makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/06.perda-pendidikan.docx · web view13.peraturan...

26
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG TAHUN 2009 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN ENREKANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ENREKANG, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkesinambungan diperlukan penyelenggaraan pendidikan yang beriorientasi kepada penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; b. bahwa untuk pelaksanaan pendidikan secara terencana, merata dan terpadu dipandang perlu diatur Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Enrekang; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu dibentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Enrekang; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tk. II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041); 3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, 1

Upload: hadien

Post on 28-Jun-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/06.PERDA-PENDIDIKAN.docx · Web view13.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 4 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ENREKANGTAHUN 2009 NOMOR 6

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANGNOMOR 6 TAHUN 2009

TENTANG

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN ENREKANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI ENREKANG,

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkesinambungan diperlukan penyelenggaraan pendidikan yang beriorientasi kepada penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;

b. bahwa untuk pelaksanaan pendidikan secara terencana, merata dan terpadu dipandang perlu diatur Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Enrekang;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu dibentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Enrekang;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tk. II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041);

3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

1

Page 2: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/06.PERDA-PENDIDIKAN.docx · Web view13.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 4 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3461);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4761);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4863);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941);

13. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 4 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Gratis di Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 246);

Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

dan BUPATI ENREKANG

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN ENREKANG.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksudkan dengan :1. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.2. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Sulawesi

Selatan 3. Kabupaten adalah Kabupaten Enrekang.4. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah

sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah.5. Bupati adalah Bupati Enrekang.

2

Page 3: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/06.PERDA-PENDIDIKAN.docx · Web view13.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 4 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

6. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Enrekang.

7. Dinas adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang pendidikan di Kabupaten Enrekang.

8. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik selalu aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

9. Pendidikan Formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

10. Pendidikan Non Formal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.

11. Pendidikan Inklusif adalah Pelayanan pendidikan terhadap anak yang berkebutuhan khusus karena kecacatan fisik atau keterbelakangan mental melalui Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

12. Penyelenggaraan Pendidikan adalah sistem pengelolaan yang mencakup seluruh kegiatan pendidikan di sekolah dan pendidikan di luar sekolah sesuai kewenangan Pemerintah Daerah.

13. Pendanaan Pendidikan adalah Penyediaan sumber daya keuangan yang diperlukan untuk penyelenggaraan pendidikan.

14. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

15. Kurikulum Nasional adalah kurikulum yang berlaku secara nasional yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional atau Menteri lain atau Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen berdasarkan pelimpahan wewenang dari Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

16. Kurikulum Muatan Lokal adalah kurikulum yang disusun oleh Pemerintah Daerah atau Satuan Pendidikan yang disesuaikan dengan keadaan serta kebutuhan lingkungan dan ciri khas satuan pendidikan yang bersangkutan.

17. Standar Kompetensi adalah kemampuan yang diharapkan dapat dicapai peserta didik dan warga belajar melalui proses pendidikan dalam satuan pendidikan tertentu.

18. Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dalam satuan pendidikan tertentu.

19. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

20. Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.

3

Page 4: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/06.PERDA-PENDIDIKAN.docx · Web view13.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 4 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

21. Pendidikan adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan lain sesuai dengankekhususan serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan.

22. Sumber Daya Pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga kependidikan, masyarakat, dana, sarana dan prasarana.

23. Taman Kanak-Kanak (TK) adalah suatu pendidikan prasekolah yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak berusia sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun sampai dengan usiamasuk pendidikan dasar,sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun.

24. Kelompok Bermain adalah kelompok bermain yang menyediakan program pendidikan usia dini.

25. Sekolah atau Madrasah adalah satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah atau Masyarakat, yang terdiri atas :a. Sekolah Dasar yang disingkat SD dan Sekolah Luar;b. Madrasah Ibtidaiyah, yang disingkat MI;c. Sekolah Menengah Pertama, yang disingkat SMP dan

Sekolah Pertama Luar Biasa, yang disingkat SMPLB;d. Madrasah Tsanawiyah, yang disingkat MTs;e. Sekolah Menengah Atas, yang disingkat SMA;f. Madrasah Aliyah, yang disingkat MA; dang. Sekolah Menengah Kejuruan, yang disingkat SMK.

26. Kepala Sekolah/Madrasah adalah Kepala Satuan Pendidikan TK, SD, MI, SMP, MTs, SMA, MA dan SMK.

27. Pengawas Sekolah adalah Pejabat Fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana tekhnis untuk melakukan pengawasan pendidikan.

28. Dewan Pendidikan adalah Lembaga mandiri yang beranggotakan berbagai unsur masyarakat yang peduli pendidikan.

29. Komite Sekolah/Madrasah adalah Lembaga mandiri yang beranggotakan Orang tua/Wali peserta didik, Komunitas sekolah,

30. Program Keaksaraan Fungsional adalah program pendidikan pada jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam kelompok belajar untuk memberikan pendidikan pada masyarakat yang buta aksara.

