08e00637
DESCRIPTION
JJJJJJJTRANSCRIPT
PENGARUH KEAHLIAN DALAM PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA
KANTOR PERWAKILAN BPK-RI DI WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
TESIS
Oleh
AZMI SEFTRIADI 037017012/AKT
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2008
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
PENGARUH KEAHLIAN DALAM PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA
KANTOR PERWAKILAN BPK-RI DI WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains Dalam Program Studi Ilmu Akuntansi
Pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh
AZMI SEFTRIADI 037017012/AKT
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2008
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
Judul Tesis
: PENGARUH KEAHLIAN DALAM PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA KANTOR PERWAKILAN BPK-RI DI WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
Nama Mahasiswa : Azmi Seftriadi Nomor Pokok : 037017012 Program Studi : Ilmu Akuntansi
Menyetujui Komisi Pembimbing,
(Dr. Agusni Pasaribu, MBA, Ak.)
(Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak.)
Ketua Anggota
Ketua Program Studi,
(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak)
Direktur,
(Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, MSc) Tanggal Lulus : 26 Maret 2008
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
Telah diuji pada Tanggal : 26 Maret 2008 PANITIA PENGUJI TESIS KETUA : Dr. Agusni Pasaribu, MBA, Ak ANGGOTA : 1. Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak 2. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak 3. Drs. Arifin Ahmad, MSi. 4. Drs. Zainul Bahri Torong, MSi.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul Pengaruh Keahlian
dalam Penggunaan Sistem Informasi terhadap Kinerja Auditor pada Kantor
Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara.
Adalah benar hasil karya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun
sebelumnya.
Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara
benar dan jelas.
Medan, Maret 2008
Yang Membuat Pernyataan,
(Azmi Seftriadi)
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara masing-masing faktor-faktor keahlian dalam penggunaan sistem informasi, yaitu faktor persepsi kegunaan sistem informasi, tingkat kegelisahan terhadap komputer, kualitas sistem informasi, keahlian di bidang komputer, pelatihan komputer dan tekanan kerja. Di samping itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor tersebut, baik secara parsial maupun bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara.
Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dengan metode sensus. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 130 orang responden. Sebelum dilakukan pengumpulan data, kuesioner diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan Teknik Korelasi Produk Momen dan Alpha Cronbach serta Desain Analisis Jalur. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji hubungan (r), uji parsial (uji t) dan uji simultan (uji F).
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kegelisahan terhadap komputer tidak mempengaruhi tekanan kerja auditor dan pelatihan komputer juga tidak mempengaruhi keahlian yang dimiliki auditor di bidang komputer. Dari hasil uji F menunjukkan bahwa faktor-faktor keahlian dalam penggunaan sistem informasi, yang terdiri dari faktor persepsi kegunaan sistem informasi, tingkat kegelisahan terhadap komputer, kualitas sistem informasi, pelatihan komputer, keahlian di bidang komputer, dan tekanan kerja secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara, dengan nilai Koefisien Korelasi (R) sebesar 0,607. Sedangkan Koefisien Determinasi (R2) hasil regresi adalah sebesar 0,369, hal ini menunjukkan bahwa 36,90% variabel terikat (kinerja auditor) dipengaruhi oleh variabel-variabel bebas dalam penelitian ini, sedangkan sisanya sebesar 63,10% merupakan pengaruh dari variabel bebas lainnya yang tidak ikut diteliti.
Kata kunci : Kinerja Auditor, Keahlian dalam Penggunaan Sistem Informasi.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
ABSTRACT The aim of this this research is to find the relation among factors of ability in
using application of information system such as perception of benefit using information system, level of computer anxiety, quality of the information system, ability in computer, computer training, and work pressures. Also, the purpose of this research is to figure out whether all that factors in partial or together have influence on auditor performance at Regional Office of BPK-RI in Northern Sumatera.
Data has been collected by using questioners with census method. For that purpose, about 130 respondents have been taken as sample. Prior, validity and reability of questioners has been tested by Moment Product Correlation Technic and Cronbach Alpha, also with Path Analysis Design. And the hyphotesis tested by correlation test (r test), regression test (t test) and simultant test (F test).
The result showed that computer anxiety do not have an impact on work pressures of auditor and so does the computer training do not have an impact on auditor ability in computer. F test showed that ability factors in using information system, such as perception of benefit using information system, level of computer anxiety, quality of the information system, ability in computer, computer training, and work pressure together (simultaneous) have impact on the auditor performance at Regional Office of BPK-RI in Northern Sumatera, with Correlation Coefficient (R) about 0,607 and the result of regression found that The Coefficient Determination (R2) is 0,369. It showed that 36,90% of determinant variable (auditor performance) influenced by independent variables, and the rest 63,10% is the impact of others independent variable which not be tested in this research.
Keywords : Auditor Performance, Ability in using application information system.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya atas
rahmat dan hidayah-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul
”Pengaruh Keahlian dalam Penggunaan Sistem Informasi terhadap Kinerja Auditor
pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara” yang
merupakan tugas akhir untuk memperoleh gelar Magister Sains (M.Si) dalam
Program Studi Ilmu Akuntansi pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera
Utara.
Dalam penyusunan tesis ini, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu pada kesempatan yang berbahagia ini dengan kerendahan hati,
penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya dan penghargaan yang
tertinggi kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K), selaku Rektor Universitas
Sumatera Utara;
2. Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, MSc, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara;
3. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak, selaku Ketua Program Studi Ilmu
Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, yang telah
memberikan arahan dan tuntunannya selama ini;
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
4. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, yang telah
memberikan arahannya;
5. Dr. Agusni Pasaribu, MBA, Ak dan Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak, selaku dosen
pembimbing yang telah banyak mengarahkan dan membimbing penulis dalam
penyusunan tesis ini;
6. Drs. Arifin Ahmad, M.Si dan Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, selaku dosen
pembanding yang telah menyumbangkan saran pemikiran dalam penyempurnaan
tesis ini;
7. Seluruh dosen dan staf pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara,
yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama mengikuti
perkuliahan;
8. Seluruh rekan-rekan kerja pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Banda Aceh, yang
telah memberikan dukungan moril dalam penyelesaian tesis ini;
9. Secara khusus, terima kasih yang tak terhingga penulis ucapkan kepada Ayahanda
H. Lazuardi Noer, Ibunda Hj. Aknidawarti atas doa dan kasihnya, Isteriku
Impinalia Sinaga, SE serta putraku tercinta, Muhammad Rusydi Alfatih, untuk
semua pengertian dan kasihsayangnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
studi pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
Sebagai manusia yang tak luput dari kekurangan dan kesilapan, penulis sadar
bahwa masih diperlukan masukan dan saran perbaikan. Semoga tesis ini bermanfaat
bagi semua pihak khususnya terhadap perkembangan ilmu akuntansi di masa
sekarang dan masa mendatang.
Medan, Maret 2008
Hormat saya selaku penulis,
Azmi Seftriadi
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
RIWAYAT HIDUP
Azmi Seftriadi, lahir di Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan pada tanggal 23
September 1977 anak ketiga dari empat bersaudara, putra dari Bapak H. Lazuardi
Noer dan ibu Hj. Aknidawarti. Menikah dengan Impinalia Sinaga dikarunia satu
orang putra, Muhammad Rusydi Alfatih (1,5 tahun).
Pendidikan Umum yang telah dijalani yaitu SD Adabiah IV di Padang Tahun 1984 –
1990, SMP Negeri 5 di Padang Tahun 1990 – 1993, SMA Negeri 2 di Padang Tahun
1993 – 1996, Diploma III Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) di Jakarta
Tahun 1996 – 1999, Strata 1 (S-1) Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas
Medan Area di Medan Tahun 2000 – 2002, Strata 2 (S-2) Universitas Sumatera Utara
dalam Program Studi Ilmu Akuntansi di Medan Tahun 2003 – 2008.
Bekerja di Perwakilan BPK-RI di Medan sejak Maret 2000 – Mei 2005 dan pindah
tugas ke Perwakilan BPK-RI di Banda Aceh sejak Juni 2005 – sekarang.
Medan, Maret 2008
Azmi Seftriadi
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ....................................................................................................... i
ABSTRACT..................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
RIWAYAT HIDUP.......................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL............................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
1.2. Batasan Penelitian..................................................................... 4
1.3. Perumusan Masalah.................................................................. 5
1.4. Tujuan Penelitian ..................................................................... 7
1.5. Manfaat Penelitian.................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 9
2.1. Tinjauan Pustaka....................................................................... 9
2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu.................................................. 21
2.3. Kerangka Konseptual ............................................................... 22
2.4. Hipotesis Penelitian .................................................................. 24
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 25
3.1. Rancangan Penelitian ............................................................... 25
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian................................................ 25
3.3. Pengukuran Variabel ................................................................ 27
3.4. Metode Analisis Data ............................................................... 32
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................ 38
4.1. Deskripsi Statistik..................................................................... 38
4.2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Data ................................ 38
4.3. Desain Analisis Jalur................................................................. 41
4.4. Pengujian Asumsi Klasik.......................................................... 42
4.5. Pengujian Hipotesis .................................................................. 45
4.6. Pembahasan............................................................................... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN....................................................... 62
5.1. Kesimpulan............................................................................... 62
5.2. Saran ......................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 68
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
2.1 Dukungan Sistem Informasi terhadap Proses Pembuatan
Keputusan....................................................................................
11
2.2 Perbedaan-Perbedaan Individu dan Implikasinya terhadap
Sistem Informasi.........................................................................
18
2.3 Struktur Organisasional dan Implikasinya terhadap Sistem
Informasi.....................................................................................
19
2.4 Tinjauan atas Penelitian Terdahulu............................................. 21
3.1 Hierarkhi Auditor berdasarkan Perjenjangan.............................. 27
4.1 Deskripsi Statistik Variabel Penelitian....................................... 38
4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Data.............................................. 39
4.3 Matriks Koefisien Korelasi Bivariat dan Taraf Signifikansi
Antar Variabel.............................................................................
41
4.4 Uji Normalitas Data dengan Uji Kolmogorov-Smirnov............. 43
4.5 Uji Linieritas Variabel................................................................ 44
4.6 Uji Multikolinieritas.................................................................... 45
4.7 Ringkasan Pengujian Hipotesis.................................................. 55
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
2.1 Model Penelitian.................................................................... 22
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman
1 Kuesioner Penelitian……………………........................ 70
2 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel............................. 75
3 Korelasi Bivariat – Desain Analisis Jalur........................ 84
4 Uji Normalitas Variabel................................................... 85
5 Uji Linieritas.................................................................... 86
6 Uji Multikolinearitas........................................................ 90
7 Uji Regresi........................................................................ 92
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan dari laporan keuangan adalah untuk melaporkan kegiatan
finansial suatu entitas dalam suatu periode tertentu dan menyediakan informasi yang
dapat dipergunakan oleh stakeholder (pemilik). Laporan Keuangan tersebut harus
disusun sesuai dengan General Accepted Accounting Principles (Prinsip Akuntansi
yang Berlaku Umum) untuk lembaga swasta dan Standar Akuntansi Pemerintah
(SAP) untuk instansi pemerintah. Merupakan tugas seorang auditor untuk menilai
kewajaran penyajian laporan keuangan yang disusun entitas apakah sudah sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi tersebut.
Sejalan dengan perkembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) di
bidang ketenagakerjaan, kebutuhan akan tenaga kerja yang mempunyai produktivitas
tinggi diperlukan bagi semua pihak, baik lembaga swasta maupun instansi
pemerintahan. Hal ini disebabkan peran SDM sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan pelaksanaan pekerjaan, dimana SDM yang produktif merupakan salah
satu asset penting bagi lembaga untuk mencapai sasaran yang diinginkan.
Dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dalam
beberapa tahun terakhir ini, maka banyak unit organisasi yang mengeluarkan biaya
yang sangat besar agar dapat membuat sistem informasi yang baik dan diharapkan
dapat meningkatkan kinerja organisasinya. Pengeluaran biaya yang sangat besar ini
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
juga dipengaruhi oleh promosi yang diluncurkan oleh para manufaktur teknologi
informasi yang menjanjikan produk mereka akan memberikan dampak yang besar
terhadap kinerja organisasi. Satu hal yang menjadi permasalahan disini adalah
bagaimana peran teknologi informasi dalam meningkatkan keunggulan kompetitif
unit organisasi melalui peningkatan kinerja karyawan.
Meskipun salah satu tujuan pembentukan suatu sistem informasi adalah
untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan yang dimilikinya dengan cara
mengurangi pengaruh keterbatasan rasionalitas (bounded rationality) yang dimiliki
manusia (Alter, 1992), tetapi sejauh mana pengaruh sistem informasi terhadap kinerja
seseorang masih perlu dianalisa lebih lanjut. Hal ini disebabkan karena kinerja
seseorang yang menggunakan suatu sistem informasi yang terkomputerisasi
dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor yang berpengaruh langsung maupun tidak
langsung.
Dengan menggunakan pendekatan sosioteknikal (Laudon, 1991) dapat
diketahui bahwa pelaksanaan sistem informasi yang baik memerlukan koordinasi dari
tiga komponen utama sistem informasi, yaitu unsur manusia, teknologi dan
organisasi, sehingga banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kinerja
seseorang yang menggunakan sistem informasi yang terkomputerisasi.
