasi Data Pada Variabel Kecurangan Akademis..... 57
Tabel 18 Matriks Hubungan Variabel Kecurangan Akademis dan
Prokrastinasi Akademis........................................................... 57
Tabel 19 Gambaran Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas
Psikologi USU Berdasarkan Jenis Kelamin............................. 59
Tabel 20 Gambaran Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas
Psikologi USU Berdasarkan usia.............................................. 59
Tabel 21 Gambaran Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas
Psikologi USU Berdasarkan IPK........................................... 60
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A………………………………………………………………. 71
1. Data Mentah Uji Coba Skala Prokrastinasi Akademis........ 72
2. Reliabilitas dan Daya Beda Aitem Skala Prokrastinasi
Akademis…………………………………………………. 92
3. Data mentah Uji Coba Skala Kecurangan Akademis……... 98
4. Reliabilitas dan Daya Beda Aitem Skala Kecurangan
Akademis…………………………………………………... 118
Lampiran B…………………………………………………………..…… 127
1. Data Mentah Subjek Penelitian Pada Skala Prokrastinasi
Akademis……………………………………………….….. 128
2. Data Mentah Subjek Penelitian Pada Skala Kecurangan
Akademis………………………………………………….. 140
3. Data Subjek Penelitian dan Ketegorisasi Subjek
Penelitian.............................................................................. 155
Lampiran C……………………………………………………………… 160
1. Uji Normalitas Sebaran………………………………………. 161
2. Uji Linearitas Hubungan……………………………………… 162
3. Uji Hipotesa…………………………………………………... 163
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Lampiran D…………………………………………………………….. 164
1. Deskriptif Statistik Dari Skala Prokrastinasi Akademis…..… 165
2. Deskriptif Statistik Dari Skala Kecurangan Akademis……… 165
3. Gambaran Kecurangan Akademis Berdasarkan
Jenis kelamin…………………………………………………. 166
4. Gambaran Kecurangan Akademis Berdasarkan Usia………… 167
5. Gambaran kecurangan Akademis berdasarkan IPK…………. 168
Lampiran E……………………………………………………………... 169
1. Contoh Aitem Skala Prokrastinasi Akademis………………….... 170
2. Contoh Skala Kecurangan Akademis………………………….... 171
3. Surat Izin Pengambilan Data…………………………………….. 172
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan menuntun manusia untuk memperoleh pembelajaran dari segala usia
baik melalui pendidikan formal, non formal maupun informal. Salah satu tempat dimana
pendidikan diberikan secara formal adalah perguruan tinggi. Perguruan tinggi sebagai
lembaga pendidikan memegang peranan penting untuk menghasilkan tenaga ahli yang
tangguh dan kreatif dalam menghadapi tantangan pembangunan dengan bekal ilmu dan
kemampuan yang dimilikinya (Sidjabat, 2008).
Mahasiswa sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi tidak akan
pernah terlepas dari aktivitas belajar dan keharusan mengerjakan tugas-tugas studi. Salah
satu kriteria mahasiswa yang berhasil adalah mahasiswa yang memiliki kemampuan
mengatur waktu yang tepat dan memiliki batas waktu untuk setiap pengerjaan tugasnya
(Martin & Osborne dalam Yulistia, 2008). Kemampuan mengatur waktu secara tepat ini
tidak dimiliki oleh semua mahasiswa, Djamarah (2002) menemukan banyak mahasiswa
yang mengeluh karena tidak dapat membagi waktu kapan harus memulai dan
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
mengerjakan sesuatu sehingga waktu yang seharusnya dapat bermanfaat terbuang dengan
percuma.
Kecenderungan untuk tidak segera memulai ketika menghadapi suatu tugas yang
dilakukan oleh mahasiswa merupakan indikasi dari prokrastinasi (Knaus, 1986). Menurut
Ziesat, Rosenthal & White (dalam Holmes, 2000) penundaan dalam mengerjakan tugas-
tugas yang diberikan oleh fakultas digolongkan ke dalam bentuk prokrastinasi akademis.
Bentuk dari prokrastinasi akademis dapat berupa penundaan mengerjakan tugas
mengarang, penundaan belajar menghadapi ujian, penundaan tugas membaca, penundaan
kinerja tugas administratif, penundaan menghadiri pertemuan dan penundaan kinerja
akademis secara keseluruhan (Solomon & Rothblum, 1984).
Prokrastinasi akademis yang dilakukan oleh mahasiswa banyak terjadi di
perguruan tinggi (Solomon & Rothblum dalam Holmes, 2000). Beberapa penelitian yang
mendukung hal tersebut diantaranya penelitian Ellis dan Knaus (dalam Holmes, 2000)
yang melaporkan 70% mahasiswa Amerika melakukan prokrastinasi. Solomon dan
Rothblum juga meneliti hal yang sama terhadap 291 mahasiswa Amerika dengan
mendapatkan hasil yang lebih spesifik yaitu lebih dari 40% partisipan selalu melakukan
prokrastinasi dalam tugas menulis (dalam Young & Fritzsche, 2002). Prokrastinasi
akademis juga diteliti oleh Sari, Putri, Syahputri, Pohan, Atrizka, Arida, Garunia dan
Ryantika (2008) kepada 66 mahasiswa Fakultas Psikologi USU. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan sebesar 48.5% atau sebanyak 32 mahasiswa melakukan prokrastinasi dalam
tugas mengarang, 78.8% atau sebanyak 52 mahasiswa melakukan prokrastinasi dalam
belajar untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian, 65.2% atau sebanyak 43
mahasiswa melakukan prokrastinasi dalam tugas membaca, 51.5% atau 34 mahasiswa
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
melakukan prokrastinasi dalam menghadiri pertemuan/diskusi, 40.9% atau sebanyak 27
mahasiswa melakukan prokrastinasi dalam tugas administratif dan sebanyak 63.6% atau
42 mahasiswa melakukan prokrastinasi secara keseluruhan.
Prokrastinasi akademis dihubungkan dengan berbagai konsekuensi negatif (Boice,
Ferrari, Hewitt, Mittelstead, Woellert, Kennedy, McKean, Roig & deTommaso, Solomon
& Rothblum, Burka & Yuen dalam Young & Fritzsche, 2002). Salah satu bentuk
konsekuensi negatif dari prokrastinasi akademis adalah kecurangan akademis (Roig &
deTommaso dalam Hendricks, 2004). Pelaku prokrastinasi akademis pada umumnya
mengerjakan tugas pada menit terakhir batas pengumpulan tugas dan dapat membuat
mereka merasa panik, perasaan panik tersebut dapat menyebabkan mahasiswa membuat
keputusan buruk seperti berperilaku curang. Salah satu perilaku curang yang dapat terjadi
sebagai bentuk ketidaksiapan mahasiswa dalam menghadapi batas waktu adalah tindak
plagiat atau tindakan menyalin tugas menulis mahasiswa lain ataupun dari internet.
Tindak plagiat tersebut menjadi salah satu cara yang mudah dalam mengerjakan tugas
ketika menghadapi batas waktu yang semakin dekat (Westphal, 2004). Penn (2007) juga
menambahkan bahwa pelaku plagiarisme menganggap bahwa dengan melakukan tindak
plagiat walaupun ia melakukan penundaan pada pengerjaannya, maka tugasnya akan
dapat diselesaikan dengan mudah. Selain tindak plagiat, menurut Cizek (2008) perilaku
mencontek juga ditemukan sebagai hasil dari penundaan kegiatan belajar.
Mahasiswa Fakultas Psikologi USU sebagai salah satu subjek dalam institusi
pendidikan dituntut untuk senantiasa mengatur waktu secara tepat dan harus menerapkan
dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab nilai-nilai kejujuran dan integritas
pengetahuan. Berdasarkan penelitian Sari dkk (2008), prokrastinasi akademis diketahui
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
dialami oleh mahasiswa di Fakultas ini. Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan
pengamatan yang tidak terstruktur terhadap mahasiswa Fakultas Psikologi USU,
kecurangan akademis juga ditemui di Fakultas ini. Berikut ini adalah pemaparan seorang
mahasiswa mengenai prokrastinasi dan perilaku curang yang dilakukannya:
“Seringnya aku menunda tugas translit kak. Aku memang nggak suka ngerjainnya, mungkin karena aku nggak pintar bahasa Inggris, jadi kalau ada tugas ngetranslit kalau bisa nanti-nanti ajalah aku kerjakan, trus waktunya kan masih lama kak, ada 2 mingguan gitu kan biasanya...atau kalo udah dekat kali waktunya, cari ajalah translitan kakak kelas yang dulu. Kan biasanya udah ada yang dikerjakan sama kakak kelas yang dulu, kalau memang bahan dari kakak kelas itu udah dapat, aku tinggal copy paste aja atau diketik ulang lagi, paling di edit dikit-dikit biar nggak ketahuan. Ngapain lah kak ngerjain susah-susah kalo ada cara yang lebih gampang? Toh yang ditranslit dari bahan yang sama”
(Komunikasi personal; Selasa, 12 Agustus 2008)
Berdasarkan hasil wawancara diatas, mahasiswa berpikir kemampuan berbahasa
Inggris yang dimilikinya rendah sehingga mahasiswa tersebut merasa lebih baik untuk
menunda menyelesaikan tugasnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Knaus (dalam Young,
2004) yang mengemukakan prokrastinasi dapat disebabkan oleh kurang dimilikinya
pengetahuan dalam mengerjakan tugas. Pada pemaparan diatas juga diketahui perkiraan
mengenai waktu pengumpulan tugas juga berpengaruh terhadap perilaku penundaan yang
dilakukan mahasiswa tersebut, hal ini sesuai dengan pendapat Ferrari (dalam
Raboinowitz, 2001) yang mengemukakan perkiraan yang berlebihan mengenai waktu
yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas merupakan salah satu bentuk distorsi kognitif
yang mendukung seseorang melakukan prokrastinasi. Pada wawancara diatas juga
diketahui penundaan yang dilakukan mahasiswa tersebut berhubungan dengan perilaku
curang yang dilakukannya yakni tindak plagiat.
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Perilaku curang secara akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU
diperkuat oleh pemaparan salah satu pengajar di Fakultas tersebut yang pernah
menangani masalah kecurangan akademis yang berbentuk tindak plagiat dikalangan
mahasiswa. Berikut ini adalah pemaparan pengajar tersebut:
“Membicarakan kecurangan akademis, yang sering saya perhatikan di kampus ini adalah tindak plagiat. Beberapa waktu yang lalu saya pernah memberikan tugas kepada mahasiswa yang mengambil mata kuliah yang saya bawakan. Sebenarnya tugas tersebut tidak sulit, hanya meminta penjelasan mengenai pengalaman hidup, berhubung saya suka memperhatikan tugas mahasiswa satu persatu saya bisa melihat ada beberapa mahasiswa yang memiliki jawaban yang sama. Tugas yang saya minta hanyalah menjelaskan tentang kehidupan sendiri-sendiri, bila ada jawabannya yang sama itu kan sudah tidak benar. Kemudian saya meminta beberapa mahasiswa tersebut untuk mengakui kesalahannya dan memperbaiki apa yang telah mereka kerjakan..”
(Komunikasi personal; Rabu, 13 Agustus 2008)
Berdasarkan hasil wawancara diatas, pengajar mengakui adanya perilaku curang
yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Psikologi USU yaitu tindak plagiat. Pada hasil
wawancara diatas juga dapat dilihat bahwa mahasiswa yang ditemukan melakukan
kecurangan akademis diberikan konsekuensi mengakui perbuatannya dan memperbaiki
tugas yang mereka kerjakan.
Kecurangan akademis dapat dilatarbelakangi oleh berbagai alasan, diantaranya
adalah (1) beberapa mahasiswa memiliki tujuan untuk lulus tanpa ingin menyelesaikan
tugas ataupun pelajarannya dengan nilai baik, (2) mahasiswa mencontoh orang yang
pernah melakukan kecurangan, (3) mahasiswa adalah orang yang menginginkan cara
singkat untuk mencapai keberhasilan, (4) tugas yang harus diselesaikan tidak menarik,
(5) memiliki manajemen waktu yang buruk dan tidak memiliki perencanaan, (6) beberapa
mahasiswa mengaku bahwa ia tidak memiliki waktu yang lebih banyak untuk
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
mengerjakan tugas-tugasnya dan belajar, (7) beberapa mahasiswa mengaku tidak percaya
diri akan kemampuannya dalam menulis tugas menulis makalah, sehingga ia melakukan
tindak plagiat, (8) beberapa mahasiswa melakukan kecurangan untuk kesenangan hati, (9)
beberapa mahasiswa melakukan kecurangan ketika mendaftar dalam program pendidikan
yang sulit seperti teknik, hukum dan kedokteran, (10) beberapa mahasiswa melakukan
kecurangan karena tekanan dari orang tua (Walker, 2008).
Berdasarkan hasil komunikasi interpersonal dengan mahasiswa dan pengajar
diketahui terdapat permasalahan di Fakultas Psikologi USU yang berkaitan dengan
prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis. Kedua perilaku tersebut diharapkan
tidak dilakukan oleh mahasiswa karena dapat menghalangi tujuan pendidikan dalam
membentuk sikap serta akhlak mahasiswa, sehingga peneliti menganggap perlu
melakukan penelitian untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara prokrastinasi
akademis dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU.
B. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Identifikasi permasalahan yang didasarkan oleh latar belakang permasalahan
diatas adalah: Apakah ada hubungan antara prokrastinasi akademis dan kecurangan
akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara?
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan
apakah terdapat hubungan positif antara prokrastinasi akademis dan kecurangan
akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan kajian ilmu
Psikologi, khususnya di bidang Psikologi Pendidikan karena menyangkut
permasalahan yang terjadi di dalam proses belajar mahasiswa terutama mengenai
perilaku penundaan yang dilakukan mahasiswa terhadap tugas-tugas studi dan
hubungannya dengan kecurangan yang terjadi di perguruan tinggi khususnya di
Fakultas Psikologi USU.
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan kajian bagi peneliti selanjutnya yang menaruh
perhatian yang sama yaitu mengenai hubungan prokrastinasi akademis dan
kecurangan akademis.
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak
Fakultas Psikologi USU mengenai hubungan prokrastinasi akademis dan
kecurangan akademis, gambaran tentang tingkat prokrastinasi akademis,
gambaran tentang tingkat kecurangan akademis dan perbedaan kecurangan
akademis ditinjau dari jenis kelamin, usia dan IPK.
b. Bagi mahasiswa, diharapkan mendapatkan informasi mengenai hubungan antara
prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis sehingga dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk menghindari perilaku penundaan terhadap tugas-tugas studi
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
sehingga dapat mencegah terjadinya kecenderungan untuk melakukan
penyimpangan terhadap tanggung jawab, nilai-nilai kejujuran dan integritas
pengetahuan yang dapat terwujud dalam perilaku curang secara akademis.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Skripsi ini terdiri atas lima bab, yaitu:
BAB I : Pendahuluan
Bab I akan menjelaskan tentang latar belakang masalah penelitian,
identifikasi permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta
sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teori
Bab II akan memuat tinjauan teoritis yang menjadi acuan dalam
pembahasan masalah. Teori-teori yang dimuat adalah teori yang
menjabarkan prokrastinasi akademis, kecurangan akademis, hubungan
prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis dan hipotesis
penelitian.
Bab III : Metodologi Penelitian
Bab III akan menjelaskan mengenai identifikasi variabel penelitian,
populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan data, instrumen
atau alat ukur yang digunakan, validitas dan reliabilitas alat ukur, uji
daya beda aitem, prosedur pelaksanaan penelitian serta metode analisis
data.
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Bab IV: Analisis Data dan Pembahasan
Pada bab ini dipaparkan mengenai gambaran umum dan karakteristik
dari subjek penelitian serta bagaimana analisis data dilakukan dengan
menggunakan statistik. Kemudian pada bab ini juga dibahas mengenai
interpretasi data dengan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows
yang kemudian data-data tersebut akan diuraikan didalam pembahasan
Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab ini membahas mengenai kesimpulan peneliti mengenai hasil
penelitian dilengkapi dengan saran-saran bagi pihak lain berdasarkan
hasil penelitian yang diperoleh.
BAB II
LANDASAN TEORI
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
A. PROKRASTINASI AKADEMIS
1. Pengertian Prokrastinasi Akademis
Milgram, Mey tal dan Levison mengungkapkan prokrastinasi akademis adalah salah
satu tipe prokrastinasi dari lima tipe prokrastinasi yang ada, empat prokrastinasi lainnya
adalah prokrastinasi umum atau prokrastinasi rutinitas kehidupan, prokrastinasi dalam
membuat keputusan, prokrastinasi neurotis, dan prokrastinasi kompulsif atau
disfungsional. Karakteristik prokrastinasi akademis yang membuat prokrastinasi ini
berbeda dari prokrastinasi lainnya adalah prokrastinasi ini khusus terjadi pada konteks
tugas-tugas akademis (dalam Charlebois, 2007).
Noran (dalam Akinsola, Tella & Tella, 2007) mendefinisikan prokrastinasi
akademis sebagai bentuk penghindaran dalam mengerjakan tugas yang seharusnya
diselesaikan oleh individu. Individu yang melakukan prokrastinasi lebih memilih
menghabiskan waktu dengan teman atau pekerjaan lain yang sebenarnya tidak begitu
penting daripada mengerjakan tugas yang harus diselesaikan dengan cepat. Selain itu,
individu yang melakukan prokrastinasi juga lebih memilih menonton film atau televisi
daripada belajar untuk kuis atau ujian.
