03_bab_3_metode_penelitian_kua_8c_1
TRANSCRIPT
74
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan menggunakan mixed methods, yaitu gabungan
pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif yang dilaksanakan dengan
concurrent embedded design (Tashakkori, 2003: 226, Sekaran, 2003: 119, dan
Creswell, 2009: 6, 210). Pendekatan kualitatif untuk menganalisis strategi untuk
produksi energi terbarukan berdasarkan variabel internal dan variabel eksternal
melalui pengamatan, wawancara dengan beberapa informan yang perhatian
terhadap BBN dan penelaahan dokumen. Pendekatan kuantitatif strategi untuk
produksi energi terbarukan dengan mereduksi variabel internal dan variabel
eksternal dengan menggunakan analisis faktor melalui angket dengan beberapa
responden yang perhatian terhadap BBN.
Penelitian yang mengintegrasikan kedua pendekatan (kualitatif dan
kuantitatif) adalah mixed methods atau multi method research design (Janice m
Morse dalam Tashakkori, 2003: 189). Glaser dan Strauss (dalam Moleong, 2007:
38) menyatakan bahwa dalam banyak hal, kedua bentuk data (pendekatan
kualitatif dan kuantitatif) tersebut diperlukan dimana satu pendekatan mendukung
pendekatan yang lain, bukan kuantitatif menguji kualitatif, melainkan kedua
bentuk tersebut digunakan bersama dan, apabila dibandingkan, masing-masing
dapat digunakan untuk keperluan menyusun teori (Gambar 3.1 dan 3.2).
Alan Bryman (Brannen 1993: 68-69) menyatakan bahwa di dalam
melakukan integrasi atau mengkombinasikan antara metode kuantitatif dan
75
kualitatif memberikan fasilitas secara taktis dan memberikan akses yang mulus
(smooth) serta memberikan hasil penelitian yang lebih baik (superior)
dibandingkan dengan single method.
Gambar 3.1 menjelaskan tentang kerangka penelitian, dimana strategi
terdiri dari variabel internal dan eksternal. Kerangka penelitian ini merupakan
pengembangan dari penelitian Jochen Fries dan Kulwant Singh.
Gambar 3.2 menjelaskan tentang desain penelitian mixed methods yang
dimulai dari pertanyaan penelitian, pernyataan masalah, pengumpulan data
dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatit (penyebaran angket dan
wawancara), pengolahan data, analisis, integrasi hasil dan kesimpulan.
Gambar 3.1. Kerangka Penelitian
Gambar 3.2. Model Penelitian
Variabel Internal
Variabel Eksternal
• Wawancara (Data displays)
• Pengkodean • Interpretasi
Proposisi Utama
Angket Reduksi Variabel
Hasil Kualitatif
Hasil Kuantitatif
Variabel Internal
• Penanganan BBN • Permesinan untuk
pemrosesan BBN • Penggudangan BBN • Distribusi BBN • Pelatihan Peralatan • Pelaporan Keuangan • Pengembangan
ketrampilan SDM • Teknologi
pemrosesan
Variabel Eksternal
• Seleksi terhadap teknologi
• Teknologi manufaktur • Anggaran • Penyusunan regulasi • Perhatian terhadap
ekologi • Penciptaan pangsa
pasar baru
Strategi
76
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ditunjukkan dalam
Gambar 3.3. Desain penelitian ini merupakan tahapan penelitian, dimana
keluaran dari pendekatan kuantitatif mendukung keluaran pendekatan kualitatif
berupa proposisi. Integrasi hasil kedua pendekatan ini adalah proposisi utama
yang yang merupakan keluaran dari mixed methods.
Gambar 3.3. Desain Penelitian
Sumber: Creswell (2007: 7; 2009: 6, 210), Tashakkori (2003: 226), Sekaran (2003: 119), Dillon (1984: 70-71). 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di Indonesia (di P. Jawa, P. Kalimantan,
dan Nusa Tenggara Timur). Jangka waktu yang dilakukan adalah mulai bulan
77
November 2008 s.d Desember 2009, dan bila memungkinkan diperpanjang.
Penentuan lokasi didasarkan pada: Pertama, lokasi penelitian terjangkau, baik
dalam hal biaya, tenaga dan waktu. Kedua, biaya transportasi relatif terjangkau.
Ketiga, adanya kegiatan yang berkaitan dengan proses produksi dan pengguna
BBN. Keempat, sepengetahuan penulis belum banyak yang meneliti tentang
strategi pengembangan BBN.
