tugas individu manajemen pendidikan.docx
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan salah satu bidang
garapan administrasi pendidikan. Istilah “sekolah” merupakan konsep yang luas,
yang mencakup baik lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendididkan
non formal. Sedangkan istilah “masyarakat” merupakan konsep yang mengacu
kepada semua individu, kelompok, lembaga, atau organisasi yang berada di luar
sekolah sebagai lembaga pendidik. Masyarakat yang bersifat kompleks, terdiri
dari berbagai macam tingkatan masyarakat yang saling melengkapi (over
lapping), dan bersifat unik, sebagai akibat latar belakang dimensi budaya yang
beraneka ragam hasil penelitian menunjukkan, betapa penting dan perlunya
program sekolah selalu menghayati adanya hubungan kerja sama antara sekolah
dengan masyarakat agar dapat berjalan selaras.
Hubungan kerja sama antara sekolah dengan masyarakat, yaitu dengan
melibatkan orang tua, dan masyarakat serta isu-isu yang timbul dan bagaimana
menyelesaikan isu-isu tersebut. Dalam hal ini kepemimpinan kepala sekolah
mempunyai peranan menentukan sebagai satu kekuatan atau kewibawaan (power)
di dalam menghimpun dan menggerakkan segala sumber daya di dalam kerja
sama dengan masyarakat pendidikan yang lebih luas, serta untuk memperoleh
berbagai dukungan sumber daya manusia, dana, serta dukungan informasi
berbagai lembaga dan dukungan politis dari segenap jajaran aparat pendidikan.
Semakin majunya pengertian masyarakat akan pentingnya pendidikan
anak-anaknya, maka merupakan kebutuhan vital bagi sekolah dan masyarakat
untuk menjalin kerja sama. Kerjasama tersebut maksudnya demi kelancaran
pendidikan di sekolah pada umumnya dan untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa pada khususnya. Jadi hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu
proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat dengan maksud
meningkatkan pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan praktek
pendidikan serta mendorong minat dan kerja sama warganya dalam usaha
memperbaiki sekolah.
1
Setiap program yang ada di sekolah perlu dikembangkan, lebih-lebih
program hubungan sekolah dengan masyarakat yang masih dini dalam masyarakat
perlu mendapat perhatian terus untuk dikembangkan. Mungkin kesadaran
masyarakat akan keikutsertaannya dalam bertanggung jawab terhadap pendidikan
di sekolah belum tinggi, walaupun kesadaran akan pentingnya pendidikan sudah
tinggi, membuat mereka tidak banyak berpartisipasi di sekolah. Apapun alasannya
yang membuat partisipasi masyarakat dalam pendidikan di sekolah belum banyak,
perlu diteliti dan dikaji oleh sekolah dijadikan bahan untuk mengembangkan
hubungan sekolah dengan masyarakat.
Kita sebagai calon pendidik diharapkan mampu menjalin kerja sama
dengan masyarakat. Jadi kita harus mengetahui cara bekerja sama dengan
masyarakat yang baik demi kelancaran pendidikan sekolah melalui adanya tugas
individu ini.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam tugas individu ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah upaya sekolah agar kepentingan marketing public relation sekolah di satu sisi dan peningkatan pemberdayaan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan di sisi yang lain dapat berjalan selaras?
2. Apakah guru sebuah profesi atau bukan?
3. Bagaimanakah pendidikan guru yang ideal?
C. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah hal-hal berikut:
1. Mendeskripsikan Bagaimanakah upaya sekolah agar kepentingan marketing public relation sekolah di satu sisi dan peningkatan pemberdayaan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan di sisi yang lain dapat berjalan selaras?.
2. Menjelaskan guru sebuah profesi atau bukan.
3. Menjelaskan pendidikan guru yang ideal.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hubungan sekolah dengan masyarakat
a. Pengertian Hubungan Masyarakat dengan Sekolah
Hubungan sekolah dengan masyarakat sebagai suatu proses kegiatan
menumbuhkan dan membina saling pengertian kepada masyarakat dan orang tua
murid tentnag visi dan misi sekolah, program kerja sekolah, masalah-masalah
yang dihadapi serta berbagai aktivitas sekolah lainnya.
b. Tujuan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Mengenai hubungan sekolah dengan masyarakat, T.Sianipar meninjau dari
sudut kepentingan kedua lembaga tersebut, yaitu kepentingan sekolah dan
kepentingan masyarakat itu sendiri. Ditinjau dari kepentingan sekolah,
pengembangan penyelenggaraan hubungan sekolah dan masyarakat bertujuan
untuk:
1. Memelihara kelangsungan hidup sekolah.
2. Meningkatkan mutu pendidikan disekolah yang bersangkutan.
3. Memperlancar proses belajar mengajar.
4. Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan
dalam pengembangan dan pelaksanaan program sekolah.
