05. manajemen umum bab v pengorganisasian

35
MANAJEMEN UMUM H. ZULFIKAR KURNIADI, SE, MM. [email protected] [email protected] ..every street is paved with gold.. +628123.3777.0774 +62819.1761.8200 Pendidikan Magister Manajemen UPI YAI - Manajemen Keuangan (2004) STIE UPI YAI - Akuntansi (2002) Brevet Pajak -USAKTI (2004) Pekerjaan dan Profesi PNSD Kab. Sumbawa Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (DPPK) Amikom Sumbawa PERTEMUAN KE – V PERENCANAAN (1) Pengorganisasian (2) Struktur Organisai (3)Departemenisasi

Upload: sumbawa-region

Post on 26-May-2015

2.158 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

MANAJEMEN UMUM

H. ZULFIKAR KURNIADI, SE, MM. [email protected]@gmail.com..every street is paved with gold..

+628123.3777.0774+62819.1761.8200

PendidikanMagister Manajemen UPI YAI - Manajemen Keuangan (2004)

STIE UPI YAI - Akuntansi (2002)Brevet Pajak -USAKTI (2004)

Pekerjaan dan ProfesiPNSD Kab. Sumbawa Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (DPPK)

Amikom Sumbawa

PERTEMUAN KE – VPERENCANAAN

(1) Pengorganisasian(2) Struktur Organisai

(3)Departemenisasi

Page 2: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

SUB BAHASAN MU1. PENGERTIAN MANAJEMEN ((1)Definisi, (2)Manajemen adalah Ilmu dan Seni), MANAJEMEN DAN

MANAJER ((1)Tingkatan Manajemen, (2)Fungsi-Fungsi Manajemen, (3)Keterampilan-Keterampilan Majerial) )

2. EVOLUSI TEORI MANAJEMEN ((1)Teori Manajemen Klasik, (2)Teori Perilaku, (3)Teori Kuantitatif –Riset Operasi dan Ilmu Manajemen,)) MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL (1)Definisi Lingkungan Eksternal, (2)Faktor-Faktor Eksternal Mikro-Makro, TANGGUNGJAWAB SOSIAL MANAJER

3. PROSES PERENCANAAN ((1)Pengertian, (2)4 Tahap Dasar Perencanaan, (3)Rencana Operasional, (4)Rencama Strategik, (Faktor Waktu dan Perencanaan)

4. PENETAPAN TUJUAN ((1)Misi dan Tujuan , (2)Fungsi Tujuan, (3)MBO), PEMBUATAN KEPUTUSAN ((Tipe Keputusan, (2)Proses Pembuatan Keputusan, (3)Keterlibatan Bawahan Dalam Pengambilan Keputusan))

5. PENGORGANISASIAN ((1)Pengertian, (2)Teori-Teori Organisasi), STRUKTUR ORGANISASI ((1)Pembagian Kerja, (2)Bentuk-Bentuk Organisasi)), DEPARTEMENISASI ((1)Fungsional, (2)Divisional, (3)Organisasi Proyek dan Matrik))

6. KOORDINASI

7. WEWENANG, DELEGASI DAN DESENTRALISASI

8. PENYUSUNAN PERSONALIA

9. MOTIVASI

10. KOMUNIKASI

11. KEPEMIMPINAN

12. PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI, MANAJEMEN KONFLIK

13. DASAR-DASAR PROSES PENGAWASAN

14. EVALUASI

Page 3: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

Pengertian Organisasi1. Pengorganisasian adalah suatu pola hubungan-hubungan

yang melalui man orang-orang dibawah pengarahan menajer mengejar tujuan bersama (DASAR-DASAR ORGANISASI, STONER)

2. Pengorganisasian adalah suatu kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (ENSIKLOPEDIA INDONESIA, JAKARTA 1990)

3. Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam manajemen. (KUMPULAN ARTIKEL, VIVIT ARDYANSAH)

4. Pengorganisasian adalah Bentuk sebuah perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

Pengorganisasian adalah sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan tertentu (KAMUS KATA, SOURCE DAN RISELAINER)

Page 4: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

Pengertian Organisasi7. Siagian (1983)Pengorganisasian adalah keseluruhan

pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas, tugas, kewenangan dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatuorganisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan. Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal , mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.

