segi-segi hukum dalam masalah charter kapal dan asuransi laut oleh g. kartasapoetra dan dannie r...

Upload: meirsja-arditya-pohan

Post on 06-Jul-2018

263 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    1/91

     

    f

    3Uu

    ::

    10f D

    .

    SEGI SEGI

    HUKUM D L M

    M S L H

    CHARTER KAPAL

    D N

    ASURANSI

    L UT

    G I{artasapoetra

    Dannie

    R.

    P,n,rbit

    BIIICO

    andung

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    2/91

     

    Copy JUght u rv A.P T':C

    ~ ~ ~

    ~ r r m ~ ~ ;7 Z

    .

    ANGGOTA

    lK Pl

    HAK PENGARANG VILINVUNGI UNVANG UNVANG

    VILARANG

    MEMPERBANYAK

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    3/91

     

    KATA

    PENGANTAR

    Vengan

    kemauan

    yangkeJu1.6

    W1-tuk me.nyU6un .6e.buah

    kaJr..ya

    UmJ.ah yang

    .6anga:t

    cUpeJli.ukan paJr a mahM.{Awa

    FakuitM

    Huk.um dan

    meJte.ka

    yang 6

    e.dang

    me.ne.mpuh

    .6tucU

    pada FakuitM Ekonomi

    PeJtU6ahaan

    teJtutama yang

    me.

    nyangkut mata kutiah Hukum PeJtda:ta dan Hukum Vagang,

    dengan

    n

    w

    kemukakan

    k aJr qa

    UmJ.ah in i

    Vaiam peJtjanjJ.an

    ChaJr :teJt

    Kapai Laut banyak .6e.

    kaii

    ma:teJti

    yang me.nyangkut

    Hukum

    PeJtdata, bagaimana

    peJtjanjian-peJtjanjJ.an u

    d.i1.ak..6anakan

    dan bagaimana

    6 ~ e o M n g teJtik.a:t ole.h

    ke.:te.n:tuan-ke.:ten-:tuan

    HufWm

    PeJt

    data NMionai

    dan

    ole.h ke.:te.n:tuan-ke.:tentuan

    daJr i

    Con

    ve.n.6i In:teJtnMionai.

    Se.dang

    dMi

    .6e.gi

    Hukum

    Vagang

    dan

    juga Conve.n.6i-c.onve.n.6i In:teJtnMionai yang

    beJthu

    bungan

    de.ngan

    bidang in i akan cUketahui Tanggungja -

    wab-tanggungjawab

    daJr i meJte.ka

    yang

    me.njacU

    Subye.k

    Pe

    .tak..6ana daiam h l chaJr..:teJt Kapai Laut

    in i

    Tata .6U6un

    dMi k aJr ya

    UmJ.ah

    ini cUbua:t .6e.demi

    k J an JuLpa agaJr umumnya dapa:t mempe.lajaJr..inya

    mengi

    nga:t

    meJte.ka

    yang

    be.peJtgJ.an de.ngan mempeJtgunakan

    ka

    pai taut

    dan

    meJte.ka

    paJr a

    U6ahawan

    yang .me.njaiin

    hu

    bungan peJtdagangan a n : t ~

    ne.gaJr..a

    adaiah juga

    k.J.an

    me.

    ningk.a:t

    teJtu:tama dalam

    h l e.k..6POIt

    .6e.lUn.gga

    dengan

    me

    nge.:tahui .6e.luk be.luk Tanggungjawab mMing-mMing, ma

    ka

    keJtugian-keJtugian yang akan cUdeJU..:ta dapa:t

    cUlUn.

    daJr k an

    Waiaupun

    w

    te.lah beJtdaya upaya untuk

    me.nyu

    guhkan

    k aJr ya

    ilmiah n .6e..6empUltna mungkin, te.:tapi

    ka

    Itena

    me.nginga:t bahwa tidak

    ada 6 e..6ua:tu peJtbuatan yang

    :tidak le.pM datti ke.:te.n:tuan ke.:ten:tuan,

    maka

    adanya

    u k atau .6aJr..an-.6aJr..an

    yang

    membangun

    demi

    .6emputtnanya

    k aJr ya

    UmJ.ah in i

    akan .6e.laiu membantu kami untuk le.-

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    4/91

      v

    b [h

    merUngka.-tk.a.n

    keman6a.a.:ta.nnya yang akan fuuguhk n

    kepada ma.6yaJtaka.-t

    mahM.-L6wa dan umum, dan un:tu.k

    hai.

    [n [

    kam [

    menguc.apkan teM.makM [h.

    Bandung, NopembeJl. 1982

    PenyU6un.

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    5/91

    v

    DAFTAR lSI

    HAL

    KATA

    PENGANTAR

    • • • •••••• •• ••••

    -

    DAFTAR ISI

    • • •

    BAB

    I : CHARTER

    KAPAL LAUT

    PADA

    UMUMNY • •

    B B I I

    B B I I I

    1. Pengertian Charter

    Kapal

    Laut

    dan

    Ketentuan ketentuannya

    ••••••••••

    2. Maksud dan

    Tujuan C h a r t ~ r

    Kapal La

    u • ••••• • ••• ••••• •

    6

    3.

    Macam-macam

    Perjanjian Charter

    Ka-

    pal La u

    t

    . . . . . .

    4.

    Hubungan Perjanjian

    Charter

    dengan

    Pengangkutan

    16

    PERJANJIAN

    CHARTER KAPAL

    LAUT • • •• •

    1. Perundang undangan yang

    M ~ n d a s a r i

    19

    nya

    : . . . . . . . . .

    9

    2.

    Hak-hak dan

    Kewaj

    iban Masing masing

    Pihak

    • 25

    3. Prinsip prinsip

    Tanggungjawab

    •• . •

    31

    4.

    Klaim dan

    Ganti

    Rug

    •••••••••••••

    38

    5.

    -Hubungan

    Praktek Charter

    dengan Per

    undang undangan

    ••••••• ............

    42

    PELAKSANAAN CHARTER KAPAL

    LAUT D N

    STANDARD KONTRAK • • • • • • • • • • • • • • •

    46

    1. Saat Mulai Berlakunya

    Charter

    Ka-

    pal Laut ••••••••••••••••••• 46

    2.

    Charter

    Kapal

    Laut BagiPengangkut

    an Penumpang

    . . . . . . . . . . . . . .

    5

    3. Charter Kapal Laut Bagi Pengangkut

    an Bar

    ang

    53

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    6/91

    vi

    B B IV

    SUR NSI L UT

    • •

    • • • ••

    57

    1. Peranan

    Asuransi

    pada

    Pengangkut

    an Laut 57

    2.

    Beberapa

    Ketentuan Penutupan Per-

    tanggungan

    Sehubungan dengan Char

    ter apal

    59

    3. Beberapa Asuransi yang

    DitutupSe

    hubungan dengan Charter Kapal •• . 65

    4.

    AsuransiWajib

    Pada Pengangkutan

    Laut dengan Charter

    • • • • • •

    68

    THE

    H GUE RULES

    INTERN TION L CONVENTION FOR

    THE UNIFIC TION OF CERTEIN RULES

    REL TING TO

    BILLS OF

    L DING • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • 7

    2

    D FT R KEPUST K N

    83

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    7/91

    v

    ku

    p ~ e m b a . h k a n

    kepada

    dika u

    yang membu tuhkan

    baku

    ..ini.

    ~ a l a m hangat:.

    doJr1 ku

    teJLima tuu i h

    buat:. :

    -iAteJri. dan

    anakku

    t l-

    ~ a y a n g cU IUUrlah.

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    8/91

    BAB I

    CHARTER KAPAL LAUT

    PADA UMUMNYA

    1. Pengertian Charter Kapal Laut dan Ketentuan-Ketentuannya.

    Dalam kehidupan manusia di dunia ini, satu dan lainnya

    sa-

    ling membutuhkan, terutama mengenai hasil-hasil yang telah dipro

    duksi masing ,masing

    untuk

    mencukupi kesejahteraan mereka, un

    tuk hal ini diperlukan pengangkutan hasil-hasil tersebut dati suatu

    negara kelain negara atau dari suatu daerah kelain daerah. Demiki

    an pula untuk

    memenuhi keperluannya atau menyampaikan mak -

    sudnya, manusia itu perlu mendatangi atau berkunjung ke negara

    lainatau

    ke daerah lain, dan untuk hal inipun diperlukan pengang

    kutan.

    Salah satu dian tara jenis-jenis pengangkutan yang

    te1ah

    dike

    nal ialah pengangkutan melalui lautan dengan mempergunakan ka

    pallaut.

    Agar supaya sejumlah barang atau sejumlah orang dapat di -

    angkut dari suatu daerah ke daerah lain atau dari suatu negara ke

    negara lain, maka antara usahawan usahawan yang bergerak dibi

    dang pengangkutan itu dengan pemilik kapallaut, haruslah diada

    kan terlebih dahulu suatu permufakatan dimana masing-masing fl

    hak telah setuju

    untuk

    melaksanakan sewa menyewa

    kapallaut

    un

    tuk mengangkut sejumlah barang atau orang ke suatu tujuan terten

    tu. Menyewa sebuah

    kapallaut

    sebagiannya atau seluruhnya un

    tuk maksud-maksud pengangkutan barang atau manusia ataupun

    sejumlah hewan, lazimnya disebut men charter sebuah kapal.

    Dalam pencharteran sebuah kapallaut harus disepakati oleh

    penyewa dan pemilik atau kuasa kapal tentang sejumlah uang sewa

    nya, barang-barang apa dan atau orang-orang mana yang akan di

    angkut, tujuan pengangkutan dan biasanya jenis kapal mana yang

    akan dipakai, yang kesemuanya ini akan dicantumkan dalam Per-

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    9/91

    2

    HUKUM CHARTER KAPAL

    LAUT

    janjian Charter Kapal.

    Penyewa kapal

    untuk

    maksud-maksud pengangkutan terten

    tu, dapat berupa perseorangan atau Usahawan. Perusahaan-perusa

    h in

    yang bergerak dibidang it6, dan dapat juga dilakukan oleh Pe

    merintah, misalnya dalam pengangkutan transmigrasi dan lain seba

    gainya.

    1 ,

    Pengusaha Angkutan Laut, ialah mereka yangmenggunakan

    kapal untuk pengangkutan melalui lautan, baik dijalankannya sen

    diri dalam arti ia menjadinakhodanya, atau

    ia

    mengangkat nakho

    da dalam melaksanakari pengangkutan itu yang mempunyai ikatan

    kerja dengannya. Pasal32Q

    KUl{

    D a g a l ~ menyatakan-:

    "Pengusaha adalah dia, yang memakai sebuah /capal guna pe-

    , layaran di aut dan mengemudikannya sendiri atau suruh

    me

    ngemudikannya oleh seorang nakhoda yang bekerja pada-

    nya

    I

    Jadi

    d3J.am

    hal ini yang dimaksud dengan pengusaha Angku( :

    an Laut, dapat juga terdiri dari orang yang mencarter sesuatu kapal

    laut, dan

    ia

    menyewakannya lagi kepada penyewa lainpya dalam

    hal ini ia pula yang menganaJcat nakhoda kapal terse but.

