yulian hasibuan.docx

76
BAB. VI KOMUNIKASI DATA DAN KARAKTERISTIK A. Sistem Komunikasi Analog Dan Digital Sistim komunikasi analog adalah yang mentransmisikan sinyal- sinyal analog yaitu time signal yang berada ada nilai kontinu pada interval waktu yang terdefinisikan. Jika time signal analog tersebut di-sample, maka yang terjadi adalah urutan bilangan (nilai-nilai) yang harus ditransmisikan. Daftar nilai ini masih berupa nilai analog yang bisa bernilai tak terhingga. Sistim ini belum digital. Kita katakan itu sebagai sistim diskrit terhadap waktu (discerete time) atau sistim ter-sampel (sampled system). Jika nilai-nilai tersampel tersebut dibuat menjadi himpunan diskrit (misalkan integer), maka sistim menjadi digital. Beberapa sistem merupakan kombinasi hybrid baik digital maupun analog. Seperti saat mata kita menelusuri halaman ini, sistim psikologi kita beroperasi secara analog, seperti saat kita menatap gradasi dari sebuah gambar di halaman ini. Dasar dari sistem digital adalah, jika kita memprogram did kita untuk mencari beberapa huruf, misalkan alphanumeric atau huruf-huruf Yunani dan symbol-symbol matematika. Selanjutnya, pada level yang 1 | TKJ 1 | Sandhy Putra 2 Medan |

Upload: david-smith

Post on 28-Dec-2015

156 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Yulian Hasibuan.docx

BAB. VI KOMUNIKASI DATA DAN KARAKTERISTIK

A. Sistem Komunikasi Analog Dan Digital

Sistim komunikasi analog adalah yang mentransmisikan sinyal-sinyal analog yaitu time

signal yang berada ada nilai kontinu pada interval waktu yang terdefinisikan. Jika time signal

analog tersebut di-sample, maka yang terjadi adalah urutan bilangan (nilai-nilai) yang harus

ditransmisikan. Daftar nilai ini masih berupa nilai analog yang bisa bernilai tak terhingga. Sistim

ini belum digital. Kita katakan itu sebagai sistim diskrit terhadap waktu (discerete time) atau

sistim ter-sampel (sampled system). Jika nilai-nilai tersampel tersebut dibuat menjadi himpunan

diskrit (misalkan integer), maka sistim menjadi digital.

Beberapa sistem merupakan kombinasi hybrid baik digital maupun analog. Seperti saat

mata kita menelusuri halaman ini, sistim psikologi kita beroperasi secara analog, seperti saat kita

menatap gradasi dari sebuah gambar di halaman ini. Dasar dari sistem digital adalah, jika kita

memprogram did kita untuk mencari beberapa huruf, misalkan alphanumeric atau huruf-huruf

Yunani dan symbol-symbol matematika. Selanjutnya, pada level yang lebih tinggi, kita membuka

kamus komunikasi, yang berisi sekumpulan 30.000-an kemungkinan huruf. Ada kemungkinan

huruf yang akan kita cari ada di kamus, berarti kita menerima huruf tadi dengan benar, jika tidak

ada, berarti kita menerima sesuatu yang salah. Dengan definisi di atas, kita mencoba mencari

keuntungan dan kerugian sistim komunikasi digital dibandingkan dengan sistim analog.

Keuntungan Komunikasi Digital :

1. Error hampir selalu dapat dikoreksi.

2. Mudah menampilkan manipulasi sinyal (seperti encryption).

1

Page 2: Yulian Hasibuan.docx

3. Range dinamis yang lebih besar (perbedaan nilai terendah terhadap tertinggi) dapat

dimungkinkan.

Kerugian Komunikasi Digital :

1. Biasanya memerlukan bandwidth yang lebih besar.

2. Memerlukan sinkronisasi.

Pada sistim analog, terdapat amplifier di sepanjang jalur transmisi. Setiap amplifier

menghasilkan penguatan (gain), baik menguatkan sinyal pesan maupun noise tambahan yang

menyertai di sepanjang jalur transmisi tersebut. Pada sistim digital, aplifier digantikan regenative

repeater. Fungsi repeater selain menguatkan sinyal, juga "membersihkan" sinyal tersebut dari

noise. Pada sinyal ünipolar baseband", sinyal input hanya mempunyai dua nilai - 0 atau I. Jadi

repeater harus memutuskan, mana dari kedua kemungkinan tersebut yang boleh di tampilkan

pada interval waktu tertentu, untuk menjadi nilai sesungguhnya di nisi terima.

Keuntungan kedua dari sistim komunikasi digital adalah bahwa kita berhubungan dengan

nilai-nilai, bukan dengan bentuk gelombang. Nilai bisa diinanipulasi dengan rangkaian rangkaian

logika atau jika perlu. Dengan mikroprosesor. Operasi-operasi matematika yang rumit bisa secara

mudah ditampilkan untuk mendapatkan fungsi-fungsi pemrosesan sinyal atau keamanan dalam

transmisi sinyal.

Keuntungan ketiga berhubungan dengan range dinamis. Kita dapat mengilustrasikan

hubungan ini dalam sebuah contoh. Perekaman disk piringan hitam analog mempunyai masalah

terhadap range dinamik yang terbatas. Suara-suara yang sangat keras memerlukan variasi bentuk

2

Page 3: Yulian Hasibuan.docx

alur yang ekstrim, dan sulit bagi jarum perekam untuk mengikuti variasi-variasi tersebut.

Sementara perekaman secara digital tidak mengalami masalah, karena semua nilai amplitudonya.

Baik yang sangat tinggi maupun yang sangat rendah. Ditransmisikan menggunakan urutan sinyal

terbatas yang sama.

Namun di dunia ini tidak ada yang ideal, demikian pula halnya dengan sistim komunikasi

digital. Kerugian sistim digital dibandingkan dengan sistim analog adalah, bahwa sistim digital

memerlukan bandwidth yang besar. Sebagai contoh, sebuah kanal suara tunggal dapat di

transmisikan menggunakan single sideband AM dengan bandwidth yang kurang dari 5 kHz.

Dengan menggunakan sistim digital, untuk mentransmisikan sinyal yang sama, diperlukan

bandwidth hingga empat kali dari sistim analog. Kerugian yang lain adalah selalu harus tersedia

sinkronisasi. Ini penting bagi sistim untuk mengetahui kapan setiap simbol yang terkirim mulai

dan kapan berakhir, dan perlu meyakinkan apakah setiap simbol sudah terkirim dengan benar.

Tiga kecenderungan dalam teknologi komputer dan komunikasi adalah ketersembungan,

akses informasi online, dan interaktif. Ketersambungan (connectivity) adalah kemampuan untuk

menghubungkan komputer dan peralatan informasi lainnya satu sama lain melalui sambungan

komunikasi. Online artinya tersambung melalui modem atau jaringan ke komputer lain. Sedang

online berarti menyediakan bagi pengguna : akses database, layanan online dan jaringan, dan

electronic bulletin board system (BBS). Interaktif adalah kemampuan untuk merespons terhadap

suatu peralatan komputer atau komunikasi. Peralatan interaktif meliputi komputer multimedia,

TV/PC Smart Boxes dan Set-Top Boxes, dan Personal Digital Assitant (PDA).

B. Karakteristik Komunikasi Data

Informasi lewat melalui sistem telekomunikasi dalam bentuk sinyal elektromagnetik,

dengan dua cara : sinyal analog dan sinyal digital. Sinyal analog berbentuk gelombang

berkesinambungan lewat melalu media komunikasi, biasanya untuk komunikasi suara. Sinyal

digital berbentuk gelombang berlainan yang mentransmisikan data ke dalam dua status yang

berbeda yaitu bit-I dan bit-0, digunakan untuk komunikasi data. Modern suatu peralatan yang

menterjemahkan sinyal digital ke dalam analog dan sebaliknya. Ada dua model transmisi data :

Asynchronous dan Syncrhonous, dengan tiga jenis arah aliran transmisi yaitu Samplex, Half-

Duplex dan Full-Duplex.

3

Page 4: Yulian Hasibuan.docx

Gambar-6.1 : Sinyal Analog dan Digital.

Gambar-6.2 : Cara kerja modem.

C. Media dan Bentuk Transmisi Data (Channels)

Untuk mendapatkan dari sini ke sana, data harus berpindah melalui suatu media. Ada

empat jenis media dan bentuk transmisi data : (1) pulsa elektronik (charges), mentransmisikan

data melalu jalur telepon dan kabel, (2) gelombang elektromagnetik, mentransmisikan data

melalui udara via gelombang mikro dan satelit, (3) kabel fiber optic (FO) mentransmisikan data

dalam bentuk pulsa cahaya, (4) infra merah, spektrum tersebar dan standar gelombang radio yang

digunakan dalam komunikasi data tanpa kabel.

Tabel-8.1 : Jenis dan Kecepatan Media.

Media Kecepatan Biaya

Twited Wire 300 BPS - 10 MBPS  

Coaxial Cable 56 KBPS – 200 MBPS  

Gelombang mikro

(Microwave)

256 KBPS – 100 MBPS  

Satullite 256 KBPS – 100 MBPS  

4

Page 5: Yulian Hasibuan.docx

Fiber Optic Cable 500 KBPS – 6 TBPS  

Gambar-6.5 : Kabel Coaxial.

Gambar-6.7 : Kabel Fiber Optik

D. Perangkat Keras Komunikasi, Perangkat Lunak dan Protokol

Perangkat keras komunikasi biasa nya digunakan dalam bisnis termasuk modem, fax

modem, multiplexers, concentrators dan front-end processors. Perangkat lunak komunikasi

mengatur transmisi data dan mengontrol koreksi kesalahan, kompresi data, pengendali jarak

jauhin dan emulasi terminal. Contoh paket perangkat lunak komunikasi populer yang digunakan

pada komputer adalah Smartcom, ProComm, PC-Dial, Blast dan PC Talk. Protokol standard

untuk transmisi data.

