zat aditif.doc
TRANSCRIPT
ZAT ADITIF
Pengertian
Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.
Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang selanjutnya disebut zat aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi, jumlah penduduk bumi yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat aditif alami tidak mencukupi lagi. Oleh karena itu, industri makanan memproduksi makanan yang memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat kimia yang kemudian direaksikan. Zat aditif sintesis yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping misalnya: gatal-gatal, dan kanker.
Macam-macam Zat Aditif
1. Zat Pewarna
Adalah bahan yang dapat memberi warna pada makanan, sehingga makanan tersebut lebih menarik.
Contoh pewarna alami: Contoh pewarna sintetik:
a. Anato (orange) a. Biru berlian (biru)
b. Karamel (cokelat hitam) b. Coklat HT (coklat)
c. Beta karoten (kuning) c. Eritrosit (merah)
d. Klorofil (hijau) d. Hijau FCF (hijau)
1. Penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa
Zat aditif ini dapat memberikan, menambah, mempertegas rasa dan aroma makanan.
1.1 Penyedap rasa dan aroma (flavour)
Penyedap rasa dan aroma yang banyak digunakan berasal dari golongan ester.
Contoh: Isoamil asetat (rasa pisang), isoamil valerat (rasa apel), butil butirat (rasa nanas), isobutil propionat (rasa rum)
1.1. Penguat rasa (flavour echancer)
Bahan penguat rasa atau penyedap makanan yang paling banyak digunakan adalah MSG (Monosodium Glutamate) yang sehari-hari dikenak dengan nama vetsin.
1.1. Zat pemanis buatan
Bahan ini tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi, contohnya sakarin (kemanisannya 500x gula), dulsin (kemanisannya 250x gula), dan natrium siklamat (kemanisannya 50x gula) dan serbitol.
1. Pengawet
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
Contoh bahan pengawet dan penggunaannya:
a. Asam benzoat, natrium benzoat dan kalium benzoat, untuk minuman ringan, kecap, acar ketimun dalam botol dan caos.
b. Natrium nitrat (NaNo3), untuk daging olahan dan keju.
c. Natrium nitrit (Na No2), untuk daging olahan, daging awetan dan kornet kalangan.
d. Asam propionate, untuk roti dan sediaan keju olahan.
5. Anti oksidan
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat oksidasi.
Contoh:
a. Asam askorbat (bentukan garam kalium, natrium, dan kalium), digunakan pada daging olahan, kaldu, dan buah kalangan.
b. Butil hidroksianisol (BHA), digunakan untuk lemak dan minyak makanan
c. Butil hidroksitoluen (BHT), digunakan untuk lemak, minyak makan, margarin dan mentega.
6. Pengemulsi, pemantap, dan pengental
Zat aditif ini dapat membantu pembentukan atau pemantapan sistem dispersi yang homogen pada makanan.
Contoh: agar-agar, gelatin, dan gom arab
7. Pemutih dan pematang tepung
Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan.
Contoh: Asam askorbat, aseton peroksida, dan kalium bromat
8. Pengatur keasaman
Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman makanan. Contoh: asam asetat, aluminium amonium sulfat, amonium bikarbonat, asam klorida, asam laktat, asam sitrat, asam tentrat, dan natrium bikarbonat
9. Anti kempal
Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk. Contoh: aluminium silikat (susu bubuk), dan kalsium aluminium silikat (garam meja)
10. Pengeras
Zat aditif ini dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan. Contoh: aluminium amonium sulfat (pada acar ketimun botol), dan kalium glukonat (pada buah kalangan)
11. Sekuestran
Adalah bahan yang mengikat ion logam yang ada dalam makanan. Contoh: asam fosfat (pada lemak dan minyak makan), kalium sitrat (dalam es krim), kalsium dinatrium EDTA dan dinatrium EDTA
12. Penambah gizi
Zat aditif yang ditambahkan adalah asam amino, mineral, atau vitamin untuk memperbaiki gizi makanan.
Contohnya: Asam askorbat, feri fosfat, vitamin A, dan vitamin D.
Aditif makanan
Aditif makanan atau bahan tambahan makanan adakah semua bahan kimia yang dimasukkan dalam makanan guna untuk meningkatkan kualitas, keenakan, keunikan makanan, dan lain-lain. Penggunaan aditif makanan telah digunakan sejak zaman nenek moyang kita. Bahan aditif makanan ada dua, yaitu bahan aditif makanan alami dan buatan atau sintetis.
JenisBahan aditif makanan dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok tertentu tergantung kegunaanya, diantaranya:• MSG sebagai penguat rasa makanan dan juga untuk melezatkan makanan. MSG merupakan zat aditif makanan buatan, sedangkan yang alami diantaranya adalah bunga cengkeh.• Tartrazin adalah pewarna makanan buatan yang mempunyai banyak macam pilihan warna, diantaranya Tartrazin CI 19140. Bahan pewarna makanan alami diantaranya adalah daun pandan.• Gom Arab adalah bahan aditif alami yang gunanya untuk mengemulsi minyak dan air agar dapat bersatu.• Garam alginat dan gliserin marupakan bahan aditif buatan yang digunakan untuk menstabilkan dan memekatkan suatu makanan sehingga dapat membuat makanan bertekstur lembut dan rata
Efek sampingBahan aditif juga bisa membuat penyakit jika tidak digunakan sesuai dosis, apalagi bahan aditif buatan atau sintetis. Penyakit yang biasa timbul dalam jangka waktu lama setelah menggunakan suatu bahan aditif adalah kanker, kerusakan ginjal, dan lain-lain. Maka dari itu pemerintah mengatur penggunaan bahan aditif makanan secara ketat dan juga melarang penggunaan bahan aditif makanan tertentu jika dapat menimbulkan masalah kesehatan yang berbahaya. Pemerintah juga melakukan berbagai penelitian guna menemukan bahan aditif makanan yang aman dan murah
Zat-Zat Aditif Dapat Merusak Ginjal
Zat aditif atau disebut juga zat tambahan yang selalu dan sering digunakan pada makanan dan minuman ternyata dapat mempengaruhi kesehatan. Zat-zat tambahan ini ditembahkan pada makanan sebagai pewarna makanan, pemanis buatan dan zat pengawet.
