anis yulian kti

71
HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP KEADAAN PSIKOLOGI IBU MENOPAUSE DI DESA WONOSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGU KABUPATEN KEDIRI KARYA TULIS ILMIAH Oleh : ANIS YULIAN LESTARI NIM. 0502200004 DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MALANG JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI KEBIDANAN KEDIRI TAHUN 2008

Upload: zaki-mubarak

Post on 12-Aug-2015

264 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Anis Yulian Kti

HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP KEADAAN PSIKOLOGI IBU MENOPAUSE DI DESA WONOSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGU

KABUPATEN KEDIRI

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

ANIS YULIAN LESTARI

NIM. 0502200004

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MALANG

JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI KEBIDANAN KEDIRI

TAHUN 2008

Page 2: Anis Yulian Kti

HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP KEADAAN PSIKOLOGI IBU MENOPAUSE DI DESA WONOSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGU

KABUPATEN KEDIRI

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

ANIS YULIAN LESTARI

NIM. 0502200004

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Pendidikan Ahli Madya Kebidanan

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MALANG

JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI KEBIDANAN KEDIRI

TAHUN 2008

Page 3: Anis Yulian Kti

LEMBAR PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP KEADAAN PSIKOLOGI IBU MENOPAUSE DI DESA WONOSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGU

KABUPATEN KEDIRI

Oleh :

ANIS YULIAN LESTARI NIM. 0502200004

Telah disetujui untuk diseminarkan

Pembimbing I : Dwi Estuning Rahayu, S.Pd, S.Kep.Ners Tanggal : NIP. 140 238 845 Pembinbing II : Indah Rahmaningtyas, S.Kp, M.Kes Tanggal : NIP. 140 238 270

Page 4: Anis Yulian Kti

LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP KEADAAN PSIKOLOGI IBU MENOPAUSE DI DESA WONOSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGU

KABUPATEN KEDIRI

Oleh :

ANIS YULIAN LESTARI NIM : 050220004

Telah Dipertahankan di Depan Tim Penguji

Pada Tanggal 6 Agustus 2008 Susunan Tim Penguji

( INDAH RAHMANINGTYAS, S.Kp, M.Kes) ( ) NIP : 140 238 270 Tanda Tangan Penguji I ( KOEKOEH HARDJITO, S.Kep.Ners, M.Kes ) ( ) NIP : 140 310 099 Tanda Tangan Penguji II ( DWI ESTUNING RAHAYU, S.Pd, S.Kep.Ners ) ( ) NIP : 140 238 845 Tanda Tangan Penguji III

Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Malang, tanggal Agustus 2008

Mengetahui

Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Depkes Malang

SURACHMINDARI, S.ST.M.Pd NIP : 140 114 079

Page 5: Anis Yulian Kti

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh sebutan Profesional Ahli

Madya Kebidanan di suatu Politeknik Kesehatan, dan sepanjang pengetahuan saya

juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh

orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan

dalam daftar pustaka.

Dan apabila terdapat karya maupun pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain, selain dari daftar pustaka, saya bersedia menerima

sanksi dari institusi.

Kediri, Agustus 2008

Anis Yulian Lestari 0502200004

Page 6: Anis Yulian Kti

ABSTRAK

Hubungan Motivasi Intrinsik Dan Ekstrinsik Terhadap Keadaan Psikologi Ibu Menopause Di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri. 2008. Peneliti : Anis Yulian Lestari Pembimbing I : Dwi Estuning Rahayu S.Pd, S.Kep.Ners Pembimbing II : Indah Rahmaningtyas S.Kp, M.Kes Menopause merupakan suatu proses peralihan dari masa produktif menuju ke masa non produktif. Sehubungan dengan terjadinya menopause pada lansia maka biasanya hal itu diikuti dengan berbagai gejolak atau perubahan yang meliputi aspek fisik maupun psikologis yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan lansia tersebut. Motivasi atau dukungan informatif, emosional, penghargaan dan instrumental merupakan cara mengatasi gangguan psikologis pada ibu yang mengalami menopause. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause. Desain Penelitian yang digunakan adalah korelasi cross sectional. Sampel penelitian adalah wanita menopause berusia 40 – 60 tahun yang bertempat tinggal di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri yang berjumlah 33 orang . Teknik sampling adalah Simple Random Sampling. Alat ukur yang digunakan adalah angket yang bersifat tertutup. Analisa data menggunakan Fisher Probability Exact Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) sebagian besar responden mempunyai motivasi tinggi (2) sebagian besar responden mempunyai psikologi yang baik (3) dari analisa data didapatkan tidak ada hubungan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause. Peneliti memberikan saran perlu ditingkatkannya kegiatan konseling dan penyuluhan oleh tenaga kesehatan setempat tentang menopause, perubahan – perubahan yang terjadi dan cara mengatasi perubahan – perubahan tersebut sehingga wanita menopause Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri dapat menjalani masa tuanya dengan perasaan lebih tenang. Kata Kunci : Motivasi, Menopause, Psikologi