31. Program Paket A adalah program pendidikan pada jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam kelompok belajar yang memberikan penndidikan setara dengan SD.

32. Program Paket B adalah program pendidikan pada jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam kelompok belajar yang memberikan penndidikan setara dengan SMP.

33. Program Paket C adalah program pendidikan pada jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam kelompok belajar yang memberikan penndidikan setara dengan SMA.

34. Program Kelompok Belajar Usaha adalah program pendidikan pada jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan oleh kelompok belajar yang memberikan pendidikan pada masyarakat.

4

Page 5: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/06.PERDA-PENDIDIKAN.docx · Web view13.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 4 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

35. Pendidikan Gratis adalah program terpadu bidang pendidikan yang membebaskan peserta didik dari pembayaran biaya penyelenggaraan sekolah.

36. Usaha Kesehatan Sekolah adalah segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan mulai dari TK sampai SMU/SMK/MA.

37. Profil Sekolah adalah gambaran tentang besaran peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan non pendidik serta sarana dan prasarana yang menjadi dasar pengalokasian dana pendidikan.

BAB IIDASAR DAN TUJUAN

Pasal 2

Penyelenggaraan pendidikan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pasal 3

Penyelenggaraan pendidikan bertujuan menghasilkan luaran yang mampu untuk :a. menunjukan kemantapan iman dan moral dalam

kehidupan masyarakat yang dinamis, terbuka dan modern;b. menunjukan sikap demokratis dalam kemajemukan

agama, budaya, suku dan bangsa;c. terus menerus meningkatkan kompetensi dengan belajar

mandiri;d. memanfaatkan, mengembangkan dan menyebarluaskan

ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk kemajuan bangsa;

e. menghadapi dan unggul dalam persaingan regional, nasional dan global; dan

f. menggali, mengembangkan dan memanfaatkan potensi alam sekitar untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.

BAB IIIHAK DAN KEWAJIBAN PEMERINTAH DAERAH, ORANG TUA/WALI,

MASYARAKAT, PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK

Bagian KesatuHak dan Kewajiban Pemerintah Daerah

Pasal 4

Pemerintah daerah berhak mengarahkan, membimbing, membantu dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 5

(1)Pemerintah daerah berkewajiban :a. Memberikan layanan dan kemudahan serta menjamin

terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga masyarakat tanpa diskriminasi;

b. Menjamin tersedianya dana untuk terselenggaranya pendidikan bagi setiap peserta didik yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun;

5

Page 6: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/06.PERDA-PENDIDIKAN.docx · Web view13.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 4 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

c. Menyediakan prasarana, sarana, alat dan media belajar serta buku pelajaran secara memadai;dan

d. Menertibkan peserta didik yang berada di luar sekolah pada waktu jam sekolah.

(2)Ketentuan lebih lanjut tentang penertiban peserta didik sebgaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, akan diatur dengan Peraturan Bupati.

Bagian KeduaHak dan Kewajiban Orang Tua/Wali

Pasal 6

Orang Tua/Wali berhak :a. berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan;b. memperoleh perlakuan yang sama dari penyelenggara

satuan pendidikan; danc. memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan

anak.

Pasal 7

Orang Tua/Wali berkewajiban :a. Menciptakan kondisi dan lingkungan satuan pendidikan

yang kondusif;b. membantu kelancaran penyelenggaraan pendidikan dan

proses pembelajaran;danc. membantu Komite Sekolah dalam merumuskan kebijakan

penyelenggaraan pendidikan.

Bagian KetigaHak dan Kewajiban Masyarakat, Dunia Usaha dan Industri

Pasal 8

Masyarakat, dunia usaha dan industri berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program pendidikan.

Pasal 9

Setiap warga masyarakat, dunia usaha dan industri wajib :a. memberikan dukungan sumber daya dalam

penyelenggaraan pendidikan;b. mengikuti pendidikan dasar dan menengah bagi warga

masyarakat yang berusia tujuh tahun sampai delapan belas tahun ;dan

c. memberikan kesempatan peserta didik melakukan pembelajaran.

Bagian KeempatHak dan Kewajiban Pendidik

Pasal 10

Setiap Pendidik berhak :a. mendapatkan penghasilan tambahan sesuai dengan

Peraturan Perundang-undangan yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah;

b. mendapatkan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja;

c. mendapatkan pembinaan karier sesuai dengan tugas dan prestasi kerja;

6

Page 7: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/06.PERDA-PENDIDIKAN.docx · Web view13.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 4 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

d. mendapatkan perlindungan hukum dalam pelaksanaan tugas dan hak atas kekayaan intelektualnya; dan

e. mendapatkan kesempatan menggunakan sarana, prasarana dan fasilitas pendidikan yang tersedia untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.