Zat-zat ini dapat menyebabkan gangguan dan kerusakan pada ginjal serta organ tubuh lainnya.Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 722/88 dikatakan ada 26 jenis pengawet yang diizinkan penggunaannya pada makanan dan minuman, yaitu:* asam benzoat, asam propionat, asam sorbet, belerang dioksida* etil p-hidroksi benzoat, kalium benzoat, kalium bisulfit, kalium nitrat* kalium nitrit, kalium propionat, kalium sorbet, kalium sulfit* kalsium benzoat, kalsium propionat, kalsium sorbat, natrium benzoat* metal p-hidroksi benzoat, natrium bisulfit, natrium metabisulfit* natrium nitrat, natrium nitrit, natrium propionat, natrium sulfite, nisi* propil-p-hidroksi benzoatPenggunaan zat-zat ini pada makanan/minuman harus dengan dosis tertentu.
Soft Drink
Manfaat Lain dari Coca Cola dan Minuman Sejenisnya
1. Untuk membersihkan toilet: Tuangkan satu kaleng Coca-Cola ke dalam toilet. Tunggu sejam, kemudian siram sampai bersih. Asam sitric dalam Coca-Cola menghilangkan noda-noda dari keramik .2. Untuk membersihkan karburator mobil: Campur satu kaleng Coca-Cola ke dalam karburator. Panaskan mesin 15-30 menit. Dinginkan mesin, setelah itu buang air karburator. Anda akan melihat karat yang rontok bersama air tersebut.3. Untuk menghilangkan titik-titik karat dari bumper /chrome mobil: Gosok bumper dengan gumpalan aluminium foil yang direndam dalam Coca-Cola .4. Untuk membersihkan korosi dari terminal aki mobil : Tuangkan satu kaleng Coca-Cola di atas terminal aki untuk membersihkan korosi.5. Untuk melonggarkan baut yang berkarat: Gosokkan kain yang direndam dalam Coca-Cola pada baut yang berkarat.6. Untuk menghilangkan noda-noda lemak pada pakaian : Tuangkan satu kaleng Coca-Cola ke dalam tumpukan cucian yang bernoda lemak, tambahkan detergent, dan putar dengan putaran normal. Coca-cola/Pepsi akan menolong menghilangkan noda lemak.
SOFT DRINK
Bahaya dari Minuman Bersoda
PH rata-rata yang dihasilkan dari coca cola adalah 3.4. Tingkat keasaman ini cukup kuat untuk melarutkan gigi maupun tulang. sebagai bahan praktek coba taruh gigi patah di dalam botol coca cola atau pepsi, dan dalam 10 hari gigi tersebut menjadi larut.
Tubuh kita berhenti menumbuhkan tulang pada usia sekitar 30th. Setelah itu tulang akan larut setiap tahun melalui urine tergantung dari tingkat keasaman makanan yang masuk. Semua Calcium yg larut berkumpul di dalam arteri, urat nadi, kulit, urat daging dan organ, yang mempengaruhi fungsi ginjal dalam membantu pembentukan batu ginjal.
Soft drinks tidak punya nilai gizi dalam hal vitamin dan mineral. Mereka punya kandungan gula lebih tinggi, lebih asam, dan banyak Zat Aditif seperti pengawet dan pewarna. Sementara orang suka meminum soft drink dingin setelah makan, tubuh kita mempunyai suhu optimum 37 supaya enzim pencernaan berfungsi.
Suhu dari soft drink dingin jauh di bawah 37, terkadang mendekati 0. Hal ini mengurangi keefektifan dari enzim dan memberi tekanan pada sistem pencernaan kita, mencerna lebih sedikit makanan.
Bahkan makanan tersebut difermentasi.Makanan yang difermentasi menghasilkan bau, gas, sisa busuk dan racun, yang diserap oleh usus, diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh. penyebaran racun ini mengakibatkan pembentukan macam-macam penyakit.
Beberapa bulan lalu, ada sebuah kompetisi di Universitas Delhi, lomba minum Coca-Cola paling banyak, Pemenangnya meminum 8 botol dan mati seketika karena kelebihan Karbondioksida
dalam darah dan kekurangan oksigen. Setelah kejadian tersebut, Rektor melarang semua soft drink di semua kantin universitas.
Gigi dan tulang adalah satu-satunya organ manusia yang tetap utuh selama tahunan setelah manusia mati Bayangkan apa yang dilakukan minuman tersebut pada usus dan lapisan perut kita yang halus.Artikel ini disajikan bukan untuk mempengaruhi agar berhenti menkonsumsi coca cola, MUI juga belum mengeluarkan Fatwa bahwa minum coca cola itu di haramkan.
Zat Aditif
Natrium nitrit atau sodium nitrit
Natrium nitrit merupakan zat tambahan pangan yang digunakan sebagai pengawet pada pengolahan daging. Natrium nitrit sangat penting dalam mencegah pembusukan terutama untuk keperluan penyimpanan, transportasi dan ditribusi produk-produk daging. Natrium nitrit juga berfungsi sebagai bahan pembentuk faktor-faktor sensori yaitu warna, aroma, dan cita rasa. Oleh karena itu dalam ...
Kalium Sorbat
Kalium sorbat merupakan salah satu dari garam-garaman sorbat yang lainnya yaitu K, Na, dan Ca sorbat. Zat pengawet K-sorbat mempunyai fungsi dan batasan maksimum penggunaan yang sama dengan asam benzoat. Oleh karena itu penggunaan K-sorbat sebagai pengawet dalam bahan makanan juga tidak boleh berlebihan agar tidak terjadi keracunan. ...
Asam Benzoat
Asam benzoat adalah zat pengawet yang sering dipergunakan dalam saos dan sambal. Asam benzoat disebut juga senyawa antimikroba karena tujuan penggunaan zat pengawet ini dalam kedua makanan tersebut untuk mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri terutama untuk makanan yang telah dibuka dari kemasannya. Jumlah maksimum asam benzoat yang boleh ...
Tartrazin
Tartrazin adalah salah satu zat pewarna buatan yang berwarna kuning dan dipergunakan secara luas dalam berbagai makanan olahan. Zat pewarna ini telah diketahui dapat menginduksi reaksi alergi, terutama bagi orang yang alergi terhadap aspirin.
Zat Anti – Oksidan
BHA (butil hidroksianisol) dan BHT (butil hidroksi toluen) adalah zat anti-oksidan yang dipergunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu laporan penelitian menunjukkan bahwa BHA pada kadar diet yang sangat tinggi dapat menginduksi hiperplasia dan
tumor dalam perut depan tikus. Pada hewan lain yaitu babi, BHA menginduksi hiperhidrosis dan meningkatkan ...
