repositori.unud.ac.id...prosiding seminar nasional teknik sipil 1 (senats 1) tahun 2015 sanur -bali,...

16

Upload: others

Post on 22-Aug-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repositori.unud.ac.id...Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur -Bali, 25 April 2015 ANALISIS PERBANDINGAN HARGA SATUAN DAN TITIK IMPAS PEKERJAAN BEKISTING
Page 2: repositori.unud.ac.id...Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur -Bali, 25 April 2015 ANALISIS PERBANDINGAN HARGA SATUAN DAN TITIK IMPAS PEKERJAAN BEKISTING
Page 3: repositori.unud.ac.id...Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur -Bali, 25 April 2015 ANALISIS PERBANDINGAN HARGA SATUAN DAN TITIK IMPAS PEKERJAAN BEKISTING
Page 4: repositori.unud.ac.id...Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur -Bali, 25 April 2015 ANALISIS PERBANDINGAN HARGA SATUAN DAN TITIK IMPAS PEKERJAAN BEKISTING
Page 5: repositori.unud.ac.id...Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur -Bali, 25 April 2015 ANALISIS PERBANDINGAN HARGA SATUAN DAN TITIK IMPAS PEKERJAAN BEKISTING
Page 6: repositori.unud.ac.id...Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur -Bali, 25 April 2015 ANALISIS PERBANDINGAN HARGA SATUAN DAN TITIK IMPAS PEKERJAAN BEKISTING
Page 7: repositori.unud.ac.id...Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur -Bali, 25 April 2015 ANALISIS PERBANDINGAN HARGA SATUAN DAN TITIK IMPAS PEKERJAAN BEKISTING
Page 8: repositori.unud.ac.id...Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur -Bali, 25 April 2015 ANALISIS PERBANDINGAN HARGA SATUAN DAN TITIK IMPAS PEKERJAAN BEKISTING

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015Sanur - Bali, 25 April 2015

ANALISIS PERBANDINGAN HARGA SATUAN DAN TITIK IMPASPEKERJAAN BEKISTING KOLOM SISTEM KONVENSIONAL DENGAN SISTEM

PERI DALAM PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG

Ariany Frederika 1

1 Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, DenpasarEmail : [email protected]

ABSTRAK

Pekerjaan bekisting (formwork) merupakan salah satu komponen utama yang mempengaruhikeberhasilan suatu pekerjaan struktur konstruksi beton dan pelaksanaannya membutuhkan biayayang besar. Bekisting sistem konvensional biasa digunakan pada proyek konstruksi gedung. Bahanyang dipakai diantaranya kayu, multiplex, dan paku yang mudah didapat namun pemakaianulangnya sangat terbatas. Hal tersebut mengharuskan pembelian material berulang kali. Salah satumetode bekisting modern yang ditawarkan sebagai alternatif adalah bekisting sistem Peri, yangterbuat dari bahan baja dan kayu dengan pemakaian berulang kali. Tujuan penelitian inimenganalisis perbandingan harga satuan pekerjaan bekisting kolom dan titik impas/BEP (breakeven point) volume dan biaya dari kedua metode tersebut. Studi kasus dilakukan pada ProyekPembangunan Samasta Movenpick Hotel Jimbaran Bali dengan proyek pembanding yangmenggunakan bekisting konvensional pada proyek pembangunan World Hotel Pecatu Bali. Datayang diperlukan yaitu daftar biaya upah, bahan dan alat, volume pekerjaan realisasi dan gambarproyek. Metode perhitungan dengan analisis produktivitas dan koefisien tenaga kerja sertamenggunakan metode eliminasi pada titik impas. Dari hasil analisis didapat perbandingan hargasatuan pekerjaan bekisting kolom sistem konvensional sebesar Rp. 94.000,00/m2 dan sistem Perisebesar Rp. 53.500/m2 atau 1,77 :1. Titik impas volume dan biaya pada kedua metode ini terletakpada volume/luas 362,88 m2 dan biaya Rp. 31.912.200,00, sehingga pada volume/luas pekerjaanlebih besar dari titik impas lebih efisien menggunakan bekisting sistem Peri.