3.3. Penelitian Kualitatif
Cooper (2006: 226) menyatakan bahwa “Riset kualitatif terdiri dari suatu
rangkaian teknik interpretasi yang akan menjelaskan, mentransformasikan,
menerjemahkan, dan menjelaskan makna, bukan frekuensi, dari suatu kejadian
dalam dunia sosial yang kurang lebih terjadi secara alami.” Pada tahap
pengumpulan data, rangkaian tekniknya antara lain kelompok fokus, wawancara
mendalam individu, studi kasus, etnografi, teori berdasar, riset dan observasi.
Pada saat analisis, digunakan analisis isi material yang dicatat atau
direkam yang diperoleh dari ungkapan pribadi informants/participants, observasi
perilaku, dan tanya jawab pengamat, disamping studi artifak dan penelusuran
bukti dari lingkungan fisik.
Judith Langer (Cooper, 2006: 226) menjelaskan bahwa “riset kualitatif
adalah hal yang ideal untuk dilakukan jika seorang peneliti ingin mendapatkan
perasaan, emosi, motivasi, persepsi, “bahasa” konsumen, atau perilaku yang
menjelaskan diri.”
Pendekatan kualitatif (Ratcliff, 2002: 3 dan Prawoto 2001: 239) dimulai
dengan:
1. Pemilihan data dari berbagai sumber, seperti: interviews, observation,
and documents.
78
2. Reduksi data yang disusun secara sistematis dan terlihat pokok-pokok
yang penting yang menjadi fokus penelitian.
3. Melakukan kategori yaitu dengan menyusun dalam satuan-satuan
tertentu dan mendefinisikan beberapa kategori,
4. Pengkodean adalah satuan-satuan yang telah dikategorikan diberi kode-
kode untuk mempermudah pengendalian data.
5. Validasi data dapat dilakukan dengan divergence from initial expectation,
convergence with other sources of data (triangulation and comparison),
extensive quotations, other research data, independent checks/multiple
researchers and member check.
6. Penafsiran yaitu dengan menentukan atau membangun kategori
mengenal hal-hal, peristiwa-peristiwa dengan segala karakteristiknya dan
menghubungkan satu dengan yang lain.
Penelitian digunakan untuk memahami bagaimana dan mengapa sesuatu
terjadi untuk dibutuhkan teknik riset yang menggali lebih dalam mengenai
interpretasi, pemahaman, dan motivasi seseorang yang tersembunyi di dalam
hatinya. Riset kualitatif dirancang untuk memberitahu peneliti bagaimana
(proses) dan mengapa (makna) sesuatu terjadi sebagaimana adanya.
Creswell (2009: 4) menyatakan bahwa:
Qualitative research is a means for exploring and understanding the meaning individuals or groups ascribe to a social or human problem. The process of research involves emerging questions and procedures, data typically collected in the participant’s setting, data analysis inductively building from particulars to general theme, and the researcher making interpretations of the meaning of the data.
3.3.1. Informants dan Kehadiran Peneliti
Peneliti bertindak sebagai investigator sekaligus pengumpul data
langsung melalui informan dengan wawancara dan in depth interview kepada key
79
person. Kehadiran peneliti diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subyek
penelitian atau informan.
3.3.2. Prosedur Pengumpulan Data
Penentuan sampel untuk informan dan key person menggunakan teknik
purposive sampling (non-probability sampling) dan dipilih judgment sampling
artinya ditentukan dengan mempertimbangkan tujuan penelitian berdasarkan
kriteria-kriteria yang ditentukan sebelumnya (Sekaran, 2003: 277), yaitu informan
yang sangat perhatian terhadap BBN, terdiri dari: Regulator (Pemerintah),
Providers (produsen BBN), dan End users (Pengusaha dan pengguna
BBN/masyarakat) di bidang bio-fuel. Alasan yang lain adalah bahwa kegiatan
energi terbarukan ini masih relatif belum lama.
3.3.3. Fokus Penelitian
Fokus penelitian diharapkan akan menjadi sentral arah penelitian yang
merupakan hasil pemikiran dari peneliti yang induktif sifatnya dan lebih
mendasarkan realita lapangan dan fokus penelitian (Salladien, 2009: 3, 4, 14, 15,
34, 35, Creswell 2009: 53, Rivers, 2008: 635-638).
Adapun fokus penelitian adalah sebagai berikut:
1. Apakah semakin meningkat teknologi pemrosesan akan semakin
meningkatkan kapasitas produksi BBN?