Sakarin dan Siklamat
Penggunaan sakarin dan siklamat sebagai zat pemanis makanan dari beberapa penelitian ternyata dapat menimbulkan karsinogen. Dari hasil uji coba menunjukkan bahwa meningkatnya tumor kandung kemih pada tikus melibatkan pemberian dosis kombinasi sakarin dan siklamat dengan perbandingan 1: 9. Siklamat yang memiliki tingkat kemanisan yang tinggi dan enak ...
Monosodium Glutamat
Monosodium glutamat atau MSG adalah salah satu bahan tambahan makanan yang digunakan untuk menghasilkan flafour atau cita rasa yang lebih enak dan lebih nyaman ke dalam masakan, banyak menimbulkan kontroversi baik bagi para produsen maupun konsumen pangan karena beberapa bagian masyarakat percaya bahwa bila mengkonsumsi makanan yang mengandung ...
Chinese Restaurant Syndrome, monosodium glutamat, msg
Zat Aditif pada Makanan
Untuk mempertahankan hidupnya, manusia tidak lepas dari makanan. Guna makanan untuk mendapatkan energi, memperbaiki sel-sel yang rusak, pertumbuhan, menjaga suhu dan menjaga agar badan tidak terserang penyakit, makanan yang bergizi merupakan makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Untuk maksud tersebut kita memerlukan zat aditif....
Narkoba berbahaya
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, dan Obat-obat berbahaya. Kadang disebut juga Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif). Zat-zat tersebut dapat membuat berbagai efek samping seperti Halusinasi, ketagihan, dan efek psikologi lainnya. Cara penggunaan bisa melalui suntikan, dimakan, dihisap, atau dihirup. Contoh zat-zat berbahaya yang dikonsumsi dengan cara dihisap adalah Opium yang menggunakan pipa hisapan.
Zat-zat berbahaya tersebut tergolong menjadi:;
- Narkotika
- Psikotropika
- Zat-zat Adiktif
Narkotika
Narkotika berasal dari bahasa Inggris “narcotics” yang artinya obat bius. Narkotika adalah bahan yang berasal dari 3 jenis tanaman Papaper Somniferum (Candu), Erythroxyion coca (kokain), dan cannabis sativa (ganja) baik murni maupun bentuk campuran. Cara kerjanya mempengaruhi susunan syaraf yang dapat membuat kita tidak merasakan apa-apa, bahkan bila bagian tubuh kita disakiti sekalipun. Jenis-jenisnya adalah:
- Ganja atau Cannabis (kanabis) atau Marijuana/Marihuana/Mariyuana
- Heroin atau Putaw
- Morfin
- Kokain
- Opium atau Opioid atau Opiat atau Candu
- Codein atau Kodein
- Methadone (MTD)
- LSD atau Lysergic Acid atau Acid atau Trips atau Tabs
- PC
- mescalin
- barbiturat
- Demerol atau Petidin atau Pethidina
- Dektropropoksiven
- Hashish (Berbentuk tepung dan warnanya hitam. Ia dinikmati dengan cara diisap atau dimakan. Narkotika jenis yang kedua ini dikatakan agak tidak berbahaya hanya karena jarang membawa kematian)
Psikotropika
Psikotropika adalah bahan lain yang tidak mengandung narkotika, merupakan zat buatan atau hasil rekayasa yang dibuat dengan mengatur struktur kimia. Mempengaruhi atau mengubah keadaan mental dan tingkah laku pemakainya. Jenis-jenisnya adalah:
- Ekstasi atau Inex atau Metamphetamines
- Demerol
- Speed
- Angel Dust
- Shabu-shabu (Sabu/Syabu/ICE)
- Sedatif-Hipnotik (Benzodiazepin/BDZ), BK, Lexo, MG, Rohip, Dum
- Megadon
- Nipam
Jenis Psikotropika juga sering dikaitkan dengan istilah Amfetamin, dimana Amfetamin ada 2 jenis yaitu MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ekstasi. Nama lain fantacy pils, inex. Kemudian jenis lain adalah Metamfetamin yang bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice.
Zat Adiktif
adalah zat-zat yang bisa membuat ketagihan jika dikonsumsi secara rutin.
- Alkohol
- Nikotin
- Kafein
- Zat Desainer
Kehalalan Zat Aditif pada Makanan
Bagi anda yang suka mengkonsumsi makanan instan, terlebih lagi yang saat ini bermukim di luar negeri, yang sangat sulit untuk memilih makanan yang halal berdasarkan bahan yang terkandung dalam setiap produk. Daftar E berikut ini akan memudahkan anda untuk memilih jenis bahan makanan yang halal (berdasarkan ingredients yang tercantum pada label makanan), yang berdasarkan pengalaman tinggal di negeri asing (non muslim) sangat bermanfaat untuk memilih makanan yang halal.
Tips: Tuliskan jenis E yang jelas keharamannya atau masih samar (syubhat) pada secarik kertas kecil dan masukkan ke dalam dompet anda. Hal ini akan memudahkan anda untuk mengecek setiap jenis “ingredients” yang terdapat pada label bahan manakan, apakah ada enzim yang termasuk haram atau syubhat, agar anda selamat dari jenis makanan tersebut. Semoga bermanfaat!
Kode E Nama Deskripsi Status kehalalan
E100 Curcumin (C.1. 75300) PewarnaHalal jika dalam bentuk murninya
E101Riboflavin (Lactofavin, Vitamin B2)
Pewarna
Halal jika diperleh melalui sintetis kimia, syubhat jika diperoleh dari hasil fermentasi karena tergantung kepada status kehalalan media fermentasi yang digunakan
E102 Tartrazine Pewarna Halal
E104 Quinoline Yellow (C.I. 47005) Pewarna Halal
E110Sunset Yellow FCF/Orange Yellow S
Pewarna Halal
E120 Cochineal/Carminic acid Pewarna
Halal jika dalam bentuk powder, jika dalam bentuk cair tergantung kepada pelarut yang digunakan. Hal ini berlaku bagi semua jenis pewarna dalam bentuk cair.