Protokol atau protokol komunikasi adalah seperangkat aturan yang mengatur pertukaran

data antara perangkat keras dan komponen perangkat lunak dalam komunikasi jaringan. Dewasa

ini banyak pengembang setuju menggunakan suatu standard protokol OSI (Open System

Interconnection)

5

Page 6: Yulian Hasibuan.docx

E. Jaringan

1. Jenis Jaringan

Saluran komunikasi dan perangkat keras mungkin memiliki jaringan atau tata ruang

berbeda. Jaringan digolongkan berdasarkan tiga ukuran : dari besar ke kecil, wide area networks

(WANs), metropolitan area networks (MANs) dan local network. Local network dapat berupa

private branch exchanges (PBXs) atau local area networks (LANs). LANs dapat juga client

server atau peer to peer.

2. Komponen LAN

Local area network (LAN) dibuat terdiri dari beberapa komponen standar : kabel, kartu

jaringan, sistem operasi, perangkat bersama, bridge dan gateway.

3. Topologi LAN

Jaringan dapat di persiapkan dalam cara yang berbeda. Tata letak atau bentuk suatu

jaringan disebut topologi. Ada lima topologi dasar yaitu star, ring, bus, hybrid dan FDDI.

Gambar-6.11 : Topologi Star

6

Page 7: Yulian Hasibuan.docx

Gambar-6.12 : Topologi Ring dan Bus Penggunaan

4. Komunikasi dan Ketersambungan

Ada beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan dalam komunikasi dan  ketersambungan :

1) Keterkaitan dengan pelayanan telepon. Contoh : voice mail, e-mail dan teleconferencing.

2) Pelayanan informasi online. Contoh : penelitian, e-mail, pelayanan pekerjaan (travel) dan

belanja.

3) Electronic bulletin board system. Contoh : large commercial BBs dan small BBSs.

4) Internet. Contoh : information gathering, e-mail, diskusi dan news group.

5) Telecommuting.

7

Page 8: Yulian Hasibuan.docx

BAB. VII PENGANTAR TEKNIK RADIO

A. Sinyal dan Data

Dalam komunikasi data harus dibedakan antara data dan sinyal. Data didefinisikan

sebagai besaran yang mempunyai atau membawa pengertian sedangkan sinyal adalah

representasi data tersebut dalam bentuk besaran listrik seperti tegangan atau arus. Besaran listrik

inilah yang dapat diolah, diukur ataupun dikirimkan ke tempat lain. Pengembalian sinyal menjadi

data kembali memungkinkan penyebarluasan dari data tersebut.

Data bila dirangkai akan menghasilkan informasi. Baik data maupun sinyal dapat

berbentuk analog ataupun digital. Data digital bukan berarti bahwa sinyalnya harus digital.

Representasi data menjadi sinyal merupakan proses yang tidak saling bergantung akan tetapi

ditentukan oleh pertimbangan teknik dan ekonomik.

Data analog ialah data yang mempunyai nilai yang kontinu untuk selang waktu tertentu.

Contoh data analog misalnya temperatur, tekanan, kecepatan, suara, video dan lain sebagainya.

Data digital akan mempunyai nilai diskrit yang besarnya tertentu dan tetap untuk selang waktu

tertentu misalnya jumlah huruf dalam satu kata, bilangan dan sebagainya. Sinyal analog

merupakan sinyal listrik yang besarnya berubah-ubah setiap saat misalnya tegangan yang berubah

tiap saat.

Sinyal analog dapat digambarkan sebagai sinyal yang mempunyai bentuk gelombang

sinus. Sinyal digital adalah sinyal yang besaran listriknya berbentuk pulsa yaitu gelombang yang

misalnya tegangannya tetap selama jangka waktu tertentu. Sinyal digital biasanya

merepresentasikan bilangan biner 1 dan ditandai dengan kehadiran pulsa serta bilangan biner 0

yang ditandai dengan tidak adanya pulsa atau pulsa yang lain bentuknya dari pulsa untuk

bilangan biner.

Secara teknik data analog akan direpresentasikan dengan sinyal analog melalui transducer

yang sesuai demikian pula data digital akan direpresentasikan ke dalam sinyal digital melalui

proses yang dikenal sebagai encoding. Bilamana data analog ingin direpresentasikan dengan

sinyal digital yang harus melalui proses coding, sedangkan data digital yang ingin

direpresentasikan ke dalam sinyal analog akan mengalami proses modulasi.

Dalam penyalurannya baik sinyal analog maupun sinyal digital dapat mengalami

beberapa kali konversi dari analog ke digital dan sebaliknya. Konversi ini sedapat mungkin harus

sesedikit mungkin karena kualitas sinyal akan menurun karena adanya gangguan alami yang

8

Page 9: Yulian Hasibuan.docx

tidak dapat dihilangkan. Jaringan telekomunikasi sekarang ini sebagian besar menggunakan

sinyal digit sehingga gangguan dapat di perkecil.

Pada dasarnya dalam dunia elektronika dikenal dua jenis sinyal listrik yaitu analog dan

digital. Sinyal listrik analog adalah sinyal yang sifatnya seperti gelombang, jadi dapat dikatakan

sinyalnya selalu sambung menyambung atau tidak ada perubahan yang tiba-tiba antara bagian-

bagian sinyal tersebut. Sinyal listrik digital adalah sinyal yang sifatnya seperti pulsa, jadi dapat

dikatakan sinyal tersebut terputus-putus atau terjadi perubahan yang tiba-tiba antara bagian-

bagian sinyal tersebut.

Gambar Sinyal Analog.

9

Page 10: Yulian Hasibuan.docx

Gambar Sinyal Digital.

Kedua jenis sinyal tersebut sangat penting di dalam komunikasi data. Hal ini disebabkan

karena sistem komputer selalu bekerja dengan sinyal digital, sedang penyaluran data masih

banyak dilakukam secara analog. Keuntungan dan kerugian sistim komunikasi digital

dibandingkan dengan sistim analog.

Keuntungan Komunikasi Digital :

1. Error hampir selalu dapat dikoreksi.

2. Mudah menampilkan manipulasi sinyal (seperti encryption).

3. Range dinamis yang lebih besar (perbedaan nilai terendah terhadap tertinggi) dapat

dimungkinkan.

Kerugian Komunikasi Digital :

1. Biasanya memerlukan bandwidth yang lebih besar.

2. Memerlukan sinkronisasi.

B. Definisi Gelombang Radio

Gelombang radio adalah suatu gelombang yang terdiri dari garis-garis gaya listrik (E) dan

garis-garis gaya magnet (H) yang merambat di ruang bebas (Free Space) dan mempunyai

kecepatan sebesar kecepatan cahaya (3.108 meter/detik), susunan dari garis-garis gaya listrik dan

garis-garis gaya magnet terdapat gelombang radio, disebut Transverse Electromagnetik (TEM)

dan susunan garis gaya tersebut adalah :

1. Garis Gaya Listrik (E) tegak lurus dari gaya magnet (H).

10

Page 11: Yulian Hasibuan.docx

2. Garis Gaya Listrik (E) tegak lurus arah rambatan.

3. Kumpulan garis-garis gaya yang terbanyak merupakan harga kuat medan maksimum.

Jadi gelombang radio selalu mempunyai

1. Kuat medan listrik (E) dan kuat medan magnet (H).

2. Arah rambatan.

3. Frekuensi (F).

4. Panjang Gelombang (X).

5. Polarisasi I.

Polarisasi antena ditentukan oleh arah medan listrik (E) gelombang yang di pancarkan

oleh antena terhadap bidang permukaan bumi/tanah. Bila suatu gelombang elektromagnetik yang

dipancarkan suatu medan listrik yang sejajar dengan permukaan bumi maka antena tersebut

memiliki polarisasi horizontal, sebaliknya bila suatu gelombang elektromagnet yang di pancarkan

suatu antena mempunyai medan listrik yang tegak lurus dengan permukaan bumi maka antena

tersebut dikatakan berpolarisasi horizontal. Ada 2 macam bentuk polarisasi yaitu :

1. Polarisasi Linier

2. Polarisasi Non Linier

Polarisasi linier yaitu arah garis gayanya merupakan garis lurus polarisasi ini terbagi menjadi :

1. Polarisasi linier vertikal : bila arah garis gaya listriknya tegak lurus terhadap permukaan

bumi/tanah.

2. Polarisasi linier horizontal : bila arah garis gaya listriknya sejajar terhadap permukaan

bumi/tanah. Polarisasi non linier yaitu bila arah garis gayanya melingkar, polarisasi ini

terbagi menjadi :

a. Polarisasi non linier positif : yaitu bila arah garis gaya listriknya melingkar searah

dengab jarum jam.

b. Polarisasi non linier negatif : yaitu bila arah garis gaya listriknya melingkar

berlawanan arah dengan jarum jam.

11

Page 12: Yulian Hasibuan.docx

C. Macam-macam gelombang radio

Gelombang radio ditinjau dari perambatannya dibedakan menjadi :

1. Gelombang Tanah (Surface wave/Ground wave)

Adalah gelombang radio yang perambatannya selalu mengikuti bentuk permukaan

bumi/tanah, yang termasuk dalam gelombang tanah adalah gelombang radio yang mempunyai

frekuensi antara 3 MHz. Oleh karena gelombang tanah merambat mengikuti bentuk permukaan

tanah/bumi maka gelombang ini mengalami kehilangan energi yang disebabkan oleh adanya

penyebaran di antena pemancar (Spreading Loss) adanya redaman tanah karena gelombang ini

akan selalu menginduksi tanah sepanjang perambatannya. Penggunaan gelombang tanah ini

paling efektif adalah dengan menggunakan polarisasi yang vertikal, hal ini dikarenakan adanya

redaman tanah yang akan lebih besar pada polarisasi horisontak dibanding polarisasi vertikal.

Gambar 7.2. Gelombang Tanah.

2. Gelombang Angkasa (Skywave/Ionosphere wave)

Adalah gelombang radio yang merambat langsung keatas bumi, kedalam atmosphere dan

dalam kondisi-kondisi tertentu dapat dipantulkan kembali ke bumi oleh lapisan ionosphere, yang

termasuk dalam gelombang angkasa adalah gelombang radio yang mempunyai frekuensi antara 3

s/d 30 MHz. Penggunaan gelombang angkasa ini adalah untuk sistem komunikasi jarak jauh dan

jangkauan yang dapat dicapai oleh sistem komunikasi ini tergantung dari tinggi rendahnya

lapisan ionosphere sebagai lapisan pemantul.

12

Page 13: Yulian Hasibuan.docx

Gelombang 7.3. Gelombang Angkasa.