Salah satu solusi untuk meningkatkan keunggulan kompetitif adalah dengan
memanfaatkan keberadaan sistem informasi. Sistem informasi memungkinkan setiap
lembaga untuk dapat menerapkan cara yang paling efektif dan efisien, yang pada
akhirnya akan meningkatkan kinerja lembaga secara keseluruhan. Praktek-praktek
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
penerapan sistem informasi untuk meningkatkan keunggulan kompetitif tersebut,
antara lain :
a. Penggunaan Anjungan Tunai Mandiri (ATM), credit card, tele-banking, on-line
transfer, mobile banking, e-banking, kartu kredit dan lain-lain yang memberikan
banyak kemudahan bagi nasabah bank yang pada akhirnya akan memberikan
keunggulan kompetitif bagi bank yang memilikinya.
b. Penggunaan tele-conferencing dan video-conferencing yang memungkinkan
pimpinan lembaga induk suatu multi-national company berhubungan langsung
dengan eksekutif cabang di beberapa negara secara simultan.
c. Penggunaan sistem basis data (database) untuk pencatatan rekam medis pasien di
suatu rumah sakit yang memungkinkan pihak rumah sakit memberikan pelayanan
yang lebih cepat dan lebih baik kepada pasien.
d. Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Audit Terkomputerisasi yang
digunakan bagi Lembaga Audit, baik swasta maupun pemerintahan dalam proses
perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan hasil audit.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan
sebelumya oleh Loudon (1991) tentang pengaruh penggunaan teknologi terhadap
besarnya efektivitas kinerja karyawan. Dalam penelitian ini, peneliti akan mencoba
menganalisis bagaimana keahlian di bidang penggunaan sistem informasi
berpengaruh terhadap kinerja auditor dan untuk mengetahui bagaimana sistem
informasi dapat memberikan keahlian/kemampuan bagi auditor untuk menemukan
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
masalah dengan cepat serta dapat memberikan dukungan terhadap pengambilan
judgement audit.
Kebutuhan terhadap tenaga auditor tidak hanya pada sektor swasta saja,
melainkan juga dibutuhkan pada sektor publik. Tenaga Auditor yang bertugas
memeriksa keuangan badan-badan usaha yang ada pada kedua sektor tersebut terbagi
menjadi dua macam, yaitu auditor pemerintah (auditor eksternal dan/atau auditor
internal), yang melakukan pemeriksaan atas pengelolaan dan pertanggungjawaban
keuangan negara/daerah serta auditor swasta (Akuntan Publik).
Di sektor publik, BPK-RI merupakan satu-satunya Auditor Eksternal
Pemerintah yang memiliki tanggungjawab yang besar berkaitan dengan pengawasan
dan pemeriksaan keuangan negara/daerah. Sebagaimana diketahui obyek
pemeriksaan (obrik) BPK-RI tidak hanya berkaitan dengan keuangan pemerintah
pusat, tapi juga pengelolaan keuangan pemerintah daerah (Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota), BUMN, BUMD, dan lembaga-lembaga lain yang
menggunakan dan memanfaatkan keuangan negara. Semakin banyaknya jumlah obrik
yang menjadi tanggungjawab BPK-RI dengan jumlah personil (SDM) yang sangat
terbatas menyebabkan BPK-RI belum optimal menjalankan fungsi dan
tanggungjawabnya dalam pengawasan dan pemeriksaan keuangan negara. Dengan
personil yang lebih produktif akan tercapai efisiensi kerja yang tinggi, sehingga tugas
yang dibebankan kepada BPK-RI akan lebih optimal.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
1.2. Batasan Penelitian
Dengan begitu luasnya cakupan sistem informasi dalam penelitian ini, maka
peneliti memiliki beberapa batasan terhadap penelitian yang akan diteliti. Batasan-
batasan penelitian tersebut adalah :
a. Yang dimaksud dengan sistem informasi di sini adalah sistem informasi yang telah
terkomputerisasi, baik itu management information system, decision support system
dan expert system.
b. Objek penelitian adalah knowledge worker, yaitu karyawan/pegawai yang memiliki
akses terhadap penggunaan sistem informasi yang disediakan oleh
lembaga/instansinya.
c. Daerah penelitian ini mencakup Kantor Perwakilan BPK-RI yang terdapat di wilayah
Sumatera Bagian Utara, yaitu Kantor Perwakilan BPK-RI di Banda Aceh, Medan dan
Pekanbaru.
1.3. Perumusan Masalah
Dari penelitian ini akan diformulasikan masalah sebagai berikut:
a. Apakah persepsi kegunaan sistem informasi berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut?
b. Apakah tingkat kegelisahan terhadap komputer berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut?
c. Apakah tingkat kegelisahan terhadap komputer berpengaruh secara signifikan
terhadap tekanan kerja auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
Sumbagut?
d. Apakah tingkat kegelisahan terhadap komputer berpengaruh secara signifikan
terhadap persepsi kegunaan sistem informasi pada Kantor Perwakilan BPK-RI di
Wilayah Sumbagut?
e. Apakah tingkat kegelisahan terhadap komputer berpengaruh secara signifikan
terhadap keahlian di bidang komputer pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah
Sumbagut?
f. Apakah kualitas sistem informasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut?
g. Apakah kualitas sistem informasi berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat
kegelisahan terhadap komputer pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah
Sumbagut?
h. Apakah keahlian di bidang komputer berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut?
i. Apakah pelatihan komputer berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor
pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut?
j. Apakah pelatihan komputer berpengaruh secara signifikan terhadap keahlian di
bidang komputer pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut?
k. Apakah tekanan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor pada
Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut?
l. Apakah persepsi kegunaan sistem informasi, tingkat kegelisahan terhadap komputer,
kualitas sistem informasi, keahlian di bidang komputer, pelatihan komputer, dan
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
tekanan kerja secara simultan/bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja auditor
pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut?
Berdasarkan perumusan masalah tersebut peneliti tertarik untuk mengambil
judul: “PENGARUH KEAHLIAN DALAM PENGGUNAAN SISTEM
INFORMASI TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA KANTOR
PERWAKILAN BPK-RI DI WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA”.
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka
tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :
a. Pengaruh persepsi auditor mengenai kegunaan sistem informasi terhadap kinerja
auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara.
b. Pengaruh tingkat kegelisahan terhadap komputer terhadap kinerja auditor pada
Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara.
c. Pengaruh tingkat kegelisahan terhadap komputer terhadap tekanan kerja auditor pada
Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara.
d. Pengaruh tingkat kegelisahan terhadap komputer terhadap persepsi auditor mengenai
kegunaan sistem informasi pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumatera
Bagian Utara.
e. Pengaruh tingkat kegelisahan terhadap komputer terhadap keahlian auditor di bidang
komputer pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
f. Pengaruh kualitas sistem informasi terhadap kinerja auditor pada Kantor Perwakilan
BPK-RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara.
g. Pengaruh kualitas sistem informasi terhadap tingkat kegelisahan terhadap komputer
pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara.
h. Pengaruh keahlian di bidang komputer terhadap kinerja auditor pada Kantor
Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara.
i. Pengaruh pelatihan komputer terhadap kinerja auditor pada Kantor Perwakilan BPK-
RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara.
j. Pengaruh pelatihan komputer terhadap keahlian auditor di bidang komputer pada
Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara.
k. Pengaruh tekanan kerja terhadap kinerja auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di
Wilayah Sumatera Bagian Utara.
l. Pengaruh persepsi kegunaan sistem informasi, tingkat kegelisahan terhadap
komputer, kualitas sistem informasi, keahlian di bidang komputer, pelatihan
komputer, dan tekanan kerja secara simultan/bersama-sama terhadap kinerja auditor
pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan diperoleh dari penelitian ini adalah:
a. Bagi penulis, penelitian ini merupakan pelatihan intelektual (intelectual exercise)
yang diharapkan dapat mempertajam daya pikir ilmiah serta meningkatkan
kompetensi keilmuan dalam disiplin ilmu yang digeluti.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
b. Penelitian ini diharapkan akan melengkapi temuan-temuan empiris di bidang
akuntansi bagi kemajuan dan pengembangannya di masa mendatang.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1. Pengertian Sistem Informasi
Untuk dapat memahami sistem informasi, pertama-tama kita harus
mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem informasi. Definisi dari sistem
informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan (hardware,
software, people, data, procedure) yang bekerja bersama untuk mengumpulkan,
mengambil, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi (Davis dan Olson,
1985: 17).
Salah satu sistem informasi yang paling sering digunakan dalam organisasi
adalah sistem informasi manajemen. Sistem informasi manajemen adalah suatu
metode formal yang memungkinkan tersedianya informasi yang akurat dan tepat
waktu bagi kepentingan manajemen untuk pembuatan keputusan dan memungkinkan
dilaksanakannya perencanaan, pengendalian dan operasional organisasi secara efektif
(Stoner; 1989: 645). Sedangkan James O. Hicks mendefinisikan sistem informasi
manajemen dalam Loudon (1991: 43) adalah suatu sistem informasi komputer formal
yang dapat mengintegrasikan data yang berasal dari berbagai sumber untuk keperluan
pembuatan keputusan oleh manajemen.
Jadi pada dasarnya sistem informasi manajemen mentransformasikan data
mentah menjadi suatu bentuk informasi yang bermanfaat untuk mengkoordinasikan
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
aliran kerja dalam perusahaan, membantu manajer dalam pembuatan keputusan
ataupun penyelesaian masalah lain yang dihadapi oleh suatu perusahaan.
2.1.2. Dukungan Sistem Informasi Terhadap Peran Knowledge Worker
Titik berat penelitian ini adalah pada kinerja knowledge worker dalam
kaitannya dengan pembuatan keputusan. Oleh karena itu yang dimaksudkan dengan
dukungan sistem informasi terhadap knowledge worker dalam penelitian ini adalah
dukungan yang diberikan oleh sistem informasi terutama dalam hal pembuatan
keputusan.
Dukungan sistem informasi terhadap pembuatan keputusan pada dasarnya
dapat dikategorikan menjadi beberapa macam, yaitu :
a. Dukungan sistem informasi dalam tahap-tahap pembuatan keputusan.
Menurut Herbert A. Simon dalam Davis dan Olson (1985: 164), tahapan dalam
proses pembuatan keputusan terdiri dari tiga tahap, yaitu :
1) Tahap Intellegence. Tahap ini terdiri dari tahap penemuan masalah dan tahap
kemungkinan timbulnya masalah. Dari penemuan ini kemudian dilakukan
perumusan masalah dengan mempertimbangkan data-data yang ada.
2) Tahap Design. Tahap ini ditentukan perumusan tindakan yang akan diambil
untuk memecahkan masalah. Termasuk di dalamnya pengolahan data,
penemuan solusi berdasarkan alat-alat analisis yang sesuai, dan menguji solusi
yang dihasilkan.
3) Tahap Choice. Dalam tahap ini dilakukan pemilihan terhadap alternatif solusi
yang memberikan pemecahan masalah terbaik. Dalam hal ini sistem informasi
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan yang dituntut oleh tahapan-tahapan
pembuatan keputusan diatas. Untuk lebih lengkapnya dukungan yang
diberikan oleh sistem informasi terhadap proses pembuatan keputusan dapat
dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Dukungan Sistem Informasi terhadap Proses Pembuatan Keputusan
Tahap Pembuatan
Keputusan
Dukungan Sistem Informasi Terhadap
Proses Pembuatan Keputusan
Intelligence
Sistem informasi dapat memberikan kemampuan bagi pemakai sistem informasi untuk menemukan masalah dengan cepat dan teliti. Sistem informasi dapat dirancang untuk menemukan permasalahan secara otomatis atau tergantung dari adanya inkuiri pemakai.
Design Sistem informasi dapat dirancang untuk memasukkan modul-modul untuk analisis permasalahan maupun model-model pembuatan keputusan yang dapat digunakan oleh pemakai untuk membuat alternatif solusi.
Choice Sistem informasi dapat dirancang untuk menampilkan alternatif solusi dalam format yang jelas dan mudah dimengerti sehingga memudahkan pemakai untuk mengambil keputusan.
Sumber: Davis dan Oslon, 1985, Management Information System
.
b. Dukungan sistem informasi terhadap keputusan terprogram dan tidak terprogram.
Dukungan sistem informasi terhadap pembuatan keputusan yang terprogram
dilakukan dengan merancang sistem informasi berdasarkan atas adanya prosedur
atau aturan yang jelas. Prosedur atau aturan tersebut dapat berupa rumus
(formula), diagram alur, tabel keputusan maupun tehnik-tehnik baku lainnya.
Sedangkan dukungan terhadap pengambilan keputusan yang tidak dapat
terprogram atau semi-terprogram dilakukan dengan memberikan akses terhadap
semua data yang diperlukan, dan tersedianya alat-alat analisa yang diperlukan
untuk pemecahan masalah.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
c. Dukungan sistem informasi terhadap pembuatan keputusan dibawah tekanan
(under stress).
Dukungan terhadap pembuatan keputusan dibawah tekanan dilakukan dengan
merancang sistem informasi yang memasukkan modul pembuatan keputusan yang
telah diprogram sebelumnya (pre-programmed) yang memungkinkan sistem
informasi untuk dapat memberikan alternatif solusi secara cepat kepada pemakai.
d. Dukungan sistem informasi terhadap pembuatan keputusan yang berkualitas.
Sangat sulit bagi kita untuk mengevaluasi kualitas sebuah keputusan yang telah
dibuat, tetapi walaupun begitu kita dapat mengevaluasi kualitas proses pembuatan
keputusan. Menurut I.L. Janis dan L. Mann dalam Davis dan Olson (1985: 190),
mengidentifikasi tujuh kriteria utama untuk menilai kualitas proses pembuatan
keputusan. Suatu proses pembuatan keputusan yang berkualitas dapat dicapai
apabila seorang pengambil keputusan (sesuai dengan kemampuan terbaiknya dan
dalam batas kemampuannya untuk mengolah informasi) :
1) Secara seksama memilih alternatif tindakan yang mungkin.
2) Meneliti keseluruhan tujuan yang akan dicapai dan nilai-nilai (values) yang
dipengaruhi oleh pilihan solusi yang dibuat.
