desasungairayablog.files.wordpress.com · web view14. septrin yusanti. 13.10.089.530.320....
TRANSCRIPT
LAPORAN AKHIR
KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT (KKN-PPM)
MENGANGKAT POTENSI DESA MENJADI PRODUK UNGGULAN DAERAH
DI KECAMATAN RENGAT KABUPATEN INDRAGIRI HULU
Desa : Sungai Raya
Kecamatan : Rengat
Kabupaten : Indragiri Hulu
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LPPM)
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDRAGIRI
(STIE INDRAGIRI ) RENGAT
2016
LAPORAN AKHIR
KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT (KKN-PPM)
MENGANGKAT POTENSI DESA MENJADI PRODUK UNGGULAN DAERAH DI
KECAMATAN RENGAT KABUPATEN INDRAGIRI HULU
DISUSUN OLEH :
NO N A M A NIM KONSENTRASI
1 SUSILO LELONO 13.10.089.530.353 SDM
2 WALDI APRIDO 13.10.089.530.371 SDM
3 RATNA MANDASARI 13.10.089.530.265 KEUANGAN
4 RENO MITARI 13.10.089.530.267 KEUANGAN
5 EKA NOVITA 13.10.089.530.094 KEUANGAN
6 ASMAWATI 13.10.089.530.047 SDM
7 RUDIANTO 13.10.089.530.306 KEUANGAN
8 SELVIA AMIR 13.10.089.530.319 SDM
9 MARDA FITRINA 13.10.089.530.178 SDM
10 RISKA RAHMAD HIDAYAT 13.10.089.530.290 SDM
11 SRI WAHYUNI 13.10.089.530.334 SDM
12 SUGIATUN 13.10.089.530.341 SDM
13 DIKI SAHPUTRA 13.10.089.530.081 KEWIRAUSAHAAN
14 SEPTRIN YUSANTI 13.10.089.530.320 KEWIRAUSAHAAN
15 WENGGA ASDIKA PUTRA 13.10.089.530.373 SDM
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LPPM)
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDRAGIRI
(STIE INDRAGIRI ) RENGAT
2016
LEMBARAN PENGESAHAN
Laporan Akhir KKN-PPM ini telah diketahui oleh Kepala Desa, disetujui dan
disahkan oleh Dosen PembimbingLapangan( DPL ) pada tanggal 06 April 2016.
Rengat, 06 April 2016Mengetahui,
Kepala Desa Dosen Pembimbing Lapangan Sungai Raya Desa Sungai Raya
JULMI SUHARMIYATI, SE. MM
Disahkan oleh Kecamatan
Drs. DUDI SUNANDAR
MenyetujuiKetua LPPM STIE-I Rengat
RENI MARALIS, SE. MM
KATA PENGANTAR
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan KKN-PPM merupakan bagian
kurikulum wajib di STIE-I Rengat yang bertujuan untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat
di bangku kuliah kepada kegaiatan riil masyarakat di Pedesaan.
Laporan Akhir Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan KKN-PPM
disusun berdasarkan pada kegiatan yang dilaksanakan selama dua bulan, yang dijadikan dasar
keberhasilan KKN-PPM.
Semoga dengan adanyaLaporan Akhir KKN-PPM ini, dapat dijadikan dasar
pertimbangan kelulusan kami.
Rengat, 06 April 2016
PenyusunKoodinator Desa
KADARMAN
DAFTAR ISI
BAB. I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang (Gambaran Wilayah)1.2. Tujuan dan Manfaat1.3. Kalender Kerja Kegiatan Mahasiswa1.4. Lokasi dan waktu
BAB.II PELAKSANAAN KKN-PPM2.1 Mekanisme Kerja Kelompok Dalam Pelaksanaan KKN-PPM2.2 Pelaksanaan Pemetaan Sosial Per Aspek2.2.1 Aspek Politik/Pemerintahan2.2.2 Aspek Ekonomi dan Mata Pencaharian2.2.3 Aspek Pendidikan2.2.4 Aspek Kesehatan2.2.5 Aspek Kehidupan agama masyarakat2.2.6 Aspek Budaya Masyarakat
BAB. III HASIL PELAKSANAAN KKN-PPM3.1 Deskripsi Hasil Pemetaan Sosial Per Aspek3.1.1 Aspek Politik/Pemerintahan3.1.2 Aspek Ekonomi dan Mata Pendaharian3.1.3 Aspek Pendidikan3.1.4 Aspek Kesehatan3.1.5 Aspek Kehidupan agama masyarakat3.1.6 Aspek Budaya Masyarakat3.2 Temuan Kondisi Masyarakat3.2.1 Potensi Masyarakat3.2.2 Permasalahan Masyarakat3.3 Blog Desa3.3.1 Identitas BlogDesa3.3.2 Gambaran Isi Blok Desa3.4 Respon Masyarakat Terhadap KKN-PPM
BAB.IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT1.1 Kesimpulan1.2 Rekomendasi Tindak Lanjut
DAFTAR PUSTAKADAFTAR LAMPIRAN
BAB. I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Kuliah Kerja Nyata
Desa Sungai Raya merupakan salah satu desa yang terletak didalam wilayah
Kecamatan Rengat Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau yang terletak ± 6 KM
disebelah Timur kota Rengat yang berbatasan dengan :
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pulau Gajah
Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Rumbai kampung
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Tambak / Lumu dan Kuala Cenaku
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sekip Hilir
Desa Sungai Raya mempunyai Luas 12.050 Ha yang terdiri dari 4 Dusun yaitu :
1. Dusun I terdiri dari 2 RT yaitu : RT 1 dan RT 2
2. Dusun II terdiri dari 2 RT yaitu : RT 3 dan RT 4
3. Dusun III terdiri dari 2 RT yaitu : RT 5 dan RT 6
4. Dusun IV terdiri dari 2 RT yaitu : RT 7 dan RT 8
Iklim di Desa Sungai Raya sebagaimana di Desa-desa lain di Wilayah Indonesia
mempunyai Iklim Kemarau dan Penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung
terhadap pola tanam pada Pertanian yang ada di Desa Sungai Raya.
Penduduk Desa Sungai raya berasal dari berbagai Daerah yang berbeda-beda,
dimana mayoritas penduduknya yang paling dominan adalah suku melayu. Desa Sungai
Raya mempunyai Jumlah Penduduk 1.348 Jiwa yang terdiri dari Laki-laki 762 Orang,
Perempuan 586 Orang. Yang terbagi dalam 4 wilayah Dusun, dengan rincian sebagai
berikut :
JUMLAH PENDUDUK
DUSUN I DUSUN II DUSUN III DUSUN IV
352 Jiwa 350 Jiwa 447 Jiwa 200 Jiwa
Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Sungai Raya sebagai berikut :
TINGKAT PENDIDIKAN
PRA
SEKOLAHSD SLTP SLTA SARJANA
35 Orang 380 Orang 375 Orang 520 Orang 39 Orang
Karena Desa Sungai Raya merupakan Desa Pertanian maka sebagian besar
Penduduknya bermata pencaharian Petani, selengkapnya sebagai berikut :
TINGKAT PEKERJAAN
PETANI PEDAGANG PNS BURUH SWASTA
127 KK 80 KK 60 KK 100 KK 62 KK
Sebagian besar warga Desa Sungai Raya bermata pencaharian sebagai petani.
Sebagai petani, pekerjaan hanya datang pada saat musim panen tiba, selebihnya harus
mencari alternatif pekerjaan lain untuk menunjang perekonomian. Berdasarkan alasan
tersebut kami menawarkan program “Bina Kreatif” untuk meningkatkan perekonomian
masyarakat di Desa Sungai Raya yang bertujuan untuk membentuk Desa Unggulan
yaitu Keterampilan mengolah, mengemas, dan memasarkan Keripik Sirih dan Peyek
Ikan Sepat menjadi Produk home industry yang kreatif sebagai peluang usaha baru
untuk meningkatkan keterampilan dan kemandirian ibu-ibu di Desa Sungai Raya yang
dapat menjadi produk bagi Desa unggulan.
Kesadaran hidup sehat di Desa Sungai Raya tergolong rendah, terlihat dari belum
adanya respon warga untuk memisahkan sampah organik dan anorganik. Oleh sebab itu
kami mengusulkan program “Bina Sehat” yang programnya mencakup :
a) Membantu program posyandu mengumpulkan kesehatan masyarakat
tingkat keluarga sehingga mengetahui tingkat kesehatan warga Desa Sungai
Raya.
b) Membantu Program Posyandu yang telah berjalan di Desa Sungai Raya
yang bertujuan untuk memajukan program kerja Posyandu.
c) Membantu Program kesehatan yang telah berjalan di Desa Sungai Raya
yaitu Pengobatan gratis bagi warga.
SARANA DAN PRASARANA DESA SUNGAI RAYA
NO SARANA/PRASARANA JUMLAH/VOLUME KET
1 Kantor Desa 1 Unit Tidak Layak Pakai
2 Puskesmas Pembantu 1 Unit
3 Mesjid 3 Unit
4 Musholla -
5 PAUD 1 Unit
6 Pos Polisi -
7 SD Negeri 1 Unit
8 SMK Negeri -
9 MDA 1 Unit
10 Tempat Pemakaman Umum 3 Lokasi
11 Sungai 9000 M
12 Lumbung Padi -
13 Posyandu 1 Unit
14 Sumur Bor 7 Unit
15 Pasar -
16 PLTD 1 Unit
17 POSKAMLING -
18 Jalan Poros 1 Jalur
19 Jalan Aspal 1 Jalur
20 Jalan Tanah 1 Jalur
1.2 Tujuan dan Manfaat
1.2.1 Tujuan Umum
1.2.1.1 Terbentuknya sarjana yang mampu menghayati masalah yang sangat komplek yang
dihadapi oleh masyarakat dalam pembangunan dan belajar memecahakan masalah -
masalah tersebut secara pragmatis dan indisipliner.
1.2.1.2 Mendekatkan lembaga pendidikan tinggi pada masyarakat dan lebih meningkatkan
relevansi kurikulum pendidikan tinggi dengan tuntutan kebutuhan masyarakat.
1.2.1.3 Membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa
tertinggal.
1.2.1.4 Mengembangkan kerjasama antar disiplin ilmu dan antar perguruan tinggi.
1.2.2 Tujuan Khusus
1.2.2.1 Membantu pelaksanaan pembagunan dan mengawal percepatan perwujudan
kesejahteraan masyarakat desa di Kabupaten Indragiri Hulu serta membantu
merumuskan formula pengembangan Binaan pembangunan daerah, khususnya di
Kabupaten Indragiri Hulu
1.2.2.2 Membantu dalam menformulasikan arah dan tujuan pembangunan berdasarkan
potensi, permasalahan, dan keterbatasan daerah, serta ikut serta mengawal hasil-hasil
pembagunan yang telah dilakukan pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu
1.2.3 Manfaat Kegiatan
1.2.3.1 Data dari kegiatan ini dijadikan dasar untuk perencanaan intervensi yang tepat.
1.2.3.2 Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan screeningpermasalahan
yang ada di masyarakat
1.2.3.3 Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam merencanakan program yang sesuai
dengan permasalahan
1.2.3.4 Sebagai dasar Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hulu dalam penentuan
kebijakan
1.3 Kalender Kerja Kegiatan Mahasiswa
Berdasarkan Pemetaan atau Orientasi wilayah dan Orientasi Pemerintahan,
didapatkan hasil sebagai berikut :
1.3.1 Aspek Kegiatan Masyarakat / Aktivitas
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan selama satu minggu pertama,
aktivitas/kegiatan masyarakat yang umumnya menjadi mata pencaharian warga didesa
Sungai Raya didominasi oleh kegiatan bertani. Adapun aktivitas lainnya adalah
berkebun dengan hasil bumi yang bermacam-macam, berternak, berdagang,
wiraswasta, budidaya ikan, bidan desa, guru sekolah dan madrasah, Pegawai Negeri
Sipil, buruh kerja, serta bekerja di pemerintahan desa. Hal inilah yang
mewarnai kegiatan harian Desa Sungai Raya pada umumnya.
Kegiatan bertani yang dilakukan oleh warga Desa Sungai Raya sebagian besar
hanya sebagai penggarap saja.Sistem pertanian bergantung kepada pemilik lahan
pertanian masing masing.Hasil pertanian yang diperoleh selama ini dijual kepada
tengkulak dalam bentuk mentah (gabah).
Kegiatan berkebun umumnya dilakukan berselang-seling dengan kegiatan
bertani. Pertanian holtikultura merupakan salah satu kegiatan berkebun yang
dilakukan di Desa Sungai Raya. Pada umumnya Tanaman yang ditanam adalah Jeruk
Nipis, Labu, cabai, tomat, kacang panjang dan mentimun.Distribusi dari pertanian
holtikultura (khususnya cabai) masih melalui tengkulak dan sebagian kecil
langsung didistribusikan ke pasar-pasar tradisional terdekat.