3. Gelombang Ruang (Spacewave)

Adalah gelombang radio yang dalam perambatannya dari antena pemancar ke antena

penerima melalui ruang bebas, yang termasuk dalam gelombang ruang ini adalah gelombang

radio yang mempunyai frekuensi lebih besar dari 30 MHz (VHF keatas).

Redaman pada gelombang ruang

Pada perambatan gelombang ruang dari antena pemancar ke antena penerima gelombang

ini mengalami 2 macam kehilangan energi/red redaman yaitu : akibat penyebaran di antena

pemancar spreading loss dan akibat redaman dilapisan atmosphere (ruang bebas).

D. Spektrum frekuensi

Tabel 1.1. Spektrum frekuensi gelombang radio.

Hubungan antara panjang gelombang dan frekuensi adalah sebagai berikut :

X = c If

dimana :

13

Nama Frekuensi Panjang Gelombang

Very Low Frequency VLF 3 - 30 KHz > 10 km

Low Frequency LF 30 - 300 KHz 1-10 km

Medium Frequency MF 300 - 3000 KHz 100-1000 km

High Frequency HF 3 - 30 MHz 10-100 m

Very High Frequency VHF 30 - 300 MHz 1-10 m

Ultra Hifgh Frequency UHF 300 - 3000 MHz 10-100 cm

Super High Frequency SHF 3 - 30 GHz 1-10 cm

Extremely High Freq EHF 30 – 300 GHz 1-10 mm

Page 14: Yulian Hasibuan.docx

X = Panjang Gelombang (m)

c = Kecepatan Gelombang Radio di udara (m/det)

f = Frekuensi (Hz)

E. Sistem Transmisi Microwave

Sistem transmisi microwave adalah suatu sistem transmisi dengan menggunakan

gelombang radio di atas frekuensi 1 GHz. Suatu sistem trasnmisi microwave dapat berupa sebuah

hop dengan jarak maksimum 50 km atau sebuah backbone yang berupa multiple hop, dengan

jarak sampai ratusan atau ribuan kilometer. Secara garis besar, tujuan dari sistem komunikasi

radio adalah untuk mentransmisikan informasi dari satu tempat ke tempat lain tanpa gangguan.

Untuk mendapatkan hasil yang baik, diperlukan suatu kondisi dimana antena pengirim dan

penerima dapat saling melihat tanpa ada halangan (Line of Sight) dalam batas-batas tertentu.

Microwave tidak dapat mengikuti bentuk bumi sehingga memerlukan transmisi line-of-

sight. Yaitu transmisi mengikuti garis lurus. Jarak yang bisa dilingkupi oleh sinyal tersebut

tergantung dari besar dan tinggi antena. Sinyal microwave berpropagasi satu arah pada satu

waktu sehingga dua frekuensi diperlukan untuk komunikasi dua arah.

F. Line of Sight (LOS)

Pada teknik gelombang mikro, suatu hubungan komunikasi disebut Line of Sight (LOS),

jika antara antena pengirim dan penerima dapat saling "melihat" tanpa adanya penghalang pada

lintasan pada batas-batas tertentu. Parameter-parameter dalam popagasi line of sight antara lain :

panjang lintasan, faktor k, tinggi tonjolan bumi, daerah fresnel, tinggi penghalang dan tinggi

penghalang tambahan.

14

Page 15: Yulian Hasibuan.docx

Dimana :

Ta1 = tinggi antena stasiun pemancar (m)

Ta2 = tinggi antena stasiun penerima (m)        

Ap1 = altitude stasiun pemancar (m)

Ap2 = altitude stasiun penerima (m)

C = clearance (m)

P1 = tinggi penghalang (m)

K = faktor kelengkungan bumi

D1 = jarak penghalang ke pemancar (m)

D2 = jarak penghalang ke penerima (m)

BAB. VIII PENGANTAR TEKNIK SATELIT

15

Page 16: Yulian Hasibuan.docx

A. Satelit

Satelit adalah suatu benda di ruang angkasa yang mengitari benda lain didalam lingkup

tata surya dalam periode dan ketinggian tertentu.

Macam-macam satelit diantaranya : Satelit ilmiah (untuk riset)

1. Satelit Militer.

2. Satelit Cuaca.

3. Satelit Navigasi dan Maritim.

4. Satelit komunikasi (SATKOM).

Dari kelima macam satelit tersebut akan dijelaskan tentang satelit komunikasi SATKOM. Satelit

komunikasi tersebut mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Sebagai stasiun pengulang (repeater).

2. Memperkuat sinyal RF (radio frekuensi).

3. Mengubah sinyal RF up link stasiun bumi menjadi sinyal RF down link stasiun bumi.

B. Prinsip Sistem Komunikasi Satelit

Komunikasi satelit mirip dengan line-of-sight microwave, hanya saja salah satu

stasiunnya, yaitu satelit, mengorbit di atas bumi. Satelit berfungsi seperti antena dan repeater

yang sangat tinggi.

Prinsip dasar komunikasi satelit adalah sistem komunikasi radio dengan satelit sebagai

stasiun pengulang. Konfigurasi suatu sistem komunikasi satelit terbagi atas dua bagian, yaitu :

16

Page 17: Yulian Hasibuan.docx

ruas bumi (ground segment) dan ruas angkasa (space segment). Ruas bumi terdiri dari beberapa

stasiun bumi yang berfungsi sebagai stasiun bumi pengirim dan stasiun bumi penerima.

Sedangkan ruas angkasa berupa satelit yang menerima sinyal yang dipancarkan dari stasiun bumi

pengirim, kemudian memperkuatnya dan mengirimkan sinyal tersebut ke stasiun bumi penerima.

Pada sistem komunikasi satelit yang menggunakan orbit geosinkron, jarak yang harus ditempuh

sangat jauh, yaitu sekitar 36.000 km. Hal ini menyebabkan redaman lintasan menjadi sangat

besar, sehingga level daya terima sangat lemah. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan

peralatan yang mempunyai kehandalan tinggi, baik dari segmen angkasa maupun segmen bumi.

Sesuai dengan ketinggian orbitnya, sistem komunikasi satelit bergerak terdiri dari tiga jenis orbit,

yaitu :

a. LEO (Low Earth Orbit) pada ketinggian 500 km sampai dengan 2.000 km.

b. MEO (Medium Earth Orbit) pada ketinggian 5.000 km sampai dengan 20.000 km.

c. GEO (Geosynchronous Earth Orbit) pada ketinggian 35.786 km.

C. Link Komunikasi Satelit

Dalam link komunikasi satelit terdapat dua lintasan utama, yaitu uplink dan downlink.

Uplink merupakan lintasan dari stasiun bumi ke satelit, sedangkan downlink merupakan lintasan

dari satelit ke stasiun bumi. Untuk hubungan link komunikasi dapat dilakukan melalui beberapa

konfigurasi, yaitu : hubungan point-to-point, point-to-multipoint, multipoint-to-point dan

multipoint-to-multipoint. Dalam sistem komunikasi satelit, untuk uplink biasa digunakan

17

Page 18: Yulian Hasibuan.docx

konfigurasi multipoint-to-point, sedangkan untuk downlink biasanya menggunakan konfigurasi

point-to-multipoint (broadcast). Hubungan dalam komunikasi satelit dapat dikelompokkan dalam

tiga bagian, yaitu :

a. Uplink, yaitu hubungan dari stasiun bumi ke satelit.

b. Downlink, yaitu hubungan dari satelit ke stasiun bumi.

c. Inter Satullite Link (ISL), yaitu lintasan full duplex antara dua satelit.

D. Parameter Link Sistem Komunikasi Satelit

Parameter link sistem komunikasi satelit terdiri dari penguatan antena, EIRP, redaman

ruang bebas kerapatan fluks daya, daya sinyal pembawa dan derau. Dengan parameter ini,

persyaratan teknik yang harus dipenuhi oleh sistem dapat ditentukan yang pada akhirnya dapat

diperoleh rancangan sistem dengan kualitas sinyal sesuai dengan yang diharapkan.

E. Penguatan Antena

Penguatan antena adalah perbandingan daya yang dipancarkan (diterima) dalam tiap

satuan luas pada arah tertentu oleh suatu antena dengan daya yang dipancarkan (diterima) dalam

luas yang sama dengan menggunakan antena isotropic jika keduanya diberi daya yang sama.

Dalam komunikasi satelit, jenis antena yang biasa digunakan untuk satelit adalah antena

parabola.

Pembagian frekuensi untuk satelit C-Band adalah sebagai berikut '

- Frekuensi Up Link : dari 5,925 sampai dengan 6,425 GHz dengan total band width sebesar

500 MHz.

- Frekuensi Down Link : dari 3,700 sampai dengan 4,200 GHz dengan total band width sebesar

18

Page 19: Yulian Hasibuan.docx

500 MHz.

Adapun kapasitas transponder satelit untuk satelit generasi Palapa B yaitu terdiri dari 24

transponder yang terbagi atas 12 transponder untuk polarisasi horizontal dan 12 transponder

untuk polarisasi vertikal.

Tabel 3 : Perbandingan Sistem Satelit Domestik Indonesia.

Antena adalah perangkat out door yang berfungsi untuk memancarkan dan menerima gelombang

radio RF. Antena yang dipakai dalam komunikasi satelit/VSAT yaitu antena parabola.

Fungsi antena parabola pada komunikasi VSAT adalah sebagai berikut : Memancarkan

gelombang radio RF dari stasiun bumi ke satelit yang mana besar frequensinya dari 5,925 GHz

sampai dengan 6,425 GHz.

F. Jenis Antena Parabola

Jenis-jenis antena parabola yang digunakan dalam komunikasi VSAT adalah sebagai berikut :

1. Antena Parabola Focal Point

Pada antena jenis ini horn ditempatkan pada tituk fokus parabola.

19

Page 20: Yulian Hasibuan.docx

2. Antena Cassegrain

Pada antena ini titik fokus main reflektor dengan titik fokus sub reflektor berimpit dalam satu

titik.

Gambar 8.2 Antena Cassegrain.

3. Antena Gregorian

Pada antena jenis ini titik fokus main reflektor dan titik fokus sub reflektor berimpit dalam satu

titik.

4. Antena offset Parabola , terdiri dari dua jenis yaitu :

1). Antena offset parabola focal point (Prime Focus).

20

Page 21: Yulian Hasibuan.docx

Gambar. 8.3. Antena Offset parabola focal point.