Kata kunci: bekisting konvensional, bekisting peri, harga satuan, kolom, produktivitas, titik impas

1. PENDAHULUAN

Pada umumnya dalam pekerjaan konstruksi beton ada tiga komponen utama yang harus direncanakan denganbaik, karena hal tersebut akan mempengaruhi keberhasilan suatu pekerjaan struktur. Ketiga komponen tersebutadalah campuran beton, penulangan beton dan bekisting (formwork). Diantara ketiga komponen tersebut,komponen bekisting pada pelaksanaannya membutuhkan biaya yang besar. Karena itu keputusanperencanaannya harus diambil keputusan yang mempunyai nilai ekonomis. Bekisting pada bangunan denganmaterial utama beton khususnya pada struktur kolom, umumnya menggunakan metode bekisting konvensional.Bahan yang digunakan pada bekisting konvensional diantaranya kayu, multiplex, papan dan paku yang mudahdidapat tetapi pemakaian ulangnya sangat terbatas dikarenakan tahannya terhadap retakan dan geseran sangatkecil. Hal tersebut mengharuskan pembelian material berulang kali dan dalam pengerjaannya harus dipasang dandibongkar atau dibuat pada setiap elemen struktur, sehingga pengerjaan dengan metode ini memerlukanwaktu dan biaya yang cukup besar. Dengan perkembangan teknologi saat ini, ditawarkan alternatif metodebekisting kolom yang lebih modern, salah satunya adalah bekisting Peri. Metode bekisting Peri ini merupakanbekisting yang terbuat dari bahan baja, pinolik dan kayu yang dalam mekanisme pemakaiannya dapat dipakaiberulang kali. Proyek Pembangunan Samasta Movenpick Hotel merupakan bangunan gedung bertingkat denganbentuk kolom struktur yang tipikal tiap lantainya, pelaksanaan pekerjaan bekisting kolom menjadi lebih mudahakibat metode pekerjaan yang relatif sama pada setiap lantainya. Sirkulasi perpindahan alat dan materialbekisting akan lebih teratur di bandingkan dengan bentuk yang lain. Dengan kondisi seperti ini, banyak metodeyang bisa diterapkan. Untuk itu dibutuhkan perencanaan yang tepat dalam pemilihan metode bekesting kolomyang paling efektif dan efisien. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka menjadi tujuan dalam penelitian ini untukmenganalisis perbandingan harga satuan pekerjaan bekisting kolom konvensional dengan bekisting peri danmencari titik impas volume dan biaya pelaksanaannya.

Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana MK-115

Page 9: repositori.unud.ac.id...Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur -Bali, 25 April 2015 ANALISIS PERBANDINGAN HARGA SATUAN DAN TITIK IMPAS PEKERJAAN BEKISTING

