tokogurusosial.files.wordpress.com  · web viewindonesia sebagai negara berkembang memerlukan...

69
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA “Perbuatan Administrasi Negara dan Keputusan Tata Usaha Negara” Disusun oleh: Billah Fouza Arasyas (4115122253) Pendidikan Pancasila Dan kewarganegaraan Ilmu Sosial Politik Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta

Upload: trinhcong

Post on 01-Apr-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

HUKUM ADMINISTRASI NEGARA“Perbuatan Administrasi Negara

dan Keputusan Tata Usaha Negara”

Disusun oleh:

Billah Fouza Arasyas(4115122253)

Pendidikan Pancasila Dan kewarganegaraanIlmu Sosial Politik

Fakultas Ilmu SosialUniversitas Negeri Jakarta

2015

Page 2: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

1

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat dan karunianya, sehingga makalah ini selesai tepat pada waktunya.

Makalah yang berjudul “Perbuatan Administrasi Negara dan Keputusan Tata

Usaha Negara” dalam mata kuliah Hukum Administrasi Negara. Penulis sadar

bahwa didalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, Itu kembali lagi

karena penulis hanyalah manusia biasa sebagai makhluk yang tidak sempurna.

Semoga makalah ini bisa memberikan informasi mengenai perbuatan-

perbuatan dalam administrasi negara dan keputusan tata usaha negara sebagai sub

tema hukum administrasi negara dan bermanfaat bagi para pembacanya. Atas

perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini penulis

ucapkan terima kasih.

Daftar Isi

Jakarta, 22 Februari 2015

Page 3: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

2

Kata Pengantar......................................................................................................1

Daftar Isi.................................................................................................................2

BAB I.......................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................4

1.1. Latar Belakang Masalah.........................................................................4

1.2. Rumusan Masalah...................................................................................5

1.3. Tujuan Penulisan.....................................................................................5

BAB II.....................................................................................................................6

PEMBAHASAN.....................................................................................................6

2.1.1. Pengertian Perbuatan Administrasi Negara......................................7

2.2. Macam-Macam Perbuatan Administrasi Negara....................................8

2.2.1. Perbuatan Hukum menurut Hukum Privat................................10

2.2.2. Perbuatan Hukum menurut Hukum Publik...............................12

2.3. Unsur-Unsur Perbuatan Administrasi Negara...................................14

2.4. Penentuan Tugas dan Kewenangan dalam Administrasi Negara.....15

2.5. Cara Pelaksanaan Tindakan dalam Administrasi Negara................15

2.6. Keputusan / Ketetapan Tata Usaha Negara........................................17

2.7. Syarat Agar Keputusan Tata Usaha Negara Menjadi Sah................27

2.7.1. KTUN Harus dibuat Alat yang Berwenang dan Berkuasa........29

2.7.2. Dalam Kehendak Alat Administrasi Negara Tidak Boleh ada

Kekurangan Yuridis.....................................................................................30

2.8. Bentuk dan Tata Cara Pembuatan KTUN..........................................32

2.8.1. Bentuk ketetapan/keputusan........................................................33

2.8.2. Isi ketetapan/keputusan.................................................................33

Page 4: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

3

2.8.3. Sifat ketetapan/keputusan.............................................................33

2.8.4. Fungsi ketetapan/keputusan.........................................................34

2.8.5. Kedudukan ketetapan dalam tertib hukum Indonesia...................34

2.8.6. Perbedaan Peraturan, ketetapan dan keputusan.......................34

2.8.7. Persamaan dan perbedaan antara keputusan, peraturan, dan

ketetapan/keputusan....................................................................................34

2.8.8. Macam-macam ketetapan/keputusan..........................................35

2.8.9. Ketetapan sepintas lalu dan ketetapan tetap...............................40

2.9. Kekuatan Hukum KTUN.....................................................................40

BAB III..................................................................................................................43

KESIMPULAN.....................................................................................................43

3.1. Kesimpulan...............................................................................................43

3.2. Saran...........................................................................................................43

Daftar Pustaka......................................................................................................44

BAB I

PENDAHULUAN

Page 5: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

4

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya Dalam suatu Negara hukum setiap tindakan hukum

pemerintahan selalu harus didasarkan pada asas legalitas atau harus berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mengenai pengertian perbuatan

permerintah Menurut Van Vollenhoven yang dimaksud dengan tindakan

pemerintahan (bustuurhandeling) adalah pemeliaharaan kepentingan Negera dan

rakyat secara spontan dan tersendiri oleh penguasa tinggi dan rendahan.

Sedangkan menurut Komisi Van Poelje dalam laporannya Tahun 1972 yang

dimaksudkan dengan Puliek Rechtelijke Handeling atau tindakan dalam hukum

publik adalah tindakan-tindakan hukum yang dilakukan oleh penguasa dalam

menjalankan fungsi pemerintahan.

Indonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari aparatur

pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan. Tugas pembangunan adalah salah

satu dari aspek penyelenggaraan tugas pemerintahan yang sasarannya terwujud

dalam tujuan nasional sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-

Undang Dasar 1945. Konsekuensi logis dari adanya tugas yang diemban dari

aparatur pemerintah ini dilakukan suatu perbuatan penetapan (beschikking

handeling) yang menghasilkan ketetapan (beschikking). Pengertian ketetapan

berdasarkan Pasal 1 angka 3 UU No. 5 Tahun 1986 tentang PTUN, yaitu: suatu

penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha Negara

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah diatas dan supaya

permasalahan dalam makalah ini dapat terjawab secara akurat, maka

permasalahan yang akan di bahas adalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian perbuatan dalam administrasi negara?

Page 6: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

5

2. Apa macam-macam perbuatan dalam administrasi negara?

3. Bagaimana unsur-unsur tindakan dalam administrasi negara?

4. Bagaimana cara pelaksanakan tindakan dalam perbuatan administrasi

negara?

5. Apa pengertian keputusan dalam tata usaha negara?

6. Bagaimana syarat KTUN agar menjadi sah?

7. Bagaimana kriteria KTUN?

8. Bagaimana bentuk dan jenis KTUN?

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan penyusunan makalah ini adalah :

1. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Hukum Administrasi Negara.

2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang ilmu administrasi negara.

3. Untuk mengetahui perbuatan serta macam-macam perbuatan dalam

administrasi negara.

4. Untuk mengkaji tentang unsur-unsur dan pelaksanaan tindakan dalam

perbuatan administrasi negara.

5. Untuk mengetahui tentang KTUN.

6. Untuk mengetahui syarat dalam KTUN.

7. Untuk mengkaji bentuk dan jenis KTUN.

8. Kepentingan teoritik; memperkaya teori-teori mengenai mata kuliah

Hukum Administrasi Negara.

Page 7: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Perbuatan Dalam Administrasi Negara oleh Pemerintah.

Pada masa lalu, istilah “teori hukum tata negara” sangat jarang sekali

terdengar, apalagi dibahas dalam perkuliahan maupun forum-forum ilmiah.

Hukum Tata Negara yang dipelajari oleh mahasiswa adalah Hukum Tata Negara

dalam arti sempit. Hal ini dipengaruhi oleh watak rezim orde baru yang berupaya

mempertahankan tatanan ketatanegaraan pada saat itu yang memang

menguntungkan penguasa untuk mempertahankan kekuasaannya. Pemikiran

Hukum Tata Negara secara langsung maupun tidak langsung akhirnya menjadi

terhegemoni/terbelenggu. Tatanan ketatanegaraan berdasarkan Hukum Tata

Negara pada saat itu adalah pelaksanaan dari Pancasila dan UUD 1945 secara

murni dengan memberlakukan asas tunggal Pancasila dan penerapan P4

(Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Akibatnya, pembahasan sisi

teoritis dari Hukum Tata Negara menjadi ditinggalkan, bahkan dikekang karena

dianggap sebagai pikiran yang “anti kemapanan” dan dapat mengganggu stabilitas

nasional.

Pemerintah adalah sama dengan eksekutif UUD 1945 membagi alat

kelengkapan negara terdiri atas tiga kekuasaan, yakni eksekutif, legislatif,

yudikatif. Di sini pemerintah adalah eksekutif. Pemerintah adalah lebih luas dari

eksekutif Pengertian pemerintah dalam UUD 1945 bukanlah penyelenggaraan

fungsi eksekutif semata-mata melainkan juga fungsi lainnya yang tidak terjangkau

oleh fungsi legislatif, fungsi yudikatif. Pemerintahn selain melaksanakan

peraturan hukum yang dibuat lembaga legislatif juga menjalankan hal-hal lain

yang menjadi tugasnya, fungsi pemerintah lebih luas dari fungsi eksekutif.

Page 8: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

7

2.1.1. Pengertian Perbuatan Administrasi Negara

a. Komisi Van Poelje : perbuatan hukum alat administrasi negara/alat tata

usaha adalah tindakan-tindakan hukum (dalam hukum publik) yang dilakukan

oleh penguasa dalam menjalankan fungsi pemerintahan dalam arti sempit.

b. Romeyn : tindak pangreh adalah tiap-tiap tindakan (perbuatan) dari suatu

alat perlengkapan pemerintah (bestuursorgaan), juga diluar lapangan hukum

tata pemerintahan yang bermaksud untuk menimbulkan akibat hukum di bidang

hukum administrasi.

c. E. Utrecht : perbuatan pemerintah ialah tiap-tiap perbuatan yang

dilakukan pemerintah dengan maksud untuk menyelenggarakan kepentingan

umum, termasuk perbuatan mengadakan peraturan maupun perbuatan

mengadakan ketetapan atau perjanjian.

d. Van Vollenhoven, maksud dengan “tindakan pemerintah” adalah

pemeliharaan kepentingan Negara dan rakyat secara spontan dan tersendiri oleh

penguasa tinggi dan rendahan.

