0017 organisasi pelayanan tim indonesia rev ppt

31
TIM INDONESIA PENGOrganisasiAN pelayanan kesehatan jiwa Tim Mental Health Policy Project WHO INDONESIA Ditkeswamas DEPARTEMEN KESEHATAN - RI

Upload: nadiafatkhyla

Post on 17-Aug-2015

253 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

;m68nk

TRANSCRIPT

TIM INDONESIA PENGOrganisasiAN pelayanan kesehatan jiwa

Tim Mental Health Policy Project WHO INDONESIA Ditkeswamas DEPARTEMEN KESEHATAN - RI TIM INDONESIA PELAYANAN KESEHATAN JIWA Cara untuk intervensi yg efektif thd Keswa Cara pengorganisasian penting untuk intervensi yg efektif Modul bukan merupakan model tunggal Pengorganisasian pelayanan tergantung pada konteks sosial, budaya, politik dan ekonomi TIM INDONESIA Tujuan modul Gambaran dan analisis pelayanan Kesehatan Jiwa di Indonesia Kab/Kota Keadaan organisasi pelayanan Usul untuk pengorganisasian pelayanan Isu krusial dalam pengorganisasian pelayanan Hambatan dan pemecahannya TIM INDONESIA SASARAN Pembuat Kebijakan Perencana Kesehatan Pemerintah: Pusat dan Daerah Profesi keswa Kelompok pengguna pelayanan Keluarga dan orang yang merawat pasien Kelompok Advokasi LSMTIM INDONESIA Gambaran pelayanan yang ada Sistem Kesehatan Pelayanan KeswaTerintegrasi ke sistempelayanan umum Pelayanan Keswa Berbasis masyarakat Pelayanan KeswaInstitusional YankesPrimer YankesRSU Yan Keswaberbasis masyarakat FormalYan Keswaberbasis masyarakat InformalYan KeswaSpesialistik RSJ TIM INDONESIA Potensi Keuntungan dan kerugian Ditinjau dari SDM Keberhasilan klinis Penerimaan Aksesibilitas Pembiayaan TIM INDONESIA PEL. KESWA TERINTEGRASI KE PEL. KES. UMUM Mengurangi stigma Membantu mengatasi kekurangan tenaga keswa Pengenalan dini masalah kesehatan jiwa pada pasien dengan keluhan somatik Kesempatan keterlibatan masyarakat Mudah di akses dan biaya kecil TIM INDONESIA Pelayanan Keswadi Yankes Primer Diperlukan investasi yang memadai untuk pelatihan SDM Perlu menambah jumlah staf terlatih Beberapa jenis ggn jiwa dapat ditangani dengan baik Dapat diterima dengan baik di masyarakat Mudah dijangkau Biaya relatif lebih murah TIM INDONESIA Pelayanan keswadi RSU Dibutuhkan tenaga keswa Hasilnya bervariasi tergantung kualitas dan kuantitas pelayanan Dapat diterima oleh penderita/masyarakat Pada umumnya dapat dijangkau Lebih mahal dari Puskesmas tetapi lebih murah dari pelayanan spesialistik Pelayanan keswa terintegrasi dengan pelayanan spesialistik lainnya (liaison) TIM INDONESIA Pelayanan keswaberbasis masyarakat (formal) Kekurangan tenaga ahli keswa merupakan hambatan besar Hasil baik jika SDM baik Perlu kerjasama yang erat dengan yankes primer, sekunder dan tertier Pengguna dan pemberi pelayanan umumnya merasa puas Mudah dijangkau, stigma berkurang Biaya lebih murah dari pada RSJ Sangat membantu pasien psikotik untuk hidup di tengah masyarakat TIM INDONESIA Pelayanan keswaberbasis masyarakat (formal) Pelayanan pemulihan berbasis masyarakat: Puskeswamas, klinik rawat jalan, bengkel kerja terlindung, rumah singgah Program diversifikasi RS Tim krisis keliling Pel. Lingkungan terapeutik dan residensial dg pengawasan: rumah pemondokan pasien, desa pertanian pasien psikiatri Pelayanan suport dan pertolongan di rumah Pelayanan berbasis masyarakat untuk populasi khusus: korban bencana, anak dan remaja, usila dll Klinik di lingk. Pendidikan, tenaga kerja, pel.tel cepat (hotline), pel. di pengungsian TIM INDONESIA Pelayanan keswaberbasis masyarakat (informal) Sumber daya banyak tersedia Bukanpelayananyangdapatdiandalkan,namundapat mendukung pelayanan yang formal Dapat diterima denganbaik oleh masyarakat setempat Mudah dijangkau Biaya relatif murah Kadangkala ada pelanggaran HAM Seringkali merupakan kontak pertama dengan pasien jiwa TIM INDONESIA Pelayanan keswaberbasis masyarakat (informal) Pengobat tradisional Kader desa atau kader masyarakat Anggota keluarga Kelompok tolong diri Sukarelawan yg bertindak sbg orang-tua atau pendidik remaja ttg keswa dan pelayanan skrining keswa di klinik dan sekolah Toma atau toga yang memberi penjelasan ttg reaksi thd trauma dalam keadaan darurat Rawat siang yg diberikan oleh kerabat, tetangga atau pensiunan dari masyarakat setempat Pekerja bantuan kemanusiaan dlm keadaan darurat TIM INDONESIA PelayananKesehatan Jiwa Spesialistik Bukan sekedar RSJ yang dimodernisasi tetapi menyediakan pelayanan kesehatan jiwa khusus sesuai kebutuhan pasien. Dibutuhkan SDM yang kompeten dan sumber daya lainnya untuk menjalankan pelayanan Berguna hanya untuk gangguan jiwa yang membutuhkan fasilitas khusus Jumlah sarana sangat terbatas dan sulit dijangkau TIM