Sedangkan jika ditinjau dari kebutuhan masyarakat itu sendiri, tujuan
hubungannya dengan sekolah adalah untuk:
1. Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam
bidang mental-spiritual.
2. Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkan berbagai masalah yang
dihadapi oleh masyarakat.
3. Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan masyarakat.
4. Memperoleh kembali angota-anggota masyarakat yang makin meningkat
kemampuannya.
3
Secara lebih konkret lagi, tujuan diselenggarakannya hubungan sekolah
dengan masyarakat adalah:
1. Mengenalkan pentingnya sekolah bagi masyarakat.
2. Mendapatkan dukungan dan bantuan moril maupun financial yang
diperlukan bagi pengembangan sekolah.
3. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang isi dan pelaksanaan
program sekolah.
4. Memperkaya atau memperluas program sekolah sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan masyarakat.
5. Mengembangkan kerjasama yang lebih erat antara keluarga dan sekolah
dalam mendidik anak.
1. Teknik dan Bentuk Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
a. Pengertian Teknik dan Bentuk Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Menurut Soekarto Indra Fachrudi (1989:246), mengungkapkan ada 11 teknik
yang dapat dilakukan untuk memberikan gambaran tentang sekolah yang perlu
diketahui oleh masyarakat. Teknik-teknik tersebut antara lain meliputi:
1. Laporan kepada orang tua murid
Laporan yang diberikan oleh sekolah kepada masyarakat berisi laporan
tentang kemajuan anak, aktivitas anak di sekolah, kegiatan sekolah sendiri, dan
segala sesuatu yang terjadi di sekolah sehubungan dengan pendidikan anak di
sekolah. Laporan ini dapat dilakukan sekali dalam tiga atau empat bulan,
semesteran atau tahunan. Laporan tersebut tidak hanya berupa data, angka-angka
akan tetapi menyangkut inframasi yang bersiafat diagnostik. Artinya dalam
laporan tersebut dicantumkan juga kelebihan dan kelemahan anak, disertai dengan
jalan pemecahan yang kiranya dapat dilakukan orang tua dalam ikut membantu
kesuksesan belajar anak.
2. Buletin Bulanan
Buletin bulanan dapat diusahakan oleh guru, staf sekolah , dan para orang tua
yang dapat diterbitkan satu bulan sekali. Bahkan dapat juga melibatkan murid,
sambil memberikan latihan dan membentuk kader dari pihak murid.
4
Isi buletin bulanan ini adalah tentang kegiatan sekolah, artikel-artikel guru dan
murid (bisa juga artikel dari orang tua murid), pengumuman-pengumuman
sekolah, berita-berita sekolah, dan berita-berita masyarakat yang perlu diketahui
sekolah dan lain sebagainya.
Disamping jalur di atas, sekolah dapat pula menerbitkan”booklets”, yaitu buku
kecil yang diberikan kepada keluarga yang anaknya yang sekolah ditempat itu,
atau orang tua yang akan memasukkan anaknya di sekolah itu. Isi ”booklets”
adalah petunjuk cara belajar di sekolah yang bersangkutan, fasilitas sekolah,
kurikulum yang dipakai, keadaan sekolah dan sejarahnya. Pengurus sekolah dan
pengurus OSIS, kemajuan dan aktivitas sekolah selama ini dan program kerja
sekolah pada saat itu.
3. Penerbitan Surat Kabar
Apabila dimungkinkan, sekolah dapat menerbitkan surat kabar sekolah. Isinya
menyangkut segala aspek yang menunjang kesuksesan program pendidikan.
Artikel-artikel yang dimuatpun harus berkaitan dengan dunia pendidikan sesuai
dengan bidang yang dipelajari anak didik. Berita-berita yang dimuat hendaknya
juga berita-berita yang memiliki nilai didik.
