library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2doc/2012-2... · web viewnotulen rapat...

44
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Sementara menurut Stair dan Reynold (2010, p10) mendefinisikan SI sebagai seperangkat element yang saling terkait untuk di-input, diproses, disimpan, serta disebarkan guna mendapatkan feedback dalam memnuhi tujuan tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa SI adalah suatu gabungan antara komponen-komponen penting yang saling bekerjasama untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menyebarkan informasi ke seluruh organisasi untuk mendukung pengambilan keputusan serta membantu organisasi dalam mencapai tujuannya. 2.2 Teori-teori Khusus 3 Pengertian Knowledge Management (KM) Tobing menjelaskan bahwa (2007, p8) KM adalah pendekatan sistematik yangmembantu mengalirnya informasi dan knowledge kepada orang yang tepat pada saat yang tepat untuk menciptakan nilai. Sedangkan menurut Nonaka dan Ichijo (2007, p288) KM adalah strategi manajemen mengenai pengelolaan knowledge asset dan cenderung fokus kepada penciptaan serta sharing knowledge. Berdasarkan definisi dari Turban dan Volonino (2010, p392) dijelaskan bahwa KM sebagai sebuah proses dalam 6

Upload: trinhnga

Post on 13-May-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Umum

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi

Sementara menurut Stair dan Reynold (2010, p10) mendefinisikan SI sebagai

seperangkat element yang saling terkait untuk di-input, diproses, disimpan, serta

disebarkan guna mendapatkan feedback dalam memnuhi tujuan tertentu.

Jadi dapat disimpulkan bahwa SI adalah suatu gabungan antara komponen-

komponen penting yang saling bekerjasama untuk mengumpulkan, mengolah,

menyimpan, dan menyebarkan informasi ke seluruh organisasi untuk mendukung

pengambilan keputusan serta membantu organisasi dalam mencapai tujuannya.

2.2 Teori-teori Khusus

2.2.1 Pengertian Knowledge Management (KM)

Tobing menjelaskan bahwa (2007, p8) KM adalah pendekatan sistematik

yangmembantu mengalirnya informasi dan knowledge kepada orang yang tepat pada

saat yang tepat untuk menciptakan nilai.

Sedangkan menurut Nonaka dan Ichijo (2007, p288) KM adalah strategi

manajemen mengenai pengelolaan knowledge asset dan cenderung fokus kepada

penciptaan serta sharing knowledge.

Berdasarkan definisi dari Turban dan Volonino (2010, p392) dijelaskan bahwa

KM sebagai sebuah proses dalam mengidentifikasi, memilih, mengatur, menyebarkan

informasi penting dan keahlian yang merupakan bagian dari knowlegde organisasi dan

biasanya berada dalam organisasi secara tidah terstruktur. KM dapat mendorong

pembelajaran dalam organisasi yang dapat mengarah ke penciptaan pengetahuan lebih

lanjut.

Dalkir (2005, p4-6) menjelaskan KM adalah bidang studi yang mencakup

berbagai ilmu, disimpulkan menjadi tiga prespektif yaitu:

Prespektif Bisnis

KM adalah aktivitas bisnis yang mencakup dua aspek; penggunaan

pengetahuan dari komponen aktivitas bisnis sebagai perhatian bisnis yang

terlihat melalui strategi, kebijakan dan praktik pada setiap tingkat dalam

6

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

7

organisasi dan membuat sebuah hubungan langsung antara asset intelektual

organisasi dan hasil bisnis.

Sebagai pendekatan kolaboratif dan terintegrasi untuk pencipataan, peng-

capture-an, organisasi, akses dan penggunaan asset intelektual perusahaan.

Prespektif Sains

Dalam KM, pemahaman serta praktik untuk mengetahui bagaimana suatu

proses adalah rumber mendasar yang memberikan fungsi secara intelligent

dalam berbagai jenis organisasi dan sosial secara umum. Hasil penggunaan

pengerahuan secara tepat meningkatkan efektivitas.

Prespektif Proses

KM sebagai konsep di mana informasi dirubah menjadi pengetahuan yang

dapat ditindak dan membuat kemungkinan tidak adanya usaha dalam

penggunaan bentuk KM oleh perorangan yang dapat menggunakan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa KM sebagai sebuah tools, tehnik, proses,

strategi yang mendukung perusahaan dalam mengumpulkan, mengidentifikasi, memilih,

mengolah, serta menyebarkan knowledge yang ada, baik individual knowledge maupun

knowledge perusahaan sehingga dapat mendorong pembelajaran dalam organisasi dan

mengarahkan penciptaan pengetahuan lebih lanjut guna menciptakan keunggulan

kompetitif perusahaan.

2.2.2 Knowledge Management System (KMS)

Menurut Dalkir (2011: 207) mengutip dari Ganesan, Edmonds, and Spector,

2001; Greif, 1988; Kling, 1991.KMS adalah alat yang ditujukan untuk mendukung dan

mengelola seluruh pengetahuan dalam suatu organisasi sebagai aset intelektual

perusahaan. Karakteristik kunci dari KMS adalah untuk:

Komunikasi antara berbagai pengguna.

Koordinasi pada aktivitas pengguna.