Gufron (2003) menyebutkan bahwa seseorang yang mempunyai kesulitan untuk
melakukan sesuatu sesuai batas waktu yang telah ditentukan, sering mengalami
keterlambatan, mempersiapkan sesuatu dengan sangat berlebihan dan gagal dalam
menyelesaikan tugas sesuai batas waktu yang telah ditentukan dikatakan sebagai
seseorang yang melakukan prokrastinasi sehingga prokrastinasi dapat dikatakan sebagai
salah satu perilaku yang tidak efisien dalam penggunaan waktu dan adanya
kecenderungan untuk tidak segera memulai pekerjaan ketika menghadapi suatu tugas.
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Burka dan Yuen (1983) mengemukakan penundaan yang di kategorikan sebagai
prokrastinasi adalah apabila penundaan tersebut sudah merupakan kebiasaan atau pola
menetap yang selalu dilakukan seseorang ketika menghadapi tugas dan penundaan
tersebut disebabkan oleh adanya keyakinan-keyakinan yang irasional dalam memandang
tugas.
Rothblum, Beswick, dan Mann (dalam Larson, 1991) mendefinisikan prokrastinasi
akademis sebagai kecenderungan melakukan penundaan dalam mengerjakan tugas-tugas
akademis dan kecenderungan individu mengalami kecemasan yang berhubungan dengan
penundaan yang dilakukannya. Hal yang serupa juga dikemukakan oleh Solomon dan
Rothblum (dalam Gufron, 2003) prokrastinasi akademis diartikan sebagai suatu
penundaan yang dilakukan oleh individu terhadap tugas akademis yang dianggap penting,
dilakukan berulang-ulang secara sengaja dan menimbulkan perasaan tidak nyaman secara
subyektif yang dirasakan oleh individu yang melakukannya. Ferrari (dalam Gufron,
2003) mengemukakan bahwa prokrastinasi akademis adalah jenis penundaan yang
dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan dengan tugas akademis.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli mengenai prokrastinasi akademis, maka dapat
disimpulkan bahwa prokrastinasi akademis adalah perilaku penundaan yang khusus
terjadi didalam konteks tugas-tugas akademis dimana pelakunya lebih memilih
mengerjakan aktivitas-aktivitas yang kurang berguna dan menyenangkan untuk
menghindari kecemasan dan perasaan tidak menyenangkan lainnya yang berkaitan
dengan pengerjaan tugas akademis.
2. Faktor-faktor Prokrastinasi Akademis
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Briody (dalam Larson, 1991) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi
prokrastinasi akademis dapat dikategorikan menjadi tiga macam. Faktor-faktor tersebut
adalah:
1. Karakteristik tugas yang dipersepsikan mahasiswa sebagai tugas yang
menyenangkan atau membosankan mempengaruhi mahasiswa untuk menunda
penyelesaian tugas. Karakteristik tugas yang membosankan pada umumnya
membuat mahasiswa melakukan penundaan terhadap suatu tugas.
2. Faktor kepribadian prokrastinator. Individu yang memiliki kepercayaan diri yang
rendah akan lebih cenderung melakukan prokrastinasi.
3. Pengaruh faktor situasional, gangguan atau distraksi lingkungan mempengaruhi
seseorang untuk menunda pekerjaannya.
3. Ciri-ciri Prokrastinasi Akademis
Ferrari, Johnson dan McCown (dalam Gufron, 2003) mengemukakan bahwa
sebagai suatu perilaku penundaan, prokrastinasi akademis dapat termanifestasikan dalam
indikator tertentu yang dapat diukur dan diamati ciri-ciri tertentu berupa:
1. Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang
dihadapi. Seseorang yang melakukan prokrastinasi tahu bahwa tugas yang
dihadapinya harus segera diselesaikan dan berguna bagi dirinya, akan tetapi dia
menunda-nunda untuk mulai mengerjakannya atau menunda-nunda untuk
menyelesaikan sampai tuntas jika dia sudah mulai mengerjakannya sebelumnya.
2. Adanya keterlambatan dalam mengerjakan tugas. Orang yang melakukan
prokrastinasi memerlukan waktu yang lebih lama daripada waktu yang
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
dibutuhkan individu lain pada umumnya dalam mengerjakan suatu tugas.
Prokrastinator menghabiskan waktu yang dimilikinya untuk mempersiapkan diri
secara berlebihan maupun melakukan hal-hal yang tidak dibutuhkan dalam
penyelesaian suatu tugas, tanpa memperhitungkan keterbatasan waktu yang
dimilikinya. Kadang-kadang tindakan tersebut mengakibatkan seseorang tidak
berhasil menyelesaikan tugasnya secara memadai.
3. Adanya kesenjangan waktu antara rencana dengan kinerja aktual dalam
mengerjakan tugas. Prokrastinator mempunyai kesulitan untuk melakukan sesuatu
sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Prokrastinator
sering mengalami keterlambatan dalam memenuhi batas waktu (deadline) yang
telah ditentukan baik oleh orang lain maupun rencana-rencana yang telah di
tentukan sendiri. Seseorang mungkin telah merencanakan untuk mulai
mengerjakan tugas pada waktu yang telah dia tentukan sendiri, akan tetapi ketika
saatnya tiba dia tidak juga melakukannya sesuatu dengan apa yang telah
direncanakan, sehingga menyebabkan keterlambatan maupun kegagalan untuk
menyelesaikan tugas secara memadai.
4. Adanya kecenderungan untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih
mendatangkan hiburan dan kesenangan. Prokrastinator dengan sengaja tidak
segera melakukan tugasnya, akan tetapi menggunakan waktu yang dia miliki
untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih menyenangkan dan
mendatangkan hiburan, seperti membaca (koran, majalah atau buku cerita
lainnya), menonton, mengobrol, berjalan-jalan, mendengarkan musik dan
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
sebagainya sehingga menyita waktu yang dia miliki untuk mengerjakan tugas
yang harus diselesaikannya.
4. Jenis-jenis Tugas Pada Prokrastinasi Akademis
Solomon dan Rothblum (1984) mengemukakan prokrastinasi pada dunia
pendidikan terdiri dari beberapa bentuk, yaitu:
1. Tugas mengarang
Tugas mengarang meliputi penundaan melaksanakan kewajiban atau tugas-tugas
menulis misalnya menulis makalah, laporan atau tugas mengarang lainnya.
2. Belajar menghadapi ujian
Tugas belajar menghadapi ujian mencakup penundaan belajar untuk menghadapi
ujian misalnya ujian tengah semester, akhir semester atau ulangan mingguan.
3. Membaca
Tugas membaca meliputi adanya penundaan untuk membaca buku atau referensi
yang berkaitan dengan tugas akademis yang diwajibkan.
4. Kinerja tugas administratif
Berupa penundaan untuk menyalin catatan, mendaftarkan diri dalam presensi
kehadiran, daftar peserta praktikum dan sebagainya.
5. Menghadiri pertemuan
Berupa penundaan maupun keterlambatan dalam menghadiri pelajaran, praktikum
dan pertemuan-pertemuan lainnya.
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
6. Kinerja akademis secara keseluruhan
Yaitu penundaan dalam mengerjakan atau menyelesaikan tugas-tugas akademis
secara keseluruhan.
5. Akibat Prokrastinasi
Prokrastinasi menyebabkan berbagai hal yang dapat merugikan bagi orang yang
melakukannya. Menurut Solomon dan Rothblum (1984) beberapa kerugian akibat
kemunculan prokrastinasi adalah tugas tidak terselesaikan, terselesaikan tetapi hasilnya
tidak memuaskan disebabkan karena individu terburu-buru dalam menyelesaikan tugas
tersebut untuk mengejar batas waktu (deadline), menimbulkan kecemasan sepanjang
waktu sampai terselesaikan bahkan kemunculan depresi, tingkat kesalahan yang tinggi
karena individu merasa tertekan dengan batas waktu yang semakin sempit disertai dengan
peningkatan rasa cemas sehingga individu sulit berkonsentrasi secara maksimal, waktu
yang terbuang lebih banyak dibandingkan dengan orang lain yang mengerjakan tugas
yang sama dan pada pelajar dapat merusak kinerja akademik seperti kebiasaan buruk
dalam belajar, motivasi belajar yang rendah serta rasa percaya diri yang rendah.
B. KECURANGAN AKADEMIS
1. Pengertian Kecurangan Akademis
Kecurangan akademis dapat diartikan sebagai perilaku yang dilakukan oleh
mahasiswa dengan sengaja meliputi: (1) pelanggaran terhadap peraturan-peraturan dalam
menyelesaikan ujian atau tugas, (2) memberikan keuntungan kepada mahasiswa lain
didalam ujian atau tugas dengan cara yang tidak jujur, (3) pengurangan keakuratan yang
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
diharapkan pada performansi mahasiswa (Cizek, 2003). Sementara menurut Hendricks
(2004) kecurangan akademis didefinisikan sebagai berbagai bentuk perilaku yang
mendatangkan keuntungan bagi mahasiswa secara tidak jujur termasuk didalamnya
mencontek, plagiarisme, mencuri dan memalsukan sesuatu yang berhubungan dengan
akademis. Von Dran, Callahan dan Taylor (dalam Money, 2008) memandang kecurangan
akademis sebagai perilaku tidak etis yang dilakukan dengan sengaja.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli mengenai kecurangan akademis maka dapat
disimpulkan bahwa kecurangan akademis adalah perilaku tidak etis yang dilakukan oleh
mahasiswa meliputi pelanggaran terhadap peraturan-peraturan dalam menyelesaikan
ujian atau tugas, memberikan keuntungan kepada mahasiswa lain didalam ujian atau
tugas dengan cara yang tidak jujur, pengurangan keakuratan yang diharapkan dari
performansi mahasiswa dengan penekanan terhadap tindak mencontek, plagiarisme,
mencuri serta memalsukan sesuatu yang berhubungan dengan akademis
2. Faktor-faktor Kecurangan Akademis
Kecurangan akademis dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut Hendricks (2004)
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kecurangan akademis. Faktor-faktor
tersebut adalah:
1. Faktor individual
Terdapat berbagai variabel-variabel yang mampu mengidentifikasikan
karakteristik personal yang dapat digunakan untuk memprediksi perilaku curang.
Variabel-variabel tersebut adalah:
a. Usia
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Mahasiswa yang berusia lebih muda lebih banyak melakukan kecurangan
akademis daripada mahasiswa yang lebih tua.
b. Jenis kelamin
Mahasiswa lebih banyak melakukan kecurangan akademis daripada
mahasiswi. Penjelasan utama dari pernyataan ini dapat dijelaskan oleh teori
sosialisasi peran jenis gender yakni wanita dalam bersosialisasi lebih
mematuhi peraturan daripada pria.
c. Prestasi akademis
Hubungan antara kecurangan akademis dan prestasi akademis tidak seperti
hubungan kecurangan akademis dengan usia ataupun jenis kelamin, hubungan
antara kecurangan akademis dengan prestasi akademis bersifat konsisten.
Mahasiswa yang memiliki prestasi akademis rendah lebih banyak melakukan
kecurangan akademis daripada mahasiswa yang memiliki prestasi yang lebih
tinggi. Mahasiswa yang memiliki prestasi akademis yang rendah berusaha
memperoleh prestasi akademis yang lebih tinggi dengan cara berperilaku
curang dan lebih mau mengambil resiko daripada mahasiswa yang memiliki
prestasi akademis yang tinggi.
d. Pendidikan orangtua
Mahasiswa dari keluarga yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi
akan lebih baik dalam mempersiapkan diri dalam mengerjakan tugas yang
diberikan oleh fakultas. Selain itu, mahasiswa tersebut juga akan memiliki
komitmen yang cenderung tinggi didalam pendidikan yang dijalaninya.
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Komitmen yang tinggi ini dapat menjadi faktor pencegah kecurangan
akademis.
e. Aktivitas ekstrakulikuler
Banyak mahasiswa yang memiliki tingkat kecurangan akademis yang tinggi
dilaporkan terlibat didalam aktivitas ekstrakurikuler. Mahasiswa yang
tergabung didalam kegiatan ekstrakurikuler memiliki komitmen yang lebih
rendah berkaitan dengan pendidikan. Dua aktivitas yang telah di teliti secara
ekstensif adalah mahasiswa yang tergabung di dalam perkumpulan mahasiswa
dan kegiatan olahraga.
2. Variabel kepribadian mahasiswa
a. Moralitas
Mahasiswa yang memiliki level kejujuran yang rendah akan lebih sering
melakukan perilaku curang, namun penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui hubungan antara perkembangan moral dengan menggunakan
tahapan moral Kohlberg menunjukkan hanya ada sedikit hubungan diantara
keduanya. Selain itu, mahasiswa yang memiliki tingkat religiusitas yang
rendah cenderung lebih banyak melakukan kecurangan akademis
b. Variabel yang berkaitan dengan pencapaian akademis
Variabel yang berkaitan dengan kecurangan akademis adalah motivasi, pola
kepribadian dan pengharapan terhadap kesuksesan. Motivasi berprestasi
memiliki hubungan yang positif dengan perilaku curang. Selain itu, pola
kepribadian tipe A dan pengharapan terhadap kesuksesan memiliki hubungan
negatif dengan perilaku curang
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
c. Impulsivitas, afektivitas dan variabel kepribadian yang lain
Terdapat hubungan antara perilaku curang dengan impulsivitas dan kekuatan
ego. Selain itu mahasiswa yang memiliki level tinggi dari tes kecemasan lebih
cenderung melakukan perilaku curang.
3. Faktor konstektual
a. Keanggotaan perkumpulan mahasiswa
Mahasiswa yang tergabung dalam suatu perkumpulan mahasiswa akan lebih
sering melakukan perilaku curang. Pada perkumpulan mahasiswa diajarkan
norma, nilai dan kemampuan-kemampuan yang berhubungan dengan
mudahnya perpindahan perilaku curang. Pada suatu perkumpulan, penyediaan
catatan ujian yang lama, tugas-tugas, tugas laboratorium dan tugas akademis
lain mudah untuk dicari dan didapatkan.
b. Perilaku teman sebaya
Perilaku teman sebaya memiliki pengaruh yang penting terhadap kecurangan
akademis. Hubungan ini dapat dijelaskan dengan menggunakan teori
pembelajaran sosial (Social Learning Theory) dari Bandura dan teori
hubungan perbedaan (Differential Association Theory) dari Edwin Sutherland.
Teori-teori tersebut mengemukakan bahwa perilaku manusia dipelajari dengan
mencontoh perilaku orang lain dan individu yang memiliki hubungan dekat
dengan individu lain yang memiliki perilaku menyimpang akan berpengaruh
terhadap peningkatan perilaku individu yang menirunya.
c. Penolakan teman sebaya terhadap perilaku curang
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Penolakan teman sebaya terhadap perilaku curang merupakan salah satu
faktor penentu yang penting dan dapat berpengaruh terhadap perubahan
perilaku curang pada mahasiswa.
4. Faktor situasional
a. Belajar terlalu banyak, kompetisi dan ukuran kelas.
Mahasiswa yang belajar terlalu banyak dan menganggap dirinya berkompetisi
dengan mahasiswa lain lebih cenderung melakukan kecurangan dibandingkan
mahasiswa yang tidak belajar terlalu banyak. Ukuran kelas juga menentukan
kecenderungan perilaku curang mahasiswa dimana mahasiswa akan lebih
berperilaku curang jika berada di dalam ruangan kelas yang besar.
b. Lingkungan ujian
Mahasiswa lebih cenderung melakukan kecurangan di dalam ruangan ujian
jika mahasiswa tersebut berpikir bahwa hanya ada sedikit resiko ketahuan
ketika melakukan kecurangan.
3. Bentuk-bentuk Kecurangan Akademis
Kecurangan akademis memiliki beberapa bentuk. Menurut Hendricks (2004)
bentuk-bentuk kecurangan akademis yang terjadi pada mahasiswa adalah:
1. Penggunaan catatan pada saat ujian
2. Menyalin jawaban orang lain ketika ujian
3. Menggunakan metode-metode yang tidak jujur untuk mengetahui apa yang akan
diujiankan
4. Menyalin jawaban ujian dari orang lain tanpa sepengetahuan orang tersebut
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
5. Membantu orang lain untuk berlaku curang
6. Berlaku curang dengan berbagai cara
7. Menyalin tugas karya ilmiah orang lain dan mengakuinya sebagai pekerjaan
sendiri
8. Memalsukan daftar pustaka
9. Melakukan kerja sama dengan pengajar untuk menyelesaikan tugas individu
10. Menyalin beberapa kalimat (termasuk dari internet) tanpa memasukkan
keterangannya kedalam daftar pustaka
11. Membeli karya ilmiah dari orang lain
12. Menggunakan berbagai alasan palsu untuk memperpanjang pengumpulan tugas.
C. MAHASISWA
1. Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas,
institut atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat
disebut sebagai mahasiswa (Takwin, 2008). Masa mahasiwa meliputi rentang umur 18/19
tahun sampai 24/25 tahun. Rentang umur mahasiswa ini masih dapat dibagi atas periode
18/19 tahun sampai 20/21 tahun, yaitu mahasiswa dari semester 1 sampai dengan
semester IV, dan periode 21/22 tahun sampai 24/25 tahun, yaitu mahasiswa semester V
sampai dengan semester VIII (Winkel, 1997).
2. Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Psikologi adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari perilaku manusia
sepanjang rentang kehidupannya mulai dari masa anak-anak hingga lanjut usia, dan juga
dalam berbagai bidang kehidupan. Kompetensi lulusan Sarjana Psikologi Universitas
Sumatera Utara yang diharapkan adalah:
1. Mampu menguasai konsep-konsep umum, perspektif umum, hasil-hasil
penelitian empiris, dan sebagainya dalam bidang psikologi
2. Mampu menguasai penelitian dasar, memiliki keterampilan wawancara,
observasi, desain penelitian mengenal skala, alat ukur psikologi dan sejenisnya,
dan mampu melakukan analisis baik dalam bentuk metode kuantitatif dan
kualitatif
3. Mampu menguasai prinsip psikodiagnostik dasar serta mampu melakukan
pengamatan secara obyektif dan sistematis mengenai bakat, minat dan
kepribadian
4. Mampu melakukan intervensi dalam bidang non klinis dan training
5. Mampu membangun hubungan yang konstruktif supaya memiliki keterampilan
dan menjaga hubungan interpersonal dan mengkomunikasikan apa yang
dimiliki
6. Mampu beretika dalam memberikan pelayanan kepada individu dan kelompok,
memahami perbedaan dan tidak membeda-bedakan
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
7. Mampu berpikir kritis, berkomunikasi lisan dan tulis, kepemimpinan, percaya
diri, penelurusan informasi berdasarkan perubahan yg terjadi serta
mengembangkan diri sebagai penyelesai masalah.
Jumlah mahasiswa Fakultas Psikologi USU dari angkatan 2003 sampai dengan
angkatan 2008 kini mencapai 517 orang. Perincian mengenai jumlah angkatan mahasiswa
Fakultas Psikologi USU akan digambarkan dalam tabel 1 berikut:
Tabel 1. Jumlah Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Jenis Kelamin Angkatan
2003 2004 2005 2006 2007 2008 N Perempuan 5 36 102 105 100 108 456 Laki-laki 3 11 9 8 16 16 61 Jumlah 8 47 111 111 116 124 517
(Sumber data Pendidikan Fakultas Psikologi USU, 2008)
D. HUBUNGAN PROKRASTINASI DAN KECURANGAN AKADEMIS PADA
MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI USU
Selama menuntut ilmu diperguruan tinggi mahasiswa tidak akan pernah terlepas
dari keharusan mengerjakan tugas-tugas studi. Salah satu kriteria mahasiswa yang
berhasil adalah mahasiswa yang memiliki pengaturan waktu yang tepat, namun tidak
semua mahasiswa memilikinya. Menurut Djamarah (2002) banyak mahasiswa yang
mengeluh karena tidak dapat membagi waktunya dengan baik, kapan harus memulai dan
mengerjakan sesuatu akibatnya waktu yang seharusnya dapat bermanfaat terbuang
dengan percuma (Djamarah, 2002).
Perilaku yang tidak efisien dalam penggunaan waktu dan adanya kecenderungan
untuk tidak segera memulai suatu pekerjaan ketika menghadapi tugas disebut sebagai
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
prokrastinasi (Gufron, 2003). Prokrastinasi yang dilakukan pada konteks tugas akademis
digolongkan kedalam prokrastinasi akademis (Milgram, Mey tal dan Levison dalam
Charlebois, 2007). Suatu penundaan dikatakan sebagai prokrastinasi apabila penundaan
tersebut dilakukan pada tugas yang dianggap penting, dilakukan berulang-ulang secara
sengaja dan menimbulkan perasaan tidak nyaman secara subyektif yang dirasakan oleh
individu yang melakukannya (Solomon dan Rothblum dalam Gufron, 2003). Terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi mahasiswa menunda dalam mengerjakan tugasnya
yaitu (1) karakteristik tugas yang dianggap membosankan, (2) faktor kepribadian seperti
tingkat kepercayaan diri yang rendah, (3) faktor situasional, gangguan atau distraksi
lingkungan.
Prokrastinasi pada dunia pendidikan terdiri dari enam bentuk yaitu penundaan
dalam mengerjakan tugas mengarang, penundaan belajar dalam menghadapi ujian,
penundaan membaca, penundaan kinerja tugas administratif, penundaan menghadiri
pertemuan dan penundaan kinerja akademis secara keseluruhan (Solomon dan Rothblum,
1984). Prokrastinasi dapat menyebabkan berbagai hal yang dapat merugikan bagi orang
yang melakukannya. Salah satu konsekuensi negatif prokrastinasi akademis adalah
kecurangan akademis (Roig & deTommaso dalam Hendricks, 2004). Pelaku prokrastinasi
sering memulai mengerjakan tugas pada menit terakhir batas pengumpulan tugas dan
dapat menimbulkan perasaan panik pada mahasiswa. Perasaan panik tersebut dapat
menyebabkan mahasiswa membuat keputusan buruk seperti melakukan berbagai perilaku
curang. Westhpal (2004) mengemukakan prokrastinasi akademis menjadi penyebab
timbulnya tindak plagiat dikarenakan perasaan panik dalam menghadapi batas waktu.
Selain itu Cizek (2008) berpendapat prokrastinasi dalam belajar menghadapi ujian
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
menyebabkan ketidaksiapan mahasiswa dalam menguasai materi pelajaran sehingga
mereka melakukan perilaku mencontek. Prokrastinasi menjadi salah satu penyebab
kecurangan akademis ketika mendekati batas waktu (deadline). Pada saat-saat terakhir
batas pengumpulan tugas mahasiswa akan tergoda untuk mengambil ide serta jawaban
dari mahasiswa lain (Davis, 2002).
Kecurangan akademis ditemukan sebagai konsekuensi dari prokrastinasi
akademis dan banyak terjadi di Perguruan tinggi (Walker, 2008). Sejalan dengan hal
tersebut, prokrastinasi dan kecurangan akademis juga diketahui terjadi pada mahasiswa
Fakultas Psikologi USU. Kecurangan akademis merupakan perilaku yang merugikan
mahasiswa dan dapat menghalangi tujuan pendidikan untuk membentuk sikap serta
akhlak mahasiswa serta mewujudkan integritas pengetahuan.
E. HIPOTESIS
Berdasarkan uraian teoritis yang telah dikemukakan, maka hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan positif antara prokrastinasi dan
kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU. Semakin tinggi
prokrastinasi akademis maka semakin tinggi juga kecurangan akademisnya. Sebaliknya,
semakin rendah prokrastinasi akademis maka semakin rendah pula kecurangan
akademisnya.
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional karena
penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara prokrastinasi akademis dan
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
kecurangan akademis pada mahasiswa psikologi USU. Menurut Hadjar (1996) penelitian
korelasional bertujuan untuk memahami suatu fenomena dengan cara menentukan tingkat
atau derajat hubungan di antara variabel-variabel tersebut (Hadjar, 1996)
A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
Variabel yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel X : Prokrastinasi akademis
b. Variabel Y : Kecurangan akademis
B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN
Definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Prokrastinasi Akademis
Prokrastinasi akademis adalah perilaku penundaan dalam memulai maupun
menyelesaikan tugas yang dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan dengan
tugas akademis. Prokrastinasi akademis dapat diketahui dengan menggunakan Skala
Prokrastinasi Akademis yang disusun oleh peneliti berdasarkan indikator prokrastinasi
menurut Ferrari, Johnson dan McCown (dalam Gufron, 2003) yaitu (1) adanya
penundaan dalam memulai dan menyelesaikan tugas, (2) adanya keterlambatan dalam
mengerjakan tugas, (3) adanya kesenjangan waktu antara rencana dengan kinerja aktual
dalam mengerjakan tugas, (4) adanya kecenderungan untuk melakukan aktivitas lain
yang dipandang lebih mendatangkan hiburan dan kesenangan.
Tingkat prokrastinasi akademis dilihat dari besarnya skor yang diperoleh dari
skala. Adapun skala yang digunakan adalah skala model likert dan diberikan kepada
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
mahasiswa Fakultas Psikologi USU. Semakin tinggi skor total yang diperoleh, semakin
tinggi pula prokrastinasi akademisnya. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh,
menunjukkan semakin rendah pula prokrastinasi akademisnya.
2. Kecurangan Akademis
Kecurangan akademis adalah berbagai bentuk perilaku yang mendatangkan
keuntungan bagi mahasiswa secara tidak jujur termasuk di dalamnya mencontek,
plagiarisme, mencuri dan memalsukan sesuatu yang berhubungan dengan akademis.
Kecurangan akademis dapat diketahui dengan menggunakan Skala Kecurangan
Akademis yang disusun oleh peneliti berdasarkan bentuk-bentuk kecurangan akademis
yang dikemukakan oleh Hendricks (2004) yaitu penggunaan catatan pada saat ujian,
menyalin jawaban orang lain ketika ujian, menggunakan metode-metode yang tidak jujur
untuk mengetahui apa yang akan diujiankan, menyalin jawaban ujian dari orang lain
tanpa sepengetahuan orang tersebut, membantu orang lain untuk berlaku curang, berlaku
curang dengan berbagai cara, menyalin tugas karya ilmiah orang lain dan mengaku
sebagai pekerjaan sendiri, memalsukan daftar pustaka, melakukan kerja sama dengan
pengajar untuk menyelesaikan tugas individu, menyalin beberapa kalimat (termasuk dari
internet) tanpa memasukkan keterangannya kedalam daftar pustaka, membeli karya
ilmiah dari orang lain dan menggunakan berbagai alasan palsu untuk memperpanjang
pengumpulan tugas.
Tingkat kecurangan akademis dilihat dari besarnya skor yang diperoleh dari skala.
Adapun skala yang digunakan adalah skala model likert dan diberikan kepada mahasiswa
Fakultas Psikologi USU. Semakin tinggi skor total yang diperoleh, semakin tinggi pula
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
kecurangan akademisnya. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh, menunjukkan
semakin rendah pula kecurangan akademisnya.
C. POPULASI, SAMPEL DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL
1. Populasi dan Sampel
Masalah populasi dan sampel yang dipakai dalam penelitian merupakan salah satu
faktor penting yang harus diperhatikan. Populasi adalah semua individu untuk siapa
kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel penelitian hendak di generalisasikan
(Hadi, 2004). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas
Psikologi USU. Mengingat keterbatasan untuk menjangkau keseluruhan populasi, maka
peneliti hanya meneliti sebagian individu dari keseluruhan populasi yang dijadikan
sebagai subjek penelitian, yang disebut sampel.
Adapun karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa Fakultas Psikologi USU angkatan 2003 s/d 2008
2. Masih aktif dalam perkuliahan/tidak sedang dalam masa Penundaan Kegiatan
Akademik (PKA)
2. Metode Pengambilan Sampel
Teknik sampling adalah teknik pemilihan sebagian individu dari populasi sebagai
wakil yang representatif dari populasi tersebut (Hadjar, 1996). Sampel di katakan
representatif dari populasi bila subjek yang terpilih mempunyai karakter yang
mencerminkan semua karakter yang dimiliki oleh populasi (Arikunto dalam Hadjar,
1996). Untuk mendapatkan sampel penelitian yang dapat mewakili kelompok individu
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
yang menjadi anggota populasi, peneliti menggunakan cara-cara/teknik tertentu untuk
memilihnya (Hadjar, 1996). Didalam penelitian ini, peneliti menggunakan Simple
random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dianggap
homogen dan dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada didalam
populasi tersebut. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode undian, dimana
setiap anggota populasi diberi nomor dari 1 sampai 517, kemudian dilakukan pengundian
untuk mendapatkan sampel sesuai dengan jumlah yang diinginkan (Santoso dan Tjiptono,
2002).
3. Jumlah Sampel Penelitian
Pada penelitian ini akan diambil sampel sebanyak 205 orang. Pengambilan jumlah
sampel mengacu pada tabel Nomogram Herry King yang melakukan perhitungan ukuran
sampel yang didasarkan atas kesalahan 5%. Jadi sampel yang diperoleh mempunyai
kepercayaan 95% (Sugiyono, 2007).
D. ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
psikologi. Skala psikologi adalah suatu prosedur pengambilan data yang mengungkapkan
konstrak atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu
(Azwar, 2004). Skala psikologi yang digunakan didalam penelitian ini adalah Skala
Prokrastinasi Akademis dan Skala Kecurangan Akademis.
1. Skala Prokrastinasi Akademis
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Prokrastinasi
Akademis yang disusun oleh peneliti berdasarkan indikator prokrastinasi yang
dikemukakan oleh Ferrari, Johnson dan McCown (dalam Gufron, 2003) yang terdiri dari
penundaan dalam memulai menyelesaikan kinerja dalam menghadapi tugas, adanya
keterlambatan dalam mengerjakan tugas, adanya kesenjangan waktu antara rencana dan
kinerja aktual dalam mengerjakan tugas dan adanya kecenderungan untuk melakukan
aktifitas lain yang dipandang lebih mendatangkan hiburan dan kesenangan.
Model skala yang digunakan adalah penskalaan model likert dengan
menggunakan empat pilihan jawaban yaitu: Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai
(TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Untuk aitem yang mendukung, pilihan SS akan
mendapatkan skor empat, pilihan S akan mendapatkan skor tiga, pilihan TS akan
mendapatkan skor dua, dan pilihan STS akan mendapatkan skor satu. Sedangkan untuk
aitem yang tidak mendukung pilihan SS akan mendapatkan skor satu, pilihan S
mendapatkan skor dua, pilihan TS akan mendapatkan skor tiga dan pilihan STS akan
mendapatkan skor empat. Skor skala ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor
jawaban maka semakin tinggi prokrastinasi akademis.
Tabel 2. Distribusi Aitem-Aitem Skala Prokrastinasi Akademis Sebelum Uji Coba Indikator Pernyataan yang
mendukung Pernyataan yang
tidak mendukung
Total
Penundaan dalam memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi.
1, 8, 16, 26, 30, 46, 55, 58
5, 11, 19, 23, 37, 48, 53
15
Keterlambatan dalam mengerjakan tugas
7, 10, 12, 20, 25, 33, 36, 45
4, 27, 40, 43, 49, 52, 59
15
Kesenjangan waktu antara rencana dengan kinerja aktual
2, 13, 18, 29, 38, 42, 50, 54
9, 15, 21, 32, 34, 47, 56
15
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
dalam mengerjakan tugas Kecenderungan untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih mendatangkan hiburan dan kesenangan
6, 14, 17, 22, 35, 39, 44, 60
3, 24, 28, 31, 41, 51, 57
15
Total 32 28 60
2. Skala Kecurangan Akademis
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Kecurangan
Akademis yang disusun berdasarkan bentuk-bentuk kecurangan akademis yang
dikemukakan oleh Hendricks (2004) yang terdiri dari penggunaan catatan pada saat ujian,
menyalin jawaban orang lain ketika ujian, menggunakan metode-metode yang tidak jujur
untuk mengetahui apa yang akan diujiankan, menyalin jawaban ujian dari orang lain
tanpa sepengetahuan orang tersebut, membantu orang lain untuk berlaku curang, berlaku
curang dengan berbagai cara, menyalin tugas karya ilmiah orang lain dan mengaku
sebagai pekerjaan sendiri, memalsukan daftar pustaka, melakukan kerja sama dengan
pengajar untuk menyelesaikan tugas individu, menyalin beberapa kalimat (termasuk dari
internet) tanpa memasukkan keterangannya kedalam daftar pustaka, membeli karya
ilmiah dari orang lain dan menggunakan berbagai alasan palsu untuk memperpanjang
pengumpulan tugas.
Model skala yang digunakan adalah penskalaan model likert dengan
menggunakan empat pilihan jawaban yaitu: Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-kadang
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
(KD) dan Tidak Pernah (TP). Untuk aitem yang mendukung, pilihan SL akan
mendapatkan skor empat, pilihan SR akan mendapatkan skor tiga, pilihan KD akan
mendapatkan skor dua, dan pilihan TP akan mendapatkan skor satu. Sedangkan untuk
aitem yang tidak mendukung pilihan SL akan mendapatkan skor satu, pilihan SR
mendapatkan skor dua, pilihan KD akan mendapatkan skor tiga dan pilihan TP akan
mendapatkan skor empat. Skor skala ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor
jawaban maka semakin tinggi kecurangan akademis.
Tabel 3. Distribusi Aitem Skala Kecurangan Akademis Sebelum Uji Coba Indikator Pernyataan yang
mendukung Pernyataan yang
tidak mendukung
Total
Penggunaan catatan pada saat ujian
1, 25, 50 13, 38 5
Menyalin jawaban orang lain ketika ujian
14, 39, 51 2, 26 5
Menggunakan metode-metode yang tidak jujur untuk mengetahui apa yang akan diujiankan
3, 27, 40
15, 28
5
Menyalin jawaban ujian dari orang lain tanpa sepengetahuan orang tersebut
16, 29, 41
4, 52
5
Membantu orang lain untuk berlaku curang
5, 42, 53 17, 30 5
Berlaku curang dengan berbagai cara
18, 31, 54 6, 43 5
Menyalin tugas karya ilmiah orang lain dan mengaku sebagai pekerjaan sendiri
7, 44, 55
19, 32
5
Memalsukan daftar pustaka 20, 33, 56 8, 45 5 Melakukan kerja sama dengan pengajar untuk menyelesaikan tugas individu
9, 46, 57
21, 34
5
Menyalin beberapa kalimat (termasuk dari internet) tanpa memasukkan keterangannya kedalam daftar pustaka
7, 44, 55
19, 32
5
Membeli karya ilmiah dari 11, 36, 59 23, 48 5
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
orang lain Menggunakan berbagai alasan palsu untuk memperpanjang pengumpulan tugas.
24, 37, 49
12, 60
5
Total 36 24 60
E. VALIDITAS, RELIABILITAS DAN UJI DAYA BEDA AITEM
1. Validitas Alat Ukur
Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi alat ukurnya. Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu
tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat
(Azwar 2004).