Page 7: Anis Yulian Kti

ABSTRACK

THE RELATION OF INTRINSIC AND EXTRINSIC MOTIVATION TO THE PSYCHOLOGY CONDITION OF MENOPAUSE MOTHER IN WONOSARI VILLAGE WORKING AREA PUBLIC HEALTH CENTRE PAGU KEDIRI REGENCY. 2008. Researcher : Anis Yulian Lestari Counselor I : Dwi Estuning Rahayu S.Pd, S.Kep.Ners Counselor II : Indah Rahmaningtyas S.Kp, M.Kes Menopause was a transform process from the productive period to the non productive one. Due to the menopause to old people so it was usually followed by various kind of desire or change which involued physic and psychology aspect which could influence various kind of the old people life. Motivation or informative support, emotional, reward and instrumental represented the way to overcome the psychology disturbance to mothers who experienced menopause. The research purpose was to analyze the relation of intrinsic and extrinsic motivation to the psycology condition of menopause. The design which was used was cross sectional correlation. The sample was the menopause women from 40 up to 60 years old which lived in Wonosari Village Working Area Public Health Centre Pagu Kediri Regency with number 33 people. The technique of sampling was Simple Random Sampling. The measure instrumen which was used was the close questionaire. Analyzing data was using Fisher Probability Exact Test. The result showed that : (1) most of the respondents had the high motivation (2) most of the respondents had the good psychology (3) from analyzing data was obtained there was no relation of the intrinsic and extrinsic motivation to the psychology condition of menopause mother. The researcher gave suggestion that it needed to increase the guidance and counselling activities by the health staffs locally about menopause, the change which occurred and the way to overcome the change so that the menopause mothers in Wonosari Village Working Area Public Health Centre Pagu Kediri Regency could experienced their old period with the more comfort. Key Words : Motivation, Menopause, Psycology.

Page 8: Anis Yulian Kti

HALAMAN PERSEMBAHAN

Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat.

Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras.

Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu kesiapan.

(Thomas A. Edison)

Karya kecil ini kupersembahkan untuk a. Allah SWT atas semua berkah dan

keagunganNya.Menciptakan jalan hidup yang indah bagi setiap umatNya

b. Bapak dan ibuku, terima kasih atas segala kasih sayang, cinta , doa serta dukungannya. Tanpa kalian aku tidak akan pernah bisa tetap berdiri tegak sampai saat ini.

c. Kakakku satu-satunya di dunia ini. Thanks buangeet bantuannya, maaf kalo selalu ngrepotin, tapi kalau bukan kakak siapa lagi ???

d. B~Young “Smile is the shortest distance between two people”.So make me keep smile,,,,,,,,,

e. My friend : F-B , -K , π2n , @- . Ketika tiba saat perpisahan janganlah kalian berduka, sebab apa yang paling kalian kasihi darinya mungkin akan nampak lebih nyata dari kejauhan - seperti gunung yang nampak lebih agung terlihat dari padang dan dataran.

f. MIORI 05 .You have to endure caterpillars if you want to see butterflies (Antoine De Saint).

