01 filosofi promosi kesehatan

28
By FATKHURIYANTO, SST

Upload: sandy-vagoendetz

Post on 26-Nov-2015

404 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

01 FILOSOFI PROMOSI KESEHATAN

TRANSCRIPT

ByFATKHURIYANTO, SST

Konsep Sehat "health" mempunyai 2 pengertian, yaitu

"sehat" atau "kesehatan". Sehat menjelaskan kondisi atau keadaan

dari subjek, misalnya anak sehat, orangsehat, ibu sehat, dan sebagainya. kesehatan menjelaskan tentang sifat

dari subjek, misalnya kesehatanmanusia, kesehatan binatang, kesehatanmasyarakat, kesehatan individu, dansebagainya.

Konsep Sehat "health" mempunyai 2 pengertian, yaitu

"sehat" atau "kesehatan". Sehat menjelaskan kondisi atau keadaan

dari subjek, misalnya anak sehat, orangsehat, ibu sehat, dan sebagainya. kesehatan menjelaskan tentang sifat

dari subjek, misalnya kesehatanmanusia, kesehatan binatang, kesehatanmasyarakat, kesehatan individu, dansebagainya.

Dari sudut pandang kedokteran, sehat eratkaitannya dengan kesakitan dan penyakit.

Secara awam sehat diartikan keadaanseseorang yang dalam kondisi tidak sakit,tidak ada keluhan, dapat menjalankankegiatan sehari-hari, dan sebagainya.

Dari sudut pandang kedokteran, sehat eratkaitannya dengan kesakitan dan penyakit.

Secara awam sehat diartikan keadaanseseorang yang dalam kondisi tidak sakit,tidak ada keluhan, dapat menjalankankegiatan sehari-hari, dan sebagainya.

Menurut UU Kes no.36 Tahun 2009,Kesehatan adalah keadaan sehat, baiksecara fisik, mental, spritual maupunsosial yang memungkinkan setiaporang untuk hidup produktif secarasosial dan ekonomis. Kesehatan seseorg tdk hanyak diukur dr

aspek fisik, mental dan sosialnya sajatapi juga diukur dr produktivitasnya(mempunyai pekerjaan/menghasilkansesuatu scr ekonomi) terkecuali pd usiasekolah atau lansia produktif scr sosial-ekonomi.

Menurut UU Kes no.36 Tahun 2009,Kesehatan adalah keadaan sehat, baiksecara fisik, mental, spritual maupunsosial yang memungkinkan setiaporang untuk hidup produktif secarasosial dan ekonomis. Kesehatan seseorg tdk hanyak diukur dr

aspek fisik, mental dan sosialnya sajatapi juga diukur dr produktivitasnya(mempunyai pekerjaan/menghasilkansesuatu scr ekonomi) terkecuali pd usiasekolah atau lansia produktif scr sosial-ekonomi.

Keempat dimensi saling mempengaruhidlm mewujudkan tingkat kesehatanindividu, kelompok, masyarakat. Apa indikatornya seseorang

mengalami:…..?Sehat scr FisikSehat scr Mental (jiwa)Sehat scr SosialSehat scr Ekonomi

Keempat dimensi saling mempengaruhidlm mewujudkan tingkat kesehatanindividu, kelompok, masyarakat. Apa indikatornya seseorang

mengalami:…..?Sehat scr FisikSehat scr Mental (jiwa)Sehat scr SosialSehat scr Ekonomi

Hubungan sehat-sakit dengan produktivitas:

SehatProduktivitas Ekonomi & daya beli

Sakit

SehatProduktivitas Ekonomi & daya beli

Sakit

Blum (1974) menyatakan, bahwa kesehatansedikitnya dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu :Keturunan, Pelayanan Kesehatan, Perilakudan Lingkungan.

Faktor perilaku dan lingkungan merupakanfaktor yang paling dominan pengaruhnyaterhadap pencapaian derajat kesehatan.

Pendidikan dan Penyuluhan Kesehatandiperlukan untuk menanggulangi ataumengatasi masalah-masalah kesehatan yangbanyak disebabkan oleh faktor perilaku danlingkungan

Blum (1974) menyatakan, bahwa kesehatansedikitnya dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu :Keturunan, Pelayanan Kesehatan, Perilakudan Lingkungan.