Validitas skala prokrastinasi dan kecurangan akademis dalam penelitian ini
menggunakan validitas isi (content validity). Validitas isi digunakan untuk melihat
sejauhmana aitem-aitem dalam skala mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang
hendak diukur (Azwar, 2004). Pengujian validitas ini tidak melalui analisa statistika
melainkan menggunakan analisis rasional yang dalam penelitian ini peneliti meminta
pendapat profesional (profesional judgement). Pendapat profesional yang dimaksud
adalah dosen pembimbing dalam penelitian ini.
2. Reliabilitas dan Uji Daya Beda Aitem
Reliabilitas alat ukur menunjuk pada sejauhmana inkonsistensi hasil pengukuran
dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hal ini ditunjukkan oleh taraf keajegan
(konsistensi) skor yang diperoleh para subjek yang diukur dengan alat yang sama atau
diukur dengan alat yang sama pada kondisi yang berbeda (Suryabrata, 2004).
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan Single trial administration,
yaitu tes akan disajikan hanya satu kali pada sekelompok individu sebagai subjek,
pendekatan ini mempunyai nilai praktis dan efisiensi yang tinggi (Azwar, 2004). Teknik
yang digunakan adalah teknik koefisien Alpha Cronbach yang akan menghasilkan
reliabilitas dari skala prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis. Pada umumnya,
reliabilitas telah dianggap memuaskan bila koefisiennya mencapai minimal rxx = 0.900
(Azwar, 2004). Pengolahan data tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan program
SPSS version 16.0 for Windows.
Selain melihat reliabilitas alat ukur, pada penelitian ini juga dilakukan prosedur
seleksi aitem dengan cara menguji karakteristik masing-masing aitem yang menjadi
bagian tes yang bersangkutan. Aitem-aitem yang tidak memenuhi syarat kualitas tidak
boleh diikutkan menjadi bagian tes (Azwar,2004). Prinsip kerja yang dijadikan dasar
untuk melakukan seleksi aitem dalam hal ini adalah memilih aitem-aitem yang fungsi
ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur skala sebagaimana dikehendaki oleh
penyusunnya.
Pengujian daya diskriminasi aitem menghendaki dilakukannya komputasi korelasi
antara distribusi skor aitem dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu distribusi skor skala
itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total (rix) yang
dikenal dengan parameter daya beda aitem. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi
aitem menggunakan batasan rix≥ 0.30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi
minimal 0.30, daya pembedanya dianggap memuaskan. Namun, apabila jumlah aitem
yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, kita dapat
mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria 0.30 (Azwar, 2004).
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
F. HASIL UJI COBA
Uji coba skala prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis dilakukan
terhadap 247 mahasiswa USU.
1. Hasil Uji Coba Skala Prokrastinasi
Untuk melihat daya diskriminasi aitem, dilakukan analisa uji coba dengan
menggunakan aplikasi komputer SPSS versi 16.0 for Windows, kemudian nilai corrected
item total correlation yang diperoleh dari analisis reliabilitas memiliki harga kritik rix≥
0.275. Jumlah aitem yang diujicobakan adalah 60 aitem diperoleh 42 aitem yang sahih
dan 18 yang gugur. Kemudian 42 aitem tersebut di analisa kembali dan hasilnya 42 aitem
tersebut memiliki harga kritik rix≥ 0.275 dengan kisaran koefisien korelasi rix = 0.294
sampai dengan rix = 0.639 dan koefisien reliabilitas rxx sebesar 0.920. Distribusi aitem
yang sahih dari skala prokrastinasi akademis dapat dilihat pada tabel 4 berikut.
Tabel 4. Distribusi Aitem Skala Prokrastinasi Akademis Setelah Uji Coba Indikator Pernyataan yang
mendukung Pernyataan yang tidak mendukung
Total
Penundaan dalam memulai maupun menyelesaikan kerja.
30, 46, 55, 58
5, 11, 19, 23, 37, 48,
53
11
Keterlambatan dalam mengerjakan tugas
20, 25, 36, 45 27 5
Kesenjangan waktu antara rencana dengan kinerja aktual dalam mengerjakan tugas
2, 13, 18, 29, 38,
42, 50, 54
15, 21, 34, 47, 56
13
Kecenderungan untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih
6, 14, 17, 22, 35,
39, 44, 60
24, 28, 41, 51, 57
13
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
mendatangkan hiburan dan kesenangan Total 24 18 42
Sebelum skala digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu aitem disusun kembali.
Tabel 5. Distribusi Aitem Skala Prokrastinasi Akademis Untuk Penelitian Indikator Pernyataan yang
mendukung Pernyataan yang tidak mendukung
Total
Penundaan dalam memulai maupun menyelesaikan tugas
20, 31, 38, 41 2, 4, 10, 14, 24, 33, 36 11
Keterlambatan dalam mengerjakan tugas
11, 16, 23, 30 17
5
Kesenjangan waktu antara rencana dengan kinerja aktual dalam mengerjakan tugas
1, 5, 9, 19, 25, 28, 34, 37
7, 12, 21, 32, 39 13
Kecenderungan untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih mendatangkan hiburan dan kesenangan
3, 6, 8, 13, 22, 26, 29, 42
15, 18, 27, 35, 40 13
Total 24 18 42
2. Hasil uji coba skala kecurangan akademis
Untuk melihat daya diskriminasi aitem, dilakukan analisa uji coba dengan
menggunakan aplikasi komputer SPSS versi 16.0 for Windows, kemudian nilai corrected
item total correlation yang diperoleh dari analisis reliabilitas yang memiliki harga kritik
rix≥ 0.275. Jumlah aitem yang diujicobakan adalah 60 aitem dan dari 60 aitem diperoleh
49 aitem yang sahih dan 11 aitem yang gugur. Dari 49 aitem yang sahih tersebut dianalisa
kembali dan hasilnya 48 yang sahih dan 1 yang gugur. Kemudian 48 aitem yang sahih
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
tersebut dianalisa kembali dan hasilnya 48 aitem tersebut memiliki harga kritik rix diatas
0.275. Selanjutnya 48 aitem inilah yang akan digunakan dalam penelitian, dengan kisaran
koefisien korelasi rix = 0.277 sampai dengan rix = 0.665 dan koefisien reliabilitas rxx
sebesar 0.924. Distribusi aitem yang sahih dari skala prokrastinasi akademis dapat dilihat
pada tabel 6 berikut.
Tabel 6. Distribusi Aitem Skala Kecurangan Akademis Setelah Uji Coba Indikator Pernyataan yang
mendukung Pernyataan yang tidak mendukung
Total
Penggunaan catatan pada saat ujian
1, 50 13, 38 4
Menyalin jawaban orang lain ketika ujian
14, 39, 51 2 4
Menggunakan metode tidak jujur untuk mengetahui apa yang akan diujiankan
3, 40 15 3
Menyalin jawaban ujian dari orang lain tanpa sepengetahuan orang tersebut
16, 41 4, 52 5
Membantu orang lain untuk berlaku curang
- 17 1
Berlaku curang dengan berbagai cara
18, 31, 54 6, 43 5
Menyalin tugas karya ilmiah orang lain dan mengaku sebagai pekerjaan sendiri
7, 44, 55 19, 32 5
Memalsukan daftar pustaka
20, 33, 56 8, 45 5
Melakukan kerja sama dengan pengajar
9, 46, 57 34 4
Menyalin beberapa kalimat (termasuk dari internet) tanpa memasukkan keterangannya kedalam daftar pustaka
22, 35, 57 10, 58 5
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Membeli karya ilmiah 11, 36, 59 23, 48 5 Menggunakan alasan palsu untuk memperpanjang pengumpulan tugas.
24, 37, 49 - 3
Total 30 18 48
Sebelum skala digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu aitem disusun kembali.
Tabel 7. Distribusi Aitem Skala Kecurangan Akademis Untuk Penelitian Indikator Pernyataan yang
mendukung Pernyataan yang tidak mendukung
Total
Penggunaan catatan pada saat ujian
1, 40 11, 29 4
Menyalin jawaban orang lain ketika ujian
12, 17, 41 2 4
Menggunakan metode yang tidak jujur untuk mengetahui apa yang akan diujiankan
3, 31
13
3
Menyalin jawaban ujian dari orang lain tanpa sepengetahuan orang tersebut
14, 32
4, 42
5
Membantu orang lain berlaku curang
- 15 1
Berlaku curang dengan berbagai cara
16, 22, 43 5, 33 5
Menyalin tugas karya ilmiah orang lain dan mengaku sebagai pekerjaan sendiri
6, 34, 44
23, 30
5
Memalsukan daftar pustaka 18, 24, 25 7, 35 5 Melakukan kerja sama dengan pengajar dalam menyelesaikan tugas
8, 36, 46
25
4
Menyalin beberapa kalimat (termasuk dari internet) tanpa memasukkan keterangannya kedalam daftar pustaka
19, 26, 37
9, 47
5
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Membeli karya ilmiah 10, 27, 48 20, 38 5 Menggunakan alasan palsu untuk memperpanjang pengumpulan tugas.
21, 28, 39
-
3
Total 30 18 48 G. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN
Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga tahap. Ketiga tahap tersebut
adalah tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan data.
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini peneliti memiliki langkah-langkah yang dilakukan, yaitu:
a. Proses melengkapi latar belakang permasalahan penelitian
Pada tahap ini peneliti melakukan wawancara dengan salah satu pengajar dan salah
satu mahasiswa di Fakultas Psikologi USU untuk mendapatkan informasi tentang
prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis yang terjadi di Fakultas Psikologi
USU. Wawancara dengan salah satu mahasiswa dilakukan pada tanggal 12 Agustus
2008 dan wawancara dengan salah satu pengajar dilakukan pada tanggal 13 Agustus
2008
b. Pembuatan alat ukur
Pada tahap ini peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Membuat alat ukur yang terdiri dari Skala Prokrastinasi Akademis yang disusun
berdasarkan teori Ferrari, Johnson dan McCown (dalam Gufron, 2003) dan Skala
Kecurangan Akademis yang dibuat berdasarkan teori Hendricks (2004)
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
2) Untuk skala prokrastinasi akademis peneliti membuat 60 aitem dan skala
kecurangan akademis sebanyak 60 aitem
3) Setelah kedua skala selesai dibuat, maka aitem-aitem yang telah dibuat akan
ditelaah dengan analisis rasional oleh profesional judgement
4) Setelah aitem-aitem ditelaah oleh profesional judgement, Skala Prokrastinasi
Akademis dan Skala Kecurangan Akademis dibuat dalam bentuk buku yang
terdiri dari empat alternatif jawaban, disamping pernyataan telah disediakan
tempat untuk menjawab sehingga memudahkan subjek dalam memberikan
jawaban.
c. Mencari informasi
1) Pada tahap ini peneliti mencari informasi tentang jumlah mahasiswa Fakultas
Psikologi USU di bagian administrasi pendidikan Fakultas Psikologi USU untuk
penentuan sampel. Jumlah mahasiswa Fakultas Psikologi yang masih aktif dalam
perkuliahan adalah sebanyak 517 orang. Dari jumlah mahasiswa tersebut
kemudian ditentukan sampel penelitian dengan menggunakan teknik simple
random sampling sebanyak 205 orang mahasiswa
2) Setelah mengetahui jumlah mahasiswa Fakultas Psikologi USU dan menentukan
sampel penelitian, peneliti mencari informasi tentang peluang untuk melakukan
penelitian pada mahasiswa Psikologi
d. Uji coba alat ukur
Sebelum melakukan penelitian yang sebenarnya, maka peneliti melakukan uji coba
alat ukur yang sudah disusun. Pada tahap uji coba alat ukur ini, peneliti tidak
mendatangi satu fakultas tetapi membagikan alat ukur kepada mahasiswa dari
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
beberapa fakultas di USU yang meliputi: Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Hukum,
Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik dan Fakultas
Kesehatan Masyarakat. Uji coba alat ukur dilakukan dari tanggal 16 Januari sampai
24 Januari 2009 kepada 260 orang, namun yang diisi lengkap hanya 247 orang.
e. Revisi alat ukur
Pada tahap ini peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Setelah peneliti melakukan uji coba alat ukur, peneliti menguji reliabilitas Skala
Prokrastinasi Akademis dan Skala Kecurangan Akademis dengan menggunakan
koefisien reliabilitas Alpha Cronbach dari program SPSS versi 16.0 for windows.
Pengujian reliabilitas ini dilakukan pada tanggal 25 Januari 2009.
2) Setelah diketahui aitem-aitem yang memenuhi validitas dan reliabilitasnya,
peneliti mengambil aitem-aitem tersebut untuk dijadikan Skala Prokrastinasi
Akademis dan Skala Kecurangan Akademis yang disusun dalam bentuk buku.
Skala inilah yang digunakan peneliti dalam mengambil data untuk penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Setelah peneliti melakukan uji coba, merevisi alat ukur dan telah menyusun
kembali aitem-aitem yang diterima pada saat uji coba, maka peneliti mengambil data
penelitian dengan menyebarkan Skala Prokrastinasi Akademis dan Skala Kecurangan
Akademis yang telah direvisi kepada mahasiswa Fakultas Psikologi USU yang sudah
dipilih untuk menjadi sampel penelitian, yaitu sebanyak 205 orang. Tahap pelaksanaan
penelitian ini dilakukan pada tanggal 30 Januari-10 Februari 2009. Pada tahap
penyebaran skala ini peneliti mendapatkan bantuan dari beberapa mahasiswa untuk
menyebarkan skala kepada mahasiswa yang menjadi sampel penelitian. Pada tahap
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
pelaksanaan ini peneliti juga meminta izin dari Fakultas Psikologi USU untuk
pengambilan data.
3. Tahap pengolahan data
Setelah diperoleh data dari masing-masing subjek penelitian, maka untuk
pengolahan data selanjutnya, diolah dengan menggunakan paket SPSS versi 16 for
windows.
H. METODE ANALISA DATA
1. Analisa Hasil Utama Penelitian
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik. Alasan
yang mendasari dipakainya analisa statistik adalah karena statistik dapat menunjukkan
kesimpulan (generalisasi) penelitian. Pertimbangan lain yang mendasari adalah karena
analisis statistik bekerja dengan angka-angka yang bersifat objektif karena kerja statistik
menutup kemungkinan masuknya unsur-unsur subjektif yang dapat merubah keinginan
menjadi kenyataan atau kebenaran, serta bersifat universal dalam arti dapat digunakan
hampir dalam semua bidang penyelidikan (Hadi, 2004).
Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara prokrastinasi akademis
dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU, maka analisa data
yang dipakai adalah dengan korelasi pearson product moment. Alasan peneliti
menggunakan analisa ini adalah korelasi pearson product moment dipakai untuk
melukiskan hubungan antara dua gejala dengan skala interval atau rasio (Sugiyono,
2007). Keseluruhan analisa dilakukan dengan menggunakan fasilitas komputerisasi SPSS
16.0 for Windows.
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Sebelum data-data yang terkumpul dianalisa, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi
yang meliputi:
1. Uji normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah penelitian kedua variabel
terdistribusi secara normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan uji
one sample kolmogorov-smirnov. Data dikatakan terdistribusi normal jika harga
p>.05.
2. Uji linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian, yaitu
variabel x (prokrastinasi akademis) dan variabel y (kecurangan akademis)
memiliki hubungan linear. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan uji F
(Anova). Alasan peneliti menggunakan metode ini karena ini efektif dalam hal
waktu dan tenaga. Data dapat dikatakan linear apabila p<.05.
2. Analisa Hasil Tambahan Penelitian
Selain melihat hubungan prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis pada
mahasiswa Fakultas Psikologi USU, pada penelitian ini juga melihat perbedaan
kecurangan akademis ditinjau dari jenis kelamin, usia dan IPK. Maka analisa data yang
digunakan adalah One-Way Anova atau Analisis Varians Satu Arah. Alasan peneliti
menggunakan analisa ini adalah Analisis Varians Satu Arah merupakan suatu prosedur
yang digunakan untuk dependent variable (kecurangan akademis) dengan data kuantitatif
dengan independent variables (jenis kelamin, usia dan IPK) sebagai variabel faktor.
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Pengujian ini termasuk kedalam pengujian hipotesis komparatif (Sugiyono, 2007). Data
dapat dikatakan memiliki perbedaan apabila p<.05.
Seluruh proses pengolahan data penelitian akan dilakukan dengan menggunakan
bantuan komputer program SPSS versi 16.0 for Windows.
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Pada bab ini akan diuraikan mengenai keseluruhan hasil penelitian. Pembahasan
akan dimulai dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian di lanjutkan dengan
analisa dan interpretasi data penelitian serta hasil penelitian.
A. GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian berjumlah 205 mahasiswa Fakultas Psikologi USU.
Berdasarkan hal tersebut di dapatkan gambaran umum subjek penelitian menurut jenis
kelamin, usia dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).
1. Penggolongan Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, penyebaran subjek penelitian dapat dilihat pada tabel
8 berikut ini:
Tabel 8. Penyebaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin Jumlah (N) Persentase
Perempuan 182 88.78% Laki-laki 23 11.21% Jumlah 205 100%
Pada tabel 8 menunjukkan bahwa ternyata subjek terbanyak adalah subjek yang
berjenis kelamin perempuan yaitu berjumlah 182 orang (88.78%), sedangkan yang paling
sedikit adalah subjek berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 23 orang (11.21%).