Dengan demikian Substansi dari perbuatan alat administrasi negara adalah

tiap-tiap tindakan yang dilakukan oleh alat tata usaha negara/alat pemerintah tidak

hanya dalam fungsi eksekutif, akan tetapi juga dalam melaksanakan public service

sebagai konsekuensi dari pelaksanaan Welfare State. Perbuatan alat administrasi

negara ini ada yang masuk dalam klasifikasi perbuatan hukum dan perbuatan

nyata.

Dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan kepentingan umum,

pemerintah banyak melakukan kegiatan atau perbuatan-perbuatan. Aktivita atau

perbuatan itu pada garis besarnya dibedakan kedalam dua golongan, yaitu :

Golongan perbuatan hukum.

Golongan yang bukan perbuatan hukum.

Golongan Perbuatan nyata

Page 9: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

8

Perbuatan administrasi negara yang termasuk ke dalam kategori perbuatan

hukum dibagi menjadi dua, yaitu perbuatan hukum yang berdasarkan hukum

privat dan perbuatan hukum yang berdasarkan hukum publik. Perbuatan hukum

yang berdasarkan hukum privat itu selalu bersegi dua artinya suatu hubungan

yang diatur hukum privat itu ada dua pihak yang dapat menentukan kehendaknya.

Dari kedua golongan perbuatan tersebut yang penting bagi hukum

administrasi negara adalah golongan perbuatan hukum (hechts handelingen),

sebab perbuatan tersebut langsung menimbulkan akibat hukum tertentu bagi

hukum administrasi Negara, oleh karena perbuatan hukum ini membawa akibat

pada hubungan hukum atau atau keadaan hukum yang ada, maka maka perbuatan

tersebut tidak boleh mengandung cacat, seperti kehilafan (dwaling), penipuan

(bedrog), paksaan (dwang). Disamping itu tindakan hukum tersebut harus

didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka dengan

sendirinya tindakan tersebut tidak boleh menyimpang atau bertentangan dengan

peraturan peraturan yang bersangkutan. sedangkan golongan perbuatan yang

bukan perbuatan hukum tidak relevan (tidak penting).

2.2. Macam-Macam Perbuatan Administrasi Negara

Dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan kepentingan umum,

pemerintah banyak melakukan kegiatan atau perbuatan-perbuatan. Aktivitas atau

perbuatan itu pada garis besarnya dibedakan kedalam dua golongan, yaitu :

1. Golongan perbuatan hukum. Rechtshandelingen.

2. Golongan yang bukan perbuatan hukum. Feitelijke handelingen.

3. Golongan perbuatan nyata.

Yang penting bagi Hukum Administrasi Negara adalah golongan perbuatan

hukum, sebab perbuatan tersebut langsung menimbulkan akibat hukum tertentu

Page 10: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

9

bagi Hukum Administrasi Negara. Adapun golongan perbuatan yang bukan

perbuatan hukum tidak relevan (tidak penting), perbuatan pemerintah yang

termasuk golongan perbuatan hukum dapat berupa :

1) Perbuatan hukum menurut hukum privat (sipil)

2) Perbuatan hukum menurut hukum public.

Untuk Hukum Administrasi Negara, yang penting adalah perbuatan Alat

Administrasi Negara yang merupakan perbuatan hukum (rechtshandelingen),

yaitu suatu perbuatan yang dilakukan dengan berdasarkan pada hukum yang

berlaku baik yang didasarkan hukum privat maupun hukum publik. Perbuatan

hukum yang diadasarkan pada hukum public bisa bersegi satu bisa pula bersegi

dua. Perbuatan hukum bersegi satu, yaitu apabila dalam perbuatan itu hanya ada

satu kehendak yang menonjol, bersegi dua apabila di dalam perbuatan itu ada dua

kehendak yang sama-sama menonjol. Perbuatan yang didasarkan pada hukum

privat selalu bersegi dua. Perbuatan menurut hukum yang dilakukanoleh alat

administrasi negara ini yang penting di dalam HAN terutama yang didasarkan

pada hukum public yang bersegi satu. Sedangkan perbuatan hukum menurut

hukum privat pada umumnya tidak termasuk di dalam Hukum Administrasi

Negara.

Perbutan pemerintah yang bukan perbuatan hukum.

Pengertian perbuatan pemerintah yang bukan perbuatan hukum adalah

tindakan pemerintah terhadap masyarakat yang tidak mempunyai akibat hukum.

Contoh-contoh :

Presiden menghimbau masyarakat untuk hidup sederhana.

Menteri perhubungan meresmikan jembatan.

Gubernur mengunjungi panti asuhan.

Perbuatan pemerintah yang merupakan perbuatan hukum.

Page 11: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

10

Adalah suatu perbuatan atau tindakan oleh pemerintah kepada masyarakat

yang dapat menimbulkan akibat hukum. (bentuk keputusan dan peraturan).

Perbuatan nyata

Adalah perbuatan pemerintah dalam rangka memberikan pelayanan. Yang

menjadi obyek kajian dalam HAN adalah perbuatan pemerintah yang merupakan

perbuatan hukum.

3.2.1. Perbuatan Hukum menurut Hukum Privat.

Pertama, menurut Prof. scholten, pendapat yang menyatakan bahwa

Administrasi Negara  dalam menjalankan tugas pemerinyah tidak dapat

menggunakan hukum privat. Alasannya karena sifat hukum privat itu mengatur

hubungan hukum yang merupakan kehendak kedua belah pihak dan bersifat

perorangan, sedangkan Hukum Administrasi Negara merupakan bagian dari

hukum public yang merupakan hukum untuk bolehnya tindakan atas kehendak

satu pihak. Tindakan satu pihak ini dalam administrasi Negara di  lakukan dalam

rangka melindungi kepentingan umum.

Kedua, menurut Prof. Krabbe, Kranenburg, Vegting, Donner, dan Huart,

menyatakan bahwa administrasi Negara dalam menjalankan tugasnya dalam

beberapa hal dapat juga menggunakan hukum privat. Untuk menyelesaikan suatu

soal khusus dalam lapangan administrasi Negara telah tersedia peraturan-

peraturan hukum publik, maka administrasi Negara harus menggunakan hukum

public itu dan tidak dapat menggunakan hukum privat.

Perbuatan alat administrasi negara yang merupakan perbuatan hukum

menurut hukum privat, yaitu menyangkut hubungan hukum aparatur negara

dengan subyek hukum lain berdasarkan hukum privat, sebagai contoh :

Page 12: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

11

Hubungan sewa menyewa antara pemerintah dengan pihak swasta yang

diatur oleh Pasal 1548 KUHPerdata;

Penjualan tanah eigendom yang diatur oleh Pasal 1547 KUHPerdata;

Perjanjian Kerja (pelayanan rumah tangga untuk kepentingan kantor) yang

diatur KUHPerdata Buku III title 7 dan 7A

Perbuatan - perbuatan yang dilakukan oleh alat administrasi negara

berdasarkan ketentuan-ketentuan di atas tidak tergolong dalam HAN, melainkan

masuk di dalam perbuatan hukum perdata. Perbuatan hukum yang didasarkan

pada hukum publik baik itu perbuatan untuk melaksanakan peraturan maupun

perbuatan yang dilakukan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah konkrit

termasuk juga yang didasarkan pada Freies Ermessen (kebebasan bertindak atas

inisiatif sendiri). Perbuatan ini dilakukan untuk menyelenggarakan kepentingan

umum. Mengenai apa yang dimaksud dengan “kepentingan umum”,

The Liang Gie menyatakan bahwa kepentingan umum ialah segenap hal

yang mendorong tercapainya ketentraman, kestabilan ekonomi dan kemajuan

dalam kehidupan masyarakat di samping urusan-urusan yang menyangkut negara

dan rakyat seluruhnya sebagai satu kesatuan, sedangkan Sudargo Gautama

menyatakan bahwa kepentingan umum sama dengan kesejahteraan umum.

Dengan demikian tugas dan fungsi alat administrasi negara dalam negara

kesejahteraan (welfare state) menjadi sangat luas, tidak semata-mata menjalankan

roda pemerintahan, akan tetapi juga berperan dalam kehidupan social, ekonomi

dan cultural. Oleh karena itu alat administrasi negara tidak lagi dipandang sebagai

alat kekuasaan, akan tetapi dipandang sebagai alat pelayan masyarakat (public

service). Menurut Faried Ali dengan adanya campur tangan pemerintah yang

luas dalam kegiatan social dan ekonomi maka Hukum Ekonomi (Economic Law)

yang sering dipakai oleh para ahli di indonesia 80% masuk dalam bidang Hukum

Administrasi Negara dan 20% masuk bidang hukum privat.

Page 13: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

12

3.2.2. Perbuatan Hukum menurut Hukum Publik

Mengenai perbuatan hukum alat administrasi negara yang didasarkan pada

hukum publik ada perbedaan pendapat di antara para ahli. Ada ahli yang tidak

menerima/membenarkan adanya perbuatan hukum public yang bersegi dua.

Menurut mereka semua perbuatan hukum publik selalu bersegi satu antara lain

Paul Scolten, Sybengan, Van Praag, Meyers. Alasan mereka tidak mengakui

perbuatan hukum public bersegi dua, karena pada hakekatnya perbuatan

pemerintah/alat administrasi negara adalah suatu perbuatan yang mengeluarkan

atau memberhentikan suatu peraturan. Mereka bertitik tolak dari pandangan yang

didasarkan pada teori kehendak (wilstheori). Menurut teori ini perbuatan

mengeluarkan atau memberhentikan suatu peraturan, dalam hal ini hanya ada satu

kehendak yang menonjol yakni kehendak pemerintah, sehingga di sini tidak ada

perjanjian dan dalam perbuatan yang bersegi dua yakni ada perjanjian antara dua

pihak, oleh karena itu tidak ada perbuatan pemerintah.

Para ahli yang menerima pendapat adanya perbuatan hukum public

bersegi dua yakni Kranenburg-Vegting, Wiarda, Donner, Utrecht. Alasan mereka

menerima pendapat adanya perbuatan hukum publik bersegi dua, karena yang

dimaksud dengan perbuatan pemerintah adalah perbuatan dengan maksud

menyelenggarakan kepentingan umum, termasuk perbuatan membuat peraturan

dan perbuatan mengadakan keputusan atas perjanjian. Sebagai contoh :

Perjanjian kerja jangka pendek (Kortverband Contract) yang dilakukan

oleh pemerintah dengan pihak swasta sebagai pekerja dan pemerintah

sebagai pemberi kerja.