Peternakan di Desa Sungai Raya terbagi menjadi skala rumah tangga dan skala
usaha.Komoditas ternaknya terdiri darikambing potong, ayam Kampung, ayam Biasa,
dan itik.Yang termasuk skala usaha adalah Kambing potong, sedangkan komoditas
ternak lainnya termasuk ke dalam skala rumah tangga.Kambing potong didistribusikan
ke beberapa tempat, namun Kambing potong dari usaha peternakan terbesar di Desa
Sungai Raya didistribusikan ke Rengat.
Beberapa warga Desa Sungai Raya berkegiatan disektor industri kecil & kerajinan
rumah tangga, misalnya pembuatan Luka/Bubu.Dari hasil orientasi kami
terhadap kegiatan pembuatan Luka/Bubu, kami memperhatikan aspek produksi,
distribusi, hingga kepemasarannya. Bahan pembuatanLuka/Bubu didapatkan dengan
membeli, mulai dari bamboo. Distribusi Luka/Bubu dilakukan melalui tengkulak dan
kemudian dipasarkan ke daerah sekitarnya.
Jenis kegiatan wiraswasta yang paling banyak digeluti oleh warga Desa
Sungai Raya adalah memproduksi Keripik Sirih. Bahan dasar dari makanan ini adalah
Sirih.Distribusi Keripik Sirih tersebar luas mencakup wilayah dalam dan luar
Kecamatan Rengat.
Terdapat beberapa kegiatan yang rutin dilakukan oleh warga Desa Sungai Raya.
Salah satunya adalah kegiatan pengajian yang hampir setiap hari Jum’at dilakukan
dimasjid yang tersebar di seluruh kedusunan Desa Sungai Raya. Pengajian
yang terdapat di desa ini pengajian ibu-ibu PKK.
1.3.2 Aspek Kelembagaan Atau Pranata
Terdapat banyak lembaga atau organisasi yang terdapat dalam masyarakat yang
berkaitan dengan beberapa bidang kehidupan.Dalam bidang pertanian, terdapat 1
Kelompok Tani yang tersebar di keempat kedusunan dalam desa Sungai Raya.Dalam
bidang kepemudaan, terdapat organisasi pemuda di tiap-tiap kedusunan.Adapun
kelembagaan lain adalahIbu-Ibu PKK, dan lainnya.
Secara umum, kegiatan kelembagaan lokal yang ada di Desa Sungai Raya
berjalan dengan baik walaupun ada beberapa kelembagaan lokal yang belum berjalan
sesuai dengan harapan, misalnya Karang Taruna, PKK, dan lainnya.
Kegiatan kelembagaan dikatakan berjalan dengan baik setelah kami melihat dari
beberapa sisi.
Hal ini terlihat dari rutinnya para kelompok mengadakan pertemuan
untuk membahas keadaan pertanian di desa ini. Begitu juga dengan hal pemberdayaan
masyarakat yang kinerjanya patut diapresiasi, seperti apa yang dilakukan oleh
Paguyuban. Desa ini sangat beruntung memiliki warga yang kooperatif dan sadar akan
dirinya yang memiliki desa. Paguyuban-paguyuban yang ada sangat membantu
penyelenggaraan pemerintahan desa.Hasil yang mengagumkan dari Paguyuban
berhasil membantu pemerintahan desa dalam pembuatan jalan-jalan setapak dalam
desa. Sejauh ini program-program yang dilaksanakan oleh pemerintah desa
adalah program-pogram yang dilaksanakan secara administratif, karena program
yang dilaksanakan adalah tugas pembantuan dan dekonsentrasi dari pemerintahan
daerah.
Lembaga kesehatan yang terdapat di Desa Sungai Raya adalah puskesmas
dan pusat pelayanan terpadu (posyandu). Peran dan fungsi lembaga kesehatan sudah
berjalan cukup baik.
KALENDER KERJA KEGIATAN MAHASISWA (K3M) KKN-PPM STIE-I RENGATDESA SUNGAI RAYA KECAMATAN RENGAT KABUPATEN INDRAGIRI HULU
09 FEBRUARI – 08 MARET 2016
WAKTU KEGIATAN PELAKSANAINFORMAN/KHALAYAK
SASARAN
WILAYAH KEGIATAN
TEMUAN/HASIL YANG
DIHARAPKANMinggu Ke-2 Februari 2016
TANGGAL
09 Koordinasi awal KKN bersama DPL Mahasiswa Mahasiswa Desa Sungai Raya Membicarakan rencana kerja mahasiswa KKN di Desa sungai Raya.
10 Sosialisasai Kelingkungan Masyarakat sekitar
Mahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Membicarakan kehadiran mahasiswa KKN dari STIE-I
11 Koordinasi bersama perangkat desa, pemuka agama dan pemuda desa sei raya
Mahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Membicarakan ke datangan tim KKN dan rencana kegiatan kedepan.
12 Sosialisasi kelingkungan masyarakat Mahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Sosialisasi program kegiatan mahasiswa KKN
13 Sosialisasi ke sekolah dasar tentang penyuluhan
Mahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan di SD 005 tentang penyuluhan sejak dini seperti bahaya Narkoba, Rokok, Dan Pendidikan
Anti Korupsi.14 Gotong royong membersihkan mesjid
RayaMahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Masih ada nya infrastruktur Rumah ibada yang kurang terawat sehingga Tim melakukan kegiatan goro membersihkan mesjid.
Minggu Ke-3 Februari 2016
TANGGAL
TANGGAL
15 Membantu Administrasi Kantor Desa Mahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Masih banyak nya Administrasi desa yang belum tersusun dengan baik, sehingga Tim membantu Administrasi yang dalam penataan ulang Administrasi
16 Membantu Administrasi Kantor Desa Mahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Masih banyak nya Administrasi desa yang belum tersusun dengan baik, sehingga Tim membantu Administrasi yang dalam penataan ulang Administrasi
17 Pemanfaatan karangan rumah untuk Lahan produktif
Mahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Banyak ditemukan Lahan Tidur atau semak belukar
yang tidak dimanfaatkan, Jadi Tim Melakukan Penanaman lahan menjadi Produktif.
18 Pemanfaatan perkarangan Rumah dan tumbugan Serai
Mahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Di musim penghujan ini banyaknya masyarakat resa akan banyak nya nyamuk sehingga tim melakukan penanaman serai untuk penghusir nyamuk.
19 Pembersihan rumah Warga Mahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Banyak nya halaman rumah yang tidak dimanfaat kan menjadi semak belukar dan tim Membantu membersihkan halaman warga.
20 Sosialisasi SD tentang Bahaya Rokok Mahasiswa Peserta KKN PPM
Anak-anak SD 005 Desa Sungai Raya
Desa Sungai Raya-seberang
Masih ditemukan Anak-anak sekolah yang merokok
Minggu Ke-4 Februari 201622 Membantu kegiatan Administrasi Mahasiswa Peserta
KKN PPMAparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Kegiatan Rutin dilaksanakan untuk membantu Admistrasi Desa.
TANGGAL
23 Pengecatan Tugu Batas desa Mahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Merenovasi melalui pengecatan Tugu Batas Desa.
24 Penyebaran Proposal kegiatan ke instansi Pemerintahan dan Perusahaan
Mahasiswa Peserta KKN PPM
Mahasiswa Desa Sungai Raya Dibutuh kan nya Dukungan Dana untuk pencapaian kegiatan yang akan dilakasanakan maka Tim melakukan penyebaran Proposal.
25 Survey pembuatan Jalan Dan Gang Desa
Mahasiswa Peserta KKN PPM
Mahasiswa Desa Sungai Raya Banyak di temukan jalan dan gang Tidak memiliki tangga dan nama sehingga tim berinisiatif Membuat papan nama jalan
26 Pembibitan Pohon pinang bersama warga
Mahasiswa Peserta KKN PPM
Masyarakat Desa Sungai Raya
Desa Sungai Raya Pemanfaatan lahan tidur melalui program penanaman bibit pohon pinang untuk penggiran perbatasan tanah.
27 Sosialisasi ke SD tentang bahaya Mahasiswa Peserta Anak-anak SD 005 Desa Sungai Raya Kekawatiran Orang
Narkoba KKN PPM Desa Sungai Raya tua dalam penggunaan Narkoba Saat ini sehingga Tim melakukan sosialisasi Bahaya Narkoba Sejak Dini.
28 Gotong Royong di kantor desa Mahasiswa Peserta KKN PPM
Masyarakat Desa Sungai Raya
Desa Sungai Raya Pembersihan Kantor desa yang sudah tidak terawat
Minggu Ke-1 Februari / Maret 2016
TANGGAL
29 Pogging atau pengasapan anti nyamuk Mahasiswa Peserta KKN PPM
Masyarakat Desa Sungai Raya
Desa Sungai Raya-seberang
Banyaknya angkah DBD dan Malaria sehingga Tim bekerja sama dengan dinas kesehatan dan puskesmas skip seipayung melakukan pogging atau pengasapan Anti Nyamuk.
01 Bimbel Pendidikan SD Mahasiswa Peserta KKN PPM
Anak-anak SD 005 Desa Sungai Raya
Desa Sungai Raya Banyaknya minat Anak-anak untuk belajar bersama di Posko.
02 Pembuatan Papsimas Air bersih bersama Warga
Mahasiswa Peserta KKN PPM
Masyartakat Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Adanya Program Pemdes dalam penyediaan Air
Bersih untuk warga dan tim menyalurkan Air kerumah-rumah warga.
03 Panen Raya Mahasiswa Peserta KKN PPM
Masyartakat Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Acara yang di ikuti Oleh Wakil Bupati Dan perangkat bidang pertanian melakukan Panen Raya Jagung Dan pemasaran hasil.
04 Musyawarah Perencanaan pembangunan
Mahasiswa Peserta KKN PPM
Masyartakat Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Masih minimnya informasi Pemdes Dalam Rencana Pembangunan Kabupaten maka Tim Bersama Kades dan Perangkat desa Mengikuti Musrembang.
05 Sosialisasi ke SD pendidikan Antikorupsi Sejak dini
Mahasiswa Peserta KKN PPM
Anak-anak SD 005 Desa Sungai Raya
Desa Sungai Raya Masih minimnya pengetahuan Anak-anak Tentang Korupsi.
06 Gotong Royong di caggar Raya Makam Saleudin
Mahasiswa Peserta KKN PPM
Masyartakat Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Adanya caggar budaya makam yang Tidak terawat sehingga Tim melakukan Gotong royong
membersihkan Caggar Raya
Minggu Ke-2 Maret 2016
TANGGAL
07 Pengembangan UKM & Pemasaran nya
Mahasiswa Peserta KKN PPM
Masyartakat Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Adanya Industri Kreatif yang dibuat seperti peyek sepat dan Udang untuk di pasarkan Hasil industri kreatif Ibu-ibu PKK.
08 Pembersihan Sarana Pertanian Mahasiswa Peserta KKN PPM
Masyartakat Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Masih di temukan sarana Pertanian seperti pintu Air yang tidak terawat agar dapat teralirin air ke lahan pertanian masyarakat.
KALENDER KERJA KEGIATAN MAHASISWA (K3M) KKN-PPM STIE-I RENGATDESA SUNGAI RAYA KECAMATAN RENGAT KABUPATEN INDRAGIRI HULU
9 MARET – 08 APRIL 2016
WAKTU KEGIATAN PELAKSANAINFORMAN/KHALAYAK
SASARAN
WILAYAH KEGIATAN
TEMUAN/HASIL YANG
DIHARAPKANMinggu Ke-2Maret 2016
09 Pekan imunisasi Nasional Mahasiswa Peserta Aparatur Desa Sungai Raya Adanya program
TANGGAL
KKN PPM Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Pemerintah Bidang kesehatan balita Sehingga Tim Ikut serta dalam program PIN.
10 Renovasi Sarana Olahraga Mahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Adanya Sarana Olahraga yang kurang memadai sehingga Tim melakukan renovasi dan pengecatan Sarana lapangan Olahraga.
11 KANTIBMAS Mahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Sosialisasi tentang Kedaran Taat Hukum Dan Kantibmas juga renovasi Pos Kamling.
12 Senam Pagi bersama Anak-anak SD Mahasiswa Peserta KKN PPM
Anak-anak SD 005 Desa Sungai Raya
Desa Sungai Raya Adanya Program pendidikan Jasmani melalui senam terbaru.
13 UKM Bersama Ibu PKK Mahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Tindak Lanjut Pengembangan UKM Bersama Ibu PKK.
