library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2doc/2012-1... · web viewmenumbuhkan...

51
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Sikap Secara historis istilah sikap (attitude) digunakan pertama kali oleh Herbert Spencer tahun 1862, yang diartikan sebagai status mental seseorang. Sejumlah ahli psikologi seperti Louis Thurstone, Rensis Likert, Charles Osgood menyatakan bahwa sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan yang mana dapat memihak (favorable) maupun tidak memihak (unfavorable) pada suatu obyek tertentu. Sedangkan kelompok ahli psikologi sosial seperti Chave, Bogardus, LaPierre, Mead, dan Gordon Allport menganggap sikap sebagai kesiapan (kecenderungan potensial) untuk bereaksi pada suatu obyek dengan cara-cara tertentu. Dikatakan oleh ahli psikologi, W.J Thomas, batasan sikap sebagai tingkatan kecenderungan yang bersifat positif maupun negatif, yang berhubungan 10

Upload: lekhanh

Post on 11-Jul-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Pengertian Sikap

Secara historis istilah sikap (attitude) digunakan pertama kali oleh

Herbert Spencer tahun 1862, yang diartikan sebagai status mental seseorang.

Sejumlah ahli psikologi seperti Louis Thurstone, Rensis Likert, Charles

Osgood menyatakan bahwa sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi

perasaan yang mana dapat memihak (favorable) maupun tidak memihak

(unfavorable) pada suatu obyek tertentu. Sedangkan kelompok ahli psikologi

sosial seperti Chave, Bogardus, LaPierre, Mead, dan Gordon Allport

menganggap sikap sebagai kesiapan (kecenderungan potensial) untuk

bereaksi pada suatu obyek dengan cara-cara tertentu.

Dikatakan oleh ahli psikologi, W.J Thomas, batasan sikap sebagai

tingkatan kecenderungan yang bersifat positif maupun negatif, yang

berhubungan dengan obyek psikologi. Obyek psikologi di sini meliputi:

simbol, kata-kata, slogan, orang, lembaga, ide dan sebagainya.

Menurut Sarnoff mengidentifikasikan sikap sebagai kesediaan untuk

bereaksi (disposition to react) secara positif (favorably) atau secara negatif

(unfavorably) terhadap obyek-obyek tertentu. D.Krech dan R.S Crutchfield

berpendapat bahwa sikap sebagai organisasi yang bersifat menetap dari

proses motivasional, emosional, perseptual, dan kognitif mengenai aspek

dunia individu.

10

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

11

Sedangkan La Pierre memberikan definisi sikap sebagai suatu pola

perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan

diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap

stimuli sosial yang telah terkondisikan.

Meskipun ada beberapa perbedaan pengertian sikap, tetapi

berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas maka dapat disimpulkan

bahwa sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang menggerakkan untuk

bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di

dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya.

Selain itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya

positif atau negatif terhadap obyek atau situasi.

Selanjutnya La Pierre mendefinisikan sikap sebagai suatu pola

perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, dan predisposisi untuk

menyesuaikan dengan situasi sosial atau secara sederhana sikap adalah respon

terhadap stimuli sosialyang telah terkondisikan.

Kelompok ahli lain yang berorientasi pada triadic scheme

menganggap sikap sebagai konstelasi komponen kognitif, afektif, dan konatif

yang saling berinteraksi dalam memahami dan merasakan suatu obyek.

Secord dan Backman mendefinisikan sikap sebagai keteraturan tertentu

dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan

(konasi) seseorang terhadap suatu aspek tertentu. Komponen kognitif

berkaitan dengan kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa

yang benar bagi obyek sikap. Sesuatu yang telah diyakini akan menjadi suatu

stereotipe pada individu tersebut, sehingga pikirannya selalu terpola.

Misalnya, bila individu percaya bahwa mencuri adalah sesuatu yang buruk

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

12

maka kepercayaan tersebut akan selalu terpola pada pikirannya. Komponen

afektif menunjuk pada perasaan emosional subyektif seseorang terhadap

suatu obyek. Sedangkan komponen konatif merupakan struktur sikap yang

menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada

dalam diri seseorang dikaitkan dengan obyek sikap yang dihadapinya

(Azwar, 1995).

Muchielli menggambarkan sikap sebagai suatu kecenderungan mental

atau perasaan yang relatif tetap terhadap suatu kategori obyek, orang, atau

situasi tertentu. Recht menyatakan bahwa sikap menggambarkan kumpulan

kepercayaanyang selalu memasukan aspek penilaian, artinya sikap selalu

dapat ditafsirkan sebagai baik dan buruk atau positif dan negatif (Green,

1980).

Indikator Sikap (Bernstein, 2010) dikelompokkan kedalam tiga

komponen penting yaitu:

1. Kognisi (Cognitive)

Komponen yang mencakup penerimaan informasi dari lingkungan

melalui panca indera, memprosesnya, mengenali yang dipersiapkan,

membandingkannya dengan data yang telah dimiliki, mengklasifikasikan,

menyimpan dalam ingatan, serta menggunakannya dalam merespons

rangsangan.

2. Afeksi (Affective)

Komponen yang menjelaskan perasaan atau emosi individu terhadap

objek sikap.

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

13

3. Perilaku (Behavioral)

Komponen yang menjelaskan mengenai kecenderungan tindakan individu

terhadap objek sikap yang berasal dari masa lalu.

2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Sikap

1. Pengalaman pribadi

Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus

meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah

terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut melibatkan faktor

emosional. Dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan akan

pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas.

2. Kebudayaan

B.F. Skinner (dalam, Azwar 2005) menekankan pengaruh lingkungan

(termasuk kebudayaan) dalam membentuk kepribadian seseorang.