    Usaha angkutan l ut merupakan industri jasa pelayaran dan

    bukan hanya me.rupakan suatu cabang usaha distribusi, karena usa

    ha ini menghasilkan suatu produk.yaitu jasa angkutan laut yang

    dapat memberikan beberapa kegunaan yaitu place utility dan time

    utility .

    . .

    Perjanjiari clulrter kapallaut, agar dapat menjadi aJat ketegas

    an dalam perjanjian bahwa pengusaha akan menyelenggarakan pe

    ngangkutan barang atau orang melalui lautan dengan tepat waktu

    nya dan dalam keadaan selamat, serta agar dapat pula merupakan

    bukti ten tang adanya perjanjian itu dengan maksud bila perjanjian

    itu akan merupakan suatu perjanjian yang bersifat terbuka bagi pi

    hak ketiga yang memungkinkan bagi konosemen atau bill

    of

    lading

    1 R.Subekti SH. Prof.. dan R Tjitrosudibjo, KITAB UNDANG UND/tNG HU'

    KUM DAGANG DAN UNDANG UNDANG

    KEPAIUT

    AN. Pradnya Paramita,

    JakrJrta

    1f 80. halaman 91.

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    10/91

    B

    A

    B

     

    O

    z

    a

    r

    te

    r

    K

    a

    p

    a/

     L

    a

    u

    t

     P

    a

    d

    U

    m

    u

    m

    ny

    a

     

    3

     

    h

    a

    k

     d

    a

    r

    i

     p

    ih

    a

    k

     p

    e

    m

    u

    a

    d

    a

    p

    a

    t

     

    d

    i

    p

    in

    d

    a

    h

    k

    a

    n

     

    k

    e

    p

    a

    d

    a

     

    p

    i

    h

    a

    k

     

    k

    e

    ti

    g

    a

     

    s

    e

    perti  halnya  bila  pencharter  berkehendak me

    n

    d

    a

    p

    a

    tk

    a

    n

     k

    e

    s

    e

    m

    p

    a

    t

    a

    n

     

    u

    n

    tu

    k

     

    m

    e

    la

    k

    u

    k

    a

    n

    n

    y

    a

     

    s

    e

    l

    a

    m

    a

     

    w

    a

    k

    t

    u

     

    a

    n

    g

    k

    u

    ta

    n

    n

    y

    a

     

    m

    a

    s

    i

    h

     

    d

    a

    la

    m

     

    p

    e

    I

    ja

    l

    a

    n

    a

    n

     

    m

    a

    k

    a

     

    h

    a

    r

    u

    s

    la

    h

     

    d

    iw

    u

    j

    u

    d

    k

    a

    n

     

    se

    b

    a

    g

    a

    i

     

    a

    k

    t

    a

     

    y

    a

    n

    g

     

    d

    is

    e

    b

    u

    t

     

    c

    h

    a

    r

    t

    e

    r

     p

    a

    r

    t

    y

    l

    I1

    a

    s

    i

    n

    g

     

    m

    a

    si

    n

    g

     

    p

    i

    h

    a

    k

     

    b

    o

    le

    h

     r

    r

    z

    e

    n

    u

    n

    t

    u

    t

     d

    i

    b

    u

    a

    t

    n

    y

    a

     

    s

    u

    a

    t

    u

     

    a

    k

    ta

     

    /

     

    t

    e

    n

     t

    a

    n

    g

     

    p

    e

    r

    s

    e

    t

    u

    ju

    a

    n

     

    t

    e

    r

    se

    b

    it

     t.

    A

    k

    t

    a

     

    i

    n

    d

    i

    n

    a

    m

    a

    k

    a

    n

     

    c

    h

    a

    r

    te

    r

     

    p

    a

    r

    t

    y

     

    2

     

    A

    p

    a

    b

    i

    l

    a

     

    c

    h

    a

    r

    t

    e

    p

    a

    r

    t

    y

     

    i

    tu

     d

    i

    t

    u

    l

    is

     

    a

    t

    a

    t

    f

    .l

    n

    ju

    k

     

    m

    a

    k

    a

     

    d

    e

    n

    g

    a

    n

     

    ja

    l

    a

    n

     

    e

    n

    d

    o

    s

    e

    m

    e

    n

     d

    a

    n

     

    p

    e

    n

    y

    e

    r

    a

    h

    a

    n

     

    s

    u

    r

    a

    t

    n

    y

    a

    ,

     

    b

    o

    l

    e

    h

    la

    h

     s

    i

    p

    e

    n

    c

    h

    a

    r

    t

    e

    r

     m

    e

    m

    in

    d

    a

    h

    k

    a

    n

     h

    a

    k

     

    h

    a

    k

     d

    a

    n

     k

    e

    w

    a

    j

    ib

    a

    n

    -k

    e

    w

    a

    j

    ib

    a

    n

    n

    y

    a

     

    k

    e

    p

    a

    d

    a

     

    s

    e

    o

    r

    a

    n

    g

     

    la

    i

    n

     

    3

     

    K

    e

    t

    e

    n

    t

    u

    a

    n

     

    l

    a

    i

    n

     

    y

    a

    n

    g

     

    d

    a

    p

    a

    t

     d

    i

    a

    m

     b

    i

    l

    m

    a

    n

    f

    a

    a

    tn

    y

    a

     d

    a

    r

    i

     

    a

    k

    ta

     y

    g

    .

     

    d

    is

    e

    b

    u

    c

    h

    a

    r

    t

    e

    p

    a

    r

    t

    y

     

    t

    e

    rs

    e

    b

    u

    ia

    l

    a

    h

     

    b

    i

    la

     

    c

    h

    a

    r

    t

    e

    r

     

    p

    a

    r

    t

    y

     

    t

    id

    a

    k

     d

    i

    t

    u

    li

    s

     

    a

    ta

    s

     

    tu

    n

    ju

    k

     

    m

    a

    k

    a

     

    b

    i

    a

    rp

    u

    n

     s

    u

    r

    a

    t

     

    i t

    u

     

    te

    l

    a

    h

     

    d

    i

    p

    i

    n

    d

    a

    h

     

    ta

    n

    g

    a

    n

    k

    a

    n

     

    k

    e

     

    pada  orang  lain  atau  p ih

    a

    k

     

    k

    e

    ti

    g

    a

     

    m

    a

    k

    a

      d

    a

    l

    a

    m

     

    h

    a

    d

    e

    m

    i

    k

    ia

    n

     a

    k

    a

    n

     

    t

    e

    t

    a

    p

    l

    a

    h

     p

    e

    n

     c

    h

    a

    r

    t

    e

    r

     t

    e

    r

    ik

    a

    k

    e

    w

    a

    ji

    b

    a

    n

    -

    k

    e

    w

    a

    ji

    b

    a

    n

    n

    y

    a

     t

    e

    r

    h

    a

    d

    a

    p

     

    y

    a

    n

    g

     

    m

    e

    n

    y

    e

    w

    a

    k

    a

    n

     

    k

    a

    p

    a

    l

     

    a

    g

    a

    d

    i

    p

    e

    n

    u

    h

    s

    e

    lu

    ru

    h

    n

    y

    a

    .

     

    D

    a

    l

    a

    m

      h

    a

    p

    i

    h

    a

    k

     

    y

    a

    n

    g

     

    m

    e

    n

    y

    e

    w

    a

    k

    a

    n

     

    k

    a

    p

    a

    l

     

    d

    ia

    n

    g

    g

    a

    p

     m

    e

    l

    a

    k

    u

    k

    a

    n

     i

    n

    g

    k

    a

    r

     

    ja

    n

    j

    i

     

    m

    is

    a

    l

    n

    y

    a

     

    p

    a

    d

    a

     

    w

    a

    k

    t

    u

     

    y

    a

    n

    g

     

    t

    e

    la

    h

     

    d

    i

    t

    e

    n

    t

    u

    k

    a

    n

     

    d

    a

    l

    a

    m

     

    p

    e

    r

    ja

    n

    ji

    a

    n

     

    te

    rn

    y

    a

    ta

     k

    a

    p

    a

    l

     

    p

    e

    n

    g

    a

    n

    g

    k

    u

    t

    n

    y

    a

     

    ti

    d

    a

    k

     

    te

    r

    s

    e

    d

    i

    a

     d

    i

     

    p

    e

    l

    a

    b

    u

    h

    a

    n

     Y

     

    in

    g

     

    t

    e

    la

    h

      d

    it

    e

    n

    t

    u

    k

    a

    n

     

    k

    e

    t

    e

    n

    t

    u

    a

    n

    n

    y

    a

     d

    a

    la

    m

     

    K

    U

    H

     

    D

    a

    g

    a

    n

    g

     p

    a

    s

    a

    l

     

    458  pen charter  tersebut  dapat membatalkan peIjanjiannya jtu dan 

    p

    e

    r

    n

    y

    a

    ta

    a

    n

     

    b

    a

    ta

    l

     

    i

    tu

     

    h

    a

    r

    u

    s

     

    s

    e

    g

    e

    r

    a

     d

    i

    b

    e

    r

    i

    ta

    h

    u

    k

    a

    n

     

    k

    e

    p

    a

    d

    a

     

    p

    e

    n

    g

    u

    s

    a

    h

    a

     

    a

    n

    g

    k

    u

    ta

    n

     

    a

    t

    a

    u

     

    y

    a

    n

    g

     

    m

    e

    n

    y

    e

    w

    a

    k

    a

    n

     

    k

    a

    p

    a

    l

    D

    a

    l

    a

    m

     

    k

    e

    j

    a

    d

    i

    a

    n

     

    in

    p

    e

    n

    c

    h

    a

    r

    te

    r

     

    k

    a

    p

    a

    l

     

    d

    a

    p

    a

    t

     m

    e

    n

    u

    n

    t

    u

    t

     g

    a

    n

    t

    i

     r

    u

    g

    i

     

    t

    e

    t

    a

    p

    tu

    n

    t

    u

    t

    a

    n

     

    g

    a

    n

    t

    r

    u

    g

    i

    n

    t

    id

    a

    k

     a

    k

    a

    n

     d

    a

    p

    a

    d

    i

    b

    e

    n

    a

    r

    k

    a

    n

     

    a

    p

    a

    b

    i

    l

    a

      t

    e

    r

    n

    y

    a

    t

    a

     p

    e

    n

    g

    u

    s

    a

    h

    a

     

    a

    n

    g

    k

    u

    t

     

    a

    n

     

    a

    ta

    u

      y

    an

    g

     m

    e

    n

    y

    e

    w

    a

    k

    a

    n

     

    d

    a

    p

    a

    m

    e

    m

    b

    u

    k

    t

    ik

    a

    n

     b

    a

    h

    w

    a

     

    k

    e

    j

    a

    d

    i

    a

    i

    J;

    i

    a

    t

    a

    a

    d

    a

    la

    h

     

    b

    u

    k

    a

    n

     

    k

    a

    r

    e

    n

    a

     

    d

    i

    s

    e

    n

    g

    a

    j

    a

     

    a

    ta

    u

     

    b

    u

    k

    a

    n

     

    k

    a

    r

    e

    n

    a

     

    k

    e

    l

    a

    l

    al

    a

    n

    -

    n

    y

    a

    .