E122Carmoisine/Azorubine (C.I. 14720)
Pewarna Halal
E123 Amaranth (C.I. 16185;FD and C Red 2)
Pewarna Status kehalalannya tergantung kepada status keamanannya karena di Amerika bahan ini dilarang digunakan. Jika membahayakan kesehatan
manusia maka haram digunakan
E124Ponceau 4R/Cochineal Red A (C.I. 16255)
Pewarna Halal
E127Erythrosine BS (C.I. 45430; FD and C Red 3)
Pewarna Halal
E128 Red 2G (C.I. 18050) Pewarna Halal
E129Allura Red AC (C.I. 16035; Food Red 17; FD and C Red 40)
Pewarna Halal
E131 Patent Blue V (C.I. 42051) Pewarna Halal
E132Indigo Carmine/ Indigotine (C.1. 73015; FD and C Blue 2)
Pewarna Halal
E133Brilliant Blue FCF (C.I. 42090; FD & C Blue 1)
Pewarna Halal
E140 Chlorophyll (C.I. 75810) Pewarna
Halal jika solven yang ada dalam ekstrak klorofil berada pada konsentrasi dibawah batas yang diizinkan. Jika dalam bentuk kering, kehalalannya tergantung kepada adanya bahan tambahan lain didalam bubuk klorofil
E141Copper Complex of Chlorophyll
PewarnaHalal dengan catatan seperti pada E140
E142Green S/ Acid Brilliant Green BS (Food green S: Lissamine green; C.I 44090)
Pewarna Halal
E150
CaramelE150a Plain caramelE150b Caustic sulphite caramelE150c Ammonia caramelE150d Sulphite ammonia caramel
Pewarna Halal
E151Black PN/Brilliant Black BN (C.I. 28440)
Pewarna Halal
E153 Carbon Black/ Vegetable Pewarna Halal jika seluruhnya berasal
Carbon (Charcoal)
dari tanaman, syubhat jika berasal dari tulang hewan, tergantung jenis hewan dan cara penyembelihannya
E154 Brown FK Pewarna Halal
E155 Brown HT Pewarna Halal
E160aAlpha, Beta, Gamma-Carotene (C.1. 75130)
Pewarna
Halal dalam bentuk murninya, akan tetapi secara komersial karoten berstatus syubhat karena kebanyakan karoten berada dalam suatu matriks karena karoten sendiri mudah rusak karena oksidasi. Oleh karena itu kehalalan karoten juga ditentukan oleh kehalalan matriks yang digunakan, salah satu matriks yang dapat digunakan adalah gelatin.
E160bAnnatto, Bixin, Norbixin (C.1 75120; Orlean; Rocou)
Pewarna
Halal dalam bentuk murninya, akan tetapi secara komersial berstatus syubhat karena kehalalannya tergantung kepada bahan lainnya yang ditambahkan, jika dalam bentuk emulsi tergantung kepada emulsifier yang digunakan, jika dalam bentuk terenkapsulasi tergantung kepada enkapsulan yang digunakan
E160cCapsanthin/Capsorubin (Paprika extract;Oleoresin)
Pewarna sda
E160d Lycopene Pewarna sda
E160eBeta-apo-8-carotenal (C30; ?-8�-apocarotenal)
Pewarna sda
E160fEthyl ester of Beta-apo-8-carotenoic acid (C30)
Pewarna sda
E161a Flavoxanthin (C.I. 75135) Pewarna sda
E161b Lutein (C.I. 75135) Pewarna sda
E161c Cryptoxanthin (C.I. 75135) Pewarna sda
E161d Rubixanthin (C.I. 75135) Pewarna sda
E161e Violaxanthin (C.I. 75135) Pewarna sda
E161f Rhodoxanthin (C.I. 75135) Pewarna sda
E161g Canthaxanthin (C.I. 75135) Pewarna sda
E162Beetroot Red/ Betanin, Betanidin
Pewarna Halal
E163 Anthocyanins Pewarna
Halal dalam bentuk murninya, akan tetapi secara komersial biasanya dalam bentuk terenkapsulasi. Enkapsulan yang digunakan masih perlu dicek kehalalannya walaupun kecil kemungkinan menggunakan gelatin, kecuali jika pembuatannya melibatkan proses koaservasi dimana gelatin biasa digunakan dalam enkapsulasi dengan cara koaservasi.
E170 Calcium Carbonate (Chalk)Pewarna-Inorganik
Halal jika berasal dari karang, syubhat jika berasal dari tulang binatang
E171 Titanium Dioxide (C.1. 77891)Pewarna-anorganik
Halal
E172Iron Oxides, iron hydroxides yellow/brown-C.1. 77492; red: 7491; brown: 77499)
Pewarna-anorganik
Halal
E173 Aluminium (C.1. 77000)Pewarna-anorganik
Halal
E174 Silver (C.1. 77820)Pewarna-anorganik
Halal
E175 GoldPewarna-anorganik
Halal
E180Pigment Rubine/ Lithol Rubine BK (C.1. 15850)
Pewarna-anorganik
Halal
E200 Sorbic Acid Pengawet Halal
E201 Sodium Sorbate Pengawet Halal
E202 Potassium Sorbate Pengawet Halal
E203 Calcium Sorbate Pengawet Halal
E210 Benzoic Acid Pengawet Halal
E211 Sodium Benzoate Pengawet Halal
E212 Potassium Benzoate Pengawet Halal
E213 Calcium Benzoate Pengawet Halal
E214 Ethyl 4-hydroxybenzoate Pengawet Halal
E215Ethyl 4-hydroxybenzoate, Sodium Salt
Pengawet halal
E216 Propyl 4-hydroxybenzoate Pengawet Halal
E217Propyl 4-hydroxybenzoate, Sodium Salt
Pengawet Halal
E218 Methyl 4-hydroxybenzoate Pengawet Halal
E219Methyl 4-hydroxybenzoate, Sodium Salt
Pengawet Halal
E220 Sulphur Dioxide Pengawet Halal
E221 Sodium Sulphite Pengawet Halal
E222 Sodium Hydrogen Sulphite Pengawet Halal
E223 Sodium Metabisulphite Pengawet Halal
E224 Potassium Metabisulphite Pengawet Halal
E226 Calcium Sulphite Pengawet Halal
E227 Calcium Hydrogen Sulphite Pengawet Halal
E230 Biphenyl/Diphenyl Pengawet Halal
E231 2-Hydroxybiphenyl Pengawet Halal
E232 Sodium Biphenyl-2-yl-Oxide Pengawet Halal
E233 2-(thiazol-4-yl) Benzimidazole Pengawet Halal
E234 Nisin Pengawet
Syubhat, tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan nisin secara fermentasi
E239 Hexamine Pengawet Halal
E249 Potassium Nitrate Pengawet Halal
E250 Sodium Nitrite Pengawet Halal
E251 Sodium Nitrate Pengawet Halal
E252 Potassium Nitrate (Saltpetre) Pengawet
Syubhat. Halal jika berasal dari karang mineral, haram jika berasal dari limbah hewan haram atau hewan yang tidak disembelih secara Islami.