8. Pengorganisasian adalah sesuatu yang digambarkan sebagai sesuatu yang tersentralisasi dan berisi tugas-tugas yang sangat terspesialisasikan (KAMUS KATA BAHASA INDONESIA, T. HANI HANDOKO)

9. Pengorganisasian adalah merupakan kegiatan merancang dan merumuskan struktur (KAMUS LENGKAP BAHASA INDONESIA)

Page 5: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

Teori-Teori OrganisasiOrganisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

1. Kesatuan (susunan dsb) yg terdiri atas bagian-bagian (orang dsb) dll perkumpulan dsb untuk tujuan tertentu;

2. Kelompok kerja sama antara orang-orang yg diadakan untuk mencapai tujuan bersama.

Organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi

3. Dalam arti statis (sebagai sesuatu yang tidak bergerak/diam), dan organisasi.

4. Dalam arti dinamis (organisme sebagai suatu organ yang hidup, suatu organisme yang dinamis/proses kerjasama antara orang-orang yang tergabung dalam suatu wadah tertentu untuk mencapai tujuan bersama seperti yang telah ditetapkan secara bersama pula). 

Page 6: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

Teori-Teori OrganisasiOrganisasi ditandai adanya kepemimpinan, dan hal ini termasuk kedalam salah satu faktor penting bagi keorganisasian, seperti ungkapan Davis yang menyebutkan bahwa “Organization is any group of individual that is working toward some common end under leadership.”(organisasi adalah suatu kelompok orang yang sedang bekerja ke arah tujuan bersama dibawah kepemimpinan, Davis, 1951,).Teori organisasi adalah suatu konsepsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi sehingga dapat lebih berhasil bahkan pada gilirannya organisasi dapat mencapai sasaran yang ditetapkan, adapun yang dimaksud masalah itu sendiri adalah segala sesuatu yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan. Masalah yang dihadapi oleh organisasi sangat kompleks dari setiap masalah organisasi yang sangat kompleks itu memunculkan berbagai kajian untuk lebih memahami efektifitas organisasi. Dari usaha intelektual itu kemudian berkembanglah berbagai teori organisasi dengan berbagai kaidah dan rumusnya. 

Page 7: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

Teori-Teori Organisasi1. Teori Klasik

2. Teori Birokrasi

3. Teori Human Relation

4. Teori Organisasi Perilaku

5. Teori Organisasi Proses

6. Teori Organisasi Kepemimpinan

7. Teori Fungsi

8. Teori Pengambilan Keputusan

9. Teori Kontigensi (Kepentingan)

Page 8: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

Teori Organisasai KlasikTeori Organisasi KlasikTeori organisasi klasik disebut juga teori organisasi tradisional, teori organisasi spesialisasi, atau teori struktural. Ada 10 macam prinsip organisasi diantaranya:1. prinsip penetapan tujuan yang jelas;2. prinsip kesatuan perintah; 3. prinsip keseimbangan; 4. prinsip pendistribusian pekerjaan;5. prinsip rentangan pengawasan; 6. prinsip pelimpahan wawasan; 7. prinsip departementasi;8. prinsip penetapan pegawai yang tepat; 9. prinsip koordinasi dan 10.prinsip pemberian balas jasa yang memuaskan.

Page 9: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

Teori Organisasai BirokrasiPada dasamya teori organisasi birokrasi menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan, organisasi harus menjalankan strategi sebagai berikut:1. Pembagian dan penugasan pekerjaan secara khusus2. Prinsip hierarki atau bawahan hanya bertanggung jawab

kepada atasannya langsung.3. Promosi didasarkan pada masa kerja dan prestasi kerja, dan

dilindungi dari pemberhentian sewenang-wenang dan yang demikian disebut prinsip loyalitas.