Kolaborasi berbagai kelompok pengguna dalam proses pembuatan,

modifikasi, dan menyebarkan produk-produk.

Mengkontrol pemrosesan untuk memastikan suatu integritas dan berguna

dalam melacak kemajuan proyek.

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

8

Menurut Edmonds dan Pusch yang dikutip oleh Dalkir (2011: 207) KMS

menyediakan dukungan dalam banyak fungsi informasi, yaitu:

Memperoleh, mengindeks, menangkap, mengarsip informasi.

Menemukan dan mengakses.

Menggabungkan, menyusun dan memodifikasi.

Penelusuran.

2.2.3 Manfaat KM

Menurut Dalkir (2011: 25), KM memberikan manfaat bagi karyawan secara

individu, communities of practices, dan untuk organisasi.

KM bagi Individu:

o Membantu orang melakukan pekerjaannya dan menghemat waktu

melalui pengambilan keputusan yang lebih baik dan dalam pemecahan

masalah.

o Membangun suatu perasaan keterkaitan sebagai komunitas pada

organisasi.

o Membantu orang agar tetap up to date.

o Memberikan tantangan dan kesempatan untuk berkontribusi.

KM bagi communities of practice:

o Mengembangkan kemampuan profesional.

o Mempromosikan peer-to-peer mentoring.

o Memfasilitasi jaringan dan kolaborasi yang lebih efektif.

o Mengembangkan suatu kode etik professional yang harus diikuti oleh

anggotanya.

o Mengembangkan suatu bahasa yang umum.

KM bagi organisasi:

o Membantu mengarahkan strategi.

o Memecahkan permasalahan dengan lebih cepat.

o Menyerap best practices.

o Meningkatkan penyertaan knowledge pada produk dan layanan.

o Meningkatkan kesempatan untuk berinovasi.

o Memungkinkan organisasi untuk berkompetisi dengan lebih baik.

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

9

o Membangun memory organisasi.

2.2.4 Tujuan KM

Menurut Dalkir (2011: 4), beberapa tujuan dari KM yaitu:

Memfasilitasi kelancaran perpindahan dari yang akan pensiun ke penerus

yang di rekrut perusahaan untuk menempati posisi yang bersangkutan.

Meminimalisasi kehilangan memori perusahaan karena adanya penyusutan

dan pensiun karyawan.

Mengidentifikasi sumber daya dan area knowledge kritis sehingga

perusahaan “mengetahui apa saja yang perlu diketahui dengan baik hal

tersebut – dan mengapa”.

Membangun sebuah toolkit dari metode-metode yang dapat digunakan secara

individu dalam kelompok, dan dalam organisasi untuk membendung

kehilangan potensial modal intelektual.

2.2.5 Tipe Knowledge

Berikut ini adalah definisi dari KM menurut beberapa ahli, yaitu:

Menurut Tobing (2007: 9) ada dua jenis knowledge,yaitu:

o Tacit knowledge adalah knowledge yang terletak pada otak atau melekat

di dalam diri seseorang dan diperoleh melalui pengalaman namun sangat

sulit pencatatan dan pendataan.

o Explicit knowledge adalah segala bentuk knowledge yang sudah direkam,

dan didokumentasikan dalam repository KM sehingga lebih mudah

didistribusikan dan dikelola.

Menurut Ichijo dan Nonaka (2007: 283) ada dua jenis knowledge, yaitu:

o Explicit knowledge dapat diekspresikan dalam kata dan angka, serta

mudah dikomunikasikan dan disebarkan dalam bentuk dokumen,

formulasi ilmiah, atau prosedur pengkodean.

o Tacit knowledge merupakan personal knowledge, sulit diungkapkan

dengan bahasa formal untuk dikomunikasikan.

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

10

Menurut Polanyi yang dikutip oleh Dalkir (2011: 9) ada dua jenis

knowledge,yaitu:

o Tacit knowledge yaitu suatu bentuk pengetahuan yang sulit untuk

diartikan dalam bentuk kata, teks maupun gambar.

o Explicit Knowledge yaitu konten representasi yang telah ditangkap dalam

beberapa sumber.

2.2.6 Proses Penciptaan Knowledge

Menurut Nonaka, dan Ichijo (2007, p297) suatu organisasi tidak dapat

menciptakan knowledge sendiri, karena harus mengerahkan tacit knowledge dan

mengakumulasikan mulai dari level individu.Pengerahan tacit knowledge ini diperkuat

dengan namanya knowledge spiral, di mana hal ini merupakan interaksi antara tacit

knowledge dengan explicit knowledge.

Menurut Setiarso, Triyono dan Subagyo (2009, p35) menyatakan bahwa

prosespenciptaan knowledge perusahaan terjadi karena adanya interaksi antara tacit

knowledgedengan explicit knowledge, melalui proses sosialisasi, eksternalisasi,

kombinasi, daninternalisasi milik Nonaka. Knowledge baru sebagai hasil proses SECI

akan mengalamimultiplikasi nilai secara berkelanjutan, dan proses ini dinamakan

knowledge spiral atauknowledge conversion dengan menggunakan perangkat teknologi

pada perusahaan.