     

    B

     

    ~

    a

     

    p

    e

    n

    c

    h

    a

    r

    te

    r

     

    m

    e

    r

    a

    sa

     

    k

    h

    a

    w

    a

    t

    i

    d

    e

    n

    g

    a

    n

     

    k

    e

    m

    a

    m

    p

    u

    a

    n

     

    k

    a

    p

    a

    l

     

    2.

     R

    S

    u

    b

    e

    k

    ti

     S

    R

    ,

     P

    r

    o

    f

    da

    n

     R

    T

    jit

    rO

    ffU

    di

    bj

    o

    o

    p

     c

    it

    ha

    l

    a

    m

    a

    n 1

    3

    2

    3.

    l

    b

    it

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    11/91

     

    4

     

    H

    U

    K

    U

    M

     

    C

    H

    A

    R

    T

    E

    R

     

    K

    A

    P

    A

    L

     

    L

    A

    U

    T

     

    y

    a

    n

    g

     

    d

    is

    e

    d

    i

    a

    k

    a

    n

     

    p

    i

    h

    a

    k

     

    y

    a

    n

    g

     

    m

    e

    n

    y

    e

    w

    a

    k

    a

    n

    ,

     

    m

    is

    a

    l

    n

    y

    a

     

    k

    h

    a

    w

    a

    t

    ir

     

    b

    a

    h

    wa 

    kapal  itu  akan  terlalu  lamban  lajunya  atau  tidak akan  l

    a

    n

    c

    a

    r

     

    s

    a

    m

    p

    a

    k

    e

     

    t

    e

    m

    p

     a

    t

     

    tu

    j

    u

    a

    n

    ,

     

    a

    t

    a

    u

    p

    u

    n

     

    k

    h

    a

    w

    a

    t

    i

    r

     b

    a

    h

    w

    a

     

    k

    a

    p

    a

    l

     

    it

    u

     

    a

    k

    a

    n

     

    m

    e

    n

    d

    a

    p

    a

    t

     

    b

    e

    n

    c

    a

    n

    a

     d

    it

    e

    n

    g

    a

    h

     

    p

    e

    r

    j

    a

    la

    n

    a

    n

    m

    a

    k

    a

     

    u

    n

    t

    u

    k

     h

    a

    l

     

    d

    e

    m

    ik

    i

    a

    n

     

    b

    e

    rl

    a

    k

    u

     

    k

    e

    t

    e

    n

    t

    u

    a

    n

     s

    e

    b

    a

    g

    a

    i

     

    y

    a

    n

    g

     

    te

    r

    c

    a

    n

    tu

    m

     

    d

    a

    l

    a

    m

     K

    U

    H

     

    D

    a

    g

    a

    n

    g

     

    p

    a

    -

    sa

    l

     

    4

    5

    9

     

    :

     

    S

    e

    b

    e

    lu

    m

     

    m

    e

    m

    a

    k

    a

    k

    a

    p

    a

    l

     s

    e

    b

    a

    g

    a

    im

    a

    n

    a

     

    d

    it

    e

    t

    a

    p

    k

    a

    n

     d

    a

    la

    m

     

    c

    h

    a

    r

    t

    e

    p

    a

    r t

    y

    ,

     

    m

    a

    k

    a

     b

    e

    rh

    a

    k

    la

    h

     s

    i

     p

    e

    n

     c

    h

    a

    r

    t

    e

    r.

     

    a

    ta

    s

     

    b

    i

    a

    y

    a

     s

    e

    n

    -

    d ir i,  menyuruh  memeriksa kapal  ters

    e

    b

    u

    t

     

    o

    le

    h

     

    s

    e

    o

    r

    a

    n

    g

     

    a

    h

    li

     

    a

    ta

    u

     l

    e

    b

    i

    h

    .

     d

    s

    t

     

    d

    s

    t

     

    d

    s

    .f

    .

     

    4

    T

    e

    t

    a

    p

    i

     

    s

    e

    te

    l

    a

    h

     

    d

    il

    a

    k

    u

    k

    a

    n

     p

    e

    m

    e

    r

    i

    k

    s

    a

    a

    n

     

    d

    e

    n

    g

    a

    n

     

    te

    li

    t

    o

    l

    e

    h

     p

    a

    ra

     

    A

    k

    h

    l

    i

     P

    e

    rk

    a

    p

    a

    la

    n

     

    t

    e

    r

    s

    e

     

    b

    u

    t

     

    t

    e

    m

    y

    a

    t

    a

     

    k

    o

    n

    d

    i

    s

    i

     k

    a

    p

    a

    s

    a

    n

    g

    a

    t

     

    b

    a

    i

    k

     d

    a

    n

     

    m

    e

    n

    u

    m

    t

     

    k

    e

    p

    u

    t

    u

    s

    a

    n

    /

     

    p

    e

    r

    t

    im

    b

    a

    n

    g

    a

    n

     

    t

    e

    rt

    u

    l

    i

    b

    a

    h

    w

    a

     

    k

    a

    p

    a

    i

    t

    u

     

    a

    k

    a

    n

     

    s

    a

    n

    g

    a

    t

     m

    a

    m

    p

    u

     

    m

    e

    n

    j

    a

    la

    n

    k

    a

    n

     

    f

    u

    n

    g

    s

    in

    y

    a

     

    d

    e

    n

    g

    a

    n

     

    s

    e

    b

    a

    ik

    -b

    a

    i

    k

    n

    y

    a

    m

    a

    k

    p

    i

    h

    a

    k

     

    y

    a

    n

    g

     m

    e

    n

    y

    e

    w

    a

    k

    a

    n

     k

    a

    p

    a

    d

    a

    p

    a

    m

    e

    n

    u

    n

    t

    u

    t

     \ g

    a

    n

    ti

     

    k

    e

    ru

    g

    ia

    n

     

    dari pencharter selama tidak  dapat

     m

    e

    n

    g

    g

    u

    n

    a

    k

    a

    n

     

    k

    a

    p

    a

    l

    n

    y

    a

     

    a

    k

    i

    b

    a

    t

     

    d

    i

    l

    a

    k

    u

    k

    a

    n

     

    p

    e

    m

    e

    r

    ik

    s

    a

    a

    n

    .

     

    D

    a

    l

    a

    m

     

    h

    a

    c

    h

    a

    rt

    e

    r

     

    k

    a

    p

    a

    l

     l

    a

    u

     t

     

    in

    i,

     p

    ih

    a

    k

     p

    e

    n

     c

    h

    a

    r

    te

    r

     

    h

    a

    r

    u

    s

     b

    e

    -

    n

    a

    r

    -

    b

    e

    n

    a

    r

     

    tu

    n

    d

    u

    k

     

    k

    e

    p

    a

    d

    a

     

    is

    i

     

    p

    e

    r

    ja

    n

    j

    i

    a

    n

     

    y

    a

    n

    g

     

    t

    e

    la

    h

     d

    i

    b

    u

    a

    tn

    y

    a

     d

    a

    n

     

    k

    e

    p

    a

    d

    a

     

    k

    e

    te

    n

    t

    u

    a

    n

    p

    e

    r

    a

    t

    u

    r

    a

    n

    -

    p

    e

    r

    a

    tu

    ra

    n

     p

    e

    n

    g

    a

    n

    g

    k

    u

    t

    a

    n

    ,

     a

    g

    a

    r

     

    s

    u

    p

    a

    y

    a

     

    j

    a

    n

    g

    a

    n

     

    sa

    m

    p

    a

    i

     

    m

    e

    ru

    g

    ik

    a

    n

     

    p

    ih

    a

    k

     

    .p

    e

    n

    g

    a

    n

    g

    k

    u

    t

    t

    e

    r

    u

    t

    a

    m

    a

     

    n

    a

    k

    h

    o

    d

    a

     

    k

    a

    p

    a

    d

    a

    n

     

    a

    n

    a

    k

    b

    u

    a

    h

    n

    y

    a

    .

     

    S

    e

    p

    e

    r

    t

    im

    i

    s

    a

    l

    n

    y

    a

     

    Barang atau orang yang akan

     

    d

    i

    a

    n

    g

    k

    u

    ja

    n

    g

    a

    rr

     

    sa

    m

    p

    a

    i

     m

    e

    l

    e

    b

    i

    h

    i

     

    a

    p

    a

     

    y

    a

    n

    g

     te

     

    a

    h

     

    t

    e

    r

    tu

    li

    s

     d

    a

    la

    m

     

    p

    e

    rj

    a

    n

    j

    i

    a

    n

     p

    e

    ,

    R

    g

    a

    n

    g

    k

    u

    ta

    n

    .

     

    Je

    n

    is

     

    b

    a

    r

    a

    n

    g

     

    y

    a

    n

    g

     d

    ia

    n

    g

    k

    u

    t

    n

    y

    a

     

    ja

    n

    g

    a

    n

     s

    a

    m

    p

    a

    i

     

    t

    i

    d

    a

    k

     

    s

    e

    s

    u

    a

    i

     

    d

    e

    n

    g

    a

    n

     

    a

    p

    a

     

    y

    a

    n

    g

     

    te

    r

    t

    u

    li

    s

     

    p

    a

    d

    a

     

    p

    e

    r

    ja

    n

    j

    i

    a

    n

     p

    e

    n

    g

    a

    n

    g

    k

    u

    ta

    n

    .

     

    J

    a

    n

    g

    a

    n

     

    s

    a

    m

    p

    a

    m

    e

    n

    y

    e

    l

    u

    n

    d

    u

    p

    k

    a

    n

     

    a

    ta

    u

     m

    e

    n

    g

    i

    k

    u

    t

    s

    e

    r

    ta

    k

    a

    n

     

    b

    a

    ra

    n

    g

     

    b

    a

    r

    a

    n

    g

     

    y

    a

    n

    g

     m

    u

    d

    a

    h

     

    m

    e

    l

    e

    d

    a

    k

     

    d

    a

    n

     d

    a

    l

    a

    n

    :i

     

    k

    e

    n

    y

    a

    t

    a

    a

    n

     

    p

    i

    h

    a

    k

     

    p

    e

    n

    g

    a

    n

    g

    k

    u

    s

    a

    rn

    a

     

    s

    e

    k

    a

    l

    ti

    d

    a

    k

     m

    e

    n

    g

    e

    t

    a

    h

    u

    i

     

    a

    k

    a

    n

     

    a

    d

    a

    n

    y

    a

     

    r

     

    n

    ~

     

    -

    r

    a

    n

    g

     

    y

    a

    n

    g

     

    b

    e

    r

    b

    a

    h

    a

    y

    a

     

    it

    u

    .

     

    Jika ada barang-barang berharga  logam 

    mumi 

    yang diangkut 

    .

    s

    e

    b

    a

    ik

    n

    y

    a

     d

    ii

    s

    ti

    m

    e

    w

    a

    k

    a

    n

     n

    i

    l

    a

    b

    a

    r

    a

    n

    g

    -

    b

    a

    r

    a

    n

    g

     i

    t

    u

     

    d

    i

    b

    e

    r

    it

    a

    h

    u

    k

    a

    n

    a

    g

    a

    p

    e

    n

    g

    a

    n

    g

    k

    u

    t

     

    d

    a

    p

    a

    t

     l

    e

    b

    i

    h

     o

    e

    rw

    a

    s

    p

    a

    d

    a

    .