4. Pameran Sekolah
Pameran sekolah merupakan metode yang sangat efektif untuk memberikan
gambaran tentang keadaan sekolah dengan berbagai hasil aktivitasnya.
Masyarakat dapat melihat secara langsung keadaan sekolah dengan mengunjungi
pameran tersebut. Tempat penyelenggaraan pameran dapat di dalam kelas atau di
luar kelas, yaitu di halaman sekolah. Bahkan dapat juga dilakukan di luar sekolah.
Tentu saja yang terakhir ini memerlukan pengelolaan yang lebih rumit. Barang-
barang yang dipamerkan dapat berupa hasil karya siswa dan guru, alat-alat peraga
dan hasil panenan kebun atau sawah (bila ada). Termasuk juga hasil karya para
guru perlu dipamerkan.
5. Open House
Open House merupakan suatu metode mempersilakan masyarakat yang
berminat untuk meninjau sekolah serta mengobservasi kegiatan dan hasil kerja
5
murid dan guru yang diadakan pada waktu yang telah terjadwal. Pada saat itulah
masyarakat dapat melihat secara langsung proses belajar mengajar yang
berlangsung di sekolah itu. Dari gambaran ini, masyarakat dapat memberikan
penilaian atas pelaksanaan pendidikan di sekolah tersebut.
6. Kunjungan ke sekolah (“school visitation”)
Kunjungan orang tua murid ke sekolah pada saat pelajaran berlangsung yang
dimaksudkan agar para orang tua murid berkesempatan melihat anak-anaknya
pada waktu mengikuti pelajaran. Bagus kiranya apabila setelah orang tua
mengadakan kunjungan ini kemudian diadakan diskusi untuk memecahkan
masalah yang timbul menurut pengamatan para orang tua. Kunjungan ke sekolah
ini dapat dilaksanakan sewaktu-waktu, sehingga mereka dapat melihat kewajaran
yang terjadi di sekolah itu.
7. Kunjungan ke rumah murid (”home visitation”)
Kunjungan ke rumah murid dilakukan untuk melihat latar belakang kehidupan
murid di rumah. Penerapan metode ini akan mempererat hubungan antara sekolah
dengan orang tua murid, di samping dapat menjalin silaturrahmi antara guru
dengan orang tua murid. Masalah-masalah yang dihadapi murid di sekolah dapat
dibicarakan secara kekeluargaan dan persahabatan intim. Guru yang berkunjung
ke rumah orang tua murid harus bersikap bijaksana, hati-hati dan ramah tamah,
terutama dalam menanggapi problema yang dikemukakan oleh orang tua.
Kunjungan ke rumah orang tua murid harus direncanakan dan harus
mengemban kepentingan sekolah. Jadi tidak boleh dipakai untuk kepentingan
anak didik. Kecuali diadakan kunjungan oleh guru yang tidak direncanakan oleh
sekolah, kemudian dalam percakapan diperbincangkan masalah siswa. Cara ini
kadang-kadang yang membawa hasil yang sangat memuaskan.
8. Melalui penjelasan oleh staf sekolah
Kepala sekolah hendaknya berusaha agar semua personal sekolah turut aktif
mengambil bagian dalam mensukseskan program hubungan sekolah dengan
masyarakat. Para personal sekolah dapat memberikan penjelasan kepada
6
masyarakat tentang kepentingan sekolah, organisasi sekolah dan semua kegiatan
sekolah.
Kepala sekolah dapat menanamkan loyalitas para staf dengan
mengikutsertakan mereka bekerja. Mereka harus berpegang teguh pada etika
jabatan. Hendaklah kepala sekolah juga mendorong para staf sekolah untuk
menyebarkan kebaikan tentang sekolah dan mendudukkan kebaikan yang
sebenarnya apabila sekolah mendapatkan kritik dari pihak luar. Inilah yang
dinamakan cinta almamater.
9. Gambaran Keadaan Sekolah Melalui Murid.
Murid dapat juga didorong untuk memberikan informasi kep- mengenada
masyarakat tentang keadaan sekolah. Jangan sampai bahkan menyebarkan isu-isu
yang tidak baik mengenai sekolah kepada masyarakat. Apabila sekolah memiliki
pemancar radio maka media ini dapat dimanfaatkan agar murid berbincang
bincang dalam siaran mengenai situasi sekolah.