2. Apakah semakin meningkat perbaikan regulasi akan semakin
meningkatkan kapasitas produksi BBN?
3. Apakah semakin meningkat dukungan keuangan akan semakin
meningkatkan kapasitas produksi BBN?
4. Apakah semakin meningkat perbaikan saluran distribusi akan semakin
meningkatkan kapasitas produksi BBN?
80
5. Apakah semakin meningkat ketersediaan bahan baku akan semakin
meningkatkan kapasitas produksi BBN?
6. Semakin meningkat kapasitas produksi BBN akan semakin
meningkatkan pendapatan masyarakat?
3.3.4. Keabsyahan Data
Teknik pemeriksaan keabsyahan data yang digunakan dalam penelitian
adalah dengan menggunakan teknik: Pertama, standar kredibilitas. Agar hasil
penelitian memiliki kepercayaan yang tinggi sesuai dengan fakta lapangan perlu
dilakukan (Salladien, 2009: 12):
a. Memperpanjang keterlibatan penelitian di lapangan,
b. Melakukan observasi terus-menerus dan sungguh-sungguh,
c. Melakukan trianggulasi (metode, isi, dan proses), dan
d. Melacak kesesuaian dan kelengkapan hasil analisis.
Kedua, standar transferabilitas, merupakan standar yang dinilai oleh
pembaca laporan. Ketiga, standar dependabilitas, adalah pengecekan atau
penilaian ketepatan peneliti dalam mengkonseptualisasikan data secara ajeg.
Konsistensi peneliti dalam keseluruhan proses penelitian menyebabkan
penelitian ini dianggap memiliki dependabilitas tinggi. Keempat, standar
konfirmabilitas, lebih terfokus pada pemeriksaan dan pengecekan (checking and
audit) kualitas hasil penelitian.
3.4. Penelitian Kuantitatif
Metode kuantitatif (Sugiyono, 2008: 7) merupakan suatu metode ilmiah
karena telah memiliki kaidah-kaidah ilmiah yaitu empiris/konkrit, obyektif, terukur,
rasional, dan sistematis. Selain itu, metode kuantitatif menggunakan data
penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
81
John W Creswell (Creswell 2009: 4) menyatakan bahwa:
Quantitative research is a means for testing objectives theories by examining the relationship among variables. These variables, in turn, can be measured, typically on instruments, so that numbered data can be analyzed using statistical procedures.
Pendekatan kuantitatif dengan tahapan terdiri dari: pertama, validasi data
dengan menghitung signifikansi koefisien korelasi (> 0,33), kedua, reliabilitas
data dengan menghitung signifikansi Alpha Cronbach (> 0,8) (Sekaran, 2003:
311), dan ketiga, Statistik Deskriptif dan Analisis Faktor.
3.4.1. Populasi dan Sampel
Penentuan sampel untuk responden menggunakan teknik purposive
sampling (non-probability sampling) dan dipilih judgment sampling artinya
ditentukan dengan mempertimbangkan tujuan penelitian berdasarkan kriteria-
kriteria yang ditentukan sebelumnya (Sekaran, 2003: 277), yaitu responden yang
sangat perhatian terhadap BBN, terdiri dari: Pemerintah, produsen BBN, dan
Pengusaha dan pengguna BBN/masyarakat di bidang bio-fuel. Alasan yang lain
adalah bahwa kegiatan energi terbarukan ini masih relatif belum lama.
Responden diharapkan lebih mengetahui kondisi energi terbarukan.
3.4.2. Instrumen Penelitian
Tabel 3.1 memperlihatkan tentang variabel penelitian, terdiri dari 15 (lima
belas) variabel penelitian serta definisi operasional.
82
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
No Simbol DEFINISI OPERASIONAL
Internal Organization (Strengths and Weaknesses)
1 x111_PBB Penanganan Bahan Baku Nabati (BBN) merupakan sekumpulan aktivitas yang berkaitan dengan penanganan bahan baku, penggudangan, dan pengendalian persediaan, digunakan berkaitan dengan penerimaan, penyimpanan, dan alokasi untuk proses produksi.
2 x112_MES Permesinan untuk pemrosesan pengadaan BBN merupakan sekumpulan aktivitas yang sesuai yang digunakan untuk mengubah masukan menjadi produk jadi.
3 x113_GUD Penggudangan BBN (Produk Jadi) merupakan sekumpulan aktivitas yang meliputi pengumpulan, dan penyimpanan produk jadi.
