02. lampiran fraktur

Upload: madeanawijaya

Post on 07-Jan-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

vvv

TRANSCRIPT

LampiranPATAH TULANG (FRAKTUR)

1. Pengertian dari patah tulangPatah tulang adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh. Suatu pengisutan atau perimpilan korteksi biasanya patahan itu lengkap dan pragmen dan tulang bergeser. Kalau kulit diatasnya masih utuh, keadaan ini disebut fraktur tertutup, kalau kulit atau salah satu rongga tubuh tertembus , keadaan ini disebut fraktur terbuka yang cenderung mengalami kontiunitas dan infeksi.(Atkins, 2009)a. Patah tulang lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan (umur dibawah 45 tahun)b. Sering berhubungan dengan olahraga, pekerjaan atau kecelakaan.c. Angka kejadian cenderung lebih banyak terjadi pada wanita berhubungan dengan adanya osteoporosis yang terkait dengan perubahan hormon.

2. Fungsi tulang.a. Memberikan kekuatan pada kerangka tubuh.b. Tempat melekatnya otot.c. Melindungi organ penting.d. Tempat pembuatan sel darah.e. Tempat penyimpanan garam mineral

3. Penyebab patah tulang.Sebagian besar patah tulang merupakan akibat dari cedera, seperti kecelakan mobil, olah raga atau karena jatuh. Patah tulang terjadi jika tenaga yang melawan tulang lebih besar daripada kekuatan tulang.Dengan tenaga yang sangat ringan, tulang yang rapuh karenaosteo Porosis atautumorbisa mengalamipatah tulang Lewis (2000) berpendapat bahwa tulang bersifat relatif rapuh namun mempunyai cukup kekuatan dan gaya pegas untuk menahan tekanan. Fraktur dapat diakibatkan oleh beberapa hal yaitu:a. Fraktur akibat peristiwa trauma. Sebagisan fraktur disebabkan oleh kekuatan yang tiba-tiba berlebihan yang dapat berupa pemukulan, penghancuran, perubahan pemuntiran atau penarikan. Bila tekanan kekuatan langsung tulang dapat patah pada tempat yang terkena dan jaringan lunak juga pasti akan ikut rusak. Pemukulan biasanya menyebabkan fraktur lunak juga pasti akan ikut rusak. Pemukulan biasanya menyebabkan fraktur melintang dan kerusakan pada kulit diatasnya. Penghancuran kemungkinan akan menyebabkan fraktur komunitif disertai kerusakan jaringan lunak yang luas.b. Fraktur akibat peristiwa kelelahan atau tekanan. Retak dapat terjadi pada tulang seperti halnya pada logam dan benda lain akibat tekanan berulang-ulang. Keadaan ini paling sering dikemukakan pada tibia, fibula atau matatarsal terutama pada atlet, penari atau calon tentara yang berjalan baris-berbaris dalam jarak jauh.c. Fraktur petologik karena kelemahan pada tulang. Fraktur dapat terjadi oleh tekanan yang normal kalau tulang tersebut lunak (misalnya oleh tumor) atau tulang-tulang tersebut sangat rapuh.

4. Tanda dan gejala patah tulang (Fraktur).a. Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya.b. Perubahan bentuk (deformitas) karena adanya pergeseran fragmen tulang yang patah.c. Hilangnya fungsi tulangd. Terjadinya pemendekan tulang karena kontraksi otot yang melekat diatas dan dibawah tempat fraktur.e. Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit.

5. Penanganan patah tulang.a. Imobilitas yaitu mempertahankan posisi supaya tidak berubah.b. Reduksi berarti mengembalikan fragmen tulang dengan menggunakan alat fiksasi dalam bentuk pin, kawat, sekrup, plat, paku.c. Mempertahankan dan mengembalikan fungsi.d. Pemberian analgetik untuk mengurangi nyeri.e. Status persyarafan selalu dipantau meliputi peredaran darah, nyeri, perabaan, gerakan.f. Fisioterapi, antara lain:a) PositioningDengan mengangkat tungkai yang sakit maka bermaanfaat untuk mengurangi bengkak.b) Gerakan Pasif RileksMerupakan gerakan yang murni berasal dari luar atau terapis tanpa disertai gerakan dari anggota tubuh pasien. Gerakan ini bertujuan untuk melatih otot secara pasif.c) Latihan Gerak PersendianYaitu gerakan tubuh yang terjadi pada persendian. Macam gerakan dan ROM tergantung dari struktur anatomi sendi, juga posisi otot yang mengontrol gerakand) Latihan AktifMerupakan gerakan yang dilakukan oleh otot-otot anggota tubuh itu sendiri. Gerak yang dilakukan secara sadar dengan perlahan dan berusaha hingga mencapai lingkup gerak penuh dan diikuti relaksasi otot akan menghasilkan penurunan nyeri.e) Latihan jalanDengan ambulasi menggunakan alat bantu berupa 2 buah kruk, caranya kedua krul dilangkahkan kemudian diikuti kaki yang sehat sementara kaki yang sakit menggantung.Syarat berjalan dengan alat bantu :1) Otot-otot lengan harus kuat,2) Harus mempertahankan keseimbangan dalam posisi berdiri dengan alat bantu,3) Bisa berdiri lama minimal 15 menit.

6. Perawatan di rumah sakit.a. Istirahatkan area patah tulang untuk mendukung kesembuhan.b. Gunakan teknik cara menggerakan area patah tulang yang telah diajarkan oleh dokter/perawat, seperti cara menggunakan kruk yang benar untuk menghindari cedera.c. Hindari aktivitas berat seperti mengangkat beban atau menyetir (terutama pada patah tulang lengan dan kaki)d. Hindari menggaruk area patah tulang bila terasa gatal, cukup hembuskan udara dengan meniup/hairdryer.e. Hindari membasahi area patah tulang, balut dengan plastik dan ikat dengan ikatan yang tidak terlalu ketat.f. Hindari menempel plester/bandage pada area patah tulang, karena dapat menimbulkan iritasi.g. Segera temui dokter bila mengalami kemerahan, kebiruan, kehilangan sensasi gerak pada jari, mati rasa atau peningkatan nyeri.