Minggu Ke-3 Maret 201614 Pemasangan papan nama Gang &
JalanMahasiswa Peserta KKN PPM
Mahasiswa Desa Sungai Raya Masih Adanya Gang dan jalan Yang belumDi berinama ,
TANGGAL
T
Sehingga Tim Melakukan pemasangan papan Nama Gang & Jalan
15 Sosialisasi dan Penggarapan di Bidang Perternakan
Mahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Belum Optimal nya Penggarapan di bidang perternakan Sehingga Tim Mempasilitasi dan Pemeliharaan Kandang Ternak
16 Pembuatan Taman Desa Terpadu Mahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Masih Belum adanya taman desa terpadu dengan pemanfaatan lahan kantor desa menjadi lahan percontohan
17 Persiapan / Kordinasi Panitia penyelenggaraan Lomba Azan dan Surat Pendek
Mahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Akan diadakan perlombaaan Azan dan menghafal ayat pendek pada hari minggu Tim mempersiapkan Segala Kebutuhan
18 Penyuluhan Ibu-Ibu Hamil Mahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Pelatihan Melakukan Untuk Mempersiapkan Anak-anak yang mengikuti Perlombaan
ANGGAL
19 Mengajar Baris berbaris Kepada anak-anak SD
Mahasiswa Peserta KKN PPM
Anak-anak SD 005 Desa Sungai Raya
Desa Sungai Raya Masih Minimnya pengetahuan Ank-anak tentang nilai-Nilai Pancasila dan kegiatan rutin upacara bendera , Sehingga tim Mengajarkan Pemahaman tentang pancasila dan melalui kegiatan baris-Berbaris
20 Kegiatan Perlombaan Azan dan Menghafal ayat Pendek
Mahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Demi Meningkatkan Moral Anak-anak dan Ahklak Mulia Melalui Kegiatan Perlombaan Azan Dan Menghafal surat-Surat Pendek Al-Quran
Minggu Ke-4Maret 201621 UKM pembuatan Kue Bawang Mahasiswa Peserta
KKN PPMIbu-ibu PKK Desa Sungai Raya Menjadikan warga
Desa Sungai Raya lebih Produktif dan Menambah Penghasilan
22 Sarana dan Prasarana Penyebrangan Mahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Masih diperlukannya sarana Penyebrangan
TANGGAL
untuk di Desa Sungai Raya Seberang seperti Pompong dan Dermaga
23 Sosialisasi MCK yang layak Mahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Masih ditemukan masyarakat memanfaatkan MCK (mandi cuci kakus) di Sungai sehinnga tim melakukan sosialisasi dengan masyarakat menggunakan MCK yang layak di Rumah
24 Pembuatan Kerajinan Tangan Bros Jilbab
Mahasiswa Peserta KKN PPM
Ibu-ibu PKK Desa Sungai Raya Bekerja sama dengan Ibu PKK waktu luang dari Bahan-bahan yang diperoleh disekitar Desa
25 Pemasangan Papan Struktur Pemerintah Desa
Mahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Bidang Adiminstrasi Untuk Struktur Pemerintahan Desa yang baik
26 Membuat kerajinan Tangan Anyaman dari Lidi
Mahasiswa Peserta KKN PPM
Ibu-ibu PKK Desa Sungai Raya Memanfaatkan waktu luang Anak SD membuat Kerajinan Tangan
27 Gotong Royong Mahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Menjalin Silaturahmi antar Mahasiswa dan Masyarakat Desa Sungai Raya
Minggu Ke-5Maret 2016
TANGGAL
28 Penyelesaian Sensus Penduduk Desa Sungai Raya
Mahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Belum Maksimalnya Pendataan Penduduk sehingga Tim melakukan kegiatan sensus penduduk untuk mengetahui Penduduk Desa Sungai Raya
29 Pemasaran Hasil UMKM Mahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Sudah dilakukannya Kegiatan usaha bersama Masyarakat sehingga penting melakukan Promosi dan Pemasaran di Desa
30 Turnamen Volly Mahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Untuk Menjalin Silaturahmi antar Masyarakat dan Mahasiswa KKN-PPM
31 Turnamen Badminton Mahasiswa Peserta Aparatur Desa Sungai Raya Untuk Menjalin
KKN PPM Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Silaturahmi antar Masyarakat dan Mahasiswa KKN-PPM
01 Turnamen Volly Mahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Untuk Menjalin Silaturahmi antar Masyarakat dan Mahasiswa KKN-PPM
TANGGAL
02 Turnamen Volly Mahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Untuk Menjalin Silaturahmi antar Masyarakat dan Mahasiswa KKN-PPM
03 Penyerahan hadiah Pelombaan Mahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Pembagian Hadiah Turnamen Volly dan Turnamen Badminton
Minggu Ke-6 Maret 2016
TA
04 Acara Ramah Tamah untuk Persiapan Perpisahan
Mahasiswa Peserta KKN PPM
Aparatur Pemerintah Desa & Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Demi Menjalin Silaturahmi dengan Masyarakat Desa Sungai Raya
NGGAL
05 Perpisahan dan Ramah Tamah dengan Masyarakat Desa Sungai Raya
Mahasiswa Peserta KKN PPM
Masyartakat Kadus/RW/RT
Desa Sungai Raya Suhubungan dengan akan berakhirnya KKN-PPM TA. 2016 Tim melakukan Ramah Tamah terakhir Masyarakat Desa Sungai Raya
06 Persiapan Penjemputan Mahasiswa Peserta KKN PPM
Mahasiswa Posko Desa Sungai Raya
Semoga dengan Berakhirnya KKN-PPM ini kami mendapatkan Pengalaman yang baik
06 Penjemputan Mahasiswa KKN-PPM STIE-I
Mahasiswa Peserta KKN PPM
Tim Manajemen KKN-PPM STIE-I
Desa Sungai Raya Mengakhiri Masa KKN-PPM kami Mahasiswa KKN-PPM mengucapkan Ribuan banyak Terima Kasih kepada Desa Sungai Raya yang telah membimbing kami selama Beberapa Bulan.
1.4 Lokasi dan waktu
Pengumpulan data dasar pada KKN - PPM STIE-I I ini dilaksanakan sekitar 7
hari, mulai tanggal 09 – 16 Februari 2016. Praktek pengumpulan data dasar ini
dilaksanakan di Desa Sungai raya, Kecamatan Rengat Kabupaten Indragiri Hulu.
BAB. II
PELAKSANAAN KKN-PPM
2.1 Mekanisme Kerja Kelompok Dalam Pelaksanaan KKN-PPM
Sesuai dengan prisip dasar ilmu manajemen, mekanisme kerja kelompok
mengandung unsur planning, organizing, actuating, dan controlling. Planning sangat
penting untuk dilakukan karena fungsi planing merupakan rujukan untuk kemudian
digunakan sebagai dasar dalam tahap pengambilan keputusan. Dalam hal ini, proses
plannning dilakukan dengan merencanakan segala kegiatan dari tahap awal seperti
pemilihan desa, survey mandiri, survey kelompok, hingga tahap penyuluhan bersama
dosen pembimbing lapangan. Di tahap ini juga kami melakukan sesi brainstorming untuk
memperkaya bahan rujukan dan membuat setiap individu menjadi lebih berpartisipasi.
Tahap planning sendiri kami laksanakan dari sebelum KKN-PPM dilaksanakan hingga
minggu pertama KKN-PPM di desa Sungai Raya.
Tahap selanjutnya adalah organizing. Dalam tahap ini kami menentukan sumber
daya manusia seperti apa yang kami butuhkan untuk memenuhi tujuan yang sudah ada
dalam proses perencanaan. Sumber daya manusia yang ada kemudian kami kombinasikan
berdasarkan pertimbangan budaya, kemampuan individu, cara komunikasi, dan
kebutuhan kegiatan. Dari penentuan tersebut, kami kemudian memberiksn jobdesk sesuai
dengan kapabilitas individu tersebut agar dapat bertindak secara lebih efisien dan setiap
individu diharapkan mengetahui dan bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang
dimilikinya. Tahap organizing juga sangat krusial karena Kelompok KKN-PPM kami
terdiri dari individu yang memiliki berbagai macam latar belakang budaya atau bisa
disebut dengan kelompok multi kultural. Untuk mengatasi hal ini solusi yang kami
lakukan adalah mengkombinasikan individu dengan budaya asing dengan individu yang
memiliki kedekatan dengan budaya lokal sehingga nantinya interaksi yang diharapkan
sesuai dengan tujuan KKN-PPM, yaitu belajar dari warga dan individu yang berlatar
belakang budaya cukup beda dengan budaya lokal dapat dibantu oleh individu yang
memiliki kedekatan dengan budaya lokal. Hal ini terutama dilakukan pada saat
pemberlakuan survey mandiri dan survey subgroup yang terdiri dari 2 - 3 orang.
Setelah tahap organizing selesai, dalam tahap actuating kami
mengimplementasikan segala rencana dan rancangan organisasi yang sudah kami
rumuskan sebelumnya. Seluruh sumber daya manusia yang ada kami integrasikan untuk
mencapai tujuan organisasi atau tujuan KKN-PPM. Mengingat akan kompleksnya latar
belakang budaya dan karakter setiap individu, kami meyakini bahwa, keharmonisan dari
setiap sub sistem organisasi kami sangat dibutuhkan, hal ini sangat mempengaruhi kerja
sama tim dalam mencapai melaksanakan kegiatan selama proses KKN-PPM. Selain itu,
tahapan ini cukup strategis dalam kelangsungan efektifitas dan efisiensi suatu organisasi.
Dalam tahap actuating, kami melakukanya secara berkala antara survey individu, survey
subgroup, dan survey anggota secara keseluruhan. Harapannya ialah setiap individu
memiliki pengalaman tersendiri dalam proses belajar di KKN-PPM ini dan individu yang
aktif dapat memaksimalkan kemampuannya saat melakukan pembelajaran mandiri
sedangkan individu yang kurang begitu aktif dapat tertolong dengan adanya survey
subgroup dan group secara keseluruhan. Harus diakui bahwa pada kenyataannya tidak
sedikit proses perencanaan yang disesuaikan dengan kondisi nyata lapangan dan inipun
sebenarnya sesuai dengan prinsip manajemen contingential yang menyatakan bahwa
proses manajemen haruslah beradaptasi dengan kondisi lapangan demi mencapai hasil
yang lebih optimal.
Pada tahap terakhir atau tahap controlling, kami melakukan peninjauan kembali
tentang seberapa berhasilkah kami dalam melaksanakan segala kegiatan dan program
yang sebelumnya kami rencanakan dan rumuskan. Hal ini dilakukan dengan cara evaluasi
dan diskusi mengenai kesalahan yang mungkin terjadi sehingga dapat meningkatkan
performa kami kedepannya. Dalam prosesnya hal ini dilaksanakan melalui penyampaian
laporan pertanggungjawaban secara lisan dan tulis oleh para individu yang melakukan
tugasnya kepada seluruh anggota KKN-PPM. Ini dilakukan karena kami sangat
menginginkan adanya transparansi sehingga dapat juga melakukan penilaian kinerja
individu tersebut secara langsung. Selain itu dalam rapat evaluasi yang berbentuk diskusi
ini anggota yang lain dapat berpartisipasi secara langsung dalam menyampaikan pendapat
dan saran yang membangun. Proses controlling juga kami lakukan melalui penilaian
indikator – indikator kunci dalam pelaksanaan setiap kegiatan seperti, jumlah warga yang
datang, tokoh masyarakat, kredibilitas informan, dan penerimaan dari masyarakat.
Kesimpulannya, diharapkan setelah melalui proses; planning, organizing,
actuating, dan controlling, kelompok kami dapat bekerja lebih optimal. Selain itu keempat
proses tersebut terbukti membantu kinerja kelompok kami agar lebih teratur sehingga
tidak terjadi pelemparan tanggung jawab terutama dengan adanya tahap organizing.
Tahap planning sangat bermanfaat dalam penentuan tujuan dan rencana kerja kelompok
kami. Sedangkan tahap controlling dipergunakan sebagai proses cermin diri agar dapat
bekerja lebih baik sehingga kesalahan yang sama tidak terulang kembali.
2.2 Pelaksanaan Pemetaan Sosial
Seiring dengan berjalannya kegiatan yang berlatarkan orientasi tiap aspeknya,
kami juga melakukan kegiatan Pemetaan Sosial sesuai dengan petunjuk yang diberikan
pada saat pembekalan. Pemetaan sosial yang berupa pengumpulan informasi, yang
kemudian akan sangat berguna untuk menggambarkan tentang potensi, peluang dan
permasalahan yang terdapat di Desa Sungai Rayaini. Dengan menyesuaikan keberadaan
desa, kami kemudian melakukan metode pendekatan sosial secara Participatory
Apraisal dengan menambahkan metode Wawancara untuk melengkapi data-data yang
diperlukan. Namun, dalam pelaksanaannya masih terdapat hambatan yang kami hadapi,
seperti menempatkan posisi sebagai fasilitator yang mana kemampuan yang
dimiliki/bidang ahli yang kami pelajari tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat
secara khususnya. Namun, kami berusaha semampunya agar mampu memenuhi setiap
tekniknya yang terdiri dari: Pemetaan (Peta Desa), Penyusuran Wilayah (Transek),
Sketsa Kebun, Sejarah Desa, Perubahan dan Kecendrungan, Kalender Musin, Analisa
Pola Penggunaan Waktu, Analisa Mata Pencarian dan Diagram Venn, Pengorganisasian
Masalah: analisa pohon (terlampir dalam laporan) dan Matriks Ranking (terlampir
dalam laporan).