Di sini ada kesesuaian dua kehendak, sehingga perbuatan hukum itu

dikatakan bersegi dua. Perbuatan hukum bersegi dua ini tidak diatur dalam hukum

privat akan tetapi diatur oleh suatu hukum yang bersifat istimewa dalam hal ini

hukum publik. Bertitik tolak dari pandangan ini, maka pemerintah dapat juga

melakukan perjanjian kerja yang sesungguhnya diatur dalam KUHPerdata di

Page 14: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

13

mana perjanjian itu karena sifatnya istimewa dimaksudkan sebagai perjanjian

menurut hukum publik.

Perbuatan Hukum menurut Hukum Publik ini ada dua macam :

a. Perbuatan Hukum Publik yang Bersegi Satu

S. Sybenga, mengakui adanya perbuatan hukum publik yang bersegi satu,

artinya hukum publik itu lebih merupakan kehendak satu pihak saja yaitu

pemerintah. Jadi menurutnya tidak ada perbuatan hukum publik yang bersegi dua,

maksudnya tidak ada perjanjian. Sebab hubungan hukum yang diatur oleh hukum

publik hanya berasal dari satu pihak saja yakni pemerintah dengan cara

menentukan kehendaknya sendiri. Artinya hukum publik itu lebih merupakan

kehendak satu pihak saja yaitu pemerintah. Jadi didalamnya tidak ada perjanjian,

jadi hubungan hukum yang diatur oleh hukum publik hanya berasal dari satu

pihak saja yakni pemerintah dengan cara menentukan kehendaknya sendiri.

b. Perbuatan Hukum Publik yang besegi Dua

Van der Pot, Kranenberg-Vegting, Wiarda dan Donner mengakui adanya

hukum publik yang bersegi dua atau adanya perjanjian menurut hukum publik.

Contoh, dengan adanya perjanjian kerja jangka pendek yang diadakan seseorang

swasta sebagai pekerja dengan pihak pemerintah sebagai pihak pemberi

pekerjaan. Disini ada penyesuaian kehendak antara pekerja dengan pemberi

pekerjaan, dan perbuatan hukum itu diatur oleh hukum istimewa yaitu peraturan

hukum publik sehingga tidak ditemui pengaturannya di dalam hukum privat

(biasa), Mereka memberi contoh tentang adanya “Kortverband Contract”

(perjanjian kerja jangka pendek) yang diadakan seorang swasta sebagai pekerja

dengan pihak pemerintah sebagai pihak pemberi pekerjaan.

Page 15: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

14

Pada kortverband contract ada persesuaian kehendak antara pekerja dengan

pemberi pekerjaan, dan perbuatan hukum itu diatur oleh hukum istimewa yaitu

peraturan hukum publik sehingga tidak ditemui pengaturannya di dalam hukum

privat (bisaa). Dalam kaitan ini bisa dicontohkan misalnya tenaga-tenaga kerja

asing yang bekerja di Indonesia untuk masa waktu tertentu adalah merupakan

Kontverband Contract yang kemudian dituangkan dalam satu beschikking.

b.3. Unsur-Unsur Perbuatan Administrasi Negara

Berdasarkan pengertian diatas tampak beberapa unsur yang terdapat

didalamnya Muchsan menyebutkan unsur-unsur tindakan pemrintahan sebagai

berikut :

a. Perbuatan itu dilakukan oleh aparat pemerintah dalam kedudukannya

sebagai penguasa maupun sebagai alat pemerintahan dengan prakarsa dan

tanggung jawab sendiri

b. Perbuatan tersebut dilaksanakan dalam rangka menjalankan fungsi

pemerintahan

c. Perbuatan tersebut dimaksudkan sebagai sarana untuk menimbulkan akibat

hukum di bidang hukum administrasi.

d. Perbuatan tersebut menyangkut pemeliharaan kepentingan Negara dan

rakyat.

e. Perbuatan itu harus didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

b.4. Penentuan Tugas dan Kewenangan dalam Administrasi Negara

Menurut Donner di samping melakukan tindakan-tindakan hukum dalam

menjalankan fungsi pemerintahan administrasi Negara juga melakukan pekerjaan

Page 16: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

15

menentukan tugas “taakstelling” ataupun tugas politik, sekalipun tugas itu bukan

merupakan tugas utamanya, administrasi Negara juga diberi tugas untuk

membentuk undang-undang dan peraturan-peraturan yang sebenarnya menjadi

tugas legislatif.

Pemberian tugas pembuatan peraturan-peraturan itu menurut Donner di

berikan berdasarkan lembaga “delegasi” atau pelimpahan tugas kepada

administrasi Negara yang biasa disebut dengan ‘delegasi perundang-undangan’.

Kewenangan inisiatif ini ini bisa melahirkan peraturan yang setingkat UU yaitu

perpu, sedangkan kewenangan atas delegasi bisa melahirkan peraturan yang

derajatnya di bawah UU yaitu Peraturan Pemerintah. Dasarnya dari kewenangan

administrasi Negara untuk membuat peraturan atas inisiatifnya sendiri adalah

pasal 22 ayat (1) UUD 1945.

b.5. Cara Pelaksanaan Tindakan dalam Administrasi Negara

Menurut E. Utrecht tindakan pemerintah itu dapat dilakukan dengan

berbagai cara, yaitu :

1. Yang bertindak adalah administrasi Negara itu sendiri.

2. Yang bertindak adalah subyek hukum/badan hukum lain yang tidak

termasuk administrasi Negara, dan dilakukan berdasarkan sesuatu

hubungan istimewa, seperti badan hukum-badan hukum yang diberi

monopoli.

3. Yang bertindak adalah subyek hukum lain yang tidak termasuk

administrasi Negara yang menjalankan pekerjaan berdasarkan suatu

konsesi/izin dari pemerintah. Artinya pekerjaan tersebut diserahkan oleh

pemerintah kepada badan swasta untuk menyelenggarakan kepentingan

umum, seperti Damri, Pelni, Shell, Caltec, dan sebagainya.

Page 17: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

16

4. Yang bertindak ialah subyek hukum lain yang tidak termasuk

administrasi Negara yang diberi subsidi  oleh pemerintah, seperti

yayasan-yayasan pendidikan.

5. Yang bertindak adalah pemerintah bersama-sama dengan subyek hukum

lain yang bukan administrasi Negara di mana kedua belah pihak

tergabung dalam kerjasama, seperti Bank Industri Niaga, di mana

pemerintah bukan pemegang saham tetapi di dalam dewan direksinya

ada wakil-wakil pemerintah.

6. Yang bertindak adalah yayasan yang didirikan/diawasi oleh pemerintah,

seperti yayasan Supersemar, yayasan Veteran dan sebagainya.

7. Yang bertindak adalah koperasi yang didirikan/diawasi oleh pemerintah.

8. Yang bertindak adalah Perusahaan Negara seperti PLN.

Pada dasarnya semua tindakan hukum yang dilakukan oleh pemerintah

harus didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka

tindakan tersebut tidak boleh menyimpang atau bertentangan dengan peraturan

peraturan yang bersangkutan. Dalam hal ini pemerintah memiliki kedudukan yang

khusus (de overhead als bijzonder persoon), sebagai satu-satunya pihak yang

diserahi kewajiban untuk mengatur dan menyelenggarakan kepentingan umum

dimana dalam rangka melaksanakan kewajiban ini kepada pemerintah diberikan

wewenang membuat peraturan perundang-undangan, menggunakan paksaan

pemerintahan, atau menerapkan sanksi-sanksi hukum.

Pemerintah juga mempunyai kedudukan yang tidak dimiliki oleh seseorang

ataupun badan hukum perdata, ini menyebabkan hubungan hukum antara

pemerintah dengan seseorang dan badan hukum perdata bersifat ordinatif. Tetapi

meskipun hubungan hukumnya bersifat ordonatif, pemerintahan tidak dapat

melakukan tindakan hukum secara bebas dan semena-mena terhadap warga

Negara.

Page 18: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

17

Dari uraian tersebut dapat di simpulkan bahwa ada beberapa macam

tindakan pemerintah yang merupakan tindakan hukum dalam rangka

menyelenggarakan kepentingan umum, yaitu :

1. Dengan membebankan kewajiban pada organ-organ itu untuk

menyelenggarakan kepentingan umum.

2. Dengan mengeluarkan undang-undang yang bersifat melarang atau

menyeluruh yang ditujukan pada tiap-tiap warganegara untuk melakukan

perbuatan yang perlu demi kepentingan umum.

3. Memberikan perintah-perintah atau ketetapan-ketetapan yang bersifat

memberi beban.

4. Memberikan subsidi-subsidi atau bantuan-bantuan kepada swasta.

5. Memberikan kedudukan hukum kepada seseorang sesuai dengan

keinginannya, sehingga orang tersebut mempunyai hak dan kewajiban.

6. Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan swasta.

7. Bekerjasama dengan perusahaan lain dalam bentuk-bentuk yang ditentukan

untuk kepentingan

b.6. Keputusan / Ketetapan Tata Usaha Negara

Keputusan Administrasi Negara merupakan perbuatan hukum publik

bersegi satu, yang dilakukan oleh Alat Administrasi Negara untuk

menyelenggarakan kepentingan umum. Keputusan Administrasi Negara ini

dinegara Belanda dikenal dengan istilah Beschikking, Perancis dikenal dengan

Acte Administratif, di Jerman dikenal dengan Verwaltungsakt. Di Indonesia

belum ada kesatuan pendapat mengenai istilah yang merupakan terjemahan dari

Beschikking ini.