     

    R

    .

    S

    u

    b

    e

    kt

    i

    S

    H

     

    P

    ro

    t

     

    d

    a

    n

     

    R

    T

    j

    irr

    o

    s

    u

    d

    ib

    jo

    o

    p

     

    c

    i

    t

    ~

      1

    3

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    12/91

    BAB

    J

    O/arter Kapal Laut

    Pada

    Umumnya.

    5

    Ketentuan diatas itu sebaiknya ditepati dengan penuh ber

    tanggung jawab oleh pencharter demi keselamatan barang-barang

    nya dan agar pengangkut terhindar dari kerugian-kerugian. Dalam

    hal kesalahan terletak pada pencharter, pihak pengangkut terbebas

    dari tuntutan ganti kerugian KUH Dagang pasal 469).

    Adakalanya barang-barang yang diangkut itu adalah isti

    mewa, misalnya barang-barang emas, perak, intan, berlian

    dan sebagainya atau barang berharga yang mudah dapat ru

    sak. Dalam hal ini si pengangkut (pasal

    469

    hanya ber

    tanggungjawab apabila sifat dan harga dari barang-barang

    tadi diberi tahukan lebih dahulu kepadanya,,5.

    Dalam hal charter

    kapallaut

    ini, persetujuan-persetujuan pe

    ngangkutan barang-barang atau orang melalui lautan akan batal ber

    dasarkan ketentuan yang terdapat pada KUH Dagang pasal 517s,

    yaitu apabila sebelum kapal berangkat :

    a. Ada perintah dari Pemerintah

    untuk

    segera meninggal

    kan pelabuhan.

    b.

    Ada

    larangan untuk mengeluarkan barang-barang dari pe-

    labuhan itu,

    c.

    Ada meletus sesuatu peperangan,

    d. , Pelabuhan diblokir

    e. Kapalnya disita oleh pemerintah atau ruangan kapal

    yang diperlukan untuk mengangkut barang-barang itu,

    diminta oleh pemerintah.

    Sedang mengenai dihentikannya persetujuan charter, adalah

    dikarenakan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

    a.

    KUH Dagang pasal462, persetujuan charter terhenti bila

    kapalnya hilang atau tenggelam,

    b.

    KUH Dagang pasal 463, persetujuan charter dapat di

    hentikan bila upah pemakaian tidak dibayar oleh pen

    charter, hal ini harus dibefitihukan kepada pen charter

    secara tertulls,

    c. KUH Dagang pasal 464, .bila kapalnya tidak dapat di

    5.

    Wirjono Prodjodikoro SH,

    Dr

    HUKUM t UT BAGIINDONESIA. Sumul

    Bandung, 1970. halaman 113.

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    13/91

    6

    HUKUM CH RTER K P L L UT

    pakai, akibat suatu tindakan Pemerintah dan kapan -ka,.

    pal

    itu dapat

    dipakai lagi belum ada

    ketentuan

    yang pas

    ti.

    Perbedaan arti ten ang pembatalan charter dan terhentinya,

    persetujuan charter, ialah kalau pembatalan dikarenakan persetuju

    an atau perjanjian itu tidak akan bisa dilanjutkan lagi, sedang peng

    hentian. persetujuan terdapat kemungkinan persetujuan itu dapat

    dilanjutkan setelah keadaan memungkinkan, sebab dalam hal ini

    • ,J .

    belum ada pembatalan. .

    2.

    Maksud dan Tujuan Charter Kapal Laut.

    Perseorangan

    atauUsahawan

    yang melakukan charter kapal

    laut dapat dikatakan jarang atau sama sekali belumada yang mela

    kukannya di Tanah Air kita, dikarenakan keterbatasan kekayaan

    nya. Terkecuali dalam hal charter perahu layar atau kapal kayu

    yang tonnagenya terbatas yang dipergunakan

    untuk

    pengangkutan

    hasH hasH produksi antara pulau seperti kayu, rotan dan kopra.

    Dalam hal charter

    kapallaut lazimnya dilakukan oleh suatu

    Perseroan Tebatas (PT) yang memang telah banyak

    berdid

    di Ta

    nah

    Air Kita yang bergerak dibidang jasa angkutan (shipping indus

    tri), seperti misalnya PT. Arafat, PELNI, PT. Samudra Indonesia,

    Jakarta

    Lloyd dan sebagainya. Perusahaan-perusahaan Angkutan

    Jasa tersebut pada umumnya memiliki kapal-kapal angkut sendiri,

    tetapi dalam hal pengangkutan yang tidak memungkinkan dilola

    sendiri, perusahaan-perusahaan terse but mencharter kapal-kapal mi

    lik perusahaan asing untuk keperluan-keperluan angkutannya. Se

    perti misalnya PT. Arafat sering mecharter kapal-kapal milik Peru

    sahaan Perkapalan Amerlka untuk pengangkutan penumpang (Je

    maah

    Haji) demikian pula PELNI dan Jakarta Lloyd, dalam hal pe

    ngangkutan barang-barang ekspor dan impor ke dan dari luar Ne

    geri.

    Maksud dari charter

    kapallaut

    itu ada beberapa segi, yaitu :

    a.Penanggulangi ham ba an-ham ba an,

    b. Penanggulangi kesulitan,

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    14/91

    B B T (1larter Kapa/ Lout

    Pada

    Umumnya.

    7

    c Pelayanan,

    d. Keamanan.

    a.d. a Penanggulangi Hambatan-Hambatan :

    Hambatan-hambatan dalam pengangkutan melalui lautan,ya

    itu hambatan-hambatan karena tidak adanya kapal-kapal angkutan

    yang dimiliki Usaha Pengangkutan, hambatan karena kapal angkut

    yang dimiliki Usaha Pengangkutan sudah usang non in running

    well), hambatan karena tidak dimilikinya nakhoda yang benar be

    nar mampu memimpin pelayaran samudra dengan mengindahkan

    Hukum Laut yang berlaku.

    Usaha Angkutan yang tidak memiliki kapal angkutan atau ar

    mada kapal, dengan adanya kerja sarna dengan pemilik kapal

    baik perusahaan perkapalan dalam negeri, maupun perusahaan

    perkapalan luar negeri yang ada kantor cabangnya ditempat itu

    serta melakukan pelayaran secara kontinyu), dapat melanjut

    kan usahanya itu dengan mencharter sebuah kapal atau sebagai

    nya guna melaksanakan kegiatannya. Misalnya Biro Biro ex

    port-import. Perusahaan-perusahaan

    b ~ s r yang bergerak dalam

    perindustrian dan produksi yang mendatangkan sarana sarana

    pembantunya dan pengiriman hasil hasil produksinya ke luar

    negeri, perusahaan perusahaan besar perdagangan temak dan

    sayur-sayuran.

    Dalam dunia perdagangan soal angkutan memegang pera

    nan yang sangat vital; tidak hanya sebagai alat fisik, alat

    yang haros membawa barang-barang yang diperdagangakan

    dari produsen ke konsumen, tetapi sebagai alat penentu

    harga dari barang-barang tersebut''6 .

    Dengan dapat dilaksanakannya pencharteran k p ll ut lTIilka

    hambatan yang menghalangi perk.embangan dan

    p ~ m i n g k t n

    kegiatan dari Usaha Angkutan terse

    but

    dapat diatasi

    Ada kalanya suatu Perusahaan Angkutan mempunyai kapal

    ·

    chmad

    Ichllan

    SH, HUKUM DAGANG Penerbit Pradnya Paramita,

    Jakarta, 1976, halaman 404.

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    15/91

    8

    HUKUM CH RTER K P L

    L UT

    atau annada kapal, tetapi keadaannya sudah out

    of

    date dan

    dalarn kondisi

    non

    in running well, sehingga bila kapal-kapal

    tersebut dipaksakan

    untuk

    melakJ,lkan pengangkutan antar

    s -

    mudra, akan menanggung resiko yang besar. Lain halnya kalau

    kapal-kapal tersebut digunakan

    untukangkutan

    antar pulau.

    Resiko yang dapat diderita ialah tidak sampainya barang-ba

    rang kiriman ketempat tujuan pada w a k ~ u

    yang telah ditentu

    kan atau sarna sekali tidak sampai karena tenggelam, resik() gan

    ti kerugian karen a akibat kelarnbatan dan hilangnya barang-ba

    rang kiriman.

    Pihak Perusahan Angkutan, walaupun memiliki kapal-kapal

    sendiri tetapi kondisinya seperti di atas, maka dalam melak

    sanakan ,angkutan terutama dalam jarak jauh, lebih suka mela

    kukan charter suatu kapal atau sebagiaonya yang benar-benar

    dapat diandalkan daya angkutnya, karena biaya pun akan

    jauh

    lebih rendah, lebih arnan, ketimbang mempergunakan kapal

    nya sendiri. Dengan melakukan

    c h a r ~ r

    kapal lain, bonafiditas

    akan lebih dapat dimungkinkan, dari pada digunakannya ka

    pal-kapal yang diragukan

    kemampuandaya

    angkutnya.

    Pemilik barang-barang yang akan diangkutnyapun akan ber

    pikir-pikir lebih dahulu atau membatalkan perjanjian angkutan

    , mengingat resiko yang dihadapi, (lama waktu, kerusakan ba

    r ~ n g b a r a n g

    dsb.).

    Ditinjau dari segi keuntungan, malah banyak Perusahaan

    Angkutan yang memiliki kapal sendiri melakukan charter

    k

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    16/91

    B B l

    Ozarter Kapal Lout

    Pada

    Umumnya

    9

    nyelidiki dahulu siapa yang menjadi Nakhoda kapal angkut ter

    sebut, dengan adanya kepastian bahwa kapal akan berlayar di

    bawah komando Nakhoda yang benar.benar dapat bertanggung

    jawab atas keselamatan kapal dan muatannya maka order ang

    kutan dan atau charter dapat dilakukan.

    Hal demikian dilakukan sebab Nakhoda yang kurang ber

    tanggung jawab dalam keadaan terjepit mengalami kesulitan -

    kesulitan) dapat saja melakukan bottomry bonds dan respon

    dentia bonds menggadaikan kapal dan menggadaikan muatan

    nya untuk mendapatkan sejumlah uang pinjaman), selain itu ia

    dapat juga mengambil keputusan

    untuk

    membuang sejumlah

    barang angkutan bila:dirasakan ada bahaya yang suIit untuk di

    tanggulanginya pasal 365 KUH

    Daga-' g).

    ad

    b

    Penanggu[angi Kesulitan :

    Mencharter sebuah kapallazimnya dilakukan oleh Perusa

    haan Perdagangan dan Angkutan bila barang-barang yang akan di

    angkut

    keluar.

    daerah/ negeri atau yang k n ~ ~ m s u k k n dari luar

    daerah/ negeri betiumlah sangat besar dan merupakan barang-ba

    rang yang harus diangkut secara khusus dan cepat mengingat

    kon

    disi barang-barang atau muatan tersebut, seperti halnya pengang

    kutan

    sekian ribu

    ton

    beras, gandum, semen atau jika yang diang

    kutnya sejumlah besar penumpang yang khusus untuk satu tujuan,

    seperti jemaah haji.