Pasal 11

Pendidik berkewajiban :a. menggunakan media belajar untuk mewujudkan

pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM);

b. mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan, dengan melakukan hal-hal sebagai berikut :1. berada di sekolah selama jam belajar; dan2. menyusun program, pelaksanaan, bimbingan dan

evaluasi pembelajaran. c. Mentaati kode etik guru demi menjaga nama baik

lembaga, profesi dan kedudukan sesuai amanah yang diberikan kepadanya, meliputi :1. disiplin;2. meningkatkan kualitas diri;3. menjadi panutan; dan4. tidak melanggar susila dan etika moral.

Bagian KelimaHak dan Kewajiban Pendidik

Pasal 12

Setiap peserta didik berhak :a. memperoleh pendidikan yang bermutu;b. mendapatkan pelayanan dan perlakuan secara adil dan

manusiawi serta perlindungan dari setiap gangguan dan ancaman;

c. mengajukan saran dan peran serta dalam usaha peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan;

d. mendapatkan pendidikan khusus keagamaan; e. dibebaskan dari biaya penyelenggaraan pengelolaan

pendidikan; danf. mendapatkan penghargaan/imbalan bagi siswa yang

berprestasi.

Pasal 13

Setiap peserta didik berkewajiban mematuhi peraturan dan tata tertib yang berlaku dilingkungan satuan pendidikan.

BAB IVPENYELENGGARAAN PENDIDIKAN FORMAL

Bagian KesatuKelembagaan dan Manajemen

Pasal 14

(1) Jenjang pendidikan terdiri atas :a. pendidikan Pra sekolah;b. pendidikan Dasar; c. pendidikan Menengah; dand. pendidikan tinggi.

7

Page 8: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/06.PERDA-PENDIDIKAN.docx · Web view13.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 4 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

(2) Pendidikan Prasekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah TK.

(3) Pendidikan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas SD, MI, SMP dan MTs; dan

(4) Pendidikan Menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri atas SMA, MA dan SMK.

(5) Jenjang pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program studi yang secara langsung mendukung Visi Daerah.

Bagian KeduaPenyelenggaraan Pendidikan

Pasal 15

Penyelenggaraan pendidikan di daerah sebagaimana di maksud dalam Pasal 4 merupakan tanggung jawab Pemerintah Daerah dan Masyarakat.

Pasal 16

(1) Pengadaan, pendayagunaan dan pengembangan tenaga kependidikan, kurikulum lokal, buku pelajaran, peralatan pendidikan, tanah, gedung atau bangunan serta pemeliharaannya dan penyelenggaraan kurikulum nasional adalah tanggung jawab Pemerintah Daerah dan/atau Masyarakat.

(2) Pengadaan, pendayagunaan dan pengembangan tenaga kependidikan, buku pelajaran, peralatan pendidikan, tanah, gedung atau bangunan dan pemeliharaannya pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat adalah tanggung jawab yayasan atau badan yang menyelenggarakan satuan pendidikan yang bersangkutan.

Pasal 17

(1)Penyelenggaran pendidikan harus berdasarkan penerapan menejemen berbasis sekolah (MBS), sebagai model pengelolaan yang memberikan ekonomi atau kemandirian kepada sekolah yang mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah sesuai standar pelayanan yang ditetapkan oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah.

(2) Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, Kepala Sekolah mengoptimalkan peran dan pemberdayaan gugus sekolah, kelompok kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) serta Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dalam penyelenggaraan pendidikan.

(3) Pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan harus mendorong upaya peningkatan partisipasi masyarakat dalam peningkatan mutu melalui pembentukan dan pemberdayaan Komite Sekolah.

(4) Pembinaan peserta didik dengan kemampuan luar biasa diupayakan melalui program khusus serta program unggulan dan akselerasi dalam penyelenggaraan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

(5) Pembinaan peserta didik berkebutuhan khusus karena cacat fisik atau keterbelakangan mental, diupayakan melalui Sekolah Luar Biasa atau pendidikan Inklusif.

8

Page 9: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/06.PERDA-PENDIDIKAN.docx · Web view13.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 4 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai program khusus, SLB atau pendidikan Inklusif, Unggulan dan/atau akselarasi diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati.

Bagian KetigaPenanggung jawab

Pasal 18

(1)Penanggung jawab pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan di daerah adalah Bupati melalui Dinas.

(2)Bupati dapat menunjuk pejabat ditingkat Kecamatan sebagai penanggung jawab atas pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan prasekolah, pendidikan dasar dan pelaksanan pendidikan luar sekolah.

Bagian Keempat

Pendirian dan Penutupan SekolahPasal 19

Setiap pendirian dan penutupan sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah daerah atau masyarakat harus memenuhi persyaratan sesuai Peraturan Perundang-undangan dan mendapatkan izin dari Bupati.

Bagian KelimaKurikulumPasal 20

(1)Pelaksanaan kegiatan pendidikan dalam satuan pendidikan di daerah didasarkan atas kurikulum nasional dan kurikulum muatan lokal.