Utrecht, menerjemahkan dengan istilah Ketetapan, sedangkan Koentjoro

Purbopranoto menyebutnya dengan istilah Keputusan. Keputusan yang dibuat

Page 19: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

18

oleh alat administrasi negara ini merupakan bagian terbesar dari macam-macam

perbuatan hukum yang dilakukan oleh alat administrasi negara. Perbuatan alat

administrasi negara dalam mengadakan keputusan/ketetapan ini disebut

penetapan.

Keputusan atau ketetapan, ada yang dibuat untuk menyelengarakan

hubungan-hubungan dalam lingkungan alat administrasi yang membuatnya yang

dikenaldengan keputusan intern. Ada juga yang dibuat untuk menyelenggarakan

hubungan antara alat administrasi negara yang membuatnya dengan pihak swasta

atau warga masyarakat atau antara dua atau lebih alat administrasi negara, yang

dikenal dengan keputusan ekstern. Di dalam HAN yang terpenting adalah

keputusan/ketetapan ekstern.

Prins, memberikan definisi keputusan/ketetapan sebagai perbuatan hukum

bersegi satu dalam lapangan pemerintahan dalam arti sempit (bestuur) dilakukan

oleh alat pemerintahan dalam arti yang luas berdasarkan kekuasaan istimewa.

Sedangkan Utrecht menyatakan bahwa ketetapan adalah suatu perbuatan

pemerintah dalam arti kata luas yang khusus bagi lapangan pemerintahan dalam

arti kata sempit (dalam menyelenggarakan kepentingan umum). Dengan demikian

tidak berarti bahwa ketetapan itu hanya dibuat oleh alat pemerintah dalam bidang

eksekutif, akan tetapi bisa juga dibuat oleh alat pemerintah dalam bidang legislatif

dan yudikatif.

Van der Pot berpendapat bahwa ketetapan adalah perbuatan hukum yang

dilakukan alat-alat pemerintahan itu menyelenggarakan hal khusus, dengan

maksud mengadakan perubahan dalam lapangan hubungan hukum. Van

Vollenhoven berpendapat bahwa penetapan/keputusan yang bersifat legislative

yang mempunyai arti berlainan.

Meskipun penggunaan istilah keputusan dianggap lebih tepat, namun

dalam buku Ridwan HR, akan digunakan istilah ketetapan dengan pertimbangan

untuk membedakan dengan penerjemahan “besluit” (keputusan) yang sudah

memiliki pengertian khusus, yaitu sebagai keputusan yang bersifat umum dan

mengikat atau sebagai peraturan perundang-undangan.

Page 20: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

19

Keputusan Administratif merupakan suatu pengertian yang sangat umum

dan abstrak, yang dalam praktik tampak dalam bentuk keputusan-keputusan yang

sangat berbeda. Namun demikian keputusan administratif juga mengandung ciri-

ciri yang sama, karena akhirnya dalam teori hanya ada satu pengertian

“Keputusan Administratif”. Adalah penting untuk mempunyai pengertian yang

mendalam tentang pengertian keputusan administratif, karena perlu untuk dapat

mengenal dalam praktek keputusan-keputusan/tindakan-tindakan tertentu sebagai

keputusan administrative. Dan hal itu diperlukan, karena hukum positif

mengikatkan akibat-akibat hukum tertentu pada keputusan-keputusan tersebut,

misalnya suatu penyelesaian hukum melalui hakim tertentu. Sifat norma hukum

keputusan adalah individual-konkrit.

Undang-undang No.5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara

menyebut ketetapan ini dengan sebutan Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN).

Adapun yang dimaksudkan dengan Keputusan/Ketetapan AN (UU Peratun

menyebut dengan istilah keputusan TUN), berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 3

UU No.5 Tahun 1986 (UU Peratun) adalah suatu penetapan tertulis yang

dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat TUN yang berisi tindakan hukum Tata Usaha

Negara berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku, bersifat konkrit,

individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan

hukum perdata. Unsur-unsur utama Keputusan TUN seperti dirumuskan dalam

Pasal 1 angka 3 UU Peratun, yaitu :

Penetapan tertulis;

Oleh Badan atau Pejabat TUN;

Konkrit;

Individual;

Final;serta

Menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.

Page 21: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

20

Penetapan tertulis maksudnya adalah cukup ada hitam diatas putih, karena

menurut penjelasan Pasal 1 angka 3 UU Peratun dikatakan bahwa bentuk formal

tidak penting dan bahkan nota dinas atau memo pun sudah memenuhi syarat

sebagai penetapan tertulis. Adapun Badan atau Pejabat TUN yang dirumuskan

dalam UU Peratun itu pada dasarnya adalah badan-badan atau pejabat yang

melakukan urusan pemerintahan dalam arti sempit. Kalau kita bandingkan

rumusan Keputusan/Ketetapan yang dikemukakan oleh Prins dan Utrecht dengan

rumusan KTUN yang dimuat dalam UU Peratun, lebih luas rumusan yang

dikemukakan oleh Prins dan Utrecht.

         Penetapan Tertulis

Secara teoritis, hubungan hukum public senantiasa bersegi satu (tindakan

hukum administrasi adalah tindakan hukum sepihak). Oleh karena itu, hubungan

hukum publik berbeda halnya dengan hubungan hukum dalam bidang perdata

yang selalu bersifat dua pihak karena dalam hukum perdata disamping ada

kesamaan kedudukan juga ada asas otonomi berupa kebebasan pihak yang

bersangkutan untuk mengadakan hubungan hukum atau tidak serta menentukan

apa isi hubungan hukum itu. Ketika pemerintah dihadapkan pada peristiwa

konkret dan pemerintah memiliki motivasi dan keinginan untuk menyelesaikan

peristiwa tersebut, pemerintah diberi wewenang untuk mengambil tindakan

hukum sepihak dalam bentuk ketetapan yang merupakan hasil dari tindakan

hukum yang dituangkan dalam bentuk tertulis.

         Dikeluarkan oleh Pemerintah

Hampir semua organ kenegeraan dan pemerintahan berwenang untuk

mengeluarkan ketetapan atau keputusan. Tetapi ketetapan yang dimaksudkan

disini hanyalah ketetapan yang dikeluarkan oleh pemerintah selaku administrasi

Page 22: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

21

negara. Ketetapan yang dikeluarkan oleh organ-organ kenegaraan tidak termasuk

dalam pengertian beschikking berdasarkan hukum administrasi.

         Berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang Berlaku

Pembuatan dan penetapan ketetapan harus didasarkan pada peraturan

perundang-undangan yang berlaku atau harus didasarkan pada wewenang

pemerintahan yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan.

         Bersifat Konkret, Individual, dan Final

Ketetapan memiliki sifat norma hukum yang individual-konkrit dari

rangkaian norma hukum yang bersifat umum-abstrak. KTUN bersifat Konkrit

berarti objek yang diputuskan dalam KTUN itu tidak abstrak, tetapi berwujud,

tertentu atau dapat ditentukan. Dalam hal apa dan kepada siapa keputusan itu

dikeluarkan, harus secara jelas disebutkan dalam keputusan. Atau dalam rumusan

lain,objek dan subjek dalam keputusan harus disebut secara tegas. KTUN bersifat

individual artinya tidak ditujukan untuk umum, tetapi tertentu baik alamat

maupun hal yang dituju. Kalau yang dituju lebih dari seorang, tiap-tiap nama

orang yang terkena disebutkan. Tindakan Tata Usaha dalam menyatakan

kehendaknya- dengan maksud terjadi perubahan pada lapangan hukum publik

yang bersifat umum,seharusnya dituangkan dalam bentuk Peraturan (regeling).

KTUN bersifat final berarti sudah definitif sehingga dapat menimbukan

akibat hukum. Ketetapan yang masih memerlukan persetujuan instansi atasan atau

instansi lain belum bersifat final sehingga belum dapat menimbulkan suatu hak

atau kewajiban pada pihak yang bersangkutan.

         Menimbulkan Akibat Hukum

Page 23: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

22

Ketetapan merupakan wujud konkrit dari tindakan hukum pemerintahan.

Secara teoritis, tindakan hukum berarti tindakan-tindakan yang berdasarkan

sifatnya dapat menimbulkan akibat hukum tertentu. Dengan demikian, tindakan

hukum pemerintahan merupakan tindakan hukum yang dilakukan oleh organ

pemerintahan untuk menimbulkan akibat-akibat hukum tertentu khususnya

dibidang pemerintahan atau administrasi negara.

         Seseorang atau Badan Hukum Perdata

Subjek hukum terdiri dari manusia dan badan hukum. Berdasarkan hukum

keperdataan, seseorang atau badan hukum yang dinyatakan tidak mampu seperti

orang yang berada dalam pengampuan atau perusahaan yang dinyatakan pailit

tidak dapat dikualifikasi sebagai subjek hukum. Ketetapan sebagai wujud dari

tindakan hukum publik sepihak dari organ pemerintahan ditujukan pada subjek

hukum yang berupa seseorang atau badan hukum perdata yang memiliki

kecakapan untuk melakukan tindakan hukum.

Menurut rumusan Prins dan Utrecht badan/pejabat-pejabat yang membuat

atau mengeluarkan Keputusan/Ketetapan tidak terbatas pada badan/pejabat dalam

lingkup pemerintahan dalam arti yang sempit, akan tetapi badan/pejabat-pejabat

dalam lingkup pemerintahan dalam arti yang luas (legislatif maupun yudikatif)

bisa membuat keputusan/ketetapan hanya saja keputusan/ketetapan itu

dimaksudkan untuk menyelenggarakan dan melaksanakan tugas-tugas dan urusan

pemerintahan dalam arti yang sempit (eksekutif). Sedangkan KTUN yang

ditentukan dalam UU Peratun hanya KTUN yang dibuat oleh badan/pejabat-

pejabat dalam lingkup eksekutif.

