FILOSOFI CANTIK

SEMINARCANTIK, SEHAT DAN SUKSESJumat, 22 Mei 2015 di Novita Hotel - Jambi

Disampaikan Oleh:Fadzlul, S.Psi., M.Psi., Psikolog.

FILOSOFI CANTIKSejak kecil, perempuan belajar untuk mencintai kecantikan. Dengan sendirinya, dalam diri setiap perempuan ada keinginan untuk menjadi cantik. Sebagian menunjukkannya dengan merawat penampilan fisik, sebagian lagi lebih menyukai ide kecantikan yang terpancar dari dalam (inner beauty)

PENGAKUAN KECANTIKAN DARI FISIK:rambut panjang kulit putihtubuh langsingbetis tinggitubuh wangi kuku terawat make-up, dll

PENGAKUAN KECANTIKAN DARI NON FISIK:kepintarankesholehanKemandiriankeramahtamahan Kelemah lembutanrasa keibuan , dll

Nancy Etkoff, seorang psikolog dari Harvard University, menjelaskan bahwa penampilan fisik adalah bagian paling publik dari kita sebagai pribadi. Sehingga:Cantik fisik seringkali dianggap sebagai jalan untuk mengaktualisasikan diri, terutama bagi perempuan yang banyak dituntut untuk tampil cantik setiap saat.Kita pertama-tama memberikan kesan mengenai kepribadian kita dari cara kita berpenampilan

tidak ada salahnya bila seorang perempuan terlebih-lebih ingin tampil cantik secara fisik. Misalnya dengan menjaga berat badan, perawatan di salon, menggunakanmake-upuntuk memperbaiki bentuk wajah, dan lain sebagainya. Namun, orang bisa saja pergi ke salon setiap hari untuk merawat diri tanpa pernah merasa cantik.

Kenapa wanita selalu merasa kurang cantik, padahal rajin melakukan perawatan???

karena wanita tidak berhasil menghayati kecantikan yang ia punya.

Biasanya hal tersebut dikarenakan ia terlalu fokus pada hal-hal yang tidak ia senangi dari dirinya.Ibaratnya, saat sedang berkaca, ia hanya melihat kekurangan-kekurangan yang ada dalam dirinya. Entah pipinya terlalu tirus, matanya tidak sama besar, pada betapa tidak rapinya alis kita, hidung yang sama sekali tidak mancung, atau bibirnya tidak cukup penuh. kecenderungan perempuan untuk membandingkan dirinya dengan orang lain.Adanya standar kecantikan tertentu. Seperti misalnya, anggapan bahwa bekulit putih lebih cantik daripada berkulit gelap atau rambut lurus lebih manis daripada rambut ikal.

.

Dari stigma-stigma kecantikan itulah perempuan harus belajar melepaskan diri dan lebih berusaha untuk menghayati kecantikannya sendiri

Padahal, menemukan satu titik fisik yang kita hargai cantik itu penting. Ketika melihat sesuatu yang cantik, otak akan teraktivasi untuk meningkatkanmoodpositif kita.

Pada intinya, kecantikan fisik tidak terletak pada apa yang terlihat, melainkan pada bagaimana kita memandang apa yang terlihat.

Kecantikan fisik juga terletak pada perasaan, Ya, saya cantik. Apabila saat berkaca Anda tidak berhasil menemukan hal yang Anda suka, cobalah untuk tersenyum pada diri sendiri! Senyum mempunyai efek timbal balik yang menyenangkan untuk diri Anda. Hanya dengan mengembangkan senyum, otak akan mendapatmood-boosterseketika.

COINCIDENCE OR NOT???If A,B,C,D,E,F,G,H,I,J,K,L,M,N,O,P,Q,R,S,T,U,V,W,X,Y,ZEquals1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18, 19,20,21,22,23,24,25,26Then K.N.O.W.L.E.D.G.E 11+14+15+23+12+5+4+7+5 = 96% H.A.R.D.W.O.R.K 8+1+18+4+23+15+18+11 = 98%Both are impotent,but falljust short of 100%But A.T.T.I.T.U.D.E 1+20+20+9+20+21+4+5 = 100%

Setiap orang memiliki perspektif yang berbeda-beda terhadap kecantikan fisik seorang perempuan, namun setiap orang memiliki perspektif yang sama terhadap kecantikan hati (attitude) seorang perempuan

KEBIASAAN YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK MENINGKATKAN INNER BEAUTYMeningkatkan kepercayaan diriBerpikir positifMenjadi diri sendiriMeningkatkan rasa syukurMengasah kemampuan intelektualMerawat diri luar dan dalamRamah dan terbuka terhadap orang lainWANITA ITU INDAHWanita itu indahKalau wanita berakhlak baik dan berpikir positif, ia adalah angka 1. Kalau ia juga cantik, tambahkan 0, jadi 10. Kalau ia juga punya harta, imbuhkan lagi 0, jadi 100. Kalau ia cerdas, imbuhkan lagi 0, jadi 1000. Jika seorang wanita memiliki semuanya, tapi tidak memiliki yang pertama, ia hanya 000, tak bernilai sama sekali(Al Khawarizmi, penemu angka 0)

SUMBER BACAANEtkoff, Nancy L. (2000). Survival of The Prettiest : The Science of Beauty. London : Abacus

http://ruangpsikologi.com/sosial/beberapa-faktor-yang-mempengaruhi-kecantikan/#ixzz3alg1IyW4Copyright RuangPsikologi.com 2014Under Creative Commons License:Attribution Non-Commercial