2. Penggolongan Subjek Berdasarkan Usia
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Berdasarkan usia, subjek penelitian dapat dikelompokkan menjadi tujuh kategori
yaitu: 18 tahun, 19 tahun, 20 tahun, 21 tahun, 22 tahun, 23 tahun, 24 tahun dan 25 tahun.
Penyebaran subjek dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini:
Tabel 9. Penyebaran Subjek Berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase
18 tahun 23 11.21% 19 tahun 46 22.44% 20 tahun 35 17.07% 21 tahun 50 24.39% 22 tahun 32 15.60% 23 tahun 16 7.80% 24 tahun 3 1.46% Jumlah 205 100%
Dapat dilihat dari tabel 9 bahwa ternyata sebagian besar subjek penelitian yaitu
berusia 21 tahun yaitu sebanyak 50 orang (24.39%) kemudian sebanyak 46 orang
(22.44%) berusia 19 tahun, 35 orang (17.07%) berusia 20 tahun, 32 orang (15.60%)
berusia 22 tahun, 23 orang (11.21%) berusia 18 tahun, 16 orang (7.80%) berusia 23 tahun
dan yang paling sedikit yaitu sebanyak 3 orang (1.46%) berusia 24 tahun.
3. Penggolongan Subjek Berdasarkan IPK
Berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), subjek penelitian dapat
dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu: 2.00–2.75, 2.76–3.50 dan diatas 3.50.
Penyebaran subjek dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini:
Tabel 10. Penyebaran Subjek Berdasarkan IPK IPK Jumlah (N) Persentase
2.00 – 2.75 75 36.58%
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
2.76 – 3.50 118 57.56% > 3.50 12 5.85%
Jumlah 205 100%
Berdasarkan tabel 10 terlihat bahwa ternyata sebagian besar subjek penelitian
memiliki rentang indeks prestasi kumulatif sebesar 2.76-3.50 yaitu sebanyak 118 orang
(57.56%), kemudian sebanyak 75 orang (36.58%) adalah subjek yang memiliki indeks
prestasi kumulatif 2.00–2.75, dan yang paling sedikit adalah subjek yang memiliki indeks
prestasi akademis diatas 3.50 yakni 12 orang (5.85%).
B. HASIL PENELITIAN
1. Hasil Uji Asumsi Penelitian
Hipotesa dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara prokrastinasi
akademis dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU. Oleh
karena itu, sebelum analisa dilakukan ada beberapa syarat yang harus dilakukan terlebih
dahulu, yaitu uji asumsi normalitas sebaran pada dua variabel penelitian. Selain itu juga
dilakukan uji linearitas untuk mengetahui bentuk hubungan antara masing-masing
variabel.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel penelitian telah
menyebar secara normal. Uji normalitas sebaran menggunakan Kolmogorov-Smirnov test.
Normalitas variabel prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis dapat dilihat pada
tabel 11.
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 11. Hasil Uji Normalitas Variabel Z P Keterangan
Prokrastinasi akademis 1.17 .13 Sebaran normal Kecurangan akademis .97 .30 Sebaran normal
Data dikatakan terdistribusi normal jika harga p>.05. Dari hasil tes Kolmogorov-
Smirnov pada tabel 11 maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Variabel prokrastinasi akademis menunjukkan sebaran normal dengan nilai Z =
1.17 dengan p =.13 atau p>.05
2) Variabel kecurangan akademis menunjukkan sebaran normal dengan nilai Z= .97
dengan p =.30 atau p>.05
b. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian, yaitu
variabel prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis memiliki hubungan linear. Uji
linearitas dilakukan dengan menggunakan uji F (Anova).
Variabel prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis dikatakan memiliki
hubungan linear jika nilai p<.05. Hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel 12 berikut:
Tabel 12. Hasil Uji Linearitas Hubungan Prokrastinasi akademis* Kecurangan akademis
F P Keterangan 55.44 .00 Linear
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Berdasarkan tabel 12 dapat dilihat bahwa variabel prokrastinasi akademis dan
variabel kecurangan akademis memiliki hubungan linear. Hal ini ditunjukkan pada hasil
uji Anova yang memperoleh nilai F= 55.44 dengan nilai signifikansi (p) yaitu .00
sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan kedua variabel tersebut linear karena nilai
signifikansi P<.05.
2. Hasil Utama Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah terdapat hubungan antara
prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi
USU, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah “Ada hubungan positif antara
prokrastinasi dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU”.
Untuk pengujian statistik dilakukan perumusan hipotesa statistik, yaitu:
1. Ha (Hipotesa Alternatif): p<.05, artinya ada hubungan positif antara prokrastinasi
akademis dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU.
2. Ho (Hipotesa Nihil): p>.05, artinya tidak ada hubungan antara prokrastinasi
akademis dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU.
Berdasarkan tujuan penelitian, maka dilakukan analisa statistik dengan
menggunakan uji Pearson Correlation. Hasil uji statistik ini dapat dilihat pada tabel 13.
Tabel 13. Korelasi Antara Prokrastinasi dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU
Analisis Pearson Correlation Signifikansi (p) Korelasi .46 .00
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Jika dilihat dari hasil perhitungan maka korelasi antara variabel prokrastinasi
akademis dan kecurangan akademis menunjukkan angka sebesar .46. Angka tersebut
menunjukkan adanya korelasi yang cukup kuat dan searah. Artinya, jika variabel
prokrastinasi akademis tinggi maka variabel kecurangan akademis akan semakin tinggi
pula. Kemudian, kedua variabel dikatakan memiliki hubungan signifikan jika p<.05.
berdasarkan hasil pengujian statistik yang tertera pada tabel diatas, didapat p= .00. Hasil
ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, dengan menunjukkan adanya hubungan positif
antara prokrastinasi dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU
secara signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif
antara prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas
Psikologi USU.
a. Kategorisasi Skor Prokrastinasi Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi
USU
Kategorisasi skor prokrastinasi akademis dapat diperoleh melalui uji signifikansi
perbedaan antara mean skor empiris dan mean teoritik. Skala prokrastinasi akademis
terdiri dari 42 aitem dengan empat pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 4. dari
skala prokrastinasi akademis yang diisi subjek, maka diperoleh mean hipotetik sebesar
105 dengan standar deviasi sebesar 21. Sementara mean empirik yang diperoleh adalah
96.11 dengan standar deviasi 17.75
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 14. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Prokrastinasi Akademis Variabel Empirik Hipotetik
Min Max Mean SD Min Max Mean SD Prokrastinasi
akademis 52 130 96.11 17.75 42 168 105 21
Berdasarkan hasil penelitian, didapat hasil perbandingan mean empirik dan mean
hipotetik dari variabel prokrastinasi akademis yang menunjukkan µE<µH yaitu 96.11<105
sehingga dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademis pada subjek penelitian lebih
rendah daripada prokrastinasi akademis pada populasi umumnya.
Selanjutnya, subjek akan digolongkan dalam 3 kategori prokrastinasi akademis
yaitu prokrastinasi akademis rendah, sedang dan tinggi. Pengkategorian prokrastinasi
akademis dengan membagi distribusi normal atas enam bagian atau enam satuan deviasi
standar. Untuk menggolongkan subjek kedalam 3 kategori diagnosis tingkatan
prokrastinasi akademis, maka keenam satuan deviasi standar itu dibagi kedalam 3 bagian
menjadi:
X ≤ (µ - 1.0 σ) Rendah
(µ - 1.0 σ) < X ≤ (µ + 1.0 σ) Sedang
(µ + 1.0 σ) ≤ X Tinggi
Skala prokrastinasi akademis yang terdiri atas 42 aitem dengan 4 pilihan jawaban
yang bergerak dari 1 sampai 4 diperoleh rentang minimum maksimumnya adalah 42 x 1
= 42 sampai dengan 42 x 4 = 168, sehingga luas jarak sebarannya adalah 168 – 42 = 126
dengan demikian setiap satuan deviasi standarnya bernilai σ = 126 / 6 = 21 dan mean
hipotetiknya adalah µ = 105. dari perhitungan diatas, dapat dibuat kategorisasi
kecurangan akademis seperti pada tabel 15 berikut:
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 15. Kategorisasi Data Pada Variabel Prokrastinasi Akademis Variabel Rentang nilai Kategori Jumlah (N) Persentase
Prokrastinasi akademis
x < 84 Rendah 43 20.97% 84 ≤ x < 126 Sedang 144 70.24%
126 ≤ x Tinggi 18 8.78% Total 205 100%
Dari tabel 15 dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki prokrastinasi akademis
rendah sebanyak 43 orang (20,97%), subjek yang memiliki prokrastinasi akademis
sedang sebanyak 144 orang (70.24%) dan subjek yang memiliki prokrastinasi akademis
yang tinggi sebanyak 18 orang (8.78).
b. Kategorisasi Skor Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi
USU
Kategorisasi skor kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU
dapat diperoleh melalui uji signifikansi perbedaan antara mean skor empiris dan mean
teoritik. Skala kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU terdiri dari
48 aitem dengan empat pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 4. Dari skala
kecurangan akademis yang diisi subjek, maka diperoleh mean hipotetiknya sebesar 120
dengan standar deviasi sebesar 24. Sementara mean empirik yang diperoleh adalah 77.20
dengan standar deviasi 15.40.
Tabel 16. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Kecurangan Akademis Variabel Empirik Hipotetik
Min Max Mean SD Min Max Mean SD Kecurangan akademis 48 119 77.20 15.40 48 192 120 24
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Berdasarkan hasil penelitian, didapat hasil perbandingan mean empirik dan mean
hipotetik dari variabel kecurangan akademis yang menunjukkan µE<µH yaitu 77.20<120
sehingga dapat disimpulkan bahwa kecurangan akademis pada subjek penelitian lebih
rendah daripada kecurangan akademis pada populasi umumnya.
Skala kecurangan akademis yang terdiri atas 48 aitem dengan 4 pilihan jawaban
yang bergerak dari 1 sampai 4 diperoleh rentang minimum maksimumnya adalah 48 x 1
= 48 sampai dengan 48 x 4 = 192, sehingga luas jarak sebarannya adalah 192-48= 144.
dengan demikian setiap satuan deviasi standarnya bernilai σ = 144 / 6 = 24 dan mean
hipotetiknya adalah µ = 120. Dari perhitungan diatas, dapat dibuat kategorisasi
kecurangan akademis seperti pada tabel 17 berikut:
Tabel 17. Kategorisasi Data Pada Variabel Kecurangan Akademis Variabel Rentang nilai Kategori Jumlah Persentase
Kecurangan akademis
x < 96 Rendah 172 83.90% 96 ≤ x < 144 Sedang 33 16.09%
144 ≤ x Tinggi - 0% Total 205 100%
Dari tabel 17, dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki kecurangan akademis
rendah sebanyak 172 orang (83,90%), subjek yang memiliki kecurangan akademis
sedang sebanyak 33 orang (16.09%) dan tidak ada subjek yang memiliki kecurangan
akademis yang tinggi.
c. Matriks Hubungan Variabel Kecurangan Akademis Dan Prokrastinasi Akademis
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Dari hasil kategorisasi kecurangan akademis dan prokrastinasi akademis, maka
dapat dilihat penyebaran skor dalam bentuk matriks kategori antara variabel kecurangan
akademis dan prokrastinasi akademis pada tabel 18 berikut.
Tabel 18. Matriks Hubungan Variabel Kecurangan Akademis dan Prokrastinasi Akademis
Variabel Prokrastinasi akademis Tinggi Sedang Rendah
Kecurangan akademis
Jumlah (N)
Persentase Jumlah (N)
Persentase Jumlah (N)
Persentase
Tinggi - 0% - 0% - 0% Sedang 12 5.85% 17 8.29% 5 2.44% Rendah 7 3.41% 126 61.46% 38 18.53%
Total 205 (100%) Dari tabel 18 diatas dapat dilihat bahwa hubungan variabel yang memiliki
persentase terbesar terletak pada kategori prokrastinasi akademis sedang dan kecurangan
akademis rendah yaitu sebanyak 126 orang (61.46%) kemudian subjek yang memiliki
prokrastinasi akademis rendah dan kecurangan akademis rendah sebanyak 38 orang
(18.53%). Selanjutnya subjek yang memiliki prokrastinasi akademis sedang dan
kecurangan akademis sedang sebanyak 17 orang (8.29%). Subjek yang memiliki
prokrastinasi akademis tinggi dan kecurangan akademis sedang sebanyak 12 orang
(5,85%), subjek yang memiliki prokrastinasi tinggi dan kecurangan akademis rendah
sebanyak 7 orang (3.41%), sebanyak 5 orang (2.44%) subjek yang memiliki prokrastinasi
akademis rendah dan kecurangan akademis sedang. Selebihnya tidak terdapat subjek
penelitian didalam kategori prokrastinasi akademis tinggi dan kecurangan akademis
tinggi, prokrastinasi akademis sedang dan kecurangan akademis tinggi dan prokrastinasi
akademis rendah dan kecurangan akademis tinggi.
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
3. Hasil Tambahan Penelitian
Ada beberapa hasil tambahan dalam penelitian ini yang diharapkan dapat
memperkaya hasil penelitian, antara lain perbedaan kecurangan akademis ditinjau dari
jenis kelamin, usia dan IPK.
a. Gambaran Kecurangan Akademis Berdasarkan Jenis Kelamin
Untuk melihat gambaran kecurangan akademis berdasarkan jenis kelamin dapat
dilihat pada tabel 19 berikut ini.
Tabel 19. Gambaran Kecurangan Akademis Mahasiswa Fakultas Psikologi USU Berdasarkan Jenis Kelamin
Variabel Jenis Kelamin
Jumlah (N)
Mean SD F P
Kecurangan akademis
Perempuan 182 76.21 15.34 6.89
.00 Laki-laki 23 85.04 13.81
Jumlah 205 77.20 15.40
Berdasarkan hasil uji Anova pada tabel 19 diatas, maka diperoleh nilai F= 6.89
dengan nilai signifikansi (p) yaitu .00. Hasil tersebut signifikan karena p<.05, dengan
demikian terdapat perbedaan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi
USU ditinjau dari jenis kelamin dimana dilihat dari mean, laki-laki memiliki kecurangan
akademis lebih tinggi yaitu 85.04 daripada perempuan yaitu 76.21.
b. Gambaran Kecurangan Akademis Berdasarkan Usia
Untuk melihat gambaran kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas
Psikologi USU berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 20 berikut ini:
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 20. Gambaran Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU Berdasarkan Usia
Variabel Usia Jumlah (N)
Mean SD F P
Kecurangan akademis
18 tahun 23 78.21 15.63
1.18
.31
19 tahun 46 78.43 16.18 20 tahun 35 75.45 17.07 21 tahun 50 74.12 13.18 22 tahun 32 77.78 16.56 23 tahun 16 85.00 12.77 24 tahun 3 75.00 8.71 Jumlah 205 77.20 15.40
Berdasarkan hasil uji Anova pada tabel 20 diatas, maka diperoleh nilai F= 1.18
dengan nilai signifikansi (p) yaitu .31. Hasil tersebut tidak signifikan karena p>.05,
dengan demikian tidak ada perbedaan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas
Psikologi USU berdasarkan usia.
c. Gambaran Kecurangan Akademis Berdasarkan IPK
Untuk melihat gambaran kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas
Psikologi USU berdasarkan IPK dapat dilihat pada tabel 21 berikut ini:
Tabel 21. Gambaran Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU Berdasarkan IPK
Variabel IPK Jumlah (N)
Mean SD F P
Kecurangan akademis
2.00-2.75 75 79.19 15.40
1.27
.28 2.76-3.50 118 75.73 15.32
>3.50 12 79.33 15.74 Jumlah 205 77.20 15.40
Berdasarkan hasil uji Anova pada tabel 21 diatas, maka diperoleh nilai F= 1.27
dengan nilai signifikansi (p) yaitu .28. Hasil tersebut tidak signifikan karena p>.05,
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
dengan demikian tidak ada perbedaan kecurangan akademis pada mahasiswa berdasarkan
IPK yang dimilikinya.
C. PEMBAHASAN
Hasil penelitian pada 205 sampel mahasiswa Fakultas Psikologi USU
menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara prokrastinasi akademis dan kecurangan
akademis dimana semakin tinggi prokrastinasi akademis maka semakin tinggi pula
kecurangan akademisnya, demikian sebaliknya semakin rendah prokrastinasi akademis
maka semakin rendah pula kecurangan akademisnya. Hasil penelitian ini sesuai dengan
apa yang dikemukakan oleh Roig & deTommaso (dalam Hendricks, 2004) dimana
prokrastinasi akademis menyebabkan berbagai konsekuensi negatif dan salah satunya
adalah kecurangan akademis. Hasil penelitian ini sesuai dengan beberapa pendapat ahli,
diantaranya pendapat Westhpal (2004) yang mengemukakan prokrastinasi akademis
dapat menyebabkan kecurangan akademis. Prokrastinasi dapat membuat seseorang
mengerjakan tugas pada menit terakhir batas pengumpulan tugas dan dapat membuat
orang tersebut merasakan panik, perasaan panik tersebut dapat menyebabkan mahasiswa
membuat keputusan buruk seperti berperilaku curang. Salah satu perilaku curang yang
dapat terjadi sebagai bentuk ketidaksiapan mahasiswa dalam menghadapi batas waktu
adalah tindak plagiat atau tindakan menyalin tugas menulis mahasiswa lain ataupun dari
internet. Tindak plagiat tersebut menjadi salah satu cara yang mudah dalam mengerjakan
tugas ketika menghadapi batas waktu yang semakin dekat. Selain Westphal, Cizek (2008)
juga berpendapat bahwa prokrastinasi dalam belajar untuk menghadapi ujian
menyebabkan ketidaksiapan mahasiswa dalam menguasai materi pelajaran sehingga
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
mereka melakukan perilaku mencontek yang merupakan salah satu bentuk kecurangan
akademis.