Beberapa prinsip PRA yang perlu diperhatikan dalam praktek dan penerapannya
Belajar dari masyarakat(saling belajar dan saling berbagi pengetahuan), Masyarakat
sebagai pelaku utama, Pemandu berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda,
Pelaksanaan yang flexible/luwes/tidak kaku, Santai informal dan kekeluargaan dan
Informasi yang optimal, Rujuk-silang informasi, Keterlibatan semua kelompok
masyarakat, Belajar dari kesalahan, Pengkajian hasil di lapangan dan Keberlanjutan
Bagan Kecenderungan dan PerubahanDesa Sungai Raya Kecamatan Rengat Kabupaten Indragiri Hulu
1. Aspek Geografi2013 2014 2015
Luas WilayahLuas PemukimanLuas PersawaanLuas PerkebunanLuas PekaranganLuas PerkantoranLuas Prasarana Umum
Jumlah 2013 2014 2015Laki-LakiPerempuan
2. Aspek EkonomiKomoditas Sayuran 2013 2014 2015Kacang PanjangUbi KayuTomatCabeMentimun
Komoditas Hewan 2013 2014 2015AyamKambingBurungKucingAnjingBebekIkan LeleIkan PatinIkan GabusIkan NilaUdang
Sketsa Kebun Desa Sungai Raya
Analisa Pola Penggunaan Waktu
Dalam rangka mendalami pemetaan wilayah, salah satu teknik yang bisa
digunakan adalah Participatory Rural Apraisal yang diantaranya terdiri atas pola
penggunaan waktu. Penelitian ini dilakukan di DesaSungai Raya Kecamatan Rengat
Kabupaten Indragiri Hulu Dalam penelitian ini mengambil beberapa sampel dari
masing-masing dusun yang terdapat di Desa Sungai Raya.
Berikut adalah data mengenai banyaknya waktu yang digunakan untuk kegiatan
produktif masyarakat yang meliputi kegiatan usaha ekonomi.
DusunWaktu / Minggu
PNS Bertani/Berkebun BerdagangDusun Satu 20-24 jam 40-42 jam 78-81 jamDusun Dua 20-24 jam 40-42 jam 80-85 jamDusun Tiga 20-24 jam 40-42 jam 90-91 jam
Dusun Empat 20-24 jam 40-42 jam 90-91 jam
Mayoritas pegawai desa Sungai Raya menggunakan waktu luangnya untuk bekerja
kembali, seperti mengojek, bertani, berkebun dan berdagang (warung). Hal yang
berbeda ditunjukkan dari kalangan ibu-ibu yang lebih sering menghabiskan waktunya
untuk menyolder (kerajinan) dan waktu yang dihabiskan untuk melakukan kegiatan ini
sekitar 28-30 jam/minggu, sedangkan anak-anak didesa ini menghabiskan waktu sekitar
36 jam/minggu belajar disekolah dan 14 jam/minggu untuk belajar mengaji
DIAGRAM VENNDESA SUNGAI RAYA KECAMATAN RENGAT KABUPATEN INDRAGIRI HULU
Kajian Mata Pencarian PokokDesa Sungai Raya Kecamatan Rengat Kabupaten Indragiri Hulu
JENIS PEKERJAAN TENAGA KERJA PEMASARAN BAHAN BAKU KEPEMILIKAN MASALAHLAKI-LAKI PEREMPUAN
Petani Langsung Kepasar
Padi, Pupuk Milik Sendiri Hama, Peceklik
Buruh Tani - - - -Buruh Migram Perempuan - - - -Pegawai Negeri Sipil - - - -Pengrajin Rumah Tangga Rumah sendiri
dan PesananBambu Usaha sendiri dan
ikut usaha tetangga
Keterbatasan bahan baku
Pedagang Keliling Sekitar desa dan Kota
Sepeda motor dan modal jual
Milik Sendiri Cuaca dan keterbatasan
tenagaJumlah Total Penduduk
2.2.1 Aspek Politik/Pemerintahan
Dilihat dari aspek politiknya, pemerintahan desa Sungai Rayamengalami krisis
kepemimpinan, pemegang jabatan sebagai kepala desa cenderung turun temurun.Hal
ini menunjukkan belum adanya regenerasi kepemimpinan.Penyebabnya adalah
banyaknya pemuda yang melakukan urbanisasi dan meninggalkan desanya.Selain itu
sudah seperti budaya yang menancap kuat bahwa calon kepala desa selanjutnya
merupakan anak dari kepala desa yang sekarang.
Kegiatan perpolitikan secara umum seperti pemilu calon legislatif, bupati,
kabupaten, provinsi hingga presiden rutin dilakukan dilakukan di desa Sungai
Rayadan mayoritas sudah paham akan haknya untuk memilih saat pemilu hingga 70%
masyarakat desa Sungai Rayatelah menggunakan hak pilihnya.
Dalam mencari aspirasinya, para calon melakukan beberapa pembangunan desa
seperti perbaikan jalan, pagar dll. Kegiatan perpolitikan lainnya adalah rapat-rapat
lembaga untuk menyukseskan pembangunan desa.Beberapa masyarakat desa ikut
terlibat sebagai pengurus partai poltik, diantaranya adalah PPP, PKS, PDI, dan
Golkar.Sedangkan untuk kampanye dari partai politik yang telah masuk ke desa yaitu
PDI, PPP, PKS, dan PAN.Pokoknya, kaus partai adalah salah satu fashion.
Di Desa Sungai Raya terdapat lima lembaga yang turut serta dalam pemerintahan
desa. Lembaga-lembaga tersebut adalah Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPD),
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga
(PKK), Karang Taruna, Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Dari segi pemerintahan, kinerja pranata pemerintahan ada namun tidak
merata.Program-program pemerintah eksis namun penyebarannya tidak menjangkau
seluruh masyarakat.Masih banyak yang tidak merasakan peran pemerintah desa dan
mengetahui program-program pemerintah.Kaur-kaur desa dirasa belum
memaksimalkan upayanya dalam menyokong dan mensejahterakan masyarakat.Ini
adalah tugas masyarakat untuk menyuarakan permintaannya dan tugas pemerintah
untuk menampung dan melaksanakan permintaan tersebut.
Dari paparan di atas saja kami bisa katakan kalau desa ini mampu berkembang
salah satunya apabila seluruh komponen desa dapat bersinergi.Pemerintah desa mesti
mampu membenahi diri untuk menjadi lebih baik.Bagaimana tidak, ternyata
masyarakatlah yang merasa kinerja pemerintah desa belum menyebar dan belum
mendengar seluruh aspirasi masyarakat.Selain itu, masyarakat juga dituntut untuk
aktif menyuarakan pendapat dan permintaan apabila memang butuh.Ya percuma juga
apabila masyarakat menuntut sesuatu tetapi pasif dan tidak berupaya “mengoreksi
penguasa.”
2.2.2 Aspek Ekonomi dan Mata Pencaharian
Menurut Laporan Perkembangan Desa dan Kelurahan keluaran Desember 2015
dari Pemerintahan Desa Sungai Raya, sebanyak 127 KK adalah petani dan 100 KK
adalah buruh tani. Angka tersebut termasuk tiga besar di dalam daftar mata
pencaharian pokok masyarakat Desa Sungai Raya. Oleh karena itu, kegiatan mereka
ya berputar di sana saja dan kalau selesai mereka akan rehat atau melakukan kegiatan
sampingan.
Menurut warga, bertani adalah pilihan yang paling menguntungkan dibandingkan
dengan berkebun. Soalnya, proses dan hasil bertani lebih jelas dan dapat diperkirakan.
Apabila terjadi masalah seperti bencana, kerugian masih dapat dikira-kira sehingga
pertanian dapat berlanjut secepatnya. Kebutuhan bertani pun tidak ribet,
pengurusannya juga tidak seintens berkebun. Selain itu, kelompok yang mengelola
pertanian ada di sini sehingga lebih gampang mengumpulkan dan menjual hasil
pertanian. Sebaliknya, berkebun memerlukan perhatian lebih. Pengurusannya
dilakukan dengan telaten, kebutuhannya juga cukup banyak contohnya pupuk dan
peralatan teknis gitu-gitu untuk perkebunan dan pemeliharaan tanaman. Kelompok
yang mengelola perkebunan pun tidak ada.
Berternak juga menjadi salah satu kegiatan ekonomis masyarakat. Beberapa
keluarga memelihara aneka binatang ternak untuk konsumsi pribadi dan/atau dijual.
Jenis binatang ternak yang umum adalah ayam, bebek, entog, burung, dan kambing.
Untuk binatang ternak yang memang serius dipelihara untuk dijual diberi pakan ternak
pabrikan, sementara untuk binatang ternak yang dipelihara untuk konsumsi pribadi
dan/atau memang berjenis free-range (misalnya ayam kampung) dibiarkan mencari
makan sendiri di luar rumah.
Sebagai pekerjaan sampingan, masyarakat menganyam bambu dan pelepah. Hasil
akhirnya adalah kandang burung, luka, perangkap belut, keranjang, tampi, dll. Benda
benda yang identik dengan pedesaan tersebut dibuat saat senggang dan sedang ada
bahan. Beberapa menganggap serius pekerjaan ini sampai-sampai membuat
perusahaan perseorangan yang berfokus pada produksi kandang burung. Hasil
produksi dijual di desa atau dibawa oleh pengepul ke Rengat.
Kolam ikan adalah salah satu pemandangan yang pasti terlihat di Desa Sungai
Raya. Masyarakat memiliki petak-petak yang digunakan untuk memelihara ikan
pedaging. Kita akan melihat betapa ikan-ikan berbagai jenis dan ukuran berdesakan di
kolam-kolam yang ukurannya bergantung pada kemampuan pemilik. Umumnya,
rumah-rumah warga memanfaatkan beberapa meter tanahnya sebagai kolam ikan. Hal
yang unik adalah, pakan ikan-ikan tersebut adalah kotoran dan material lain yang
berasal dari jamban di atasnya.
Potensi ekonomi Desa Sungai Raya itu luar biasa, asalkan ada transfer
pengetahuan dari yang paham dan modal yang cukup. Masyarakat desa ini cenderung
jeli melihat peluang. Rumah mereka dibuat menjadi tempat mengais rezeki dengan
membangun kolam ikan dan kandang unggas sesuai kemampuan. Kalau di kota istilah
‘workingfromhome’ itu main saham atau jualan secara online, di Sungai Raya mah
main Kolam ikan atau jualan Kambing.
Kolam ikan dan kandang ternak yang banyak sekali itu seharusnya bisa
mendatangkan rezeki melimpah. Pokoknya, asal ikan dan ternak diberi pakan yang
berkualitas, kebersihan air dan kandang terjaga, hama dan penyakit tertanggulangi,
oksigen cukup pasti hasilnya top. Sayangnya, entah karena mau go-green, pakan ikan
didapatkan “secara alami” dari sisa-sisa pembuangan manusia. Sementara itu ternak
diberi makan seadanya.
Lahan agrikultur mampu mendatangkan rezeki berlimpah apabila dalam
pengolahannya memperhatikan aspek-aspek pertanian berkelanjutan. Menggunakan
produk nabati dan organik jauh lebih baik dalam jangka panjang dibandingkan dengan
produk kimia. Malah, produk nabati lebih murah dalam jangka panjang, lho.
Selain itu, kerajinan masyarakat seperti gula aren, anyaman bambu, keripik
singkong, dll sangat bisa dikembangkan dan dijual ke luar. Sayangnya bagi beberapa
warga, produk tersebut lebih merupakan pembunuh waktu kosong. Beberapa ada juga
yang serius menggarap gula aren dan kerajinan bambu, dan memang benar hasilnya
lumayan.
2.2.3 Aspek Pendidikan
Saat kami pertama kali menjejakkan kaki di DesaSungai Raya, salah satu hal
yang kami perhatikan adalah jauhnya jarak sekolah dan banyaknya lembaga
pendidikan agama Islam. Pendidikan sebagai mata uang yang berlaku di semua tempat
di dunia adalah hal yang sulit di sini. Bagaimana tidak, coba? Sekolah-sekolah masih
jarang. Hanya ada satu SD, satu TK, satu Paud dan satu Madrasah. Sekolah-sekolah
tidak merata dan terbatas sampai SD. Apabila anak-anak ingin melanjutkan
pendidikan, mereka harus menempuh jarak yang jauh.
Karena sekolah di sini baru hanya SD, keadaan tersebut memaksa anak-anak
berjalan jauh untuk bersekolah ke SDN 005 Sungai Raya. Beberapa ada yang diantara
oleh orang tuanya dengan motor, beberapa ada yang berjalan kaki. Mereka akan
hujan-hujanan ketika hujan turun lebat hanya untuk pergi ke atau pulang dari sekolah.
Bantuan Operasional Sekolah sudah ada. Biaya pendidikan sudah sangat murah.