Kepribadian tidak lain daripada pola perilaku yang konsisten yang

menggambarkan sejarah reinforcement (penguatan, ganjaran) yang

dimiliki. Pola reinforcement dari masyarakat untuk sikap dan perilaku

tersebut, bukan untuk sikap dan perilaku yang lain.

3. Orang lain yang dianggap penting

Pada umumnya, individu bersikap konformis atau searah dengan sikap

orang-orang yang dianggapnya penting. Kecenderungan ini antara lain

dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk

menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

14

4. Media massa

Sebagai sarana komunikasi, berbagai media massa seperti televisi dan

radio, mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan

kepercayaan orang. Adanya informasi baru mengenai suatu hal

memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal

tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi tersebut, apabila

cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam mempersepsikan dan

menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.

5. Institusi Pendidikan dan Agama

Sebagai suatu sistem, institusi pendidikan dan agama mempunyai

pengaruh kuat dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya

meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu.

Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang

boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat

keagamaan serta ajaran-ajarannya.

6. Faktor emosi dalam diri

Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan

pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap

merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai

semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme

pertahanan ego. Sikap demikian bersifat sementara dan segera berlalu

begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang

lebih persisten dan lebih tahan lama. Contohnya bentuk sikap yang

didasari oleh faktor emosional adalah prasangka.

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

15

2.1.3 Pengertian Media Sosial

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya

bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog,

jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki

merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh

masyarakat di seluruh dunia.

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial

sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas

dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan

dan pertukaran user-generated content."

Ketika popularitas Facebook melampaui Google pada 2010, banyak

pengamat menilai bahwa inilah titik dimulainya tren penggunaan media sosial

sebagai sarana berinteraksi. Cakupan yang luas serta sifat interaktif yang

dimiliki media sosial mampu menarik minat para pebisnis, konsumen, dan

pemasang iklan untuk terlibat di dalamnya.

Pada 2011, media sosial mulai mempengaruhi pasar investasi global.

Perannya cukup signifikan. Banyak pelaku bisnis yang terbantu dalam

menjalankan strategi pemasaran.

Studi dari KPMG, jaringan global perusahaan profesional penyedia

jasa layanan audit menemukan bahwa 70 persen dari perusahaan bisnis kini

terintegrasi dengan media sosial. Facebook merupakan pemimpin pasar

dengan 800 juta pengguna aktif. Jeremy Heimans, CEO dan co-founder

Purpose, juga melihat adanya hubungan positif antara kebangkitan media

sosial dan benefitnya dengan para pelaku bisnis.

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

16

Tahun lalu media sosial mengalami pertumbuhan yang luar biasa.

Banyak situs media sosial yang jumlah anggotanya naik berlipat ganda.

Facebook, Twitter, YouTube, Myspace, dan LinkedIn adalah contoh dari

media sosial yang bisa cepat beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Heimans percaya bahwa bisnis saat ini sangat memerlukan kehadiran

media sosial sebagai sarana promosi untuk meraih kesuksesan. “Tentu saja

saya melihat para pelaku bisnis membutuhkan sebuah strategi. Pada abad ke-

21 seperti ini media sosial adalah bagian dari strategi bisnis itu sendiri,”

katanya.

Media sosial, menurut Heimans, telah membentuk suatu hubungan

positif antara perusahaan dan target konsumen mereka. “Media sosial

membantu perusahaan untuk lebih transparan dan melibatkan dialog interaktif

dengan para pemegang saham serta konsumen,” ucap Heimans.

Kunci dari keberhasilan strategi dari sebuah media sosial terletak pada

kontennya. Media sosial harus bisa membaca keinginan orang banyak. Orang

akan tertarik bergabung dengan sebuah media sosial karena adanya persepsi

yang sama. Lalu, mereka ingin merasa dihargai.

Jeff Bezos, CEO Amazon, mengatakan media sosial memiliki

kekuatan dahsyat dalam membangun persepsi orang terhadap sebuah produk.

Menurut dia, di dunia nyata, pelanggan yang mengalami pengalaman

buruk dengan suatu produk atau jasa akan mengungkapkan kekecewaannya

pada enam orang terdekat. “Di dunia maya, ia dapat mengadu kepada 6.000

orang lain,” katanya.

Hal serupa diungkapkan oleh Carlos Dominguez, Senior Vice

President Cisco. “Ada kekhawatiran dari perusahaan. Mereka takut harga

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

17

saham jatuh bila banyak hal buruk seputar produk mereka diperbincangkan

dalam media sosial.”

Media sosial teknologi mengambil berbagai bentuk termasuk majalah,

forum internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki, podcast, foto atau

gambar, video, peringkat dan bookmark sosial. Dengan menerapkan satu set

teori-teori dalam bidang media penelitian (kehadiran sosial, media kekayaan)

dan proses sosial (self-presentasi, self-disclosure) Kaplan dan Haenlein

menciptakan skema klasifikasi untuk berbagai jenis media sosial dalam

artikel Horizons Bisnis mereka diterbitkan dalam 2010.

2.1.4 Jenis Media Sosial

Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial:

(1) Proyek Kolaborasi

Website mengijinkan usernya untuk dapat mengubah, menambah,

ataupun me-remove konten – konten yang ada di website ini. Contohnya

Wikipedia.

(2) Blog dan microblog

User lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti

curhat ataupun mengkritik kebijakan pemerintah. Contohnya Twitter.

(3) Konten

Para user dari pengguna website ini saling berbgai konten – konten

media, baik seperti video, e-book, gambar, dan lain – lain. Contohnya

Youtube.

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

18

(4) Situs jejaring sosial

Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan cara

membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain.

Informasi pribadi itu bisa seperti foto – foto. Contohnya Facebook.