Pada penelitian ini juga diteliti perbedaan kecurangan akademis ditinjau dari jenis
kelamin, usia dan IPK. Berdasarkan jenis kelamin diketahui bahwa terdapat perbedaan
kecurangan akademis dimana mahasiswa memiliki kecurangan akademis yang lebih
tinggi dibandingkan mahasiswi. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan Hendricks (2004)
yaitu mahasiswa lebih banyak melakukan kecurangan akademis daripada mahasiswi.
Penjelasan utama dari pernyataan ini dapat di jelaskan oleh teori sosialisasi peran gender
dimana wanita dalam bersosialisasi lebih mematuhi peraturan daripada pria.
Berbeda dengan jenis kelamin, kecurangan akademis yang ditinjau dari usia dan
IPK menunjukkan tidak terdapat perbedaan kecurangan akademis. Hasil ini tidak sejalan
dengan pendapat Hendricks (2004) yang mengungkapkan usia dan prestasi akademis
berkorelasi secara negatif dengan kecurangan akademis yang dilakukan oleh mahasiswa.
Perbedaan ini bisa saja disebabkan oleh faktor-faktor lain seperti faktor variabel
kepribadian mahasiswa yang mencakup: (1) moralitas mahasiswa dimana mahasiswa
yang memiliki level kejujuran yang rendah akan lebih sering melakukan perilaku curang.;
(2) variabel yang berkaitan dengan pencapaian akademis seperti motivasi, pola
kepribadian dan pengharapan terhadap kesuksesan; (3) impulsivitas, afektivitas dan
variabel kepribadian yang lain.
Selain faktor variabel kepribadian mahasiswa, faktor lain yang dapat
menyebabkan kecurangan akademis menurut Hendricks (2004) adalah faktor konstektual
yang mencakup: (1) keanggotaan perkumpulan mahasiswa dapat membuat mahasiswa
yang tergabung didalamnya melakukan perilaku curang. Pada perkumpulan mahasiswa
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
diajarkan norma, nilai dan kemampuan-kemampuan yang berhubungan dengan
mudahnya perpindahan perilaku curang. Penyediaan catatan ujian yang lama, tugas-tugas,
tugas laboratorium, dan tugas akademis lain mudah untuk dicari dan didapatkan; (2)
perilaku teman sebaya; (3) penolakan teman sebaya terhadap perilaku curang yang
merupakan salah satu faktor penentu yang penting dan dapat berpengaruh terhadap
perubahan perilaku curang pada siswa dan mahasiswa.
Faktor lain yang berhubungan dengan kecurangan akademis yaitu faktor
situasional, yang mencakup (1) belajar terlalu banyak, kompetisi dan ukuran kelas.
Mahasiswa yang belajar terlalu banyak dan menganggap dirinya berkompetisi dengan
mahasiswa lain lebih cenderung melakukan kecurangan dibandingkan dengan mahasiswa
yang tidak belajar terlalu banyak. Ukuran kelas juga menentukan kecenderungan perilaku
curang mahasiswa dimana mahasiswa akan lebih berperlaku curang jika berada didalam
ruangan kelas yang besar; (2) Lingkungan ujian dimana mahasiswa lebih cenderung
melakukan kecurangan jika mahasiswa tersebut berpikir bahwa hanya ada sedikit resiko
ketahuan ketika melakukan kecurangan.
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan disimpulkan jawaban-jawaban dari permasalahan dalam
penelitian ini, pada akhir bab akan dikemukakan saran-saran bagi penelitian di masa
mendatang dengan tema yang hampir sama.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data penelitian dapat ditarik kesimpulan
mengenai hasil penelitian, bahwa:
1. Ada hubungan positif antara prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis
pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU, artinya semakin tinggi prokrastinasi
akademis maka semakin tinggi pula kecurangan akademis, dan sebaliknya
semakin rendah prokrastinasi akademis maka semakin rendah pula kecurangan
akademis.
2. Mean dari skor prokrastinasi akademis secara keseluruhan menunjukkan bahwa
prokrastinasi akademis yang dimiliki subjek penelitian berada dibawah rata-rata
prokrastinasi akademis pada umumnya. Berdasarkan kategorisasi, menunjukkan
bahwa sebagian besar subjek penelitian termasuk kategori sedang yaitu sebanyak
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
144 orang (70.24%), kemudian kategori rendah sebanyak 43 orang (20.97%) dan
yang paling sedikit berada dikategori tinggi yaitu sebanyak 18 orang (8.78%).
3. Mean dari skor kecurangan akademis secara keseluruhan menunjukkan bahwa
kecurangan akademis yang dimiliki subjek penelitian berada dibawah rata-rata
kecurangan akademis pada umumnya. Berdasarkan kategorisasi, menunjukkan
bahwa sebagian besar subjek penelitian termasuk kategori rendah yaitu sebanyak
83,90% selebihnya 16.09% memiliki kecurangan akademis sedang. Pada
penelitian ini, tidak ada subjek penelitian yang termasuk kedalam kategori tinggi.
4. Berdasarkan hasil analisa tambahan diperoleh bahwa ada perbedaan kecurangan
akademis ditinjau dari jenis kelamin. Dimana dilihat dari mean, mahasiswa
memiliki skor yang lebih tinggi daripada mahasiswi.
5. Berdasarkan hasil analisa tambahan diperoleh tidak ada perbedaan kecurangan
akademis ditinjau dari usia dan IPK.
B. SARAN
Dari penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang dikemukakan, maka
peneliti mengemukakan beberapa saran. Saran-saran ini diharapkan dapat berguna bagi
perkembangan kelanjutan studi ilmiah prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis,
serta berguna bagi mahasiswa dan pihak fakultas, antara lain:
1. Saran Metodologis
a. Bagi peneliti lain yang tertarik melakukan penelitian mengenai
kecurangan akademis dan prokrastinasi akademis yang selanjutnya
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
sebaiknya meneliti seberapa besar pengaruh prokrastinasi akademis
terhadap kecurangan akademis.
b. Berdasarkan koefisien korelasi aitem total yang digunakan sebagai
parameter daya beda aitem yang digunakan didalam penelitian ini yakni
rix≥ 0.275, bagi peneliti lain yang tertarik terhadap prokrastinasi akademis
dan kecurangan akademis sebaiknya agar lebih teliti dalam membuat
aitem-aitem skala sehingga didapatkan koefiesien korelasi aitem total yang
lebih tinggi dan sebaiknya digunakan batasan rix ≥ 0.30, karena aitem yang
mencapai koefisien korelasi minimal 0.30 daya pembedanya dianggap
memuaskan.
2. Saran Praktis
a. Penelitian ini menemukan bahwa prokrastinasi akademis dan kecurangan
akademis memiliki hubungan positif. Kedua perilaku ini seharusnya
dihindari karena akan menghalangi tujuan pendidikan dalam membentuk
sikap serta akhlak mahasiswa, dalam menghadapi hal ini pihak Fakultas
Psikologi USU dapat membuat seminar atau pelatihan manajemen waktu
dalam mengerjakan dan menyelesaikan tugas sehingga mahasiswa dapat
menghindari prokrastinasi yang berhubungan dengan kecurangan
akademis.
b. Penelitian ini menemukan bahwa kecurangan akademis sebagian besar
berada dalam kategori rendah dan sedang, pihak Fakultas Psikologi USU
dapat melakukan strategi-strategi yang dapat membuat mahasiswa
semakin sadar akan pentingnya menghindari kecurangan akademis dengan
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
cara penyampaian yang jelas mengenai kebijakan serta hukuman pada
mahasiswa yang berbuat curang. Penyampaian mengenai kebijakan serta
hukum pada mahasiswa ini dapat diberikan pada saat pekan orientasi
mahasiswa baru sehingga mahasiswa Fakultas Psikologi USU
mendapatkan pemahaman untuk tidak melakukan kecurangan akademis
pada awal mahasiswa memasuki perguruan tinggi.
c. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kecurangan akademis adalah
faktor situasional berupa lingkungan ujian. Mahasiswa lebih cenderung
melakukan kecurangan didalam ruangan ujian jika mahasiswa berpikir
bahwa hanya ada sedikit resiko ketahuan ketika melakukan kecurangan.
Faktor situasional tersebut dapat ditangani oleh Fakultas Psikologi USU
dengan cara meningkatkan pengawasan didalam ruangan ujian.
Pengawasan tersebut dapat ditingkatkan dengan cara memperbanyak
pengawas dalam ruang ujian.
DAFTAR PUSTAKA
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Akinsola, Tella & Tella (2007). Correlates of academic procrastination and mathematics achievement of university undergraduate student. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 2007, 3(4), 363-367
Azwar. S (2004). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar ________(2004). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Burka & Yuen (1983). Why you do it, what to do about it. New York. Perseus Books
Groups Charlebois, K. J (2007). Doing tomorrow what could be done today: an investigation of
academic procrastination. Diambil dari: www.proquest.com [On-line]. Pada tanggal 23 Agustus 2008.
Cizek (2003). Preventing, detecting, and addressing academic dishonesty. Handbook of
The Teaching of Psychology.
Davis, James (2002) The rowman & littlefield guide to writing with sources. Third
Adition. Rowman and Littlefield Publisher, Inc
Djamarah, S.B (2002). Bahasa sukses belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta Gufron (2003). Hubungan prokrastinasi dan kontrol diri. Diambil dari
http://www.damandiri.or.id/file/mnurgufronugmbab1.pdf. Tanggal akses 20 Agustus 2008.
Hadjar, Ibnu (1996). Dasar-dasar metodologi penelitian kwantitatif dalam pendidikan.
PT RajaGrafindo Persada Hadi (2004). Metodologi research (Jilid 1, 2 dan 4). Yogyakarta: Andi Offset Hendricks, B (2004) Academic Dishonesty: A Study in The Magnitude of and
Justification for Academic Dishonesty among College Undergraduate and Graduate Students. Journal of College Student Development. 35 (March), 212-260.
Holmes, R.A. (2000). The effect of task structure and task order on subjective distress
and dilatory behavior in academic procrastinators. Diambil dari: www.proquest.com [On-line]. Pada tanggal: 23 Agustus 2008.
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Knaus, E (1986). Procrastination. New York: Institute for Rational-Emotive Therapy. Diambil dari http://www.utulsa.edu/cpsc/procrastination. pada tanggal 12 Agustus 2008
Larson, C.C (1991). The effects of a cognitive-behavioral education program on
academic procrastination. Diambil dari www.proquest.com [On-line].diambil dari 21 Agustus 2008.
Money, B.S. (2008). Academic dishonesty in higher education: the impact of a student
development approach. Diambil dari: www.proquest.com [On-line]. Diambil dari 21 Agustus 2008.
Penn, Student (2007). Researching with The Web: How to Avoid Internet Plagiarism.
Diambil dari http://www.vpul.upenn.edu/lrc/lr/PDF/plagiarism%20(W).pdf. Tanggal akses 12 Agustus 2008
Raboinowitz (2001). Are You A procrastinator?. Diambil dari: http://http-
server.carleton.ca/~tpychyl/tips.html). Tanggal akses 23 September 2008. Santoso, S. & Tjiptono, F. (2002). Riset pemasaran: Konsep dan Aplikasi dengan SPSS.
Jakarta: Gramedia Sari, dkk (2008). Gambaran Prokrastinasi Pada Mahasiswa Psikologi USU ditinjau Dari
Jenis Tugas. Laporan Praktikum Laboratorium Sosial. Universitas Sumatera Utara. Sidjabat, B.S (2008). Prinsip paedagogi dan andragogi dalam pembelajaran. diambil
dari: http://misikonomika.multiply.com/journal/item/19/MenggalikreativitasMahasiswa. Pada tanggal: 11 Agustus 2008
Solomon, L.J & Rothblum, E.D (1984). Academic procrastination: Frequency and
cognitive-behavioral correlates. Journal of Counseling Psychologyl. Vol 31 No.4
Sugiyono (2007). Statistika untuk penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Suryabrata, S (2004). Pengembangan alat ukur psikologis. Yogyakarta: Andi
Takwin (2008). Menjadi Mahasiswa. Dikutip pada
http://bagustakwin.multiply.com/journal/item/18. Tanggal akses 24 Agustus 2008
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Walker, J. P. (2008). High school student perceptions and attitudes toward academic dishonesty. Diambil dari: www.proquest.com [On-line]. Pada tanggal 21 Agustus 2008
Westphal (2004). Plagiarism. Dikutip pada http://leo.stcloudstate.edu/research/plagiarism.html. Tanggal akses 23 Agustus 2008.
Winkel, W.S (1997). Bimbingan dan konseling di institusi pendidikan. Edisi revisi.
Jakarta: PT Grasindo Young, E (2004). Procrastination is a Thief of Time. Diambil dari
http://sas.calpoly.edu/asc/ssl/procrastination.html. Pada tanggal: 12 Agustus 2008 Young & Fritzsche (2002). The relationship between individual differences in
procrastination, peer feedback and student writing success. The writing Center Journal. Volume 23.