Ariany Frederika

2. MATERI DAN METODA

A. Pengertian BekistingFormwork atau bekisting merupakan salah satu faktor penting dari tiga komponen pokok yang harusdirencanakan secara matang dalam suatu pekerjaan konstruksi beton. Bekisting adalah cetakansementara yang digunakan untuk menahan beton selama beton dituang dan dibentuk sesuai denganbentuk yang diinginkan (Illingworth, 1972). Dikarenakan berfungsi sebagai cetakan sementara, bekisting akandilepas/dibongkar apabila beton yang dituang telah mencapai kekuatan yang cukup. Beberapa aspek yangharus diperhatikan pada pemakaian bekisting dalam suatu pekerjaan konstruksi beton, diantaranya adalah:Kualitas bekisting yang digunakan harus tepat dan layak serta sesuai dengan bentuk pekerjaan strukturyang akan dikerjakan. Permukaan bekisting yang digunakan harus rata sehingga hasil permukaan beton baik.Keamanan bagi pekerja konstruksi tersebut, maka bekisting harus cukup kuat menahan beton agar betontidak runtuh dan mendatangkan bahaya bagi pekerja sekitarnya.Biaya pemakaian bekisting harus direncanakan seekonomis mungkin.Tingkat pemakaian bekisting yang berulang kali i n i tergantung dari bahan material bekisting yangdigunakan. Hal ini menyebabkan berkurangnya biaya yang dikeluarkan untuk penyediaan material danpembuatan bekisting. Untuk ketahanan bekisting yang terbuat dari material kayu dalam pemakaianberulang adalah kurang lebih setengah kali ketahanan pemakaian berulang bekisting yang terbuatdari material baja (Chudley, 1974). Pemilihan material bekisting yang baik juga akan mempengaruhi hasilakhir permuukaan beton yang dikerjakan. Pemakaian material baja atau fiberglass, hasil akhir yangdiperoleh jauh lebih baik dari pada pemakaian material kayu. Hal ini akan mempengaruhi pekerjaanfinishing pada akhirnya. Semakin baik permukaan beton yang dihasilkan semakin sedikit jumlah atau luasanpermukaan beton yang harus difinishing (Clark, J. E , 1983).

Bekisting Sistem KonvensionalBekisting konvensional (gambar 1) adalah bekisting kontak terdiri dari kayu papan dengan perkuatan kayu kasoyang dikerjakan di tempat. Bekisting jenis ini adalah bekisting yang setiap kali setelah dilepas dan dibongkarmenjadi bagian-bagian dasar, dapat disusun kembali menjadi sebuah bentuk lain. Penggunaan material padasistem ini hanya dipakai beberapa kali pengulangan dan untuk konstruksi yang rumit harus banyak diadakanpenggergajian sehingga pelaksanaan jenis bekisting ini akan memakan waktu, bahan, dan ongkos kerja.

Bekisting Sistem PERIBekisting sistem PERI (gambar 2) disini adalah bekisting kontak terdiri dari girder utama dan girder sekunderyang dirancang untuk suatu proyek yang ukurannya disesuaikan dengan bentuk beton yang diinginkan.Penggunaan dari bekisting ini disebabkan karena adanya kemungkinan untuk digunakan secara berulang-ulangdalam bentuk tidak berubah (Wigbout, 1992). Setelah proses pengecoran selesai,komponen-komponen ini dapatdisusun kembali menjadi sebuah bekisting sistem untuk obyek yang lain.

Gambar 1. Bekisting kolom konvensional Gambar 2. Isometrik bekisting kolom sistem PERI

B. Komponen Yang Mempengaruhi Biaya KonstruksiDalam suatu proyek konstruksi, komponen biaya merupakan salah satu komponen yang penting dalampelaksanaan pembangunan. Biaya - biaya ini harus dikendalikan agar proyek konstruksi dapat terlaksana dan

Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana MK-116

Page 10: repositori.unud.ac.id...Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur -Bali, 25 April 2015 ANALISIS PERBANDINGAN HARGA SATUAN DAN TITIK IMPAS PEKERJAAN BEKISTING

Analisis Perbandingan Harga Satuan Dan Titik Impas Pekerjaan Bekisting Kolom Sistem Konvensional DenganSistem Peri Dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi Gedung

diselesaikan dengan biaya yang relatif hemat. Biaya proyek konstruksi dapat dikelompokan dalam dua jenis,yaitu biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost) (Nugraha et al, 1985)Biaya langsung adalah biaya untuk segala sesuatu yang akan menjadi komponen permanen hasil akhir proyek.(Suharto, 1995). Biaya ini diperlukan untuk membeli bahan/material, dan membayar gaji pekerja/tukang. Biayaini relatif tidak terpengaruh dengan pertambahan waktupelaksanaan. (Nursin, 1999)Data-data yang diperlukan dalam menghitung biaya langsung untuk setiappekerjaan adalah : Harga material,upah, pekerjaan khusus, yang didapat dari penawaran subkontraktor, biaya peralatan., metode pelaksanaan.Biaya Tidak Langsung adalah biaya yang diperlukan untuk mendukung penyelesaian pekerjaan. Biaya inisangat dipengaruhi dengan pertambahan waktu pelaksanaan. Biaya tidak langsung digunakan untuk pengeluaranmanajemen, supervisi, dan pembayaran material serta jasa untuk pengadaan bagian proyek yang tidak akanmenjadi produk permanen tetapi diperlukan dalam rangka proses pembangunan proyek (Suharto, 1995).