Faktor perilaku dan lingkungan merupakanfaktor yang paling dominan pengaruhnyaterhadap pencapaian derajat kesehatan.

Pendidikan dan Penyuluhan Kesehatandiperlukan untuk menanggulangi ataumengatasi masalah-masalah kesehatan yangbanyak disebabkan oleh faktor perilaku danlingkungan

Upaya Kesehatan Setiap kegiatan untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan yang dilakukan olehpemerintah dan/atau masyarakat. Menurut UU Kesehatan no. 36 tahun 2009,

upaya kesehatan adalah setiap kegiatandan/atau serangkaian kegiatan yangdilakukan secara terpadu, terintregasi danberkesinambungan untuk memelihara danmeningkatkan derajat kesehatan masyarakatdalam bentuk pencegahan penyakit,peningkatan kesehatan, pengobatanpenyakit, dan pemulihan kesehatan olehpemerintah dan/atau masyarakat.

Upaya Kesehatan Setiap kegiatan untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan yang dilakukan olehpemerintah dan/atau masyarakat. Menurut UU Kesehatan no. 36 tahun 2009,

upaya kesehatan adalah setiap kegiatandan/atau serangkaian kegiatan yangdilakukan secara terpadu, terintregasi danberkesinambungan untuk memelihara danmeningkatkan derajat kesehatan masyarakatdalam bentuk pencegahan penyakit,peningkatan kesehatan, pengobatanpenyakit, dan pemulihan kesehatan olehpemerintah dan/atau masyarakat.

Menurut SKN tahun 2004, Upaya kesehatanmemiliki subsistem yang menjadi tatananuntuk menghimpun berbagai upayakesehatan masyarakat dan upaya kesehatanperorangan secara terpadu dan salingmendukung guna menjamin tercapainyaderajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Menurut SKN tahun 2004, Upaya kesehatanmemiliki subsistem yang menjadi tatananuntuk menghimpun berbagai upayakesehatan masyarakat dan upaya kesehatanperorangan secara terpadu dan salingmendukung guna menjamin tercapainyaderajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Unsur-unsur utama dalam subsistemupaya kesehatan tersebut adalah: UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) Upaya Kesehatan Penunjang

Unsur-unsur utama dalam subsistemupaya kesehatan tersebut adalah: UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) Upaya Kesehatan Penunjang

Dilihat dari sifat, upaya mewujudkankesehatan dapat dibedakan:Upaya pemeliharaan kesehatan Kuratif (pengobatan) Rehabilitatif (pemulihan)

Upaya peningkatan kesehatan Preventif (pencegahan penyakit) Promotif (peningkatan kes)

Dilihat dari sifat, upaya mewujudkankesehatan dapat dibedakan:Upaya pemeliharaan kesehatan Kuratif (pengobatan) Rehabilitatif (pemulihan)

Upaya peningkatan kesehatan Preventif (pencegahan penyakit) Promotif (peningkatan kes)

Dimensi sehat-sakit dan upaya pelayananpemeliharaan kesehatan untuk melihatgambaran upaya kesehatan promotif terlihatsebagai berikut:

Pelayanan kesehatan adalah tempat atausarana yang digunakan untukmenyelenggarakan upaya kesehatan. Sarana pelayanan kesehatan primer (Primary

care) Sarana pelayanan kesehatan tingkat dua

(secondary care) Sarana pelayanan kesehatan tingkat tiga (tertiary

care)

Pelayanan kesehatan adalah tempat atausarana yang digunakan untukmenyelenggarakan upaya kesehatan. Sarana pelayanan kesehatan primer (Primary

care) Sarana pelayanan kesehatan tingkat dua

(secondary care) Sarana pelayanan kesehatan tingkat tiga (tertiary

care)

Prinsip-prinsip Upaya Kesehatan Pasal 2: Pembangunan kesehatan

diselenggarakan dengan berasaskanperikemanusiaan, keseimbangan, manfaat,pelindungan, penghormatan terhadap hak dankewajiban, keadilan, gender dannondiskriminatif dan norma-norma agama. Pasal 3: Pembangunan kesehatan bertujuan

untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orangagar terwujud derajat kesehatan masyarakatyang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagipembangunan sumber daya manusia yangproduktif secara sosial dan ekonomis.