(2)Penetapan kurikulum muatan lokal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.

(3)Isi kurikulum Nasional merupakan standar yang wajib diselenggarakan dalam rangka mewujudkan standar yang wajib diselenggarakan dalam rangka mewujudkan standarkompetensi peserta didik.

(4)Pemerintah daerah mengupayakan pengembangan standar kompetensi peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang berpedoman pada standar nasional yang telah ditetapkan.

Pasal 21

(1)Pengujian dan penilaian hasil belajar merupakan rangkaian kegiatan penyelenggaraan kurikulum.

(2) Petunjuk pelaksanaan kalender pendidikan dan hari belajar efektif sebagai panduan penyelenggaraan kurikulum di sekolah harus berpedoman dan mengacu pada kalender pendidikan dan hari elajar efektif yang ditetapkan secara nasional.

(3) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.

Pasal 22

(1)Isi kurikulum muatan lokal memuat mata pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan.

9

Page 10: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/06.PERDA-PENDIDIKAN.docx · Web view13.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 4 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

(2) Mata pelajaran wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah baca tulis Al-Qur’an bagi peserta didik yang beragama islam.

(3) Mata pelajaran pilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas Keterampilan, Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Agro Industri, Tata busana, Tata boga, Bahasa daerah atau Bahasa asing.

(4) Pilihan untuk mata pelajaran kurikulum muatan lokal sebagaimana dimaksud pada ayat (3), diserahkan kepada masing-masing sekolah dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan dan kemampuan peserta didik serta sumber daya yang dimiliki.

Pasal 23

(1)Bahasa pengantar dalam pendidikan nasional adalah Bahasa Indonesia.

(2)Dalam rangka mewujudkan Penyesuaian dengan perkembangan lingkungan, kebutuhan pembangunan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi, komunikasi dan parawisata perlu memperhatikan pengembangan penerapan dan penggunaan bahasa asing pada setiap jenis dan jenjang pendidikan.

Pasal 24

(1)Setiap menjelang akhir tahun pelajaran, Bupati menetapkan kebijakan penerimaan peserta didik baru.

(2)Penetapan kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan, perkembangan dan kebutuhan daerah.

(3)Sosialisasi kebijakan penerimaan peserta didik baru sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilaksanakan sebelum jadwal penerimaan peserta didik barudimulai.

Bagian KeenamPendidik dan Tenaga Kependidikan

Pasal 25

(1)Pendidik bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

(2)Tenaga kependidkan selain pendidik, bertugas melakukan pengelolaan administrasi, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.

(3)Pengelola satuan pendidikan terdiri atas Kepala Sekolah, Wakil Kepala Bidang Keahlian, Kepala Program Keahlian, Kepala Program Studi, Wali Kelas, Kepala Tata Usaha dan Pegawai Tata Usaha serta Pegawailainnya yang bekerja di lingkungan dinas.

Pasal 26

(1)Calon tenaga pendidik yang akan diangkat sebagai pendidik harus memiliki kualifikasi sebagai tenaga pengajar.

(2)Selain harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), calon tenaga pendidik bidang

10

Page 11: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/06.PERDA-PENDIDIKAN.docx · Web view13.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 4 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

agama juga harus menganut agama sesuai dengan agama yang diajarkan.

(3)Pengangkatan dan penetapan pendidik yang tidak berstatus Pegawai Negeri Sipil pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dilaksanakan oleh penyelenggara satuan pendidikan yang bersangkutan.

(4)Pemerintah daerah dapat memberikan bantuan tenaga pendidik kepada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dengan mengangkat dan menempatkan pendidik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil.

(5)Pengelola satuan pendidikan dengan kedudukan sebagai Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Bengkel , Bidang Keahlian, Program Keahlian, Program Studi dipilih dari Pendidik.

(6)Pejabat struktural yang sebelumnya memiliki pengalaman sebagai pendidik dapat diangkat kembali sebagai pendidik.

Pasal 27

(1)Pengangkatan pendidik sebagai Kepala sekolah dilaksanakan melalui seleksi dan diberikan pendidikan khusus Kepala sekolah.

(2)Masa tugas Kepala sekolah adalah 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa tugas.

(3)Kepala sekolah yang masa tugasnya berakhir dan /atau tidak lagi diberikan tugas tambahan sebagai Kepala sekolah atau jabatan lain tetap melaksanakan tugas sebagai pendidik.

(4)Pendidik yang telah melaksanakan tugas sebagai Kepala sekolah dua kali berturut-turut dapat ditugaskan kembali menjadi Kepala sekolah, apabila :a. telah melewati tenggang waktu sekurang-kurangnya 1

(satu) kali masa tugas;b. memiliki prestasi yang sangat baik;c. ditugaskan disekolah lain.

(5)Pengawas sekolah diangkat dari pendidik yang memiliki kualifikasi pendidikan yang relevan dengan bidang tugasnya dan pengangkatannya dilaksanakan melalui seleksi dan memiliki sertifikat pendidikan khusus calon pengawas sekolah.