10. Melalui Radio dan Televisi
Radio dan televisi memiliki daya yang kuat untuk menyebarkan pengaruh
melalui informasi yang disiarkannya. Radio dan televisi cepat sekali membentuk
”public opinion” yang sangat dibutuhkan dalam program hubungan sekolah
dengan masyarakat ini.
Melalui radio dan televisi, masyarakat akan lebih mengenal situasi dan
perkembangan sekolah. Melalui radio dan televisi sekolah dapat menyampaikan
berita-berita dan pengumuman-pengumuman yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pendidikan, termasuk apabila ada permohonan sumbangan dari
pihak sekolah. Hal ini untuk menghindari tipuan yang sering dlakukan oleh anak
kepada orang tua, bahwa anak minta uang iuran yang sebenarnya tidak ditarik
oleh sekolah.
11. Laporan Tahunan
Laporan tahunan disusun oleh kepala sekolah untuk diberikan kepada penilik
sekolah atau kepada Kantor Departemen P dan K kecamatan yang membawanya
7
atau kepada atasn langsungnya. Kepala sekolah dapat menugaskan kepada stafnya
atau langsung dia sendiri memberikan informasi tersebut yang berkenaan dengan
isi laporan tahunannya. Isi laporan tahunan tersebut antara lain mencakup:
kegiatan yang telah dilakukan, kurikulum, personalia, anggaran dan situasi murid.
2. Model Keterlibatan Masyarakat
a. Melalui Komite Sekolah
Dewan ini memiliki tanggung jawab bersama sekolah untuk meningkatkan
mutu plelayanan sekolah. Selain itu juga mempunyai tanggung jawab untuk
melakukan analisis kebutuhan sekolah dan kebutuhan masyarakat melalui survey
yang dilakukan. Hasil survey tersebut menjadi bahan yang dikaji dan didiskusikan
yang selanjutnya diterjemahkan menjadi kebijakan dan program sekolah yang
tepat.
b. Membina Kerjasama dengan Pemerintah dan Masyarakar secara Umum
Kerjasama dengan berbagai institusi menjadi kemutlakan bagi sekolah dalam
mengembangkan sekolah secara optimal. Sebab sekolah adalah lembaga interaktif
yang tidak bisa lepas dari masyarakat secara keseluruhan. Bentuk kerjasama
tersebut bisa berupa sebagai berikut:
- Pemberian dan penggunaan fasilitas bersama
- Pelaksanaan kegiatan peningkatan kemampuan siswa
- Pemanfaatan sumberdaya manusia secara mutualism
c. Kerjasama Sekolah dengan Masyarakat Terorganisasi
Sekarang sudah banyak masyarakat yang mengorganisasikan dirinya menjadi
sekelompok manusia yang mempuya tujuan yang sama. Salah satunya adalah
organisasi masyarakat yang peduli dengan dunia pendidikan. Organisasi seperti
ini sangat besar pengaruhnya bagi sekolah apabila sekolah dapat menjadikanya
mira demi meningkatkan dan mengembangkan mutu sekolah.
8
B. Profesi Keguruan
Jadi seorang guru adalah sebuah profesi karena seorang guru haruslah
memiliki ketiga pilar tersebut. Seorang guru adalah jantung dari suatu proses
pembelajaran dan pendidikan, jadi dia harus mengerti dan tahu banyak hal. Tidak
hanya pengetahuan tentang masalah materi pelajaran yang disampaikan saja,
namum pengetahuan tentang kemasyarakatan atau dunia luas juga harus tahu.
Karena informasi yan disampaikan kepada anak didiknya dapat mudah diterima
dengan adanya selingan informasi-informasi yang up to date.
Keahlian juga tonggak utama yang harus dimiliki seorang guru. Ahli disini
bukan hanya dalam menyampaikan materi, tapi juga ahli dalam menguasai
keadaan kelas. Keahlian menggunakan media pembelajaran juga sangat penting,
sehingga peserta didik menjadi antusias dalam menerima materi yang
disampaikan. Karena keberhasilan suatu proses pembelajaran juga dilihat dari
tingkat keantusiasan dan minat dari peserta didik yang juga akan mempengaruhi
hasil dari proses pembelajaran itu sendiri. Hal tersebut tak lepas dari keahlian
seorang guru yang mampu menyampaikan isi dari materi secara akurat, menarik,
dan jelas.