Namun, masyarakat belum punya semangat menuntut ilmu setinggi-tingginya. Banyak
warga tidak sekolah, ada yang hanya sampai SD dan/atau SMP, sampai ke SMK pun
sudah bersyukur. Jarak yang jauh dan biaya membuat mereka enggan bersekolah
tinggi. Orientasi mereka adalah bersekolah sedapatnya dan kemudian bekerja
secepatnya. Mereka yang beruntung bersekolah hingga SMK akan bekerja untuk
membantu kebutuhan hidup keluarga sambil menyiapkan kehidupan yang mandiri.
Para orang tua di sini cenderung membiarkan anak-anak mereka memilih
pilihannya sendiri dalam pendidikan. Apabila anak-anak mereka ingin melanjutkan
pendidikan ke yang lebih tinggi mereka akan berusaha memenuhinya, begitu juga
sebaliknya. Rata-rata pendidikan adalah sederajat SMA, namun lulusan SD pun masih
banyak. Umumnya, mereka yang sekolah sampai sederajat SMA langsung bekerja di
kota, sementara yang hanya lulusan SD dialihkan pendidikan formalnya ke sekolah-
sekolah agama (pesantren). Ketika ditanya mengenai kecenderungan minat
menyekolahkan anak, jawaban yang muncul adalah orang tua lebih memilih
memasukkan anak-anaknya ke sekolah agama atau memasukkan anaknya ke sekolah
formal sambil mengaji agama.
2.2.4 Aspek Kesehatan
Masyarakat Desa Sungai Raya, sama seperti kita semua, adalah manusia yang
aktif dan dinamis. Selama kami berkeliling lingkungan, mengamati kehidupan, dan
menanyai masyarakat desa, kami mengenali kebiasaan masyarakat yang berkontribusi
terhadap kesehatan mereka.
Asupan pangan mereka menyesuaikan dengan kemampuan keuangan. Beberapa
warga mampu mengonsumsi ayam dan daging sementara sebagian lain harus puas
dengan tahu dan/atau tempe. Ini bukan berarti produk hewani lebih baik dibandingkan
dengan produk nabati. Hal yang penting adalah bagaimana mereka seharusnya
mengasup nutrisi seimbang yang terdiri dari sumber karbohidrat, sayur, dan lauk-
pauk. Tambahan lain seperti buah dan suplemen adalah pilihan yang disesuaikan
dengan kebutuhan.
Kebiasaan jajan anak-anak sangat memprihatinkan. Mereka dibiarkan jajan apa
yang mereka suka di warung-warung. Apa yang dijual di sana juga merupakan
makanan-makanan yang tidak bergizi dan sangat tidak seimbang. Anak-anak
memakan permen-permen warna-warni, makanan ringan yang asin-asin, jeli-jeli, dan
makanan-makanan yang apabila ditawarkan kepada masyarakat yang paham niscaya
mereka menolak.
Sementara anak-anak menghisap lolipop, bapak-bapak mereka menghisap rokok.
Dapat digeneralisasi, manusia dengan jenis kelamin laki-laki adalah perokok di sini.
Rokok sudah mengakar di kalangan pemuda dan bapak-bapak. Ketika ada kesempatan
dan rokoknya mereka akan menyalakan korek, membakar ujung rokok, dan
menghisapnya. Asap rokok yang dihasilkan membumbung tinggi di udara, menodai
anak-anak dan istri mereka. Sementara yang mereka lihat dan rasakan adalah rasa
nikmat dan gulungan asap. Saat kami menghadiri pengajian-pengajian pun, laki-laki
pasti ditawari asbak.
‘Sanitasi air’ adalah kosa kata mudah yang sepertinya dimengerti secara berbeda
di sini. Sumber air didatangkan dari sumber air dari Sumur Bor. Siklus yang terjadi di
rumah-rumah warga di daerah atas dan terus ke yang di bawah. Masih berpikir bahwa
air dari pancuran balong itu “jernih”? Oleh karena itu, beberapa warga menggunakan
pompa air yang menyedot cadangan air tanah. Namun, hal itu tidak terjadi di semua
rumah.
Saat Anak-anak mereka sakit, masyarakat memilih pergi ke Posyandu.Posyandu
adalah perawat yang melakukan praktik kedokteran di tempat praktik pribadi yang
umumnya tidak terdaftar. Mereka memilih Posyandu karena dokter jauh, selain itu
juga karena mereka sudah percaya dengan Posyandu.Bersama-sama dengan bidan
Raja Eriani, mereka membuka praktik kedokteran dan persalinan.
2.2.5 Aspek Budaya Masyarakat
Budaya, ya? Jika kita bicara budaya, yang terpikirkan biasanya tarian, musik,
lukisan, dll yang berhubungan dengan mahakarya. Sebetulnya, budaya tidak melulu
itu. Budaya itu hasil sosialisasi masyarakat yang menjadi kekhasan masyarakat
tersebut. Bentuknya bisa abstrak bisa juga jelas.
Lantas budaya Desa Sungai Raya itu seperti apa, sih ? Karena desa ini berada di
Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, kebudayaan yang ada tidak berbeda jauh
dengan kebudayaan yang ada di Indragiri Hulu dan Riau secara umum. Yang
membuat beda hanya adanya nilai-nilai keislaman yang cukup berpengaruh.
Nah, karena itu, jangan bayangkan ada jaipong atau ronggeng yang seksi-seksi
atau juga pertunjukkan makan beling yang membuat ngeri. Kebudayaan dalam arti
kesenian tradisional di Desa Sungai Raya adalah Rebana dan Silat.
Selain dari yang di atas, kami belum menemukan lagi kesenian-kesenian yang
masih ada di Desa Sungai Raya. Desa ini memang bukan merupakan basis kesenian
daerah, sih. Ketika ada acara besar biasanya diselingi dengan tilawah Al Quran dan
shalawat saja.
Sementara itu, dari segi nilai dan norma, dapat kami katakan bahwa Islam cukup
berpengaruh dalam bentuk sopan-santun, saling sapa, berkerudung, dan gotong
royong. Yah, tidak jauh beda dengan ciri khas pedesaan pada umumnya.
Saking sopannya, mereka sifatnya segan, mengulur-ulur waktu, dan basa-basi. Itu
bukan hal yang buruk, lho, ya. Ini gambaran tentang bagaimana mereka secara umum.
Kami termasuk kelompok KKN-PPM yang beruntung bisa kebanjiran makanan gratis
dan fasilitas fasilitas yang memudahkan. Eits, tapi bukan serta-merta jadi VIP di hari
pertama. Kita harus membaur dengan masyarakat, mendekati mereka, dan berlaku
baik dengan mereka terlebih dahulu agar bisa melihat keramahan mereka. Siapa
sangka, setelah mendekati seorang ibu pemilik warung, salah satu teman kami bisa
diajak makan sendirian hanya karena membeli sambal Belacan?
BAB. III
HASIL PELAKSANAAN KKN-PPM
3.1 Deskripsi Hasil Pemetaan Sosial
3.1.1 Aspek Politik/Pemerintahan
3.1.1.1 Perangkat Desa
Perangkat desa merupakan lembaga dibawah Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia yang mengelola dan melaksanaan kegiatan administratif maupun
non-administratif suatu desa. Setiap kegiatan yang ada di desa, difasilitasi dan
dilaksanakan dengan sepengetahuan perangkat desa. Perangkat desa bekerja sama dan
berkoordinasi dengan lembaga pemerintahan yang ada di desa lainnya, yakni Badan
Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pembangunan Masyarakat (LPM),
Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan
Karang Taruna.
Diagram 3.2 Struktur Pemerintah Desa Sungai Raya
STRUKTUR ORGANISASI
Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
BPD pada awalnya merupakan singkatan dari Badan Perwakilan Desa. Namun,
pada saat ini berubah menjadi Badan Permusyawaratan Desa, sehingga setiap
permasalahan dan kegiatan yang ada di desa dimusyawarahkan antara perangkat desa
dan BPD. Kerja dari BPD dapat disesuaikan dengan kondisi sosial budaya masyarakat
desa setempat. Pembentukan pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa
dilakukan oleh masyarakat desa dengan mekanisme pemilihan umum (pemilu) atau
musyawarah.
Badan Permusyawaratan Desa berfungsi sebagai :
1. Mengayomi yaitu menjaga kelestarian adat istiadat yang hidup dan berkembang di
Desa Sungai Raya untuk menunjang kelangsungan pembangunan
2. Legislasi yaitu menyusun, merumuskan, dan menetapkan peraturan desa bersama-
sama pemerintah desa
3. Pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa,
anggaran pendapatan, dan belanja desa.
4. Menampung aspirasi masyarakat yaitu menangani dan menyalurkan aspirasi yang
diterima dari masyarakat kepada pejabat/instansi yang berwenang
5. Melakukan penjaringan dan penyaringan bakal calon Kepala Desa
6. Menetapkan calon Kepala Desa terpilih
Calon anggota Badan Permusyawaratan Desa berasal dari masyarakat seperti adat,
golongan profesi dan unsur-unsur pemuka masyarakat lainnya yang memenuhi
persyaratan. Jumlah anggota Badan Permusyawaratan Desa ditetapkan berjumlah ganjil
atau sekurang-kurangnya lima orang anggota. Pimpinan Badan Permusyawaratan Desa
dipilih dari dan oleh anggota. Anggota dan pimpinan Badan Permusyawaratan Desa ini
tidak boleh merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan perangkat desa. Didalam
pelaksanaan tugasnya, pimpinan Badan Permusyawaratan Desa dibantu oleh sekretariat
Badan Permusyawaratan Desa dipimpin oleh seorang sekretaris yang diangkat oleh
Kepala Desa atas persetujuan pimpinan Badan Permusyawaratan Desa dan bukan dari
perangkat desa.
Diagram 3.3 Struktur Badan Permusyawatan Desa (BPD) Desa Sungai Raya
Lembaga Pembangungan Masyarakat (LPM)
Ketua : Nana Saripudin
Wakil Ketua : Oling Suryana
Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Pembinaan Kesejahteraan Keluarga atau PKK merupakan lembaga kemasyarakatan
yang bertujuan memberdayakan masyarakat Desa Gumanti agar turut berpartisipasi
dalam pembangunan Indonesia. Pada awalnya PKK beranggotakan ibu-ibu namun
seiring berjalannya waktu PKK beranggotakan ibu-ibu maupun bapak-bapak. Pengurus
PKK Desa Sungai Raya beranggotakan 26 orang yang diketuai oleh Raja Eriani istri
Kepala Desa Sungai Raya.
Tujuan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Sungai Raya :
Mewujudkan keluarga sejahtera yang menikmati ketenangan, ketentraman dan
kesejahteraan hidup lahir maupun batin dalam tata kehidupan masyarakat berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Organisasi/lembaga ini dapat menjadi penggerak dalam
setiap kegiatan yang ada di lingkungan masyarakat.
10 Program Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Sungai Raya
1. Penghayatan dan pengamalan Pancasila
2. Gotong royong
DESA SUNGAI RAYA
3. Pangan
4. Sandang
5. Perumahan dan tata laksana rumah tangga
6. Pendidikan dan keterampilan
7. Kesehatan
8. Mengembangkan kehidupan berkoperasi
9. Kelestarian lingkungan
10. Perencanaan sehat
Foto 3.2 Kegiatan antara PKK Desa Sungai Raya dan mahasiswa KKN-PPM
Tugas dan Fungsi Kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Sungai
Raya
Kader PKK dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Kader umum
Berfungsi sebagai menggerakan masyarakat
2. Kader khusus
Mengelola dan menjalankan program pokok PKK 10 program PKK tersebut
akan dijabarkan menjadi beberapa kelompok kerja (pokja), diantaranya pokja I, pokja
II, pokja III, pokja IV.
1. Pokja I, menjalankan program penghayatan Pancasila dan gotong royong.
Kegiatannya adalah pengajian, jum’at bersih dan menggalakan lingkungan bersih.
2. Pokja II, menjalankan pendidikan dan keterampilan, kesehatan dan mengembangkan
kehidupan berkoperasi. Kegiatannya adalah menyelenggarakan paket B, menggiatkan
sekolah bagi anak-anak.
3. Pokja III, menjalankan program pangan, sandang, perumahan dan tata laksana rumah
tangga.
4. Pokja IV, menjalankan program kelestarian dan perencanaan sehat
Diagram 3.4 Bagan Mekanisme Gerakan PKK
3.1.2 Aspek Ekonomi dan Mata Pencaharian
Desa Sungai Raya, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu berada di
pinggiran sungai. Luasnya lahan-lahan di Desa Sungai Raya menjadikan Desa ini
sebagai desa pertanian. Lahan-lahan di Desa Sungai Raya sebelumnya hanya digunakan
untuk menanam padi, namun saat ini petani-petani di Desa Sungai Raya diarahkan
untuk menanam tumbuhan lain seperti cabai, terong, dan singkong. Hal ini dapat
dilakukan karena tanah di Desa Sungai Raya memiliki potensi untuk ditanami berbagai
macam tumbuhan.