2). Antena offset parabola cassegrain.

Gambar 8.4. Antena Offset Cassegrain.

G. Beamwidth Antena Parabola

Beamwidth adalah besarnya sudut berkas pancaran gelombang RP utama (main lobe)

yang dihitung pada titik 3 dB down dari puncak main lobe. Besarnya beamwidth adalah sebagai

berikut :

BW = 21,1f . d

derajat

Dimana :

BW = 3 dB Beamwidth

d = diamter antena dalam meter

f = frekuensi dalam GHz

21

Page 22: Yulian Hasibuan.docx

Gambar 8.5. Beamwidth Antena Parabola

8.8 Gain Antena Parabola

Gain antena parabola dapat dituliskan sebagai berikut : G = 9,87n0,09

d2 .f 2

H. Low Noise Amplifier (LNA)

LNA adalah perangkat out door yang berfungsi memberikan penguatan terhadap sinyal

yang datang dari satelit melalui antena dengan noise yang cukup rebdah dan bandwidth yang

lebar (500 MHz).

Lemahnya sinyal dari satelit yang diterima oleh LNA disebabkan oleh faktor berikut :

- Jauhnya letak satelit, sehingga mengalami redaman yang cukup besar disepanjang lintasannya.

- Keterbatasan daya yang dipancarkan oleh satelit untuk mencakup wilayah yang luas.

Untuk dapat memberikan sensitivitas penerimaan yang baik, maka LNA harus memiliki

noise temperatur yang rendah dan mempunyai penguatan/gain yang cukup tinggi (Gain LNA =

50 dB). LNA harus sanggup bekerja pada band frekuensi antara 3,6 GHz sampai dengan 4,2 GHz

(bandwidth nya 500 MHz). Standar CCIR untuk penerimaan sinyal adalah maksimum noise

sebesar 10.000 pW (10 -8 Watt) untuk sinyal sebesar 1 mW. Maka harga minimum S/N adalah

sebagai berikut : S/N = 10 log 10−8

10−3 = 50dB

Salah satu jenis LNA yaitu parametrik LNA. Parametik LNA yaitu LNA yang

menggunakan penguat parametrik untuk penguat pertamanya dan penguat transistor biasa pada

22

Page 23: Yulian Hasibuan.docx

tingkat keduanya. Penguatan pertama (parametric amplifier) memberikan penguatan 15 sampai

dengan 20 dB dan penguatan transistor memberikan penguatan 35 sampai dengan 40 dB,

sehingga total penguatannya sebesar 55 dB.

Gambar 8.6. LNA parametik.

1. Solid State Power Amplifier

SSPA yaitu perangkat out door yang berfungsi untuk memperkuat daya sehingga sinyal

dapat dipancarkan pada jarak yang jauh. SSPA ini merupakan penguat akhir dalam rangkaian sisi

pancar (transmit side) yang merupakan penguat data frekuensi sangat tinggi dalam orde Gega

Hertz.

Tujuan penggunaan SSPA adalah untuk memperkuat sinyal RE pancar pada hand

frekuensi 5,925 GHz sampai dengan 6,425 GHz dari Ground Communication Equipment (GCE)

pada suatu level tertentu yang jika digabungkan dengan gain antena akan menghasilkan daya

pancar (EIRP) yang dikehendaki ke satelit.

Ada hal yang perlu diperhatikan dalam mengoperasikan penguat data frekuensi tinggi diantaranya

:

1. Besar daya output yang dihasilkan.

2. Lebar band frekuensi yang harus di cakup.

3. Pengaruh intermodulasi yang muncul

4. Input dan output Back-Off

J. Up/Down Converter

Perangkat ini dikemas dalam satu kemasan tetapi memiliki dua fungsi yaitu sebagai up

converter dan sebagai down converter.

23

Page 24: Yulian Hasibuan.docx

Gambar 3.10. Up Converter.

Adapun hubungan antara bandwidth RF dan bandwidth IF dapat ditunjukan seperti gambar

berikut :

Gambar 8.7. Bandwidth RF dan Bandwidth IF.

Down Converter

Berfungsi untuk mengkonversi sinyal RF Down link (3,7 MHz - 4,2 MHz) menjadi sinyal

intermediate frequency dengan frekuensi center sebesar 70 MHz.

RF DOWN LINK = RF UP LINK – 2225 MHz.

K. Modem Satelit

Modem merupakan perangkat indoor yang berfungsi sebagai modulator dan demodulator.

Teknik modulasi yang dipakai dalam modem satelit yaitu modulasi dengan sistem PSK (Phase

24

Page 25: Yulian Hasibuan.docx

Shift Keying) .

Resume :

1. Sistem komunikasi VSAR merupakan salah satu komunikasi dengan menggunakan satelit

sebagai media transmisinya untuk mentransmisikan data, voice dan video.

2. Analisa link merupakan proses kalkulasi level daya carrier yang ditransmisikan dari

stasiun bumi dan satelit agar diperoleh rasio C/N yang diperlukan pada ujung link

penerima.

3. Link satelit (VSAT) dipengaruhi oleh pengaruh up link dan pengaruh down link dan juga

terdapat sejumlah bagian interferensi yang mempengaruhinya.

25

Page 26: Yulian Hasibuan.docx

BAB IX. PENGANTAR TEKNIK VSAT

A. Latar Belakang

Di masa ini, pelayanan telekomunikasi memainkan peran yang sangat penting dalam

modernisasi kehidupan manusia dan menjadi sangat di perlukan dalam tiap aspek kehidupan

seperti bisnis, perdagangan, rumah tangga, industri dan sebagainya.

Secara tradisional pengembangan-pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi selama

ini menggunakan teknologi terrestrial, tetapi disadari bahwa penyebaran teknologi semacam itu

memerlukan biaya investasi yang sangat tinggi dan waktu pengembangan yang lama. Teknologi

terrestrial seperti wirelines secara umum telah menunjukkan kinerja yang sangat bagus dalam

mengakomodasikan pelayanan umum.

Sejak tahun 1990, teknologi satelit dipandang sebagai salah satu teknologi yang sesuai

untuk menyediakan solusi yang memadai di beberapa negara. Pada masa yang lalu, aplikasi-

aplikasi satelit kebanyakan digunakan untuk komunikasi jarak jauh (trunk to trunk) dan sejak

tahun 1990 sistem-sistem aplikasi satelit telah mampu diperbaiki secara dramatik disebabkan oleh

kemajuan dalam teknologi satelit, dan pada akhirnya telah mengubah situasi bisnis satelit. Semua

perubahan tersebut terjadi karena didorong oleh meningkatnya permintaan para konsumen untuk

hidup dengan kualitas yang lebih baik dan lebih praktis. Berbagai aplikasi satelit jenis baru telah

tersedia di pasaran seperti : Satullite Mobile Communication, aplikasi multi media, aplikasi

transaksi dan berbagai aplikasu spesifik (penginderaan jarak jauh,

meteorology,GPS,kedaruratan/emergency).

Saat ini teknologi satelit komunikasi menyediakan kapasitas yang sangat besar baik untuk

percakapan telepon maupun untuk transmisi video. Stasiun bumi (ground station) telah berkurang

dalam hal ukuran maupun harga bahkan telah memungkinkan untuk ditempatkan di tempat

pelanggan, salah satu contohnya yaitu aplikasi atau teknologi VSAT (Very Small Aperture

Terminal). VSAT merupakan terminal satelit dengan diameter antena yang kecil, diameter antena

besarnya ukuran antara 0.6-38 meter. Pemakaian teknologi VSAT tersebut sekarang sudah

berkembang pesat dikalangan perusahaan-perusahaan atau industri-industri khususnya untuk

komunikasi telepon (voice), dara, gambar dan video.

Komunikasi akab berjalan dengan baik jika ditunjang oleh infrastruktur yang baik dan

juga di tunjang oleh pengoperasian infrastruktur tersebut secara maksimal, efisien dan efektif.

26

Page 27: Yulian Hasibuan.docx

Begitu juga pada teknologi VSAT, perangkat-perangkat VSAT tersebut harus dioperasikan

semaksimal mungkin sehingga menghasilkan komunikasi yang baik, juga yang menjadi perhatian

adalah masalah kalkulasi atau perhitungan sinyal RF pada komunikasi beserta parameter-

parameter yang lainnya yang ada dalam komunikasi.

B. Definisi

VSAT (Very Small Aperture Terminal) merupakan suatu terminal yang menggunakan

antena kecil, antara 0,5 - 3,5 meter yang juga dapat di anggap sebagai suatu stasiun bumi kecil

yang dapat menerima dan mengirimkan sinyal dari satelit. Nama ini diambil dari nama merk

stasiun bumi yang dibuat oleh TELCOM General, Amerika Serikat. VSAT dapat digunakan

untuk membypass jaringan backbone telekomunikasi dan jaringan private. VSAT ini mudah

untuk dipasang atau dibongkar serta dikonfigurasi sesuai keperluan dari segi teknis.

Aplikasi VSAT

Aplikasi - aplikasi umum dari VSAT ada 2 macam yaitu aplikasi satu arah dan aplikasi satu arah,

antara lain Aplikasi satu arah :

Pelatihan dan pendidikan jarak jauh.

Penyebaran analisis keuangan.

Update data pemasaran dan pendistribusian.

Iklan elektronik di jaringan pertokoan, dan

Lainnya aplikasi dua arah :

Transaksi interaksi komputer.

Transaksi bank atau ATM.

Video Conferrence.

Pemesanan tiket.

Electronic Funds Transfer.

Satullite News Gathering.

Transfer data medis.

C. Space Segment

Sebuah satelit geostasioner yang mampu menguatkan dan mengubah frekuensi sinyal

serta menyediakan Bandwidth dan Power yang dibutuhkan untuk transfer data dari Tx ke Rx.

27

Page 28: Yulian Hasibuan.docx

D. Ground Segment

Merupakan stasiun pengendali pusat (Hub) dan terminal. Sistem pengendali pusat (Hub)

ini berfungsi untuk mendistribusikan dan mengatur komunikasi pada suatu lokasi tertentu atau

pada suatu kanal komunikasi tertentu lalu membangun jaringan signaling.

Konfigurasi stasiun dan trafik.