(5) Virtual game world

Dunia virtual, di mana mengreplikasikan lingkungan 3D, pengguna bisa

muncul dalam bentuk avatar–avatar yang diinginkan serta berinteraksi

dengan orang lain selayaknya di dunia nyata. Contohnya game online.

(6) Virtual social world

Dunia virtual yang di mana penggunanya merasa hidup di dunia virtual,

sama seperti virtual game world, berinteraksi dengan yang lain. Namun,

Virtual Social World lebih bebas, dan lebih ke arah kehidupan,

Contohnya second life.

2.1.5 Tujuan Media Sosial

Ciri-ciri Media Sosial, Media sosial mempunyai ciri - ciri sebagai

berikut:

(1) Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa ke

berbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet.

(2) Pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper.

(3) Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya.

(4) Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi.

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

19

2.1.6 Perkembangan Media Sosial

Perkembangan dari Media Sosial itu sendiri sebagai berikut:

1. 1978 Awal dari penemuan Sistem papan buletin yang memungkinkan

untuk dapat berhubungan dengan orang lain menggunakan surat

elektronik , ataupun mengunggah dan mengunduh perangkat lunak,

semua ini dilakukan masih dengan menggunakan saluran telepon yang

terhubung dengaan modem.

2. 1995 Kelahiran dari situs GeoCities, situs ini melayani Web Hosting yaitu

layanan penyewaan penyimpanan data-data website agar halaman website

tersebut bisa di akses dari mana saja, dan kemunculan GeoCities ini

menjadi tonggak dari berdirinya website - website lain.

3. 1997 Muncul situs jejaring sosial pertama yaitu Sixdegree.com walaupun

sebenarnya pada tahun 1995 terdapat situs Classmates.com yang juga

merupakan situs jejaring sosial namun, Sixdegree.com di anggap lebih

menawarkan sebuah situs jejaring sosial di banding Classmates.com.

4. 1999 Muncul situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger. situs ini

menawarkan penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri.

sehingga pengguna dari Blogger ini bisa memuat hal tentang apapun.

termasuk hal pribadi ataupun untuk mengkritisi pemerintah. sehingga bisa

di katakan blogger ini menjadi tonggak berkembangnya sebuah Media

sosial.

5. 2002 Berdirinya Friendster, situs jejaring sosial yang pada saat itu

menjadi booming, dan keberadaan sebuah media sosial menjadi

fenomenal.

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

20

6. 2003 Berdirinya LinkedIn, tak hanya berguna untuk bersosial, LinkedIn

juga berguna untuk mencari pekerjaan, sehingga fungsi dari sebuah

Media Sosial makin berkembang.

7. 2003 Berdirinya MySpace, MySpace menawarkan kemudahan dalam

menggunakannya, sehingga MySpace di katakan situs jejaring sosial yang

user friendly.

8. 2004 Lahirnya Facebook, situs jejaring sosial yang terkenal hingga

sampai saat ini, merupakan salah satu situs jejaring sosial yang memiliki

anggota terbanyak.

9. 2006 Lahirnya Twitter, situs jejaring sosial yang berbeda dengan yang

lainnya, karena pengguna dari Twitter hanya bisa mengupdate status atau

yang bernama Tweet ini yang hanya di batasi 140 karakter.

10. 2011 Lahirnya Google+, google meluncurkan situs jejaring sosialnya

yang bernama google+, namun pada awal peluncuran. Google+ hanya

sebatas pada orang yang telah di invite oleh google. Setelah itu Google+

di luncurkan secara umum.

Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang

seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional

seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga

kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media

sosial bisa mengakses menggunakan media sosial dengan jaringan internet

bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal

dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Pengguna media sosial dengan bebas

bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video,

grafis, dan berbagai model content lainnya.

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

21

Menurut Antony Mayfield dari iCrossing, media sosial adalah

mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide,

bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat,

menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan

membangun sebuah komunitas. Intinya, menggunakan media sosial

menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa

diakses dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah

alasan mengapa media sosial berkembang pesat. Tak terkecuali, keinginan

untuk aktualisasi diri dan kebutuhan menciptakan personal branding.

Perkembangan dari media sosial ini sungguh pesat, ini bisa di lihat

dari banyaknya jumlah anggota yang di miliki masing - masing situs jejaring

sosial ini, berikut tabel jumlah anggota dari masing - masing situs yang di

kutip dari (August E. Grant:297) pada 1 mei 2010:

Tabel 2.1 Jumlah Anggota Media Sosial

No Nama Situs Jumlah Member

1 Facebook 250.000.000

2 MySpace 122.000.000

3 Twitter 80.500.000

4 LinkedIn 50.000.000

5 Ning 42.000.000

Sumber: Media sosial dan swasta

Kerangka sarang lebah mendefinisikan bagaimana media sosial

layanan fokus pada beberapa atau semua tujuh blok bangunan fungsional

(identitas, percakapan, berbagi, kehadiran, hubungan, reputasi, dan

kelompok). Bangunan blok tersebut membantu memahami kebutuhan

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

22

pertunangan dari audiens media sosial. Sebagai contoh, pengguna LinkedIn

peduli kebanyakan tentang identitas, reputasi dan hubungan, sedangkan blok

utama YouTube bangunan berbagi, percakapan, kelompok dan reputasi.

Banyak perusahaan membangun wadah sosial sendiri yang mencoba

untuk menghubungkan blok bangunan tujuh fungsional sekitar merek mereka.

Ini adalah komunitas swasta yang melibatkan orang-orang di sekitar tema

yang lebih sempit, seperti di sekitar panggilan tertentu, merek atau hobi, dari

wadah media sosial seperti Facebook atau Google+.