INDONESIA PelayananKesehatan Jiwa Spesialistik Bukan pelayanan prioritas Lebih mahal dibandingkan bentuk pelayanan lain Masyarakat seringkali menolak menggunakan pelayanan ini, kecuali sebagai pilihan terakhir Derajat kebutuhannya berbeda di berbagai daerah Kurang dibutuhkan dibandingkan dengan pelayanan keswa di kesehatan primer atau pelayanan keswa berbasis masyarakat TIM INDONESIA PelayananKesehatan Jiwa Spesialistik ANTARA LAIN: Klinik spesialis untuk anak :Gangguan makan, autisme Klinik spesialis untuk gangguan keswa remaja Klinik spesialis untuk gangguan jiwa usia lanjut Klinik spesialis untuk penanganan NAPZA Klinik spesialis untuk gangguan jiwa forensik Rumah Sakit Jiwa Membutuhkan SDM dan sumber daya yang besar Kualitas pelayanan bervariasi, seringkali berfungsi hanya sebagai tempat pengasingan, sehingga hasil tidak memuaskan Berkaitan dengan stigma dan pelanggaran HAM Di banyak daerah sulit diakses (letaknya jauh) Biaya tinggi, jenis pelayanan terbatas Status pelayanan saat ini Pelayanankesehatanprimerbelumdigunakan sebagai sarana utama dalam pelayanan keswa LSMdapatmemainkanperananpentingdalam memberikan pelayanan De-institusionalisasi tidak diikuti oleh pelayanan keswamas yang memadai Permasalahan berbeda di setiap daerah Peningkatan jumlah pelayanan keswa spesialistik tidak akan meningkatkan akses ke pelayanan keswa, karena sebagian besar berada di ibu kota provinsi Rekomendasi Hal yang perlu diperhatikan Prinsip pengorganisasian pelayanan Perpaduan yang optimal dari pelayanan Integrasi pelayanan keswa pada pelayanan kesehatan umum Membangun pelayanan keswa formal dan informal Reorganisasi RSJPrinsip pengorganisasian pelayanan Pelayanan yang terpadu dan menyeluruh (Komprehensif) Mudah diakses Kelengkapan fasilitas dan jenis pelayanan sesuai dengan kebutuhan Koordinasi dan kontinuitas dari pelayanan Efektivitas Hak dan kesempatan yang sama untuk mendapat pelayanan keswa yang bermutu MenghormatiHAMPerpaduan Pelayanan yang optimal Self CareInformal Community CareMental health ServicesThrough PHCCommunityMentalHealthServicesPsychiatricServices inGeneralHospitalsLong-StayFacilities&SpecialistServicesQUANTITY OF SERVICES NEEDFREQUENCYOF NEEDlowCOSTShighhighlowTIM INDONESIA Integrasi padapelayanan kesehatan umum Integrasi pelayanan keswa pada pelayanan primer (puskesmas) Integrasi pelayanan keswa pada RSU Kerjasama yang erat antara pelayanan primer, sekunder dan tersier Integrasi keswa pada pelayanan kesehatan dan program sosial lainnya Isu Integrasi pada pelayanan kesehatan primer Pelatihan staf(khususnya yankes primer) Jumlah tenaga yang cukup (di yankes primer) Supervisi dan dukungan yang teratur dan memadai terhadap staf yan primer Infrastruktur yang memadai Tersedianya obat-obat psikotropika Integrasi - Keuntungan Memperbaiki akses Mengurangi stigma Membantu mengatasi kekurangan tenaga keswa Integrasi penuh vs integrasi parsial (klinis) Keterbatasan sumber daya integrasi ke pelayanan kesehatan atau program sosial yang ada MembangunPelayanan keswamas Keterbatasan sumber daya dpt menghambat perkembangan pelayanan keswamas Keluarga merupakan sumberdaya yang penting dan perlu didukung LSM merupakan sumber daya yang belum digunakan dengan optimal Reorganisasi RSJ Perubahan dari perawatan jangka panjang ke perawatan jangka pendek De-institusionalisasi merupakan suatu proses yang direncanakan . Harusdiikuti oleh pengembangan pelayanan alternatif bersumber daya masyarakat Dilakukan secara bertahap Diperlukan komitmen yang kuat dari perencana pelayanan Dapat berhasil walaupun sumber daya terbatas Isu kunci Pelayanan berdasarkan bukti (evidence base) Model perawatan berkesinambungan bertujuan utamamembantu mengatasi kebutuhan secara keseluruhan Jalur yang sudah terbentuk untuk memperoleh perawatan dan terapi dpt menciptakan hambatan untuk mengakses pelayanan dan secara potensial akan berhasil buruk Perbedaan geografi perlu diperhatikan ISU KUNCI Kadang-kadang pengorganisasian pelayanan tidak memperhatikan kebutuhan penderita gangguan jiwa Model pelayanan yang diberikan berdasarkan kebutuhan, dapat dilaksanakan dengan efektif Kerja sama LP dan LS penting untuk mengatasi kebutuhan penderita gangguan jiwa yang kompleks TIM INDONESIA KESIMPULAN Reorganisasi pelayanan adalah PERLU dan MUNGKIN dilakukan Kekurangan Sumber Dayayang absolut untuk pelayanan Keswa perlu mendapat perhatian yang mendesak Sumber daya yang ada perlu dimanfaatkan secara bijaksana agar mendapatkan hasil yang maksimal Pasien dan keluarganya perlu dilibatkan dalam perencanaan dan pemberian pelayanan TIM INDONESIA Sekian dan terima kasih