Persiapan akademik yang tepat dan sesuai sangat menunjang kompetensi guru
dalam mengajar. Mata pelajaran yang diampunya harus sesuai dengan basic pada
saat duduk di sekolah tinggi atau perkuliahan. sehingga seorang guru benar-benar
menguasai materi karena sudah benar-benar mempelajari materi-materi tersebut
secara mendalam.
Jadi menjadi seorang guru tidaklah mudah, karena dituntut untuk memiliki
kecakapan-kecakapan seperti diatas. Sebuah pekerjaan yang tidak semua orang
kuasai dan memiliki syarat-syarat tertentu serta dituntut berpendidikan tinggi
adalah sebuah profesi. Jadi seorang guru adalah sebuah profesi.
C. Pola Pendidikan yang Ideal
Pendidikan formal adalah proses belajar yang sering disebut dengan dunia
persekolahan, dilakukan di dalam instansi-instansi resmi baik yang berstatus
negeri maupun swasta. Pendidikan formal mempunyai peranan penting dalam
perkembangan potensi manusia secara maksimal.
9
Pendidikan tinggi yang bersifat formal wajib dilalui oleh seorang calon guru,
sebab sebuah profesi guru harus mempunyai kompetensi yang didapat dari
pendidikan formal serta memiliki ijazah yang dikeluarkan setelah calon guru
tersebut telah dinyatakan lulus dari pendidikan formal. Sedangkan pola
pendidikan yang ideal.
Pendidikan adalah proses pembelajaran, proses dimana kita akan mendapatkan
ilmu dan pengetahuan tentang sesuatu hal baru yang sebelumnya tidak kita
ketahui, Proses dimana kita dilatih dan dibimbing untuk menjadi pribadi yang
lebih berilmu dan berakal sehat juga rasional. Dengan mendapat pendidikan yang
layak bagi seusianya, diharapkan anak akan dapat menjadi pribadi yang
berperilaku yang baik, cepat tanggap, mudah bergaul dan tentunya bertambah
pengetahuannya, baik yang umum maupun yang khusus seperti berhitung dan
berbahasa. Materi yang diberikan dalam proses pembelajaran ada bermacam-
macam seperti dalam hal berhitung, berbahasa, berperilaku, beragama,
berekspresi, seni, berakhlak dan berperilaku. Proses pembelajaran ini tidak hanya
dimulai ketika kita taman kanak-kanak, tapi dimulai ketika kita masih didalam
perut ibu. Saat kita masih didalam kandungan, ibu sudah mengajarkan kita tentang
kasih sayang, kasih sayang dari seorang ibu yang selalu menjaga anak dalam
kandungannya agar kelak lahir dengan sehat dan selamat.
Pendidikan merupakan kebutuhan bagi setiap manusia. Pendidikan adalah
salah satu cara manusia agar dapat melanjutkan kehidupan. Dengan pendidikan,
ilmu yang kita miliki akan semakin bertambah, wawasan yang kita miliki akan
semakin luas, sehingga kita dapat berpikir secara lebih futuristik dan rasional.
Dengan ilmu seseorang dapat berbuat banyak, dengan ilmu juga kita dapat
beramal karena dapat berguna untuk orang lain. Sebagai contoh, jika kita memiliki
ilmu yang lebih dari teman kita, saat ada yang mengalami kesulitan dalm
pelajaran disekolah, dan kita dapat membantunya kita akan mendapat pahala
karena kita dapat menolong teman yang kesulitan. Contoh lainnya, jika suatu saat
kita berhenti atau sedang tidak bekerja, jika kita memiliki ilmu khusus yang lebih,
kita dapat mencari kerja sampingan sementara yaitu sebagai pengajar les atau
bimbingan belajar bagi anak yang memerlukannya. Banyak hal yang dapat kita
lakukan dan kita dapatkan, jika kita menjadi orang yang berilmu.
10
Agar pendidikan yang diterima oleh peserta didik secara maksimal, haruslah
dibuat sistem pendidikan yang ideal. Yang dimaksud ideal adalah yang memenuhi
beberapa kriteria seperti pendidikan yang sesuai umur, sesuai kapasitas
kemampuan peserta didik dalam menerima, dan pendidikan yang diberikan secara
bertingkat dan bertahap. Pendidikan sesuai umur maksudnya adalah proses belajar
dimana materi yang diberikan kepada peserta didik sesuai dengan umurnya.