Harga Satuan PekerjaanHarga satuan pekerjaan adalah salah satu factor penting dalam penentuan biaya proyek, setelah kuantitaspekerjaan. Harga satuan pekerjaan konstruksi dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain : time schedule(waktu pelaksanaan yang ditetapkan) , metode pelaksanaan yang dipilih, produktivitas sumber daya yangdigunakan. Produktivitas suatau kegiatan sangat berkaitan dengan biaya kegiatan tersebut. Karena produktivitasmenunjukan beberapa output atau hasil pekerjaan persatuan waktu untuk sumber daya yang digunakan. Dengandemikian bila produktivitas tinggi, maka akan menjamin turunnya biaya persatuan output yang dihasilkan.Harga satuan pekerjaan dipengaruhi oleh: Upah tenaga kerja (Labors), Bahan (Materials), Alat (Equipment)

Analisis Koefisien Harga Satuan PekerjaanAnalisis biaya konstruksi ditentukan oleh tiga variable terkait, yaitu : material, sumberdaya manusia, dan alat.Pekerjaan konstruksi ditentukan dalam kuantitas pekerjaan dengan satuan meter, meter persegi, atau meterkubik. Sedangkan ketiga variable diatas ditentukan dalam angka koefisien. Jadi satu satuan kuantitas pekerjaanmembutuhkan beberapa jumlah dan jenis materials, sumberdaya manusia, serta alat yang dibutuhkan.

ProduktivitasProduktivitas adalah bagaimana menghasilkan atau meningkatkan hasil barang dan jasa setinggi mungkin danmanfaat sumber daya secara efisien. Oleh karena itu produktivitas sering diartikan sebagai rasio antara keluarandan masukan dalam satuan waktu tertentu. (Mali, 1978).Boy (1986) menyatakan bahwa produktivitas adalah hubungan antara barang yang dihasilkan (output) danjumlah tenaga kerja, modal, tempat, dan sumber daya lain yang tersedia untuk menghasilkan barang (input)yaitu dinyatakan dengan rumus :

Produktivitas = Output (hasil kerja)Input (Jumlah Tenaga Kerja)

Kebutuhan Sumber Daya ManusiaKebutuhan sumber daya manusia dari proyek konstruksi berfluktuasi sepanjang waktu proyek. Dimanakebutuhan sumber daya manusia dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Jumlah SDM =

Waktu Pengerjaan Yang DibutuhkanWaktu pengerjaan suatu jenis pekerjaan akan sangat berbengaruh kepada biaya yang akan dikeluarkan. Adapunwaktu ini dapat dihitung dengan cara berikut (Susy Fatena, 2008) :

Waktu pengerjaan =

Menghitung Rata-rata ( Mean )Perhitungan ini merupakan metode perhitungan statistic mean, yang merupakan rata-rata aritmatik darikelompok data, yaitu jumlah dari seluruh data dibagi dengan jumlah banyaknya data tersebut (Hasan, 2001)

X =

Mencari Koefisien Tenaga KerjaBerdasarkan Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum (BALITBANG PU, 2001) koefisien tenagakerja dapat dicari dengan menggunaan data berupa jumlah tenaga kerja, jam kerja per hari dan produktivitaspekerja tersebut. Dengan rumus seperti berikut :

(2)

(3)

(4)

(1)

Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana MK-117

Page 11: repositori.unud.ac.id...Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur -Bali, 25 April 2015 ANALISIS PERBANDINGAN HARGA SATUAN DAN TITIK IMPAS PEKERJAAN BEKISTING