Sukses tidak diukur dari posisi yang dicapai seseorang dalam hidup, tapi dari kesulitan-kesulitan yang berhasil diatasi ketika berusaha meraih sukses

(Booker T Washington)

Page 9: Anis Yulian Kti

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkat, rahmat dan hidayahNya

sehingga penulis mampu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul

“Hubungan Motivasi Intrinsik Dan Ekstrinsik Terhadap Keadaan Psikologi Ibu

Menopause di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten

Kediri”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan Program Pendidikan Ahli Madya Kebidanan Politeknik Kesehatan

Malang Program Studi Kebidanan Kediri.

Penulis menyadari adanya kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan

Karya Tulis Ilmiah ini, namun berkat bantuan, bimbingan serta dorongan dari

semua pihak akhirnya semua dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan

ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang

terhormat :

1. Ibu Isnaeni DTN, SKM, M.Kes selaku Direktur Politeknik

Kesehatan Malang.

2. Ibu Hj. Temu Budiarti, S.Pd, M.Kes selaku Ketua Program

Studi Kebidanan Kediri.

3. Bapak Koekoeh Hardjito, S.Kep.Ners, M. Kes selaku

Koordinator Karya Tulis Ilmiah.

4. Ibu Dwi Estuning Rahayu, S.Pd, S.Kep.Ners selaku

pembimbing I yang telah memberikan bimbingan secara

optimal kepada penulis.

Page 10: Anis Yulian Kti

5. Ibu Indah Rahmaningtyas, S.Kp, M.Kes selaku pembimbing

II yang telah memberikan bimbingan secara optimal kepada

penulis.

6. Kepala Puskesmas Pagu beserta staf yang telah memberikan

ijin untuk penelitian.

7. Kepala Desa Wonosari Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri

yang telah memberikan ijin dan membantu pelaksanaan

penelitian.

8. Bapak, Ibu Dosen Prodi Kebidanan Kediri yang telah

memberikan ilmu pengetahuan yang sangat berharga.

9. Rekan – rekan se-almamater dan seperjuangan atas perhatian,

dukungan dan sarannya.

10. Semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan dan

moral maupun materi yang tidak dapat disebutkan satu

persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih

jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat

diharapkan demi kesempurnaan penulisan yang akan datang.

Akhir kata semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Kediri, Agustus 2008

Penulis

Page 11: Anis Yulian Kti

DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................. i

Lembar Persetujuan.......................................................................................... ii

Lembar pengesahan.......................................................................................... iii

Pernyataan Keaslian ........................................................................................ iv

Abstrak ............................................................................................................ v

Kata Pengantar ................................................................................................. vi

Daftar Isi .......................................................................................................... viii

Daftar Tabel ..................................................................................................... x

Daftar Gambar ................................................................................................. xi

Daftar Lampiran............................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

1.7. Latar Belakang .................................................... 1

1.8. Rumusan Masalah ............................................... 3

1.9. Tujuan Penelitian ................................................ 3

1.10. Manfaat Penelitian .............................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Motivasi ...................................................................... 5

2.2 Konsep Menopause .................................................................. 10

2.3 Konsep Psikologi ..................................................................... 14

2.4 Kerangka Konsep .................................................................... 21

2.5 Hipotesis ................................................................................. 22

Page 12: Anis Yulian Kti

BAB III METODE PENELITIAN

1.1 Desain Penelitian ................................................................................ 23

1.2 Populasi, Sampel Dan Sampling ........................................................ 23

1.3 Kriteria Sampel .................................................................................. 24

1.4 Variabel Penelitian ............................................................................. 25

1.5 Definisi Variabel ................................................................................ 25

1.6 Tempat Dan Waktu Penelitian ........................................................... 27

1.7 Prosedur Pengumpulan Data .............................................................. 28

1.8 Alat Ukur Penelitian ........................................................................... 29

1.9 Analisa Data Dan Pengolahan Data ................................................... 29

1.10 Etika Penelitian ...................................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian ....................................................................... 33

2. Pembahasan ............................................................................. 35

BAB V PENUTUP

- Kesimpulan .................................................................................... 41

- Saran............................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 13: Anis Yulian Kti

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ....................................................................... 27

Tabel 3.2 Tabulasi silang 2x2 ......................................................................... 31