Yulistia (2008). Panduan Bagi Fasilitator PDPT OBM 2008. http://www.clr.ui.edu/wp-
content/uploads/2008/07/panduan-bagi-fasilitator.pdf. Tanggal akses 23 Agustus 2008
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
LAMPIRAN A
1. Data Mentah Uji Coba Prokrastinasi Akademis
2. Reliabilitas dan Daya Beda Aitem Skala Prokrastinasi
Akademis
3. Data Mentah Uji Coba Kecurangan Akademis
4. Reliabilitas dan Daya Beda Aitem Skala Kecurangan
Akademis
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Reliabilitas dan Daya Beda Aitem Uji Coba Skala Prokrastinasi Akademis Pengolahan
ke-1
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 247 100.0
Excludeda 0 .0
Total 247 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.910 60
Item-Total Statistics
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 132.8138 322.372 .137 .911
VAR00002 133.7611 315.353 .388 .908
VAR00003 133.2713 321.703 .189 .910
VAR00004 133.1822 324.865 .097 .910
VAR00005 133.2753 318.404 .325 .909
VAR00006 133.2713 314.198 .378 .908
VAR00007 133.4372 322.865 .154 .910
VAR00008 132.9595 325.063 .064 .911
VAR00009 133.6518 320.016 .244 .910
VAR00010 133.4696 320.795 .213 .910
VAR00011 133.6073 317.695 .363 .909
VAR00012 133.4251 320.741 .254 .909
VAR00013 133.6397 311.638 .591 .907
VAR00014 133.4858 315.787 .351 .909
VAR00015 133.3725 318.072 .360 .909
VAR00016 133.4332 318.661 .270 .909
VAR00017 133.6316 309.217 .535 .907
VAR00018 133.8138 312.900 .461 .908
VAR00019 133.8340 311.302 .633 .906
VAR00020 133.5749 314.961 .420 .908
VAR00021 133.9231 313.933 .478 .907
VAR00022 133.5749 313.026 .455 .908
VAR00023 133.8907 315.651 .414 .908
VAR00024 133.9838 316.683 .328 .909
VAR00025 133.5506 318.281 .313 .909
VAR00026 132.9514 325.526 .039 .912
VAR00027 133.7045 318.136 .365 .909
VAR00028 133.8704 313.601 .486 .907
VAR00029 133.8057 312.783 .559 .907
VAR00030 133.7004 316.138 .363 .909
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
VAR00031 133.4737 322.055 .163 .910
VAR00032 133.1174 320.706 .245 .910
VAR00033 133.3320 320.719 .230 .910
VAR00034 133.8259 315.193 .459 .908
VAR00035 133.6680 311.580 .554 .907
VAR00036 133.5344 315.437 .469 .908
VAR00037 133.3927 315.329 .436 .908
VAR00038 133.3563 316.759 .346 .909
VAR00039 133.5020 313.178 .476 .907
VAR00040 133.3725 322.349 .201 .910
VAR00041 133.7166 314.578 .370 .909
VAR00042 133.8826 314.006 .571 .907
VAR00043 133.1619 321.470 .249 .909
VAR00044 134.1579 313.231 .554 .907
VAR00045 133.5304 319.323 .320 .909
VAR00046 133.6113 315.027 .421 .908
VAR00047 133.7733 318.648 .365 .909
VAR00048 133.6073 316.174 .400 .908
VAR00049 133.4980 322.048 .173 .910
VAR00050 133.4170 318.545 .293 .909
VAR00051 134.0162 316.845 .332 .909
VAR00052 133.3563 323.214 .156 .910
VAR00053 133.8057 313.824 .481 .907
VAR00054 133.8947 313.273 .546 .907
VAR00055 133.7733 313.485 .498 .907
VAR00056 133.8988 315.408 .493 .908
VAR00057 133.7571 314.022 .448 .908
VAR00058 133.7004 310.577 .604 .906
VAR00059 133.3806 321.619 .203 .910
VAR00060 133.5870 310.528 .515 .907
Scale Statistics
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Mean Variance Std. Deviation N of Items
1.3583E2 327.329 18.09223 60
Reliabilitas dan Daya Beda Aitem Uji Coba Skala Prokrastinasi Akademis Pengolahan
ke-2
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 247 100.0
Excludeda 0 .0
Total 247 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.920 42
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00002 88.1093 231.236 .410 .918
VAR00005 87.6235 234.911 .303 .919
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
VAR00006 87.6194 230.204 .399 .918
VAR00011 87.9555 233.205 .392 .918
VAR00013 87.9879 229.126 .568 .916
VAR00014 87.8340 231.846 .363 .919
VAR00015 87.7206 235.040 .317 .919
VAR00017 87.9798 225.955 .557 .916
VAR00018 88.1619 229.161 .483 .917
VAR00019 88.1822 228.247 .639 .916
VAR00020 87.9231 231.421 .422 .918
VAR00021 88.2713 230.426 .486 .917
VAR00022 87.9231 229.502 .467 .917
VAR00023 88.2389 231.809 .425 .918
VAR00024 88.3320 232.019 .363 .919
VAR00025 87.8988 234.612 .300 .919
VAR00027 88.0526 234.392 .355 .919
VAR00028 88.2186 229.806 .508 .917
VAR00029 88.1538 229.261 .577 .916
VAR00030 88.0486 232.616 .356 .919
VAR00034 88.1741 231.738 .457 .918
VAR00035 88.0162 228.471 .559 .916
VAR00036 87.8826 232.933 .419 .918
VAR00037 87.7409 232.632 .398 .918
VAR00038 87.7045 233.242 .336 .919
VAR00039 87.8502 229.502 .494 .917
VAR00041 88.0648 230.784 .382 .919
VAR00042 88.2308 230.268 .592 .916
VAR00044 88.5061 229.072 .600 .916
VAR00045 87.8785 235.132 .324 .919
VAR00046 87.9595 230.941 .446 .918
VAR00047 88.1215 234.774 .359 .919
VAR00048 87.9555 233.132 .372 .918
VAR00050 87.7652 234.522 .294 .919
VAR00051 88.3644 232.265 .364 .919
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
VAR00053 88.1538 230.635 .474 .917
VAR00054 88.2429 229.916 .552 .917
VAR00055 88.1215 229.904 .512 .917
VAR00056 88.2470 231.886 .493 .917
VAR00057 88.1053 230.184 .468 .917
VAR00058 88.0486 227.258 .625 .916
VAR00060 87.9352 227.012 .540 .917
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
90.1781 242.155 15.56133 42
Reliabilitas dan Daya Beda Aitem Uji Coba Skala Kecurangan Akademis
Pengolahan ke-1
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 247 100.0
Excludeda 0 .0
Total 247 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Cronbach's
Alpha N of Items
.884 60
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 118.4534 369.509 .415 .881
VAR00002 117.8745 374.192 .277 .883
VAR00003 119.2753 370.981 .552 .880
VAR00004 117.9231 371.153 .301 .883
VAR00005 118.6437 380.051 .145 .884
VAR00006 118.6113 370.076 .441 .881
VAR00007 118.7530 372.406 .405 .881
VAR00008 118.7368 363.813 .555 .879
VAR00009 119.0607 369.350 .460 .881
VAR00010 118.7935 370.376 .396 .881
VAR00011 119.1457 366.605 .579 .879
VAR00012 118.0486 372.689 .260 .883
VAR00013 118.2308 367.568 .393 .881
VAR00014 118.5466 369.086 .470 .881
VAR00015 118.1296 367.845 .289 .884
VAR00016 118.7085 368.232 .515 .880
VAR00017 117.7692 372.333 .311 .883
VAR00018 118.7935 370.425 .472 .881
VAR00019 118.1619 367.527 .387 .881
VAR00020 118.8785 371.977 .418 .881
VAR00021 117.8947 377.501 .200 .884
VAR00022 118.8907 370.415 .425 .881
VAR00023 118.5061 370.649 .388 .881
VAR00024 119.0162 368.544 .542 .880
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
VAR00025 117.2308 404.788 -.615 .892
VAR00026 117.9555 404.278 -.509 .893
VAR00027 116.9028 399.023 -.528 .890
VAR00028 117.8543 405.727 -.419 .895
VAR00029 117.2874 404.872 -.597 .893
VAR00030 118.7490 380.156 .106 .885
VAR00031 118.9190 366.709 .552 .880
VAR00032 118.0283 373.629 .305 .883
VAR00033 118.7652 373.254 .306 .883
VAR00034 118.2389 370.101 .294 .883
VAR00035 118.7571 369.794 .495 .881
VAR00036 119.1619 368.559 .567 .880
VAR00037 119.2024 369.723 .540 .880
VAR00038 117.9150 369.176 .355 .882
VAR00039 118.7206 368.064 .553 .880
VAR00040 119.2429 369.429 .554 .880
VAR00041 118.9960 364.963 .648 .879
VAR00042 118.8340 378.944 .201 .884
VAR00043 118.3725 367.649 .368 .882
VAR00044 118.8502 368.315 .558 .880
VAR00045 118.4696 366.583 .476 .880
VAR00046 119.2389 370.776 .556 .880
VAR00047 118.8259 371.144 .445 .881
VAR00048 118.4575 367.623 .338 .882
VAR00049 118.9838 372.910 .386 .882
VAR00050 118.8219 367.204 .541 .880
VAR00051 118.7530 368.731 .528 .880
VAR00052 117.9312 369.869 .360 .882
VAR00053 118.5385 377.128 .283 .883
VAR00054 118.5668 368.401 .496 .880
VAR00055 119.0729 368.165 .554 .880
VAR00056 118.8219 370.846 .352 .882
VAR00057 119.2874 374.035 .420 .882
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
VAR00058 118.5020 370.666 .346 .882
VAR00059 119.1538 371.749 .457 .881
VAR00060 118.4696 375.022 .236 .884
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
1.2055E2 385.362 19.63064 60
Reliabilitas dan Daya Beda Aitem Uji Coba Skala Kecurangan Akademis
Pengolahan ke-2
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 247 100.0
Excludeda 0 .0
Total 247 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.924 49
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 90.2227 410.865 .446 .923
VAR00002 89.6437 417.003 .276 .924
VAR00003 91.0445 413.612 .550 .922
VAR00004 89.6923 413.141 .315 .924
VAR00006 90.3806 412.456 .445 .923
VAR00007 90.5223 415.112 .403 .923
VAR00008 90.5061 406.641 .538 .922
VAR00009 90.8300 411.516 .469 .923
VAR00010 90.5628 412.776 .401 .923
VAR00011 90.9150 408.948 .579 .922
VAR00013 90.0000 409.732 .399 .923
VAR00014 90.3158 411.062 .485 .923
VAR00015 89.8988 409.774 .299 .925
VAR00016 90.4777 409.722 .543 .922
VAR00017 89.5385 414.624 .320 .924
VAR00018 90.5628 412.402 .490 .923
VAR00019 89.9312 409.780 .391 .924
VAR00020 90.6478 414.587 .419 .923
VAR00022 90.6599 412.445 .440 .923
VAR00023 90.2753 413.656 .376 .923
VAR00024 90.7854 410.584 .555 .922
VAR00031 90.6883 409.077 .551 .922
VAR00032 89.7976 417.008 .288 .924
VAR00033 90.5344 415.673 .314 .924
VAR00034 90.0081 412.447 .298 .925
VAR00035 90.5263 411.950 .506 .922
VAR00036 90.9312 410.723 .576 .922
VAR00037 90.9717 411.800 .554 .922
VAR00038 89.6842 411.046 .369 .924
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
VAR00039 90.4899 409.706 .577 .922
VAR00040 91.0121 411.329 .574 .922
VAR00041 90.7652 406.603 .667 .921
VAR00043 90.1417 409.829 .373 .924
VAR00044 90.6194 410.903 .552 .922
VAR00045 90.2389 410.093 .446 .923
VAR00046 91.0081 413.415 .553 .922
VAR00047 90.5951 413.453 .453 .923
VAR00048 90.2267 409.900 .341 .924
VAR00049 90.7530 415.203 .399 .923
VAR00050 90.5911 408.283 .579 .922
VAR00051 90.5223 410.511 .549 .922
VAR00052 89.7004 412.016 .370 .924
VAR00053 90.3077 420.458 .269 .924
VAR00054 90.3360 410.094 .518 .922
VAR00055 90.8421 410.459 .558 .922
VAR00056 90.5911 413.161 .359 .924
VAR00057 91.0567 417.037 .410 .923
VAR00058 90.2713 413.011 .352 .924
VAR00059 90.9231 414.104 .466 .923
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
92.3239 428.708 20.70526 49
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Reliabilitas dan Daya Beda Aitem Uji Coba Skala Kecurangan Akademis
Pengolahan ke-3
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 247 100.0
Excludeda 0 .0
Total 247 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.924 48
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 88.2065 402.839 .445 .923
VAR00002 87.6275 408.820 .277 .924
VAR00003 89.0283 405.662 .544 .922
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
VAR00004 87.6761 404.651 .324 .924
VAR00006 88.3644 404.298 .447 .923
VAR00007 88.5061 407.105 .400 .923
VAR00008 88.4899 398.657 .537 .922
VAR00009 88.8138 403.502 .467 .922
VAR00010 88.5466 404.509 .405 .923
VAR00011 88.8988 400.969 .576 .922
VAR00013 87.9838 401.577 .400 .923
VAR00014 88.2996 402.967 .485 .922
VAR00015 87.8826 401.462 .303 .925
VAR00016 88.4615 401.721 .541 .922
VAR00017 87.5223 406.494 .320 .924
VAR00018 88.5466 404.444 .485 .922
VAR00019 87.9150 401.704 .391 .923
VAR00020 88.6316 406.486 .418 .923
VAR00022 88.6437 404.368 .440 .923
VAR00023 88.2591 405.429 .380 .923
VAR00024 88.7692 402.609 .551 .922
VAR00031 88.6721 401.067 .549 .922
VAR00032 87.7814 408.757 .291 .924
VAR00033 88.5182 407.438 .317 .924
VAR00034 87.9919 404.358 .298 .924
VAR00035 88.5101 403.950 .503 .922
VAR00036 88.9150 402.794 .571 .922
VAR00037 88.9555 403.913 .547 .922
VAR00038 87.6680 402.881 .371 .923
VAR00039 88.4737 401.608 .578 .922
VAR00040 88.9960 403.337 .571 .922
VAR00041 88.7490 398.612 .665 .921
VAR00043 88.1255 401.679 .375 .923
VAR00044 88.6032 402.923 .549 .922
VAR00045 88.2227 401.881 .449 .923
VAR00046 88.9919 405.390 .550 .922
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
VAR00047 88.5789 405.326 .454 .923
VAR00048 88.2105 401.728 .343 .924
VAR00049 88.7368 407.048 .400 .923
VAR00050 88.5749 400.115 .583 .921
VAR00051 88.5061 402.462 .549 .922
VAR00052 87.6842 403.835 .372 .923
VAR00054 88.3198 402.349 .508 .922
VAR00055 88.8259 402.551 .553 .922
VAR00056 88.5749 404.823 .365 .923
VAR00057 89.0405 409.039 .405 .923
VAR00058 88.2551 404.809 .354 .924
VAR00059 88.9069 406.085 .462 .923
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
90.3077 420.458 20.50507 48
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
LAMPIRAN B
1. Data Mentah Subjek Penelitian Pada Skala
Prokrastinasi Akademis
2. Data Mentah Subjek Penelitian Pada Skala
Kecurangan Akademis
3. Data Subjek Penelitian dan Kategorisasi
Subjek Penelitian
DATA SUBJEK PENELITIAN DAN KATEGORISASI SUBJEK PENELITIAN
Subjek Jenis
Kelamin Usia IPK Prokrastinasi Akademis Kecurangan Akademis
Skor Kategori Skor Kategori 1. Perempuan 20 tahun 2.3 134 Tinggi 100 Sedang 2. Perempuan 19 tahun 2. 137 Tinggi 101 Sedang 3. Perempuan 23 tahun 3.02 113 Sedang 82 Rendah 4. Perempuan 20 tahun 2.58 90 Sedang 70 Rendah 5. Laki-laki 18 tahun 2.3 108 Sedang 99 Sedang 6. Perempuan 20 tahun 2.5 82 Rendah 78 Rendah 7. Perempuan 23 tahun 2.7 100 Sedang 92 Rendah 8. Laki-laki 18 tahun 2.8 97 Sedang 99 Rendah
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
9. Perempuan 18 tahun 3.1 110 Sedang 91 Rendah 10. Perempuan 18 tahun 2.98 104 Sedang 88 Rendah 11. Perempuan 21 tahun 3.2 88 Sedang 68 Rendah 12. Perempuan 19 tahun 2.79 94 Sedang 75 Rendah 13. Perempuan 21 tahun 3.4 81 Rendah 62 Rendah 14. Perempuan 22 tahun 3.2 78 Rendah 58 Rendah 15. Perempuan 21 tahun 3.08 103 Sedang 60 Rendah 16. Laki-laki 18 tahun 3.32 86 Sedang 87 Rendah 17. Perempuan 23 tahun 3.29 120 Sedang 93 Rendah 18. Perempuan 21 tahun 2.42 82 Rendah 79 Rendah 19. Perempuan 21 tahun 2.3 86 Sedang 73 Rendah 20. Perempuan 19 tahun 2.95 119 Sedang 79 Rendah 21. Perempuan 22 tahun 2.68 93 Sedang 70 Rendah 22. Perempuan 21 tahun 3.2 98 Sedang 71 Rendah 23. Laki-laki 19 tahun 3.25 101 Sedang 72 Rendah 24. Perempuan 21 tahun 2.79 91 Sedang 83 Rendah 25. Perempuan 21 tahun 3.09 99 Sedang 63 Rendah 26. Perempuan 20 tahun 2.80 107 Sedang 100 Sedang 27. Laki-laki 18 tahun 2.5 110 Sedang 83 Rendah 28. Perempuan 18 tahun 3.25 82 Rendah 61 Rendah 29. Perempuan 18 tahun 3.7 86 Sedang 70 Rendah 30. Perempuan 18 tahun 2.92 100 Sedang 81 Rendah 31. Perempuan 18 tahun 2.40 107 Sedang 102 Sedang 32. Perempuan 19 tahun 3.28 116 Sedang 90 Rendah 33. Perempuan 23 tahun 2.8 99 Sedang 86 Rendah 34. Perempuan 21 tahun 3.0 92 Sedang 72 Rendah 35. Perempuan 19 tahun 3.55 101 Sedang 76 Rendah 36. Perempuan 23 tahun 2.8 90 Sedang 66 Rendah 37. Laki-laki 21 tahun 2.7 100 Sedang 82 Rendah 38. Perempuan 20 tahun 2.71 92 Sedang 80 Rendah 39. Perempuan 22 tahun 2.7 116 Sedang 101 Sedang 40. Perempuan 22 tahun 2.8 87 Sedang 65 Rendah 41. Perempuan 23 tahun 2.8 109 Sedang 86 Rendah 42. Perempuan 21 tahun 3.23 73 Rendah 52 Rendah 43. Perempuan 18 tahun 3.23 86 Sedang 77 Rendah 44. Perempuan 21 tahun 3.5 84 Sedang 61 Rendah 45. Laki-laki 22 tahun 2.7 121 Sedang 79 Rendah 46. Perempuan 19 tahun 3.25 90 Sedang 70 Rendah 47. Perempuan 18 tahun 3.15 90 Sedang 54 Rendah 48. Perempuan 21 tahun 3.62 100 Sedang 84 Rendah 49. Perempuan 21 tahun 2.95 74 Rendah 61 Rendah 50. Perempuan 20 tahun 2.7 79 Rendah 77 Rendah 51. Perempuan 21 tahun 2.91 81 Rendah 77 Rendah