Prinsip-prinsip Upaya Kesehatan Pasal 2: Pembangunan kesehatan

diselenggarakan dengan berasaskanperikemanusiaan, keseimbangan, manfaat,pelindungan, penghormatan terhadap hak dankewajiban, keadilan, gender dannondiskriminatif dan norma-norma agama. Pasal 3: Pembangunan kesehatan bertujuan

untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orangagar terwujud derajat kesehatan masyarakatyang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagipembangunan sumber daya manusia yangproduktif secara sosial dan ekonomis.

Pasal 46: Untuk mewujudkan derajatkesehatan yang setinggi-tingginya bagimasyarakat, diselenggarakan upayakesehatan yang terpadu dan menyeluruhdalam bentuk upaya kesehatanperseorangan dan upaya kesehatanmasyarakat. Pasal 47: Upaya kesehatan diselenggarakan

dalam bentuk kegiatan dengan pendekatanpromotif, preventif, kuratif, danrehabilitatif yang dilaksanakan secaraterpadu, menyeluruh, danberkesinambungan.

Pasal 46: Untuk mewujudkan derajatkesehatan yang setinggi-tingginya bagimasyarakat, diselenggarakan upayakesehatan yang terpadu dan menyeluruhdalam bentuk upaya kesehatanperseorangan dan upaya kesehatanmasyarakat. Pasal 47: Upaya kesehatan diselenggarakan

dalam bentuk kegiatan dengan pendekatanpromotif, preventif, kuratif, danrehabilitatif yang dilaksanakan secaraterpadu, menyeluruh, danberkesinambungan.

Prinsip penyelenggaraan subsistem upayakesehatan menurut SKN tahun 2004 adalah: UKM terutama diselenggarakan oleh pemerintah dengan

peran aktif masyarakat dan swasta. UKP diselenggarakan oleh masyarakat, swasta, dan

pemerintah. Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh swasta harus

memperhatikan fungsi sosial. Penyelenggaraan upaya kesehatan harus bersifat

menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, terjangkau,berjenjang, profesional, dan bermutu. Penyelenggaraan upaya kesehatan, termasuk

pengobatan tradisional dan alternatif, harus tidakbertentangan dengan kaidah ilmiah. Penyelenggaraan upaya kesehatan harus sesuai dengan

nilai dan norma sosial budaya, moral, dan etika profesi.

Prinsip penyelenggaraan subsistem upayakesehatan menurut SKN tahun 2004 adalah: UKM terutama diselenggarakan oleh pemerintah dengan

peran aktif masyarakat dan swasta. UKP diselenggarakan oleh masyarakat, swasta, dan

pemerintah. Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh swasta harus

memperhatikan fungsi sosial. Penyelenggaraan upaya kesehatan harus bersifat

menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, terjangkau,berjenjang, profesional, dan bermutu. Penyelenggaraan upaya kesehatan, termasuk

pengobatan tradisional dan alternatif, harus tidakbertentangan dengan kaidah ilmiah. Penyelenggaraan upaya kesehatan harus sesuai dengan

nilai dan norma sosial budaya, moral, dan etika profesi.

Contoh Upaya Kesehatan PromotifPasal 115 (Kawasan Tanpa Rokok):Kawasan tanpa rokok antara lain: a.

fasilitas pelayanan kesehatan; b. tempatproses belajar mengajar; c. tempat anakbermain; d. tempat ibadah; e. angkutanumum; f. tempat kerja; dan g. tempatumum dan tempat lain yang ditetapkan.

Pemerintah daerah wajib menetapkankawasan tanpa rokok di wilayahnya.