E260 Acetic AcidMiscellaneous-Asam
Halal asalkan bukan berasal dari vinegar yang dibuat dari minuman beralkohol
E261 Potassium AcetateMiscellaneous-Asam
Halal
E262 Potassium Hydrogen DiacetateMiscellaneous-Asam
Halal
E263 Calcium AcetateMiscellaneous-Asam
Halal
E270 Lactic AcidMiscellaneous-Asam
Syubhat, tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam laktat secara fermentasi
E280 Propionic Acid Pengawet-Asam
Syubhat, tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam propionat secara fermentasi
E281 Sodium Propionate Pengawet-Asam
Syubhat, tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam propionat secara fermentasi
E282 Calcium Propionate Pengawet-Asam
Syubhat, tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam propionat secara fermentasi
E283 Potassium Propionate Pengawet-Asam
Syubhat, tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam propionat secara fermentasi
E290 Carbon Dioxide Miscellaneous Halal
E296 Malic acid (DL- or L-) Pengasam Halal
E297 Fumaric acid Pengasam
Syubhat, tergantung kehalalan media yang digunakan dalam produksi asam fumarat secara fermentasi
E300 L-Ascorbic Acid (Vitamin C)Antioksidan-Vitamin C
Halal, akan tetapi jika diperoleh melalui fermentasi maka kehalalannya tergantung kepada kehalalan media yang digunakan
E301 Sodium-L-AscorbateAntioksidan-Vitamin C dan turunannya
Halal
E302 Calcium-L-AscorbateAntioksidan-Vitamin C dan turunannya
Halal
E304 Ascorbyl PalmitateAntioksidan-Vitamin C dan turunannya
Syubhat, tergantung kepada asal asam palmitat, bisa berasal dari minyak nabati (halal) atau lemak hewani (kebanyakan secara komersial haram karena bisa lemak babi atau lemak hewan yang tidak disembelih secara Islami)
E306Natural Extracts rich in Tocopherols
Antioksidan-Vitamin E
Halal
E307 Synthetic Alpha-TocopherolAntioksidan-Vitamin E
Halal
E308 Synthetic Gamma-Tocopherol Antioksidan- Halal
Vitamin E
E309 Synthetic Delta-TocopherolAntioksidan-Vitamin E
Halal
E310 Propyl GallateAntioksidan-lainnya
Halal
E311 Octyl GallateAntioksidan-lainnya
Halal
E312 Dodecyl GallateAntioksidan-lainnya
Halal
E320Butylated Hydroxyanisole (BHA)
Antioksidan-lainnya
Halal dalam bentuk murninya, akan tetapi secara komersial biasanya berada dalam suatu carrier yang bisa halal jika minyak nabati sebagai carriernya dan haram jika lemak hewani atau mengandung lemak hewani sebagai carriernya
E321Butylated Hydroxytoluene (BHT)
Antioksidan-lainnya
Halal dalam bentuk murninya, akan tetapi secara komersial biasanya berada dalam suatu carrier yang bisa halal jika minyak nabati sebagai carriernya dan haram jika lemak hewani atau mengandung lemak hewani sebagai carriernya
E322 Lecithins Pengemulsi dan Penstabil
Syubhat. Secara komersial lesitin yang digunakan dalam pengolahan berasal dari kedele, akan tetapi jenis lesitin ini banyak, ada yang dalam bentuk lesitin yang belum dimodifikasi, ada yang sudah dimodifikasi. Ada lesitin yang diperoleh melalui fraksinasi menggunakan etanol dan etanolnya tersisa cukup banyak pada hasil akhir. Ada jenis lesitin yang dalam pembuatannya melibatkan enzim fosfolipase A yang berasal dari pankreas babi. Sayang sekali
secara komersial semua jenis lesitin disebut lesitin saja, tidak mencirikan apakah lesitin asli yang belum dimodifikasi atau yang sudah dimodifikasi.
E325 Sodium LactateMiscellaneous-Garam dari Asam Laktat
Syubhat, tergantung kepada kehalalan asam laktat yang digunakan dalam pembuatannya
E326 Potassium LactateMiscellaneous-Garam dari Asam Laktat
Syubhat, tergantung kepada kehalalan asam laktat yang digunakan dalam pembuatannya
E327 Calcium LactateMiscellaneous-Garam dari Asam Laktat
Syubhat, tergantung kepada kehalalan asam laktat yang digunakan dalam pembuatannya
E330 Citric Acid Miscellaneous
Syubhat, tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam sitrat secara fermentasi
E331 Sodium Citrates MiscellaneousSyubhat, tergantung kepada kehalalan asam sitrat yang digunakan dalam pembuatannya
E332 Potassium Citrates MiscellaneousSyubhat, tergantung kepada kehalalan asam sitrat yang digunakan dalam pembuatannya
E333 Calcium Citrates MiscellaneousSyubhat, tergantung kepada kehalalan asam sitrat yang digunakan dalam pembuatannya
E334 Tartaric Acid Miscellaneous
Syubhat, kebanyakan asam tartarat berasal dari hasil samping industri wine sehingga yang diperoleh dari industri wine ini statusnya haram. Ada kemungkinan asam tartarat diperoleh dari asam jawa (tamarind), jika berasal dari asam jawa statusnya halal. Tidak tertutup kemungkinan merupakan hasil sintesis.
E335 Sodium Tartrate Miscellaneous Syubhat, tergantung kehalalan
asam tartarat yang digunakan dalam pembuatannnya.
E336Potassium Tartrate (Cream of Tartar)
Miscellaneous
Haram jika diperoleh dari hasil samping industri wine dan kebanyakan berasal dari hasil samping industri wine ini. Syubhat jika hasil reaksi dengan bahan dasar asam tartarat, tergantung kehalalan asam tartarat yang digunakan dalam pembuatannnya.
E337 Potassium Sodium Tartrate MiscellaneousSyubhat, tergantung kehalalan asam tartarat yang digunakan dalam pembuatannnya.