Ariany Frederika

Koefisien Pekerja = (Wkp x P)Qt

Koefisien Tukang Kayu = (Wkp x Tk)Qt

Koefisien Kepala Tukang Kayu = (Wkp x Ktk)Qt

Keterangan :Wkp = Jumlah Waktu kerja perhari (8 jam); P = Jumlah pekerja yang diperlukan (orang)Tk = Jumlah tukang kayu yang diperlukan (orang); Qt = Produktivitas tenaga kerja perhariKtk= Jumlah kepala tukang kayu dibutuhkan (orang)

Titik Impas (Break Even Point / BEP)Break Even Point (BEP) mempunyai pengertian yang sama dengan titik impas, tidak rugi-tidak untung atauseimbang (Soehardi, 1995). Menurut Nugraha (1985) dalam Nastiti (2004), BEP adalah suatu keadaan tertentu(titik), dimana keadaan netral, tidak untung dan tidak rugi atau keadaan dimana suatu alternatif tidak lebih baikataupun tidak lebih jelek dari alternatif yang lainnya. Penggunaan analisis BEP untuk mengetahui titik impasvolume dan biaya pekerjaan kedua metode pelaksanaan pekerjaan bekesting sistem konvensional dan sistemPeri. Dalam analisis BEP ini, dicari perpotongan dari volume dan biaya masing-masing metode bekestingdengan menggunakan Metode Eliminasi.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengumpulan Data Primer dan SekunderPengumpulan data pekerjaan bekisting kolom sistem Peri dilaksanakan pada Proyek Pembangunan SamastaMovenpick Hotel yang berlokasi di Jimbaran Bali, merupakan proyek gedung bertingkat dengan bentuk strukturkolom yang tipikal tiap lantianya. Data volume/luas pekerjaan, jumlah tenaga dan waktu untuk perhitunganproduktivitas diperoleh dari pengamatan langsung dilapangan dalam satu hari kerja. Sedangkan untuk proyekpembanding yang menggunakan bekisting kolom sistem konvensional dilaksanakan pada proyek pembangunanWorld Hotel di Pecatu, Bali. Rekapitulasi data primer dari hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel 1

Tabel 1 Luas dan jumlah tenaga pekerjaan bekisting kolom dalam satu hari.

No Pekerjaan LokasiLuas(m2) P Tk Ktk

1 Bekistingkolom sistemkonvensional

Basement 50,54 4 5 1Lantai 1 40,32 4 5 1Lantai 2 30,32 4 5 1

2 Bekistingkolom sistemperi

Basement 70,56 3 - -Lantai 1 80,64 3 - -Lantai 2 90,72 3 - -

(Sumber: Data primer, 2014)

Keterangan: P = Pekerja; Tk = Tukang Kayu; Ktk = Kepala Tukang Kayu

Perhitungan Produktivitas Tenaga KerjaDari data pengamatan di lapangan dapat dicari produktivitas masing-masing pekerjaan yang dilakukan. Contohuraian perhitungan produktivitas pekerja pada pekerjaan pemasangan dan perakitan bekisting konvensional.

Produktivitas pekerjaan kolom Basement = = = 6,31 m2/jam

Produktivitas pekerjaan bekisting kolom lantai 1 = = = 5,08 m2/jam

Produktivitas pekerjaan bekisting kolom lantai 2 = = = 3,79 m2/jam

Produktivitas rata-rata x = = = = 5,06 m2/jam

Dengan cara yang sama untuk sistem Peri, maka hasil perhitungan produktivitas ditampilkan pada tabel 2

Tenaga Kerja

(5)

(6)

(7)

Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana MK-118

Page 12: repositori.unud.ac.id...Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur -Bali, 25 April 2015 ANALISIS PERBANDINGAN HARGA SATUAN DAN TITIK IMPAS PEKERJAAN BEKISTING