Hal ini bisa kita fahami mengingat bahwa UU Peratun membatasi KTUN

yang bisa dibawa ke Peratun yang bisa dibawa ke Peratun hanyalah KTUN yang

dibuat oleh alat administrasi negara dalam lingkungan eksekutif. Untuk dapat

menjalankan tugasnya, di samping membuat keputusan, Alat Administrasi Negara

juga mengeluarkan peraturan. Di mana pada waktu kita membahas pengertian

Page 24: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

23

HAN, Prajudi Atmasudirdjo menyatakan bahwa peraturan ini termasuk dalam UU

dalam arti luas yang merupakan bagian dari sumber Hukum Tata Usaha Negara

yang bersifat otonom, yang dapat diubah, ditambah oleh Alat Tata Usaha Negara

apabila perlu dengan memperhatian asas-asas umum pemerintahan yang baik.

Adapun perbedaan antara keputusan/ketetapan dengan peraturan, yaitu :

Keputusan/Ketetapan : dibuat untuk menyelesaikan hal-hal yang konkret

yang telah diketahui lebih dulu oleh alat AN dan bersifat kasuistik.

Sebagai contoh : SK penerimaan pegawai, di sana disebut secara tegas

nama-nama pelamar yang diterima sebagai calon pegawai, sehingga SK

tersebut hanya diperuntukkan bagi para pelamar yang diterima sebagai

calon pegawai yang disebut dalam SK itu.

Peraturan : dibuat untuk menyelesaikan hal-hal yang bersifat abstrak yang

belum diketahui sebelumnya dan bersifat umum, dan yang mungkin akan

terjadi. Sebagai contoh : peraturan (Keputusan) yang mengatur tentang

syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pelamar PNS. Di sana tidak bisa

disebut satu persatu calon pelamar, melainkan diperuntukkan bagi semua

calon pelamar sebagai PNS, sehingga dikatakan berlaku umum dan

bersifat abstrak karena belum diketahui siapa sajakah nama-nama orang

yang berniat melamar sebagai PNS.

Akan tetapi perlu diingat bahwa walaupun satu peraturan itu dibuat untuk

menyelesaikan hal-hal yang masih abstrak, tetapi seringkali perkara konkrit yang

terjadi sebelumnya menjadi sebab maka itu dikeluarkan. Kadang-kadang

perbedaan antara keputusan dengan peraturan itu tidak jelas, karena produk

hukum Alat Tata Usaha Negara yang kita kenal dengan peraturan ini juga bentuk

formalnya merupakan keputusan tapi isinya bersifat mengatur.

Apalagi dalam suatu peraturan yang sifatnya einmalig, yaitu suatu

peraturan yang dibuat untuk menyelesaikan suatu perkara konkrit dan setelah

Page 25: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

24

penyelesaian itu terlaksana kemudian peraturan itu berhenti berlaku tanpa dicabut.

Juga perlu diketahui bahwa untuk membedakan apakah suatu keputusan itu

merupakan peraturan atau keputusan dalam arti beschikking Philipus M.Hadjon

dkk menyatakan bahwa pada umumnya Badan-Badan TUN seperti halnya

departemen, lembaga pemerintah non departemen, pemda tingkat I dan II

(sekarang dengan berlakunya UU No.22 Tahun 1999 sebagaimana teleh diubah

dengan UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah di daerah disebut dengan

pemda Propinsi dan pemda Kabupaten/Kota) menetapkan bentuk tertentu yang

membedakan keputusan TUN dalam arti beschikking dengan keputusan yang

merupakan peraturan. Keputusan yang merupakan beschikking disebut dengan

judul SK (Surat Keputusan) misalnya : SK Menteri, SK Gubernur dan lain

sebagainya. Sedangkan keputusan yang merupakan peraturan yang bersifat umum

disebut dengan Keputusan, misalnya Keputusan Menteri. Di dalam UU Peratun

(Pasal 2 huruf a) bentuk hukum peraturan ini dikenal dengan istilah Keputusan

Tata Usaha Negara yang merupakan pengaturan yang bersifat umum. Di samping

membuat keputusan dan peraturan Alat Administrasi Negara juga mengeluarkan

produk hukum yang dikenal dengan sebutan pseudo wetgeving atau peraturan-

peraturan kebijakan yang sering juga dikenal dengan nama peraturan perundang-

undangan semu.

Hal ini dilakukan oleh Alat Tata Usaha Negara untuk menempuh berbagai

langkah kebijaksanaan tertentu. Produk ini tidak terlepas dari kaitan penggunaan

asas freies ermessen. Bentuknya bisa berujud Pedoman, Surat Edaran yang

mengumumkan kebijakan tertentu. Suatu peraturan kebijakan pada hakekatnya

merupakan produk dari perbuatan Alat Tata Usaha Negara yang bertujuan

menampakkan kebijaksanaan/kebebasan bertindak (freies ermessen) secara

tertulis, namun tanpa disertai kewenangan untuk membuat peraturan dari si

pembuat kebijakan tersebut. Sebetulnya Alat Tata Usaha Negara yang

mengeluarkan pseudo wetgeving tersebut tidak berhak membuat peraturan, akan

tetapi karena ada hal-hal konkrit yang mendesak untuk segera diselesaikan maka

lalu dibuat suatu kebijaksanaan. Perbedaan antara pseudo wetgeving, yaitu :

Page 26: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

25

Pseudo wetgeiving tidak mengikat secara langsung namun mempunyai

relevansi hukum, sedangkan peraturan mengikat secara hukum;

Pseudo wetgeiving tidak mempunyai sansi yang tegas hanya mempunyai

sanksi moral, sedangkan peraturan umumnya mempunyai sanksi tegas;

Pseudo wetgeiving apabila ada keadaan-keadaan khusus yang mendesak

umumnya bisa disimpangi; sedangkan peraturan umumnya tidak bisa

disimpangi.

Selain itu Alat Administrasi Negara juga sering mengeluarkan produk

yang namanya het plan (rencana) yang dijumpai pada pelbagai bidang kegiatan

pemerintahan. Misalnya pengaturan rencana tata ruang kota, rencana peruntukan

tanah, RAPBN, RAPBD dan lain sebagainya. Rencana merupakan keseluruhan

tindakan yang saling berkaitan dari Alat Administrasi Negara untuk

mengupayakan terlaksananya keadaan tertentu yang tertib/teratur. Suatu rencana

menunjukkan kebijaksanaan apa yang akan dijalankan oleh Alat Administrasi

Negara pada suatu lapangan tertentu.

Di dalam HAN, yang penting hanya rencana-rencana yang mempunyai

kekuatan hukum. Rencana ini dapat dikaitkan dengan stelsel perajinan. Ada

beberapa rencana pembangunan yang secara langsung berakibat hukumbagi warga

negara atau badan hukum perdata. Sebagai contoh : rencana tata ruang kota,

rencana-rencana detail perkotaan yang dibuat berdasarkan SVO dan SVV

mengikat warga kota untuk membangun secara tidak menyimpang dari pola

gambar petunjuk peta-peta pengukuran dan petunjuk rencana-rencana detail

perkotaan mengingat tiap penyimpangan daripadanya dapat mengakibatkan

bangunan yang bersangkutan dibongkar. Perencanaan sebagai tindakan

administrasi negara harus memperhatikan hal-hal yang dikemukakan oleh

Bimtoro Tjokroamidjojo, sebagai berikut :

Page 27: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

26

a. berorentasikan untuk mencapai tujuan. Tujuan itu dapat bersifat

ekonomi, politik, sosial budaya, idiologis dan bahkan kombinasi

dari berbagai hal tersebut;

b. berorientasi pada pelaksanaannya; perspektif waktu. Untuk

mencapai tujuan tertentu bisa saja dilakukan secara bertahap;

c. perencanaan harus merupakan suatu kegiatan kontinyu dan terus

menerus.

Membuat ketetapan itu merupakan perbuatan huku, sebagai perbuatan

hukum ketetapan itu melahirkan hak dan atau kewajiban itu disebut ketetapan

positif. Ketetapan itu merupakan perbuatan hukum yang bersifat sebelah pihak.

Maka, perbuatan hukum itu harus bersifat berdasarkan hukum public, artinya

bahwa perbuatan itu harus bersifat memaksa bukan mengatur saja dan perbuatan

yang bersifat memaksa itu pengaturannya terdapat dalam hukum public karena

ketetapan itu hanya mencerminkan kehendak satu pihak saja, pihak yang

memerintah yaitu pihak pemerintah atau administrasi Negara, sebaliknya dengan

perbuatan hukum yang bersifat dua belah pihak berdasarkan persesuaian kehendak

pihak-pihak yang bersangkutan, pengaturannya terdapat dalam hukum perdata dan

perbuatan ini bukanlah menjadi masalah pelajaran hukum administrasi Negara.

b.7. Syarat Agar Keputusan Tata Usaha Negara Menjadi Sah

Suatu Keputusan/Ketetapan administrasi negara dikatakan sah apabila

keputusan tadi memenuhi syarat untuk diterima menjadi bagian dari ketertiban

hukum. Supaya keputusan AN itu dapat menjadi bagian dari ketertiban hukum

maka pembuatannya harus memperhatikan ketentuan-ketentuan HTN dan HAN.

Ketentuan dalam HTN menyangkut tentang kompetensi dan tujuan, sedangkan

ketentuan dalam HAN menyangkut procedure dalam pembuatan keputusan.

Page 28: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

27

Syarat yang harus dipenuhi di dalam pembuatan keputusan AAN (Vander Pot),

yaitu :

a. Dibuat oleh alat yang berwenang/berkuasa;

b. Dalam kehendak alat yang berkuasa tidak boleh ada kekurangan yuridis;

c. Bentuk keputusan dan tata cara pembuatannya harus sesuai dengan

peraturan dasarnya;

d. Isi dan tujuan keputusan harus sesuai debngan isi dan tujuan dari peraturan

yang menjadi dasarpembuatan keputusan tersebut.