Berikut ini Gambar 2.1 adalah gambar model knowledge conversion/knowledge spiral.

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

11

Gambar 2.1 Pemetaan Infrastruktur TI ke dalam Proses SECI

Sumber : Dalkir (2011, p66)

Menurut Setiarso (2009, p35) untuk mendukung proses aktivitas dan

pengembangan SDM disuatu perusahaan merupakan perwujudan dari model

SECI(Socialization, Externalization, Combination, Internalization) milik Nonaka,

digunakan perangkat teknologi yang ada di perusahaan.Berikut adalah penjelasan dari

SECI:

Sosialisasi

Proses sosialisasi antar SDM di perusahaan salah satunya dilakukan melalui

pertemuan tatap muka (rapat, diskusi, dan pertemuan bulanan). Dengan

demikian SDM dapat saling berbagi knowledge dan pengalaman yang

dimilikinya sehingga tercipta knowledgebaru.Rapat dan diskusi yang

dilakukan secara berkala harus memiliki notulen rapat. Notulen rapat ini

kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam

sistem KM yang akan dikembangkan, fitur-fitur Collaboration, seperti e-mail,

diskusi elektronik, communities of practicememungkinkan pertukaran tacit

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

12

knowledgeyang dimiliki seseorang sehingga perusahaan semakin mampu

belajar serta melahirkan ide-ide baru, kreatif, dan inovatif. Perusahaan telah

mendorong penggunaan intranet dan e-mail kepada seluruh karyawannya. Hal

ini baik untuk dilakukan karena bermanfaat untuk meningkatkan koordinasi,

mempercepat proses aktivitas, dan menumbuhkan budaya belajar.

Eksternalisasi

Sistem KM akan sangat membantu proses eksternalisasi ini, yaitu proses

untuk mengartikulasikan tacit knowledge akan menjadi suatu konsep yang

jelas. Dukungan terhadap proses eksternalisasi ini, dapat diberikan dengan

mendokumentasikan notulen rapat (bentuk eksplisit dari knowledge yang

tercipta saat diadakannya pertemuan) ke dalam bentuk elektronik untuk

kemudian dapat dipublikasikan kepada yang berkepentingan. Perusahaan

telah mendatangkan expert untuk melakukan serangkaian kegiatan sesuai

dengan bidang keahliannya, yang tidak dimiliki oleh perusahaan. Dengan

mendatangkan expert, akan terdapat knowledge baru dalam perusahaan yang

dapat dipelajari, dikembangkan dan dimanfaatkan untuk meningkatkan

kompetensi sumber daya.

Kombinasi

Proses konversi knowledge melalui kombinasi adalah mengkombinasikan

berbagai explicitknowledge yang berbeda untuk disusun ke dalam sistem KM.

Media untuk proses ini dapat melalui intranet (forum diskusi), database

perusahaan dan internet untuk memperoleh sumber eksternal. Fitur-fitur

enterprise portal seperti knowledgeorganizationsystem yang memiliki fungsi

untuk pengkategorian informasi (taksonomi), pencarian, dan sebagainya

sangat membantu dalam proses ini. Data yang telah tersimpan dalam sistem

dianalisis terutama untuk analisis data kondisi daerah, keuangan, operasional,

serta yang bersifat strategis, seperti pembuatan indikator-indikator kinerja.

Demikian pula content management memiliki fungsi untuk mengolah

informasi perusahaan baik terstruktur (database) maupun tidak terstruktur

(dokumen, laporan, notulen) dapat mendukung proses kombinasi ini.

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

13

Internalisasi

Semua dokumen data, informasi dan knowledge yang sudah

didokumentasikan dapat disebarkan, dan terjadilah peningkatanknowledge

SDM. Sumber-sumber explicit knowledge dapat diperoleh melalui media

intranet (database perusahaan), surat edaran atau surat keputusan, papan

pengumuman dan internet serta media massa sebagai sumber external untuk

dapat mendukung proses ini sistem perlu memiliki alat bantu pencarian dan

pengambilan dokumen. ContentManagement, selain mendukung proses

kombinasi, juga dapat memfasilitasi proses internalisasi pemicu untuk proses

ini adalah penerapan “learningbydoing”. Fitur-fitur terdapat pada fungsi

learningakan sangat membantu terlaksananya proses ini. Selain itu

pendidikan dan pelatihan (training) dapat mengubah pelajaran tertulis

(explicitknowledge) menjadi tacitknowledge pada karyawan.

Menurut Setiarso (2009, p35), faktor budaya memegang peran yang sangat

penting dalam mendukung proses penciptaan knowledge perusahaan dan keberhasilan

knowledge manajemen di perusahaan. Berbagi knowledge berarti setiap anggota

perusahaan menyadari pentingnya knowledge bagi perusahaan, bersama-sama ingin

membangun knowledge perusahaan, serta rela membangun budaya knowledgesharing di

dalam diri SDM suatu perusahaan.

2.2.2 Tahapan identifikasi Knowledge

Menurut Probst et al, identifikasi knowledge dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:

Structural knowledge

Merupakakan explicit knowldege dan sudah terdokumentasi dalam bentuk kertas

(hardcopy) maupun secara digital (softcopy).Structural knowledge yang ada

dalam perusahaan ini yaitu hal-hal yang terkait dalam struktur organisasi seperti

job description dan proses bisnis.