4. Setiap pekerjaan dilaksanakan secara tidak memandang bulu, tidak membeda-bedakkan status sosial, tidak pilih kasih. Strategi ini dinamakan prinsip impersonal

5. Tiap-tiap tugas dan pekerjaan dalam organisasi dilaksanakan menurut suatu sistem tertentu berdasarkan kepada data peraturan yang abstrak. Strategi ini dinamakan prinsip uniformitas

Page 10: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

Teori Human RelationTeori ini disebut juga teori hubungan kemanusiaan, teori hubungan antara manusia, teori hubungan kerja kemanusiaaan atau the human relations theory. Suatu hubungan dikatakan hubungan kemanusiaan apabila hubungan tersebut dapat memberikan kesadaran dan pengertian sehingga pihak lain merasa puas. Pengertian tersebut dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu hubungan manusia secara luas dan secara sempit. Dalam arti luas hubungan kemanusiaan adalah hubungan antara hubungan seseorang dengan orang lain yang terjadi dalam suatu situasi dan dalam semua bidang kegiatan atau kehidupan untuk mendapatkan suatu kepuasan hati. 

Page 11: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

Teori Organisasi Perilaku

Teori ini disebut merupakan suatu teori yang memandang organisasi dari segi perilaku anggota organisasi. Teori ini berpendapat bahwa baik atau tidaknya, berhasil tidaknya organisasi mencapai sasaran yang telah ditetapkan berasal dari para anggotanya. 

Page 12: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

Teori Organisasi Proses

Suatu teori yang memandang organisasi sebagai proses kerjasama antara kelompok orang yang tergabung dalam suatu kelompok formal. Teori ini memandang organisasi dalam arti dinamis, selalu bergerak dan didalamnya terdapat pembagian tugas dan prinsip-prinsip yang bersifat umum (Universal). 

Page 13: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

Teori Organisasi KepemimpinanTeori ini beranggapan bahwa berhasil tidaknya organisasi mencapai tujuan tergantung sampai seberapa jauh seorang pemimpin mampu mempengaruhi para bawahan sehingga mereka mampu bekerja dengan semangat yang tinggi dan tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien dan efektif, adapun sedikitnya kajian atas teori organisasi yang berhubungan dengan masalah kepemimpinan dapat dibedakan atas:1. Teori Otokratis2. Teori Demokrasi3. Teori kebebasan (Teory laissez fairre)4. Teori Patnernalisme5. Teori Personal atau pribadi.6. Teori Non-Personal

Page 14: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

Teori Organisasi FungsiFungsi adalah sekelompok tugas atau kegiatan yang harus dijalankan oleh seseorang yang mempunyai kedudukan sebagai pemimpin atau manager guna mencapai tujuan organisasi. Sekelompok kegiatan yang menjadi fungsi seorang pemimpin atau manager terdiri dari kegiatan menyusun:1. perencanaan (Planning), 2. pengorganisasian (Organizing), 3. pemberian motifasi atau bimbingan (Motivating), 4. pengawasan (Controlling), dan 5. pengambilan keputusan (Decision Making). 

Page 15: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

Teori Pengambilan Keputusan

Teori ini berlandaskan pada adanya berbagai keputusan yang dibuat oleh para pejabat disetiap tingkatan, baik keputusan di tingkat puncak yang memuat ketentuan pokok atau kebijaksanaan umum, keputusan di tingkat menengah yang memuat program-progam untuk melaksanakan keputusan adminitratif, maupun keputusan di tingkat bawah.