Apabila suatu keputusan Admiistrasi Negara dibuat dengan tidak

mengindahkan syarat-syarat sahnya suatu keputusan dapat mengakibatkan

keputusan tadi menjadi tidak sah, artinya keputusan tersebut tidak dapat diterima

menjadi bagian dari ketertiban hukum. Akan tetapi keputusan yang dibuat dengan

tidak mengindahkan syarat sahnya suatu keputusan (keputusan yang mengandung

kekurangan) belum tentu menjadi tidak sah. Karena sah tidaknya suatu keputusan

tergantung pada berat ringannya kekurangan syarat tersebut. Bila kekurangan

syarat itu syarat yang esensial (penting) maka keputusan tadi menjadi tidak sah.

Akan tetapi kalau kekurangan itu bukan merupakan syarat yang esensial maka

keputusan tadi tetap sah.

Syarat yang harus diperhatikan dalam pembuatan ketetapan ini mencakup

syarat-syarat material dan syarat formal.

  Syarat Material terdiri dari:

Organ Pemerintahan yang membuat ketetapan harus berwenang.

Ketetapan tidak boleh mengandung kekurangan-kekurangan yuridis.

Ketetapan harus berdasarkan suatu keadaan tetrtentu.

Ketetapan harus dapat dilaksanakan dan tanpa melanggar peraturan

lainnya, serta isi dan tujuannya harus sesuai dengan isi dan tujuan

peraturan dasarnya.

Page 29: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

28

  Syarat Formil terdiri dari:

Syarat-syarat yang ditentukan berhubung dengan persiapan

dibuatnya ketetapan dan berhubung dengan cara dibuatnya

ketetapan harus dipenuhi.

Ketetapan harus diberi bentuk yang telah ditentukan dalam

peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar dikeluarkannya

ketetapan itu.

Syarat-syarat berhubung dengan pelaksanaan ketetapan itu harus

dipenuhi.

Jangka waktu harus ditentukan antara timbulnya hal hal yang

menyebabkan dibuatnya dan diumumkannya ketetapan itu harus

diperhatikan. 

b.7.1. KTUN Harus dibuat Alat yang Berwenang dan Berkuasa

Berwenang/berkuasa atau tidaknya Alat Administrasi Negara yang

membuat keputusan ditentukan oleh kategori sebagai berikut :

a. Kompetensi/ratione materi: pokok yang menjadi obyek

keputusan/ketetapan harus masuk kompetensi Alat Administrasi

Negara yang membuatnya;

Page 30: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

29

b. Batas lingkungan wilayah/ratione loci: tempat/wilayah berlakunya

suatu keputusan;

c. Batas wilayah/ratione temporis: jangka waktu berlakunya suatu

keputusan;

d. Quorum : jumlah anggota yang harus hadir agar keputusan yang dibuat

sah.

Akan tetapi belum tentu keputusan/ketetapan AAN yang dibuat dengan

tidak mengindahkan kategori-kategori tersebut menjadi tidak sah. Sah tidaknya

suatu keputusan tadi masih tergantung pada besarnya obyek yang diatur dalam

keputusan. Sehingga akhirnya yang dapat menilai sah tidaknya suatu keputusan

adalah Alat AN yang lebih tinggi atau Peradilan Tata Usaha Negara, itupun harus

dilihat secara kasuistik. Dalam hal berkuasa/berwenang atau tidaknya Alat AN

yang mengeluarkan Keputusan AN terlihat dengan jelas, maka keputusan bisa

menjadi batal mutlak/batal dan pembatalannya bisa berlaku surut. Artinya

seluruh akibat dari keputusan tadi batal sama sekali dan tuntutan pembatalan bisa

dilakukan oleh semua orang. Ajaran kebatalan ini dianalogikan dari hukum

perdata. Disamping batal mutlak ada lagi perbuatan yang bisa batal nisbi artinya

permintaan pembatalan dari perbuatan itu hanya bisa dituntut oleh orang-orang

tertentu. Juga ada keputusan yang bisa menjadi batal karena hukum, maksudnya

bahwa akibat dari keputusan itu untuk sebagian atau seluruhnya bagi hukum

dianggap tidak pernah ada tanpa diperlukan suatu pembatalan oleh hakim atau

atasan dari Alat AN yang mengeluarkan keputusan.

Apabila Alat AN yang mengeluarkan keputusan di dalam menduduki

jabatannya ternyata tidak legal (sah), maka dapat diselesaikan dengan ajaran

functionare defait, yaitu doktrin/ajaran yang menyatakan bahwa dalam keadaan

memaksa/istimewa/darurat Alat AN tidak legal atau pengangkatannya

mengandung kekurangan (sebagai contoh pengangkatan presiden Habibie oleh

presiden Suharto sewaktu presiden Suharto dituntut oleh mahasiswa untuk

meletakkan jabatannya), apabila masyarakat umum menerimanya sebagai suatu

Page 31: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

30

Alat AN yang legal, maka perbuatan-perbuatan yang dilakukannya atau keputusan

yang dikeluarkannya adalah sah. Akan tetapi apabila masyarakat tidak

menerimanya maka keputusan yang dikeluarkannya tidak sah.

Dengan ada keputusan/ketetapan sah dan ada keputusan/ketetapan yang

tidak sah. Suatu keputusan/ketetapan dikatakan tidak sah apabila

keputusan/ketetapan tadi tidak mengandung kekurangan yang esensial atau dapat

dikatakan bahwa keputusan adalah sah apabila sudah diterima sebagai bagian dari

ketertiban hukum. Sedangkan keputusan/ketetapan dianggap tidak sah apabila

keputusan tadi mengandung kekurangan yang esensial sehingga tidak dapat

diterima menjadi bagian dari ketertiban hukum.

b.7.2. Dalam Kehendak Alat Administrasi Negara Tidak Boleh ada Kekurangan Yuridis

Kekurangan yuridis di dalam pembuatan keputusan/ketetapan bisa terjadi

kerena :

a) Dwaling = salah kira

b) Dwang = paksaan

c) Bedrog = tipuan

Kekurangan yuridis ini dianalogikan dari lapangan hukum privat (perdata).

Di dalam hukum perdata perbuatan yang dibuat berdasarkan dwaling, dwang dan

bedrog dapat dibatalkan dan tidak menjadi batal secara mutlak, artinya perbuatan

itu dianggap ada sampai ada pembatalan oleh hakim atau oleh pejabat yang

berwenang. Akan tetapi di dalam HAN kekurangan yuridis berdasarkan salah kira

(dwaling) hanya akan mempengaruhi berlakunya suatu keputusan AN dalam hal

salah kira tersebut bertentengan dengan UU atau bertentangan keadaan nyata,

misalnya mengenai pokok maksud, kualitas orang. Sebagai contoh :

Page 32: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

31

1. keputusan yang dikeluarkan adalah ijin untuk mengimport 200 mobil

Hyundai akan tetapi ternyata yang datang 2000 mobil.

2. Penerimaan pegawai yang dipanggil adalah Amin seorang insinyur Kimia,

ternyata yang datang adalah Amin sarjana pendidikan Kimia. Kepututsan

yang dibuat berdasarkan salah kira ini pada umumnya dapat dimintakan

agar ditinjau kembali atau dapat dibatalkan.

Keputusan yang dibuat berdasarkan paksaan dapat dibatalkan bahkan

paksaan keras dapat menjadi sebab keputusan tadi batal demi hukum.

Keputusan/ketetapan yang dibuat dengan menggunakan tipuan, sebagai contoh:

1. seorang pengusaha HPH meminta ijin untuk menebang hutan yang di

dalamnya terdapat lebih kurang 20000 pohon jati dan oleh instansi

pemberi ijin HPH dikabulkan. Ternyata sebenarnya di dalam hutan

tersebut terdapat lebih kurang 200000 pohon jati.

Di sini bayangkan palsu bagi instansi yang mengeluarkan HPH tentang

suatu hal yang akan dimuat dalam keputusan. Tipuan ini dapat mempengaruhi

berlakunya keputusan apabila bertentangan dengan keadaan/kejadian nyata.

2.8. Bentuk dan Tata Cara Pembuatan KTUN

Bentuk Keputusan :

a) Lisan;

b) Tertulis

Keputusan dapat dibuat secara lisan apabila :

Tidak membawa akibat yang kekal dan tidak begitu penting di dalam

HAN;

Page 33: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

32

Bilamana oleh Alat AN yang mengeluarkan keputusan dikehendaki akibat

yang timbul dengan segera.

Mengenai bentuk keputusan/ketetapan yang dibuat secara tertulis ada

bermacam-macam karena dibuat oleh bermacam-macam alat administrasi negara,

bisa alat administrasi di lingkungan pemerintahan dalam arti sempit (eksekutif)

bisa juga alat administrasi negara dilingkungan pemerintahan dalam arti yang

luas. Sebagai contoh UU yang isinya memuat penetapan (UU yang bersifat formil

saja tapi materinya tidak mengikat seluruh penduduk), Keputusan Presidan,

Keputusan Menteri.

Ada peraturan dasar yang memuat secara tegas ketentuan tentang bentuk

suatu keputusan. Akan tetapi ada kalanya peraturan dasar daripembuatan

keputusan tidak menyebutkan bentuk yang harus diberikan pada suatu keputusan

yang akan dikeluarkan. Dalam hal ini penyelesaiannya: dengan cara melihat

praktek administrasi negara yang terdahulu dan juga melihat pentingnya soal yang

akan diselesaikan/diselenggarakan oleh keputusan TUN tersebut untuk

menentukan bentuk mana yang harus dipakai. Mengenai akibat hukum dari suatu

keputusan yang tidak mengindahkan aturan mengeai bentuk keputusan, Utrecht

menyatakan bahwa hal itu harus dilihat apakah kekurangan tersebut essential atau

tidak! Karena suatu keputusan dengan bentuk yang salah belum tentu mengurangi

sah/tidaknya suatu keputusan. Kranenburg-Vegting mengemukakan bahwa

akibat keputusan yang dibuat dengan tidak mengindahkan bentuk hanya batal,

bilamana kekurangan yang dinyatakan itu mungkin menjadi sebab maka isi

keputusan tersebut lain/berbeda dari yang dimaksud atau keputusan tadi

menimbulkankerugian. Cara pembuatan dan cara menjalankan/melaksanakan

suatu keputusan bisa juga mempengaruhi berlakunya suatu keputusan.