Functional knowledge

Bertujuan untuk mengidentifikasi knowledge yang ada di diri seseorang

karyawan, yaitu melalui fungsi-fungsi pekerjaan tiap karyawannya.Functional

knowledge yang bersifat tacit harus didokumentasikan, sedangkan knowledge

yang bersifat explicit harus berada pada satu aplikasi yang sama, sehingga

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

14

memudahkan karyawannya dalam mengakses dan menggunakan knowledge

tersebut untuk diimplementasikan dalam proses kerja.

Behavioral knowledge

Ditujukan untuk mengidentifikasi tata cara dalam membagi atau

mendistribusikan knowledge dari individu ke karyawan lain, yang biasanya

diperoleh melalui diskusi antar karyawannya. Knowledge yang bersifat

behavioural, biasanya telah menjadi kebiasaan dan membudaya di perusahaan.

2.2.3 Knowledge Management System Cycle

Menurut Turban dan Volonino (2010, p394) KM memiliki suatu siklus yang

terdiri dari enam langkah fungsi (lihat Gambar 2.2). Alasan sistem tersebut berada

dalam siklus karena knowledge secara dinamik disempurnakan dari waktu ke waktu.

Knowledge dalam suatu sistem KM yang baik tidak akan pernah sempurna, karena

seiring berjalannnya waktu keadaan lingkungan terus berubah dan knowledge harus

selalu update untuk merepresentasikan perubahan tersebut.

Fungsi siklus KM menurut Turban dan Volonino (2010, p394) meliputi :

a) Create Knowledge : knowledge tercipta sebagai suatu cara baru dalam

melakukan sesuatu atau mengembangkan know-how, terkadang external

knowledge termasuk di dalamnya.

b) Capture Knowledge: knowledge baru harus diidentifikasi sebagai sesuatu yang

bernilai dan dapat direpresentasikan dengan beralasan.

c) Refine Knowledge: knowledge baru harus ditempatkan dalam suatu makna

sehingga dapat ditindaklanjuti.

d) Store Knowledge: knowledge yangberguna harus disimpan dalam knowledge

repository dengan format sistematis, sehingga semua bagian dalam organisasi

dapat mengaksesnya.

e) Manage Knowledge: knowledge harus tetap update dan dapat di review untuk

memastikan knowledge tersebut relevan dan akurat.

f) Disseminate Knowledge:knowledge harus tersedia dalam format yang berguna

bagi organisasi kapan dan di mana saat dibutuhkannya.

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

CreateCapture

Disseminate

Manage

Store

RefineKnowledge

15

Gambar 2.2 Siklus Knowledge Managemen tmenurut Turban dan Volonino (2010).

2.2.4 Manfaat Implementasi KM

Menurut Tobing (2007, p38) keuntungan dan manfaat KM sangat beragam dan

cukup banyak, antara lain:

Meningkatkan kolaborasi dalam perusahaan.

Meningkatkan keterampilan karyawan.

Meningkatkan mutu produk dan layanan.

Meningkatkan mutu pengambilan keputusan.

Menurut Andriarto, et al (2008, p3) KM memiliki manfaat serta fungsi penting

yang terbagi dalam empat hal yaitu: mengidentifikasi aset kunci dari knowledge ada di

dalam perusahaan, merefleksikan apa yang organisasi diketahui,saling berbagi segala

knowledge kepada siapapun yang membutuhkannya, menerapkan penggunaan

knowledge untuk meningkatkan kinerja organisasi.

2.2.10 Strategi Framework KM

Menurut Brizga dan Geraghty pada jurnal Strategic Framework for Integrated

Natural Resource Knowledge Management (2011: 9) yaitu dengan tujuan dari strategi

framework, KM didefinisikan dalam hubungan pada ”Knowledge Hierarchy”. Strategi

framework berfokus dalam pengaturan knowledge yang sesuai dengan informasi dan

data yang ada.

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

16

Gambar2.3Hierarchy Knowledge

Sumber: Brizga dan Geraghty (2011: 10)

2.2.11 Kesempatan dan Risiko KM

Menurut Brizga dan Geraghty pada jurnal Strategic Framework for Integrated

Natural Resource Knowledge Management (2011: 15)menyatakan, KMadalah pusat

dari pengaturan bahan baku. Terdapat ksesmpatan pada KMyang baik, namun terdapat

pula berbagai risiko pada KM yang kurang baik.

Kesempatan dalam KM

o Peningkatan jumlah dan informasi kompleks berdasarkan kondisi

lingkungan yang sedang berjalan.

o Pengembangan dari KMS membuat perusahaan dan karyawannya

mampu untuk tetap kuat.

o Pengembangan struktur organisasi untuk menjaga dan menghasilkan

yang terbaik.

o KM yang bagus akan menghasilkan langkah dalam mengembangkan

”wisdom”.