3) Secara hati-hati menimbang apakah dia mengetahui mengenai biaya (cost) dan
resiko sebagai akibat dampak negatif – begitu pula dengan dampak positif-
yang mungkin timbul dari masing-masing alternatif solusi.
4) Secara intensif mencari informasi-informasi baru yang relevan untuk
mengevaluasi alternatif solusi secara lebih jauh.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
5) Mengasimilasi dan mempertimbangkan setiap informasi baru yang
diperolehnya secara benar.
6) Menguji ulang dampak negatif dan positif dari semua alternatif yang ada
termasuk diantaranya alternatif yang semula dianggap tidak dapat diterima
(unacceptable).
7) Membuat prosisi yang seksama dalam penerapan keputusan atau pelaksanaan
alternatif tindakan yang telah dipilih dan jangan membuat rencana
berkontinjensi apabila berbagai macam resiko yang telah diidentifikasi
berubah menjadi kenyataan.
Disini dukungan yang dapat diberikan sistem informasi terhadap pembuatan
keputusan yang berkualitas adalah sistem informasi dapat dirancang untuk membuat
keputusan dengan berdasarkan prosedur pembuatan keputusan yang memenuhi
kriteria-kriteria diatas.
2.1.3. Pendekatan Sosiotehnikal dalam Sistem Informasi Manajemen
Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu tujuan pembentukan sistem
informasi dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja karyawan yang pada akhirnya
diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan pula. Penelitian-
penelitian terdahulu membuktikan bahwa kinerja seseorang yang menggunakan
komputer (sistem informasi) tidak hanya dipengaruhi oleh faktor teknologi informasi
saja, tetapi juga melibatkan banyak faktor lainnya. Konsep sosiotehnikal (Laudon,
1991: 15) menyatakan bahwa pelaksanaan sistem informasi yang baik memerlukan
koordinasi yang baik pula dari faktor teknologi, manusia (user) dan organisasi.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
Faktor teknologi memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah
sistem informasi. Walaupun begitu dalam pelaksanaannya teknologi tidak dapat
diterapkan begitu saja tanpa memperhatikan faktor manusia dan faktor organisasi.
Pengalaman terdahulu membuktikan bahwa penerapan sistem informasi yang hanya
menitikberatkan pada faktor teknologi tidak dapat memberikan hasil yang
memuaskan.
Untuk memahami hubungan antara ketiga faktor tersebut, penulis akan
menerangkannya melalui dua kerangka pikiran berikut :
a. Karakteristik kemampuan manusia dalam mengolah informasi dan pengaruhnya
terhadap desain sistem informasi.
b. Implikasi dari struktur organisasional dan teori manajemen terhadap sistem
informasi.
2.1.3.1. Karakteristik Kemampuan Manusia dalam Mengolah Informasi dan
Pengaruhnya terhadap Desain Sistem Informasi
Pembentukan sistem informasi dimaksudkan untuk membantu manusia
dalam pelaksanaan tugas dan tanggung-jawabnya. Oleh karena itu untuk dapat
memaksimalkan peran sistem informasi, sistem tersebut haruslah dirancang dengan
memperhatikan bagaimana manusia memproses dan menangani informasi. Berikut ini
adalah karakteristik-karakteristik yang dimiliki manusia dalam mengolah informasi
secara umum :
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
a. Kebutuhan akan umpan balik (feedback)
Dalam suatu sistem komputer, berbagai macam mekanisme digunakan untuk
menentukan bahwa output telah diterima. Sebuah printer mengirimkan suatu
sinyal kepada komputer bahwa dirinya telah diaktifkan. Sebuah terminal data
mengembalikan sinyal untuk menandakan bahwa sekelompok paket data telah
diterima. Mekanisme feedback semacam juga perlu disediakan untuk pemakai
sistem informasi, bukan saja untuk tujuan pengawasan kesalahan (error control)
tetapi juga untuk tujuan memenuhi kebutuhan psikologis manusia untuk
memastikan bahwa output telah diterima.
Dalam suatu sistem yang telah on-line, salah satu aspek yang penting dari
feedback adalah waktu respon, yaitu waktu antara seorang pemakai memasukkan
data atau input dengan diterimanya respon yang diberikan oleh sistem komputer.
Kesalahan yang biasa terjadi dalam perancangan sistem informasi adalah waktu
respon yang terlalu lama. Hal ini menyebabkan pemakai merasa gelisah dan
kehilangan konsentrasi. Di lain pihak waktu respon yang terlalu cepat juga dapat
menyebabkan pemakai merasa ditekan oleh sistem informasi dan menyebabkan
timbulnya kesalahan. Oleh karena itu, penentuan waktu respon yang sesuai sangat
perlu diperhatikan oleh perancang sistem informasi.
1) Nilai psikologis data yang tidak terpakai
Sebuah fenomena yang terdapat dalam suatu sistem informasi suatu organisasi
adalah adanya akumulasi dan penyimpanan data yang memiliki kemungkinan
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
sangat kecil untuk digunakan. Hal ini dipengaruhi oleh hal-hal sebagai
berikut:
a) Adanya tambahan rasa percaya diri pada diri pembuat keputusan dengan
adanya tambahan data walaupun itu sebenarnya tidak diperlukan.
b) Informasi digunakan sebagai simbol atas komitmen terhadap pilihan
rasional (rational choice). Dalam suatu kultur organisasi, tersedianya
informasi merupakan suatu simbol dari kompetensi dan menumbuhkan
rasa percaya diri terhadap kemampuan untuk membuat suatu keputusan,
tanpa memperhatikan apakah informasi tersebut digunakan atau tidak.
2) Berlebihnya informasi (information overload)
Adanya kemajuan di bidang tehnologi yang diikuti dengan semakin murahnya
biaya untuk mendapatkan teknologi tersebut telah menyebabkan dapat
disimpannya data dalam jumlah yang tidak dapat dibayangkan sebelumnya.
Dengan adanya kemampuan untuk menyimpan data dalam jumlah yang sangat
banyak ini menyebabkan manusia dijejali oleh informasi.
Salah satu kelemahan manusia dalam mengolah informasi adalah terbatasnya
kapasitas otak manusia untuk menerima input dari lingkungan. Dengan
keterbatasan ini manusia tidak akan mampu untuk menerima informasi yang
terlalu banyak. Oleh karena itu dalam perancangan sistem informasi perlu
dipikirkan adanya mekanisme yang memungkinkan adanya proses
penyaringan dan peringkasan terhadap proses data sehingga pemakai dapat
memperoleh informasi yang dikehendaki.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
3) Perbedaan-perbedaan individual
Pemakaian sistem informasi selalu melibatkan banyak individu yang berbeda.
Perbedaan ini dapat disebabkan oleh adanya faktor psikologis, kepribadian,
demografi, situasional dan lain-lain. Adanya perbedaan-perbedaan ini dapat
mempengaruhi kinerja dan kepuasan kerja para pemakai sistem informasi.
Adanya perbedaan-perbedaan ini mengharuskan para perancang sistem untuk
dapat mengidentifikasi adanya perbedaan-perbedaan yang secara kritis dapat
mempengaruhi kesuksesan penerapan sistem informasi dan
mengakomodasinya dalam sistem informasi yang tengah dirancangnya, dapat
dilihat pada tabel 2.2 berikut ini.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel 2.2 Perbedaan-Perbedaan Individu dan Implikasinya terhadap Sistem Informasi
Perbedaan Individu Keterangan Pengaruh terhadap Pengolahan Informasi
Dogmatism (tinggi-rendah)
Sampai sejauh mana seseorang positif terhadap kepercayaan dan opini
Dogmatism rendah berhubungan dengan lebih banyak kegiatan untuk menceri informasi, pertimbangan yang lebih masak, dan kurangnya kepercayaan dalam pembuatan keputusan
Keberanian mengambil resiko (tinggi-rendah)
Sampai sejauh mana seseorang berani untuk mengambil resiko
Lebih berani seseorang mengambil resiko berhubungan dengan semakin banyaknya kativitas untuk mencari informasi
Intelegensia (tinggi-rendah)
Berhubungan dengan tingkat kepandaian seseorang
Semakin tinggi tingakat intelegensia seseorang berarti makin cepat dia mengolah informasi, pemilihan informasi yang lebih efisien, lebih cepat membuat keputusan dan lain-lain
Kemampuan kualitatif (tinggi-rendah)
Berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan perhitungan, pembuatan rumus, dan keputusan yang berdasarkan angka
Kemampuan kuantitatif yang tinggi berhubungan dengan penggunaan ingatan jangka pendek yang lebih banyak dibandingkan dengan ingatan jangka panjang
Kemampuan verbal (tinggi-rendah)
Berhubungan dengan kemampuan kosa kata dan penggunaannya untuk mengungkapkan pikiran, pendapat dan lain-lain
Tingginya kemampuan verbal menunjukkan ingatan jangka pendek yang lebih efektif
Pengalaman dalam pembuatan keputusan
Berhubungan dengan pengalaman dalam pembuatan keputusan formal
Pengalaman berhubungan dengan lebih efektifnya seleksi informasi, kurang efektifnya integrasi, lebih fleksibel, dan lebih sedikit kepercayaan
Pengetahuan terhadap tugas (tinggi-rendah)
Berhubungan dengan pengetahuan untuk mengerjakan tugas
Pengetahuan yang lebih tinggi berhubungan dengan semakin sedikitnya aktivitas pencarian informasi
Level manajemen Yaitu tingkatan manajemen dalam organisasi
Manajemen tingkat tinggi berhubungan dengan semakin sedikitnya waktu untuk membuat keputusan
Sumber : Davis dan Olson, 1985, Management Information System
2.1.3.2 Implikasi Struktur Organisasional dan Teori Manajemen terhadap Sistem
Informasi
Dalam pelaksanaannya, sistem informasi dan struktur organisasi dapat
saling mempengaruhi. Sistem informasi manajemen dapat mempengaruhi struktur
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
organisasi di masa depan, sedangkan struktur organisasi yang ada saat ini
mempengaruhi bagaimana sistem informasi dirancang, dapat dilihat pada tabel 2.3
berikut ini:
Tabel 2.3 Struktur Organisasional dan Implikasinya terhadap Sistem Informasi
Konsep Implikasi terhadap sistem informasi
Hirarki kekuasaan Hirarki kekuasaan yang panjang dengan cakupan pengendalian yang relatif sempit membutuhkan pengendalian information force yang lebih banyak dibandingkan hirarki kekuasaan yang rata (flat) dengan cakupan pengendalian yang relatif luas
Kultur organisasi Kultur organisasi mempengaruhi kebutuhan informasi (information requirements) dan penerimaan sistem (system acceptance)
Kekuatan organisasional (Organizational Power)
Kekuatan organisaional mempengeruhi perilaku organisasional selama tahap perencanaan sistem, alokasi sumber daya dan implementasi. Sistem komputer dapat memberikan kekuatan organisasional melalui akses terhadap informasi
Siklus pertumbuhan organisaional (growth cycle)
Sistem informasi mungkin memerlukan perubahan atau modifikasi seiring dengan tahapan perkembangan organisasi
Organisasi sebagai sosiotehnikal
Menyediakan pendekatan terhadap penentuan persyaratan dan desain kerja atau tugas dimana baik pertimbangan sosial maupun tehnis dilibatkan
Modifikasi atas model dasar (basic model)
Sistem informasi dapat dirancang untuk mendukung produk atau jasa organisasi, organisasi proyek, hubungan lateral (horisontal), dan matriks organisasi
Model informasi dari organisasi
Mekanisme-mekanisme organisasi mengurangi kebutuhan pengolahan informasi dan komunikasi. sistem informasi digunakan untuk mengkoordinasikan aktivitas lateral
Sentralisasi Sistem informasi dapat dirancang untuk memenuhi setiap level dari sentralisasi
Ketidaktepatan penetapan sasaran
Perlu diberikan perhatian pada saat penentuan tujuan dalam proses penentuan kebutuhan (requirements determination) untuk menghindari adanya ketidaktepatan penetapan sasaran (goal)
Sumber : Davis dan Olson, 1985, Management Information System
2.1.4. Pengertian Auditor dan Pengukuran Kinerja Auditor
2.1.4.1. Pengertian Auditor
Auditor adalah seseorang yang memiliki keahlian dalam menghimpun dan
menafsirkan bukti pemeriksaan (Amir Abadi Jusuf, 1996), dapat dibedakan menjadi:
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
a. Auditor Internal, yaitu auditor yang bekerja pada suatu perusahaan untuk
melakukan audit bagi kepentingan manajemen.
b. Auditor Eksternal, yaitu auditor yang memberikan jasa profesionalnya kepada
pihak ekstern di luar perusahaan.
c. Auditor Pemerintahan, yaitu auditor yang bekerja bagi kepentingan pemerintahan,
yaitu melaksanakan fungsi sebagai Badan Pemeriksa Keuangan. Auditor
Pemerintahan inilah yang menjadi fokus pembahasan pada penelitian ini, yaitu
auditor yang bekerja pada Kantor Perwakilan BPK-RI.
2.1.4.2. Pengukuran Kinerja Auditor BPK-RI
Dalam rangka perwujudan BPK sebagai lembaga negara yang profesional,
bebas, dan mandiri melalui pengembangan kelembagaan yang terintegrasi dan
komprehensif, telah ditetapkan Implementasi Rencana Strategis BPK 2006-2010 yang
disusun berdasarkan suatu kerangka kerja yang memenuhi kriteria keunggulan kinerja
berdasarkan Metode Malcolm Baldrige, yang disebut dengan Baldrige Criteria for
Excelellence Performance. Evaluasi keunggulan kinerja tersebut digunakan untuk
menilai tingkat pencapaian kinerja Badan dan unit kerja berdasarkan Rencana
Implementasi yang telah disetujui.
Keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi BPK diuji dengan “bagaimana
kinerja BPK dalam melaksanakan tugas pemeriksaan, menyajikan laporan hasil
pemeriksaan baik yang berupa laporan hasil pemeriksaan (LHP) parsial maupun yang
berbentuk Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semesteran (IHPS), memenuhi kebutuhan dan
harapan pemilik kepentingan, pemberdayaan SDM, mengelola tugas pendukung dan
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
penunjang pemeriksaan, menyusun dan menyampaikan bentuk pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas dan fungsi BPK dalam mendorong terwujudnya pengelolaan dan
tangung jawab keuangan negara yang semakin baik, akuntabel dan transparan” (BPK-
RI, 2006).
Menurut Rencana Strategis BPK 2006-2010, Indikator-indikator sukses yang
menjadi dasar pengukuran kinerja BPK dibagi menjadi 6 (enam) bidang, yaitu bidang
kepegawaian, pemilik kepentingan, hasil, kualitas, ketepatan waktu dan biaya.
2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tinjauan atas penelitian terdahulu berupa nama peneliti, tahun penelitian,
topik penelitian, dan variabel yang digunakan serta hasil penelitiannya dapat dilihat
seperti pada tabel 2.4 berikut ini :
Tabel 2.4 Tinjauan atas Penelitian Terdahulu
No. Nama Peneliti/Ta
hun
Topik Penelitian
Variabel yang Digunakan
Hasil Penelitian
1. Cheri Speier, Michael G. Morris dan Carl M. Briggs (1985)
Pengaruh peng-gunaan sistem informasi terhadap efektivitas kerja karyawan
Kemudahan peng-gunaan komputer
Kemudahan penggunaan komputer berpengaruh terhadap kinerja seorang karyawan dalam peng-gunaan sistem informasi
2. Loudon (1991)
Pengaruh peng-gunaan teknologi terhadap tingkat efektivitas kerja karyawan
Kepuasan kerja (manusia), tek-nologi dan organisasi
Pelaksanaan teknologi informasi yang baik membutuhkan koordinasi dari 3 komponen utama sistem informasi, yaitu unsur manusia, teknologi dan organisasi
3. M. Nasir (2002)
Analisis pengaruh
Persepsi kegunaan
Semua variabel berkorelasi positif dengan kinerja
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
No. Nama Peneliti/Ta
hun
Topik Penelitian
Variabel yang Digunakan
Hasil Penelitian
sistem informasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Jasa Raharja
sistem informasi, tingkat kegelisahan terhadap komputer, kualitas sistem informasi, keahlian di bidang komputer, pelatihan komputer, dan tekanan kerja
karyawan, kecuali tingkat kegelisahan terhadap komputer terhadap tekanan kerja dan pelatihan komputer terhadap keahlian di bidang komputer
2.3. Kerangka Konseptual
Dalam penelitian ini penulis mengidentifikasikan enam faktor yang
diperkirakan baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi
kinerja auditor yang menggunakan sistem informasi. Selain itu model penelitian yang
penulis ajukan juga didasarkan pada penelitian-penelitian yang pernah dilakukan di
bidang sistem informasi. Model penelitian tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1.
berikut ini:
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
Tekanan Kerja (X6)
Kualitas Sistem Informasi
(X3)
Persepsi Kegunaan Sistem Informasi
(X1)
Pelatihan Komputer
(X4) Kegelisahan thd
Komputer (X2)
Kinerja Auditor
(Y)
H4 H7
H6
H5
H8
H10
H3
Keahlian di Bidang Komputer
(X5)
H9
H11
H2 H1
Gambar 2.1. Model Penelitian
2.4. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian dikembangkan dari telaah teoritis sebagai
jawaban sementara dari masalah atau pertanyaan yang memerlukan pengujian secara
empiris. Dengan demikian dikemukakan hipotesis yang berkaitan dengan penelitian
ini, yaitu sebagai berikut:
a. H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan persepsi kegunaan sistem
informasi secara individual terhadap kinerja auditor pada Kantor
Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut.
b. H2 : Terdapat pengaruh yang signifikan tingkat kegelisahan terhadap
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
komputer secara individual terhadap kinerja auditor pada Kantor
Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut.
c. H3 : Terdapat pengaruh yang signifikan tingkat kegelisahan terhadap
komputer secara individual terhadap tekanan kerja pada Kantor
Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut.
d. H4 : Terdapat pengaruh yang signifikan tingkat kegelisahan terhadap
komputer secara individual terhadap persepsi kegunaan sistem
informasi pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut.
e. H5 : Terdapat pengaruh yang signifikan tingkat kegelisahan terhadap
komputer secara individual terhadap keahlian di bidang komputer
pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut.
f. H6 : Terdapat pengaruh yang signifikan kualitas sistem informasi secara
individual terhadap kinerja auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI
di Wilayah Sumbagut.
g. H7 : Terdapat pengaruh yang signifikan kualitas sistem informasi secara
individual terhadap tingkat kegelisahan terhadap komputer pada
Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut.
h. H8 : Terdapat pengaruh yang signifikan keahlian di bidang komputer
secara individual terhadap kinerja auditor pada Kantor Perwakilan
BPK-RI di Wilayah Sumbagut.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
i. H9 : Terdapat pengaruh yang signifikan pelatihan komputer secara
individual terhadap kinerja auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI
di Wilayah Sumbagut.
j. H10 : Terdapat pengaruh yang signifikan pelatihan komputer secara
individual terhadap keahlian di bidang komputer pada Kantor
Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut.
k. H11 : Terdapat pengaruh yang signifikan tekanan kerja secara individual
terhadap kinerja auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di
Wilayah Sumbagut.
l. H12 : Terdapat pengaruh yang signifikan persepsi kegunaan sistem
informasi, tingkat kegelisahan terhadap komputer, kualitas sistem
informasi, pelatihan komputer, keahlian di bidang komputer, dan
tekanan kerja secara simultan terhadap kinerja auditor pada Kantor
Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survey responden,
dimana sumber datanya berasal dari responden dengan memberikan lembaran
kuesioner secara langsung. Instrumen dalam kuesioner tersebut berjumlah 57
pertanyaan dan 8 item data dari responden. Bagian utama kuesioner dibagi dalam
sembilan bagian, masing-masing mewakili satu variabel, item pertanyaan dalam
kuesioner tersebut sebagian besar diambil dan diadaptasi dari beberapa penelitian
mengenai sistem informasi yang pernah dilakukan sebelumnya.
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga auditor yang bekerja pada Kantor
Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), yaitu Kantor
Perwakilan di Banda Aceh, Medan dan Pekanbaru. Dipilihnya Kantor Perwakilan
BPK-RI di Wilayah Sumbagut tersebut adalah karena mempertimbangkan sisi
kemudahan dalam penelitian, baik tenaga, biaya dan waktu dalam melakukan
pengumpulan data nantinya.
Tenaga Auditor BPK-RI yang bekerja pada 3 (tiga) Kantor Perwakilan
tersebut mempunyai perjenjangan/tingkatan auditor dan dalam penelitian ini
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
dinamakan sebagai sub-populasi. Kriteria dalam perjenjangan auditor tersebut
didasarkan atas sertifikasi peran, tingkat kepangkatan dan golongan kepegawaian
auditor tersebut, yaitu sebagai berikut:
a. Pengendali Teknis Senior (PTS), bagi auditor yang mempunyai golongan minimal
IV/a atau Pembina dan/atau sudah memiliki sertifikat PTS.
b. Pengendali Teknis Yunior (PTY), bagi auditor yang mempunyai golongan
minimal III/d atau Penata Tingkat I dan sudah memiliki sertifikat PTY.
c. Ketua Tim Senior (KTS), bagi auditor yang sudah mempunyai golongan minimal
III/c atau Penata dan sudah memilliki sertifikat KTS.
d. Ketua Tim Yunior (KTY), bagi auditor yang sudah mempunyai golongan minimal
III/b atau Penata Muda Tingkat I dan sudah memiliki sertifikat KTY.
e. Auditor Ahli Pertama, bagi auditor yang sudah mempunyai golongan minimal
III/a atau Penata Muda dan sudah memiliki sertifikat.
f. Auditor Penyelia, bagi auditor yang sudah mempunyai golongan minimal II/d
atau Pengatur dan sudah memiliki sertifikat.
g. Auditor Pelaksana Lanjutan, bagi auditor yang sudah mempunyai golongan
minimal II/b atau Pengatur Muda Tingkat I atau sudah memiliki sertifikat.
Hierarkhi Auditor berdasarkan perjenjangan auditornya, adalah seperti pada
tabel 3.1. berikut ini:
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel 3.1. Hierarkhi Auditor Berdasarkan Perjenjangan
Jumlah Pegawai (orang) No. Jabatan Auditor Pwk.
Banda Aceh Pwk.
Medan Pwk.
Pekanbaru Jumlah
1. Pengendali Teknis Senior 1 1 - 2 2. Pengendali Teknis Yunior 4 6 4 14 3. Ketua Tim Senior 13 14 5 32 4. Ketua Tim Yunior 4 6 3 13 5. Auditor Ahli Pertama 25 25 20 70 6. Auditor Penyelia 2 7 4 13 7. Auditor Pelaksana Lanjutan 3 2 2 7
Total 49 69 32 150 Sumber : Data Primer
Berdasarkan populasi yang telah ditentukan tersebut didapatkan jumlah
auditor yang memenuhi kriteria tersebut sebanyak 150 orang. Penelitian ini
selanjutnya dilakukan dengan menggunakan metode survey secara sensus.
3.3. Pengukuran Variabel
3.3.1. Klasifikasi Variabel
Berdasarkan perumusan masalah, uraian teoritis dan hipotesis yang diajukan,
maka variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel Bebas (Independent Variable), yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi
keahlian dalam penggunaan sistem informasi, terdiri dari persepsi kegunaan
sistem informasi, tingkat kegelisahan terhadap komputer, kualitas sistem
informasi, keahlian di bidang komputer, pelatihan komputer dan tekanan kerja.
b. Variabel Terikat (Dependent Variable), yaitu kinerja auditor yang bekerja pada
Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
3.3.2. Definisi Variabel Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman atau untuk memberikan gambaran yang
jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian ini, maka perlu diberikan definisi
variabel operasional yang akan diteliti sebagai dasar dalam menyusun kuesioner
penelitian, sebagai berikut:
a. Persepsi kegunaan sistem informasi (X1)
Sikap akan mempengaruhi perilaku (behaviour) seseorang termasuk kinerja
seseorang yang menggunakan komputer (sistem informasi). Persepsi kegunaan
komputer yang dimaksud adalah tingkat dimana seseorang yakin bahwa
menggunakan sistem informasi tertentu akan meningkatkan kinerjanya.
Apabila seseorang menganggap bahwa sistem informasi yang ada bermanfaat
bagi pelaksanaan kerjanya, maka hal ini akan mempengaruhi perilakunya untuk
menggunakan sistem informasi yang ada, akan tetapi sebaliknya apabila dia
menganggap bahwa sistem informasi yang ada tidak ada gunanya, maka dia tidak
akan menggunakan sistem informasi tersebut.
Jumlah pertanyaan dalam item ukuran persepsi kegunaan sistem informasi ini
berjumlah delapan pertanyaan. Sedangkan skala yang digunakan adalah dari
sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju yang dibagi dalam lima Skala
Likert. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam item ukuran ini diperoleh dan
diadaptasi dari item pertanyaan kuesioner yang digunakan dalam penelitian oleh
Davis (1989) dan Thompson (1989).
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
b. Tingkat kegelisahan terhadap komputer (X2)
Kegelisahan terhadap komputer (Computer Anxiety) didefinisikan sebagai
kecendrungan seseorang menjadi susah, khawatir atau ketakutan dalam
penggunaan komputer di masa sekarang atau di masa yang akan datang.
Sebenarnya kegelisahan terhadap komputer menunjukkan suatu tipe stress
tertentu karena berasosiasi dengan kepercayaan yang negatif mengenai komputer,
masalah-masalah dalam menggunakan komputer dan penolakan terhadap mesin.
Dalam item ini digunakan enam pertanyaan dengan skala dari sangat tidak setuju
sampai dengan sangat setuju. Item pertanyaan yang digunakan dalam ukuran
diperoleh dan diadaptasi dari penelitian yang dilakukan oleh Compeau dan
Higgins (1995).
c. Kualitas Sistem Informasi (X3)
Sistem informasi yang memiliki kualitas yang baik diharapkan dapat
meningkatkan kinerja karyawan yang menggunakan sistem informasi. Salah satu
cara untuk menentukan kualitas suatu sistem informasi adalah dengan mengukur
kualitas informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem informasi formal.
Definisi kualitas sistem informasi mengacu pada tingkat dimana seseorang
pemakai sistem informasi merasa terpuaskan oleh output (informasi) yang
dihasilkan oleh suatu sistem informasi formal. Kepuasan informasi ini diukur
berdasarkan karakteristik-karakteristik tertentu, yaitu antara lain kelengkapan
data, keakuratan data, ketelitian data, informasi yang tepat waktu, output yang
relevan, output yang berarti, mudah digunakan dan lain-lain.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
Dalam item ini digunakan empat belas pertanyaan dengan skala dari sangat tidak
setuju sampai dengan sangat setuju. Item pertanyaan yang digunakan dalam
ukuran ini diperoleh dan diadaptasi dari penelitian yang dilakukan oleh Goodue
(1995), Doll dan Torzadeh (1988), Raymond (1985), Balley dan Pearson (1983).
d. Pelatihan Komputer (X4)
Pendidikan dan pelatihan (training) komputer yang diberikan oleh perusahaan
sangat mempengaruhi keberhasilan seseorang pemakai sistem informasi dalam
pelaksanaan kerja yang melibatkan penggunaan sistem informasi. Hal ini
disebabkan karena setiap perusahaan memiliki sistem informasi yang berbeda-
beda bahkan dalam satu perusahaan pun dapat memiliki sistem informasi yang
berbeda antara satu bagian dengan bagian yang lain.