Ada tiga macam jenis Hub yaitu Dedicated Hub, Mini Hub dan Shared Hub.

a. Dedicated Hub

Merupakan Hub yang sepenuhnya digunakan oleh sebuah jaringan perusahaan yang

merupakan aset perusahaan. Jumlah VSAT yang digunakan bisa mencapai jumlah yang

besar tergantung berapa besarnya jaringan perusahaan tersebut.

b. Mini Hub

Hampir sama dengan Dedicated Hub namun dalam skala yang lebih kecil.

c. Shared Hub

Merupakan jaringan VSAT yang dimiliki dan dioperasionalkan oleh operator, dimana satu

Hub dipakai bersama oleh beberapa perusahaan kecil.

3. Konfigurasi Jaringan VSAT

Ada 2 macam konfigurasi jaringan VSAT yaitu konfigurasi bintang (Star) dan konfigurasi

jaring (Mesh). Kedua konfigurasi jaringan ini memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-

masing : Konfigurasi Jaringan Bintang (Star). Pada jaringan Star terdiri atas sebuah stasiun pusat

bumi yang disebut Hub dan sejumlah stasiun VSAT.

Konfigurasi ini memiliki dua macam arah hubungan yaitu hubungan satu arah dan

hubungan dua arah. Pemilihan topologi/konfigurasi didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan

sebagai berikut :

Struktur dari aliran informasi di dalam jaringan.

Kualitas link dan kapasitas yang diperlukan.

Delay transmisi.

28

Page 29: Yulian Hasibuan.docx

Contoh aplikasi dari VSAT adalah verifikasi kartu kredit, reservasi di hotel, kapal terbang,

penyewaan mobil dan lain-lain.

Pada komunikasi VSAT ada yang disebut up link dan down link. Up link adalah sinyal

radio frekuensi (RF) yang dipancarkan dari stasiun bumi ke satelit. Down link adalah sinyal radio

frekuensi (RF) yang dipancarkan dari satelit ke stasiun bumi. Pada umumnya VSAT

menggunakan KU-band dan C-band frekuensi.

Ku-band digunakan di Amerika Utara, Eropa dan menggunakan antena VSAR yang kecil,

yang mana untuk frekuensi up link adalah sekitar 14 GHz dan untuk frekuensi down link sekitar

12 GHz.

C-band digunakan intensif di Asia, Afrika dan Amerika Latin dan menggunakan antena

yang lebih besae, yang mana untuk frekuensi up link adalah sekitar 6 GHz dan untuk frekuensi

down link sekitar 4 GHz.

29

Page 30: Yulian Hasibuan.docx

Hubungan antar VSAT memerlukan 2 hop dan selalu melalui hub dengan delay 0,5 detik.

Tiap hop terdiri atas 1 uplink dan 1 downlink. Ada dua macam hubungan antara Hub dan VSAT:

1. Hubungan dari Hub ke VSAT melalui kanal Outbound.

2. Hubungan dari VSAT ke Hub melalui kanal Inbound Konfigurasi Mata Jala (Mesh).

Pada konfigurasi jaringan Mesh, semua VSAT terhubung satu sama lain tanpa harus melalui Hub.

Konfigurasi Mesh hanya dapat digunakan jika satelit mempunyai kemampuan yang tinggi

(antena yang handal dan daya yang besar), karena hubungan antar VSAT hanya satu hop dengan

delay time 0,25 detik. Karena keterbatasannya, konfigurasi jaringan ini masih jarang digunakan.

3.5 Perangkat Stasiun VSAT

Ada dua macam perangkat stasiun VSAT yaitu Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit

(IDU)

30

Page 31: Yulian Hasibuan.docx

a. Outdoor Unit (ODU)

ODU terdiri atas antena kecil yang berfungsi untuk penerimaan dan pengiriman sinyal elektrik.

Biasanya diletakkan di tempat yang cukup tinggi sehingga memungkinkan terjadinya komunikasi

Line Of Sight dengan satelit. Parameter dari ODU antara lain band frekuensi TX dan RX,

pengaturan frekuensi untuk frekuensi transmit dan tunning untuk frekuensi receive, EIRI. G/T

dan gain side lobe dari antena.

Gambar 9.7. Contoh Antena ODU

b. Indoor Unit (IDU)

IDU terdiri atas sebuah kotak kecil yang didalamnya terdapat papan transmitter receiver serta

sebuah interface ke perangkat pengguna. Parameter yang penting pada IDU ini antara lain :

nomor port, tipe port dan kecepatan port.

E. Parameter Kinerja VSAT

Kehandalan suatu sistem pada sistem komunikasi satelit yang dinyatakan oleh sinyal to

31

Page 32: Yulian Hasibuan.docx

noise ratio (S/N). Dimana (SIN) yang merupakan fungsi dan nilai carrier to noise ratio (C/N).

Didalam sistem komunikasi satelit digital, performansi dari sistem dapat diukur dari nilai bit error

rate ratio (BER) dari sinyal yang diterima oleh stasiun bumi. Nilai BER yang diukur pada

penerimaan sinyal di stasiun bumi ini juga ditentukan oleh parameter (C/N)-nya.

6.1 C/N (Carrier to Noise)

Parameter satelit ini menyatakan besarnya carrier terhadap noise. Harga (C/N) ditentukan

dan dipilih berdasarkan jenis dan fasilitas telekmonikasi yang akan diterapkan. Umumnya dalam

perhitungan link untuk sistem transmisi yang ideal, sehingga harga (C/N) harus ditambahkan

margin yang besarnya sekitar 1 sampai 1,5 dB.

VSAT (Very Small Aperture Terminal) merupakan teknologi baru dalam komunikasi

satelit. VSAT menawarkan berbagai macam keuntungan diantaranya kecepatan transmisi yang

tinggi sampai mencapai 2 MBps, kemudahan dalam pemasangan dan pembongkaran serta

konfigurasi jaringan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Komponen - komponen VSAT adalah Space Segment (biasanya satelit) dan Ground

Segment (Hub). Ada 2 macam konfigurasi jaringan pada VSAT yaitu konfigurasi jaringan Star

dan Mesh. Perangkat VSAT terdiri atas ODU (Outdoor Unit) dan IDU (Indoor Unit). Parameter-

parameter yang perlu diperhatikan dalam kinerja VSAT antara lain : C/N (carrier to Noise), EIRP

(Effective Isotropocally Radiated Power), Suhu Derau (Noise temperature), Noise Figure, LNA

(Low Noise Amplifier).

32

Page 33: Yulian Hasibuan.docx

BAB. X KOMUNIKASI DATA

A. Abstrak

Komunikasi data yang berkembang dengan pesat dewasa ini. Hal ini sesuai dengan

kemajuan teknologi dalam bidang telekomunikasi dunia yang sedang maju dengan pesat serta

pengaruh era globalisasi dan arus informasi yang sangat diperlukan oleh masyarakat modern.

Kemajuan perekonomian serta majunya teknologi telekomunikasi merupakan titik tolak dan

potensi besar untuk dapat meningkatkan dan mewujudkan berbagai jenis pelayanan komunikasi

yang lebih canggih untuk komunikasi suara, vidio dan data.

Akhir-akhir ini permintaan masyarakat modern akan kebutuhan komunikasi data sangat

berkembang pesat. Untuk mentransfer data dalam jumlah besar dan memerlukan keakuratan dan

juga yang mampu menjaga kerahasian data tersebut. Keunggulan fiber optik sebagai media

transmisi terutama mampu meningkatkan pelayanan sistem komunikasi data seperti peningkatan

jumlah kanal yang tersedia, kemampuan mentransfer data dengan kecepatan mega bit/second,

terjaminnya kerahasiaan data yang dikirimkan, sehingga pembicaraan tidak dapat disadap tidak

terganggu oleh gelombang elektromagnetik, petir atau cuaca.

Bagaimana sejarah singkat perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia? Teknologi

Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses,

mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk

menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu,

yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis dan pemerintahan dan merupakan informasi yang

strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk

mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang

lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat

disebar dan diakses secara global.

33

Page 34: Yulian Hasibuan.docx

Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan

informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi dan rohani.

Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis dan asosiasi profesi.

Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang

lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor

lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran.

Perkembangan teknologi informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari

kehidupan climatal sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya

kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini

sedang semarak dietgar berbagai huruf yang dimulai dengan awalan "ë" seperti e-commerce, e-

government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversity dan yang

lainnya lagi yang berbasis elektronika.

B. Sejarah singkat perkembangan teknologi di Indonesia

1. Televisi.

2. Radio di tahun 1986-1987-an awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia.

3. Telepon.

4. Pager.

5. Handphone.

6. Bluetooth.

7. Wi-fi.

8. GPS.Internet.

Ledakan Internet di Indonesia sendiri terjadi sekitar tahun 1994. Sebelumnya Internet

sudah masuk ke Indonesia melalui jaringan akademis dan pusat riset, sehingga hanya golongan

akademis dan peneliti yang dapat memanfaatkannya. Itupun masih terbatas pada fasilitas e-mail

saja. Nicholas Negroponte sendiri mengakuui bahwa pertumbuhan host Internet tercepat pada

kwartal ketiga 1994 terjadi di Argentina, Iran, Peru, Mesir, Filipina, Federasi Rusia, Slovenia dan

Indonesia. (Being Digital. Mizan, 1998, hal.184) Di Indonesia, jumlah pengguna Internet

menurut perkiraan ebesar 1 juta orang dari sekitar 200 juta penduduk Indonesia. Angka tersebut

sangatlah kecil dibandingkan dengan rasio pengguna di Amerika Serikat. Berdasarkan data yang

didapat dari APJII (Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia) dari 11.000 Sekolah Menengah

Umum (SMU) di Indonesia, kurang dari 2% yang mempunyai sambungan ke Internet. Itu pun

34

Page 35: Yulian Hasibuan.docx

terkonsentrasi di wilayah Jabodetabek dan kota-kota besar di Pulau Jawa.

Kondisi ini sangat memperhatinkan dan menjadikan Indonesia tertinggal jauh di

bnadingkan Negara-negara lainnya yang telah terbiasa memanfaatkan internet untuk pendidikan

di sekolah-sekolah. Di sisi lain, memasuki abad ke-21 ini, diperkirakan kebutuhan tenaga ahli di

bidang teknologi informasi akan meledak dan berbagai urusan diperkirakan hamper semuanya

akan berbasiskan internet.