Meskipun secara umum pertanian merupakan mata pencaharian utama warga Desa
Sungai Raya, banyak warga yang memiliki mata pencaharian lain seperti pengrajin,
pedagang, buruh, PNS, dukun terlatih, dan lain sebagainya. Namun seiring
DESA SUNGAI RAYA
perkembangan zaman beberapa mata pencaharian seperti dukun terlatih mulai hilang
keberadaannya.
Aliran uang yang berputar di dalam desa sangat kecil. Kecilnya aliran uang dari
kota ke desa diakibatkan karena pertanian dan perikanan mereka diorientasikan untuk
kebutuhan sendiri. Karena pola seperti itulah maka, hasil pertanian mereka tidak bisa
menjadi komoditi yang ekonomis untuk dijual ke pasar karena skala produksi yang
menjadi kecil. Oleh karena itu banyak warga Desa Sungai Raya yang beralih dari sektor
pertanian ke sektor perdagangan. Beberapa warga juga ada yang merangkap sebagai
petani dan pedagang atau pekerjaan lainnya.
Kondisi Ekonomi Desa Sungai Raya
Kondisi Sosial Ekonomi masyarakat Desa Sungai Raya Kecamatan Rengat Kabupaten
Indragiri Hulu yaitu :
1. Keluarga Miskin Prasejahtera = 375 KK terdiri dari = 997 Orang
2. Keluarga Prasejahtra I = 331 KK terdiri dari = 1201 Orang
3. Keluarga Sejahtera II = 282 KK terdiri dari = 731 Orang
4. Keluarga Sejahtera III = 135 KK terdiri dari = 427 Orang
Penyaluran Raskin
No Nama Dusun RTM Alokasi (Kg) Ket
1 Dusun I 80 15
2 Dusun II 85 15
3 Dusun III 75 15
4 Dusun IV 83 15
Dari data yang diperoleh baik dari data sekunder maupun berdasarkan wawancara
dengan narasumber, kami memetakan permasalahan terkait dengan orientasi ekonomi
dengan menggunakan teknik PRA (Participatory Rural Appraisal) metode Analisa
Mata Pencaharian dan Bagan Alur Produksi dan Pemasaran.
Analisis Mata Pencaharian
Teknik ini digunakan untuk merekam dan menganalisa aspek-aspek mata
pencaharian masyarakat, dan kondisi kehidupan ekonomi rakyat. Secara umum analisa
ini ditujukan untuk mengetahui jenis-jenis pekerjaan masyarakat; mengetahui masalah,
potensi, dan peluang secara umum dari sejumlah mata pencaharian. Pada tingkatan
rumah tangga untuk mengetahui penghasilan dan pengeluaran keluarga dari berbagai
kelompok sosial, mengetahui jenis-jenis pekerjaan yang dilakukan anggota rumah
tangga.
Berikut ini disajikan tabel Analisis Mata Pencaharian masyarakat Desa Sungai
Raya, Kecamatan Rengat, Indragiri Hulu.Sektor pertanian merupakan sektor utama
mata pencaharian masyarakat Desa Sungai Raya.
Kajian Mata Pencarian PokokDesa Sungai Raya Kecamatan Rengat Kabupaten Indragiri Hulu
JENIS PEKERJAAN TENAGA KERJA PEMASARAN BAHAN BAKU KEPEMILIKAN MASALAHLAKI-LAKI PEREMPUAN
Petani Langsung Kepasar
Padi, Pupuk Milik Sendiri Hama, Peceklik
Buruh Tani - - - -Buruh Migram Perempuan - - - -Pegawai Negeri Sipil - - - -Pengrajin Rumah Tangga Rumah sendiri
dan PesananBambu Usaha sendiri dan
ikut usaha tetangga
Keterbatasan bahan baku
Pedagang Keliling Sekitar desa dan Kota
Sepeda Motor dan modal jual
Milik Sendiri Cuaca dan keterbatasan
tenagaJumlah Total Penduduk
Meskipun sektor pertanian merupakan sektor utama, namun bisa dibilang sektor
tersebut masih terbelakang baik dari segi produktivitas maupun lembaga dan
kelembagaan. Akses informasi yang sulit merupakan alasan utama tertinggalnya sektor
pertanian di Desa Sungai Raya. Hal tersebut juga didukung dengan tidak adanya
penyuluhan pertanian secara berkala, baik itu dari Dinas Pertanian setempat maupun
organisasi penyuluhan swadaya.
Bagan Alur Produksi dan Pemasaran
Bagan alur menggambarkan arus dan hubungan di antara semua pihak dan
komoditas yang terlibat dalam suatu sistem. Bagan ini dapat digunakan untuk
menganalisa pemasaran dan alur hasil komoditas pertanian. Pembuatan bagan alur
memfasilitasi masyarakat dalam menganalisa dan mengkaji suatu sistem, fungsi
masing-masing pihak dalam sistem serta bagaimana hubungan antara pihak-pihak
dalam sistem itu, termasuk ketergantungan.
Berikut disajikan Bagan Alur Produksi dan Pemasaran Tanaman di Desa Sungai Raya, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu.
Bagan Alur Produksi dan Pemasaran Tanaman Padi Desa Sungai raya, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu.
Penjelasan Bagan
1. Dalam hal penyediaan input usaha tani, petani maupun buruh tani dapat memperoleh
saprodi (sarana produksi pertanian) dari bandar. Bandar melakukan pembelian saprodi
secara massal ataupun sesuai pesanan di toko pertanian yang terletak di luar desa
(kota).
2. Selain dari bandar, penyediaan input usaha tani juga dapat dilakukan oleh petani
dengan melakukan pembelian secara langsung ke toko pertanian. Pembelian ini biasa
dilakukan secara individual maupun kolektif.
3. Bandar menjual saprodi kepada petani yang membutuhkan. Selain penyediaan
saprodi, hubungan antara bandar dan petani terjadi dalam hal permodalan. Bandar
menawarkan peminjaman modal kepada petani dengan syarat dan ketentuan tertentu,
salah satunya adalah menyetorkan hasil produksi yang akan dihasilkan nanti ke
bandar yang telah memberikan modal.
4. Bagi petani yang telah terikat kontrak oleh bandar atas peminjaman modal, hasil
produksi disetorkan pada bandar sesuai ketentuan yang telah disepakati sebelumnya.
Petani yang tidak ada kontrak pun banyak yang menyetorkan hasil produksinya pada
bandar, hal tersebut disebabkan sulitnya memasarkan produk langsung ke
pasar/konsumen karena akses yang tidak memadai sehingga petani merasa lebih
mudah apabila produknya dipasarkan ke bandar.
5. Penggilingan (pengolahan) padi dilakukan oleh desel (istilah setempat untuk
menyebut tempat penggilingan padi) maupun bandar (ada beberapa bandar yang juga
melakukan penggilingan sendiri). Padi yang dihasilkan umumnya tidak dilakukan
grading. Grading dilakukan apabila terdapat pesanan dari pihak tertentu.
6. Bandar maupun desel memasarkan produk ke pasar yang terletak di kota (Indragiri
Hulu atau Singaparna).
7. Produk dipasarkan langsung ke konsumen.
Permasalahan
1. Penyediaan input
a. Jarak tempuh yang jauh terhadap toko.
b. Kurang lengkapnya fasilitas pendukung yang disediakan oleh desa setempat.
c. Adanya bandar yang memanfaatkan keadaan karena akses yang sulit terhadap
toko sehingga terjadi permainan harga.
2. Permodalan
a. Tidak adanya lembaga yang melayani peminjaman modal untuk pelaku usaha
tani. Meskipun ada (Bank BRI) prosedurnya cukup sulit untuk pelaku usaha tani.
b. Bandar memberikan peminjaman modal kepada pelaku usaha tani, namun dengan
syarat dan ketentuan tertentu yang kadang memberatkan pelaku usaha tani.
3. Pengolahan
Tidak dilakukannya grading. Hal ini membuat terjadinya penyamarataan harga
sehingga pelaku usaha tani yang justru akan merugi.
4. Pemasaran
a. Pelaku usaha tani kurang informasi akan harga pasar.
b. Akses dan sarana distribusi yang tidak memadai (jalan yang rusak, transportasi
yang terbatas).
c. Jangkauan pasar yang kurang luas dikarenakan akses yang sulit.
d. Bandar memegang peranan yang kuat terhadap pemasaran hasil produksi pelaku
usaha tani. Hal ini menyebabkan pelaku usaha tani bertindak sebagai price taker.
3.1.2 Aspek Pendidikan
Desa Sungai Raya merupakan desa dengan jumlah penduduk sebanyak 5.177
orang dan terdiri dari 4 dusun. Berdasarkan sumber informasi yang diperoleh dari
Profil Desa, mayoritas warga Desa Sungai Raya merupakan tamatan SD (Sekolah
Dasar). Tingkat pendidikan tertinggi di Desa Sungai Raya adalah SMP (Sekolah
Menengah Pertama) dan tingkat pendidikan terendahnya adalah PAUD (Pendidikan
Anak Usia Dini).
Desa Sungai Raya memiliki 1 sarana pendidikan formal, yaitu :
1. SDN 005 Desa Sungai Raya
Sementara untuk sarana pendidikan informalnya, Desa Sungai Raya memiliki 2
sekolah, yaitu :
1. PAUD
2. TPA
Karena hanya tersedia sarana pendidikan sampai tingkat SMP, maka masyarakat
Desa Sungai Raya harus melanjutkan jenjang pendidikan selanjutnya (SMA atau
MA) di kota besar.
Tingkat Pendidikan Masyarakat
Berikut adalah data mengenai tingkat pendidikan warga di Desa Sungai Raya
berdasarkan jenjang pendidikan formal yang disediakan dalam bentuk tabel.
Tabel 3.3 Tingkat Pendidikan Masyarakat
Jumlah Penduduk Buta Aksara dan Huruf Latin 20 orangJumlah Penduduk Usia 3-6 Tahun yang Masuk TK 150 orangJumlah Kelompok Bermain Anak 30 orangJumlah Penduduk sedang SD/sederajat 594 orangJumlah Penduduk tamat SD/sederajat 3265 orangJumlah Penduduk tidak tamat SD/sederajat 120 orangJumlah Penduduk sedang SLTP/sederajat 253 orangJumlah Penduduk tamat SLTP/sederajat 481 orangJumlah Penduduk tidak tamat SLTP/ sederajat 20 orangJumlah Penduduk sedang SLTA/sederajat 35 orangJumlah Penduduk tamat SLTA/sederajat 115 orangJumlah Penduduk tamat D3 4 orangJumlah Penduduk sedang S1 13 orangJumlah Penduduk tamat S1 20 orang
2.1.4 Aspek Kesehatan
Tingkat kesehatan masyarakat menjadi salah satu faktor produktivitas
masyarakat. Jumlah penduduk berbanding lurus dengan resiko terjadinya penurunan
angka kesehatan masyarakat. Desa Sungai Raya memiliki jumlah penduduk mencapai
5.177 orang. Hal tersebut yang menjadikan perlunya dukungan pola hidup sehat di
masyarakat. Desa Sungai Raya memiliki tenaga medis yakni bidan. Masalah
kesehatan yang sering terjadi di masyarakat yakni : batuk, dermatitis, panas, diare,
ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), dan filariasis. Penyakit tersebut dipengaruhi
oleh kebiasaan dan pola hidup masyarakat Desa Sungai Raya. Selain itu, yang terjadi
di masyarakat usia ibu melahirkan dengan usia 17 tahun untuk yang paling muda dan
49 tahun untuk yang paling tua dengan angka kelahiran bayi tinggi, sekitar 10 – 15
kelahiran bayi setiap bulan, serta rata-rata usia menikah yaitu usia 17 - 18 tahun. Data
tersebut dapat menunjukkan bahwa kesadaran penduduk tentang usia ibu hamil,
jumlah anak, dan usia menikah belum seperti yang diharapkan. Hal tersebut akan
berimbas ke tingkat kesehatan ibu dan anak yang dilahirkan. Apabila seseorang
menikah di usia yang terlalu muda, akan berbahaya bagi kesehatan reproduksi yang
secara biologis menjadi pemicu penyakit bagi calon ibu. Bidan Desa bekerja sama
dengan Kader-kader PKK yang merangkap sebagai kader kesehatan secara aktif
membantu masyarakat dengan mengadakan penyuluhan dan kegiatan lainnya.
Contohnya : Penyuluhan Kanker Serviks, Penyuluhan KB, Penyuluhan PHBS,
Pospindu lansia sebulan. Kegiatan penyuluhan tersebut diimbangi dengan pemantauan
lebih lanjut, sehingga diharapkan dapat membantu meningkatkan taraf kesehatan
masyarakat. Biaya berobat di Desa Sungai Raya untuk ke mantra ataupun bidan desa
termasuk relative murah yaitu Rp 15.000,00 - Rp 20.000,00 untuk penyakit ringan.