Dengan adanya perbedaan pengoperasionalan ini menuntut para penggunanya
untuk dapat menguasai cara penggunaan sistem informasi yang telah dibakukan
oleh masing-masing perusahaan. Untuk dapat menguasai pengoperasionalan
sistem informasi tersebut setiap karyawan biasanya harus diberikan pendidikan
dan pelatihan komputer. Dengan diberikannya pendidikan dan pelatihan komputer
maka diharapkan kinerja karyawan dapat meningkat.
Jumlah pertanyaaan yang digunakan dalam item ukuran pelatihan komputer ini
berjumlah lima pertanyaan. Sedangkan skala yang digunakan adalah dari sangat
tidak setuju sampai sangat setuju. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam
item ukuran pelatihan komputer ini diperoleh dan diadopsi dari item pertanyaan
kuesioner yang digunakan dalam penelitian oleh Goodhue (1995), Raymond
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
(1985), dan Balley dan Person (1983).
e. Keahlian di Bidang Komputer (X5)
Seseorang akan menggunakan komputer apabila dia memiliki kemampuan yang
sesuai dengan pekerjaan yang dihadapinya. Untuk mampu menggunakan suatu
sistem informasi secara efektif dan efisien, seorang pemakai dituntut untuk
memiliki kemampuan atau keahlian (skill) di bidang pengetahuan komputer.
Dimilikinya kemampuan dalam bidang komputer oleh seorang auditor diharapkan
dapat meningkatkan kinerja auditor tersebut.
Dalam item ini digunakan sembilan pertanyaan dengan skala dari sangat rendah
sampai dengan sangat tinggi. Item pertanyaan yang digunakan dalam ukuran ini
diperoleh dan diadaptasi dari penelitian yang dilakukan oleh Nelson (1991).
f. Stres/Tekanan Kerja (X6)
Tekanan kerja dapat timbul disebabkan karena adanya pengaruh ketegangan pada
seorang karyawan oleh tekanan-tekanan yang diberikan oleh pekerjaan yang
dilakukannya yang berkaitan dengan kerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
itu dalam batas tengat waktu (dead line) yang harus dipenuhi. Adapun sumber
dari tekanan kerja bermacam-macam antara lain lingkungan kerja yang tidak
menyenangkan baik secara fisik maupun mental, adanya konflik kepentingan,
adanya peran ganda dalam kerja dan lain-lain.
Dalam item ini digunakan sembilan pertanyaan dengan skala dari sangat tidak
setuju sampai dengan sangat setuju. Item pertanyaan yang digunakan dalam
ukuran ini diperoleh dan diadaptasi dari Carrel (1997).
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
g. Kinerja Auditor (Y)
Kinerja auditor tersebut antara lain dapat dipengaruhi oleh kecepatan dan
ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan audit, kualitas temuan
pemeriksaan yang dilaporkan oleh auditor dan efisiensi penggunaan sumber daya
yang ada, termasuk penggunaan sistem informasi. Terdapat enam pertanyaan
yang digunakan dalam pengukuran kinerja responden ini. Adapun skala yang
digunakan dalam ukuran ini adalah dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat
setuju. Item pertanyaan yang digunakan dalam ukuran ini diperoleh dan
diadaptasi dari penelitian yang dilakukan oleh Davis (1989), Thompson dan
Sanders (1984).
3.4. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
kuesioner, sehingga kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan
merupakan hal yang penting. Oleh sebab itu suatu alat pengukur perlu diuji dengan
menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.
3.4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dilakukan dengan melihat nilai r hitung dibandingkan dengan
nilai r table. Jika r hitung lebih besar dari r table (dengan tingkat signifikansi 5%),
maka item pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Apabila tidak memenuhi syarat
tersebut, maka istrument tersebut harus digugurkan dan tidak digunakan lagi dalam
analisis berikutnya.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
Untuk melihat reliabilitas masing-masing instrument yang digunakan, yaitu
dengan menggunakan koefisien cronbach alpha, suatu instrument dikatakan reliable
jika memiliki nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,5 (Nunnaliiy, 1967).
3.4.2. Disain Analisis Jalur
Analisis jalur adalah sebuah metode untuk menentukan arah keterhubungan
sejumlah variabel independen dengan variabel dependen. Analisis jalur
dikembangkan oleh Dewall Wright untuk menentukan variabel independen tertentu
yang mempunyai keterhubungan atau pengaruh (effect) langsung dan tidak langsung
terhadap variabel dependen. Sesuai dengan hakikatnya, analisis jalur bukan
difungsikan untuk mencari faktor penyebab (causes), tetapi hanya membuat model
kausal yang dapat digunakan oleh peneliti untuk membuat penjelasan teoritis. Oleh
karena itu, analisis jalur akan lebih tepat digunakan untuk menguji keberadaan sebuah
teori dan bukan untuk membangun teori-teori baru.
Dalam analisis jalur ini, setiap keterhubungan antar dua variabel dinyatakan
dengan koefisien jalur (path koefisien). Sebagai model kausal, dalam analisis jalur ini
terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel eksogen (exogenous) dan indogen
(endogenous). Disebut eksogen bila variabilitas pada sebuah variabel dijelaskan oleh
faktor lain di luar model kausal, dan disebut indogen bila variabilitas pada sebuah
variabel dijelaskan oleh variabel eksogen dan variabel indogen.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
3.4.3. Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi,
maka diperlukan pengujian asumsi klasik, yang meliputi pengujian : (1) normalitas,
(2) linieritas, dan (3) multikolinieritas.
3.4.3.1. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah tiap-tiap bagian
variabel berdistribusi normal atau tidak. Untuk pengujian hipotesis penelitian, data
diasumsikan bersifat normal, dengan kata lain distribusi skor yang diperoleh dari
instrumen penelitian akan dibandingkan dengan distribusi normal. Uji normalitas data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Kolmogorov-Smirnov. Uji
Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk menentukan seberapa baik sebuah sampel
random data menjajagi distribusi teoritis tertentu.
Kriteria pengujian satu sampel menggunakan pengujian satu sisi (one-tailed),
yaitu dengan membandingkan probabilitas dengan tingkat signifikansi tertentu, yaitu
0,05. Jika probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi, maka distribusi data
normal. Sedangkan jika probabilitas lebih kecil atau sama dengan tingkat signifikansi
maka distribusi data tidak normal.
3.4.3.2. Uji Linieritas
Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah hubungan antara
variabel independen (bebas) dengan variabel dependen (terikat) bersifat linier atau
tidak. Uji linieritas dalam penelitian ini menggunakan F Test. Kriteria pengambilan
keputusan adalah apabila harga F hitung lebih kecil dari pada F tabel dengan taraf
signifikansi 5% atau nilai probabilitas F (sig.) lebih kecil dari 0,050, maka hubungan
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
antara variabel bebas dan variabel terikat bersifat linier, dan sebaliknya apabila F
hitung lebih besar dari pada F tabel, maka hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat bersifat tidak linier.
3.4.3.3. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah suatu kondisi dimana terjadi hubungan yang
sempurna/kuat antar variabel-variabel independen. Uji multikolinieritas terjadi karena
variabel independen lebih dari satu (multivariat) dan dikhawatirkan ada hubungan
yang kuat diantaranya. Adanya hubungan yang kuat diantara variabel-variabel
independen menyebabkan informasi yang dihasilkan menjadi sangat mirip dan sulit
memisahkan pengaruh dari variabel independen secara individual sehingga
menimbulkan bias dalam spesifikasi. Pengujian multikolinieritas dilakukan dengan
menggunakan variance inflation factor (VIF) dan Tolerance. Multikolinieritas terjadi
jika VIF lebih besar dari 10 dan nilai tolerance kurang dari 0,1.
3.4.4. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier. Analisis
regresi bermanfaat terutama untuk tujuan peramalan (estimation), yaitu bagaimana
variabel independen digunakan untuk mengestimasi nilai variabel dependen. Analisis
regresi juga dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Selain itu, regresi juga digunakan untuk membuktikan
hipotesis yang telah dirumuskan.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
Untuk menguji hipotesis penelitian tentang ada tidaknya pengaruh antar
variabel tersebut dapat dilakukan dengan:
a. Membandingkan antara nilai t hitung dengan t tabel dalam tingkat probabilitas 5%
dua sisi (5% two-tailed), apabila t hitung lebih besar daripada t tabel atau t hitung
lebih kecil daripada –t tabel maka hipotesis penelitian diterima (Ha diterima =
nilai t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel) dan begitu pula sebaliknya.
b. Membandingkan tingkat signifikansi (alpha), jika tingkat signifikansi kurang dari
0,05 maka signifikan, jika lebih berarti tidak signifikan.
Sedangkan untuk mengetahui sifat hubungan dapat pula digunakan
perhitungan dari regreri linearnya (beta). Jika koefisien regresi adalah positif berarti
ada pengaruh positif dan jika negatif berarti ada pengaruh negatif.
Dalam penelitian ini selain digunakan analisis regresi linear sederhana juga
digunakan analisis regresi linear berganda (multiple-linear regression).Pengujian
hipotesis ditujukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari varibel independen
secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis dengan
menggunakan Uji F atau yang biasa disebut dengan Analysis of Varian (ANOVA).
Pengujian ANOVA atau Uji F bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan
melihat tingkat signifikansi atau dengan membandingkan F hitung dengan F tabel.
Pengujian dengan tingkat signifikansi dilakukan dengan ketentuan yaitu apabila hasil
signifikansi pada tabel ANOVA < α 0,05, maka Ha diterima, sementara sebaliknya
apabila tingkat signifikansi pada tabel ANOVA > α 0,05, maka Ha ditolak.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
Pengujian dengan membandingkan F hitung dengan F tabel dilakukan dengan
ketentuan yaitu apabila F hitung > F tabel (α 0,05) maka Ha diterima, sementara
sebaliknya apabila F hitung < F tabel (α 0,05) maka Ha ditolak. Adapun F tabel dicari
dengan memperhatikan tingkat kepercayaan (α) dan derajat bebas (degree of
freedom).
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Statistik
Deskripsi statistik memberikan suatu gambaran tentang data, seperti nilai
rata-rata, standar deviasi, dan lainnya.
Tabel 4.1 Deskripsi Statistik Variabel Penelitian
Variabel N Mean Std.
Deviation Minimum Maximum Faktor Persepsi Kegunaan Sistem Informasi 130 32,88 4,60 8 40 Faktor Kegelisahan terhadap Komputer 130 11,72 3,00 6 20 Faktor Ukuran Kualitas Sistem Informasi 130 47,71 7,28 31 70 Faktor Pelatihan Komputer 130 14,73 3,96 5 25 Faktor Keahlian Komputer 130 30,35 5,66 17 45 Faktor Stress/Tekanan Kerja 130 18,51 4,74 7 34 Faktor Kinerja Responden 130 23,28 3,47 12 30
Sumber : Data primer setelah diolah
Dari tabel 4.1. diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata dan standar
deviasi dari masing-masing variabel penelitian sangat bervariasi.
4.2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Data
Jumlah populasi pada penelitian ini sebanyak 150 responden, yaitu auditor
yang bekerja pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut, namun
kuesioner yang kembali sebanyak 130 responden. Dengan tingkat signifikansi 5% dan
sampel sebanyak 130, maka dengan df 129 (130-1) besarnya nilai r tabel adalah
0,160. Ringkasan hasil pengujian validitas dan reliabilitas dari program SPSS dapat
dilihat pada tabel 4.2. berikut ini:
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel 4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Data
No. Variabel Item Faktor Korelasi (r) Status Alpha Cronbach
1. Persepsi Kegunaan Sistem Informasi (KSI) KSI_1 0,6288 Valid 0,8650 KSI_2 0,6689 Valid KSI_3 0,7209 Valid KSI_4 0,3346 Valid KSI_5 0,7745 Valid KSI_6 0,6383 Valid KSI_7 0,7897 Valid KSI_8 0,6041 Valid
2. Kegelisahan terhadap Komputer (KGK) KGK_1 0,5405 Valid 0,8240 KGK_2 0,6351 Valid KGK_3 0,6790 Valid KGK_4 0,7489 Valid KGK_5 0,5297 Valid KGK_6 0,4559 Valid
3. Ukuran Kualitas Sistem Informasi (UKSI) UKSI_1 0,6484 Valid 0,9079 UKSI_2 0,7017 Valid UKSI_3 0,7068 Valid UKSI_4 0,5781 Valid UKSI_5 0,5807 Valid UKSI_6 0,5498 Valid UKSI_7 0,4416 Valid UKSI_8 0,5407 Valid UKSI_9 0,6126 Valid UKSI_10 0,6714 Valid UKSI_11 0,7285 Valid UKSI_12 0,4992 Valid UKSI_13 0,6652 Valid UKSI_14 0,6900 Valid
4. Training Komputer (TRK) TRK_1 0,7110 Valid 0,9206 TRK_2 0,8573 Valid TRK_3 0,8103 Valid TRK_4 0,8371 Valid TRK_5 0,7618 Valid
5. Keahlian Bidang Komputer (KBK) KBK_1 0,8082 Valid 0,9340 KBK_2 0,7601 Valid KBK_3 0,8337 Valid KBK_4 0,7997 Valid KBK_5 0,8165 Valid KBK_6 0,6466 Valid KBK_7 0,6656 Valid KBK_8 0,7675 Valid KBK_9 0,7757 Valid
6. Stres/Tekanan Kerja (STK) STK_1 0,6020 Valid 0,7402 STK_2 0,6781 Valid STK_3 0,6634 Valid STK_4 0,5603 Valid STK_5 0,6054 Valid STK_6 0,5507 Valid STK_7 0,0192 Tdk Valid STK_8 -0,2100 Tdk Valid STK_9 0,3823 Valid
7. Kinerja Auditor (KA) KA_1 0,8089 Valid 0,9581 KA_2 0,8664 Valid KA_3 0,9036 Valid KA_4 0,9250 Valid KA_5 0,9179 Valid KA_6 0,8029 Valid
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
Berdasarkan tabel 4.2 tersebut di atas menunjukkan bahwa seluruh item
pertanyaan variabel-variabel penelitian mempunyai nilai korelasi (r) yang lebih besar
dari titik kritis yaitu 0,160, kecuali untuk item pertanyaan 7 dan 8 dari variabel
stres/tekanan kerja (STK_7 dan STK_8) yang mempunyai nilai korelasi lebih kecil
dari titik kritis. Oleh karena seluruh item pertanyaan dari variabel-variabel dalam
penelitian ini adalah valid, maka seluruh item pertanyaan dapat digunakan dalam
analisis selanjutnya, kecuali item pertanyaan 7 dan 8 dari variabel tekanan kerja
sehingga harus dibuang dan/atau tidak digunakan dalam analisis selanjutnya.