    Pengangkutan sejumlah besar tonnage

    muatan

    atau sejum

    lah besar penumpang untuk satu tujuan, biasanya mengalami kesu

    litan kalau hanya ditumpangkan sebagai barang angkutan atau

    numpang biasa pada sebuah kapal umum mengingat cabin ruang

    an) yang tersedia. Jadi

    untuk

    menanggulangi kesulitari tersebut a

    kan dilakukan charter sebuah atau sebagian ruangan yang ada di

    kapal tersebut.

    Dengan dilakukannya charter kapal ini, kesulitan akan ru

    angan yang diperlukan akan teratasi, biaya dalam angkutan akan Ie

    bili murah, keamanan akan lebih tetiamin dan waktu yang telah di-

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    17/91

    10

    HUKUM CHARTER KAPAL LAUT

    tentukan dapat ditepati (pasal

    468 470 471

    dan 477 K U H Da

    gang).

    ad c

    Pel

    a y a nan

    Dalam hal charter kapal ini, pihak pen charter biasanya

    a

    kan mendapat jaminan pelayanan yang lebih baik dari Perusahaan

    Angkutan melalui Nakhoda Kapal selama dalam perjalanan, hingga

    yang diangkut (baik barang maupun penumpang).

    Bagi

    barang-barang muatan, jaminan

    seIVice

    ini berupa ke

    amanan barang-barang dari kerusakan, pencurian, kehancuran, se-

    dang bagi penumpang berupa keamanan, peningkatan

    mutu

    ran

    sum, kesehatan (team dokter), hiburan dalam kapal dan ketepatan

    waktu, peningkatan pelayanan>ini diberikan sehubungan dengan di

    dapatnya keuntungan yang meningkat mengingat kapalnya dichar

    ter.

    ad

    d

    K e a man a n

    Dalam pencharteran sebuahkapal, pada umumnya berarti

    bahwa kapal yang dicharter itu diserahkan kepada pen charter oleh

    pemiliknya atau Perusahaan Perkapalan tersebut dalam kondisi la

    yak laut (seaworthy) agar pencharter dapat mengoperasikan kapal

    terse

    but

    sesuai dengan peraturan yang berlaku bagi pelayaran niaga

    pada umumnya. Nakhoda kapal beserta crewnya akan melakukan

    pelayaran sesuai dengan order dari pencharter.

    Dengan demikian selama pelayaran, pen charter dapat me

    ngawas-ngawasi tehtang keamanan barang barang muatan atau pe

    numpang yang ada dibawah tanggung jawabnya. Nakhoda dan

    crewnya akan selalu

    tunduk

    kepada perintah pencharter dalam ba

    tas batas pelaksanaan peIjanjian pengangkutan barang atau penum·

    pang, tetapi hal ini tidak berarti pen charter memperoleh hak un-

    c _ _

    tuk

    turut

    cam

    pur

    tangan dalam pengelolaan tekhnis kapal terSe-

    but.

    Dalam hal ini ditetapkan bahwa pen charter mempunyai

    hak untuk memerintah kapal beroperasi dari suatu pe/abuh

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    18/91

    B B I (]zarter Kapa/ Laut Pada Umumnya.

    an ke pelabuhan lainnya, mengangkut muatan sebagaimana

    disetujui dalam Pokok Trading Limits and Cargoes. Hak

    pencahrter hanya terbatas pada bidang operasi

    kapt;ll

    teta-

    pi pencharter tidak mempunyai hak untuk mengaiur tata-

    cara

    kerja di kapal

    7 .

    Dengan diperolehnya hak

    untuk

    memerintahkan pelayaran

    , maka keamanan muatan dan penumpang dapat terawasi dengan

    baik.

    Adapun tujuan pencharteran sebuah kapal oleh Perusahaan

    Angkutan atau Perusahaan Dagang tidak lain untuk mendapatkan

    keuntungan dan nama derrii kelangsungan hidup dan perkembang

    an perusahaan.

    Keuntungan keuangan sudah tentu akan didapat, karena

    biaya angkutan barang atau penumpang yang didapat dibanding

    kan dengan disbursement expenses atau biaya keperluan muatan

    kapal yang dikeluarkan akan

    j uh

    lebih besar, sedangkan keuntung

    an nama yaitu dapatnya nama baik dari perusahaan teIjaga karena

    pengangkutan-pengangkutan barang atau penumpang dapat dilaku

    kan dengan semestinya.

    3. Alacam Alacam Perjanjian charter Kapal Laut.

    Dalam praktek pelayaran niaga terdapat bermacam-macam

    bentuk charter bagi pengangkutan berbagai macam barang dagang

    an dan sarana penunjang perekonomian serta peru bangunan dan

    juga pengangkutan penumpang. Bermacam-macam bentuk charter

    ini timbul dari dua bentuk persetujuan charter, yaitu : Time char

    ter dan Voyage charter.

    a Time Charter.

    Merupakan suatu persetujuan pencharteran, dim ana pihak

    yang satu ialah yang menyewakan mengikatkan diri dengan pihak

    yang lain charterer) atau

    si

    penyewa kapal mehyediakan sebuahj

    F D. ~

    Sudjatmiko, Drs., POKOK POKOK PELA

    Y R N

    NIAGA,

    Pe-

    nerbit Bhratara, a k a r t ~ 1979, halaman 137.

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    19/91

    12

    HUKUM CHARTER KAPAL L UT

    kapal yang diisyaratkan untuk waktu tertentu untuk kepentingan

    . bagi pelayaran di laut, dengan menerima sejumlah uang sewa ter

    tentu yang dihitung berdasarkan lamanya waktu pemakaian kapal.

    K. U ~ Dagang pasal4S3 sub. 2 menyatakan sebagai berikut :

    Charter menufut waktu adalah persetujuan dengan mana

    ;

    pihak yang satu (si yang mencharterkanJ . ,engikat kan diri

    untuk, selama waktu tertentu, menyediakan sebuah kapal

    tertentu, kepada pihak lawannya

    (si

    pencharter), dengan

    maksud

    untuk

    memakai kapal tersebut dalam pelayaran di

    lautan guna keperluan pihak yang terakhtT,ini, dengan pem

    bayaransuatu

    harga,

    yang dihitung menurut lamanya wak

    tu

    8 •

    ersetujuanatau perjanjian di sini banyak persamaannya

    dengan persetujuan sewa-menyewa biasa, pemilik kapal menyerah

    kan kepada penyewase1 mah kapal yang dalam keadaan in running

    well lengkap dengan anak buah kapal dan perlengkapan berlayar

    tetapi tanpa bahan bakar dan persediaan air tawar, dalam hal ini

    persediaan bahan bakar dan air tawar menjadi tanggungan penuh

    pen charter

    ''Menurut pasal460 kapalnya harus oleh pemilik diusaha

    kan tetap bersiap

    untuk

    dipakai, jadi dengan dipelihara

    Se

    baik-baiknya dan disertai alat perlengkapan

    dan

    anak-anak

    kapal yang cukup.

    Apabila selaku akibat dari kurang baik keadaan kapal si

    pen charter menderita rugi, maka si pemilik . harus meng

    ganti kerugian itu, kecuali apabi/a dapat dibuktikan, bahwa

    si pemilik sudah menepati kewajibannya berdasarkan ata.s

    perjanjian 9 •

    Dalam perjanjian time charter, kewajiban kewajiban shi

    powner dan pen charter disebut secara jelas satu persatu, yang di

    antara lain pada garis besarnya dapat diutarakian sebagai berikut :

    l •

    • •

    8 R {ittbek . Pro .. dim R TjitroNdlbJO. op

    cit,

    hllllzmllll 131

    9. OJ ; H.1YrtllDmidjaia, Mr • POKOX

    POKOK HUKUM

    PERNI-AGAAN,

    DjambIJtan 1 9 ~ 2 halaman 183

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    20/91

    BAB L OIorter

    Kapal

    Laut Podi1

    Umumnyo

    description

    of

    steamer,

    charterer,

    period

    port

    of

    delivery,

    time of delivery trade,

    owners provide,

    charterers

    to

    provide,

    payment, .

    re-delivery 'notice,

    cargo space,

    Captain,

    3

    directions for captain logs, suspension

    of

    hire,. cleaning boilers,

    responsibility and exemtion, advences, excluded ports, .

    loss of steamer, overtime, lien, salvage, sublet, war, cancelling,

    arbritration, general avarage, indemnity, and commission.

    Hal-hal

    h ~ r s e u t

    di atas kesemuanya itu akan dijelaskan N

    da Bah III terutama dari segi segi hukumnya.

    Ketentuan-ketentuan diatas menimbulkan peraturan-per

    aturan bagi time charter berlainan dengan segi voyage charter, di

    karenakan dalarn time charter sering dipergunakan untuk memakai

    kapal guna lain -lain tujuan, seperti kapal keruk lumpur, kapal pe

    nyeret k p ll in atau untuk perikanan atau untuk melakukan pe

    nyelidikan dibidang ilmu pengetahuan.

    b Voyage Charter.

    Dalarn hal Voyage Charter terdapat pengarahan yang lebih

    tegas ten tang penggunaan kapal yang disewa, jadi lebih tegas dan

    Jeias maksud peITlakaiannya, voyage charte mempunyai sifat yang

    sarna sekali lain daripada time charter, karena voyage charter me

    rupakan suatu persetujuan penyewaan kapal dimana penyewa

    mempunyai hak memakai kapal itu untuk mengangkut barang-ba

    rang atau penumpang dalam satu'kali atau lebih pelayaran-pelayar

    an

    tertentu ketempat-tempat tertentu pulang pergi.

    Charter menurut perjalanan adalah persetujuan, dengan

    mana pihak yang satu (si yang mencharterkan)mengikat di-

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    21/91

      4

    HUKUM CHARTER KAPAL LAUT

    ri untuk menyediakan sebuah kapal tertentu, seluruhnj;u

    u-

    tau sebagian, kepada pihak lawannya {si pen charter}, de

    ngan maksud untuk baginya mengangkut orang-orang atau

    barang-barang melalui lautan, clalam satu perjalanan atau

    /ebih, dengan pembayaran suatu

    harga

    pasti untuk pengang

    kutan ini 1 O.

    Mr. M.

    H.

    Tirtaamidjaja

    dalam bukunya yang betjudul :

    Pokok-Pokok Hukum Pemiagaan, telah mengemukakan cuplikan

    dari

    E.

    W.

    Chance

    dati bukunya

    Principles

    o

    Mercantile Law,

    volu

    me II halaman 70, sebagai berikut :

    Where a shipowner lets the ship, or some part of it, for

    the conveyance o goods for particular voyage {voyage

    charter}, or for a specified period {time charter}, to a per

    son {who is termed the charter} for a sum o money which

    that person undertakes to pay as freight for the

    can iage of

    the goods, such an agreement is known

    as

    a charter par-

    ty

    11. .

    Keistimewaandarlpada Voyage

    charterini

    yaitu tersedia

    nya oleh pemilik ship owner) kapal tertentu seluruhnya

    tau

    seba

    giannya, diserahkan

    untuk

    dipakai oleh charterer

    untuk

    satu perja

    lanan atau lebih seperti telah ditetapkan sedangkan dalam pengang

    kutan biasa,pengangkutan ini tidak perlu dilakukan dengan kapal

    yang ditunjuk oleh kedua belah pihak.