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hubungan Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Terhadap Keadaan Psikologi Ibu Menopause ................ 34

DAFTAR GAMBAR

Page 14: Anis Yulian Kti

Gambar 2.1 Kerangka konsep hubungan motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause ............................... 21 Gambar 4.1 Diagram Pie Distribusi Presentase Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Ibu Menopause .......................................................... 33 Gambar 4.2 Diagram Pie Distribusi Presentase Keadaan Psikologi Ibu Menopause .................................................................................. 34

DAFTAR LAMPIRAN

Page 15: Anis Yulian Kti

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 2 Informasi Penelitian

Lampiran 3 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 4 Kisi – Kisi Angket

Lampiran 5 Lembar Angket

Lampiran 6 Tabulasi Data Penelitian

Lampiran 7 Jadwal Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 8 Lembar Konsultasi

BAB I

Page 16: Anis Yulian Kti

PENDAHULUAN

1.11 Latar Belakang

Menopause merupakan suatu tahap dimana wanita tidak lagi

mendapatkan siklus menstruasi yang menunjukkan berakhirnya kemampuan

wanita untuk bereproduksi. Ketika menopause siklus yang tidak menentu

dapat terjadi sewaktu-waktu dan bukan hal yang aneh jika menstruasi tidak

datang selama beberapa bulan (Zainuddin Kuntjoro, 2007).

Di Indonesia jumlah wanita yang telah mengalami menopause telah

mencapai 30 juta orang, sementara di Jawa Timur mencapai 5 juta orang yang

berarti merupakan angka yang cukup tinggi (Jatim, 2005).

Secara normal wanita akan mengalami menopause antara 40 tahun

sampai 50 tahun (Zainuddin Kuntjoro, 2007). Umur waktu terjadinya

menopause dipengaruhi oleh keturunan, kesehatan umum, dan pola kehidupan.

Ada kecenderungan dewasa ini untuk terjadinya menopause pada umur yang

lebih tua (Prawirohardjo, 1999 : 130).

Seorang wanita yang mencapai umur sekitar 45 tahun mengalami

penuaan indung telur, sehingga tidak sanggup memenuhi hormon esterogen.

Sitem hormonal seluruh tubuh mengalami kemunduran dalam mengeluarkan

hormon. Perubahan pengeluaran hormon menyebabkan berbagai perubahan

pada fisik dan psikis (Manuaba, IBG, 1999 : 188). Fisik mengalami

ketidaknyamanan seperti rasa kaku dan linu yang dapat terjadi secara tiba-tiba

disekujur tubuh. Misalnya pada kepala, leher dan dada bagian atas. Kadang-

1

Page 17: Anis Yulian Kti

kadang rasa kaku ini dapat diikuti dengan rasa panas atau dingin, pening,

kelelahan, jengkel, resah, cepat marah dan berdebar-debar.

Beberapa gejala psikologis yang menonjol ketika menopause adalah

mudah tersinggung, sukar tidur, tertekan, gugup, kesepian, tidak sabar, tegang

(tension), cemas dan depresi. Ada juga lansia yang kehilangan harga diri

karena menurunnya daya tarik fisik dan seksual mereka tidak dibutuhkan oleh

suami dan anak-anak mereka serta kehilangan ferminitas karena fungsi

reproduksi yang hilang. Aspek psikologis yang terjadi pada lansia atau wanita

menopause sangat penting peranan dalam kehidupan sosial lansia terutama

dalam menghadapi masalah-masalah (Zainuddin Kuntjoro, 2007).

Untuk menghindari perubahan dan gejolak jiwa menghadapi

klimakterium sampai senium berdasar atas keharmonisan keluarga dan saling

pengertian. Di tengah keluaraga yang harmonis kesiapan menerima proses

penuaan makin besar tanpa menghadapi gejolak klinis yang berarti (Manuaba,

IBG, 1999 ; 192). Motivasi atau dukungan informatif, emosional, penghargaan

dan instrumental merupakan cara mengatasi gangguan psikologis pada ibu

yang mengalami menopause (Nisa, 2007).

Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 10-13 Maret

di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri dari

1843 jumlah penduduk wanita didapatkan 569 wanita usia 40-60 tahun dan

164 orang diantaranya sudah menopause, kemudian dilakukan wawancara

dengan 10 orang dari jumlah tersebut tentang keadaannya sekarang dalam

menjalani masa tua. Diantara 10 orang, 7 orang mengatakan mendapatkan

Page 18: Anis Yulian Kti

dukungan dari keluarganya sehingga mereka merasa baik – baik saja dalam

menjalani masa tuanya, 3 orang lainnya mengatakan kurang baik karena

mereka harus menjalani kehidupannya sendiri dan memenuhi kebutuhan

hidupnya seorang diri. Dari data tersebut peneliti ingin mengetahui adakah

hubungan motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu

menopause di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten

Kediri.

1.12 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut di atas, dapat

dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

Adakah hubungan antara movitasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan

psikologi ibu menopause?

1.13 Tujuan Penelitian

1.13.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara movitasi intrinsik dan ekstrinsik

terhadap keadaan psikologi ibu menopause.

1.13.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi motivasi intrinsik dan ekstrinsik ibu menopause.

2. Mengidentifikasi keadaan psikologi ibu menopause.

3. Meganalisa hubungan motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap

keadaan psikologi ibu menopause.

1.14 Manfaat Penelitian

Page 19: Anis Yulian Kti

1.14.1 Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengalaman secara langsung tentang

hubungan motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan

psikologis ibu menopause.

1.14.2 Bagi Tempat Penelitian

Diharapkan dapat menjadi masukan dalam memberikan informasi

tentang motivasi terhadap keadaan psikologis pada ibu menopause.

1.14.3 Bagi Institusi

Dapat digunakan sebagai bahan informasi dan bahan masukan untuk

mengembangkan penelitian selanjutnya.

Page 20: Anis Yulian Kti

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.6 Motivasi

2.6.1 Definisi Motivasi

2.6.1.1 Menurut Hanggard (1989), motivasi berasal dari bahasa latin

movere, berarti menimbulkan pergerakan. Motivasi

didefinisikan sebagai kekuatan psikologis yang mengerakkan

seseorang kearah beberapa jenis tindakan (Susan B. Bastian,

2002 : 134).

2.6.1.2 Motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang

mendorong dilakukannya suatu tindakan (action atau

activities) dan memberikan kekuatan (energy) yang mengarah

kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun

mengurangi ketidakseimbangan (Imam Mulyono, 2007).

2.6.1.3 Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang

secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu

tindakan dengan tujuan tertentu (Tim Penyusun Kamus Pusat,

2000 : 756).

2.6.1.4 Menurut Nancy Steverson (2001), motivasi artinya mendorong

untuk berbuat, beraksi (Sunaryo, 2004 : 143).

5

Page 21: Anis Yulian Kti

2.6.2 Teori-teori Motivasi

2.6.2.1 Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan)

Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow

pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia

mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu :

g. Kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa

lapar, haus, istirahat dan seks

h. Kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik

semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan

intelektual

i. Kebutuhan akan kasih sayang (love needs)

j. Kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada

umumnya tercermin dalam simbol-simbol status

k. Aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya

kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi

yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi

kemampuan nyata

Teori klasik “Maslow semakin digunakan, bahkan mengalami

koreksi”. Penyempurnaan atau koreksi tersebut terutama

diarahkan pada konsep hierarki kebutuhan yang dikemukakan

oleh Maslow.

Istilah “hierarki” dapat diartikan sebagai tingkatan atau secara

analogi berarti anak tangga. Logikanya ialah bahwa menaiki

3

Page 22: Anis Yulian Kti

suatu tangga berarti dimulai dengan anak tangga yang pertama,

kedua, ketiga, dan seterusnya. Jika konsep tersebut diaplikasi

pada pemuasan kebutuhan manusia, berarti seseorang tidak

akan berusaha memuaskan kebutuhan tingkat kedua sebelum

tingkat pertama terpenuhi.

2.6.2.2 Teori Herzberg (Teori Dua Faktor)

Teori yang dikembangkannya dikenal dengan “Model Dua

Faktor” dari motivasi, yaitu :

a. Faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong

berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber

dari dalam diri seseorang.

b. Faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor

bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku

seseorang dalam kehidupan seseorang.