4 x114_DIS Distribusi BBN (Produk Jadi) merupakan sekumpulan aktivitas pendistribusian produk jadi ke konsumen.
5 x115_TRN Pelatihan Peralatan untuk pemrosesan bagi SDM merupakan sekumpulan aktivitas yang berkaitan dengan pelatihan kepada para karyawan.
6 x121_FIN Pelaporan Keuangan merupakan sekumpulan aktivitas yang berkaitan dengan pelaporan keuangan.
7 x122_DEV Pengembangan ketrampilan SDM merupakan sekumpulan aktivitas yang berkaitan dengan pelatihan kepada para karyawan terhadap pengembangan pemerosesan.
8 x123_PRO Teknologi pemrosesan merupakan sekumpulan aktivitas yang berkaitan dengan teknologi pemrosesan dari bahan baku menjadi produk jadi.
9 x124_LAB Laboratorium Pengujian BBN merupakan sekumpulan aktivitas yang berkaitan dengan pengujian kualitas produk jadi.
83
Tabel 3.1. (Lanjutan)
No Simbol DEFINISI OPERASIONAL
External Organization (Opportunities and Threats)
10 x211_SEL Seleksi terhadap teknologi yang digunakan merupakan sekumpulan aktivitas yang berkaitan dengan pemilihan teknologi pemerosesan yang akan digunakan.
11 x212_MAN Teknologi manufaktur merupakan sekumpulan aktivitas yang berkaitan dengan penggunaan teknologi manufaktur proses produksi.
12 x213_BUD Anggaran merupakan sekumpulan aktivitas yang berkaitan dengan persiapan dan pelaporan antara biaya dan pendapatan serta perencanaan anggaran.
13 X221_REG Penyusunan regulasi merupakan sekumpulan aktivitas yang berkaitan dengan penyusunan peraturan.
14 x222_EKO Perhatian terhadap ekologi merupakan sekumpulan aktivitas yang berkaitan dengan lingkungan hidup.
15 x223_MAR Penciptaan pangsa pasar baru merupakan sekumpulan aktivitas yang berkaitan dengan pencarian pelanggan baru.
Pengukuran variabel penelitian ini didasarkan pada persepsi atau penilaian
responden. Pengukuran variabel dengan skor menggunakan 5 skala (Tabel 3.2).
Tabel 3.2 Skor dan Skala
No. Skor Skala
1 Rendah = 1
2 Cukup = 2
3 Rata-rata = 3
4 Cukup Tinggi = 4
5 Tinggi = 5
84
3.4.3. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua instrumen, yaitu:
a. Angket pertama adalah seperangkat pertanyaan yang disusun untuk
diajukan kepada responden. Angket ini dimaksudkan untuk
memperoleh informasi secara tertulis dari responden berkaitan
dengan tujuan penelitian.
b. Angket kedua adalah seperangkat pertanyaan yang disusun untuk
diajukan kepada key person. Angket ini dimaksudkan untuk
memperoleh informasi secara tertulis dari responden berkaitan dengan
penyusunan rencana strategi.
3.4.4. Metode Analisis Data
Analisis data yang dilakukan pada pendekatan kuantitatif menggunakan
analisis faktor.
3.4.4.1. Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur untuk mengukur apa
diinginkan dapat mengungkapkan dari variabel yang diteliti, berkaitan dengan
kuesioner. Hasil penelitian yang valid menunjukkan sejauh mana data terkumpul
tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel penelitian. Valid atau tidak
suatu instrumen (kuesioner) dapat diketahui dengan membandingkan indeks
korelasi product moment Pearson (Sekaran, 2003: 204, 314) dan dinyatakan
valid jika besarnya koefisien korelasi, r, adalah ≥ 0,33.
Rumus koefisien korelasi sebagai berikut:
( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑
∑ ∑∑2222
xyy-yNx-xN
yx-xyN=r
85
Dimana: N = jumlah sampel atau responden. x = skor item y = skor total item
Suatu instrumen dinyatakan valid jika mempunyai r hitung ≥ r tabel, sebaliknya
instrumen dinyatakan tidak valid jika nilai r hitung < r tabel.
3.4.4.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui/menguji adanya konsistensi
alat ukur dalam penggunaannya, atau alat ukur mempunyai hasil yang konsisten
apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Keterandalan
merupakan petunjuk sejauh mana suatu alat ukur (instrumen/angket) dapat
dipercaya atau diandalkan.
