04_pengadaan_lahan

Upload: dipo-nugroho

Post on 02-Mar-2016

22 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pengadaan lahan

TRANSCRIPT

  • PENGADAAN LAHAN

  • HOME

    Pengadaan LahanIlustrasi

    Kepemilikan Lahan

    Ilustrasi

    Pengelolaan Lahan

    Struktur Ruang Perkotaan

  • PENGADAAN LAHAN

    Dalam pembangunan kota membutuhkan lahan yang luas, BAGAIMANA PENGADAANNYA?

    Pengadaan Lahan Secara Konvensional Pembebasan lahan melalui Prosedur Peraturan

    Pembebasan lahan melalui Transaksi

    Pengadaan Lahan Melalui Konsolidasi Lahan

    Land Banking

    Pengembangan Lahan Terarah/Guided Land Development

  • PENGADAAN LAHAN

    Pengadaan Lahan Secara Konvensional

    Pembebasan lahan melalui prosedur peraturan

    Macam-macam tanah yg akan dibebaskan melalui prosedur peraturan :

    1. Tanah Negara, yang akan diganti adalah orang-orang yg memiliki kontrak untuk menggarap tanah

    2. Tanah Milik

    3. Tanah Konsensi

  • PENGADAAN LAHAN

    Pemufakatan

    Dibentuk panitia 9 (panitia tanah) yg tugasnya menetapkan :

    1. Wilayah pencabutan (wil akuisisi)1. Wilayah pencabutan (wil akuisisi)

    2. Besarnya pembebasan (ada hubungan dengan pengukuran keseluruhan tiap persil)

    3. Harga ganti rugi

    4. Prosedur Peng Hak-an baru

    5. Prosedur peruntukan umum

    Pencabutan Hak atas Tanah dan Benda-benda yang ada diatasnya dengan UU No. 20 tahun 1961

  • PENGADAAN LAHAN

    Contoh Pemufakatan

    Wilayah yang diakuisisi

    Sudah : 1. Mempertimbangkan RUTR1. Mempertimbangkan RUTR2. Pengukuran fisik

    Dua proses diatas merupakan proses Pemufakatan Panitia 9 dan Masyarakat

    Menetapkan besarnya pembebasan

  • PENGADAAN LAHAN

    Pengadaan Lahan Secara Konvensional

    Pembebasan Lahan Melalui Transaksi

    Melalui Pembelian yang disesuaikan dengan harga pasar.

    Dilakukan oleh :

    1. Pemerintah, maka tanah menjadi tanah Negara dengan instansi yg mengelola mempunyai HAK PENGELOLA

    2. Perorangan/Swasta, maka tanah mjd HGB sesuai UU No. 20/1961. Perorangan/Swasta tdk boleh memiliki HAK MILIK > 2 Ha

    Pembelian tanah menyebabkan terjadinya Pergantian Fungsi

    Contoh : Tanah Pertanian Irigasi dibeli, maka seharusnya ada PENGGANTIAN TANAH yang NILAINYA > Tanah yang dibeli

    Kelemahan FAKTOR LOKASI tidak diperhatikan.

  • PROSES PEMBEBASAN LAHAN

    Status Tanah Negara

    PEMDA

    BADAN PELAKSANA

    DEPARTEMEN PEMEGANG HAK PENGUASAAN

    Hak Pengelo-laan A

    1

    3

    4

    LAHAN

    MASYARAKAT1. Penghuni2. Pemakai

    DEVELOPER

    BADAN PELAKSANA

    BADAN OTORITA

    laan A

    Hak Pengelo-laan B

    HGB TINDAKAN

    24a

    5

    67

  • PENGADAAN LAHAN

    Proses Pembebasan Lahan : Status Tanah Negara

    1. Proses penetapan Badan Pelaksana Pembebasan lahan/Pembangunan : (Bila diperlukan dibentuk Badan otorita Pembangunan)

    2. Proses Pembentukan dan negosiasi dengan pihak ketiga/swasta : Pembentukan Developer yang akan melaksanakan pembangunan

    3. Proses negosiasi dengan Departemen yang bersangkutan sebagai 3. Proses negosiasi dengan Departemen yang bersangkutan sebagai pihak Pemegang Hak Penguasaan atas tanah