    Dalam voyage charter

    ierdapat

    sangat banyak masalah hu

    bungan hak dan kewajiban antara shipowner dengan charterer, se

    perti halnya mengenai pembayaran biaya perjalanan kapal trips)

    yang merupakan sewa kapal, di mana

    untuk

    Lmenyelesa;.kan Jletja

    lanan atau petjalanan petjalanan trips

    or

    trips) yang diborOng itu

    dikaitkan dengan waktu, yaitu waktu yang tidak dapat dipastikan

    sehubungan dengan dibutuhkannya waktu

    untuk

    pemuataD., pela

    yaran, pembongkaran muatan dsb. Tentang waktu pelayaran kapal

    tentu akan mudah ditetapkan, tetapi mengenaiwaktu

    untuk

    pemu

    atan dan pembongkaran muatan tidak demikian, karena sangat ter-

    10. R. Subekti

    SH,

    Pro .,

    dim

    R. TjitTOBUdibjo, op cit IuIIommr131 dDn 132.

    11. M. H. Tfrtfllllnidjaja.

    op

    cit halaman 84

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    22/91

    B B L Otarter Kapilll ut Padll Umumnya

    5

    gantung kepada masalah buruh pelabuhan, perbedaan bentuk/letak

    pelabuhan, fasilitas bongkar muat, congesti pelabuhan dapat saja

    memperpanjang lamanya waktu dari yang diperkirakan, penambah

    an waktu tersebut berarti penambahan biaya dalam voyage charter

    itu.

    Masalah..masalah voyage charter akan dijelaskan lebih lan

     u dalam Bab III.

    c Bareboat charter

    Charter macam ini hams dibedakan dari kedua masalah

    charter diatas, karena cenderung merupakan bentuk charter tersen

    diri, karena itu dalam pembahasan ten tang charter, maka bentuk

    charter ini tidak akan penulis lakukan.

    Walaupun demikial1 sekedar untuk mengartikan dapat dije

    laskan bahwa Bareboat Charter adalah penyewaan kapal untuk su-

    atu jangka waktu tertentu, kapal diserahkan kepada pen charter da

    lam keadaan kosong dalam arti tanpa anak buah kapal, tanpa ba

    han bakar dan air tawar, dan tanpa perlengkapan [berlayar kecuali

    perlengkapan-perlengkapan yang bersifat tetap ~ r t i winches, se-

    koci sekoci dan lain lain). Masalah-masalah penting dalam bareboat

    ialah :

    karena kapal diserahkan dalam keadaan kosong, maka pen char

    ter menghadapi hubungan kerja dengan anak buah kapal, dan

    menghadapi masalah hubungan hak milik dengan ownership ..

    karena bareboat charter lazimnya dilakukan oleh suatu perusa

    haan yang tidak memilik£ kapal atau kapal yang dipesannya be

    lum selesai, maka untuk melancarkan usahanya perusahaan ter

    sebut melakukan bareboat charter.

    Charter demikian hams mempergunakan perhitungan sete

    liti-telitinya, agar tidak timbul kerugian akibatnya hams dipikirkan

    biaya pemulangan anak buah kapal dsbnya. Dengan perhitungan

    yang teliti, dapat pula pen charter subletting atau mencharterkan

    lagi kapal yang dicharternya kepada pihak lain.

    Dalam bentuk gabungan pelaksanaan charter, didapat pula

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    23/91

    16

    HUKUM CH RTER K P L

    L UT

    bentuk charter yang disebut Trip-Time Charter, dalam hal ini ka

    pal sewa untuk suatu jangka waktu tertentu, dasar penyewaan ada

    lah Time Charter, tetapi didalam su tu jangka waktu penyewaan

    tersebut, kapal hanlS menyelesaikan serangkaian perjalanan terten

    tu.

    4. Hubungan Perjanjian Charter Dengan Pengangkutan.

    Perjanjian charter kapal pada umumnya sangat berhubung

    an dengan usaha usaha pengangkutan (seperti halnya voyage char

    ter) tetapi ~ l m Time Charter ti4aklah berarti bahwa charter ini

    selamanya berhubungan dengan pengangkutan, karena sering time

    charter diadakan untuk maksud maksud penyelidikan ilmiah, peng

    gunaan kapal untuk pengerukan dan sebagainya.

    Sehubungan dengan hal di atas, maka penulis hanya akan

    mengemukakan ten tang hubungan charter dengan pengangkutan

    saja, dan pengangkutan yang dimaksud ialah pengangkutan barang

    atau penumpang.

    Persetujuan pengangkutan mewajibkan si pengangkut un-

    tu menjaga akan keselamatan barang yang harus diangkut-

    nya mulai dari saat diterimanya hingga 'saat diserahkannya

    barang tersebut

    Sehubungan dengan ketentuan ps.468

    KU

    Dagang

    di

    atas

    Nakhoda Kapal sebagai pimpinan tertinggi dalam melaksanakan pe

    ngangkutan terse but yang dibebani dengan tanggung jawab penuh

    oleh pencharter kapal selalu meneliti kondisi dan jumlah barang

    yang akan diangkutnya melalui konosemen yang diterima,dan de

    ngan kenyataannya. Sebagai pada umumnya barang-barang yang

    akan dimuat ke kapal harusdiserahkan dengan Stuurmans recu da-

    lam

    rangkap dua. Pencharter kapal yang bertindakjuga sebagai pe

    ngangkut setelah mencocokarr, mendapat ketidak cocokan dan

    mendapatkan kerusakan-kerusakan, hal-hal· tersebllt dicatatnya se

    cara terperinci pada kedua lembar stuurmans recu itu, yang selan-

    12. R. Subekti

    SH

    Prof. d4n R. Tjitrorudibjo.

    op

    cit.

    ha/Juntzn 134 - 135.

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    24/91

    BA I OIarter Kapal Lout PadiJ Umumnya.

    17

    jutnya' as dari recu itu diserahkan kepada pemilik barang. Dari re

    cu dibuatlah Bill of Lading, Konosemen/ Surat Angkutan rangkap.

    4. Konosemen ini dinyatakan kotor bila memuat ketidak cocokan

    seperti di atas.

    Perusahaan pengangkutan akan menyerahkan 2lembar ko

    nosemen yang telah ditandatangani Nakhoda kepada pemilik ba

    rang sedang yang 2 lembar lagi dijadikan arsip, dimana yang satu

    lembar diserahkan kepada Nakhoda sebagai Captain's copy.

    Keempat lembar konosemen dimana selembar

    m e j ~ i p -

    tain's copy adalah benar-benar memuat tentang keadaan senyata

    nya dari barang berdasarkan tanggungjawab pengawasan Nakhoda,

    karena Nakhodalah bertanggungjawab penuh sebagai pengangkut

    . nya. Dalam hal ganti kerugian,tidaklah berarti dengan adanya tang-

    gungjawab penuh itu nakhoda harus berrliri sendiri, tetapi juga

    si-

    powner yang telah mendelegasikan tanggungjawab tersebut harus

    memikulnya. / .

    "Apabila konosemen-konosemen yang diberikan untuk ba-

    rang barang tersebut, ditandatangani oleh atau atasnama

    nakh,oda, maka para pemegangnya' bolel menuntut, baik

    sipengusaha kapal, maupun sipen charter (KUH agang ,

    pasal518d dan 518k) 1 3

    Pencharter kapal harus dapat menunjukkan tempat atau pe

    labuhan tertentu kepada pengangkut

    untuk

    pemuatan barang ba

    barang yang akan diangkut, bila penyewa kapal itu menunjukkan

    beberapa tempat/ pelabuhan maka tentu kapal akan mehgalami ke

    lambatan waktu, dan sehubungan dengan hal ini maka pen charter

    diharuskan memberikan biaya kerugian kepada yang mencharter

    kan kapalnya. Bila terdapat beberapa tempat yang ditunjuk oleh

    pen charter atau para pen charter untuk pemuatan barang angkutan

    itu dan ternyata satu dan lainnya tidakada kesempatan,maka yang

    menyewakan kapal adalah bebas dalam menentukan satu tempat

    yang cocok dengan kondisi kapalnya dalam hal peniuatan barang

    barang angkutan tersebut kekapalnya. Kesemuanya ini dicantum-

    13.:R. Subekti SH, Pro . don R. Tjitrorudibjo, op cit, haJamon

    155 - 156.'/

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    25/91

    18

    HUKUM CH RTER K P L L UT

    kan dalamKUH Dagangpasal 5

    Us

    1 dan 51 8m.

    .

    Tetapi sebaliknya, bila satu tempat tertentu untuk pe-

    muatan ,barang-barang myatan telah disepakati oleh pencharter

    dan yang mencharterkan kap l, lalu dalam kenyataannya nakhoda

    tidak dapat menyelesaikan pemuatan b a r a n g b a ~ a n g tadi dalam

    waktu yang telah ditetapkan, maka pencharter akibat keterlambat

    an itu memperoleh hak untuk menuntut ganti kerugian kepada

    yang mencharterkan kapal terse but. Tentang tuntutan-tuntutan

    ganti-rugi ini berlaku pula bagi keterlambatan-keterlambatan pe

    layaran di tempat yang dituju/ ditetapkan, kerusakan barang diluar

    yang telah ditulis pada konosemen dan lain-lain.

    . Dengan demikian maka hu bungan an tara pencharter de

    ngan pengangkutan berkisar pada petjanjian petjanjian pengangkut

    an, hak dan kewajiban pencharter, hak dan kewajiban pengangkut,

    soal ganti rugi bila salah satu pihak ingkar janji, pembiayaan pemu

    atan, pembiayaan bahan bakar, air tawar, pemeriksaan kapal sebe

    lum berlayar, tanggungjawab pen charter atas kerusakan kapal,tang

    .gung jawab pengangkut terhadap pemilik barang bila terdapat ke

    rosakan kerusakan dan lain lainnya, yang kesemuanya ini lebih lan

    jut akan diuraikan dalam Bab-Bab lainnya.

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    26/91

    B B

    T

    PERJ NJI N CH RTER

    KAPAL LAUT

    1 Penmdang Undangan Yang Mendasarinyv

    Charter kapal

    laut

    dari pemiliknya dapat dilakukan oleh

    s e s e o r a n g ~ s u a t u p e r u s a h a a n

    angkutan badan-badan pemerintah

    a-

    taupun swasta dengan maksud agar penumpang-penumpangnya a-

    tau barang barangnya-dapat diangkut oleh

    kapallaut

    yang dichar

    temya

    kesuatu temp at tujuan dengan

    s ~ l m t

    dan dalam waktu

    yang ditentukan.

    Dengan .adanya charter atau penyewaan kapal laut milik

    orang atau perusahaan pelayaran dan adanya tujuan-tujuan dari

    charterer menggunakan

    kapallaut

    i

    itu maka untuk menghindarkan

    terjadinya kesinlPiillg ~ i u r ~

    d a l a m p e l a k s a n a ~ n

    dan

    untuk

    melin

    dungi

    ~ k h a k d c m

    kewajiban masing-masing pihak yang tersangkut

    d a l ~ . ~ h a r t e r tersebut oleh Pemerintah telah diadakan

    peraturan-

    peIflturan

    k p ~ e n t u a n k e t e n t u a n

    yang dihimpun dalam Un dang Un

    dang Hukum Dagang pada Bab

    V

    ten fang penyewaan dan pemuat

    an kapal. Disamping itu beberapa hal yang menyangkut kebenda

    annya dalam perjanjiah charter tersebut diatur dalam Hukum Per

    data seperti pada pasal 1576 pasal 1577 dan pasa11578 dan ten

    tang somasi pada pasal 1238.