E338Orthophosphoric Acid (Asam fosfat)
Miscellaneous Halal
E339aSodium dihydrogen orthophosphate
Miscellaneous Halal
E339bDisodium hydrogen orthophosphate
Miscellaneous Halal
E339cTrisodium hydrogen orthophate
Miscellaneous Halal
E340(a)
Potassium dihydrogen orthophosphate (monoPotassium phosphate;MKP)
Emulsifying salt, miscellaneous
Halal
E340(b)
diPotassium hydrogen orthophosphate (diPotassium phosphate; DKP; Potassium phosphate dibasic)
Emulsifying salt, miscellaneous
Halal
E340(c)
triPotassium orthophosphate (diPotassium phosphate; DKP; Potassium phosphate tribasic; triPotassium monophosphate)
Emulsifying salt, miscellaneous
Halal
E341 Calcium Phosphates Miscellaneous Halal
E350 Sodium malate Buffer, seasoning agent
Halal
Sodium hydrogen malate Buffer Halal
E351 Potassium malate Buffer Halal
E352Calcium malate
Buffer, firming agent, seasoning agent
Halal
Calcium hydrogen malate Firming agent Halal
E353 Metatartaric acidSequestrant (pengkelat)
Syubhat karena dibuat dari asam tartarat dimana status asam tartarat adalah syubhat
E355 Adipic acid (Hexanedioic acid) Miscellaneous Halal
E363 Succinic acidPengasam, buffer, senyawa penetral
Halal
E370 1,4-HeptanolactonePengasam, pengekelat
Halal
E375 Nicotinic acidVitamin, Pelindung warna
Halal
E380Triammonium citrate (Citric acid triammonium salt; Ammonium citrate tribasic)
MiscellaneousSyubhat, tergantung pada kehalalan asam sitrat yang digunakan dalam pembuatannya
E381Ammonium ferric citrate (Ferric ammonium citrate)
Suplemen besiSyubhat, tergantung pada kehalalan asam sitrat yang digunakan dalam pembuatannya
E381Ammonium ferric citrate, green
Suplement besiSyubhat, tergantung pada kehalalan asam sitrat yang digunakan dalam pembuatannya
E385 Calsium disodium EDTA Pengkelat Halal
E400 Alginic AcidPengemulsi dan Penstabil
Halal
E401 Sodium AlginatePengemulsi dan Penstabil
Halal
E402 Potassium AlginatePengemulsi dan Penstabil
Halal
E403 Ammonium AlginatePengemulsi dan Penstabil
Halal
E404 Calcium AlginatePengemulsi dan Penstabil
Halal
E405Propane-1,2-Diol Alginate (Propylene glycol alginate; alginate ester)
Pengemulsi dan Penstabil
Halal
E406 AgarPengemulsi dan Penstabil-gum tumbuhan
Halal
E407 CarrageenanPengemulsi dan Penstabil-gum tumbuhan
Halal
E410Locust Bean Gum (Carob Gum)
Pengemulsi dan Penstabil-gum tumbuhan
Halal
E412 Guar GumPengemulsi dan Penstabil-gum tumbuhan
Halal
E413 TragacanthPengemulsi dan Penstabil-gum tumbuhan
Halal
E414 Gum Acacia (Gum Arabic)Pengemulsi dan Penstabil-gum tumbuhan
Halal
E415 Xanthan GumPengemulsi dan Penstabil-gum tumbuhan lainnya
Syubhat, tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatannya secara fermentasi
E416Karaya gum (Sterculia gum, Indian tragacanth)
Pengemulsi dan penstabil
Halal
E420 Sorbitol Gula Alkohol Syubhat, tergantung kehalalan glukosa yang digunakan dalam pembuatannya. Pembuatan sorbitol melibatkan reaksi hidrogenasi glukosa, sedangkan glukosa sendiri dapat diperoleh
dari hasil hidrolisis pati dengan menggunakan enzim dimana salah satu enzim yang biasa digunakan yaitu alfa-amilase dapat berasal dari pankreas babi atau sapi. Akan tetapi, alfa-amilase dapat pula berasal dari mikroorganisme.
E421 Mannitol Gula Alkohol Halal
E422 Glycerol Gula Alkohol
Syubhat, haram jika dibuat dari hasil samping industri lemak hewan, halal jika berasal dari hidrolisis minyak nabati atau hasil sintesis dengan bahan dasar propilen yang berasal dari minyak bumi. Gliserol juga dapat diperoleh melalui fermentasi dengan menggunakan gula sebagai bahan baku, kehalalannya tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam fermentasi tersebut.
E430Polyoxyethylene (8) stearate (polyoxyl 8 stearate)
Pengemulsi
Syubhat, tergantung kepada status kehalalan asam stearat dalam pembuatannya, bisa berasal dari tanaman (halal) atau hewan (haram jika berasal dari babi atau hewan yang tidak disembelih secara Islami)
E431Polyoxyethylene (40) stearate (Polyoxyl 40 stearate)
Pengemulsi
Syubhat, tergantung kepada status kehalalan asam stearat dalam pembuatannya, bisa berasal dari tanaman (halal) atau hewan (haram jika berasal dari babi atau hewan yang tidak disembelih secara Islami)
E432Polyoxyethylene (20) sorbitan monolaurate (Polysorbate 20,Tween 20)
Pengemulsi
Syubhat, tergantung kepada kehalalan asam laurat yang digunakan dalam pembuatannya, akan tetapi kebanyakan asam laurat diperoleh dari minyak kelapa
E433Polyoxyethylene (20) sorbitan mono-oleate (Polysorbate 80,Tween 80)
Pengemulsi
Syubhat, tergantung kepada kehalalan ester oleat yang digunakan dalam pembuatannya, ester oleat bisa berasal dari tanaman, bisa berasal dari hewan
E434Polyoxyethylene (20) sorbitan monopalmitate (polysorbate 40: Tween 40)
Pengemulsi
Syubhat, tergantung kepada kehalalan ester palmitat yang digunakan dalam pembuatannya, ester palmitat bisa berasal dari tanaman, bisa berasal dari hewan
E435Polyoxyethylene (20) sorbitan monostearate (Polysorbate 60;Tween 60)
Pengemulsi
Syubhat, tergantung kepada kehalalan ester stearat yang digunakan dalam pembuatannya, ester stearat bisa berasal dari tanaman, bisa berasal dari hewan
E436Polyoxyethylene (20) sorbitan tristearate (Polysorbate 65; Tween 65)
Pengemulsi
Syubhat, tergantung kepada kehalalan ester stearat yang digunakan dalam pembuatannya, ester stearat bisa berasal dari tanaman, bisa berasal dari hewan
E440a PectinPengemulsi dan Penstabil-Pektin dan turunannya
Halal
E440b Amidated PectinPengemulsi dan Penstabil-Pektin dan turunannya
Halal
E442Ammonium phosphatides (Emulsifier YN)
Pengemulsi, penstabil
Halal
E450a,b,cSodium and Potassium Phosphates and Polyphosphates