Pemerintah desa mendukung program kesehatan dengan menyediakan sarana
prasarana penunjang kegiatan kesehatan yaitu Puskesmas Pembantu, Posyandu
Kutilang I – V, dan Praktik Bidan Desa. Namun, sarana tersebut masih dirasa kurang
mumpuni sehingga apabila tidak dapat ditangani di desa, maka di rujuk ke Rumah
Sakit Kabupaten (Induk).
Foto 3.6 Foto Aparat Masyarakat dan Bidan Desa Sungai Raya
Permasalahan lain yang menjadi kendala untuk menciptakan pola hidup sehat
masyarakat yakni :
1. kurangnya koordinasi antara pusat,
2. kurangnya kesadaran masyarakat untuk menemui bidan terkait lokasi persalinan
(sterilitas ruangan),
3. kurangnya kesadaran akan pentingnya air bersih dan makanan,
4. transportasi yang kurang memadai serta aksesibilitas yang sulit terjangkau,
DESA SUNGAI RAYA
5. kurangnya kesadaran laki-laki (perokok aktif) di desa ini terhadap kesehatan balita
dan anak-anak,
6. kurangnya kesadaran suami terhadap program KB (Keluarga Berencana) dari
pemerintah,
7. kurangnya kesadaran PHBS
8. kurangnya kesadaran Ibu terhadap pemberian ASI Ekslusif 6 bulan.
Program pemerintah untuk menciptakan masyarakat sehat yaitu :
1. Check Up dilakukan secara berkala, pada hari ke 3, ke 7 dan ke 20.
2. Imunisasi setiap bulan di Posyandu
3. Jam kesmas dan BPJS
2.1.5 Aspek Kehidupan agama masyarakat
Desa Sungai Raya memiliki jumlah penduduk sebanyak 5.177 orang yang terdiri
dari 2.643 orang laki-laki dan 2.534 orang perempuan. Jumlah penduduk tersebut,
semua beragama Islam. Sarana prasana disediakan untuk mendukung kegiatan
peribadatan seperti masjid dan mushola. Selain itu, adanya program pemerintah
Kabupaten Indragiri Hulu untuk wajib lulus Madrasah yang setara dengan Sekolah
Dasar menjadikan Desa Sungai Raya lebih islami di kalangan generasi muda.
Desa Sungai Raya memiliki organisasi/lembaga keagamaan, seperti Dewan
Kemakmuran Masjid (DKM), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Remaja Masjid,
dan Lembaga Pendidikan Agama. Penjelasan mendetailnya mengenai peranan dari
organisasi keagamaan yaitu :
Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Ketua : Oling Suryana
Sekretaris : E. Kusnadi
Anggota : Suherman
Ade Samsudin
Misbahul Khoer
Muhtarom
Enas Nasrudin
Ajid Jamjani
Dewan Kemakmuran Masjid (DKM)
DKM Pusat : Pak Cecep
1. Paciayan : Abdul Wahab
2. Cimanglid : Ema Kusnadi
3. Pamoyanan : Oling
4. Cilimus : Dede
5. Kadupugur : Ece Sutrisna
6. Tegaltepus : Iri
7. Kereteuw : A. Nasrudin
8. Gunung Tanjung : Cecep
9. Haurseah dan Dusun : Mumuh
Kegiatan : rapat atau kumpul rutin untuk ketua majelis ulama memberikan ceramah
kepada masyarakat untuk mengisi rohani dan jasmani. Pembagian tugas : Tauhid, Fiqih,
Akhlak. Pengurus Aktif : Pak Cecep, Pak Nasrudin, Pak Herman (Sekdes).
Ikatan Remaja Masjid
Ikatan Remaja Masjid (IREMA) Desa Sungai Raya didirikan pada hari Jumat, 14
Oktober 2011 pada pukul 16.00 WIB. Untuk menjadi pengurus masjid, maka para
remaja putra dan putri desa harus mendaftar dengan mengisi form pendaftaran, untuk
pengurus tidak dibatasiusia, yang dibutuhkan hanya kemampuan dan kinerja yang baik
serta syarat lain yangtelah ditentukan.
Kegiatan keagamaan di Desa Sungai raya yaitu :
Magrib Mengaji (Pemuda Muslimin Indonesia)
Guru mengaji di Desa Sungai Raya tidak dibayar atau tidak mendapatkan upah
apapun dari orang tua murid. Kegiatan mengaji dilakukan secara ikhlas dan sukarela
dari guru agama (ustad dan ustadzah).
Pengajian
Gotong Royong
Sarana kemajuan daerah dari uang iuran atau kas gotong royong dimasukkan ke
sarana keagamaan. Misalnya borong cangkul, pindah rumah, dan sebagainya
dimasukkan untuk iuran keagamaan.
Pesantren Kilat di Bulan Ramadhan
Taraweh
Kultum
2.1.6 Aspek Budaya Masyarakat
Desa Sungai raya berlokasi di Kecamatan Rengat Kabupaten Indragiri Hulu.
Jumlah penduduk Desa Sungai raya ini sebanyak 5.177 orang, Perempuan 2.534
orang yang sebagian besar penduduknya berumur produktif antara 17 tahun sampai 40
tahun yang berpontensi bisa mengembangkan kebudayan dan kesenian yang ada di
Desa Sungai Raya dengan banyaknya umur produktif tersebut bisa menumbuhkan rasa
solidaritas antar masyarakat dan dapat mempertahankan nilai budaya dan kesenian
yang telah lama berlaku di kehidupan masyarakat Desa Sungai Raya. Masyarakat
dengan usia produktif dapat menjadi SDM yang memadai dalam kemajuan kesenian
daerah. Kesenian dapat menjadi wadah untuk mempertahankan identitas masyarakat
Desa.
Letaknya yang berada Kecamatan Rengat Kabupaten Indragiri Hulu, membuat
Desa Sungai Raya memiliki kesenian, kebudayaan, dan adat-istiadat khas Melayu yang
unik dan beragam. Berikut adalah jenis-jenis kebudayaan yang ada di Sungai Raya :
Seni Tari Tradisional
Seni Bela Diri
Pencak Silat
Aliran Pencak Silat yang berkembang di Desa Sungai Raya adalah Pencak Silat
Pangean. Dengan teknik dan jurus sebagai berikut : Kelid, Selup, Pamonyet, Tungkup
Selup, Serong Gigir, Tangkeupan, Bolang-Baling, Timpah Sabeulah, Timpah Dua dan
Buang Kelid Dibeulah Terkadang disaat pertunjukan pencak silat dapat juga diiringi
dengan alunan musik degung.
3.2 Temuan Kondisi Masyarakat
3.2.1 Potensi Masyarakat
Masyarakat Desa Sungai Raya memiliki potensi yang dapat dilihat dari berbagai
aspek.
1. Aspek wilayah, Desa Sungai Raya yang memiliki lahan subur dan ketersedian sumber
daya hayati yang melimpah. Lingkungan yang masih hijau dan asri dapat
dimanfaatkan sebagai wilayah pariwisata dan hiburan.
2. Aspek politik/pemerintahan, masyarakat telah memiliki lembaga pemerintahan yang
memfasilitasi kebutuhan masyarakat terkait urusan tertentu. Diantaranya Perangkat
Desa, BPD, LPM, PKK, Karang Taruna, Linmas. Apabila komponen tersebut
diorganisir dengan baik, maka akan tercipta kehidupan masyarakat yang terarah.
3. Aspek ekonomi, masyarakat memiliki hasil SDA (Sumber Daya Alam) yang dapat
diperjualbelikan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Selain itu, lahan pekarangan
dan perkebunan yang luas mendukung pengembangan SDA tersebut agar lebih
produktif dan didapat hasil yang optimal.
4. Aspek pendidikan, masyarakat memiliki lembaga pendidikan formal dari tingkat
PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) hingga tingkat SMP (Sekolah Menengah
Pertama). Selain itu, di Desa Sungai Raya juga terdapat lembaga pendidikan agama
yakni Pendidikan TPA.
5. Aspek pola hidup sehat, masyarakat memiliki lahan yang subur dan cocok untuk
dijadikan budidaya sayuran dan buah-buahan yang mendukung akan pemenuhan
kebutuhan nutrisi dan gizi yang sehat. Selain itu, sumber air yang melimpah dapat
dimanfaatkan sebagai sarana untuk mengembangbiakan budidaya ikan air tawar
sebagai pemenuhan protein dan lemak.
6. Aspek kehidupan agama masyarakat, masyarakat mayoritas beragama Islam. Hal
tersebut didukung dengan ketersediaan sarana dan prasana penunjang peribadatan.
Program kerja dari pemerintah kota/kabupaten juga mendukung terciptanya
lingkungan yang Islami. Kegiatan masyarakat yang telah diatur sedemikian rupa
membudayakan kegiatan keagamaan di setiap unsur masyarakat. Contohnya, adanya
masjid dan mushola yang jumlahnya cukup banyak lebih dari 10 bangunan di Desa
Sungai Raya.
7. Aspek budaya masyarakat yang dimiliki oleh Desa Sungai raya masih terpelihara
dengan baik. Kebudayaan dan kesenian menjadi penampilan utama di setiap kegiatan
masyarakat. Misalnya calung, angklung, suling, kecapi siung, gendang dan gong. Lalu
kebudayaan tersebut diajarkan ke generasi muda melalui kegiatan “Samen” di dalam
setiap kenaikan kelas siswa-siswi di Pendidikan TPA.
3.2.2 Permasalahan Masyarakat
Permasalahan masyarakat Desa Sungai Raya yaitu :
1. Aspek wilayah, akses jalan yang kurang memadai yakni jalan menuju desa yang
masih berbatu dan sempit. Daerah rawan bencana (longsor). Irigasi untuk konsumsi
dan persawahan sulit.
2. Aspek politik/pemerintahan, fungsi dari setiap lembaga yang kurang optimal, perlu
adanya upgrading pengurus setiap lembaga di Desa Sungai raya yakni pelatihan IT
untuk meningkatkan kinerja.
3. Aspek ekonomi, taraf kesejahteraan hidup masyarakat rendah yang dipengaruhi oleh
tingkat pendidikan.
4. Aspek pendidikan, keterbatasan jumlah pengajar. Kurangnya kesadaran orang tua
terhadap pentingnya pendidikan bagi anak. Keterbatasan masyarakat untuk
mengakses informasi dari luar daerah melalui media internet, sehingga informasi yang
diperoleh sedikit tertinggal dari daerah lain.
5. Aspek pola hidup sehat, kesadaran masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang
memenuhi standar untuk mendukung Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Air
sebagai kebutuhan utama yang kualitasnya belum memenuhi standar kebersihan.
6. Aspek kehidupan agama masyarakat, kurangnya gedung untuk sarana pendidikan
agama (madrasah).
7. Aspek budaya masyarakat, kesadaran masyarakat yang masih rendah, khususnya
generasi muda untuk melestarikan kebudayaan dan kesenian khas daerah di Desa
Sungai Raya.
3.3 Blog Desa
Manfaat Blog Desa adalah Sarana promosi desa Sungai Raya. Manfaat blog yang
kedua adalah sebagai media promosi desa Sungai Raya. bisa memperkuat pandangan
orang tentang desa Sungai Raya. Dengan menulis di blog, orang lain yang membaca
akan lebih mengenal desa Sungai Raya baik secara personal maupun secara
impersonal. Di blog desa Sungai Raya juga bebas mengungkapkan ideologi dan
menyebarkan pesan-pesan yang baik.
Blog sederhana milik Pemerintahan desa Sungai Raya dibuat sebagai sarana
untuk Mengikuti perkembangan yang ada, di mana hampir di setiap wilayah sudah
terkoneksi dengan jaringan internet.Kemudian sebagai Wadah khususnya bagi warga
desa Sungai raya, umumnya bagi pihak-pihak yang memerlukan. Dan Mengangkat
pamor desa Sungai Raya agar kelak bisa Go! Indonesia. Serta Memudahkan kami
dalam menangkap berita secara online, karena kami menganggap bahwa saat ini jarak
wilayah bukanlah menjadi sebab kita untuk maju.
3.3.1 Identitas BlogDesa
Identitas Blog Desa akan tergambar pada Profil Desa, gambaran menyeluruh
tentang karakter desa yang meliputi data dasar keluarga,potensi sumber daya
alam,sumber daya manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana serta perkembangan
kemajuan dan permasalahan yang dihadapi desa.
Data Dasar Keluarga adalah gambaran menyeluruh potensi dan perkembangan
keluarga yang meliputi potensi sumber daya manusia, perkembangan kesehatan dan
pendidikan, penguasaan asset ekonomi dan sosial keluarga, partisipasi anggota keluarga
dalam proses pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta berbagai
permasalahan kesejahteraan keluarga dan perkembangan keamanan dan ketertiban di
lingkungannya.
Potensi Desaadalahkeseluruhan sumber daya yang dimiliki atau digunakan oleh
desa baik sumber daya manusia, sumber daya alam dan kelembagaan maupun prasarana
dan sarana untuk mendukung percepatan kesejahteraan masyarakat.
