zat padat
DESCRIPTION
fj kutuktutkcuTRANSCRIPT
8. Kristal (Crystalline), merupakan definisi struktural dari suatu material, dimana atom-
atomnya tersusun secara teratur berdasarkan panjang dan sudut ikatan yang teratur. Amorf
(Amorphous), merupakan definisi struktural dari suatu material, dimana atom-atomnya
tersusun secara tidak teratur, sehingga panjang dan sudut ikatan antar atom juga tidak teratur.
9. Natrium Klorida, NaCl
Keelektronegatifan atom Na dan Cl dalam skala Pauling adalah 0,93 dan 3,16. Perbedaan keelektronegatifan kedua atom adalah 2,23. Jadi senyawa NaCl adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion Na+ dan ion Cl–.
Kisi kristal NaCl adalah kubus berpusat muka (Face Centered Cubic) seperti pada gambar.
Gambar Kisi kristal NaCl, kubus berpusat muka (Face Centered Cubic). Warna putih adalah ion Na+ (ukurannya lebih kecil) dan warna hijau Cl– (ukurannya lebih besar)
Ion-ion Na+ dan Cl– dengan bola-bol dan dihubungkan dengan garis-garis. Garis-garis yang menghubungkan bola-bola tersebut bukan lambang dari ikatan kovalen karena ikatan antara
ion-ion yang ada merupakan ikatan ionik. Garis-garis tersebut digambarkan untuk memudahkan dalam mengindentivikasi bentuk dari kisi kristal senyawa ionik dan geometri
yang terbentuk oleh suatu ion dengan ion-ion yang muatannya berlawanan yang ada disekitarnya pada jarak yang sama.
Susunan kubus berpusat muka ditunjukan dengan adanya ion-ion Cl– pada pojok-pojok dan dipusat muka kubus atau adanya ion-ion Na+ yang terdapat pada pojok dan dipusat muka kubus. Jadi kristal ionik NaCl dapat dianggap terdiri dari kisi kubus berpusat muka yang terdiri dari ion-ion Na+ dan kisi kubus berpusat muka dari ion-ion Cl–yang saling menembus.
Dalam kristal ionik, banyaknya anion yang mengelilingi kation dengan jarak yang sama merupakan bilangan koordinasi dari kation, sebaliknya banyakannya kation yang mengelilingi anion dengan jarak yang sama merupakan bilangan koordinasi dari anion.
Pada gambar di atas setiap ion Na+ dikelilingi oleh 6 ion Cl– dengan geometri oktahedral dan setiap ion Cl–dikelilingi oleh 6 ion Na+ dengan geometri oktahedral. Jadi bilangan koordinasi ion Na+ dan ion Cl– yang terdapat dalam NaCl adalah 6. Berikut beberapa senyawa yang mengkristal dengan struktur natrium klorida.
CaOSrO
BaO
FeONiO
CdO
KBrKF
KI
RbClTiC
TiN
TiOMnO
SrSc
LiILiH
NaF
NaIAgF
BaSe
Sesium Klorida, CsCl
Keelektronegatifan atom Cs dan Cl dalam skala Pauling adalah 0,79 dan 3,16. Perbedaan keelektronegatifan antara kedua atom tersebut adalah 2, 37. Dengan demikian CsCl merupakan senyawa ionik yang terdiri dari ion-ion Cs+ dan Cl–.
Kisi kristal dari sesium klorida adalah kubus sederhana atau kubus primitif (primitive cubic) seperti pada gambar.
Gambar kisi kristal sesium klorida (CsCl). Warna putih yang ukurannya lebih kecil adalah Cs+, sedangkan warna hijau yang ukuran ionnya lebih besar adalah ion Cl–
Kisi kristal sesium klorida bukan kubus berpusat badan (Body Centerea cubic) karena ion yang terdapat pada pusat kubus berbeda dengan ion yang terdapat pada pojok-pojok kubis.
Pada gambar setiap Cs+ dikelilingi oleh 8 ion Cl– dan setiap ion Cl– dikelilingi oleh 8 ion Cs+ dengan geometri kubus sederhana. Jadi bilangan koordinasi ion Cl– dan Cs+ dalam CsCl adalah 8. Beberapa senyawa yang mengkristal dengan struktur CsCl
CsBrCsI
NH4ClNH4Br
TiBrTiI
CsCn TiCl
Zink Sulfida : Zink Blende dan Wurtzit
Keelektronegatifan atom Zn dan S dalam skala Pauling adalah 1,65 dan 2,58. Perbedaan keelktronegatifan antara kedua atom tersebut adalah 0,93. Dengan demikian ZnS dapat dianggap sebagai senyawa kovalen yang terdiri dari atom Zn dan S.
Sink sulfida mengkristal dalam dua kisi yang berbeda yaitu kubus berpusat muka untuk zink blende atau sfalerit dan heksagonal primitif untuk wurtzit, seperti pada gambar.
Gambar Kubus berpusat muka untuk zink blende atau sfalerit. Warna putih adalah atom Zn, sedangkan kuning adalah atom S
Gambar Heksagonal primitif untuk wurtzit. Warna putih adalah atom Zn, sedangkan kuning adalah atom S
Pada dua kisi tersebut, setiap atom Zn dikelilingi oleh 4 atom S dan setiap atom S dikelilingi oleh 4 atom Zn dalam bentuk tetrahedral. Jadi bilangan koordinasi atom Zn dan S dalam ZnS adalah 4.
Beberapa senyawa yang mengkristal dengan struktur ZnS seperti pada Tabel.
Beberapa senyawa dengan struktur seperti zink blende (sfalerit)
CuFCuCl
γ-CuI
BeSBeSe
BeTe
CdSeZnTe
CdSe
HgSeHgTe
GaP
Beberapa senyawa dengan struktur wurtzit
ZnOznSe
NH4F
BeOCdS
CdSe
MnSMnSe
AgI
AlNGaN
TaN
Zink blende dan wurtzit merupakan dua alotro dari ZnS. Alotrop merupakan kristal dari senyawa yang sama namun memiliki struktur yang berbeda. Suatu gejala dimana suatu senyawa memiliki lebih dari satu struktur disebut alotropi.
Meskipun sink blende merupakan senyawa kovalen tetapi ada senyawa ionik seperti CuF yang memiliki kisi kristal sama dengan ZnS sink blende. Pada kristal CuF, ion Cu+ menempati posisi atom Zn sedangkan ion F– menempati posisi atom S.
Struktur senyawa ionik yang mengadopsi struktur ZnS wurtzit diantaranya adalah BeO dan NH4F. Pada kristal BeO ion Be2+ menempati posisi atom Zn sedangkan ion O2- menempati posisi atom S.
Pada kristal kristal NH4F, atom N dari ion NH4+ menempati posisi atom Zn sedangkan ion
F– menempati posisi atom S.