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

17

Risiko dalam KM

o Kehilangan data / rekaman / informasi.

o Kehilangan tacit knowledge dari karyawan.

o Kurangnya koordinasi bersama, terjadi duplikasi.

o Data Overload yang mengakibatkan peningkatan jumlah dan informasi

kompleks berdasar pada lingkungan.

o Adanya sekumpulan dari data yang tidak berguna.

o Rancangan yang kurang bagus, termasuk kurangnya konsistensi waktu

atau pembentukan aplikasi dalam pencatatan data, membuat menjadi

rumit atau tidak mungkin.

o Datayang tidak dapat diakses.

o Keputusan yang diambil dengan tidak menunjukan keberadaan

knowledge yang ada (knowledge tidak terbagi atau tersebar).Biaya dan

bahan baku yang terbuang.

2.2.12 KM Proses

Menurut NHS National Library for Health : Knowledge Management

Specialist Library pada jurnal ABC of Knowledge Management (2005: 57-58)

menyatakan, dalam rangka mengembangkan KM di dalam organisasi pada awalnya

dibutuhkan pemilihan dan implementasi sekelompok proses yang dapat membantu

organisasi untuk menjadi lebih baik dalam pembuatan, pencarian, mendapatkan,

pengaturan, pembagian dan penggunaan knowledge dalam rangka untuk mencapai goal

organisasi. Berikut beberapa contoh prosesnya, yaitu :

Melakukan auditknowledge untuk mengindentifikasi kebutuhan, sumber

daya, dan alur dari knowledge.

Membuat strategi knowledge untuk memandu sampai ke tujuan.

Menghubungkan orang-orang dengan membagi tacit knowledge

menggunakan pendekatan seperti komunitas praktek atau pembelajaran event.

Mengubungkan orang dengan informasi dalam membagi explicit knowledge

menggunakan pendekatan seperti membuat simpanan data praktek,

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

18

menggunakan proses pengaturan isi untuk meyakini bahwa explicit

knowledge yang ada mudah untuk diakses, terjamin keasliannya.

Membuat kesempatan pada orang-orang untuk mendapatkan knowledge yang

baru.

Membantu orang dalam melakukan proses pencarian dan penggunaan

knowledge.

Membantu orang dalam membagi knowledge melalui cara yang dapat

merubah pemikiran seseorang menggunakan cara teknik berbagi pengalaman.

2.2.13 Aturan kunci yang dibutuhkan dalam KM

Menurut Nancy Dubois jurnal Knowledge Management : Background Paper

for the Development of an Knowledge Management Strategy for Public Health in

Canada (2008: 27) yang dikutip dari The South East Public Health Knowledge

Management Strategy (2005) menyatakan, mengidentifikasi aturan kunci yang

dibutuhkan dalam KM. Diantaranya terdapat lima proses yang berkaitan kebudayaan

dari organisasi yaitu :

Mengembangkan infrastruktur IT dan meningkatkan akses dalam pencarian

sumber daya.

Pengaturan dan membuktikan fakta-fakta yang terkait.

Mendapatkan fakta yang diperoleh dari penelitian data dan pengalaman.

Meningkatkan kapasitas dalam penyebaran knowledge.

Mendukung komunitas pada praktik.

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

19

Lima proses diatas digambarkan dalam bentuk rangkaian grafik di bawah ini

Gambar 2.4Aturan Kuncidalam KM

Sumber: Nancy Dubois (2008: 27)

2.2.14 KM Model

Menurut Dalkir (2011: 238-241) ada cukup banyak KM model dan salah satu

yang telah diimplementasikan di berbagai macam organisasi adalah Infosys model

(Kochikar 2000). Model Infosys juga konsisten dengan berdasarkan pendekatan Paulk et

al (1995) capability mature model (CMM) yang diantaranya:

Initial adalah proses dari sesuatu yang kacau balau, tidak jelas atau tidak

memiliki arti yang cukup baik.

Repeatable adalah proses utama yang dibangun dan terdapat tingkatan aturan

yang saling berkaitan didalamnya.

Defined adalah seluruh proses yang telah memiliki arti, terdokumentasi,

memiliki standar, dan saling terintegrasi.

Managed adalah proses yang telah diukur dengan mendapatkan data secara

lengkap pada proses dan kualitasnya.

Optimizing adalah peningkatan proses secara berkelanjutan dilakukan dan

dalam rangka mendapatkan timbal balik dan untuk mengarahkan ide dan

teknologi baru.