C. Teknologi Saat Ini

Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sector teknologi informasi dan telekomunikasi

merupakan sector yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan

menjadi pemimpin dalam dunia nya. Teknologi informasi banyak berperan dalam bidang-bidang

antara lain : Bidang Pendidikan (e-Education). Globalisasi telah memicu kecendrungan

pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap mukayang konvensional kearah

pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M., 1995). Sebagai contoh kita melihat di

Perancis proyek Flexible Learning? Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun

70-an tentang "Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy)" yang secara ekstrimnya guru

tidak lagi diperlukan. Bishop G. (1989) meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan

bersifat luwes (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa

pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya.

E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti

menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemanapaan menghubungkan keperluan

penduduk bisnis dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses-transaksi bisnis antara publik

dengan pemerintah melalui system otomasi dan jaringan internet, lebih umum lagi dikenal

sebagai world wide web. Pada intinya government adalah penggunaan teknologi informasi yang

dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain. Penggunaan teknologi

informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti : G2C (Government to

Citizen), G2B (Government to Business) dan G2G (Government to Government).

D. Kualitas layanan, Infrastruktur dan harga Internet di Indonesia

Infrastruktur di Indonesia sudah cukup baik, namun dibandingkan dengan perkembangan

dunia infrastruktur Indonesia masih belum terbangun dengan baik, tersusun teratur, rapi dan

terjaga dengan baik. Indonesia masih dirasa kekurangan modal untuk membangun berbagai

35

Page 36: Yulian Hasibuan.docx

infrastruktur yang baik, up to date dan aman. Alasan ini dirasa cukup kental mempengaruhi

berbagai pembangunan infrastruktur Indonesia yang masih sering terbangun hanya setengah-

setengah atau dengan kata lain ada yang kurang entah dari segi keselamatan, standar operasi dan

lain-lain.

Infrastruktur di Indonesia menurut sekelompok kami masih belum sesuai dengan

harganya. Sekarang ini perkembangan teknologi di Indonesia sudah semakin pesat, namun masih

saja berbagai fasilitas yang kini lebih murah harganya karena kemudahan teknologi, dibuat mahal

di Indonesia baik dari pihak swasta maupun dari pihak pemerintah sendiri. Apalagi segala

infrastruktur yang dibangun di Indonesia tersebut tidak sebaik di semaksimal mungkin dibuatnya.

Maka harga yang ditawarkan tidaklah sepadan dengan kondisi infrastruktur yang dibangun. Hal

ini pun membuat makin terjadinya kesenjangan digital dikalangan masyarakat Indonesia, karena

ketidak layakan harga ini mengakibatkan terbatasnya masyarakat yang dapat menjangkau

penggunaan infrastruktur.

E. Kesenjangan digital di Indonesia dan Bagaimana solusi

Definisi yang disodorkan Craig tentang kesenjangan digital adalah perbedaan antara

mereka yang mendapatkan keuntungan dari teknologi dan mereka yang tidak mendapatkannya.

Jurang pemisah pemakaian teknologi ini kian menganga jika konsumen hanya dipacu untuk

membeli produk.

Penyebab makin lebarnya jurang digital tersebut adalah karena perkembangan teknologi

yang sedemikian pesat, kurang bisa diikuti negara miskin dan yang sedang berkembang. Selain

itu, mahalnya biaya untuk mengimplementasikan teknologi juga jadi faktor berikutnya.

F. Digital GAP di Indonesia

Tahun 1980'an orang lebih berbicara soal mutu, selama tahun 1990'an orang-orang mulai

berbicara tentang re-engineering, sedangkan yang terbaru sekarang ini tahun 2000'an orang

berbicara tentang kecepatan. Seberapa cepat sifat dasar bisnis berubah, seberapa cepat bisnis

menjadi obyek transaksi dan seberapa cepat sebuah akses komunikasi akan mengubah gaya hidup

konsumen.

Perubahan-perubahan kecepatan komunikasi ini dapat terjadi karena adanya aliran

komunikasi digital. Sudah 30 tahun kita ada di zaman komunikasi yang bergerak dalam wujud

kertas, bahkan sampai sekarang penyebaran komunikasi menggunakan kertas masih sangat

36

Page 37: Yulian Hasibuan.docx

mendominasi. Tetapi walaupun demikian era sekarang ini perkembangan teknologi digital juga

berkembang dengan sangat cepat, sekarang orang yang tinggal di perkotaan pasti sudah mengenal

era digital ini. Perkembangan teknologi komunikasi Indonesia sangat dipengaruhi oleh

kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi komunikasi, seperti

perangkat keras dan perangkat lunak komputer ; sistem jaringan baik berupa LAN ataupun WAN

dan system telekomunikasi yang akan digunakan untuk mentransfer data.

Kebutuhan akan tenaga yang berbasis teknologi komunikasi masih terus meningkat. Hal

ini bisa terlihat dengan banyaknya jenis pekerjaan yang memerlukan kemampuan di bidang

teknologi komunikasi di berbagai bidang, juga jumlah SDM berkemampuan di bidang teknologi

komunikasi masih sedikit, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia. Menurut kami

infrastruktur internet di Indonesia belumlah cukup memadai karena dilihat dari segi pelayanan di

Indonesia akses internet masih belum merata, ini terbukti masih adanya daerah-daerah yang

belum bisa mengakses internet hanya di daerah-daerah tertentu saja yang dapat mengakses

internet.

Dilihat dari segi harga, jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang sudah dapat

mengakses internet secara gratis maka untuk harga di Indonesia dapat dikatakan sangat mahal.

Kesenjangan digital adalah gap yang terlalu besar antara orang yang memakai teknologi digital

dan orang-orang yang masih menggunakan teknologi-teknologi lama, hal ini terjadi karena

berbagai sebab bisa karena biaya teknologi baru yang sangat tinggi dan daerah tempat tinggal

yang mengalami keterlambatan dalam menerima teknologi.

Di Indonesia kesenjangan digital terjadi karena banyaknya orang yang belum bisa

menggunakan teknologi digital yang disebabkan tingginya harga, tingkat pendidikan yang masih

rendah, daya beli masyarakat kelas menengah kebawah yang rendah, dan solusi dari fenomena di

atas adalah pemerintah harua mengeluarkan kebijakan-kebijakan tertentu yang dapat menunjang

meratanya penyebaran teknologi digital dalam berbagai bidang. Sepertinya halnya subsidi dalam

hal akses internet rendag, dan penyediaan sarana teknologi yang menunjang proses pendidikan

dan pengetahuan akan teknologi kepada masyarakat.

37

Page 38: Yulian Hasibuan.docx

BAB. XI IP TELEPHONI

A. Konvergensi Jaringan

Pada awalnya telah terbentuk dan berkembang dua jaringan dengan platform yang

berbeda (circuit & packet switched), namun dalam perkembangan selanjutnya terutama semenjak

dinyatakannya kelayakan kualitas transfer informasi real time (komunikasi suara) melalui

jaringan IP atau yang lebih popular dengan istilah VoIP (Voice Over IP), maka mulai adanya

kecenderungan berbagai informasi dilewatkan melalui jaringan IP atau dengan perkataan lain

terjadi konvergensi (kecenderungan) penggunaan jaringan back bone dari circuit switched ke

packet switched.

Di seluruh Indonesia jaringan paket yang telah berkembang secara luas adalah jaringan

paket dengan kualitas best effort yaitu jaringan IP yang menjadikannya sebagai jaringan paket

utama (backbone network) yang menentukan arah dan corak pengembangan menuju NGN (Next

Generation Network). Untuk negara-negara seperti Amerika Serikat yang sejak awal

mengembangkan teknologi ATM, maka arah dan corak pengembangan menuju NGN jaringan

backbone nya berbasis ATM dengan modal awal jaringan circuit switched nya ISDN/B-ISDN

(Broadband ISDN), sedangkan di Indonesia jaringan circuit switched nya sebagian besar PSTN.

B. Latar Belakang Konvergensi

Mengapa terjadi kecenderungan dari circuit switched ke packet switched? Jawabannya

adalah karena penggunaan resources dalam mode packet switched lebih efisien debts hemat

bandwidth sehingga para provider jaringan dapat menawarkan providernya lebih murah

dibanding produk-produk berbasis layanan suara maupun data, khususnya untuk negara Indonesia

yang sebagian besar masyarakatnya mempunyai daya beli rendah dimana cost menjadi bahan

pertimbangan utama. Fakta telah menunjukkan bagaimana ketidakberhasilan pemasaran ISDN

yang telah mulai diperkenalkan semenjak lebih dari 15 tahun lalu padahal produk yang

ditawarkannya serba ada dengan kualitas terjamin, mulai dari telepon biasa, analog (POTS),

telepon digital, faksmile, terminal data, sampai video conference. Sekarang pertanyaannya,

mengapa packet lebih hemat bandwidth? Berikut adalah ilustrasi perbandingan bagaimana circuit

switched dan packet switched dalam mengkonsumsi bandwidth.

Dedicates capacity of channel's for duration of connection.

Channels remain idle when there are no calls.

38

Page 39: Yulian Hasibuan.docx

Inefficient use of available capacity. PACKET SWITCHED NETWORK.

Available transmission capacity shared by all forms of information.

More efficient utilization of capacity.

No individual channels.

Can use one 'pipe' for data, fax, voice and video.

C. Circuit Switched Network

Perbandingan efisiensi bandwidth pada circuit switched dan paket switched dalam circuit

switched, ketika seseorang tengah melakukan percakapan dan menduduki sebuah kanal (time

slot) maka pada time slot tersebut tidak dapat disisipi informasi lain sekalipun saat bicara terdapat

celah-celah kosong karena ketika seseorang bicara tidaklah sekontinyu seperti nada pilih yang

seluruh ongga time slot terisi penuh, melainkan terdapat celah-celah kosong yang disebut silence

period. Menurut penelitian yang dilakukan terhadap pola percakapan orang Inggris, secara

statistik selama orang bicara terdapat silence period sebanyak 60% waktu selama pembicaraan.

Atau dikatakan voice activity = 40%. Jadi efisiensi bandwidth dalam circuit switched kurang dari

50%.

Dalam packet switched, manajemen bandwidth-nya mampu memanfaatkan celah kosong

tersebut sebesar 40% dengan asutrr si occupancy 80%. Disinilah letak efisiensi packet switched.