Sementara jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa

membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk

berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain

Facebook, Myspace, Plurk, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan

media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet.

Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan

memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta

membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.

Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media

sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses Facebook atau

Twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan

menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa

mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap

arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia.

Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan

media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

23

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Social Media Marketing

Associate for the San Francisco Museum of Modern Art (SFMOMA), Ian

Padgham, didapatkan hasil sebagai berikut :

Sebagian besar pengguna internet menghabiskan jam kerjanya di

internet (69% responden menghabiskan 0-3 jam untuk pribadi, 52%

menghabiskan 4-7 jam sehari untuk pekerjaan, aktivitas sekolah.

Pesan Elektronik – 94%

Media Sosial – 47%

Urusan pekerjaan 42%

Membaca berita – 36%

Sementara persentase terendah penggunaaan internet dilakukan untuk

menulis blog dan multimedia.

2.1.7 Dampak Media Sosial

Tempat online terbaik untuk organisasi untuk menjangkau konsumen

yang ditargetkan pada saat ini terletak pada jaringan sosial. Sebagaimana

ditunjukkan dalam survei, ada banyak kegiatan di bidang jaringan sosial.

Misalnya, ketika ditanya di mana mereka posting foto-foto online, 64%

responden memilih jaringan sosial sementara 27% mengatakan mereka tidak

pernah mengirim gambar online sama sekali. Ini berarti bahwa hanya 9%

responden diposting foto di situs lain selain (atau di samping) jaringan sosial.

Ini juga menunjukkan bahwa setidaknya 64% dari pengguna internet aktif di

jaringan sosial dan sangat interaktif dalam diri mereka. Jika mereka posting

gambar, mereka mungkin melihat foto orang lain dan dapat menghargai

upaya organisasi untuk menampilkan foto atau konten lainnya.

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

24

Penelitian juga menunjukkan bahwa sejumlah besar pengguna internet

berpikir perusahaan harus menggunakan jaringan sosial. Sebuah penelitian

menghasilkan 72% responden setuju bahwa media sosial adalah "ide yang

baik" bagi perusahaan untuk melakukan promosi. Pengguna internet percaya

bahwa media sosial bermanfaat bagi perusahaan karena dapat mengajak

pelanggan untuk mengetahui perusahaan, selain itu dapat meningkatkan

kesadaran organisasi dan masalah yang ada, tujuan atau produk, dan

memungkinkan mereka untuk mencapai pelanggan baru. 28% responden

yang tidak menemukan jaringan sosial sangat bermanfaat untuk bisnis

memiliki berbagai alasan tetapi banyak menyatakan bahwa itu tergantung

pada perusahaan. Namun, pendapat ini tidak dimiliki oleh mayoritas.

2.1.8 Brand

Brand (merek) merupakan salah salah satu bagian terpenting dari

suatu produk. Merek dapat menjadi suatu nilai tambah bagi produk baik itu

produk yang berupa barang maupun jasa. Sebagai contoh: Apabila terdapat 2

(dua) buah botol parfum yang diisi dengan jenis parfum yang sama baik

dalam hal kualitas maupun kuantitas, maka parfum yang diberi merek akan

lebih dianggap bernilai, lebih bagus dan lebih berkualitas dibandingkan

dengan parfum yang tidak diberi merek.

Nilai tambah ini sangat menguntungkan bagi produsen atau

perusahaan. Karena itulah perusahaan berusaha terus memperkenalkan merek

yang dimilikinya dari waktu ke waktu, terutama konsumen yang menjadi

target marketnya.

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

25

Pengertian tentang merek, “Merek adalah istilah, tanda, simbol,

desain atau kombinasi dari semuanya ini yang dimaksudkan untuk

mengidentifikasikan produk atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual,

yang membedakan produk/jasa tersebut dengan produk lain terutama produk

saingannya” (Kotler,1987, p. 440).

Elemen – elemen dari merek adalah:

1) Nama

2) Logo

3) Simbol

4) Desain

5) Slogan

6) Kemasan

Beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan elemen

merek:

1) Mudah diingat

Artinya elemen merek yang dipilih hendaknya yang mudah diingat, dan

disebut/diucapkan. Simbol, logo, nama yang digunakan hendaknya

menarik, unik sehingga menarik perhatian masyarakat untuk diingat dan

dikonsumsi.

2) Memiliki makna

Artinya elemen merek hendaknya mengandung sebuah makna maupun

penjelasan/ deskripsi dari produk. Diharapkan makna ini dapat

mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi produk tersebut.

Deskripsi makna yang terkandung dapat berupa:

a) informasi umum tentang kategori dan isi dari produk

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

26

b) informasi tentang komposisi penting yang ditonjolkan produk dan

manfaat dari produk.

3) Menarik dan lucu

Pendekatan lain untuk menarik perhatian konsumen adalah dengan

variasi elemen merek yang unik, lucu, pemilihan elemen yang kaya akan

visualisasi dan imajinasi. Dalam hal ini yang ditonjolkan adalah desain

yang menarik dan lucu.

4) Fleksibel

Artinya elemen merek dapat dimengerti dan tetap dapat diterima oleh

daerah/pasar, bahkan budaya lain. Nama yang digunakan pun tidaklah

terlalu sulit untuk diterjemahkan. Seringkali pemilihan elemen merek

mudah diingat oleh masyarakat lokal, namun sangatlah sulit dimengerti

oleh masyarakat lain. Hal ini tentunya akan menghambat produsen untuk

masuk dalam pasar yang baru.

5) Legal

Artinya brand elemen tersebut sah menurut hukum dan undang–undang

yang berlaku, sehingga berada di bawah perlindungan hukum.