Misalnya anak SMP tidak cocok lagi jika diajarkan penjumlahan bilangan puluhan
bahkan satuan, karena seharusnya mereka sudah paham karena sudah diajarkan
sejak taman kanak-kanak. Sebaliknya anak SD juga tidak cocok jika diajarkan
pelajaran Biologi, yang membahas tentang proses reproduksi pada manusia.
Karena mereka dianggap belum mengerti tentang masalah itu, dan berbahaya jika
disalahgunakan. Hal ini juga berhubungan dengan kriteria kedua yaitu sesuai
dengan kapasitas kemampuan sang peserta didik untuk menerima pelajaran
tersebut. Jika pendidikan yang diberikan melebihi dari kemampuan menerima
dikhawatirkan peserta didik akan stress, sebaliknya jika terlalu mudah akan
membuat mereka menjadi bosan. Oleh karena itu harus tepat. Kriteria tepat ketiga
adalah proses pembelajaran seharusnya diberikan secara bertahap dan semakin
meningkat seiring berjalannya waktu. Sebagai contoh adalah siswa-siswi taman
kanak-kanak mulai diajarkan matematika yaitu mengenal bilangan satuan dan
melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan satuan. Ketika di SD kelas 1,
pelajaran yang mereka terima mulai naik tahapannya menjadi penjumlahan
bilangan puluhan, lalu ratusan, ribuan dan seterusnya. Meningkat lagi ke perkalian
dan pembagian. Namun saat SMP, matematika yang dipelajari tidak lagi
sederhana yaitu mulai konsep al-jabar, phytagoras dan lain-lain. Sehingga peserta
didik dapat menerimanya dengan baik karena dimulai dari tahap yang mudah
hingga yang paling sulit.
Belajar tidak hanya disekolah, kita belajar dan mendapat pendidikan dimana
saja. Ada pendidikan formal dan pendidikan informal. Pendidikan formal adalah
pendidikan wajib yang terstruktur dan terorganisir, seperti sekolah. Di Indonesia
pemerintah mencanangkan program wajib belajar 9 tahun untuk warganya, hal ini
berguna untuk menymaratakan pendidikan masyarakat Indonesia agar tidak
menjadi bangsa yang terbelakang pendidikannya. Selain formal, ada juga
11
pendidikan informal, seperti les-les tambahan diluar jam sekolah, les musik, lukis,
teater, olahraga dan kesenian lainnya. Pendidikan ini bersifat tidak wajib, hanya
sebagai tambahan saja, biasanya untuk mengasah kemampuan yang berhubungan
dengan hobi. Selain les-les tambahan kegiatan berorganisasi juga merupakan
pendidikan yang bersifat informal, kita belajar bagaimana cara menghargai orang
lain, berkomunikasi didepan umum dan lainnya. Keluarga juga berperan penting
dalam pendidikan informal ini, karena dirumahpun kita juga tetap belajar, belajar
menghomati orang lain, mengalah dan saling menyayangi antar anggota keluarga.
Jadi pendidikan itu sebenarnya bersifat luas, dapat diperoleh dimana saja.
Pemerintah Indonesia bercita-cita untuk menjadikan pendidikan di Indonesia
ini mudah dijangkau oleh masyarakat. Karena mereka menilai pendidikan itu
sangat penting, terutama di era globalisasi ini, dimana teknologi semakin canggih
dan semakin mudah untuk melakukan apapun. Menurut pendapat saya hal-hal
yang dilakukan oleh pemerintah cukup baik dan cukup mendukung dengan
memberlakukan ’program wajib belajar 9 tahun’ dan ’program sekolah gratis’
bagi setiap warganya maupun program BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Hal
ini dinilai berguna untuk menyamaratakan kemampuan seluruh masyarakatnya,
agar Indonesia menjadi negara yang maju, tidak hanya berkembang dan jangan
sampai mengalami kemunduran. Juga agar Negara Indonesia tidak mengalami
ketertinggalan dari bangsa-bangsa lainnya.
Indonesia adalah negara yang tingkat kepadatan penduduknya mendapat
peringkat sepuluh besar didunia ini. Masalah pendidikan di negara ini telah diatur
dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang secara garis besar dikatakan bahwa
setiap penduduk mendapat hak pengajaran yang layak. Dari kenyataan ini,
seharusnya dapat mendukung Indonesia menjadi negara yang maju yang dapat
menciptakan alat-alat baru dengan inovasi teknologi yang canggih. Namun
realitanya, hanya sebagian kecil saja yang dapat melakukan inovasi tersebut.