Miscellaneous Halal
E460Microcrystalline/Powdered Cellulose
Pengemulsi dan Penstabil
Halal
E461 Methylcellulose Pengemulsi dan Penstabil-
Halal
Selulosa dan turunannya
E463 Hydroxypropylcellulose
Pengemulsi dan Penstabil-Selulosa dan turunannya
Halal
E464Hydroxypropyl-Methylcellulose
Pengemulsi dan Penstabil- Selulosa dan turunannya
Halal
E465 Ethylmethylcellulose
Pengemulsi dan Penstabil-Selulosa dan turunannya
Halal
E466Carboxymethylcellulose, Sodium Salt
Pengemulsi dan Penstabil-Selulosa dan turunannya
Halal
E470Sodium, potassium and Calcium Salts of Fatty Acids
Pengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak
Syubhat, tergantung kehalalan asam lemak yang digunakan dalam pembuatannya; halal jika asam lemaknya berasal dari tanaman, haram jika berasal dari babi atau hewan yang tidak disembelih secara Islami
E471Mono-and Diglycerides of Fatty Acids
Pengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak
Syubhat, tergantung kehalalan asam lemak yang digunakan dalam pembuatannya; halal jika asam lemaknya berasal dari tanaman, haram jika berasal dari babi atau hewan yang tidak disembelih secara Islami
E472Various Esters of Mono and Diglycerides of Fatty Acids
Pengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak
Syubhat, tergantung kehalalan asam lemak yang digunakan dalam pembuatannya; halal jika asam lemaknya berasal dari tanaman, haram jika berasal dari babi atau hewan yang tidak disembelih secara Islami
E473 Sucrose Esters of Fatty Acids
Pengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak
Syubhat, tergantung kehalalan asam lemak yang digunakan dalam pembuatannya; halal jika asam lemaknya berasal dari tanaman, haram jika berasal dari babi atau hewan yang tidak disembelih secara Islami
E474 Sucroglycerides
Pengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak
Syubhat, tergantung kehalalan asam lemak yang digunakan dalam pembuatannya; halal jika asam lemaknya berasal dari tanaman, haram jika berasal dari babi atau hewan yang tidak disembelih secara Islami
E475Polyglycerol Esters of Fatty Acids
Pengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak
Syubhat, tergantung kehalalan asam lemak yang digunakan dalam pembuatannya; halal jika asam lemaknya berasal dari tanaman, haram jika berasal dari babi atau hewan yang tidak disembelih secara Islami
E476
Polyglycerol esters of polycendensed fatty acids of castor oil (Polyglycerol of polyricinoleate)
Pengemulsi, penstabil
Syubhat, tergantung kehalalan gliserol yang digunakan dalam pembuatannya
E477Propane-1,2-Diol Esters of Fatty Acids
Pengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak
Syubhat, tergantung kehalalan asam lemak yang digunakan dalam pembuatannya; halal jika asam lemaknya berasal dari tanaman, haram jika berasal dari babi atau hewan yang tidak disembelih secara Islami
E481 Sodium Stearoyl-2-Lactylate
Pengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak
Syubhat, tergantung kehalalan asam lemak yang digunakan dalam pembuatannya; halal jika asam lemaknya berasal dari tanaman, haram jika berasal dari babi atau hewan yang tidak disembelih secara Islami
E482 Calcium Stearoyl-2-Lactylate Pengemulsi dan Penstabil-Garam
Syubhat, tergantung kehalalan asam lemak yang digunakan
atau Ester dari Asam Lemak
dalam pembuatannya; halal jika asam lemaknya berasal dari tanaman, haram jika berasal dari babi atau hewan yang tidak disembelih secara Islami
E483 Stearyl Tartrate
Pengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak
Syubhat, tergantung kehalalan asam lemak yang digunakan dalam pembuatannya; halal jika asam lemaknya berasal dari tanaman, haram jika berasal dari babi atau hewan yang tidak disembelih secara Islami
E491 Sorbitan Monostearate
Pengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak
Syubhat, tergantung kehalalan asam stearat yang digunakan dalam pembuatannya, halal jika asam stearat berasal dari minyak nabati dan haram jika asam stearat berasal dari lemak babi atau lemak hewan yang tidak disembelih secara Islami; juga tergantung pada kehalalan sorbitol yang digunakan dalam pembuatannya
E492 Sorbitan Tristearate
Pengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak
Syubhat, tergantung kehalalan asam stearat yang digunakan dalam pembuatannya, halal jika asam stearat berasal dari minyak nabati dan haram jika asam stearat berasal dari lemak babi atau lemak hewan yang tidak disembelih secara Islami; juga tergantung kepada kehalalan sorbitol yang digunakan dalam pembuatannya
E493 Sorbitan Monolaurate
Pengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak
Syubhat, tergantung kepada kehalalan sorbitol yang digunakan dalam pembuatannya
E494 Sorbitan Monooleate Pengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak
Syubhat, tergantung kehalalan asam oleat yang digunakan dalam pembuatannya, halal jika asam oleat berasal dari minyak
nabati dan haram jika asam oleat berasal dari lemak babi atau lemak hewan yang tidak disembelih secara Islami; juga tergantung pada kehalalan sorbitol yang digunakan dalam pembuatannya
E495 Sorbitan Monopalmitate
Pengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak
Syubhat, tergantung kehalalan asam palmitat yang digunakan dalam pembuatannya, halal jika asam palmitat berasal dari minyak nabati dan haram jika asam palmitat berasal dari lemak babi atau lemak hewan yang tidak disembelih secara Islami; juga tergantung pada kehalalan sorbitol yang digunakan dalam pembuatannya
E500Sodium Carbonate/Sodium Bicarbonate
Miscellaneous-Asam dan Garam: Carbonat
Halal
E501Potassium Carbonate/Potassium Bicarbonate