    4. Proses pengalihan hak berdasarkan perjanjian dengan Departemen yang bersangkutan dengan Pemkot/Pemkab

    4a. Pelimpahan Hak Pengelolaan Pemda kepada Badan Pelaksana/Developer

    5. Developer melaksanakan tindakan Pelaksana Pembangunan/KONSTRUKSI

    6. Proses Pengalihan hak antara Badan Pelaksana/Developer dengan masyarakat calon penghuni/pemakai lewat Proses Jual Beli, sewa atau bentuk lain/HIBAH

    7. Proses pembuatan sertifikat bagi masyarakat Penghuni/Pemakai dalam bentuk status HGB atau HAK MILIK (baru)

  • PROSES PEMBEBASAN LAHAN

    Status Tanah Masyarakat

    PEMDA

    MASYARAKATPEMEGANG HAK

    Status Hak A

    1

    3b

    4

    3a

    LAHAN

    MASYARAKAT1. Penghuni2. Pemakai

    DEVELOPER

    BADAN PELAKSANAHak Pengelo-laan B

    Hak Milik/HGB

    TINDAKAN

    24a

    5

    6

    7

  • PENGADAAN LAHAN

    Proses Pembebasan Lahan : Status Tanah Masyarakat 1. Penetapan oleh Pemda mengenai lahan yg akan dikembangkan sesuai

    dengan AZAS KEPENTINGAN UMUM atau sesuai dengan PROGRAM PENATAAN RUANG yg sah.

    2. Penetapan/penunjukkan developer yang akan menangani Pembangunan3a. Inventarisasi STATUS HAK yang dipegang oleh masyarakat yang menempati

    lahan yang akan dikembangkan3b. Proses NEGOSIASI, MUSYAWARAH & PENETAPAN GANTI RUGI yg layak kpd

    masy (Baik Secara Formal lewat Lembaga Pembebasan Lahan ataupun masy (Baik Secara Formal lewat Lembaga Pembebasan Lahan ataupun proses jual beli)

    4. Proses pengalihan HAK dari masyarakat pemegang hak kepada Badan Pelaksana Proyek/Developer

    4a. Bentuk pengalihan tersebut dpt berupa Hak Pengelolaan yang dipegang oleh Pemda; atau bentuk lain yang merupakan hak bersama yang dipegang oleh developer

    5. Developer melaksanakan tindakan Pelaksana Pembangunan (Pematangan Tanah/Konstruksi)

    6. Proses pengalihan Hak antara Badan Pelaksana/Developer dengan Masyarakat Calon Penghuni/Pemakai lewat proses jual beli, sewa atau bentuk lain (HIBAH)

    7. Proses pembuatan Sertifikat bagi masyarakat penghuni/pemakai (baru) dalam bentuk status hak Guna Bangunan atau bentuk hak lain (sewa, pakai, dsb)

  • PENGELOLAAN LAHAN

    Pengelolaan Lahan (Land Management) adalah upaya penanganan berbagai hal yang berkaitan dengan :

    Masalah dan potensi pembebasan

    Pengalihan

    Pemanfaatan dan penggunaan

    Pengendalian dan pengawasan pembangunan pertanahan sesuai dengan kebijaksanaan pertanahan dan rencana TGL yang telah ditetapkan.

  • PENGELOLAAN LAHAN

    Ruang Lingkup Pengelolaan Lahan :

    Sistem Pengelolaan Lahan :

    1. Instrumental : 2. Teknis :

    a. Kelembagaan a. Teknik Pengemb Lhna. Kelembagaan a. Teknik Pengemb Lhn

    b. Aspek Hukum b. Pembebasan Lhn

    c. Policy c. Pematangan Llhn

    d. Peraturan d. Pembangunan Lhn

    e. Sistem Pemilikan e. Pengawasan dan

    f. Rencana TGL f. Pengendalian Pemb Lhn

    g. Prosedur

  • PENGELOLAAN LAHAN

    Proses yang diatur & dikelola dlm Manajemen Lahan meliputi proses sbb :

    1. Proses Penyesuaian dan Pencegahan

    Proses ini diterapkan pada lahan perkotaan yang pemanfaatan ruangnya sudah ADA/TERJADI,

    - Tidak perlu penyesuaian thd Tata Ruang yg - Tidak perlu penyesuaian thd Tata Ruang yg direncanakan atau

    - Melakukan tindakan-tindakan pengendalian yg bersifat pencegahan thd kemungkinan terjadinya

    pengrusakan/pencemaran lingkungan

    a. Status Penguasaan & Pemilikan Hak

    b. Penggunaan & Pemanfaatan

    c. Gangguan/Kerusakan

    d. Police Power : Kewenangan Pemerintah utk mengatur, mengawasi dan mengendalikan (Ps 2 UU PA)