Setelah diuji validitas, maka perlu dilakukan uji reliabilitas instrumen. Uji
reliabilitas yang digunakan adalah dengan menggunakan Coefisien Alpha Cronbach,
yang berguna untuk mengukur sejauh mana item-item pertanyaan yang diajukan
adalah homogen dan mencerminkan konstruk-konstruk yang sama. Instrumen
penelitian dapat dikatakan reliable apabila pengujian tersebut menunjukkan alpha
lebih besar dari 0,5. Semakin reliabel suatu alat ukur akan mempunyai Coefisien
Alpha Cronbach yang semakin mendekati 1,00 karena indeks 1,00 menunjukkan
reliabilitas yang semakin sempurna.
Dari tabel 4.2 di atas juga menunjukkan bahwa koefisien Alpha Cronbach
variabel penelitian berkisar antara 0,7402 s.d. 0,9581. Oleh karena, ketujuh variabel
instrumen tersebut memiliki alpha mendekati 1,00 dan lebih dari 0,5, maka
pengukuran atribut-atribut variabel instrumen dinyatakan reliabel (andal) secara
statistik, dan juga menunjukkan konsistennya pertanyaan-pertanyaan dalam
kuesioner.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
4.3. Disain Analisis Jalur
Sebagimana telah diuraikan sebelumnya, sebelum melakukan pengujian
hipotesis penelitian, terlebih dahulu diketahui analisis jalur untuk menentukan arah
keterhubungan antara sejumlah variabel independen dengan variabel dependen.
Analisis jalur juga bermanfaat untuk menentukan variabel independen tertentu yang
mempunyai keterhubungan atau pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap
variabel dependen.
Dalam analisis jalur, setiap keterhubungan antar dua variabel dinyatakan
dengan koefisien jalur (path coeficient). Dalam penelitian ini, untuk menetukan
koefisien jalur digunakan korelasi bivariat. Uji korelasi bivariat berguna untuk
mengetahui bagaimana hubungan antar variabel yang saling berhubungan secara
simultan. Suatu hubungan dikatakan signifikan apabila mempunyai nilai signifikansi
lebih rendah daripada standar error-nya (5%). Persamaan hubungan dan signifikansi
antar variabel dari program SPSS dapat dilihat dalam Tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3 Matriks Koefisien Korelasi Bivariat dan Taraf Signifikansi Antar Variabel
KSI (X1) KGK (X2) UKSI (X3) TRK (X4) KBK (X5) STK (X6) KA (Y) ř Sig. ř Sig. ř Sig. Ř Sig. ř Sig. ř Sig. Ř Sig. KSI (X1) 1 0,000 -0,392 0,000 0,280 0,001 -0,051 0,566 0,193 0,028 0,019 0,834 0,373 0,000 KGK (X2) 1 0,000 -0,198 0,024 -0,242 0,007 -0,370 0,000 0,303 0,000 -0,410 0,000 UKSI (X3) 1 0,000 0,481 0,000 0,202 0,021 -0,151 0,087 0,341 0,000 TRK (X4) 1 0,000 0,220 0,015 0,209 0,017 0,196 0,045 KBK (X5) 1 0,000 -0,022 0,803 0,441 0,000 STK (X6) 1 0,000 -0,173 0,049 KA (X7) 1 0,000
Sumber : Data primer setelah diolah
Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa hubungan antar variabel
dari masing-masing variabel telah berkorelasi secara signifikan karena mempunyai
nilai signifikansi yang lebih rendah daripada 0,050, kecuali variabel persepsi
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
kegunaan sistem informasi (X1) yang tidak berkorelasi secara langsung dengan
pelatihan komputer (X4) dan tekanan kerja (X6), variabel tekanan kerja (X6) tidak
berkorelasi secara langsung dengan kualitas sistem informasi (X3) dan keahlian di
bidang komputer (X5).
Berdasarkan hasil uji analisis jalur tersebut dapat disimpulkan bahwa model
penelitian yang diajukan dalam penelitian dapat dilanjutkan karena pembangunan
model keterhubungan ini variabel persepsi kegunaan sistem informasi (X1) diabaikan
pengaruh langsungnya dengan pelatihan komputer (X4) dan tekanan kerja (X6),
variabel tekanan kerja (X6) diabaikan pengaruh langsungnya dengan kualitas sistem
informasi (X3) dan keahlian di bidang komputer (X5), sedangkan semua variabel
independen (X1...6) mempunyai hubungan langsung dengan variabel dependen (Y).
4.4. Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum melangkah ke uji regresi untuk pengujian hipotesis, suatu data
harus memenuhi beberapa persyaratan agar dapat dilakukan uji regresi. Beberapa
persyaratan yang harus yang dilewati sering disebut sebagai uji asumsi klasik.
Pembahasan dimulai dengan beberapa uji asumsi klasik untuk mengetahui bisa
tidaknya data atau variabel diregresikan. Adapun uji asumsi klasik yang digunakan
dalam penelitian (multivariat), yaitu diasumsikan bahwa data berdistribusi normal,
tidak terjadi multikolinieritas antar variabel independen, dan tidak terjadi otokorelasi.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
4.4.1. Uji Normalitas
Kriteria pengujian satu sampel Kolmogorov-Smirnov (K-S) menggunakan
pengujian satu sisi (one-tailed), yaitu dengan membandingkan probabilitas dengan
tingkat signifikansi tertentu, yaitu 0,05. Jika probabilitas lebih besar dari tingkat
signifikansi, maka data penelitian terdistribusi normal. Sedangkan jika probabilitas
lebih kecil atau sama dengan tingkat signifikansi, maka data penelitian tidak
terdistribusi normal. Ringkasan hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.4
berikut ini:
Tabel 4.4 Uji Normalitas Data dengan Uji Kolmogorov-Smirnov
Variabel/Faktor K-S Value K-S Probabilitas
Status
Persepsi Kegunaan Sistem Informasi (X1) 1,362 0,049 Normal
Kegelisahan terhadap Komputer (X2) 2,536 0,000 Normal
Kualitas Sistem Informasi (X3) 1,713 0,039 Normal
Pelatihan Komputer (X4) 1,449 0,030 Normal
Keahlian di Bidang Komputer (X5) 1,984 0,027 Normal
Stress/Tekanan Kerja (X6) 1,068 0,020 Normal
Kinerja Auditor (Y) 3,094 0,000 Normal
Sumber : Data primer setelah diolah
Berdasarkan tabel 4.4 di atas diketahui bahwa nilai probabilitas K-S untuk
semua variabel/faktor lebih besar dari nilai tingkat signifikansi yang disyaratkan yaitu
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal.
4.4.2. Uji Linieritas
Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah hubungan antara
variabel independen (bebas) dengan variabel dependen (terikat) bersifat linier atau
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
tidak. Uji linieritas dalam penelitian ini menggunakan F Test. Kriteria pengambilan
keputusan adalah apabila harga F hitung lebih kecil dari pada F tabel dengan taraf
signifikansi 5%, maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat bersifat
linier, dan sebaliknya apabila F hitung lebih besar dari pada F tabel tabel maka
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat bersifat tidak liniear.
Ringkasan hasil uji linieritas dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5 Uji Linieritas Variabel
Variabel/Faktor F Value F Sig. Status
Persepsi Kegunaan Sistem Informasi (X1) 22,822 0,000 Linier
Kegelisahan terhadap Komputer (X2) 35,963 0,000 Linier
Kualitas Sistem Informasi (X3) 19,035 0,000 Linier
Pelatihan Komputer (X4) 5,268 0,043 Linier
Keahlian di Bidang Komputer (X5) 32,925 0,000 Linier
Stress/Tekanan Kerja (X1) 2,198 0,047 Linier
Sumber : Data primer setelah diolah
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel
bebas dan variabel terikat adalah bersifat linier, karena mempunyai nilai signifikansi
F lebih kecil daripada 0,050 yang dipersyaratkan.
4.4.3. Uji Multikolinieritas
Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (bebas). Jika terjadi
korelasi, maka terdapat problem multikolinearitas. Pengujian multikolinieritas
dilakukan dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan Collinearity
Tolerance. Multikolinieritas terjadi jika VIF lebih besar dari 10 dan nilai
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
tolerance kurang dari 0,1. Ringkasan hasil pengujian multikolinieritas dapat
dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6 Uji Multikolinearitas
Variabel/Faktor Collinearity Tollerance
Statistic VIF
Status
Persepsi Kegunaan Sistem Informasi (X1) 0,748 1,336 Tidak ada multiko
Kegelisahan terhadap Komputer (X2) 0,720 1,389 Tidak ada multiko
Kualitas Sistem Informasi (X3) 0,668 1,497 Tidak ada multiko
Pelatihan Komputer (X4) 0,703 1,423 Tidak ada multiko
Keahlian di Bidang Komputer (X5) 0,839 1,191 Tidak ada multiko
Stress/Tekanan Kerja (X6) 0,956 1,046 Tidak ada multiko
Summary Durbin-Watson 2,163 Tidak ada multiko
Sumber : Data primer setelah diolah
Berdasarkan tabel 4.6. di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan
terjadinya multikolinieritas antar variabel independen. Mulitikolinieritas terjadi
apabila angka tollerance-nya lebih besar dari 0,1 dan VIF lebih besar dari 10.
4.5. Pengujian Hipotesis
a. Pengujian Hipotesis 1
Pengujian pada hipotesis 1 bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh signifikan persepsi kegunaan sistem informasi terhadap kinerja
auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Model regresi
sederhana digunakan untuk menguji pengaruh persepsi kegunaan sistem
informasi (X1) terhadap kinerja auditor (Y). Hasil pengujian menunjukkan
bahwa:
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
1. Nilai koefisien regresinya adalah 0,282 positif.
2. Nilai t hitung sebesar 4,548.
3. Tingkat signifikansi sebesar 0,000.
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar
daripada nilai t tabelnya (4,548 > 1,980) dengan nilai tingkat signifikansi yang
jauh lebih kecil daripada tingkat signifikansi yang dipersyaratkan (0,000 <
0,050), sedangkan nilai koefisien regresinya positif sebesar 0,282. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian pertama dapat
diterima.
b. Pengujian Hipotesis 2 Pengujian pada hipotesis 2 bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh signifikan tingkat kegelisahan terhadap komputer terhadap kinerja
auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Hasil
perhitungan analisis regresi antara variabel tingkat kegelisahan komputer (X2)
dengan kinerja auditor (Y) menunjukkan bahwa :
1. Nilai koefisien regresinya adalah 0,532 negatif.
2. Nilai t hitung sebesar -5,856.
3. Tingkat signifikansi sebesar 0,000.
Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa nilai t hitungnya lebih
kecil daripada nilai -t tabelnya (-5,856 < -1,980) dengan nilai tingkat
signifikansi yang jauh lebih kecil daripada tingkat signifikansi yang
dipersyaratkan (0,000 < 0,050), sedangkan nilai koefisien regresinya berbeda
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
dengan hipotesis penelitian yang pertama, yaitu memiliki nilai koefisien
regresi yang negatif sebesar 0,532. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa hipotesis penelitian kedua dapat diterima.
c. Pengujian Hipotesis 3 Untuk pengujian hipotesis penelitian ketiga ini, akan dicoba dicari pengaruh
variabel tingkat kegelisihan terhadap komputer terhadap tekanan kerja yang
dihadapi oleh auditor. Penggunaan variabel tekanan kerja auditor sebagai
variabel dependen dikarenakan secara umum terdapat persepsi yang
mengaitkan adanya hubungan yang kuat antara faktor tingkat kegelisahan
terhadap komputer seorang auditor terhadap tekanan kerjanya.