Tabel 2.1 Infosys KM maturity model

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

20

Level Organization capability Karakteristik/key result

areas

Default o Menyelesaikan

ketergantungan

terhadap keahlian dan

kemampuan

o Tidak terstruktur

pada pembelajaran

pekerjaan,

pengulangan

knowledge,

pembagian

knowledge tidak

lancer

Reactive o Memiliki kemampuan

untk menjalankan

tugas dari bisnis

utama secara berulang

o Setiap orang akan

sadar terhadap

knowledge

o sebagai aset utama

dalam pelatihan dan

menjadi penasehat

knowledge

o Proses berfokus pada

isi yang dituju

o Teknologi sebagai

pengatur informasi

Aware o Memiliki kemampuan

dalam mengambil

keputusan

o Memiliki kemampuan

untuk memberikan

pengaruh kepada

keahlian pihak

internal

o Berkemampuan dalam

mengatur tim secara

virtual

o Setiap orang akan

memiliki

pengetahuan tentang

KM

o Proses dari

pengaturan isi

struktur berupa

taxonomy knowledge,

pembangunan

teknologi knowledge

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

21

o Terbentuknya grup

KM

Convinced o Jumlah dari pembuat

keputusan untuk

strategi dan aplikasi

operasional dapat

menyebar

o Memiliki kemampuan

tinggi dalam

mempengaruhi pihak

internal dan keahlian

pihak external

o Organisasi dapat

mengukur keuntungan

produktifitas melalui

berbagi knowledge

o Memiliki kemampuan

dalam merasakan

terhadap perubahan

teknologi dan

lingkungan bisnis

o Munculnya berbagai

perubahan

o Tambahan nilai

terhadap isi

Pembangunan KM

untuk menopang KM

Sharing o Memiliki kemampuan

dalam mengatur

organisasi

o Memiliki kekuatan

dalam membuat

keputusan dalam

Return of Investment

o Menghasilkan proses

untuk mempengaruhi

munculnya ide baru

untuk keuntungan

bisnis

o Memiliki kemampuan

o Munculnya keahlian

yang saling

terintegrasi

o Memberikan

pengaruh dalam

aliran knowledge

o Inovasi management

dan kerjasama tim

yang bersatu

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

22

untuk mengganti arah

dari teknologi dan

lingkungan bisnis

2.2.15 The Inukshuk KM Model

\

Gambar 2.5Overview of the Inukshuk KM Model

Sumber : International Journal of Public Sector Management

Girard(Vol. 2 No. 1, 2010: 15)

Menurut Girard yang dikutip oleh Dalkir (2011: 91) Inukshuk KM model

dikembangkan untuk membantu departemen pemerintahan Canada dalam membantu

mengelola pengetahuan.Inukshuk telah digunakan selama berabad-abad, keterampilan

membangun sebuah Inukshuk secara tradisional melewati turun dari satu generasi ke

generasi berikutnya dengan masing-masing struktur memiliki tujuan tertentu.Awalnya

digunakan untuk menunjukan jalan ke tempat memancing atau ke desa terdekat di mana

traveler mungkin menemukan suatu arah, tetapi kemudian berkembang memiliki

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

23

kegunaan spiritual, menandai tempat penghakiman, dan pengambilan keputusan.Secara

keseluruhan Inukshuk telah berubah menjadi simbol harapan dan persahabatan.

Proses elemen Inukshuk secara langsung berasal dari Model SECI. Technology

dan culture merupakan elemen struktur penting yang membantu menjaga integritas

sebuah penelitian.Measure dan leadership ditempatkan di bagian paling atas untuk

mewakili pentingnya fungsi secara menyeluruh dalam mengukur dampak KM dan

menyediakan kepemimpinan serta dukungan untuk implementasi tersebut.

2.2.16 KnowledgeTaxonomy

Menurut Dalkir (2011: 124-125), dapat dianggap sebagai bangunan dari suatu

pengetahuan dan keahlian.Taxonomy merupakan sistem aplikasi dasar yang berguna

untuk memaparkan konsep-konsep dalam bentuk Hierarchical Model.Semakin tinggi

suatu konsep diletakan, maka semakin umum dan dapat dirincikan. Begitu juga

sebaliknya, semakin rendah suatu konsep, maka semakin spesifik nama dari satu

subclass.

Menurut Dalkir (2011: 125), Konsep penting yang menggaris bawahi taksonomi

adalah gagasan tentang turunan. Setiap node merupakan suatu sub kelompok dari kelas

atasnya, itu mengartikan bahwa simpul yang lebih tinggi akan di pindahkan dari kelas

induk ke anak.

Menurut Dalkir (2011: 126), Taxonomy adalah suatu skema klasifikasi

kelompok yang saling terkait bersama-sama, sering dinamai sebagai suatu jenis konsep

hubungan kepada satu sama lain dan memberikan pengertian tentang kategori secara

umum dibandingkan contoh atau kasus khusus. Skema klasifikasi dapat sangat bersifat

pribadi, seperti contoh penamaan pada sebuah folder pribadi.

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

24

Gambar 2.6 Contoh Gambar Taxonomy

Sumber: Dalkir (2011: 125)

2.3 Teori-teori Khusus

2.3.1 Pengertian Object-Oriented Approach (OOA)

Menurut Satzinger et al. (2009: 59), menyatakan object-oriented approach

memandang Sistem Informasi (SI) sebagai kumpulan objek-objek yang

saling berinteraksi dan bekerja sama untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.

Secara konseptual, di dalam SI tidak memiliki proses atau program, data

entitas atau files. Sistem terdiri dari objek-objek. Objek adalah sebuah hal di

dalam sistem komputer yang dapat merespon pesan-pesan.