Hal – hal yang berkaitan erat dengan merek adalah :

1) Nama merek (brand name), yaitu bagian dari suatu merek yang dapat

diucapkan atau dilafalkan. Contoh : Avon, Toyota, Disneyland,

Pepsodent, dan lain-lain.

2) Tanda merek (brand mark), yaitu bagian dari merek yang dapat

dikenali,namun tidak dapat dibaca atau diucapkan. Tanda merek ini

berupa logo, simbol, warna, gambar, desain.

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

27

Faktor – faktor yang mendasari pemberian nama merek sebuah produk antara

lain:

1) Pemberian nama berdasarkan pencipta produk.

Contoh: Estee Lauder Cosmetics, Orville Redenbacher popcorn

2) Pemberian nama berdasarkan tempat

Contoh: Surabaya Plaza Hotel, British Airways, Sante Fe Cologne

3) Pemberian nama berdasarkan nama hewan / burung

Contoh: Mustang automobiles, rokok Kuda Mas

4) Pemberian nama berdasarkan obyek/benda tertentu

Contoh: Apple computers

5) Pemberian nama berdasarkan arti/makna produk tersebut,yang berarti

nama menjelaskan keberadaan produk yang dipasarkan. Contoh: Just

Juice

6) Pemberian nama berdasarkan fungsi atau kegunaan produk

Contoh : Mop and Glo floor cleaner: produk pembersih lantai

Karakter brand supaya menjadi brand yang berpotensi

1) A quality product

Sejak kepuasaan konsumen digunakan untuk mengukur nilai-nilai merek

(brand values), kualitas adalah nomor satu yang diinginkan konsumen.

2) Being first

Menjadi yang pertama dalam pasar, bukan dalam teknologi.

3) Unique positioning concept

Merek harus memiliki posisi konsep yang unik, yang akan membedakan

dari pesaingnya

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

28

4) Strong communications program

Brand yang sukses harus disertai dengan penjualan yang efektif,

pengiklanan, kampanye promosi yang akan mengkomunikasikan fungsi

dari brand itu dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dengan usaha

yang keras, dan komitmen untuk memperkuat komunikasi itu, maka akan

menimbulkan kesadaran konsumen akan brand tersebut.

5) Time and Consistency

Merek tidak dibangun dalam waktu yang cepat, membutuhkan waktu

untuk membangun merek tersebut dan nilai-nilai yang ada di dalamnya.

Dalam memelihara nilai-nilai merek dibutuhkan waktu yang

berkesinambungan (terus– menerus) dan dihubungkan dengan perubahan

lingkungan.

Fungsi brand (merek) :

1) Bagi konsumen :

a) Identifikasi mutu produk, baik berupa barang maupun jasa.

Mutu/kualitas produk berupa barang nyata/tampak dari kondisi barang

tersebut, baik dari kualitasnya sampai pada kemasan barang.

Sedangkan produk yang berupa jasa, mutu/kualitas pelayanan adalah

pelayanan kepada tamu.

b) Merek meningkatkan efisiensi pembeli. Dengan adanya nama/merek

maka akan memudahkan pembeli menemukan produk yang

dicari/diminati. Hal ini tentunya lebih efisien dan efektif.

c) Membantu menarik perhatian konsumen atas suatu produk baru yang

mungkin memberikan keuntungan bagi mereka.

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

29

d) Untuk membantu mencegah terjadinya hal–hal yang tidak diinginkan

okonsumen/resiko konsumen, baik resiko dalam hal kesehatan, resiko

kesalahan fungsi produk, kesalahan harga, ataupun resiko

ketidaklayakan produk/jasa tersebut dikonsumsi.

2) Bagi produsen, penjual :

a) Memudahkan penjual untuk memproses pesanan dan menelusuri

masalah yang timbul.

b) Sebagai perlindungan hukum terhadap ciri khas produk, sehingga

tidak ada produk lain yang meniru.

c) Membantu penjual dalam melakukan segmentasi pasar

d) Membantu penjual dalam menarik pelanggan/konsumen yang setia

dan yang menguntungkan.

e) Membantu membangun citra perusahaan/produsen (jika merek

tersebut menimbulkan persepsi positif di masyarakat)

f) Mengidentifikasikan produk dalam perdagangan

g) Mengidentifikasikan keunggulan produk yang dimiliki, yang

membedakan produk tersebut dengan produk lain, terutama produk

saingan.

Perusahaan baik perusahaan barang maupun jasa berusaha meningkatkan

kekuatan mereknya di pasaran dari waktu ke waktu. Dalam hal ini produsen

akan berusaha memperkenalkan produknya terutama keunggulan produk

yang tidak dimiliki oleh produk lain.

Keberadaan merek bukan hanya semata–mata menunjukkan nama dari

sebuah produk, namun lebih dari itu, merek menunjukkan nilai tambah dari

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

30

produk dalam berbagai dimensi, yang membedakan produk tersebut dengan

produk lain.

Kesuksesan dalam membangun merek yang kuat akan tercipta apabila

elemen-elemen pendukung merek mendukung dan memberikan kontribusi

yang positif guna terciptanya merek yang kuat di pasaran. Elemen–elemen

yang dimaksudkan di sini adalah kualitas produk yang baik, kemampuan

produk dalam memenuhi kebutuhan ataupun keinginan konsumen,

kemampuan strategi marketing yang handal untuk terus memperkenalkan

merek di pasaran melalui segala program–program marketing, sampai pada

kemasan produk yang benar, baik dan menarik, harga produk yang sesuai

dengan kualitas produk yang ditawarkan.

Dengan demikian, merek dapat terus dikenal, menjadi perhatian dan terus

dikonsumsi oleh masyarakat (menciptakan keloyalan konsumen), dipercaya,

sehingga merek tersebut menjadi merek yang kuat di pasaran.