2.6.2.3 Teori Victor H. Vroom (Teori Harapan)

Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat suatu hasil dari

yang ingin dicapai oleh seseorang dan perkiraan yang

bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil

yang diinginkannya itu.

2.6.2.4 Teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku

Menyatakan bahwa manusia cenderung untuk mengulangi

perilaku yang mempunyai konsekuensi menguntungkan dirinya.

Page 23: Anis Yulian Kti

2.6.2.5 Teori x dan y Donald Mc Gregor (Manusia baik dan jahat)

Teori ini menyatakan bahwa cara pandang seorang pemimpin

akan mempengaruhi caranya memotivasi bawahan.

Teori x : pemimpin menganggap bawahan tidak bisa dipercaya

dan tidak bertanggung jawab.

Teori y : pemimpin menganggap bawahan dapat dipercaya dan

bertanggung jawab (Imam Mulyono, 2007).

2.6.3 Jenis Motivasi

2.6.3.1 Jenis intrinsik

Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa

ada paksaaan atau dorongan orang lain, tetapi atas dasar

kemauan sendiri.

2.6.3.2 Jenis ekstrinsik

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar

individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan

dari orang lain atau lingkungan. Perilaku yang dilakukan

dengan motivasi ekstrinsik penuh dengan kekhawatiran,

kesangsian apabila tidak tercapai kebutuhan (Heri Purwanto,

1995 : 59).

2.6.4 Indikator untuk memahami motivasi individu

Motivasi individu dapat dilihat dari beberapa indikator,

diantaranya durasi, frekuensi, peristensi pada kegiatan, ketabahan,

Page 24: Anis Yulian Kti

keuletan dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan,

devosi dan pengorbanan untuk mencapai dengan kegiatan yang

dilakukan, tingkat kualifikasi prestasi atau produk (out put) yang

dicapai dari kegiatan yang dilakukan dan arah sikap terhadap sasaran

kegiatan (Aribowo Prijosaksono, 2007).

2.6.5 Jenis motivator

Menurut Abraham C. Dan Shanley F (1997), jenis motivator

secara umum adalah uang, penghormatan, tantangan, pujian,

kepercayaan atasan, lingkungan kerja yang menarik, jam kerja yang

fleksibel, persahabatan, pengakuan, penghargaan, kemandirian,

lingkungan yang kreatif, bonus/hadiah, ucapan terima kasih dan

keyakinan dalam bekerja (Sunaryo, 2004 : 144).

2.6.6 Cara memotivasi

Ada beberapa cara yang dapat diterapkan untuk memotivasi

seseorang, yaitu :

2.6.6.1 Memotivasi dengan kekerasan (motivating by force)

Yaitu cara memotivasi dengan menggunakan ancaman

hukuman atau kekerasan

2.6.6.2 Memotivasi dengan bujukan (motivating by enticement)

Yaitu cara memotivasi dengan bujukan atau memberi hadiah

Page 25: Anis Yulian Kti

2.6.6.3 Memotivasi dengan identifikasi (motivating by indentification

or eg-involment)

Yaitu dengan menanamkan kesadaran sehingga individu

berbuat sesuatu karena adanya keinginan yang timbul dari

dalam dirinya sendiri (Sunaryo, 2004 : 145-146).

2.7 Menopause

2.7.1 Definisi Menopause

2.7.1.1 Secara medis istilah menopause mengandung arti berhentinya

masa menstruasi, bukan istirahat (Zainuddin Kuntjoro, 2007).

2.7.1.2 Menopause ialah haid terakhir atau saat terjadinya haid

terakhir (Prawirohardjo, Sarwono, 1999 : 130).

2.7.1.3 Menopause adalah waktu dari kehidupan seorang wanita saat

masa haidnya berakhir (Hacker, Neville F. 2001 : 589).

2.7.1.4 Menopause adalah fase dimana produksi estrogen berkurang

dan tidak terjadi haid lagi (Ali Baziad, 2003).