Menurut Satzinger et al. (2009: 60), OOA dibagi tiga pendekatan:

o Object-Oriented Analysis: Memberi arti kepada seluruh tipe objek untuk

melakukan pekerjaan di dalam sistem, menampilkan interaksi user (use

case) yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.

o Object-Oriented Design: Memberi arti kepada seluruh penambahan tipe

objek (additional type objects) yang dibutuhkan untuk

mengkomunikasikan antara orang dan perangkat di dalam sistem,

menampilkan bagaimana objek-objek saling berinteraksi untuk

menyelesaikan tugasnya, dan menyempurnakan arti dari setiap objek

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

25

sehingga dapat diterapkan dengan menggunakan sebuah bahasa yang

spesifik.

o Object-Oriented Programming: Menulis peryataan dalam bahasa

pemrograman untuk mendefinisikan setiap tipe objek lakukan, termasuk

memberi pesan kepada objek lainnya.

2.3.2 Pengertian Unified Modelling Language (UML)

Berikut ini adalah definisi dari UML menurut beberapa ahli, yaitu:

Menurut Satzinger et al. (2009: 48) UML adalah serangkaian standar

konstruksi model dan notasi yang dikembangkan secara khusus untuk

pengembangan object-oriented.

Menurut Whitten et al. (2004: 371) UML adalah satu set konversi pemodelan

yang digunakan untuk menggambarkan sebuah sistem software dalam

bentuk objek-objek.

2.3.3 Activity Diagram

Menurut Satzinger et al. (2009: 141), definisi activitydiagram adalah sebuah

diagramworkflow sederhana yang menjelaskan bermacam-macam aktivitas pengguna

atau sistem, orang yang melakukan setiap aktivitasnya, dan aliran sequential user.

Menurut Satzinger et al. (2009: 141) Activity diagram merupakan salah satu dari

Unified Modelling Language (UML) diagram yang berasosiasi dengan object-oriented

approach. Workflow merupakan sequence dari langkah-langkah proses dari satu bisnis

transaksi atau permintaan pelanggan.

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

26

Gambar 2.7 Notasi Activity Diagram

Sumber: Satzinger et al. (2009: 142)

2.3.4 Event Table

Gamb

ar 2.8 Event Table

Sumber :Satzinger et al. (2009: 169)

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

27

Menurut Satzinger et al. (2009: 168), event table adalah catalog dari use case

yang yang berisi daftarevents dibaris dan informasi lainnya yang berada di setiap kolom

berdasarkan events tersebut.

Menurut Satzinger et al. (2009: 169), trigger adalah sebuah signal yang

memberitahu system mengenai suatu event yang terjadi, baik dari datangnya data yang

dibutuhkan atau suatu poin dalam suatu ketika.

Menurut Satzinger et al. (2009: 169), source adalah suatu agen eksternal atau

aktor yang menyediakan data kepada system.

Menurut Satzinger et al. (2009: 169), response adalah sebuah hasil, yang telah

diproduksi oleh system, yang akan diberikan kepada tujuan akhir.

Menurut Satzinger et al. (2009: 169), destination adalah suatu agen eksternal

atau aktor yang menerima data dari system.

2.3.5 Use Case Diagram

Menurut Satzinger et al. (2009: 242-246), use case adalah suatu aktivitas sistem

yang melaksanakan tugas, biasanya dalam menanggapi permintaan oleh pengguna di

dalam sistem. Actor adalah adalah orang yang menggunakan sistem dalam

melaksanakan perannya.

Masing-masing use case didefinisikan secara rinci untuk menentukan

persyaratan fungsional. Use Case juga menyediakan kerangka kerja untuk

merencanakan suatu proses pengulangan.

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

28

Gambar 2. 9Notasi use case

Sumber: Satzinger et al. (2009)

2.3.6 Use Case Description

Menurut Satzinger et al. (2009: 171) Usecase Description menjelaskan lebih

detail mengenai setiap aktivitas yang terdapat pada masing-masing use-case.

Gambar 2.10 Usecase Description.

Sumber :Satzinger et al. (2009: 174)

2.3.7 Domain Model Class Diagram

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

29

Menurut Satzinger et al. (2009: 184), Domain Model Class Diagram merupakan

sebuah UML class diagram yang menggambarkan cara kerja problem domain classes,

associations, dan attributes.

Nama Class

-Attribute 1

-Attribute 2

+Method_1()

+Method_2()

Class

Communication

Tipe-tipeMessage

Page 25: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

30

Gambar 2.11Notasi Domain Model Class Diagram

Sumber: Satzinger et al. (2009: 187)

Generalization/specializationAggregation

Page 26: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

Keterangan:

Class: Tipe atau klasifikasi dari objek yang sama.

Atribute: karakteristik dari sebuah objek yang memiliki nilai seperti

ukuran, bentuk, warna, lokasi dan lain sebagainya.

Methods: Behaviours atau operasi sebagai gambaran apa yang dapat

dilakukan oleh sebuah objek.

Message: Komunikasi dari objek yang saling berhubungan.

Generalization/specialization: Jika terdapat dua class dengan atribut yang

sama maka dapat dibentuk class baru (revised class).

Association:Jika terdapat hubungan many-to-many.

Aggregation digunakan untuk menggambarkan hubungan whole-part

antara aggregate (whole) dan komponen (part) dimana part dapat

berdiri terpisah.