2.8.1. Bentuk ketetapan/keputusan

Page 34: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

33

Ketetapan itu ada yang berbentuk tertulis seperti surat izin mengemudi,

surat izin bangunan, dan surat izin sertifikat tanah, dst. Dan ada yang tidak

tertulis, seperti perintah lisan seorang polisi untuk tidak memparkir kendaraan di

tempat yang di larang kepada seorang pengemudi kendaraan tertentu, karena

bertentangan dengan peraturan tentang izin kepolisian untuk mengadakan rapat.

2.8.2. Isi ketetapan/keputusan

Isi ketetapan itu harus sesuai dengan isi dari peraturan yang menjadi dasar

berlakunya dan legalitas ketetapan tersebut, seperti isi surat penetapan pajak

kendaraan bermotor beroda dua.

2.8.3. Sifat ketetapan/keputusan

Hukum mempunyai sifat mengikat, apabila hukum itu mengikat umum

maka disebut peraturan, tetapi apabila hukum itu mengikat seseorang tertentu saja,

maka disebut ketetapan. Jadi ketetapan itu adalah hukum yaitu hukum yang

mengikat seseorang tertentu yang identitasnya ada pada ketetapan tersebut.

2.8.4. Fungsi ketetapan/keputusan

Keputusan pemerintah yang melaksanakan suatu peraturan ke dalam suatu

hal atau peristiwa konkrit tertentu disebut ketetapan. Jadi, ketetapan itu fungsinya

melaksanakan peraturan ke dalam suatu hal atau peristiwa konkrit tertentu.

2.8.5. Kedudukan ketetapan dalam tertib hukum Indonesia

Kedudukan ketetapan dalam tertib hukum yang digambarkan oleh Kelsen,

bahwa tertib hukum terbentuk sebuah pyramid, dimana tiap-tiap tangga pyramid

Page 35: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

34

terdapat kaidah-kaidah dan ketetapan yang merupakan suatu kaidah

kedudukannya ada di tangga yang paling bawah yang melaksanakan kaidah yang

ada di atasnya yang disebut peraturan. Dan peraturan ini menjadi dasar berlakunya

dan legalitas ketetapan tersebut. Jadi, kedudukan ketetapan dalam tertib hukum

Indonesia adalah melaksanakan suatu peraturan ke dalam suatu hal tertentu.

2.8.6. Perbedaan Peraturan, ketetapan dan keputusan

Peraturan merupakan hukum in abstrakto atau general norms yang sifatnya

mengikat umum atau berlaku umum sedangkan tugasnya adalah mengatur hal-hal

yang umum atau hal-hal yang masih abstrak, agar peraturan ini dapat

dilaksanakan haruslah dikeluarkan ketetapan-ketetapan yang membawa peraturan

ini ke dalam peristiwa yang konkrit, yang nyata tertentu.

Ketetapan ini yang tugasnya melaksanakan peraturan ke dalam peristiwa

konkrit tertentu maka sifatnya menjadi mengikat subjek hukum tertentu, mengatur

hal-hal konkrit tertentu, karena itu ketetapan ini disebut hukum in concreeto atau

individual norms.

2.8.7. Persamaan dan perbedaan antara keputusan, peraturan, dan ketetapan/keputusan

Persamaannya terletak bahwa ketiga-tiganya merupakan norma-norma

yang mempunyai sifat mengikat. Sedangkan perbedaannya terletak bahwa, apabila

suatu keputusan pemerintah mengikat umum, mengikat setiap orang dalam suatu

wilayah hukum atau keputusan pemerintah yang berlaku umum yang tidak

diketahui identitas orangnya, maka keputusan pemerintah itu bersifat peraturan.

Jadi, keputusan itu ada yang bersifat peraturan ada yang bersifat ketetapan. Hal ini

tergantung kepada isi dari keputusan tersebut, apabila keputusan itu isinya

mengikat umum, berlaku umum, maka keputusan itu adalah peraturan dan apabila

hanya mengikat seseorang tertentu atau individu tertentu saja, maka keputusan itu

adalah ketetapan.

Page 36: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

35

Jadi keputusan itu selalu peraturan apabila isinya berlaku dan mengikat

secara umum dan keputusan selalu ketetapan apabila isinya hanya berlaku dan

mengikat seseorang atau individu saja.

2.8.8. Macam-macam ketetapan/keputusan

Prof. van Vollenhoven : bahwa cirri perbuatan pemerintah itu konkrit, dan

yang dimaksud dengan perbuatan pemerintah itu disini adalah membuat ketetapan

untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh pemerintah atau

administrasi negara yang jumlahnya banyak sekali yang masing-masing berbeda

yang satu dari yang lainnya.

Jadi, ketetapan itu jumlahnya banyak sekali dan bermacam-macam dan

tidak mudah untuk menggolongkan ketetapan-ketetapan itu menurut jenisnya

karena sukar menentukan ukuran untuk itu.

Macam-macam ketetapan terdiri dari:

a.       Ketetapan/keputusan positif

Adalah suatu ketetapan yang pada umumnya menimbulkan

keadaan hukum baru baik yang membebankan kewajiban-

kewajiban hukum baru maupun yang memberikan hak-hak baru

kepada subjek tertentu.

Keputusan/ketetapan yang demikian ini adalah suatu

keputusan yang menimbulkan keadaan hukum baru bagi pihak

yang dikenai keputusan. Akibatakibat yang timbul dengan

dikeluarkannya keputusan/ketetapan positif dapat diklasifikasikan

menjadi lima (5) golongan, yaitu :

1. Keputusan/ketetapan yang melahirkan keadaan hukum baru

bagi pihak yang dikenai keputusan. Contoh : Keputusan

pemberian Izin Usaha Perdagangan;

Page 37: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

36

2. Keputusan/ketetapan yang mengakui keadaan hukum baru

bagi obyek tertentu. Contoh : keputusan mengenai perubahan

status Perguruan Tinggi di dalam akreditasi dari B ke A;

3. Keputusan/ketetapan yang menyebabkan berdirinya atau

bubarnya suatu badan hukum. Contoh keputusan Menteri

Kehakiman dan HAM yang menyetujui AD dari sebuah PT

sehingga menjadi badan hukum;

4. Keputusan/ketetapan yang memberikan hak-hak baru kepada

pihak yang dikenai keputusan/ketetapan. Contoh : pemberian

SK pengangkatan PNS;

5. Keputusan/ketetapan yang membebankan kewajiban baru

kepada pihak yang dikenai keputusan/ketetapan. Contoh :

Keputusan mengenai penetapan wajib pajak;

b.      Ketetapan/keputusan yang negative

Adalah ketetapan :

Yaitu suatu keputusan/ketetapan yang tidak merubah

keadaan hukum tertentu yang telah ada bagi pihak administrable.

Keputusan negative dapat berupa pernyataan :

1.      Untuk menyatakan tidak berhak

2.      Untuk menyatakan tidak berdasarkan hukum

3.      Untuk melakukan penolakan seluruhnya

c.       Ketetapan/keputusan konstitutif

Yaitu suatu keputusan yang melahirkan keadaan hukum

baru bagi pihak yang diberi keputusan, sering disebut dengan

keputusan yang membuat hukum. Keputusan ini pada umumnya

dikeluarkan dengan menggunakan kebijaksanaan yang dipunyai

Page 38: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

37

oleh AAN (Freis Ermessen) dan tidak terlalu terikat pada peraturan

Perundangan-undangan.

d.      Ketetapan/keputusan deklarator

Jadi, ketetapan itu merupakan perbuatan administrasi Negara

untuk melaksanakan kehendak undang-undang ke dalam suatu

peristiwa konkrit, karena itu dikatakan bahwa ketetapan itu

merupakan hukum yang mengatur hal yang nyata.

Yaitu suatu keputusan yang menyatakan hukum, mengakui

suatu hak yang sudah ada, menyatakan bahwa yang bersangkutan

dapat diberikan haknya karena sudah memenuhi syarat-syarat yang

telah ditentukan. Keputusan ini adalah hasil perbuatan AAN untuk

melaksanakan ketentuan UU ke dalam peristiwa konkrit. Keputusan

deklaratour ini sering juga disebut “hukum in concreeto”, yaitu

hukum yang mengatur hal yang nyata, hanya berlaku pada orang-

orang tertentu/menyebut seseorang saja yakni yang namanya

tercantum dalam keputusan. Sebagai contoh : di dalam HO,

ditentukan barangsiapa yang akan mendirikan bangunan untuk

industri dan diperkirakan akan mengganggu lingkungan sekitarnya

dalam radius 200m, diharuskan untuk memperoleh ijin HO. Pak

Salim yang akan mendirikan pabrik tobong gamping meminta ijin

HO, kemudian oleh aparat yang berwenang dikeluarkan keputusan

mengenai ijin HO untuk mendirikan pabrik tobong gamping untuk

Pak Salim. Keputusan ini merupakan keputusan deklaratour.

e. Keputusan Kilat

W.F Pins menyebutkan ada 4 jenis keputusan ini, yaitu:

Keputusan yang bermaksud merubah teks/redaksi keputusan yan

lama :

Page 39: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

38

1) Keputusan negatif. Keputusan semacam ini tidak merupakan

halangan bagi AAN untuk mengeluarkan keputusan lagi bila

keadaan telah berubah;

2) Keputusan yang menarik kembali atau membatalkan keputusan

lama.