Page 16: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

Teori Kontigensi

Teori ini berlandaskan pada pemikiran bahwa pengelolaan organisasi dapat berjalan dengan baik dan lancar apabila pemimpin organisasi mampu memperhatikan dan memecahkan situasi tertentu yang sedang dihadapi dan setiap situasi harus dianalisis sendiri. Dari semua teori ini, tidak satu teori pun yang dianggap paling lengkap atau paling sempurna, teori-teori itu satu sama lain saling mengisi dan saling melengkapi. Teori dianggap baik dan tepat apabila mampu memperhatikan dan menyesuaikan dengan lingkungan dan mampu memperhitungkan situasi-situasi tertentu

Page 17: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

STRUKTUR ORGANISASI

• Pembagian Kerja• Bentuk-Bentuk Organisasi

Page 18: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

Pembagian KerjaBerikut ini ada beberapa dasar yang dapat dijadikan pedoman untuk mengadakan pembagian kerja. Pedoman-pedoman tersebut adalah:1. Pembagian kerja atas dasar wilayah atau teritorial, misalnya

wilayah timur, barat atau wilayah kecamatan, kabupaten dan lain sebagainya.

2. Pembagian kerja atas dasar jenis benda yang diproduksi, misalnya pada komponen suatu kendaraan, bagian pemasangan jok mobil, pemasangan rem mobil dan lainnya.

3. Pembagian kerja atas dasar langganan yang dilayani, misalnya adalah langganan secara individual atau kelompok, pemerintahan atau non pemerintahan dan sebagainya.

4. Pembagian kerja atas dasar fungsi (rangkaian) kerja, misalnya bagian produksi, bagian gudang, bagian pengiriman dan lainnya.

5. Pembagian kerja atas dasar waktu, misalnya shif kerja pagi, siang dan malam.

• Dari hal tersebut diatas maka akan tergambar atau terlihat pembagian kerja di dalam suatu organisasi, yakni:

• Jumlah unit organisasi yang ada akan disesuaikan dengan kebutuhan dari organisasi tersebut.

• Suatu unit organisasi ini harus mempunyai fungsi bulat dan berkaitan dengan yang lainnya.

• Pembentukan unit baru hanya dilaksanakan bilamana unit yang ada sudah tidak tepat lagi untuk menampung kegiatan yang baru baik dari beban kerja maupun hubungan kerja.

• Secara garis besar akan berpengaruh pada aktifitas dan sifat dari organisasi tersebut.

•  

Page 19: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

Pembagian KerjaDari hal tersebut diatas maka akan tergambar atau terlihat pembagian kerja di dalam suatu organisasi, yakni:1. Jumlah unit organisasi yang ada akan disesuaikan

dengan kebutuhan dari organisasi tersebut.2. Suatu unit organisasi ini harus mempunyai fungsi bulat

dan berkaitan dengan yang lainnya.3. Pembentukan unit baru hanya dilaksanakan bilamana

unit yang ada sudah tidak tepat lagi untuk menampung kegiatan yang baru baik dari beban kerja maupun hubungan kerja.

4. Secara garis besar akan berpengaruh pada aktifitas dan sifat dari organisasi tersebut.

Page 20: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

Bentuk-Bentuk Organisasi

• Organisasi Lini / Line Organization• Organisasi Garis dan Staf / Line and Staf Organization• Organisasi Fungsional / Functional Organization

Page 21: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

Organisasi Liniadalah suatu bentuk organisasi yang didalamnya terdapat garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dan bawahan.Ciri-ciri organisasi lini:1. Hubungan antara atasan dan bawahan masih besifat langsung

melalui garis wewenang2. Jumlah karyawan sedikit, maka struktur oranisasi masih

sederhana3. Pimpinan dengan karyawan saling mengenal dan dapat

berhubungan setiap hari kerja4. Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang dan tanggung

jawab penuh atas segala bidang pekerjaan yang ada di dalam unitnya

5. Puncuk pimpinan biasanya pemilik perusahaan6. Pucuk pimpinan dipandang sebagai sumber kekuasaan tunggal,

segala keputusan/kebijakan dan tanggung jawab ada pada satu tangan

7. Tingkat spesialisasi belum terlalu tinggi juga alat-alat yang diperluka tidak beraneka ragam

8. Organisasinya kecil

Page 22: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

Organisasi Liniadalah suatu bentuk organisasi yang didalamnya terdapat garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dan bawahan.Ciri-ciri organisasi lini:1. Hubungan antara atasan dan bawahan masih besifat langsung