Contoh Upaya Kesehatan PromotifPasal 115 (Kawasan Tanpa Rokok):Kawasan tanpa rokok antara lain: a.

fasilitas pelayanan kesehatan; b. tempatproses belajar mengajar; c. tempat anakbermain; d. tempat ibadah; e. angkutanumum; f. tempat kerja; dan g. tempatumum dan tempat lain yang ditetapkan.

Pemerintah daerah wajib menetapkankawasan tanpa rokok di wilayahnya.

Pasal 174 (PERAN SERTA MASYARAKAT)Masyarakat berperan serta, baik secara

perseorangan maupun terorganisasidalam segala bentuk dan tahapanpembangunan kesehatan dalam rangkamembantu mempercepat pencapaianderajat kesehatan masyarakatyangsetinggi-tingginya. Peran serta sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) mencakup keikutsertaan secaraaktif dan kreatif.

Pasal 174 (PERAN SERTA MASYARAKAT)Masyarakat berperan serta, baik secara

perseorangan maupun terorganisasidalam segala bentuk dan tahapanpembangunan kesehatan dalam rangkamembantu mempercepat pencapaianderajat kesehatan masyarakatyangsetinggi-tingginya. Peran serta sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) mencakup keikutsertaan secaraaktif dan kreatif.

Kesehatan dipengaruhi oleh determinan-determinan sosial dan lingkungan, fisik danbiologi Kesenjangan sosial Stress Pengucilan sosial Kehidupan dini Pekerjaan Pengangguran Dukungan sosial Penyalahgunaan Napza Pangan Transportasi.

Kesehatan dipengaruhi oleh determinan-determinan sosial dan lingkungan, fisik danbiologi Kesenjangan sosial Stress Pengucilan sosial Kehidupan dini Pekerjaan Pengangguran Dukungan sosial Penyalahgunaan Napza Pangan Transportasi.

Tantangan kesehatan di masa-masamendatang masih memerlukan perhatianyang seksama dari berbagai pihak terkait,lembaga swadaya masyarakat, organisasiprofesi, dunia usaha dan masayarakat padaumumnya Masalah penyakit menular dan masalah gizi Perubahan gaya hidup sebagai akibat globalisasi

dan kemajuan teknologi media yang berkembangcepat

Tantangan kesehatan di masa-masamendatang masih memerlukan perhatianyang seksama dari berbagai pihak terkait,lembaga swadaya masyarakat, organisasiprofesi, dunia usaha dan masayarakat padaumumnya Masalah penyakit menular dan masalah gizi Perubahan gaya hidup sebagai akibat globalisasi

dan kemajuan teknologi media yang berkembangcepat

Upaya kesehatan globalMillenium Development Goals (MDGs)

merupakan komitmen nasional danglobal dalam upaya lebihmenyejahterakan masyarakat melaluipengurangan kemiskinan dan kelaparan,pendidikan, pemberdayaan perempuan,kesehatan, dan kelestarian lingkungan.

Upaya kesehatan globalMillenium Development Goals (MDGs)

merupakan komitmen nasional danglobal dalam upaya lebihmenyejahterakan masyarakat melaluipengurangan kemiskinan dan kelaparan,pendidikan, pemberdayaan perempuan,kesehatan, dan kelestarian lingkungan.

8 (delapan) tujuan (goals) menjadikomitmen MDGs mencakup: Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan; Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua; Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan

Perempuan; Menurunkan Angka Kematian Anak; Meningkatkan Kesehatan Ibu; Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit

Menular lainnya; Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup; dan Membangun Kemitraan Global untuk

Pembangunan.

8 (delapan) tujuan (goals) menjadikomitmen MDGs mencakup: Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan; Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua; Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan

Perempuan; Menurunkan Angka Kematian Anak; Meningkatkan Kesehatan Ibu; Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit

Menular lainnya; Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup; dan Membangun Kemitraan Global untuk

Pembangunan.

Sebagian besar pencapaian MDGs Indonesiasudah sesuai dengan rencana target yangditetapkan (on track), bahkan beberapatarget MDGs 2015 telah tercapai sepertipenurunan prevalensi kekurangan gizi danproporsi penduduk dengan pendapatan perkapita.

Namun demikian, masih ada beberapa targetMDGs yang memerlukan upaya keras untukmencapainya.