  • PENGELOLAAN LAHAN

    2. Proses Pengalihan, Pembebasan/Pencabutan

    Proses ini diterapkan pada lahan perkotaan yang pemanfaatan ruangnya TIDAK SESUAI dgn penataan ruang, sehingga perlu,

    - Pengalihan Hak, pembebasan

    - Tidak perlu dipindahkan Masy (Konsolidasi Tanah)

    a. Pengalihan hak, jual beli

    b. Eminent Domain : Tindakan mengambil alih/pencabutan hak atas tanah (UU PA Ps

    18 dan Keppres 55/1985 Tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaks Pemb utk Kepentingan Umum)

  • PENGELOLAAN LAHAN

    3. Proses Perubahan dan Pengadaan

    Proses ini diterapkan utk MENCARI LAHAN yg sesuai dgn kebutuhan lahan utk menerapkan kegiatan pembangunan perkotaan YANG SAMA kegiatan pembangunan perkotaan YANG SAMA SEKALI BARU/BELUM PERNAH ADA SEBELUMNYA,

    Proses rumit krn didalamnya tjd proses 1&2

    a. Konsolidasi Lahan

    b. Bank Lahan

    c. Pengenaan insentif dan disinsentif

    d. Kelestarian Lingkungan

  • PENGELOLAAN LAHAN

    4. Azas Saling Ketergantungan

    Memperhatikan keterkaitan & Ketergantungan dengan pihak-pihak lain,lain,

    a. Kerjasama berbagai pelaku & kepentingan (participatory Approach)

    b. Keterpaduan rencana & program

    c. Kesesuaian dgn keadaan sekitarnya/lingkugan

  • PENGELOLAAN LAHAN

    Unsur-unsur Pengelolaan LahanUnsur-unsur yg menjadi pertimbangan dasar dalam sistem pengelolaan lahan adalah :

    1. Undang-undang Pertanahan/UUPA

    2. Kebijaksanaan Pertanahan/Land Policy

    3. Rencana TGL/Land Use Plan

    4. Sistem Perpajakan Lahan/PBB

    5. Ideologi Pembangunan & Perekonomian

    6. Pola Pemilikan Lahan

    7. Politik Pertanahan yang dianut

  • PENGELOLAAN LAHAN

    Lembaga Pengelola LahanPengelolaan lahan dapat dilakukan oleh :

    1. Lembaga Pemerintah (Nasional, Daerah)

    2. Lembaga Swasta

    3. Badan Usaha Milik Pemerintah

    4. Lembaga Semi Pemerintah

    5. Badan Koperasi

    6. Lembaga Swadaya Masyarakat

    7. Kelompok Masyarakat

    Sesuai dengan ketentuan yang berlaku

  • PENGELOLAAN LAHANMasalah Lahan Perkotaan

    Bagaimana Menyediakan lahan untuk dimanfaatkan bagi pemb kota pada waktu, lokasi dan harga yan tetap.

    PEMERINTAH

    Supply

    PENYEDIAAN LAHAN SULIT

    Investasi Sarana Prasarana

    6b

    74

    6

    6a2

    15c

    Harga & Nilai Tanah/Lahan Semakin Tinggi)

    Masy Pemakai Tanah yg sangat membutuhkan

    SWASTA/DEVELOPER

    Supply Terbatas & Langka

    SPEKULASI

    Kebutuhan Meningkat

    UrbanisasiAlamiah

    PENYEDIAAN LAHAN MAKIN SULIT

    MASYARAKAT PEMILIK LAHAN

    KOMODITI MENGUNTUNGKAN

    4

    5

    2b2a

    2

    63

    1

    3

    5c

    5b

    4d

    4b

    4c4a

  • PENGELOLAAN LAHAN

    Aspek-aspek strategis Penataan Ruang dan manajemen Lahan Perkotaan

    MANAJEMEN LAHAN(Aspek instrumentasi & teknis dlm

    Penyed, Pemanf, Pengend Lhn)

    SDA

    PENATAAN RUANG KOTA

    LINGKUNGAN STRATEGIS(Keadaan Dlm negeri, keadaanLuar negeri & Ekonomi Global)

    KONDISI KOTA YANG DIINGINKAN

    KONDISI PADA SAAT INI

    SDA

    Keg Usaha

    (KU)

    SDM

    SDB(Binaan)

  • PENGELOLAAN LAHAN

    Keterangan :

    SDA

    Tanah, air, udara, SDA lainnya, flora dan fauna.