Tingkat Perkembangan Desaadalah status tertentu dari capaian hasil kegiatan
pembangunan yang dapat mencerminkan tingkat kemajuan dan/atau keberhasilan
masyarakat, pemerintrahan desa serta pemerintahan daerah dalam melaksanakan
pembangunan di desa.
Profil Desa terbagi menjadi 3 bagian, Data Dasar Keluarga,Potensi Desa dan
Tingkat Perkembangan Desa.
3.3.2 Gambaran Isi Blok Desa
3.4 Respon Masyarakat Terhadap KKN-PPM
Kesan dari kakak-kakak KKN-PPM ini ya orang-orangnya menyenangkan, terus
senang bisa kenal, terus bersahabat dengan warga disini. Pokoknya saling membantu
antara kakak kakak KKN-PPM dengan warga disini. Pesan untuk kakak-kakak KKN-
PPM nanti kalau misalkan udah jadi orang sukses di masa yang akan datang, kakak-
kakak KKN-PPM jangan lupa datang kesini ke Desa Sungai Rayayang mungkin Desa
Sungai Raya sedikit membantu kakak kakak KKN-PPM untuk menyelesaikan
tugasnya. Kemudian harapannya, kakak-kakak KKN-PPM harus bisa jadi orang
sukses, harus bisa jadi orang yang beguna buat negara ini, negara tercinta Indonesia.
Kak Ita (Ibu Warung) :
Seneng pada gaul dengan masyarakat. Sekarang mau ditinggal, rasanya baru
kemarin senang ada anak-anak. Rasanya baru sebentar. Lihat saat maulidan dengan
ibu-ibu, saya senang. Harapannya mudah-mudahan besok main lagi kesini. Semuanya
gaul, yang perempuan juga yang laki-laki.
Pak Kadarman (Sekretaris Desa) :
Alhamdulillah setelah ada adik-adik KKN-PPM disini, Bapak merasa bahagia
merasa bangga. Berkat anak-anak KKN disini, pekerjaan di desa itu dapat dikerjakan
oleh KKN-PPM, khususnya pertanian yang sudah merakyat di Sungai Raya, kan
Sungai Raya itu usahanya banyak dari hasil bumi yaitu dari pertanian. 70% bercocok
tanam, 30% diantaranya PNS dan pedagang. Nah setelah diadakan penyuluhan
pertanian, pra petani disini merasa senang. Juga peternak ayam, yang kesampingan
dari usaha itu, alhamdulilah setelah diadakan penyuluhan kemarin, mereka merasa
bangga atas penyuluhannya. Masyarakat Sungai Raya ini saya rasa kalau bisa
diperpanjang mah neng, disini harusnya diperpanjang waktunya. Cuma ya memang
dibatasi ya. Nah pesan dari masyarakat mudah-mudahan apa yang telah diterapkan di
masyarakat, ilmu dari anak-anak KKN-PPM mudah-mudahan masyarakat Sungai
Raya dapat melaksanakannya sampai sukses di bidang pertanian dan peternakan.
Pesan dari saya kepada anak-anak KKN ya mudah-mudah setelah diadakannya kerja
nyata di desa Sungai Raya, yang begini adanya, mudah-mudahan jadi tempat studi
banding di masyarakat dan sekolah. Untuk itu mudah-mudahan apa yang dicita-
citakan oleh adik-adik semuanya, itu dapat berhasil, bermanfaat demi masa depan
adik-adik.”
Pak Rahmad (Kepala Dusun I) :
Jadi kalau masalah kesan menurut di lingkungan masyarakat terutama dari kami
selaku pengurus dimana anak-anak KKN-PPM ditempatkan. Sebenarnya kami merasa
jauh lebih punya semacam perbandingan dari segi kehidupan, atau dari segi sosial.
Masyarakat dari apa yang dibawa oleh anak-anak untuk kami disini terutama dari segi
peradaban mungkin kami disini jauh lebih tertinggal, boleh dibilang, karena kami
berada di daerah pegunungan pedesaan. Terus harapan ke depan, terutama dari pihak
KKN-PPM sendiri, saya mohon dari tingkatan materi. Satu, mungkin dari segi
mungkin kami punya semacam studi banding kehidupan sosial antara kami
masyarakat desa dengan kehidupan sosial anak-anak dari kota. Terus masalah materi,
kami mohon sedikit kurangnya ada materi yang dibawa dari kota atau dari hasil
pelajaran di kampus yang bisa diterapkan di masyarakat kami, sehingga bisa
dimanfaatkan. Karena sesuai dengan target dalam sosial dan keagamaan di masyarakat
kami dan kepercayaan di masyarakat kami, ilmu yang bermanfaat itu jauh lebih
berguna dan bisa menolong kita sampai ke alam akhirat nanti. Mudah-mudahan ke
depannya, harapan saya, adik-adik itu bisa membawa semacam oleh-oleh untuk
diterapkan di masyarakat kami dan dimanfaatkan untuk kehidupan masyarakat disini.
Terus masalah harapan yang selanjutnya, sedikit kurangnya masyarakat kami itu
menilai setelah selama satu bulan anak-anak KKN dari STIE-I Rengat ini berada di
kampung kami di desa kami disini, yang pertama nilai kebersamaan itu yang harus
lebih ditingkatkan lagi. Dalam artian, datang anak-anak yang dari kota istilahnya dari
pergaulan kampus terus berbaur dengan kehidupan masyarakat disini.”
BAB. IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT
1.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata
Pembelajaran dan Pemberdayaan masyarakat (KKN-PPM) di Desa Gumanti
Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu Propinsi Riau yang dilaksanakan dari
tanggal 09 Februari sampai dengan 07 April2016 antara lain:
1. Program Kerja Fisik dan Non Fisik KKN-PPM Desa Sungai Raya dapat
terlaksanakan dengan baik dan masyarakatnya sangat kooperatif.
2. Secara umum faktor-faktor yang mendukung jalannya program-program kerja kami
antara lain:
a. Kerja sama antar anggota tim KKN Desa Sungai Rayayang sangat baik dalam
pelaksanaan program.
b. Pihak kepala desa beserta jajaranya, dan ketua RW dan RT Desa Sungai Raya
yang senantiasa memberi masukan dan dukungan terhadap terlaksanakannya
progam kerja kami.
c. Masyarakat Desa Sungai Raya yang sangat mendukung adanya program KKN-
PPM akan dijalankan di desanya.
d. Rasa ingin menambah pengetahuan yang besar dari masyarakat Desa Sungai
Raya.
e. Kegiatan KKN-PPM di Desa Sungai Raya mendapat sambutan yang baik dari
masyarakat setempat yaitu dengan dukungan moril maupun materi demi
kelancaran pelaksanaan kegiatan KKN-PPM.
Untuk melaksanakan kegiatan KKN PPM selanjutnya, sebaiknya bantuan dana
yang diberikan baik dari pihak pemeritahan ataupun universitas lebih di tingkatkan
lagi, karena dana akan digunakan untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada di
masyarakat tersebut. Selain itu, perlu adanya tindak lanjut dari kegiatan PPM segingga
masyarakat dapat mengembangkan hasil dari program kerja tim KKN PPM.
Desa Sungai Raya merupakan desa terpencil di daerah Kecamatan Rengat, yang
sebagian besar warga bermatapencaharian sebagai buruh tani. Masyarakat di desa ini
memiliki beberapa permasalahan di bidang ekonomi, pendidikan dan budaya. Secara
umum, permasalahan tersebut adalah:
1. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pendidikan;
2. Rendahnya kemampuan ekonomi masyarakat, yang berimplikasi kepada
pandangan mereka terhadap pendidikan;
3. Rendahnya kesadaran generasi muda untuk menghargai kebudayaan nasional;
4. Rendahnya persiapan generasi muda untuk menghadapi era globalisasi;
Melalui KKN ini, dijalankan program-program yang bertujuan untuk
memberdayakan masyarakat sebagai salah satu pilar kekuatan bangsa.
Program-program yang dijalankan tersebut adalah:
1. Program Pemberantasan Buta Aksara;
2. Program Pengajaran Keterampilan Seni Tari;
3. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Melalui pelaksanaan program-program kerja tersebut, telah diperoleh hasi-hasil
sebagai berikut :
1. Meningkatnya kesadaran penduduk Desa Sungai Raya terhadap pentingnya
pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Kondisi ini terwujud setelah
dilaksanakannya kegiatan penyuluhan “Pentingnya Kemampuan Membaca untuk
Meningkatkan Kualitas Hidup” Kepala Desa Sungai Raya memberikan pengertian-
pengertian mengenai hakikat dan manfaat pendidikan kepada masyarakat desa;
2. Menurunnya jumlah tuna aksara setelah dilaksanakannya kegiatan pengajaran
kemampuan membaca dan menulis yang rutin kami lakukan di setiap RW, yang
termasuk ke dalam rangkaian kegiatan pada Program Pemberantasan Buta Aksara;
3. Dilanjutkannya kegiatan pembelajaran baca dan tulis yang kami rintis oleh warga
yang sebelumnya merupakan peserta dari Program Pemberantasan Buta Aksara;
4. Bertumbuhnya kesadaran remaja Desa Sungai Raya terhadap kebudayaan-kebudayaan
nasional Indonesia, khususnya kesenian tari tradisional;
5. Dimilikinya keterampilan seni melipat kertas (origami) dan kemampuan berbahasa
Inggris dasar oleh siswa-siswi, yang bisa mereka jadikan landasan untuk kembali
mempelajari Bahasa Inggris pada jenjang pendidikan selanjutnya;
1.2 Rekomendasi Tindak Lanjut
Setelah melaksanakan kegiatan KKN-PPM ini, kami memiliki beberapa
rekomendasi yang ingin disampaikan, baik itu kepada Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIE-I Rengat sebagai penyelenggara
kegiatan, maupun kepada aparat pemerintahan Desa Sungai Raya sebagai sasaran
subyek dari kegiatan KKN-PPM yang kami lakukanBerikut adalah rekomendasi-
rekomendasi tersebut:
1. Rekomendasi bagi Pihak LPPM STIE-I Rengat
a. Untuk kegiatan selanjutnya, materi-materi dalam diklat KKN-PPM bisa
diberikan dengan lebih jelas dan mendalam, tidak hanya materi yang bersifat
umum saja;
b. Materi yang diberikan dalam diklat sebaiknya bersifat lebih teknis, sehingga
akan memudahkan penerapannya di lapangan;
c. Pihak LPPM STIE-I Rengat lebih aktif berpartisipasi dalam membimbing
peserta KKN-PPM ketika pelaksanaan KKN-PPM berlangsung.
2. Rekomendasi bagi Pihak Aparat Pemerintahan Desa Sungai Raya
a. Mendirikan sebuah perpustakaan/taman bacaan sebagai tindak lanjut dari
Program Pemberantasan Buta Aksara yang telah kami laksanakankini telah
memiliki kemampuan membaca, bisa memiliki banyak bahan bacaan agar
pengetahuan mereka terus bertambah. Perpustakaan/taman bacaan tersebut
bisa diisi oleh buku-buku/bahan bacaan yang berhubungan dengan keseharian
masyarakat, seperti buku pertanian atau buku tentang kebudayaan nasional
Indonesia;
b. Tiap sekolah sebaiknya mengadakan kegiatan ekstrakurikuler dalam bidang
olahraga dan kesenian. Hal tersebut sangat berguna bagi generasi muda di desa
ini untuk menyalurkan dan mengembangkan minat, bakat dan kemampuan
mereka;
c. Perlunya diadakan penerangan umum di sepanjang jalan raya desa;
d. Perlu adanya transportasi desa untuk memudahkan warga melakukan
mobilisasi ke dalam dan luar desa;
e. Perlu diadakannya perbaikan jalan raya desa agar pengendara lebih nyaman
dalam berkendara sekaligus menghindari kecelakaan kendaraan bermotor.
Tindak Lanjut Program
Program-program kerja yang telah kami laksanakan, ada yang bersifat rintisan dan
melanjutkan. Untuk program kerja yang sifatnya rintisan seperti Program
Pemberantasan Buta Aksara, maka tindak lanjutnya adalah pengajaran kembali
kemampuan baca tulis oleh warga yang kini sudah bisa membaca dan menulis.
Selain itu, kami juga telah merekomendasikan kepada aparat pemerintahan desa
untuk mendirikan sebuah taman bacaan/perpustakaan, agar warga yang sudah bisa
membaca bisa mendapatkan bahan bacaan dengan mudah di taman
bacaan/perpustakaan tersebut. Sedangkan untuk program kerja Pengajaran
Keterampilan Seni Tari, kelanjutannya adalah pelestarian seni budaya tersebut
oleh para remaja yang kini telah memiliki kemampuan seni tari. Terakhir, untuk
program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) kelanjutannya adalah pengajaran
kembali materi pelajaran Bahasa Inggris oleh pengajar dari RA yang
bersangkutan.
Daftar Pustaka
Sudjana. 2004, Pendidikan Nonformal. Bandung: Falah Production Pemerintah
Desa Sungai Raya. 2008, Profil Desa Sungai Raya