Sebagian besar pencapaian MDGs Indonesiasudah sesuai dengan rencana target yangditetapkan (on track), bahkan beberapatarget MDGs 2015 telah tercapai sepertipenurunan prevalensi kekurangan gizi danproporsi penduduk dengan pendapatan perkapita.

Namun demikian, masih ada beberapa targetMDGs yang memerlukan upaya keras untukmencapainya.

Kebijakan dan Strategi Penurunan Prevalensi KekuranganGizi pada Balita, melalui: perbaikan status gizi masyarakatdengan meningkatkan:

(a) asupan zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) danzat gizi mikro (kapsul Vitamin A, zat besi (Fe), garamberyodium, dan zat gizi mikro lainnya) untuk memenuhi angkakecukupan gizi; (b) survailans pangan dan gizi; (c) pengetahuanmasyarakat tentang pola hidup sehat dan penerapan giziseimbang; (d) pemberian ASI eksklusif sampai enam bulan; (e)pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) mulai dari bayiusia 6−24 bulan dan makanan bagi ibu hamil KEK; (f )pemantauan pertumbuhan bayi dengan prioritas usia dua tahunpertama; (g) kegiatan gizi berbasis masyarakat melaluiposyandu dan keluarga sadar gizi; (h) fortifi kasi; (i) pemberianmakanan pemulihan balita gizi-kurang; (j) penanggulangan gizidarurat; (k) tatalaksana penanganan gizi buruk anak balita(0−59 bulan); dan (l) peningkatan jumlah, kualitas, danpenyebaran tenaga gizi.

Kebijakan dan Strategi Penurunan Prevalensi KekuranganGizi pada Balita, melalui: perbaikan status gizi masyarakatdengan meningkatkan:

(a) asupan zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) danzat gizi mikro (kapsul Vitamin A, zat besi (Fe), garamberyodium, dan zat gizi mikro lainnya) untuk memenuhi angkakecukupan gizi; (b) survailans pangan dan gizi; (c) pengetahuanmasyarakat tentang pola hidup sehat dan penerapan giziseimbang; (d) pemberian ASI eksklusif sampai enam bulan; (e)pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) mulai dari bayiusia 6−24 bulan dan makanan bagi ibu hamil KEK; (f )pemantauan pertumbuhan bayi dengan prioritas usia dua tahunpertama; (g) kegiatan gizi berbasis masyarakat melaluiposyandu dan keluarga sadar gizi; (h) fortifi kasi; (i) pemberianmakanan pemulihan balita gizi-kurang; (j) penanggulangan gizidarurat; (k) tatalaksana penanganan gizi buruk anak balita(0−59 bulan); dan (l) peningkatan jumlah, kualitas, danpenyebaran tenaga gizi.

Kebijakan dan Strategi PenurunanKematian Anak, melalui:

(a) peningkatan cakupan neonatal dengankomplikasi yang ditangani; (b) peningkatancakupan kunjungan bayi; (c) peningkatancakupan imunisasi tepat waktu pada bayi danbalita; (d) perbaikan kesehatan dan gizi ibuhamil; (e) pemberian ASI eksklusif sampaienam bulan; (f) peningkatan peran posyandudalam rangka peningkatan kesehatan anak;(g) penyediaan tenaga pelayanan kesehatanbayi dan balita (dokter, bidan dan kader);dan (h) perbaikan kualitas lingkungan dalamrangka penurunan faktor risiko kesehatanbagi bayi dan balita.

Kebijakan dan Strategi PenurunanKematian Anak, melalui:

(a) peningkatan cakupan neonatal dengankomplikasi yang ditangani; (b) peningkatancakupan kunjungan bayi; (c) peningkatancakupan imunisasi tepat waktu pada bayi danbalita; (d) perbaikan kesehatan dan gizi ibuhamil; (e) pemberian ASI eksklusif sampaienam bulan; (f) peningkatan peran posyandudalam rangka peningkatan kesehatan anak;(g) penyediaan tenaga pelayanan kesehatanbayi dan balita (dokter, bidan dan kader);dan (h) perbaikan kualitas lingkungan dalamrangka penurunan faktor risiko kesehatanbagi bayi dan balita.