2.3.8 State Mechine Diagram

Menurut Satzinger et al. (2009: 242) State Mechine Diagram adalah Sebuah

diagram yang menunjukkan kehidupan dari sebuah objek di states dan transitions

Gambar 2.12 Statechart Diagram

Sumber :Satzinger et al. (2009: 266)

2.3.9 First Cut Design Class Diagram

Menurut Satzinger et al. (2009: 413) First-cut Class Diagram adalah

diagram yang yang dikembangkan dengan menambahkan domain modelclass

Page 27: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

diagram dan juga membutuhkan 2 langkah yaitu mengelaborasi atribut dengan type

dan initial value information lalu menambahkan navigasi visibility arrow.

Gambar 2.13First-Cut Design Class Diagram

Sumber :Satzinger et al. (2009: 413)

2.3.10 System Sequence Diagram

Menurut Satzinger et al. (2009: 242) System Sequence Diagram adalah

Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara actor eksternal dan system

selama use case atau skenario.

Page 28: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

Gambar 2.14 Simple Sequence Diagram

Sumber :Satzinger et al. (2009: 253)

2.3.11 Data Access Layer System Sequence Diagram

Menurut Satzinger et al. (2009: 446) Data Access Layer SystemSequence

Diagram adalah diagram yang menjelaskan interaksi objek dan keputusan-keputusan

desain dokumen.

Gambar 2.15 Data Access Layer Sequence Diagram

Sumber :Satzinger et al. (2009: 322)

Page 29: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

2.3.12 Communication Diagram

Menurut Satzinger et al. (2009: 454-455) Communication Diagram adalah

Diagram yang menunjukkan gambaran yang berbeda dari salah satu usecase yang

menekankan coupling.

Gambar 2.16 Communication Diagram

Sumber :Satzinger et al. (2009: 456)

Page 30: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

2.3.13 Updated Class Diagram

Menurut Satzinger et al. (2009: 457) Updated Class Diagram adalah diagram

yang menggambarkan dokumentasi dari desain kelas-kelas dan menyajikan blueprint

untuk memprogramkan sistem.

Gambar 2.17 Updated Class Diagram

Sumber :Satzinger et al. (2009: 458)

Page 31: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

2.3.14 Package Diagram

Menurut Satzinger et al. (2009: 459) Package diagram adalah diagram

tingkat atas yang secara sederhana memungkinkan designer untuk mengasosiasikan

kelas-kelas dari kumpulan groups.

Gambar 2.18 Package Diagram

Sumber :Satzinger et al. (2009: 459)

2.3.15 User Interface (UI)

Menurut Satzinger et al. (2009: 531-541), UIadalah sistem itu sendiri dan

merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan end user saat sedang

menggunakan sistem seperti fisik, perseptual, dan konseptual.

Menurut Shneiderman yang dikutip oleh Satzinger et al. (2009: 541-544),

mengemukakan delapan aturan yang dapat digunakan sebagai dasar petunjuk yang

baik untuk merancang suatu UI. Delapan aturan ini disebut dengan  The Eight

Golden rules for designing interactive interfaces, yaitu:

Berusaha konsisten.

Page 32: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

Konsistensi dilakukan pada urutan tindakan, perintah, dan istilah yang

digunakan pada prompt, menu, serta layar bantuan.

Memungkinkan pengguna untuk menggunakan shortcut.

Ada kebutuhan dari pengguna yang sudah ahli untuk meningkatkan

kecepatan interaksi, sehingga diperlukan singkatan, tombol fungsi,

perintah tersembunyi, dan fasilitas makro.

Memberikan umpan balik informative.

Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem umpan

balik.Misalnya muncul suatu suara ketika salah menekan tombol pada

waktu memasukan data atau muncul pesan kesalahannya.

Merancang dialog untuk menghasilkan suatu penutupan.

Umpan balik informativeakan memberikan indikasi penutupan bahwa cara

yang dilakukan sudah benar dan dapat mempersiapkan langkah

berikutnya.

Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana.

Sedapat mungkin sistem dirancang sehingga pengguna tidak dapat

melakukan kesalahan fatal.Jika kesalahan terjadi, sistem dapat mendeteksi

kesalahan dengan cepat dan memberikan mekanisme yang sederhana dan

mudah dipahami untuk penanganan kesalahan.

Mudah kembali ke tindakan sebelumnya.

Hal ini dapat mengurangi ke khawatiran pengguna, karena pengguna

mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan, sehingga

pengguna tidak takut untuk mengeksplorasi pilihan-pilihan lain yang

belum biasa digunakan.

Mendukung tempat pengendali internal.

Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespon

tindakan yang dilakukan pengguna dari pada pengguna merasa bahwa

sistem mengkontrol pengguna.

Mengurangi beban ingatan jangka pendek.

Keterbatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan sederhana atau

banyak tampilan halaman yang sebaiknya disatukan, serta diberikan cukup

waktu pelatihan untuk kode, dan urutan tindakan.

Page 33: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewNotulen rapat ini kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge. Di dalam sistem

Menurut Satzinger et al. (2009: 531), perbedaan system interface dengan

user interface:

User Interface, yaitu tampilan yang menghubungkan

pengguna dengan sistem.

System Interface, yaitu tampilan yang menghubungkan sistem

satu dengan sistem lain.