Dimana sebagian kecil tersebut belum memiliki pengaruh yang besar yang dapat
mengharumkan nama bangsa. Hal ini mungkin saja menunjukkan bahwa sistem
pendidikan yang berlaku di Indonesia ini belum maksimal sehingga belum
menghasilkan banyak bibit unggul yang dapat mengharumkan nama bangsa ini.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahwa hubungan dengan masyarakat bagi suatu sekolah adalah hubungan dua
arah antara sekolah dengan masyarakat untuk memusyawarahkan ide-ide dan
informasi-informasi tertentu yang berguna bagi peningkatan pendidikan.
Manfaat hubungan sekolah dengan masyarakat dapat diuraikan sebagai
berikut: Bagi masyarakat: tahu hal-hal persekolahan dan inovasi-inovasinya,
kebutuhan-kebutuhan masyarakat tentang pendidikan lebih mudah diwujudkan,
menyalurkan kebutuhan berpartisipasi dalam pendidikan, melakukan
tekanan/tuntutan terhadap sekolah. Sedangkan manfaaat bagi sekolah:
memperbesar dorongan, mawas diri, memudahkan memperbaiki pendidikan,
memperbesar usaha meningkatkan profesi staf, konsep masyarakat tentang guru
menjadi benar, mendapatkan koreksi dari kelompok penuntut, mendapat
dukungan moral dari masyarakat, memudahkan meminta bantuan dan material
dari masyarakat, memudahkan pemakaian media pendidikan di masyarakat,
memudahkan pemanfaatan narasumber.
Tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat yaitu: mengenalkan pentingnya
sekolah bagi masyarakat, mendapatkan dukungan dan bantuan moril maupun
financial yang diperlukan bagi pengembangan sekolah, memberikan informasi
kepada masyarakat tentang isi dan pelaksanaan program sekolah, memperkaya
atau memperluas program sekolah sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan
masyarakat, mengembangkan kerjasama yang lebih erat antara keluarga dan
sekolah dalam mendidik anak sehingga dapat berjalan selaras.
Peranan Pihak-pihak yang Terkait Hubungan antara Sekolah dan Masyarakat:
Orang tua, guru, komite sekolah, kepala sekolah, supervisor.
Prinsip Hubungan Sekolah dan Masyarakat diantaranya: ketahuilah apa yang
Anda yakini, laksanakanlah program pendidikan dengan baik dan bersahabat
dengan masyarakat, ketahuilah masyarakat Anda, adakan survey mengenai
masyarakat di daerah tertentu, bahan-bahan dokumen, keanggotaan dalam
13
organisasi masyarakat, adakan kunjungan ke rumah, layani masyarakat di daerah
Anda, doronglah masyarakat untuk melayani sekolah.
Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat Laporan kepada orang tua murid diantaranya: buletin Bulanan, penerbitan Surat Kabar, pameran Sekolah, open House, kunjungan ke sekolah (“school visitation”), kunjungan ke rumah murid (”home visitation”), melalui penjelasan oleh staf sekolah, gambaran Keadaan Sekolah melalui Murid, melalui Radio dan Televisi, laporan Tahunan.
Jenis Hubungan Sekolah dengan Masyarakat yaitu hubungan edukatif, hubungan kultural, dan hubungan Institusional.
Bentuk-bentuk Hubungan Sekolah dengan Masyarakat yaitu aktivitas para siswa/kelas atau tingkat kelas, aktivitas guru, beberapa guru, atau guru-guru satu bidang studi, media masa, kunjungan warga masyarakat atau orangtua siswa ke sekolah, pertemuan dengan kelompok masyarakat yang menaruh perhatian kepada pendidikan di sekolah.
B. Saran
Hendaknya pihak-pihak yang terkait dalam hubungan sekolah dengan
masyarakat, dapat membantu meningkatkan kualitas hubungan tersebut agar
tercipta suasana belajar mengajar yang dapat meningkatkan semangat belajar
siswa. Dengan meningkatnya semangat belajar siswa, diharapkan dapat
mengembangkan kualitas pendidikan di Indonesia pada umumnya dan di sekolah
itu sendiri pada khususnya.
14