(6)Kepala sekolah dan pengawas sekolah diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Kepala Dinas.

(7)Seleksi dan pendidikan khusus bagi calon Kepala sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dan pengawas sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (5), diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati.

Pasal 28

(1)Penugasan tenaga kependidikan dalam satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan atau Masyarakat dilakukan oleh pimpinan satuan pendidikan yang bersangkutan dengan memperhatikan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

(2)Pemindahan Tenaga kependidikan antar satuan pendidikan yang berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil atas dasar kepentingan dinas dilakukan oleh Bupati.

(3)Pemindahan Tenaga pendidik dari satuan pendidikan kesatuan pendidikan yang lebih tinggi dapat dilaksanakan sepanjang pendidik yang bersangkutan memiliki kualifikasi

11

Page 12: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/06.PERDA-PENDIDIKAN.docx · Web view13.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 4 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

pendidikan dan kemampuan yang sangat dibutuhkan untuk satuan pendidikan yang bersangkutan serta memenuhi ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 29

(1)Tenaga kependidikan harus berusaha mengembangkan kompetensinya sesuai dengan standar nasional pendidikan.

(2)Pengelola satuan pendidikan bertanggung jawab atas pemberian kesempatan kepada tenaga kependidikan yang bertugas pada satuan pendidikan yang bersangkutan untuk mengembangkan profesi masing-masing sesuai dengan standar nasional pendidikan.

(3)Pemerintah daerah melaksanakan program pengembangan kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan sesuai dengan kebutuhan tenaga kependidikan dalam mencapai standar kompetensi yang ditetapkan secara nasional.

Pasal 30

(1)Tenaga kependidikan yang bekerja pada satuan pendidikan memperoleh gaji dan tunjangan secara berkala.

(2)Tenaga kependidikan yang bekerja pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat berhak memperoleh gaji dan tunjangan sesuai dengan perjanjian tertulis yang dibuat antara penyelenggara satuan pendidikan dengan pendidik yang bersangkutan dan disesuaikan dengan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 31

(1)Pendidik diberikan perlindungan hukum, meliputi :a. rasa aman dalam melaksanakan tugas, baik tugas

mengajar maupun tugas lain yang berhubungan dengan tugas mengajar;

b. perlindungan terhadap keadaan membahayakan yang dapat mengancam jiwa, baik karena alam maupun karena perbuatan manusia; dan

c. perlindungan dari pemutusan hubungan kerja secara sepihak yang merugikan pendidik.

Bagian KetujuhUsaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Pasal 32

(1)Setiap satuan pendidikan wajib menyelenggarakan UKS.(2)Tata cara Penyelenggaraan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Bagian KedelapanSumber Daya Pendidikan

Pasal 33

(1)Pemerintah daerah dan masyarakat penyelenggara satuan pendidikan bertanggung jawab atas pembiayaan yang diperlukan bagi penyelenggarapendidikan.

(2)Penggunaan sumber daya keuangan pada setiap satuan pendidikan dapat diaudit oleh pihak yang berwenang.

12

Page 13: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/06.PERDA-PENDIDIKAN.docx · Web view13.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 4 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

Pasal 34

(1)Pemerintah daerah dan pimpinan satuan pendidikan wajib menjaga asset pendidikan.

(2)Pelepasan/Penghapusan asset pendidikan milik pemerintah daerah dapat dilakukan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.

Bagian KesembilanDewan Pendidikan dan Komite Sekolah

Paragraf 1Dewan Pendidikan

Pasal 35

Tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam menentukan arah dan kebijakan penyelenggaraan pendidikan disalurkan melalui Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah.

Pasal 36

(1)Dewan pendidikan sebagai lembaga mandiri berperan dalam usaha pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan melalui pemberian pertimbangan, arahan, dukungan, tenaga serta pengawasan penyelenggaraan pendidikan.

(2)Pengurus Dewan pendidikan terdiri dari unsur lembaga swadaya masyarakat (LSM) bidang pendidikan, tokoh masyarakat, tokoh pendidik, dunia usaha dan industri, komite sekolah, birokrasi dan legislatif yang memiliki kompetensi, komitmen dan semangat pengabdian terhadap penyelenggaraan dan peningkatan mutu pendidikan.

(3)Jumlah pengurus Dewan Pendidikan maksimal 17 (tujuh belas) orang dan jumlahnya gazal.

(4)Masa bakti kepengurusan Dewan Pendidikan adalah 3 (tiga) tahun.

(5)Pemilihan pengurus dan tata kerja Dewan Pendidikan diatur berdasarkan AD/ART Dewan Pendidikan yang menganut prinsip transparan, akuntabel dan demokratis..