melalui garis wewenang2. Jumlah karyawan sedikit, maka struktur oranisasi masih

sederhana3. Pimpinan dengan karyawan saling mengenal dan dapat

berhubungan setiap hari kerja4. Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang dan tanggung

jawab penuh atas segala bidang pekerjaan yang ada di dalam unitnya

5. Puncuk pimpinan biasanya pemilik perusahaan6. Pucuk pimpinan dipandang sebagai sumber kekuasaan tunggal,

segala keputusan/kebijakan dan tanggung jawab ada pada satu tangan

7. Tingkat spesialisasi belum terlalu tinggi juga alat-alat yang diperluka tidak beraneka ragam

8. Organisasinya kecil

Page 23: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

Organisasi Garis dan Stafadalah organisasi yang mencakup kelompok-kelompok orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi yaitu:1. Orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi

dalam rangka pencapaian tujuan yang digambarkandengan garis atau lini

2. Orang yang melaksanakan tugas berdasarkan keahlian yang dimilikinya, orang ini berfungsi hanya untuk memberikan saran-saran kepada unit operasional. Orangorang tersebut disebut staf.Ciri-ciri organisasi garis dan staf :- Organisasinya besar dan bersifat kompleks- Jumlah karyawan banyak- Hubungan antara atasan dan bawahan tidak bersifat langsung- Pimpinan dan para karyawan tidak semuanya saling mengenal- Spesialisasi yang beraneka ragam diperlukan dan dipergunakan secara maksimal- Kesatuan perintah tetap dipertahankan , setiap atasan mempunyai bawahan -bawahan tertentu dan setiap bawahanhanya mempunyai seorang atasan langsung- Terdapat 2 kelompok wewenang yakni wewenang lini dan wewenang staf :-- Wewenang Lini adalah yang dapat/harus merealisasi tujuan organisasisecara langsung--Wewenang staf adalah karyawan yang tidak dapat merealisasi tujuanperusahaan secara langsung tetapi hanya memberika bantuan pelayanan,saran-saran untuk mempermudah tugas wewenang lini.3. Organisasi Fungsional (Functional Organization)adalah suatu organisasi yang berdasarkan pembagian tugasnya serta kegiatannya padaspesialisasi yang dimilikioleh pejabat-pejabatnya.Jadi organisasi ini tidak terlalu menekankan pada hirakhi struktural tetapi lebih padasifat dan macam fungsi yang perlu dijalankan.Ciri-ciri organisasi fungsional :- Pembagian tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan- Spesialisasi para karyawan dapat dikembangkan dan digunakan secara optimal- Bawahan akan menerima perintah dari beberapa orang atasan- Koordinasi menyeluruh pada umumnya cukup pada tingkat eselon atas- Koordinasi antara karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanyamudah, karena masing-masing sudah mempunyai pengertia yang mendalammengenai bidangnya

Page 24: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

Organisasi Garis dan StafCiri-ciri organisasi garis dan staf :1. Organisasinya besar dan bersifat kompleks2. Jumlah karyawan banyak3. Hubungan antara atasan dan bawahan tidak bersifat langsung4. Pimpinan dan para karyawan tidak semuanya saling mengenal5. Spesialisasi yang beraneka ragam diperlukan dan dipergunakan

secara maksimal6. Kesatuan perintah tetap dipertahankan , setiap atasan mempunyai

bawahan-bawahan tertentu dan setiap bawahanhanya mempunyai seorang atasan langsung

Terdapat 2 kelompok wewenang yakni:7. Wewenang Lini adalah yang dapat/harus merealisasi tujuan

organisasisecara langsung

8. Wewenang staf adalah karyawan yang tidak dapat merealisasi tujuanperusahaan secara langsung tetapi hanya memberika bantuan pelayanan,saran-saran untuk mempermudah tugas wewenang lini.