    Undang ·Undang Hukum Dagang tentang Penyewaan dan

    Pemuatan Kapal berasal dari Wetboek van Koophandel van Ver

    vrachting en Bevrachting Schepen merupakan U n d a n g ~ i m d a n g

    yang seutuhnya dapat berlaku untuk seluruh penduduk negara kita

    Disamping Undang-undang Pemerintah telah mengeluarkan Per

    aturan Pemerintah nomor 2 tahun 1969 tentang penyelenggaraan

    dan Pengusahaan Angkutan Laut yang

    tentu

    ada manfaatnya juga

    bagi orang-orang yang akan menyewa kapal dan menyelenggarakan

    angkutan melalui laut. Tentang Konvensi Intemasional yang me-

    19

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    27/91

    20

    HUKUM CH RTER K P L L UT

    1gatur ten tang angkutan di laut, yang mungkin juga ada manfaat

    nya bagi maksud sese orang dalam mencahrter kapal, yaitu The

    Jntemasional Convention for. The Unification

    of

    Cartain Rules

    Relating

    to

    Bill

    of Lading yang diadakan di Den Haag tanggal 25

    Agustus 1924 (dikenal dengan THE HAGUE RULES), dan Ham

    burg Convention f978 (United Convention on the Carriage

    of

    Goods by sea) yang merupakan konvensi yang diadakan PBB ten·

    tang Pengangkutan barang-barang

    d ~

    laut dan ketegasan-ketegasan

    pertanggunganjawab angkutan laut.

    .

    Mengenai .Un dang Undang Hukum Dagang yang didalam

    nya ketentuan ketentuan dasar tentang pelaksanaan charter di ne

    geri kita, garis garis besamya adalah sebagai berikut :

    I •

    Dalam pasal 320 KUH Dagang ditentukan s i ~ yang

    menjadipengusaha kapal (reder), yaitu inereka yang menggunakan

    kapal dilaut baik dijalankan olehnya atau dijalankan olea seorang

    flakhoda yang diangkatnya. Bila ia sebagai pemiIik kapal dan ia

    menjalankan sendiri (bertindak sebagai nakhoda) kapal mi1ila:J.ya

    itu, maka ia disebut reder pemiIik. Tetapi, apabila ia menyewa ka

    pal, ia menjalanICan sendiri atau ia mengaitgkat nakhoda untuk

    menjalankan ka at yang tel3h disewanya maka ia disebut reder pe

    nyewa Dengan dernikian maka cllarter dapat dilakukan oleh pe•

    ngirim, pengUsaha angkuum, pihak ekspeditur terhadap reder pemi

    l k

    dan atau reder penyewa. Charter kapal dibuat dalarn akta yang

    disebut Charter Party (pasal466 dan pasal 521 KUH Dagang).

    Charter Party merupakan alat bukti}entang

    f.danya

    'perse·

    tujuan itu,·dan dapat merupakan suatu persetujuanyang bersifat

    terbuka deflganpihak ketiga (charter party atas tunjuk) sehingga

    memungkinkan seperti bill of lading bahwa hak dari pemuat dapat

    dipindahkan kepada pihak ketiga.

    Berdasarkan Undang Undang terdapat charter menurut

    waktu (Time Charter) dan Charter menurut perjalanan (Voyage

    Charter) tersebut dalam pasal453 KUHDagang

    .

    Time Charter

    .

    Yang menyewakan kapal berkewajiban menyediakan kapal

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    28/91

    BAB

    IL

    Perjanjian harter Kapal Laut

    2

    , nya kepada pihak pemuat selama jangka waktu yang telah ditentu

    kan dalam Charter Party, menyiapkan kapal in running well, me

    lengkapi dan menyediakan kelasi crews) yang cukup, sehingga ada

    dalam kemantapan untuk

    dipergunakan berlayar sesuai maksud

    charterer, paragrap 2 Ifab

    Ypasal460

    sampai dengan pasal465 -

    KUH Dagang). Dalam ketentuan charter ini, bahan bakar untuk

    menggerakkan mesin mesin kapal harns dipikul charterer, sedang

    kan bila teIjadi kerugian kerugian yang menimpa charterer selama

    pelayaran menjadi tanggung jawab pengangkut, sepanjang kesalah- .

    an kesalahan dilakukan pengangkut.

    Charter dapat dihentikan atau dianggap ,berhenti, apabila

    kapalnya karam atau hilang ditengah lautan pasal462 KUH Da

    gang) dan dalam pasal 463 KUH Dagang dihentikannya charter

    disebabkan pula oleh karena uang sewa, uang muatan tidak dipe

    nuhi/ tidak dibayar oleh charterer. Charter dapat pula dihentikan

    atas perintah dari Pemerintah atau juga karena pecahnya perang

    yang mengakibatkan

    t e r h l n g n y ~

    pelaksanaan pelayaran/ pen

    gang·

    kutan. Dengan ketentuan bila

    saitt

    dihentikannya

    itu

    berada, jauh

    dari tempat tujuan, maka muatan harus disampaikan dahulu ketem

    pat

    terdekat yang aman

    pasal464

    ayat 2 KUH Dagang), dalam

    hal ini kapal menurunkan muatan penumpang.dan pembongkaran

    barang) di temp at/ pelabuhan yang aman itu, maka biaya muatan

    harns dibayar sampai dengan tanggal pembongkaran muatan terse

    but, pasal465 ayat 2KUH Dagang).,

    Pada pasal 518a KUH Dagang ditentukan bahwa selu

    ruh ruangan atau

    sebagi3J 1nya

    yang ilicharter selama waktu terten

    tu itu,tidak boleh dipergunakan untuk m ~ n g n g k u t penumpang

    atau barang lain, tanpa persetujuan charterer, dalam pasal518b, di

    nyatakan apabila daya muat dari ruang kapal itu k e n y t n n y ~

    maka biaya angkut harns dikurangi secara seimbang, disamping

    itu

    pengangkut harns mengganti kerugian ~ e p d pemuat mengenai ke

    rugian yang dideritanya akibat pernyataan yang tidak benar itu ke

    cuali apabila pihak

    p ~ m u t

    sendiri sudah mengetahui sebelumnya.

    Dalam pasal

    .518cayat

    I - KUH Dagang, ditentukan bahwa da

    lam batas batas charter party, perintah perintah pemuat harns di

    taati oleh nakhoda, dalam semua hal yang berhubungan dengan pe-

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    29/91

     22

    HUKUM CH RTER K P L LAUT

    -, .

    nerimaan, pengangkutan dan penyerahanmuatan, jadi nakhoda

    berhak .untuk menangani hal-hal tersebut dan bertindak atas nama

    pemuat. Tetapi, apabila pemuat memerintahkan kepada pengang

    kut untuk mengerjakan hal hal yang diluar ketentukan charter par

    ty, maka pengangkut berhak meminta tambahan biaya dari pihak

    pemuat (pasal 518 KUH Dagang). . -

    Mengenai pengangkutan orang (penumpang) yang sangat

    terjadi diatur dalam paragrap 3 pasal 533n sampai dengan pasal

    S33p KUH Dagang, dapat pula dinyatakan bahwa secara umum

    ketentuan ketentuan- rhengenai charter bagi pengangkutan ,barang

    secara analogi berlaku pula ketentuan dalam pasal 518, 518a sam

    pai dengan pasal SI f KUH Dagang.

    Akhirnya, pasal 533p KUH Dagang menyatakan, bahwa

    apabila time charter ini m e n g e ~ i k ~ p l Indonesia jika ,idak

    ~ i d -

    kan persetujuan lain, ketentuan-ketentuan mengenai time charter

    n berlaku dengan tidak mengingat dimana pemuatan dilakukan.

    Voyage Charter

    Pada pasal 45 sub j KUH Dagang, dinyatakan bahwa

    yang dimaksud dengan voyage charteryaitu suatu persetujuan pen

    charteran, dimana pihak yang satu (yang menyewakan kapal) ke

    pada pihak lain (pemuat) dengan tujuan

    untuk

    mengangkut muat

    an (orang atau barang) dalam satu atau beberapa pelayaran de

    ngan pemberian

    b i y ~

    yang disepakati kedua pihak.

    .

    Tentang pengangkutan muatan dalam hal voyage charter

    ini

    diatur d a l ~ r a n g k a p 4 pasal 518.h sampai dengan pasal S f-

     KUH Dagang, tentang biaya angkutan dihitung berdasarkan.jatak

    \pelayaran ata u jumlah pelayaran yang harns ditempuh, dapat diba-

    yar secara lumpsUm freight atau sejumlah biaya tertentu untuk di-

    bayar sekaligus dan dapat pula dihitung atas dasar harga kesatuan.

    Persetujuan untuk mengadakan voyage charter dengan pi

    hak ketiga, diatur oleh pasal 518k KUH Dagang, dimana telah

    . ada p,eridzinan yang disebut dalam charter party ahtara pengang

    kut dan penyewa (pemuat), tetapi bila tidakada peridzinan hal ter

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    30/91

    B B II Perjanjian Charter Kapa Laut

    23

    sebut

    sarna sekali

    tidakboleh

    dilaksanakan, karena akan menimblil

    kan ingkar janji salah

    satu

    pihak. Apabila penyewa dan pengangkut'

    telah mengadakan persetujuan/ full and complete cargo,

    maka

    char

    ter dapat

    menggunakan seluruh ruangan yang disediakan

    untuk

    pe

    ngangkutan barang, dengan ketentuan bahwa pemakai ruang lain

    nya

    yang berdekatan dengan ruangan yang disewanya,

    hams

    ada

    idzin dahulu dari charterer, hal ini

    untuk

    menjaga keselamatan dan

    keamanan muatan

    yang diangku

    t

    Dalam voyage

    charter

    ini, pihak

    pemuat

    dapat.mengangkut

    barang barang

    pihak

    ketiga (barang potongan), persetujuim de

    ngan pihak ketiga

    ini diatur

    dalam pasalsI8k KUH Dagang,se

    dang dalam pasal 5 8 I sarnpai dengan pasal

    sI9aditentllkan

    ten

    tang cara cara

    pemuatan

    sebagai berikut.

    pemuat

    berhak

    menunjuk tempat

    berlabuhnya kapal,

    bila

    ada

    beberapa pemuat, satu dengan

    lainnyatldak-ada

    kese

    pakatan ten

    tang penunjukkan

    tempat

    berlabuh, flak penunjuk

    kan

    ada

    pada

    pengangkut dengan syarat bahwa

    temp

    at

    itu

    me

    rupakan

    tempat berlabuh yang bisa digunakan.

    pemuatan

    .