(6)Pengukuhan pengurus Dewan Pendidikan ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

(7)Tata cara dan mekanisme pemilihan pengurus Dewan Pendidikan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Paragraf 2Komite Sekolah

Pasal 37

(1)Komite Sekolah sebagai lembaga mandiri berperan dalam penyelenggaraan dan peningkatan mutu pendidikan dalam satu satuan pendidikan melalui pemberian pertimbangan, arahan, dukungan tenaga serta pengawasan pendidikan.

(2)Pengurus Komite Sekolah terdiri dari unsur orang tua/wali peserta didik, tokoh masyarakat, tokoh pendidik, organisasi profesi pendidik, alumni dan wakil dari peserta didik yang memiliki kompetensi, komitmen dan semangat pengabdian terhadap penyelenggaraan dan peningkatan mutu pendidikan.

13

Page 14: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/06.PERDA-PENDIDIKAN.docx · Web view13.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 4 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

(3)Jumlah anggota pengurus Komite Sekolah maksimal 15 (lima belas) orang, jumlahnya gazal dengan mempertimbangkan efesiensi dan efektifitas.

(4)Pengurus inti Komite Sekolah pada satuan pendidikan tidak dapat merangkap sebagai pengurus Komite Sekolah pada sekolah lain.

(5)Masa bakti kepengurusan Komite Sekolah adalah 2 (dua) tahun.

(6)Pengukuhan pengurus Komite Sekolah ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas atau usul Kepala Sekolah.

BAB V

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL

Bagian KesatuKelembagaan dan Manajemen

Pasal 38

(1)Pendidikan non formal merupakan salah satu jalur pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah, baik yang dilembagakan maupun yang tidak dilembagakan melalui kegiatan belajar mengajar yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan.

(2)Pembinaan pendidikan non formal meliputi :a. pemberian pelayanan;b. bimbingan;c. penyuluhand. dorongan;dane. memfasilitasi bagi masyarakat yang tidak dapat

mengikuti pendidikan padajalur pendidikan formal.(3)Pendidikan non formal dapat diselenggarakan oleh

Pemerintah daerah dan Organisasi kemasyarakatan dan dapat membentuk Kelompok belajar, yang meliputi :a. keaksaraan fungsional;b. pendidikan anak usia dini;c. pendidikan kesetaraan paket A, paket B dan paket C;d. kelompok belajar usaha serta magang; dane. kursus.

(4)Pengelolaan satuan pendidikan non formal dapat dilakukan oleh Pemerintah daerah dan/atau organisasi kemasyarakatan, yang terdiri atas :a. pembina;b. penanggung jawab;c. pengarah;d. tenaga pendidik; dane. tenaga administrasi.

Pasal 39

Penyelenggaraan pendidikan non formal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (1), dilaksanakan berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 40

Persyaratan penilaian dan tata cara memperoleh izin operasional pendidikan non formal diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Pasal 41

14

Page 15: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/06.PERDA-PENDIDIKAN.docx · Web view13.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 4 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

Lingkup program dan garapan pendidikan non formal meliputi kegiatan sebagai berikut :a. pendidikan masyarakat;b. pendidikan generasi muda; danc. pendidikan olah raga.

Pasal 42

(1)Manajemen penyelenggaraan pendidikan non formal merupakan upaya peningkatan mutu, baik mutu pelayanan maupun mutu hasil lulusan.

(2)Penerapan manajemen sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pada dasarnya melibatkan pihak :a. pembina;b. penyelenggara;c. tenaga pendidik;d. tenaga fungsional;e. warga belajar; danf. pihak lain yang terkait.

Bagian KeduaKurikulumPasal 43

(1)Kurikulum pendidikan non formal merupakan pedoman kegiatan bimbingan, pelajaran dan/atau pelatihan yang dilaksanakan untuk mencapai kemampuan tertentu baik tertulis maupun tidak tertulis.

(2)Kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas kurikulum nasional dan kurikulum muatan lokal.

(3)Pengembangan dan penyusunan kurikulum muatan lokal sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilaksanakan atas dasar tingkat kebutuhan dan kompetensi peserta didik.

Bagian KetigaKurikulumPasal 44

(1)Tenaga kependidikan pada pendidikan non formal terdiri atas :a. pendidik;b. pengelola satuan pendidikan;c. pustakawan;d. laboran;e. teknisi sumber belajar; danf. penguji.

(2)Tenaga kependidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dan unsur masyarakat.

(3)Pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdiri atas tenaga yang melaksanakan kegiatan pendidikan yang memiliki kualifikasi sebagai pendidik dan sejenisnya, yang terdiri atas tutor, fasilitator, sumber belajar, pelatih, pembimbing dan instruktur.

(4)Pengelolaan pendidikan non formal yang diselenggarakan oleh masyarakat dilakukan oleh penyelenggara satuan pendidikan yang bersangkutan dengan berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 45

15

Page 16: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/06.PERDA-PENDIDIKAN.docx · Web view13.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 4 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

(1)Tenaga kependidikan pada pendidikan non formal wajib untuk bersama mengembangkan kemampuan profesionalisme sesuai dengan standar kompetensinya.