Analisis Perbandingan Harga Satuan Dan Titik Impas Pekerjaan Bekisting Kolom Sistem Konvensional DenganSistem Peri Dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi Gedung

Tabel 2 Hasil perhitungan produktivitas bekisting sistem konvensional dan sistem Peri

No Pekerjaan Lokasi VolumeRealisasi per

Hari

Produktivitas(m2/jam)

Produktivitas/orang /jam

A B c d = c/8 e = d/10

1 Pekerjaanbekistingkolom sistemkonvensional

Basement 50,54 6,31 0,631

Lantai 1 40,32 5,08 0,508Lantai 2 30,32 3,79 0,379

5,06 0,506

2 Pekerjaanbekisting kolomsistem peri

Basement 70,56 8,82 2,94

Lantai 1 80,64 10,08 3,36Lantai 2 90,72 11,34 3,78

10,08 1,008

(Sumber : Pengolahan Data,2015)

Perhitungan Koefisien Tenaga Kerja Bekisting Konvensional dan PeriBesaran koefisien tenaga kerja akan diperlukan dalam perhitungan analisis harga satuan pekerjaan per satu meterpersegi, hasil perhitungan terdapat pada tabel 3

Tabel 3 Hasil Perhitungan Koefisien Tenaga Kerja bekesting sistem Konvensional dan sistem Peri

No Pekerjaan Lokasi ProduktivitasRata-rata(Q1)

Produktivitasper hari (Qt)

P Tk Ktk

a b c d = cx8 jam e f g

1 Pekerjaanbekistingkolom sistemkonvensional

Basement 5,06m2/hari

40,48m2/hari

0,790 0,98 0,198

Lantai 1 0,790 0,98 0,198Lantai 2 0,790 0,98 0,198

0,79 0,98 0,198

2 Pekerjaanbekisting kolomsistem peri

Basement

10,5m2/hari

80,64m2/hari

0,29 - -

Lantai 1 0,29 - -Lantai 2 0,29 - -

0,29 - -

(Sumber : Pengolahan Data,2015)

Analisis Harga Satuan Bekisting sistem KonvensionalDari hasil pengolahan data yang dilakukan, maka dapat dihitung biaya bahan dan tenaga kerja sehingga didapatbiaya bekisting konvensional per lantai, hasilnya terdapat pada tabel 4

Rata-rata Produktivitas (X)

Rata-rata Produktivitas (x)

Rata-rata Produktivitas (x)

Rata-rata Produktivitas (x)

Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana MK-119

Page 13: repositori.unud.ac.id...Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur -Bali, 25 April 2015 ANALISIS PERBANDINGAN HARGA SATUAN DAN TITIK IMPAS PEKERJAAN BEKISTING

Ariany Frederika

Tabel 4 Biaya pekerjaan bekisting konvensional per lantai

Lantai Bahan(Rp)

OngkosTukang(Rp)

BiayaPekerjaanper 10 m2

(Rp)

Biaya Pekerjaanper 1 m2

(Rp)

a b c d=b+c e = d:10,08

Basement 726.222 184.300 946.522 93.900

Lantai 1 726.222 202.730 964.952 95.729

Lantai 2 726.222 223.002 985.224 97.740

(Sumber : Pengolahan Data,2015)

Analisis Harga Satuan Bekisting sistem PeriBekisting dengan sistem peri dapat dianalisis dengan cara perhitungan biaya bahan dan biaya tenaga kerja.Untuk bekisting peri penggunaan 1 set bekisting dapat digunakan maksimal 10 kali pemakaian.Perhitungan biaya sewa alat sistem peri selama 1 bulan, untuk 10 meter persegi atau pekerjaan 1 bekisting kolomberdimensi 70x70x360 cm atau dalam 10 m2. Dari hasil perhitungan analisis harga satuan pekerjaan maka secarakeseluruhan hasil tersebut di tabelkan pada tabel 5

Tabel 5 Rekapitulasi Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bekisting konvensional dan Peri (dalam 10 m2)