2.1.9 Image

Pengertian image (citra) menurut Kotler (1992) adalah kepercayaan,

ide, dan impressi seseorang terhadap sesuatu (Kotler, 1997, p.57). Sedangkan

pengertian citra menurut Alma, Buchari (1992) citra merupakan kesan,

impressi, perasaan atau persepsi yang ada pada publik mengenai perusahaan,

suatu obyek, orang atau lembaga. (p.32). Bagi perusahaan citra berarti

persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan. Persepsi ini didasarkan

pada apa yang masyarakat ketahui atau kira tentang perusahaan yang

bersangkutan. Oleh karena itulah perusahaan yang sama belum tentu

memiliki citra yang sama pula dihadapan orang.

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

31

Citra perusahaan menjadi salah satu pegangan bagi konsumen dalam

mengambil keputusan penting. Contoh: keputusan untuk membeli suatu

barang, keputusan untuk menentukan tempat bermalam, keputusan untuk

mengkonsumsi makanan dan minuman, pengambilan kursus, sekolah, dan

lain-lain. Citra yang baik akan menimbulkan dampak positif bagi perusahaan,

sedangkan citra yang buruk melahirkan dampak negatif dan melemahkan

kemampuan perusahaan dalam persaingan.

2.1.10 Brand Image

Pengertian brand image (Keller, 2003):

(1) Anggapan tentang merek yang direfleksikan konsumen yang berpegang

pada ingatan konsumen.

(2) Cara orang berpikir tentang sebuah merek secara abstrak dalam pemikiran

mereka, sekalipun pada saat mereka memikirkannya, mereka tidak

berhadapan langsung dengan produk Membangun brand image yang

positif dapat dicapai dengan program marketing yang kuat terhadap

produk tersebut, yang unik dan memiliki kelebihan yang ditonjolkan,

yang membedakannya dengan produk lain. Kombinasi yang baik dari

elemen–elemen yang mendukung (seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya) dapat menciptakan brand image yang kuat bagi konsumen.

Faktor – faktor pendukung terbentuknya brand image dalam

keterkaitannya dengan asosiasi merek: (Keller, 2003)

(1) Favorability of brand association / Keunggulan asosiasi merek.

Salah satu faktor pembentuk brand image adalah keunggulan produk,

dimana produk tersebut unggul dalam persaingan. Contoh: Oliver

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

32

Footwear merupakan penghasil alas kaki terbesar di Australia. Produknya

adalah sepatu bot tinggi untuk tempur, sepatu tinggi untuk pemadam

kebakaran. Sepatu bot yang diproduksi awal tahun 1990-an ini sekarang

menjadi salah satu model sepatu terbaik di Australia. Kelebihan sepatu ini

adalah kualitas yang unggul baik dalam hal model maupun kenyamanan

pada saat di pakai. Sepatu ini berusaha untuk terus mempertahankan

“gaya gagah dan watak sederhana“. Karena keunggulan kualitas (model

dan kenyamanan) dan ciri khas itulah yang menyebabkan sepatu ini

mempunyai daya tarik tersendiri bagi kalangan orang muda, usahawan

Barat kaya serta para wanita.

(2) Strength of brand association/familiarity of brand association /

Kekuatan

Asosiasi Merek

Contoh membangun kepopuleran merek dengan strategi komunikasi

melalui periklanan: Hotel Shangri-la sebagai hotel bintang lima yang

berhasil menampilkan diri sebagai merek hotel yang berkualitas di

wilayahnya pada tahun 1990-an. Strategi yang digunakan adalah dengan

melakukan kampanye iklan dengan slogan “Kemana lagi kecuali ke

Shangri-La ?” Setiap merek yang berharga mempunyai jiwa, suatu

kepribadian khusus. adalah kewajiban mendasar bagi pemilik merek

untuk dapat mengungkapkan, mensosialisasikan jiwa/ kepribadian

tersebut dalam satu bentuk iklan, ataupun bentuk kegiatan promosi dan

pemasaran lainnya. Hal itulah yang akan terus menerus menjadi

penghubung antara produk/merek dengan konsumen. Dengan demikian

merek tersebut akan cepat dikenal dan akan tetap terjaga ditengah–tengah

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

33

maraknya persaingan. Membangun popularitas sebuah merek menjadi

merek yang terkenal tidaklah mudah. Namun demikian, popularitas

adalah salah satu kunci yang dapat membentuk brand image konsumen.

(3) Uniquesness of brand association / Keunikan asosiasi merek

Merupakan keunikan–keunikan yang di miliki oleh produk tersebut.

Sebagai salah satu contoh adalah usaha Negara Singapura yang dimulai

pada tahun 1970-an, di mana Negara ini berusaha serius terlibat dalam

dunia pariwisata. Pada tahun itu, Singapura sadar akan keberadaannya

yang tidak memiliki kekuatan besar untuk meningkatkan pertumbuhan

sektor pariwisata. Salah satu kendala terbesar adalah faktor minimnya

dana. Kendala lainnya adalah:

1) Citranya sebagai Negara tujuan liburan sangat rendah bagi

kebanyakan negara Barat yang saat itu menjadi pasar yang kuat di

sektor pariwisata.

2) Agenda moderenisasi perkotaan pemerintah yang tidak sesuai dengan

janji pelayanan orang asing yang unik yang biasanya dicari para

wisatawan.

Sedangkan kelebihan yang dimiliki oleh Negara ini adalah: lokasi

yang sangat strategis dan keberadaan singapura yang merupakan gudang serta

pertokoan bebas bea cukai terbaik di Asia Tenggara.