(2)Pengelola satuan pendidikan bertanggung jawab atas pemberian kesempatan kepada tenaga kependidikan yang bertugas pada satuan pendidikan yang bersangkutan untuk mengembangkan kemampuan profesionalisme.

(3)Pemerintah daerah melaksanakan program pengembangan kemampuan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan non formal sesuai dengan kebutuhan dan standar kompetensi yang ditetapkan secara nasional.

Pasal 46

(1)Tenaga kependidikan yang bekerja pada satuan pendidikan non formal yang diselenggarakan oleh masyarakat berhak memperoleh gaji dan/atau tunjangan sesuai dengan perjanjian tertulis yang dibuat antara penyelenggara satuan pendidikan dengan tenaga kependidikan yang bersangkutan atau sesuai dengan Peraturan yang berlaku pada satuan pendidikan yang bersangkutan.

(2)Tenaga kependidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berhak memperoleh pelayanan kesehatan sesuai ketentuan Perundang-undangan yang berlaku.

Bagian KeempatSumber Daya Pendidikan Non Formal

Pasal 47

(1)Peningkatan penggunaan dan pemeliharaan sumber daya pendidikan dilaksanakan secara optimal dalam penyelenggaraan pendidikan non formal.

(2)Pengelola sumber daya pendidikan memperhatikan azas pendidikan non formal, yaitu dari, untuk, dan oleh masyarakat.

(3)Komponen yang dibiayai meliputi kegiatan yang berhubungan dengan kesejahteraan tenaga kependidikan, penyelenggaraan pendidikan, proses belajar mengajar, proses pengembangan model, bahan belajar, sarana dan pengelolaan atau penyelenggaraan evaluasi, baik proses maupun hasilnya.

(4)Komponen pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dapatdikembangkan oleh Pemerintah daerah seuai kondisi kemampuan daerah.

Bagian KelimaPenilaianPasal 48

(1)Penilaian setiap program pendidikan non formal dilakukan baik pada proses penyelenggaraan program maupun pada hasil kegiatan belajar mengajar.

(2)Penilaian proses penyelenggaraan maupun pada hasil kegiatan kursus melalui akreditasi sedangkan kegiatan lainnya mengacu pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai berikut :

16

Page 17: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/06.PERDA-PENDIDIKAN.docx · Web view13.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 4 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

a. Penilaian hasil belajar mengajar dilaksanakan melaluibeberapa jenis penilaian;

b. Penilaian dilakukan oleh tenaga pendidik yang bersangkutan ;

c. Penilaian juga dilakukan oleh pihak penyelenggara;d. ujian yang dilaksanakan oleh penyelenggara dengan

sepengetahuan Kepala Dinas;e. ujian Akhir Nasional tentang kesetaraan Paket A, Paket

B dan Paket C; danf. ujian Nasional untuk penyelenggaraan magang dan

kursus.(3)Surat keterangan dan/atau sertifikat dari hasil penilaian

terdiri atas:a. Penilaian tenaga pendidik yang memuat keterangan

nilai-nilai perkembangan kemampuan warga belajar;b. Penilaian penyelenggaraan kursus memperoleh surat

keterangan dari lembaga kursus yang bersangkutan;c. ujian lokal memperoleh surat keterangan dari

penyelenggara pendidikan luar sekolah yang diketahui oleh Dinas;

d. ujian akhir nasional memperoleh ijazah nasional; dane. uji kompetensi memperoleh sertifikat kompetensi.

BAB VIWAJIB BELAJAR DAN KEUNGGULAN LOKAL

Pasal 49

(1)Pemerintah daerah menjamin terselenggaranya program wajib belajar mulai dari tingkat SD atau MI sampai dengan tingkat SMA atau sederajat.

(2)Pelaksanaan program wajib belajar mengikut sertakan semua lembaga pendidikan baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah maupun Masyarakat.

Pasal 50

(1)Untuk kepentingan keunggulan lokal, Pemerintah daerah dapat menyelenggarakan minimal satu unit SD, SMP, SMA, SMK atau yang sederajat sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) atau Sekolah Bertaraf Internasional (SBI).Untuk kepentingan keunggulan lokal Pemerintah daerah dapat menyelenggarakan Perguruan Tinggi berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.

BAB VIIPENDANAAN PENDIDIKAN

Bagian KesatuJenis Biaya Pendidikan

Pasal 51

(1)Biaya pendidikan meliputi :a. biaya satuan pendidikan;b. biaya penyelenggaraan dan /atau pengelolaan

pendidikan; danc. biaya pribadi peserta didik.

(2)Biaya satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdiri atas :a. biaya investasi, yang terdiri atas :

1. biaya investasi lahan pendidikan; dan

17

Page 18: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/06.PERDA-PENDIDIKAN.docx · Web view13.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 4 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

2. biaya investasi selain lahan pendidikan.b. biaya operasi, yang terdiri atas :

1. biaya personalia; dan2. biaya non personalia.

c. bantuan biaya pendidikan;d. beasiswa.