Page 25: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

Organisasi FungsionalOrganisasi Fungsional (Functional Organization)adalah suatu organisasi yang berdasarkan pembagian tugasnya serta kegiatannya pada spesialisasi yang dimilikioleh pejabat-pejabatnya.Jadi organisasi ini tidak terlalu menekankan pada hirakhi struktural tetapi lebih pada sifat dan macam fungsi yang perlu dijalankan.

Ciri-ciri organisasi fungsional:1. Pembagian tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan2. Spesialisasi para karyawan dapat dikembangkan dan digunakan

secara optimal3. Bawahan akan menerima perintah dari beberapa orang atasan4. Koordinasi menyeluruh pada umumnya cukup pada tingkat

eselon atas5. Koordinasi antara karyawan yang menjalankan fungsi yang

sama biasanyamudah, karena masing-masing sudah mempunyai pengertia yang mendalam mengenai bidangnya

Page 26: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

DEPARTEMENTASI FUNGSIONAL

Departemen Fungsional adalah pengelompokan fungsi yang sama atau kegiatan yang sejenis untuk membentuk satuan organisasi. Ini merupakan bentuk organisasi yang paling umum dan bentuk dasar departementasi.Individu dikelompokkan berdasarkan ketrampilan, pengetahuan, dan tindakan yang dilakukan. Misalnya organisasi hanya terbagi dalam bagian administrasi, dan bagian operasi.Pembentukan satuan satuan organisasi yang masing masing diserahi mengurus sekelompok aktivitas yang tergolong sejenis menurut sifatnya atau pelaksanaan pekerjaan pekerjaan yang berkaitan.

Page 27: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

DEPARTEMENTASI FUNGSIONALKebaikan :

1. Pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama.

2. Menciptakan efisiensi melalui spesialisasi.

3. Memusatkan keahlian organisasi.

4. Memungkinkan pengawasan manajemen puncak.

5. Tugasnya jelas.

6. Pengetahuan yang dibutuhkan tidak banyak.

7. Hanya membutuhkan manajer saja yang harus berwawasan luas.

8. Mudah dijelaskan pada anggota bila ada persoalan.

Page 28: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

DEPARTEMENTASI FUNGSIONALKelemahan :

1. Menciptakan konflik antar fungsi.

2. Adanya kemacetan pelaksanaan tugas.

3. Umpan balik yang lambat.

4. Memusatkan pada kepentingan tugasnya.

5. Para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif.

6. Kejenuhan akibat monotonnya aktivitas.

7. Komunikasi antar area tidak lancar terutama bila ada problem.

8. Individu dalam bekerja hanya memperhatikan struktur hierarki.

Page 29: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

DEPARTEMENTASI DIVISIONALDepartementasi divisional, departemen perusahaan besar yang berupa bisnis terpisah; mungkin ditujukan untuk membuat dan menjual produk spesifik atau melayani pasar spesifik.Dengan membagi “divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, anggaran, dan proses, dimana tiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri”.

Page 30: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

DEPARTEMENTASI DIVISIONALStruktur organisasi divisional atas dasar produk:

1. Setiap departementasi bertanggung jawab atas suatu produk yang berhubungan. Struktur ini dipakai bila teknologi pemprosesan dan metode pemasaran sangat berbeda.

2. Struktur organisasi divisional atas dasar wilayah.Pengelompokkan kegiatan atas dasar, tempat dimana operasi berlokasi atau menjalankan usahanya. Faktor yang menjadi pertimbangan adalah bahan baku, tenaga kerja, pemasaran, transportasi dan lain sebagainya.

Page 31: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

DEPARTEMENTASI DIVISIONALKebaikan :

1. Semua kegiatan, ketrampilan, keahlian untuk memproduksi dan memasarkan dikelompokan menjadi satu dibawah seorang kepala.