Usaha yang dilakukan Negara Singapura dengan segala kelebihan dan

kekurangan yang dimilikinya adalah dengan menciptakan keunikan–keunikan

yang menarik perhatian masyarakat, antara lain :

Page 25: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

34

1) Memberikan pajak yang kecil pada semua rekening hotel dan restoran

pada organisasi–organisasi yang mendukung, berhubungan dengan sektor

pariwisata.

2) Kampanye global untuk pertama kalinya yang diadakan oleh Dewan

Pariwista pada tahun 1980-an. Sasaran utamanya adalah lalu lintas

pengunjung di pasar–pasar Barat yang terpilih. Slogan yang di pilih

adalah “Pulau Tropis yang Paling Mengagumkan di Dunia“. Lima

macam iklan dengan variasi dan gambar yang berbeda–beda dimuat dan

dirotasikan pada majalah–majalah populer sepanjang tahun. Lima

publikasi beruturut–turut setiap minggu. Metode tersebut berhasil.

Pemasangan iklan tersebut mampu menumbuhkan ingatan tentang

Singapura bagi para pembaca baik dalam maupun luar negeri. Para

pembaca merasa bahwa Singapura sedang berbicara kepada mereka

setiap minggunya. Iklan tersebut sangat menarik dimana ditampilkan

keunikan–keunikan Singapura sebagai Pulau Tropis yang paling

mengagumkan. Keunikan tersebut sangat menarik perhatian dan terus

diingat oleh pembaca. Selain iklan pada majalah, dibuat pula brosur-

brosur yang juga memuat keunikan Singapura. Berikut salah satu contoh

isi brosur “Apa yang dapat anda lakukan di singapura yang tidak dapat

dilakukan di tempat lain? Pesiar sore hari dengan perahu Jung Cina

model lama, makan malam, dilayani di bawah cahaya lampu lentera

ketika kaki langit menghilang ditelan senja? Kopi Minggu pagi dengan

kicauan burung berbulu bintik–bintik? Minum kopi dengan orang utan

yang suka berkelakar seperti orang di sebelah Anda… ”.Singapura terus

berjuang untuk mengembangkan dunia pariwisatanya dengan

Page 26: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

35

menonjolkan keunikan yang dimilikinya. Klimaksnya slogan”Pulau

Tropis yang Paling Mengagumkan di Dunia“ diganti menjadi “Singapura

yang Mengagumkan“. Usaha berkesinambungan dari Singapura

membuahkan hasil, pada tahun 2000, sektor pariwisata menyumbang

hampir US $ 6 milyar pada perekonomian Singapura. Beberapa

keuntungan dengan terciptanya brand image yang kuat adalah:

1) Peluang bagi produk/merek untuk terus mengembangkan diri dan

memiliki prospek bisnis yang bagus.

2) Memimpin produk untuk semakin memiliki sistem keuangan yang

bagus.

3) Menciptakan loyalitas konsumen

4) Membantu dalam efisiensi marketing, karena merek telah berhasil

dikenal dan diingat oleh konsumen.

5) Membantu dalam menciptakan perbedaan dengan pesaing. Semakin

merek dikenal oleh masyarakat, maka perbedaan/keunikan baruyang

diciptakan perusahaan akan mudah dikenali konsumen.

6) Mempermudah dalam perekrutan tenaga kerja bagi perusahaan.

7) Meminimumkan kehancuran/kepailitan perusahaan.

8) Mempermudah mendapatkan investor baru guna mengembangkan

produk.

Indikator Brand Image menurut Alexande L. Biels:

1. Citra pembuat (corporate image):

Sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan

yang membuat suatu produk dan jasa

Page 27: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

36

2. Citra pemakai (user image):

Sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap pemakai

yang menggunakan barang atau jasa, meliputi pemakai itu sendiri, gaya

hidup atau kepribadian, serta status sosialnya

3. Citra produk (product image):

Sekumpulan asosisasi yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu

produk, yang meliputi atribut produk tersebut, manfaat bagi konsumen,

penggunanya, serta jaminan.

2.1.11 Minat Baca

Kedudukan minat dalam membaca menduduki tingkat teratas, karena

tanpa minat seseorang akan sukar melakukan kegiatan membaca (Rahim,

2005). Minat baca menurut Rahim (2005) adalah keinginan yang kuat disertai

usaha-usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat

membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya untuk

mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadarannya

sendiri. Rahim juga mengemukakan bawa minat membaca seorang anak perlu

sekali dikembangkan. Menumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik

dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak baru belajar membaca

permulaan, atau bahkan pada saat anak barumengenal sesuatu. Kemudian

Sumadi (dalam Sudiana, 2004) mengungkapkan bahwa minat baca adalah

kecenderungan jiwa yang mendorong seseorang berbuat sesuatu terhadap

membaca. Minat baca ini ditunjukkan oleh adanya keinginan yang kuat untuk

melakukan kegiatan membaca. Berdasarkan pengertian minat dan minat baca

dapat disimpulkan bahwa minat baca adalah keinginan yang kuat disertai

Page 28: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

37

usaha-usaha seseorang untuk membaca mengandung aspek kognitif dan

afektif. Di mana dalam minat baca, aspek afektif mempunyai peran yang

lebih penting dari aspek kognitif. Hal ini disebabkan: (1) aspek afektif lebih

besar peranannya dalam memotivasi tindakandaripada aspek kognitif. (2)

aspek afektif yang sudah terbentuk cenderung lebihtahan terhadap perubahan

dibandingkan aspek kognitif.

2.1.12 Aspek-aspek Minat Baca

Aspek minat dikemukakan oleh Hurlock (1980), terdiri dari: (1)

pengalaman, (2) daya tarik pribadi, (3) nilai yang terkandung. Darike tiga

aspek minat ini, Frymeir (dalam Rahim, 2005) menambahkan tiga aspek lagi

untuk minat baca, yaitu: (1) informasi yang bermakna, (2) tingkat

keterlibatantekanan, (3) kekompleksitasan informasi.