(3)Biaya penyelenggaraan dan/atau pengelolaan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi :a. biaya investasi, yang terdiri atas :

1. biaya investasi lahan pendidikan; dan2. biaya biaya investasi selain lahan pendidikan.

b. biaya operasi, yang terdiri atas :2. biaya personalia; dan3. biaya non personalia.

(4)Biaya personalia sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b angka 1 dan ayat (3) huruf b angka 1, meliputi :a. biaya personalia satuan pendidikan, yang terdiri atas :

1. gaji pokok bagi pegawai pada satuan pendidikan;2. tunjangan yang melekat pada gaji pegawai pada

satuan pendidikan;3. tunjangan struktural bagi pejabat struktural pada

satuan pendidikan;4. tunjangan fungsional bagi pejabat fungsional diluar

guru;5. tunjangan fungsional atau subsidi tunjangan

fungsional diluar guru;6. tunjangan khusus bagi guru; dan7. maslahat tambahan bagi guru.

b. biaya personalia penyelenggaraan dan/atau pengelolaan pendidikan, yang terdiri atas :1. gaji pokok;2. tunjangan yang melekat pada gaji;3. tunjangan struktural bagi pejabat struktural; dan4. tunjangan fungsional bagi pejabat fungsional.

Pasal 52

Biaya investasi lahan pendidikan maupun biaya investasi selain lahan pendidikan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah daerah dianggarkan sesuai Peraturan Perundang-undangan.

Bagian KeduaTanggung jawab Pendanaan Pendidikan

Pasal 53

(1)Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah daerah dan Masyarakat.

(2)Pemerintah daerah bertanggung jawab menyediakan anggaran paling sedikit 20 % dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk pendanaan pendidikan.

(3)Masyarakat yang menyelenggarakan satuan pendidikan bertanggung jawab terhadap pendanaan pada satuan pendidikan yang dikelolanya.

(4)Pemerintah daerah dapat memberikan bantuan pendanaan untuk pembinaan dan pengembangan satuan pendidikan yangdiselenggarakan oleh masyarakat.

18

Page 19: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/06.PERDA-PENDIDIKAN.docx · Web view13.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 4 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

Pasal 54

(1)Peserta didik, orang tua dan/atau wali peserta didik bertanggung jawab atas biaya pribadi peserta didik.

(2)Pemerintah daerah dapat menyediakan dana untuk biaya pribadi peserta didik yang tidak mampu dalam bentuk bantuan siswa miskin.

Bagian KetigaPengelolaan Dana Pendidikan

Pasal 55

Dana pendidikan dikelola berdasarkan prinsip :a. Keadilan;b. efisiensi;c. transparansi; dand. akuntabilitas publik.

Bagian KeempatPenyelenggaraan Pendidikan Gratis

Pasal 56

(1)Penyelenggaraan pendidikan gratis dilaksanakan untuk memberikan kesempatan kepada seluruh anak usia sekolah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.

(2)Sasaran penyelenggaraan pendidikan gratis adalah pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar dan jenjang pendidikan menengah, baik sekolah negeri maupun sekolah swasta dan pesantren.

(3)Sekolah swasta dan pesantren yang menerima dana penyelenggaraan pendidikan gratis akan tetapi masih memiliki komponen lain yang harus dibiayai diluar dana subsidi, dapat menerima dana dari peserta didik dan masyarakat atas persetujuan Komite Sekolah.

(4)Besarnya biaya yang ditanggung peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (3), harus mendapat persetujuan Bupati.

Pasal 57

Dana pendidikan gratis berasal dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah yang dialokasikan dalam APBD Kabupaten.

Pasal 58

Komponen biaya pendidikan gratis meliputi biaya satuan pendidikan dan biaya penyelenggaraan dan/atau pengelolaaan pendidikan.

BAB VIIIPENGAWASAN

Pasal 59

19

Page 20: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/06.PERDA-PENDIDIKAN.docx · Web view13.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 4 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

Bupati melakukan pengawasan atas penyelenggaraan pendidikan dalam rangka pembinaan perkembangan satuan pendidikan yang mekanisme pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

BAB IXKETENTUAN PENUTUP

Pasal 60

Ketentuan lebih lanjut mengenai pendidikan gratis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56, Pasal 57 dan Pasal 58 serta hal-hal lain diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati.

Pasal 61

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Enrekang.

Ditetapkan di EnrekangPada tanggal, 31 Desember

2009

BUPATI ENREKANG,

ttd

HAJI LA TINRO LA TUNRUNG

Diundangkan di EnrekangPada tanggal, 31 Desember 2009

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ENREKANG,

ttdMUHAMMAD AMIRUDDIN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG TAHUN 2009 NOMOR 6

20