Kebijakan dan Strategi Peningkatan Kesehatan Ibu(Tujuan 5), melalui:

(a) peningkatan pelayanan continuum carekesehatan ibu dan anak; (b) penyediaan saranakesehatan yang mampu melaksanakan PONED danPONEK; (c) peningkatan pertolongan persalinanoleh tenaga terlatih; (d) peningkatan cakupankunjungan ibu hamil (K1 dan K4); (e) peningkatancakupan komplikasi kebidanan yang ditangani; (f)peningkatan cakupan penanganan komplikasikebidanan pelayanan nifas; (g) peningkatancakupan peserta KB aktif yang dilayani sektorpemerintah; (h) pemberian makanan pemulihanpada ibu hamil KEK; (i) pembinaan dan peningkatankemandirian keluarga berencana; dan (j) promosidan penggerakan masyarakat.

PONED=Pelayanan Obst Neon Emergency Dasar PONEK=Pelayanan Obst Neon Emergency Komprehensif

Kebijakan dan Strategi Peningkatan Kesehatan Ibu(Tujuan 5), melalui:

(a) peningkatan pelayanan continuum carekesehatan ibu dan anak; (b) penyediaan saranakesehatan yang mampu melaksanakan PONED danPONEK; (c) peningkatan pertolongan persalinanoleh tenaga terlatih; (d) peningkatan cakupankunjungan ibu hamil (K1 dan K4); (e) peningkatancakupan komplikasi kebidanan yang ditangani; (f)peningkatan cakupan penanganan komplikasikebidanan pelayanan nifas; (g) peningkatancakupan peserta KB aktif yang dilayani sektorpemerintah; (h) pemberian makanan pemulihanpada ibu hamil KEK; (i) pembinaan dan peningkatankemandirian keluarga berencana; dan (j) promosidan penggerakan masyarakat.

PONED=Pelayanan Obst Neon Emergency Dasar PONEK=Pelayanan Obst Neon Emergency Komprehensif

Kebijakan dan Strategi Pengendalian PenyakitMenular, melalui:

(a) peningkatan kemampuan pencegahan danpenanggulangan faktor risiko, termasukimunisasi; (b) penguatan survailans epidemiologidalam rangka mengembangkan sistemkewaspadaan dini dengan didukung olehpeningkatan jumlah dan kualitas tenagasurvailans; (c) penguatan komunikasi, informasidan edukasi (KIE); (d) penguatan penemuanpenderita dan tata laksana kasus; (e)peningkatan upaya menuju eliminasi penyakit-penyakit terabaikan; (f) penguatan sistempengendalian zoonosis secara terpadu; dan (g)promosi dan pemberdayaan masyarakat.

Kebijakan dan Strategi Pengendalian PenyakitMenular, melalui:

(a) peningkatan kemampuan pencegahan danpenanggulangan faktor risiko, termasukimunisasi; (b) penguatan survailans epidemiologidalam rangka mengembangkan sistemkewaspadaan dini dengan didukung olehpeningkatan jumlah dan kualitas tenagasurvailans; (c) penguatan komunikasi, informasidan edukasi (KIE); (d) penguatan penemuanpenderita dan tata laksana kasus; (e)peningkatan upaya menuju eliminasi penyakit-penyakit terabaikan; (f) penguatan sistempengendalian zoonosis secara terpadu; dan (g)promosi dan pemberdayaan masyarakat.

Kebijakan dan Strategi dalam MenjaminKelestarian Lingkungan Hidup

(p) meningkatkan pemahaman masyarakatmengenai pentingnya perilaku hidup bersihdan sehat (PHBS);

Tugas:Tentukan point2 yang dapatdiupayakan dengan kegiatanPromkes dan buat contohkegiatannya

Kebijakan dan Strategi dalam MenjaminKelestarian Lingkungan Hidup

(p) meningkatkan pemahaman masyarakatmengenai pentingnya perilaku hidup bersihdan sehat (PHBS);

Tugas:Tentukan point2 yang dapatdiupayakan dengan kegiatanPromkes dan buat contohkegiatannya