Jadi, aspek minat baca menurut Frymeir (dalam Rahim, 2005) adalah

sebagai berikut:

a. Pengalaman sebelumnya

Individu tidak akan mengembangkan minatnya terhadap sesuatu jika

mereka belum pernah mengalaminya.

b. Konsepsinya tentang diri sendiri

Individu akan menolak informasi yang dirasa mengancamnya, sebaliknya

individu akan menerima jika informasi itu dipandang berguna dan

membantu meningkatkan dirinya.

c. Nilai-nilai

Minat individu timbul jika sebuah informasi yang disajikan oleh orang

yang berwibawa.

Page 29: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

38

d. Informasi yang bermakna

Informasi yang mudah dipahami oleh individu akan menarik minat

mereka.

e. Tingkat keterlibatan tekanan

Jika individu merasa dirinya mempunyai beberapa tingkat pilihan dan

kurang tekanan, minat membaca mereka mungkin akan lebih tinggi.

f. Kekompleksitasan informasi

Individu yang lebih mampu secara intelektual dan fleksibel secara

psikologis lebih tertarik kepada hal yang lebih kompleks.

Berdasarkan penjelasan di atas terdapat beberapa aspek dari minat

baca, berupa pengalaman sebelumnya, konsepsinya tentang diri sendiri, nilai-

nilai, informasi yang bermakna, tingkat keterlibatan tekanan,

kekompleksitasan informasi.

2.1.13 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Baca

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca menurut Lamb dan

Arnold(dalam Rahim, 2005), adalah:

a. Faktor fisiologis

Faktor fisiologis mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis, dan

jenis kelamin. Kelelahan juga merupakan kondisi yang tidak

menguntungkan bagi anak untuk belajar, khususnya belajar membaca.

b. Faktor intelektual

Intelegensi itu sendiri menurut Henmon (dalam Azwar, 1996) terdiri

atasdua macam faktor, yaitu: kemampuan untuk memperoleh

pengetahuan dan pengetahuan yang telah diperoleh.

Page 30: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

39

c. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan itu mencakup:

1. Faktor latar belakang dan pengalaman individu di rumah

Lingkungan dapat membentuk pribadi, sikap, nilai, dankemampuan

bahasa individu. Kondisi di rumah mempengaruhi pribadi dan

penyesuaian diri individu dalam masyarakat. Kondisi itu pada

gilirannyadapat membantu individu, dan dapat juga mengahalangi

individu dalammembaca. Individu yang tinggal di dalam rumah

tangga yang harmonis,rumah yang penuh dengan cinta kasih, yang

orang tuanya memahamianak-anaknya, dan mempersiapkan seorang

individu dengan harga diriyang tinggi, tidak akan menemukan kendala

yang berarti dalam membaca.

2. Faktor sosial ekonomi

Faktor sosio ekonomi, orang tua, dan lingkungan tetangga merupakan

faktor yang membentuk lingkungan rumah individu. Beberapa

penelitian memperlihatkan bahwa status sosioekonomi individu

mempengaruhi kemampuan verbal individu. Semakin tinggi status

sosio ekonomi individu semakin tinggi kemampuan verbal individu.

Anak-anak yang mendapat contoh bahasa yang baik dari orang

dewasa serta orang tua yang berbicara dan mendorong anak-anak

mereka berbicara akan mendukung perkembangan bahasa dan

intelegensi anak. Begitu pula dengan kemampuan membaca individu.

Individu yang memberikan banyak kesempatan membaca, dalam

lingkungan yang penuh dengan bahan bacaan yang beragam akan

mempunyai kemampuan membaca yang tinggi.

Page 31: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

40

d. Faktor psikologis

Individu yang lebih mudah mengontrol emosinya, akan lebih mudah

memusatkan perhatiannya pada teks yang dibacanya, daripadaindividu

yang mudah marah, menangis, dan bereaksi secara berlebihanketika

mereka tidak mendapatkan sesuatu, atau menarik diri akan mendapat

kesulitan dalam membaca. Individu yang kurang percaya diri, tidak akan

bisa mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya, walaupun tugas itu

sesuai dengan kemampuannnya. Mereka sangat bergantung kepada orang

lain sehinggatidak bisa mengikuti kegiatan mandiri. Berdasarkan

keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi minat baca adalah faktor fisiologis, faktor intelektual,

faktor lingkungan dan faktor psikologis.

2.2 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Sikap:

- Cognitive- Affective- Behavioral

Minat Baca:

- Fisiologis- Intelektual- Lingkungan- Psikologis

Brand Image:

- Corporation Image- User Image- Product Image

Page 32: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak

41

2.3 Hipotesis

Hipotesis 1

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Sikap ke Media Sosial terhadap

Brand Image berita media online Detikcom.

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara Sikap ke Media Sosial terhadap

Brand Image berita media online Detikcom.

Hipotesis 2

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Brand Image terhadap Minat

Baca pembaca media online Detikcom.

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara Brand Image terhadap Minat Baca

pembaca media online Detikcom.

Hipotesis 3

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Sikap ke Media Sosial dan

Brand Image serta dampaknya terhadap Minat Baca pembaca media online

Detikcom.

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara Sikap ke Media Sosial dan Brand

Image serta dampaknya terhadap Minat Baca pembaca media online

Detikcom.

Hipotesis 4

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Sikap ke Media Sosial dan

Brand Image secara simultan berpengaruh terhadap Minat Baca pembaca

media online Detikcom.

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara Sikap ke Media Sosial dan Brand

Image secara simultan berpengaruh terhadap Minat Baca pembaca media

online Detikcom.