3) Keputusan ini tidak merupakan rintangan bagi AAN untuk

membuat keputusan serupa dengan keputusan yang ditarik

kembali/dibatalkan;

4) Keputusan yang mengandung pernyataan bahwa sesuatu boleh

dilaksanakan.

f. Keputusan Tetap

Yaitu suatu keputusan yang masa berlakunya untuk waktu

sampai diadakan perubahan/penarikan kembali.

g. Keputusan Intern

Yaitu suatu keputusan yang hanya berlaku untuk

menyelenggarakan hubungan-hubungan ke dalam lingkungan AAN

sendiri.

h. Keputusan Ekstern

Yaitu suatu keputusan yang dibuat untuk menyelenggarakan

hubungan-hubungan antara alat administrasi yang membuatnya dengan

swasta/administrable atau anatara dua/lebih AAN.

i. Dispensasi

Page 40: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

39

Yaitu suatu keputusan yang meniadakan berlakunya peraturan

perundang-undangan untuk suatu persoalan istimewa. Tujuan dari

penerbitan dispensasi adalah agar seseorang dapat melakukan suatu

perbuatan hukum dengan menyimpang dari syarat-syarat yang telah

ditentukan dalam UU.

j. Ijin

Yaitu keputusan yang isinya memperbolehkan suatu perbuatan

yang pada umumnya dilarang oleh peraturan perundang-undangan, akan

tetapi masih diperkenankan asal saja diadakan seperti yang ditentukan

untuk masing-masing hal yang konkrit. Sebagai contoh : ada suatu

peraturan yang menyatakan dilarang mendirikan bangunan tanpa ijin.

Kemudian ada seseorang yang akan mendirikan lalu minta keputusan/ijin

untuk mendirikan bangunan. Keputusan yang dikeluarkan aparat ini

dinamakan ijin.

k. Lisensi

Adalah suatu keputusan yang isinya merupakan ijin untuk

menjalankan suatu perusahaan.

l. Konsesi

Yaitu suatu keputusan yang isinya merupakan ijin bagi pihak

swasta untuk menyelenggarakan hal-hal yang penting bagi umum.

Page 41: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

40

2.8.9. Ketetapan sepintas lalu dan ketetapan tetap

Mengenai ketetapan sepintas lalu ini, Prins mengemukakan pendapatnya

sebagai berikut: dalam perpustakaan sering ada disebut-sebut ketetapan yang pada

saat dikeluarkannya, selesai pula sekali keperluannya. Ketetapan yang dimaksud

Prins itu adalah ketetapan yang tugasnya selesai pada saat dikeluarkannya.

2.9. Kekuatan Hukum KTUN

Apabila suatu keputusan sudah sah atau dianggap sah, maka keputusan

tadi mempunyai kekuatan hukum, artinya keputusan itu dapat mempengaruhi

pergaulan hukum. Kekuatan hukum suatu keputusan dapat berwujud kekuatan

hukum formil dan kekuatan hukum materiil. Suatu keputusan dikatakan

mempunyai kekuatan hukum formil, apabila keputusan tadi sudah tidak bisa

dibantah lagi oleh suatu alat hukum biasa. Alat hukum biasa yaitu suatu alat

hukum yang hanya dapat digunakan dalam suatu jangka waktu tertentu untuk

mengadakan banding terhadap suatu keputusan.

Sebagai contoh :

Suatu keputusan harus disetujui atau dimintakan banding pada atasan

sebelum mulai diberlakukan. Maka sejak keputusan itu dikuatkan atau

disetujui oleh atasan,keputusan itu mempunyai kekuatan hukum formil;

Apabila ditentukan banding dalam jangka waktu tertentu, tetapi jangka

waktu untuk banding tidak digunakan dan waktu banding sudah

terlampaui, maka sejak lampau waktu banding itu keputusan mempunyai

kekuatan hukum formil;

Apabila tidak memerlukan persetujuan dari atasan, maka sejak dikeluarkan

keputusan itu telah mempunyai kekuatan hukum formil;

Apabila harus banding dan permohonan banding ditolak, maka sejak

penolakan banding keputusan tadi mempunyai kekuatan hukum formil.

Page 42: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

41

Kekuatan hukum formil dapat dibantah dengan alat hukum luar biasa,

karena alat hukum luar biasa tidak terikat oleh jangka waktu tertentu untuk

memohon banding, yaitu apabila dalam hal nyata-nyata keputusan tadi

mengandung kekurangan yuridis yang dapat membahayakan ketertiban umum

atau keputusan tadi tidak lagi sesuai dengan keadaan nyata. Di dalam hal ini

instansi tertinggi yang berhak membatalkannya. AAN atau instansi pembuat

keputusan juga dapat membantah dengan kekuatan hukum formil, dalam hal

dikemudian hari ternyata diketahui bahwa keputusan itu mengandung kekurangan

yang esensial.

Akan tetapi apabila keputusan/ketetapan tidak mengandung kekurangan

yang esensial alat administrasi yang membuatnya tidak dapat membantah/menarik

kembali. Hal ini untuk menjaga kepastian hukum dari keputusan/ketetapan tadi.

Dengan demikian perbedaan antara alat hukum biasa dan alat hukum luar biasa,

yakni alat hukum biasa terikat oleh jangka waktu tertentu untuk membantah

berlakunya suatu keputusan/ketetapan. Sedangkan alat hukum luar biasa tidak

terikat oleh jangka waktu tertentu dalam membantah berlakunya suatu

keputusan/ketetapan.

Ketentuan hukum materiil yakni pengaruh yang dapat ditimbulkan karena

isi atau materi keputusan tersebut. Suatu keputusan dikatakan mempunyai

kekuatan hukum materiil, apabila keputusan tadi sudah tidak dapat dibantah lagi

oleh AAN yang membuatnya, sehingga suatu keputusan yang sudah mempunyai

kekuatan hukum materiil dapat mempengaruhi pergaulan hukum, oleh karenanya

dapat diterima pula sebagai bagian dari ketertiban hukum.

Pada dasarnya, karena keputusan/ketetapan itu adalah merupakan

perbuatan hukum sepihak (bersegi satu) maka keputusan itu dapat ditarik kembali

oleh alat administrasi yang membuatnya tanpa memerlukan persetujuan dari pihak

yang dikenai keputusan. Akan tetapi untuk menjaga kepastian hukum, apabila

tidak sangat perlu dan tidak mengandung kekurangan maka keputusan/ketetapan

tidak dapat ditarik kembali.

Page 43: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

42

Prins mengemukakan ada enam (6) asas yang harus diperhatikan oleh alat

administrasi negara dalam menarik kembali suatu keputusan/ketetapan yang telah

dikeluarkan, yakni :

1. Suatu keputusan/ketetapan yang dibuat karena yang berkepentingan

menggunakan tipuan, dapat ditiadakan sejak semula;

2. Keputusan yang isinya belum diberitahukan padayang bersangkutan

maksudnya pihak administrable atau pihak yang dikenai keputusan;

3. Suatu keputusan yang diberikan kepada pihak administrable dengan

syarat-syarat tertentu tapi administrable tidak memenuhi syarat-syarat

yang ditentukan;

4. Suatu keputusan yang bermanfaat bagi administrable tidak boleh

ditarik kembali setelah jangka waktu tertentu terlewati;

5. Tidak diperbolehkan kembali menarik keputusan yang akan membawa

kerugian yang lebih besar bagi administrable dibandingkan dengan

kerugian yang diderita negara;

6. Menarik kembali/mengubah suatu keputusan harus diadakan menurut

acara/formalitei seperti yang ditentukan dalam peraturan dasar dari

pembuatan keputusan tersebut.

BAB III

KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan

Page 44: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

43

Dari hasil penelitian dan pembahasan dalam skripsi ini, maka penulis

menyimpulkan bahwa:

1. Pengertian ketetapan berdasarkan Pasal 1 angka 3 UU No. 5 Tahun 1986

tentang PTUN, yaitu: suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh

badan atau pejabat tata usaha Negara berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

2. Ada beberapa unsur yang terdapat yang terdapat dalam Bescikking,yaitu:

Penetapan tersebut tertulis dan dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata

Usaha Negara.

Berisi tindakan hukum dalam bidang Tata Usaha Negara.

Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bersifat konkrit, individual dan final.

3.2. Saran

Dengan disusunnya makalah ini diharapkan para pembaca ikut peduli

dalam mengetahui sejauh mana kita mempelajari tentang perbuatan/tindakan yang

ada dalam administrasi negara dan Keputusan tata usaha negara, Semoga dengan

makalah ini para pembaca dapat menambah cakrawala ilmu pengetahuan.

Daftar Pustaka

Atmosudirdjo, Prajudi, Hukum Administrasi Negara, Ghalia Indonesia,

Jakarta,1994.

Bagir Manan, Sistem dan Teknik Pembuatan Peraturan Perundang-undangan

Tingkat Daerah , LPPM Unisba,Bandung,1985.

Page 45: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

44

Marbun ,SF., Peradilan Administrasi dan Upaya Administratif di Indonesia,

Liberty, Yogyakarta, 1997.

Marbun,S.F. dan Moh.Mahfud MD, Peradilan Administrasi dan Upaya

Administratif di Indonesia, Liberty, Yogyakarta,1997.

Michiels ,F.C.M.A., De Arob-Beschikking, ‘s-Gravenhage, Vuga Uitgeverij B.V.,

1987.

Utrecht ,E. dan Moh. Saleh Djindang,Pengantar Hukum Administrasi Negara

Indonesia, PT Ichtiar Baru,Anggota IKAPI,Jakarta, 1990.

Purbapranoto, Kuntjoro,Beberapa Catatan Hukum Tata pemerintahan dan

Peradilan Administrasi Negara, Penerbit Alumni,Bandung,1985.

Philipus M. Hadjon (et.al), Pengantar Hukum Admnistrsi Indonesia, Gajah Mada

University Press, Anggota IKAPI ,Yogyakarta, 2005.

Prodjodikoro, Wirjono, Asas-Asas Hukum Perdata, Sumur Bandung,

Bandung,1983.

Riduan Syahrani, Seluk-Beluk dan Asas-Asas Hukum Perdata, Alumni

Bandung,1985.

Ridwan HR. Hukum Administrasi Negara, (Yogyakarta: UII Press, 2003 ), 90 ST. Marbun, Moh. Mahfud MD, Pokok-Pokok Hukum Administrasi Negara,

(Liberti: Yogyakarta,1987), 70

Page 46: tokogurusosial.files.wordpress.com  · Web viewIndonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari ... umum sama dengan kesejahteraan ... ada pembatalan oleh hakim atau oleh

45