Hasil perhitungan analisis regresi antara variabel tingkat kegelisahan terhadap
komputer auditor (X2) dengan tekanan kerja yang dihadapi auditor (X6)
menunjukkan bahwa :
1. Nilai koefisien regresinya adalah 0,191 positif.
2. Nilai t hitung sebesar 1,381.
3. Tingkat signifikansi sebesar 0,170.
Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa nilai t hitungnya lebih kecil
daripada nilai t tabelnya (1,381 < 1,980) dengan nilai tingkat signifikansi
sebesar 0,170 yang jauh lebih besar dari tingkat signifikansi yang
dipersyaratkan sebesar 0,050, sedangkan nilai koefisien regresinya positif
sebesar 0,191. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis
penelitian ketiga ditolak.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
d. Pengujian Hipotesis 4 Hipotesis penelitian keempat ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana
pengaruh tingkat kegelisahan terhadap komputer terhadap persepsi kegunaan
sistem informasi. Hasil perhitungan analisis regresi antara variabel tingkat
kegelisahan terhadap komputer (X2) dengan persepsi kegunaan sistem
informasi (X1) diketahui bahwa:
1. Nilai koefisien regresinya adalah 0,600 negatif.
2. Nilai t hitung sebesar -4,814.
3. Tingkat signifikansi sebesar 0,000.
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan nilai t hitung lebih kecil daripada -t
tabel (-4,814 < -1,980) dengan nilai tingkat signifikansi yang juga jauh lebih
kecil daripada tingkat signifikansi yang dipersyaratkan (0,000 < 0,050),
sedangkan nilai koefisien regresinya bernilai negatif sebesar 0,600. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian keempat dapat
diterima.
e. Pengujian Hipotesis 5
Hipotesis penelitian kelima ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana
pengaruh tingkat kegelisahan terhadap komputer auditor terhadap keahlian
yang dimiliki auditor di bidang komputer. Dari hasil perhitungan analisis
regresi antara variabel tingkat kegelisahan terhadap komputer (X2) dengan
keahlian yang dimiliki auditor di bidang komputer (X5) diketahui:
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
1. Nilai koefisien regresinya sebesar 0,699 negatif.
2. Nilai t hitung sebesar -4,505.
3. Tingkat signifikansi sebesar 0,000.
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan t hitungnya lebih kecil daripada -t
tabel (-4,505 < -1,980) dengan tingkat signifikansi yang jauh lebih kecil
daripada tingkat signifikansi yang dipersyaratkan (0,000 < 0,050), sedangkan
nilai koefisien regresinya negatif sebesar 0,699. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa hipotesis penelitian kelima dapat diterima.
f. Pengujian Hipotesis 6
Hipotesis penelitian keenam ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana
pengaruh kualitas sistem informasi terhadap kinerja auditor. Dari hasil
perhitungan analisis regresi antara variabel kualitas sistem informasi yang
digunakan oleh auditor (X3) dengan kinerja auditor (Y) diketahui bahwa :
1. Nilai koefisien regresinya sebesar 0,163 positif.
2. Nilai t hitung sebesar 4,106.
3. Tingkat signifikansi sebesar 0,000.
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar
daripada t tabelnya (4,106 > 1,980) dengan tingkat signifikansi jauh lebih
kecil daripada tingkat signifikansi yang dipersyaratkan (0,000 < 0,050),
sedangkan nilai koefisien regresi yang positif sebesar 0,163. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian keenam dapat diterima.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
g. Pengujian Hipotesis 7
Hipotesis penelitian ketujuh ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana
pengaruh kualitas sistem informasi yang digunakan auditor terhadap tingkat
kegelisahan yang dialami auditor terhadap komputer. Hasil perhitungan
analisis regresi antara variabel kualitas sistem informasi (X3) dengan tingkat
kegelisahan terhadap komputer (X2) menunjukkan bahwa :
1. Nilai koefisien regresinya adalah sebesar 0,081 negatif.
2. Nilai t hitung sebesar -2,280.
3. Tingkat signifikansi sebesar 0,024.
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai t hitung yang lebih kecil
daripada -t tabel (-2,280 < -1,980) dengan tingkat signifikansi yang juga lebih
kecil daripada tingkat signifikansi yang dipersyaratkan (0,024 < 0,050),
sedangkan koefisien regresinya bernilai negatif sebesar -0,081. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian ketujuh dapat
diterima.
h. Pengujian Hipotesis 8
Hipotesis penelitian kedelapan ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana
pengaruh keahlian yang dimiliki oleh seorang auditor di bidang komputer
terhadap kinerja auditor. Dari hasil perhitungan analisis regresi antara
keahlian yang dimiliki oleh seorang auditor di bidang komputer (X5) dengan
kinerja auditor (Y) menunjukkan bahwa :
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
1. Nilai koefisien regresi yang positif sebesar 0,271.
2. Nilai t hitung sebesar 5,561.
3. Tingkat signifikansi sebesar 0,000.
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar
daripada t tabelnya (5,561 > 1,980) dengan tingkat signifikansi yang juga jauh
lebih kecil daripada tingkat signifikansi yang dipersyaratkan (0,000 < 0,050)
sedangkan koefisien regresinya bernilai positif sebesar 0,271. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian kedelapan dapat
diterima.
i. Pengujian Hipotesis 9
Hipotesis penelitian kesembilan ini dimaksudkan untuk mengetahui
bagaimana pengaruh pelatihan komputer yang diterima auditor terhadap
kinerja auditor. Dari hasil perhitungan analisis regresi antara variabel
pelatihan komputer yang diterima oleh auditor (X4) dengan kinerja auditor (Y)
diketahui bahwa :
1. Nilai koefisien regresi yang positif sebesar 0,136.
2. Nilai t hitung sebesar 1,985.
3. Tingkat signifikansi sebesar 0,047.
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan nilai t hitung yang lebih besar
daripada t tabelnya (1,985 > 1,980), dengan tingkat signifikansi yang juga
lebih kecil daripada tingkat signifikansi yang dipersyaratkan (0,047 < 0,050),
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
sedangkan koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,136. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian kesembilan dapat diterima.
j. Pengujian Hipotesis 10
Pengujian hipotesis penelitian kesepuluh ini dimaksudkan untuk mengetahui
bagaimana pengaruh pelatihan komputer yang diterima auditor terhadap
keahlian yang dimiliki auditor di bidang komputer. Hasil perhitungan analisis
regresi antara variabel pelatihan komputer (X4) dengan keahlian yang dimiliki
auditor di bidang komputer (X5) menunjukkan bahwa :
1. Koefisien regresi bernilai positif pada 0,171.
2. Nilai t hitung sebesar 1,363.
3. Tingkat signifikansi sebesar 0,175.
Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa nilai t hitung lebih kecil
daripada nilai t tabelnya (1,363 < 1,980), dengan tingkat signifikansi yang
jauh lebih besar daripada tingkat signifikansi yang dipersyaratkan (0,175 >
0,050), sedangkan koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,171. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian kesepuluh ditolak.
k. Pengujian Hipotesis 11
Hipotesis penelitian kesebelas ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana
pengaruh tekanan kerja yang dialami auditor terhadap kinerjanya. Hasil
hipotesis penelitian ini akan sangat membantu pihak managemen untuk
mengambil keputusan tentang kebijakan penugasan yang akan diberikan
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
kepada auditor. Dari hasil perhitungan analisis regresi antara variabel tekanan
kerja (X6) dengan kinerja auditor (Y) diketahui bahwa :
1. Koefisien regresinya bernilai negatif sebesar 0,029.
2. Nilai t hitung sebesar 1,988.
3. Tingkat signifikansi sebesar 0,049.
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar
daripada t tabelnya (1,988 > 1,980), dengan tingkat signifikansi yang juga
lebih kecil daripada tingkat signifikansi yang dipersyaratkan (0,049 < 0,050),
sedangkan koefisien regresi bernilai negatif sebesar 0,029. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian kesebelas dapat diterima.
l. Pengujian Hipotesis 12
Hipotesis penelitian ke-12 ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel
persepsi kegunaan sistem informasi (X1), tingkat kegelisahan terhadap
komputer (X2), kualitas sistem informasi (X3), keahlian di bidang komputer
(X4), pelatihan komputer (X5) dan tekanan kerja (X6) secara bersama-sama
(simultan) mempunyai pengaruh terhadap kinerja auditor pada Kantor
Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut.
Berbeda dengan analisis regresi sebelumnya yang menggunakan regresi
sederhana, maka dalam pengujian hipotesis penelitian ke-12 ini digunakan
analisis regresi berganda (multiple regression). Jika regresi sederhana tolok
ukur penerimaan suatu hipotesis penelitian menggunakan t tabel sebagai
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
pembanding, maka dalam regresi berganda menggunakan F tabel sebagai
sebagai dasar pembandingnya.
Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa nilai F hitungnya sebesar 11,962
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Dengan n = 130 dan derajat
kebebasan k = 7, maka nilai F tabel adalah sebesar 3,090. Berdasarkan hasil
perhitungan tersebut menunjukkan bahwa F hitungnya mempunyai nilai yang
jauh lebih besar daripada F tabelnya (11,962 > 3,090). Oleh karena nilai F
hitung lebih besar daripada F tabel, maka hipotesis penelitian ke-12 ini dapat
diterima.
Ringkasan hasil pengujian hipotesis dari program SPSS dapat dilihat pada
tabel 4.7. berikut ini :
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel 4.7 Ringkasan Pengujian Hipotesis
o. Hipotesis Koefisien t-Test Sig. Penyimpulan
1 Persepsi kegunaan sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja auditor 0,282 4
,548 0,000 H1 diterima
2 Tingkat kegelisahan terhadap komputer berpengaruh terhadap kinerja auditor -0,532 -5,856 0,000 H2 diterima
3 Tingkat kegelisahan terhadap komputer berpengaruh terhadap tekanan kerja auditor 0,191 1,381 0,170 H3 ditolak
4
Tingkat kegelisahan terhadap komputer berpengaruh terhadap persepsi auditor tentang kegunaan sistem informasi
-0,600 -4,814 0,000 H4 diterima
5
Tingkat kegelisahan terhadap komputer berpengaruh terhadap keahlian di bidang komputer
-0,699 -4,505 0,000 H5 diterima
6 Kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja auditor 0,163 4,106 0,000 H6 diterima
7 Kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap tingkat kegelisahan terhadap komputer -0,081 -2,280 0,024 H7 diterima
8 Keahlian di bidang komputer berpengaruh terhadap kinerja auditor 0,271 5,561 0,000 H8 diterima
9 Pelatihan komputer berpengaruh terhadap kinerja auditor 0,136 1,985 0,047 H9 diterima
10 Pelatihan komputer berpengaruh terhadap keahlian di bidang komputer 0,171 1,363 0,175 H10 ditolak
11 Tekanan kerja berpengaruh terhadap kinerja auditor -0,029 1,988 0,049 H11 diterima
12
Persepsi kegunaan sistem informasi, tingkat kegelisahan terhadap komputer, kualitas sistem informasi, keahlian di bidang komputer, pelatihan komputer, dan tekanan kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut
11,962 0,000
H12 diterima
Sumber : Data primer setelah diolah
Ket: R = 0,607
R2 = 0,369
Adjusted R2 = 0,338
F Change = 11,962
Sig. F Change = 0,000
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
4.5.1. Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi
Untuk mengetahui besarnya hubungan antara variabel independen terhadap
variabel dependennya dapat diketahui dengan nilai korelasinya. Koefisien korelasi
(R) menunjukkan kekuatan hubungan antara variabel-variabel dan arah hubungannya
apakah mempunyai hubungan yang searah (positif) atau hubungan yang berlawanan
(negatif).
Untuk mengetahui besaran pengaruh semua variabel independen terhadap
nilai variabel dependen ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi (R2). Selain
itu, koefisien determinasi juga digunakan untuk mengetahui seberapa besar
sumbangan efektif variabel independen terhadap variabel dependen, sehingga sering
disebut sebagai tingkat ketergantungan variabel dependen terhadap variabel
independennya.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi (R) dari
regresi berganda sebesar 0,607 yang berarti bahwa antara variabel dependen dan
variabel independen berkorelasi positif dan kuat karena nilainya mendekati angka
1,000. Dengan kata lain antara persepsi kegunaan sistem informasi (X1), tingkat
kegelisahan terhadap komputer (X2), kualitas sistem informasi (X3), keahlian di
bidang komputer (X4), pelatihan komputer (X5) dan faktor tekanan kerja (X6) secara
bersama-sama berkorelasi positif dan kuat terhadap kinerja auditor (Y) pada Kantor
Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut.
Sedangkan berdasarkan perhitungan koefisien determinasi R2 diperoleh hasil
sebesar 0,369, maka dapat disimpulkan bahwa 36,90% variasi tingkat kinerja auditor
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut disebabkan oleh variasi yang
terjadi pada faktor-faktor persepsi kegunaan sistem informasi (X1), tingkat
kegelisahan terhadap komputer (X2), kualitas sistem informasi (X3), keahlian di
bidang komputer (X4), pelatihan komputer (X5) dan faktor tekanan kerja (X6),
sedangkan sisanya sebesar 0,631 atau 63,10% disebabkan oleh variasi variabel lain.
4.6. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara masing-masing
faktor-faktor keahlian dalam penggunaan sistem informasi, yaitu variabel persepsi
kegunaan sistem informasi, tingkat kegelisahan terhadap komputer, kualitas sistem
informasi, keahlian di bidang komputer, pelatihan komputer dan tekanan kerja, baik
langsung maupun tidak langsung. Di samping itu penelitian ini juga bertujuan untuk
mengetahui apakah faktor-faktor tersebut, baik secara parsial maupun bersama-sama
berpengaruh terhadap kinerja auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah
Sumatera Bagian Utara.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa :
a. Hipotesis penelitian pertama diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa
persepsi kegunaan sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja auditor pada
Kantor Perwakilan BPK-RI di wilayah Sumbagut. Hal ini membuktikan bahwa
semakin tinggi tingkat persepsi seorang auditor mengenai kegunaan sistem
informasi, maka kinerja auditor tersebut akan semakin meningkat. Hasil
penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya (M. Nasir, 2002).