No Pekerjaan Uraian Jumlah Satuan Harga(Rp)

Jumlah(Rp)

a b c d e f g f1 Pekerjaan

bekisting kolomkonvensional

Bahan Kayu Seseh 32 Bh 1.900.00 726.222

Trplek 12mm 4 Bh 137.000 548.000Paku 4 Kg 15.000 60.000

TenagaKerja

Pekerja 0.790 Oh 75.000 59.250

Tukang Kayu 0.988 Oh 100.000 98.800Kepala TukangKayu

0.21 Oh 125.000 26.250

Total (Rp)

2 Pekerjaanbekisting kolomperi

Bahan Sistem-sistemperi / sepuluh

pemakaian

22 Bh 4.244.300 4.244.300/10

=.424.430Block board

18mm4 bh 195.000 780.000/10

= 78.000TenagaKerja

Pekerja 0.256 Oh 75.000 19.200

Alat Sewa TC, solar3000 lt,

operator,mobdemobTotal (Rp)

(Sumber : Hasil analisis,2015)

946.522/10,08 = Rp. 94.000

Rp.112.700.000x0,00011 (waktuefektifitas penggunaan tower creane) =Rp. 11.427

= Rp. 53.200

Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana MK-120

Page 14: repositori.unud.ac.id...Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur -Bali, 25 April 2015 ANALISIS PERBANDINGAN HARGA SATUAN DAN TITIK IMPAS PEKERJAAN BEKISTING

Analisis Perbandingan Harga Satuan Dan Titik Impas Pekerjaan Bekisting Kolom Sistem Konvensional DenganSistem Peri Dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi Gedung

Analisis Biaya dan Waktu Pekerjaan per LantaiHasil perhitungan biaya dan waktu pemasangan bekisting konvensional dan Peri per lantai dan per 1 bekistingkolom di tampilkan pada Tabel 6.

Tabel 6 Hasil Analisis Biaya dan Waktu Pekerjaan per Lantai per 1 bekisting kolom

No Pekerjaan LantaiHargaSatuan

(per m2)

HargaSatuan

(perkolom)

Produktivitas(m2/hari)

VolumePekerjaan

(m2)Biaya (Rp)

WaktuPengerjaan

(Hari)

a b c d e f g h= d x g i = g/f

1

SistemKonvensional

Basemen 94.000 946.522 40,48 665,28 62.466.975 16,4Lantai 1 95.729 964.952 40,48 665,28 63.686.589 16,4Lantai 2 97.740 985.224 40,48 715,68 69.950.563 17,7

Total Rp. 196.104.127 50,5

2 Sistem PeriBasemenLantai 1

53.500 531.870 80,6480,64

665,28665,28

35.384.24735.384.247

8,28,2

Lantai 2 80,64 715,68 38.064.872 8,8

Total Rp.108.833.366 25,2

(Sumber : Hasil Analisis, 2015)

Titik Impas Volume dan BiayaSebelum menentukan titik impas volume dan biaya pekerjaan, efisiensi alat harus di perhitungkan terlebihdahulu dengan pembagian zone kerja. Efisiensi penggunaan bekisting kolom dengan sistem konvensional danperi dapat dianalisis dengan cara perhitungan biaya bahan, volume dan waktu. Menghitung titik temu besaranbiaya dan waktu pekerjaan didapat dengan menggunakan data pada tabel 7 dan digambarkan pada Gambar 3.Berdasarkan gambar 3 maka didapat perbandingan titik temu volume dan biaya bekisting konvensional danbekisting peri pada volume/luas 362,88 m2. Jadi untuk proyek yang memiliki volume/luas pekerjaan bekistingkolom lebih dari 362,88 m2 lebih efisien menggunakan bekisting sistem Peri.