    SDB

    Prasarana lingkungan, utilitas sosial dan fasilitas sosial.

    SDM

    Jumlah penduduk, struktur, in-out migrasi, tenaga kerja, tingkat pendidikan dan kelembagaan.

    Kegiatan Usaha

    Pembiayaan, perdagangan & jasa, industri, pemerintahan, pertanian, peraturan & perundangan, budaya dan politik.

  • STRUKTUR RUANG KOTA

    Ada 3 konsep yg dihasilkan scr empiris :1. Konsep KONSENTRIK Oleh Burgess 1925

    Zona-zona dlm kota berkembang secara radial :

    Perkembangan pola penggunaan lahannya berpusat pada 1 titik, kemudian berkembang ke segala arah secara radial.

    Menurut dia : [ LU ] = f [ r ]

    TGL adl fungsi dari jarak

    Latar belakang dari segi sosial

    1

    2

    3

    4

    5

    CONCENTRIC-ZONE CONCEPT1. CBD2. Zone of Transition3. Zone of Workingmens Homes4. Zone of Better Residences5. Zone Commuters

  • STRUKTUR RUANG KOTA

    2. Konsep SEKTORAL Oleh Hoyt 1939

    Terjadi pemisahan-pemisahan pengguaan lahan yang sebenarnya Gradialterjadi seperti itu karena adanya kegiatan-kegiatan fungsional

    Contoh : golongan menengah ke atas mencari tempat tinggal yang nyaman jauh dari CBD, sehingga menyebabkanpergerakan yang berbentuk Gradial.pergerakan yang berbentuk Gradial.

    Menurut dia : [ LU ] = f [ a ]

    TGL adalah fungsi aksial/akses/sumbu-sumbu

    Latar belakang dari segi ekonomi

    Persamaan Burgess & Hoyt : pada dasarnya keduanya berbicara tentangdistribusi Income dari penduduk

  • STRUKTUR RUANG KOTA

    Konsep SEKTORAL Oleh Hoyt 1939

    SECTORAL-ZONE CONCEPT1. CBD2. Wholesale & Light Manufacturing3. Low-Class Residential4. Middle Class Residential5. High Class Residential

    23

    3

    3

    31

    4

    4

    3

    33 5

    2

    2 5. High Class Residential42

    2 Sektor

    Aksial

    Pendapat Hoyt tentang SPATIAL PATTERN, berdasarkan :1. SOCIAL RANK

    Contoh : Tingkat sosial dari penduduk secara aksial/sektoral2. URBANIZATION

    Lebih menggambarkan pd struktur keluarga/individu (types of house hold)3. Segregation

    Peranan etnik, adanya rasa kebersamaan (unity). Contoh : Cina Town.

  • STRUKTUR RUANG KOTA

    3. Konsep MULTIPLE NUCLEI Oleh Mc. Kenzie 1933, Harris & Ullman (1945, 1962)

    a. CBD tidak hanya pada 1 tempat

    b. Multiple Nuclei ada, karena adanya kesempatan-kesempatan ygdimanfaatkan sektor-sektor sehingga terbentuk kumpulan-kumpulan aktivitas

    c. Berkorelasi antara harga tanah dengan land use

    3

    3

    3

    4

    4

    5

    7

    5

    8

    2

    6

    9

    1

    3

    MULTIPLE NUCLEI CONCEPT1. CBD2. Wholesale & Light Manufacturing3. Low-Class Residential4. Middle Class Residential5. High Class Residential6. Heavy Manufacturing7. Outlying Business District8. Residential Suburb9. Industrial Suburb

  • KEPEMILIKAN TANAH/LAHANLAND TANURE

    Tanah merupakan karunia Tuhan yg diberikan kepada :

    Raja

    Marga/Masyarakat, yaitu Hak Ulayat (Kepala Adat yang merupakanhak perorangan atas tanah

    Barat (Hukum tanah Administratif Hindia Belanda (dibuat th 1870 : Agrarische Wet)

    Hak ulayat :Hak ulayat :

    a. Hak bersama yang dimiliki oleh Marga

    b. Dalam penggunaannya ada peranan Kepala Adat

    c. Kepala adat membuat peraturan thd hak perorangan atas tanah

    d. Hak Ulayat dari tanah adat bisa mjd hak milik jika disetujui olehpenguasa adat setempat.