Miscellaneous-Asam dan Garam: Carbonat
Halal
E503 Ammonium CarbonateMiscellaneous-Asam dan Garam: Carbonat
Halal
E504 Magnesium CarbonateMiscellaneous-Asam dan Garam: Carbonat
Halal
E507 Hydrochloric Acid
Miscellaneous-Asam dan Garam: Asam Hidroklorida dan Garamnya
Halal
E508 Potassium Chloride
Miscellaneous-Asam dan Garam: Asam Hidroklorida dan Garamnya
Halal
E509 Calcium Chloride
Miscellaneous-Asam dan Garam: Asam Hidroklorida dan Garamnya
Halal
E510 Ammonium Chloride
Miscellaneous-Asam dan Garam: Asam Hidroklorida dan Garamnya
Halal
E513 Sulphuric Acid
Miscellaneous-Asam dan Garam: Asam Sulfat dan Garamnya
Halal
E514 Sodium Sulphate
Miscellaneous-Asam dan Garam: Asam Sulfat dan Garamnya
Halal
E515 Potassium Sulphate
Miscellaneous-Asam dan Garam: Asam Sulfat dan Garamnya
Halal
E516 Calcium Sulphate
Miscellaneous-Asam dan Garam: Asam Sulfat dan Garamnya
Halal
E518 Magnesium Sulphate
Miscellaneous-Asam dan Garam: Asam Sulfat dan Garamnya
Halal
E524 Sodium Hydroxide
Miscellaneous-Asam dan Garam: Asam Sulfat dan Garamnya
Halal
E525 Potassium HydroxideMiscellaneous-Alkali
Halal
E526 Calcium HydroxideMiscellaneous-Alkali
Halal
E527 Ammonium HydroxideMiscellaneous-Alkali
Halal
E528 Magnesium HydroxideMiscellaneous-Alkali
Halal
E529 Calcium OxideMiscellaneous-Alkali
Halal
E530 Magnesium OxideMiscellaneous-Alkali
Halal
E535 Sodium FerrocyanideMiscellaneous-Garam lainnya
Halal
E536 Potassium FerrocyanideMiscellaneous-Garam lainnya
Halal
E540 Dicalcium FerrocyanideMiscellaneous-Garam lainnya
Halal
E541 Sodium Aluminium PhosphateMiscellaneous-Garam lainnya
Halal
E542Edible Bone Phosphate (Bone Meal)
Miscellaneous – Anti-Caking Agents
Syubhat, haram jika berasal dari tulang babi atau tulang hewan yang disembelih tidak secara Islami; halal jika berasal dari tulang hewan halal dan disembelih secara Islami; akan tetapi kebanyakan berasal dari impor jadi kemungkinan berasal dari tulang babi dan hewan yang disembelih tidak secara Islami (haram)
E544 Calcium PolyphosphatesMiscellaneous – Anti-Caking Agents
Syubhat, tergantung pada sumbernya, apakah berasal dari bahan mineral atau dari tulang hewan
E545 Ammonium Polyphosphates Miscellaneous – Halal
Anti-Caking Agents
E551 Silicon Dioxide (Silica Salt)Miscellaneous-Garam Silica
Halal
E552 Calcium SilicateMiscellaneous-Garam Silica
Halal
E553Magnesium Silicate/Magnesium Trisilicate (Talc)
Miscellaneous-Garam Silica
Halal
E554 Aluminium Sodium SilicateMiscellaneous-Garam Silica
Halal
E556 Aluminium Calcium SilicateMiscellaneous-Garam Silica
Halal
E558 BentoniteMiscellaneous-komponen lainnya
Halal
E559 Kaolin (Aluminium Silicate)Miscellaneous-komponen lainnya
Halal
E570 Stearic AcidMiscellaneous-komponen lainnya
Syubhat, tergantung apakah asam stearat berasal dari minyak nabati atau lemak hewani. Haram jika berasal dari lemak babi atau lemak hewan yang tidak disembelih secara Islami
E572 Magnesium StearateMiscellaneous- komponen lainnya
Syubhat, tergantung kepada kehalalan asam stearat yang digunakan dalam pembuatannya
E575 Glucono Delta-LactoneMiscellaneous-komponen lainnya
Halal
E576 Sodium GluconateMiscellaneous-komponen lainnya
Halal
E577 Potassium Gluconate Miscellaneous-komponen
Halal
lainnya
E578 Calcium GluconateMiscellaneous-komponen lainnya
Halal
E620 L-Glutamic AcidMiscellaneous-Penguat Flavor
Syubhat, tergantung kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam glutamat secara fermentasi
E621Monosodium Glutamate (MSG)
Miscellaneous-Penguat Flavor
Syubhat, tergantung kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam glutamat secara fermentasi
E622 Manopotassium GlutamateMiscellaneous-Penguat Flavor
Syubhat, tergantung kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam glutamat secara fermentasi
E623 Calcium GlutamateMiscellaneous-Penguat Flavor
Syubhat, tergantung kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam glutamat secara fermentasi
E627 Sodium GuanylateMiscellaneous-Penguat Flavor
Halal jika diperoleh melalui sintesis kimia, syubhat jika diperoleh melalui fermentasi karena tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam fermentasi tersebut
E631 Sodium InosinateMiscellaneous-Penguat Flavor
Syubhat, tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatannya secara fermentasi, kecuali dibuat dengan cara sintesis kimia bisa menjadi halal
E635 Sodium 5-RibonucleotideMiscellaneous-Penguat Flavor
Syubhat, tergantung pada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatannya secara fermentasi
E636 MaltolMiscellaneous-Penguat Flavor
Halal
E637 Ethyl MaltolMiscellaneous-Penguat Flavor
Halal
E900 DimethylpolysiloxaneMiscellaneous-Penguat Flavor
Halal
E901 BeeswaxMiscellaneous-Glazing Agents
Halal dalam bentuk aslinya, jika sudah diputihkan maka kehalalannya tergantung kepada bahan pemutih yang digunakan
E903 Carnauba WaxMiscellaneous-Glazing Agents
Halal
E904 ShellacMiscellaneous-Glazing Agents
Halal
E905 Mineral HydrocarbonsMiscellaneous-Glazing Agents
Halal
E907 Refined mycrocrystalline WaxMiscellaneous-Glazing Agents
Halal
E920 L-Cysteine hydrochloride
Miscellaneous-Komponen-komponen dalam pembuatan tepung
Syubhat; haram jika berasal dari manusia atau hewan unggas yang tidak disembelih secara Islami; jika dibuat dengan cara fermentasi maka kehalalannya tergantung kepada media yang digunakan dalam fermentasi tsb
E924 Potassium Bromate
Miscellaneous-Komponen-komponen dalam pembuatan tepung
Halal
E925 Chlorine
Miscellaneous-Komponen-komponen dalam pembuatan tepung
Halal
E926 Chlorine Dioxide
Miscellaneous-Komponen-komponen dalam pembuatan tepung
Halal