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
b. Hipotesis penelitian kedua diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat
kegelisahan terhadap komputer berpengaruh terhadap kinerja auditor pada Kantor
BPK-RI Perwakilan Sumbagut. Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi
tingkat kegelisahan seorang auditor terhadap komputer, maka akan semakin
rendah kinerja yang dimilikinya. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan hasil
penelitian sebelumnya (M. Nasir, 2002).
c. Hipotesis penelitian ketiga ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat
kegelisahan terhadap komputer tidak berpengaruh terhadap tekanan kerja auditor
pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Hal ini membuktikan
bahwa semakin tinggi tingkat kegelisahan terhadap komputer, maka akan semakin
tinggi pula tekanan kerja yang dialami oleh auditor yang bersangkutan adalah
tidak berlaku dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil
penelitian sebelumnya, dimana dalam penelitian sebelumnya (M. Nasir, 2002)
menunjukkan bahwa adanya pengaruh tingkat kegelisahan terhadap komputer
terhadap tekanan kerja. Hasil yang berbeda ini disebabkan oleh perbedaan di
lingkungan tempat responden bekerja dalam penggunaan sistem informasi.
d. Hipotesis penelitian keempat diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat
kegelisahan terhadap komputer berpengaruh terhadap persepsi auditor mengenai
kegunaan sistem informasi pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah
Sumbagut. Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi tingkat kegelisahan yang
dialami auditor terhadap komputer, maka semakin rendah persepsi auditor tentang
kegunaan sistem informasi. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan hasil
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
penelitian sebelumnya (M. Nasir, 2002).
e. Hipotesis penelitian kelima diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat
kegelisahan terhadap komputer berpengaruh terhadap keahlian yang dimiliki
auditor di bidang komputer pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah
Sumbagut. Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi tingkat kegelisahan
terhadap komputer, maka akan semakin rendah keahlian yang dimiliki auditor di
bidang komputer. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan hasil penelitian
sebelumnya yang menyatakan bahwa adanya pengaruh antar variabel tersebut.
f. Hipotesis penelitian keenam diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat
kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja auditor pada Kantor
Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Hal ini membuktikan bahwa semakin
tinggi tingkat kualitas sistem informasi yang digunakan oleh auditor, maka akan
semakin tinggi kinerja auditor tersebut. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan
hasil penelitian sebelumnya yang juga menyatakan adanya pengaruh antar
variabel tersebut.
g. Hipotesis penelitian ketujuh diterima, sehingga dapat disimpulkan kualitas sistem
informasi berpengaruh terhadap tingkat kegelisahan yang dialami auditor
terhadap komputer pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Hal
ini membuktikan bahwa semakin tinggi tingkat kualitas sistem informasi yang
digunakan oleh seorang auditor, maka akan semakin rendah tingkat kegelisahan
yang dialami auditor tersebut terhadap komputer. Hasil penelitian ini juga
konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang juga menyatakan adanya
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
pengaruh antar variabel tersebut.
h. Hipotesis penelitian kedelapan diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa
keahlian yang dimiliki auditor di bidang komputer berpengaruh terhadap kinerja
auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Hal ini
membuktikan bahwa semakin tinggi keahlian yang dimiliki oleh seorang auditor
di bidang komputer, maka akan semakin tinggi pula kinerja auditor tersebut. Hasil
penelitian ini juga konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang juga
menyatakan adanya pengaruh antar variabel tersebut.
i. Hipotesis penelitian kesembilan diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa
pelatihan komputer yang diterima oleh auditor berpengaruh terhadap kinerja yang
dihasilkan auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Hal ini
membuktikan bahwa semakin sering pelatihan komputer yang diberikan kepada
auditor, maka akan semakin tinggi pula kinerja yang dihasilkan oleh auditor
tersebut. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya
yang juga menyatakan adanya pengaruh antar variabel tersebut.
j. Hipotesis penelitian ke-10 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada
pengaruh antara pelatihan komputer yang diterima auditor terhadap keahlian yang
dimiliki auditor di bidang komputer. Penolakan hipotesis penelitian tersebut juga
diperkuat dengan nilai probabilitas yang jauh lebih besar daripada tingkat
signifikansi yang dipersyaratkan (0,175 > 0,050). Dengan demikian hipotesis
penelitian yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pelatihan yang
diberikan kepada auditor, maka akan semakin tinggi pula keahlian yang dimiliki
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
oleh seorang auditor di bidang komputer tidak berlaku dalam penelitian ini. Hasil
penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa
adanya pengaruh antara faktor pelatihan komputer yang diberikan oleh organisasi
terhadap keahlian yang dimiliki oleh seorang auditor di bidang komputer. Hasil
yang berbeda ini menunjukkan adanya perbedaan di lingkungan tempat responden
bekerja dalam menerapkan sistem informasi. Hal tersebut terjadi karena auditor
pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut jarang memperoleh
pelatihan/training komputer yang terkait dengan sistem informasi.
k. Hipotesis penelitian ke-11 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tekanan
kerja yang dialami oleh auditor berpengaruh terhadap kinerja auditor pada Kantor
Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Hal ini membuktikan bahwa semakin
tinggi tekanan kerja yang dialami oleh seorang auditor, maka akan semakin
rendah kinerja yang dihasilkan oleh auditor tersebut. Hasil penelitian ini juga
konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang juga menyatakan adanya
pengaruh antar variabel tersebut.
l. Hipotesis penelitian ke-12 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi
kegunaan sistem informasi, tingkat kegelisahan terhadap komputer, kualitas
sistem informasi, keahlian di bidang komputer, pelatihan komputer dan tekanan
kerja secara simultan/bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja auditor pada
Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Hasil penelitian ini juga
konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa semua
variabel tersebut secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
a. Terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi kegunaan sistem informasi
(X1) terhadap kinerja auditor (Y) pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah
Sumbagut. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik persepsi auditor mengenai
kegunaan sistem informasi, maka kinerja seorang auditor akan semakin
meningkat. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya
yang menunjukkan bahwa persepsi karyawan mengenai kegunaan sistem
informasi berpengaruh terhadap kinerjanya (M. Nasir, 2002).
b. Terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat kegelisahan terhadap komputer
(X2) dengan kinerja auditor (Y) pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah
Sumbagut. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kegelisahan
seorang auditor terhadap komputer, maka kinerja seorang auditor akan semakin
menurun. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang
menunjukkan bahwa persepsi karyawan mengenai kegunaan sistem informasi
berpengaruh terhadap kinerjanya (M. Nasir, 2002).
c. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat kegelisahan terhadap komputer
(X2) dengan tekanan kerja auditor (X6) pada Kantor Perwakilan BPK-RI di
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
Wilayah Sumbagut. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang
menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat kegelisahan seorang auditor terhadap
komputer, maka akan semakin tinggi pula tekanan kerja yang dialami oleh auditor
adalah tidak berlaku dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini berbeda dengan
hasil penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa adanya tingkat kegelisahan
seorang karyawan terhadap komputer berpengaruh terhadap tekanan kerjanya (M.
Nasir, 2002). Hasil yang berbeda tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan di
lingkungan tempat responden bekerja mengenai penggunaan sistem informasi.
d. Terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat kegelisahan terhadap komputer
(X2) dengan persepsi auditor mengenai kegunaan sistem informasi (X1) pada
Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi tingkat kegelisahan yang dialami seorang auditor terhadap
komputer, maka persepsi auditor mengenai kegunaan sistem informasi akan
semakin rendah. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya
yang menunjukkan bahwa tingkat kegelisahan seorang karyawan terhadap
komputer berpengaruh terhadap persepsinya mengenai kegunaan sistem informasi
(M. Nasir, 2002).
e. Terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat kegelisahan terhadap komputer
(X2) dengan keahlian yang dimiliki auditor di bidang komputer (X5) pada Kantor
Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi tingkat kegelisahan yang dialami seorang auditor terhadap komputer, maka
akan semakin rendah keahlian yang dimilikinya di bidang komputer. Hasil
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan
bahwa adanya pengaruh antar variabel tersebut (M. Nasir, 2002).
f. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas sistem informasi (X6) terhadap
kinerja auditor (Y) pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Hal
ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kualitas sistem informasi yang
digunakan oleh auditor, maka kinerja auditor tersebut akan semakin meningkat.
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang
menyatakan bahwa adanya pengaruh antar variabel tersebut (M. Nasir, 2002).
g. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas sistem informasi (X3) terhadap
tingkat kegelisahan auditor terhadap komputer (X2) pada Kantor Perwakilan
BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
tingkat kualitas sistem informasi yang digunakan oleh auditor, maka akan
semakin rendah tingkat kegelisahan yang dialami auditor tersebut terhadap
komputer. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang
menyatakan bahwa adanya pengaruh antar variabel tersebut (M. Nasir, 2002).
h. Terdapat pengaruh yang signifikan antara keahlian yang dimiliki auditor di
bidang komputer (X5) terhadap kinerja auditor (Y) pada Kantor Perwakilan BPK-
RI di Wilayah Sumbagut. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi keahlian
yang dimiliki oleh seorang auditor di bidang komputer, maka akan semakin
meningkat pula kinerja auditor tersebut. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan
hasil penelitian sebelumnya yang juga menyatakan adanya pengaruh antar
variabel tersebut.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
i. Terdapat pengaruh yang signifikan antara pelatihan komputer yang diterima oleh
auditor (X4) terhadap kinerja auditor (Y) pada Kantor Perwakilan BPK-RI di
Wilayah Sumbagut. Hal ini menunjukkan bahwa semakin sering pelatihan
komputer yang diberikan kepada auditor, maka akan semakin meningkat pula
kinerja yang akan dihasilkan oleh auditor tersebut. Hasil penelitian ini juga
konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang juga menyatakan adanya
pengaruh antar variabel tersebut.
j. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan komputer yang diterima oleh
auditor (X4) terhadap keahlian yang dimiliki auditor di bidang komputer (X5)
pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Dengan demikian
hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pelatihan
yang diberikan kepada auditor, maka akan semakin tinggi pula keahlian yang
dimiliki oleh seorang auditor di bidang komputer tidak berlaku dalam penelitian
ini. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan
bahwa adanya pengaruh antara pelatihan komputer yang diberikan oleh organisasi
terhadap keahlian yang dimiliki oleh seorang karyawan di bidang komputer. Hasil
yang berbeda ini terjadi karena auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di
Wilayah Sumbagut jarang memperoleh pelatihan komputer yang terkait dengan
sistem informasi.
k. Terdapat pengaruh yang signifikan antara tekanan kerja (X6) terhadap kinerja
auditor (Y) pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi tekanan kerja yang dialami oleh seorang
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
auditor, maka akan semakin rendah kinerja yang dihasilkan oleh auditor tersebut.
Hasil penelitian ini juga konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang juga
menyatakan adanya pengaruh antar variabel tersebut.
l. Terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi kegunaan sistem informasi
(X1), tingkat kegelisahan terhadap komputer (X2), kualitas sistem informasi (X3),
pelatihan komputer (X4), keahlian di bidang komputer (X5), dan tekanan kerja
(X6) secara simultan (bersama-sama) terhadap kinerja auditor pada Kantor
Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara. Hasil penelitian ini juga
konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa semua
variabel tersebut secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan
(M. Nasir, 2002).
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka penyempurnaan yang
disarankan penulis dalam penelitian ini adalah:
a. Mengingat masih rendahnya tingkat variasi pada faktor-faktor keahlian dalam
penggunaan sistem informasi terhadap kinerja auditor, maka disarankan untuk
memasukkan variabel lain yang diduga turut mempengaruhi, antara lain faktor
kepuasan kerja, faktor motivasi kerja, dan faktor lainnya.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
b. Nilai koefisien determinasi yang masih rendah dan adanya beberapa variabel yang
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dalam penelitian ini, hendaknya
dijadikan pertimbangan oleh penelitian berikutnya untuk mengubah model
penelitian.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA
Alter, Steven, 1992, Informations Systems: A Management Perspective, Addison-
Wesley Publishing Co. Inc. Amir, F. Muhammad, 2006, Mengolah dan Membuat Interprestasi Hasil Olahan
SPSS Untuk Penelitian Ilmiah, EDSA Mahkota, Jakarta. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, 2005, Rencana Strategis BPK
Tahun 2006-2010, Sekretariat Jenderal BPK-RI, Jakarta. Davis and Olson, 1985, Management Inforamtion System, Addison Wesley
Publishing Co. Inc. Djarwanto, Drs., dan Pangestu Subagyo, Drs., 1994, Statistik Deskriptif, Bagian
Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Dergibson, S., dan Sugiarto, 2000, Metode Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi, PT
Gramedia, Jakarta. Flaatten, Per O., 1993, Foundations of Business Systems, Second Edition, The Dryden
Press, Orlando. Gibson and Donnely, 1992, Organisasi Perilaku, Struktur, Proses, Erlangga, Jakarta. Gellerman, Saul W, 1984, Motivasi dan Produktivitas, Seri Manajemen no.91. PT.
Pustaka Binaman Presindo. Halim dan Supomo, 1998, Akuntansi Manajemen, BPFE, Yogyakarta. Handoko, T. Hani, 1992, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi 2,
BPFE, Yogyakarta. Jusuf, Amir Abadi, 1996, Auditing: Pendekatan Terpadu, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta. Kiennar, Thomas, C., and James R. Taylor, 1996, Marketing Research : An Applied
Approach, Fifth Edition, Mc Graw-Hill, Inc. Laudon, Kenneth C., and Jane P. Laudon, 1991, Business Information Systems : A
Problem Solving Approach, The Dryden Press, Orlando.
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
Minner, John, B, 1988, Organization Behavior: Performance and Productivity, Random House, Inc.
Mitchell, Terence, R., 1983, People In Organization: An Introduction to
Organization Behavior, McGraw-Hill, Inc. Nasir, Muhammad, 2002, Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap
Kinerja Karyawan, Thesis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sugiono, 2002, Statistika Untuk Penelitian, AlfaBeta, Bandung.
Stoner, J, 1989, Fundamental Managements, McGraw-Hill Publishing Co.
Supranto, J., 2003, Pengukuran Kepuasan Pelanggan, Rineka Cipta, Jakarta. Swarsono, Jonathan, 2006, Analisis Data Penelitian, Penerbit Andi, Yogyakarta. Universitas Sumatera Utara, April, 2003, Pedoman Penulisan Proposal dan Tesis,
Program Pasca Sarjana USU, Medan.