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
52. Perempuan 21 tahun 2.7 119 Sedang 70 Rendah 53. Perempuan 21 tahun 3.5 100 Sedang 76 Rendah 54. Laki-laki 22 tahun 3.23 110 Sedang 74 Rendah 55. Perempuan 20 tahun 2.3 96 Sedang 91 Rendah 56. Perempuan 22 tahun 2.95 95 Sedang 86 Rendah 57. Perempuan 23 tahun 2.8 132 Tinggi 101 Sedang 58. Perempuan 23 tahun 2.75 92 Sedang 73 Rendah 59. Perempuan 19 tahun 2.5 86 Sedang 52 Rendah 60. Perempuan 21 tahun 3.6 97 Sedang 70 Rendah 61. Perempuan 19 tahun 2.99 67 Rendah 56 Rendah 62. Perempuan 18 tahun 3.6 93 Sedang 78 Rendah 63. Perempuan 18 tahun 2.65 78 Rendah 52 Rendah 64. Perempuan 21 tahun 2.95 65 Rendah 66 Rendah 65. Perempuan 19 tahun 3.2 70 Rendah 61 Rendah 66. Laki-laki 18 tahun 2.98 90 Sedang 85 Rendah 67. Perempuan 24 tahun 3.1 96 Sedang 81 Rendah 68. Perempuan 18 tahun 2.18 120 Sedang 78 Rendah 69. Perempuan 21 tahun 3.5 90 Sedang 72 Rendah 70. Perempuan 18 tahun 2.6 88 Sedang 82 Rendah 71. Perempuan 21 tahun 2.7 80 Rendah 78 Rendah 72. Perempuan 18 tahun 2.89 112 Sedang 104 Sedang 73. Laki-laki 23 tahun 2.5 98 Sedang 106 Sedang 74. Perempuan 19 tahun 2.43 108 Sedang 85 Rendah 75. Perempuan 19 tahun 3.62 91 Sedang 118 Sedang 76. Laki-laki 20 tahun 2.68 121 Sedang 119 Sedang 77. Laki-laki 22 tahun 2.84 117 Sedang 78 Rendah 78. Perempuan 19 tahun 2.54 87 Sedang 51 Rendah 79. Perempuan 22 tahun 2.55 92 Sedang 75 Rendah 80. Laki-laki 22 tahun 2.91 92 Sedang 80 Rendah 81. Perempuan 19 tahun 2.2 94 Sedang 79 Rendah 82. Perempuan 19 tahun 2.7 79 Rendah 57 Rendah 83. Perempuan 21 tahun 2.64 87 Sedang 79 Rendah 84. Perempuan 22 tahun 2.7 92 Sedang 76 Rendah 85. Perempuan 22 tahun 2.91 99 Sedang 72 Rendah 86. Perempuan 22 tahun 2.31 88 Sedang 69 Rendah 87. Perempuan 21 tahun 2.4 78 Rendah 52 Rendah 88. Perempuan 20 tahun 2.79 74 Rendah 62 Rendah 89. Perempuan 21 tahun 2.54 100 Sedang 72 Rendah 90. Perempuan 21 tahun 2.87 90 Sedang 61 Rendah 91. Perempuan 20 tahun 2.91 85 Sedang 68 Rendah 92. Perempuan 21 tahun 2.6 89 Sedang 61 Rendah 93. Perempuan 18 tahun 3.1 84 Sedang 75 Rendah 94. Perempuan 19 tahun 2.64 92 Sedang 54 Rendah
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
95. Perempuan 19 tahun 2.8 65 Rendah 65 Rendah 96. Perempuan 19 tahun 2.7 103 Sedang 82 Rendah 97. Perempuan 23 tahun 2.97 89 Sedang 83 Rendah 98. Perempuan 22 tahun 2.9 70 Rendah 52 Rendah 99. Perempuan 19 tahun 2.7 94 Sedang 57 Rendah 100. Perempuan 19 tahun 3.5 91 Sedang 85 Rendah 101. Perempuan 21 tahun 3.2 89 Sedang 58 Rendah 102. Perempuan 21 tahun 2.57 100 Sedang 99 Sedang 103. Perempuan 19 tahun 3.27 93 Sedang 75 Rendah 104. Perempuan 19 tahun 3.7 107 Sedang 74 Rendah 105. Perempuan 20 tahun 2.7 96 Sedang 73 Rendah 106. Perempuan 21 tahun 3.3 52 Rendah 63 Rendah 107. Perempuan 20 tahun 2.55 86 Sedang 68 Rendah 108. Perempuan 19 tahun 2.8 87 Sedang 71 Rendah 109. Perempuan 20 tahun 2.67 103 Sedang 87 Rendah 110. Perempuan 24 tahun 2.8 101 Sedang 79 Rendah 111. Perempuan 23 tahun 3.1 79 Rendah 66 Rendah 112. Perempuan 19 tahun 2.9 97 Sedang 86 Rendah 113. Perempuan 21 tahun 2.8 81 Rendah 52 Rendah 114. Perempuan 21 tahun 3.1 95 Sedang 76 Rendah 115. Perempuan 20 tahun 3.0 59 Rendah 53 Rendah 116. Perempuan 23 tahun 2.72 102 Sedang 86 Rendah 117. Perempuan 20 tahun 2.75 106 Sedang 68 Rendah 118. Perempuan 20 tahun 2.9 88 Sedang 68 Rendah 119. Perempuan 19 tahun 3.05 85 Sedang 63 Rendah 120. Perempuan 20 tahun 3.15 86 Sedang 53 Rendah 121. Perempuan 20 tahun 2.9 77 Rendah 54 Rendah 122. Perempuan 19 tahun 2.9 88 Sedang 65 Rendah 123. Perempuan 21 tahun 2.98 98 Sedang 85 Rendah 124. Perempuan 23 tahun 2.84 87 Sedang 64 Rendah 125. Perempuan 20 tahun 2.8 105 Sedang 81 Rendah 126. Perempuan 21 tahun 2.96 93 Sedang 98 Sedang 127. Perempuan 22 tahun 2.8 117 Sedang 85 Rendah 128. Perempuan 21 tahun 2.85 94 Sedang 84 Rendah 129. Perempuan 21 tahun 2.7 91 Sedang 74 Rendah 130. Laki-laki 22 tahun 3.11 93 Sedang 73 Rendah 131. Perempuan 22 tahun 2.63 90 Sedang 63 Rendah 132. Perempuan 21 tahun 3.20 102 Sedang 70 Rendah 133. Perempuan 19 tahun 3.0 82 Rendah 71 Rendah 134. Perempuan 20 tahun 2.5 56 Rendah 65 Rendah 135. Perempuan 21 tahun 3.19 78 Rendah 73 Rendah 136. Perempuan 19 tahun 2.1 94 Sedang 91 Rendah 137. Laki-laki 19 tahun 3.1 86 Sedang 68 Rendah
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
138. Perempuan 22 tahun 2.2 142 Tinggi 100 Sedang 139. Laki-laki 20 tahun 2.6 99 Sedang 72 Rendah 140. Perempuan 19 tahun 2.9 138 Tinggi 97 Sedang 141. Perempuan 21 tahun 3.1 127 Tinggi 90 Rendah 142. Perempuan 20 tahun 2.7 120 Sedang 100 Sedang 143. Perempuan 20 tahun 2.9 77 Rendah 54 Rendah 144. Laki-laki 19 tahun 3.2 119 Sedang 86 Rendah 145. Perempuan 19 tahun 3.2 96 Sedang 81 Rendah 146. Perempuan 23 tahun 3.21 103 Sedang 82 Rendah 147. Perempuan 19 tahun 3.52 101 Sedang 78 Rendah 148. Perempuan 22 tahun 3.1 121 Sedang 119 Sedang 149. Laki-laki 21 tahun 2.7 56 Rendah 71 Rendah 150. Perempuan 19 tahun 2.5 92 Sedang 80 Rendah 151. Perempuan 19 tahun 3.20 127 Tinggi 101 Sedang 152. Perempuan 19 tahun 2.98 56 Rendah 65 Rendah 153. Perempuan 20 tahun 2.79 96 Sedang 81 Rendah 154. Laki-laki 21 tahun 2.9 110 Sedang 72 Rendah 155. Laki-laki 23 tahun 3.29 120 Sedang 100 Sedang 156. Perempuan 19 tahun 2.5 121 Sedang 89 Rendah 157. Laki-laki 19 tahun 2.1 127 Tinggi 98 Sedang 158. Perempuan 22 tahun 2.71 139 Tinggi 100 Sedang 159. Perempuan 22 tahun 2.9 99 Sedang 72 Rendah 160. Perempuan 22 tahun 2.95 94 Sedang 70 Rendah 161. Perempuan 20 tahun 2.2 132 Tinggi 89 Rendah 162. Perempuan 20 tahun 2.71 138 Tinggi 72 Rendah 163. Perempuan 18 tahun 3.32 81 Rendah 77 Rendah 164. Perempuan 20 tahun 3.15 86 Sedang 64 Rendah 165. Perempuan 20 tahun 2.9 77 Rendah 54 Rendah 166. Perempuan 21 tahun 2.9 120 Sedang 76 Rendah 167. Perempuan 22 tahun 2.91 94 Sedang 81 Rendah 168. Perempuan 22 tahun 2.72 99 Sedang 79 Rendah 169. Laki-laki 19 tahun 2.1 112 Sedang 72 Rendah 170. Perempuan 21 tahun 2.74 92 Sedang 73 Rendah 171. Perempuan 22 tahun 3.1 60 Rendah 80 Rendah 172. Perempuan 20 tahun 2.9 77 Rendah 48 Rendah 173. Perempuan 22 tahun 2.95 132 Tinggi 54 Rendah 174. Perempuan 22 tahun 2.8 94 Sedang 109 Sedang 175. Perempuan 21 tahun 3.2 98 Sedang 57 Rendah 176. Perempuan 18 tahun 3.3 86 Sedang 55 Rendah 177. Perempuan 21 tahun 3.54 67 Rendah 64 Rendah 178. Perempuan 18 tahun 2.4 116 Sedang 56 Rendah 179. Perempuan 21 tahun 3.2 98 Sedang 104 Sedang 180. Perempuan 22 tahun 3.1 66 Rendah 55 Rendah
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
181. Perempuan 22 tahun 2.9 94 Sedang 48 Rendah 182. Perempuan 20 tahun 2.2 97 Sedang 79 Rendah 183. Perempuan 19 tahun 2.6 65 Rendah 100 Sedang 184. Perempuan 18 tahun 2.4 116 Sedang 65 Rendah 185. Perempuan 21 tahun 3.23 86 Sedang 102 Sedang 186. Perempuan 19 tahun 3.7 121 Sedang 77 Rendah 187. Perempuan 23 tahun 3.29 69 Rendah 94 Sedang 188. Perempuan 21 tahun 2.9 120 Sedang 77 Rendah 189. Perempuan 21 tahun 3.2 98 Sedang 93 Rendah 190. Perempuan 19 tahun 2.1 130 Tinggi 55 Rendah 191. Laki-laki 20 tahun 2.2 120 Sedang 101 Sedang 192. Perempuan 22 tahun 2.9 94 Sedang 81 Rendah 193. Perempuan 20 tahun 2.71 116 Sedang 79 Rendah 194. Perempuan 20 tahun 2.7 81 Rendah 101 Sedang 195. Perempuan 22 tahun 2.9 132 Tinggi 92 Rendah 196. Perempuan 19 tahun 2.6 127 Tinggi 100 Sedang 197. Perempuan 21 tahun 2.9 120 Sedang 91 Rendah 198. Perempuan 22 tahun 3.1 70 Rendah 93 Rendah 199. Perempuan 20 tahun 2.2 133 Tinggi 76 Rendah 200. Perempuan 19 tahun 2.6 127 Tinggi 100 Sedang 201. Perempuan 21 tahun 3.6 67 Rendah 99 Sedang 202. Perempuan 20 tahun 2.71 116 Sedang 56 Rendah 203. Perempuan 19 tahun 2.5 130 Tinggi 101 Sedang 204. Perempuan 19 tahun 2.6 70 Rendah 99 Sedang
205 Perempuan 24 tahun 2.9 70 Rendah 65 Rendah
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
LAMPIRAN C
1. Uji Normalitas Sebaran
2. Uji Linearitas Hubungan
3. Uji Hipotesa
Normalitas Prokrastinasi Akademis One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
prokrastinasi
akademis
N 205
Normal Parametersa Mean 96.1171
Std. Deviation 17.75475
Most Extreme Differences Absolute .082
Positive .082
Negative -.073
Kolmogorov-Smirnov Z 1.170
Asymp. Sig. (2-tailed) .129
a. Test distribution is Normal.
Normalitas Kecurangan Akademis One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
kecurangan
akademis
N 205
Normal Parametersa Mean 77.2098
Std. Deviation 15.40021
Most Extreme Differences Absolute .068
Positive .056
Negative -.068
Kolmogorov-Smirnov Z .971
Asymp. Sig. (2-tailed) .303
a. Test distribution is Normal.
Linearitas Prokrastinasi Akademis dan Kecurangan Akademis
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 10379.821 1 10379.821 55.447 .000a
Residual 38002.159 203 187.203
Total 48381.980 204
a. Predictors: (Constant), prokrastinasi akademis
b. Dependent Variable: kecurangan akademis
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Hubungan Prokrastinasi Akademis dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi USU
Correlations
prokrastinasi
akademis
kecurangan
akademis
prokrastinasi akademis Pearson Correlation 1.000 .463**
Sig. (1-tailed) .000
N 205.000 205
kecurangan akademis Pearson Correlation .463** 1.000
Sig. (1-tailed) .000
N 205 205.000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
LAMPIRAN D
1. Deskriptif Statistik dari Skala Prokrastinasi
Akademis
2. Deskriptif Statistik dari Skala Kecurangan
Akademis
3. Gambaran Kecurangan Akademis Berdasarkan
Jenis Kelamin
4. Gambaran Kecurangan Akademis Berdasarkan
Usia
5. Gambaran Kecurangan Akademis Berdasarkan
IPK
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Deskriptif Statistik dari Skala Prokrastinasi Akademis
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
prokrastinasi akademis 205 52.00 130.00 96.1171 17.75475
Valid N (listwise) 205
Deskriptif Statistik dari Skala Kecurangan Akademis
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
kecurangan akademis 205 48.00 119.00 77.2098 15.40021
Valid N (listwise) 205
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Gambaran Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU berdasarkan Jenis Kelamin
Descriptives
KECURANGAN_AKADEMIS
N Mean Std. Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound
Perempuan 182 76.2198 15.34128 1.13717 73.9760 78.4636 48.00 119.00
Laki-laki 23 85.0435 13.80540 2.87862 79.0736 91.0134 68.00 119.00
Total 205 77.2098 15.40021 1.07560 75.0890 79.3305 48.00 119.00
ANOVA
KECURANGAN_AKADEMIS
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1589.815 1 1589.815 6.897 .009
Within Groups 46792.165 203 230.503
Total 48381.980 204
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Gambaran Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU
Berdasarkan Usia
Descriptives
Kecurangan Akademis
N Mean Std. Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound
18 tahun 23 78.2174 15.63782 3.26071 71.4551 84.9797 52.00 104.00
19 tahun 46 78.4348 16.18868 2.38689 73.6273 83.2422 51.00 118.00
20 tahun 35 75.4571 17.07138 2.88559 69.5929 81.3214 48.00 119.00
21 tahun 50 74.1200 13.18416 1.86452 70.3731 77.8669 52.00 104.00
22 tahun 32 77.7812 16.56801 2.92884 71.8078 83.7547 48.00 119.00
23 tahun 16 85.0000 12.77498 3.19374 78.1927 91.8073 64.00 106.00
24 tahun 3 75.0000 8.71780 5.03322 53.3438 96.6562 65.00 81.00
Total 205 77.2098 15.40021 1.07560 75.0890 79.3305 48.00 119.00
ANOVA
Kecurangan Akademis
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1673.329 6 278.888 1.182 .317
Within Groups 46708.652 198 235.902
Total 48381.980 204
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Gambaran Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU
berdasarkan IPK
Descriptives
kecurangan akademis
N Mean Std. Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound
2.00-2.75 75 79.1867 15.40682 1.77903 75.6419 82.7315 51.00 119.00
2.76-3.50 118 75.7373 15.32800 1.41106 72.9428 78.5318 48.00 119.00
>3.50 12 79.3333 15.73839 4.54328 69.3336 89.3330 56.00 118.00
Total 205 77.2098 15.40021 1.07560 75.0890 79.3305 48.00 119.00
ANOVA
kecurangan akademis
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 603.071 2 301.536 1.275 .282
Within Groups 47778.909 202 236.529
Total 48381.980 204
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
LAMPIRAN E
1. Contoh Aitem Skala Prokrastinasi
Akademis
2. Contoh Aitem Skala Kecurangan Akademis
3. Surat Izin Pengambilan Data
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
CONTOH AITEM SKALA PROKRASTINASI AKADEMIS
NO PERNYATAAN
1 Saya lebih suka mendengarkan mp3 atau radio dengan
menggunakan headset daripada mendengarkan dosen
berceramah
SS S TS STS
2 Saya merasa kesulitan untuk mengumpulkan makalah
sesuai batas waktu
SS S TS STS
3 Bagian tugas kelompok yang diberikan kepada saya akan
saya selesaikan secepatnya
SS S TS STS
4 Saya lebih memilih bermain game di komputer daripada
mengetik makalah
SS S TS STS
5 Saya memilih menonton acara televisi yang saya sukai
daripada membaca materi untuk kuis
SS S TS STS
6 Saya membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk
mengerjakan rangkuman dibandingkan teman-teman
saya
SS S TS STS
7 Saya menyicil dalam mempelajari materi perkuliahan SS S TS STS
8 Saya akan mencari materi perkuliahan terlebih dahulu
sebelum membuka situs-situs yang menarik
SS S TS STS
9 Saya mengerjakan makalah pada saat-saat terakhir
pengumpulannya
SS S TS STS
10 Saya menerima tawaran teman saya untuk berjalan-jalan SS S TS STS
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
daripada mengerjakan makalah
CONTOH AITEM SKALA KECURANGAN AKADEMIS
NO PERNYATAAN
1 Saya meminta teman saya untuk memberikan jawabannya
kepada saya pada saat ujian
SL SR KD TP
2 saya menyalin beberapa kalimat dari buku tanpa
memasukkan keterangannya didalam daftar pustaka
SL SR KD TP
3 Saya mengaku sakit kepada pengajar ketika saya tidak bias
mengumpulkan tugas tepat waktu
SL SR KD TP
4 Saya melirik lembar jawaban teman saya ketika ujian SL SR KD TP
5 Saya menghindari tugas kelompok dan membiarkan anggota
kelompok lain mengerjakannya
SL SR KD TP
6 Saya memasukkan beberapa bagian dari makalah teman saya
kedalam makalah yang saya akui sebagai pekerjaan saya
sendiri
SL SR KD TP
7 Saya membuat catatan kecil dan menempatkannya ditempat
alat tulis atau tempat lain yang tersembunyi pada saat ujian
SL SR KD TP
8 Saya menolak permintaan teman saya untuk
menandatangani daftar kehadirannya pada kelas yang tidak
ia hadiri
SL SR KD TP
9 Saya membayar orang lain untuk mencaritahu soal apa yang
akan diujiankan nanti
SL SR KD TP
10 Saya membeli karya ilmiah yang dijual di internet dan
mengakuinya sebagai pekerjaan saya sendiri
SL SR KD TP
11 Saya mencantumkan nama tokoh fiktif yang sebenarnya SL SR KD TP
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
tidak mengemukakan teori yang saya gunakan
12 Saya meminta pengajar untuk tidak memberikan tugas
khusus kepada saya