Ditambah lagi dengan teknik kompresi pada sistem VoIP yang mampu menekan bandwidth suara

menjadi 8Kbps yang dalam circuit switched kan voice mengkonsumsi bandwidth sebesar

64Kbps. Khusus untuk kasus Indonesia yang sejak tahun 1999 dimana monopoli

penyelenggaraan jasa telekomunikasi yang berarti dimulainya kompetisi, maka bagi para

peovider dalam bersaing di lingkungan pasar Indonesia yang mempunyai daya beli rendah,

senjata paling ampuh adalah harga jual yang acceptable. Maka lengkaplah sudah faktor-faktor

pendorong konvergensi dari circuit switctrke arah packet switch sehingga para provider beramai-

ramai berburu "everything over IP" termasuk SMS seluler yang selama ini backbone networknya

over SS7.

Konvergensi Jaringan dari Circuit ke Packet Switched kecenderungan jaringan daru

circuit ke packet switch ditandai dengan semakin banyaknya pembangunan Gateway antara

PSTN dengan jaringan IP untuk menyalurkan informasi suara (voice).

39

Page 40: Yulian Hasibuan.docx

Dengan hanya membuat Gatewat-Gateway saja dianggap masih kurang efisien karena

belum menyelesaikan masalah secara keseluruhan, masih bersifat parsial. Sumber kelemahan

utamanya terletak dalam sistem circuit switch itu sendiri :

Bersifat properti (tidak open standard) terutama software-software sistem operasi maupun

aplikasinya sehingga sulit dikembangkan kebergantungan pada vendor tertentu sangat

besar.

Secara sistem sub-su sistemnya (unit kontrol, media/switching dan aplikasi/fitur-fiturnya)

bersifat integrated dalam anti tidak terpisah yang dapat dikembangkan secara independen.

40

Page 41: Yulian Hasibuan.docx

Kondisi di atas tidak lepas dari pengamatan negara-negara maju yang

kemudianmemperkenalkan teknologi softsitch sebagai total solution untuk mengawal migrasi dan

circuit switched ke packet switched.

D. Migrasi Circuit ke Packet Switched Basis Teknologi Softswitch

Kecenderungan teknologi ke basis paket, maka muncullah konsep jaringan masa depan

yang disebut NGN (Next Generation Network), yaitu konsep jaringan dimana semua layanan

suara, data dan multimedia yang berasal dari berbagai jaringan (PSTN/ISDN, PLMN dan

jaringan data) menggunakan jaringan core network yang sama dan berbasis paket (IP/ATM).

Migrasi ke NGN dapat dilakukan secara radikal atau bertahap. Berdasarkan kondisi eksisting

dimana jaringan telekomunikasi saat ini baik fixed network maupun mobile berbasis circuit

switched, maka cara radikal bukanlah solusi yang bijak mengingat nilai investasinya tidak sedikit

dan life timenya masih cukup panjang. Karena itu harus dilakukan secara bertahap. Malaysia saja

mentargetkan NGN secara penuh tahun 2015. Ilustrasi pergeseran dari basis circuit ke packet

switched.

41

Page 42: Yulian Hasibuan.docx

E. Jaringan Berbasis Softswitch

Switch merupakan teknologi baru yang ditawarkan sebagai jawaban/solusi untuk

mengawal migran circuit switched ke packet switched sekaligus sebagai elemen utama dalam

jaringan masa depan KGN. Jaringan berbasis Softswitch mengembangkan standar yang terbuka

untuk menciptakan suatu jaringan yang terintegrasi dengan kemampuan memadukan berbagai

kemampuan layanan Voice data dan multimedia secara lebih efisien.

42

Page 43: Yulian Hasibuan.docx

Sistem softswitch terdiri dari softswitch itu sendiri atau sering disebut CallAgent (CA) atau

media gateway controller (MGC) merupakan elemen utama jaringan NGN. Berfungsi untuk

mengontrol semua sesi layanan dan komunikasi serta mengatur interaksi elemen-elemen lainnya

seperti :

Media Gareway, yang terdiri dari :

Access Gateway dan Trunks Gateway

Signaling Gateway

Application Servers (terdiri dari : Feature Server dan Media Server)

Operation Support System (OSS)

Media Gateway adalah elemen jaringan yang berfungsi sebagai elemen transport untuk

merutekan trafik dalam jaringan softswitch dan juga mengirim atau menerima trafik dari jaringan

lain yang berbeda, seperti PSTN, PLMN, VoIP, H.323 dan jaringan akses pelanggan.

Access Gateway adalah media yang digunakan oleh jaringan softswitch untuk

menjangkau pelanggan. Media akses dapat menggunakan cable modem, leased circuit, V5.2,

43

Page 44: Yulian Hasibuan.docx

DSL, HFC, FTTH/FTTC dan radio akses Signaling Gateway adalah elemen jaringan yang

berfungsi sebagai interface pensinyalan dari jaringan softswitch ke SS7, PSTN atau PLMN.

Aplication Server adalah elemen jaringan yang menyediakan aplikasi tambahan diluar fitur

teleponi yang membutuhkan server tersendiri, misalnya voice mail, prepaid call, fixed SMS, dll.

Media server adalah elemen jaringan yang berfungsi membantu Softswitch untuk

melakukan pemrosesan panggilan yang terjadi pada media stream, seperti penyediaan dial tone,

sarana conference, announcement. Feature Server adalah elemen jaringan yang berfungsi sebagai

penyedia aplikasi fitur teleponi. "Operating Support System (OSS)" adalah elemen jaringan yang

berfungsi untuk mendukung operasi dan pemeliharaan jaringan, seperti manajemen jaringan.

44

Page 45: Yulian Hasibuan.docx

BAB. XII PERKEMBANGAN TEKNOLOGI SELULER

A. Sejarah Perkembangan Teknologi Seluler

Telekomunikasi seluler mengalami perkembangan yang sangat pesat yaitu ditandai

dengan perkembangan jumlah pelanggan, perkembangan teknologi dan layanan. Dan segi

perkembangan pelanggan, pertumbuhan pelanggan telepon seluler mengalami peningkatan yang

menakjubkan dibanding pertumbuhan dari industri-industri lainnya. Angka pertumbuhan

pelanggan telepon seluler secara global mencapai 30% per tahun.

Dan masa teknologi, teknologi telekomunikasi seluler telah mengalami evolusi mulai dari

generasi (1G) berkembang dengan munculnya teknologi generasi berikutnya (2G dan 3G). Saat

ini bahkan sudah mulai kajian dan persiapan standarisasi teknologi dan layanan generasi keempat

(4G).

Generasi Pertama (1G)

Teknologi telekomunikasi seluler generasi pertama disebut juga sebagai sistem analog.

Pada generasi ini yang terkenal adalah AMPS yang dikembangkan oleh Bell Labs USA pada

tahun 1970. Teknologi AMPS menggunakan modulasi frekuensi sebagai mekanisme transmisi

dan beroperasi pada Pita frekuensi 800 MHz. AMPS kemudian menjadi standar komunikasi di

seluruh dunia. Beberapa sistem analog lainnya adalah ETACS (Extended Total Access

Telecommunication Service) dan NNIT (Nordic Mobile Telecommunication) yang keduanya

banyak digunakan di Eropa.

Generasi Kedua (2G)

Sistem telekomunikasi seluler pada generasi kedua menggunakan teknologi digital.

Sistem telekomunikasi seluler pada generasi kedua menggunakan basis teknologi TD/LA dan

CDMA. Sistem yang menggunakan TDMA adalah IS-136 dan GSM. Rancangan utama dari

sistem ini adalah untuk mendukung aliran suara berbentuk circuit-switched. Pada

perkembangannya sistem ini mampu pula mendukung paket data circuit-switched dan layanan

pesan dengan menggunakan Short Message Service (SMS). Teknologi lainnya pada 2G adalah

IS-95 atau Narrowband CDMA dan CDMA.

Generasi Transisi (2.5G)

45

Page 46: Yulian Hasibuan.docx

Beberapa teknologi data yang berada pada posisi transisi telah dikembangkan dalam

rangka mendapatkan kecepatan transfer data yang lebih tinggi sesegera mungkin dengan biaya

impelementasi yang lebih murah. Hal ini karena implementasi teknologi 3G memerlukan waktu

yang cukup lama dan biaya yang sangat besar. Teknologi-teknologi ini pada umumnya

dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan dari sistem standar pada 2G dimana

implementasinya diperlakukan sebagai proses upgrade terhadap jaringan 2G. Hal ini

menyebabkan teknologi-teknologi ini di kelompokkan sebagai teknologi 2.5G. Sistem berbasis

teknologi CDMA pada generasi 2.5G meliputi teknologi IS-96 yang telah memberikan kecepatan

lebih tinggi. Sistem berteknologi TDMA pada generasi 2.G meliputi High Speed Circuit Swithed

Digital (HSCSD), 1xEV dan General Packet Radio Service (GPRS). Teknologi-teknologi

tersebut awalnya dikembangkan untuk GSM, tetapi kemudian diadopsi juga oleh badan

standarisasi IS-136. Selain GPRS, teknologi lainnya adalah IS-95B dan 1S-95C yang merupakan

pengembangan dari CDMA.

Generasi Ketiga (3G)

Pada tahun 1985, International Telecommunication Union (ITU) menentukan versi untuk

suatu sistem seluler generasi ketiga (3G), pada saat pertama disebut Future Public Land Mobile

Telecommunication System (FPLMTS) dan kemudian dinamai International Mobile

Telecommunication-2000 (IMT-2000). ITU menyusun tujuan dari proyek IMT-2000 dan

mengalokasikan rentang frekwensi global.

Generasi Ketiga (4G)

Untuk meningkatkan kecepatan akses data yang tinggi dan full mobile maka standar IMT-

2000 di tingkatkan lagi menjadi 10Mbps,301Mbps dan 100Mbps yang semula hanya 2Mbps pada

layanan 3G. Kecepatan akses tersebut didapat dengan menggunakan teknologi OFDM

(Orthogonal Frequency Division Multiplexing) dan Multi Carrier. Di Jepang layanan generasi

keempat ini sudah di implementasikan.