    Hakekatnya : Tanah dan Hak Ulayat merupakan Tanah Negara

    Setelah merdeka tdk disetujui hak atas tanah Barat, yaitu dilakukanTransformasi Hak Ulayat menjadi Hak Bangsa UU PA No. 5 Tahun1960 Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria

  • KEPEMILIKAN TANAH/LAHAN

    Hak Atas Tanah

    SubyekHak Atas Tanah

    1. Hak Milik

    2. Hak Guna Usa-ha

    3. Hak Guna Bgn

    4. Hak pa-kai

    5. Hak Se-wa

    6. Hak Ga-dai

    7. Hak Usa-ha Bagi Hasil

    8. Hak Menum-pang

    9. Hak Pengelo-laan

    1. Lembaga/Instansi Pemerintah

    2. BUMN/BUMD

    3. NGO (Koperasi)

    4. Bank Pemerintah4. Bank Pemerintah

    5. BUSN (Swasta)

    6. Perush. Modal Asing

    7. Badan Perwakilan Asing

    8. Badan Hukum Asing

    9. WNA

    10. WNI

  • KEPEMILIKAN TANAH/LAHAN

    1. Hak Milik

    Hak untuk menguasai tanah yg kepemilikannya tidak ada batas waktu, ygdibatasi hanya luasnya. Hanya WNI yg berhak mendapatkannya. Harus dilakukanRegistrasi, bisa dijadikan Agunan. Hak ini bisa diberikan kpd perush, kecualibadan-badan atau lembaga-lembaga sosial/koperasi & Bank Negara. Tanah dengan status hak milik tdk boleh untuk pertambangan

    2. Hak Guna Usaha (HGU)

    Waktunya dibatasi 25-35 tahun. Bisa diperpanjang s/d 25 tahun (luasnya tdkterbatas).

    Waktunya dibatasi 25-35 tahun. Bisa diperpanjang s/d 25 tahun (luasnya tdkterbatas).

    Diberikan untuk bentuk-bentuk usaha pertanian, peternakan & perikanan

    Diberikan bisa kpd perush-perush, tdk diperbolehkan untuk WNA kecuali sesuaidengan persyaratan-persyaratan investasi

    3. Hak Guna Bangunan (HGB)

    Waktunya dibatasi s/d 30 tahun. Bisa diperpanjang s/d 20 tahun (luasnya tdkterbatas).

    Terutama untuk kegiatan konstruksi, boleh memiliki bangunannya (untuk WNI), WNA tidak diperbolehkan kecuali menggunakan syarat PMA.

    Diberikan kepada perush Indonesia, diregistrasi, bisa disahkan, bisa dijaminkan.

  • KEPEMILIKAN TANAH/LAHAN

    4. Hak Pakai

    Hak untuk menggunakan hanya untuk 10 tahun

    Boleh untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan prodksi, boleh diberikan kepada WNA. Harus diregistrasi, terutama yang boleh diberikan kepada WNA. Harus diregistrasi, terutama yang berasal dari tanah negara

    5. Hak Sewa

    Dilakukan berdasarkan perjanjian (termasuk jenis penggunannya). Perusahaan dalam negeri dan asing diperbolehkan, tidak diregistrasi, tidak bisa dijaminkan, tidak bisa dipindahkan.

    6. Hak Gadai

    Mirip dengan hak sewa, melalui perjanjian, tidak diberikan kepada WNA, tidak dilakukan pendaftaran

  • ILUSTRASI

    PENGALIHAN DAN PENGGANTIAN NILAI DAN HARGA LAHAN DENGAN UANG

    LAHAN ASAL

    PENGGANTIAN DENGAN UANG SESUAI DENGAN HARGA YANG DISEPAKATI

  • ILUSTRASI

    PENGALIHAN DAN PENGGANTIAN NILAI DAN HARGA LAHAN DENGAN UANG DAN KAPLING BARU

    LAHAN LAMA

    UANG SESUAI DENGAN HARGA YANG DISEPAKATI

    KAPLING DI KAWASAN PERMUKIMAN BARU DAN MEMBANGUN RUMAH SENDIRI

    DAN

  • ILUSTRASI

    PENGALIHAN DAN PENGGANTIAN NILAI DAN HARGA LAHAN DENGAN UANG, LAHAN, RUMAH INTI

    LAHAN LAMA

    UANG SESUAI DENGAN HARGA YANG DISEPAKATI

    KAPLING DI KAWASAN PERMUKIMAN BARU

    DAN

    RUMAH INTI

  • ILUSTRASI

    KEUNTUNGAN LAHAN BARU

    LAHAN LAMA :1. Besar2. Tidak Sesuai RDTR3. Fasilitas dan Utilitas lingkungan kurang berkembang4. Status Hunian/Status Hukum tidak pasti