Tabel 7 Titik Temu volume dan Biaya Pekerjaan bekesting Konvensional dan Peri

No VolumeKonvensional

(Rp)Peri(Rp)

1 60,48 9.820.464,00 31.912.200,00

2 120,96 9.820.464,00 31.912.200,00

3 181,44 19.640.928,00 31.912.200,00

4 241,92 19.640.928,00 31.912.200,00

5 302,4 31.098.136,00 31.912.200,00

6 362,88 31.098.136,00 31.912.200,00

7 423,36 62.196.272,00 31.912.200,00

8 483,84 62.196.272,00 31.912.200,00

9 544,32 124.392.544,00 31.912.200,00

10 604,8 124.392.544,00 31.912.200,00

11 665,28 248.785.088,00 63.824.400,00

(Sumber : Hasil analisis,2015)

Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana MK-121

Page 15: repositori.unud.ac.id...Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur -Bali, 25 April 2015 ANALISIS PERBANDINGAN HARGA SATUAN DAN TITIK IMPAS PEKERJAAN BEKISTING

Ariany Frederika

Gambar 3 Titik temu volume dengan harga antara bekisting konvensional dan Peri

4. KESIMPULAN

Dari hasil analisis dan pembahasan dapat diambil kesimpulan:- Perbandingan harga satuan pekerjaan bekisting kolom sistem konvensional sebesar Rp. 94.000,00/m2

dan sistem Peri sebesar Rp. 53.500/m2 atau perbandingan 1,77 : 1- Titik impas volume dan biaya pada kedua metode ini terletak pada volume/luas 362,88 m2 dan biaya

Rp. 31.912.200,00, sehingga pada volume/luas pekerjaan lebih besar dari titik impas lebih efisienmenggunakan bekisting sistem Peri.

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan karunia-Nya Penelitian inidapat terselesaikan pada waktunya. Dalam kesempatan ini disampaikan terima kasih yang sebesar–besarnyakepada pihak–pihak yang telah turut membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penelitianmaupun saat penulisannya, khususnya pihak konraktor dan tim survey serta semua yang tidak bisa disebutkannamanya satu persatu. Kami menyadari bahwa penelitian ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itudiharapkan saran dan masukannya demi kesempurnaan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Asiyanto. (2003). Construction Project Cost Management. PT Pradnya Paramita, Jakarta.Clark, J. E., (1983), “Structural Concrete Cost Estimating.” New York: McGraw Hill Book Company.Ervianto, W. I., (2003) Cara Tepat Menghitung Biaya Bangunan. Andi,Yogyakarta.Hanna, AS., (1998). Concrete Formwork System. Marcel Dekker. New York.Helyar, Frank W , (1978) Contruction Estimating and Costing , Toronto McGraw Hill.Handbook Formwork, (2005), “Successful Construction with PERI.” PERI. Setiaty, W., (2005), “Perbandingan

Perancah Bekisting Box Girder antara Sistem PERI dengan Sistem Ring Scaffold Ditinjau dari Segi Biayadan Waktu.” Skripsi, FT Universitas Pancasila, Jakarta.

Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Statistik 1. PT Bumi Aksara Jakarta.Illingworth, J. R., (1993), Construction Method and Planning. E & FN Spon:London.Imam Suharto., (1995), Manajemen Proyek dari Konseptual sampai Operasional. Jakarta: Erlangga.Nursin, Afrizal, (1999), “Modul Ajar Manajemen Proyek”. Depok: Politeknik Negeri Jakarta.Nazir, Moh. 1983. Metode Penelitian. Ghalia Jakarta,Indonesia.Rostiyanti, Susy Fatena.(2008). Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi. PT Renika Cipta, Jakarta.Sinungan, Muchdarsyah. (2003). Produktivitas Apa Dan Bagaimana. Bumi Aksara: Jakarta.Wigbout, F., (1987), Bekisting Kotak Cetak. Erlangga: Jakarta.

Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana MK-122

Page 16: repositori.unud.ac.id...Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur -Bali, 25 April 2015 ANALISIS PERBANDINGAN HARGA SATUAN DAN TITIK IMPAS PEKERJAAN BEKISTING