Item-item yang sahih digunakan untuk melakukan uji keterandalan
(reliabilitas) butir, yang bertujuan untuk menguji stabilitas internal butir
pernyataan dalam mengungkap indikator.
Pedoman suatu instrumen yang andal adalah dengan menggunakan
rumus Alpha Cronbach. Bila nilai Alpha Cronbach lebih kecil dari 0,8 maka
dinyatakan tidak reliable dan sebaliknya dinyatakan reliabel (Sekaran, 2003: 203,
311).
Rumus Cronbach Alpha (α) sebagai berikut:
{ }{ }s
s-1
1-kk
= 2x
2j∑
α
Dimana: k = banyaknya belahan tes sj
2 = varians belahan j ; j = 1, 2, …. k
86
sx2 = varians skor tes
3.4.4.3. Analisis Faktor (Factor Analysis)
Di dalam Ilmu Statistika, salah satu metoda yang dapat dipakai untuk
mereduksi sejumlah besar variabel observasi adalah Analisis Faktor Umum
(AFU) (Dillon, 1984: 53). Jika sejumlah variabel diadakan pengukuran, maka
terdapat sejumlah besar hubungan-hubungan yang dapat dinyatakan dengan
koefisien-koefisien korelasinya. AFU merupakan suatu metoda statistik multi-
variat yang berdasarkan vektor dan korelasi/regresi. Vektor mempunyai ukuran,
arah dimensi yang dapat digambarkan ke dalam suatu bentuk geometri. AFU
mempelajari hubungan timbal balik diantara variabel-variabel untuk mendapatkan
sejumlah variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel observasinya. Salah
satu fungsi AFU adalah mereduksi sejumlah variabel-variabel inisialnya
(observasi) menjadi suatu variabel yang lebih sedikit (faktor-faktor), dimana
masih tetap dapat dipertanggungjawabkan sebagian besar dari variansi totalnya
dari data yang telah dikumpulkan.
Model matematis AFU terdiri dari faktor-faktor umum, faktor-faktor unik
(error), dan faktor-faktor tak bebasnya, dan secara matematis (Dillon, 1984: 61,
62) dapat dituliskan sebagai berikut:
X = Λ f + e
Atau
p q xi = Σ Σ λij fj + ei i=1 j=1
atau
x1 = λ11 f1 + λ12 f2 + ..................... + λ1q fq + e1 x2 = λ21 f1 + λ22 f2 + ..................... + λ2q fq + e2 .
87
.
xp = λp1 f1 + λp2 f2 + ..................... + λpq fq + ep
dimana,
x = Vektor variabel observasi (p dimensi).
f = Faktor-faktor umum (q dimensi).
e = Faktor-faktor unik (p dimensi).
Λ = Matriks pembebanan faktor (factor loadings), yang berukuran p x q.
λij = Nilai-nilai dari matriks pembebanan faktor (factor loadings/pattern
loadings), yang berukuran p x q.
Perhitungan uji validitas, uji reliabilitas, statistik deskriptif, dan Analisis
Faktor dengan menggunakan program SPSS versi 15.0 (Special Packet for
Social Sciences).
3.5. Pendekatan Mixed Methods
Penelitian menggunakan mixed method dengan concurrent embedded
design (Gambar 3.3).
Definisi tentang mixed method dinyatakan oleh Creswell dan Tashakkori
adalah sebagai berikut.
Creswell (2009: 4) menyatakan bahwa:
Mixed methods research is an approach to inquiry that combines or associates both qualitative and quantitative forms. It involve philosophical assumptions, the use of qualitative and quantitative approaches, and the mixing of both appoaches in a study.
Tashakkori (2003: 15-16, 686) menyatakan bahwa:
“A major advantage of mixed methods research is that it enables the researcher to simultaneously answer confirmatory and exploratory questions, and therefore verify and generate in the same study. The fundamental principle of mixed methods research: methods should be mixed in a way that has complementary strengths and nonoverlapping weaknesses. In the concurrent mixed design, there
88
are multiple questions (Qual annd Quan), and each answered by collecting data and analyzing corresponding data Qual or Quan).”
Gambar 3.4.
Three ways of Mixing Quantitative and Qualitative Data
1. Merge the data:
2. Connect the data:
3. Concurrent Embedded design:
Sumber: Creswell (2009: 7)
Sumber: Creswell (2009: 7, 210).
Quantitative data Qualitative data Results
Quantitative data Qualitative data Results
Quantitative
Qualitative
Analysis of findings
Qualitative
Quantitative
Analysis of findings