    LAHAN BARU :1. Lebih kecil2. Sesuai RDTR3. Fasilitas dan Utilitas lingkungan lengkap4. Status Hunian/Status Hukum dikukuhkan5. Rumah Inti6. Tersedia Rumah sewa

  • ILUSTRASI

    PRINSIP TUKAR MENUKAR LAHAN

    POTONGAN UNTUK BIAYA PERENCANAAN

    POTONGAN UNTUKBIAYA PEMBANGUNAN

    LAHAN YANG DIPEROLEH

    BIAYA PERENCANAAN : Penyediaan lahan untuk penempatan fasilitas lingkungan (untuk bangunan umum, jalan dll); dan Perencanaannya/Perancangannya.

    BIAYA PEMBANGUNAN : Biaya pengadaan dan pematangan lahan, Biaya IMB, Biaya Sertifikat, Pembangunan Jalan, Sekolah, Masjid, Balai Warga, Pasar, Puskesmas, Biaya Operasionil awal, dll)

    LAHAN ASAL DI TEMPAT LAMA

    LAHAN YANG DIPEROLEHDI BLOK O

  • ILUSTRASI

    CONTOH PERHITUNGAN TUKAR MENUKAR LAHAN

    a. Luas Lahan Milik A semula seluas 150 m2 dengan nilai bangunan Rp. 1.000.000,-b. Nilai Ganti Rugi Rp. 30.000 per m2

    c. Penggantian Rugi :- Dengan pemotongan biaya perencanaan 30%, nilai lahan dan bangunan Rp.

    4.150.000,-

    - Tidak dipotong biaya perencanaan 30%, nilai lahan dan bangunan Rp. 5.500.000,-

  • ILUSTRASI

    CONTOH PERHITUNGAN GANTI RUGI

    CARA GANTI RUGI 1

    DINILAI Rp. 30.000 Per M2

    GANTI RUGI LANGSUNG UNTUK LAHAN & BANGUNAN Rp 4.500.000,- + Rp. 1.000.000,-1.000.000,-

    NILAI GANTI RUGI LANGSUNG

  • ILUSTRASI

    CONTOH PERHITUNGAN GANTI RUGI

    CARA GANTI RUGI II

    HARGA GANTI RUGI LAHAN Rp. 30.000,-/m2

    NILAI GANTI RUGI DIPOTONG BIAYA PERENCANAAN 30%

    Rp. 4.150.000,-

    HARGA LAHAN DI BLOK O150 M2 X Rp 30.000,- = Rp. 4.500.000,-HARGA PEMATANGAN LAHAN BLOK O150 M2 X Rp 12.100,- = 1.815.000,-JUMLAH BIAYA LAHAN BARURp. 4.500.000,- + Rp. 1.815.000,-

    Rp. 4.150.000,-

    UNTUK MEMPEROLEH LAHAN DI BLOK O YANG BERSANGKUTAN HARUS MENAMBAH UANG SEBESAR (Rp. 6.315.000,-) (Rp. 4.150.000,-) = Rp. 2.165.000,-AtauYBS (DI GANTI UANG) MENERIMA TAMBAHAN UANG SEBESAR

    (Rp. 5.500.000,-) (Rp. 6.315.000,-) = Rp. 815.000,-

    Rp. 6.315.000,-

  • ILUSTRASI

    CARA TUKAR MENUKAR DENGAN RUMAH INTI

    HARGA LAHAN MATANG DI BLOK O45 X Rp 30.000,- = Rp. 1.350.000,-

    BIAYA PEMBANGUNAN Rp. 3.325.000,-

    JUMLAH Rp. 4.675.000,-

    YANG BERSANGKUTAN HARUS MENAMBAH UANG SEBESAR (Rp. 4.675.000,-) (Rp. 4.150.000,-) = Rp.525.000,-AtauYBS (YG DIGANTI UANG) MENERIMA TAMBAHAN UANG SEBESAR

    (Rp. 5.500.000,-) (Rp. 4. 675.000,-) = Rp. 825.000,-

  • TERIMA KASIHTERIMA KASIH