    muatan

    di atas dek dan

    atau

    dalam ruangan, harus

    ada idzin pihakCIiarterer

    (pemuat),

    t ,

    waktu

    dan

    cara

    cara

    pemuatan

    dilakukan dengan

    adanya

    keIja

    sarna antara pengangkut

    din

    pemuat,

    '

    ipabila pemuat

    dalam

    ha(

    menerima rnuatan pihak ketiga, ter- .

    nyata

    u ~ t a n n y a

    itu tidak tertampung, maka

    sebelum

    pemuat

    annya dimulai

    harns

    segera diadakan pembatalan (tertulis), se-

    I

    lanjutnyaganti

    rugi kepada pengangkut dipikul oleh

    pemuat,

    apabila pada

    waktu

    pernuatan tertentu dalamchiU1:erwrrty,

    muatan

    belum disiapkan oIeh

    pemuat,

    pihak. pengangkut

    dapat

    mengajukan pernbatalan persetujuan , dan

    k a r e n a ~ b a t waktu

    maka

    pengangkut berhak

    ~ l i i i n t

    ganti rugi: ." ' , '

    .

    dalam voyage charter,

    waktu

    pembongkararl, lamanya pem

    bongkaran

    d n besamya

    uang pembongkaran harus

    tercantum

    dalam charter party

    untuk

    mencegah kerugian yang diderita

    pengangkut, .

    kelebihan

    waktu

    pembongkaran

    muatan,

    yang secara diluar per

    hitungan

    dapat

    saja teIjadi, biasanya menimbulkan perselisihan

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    31/91

    24

    HUKUM CH RTER K P L L UT

    dalam perhitungan biaya karena itu kelebihan waktu itu ber

    dasarkan pasal 518w KUH

    a g a n g ~ i a n g g a p

    8 ihari

    dalam pasal 519b dan 519c KUH Dagang tlitentukan bah

    wa

    pengangkut harns menanggung pemberian ganti rugi kepada

    penumpang bila atas kesalahan kesalahannya atau kesalahan

    awak kapalnya menyebabkan tertahannya atau disitanya kapal .

    itu oleh yang berwajib dan sebaliIalya pemuat harus menggan

    ti kerugian kepada pemuat bila kejadian kejadian itu ditimbul-

    kan oleh pihak pemuat .

    tentang pengangkutan barang barang potongan diatur dalam

    pasal pasal520g sampai dengan 52 t KUH Dagang paragrap

    5 Buku 2 Bab V

    A

    an tara lain garis besarnya sebagai berikut :

    a. titik berat dalam hal ini

    a.dalah

    barang barang yang diang

    kut bukan kapal atau barang yang digunakan pengangkut

    an

    b.

    yang menentukan tempat kapal berlabuh dan sampai kapan

    berlabuhnya itu adalah pengangkut

    c.

    pihak pengangkut tidak berkewajiban memasukkan barang

    barang itu di kapal bagi yang tidak datang pada waktunya

    dapat ditinggalkan tanpa kesalahan pada pengangkut

    d.

    ganti kerugian dapat diminta dari pengangkut apabila ka-

    pal tidak jadi berangkat karena kesalahan pengangkut ka

    palnya rusak atau tidak mampu berlayar.

    Dalam kita hendak mengadakan charter baik time charter

    maupun voyage charter selain Undang Un dang Hukum Oagang

    yang perlu diperhatikan hendaknya pula perlu diketahui ten tang

    materi atau ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam keputus

    an

    Presiden nomor

    16

    tahun 1971 ten tang idzin berlayar untuk

    kendaraan air atau kapal asing karena salah-salah kapal tersebut

    tidak boleh berlayar

    di

    perairan negara kita maka pen charter akan

    menderita kerugian besar.

    Kemudian untuk melindungi para pemuat para penum

    pang agar tidak menderita kerugian dari adanya kapal kapal yang

    secara tidak syah berlayar diperairan kita maka sejak tanggal

    i

    April 1977 telah dikeluarkan Surat Keputusan Perhubungan La:

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    32/91

    BAB II. Perjanjlan Charter Kapal Laut.

    25

    ut

    no. DAL 13/

    1 7

    dimana setiap kapal hanis memiliki surat pe

    netapan pengoperasian SPP) dengan harus dibuktikan bahwa

    s r t i ~

    fikat sertifikat kelas dan kesempurnaan kapal masih terjamin baik

    dalam kenyataan, salinan-salinan dokumen asuransi yang menyang

    kut

    kapalnya maupun pihak ketiga SK. Dirjen e r h u ~ u n g a n Laut

    no. DAL 136/ 18/ 2/ 77 tanggal 26 April 1977, dan surat idzin tra

    yek. Kalau dibandingkan dengan pasal-pasal yang terdapat pada

    UUH Dagang maka keputusan keputusan pemerintah tersebut di-

    atas adalah sejalan,

    untuk

    mengatur secara sebaik baiknya pengang

    kutan melalui perairan dan

    untuk

    tidak mengecewakan para pe

    muat, baik dalam angkutan penumpang maupun dalam angkutan

    barang.

    2 Hak - Hak dan Kewajiban Masing - Masing Pihak

    Mengenai hak-hak dan kewajiban masmg-masing pihak da

    lam pelaksanaan charter ini, penulis dalam menjelaskannya akan

    membagi menjadi 3 tiga), yaitu yang menyangkut pelaksanaan

    Time Charter, kemudian yang menyangkut pelaksanaan Voyage

    Charter dan terakhir yang menyangkut pelaksanaan Bareboat Char

    ter.

    a Hak hak

    dan

    kewajiban masing masing pihak dalam time char-

    ter:

    flAK HAK dan

    KEWAJlBANCHARTERER

    Setelah ditandatanganinya charter party oleh charterer dan

    yang mencharterkan kapal, maka berlakulah isi dari maksud perse

    pakatan itu. Charterer, dimulai mempunyai hak atas

    s l u ~ h

    ruang

    an kapal atau sebagiannya setelah uang charter disetujui bersama

    dipenuhi sebagiannya atau seluruhnya sesuai dengan ketentuan

    perjanjian, dan ia mempunyai hak untuk mengisi ruangan yang di-

    charternya itu dengan penumpang-penumpangnya atau barang mu

    atan yang akan diangkut sesuai dengan waktu perjanjian pasal 45

    KUH Dagang).

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    33/91

    26

    HUKUM CH RTER K P L

    L UT

    Hak untuk mendapatkan kapal sesuai Charter Party, dalam

    keadaan yang terpelihara berserta anak buah yang lengkap sehing

    ga

    kapal itu dapat digunakan

    untuk

    maksud pencharteran pasal

    460 UUH Dagang), hila ternyata akibat kapal yang dicharternya

     

    ia

    menjadi charterer yang menderita kerugian, maka segala k r u ~ n -

    nya dapat diminta kepada pengangkut.

    Dalam pelaksanaan charter, apabila diperlukan upah pe

    nolongan, maka charterer mempunyai hak hanya membayar sepa

    ruhnya pasal 461

    UUH

    Dagang). Dalam hal pengangkutan barang,

    charterer berhak pula mengadakan kesepakatan dengan pihak ke

    tiga yang akan menyewa ruangan-ruangan kapal yang telah dichar

    ternya, hal ini dalam rangka pemenuhan perjanjian dengan yang

    mencharterkan kapal pasal 518 UUH Dagang). Selain itu charterer

    berhak menerima barang-barang dan orang-orang atau penumpang

    dari pihak ketiga dalam rangka pemenuhan charter party tersebut,

    tetapi dalam pelaksanaannya harus sepengetahuan pengangkut da

    lam usaha mencegah muatan yang menyelundup/ masuknya tanpa

    . sepengetahuan kedua belah pihak

    (5l8d UUH

    Dagang).

    Dalam hal pengangkutan penumpang, charterer berhak me

    nerima penumpang-penumpang yang hendak bepergian dengan me

    numpang kapal yang telah dicharternya dan menerima upah pe

    ngangkutan atas syarat-syarat sebagaimana yang dikehendakinya

    pasal 533n UUH Dagang). Dalam hal ternyata ruangan kapal tidak

    sesuai dengan yang tersebut dalam perjanjian, sehingga merugikan

    charterer, maka ia berhak menimtut ganti-rugi kepada pengangkut

    pasa15330 UOH Dagang).

    Charterer dapatjuga bertindak sebagai pengangkut, dengan

    demikian ia menjadi pengangkut terhadap orang ketiga, dengan

    sendirinya dalam hal keadaan ia sebagai pengangkut, maka hak-hak

    yang kemudian ia miliki adalah

    ha*, hak

    sebagai pengangkut.

    Kapal yang disewa dengan time charter dapat ditambang

    kan langsung oleh penyewa, tetapi dapat juga dipersewa

    kan kembali, tergantung dari permupakatan dengan owner.

    Charterer dalam hal time chfUter lazimnya adalah pengusa-

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. Kartasapoetra Dan Dannie R Penerbit A…

    34/91

    BAB

    IL

    Perjanjian Charter

    KapaJ

    Laut.

    27

    ha kapal pula. Biasanya time charter terdapat dikala suatu

    pengusaha kapal memerlukan penambahan kapal dala m

    waktu singkat dan

    untuk

    suatu jangka waktu terbatas pu

    la

    14

    Sebagai pengangkut, maka charterer mempunyai dua ben

    tuk kewajiban yang harus dipenuhi, yaitu kewajiban terhadap pe

    milik kapal dan kewajiban terhadap muatan baik penumpang mau

    pun barang barang. Mengenai kewajiban

    terhadapowner

    tergan

    tung kepada macam charter yang diadakannya, apakah hanya char

    ter biasa dimana charterer hanya berkewajiban memQ.ayar sejum

    lah uang sewa yang ditentukan dalam charter party. Tetapi kalau

    charter itu menghendaki penyewaan kapal menurut waktu yang

    a-

    gak lama, maka dasar penyewaannya adalah bareboat charter, yang

    dapat j\lga disebut demisi charter. Kewajiban charter lebih luas lagi

    karena harus memperlengkapi kapal demikian rupa, termasuk pe

    nempatan nakhoda dengan awak kapalnya. Selanjutnya mengenai

    kewajiban-kewajiban charterer sebagai pengangkut akan diuraikan

    secara khusus pada

    l m n ~ h l m n

    berikutnya.

    b. Hak-hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam Voyage

    Charter.

    HAK HAK DAN KEWAJIBAN

    CHARTERER,'

    Charterer dalam hal voyage charter selalu merupakan pemi

    lik muatan, biasanya para eksportir bertindak sebagai charterer.Da

    lam voyage charter terdapat banyak masalah hubungan hak dan ke

    Wajiban antara pemilik kapal dan charterer, sebab dalam v o y a ~ c

    charter dasar pembayaran sewa kapal adalah perjalanan kapal yang

    d i c h a r t ~ r ,

    padahal

    untuk

    menyelesaikan perjalanan atau trips yang

    diborong

    itu

    terlebih banyak pet:nakaian waktu dan waktu yang

    di-

    perlukan itu untuk pemuatan, pelayaran dan pembongkaran muat

    14. Hutabarat G

    K.

    S. PENGANTAR PELAYARAN NIAGA PT. Pemba

    ngunan Jakarta

    1971,

    halaman

    64.

  • 8/17/2019 Segi-Segi Hukum Dalam Masalah Charter Kapal Dan Asuransi Laut Oleh G. K