46

Page 47: Yulian Hasibuan.docx

BAB. XIII PENGANTAR TEKNIK CATU DAYA

A. Komposisi perangkat sistem catu daya telekomunikasi

Komposisi perangkat Rectifier terdiri dari :

o Mains supply (pin).

o Diesel Genset untuk cadangan caturan input tegangan AC O Distribusi Instalasi listrik.

o AVR menstabilkan input tegangan AC.

o Rectifier mengubah tegangan AC menjadi DC.

o Inserter mengubah satuan DC menjadi AC no-break.

o Batere sebagai cadangan satuan tegangan DC bila rectifier mati.

o (Grounding sister).

o Air Conditioning.

o FAP (Fire Alarm Protection)

B. SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK

Pembagian daya listrik

Pembagian sumber daya listrik utama ke kelompok beban tergantung klasifikasi beban

PENGATURAN TEGANGAN (REGULATION)

Menstabilkan tegangan listrik sebelum disuplay ke beban

47

Page 48: Yulian Hasibuan.docx

PENGUBAHAN (CONVERTER)

Mengubah sumber tegangan AC-DC, DC-AC, DC-DC sesuai sistem beban

PENYIMPANGAN (ACCUMULATION)

C. KONFIGURASI INSTALASI MEKANIKAL ELEKTRIKAL

JENIS PERANGKAT INTALASI M.E

SOURCE

PANEL HUBUNG BAGI

PENGANTAR

PEMUTUS PENGHUBUNG

SISTEM PROTEKSI

INDIKATOR

LOAD

D. SOURCE PLN

TEGANGAN MEDIUM/TINGGI

Untuk kosumsi gedung telekomunikasi dengan daya listrik diatas 50KVA, memerlukan trafo

tersendiri dengan output tegangan 220/380V.

TEGANGAN RENDAH

48

Page 49: Yulian Hasibuan.docx

Untuk kebutuhan data kurang dari 50KVA disambungkan langsung dengan tegangan rendah 220-

380V.

E. PENGERTIAN D/G

PENGERTIAN JUMLAH CC DALAM MESIN

Jumlah CC mesin adalah Jumlah Volume langkah Torak diukur didalam silinder yang merupakan

perkalian antara Luas penampang silinder dengan panjang langkah Torak.

Untuk setiap silinder : V = 1/4 X D2 X S

Untuk mesin dengan jumlah silinder = n maka : V = Z D2 X S

Dimana :

D = Diameter silinder (cm)

49

Page 50: Yulian Hasibuan.docx

S = Langkah torah

n = jumlah silinder

F. GENERATOR

Prinsip Generator

Bila suatu penghantar listrik yang merupakan bagian dari sirkuit tertutup digerakkanm di dalam

medan magnet, maka di dalamnya akan dibangkitkan gaya motor listrik (gaya elektro motor =

GML/EMF).

Dapat disimpulkan bahwa syarat terjadinya listrik :

Adanya magnet yang menghasilkan medan magnet exitasi, penghantar listrik yang biasanya

berupa kumparan dan adanya gerakan berupa kecepatan putaran yang konstan mendorong garis-

garis gaya medan magnet oleh penghantar tersebut.

G. KECEPATAN PUTAR DAN FREKUENSI

Frequensi (Hz) ditentukan oleh kecepatan putar motor dan jumlah kutub magnet yang

membentuk sistem medan magnet exitasi utama dari generator di Indonesia dan Eropa kecepatan

frequensi listrik = 50 Hz.

Di AS kecepatan frekuensi listrik = 60 Hz.

H. SIRKIT PANEL HUBUNGAN BAGI

1. PHB BERDIRI SENDIRI.

2. PHB DENGAN INPUT/OUTPUT DILENGKAPI FUSE DAN SANGKAR.

50

Page 51: Yulian Hasibuan.docx

3. PHB DICATU PUB LAIN TANPA SAKLAR INPUT/OUTPUT.

4. PHB DICATU PHB LAIN DENGAN SAKLAR INPUT/OUTPUT.

51

Page 52: Yulian Hasibuan.docx

I. IDENTIFIKASI WARNA KABEL

Penghantar 3 fasa

Fasa R/U/X : warna merah.

Fasa S/V/Y : warna kuning.

Fasa T/W/Z : warna hitam.

Penghantar Netral : warna biru.

Penghantar Ground : warna loreng hijau kuning.

IDENTIFIKASI WARNA KABEL

SISTEM PROTEKSI INSTALASI M.E

Proteksi dipasang agar unjuk kerja sistem M.F. sesuai fungsinya pengamanan instalasi :

52

Page 53: Yulian Hasibuan.docx

A. PEMUTUS/SEKERING/FUSE/MCB/RCCB.

B. SISTEM GROUNDING.

C. SPARK GAP, ARESTER & VARISTOR.

PROTEKSI EKSTERNAL

PROTEKSI EKSTERNAL GROUNDING MELIPUTI :

AIR TERMINAL/FINAL.

Berfungsi menerima sambaran petir langsung.

DOWN CONDUCTOR.

Berfungsi menyalurkan/menghantarkan arus petir dari final ke sistem pertahanan.

SISTEM PERTAHANAN.

Berfungsi membuang, menetralkan arus petir dengan aman ke tanah.

PROTEKSI INTERNAL

PROTEKSI INTERNAL GROUNDING MELIPUTI :

EQUIFOTENSIAL BONDING (EB).

Berfungsi : mengurangi dan menghilangkan beda potensial akibat sambaran petir.

PERISAUSHIELDING.

Berfungsi : mencegah induksi dan radiasi melalui medium udara ke peralatan/kabel.

ARESTER.

Berfungsi : sebagai pemotong pulsa untuk mencegah masuknya pulsa transient petir secara

konduksi melalui kabel/penghantar.

53

Page 54: Yulian Hasibuan.docx

LIGHTNING ARESTER.

Berfungsi : sebagai pemotong pulsa arus transient petir.

Keadaaan normal lightning arester sebagai isolator, pada saat arus transient masuk arester segera

menjadi konduktor yang baik dengan membypass arus petir ke ground setelah membebaskan arus

transient segera berubah menjadi isolator tanpa menyebabkan arus daya membuka/menjatuhkan

fuse/circuit breaker.

Perbedaan jenis arester terletak dalam cara mengubah dirinya menjadi isolator, harga hesaran

arus kilat yang dapat dipotong dan tegangan surge yang diijinkan pada terminalnya.

J. FUNGSI RECTIFIER

Mengubah satuan input AC meliputi satuan output DC yang sesuai dengan karakteristik beban

memelihara kapasitas baterai dengan fasilitas pengisian kembali (Recharge Batere), Pengisian

Kompensasi Self Discharge (Floating Charge), Pengisian Penyesuaian (Equalizing Charge)

memberikan satuan tegangan DC yang aman terhadap beban yang berubah-ubah menjamin untuk

mensuplai arus ke beban dari 0% s/d 100% IN.

54

Page 55: Yulian Hasibuan.docx

FUNGSI RECTIFIER

1. Mengubah tegangan input arus bolak-balik (AC) menjadi tegangan arus searah (DC) yang

sesuai dengan karakteristik beban.

2. Menjaga kapasitas batre agar selalu dalam kondisi full charge.

INVERTER

Berfungsi mengubah satuan DC menjadi AC secara kontinyu menyatu beban yang tidak boleh

terputus (no-break) suplai powernya sistem operasi : off line dan on line.

Jenis UPS :

1. On Line UPS

2. Off Line UPS

Elemen utama UPS :

55

Page 56: Yulian Hasibuan.docx

1. Rectifier

2. Inverter

3. Batre

4. Stataic Bypass Switch

KARAKTERISTIK BATRE

Tegangan tiap sel batre :

Tegangan Nominal = 2 v/cell. Tegangan ini adalah tegangan dari sel batere sel itu sendiri tanpa

dihubungkan dengan rectifier/beban.

Tegangan Trickle/Boating = 2,15-2,25 v/cell. Tegangan ini dimaksudkan untuk pengisian

kompensasi dari self discharge.

Tegangan Charge/Equalizing = 2,23-2,4 v/cell. Digunakan untuk pengisian batere, bila

kapasitasnya dibawah normal.

Tegangan Initial/Pengisian awal = 2,6-2,7 v/cell. Digunakan untuk batere baru/baru diperbaiki.

CIRI-CIRI BATERE KONDISI PENUH

Timbulnya gelembung-gelembung gas heterogen (gassing) pada setiap elektroda.

Indikasi warna elektroda-elektroda : positif warna coklat tua-elektroda negatif warna abu-abu

(warna timbel).

Setelah tiga kali pengukuran dalam selang waktu 12

jam s/d 1 jam.

LOAD CLASIFICATION

Non esential LOAD (Beban AC tidak penting).

Apabila catuan AC terputus untuk waktu yang lama, beban AC dalam kategori ini tidak

menyebabkan terputusnya pada pelayanan telekomunikasi seperti lampu penerangan. Air

Conditioning untuk kepentingan umum.

Esential LOAD (Beban AC penting).

Load didalam kategori ini apabila catuan AC putus, untuk sementara waktu tidak akan

mengganggu terhadap pelayanan telekomunikasi sehingga harus ada catuan cadangan.

a. Beban AC yang tidak boleh terputus sistem (No Break System) Esensial load.

NON ESENSIAL LOAD

56

Page 57: Yulian Hasibuan.docx

Pemutusan catuan listrik tidak mengalami kerugian penggunaan sesuai dengan kebutuhan tidak

berhubungan langsung dengan alat produksi.

ESENSIAL LOAD

Memerlukan catuan secara terus menerus.

Sebagai alas produksi yang vital.

Apabila terjadi pemutusan listrik timbul kerugian materil/non materil.

Service terganggu.

AIR CONDITIONING

REFRIGERASI :

Suatu proses pengambilan panas/kalor dari obyek yang akan didinginkan, sehingga mencapai

suatu kondisi/temperatur yang diinginkan.

Teknik pendingin, meliputi :

a. Refrigeration

b. Air Conditioning

Dasar AC Split adanya kebutuhan dan beberapa ruangan kerja berdekatan yang perlu

dikondisikan dan perlunya efisiensi biaya serta aktivitas dari pengkondisian ruangan itu sendiri.

Faktor-faktor yangn mempengaruhi keadaan suatu ruang :

a. Suhu/Temeperatur.

b. Kelembapan udara (humidity).

c. Distribusi udara.

d. Kebersihan udara.

BLOK DIAGRAM AC SPLIT

57