2. Semua kegiatan mudah untuk dikoordinasidan prestasi kerja terpelihara.

3. Kualitas dan kecepatan membuat keputusan meningkat.

4. Menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi yang khas.

5. Merumuskan tanggung – jawab dengan jelas dan perhatian dipusatkan pertanggungjawaban atas prestasi kerja.

6. Membebaskan para kepala eksekutif dalam pembuatan keputusan strategi lebih luas.

7. Cocok untuk lingkungan yang cepat berubah.

8. Mempertahankan spesialisasi fungsional dalam setiap divisi.

Page 32: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

DEPARTEMENTASI DIVISIONALKelemahan :

1. Berkembangnya persaingan disfungsional potensial atas sumber dayaperusahaan dan konflik antara tugas dan prioritas.

2. Seberapa besar delegasi wewenang diberikan.

3. Masalah kebijaksanaan dalam alokasi sumber daya dan distribusibiaya overhead perusahaan.

4. Menimbulkan konsistensi kebijaksanaan antar divisi.

5. Masalah duplikasi sumber daya dan perlatan yang tidak perlu.

6. Masing-masing divisi bisa menghadapi problem yang sama sehinggaterjadi pengulangan dalam pengatasannya.

7. Target divisi bisa mengalahkan target organisasi

8. Konflik antar divisi bisa terjadi, bila terjadi problem organisasi, makamembutuhkan orang yang sangat ahli dan menguasai banyak hal

Page 33: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

Organisasi Proyek MatrikOrganisasi proyek matriks merupakan suatu organisasi proyek yang melekat pada divisi fungsional suatu organisasi induk. Pada dasarnya organisasi ini merupakan penggabungan kelebihan yang terdapat dalam organisasi fungsional dan organisasi proyek khusus.

Beberapa kelebihan yang terdapat dalam bentuk organisasi ini yaitu manajer proyek bertanggung jawab penuh kepada proyek, permasalahan yang terjadi dapat segera ditindaklanjuti, lebih efisien karena menggunakan sumber daya maupun tenaga ahli yang dimiliki pada beberapa proyek sekaligus serta para personil dapat kembali ke organisasi induk semula apabila proyek telah selesai.

Adapun beberapa kekurangan yang terdapat dalam bentuk organisasi proyek ini antara lain manajer proyek tidak dapat mengambil keputusan mengenai pelaksanaan pekerjaan dan kebutuhan personil karena keputusan tersebut merupakan wewenang dari pada departemen lain, terdapat tingkat ketergantungan yang tinggi antara proyek dan organisasi lain pendukung proyek serta terdapat dua jalur pelaporan bagi personil proyek karena personil proyek berada dibahwah komando pimpinan proyek dan departemen fungsional.

Page 34: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

Organisasi Proyek MatrikKebaikan :

1. Memaksimumkan efisiensi penggunaan manajer fungsional.

2. Mengembangkan ketrampilan dan kreatifitas karyawan serta fleksibilitaskepada organisasi.

3. Melibatkan motivasi dan menantang karyawan serta memperluaspandangan manajemen terhadap masalah strategi perusahaan yang akhirnyamembebaskan manajemen puncak untuk perencanaan.

4. Menstimulasi kerja sama antar disiplin dan mempermudah kegiatan perusahaandan orientasi proyek.

5. Mampu mengombinasi kelebihan pola fungsional dan divisional.

6. Menekankan pada teknik dan pasar.

7. Memerlukan sejumlah manager yang mampu menangani personil bidang teknik dan pemasaran.

Page 35: 05. manajemen umum bab v pengorganisasian

Organisasi Proyek MatrikKelemahan :

1. Adanya pertanggungjawaban ganda dan kebijaksanaan yang kontradiktif.

2. Memerlukan koordinasi vertikal dan horisontal.

3. Memerlukan lebih banyak ketrampilan antar pribadi.

4. Menimbulkan resiko timbulnya perasaan anarki.

5. Sangat mahal untuk di implementasikan.

6. Mendorong pertentangan kekuasaan dan lebih mengarah perdebatan daripada kegiatan.

7. Sangat mahal

8. Kesatuan komando bisa hilang karena individu memiliki lebih dari satu supervisor