2.7.2 Faktor yang mempengaruhi menopause

Faktor genetik kemungkinan berperan terhadap usia menopause.

Baik usia menarche, melahirkan pada usia muda, maupun berat badan

tidak terbukti mempercepat datangnya menopause. Wanita kembar

dizigot atau wanita dengan siklus haid memendek memasuki

menopause lebih awal jika dibandingkan dengan wanita yang

memiliki siklus haid normal. Memasuki usia menopause lebih awal

dijumpai wanita dengan sosio ekonomi rendah dan pada wanita yang

Page 26: Anis Yulian Kti

hidup pada ketingian > 4000 m. Wanita multipara dan wanita yang

banyak mengkonsumsi daging, atau minum alkohol akan mengalami

menopause lebih lambat (Ali Baziad, 2003 : 5).

2.7.3 Usia menopause

2.7.3.1 Pada usia antara 56-60 tahun (Manuaba, IBG.1999 : 90).

2.7.3.2 Pada sebagian besar wanita, menopause terjadi antara umur

50-55 tahun dan rata-rata pada umur 51 tahun, tetapi sebagian

wanita mencapai menopausenya pada dasawarsa keempat,

sementara sebagian kecil mungkin masih mengalami haid

hingga mereka berumur 60 tahunan (Hacker, Neville F. 2001 :

589).

2.7.3.3 Umur mulai terjadinya menopause pada wanita sangat

bervariasi, berkisar 40-60 tahun (Balispotcetak, 2003).

2.7.4 Perubahan-perubahan tubuh menjelang menopause

2.7.4.1 Perubahan pada organ reproduksi

a. Uterus mengecil

b. Tuba falopii : lipatan-lipatan tuba menjadi lebih pendek

c. Ovarium (indung telur) : menciut dan mengeras

d. Serviks (leher rahim) mengerut

e. Vagina (liang senggama) sekret vagina menjadi encer

f. Vulva (mulut kemaluan) jaringannya menipis

Page 27: Anis Yulian Kti

2.7.4.2 Perubahan tubuh lain sebagai dampak kurangnya estrogen

dan usia tua menjelang menopause

a. Dasar panggul kekuatan dan elastisitasnya menghilang

b. Anus : tonus spinger melemah dan menghilang

c. Vesika urinaria otot kandung kencing hilang.

d. Payudara : puting mengecil, mendatar dan mengendur.

2.7.4.3 Perubahan pada susunan ekstravaginal

a. Adipositas (penimbunan lemak)

b. Hipertensi (tekanan darah tinggi)

c. Hiperkolesterolemia (kolesterol darah tinggi)

d. Aterosklerosis (perkapuran dinding pembuluh darah)

e. Virilisasi (tumbuhnya rambut)

f. Osteopenia (pengurangan kadar mineral tulang) sampai

osteoporosis (pengeroposan tulang)

2.7.4.4 Beberapa keluhan fisik yang merupakan tanda dan gejala dari

menopause :

a. Ketidakteraturan siklus haid

b. Gejala rasa panas (hot flushes)

c. Kekeringan vagina

d. Perubahan kulit

e. Keringat di malam hari

f. Sulit tidur

g. Perubahan mulut

Page 28: Anis Yulian Kti

h. Badan menjadi gemuk

i. Penyakit

Meningkatkannya kemungkinan terjadi penyakit jantung,

pembuluhan darah serta hilangnya mineral dan protein di

dalam tulang (osteoporosis)

j. Keluhan-keluhan lain :

Rasa kedinginan, berdebar, migrain, nyeri otot, nyeri

pinggang, mudah terangsang, keputihan, gatal pada

vagina, libido menurun, keropos tulang, gangguan

sirkulasi, kenaikan kolesterol adipositas (Zainuddin

Kuntjoro, 2007).

2.2.5 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap gejala-gejala klimakterium :

2.2.5.1 Faktor psikis

Berhubungan dengan kadar estrogen, gejala yang

menonjol adalah berkurangnya tenaga dan gairah,

berkurangnya konsentrasi dan kemampuan akademik,

timbulnya perubahan emosi seperti mudah tersinggung, susah

tidur, rasa kesunyian, ketakutan keganasan, tidak sabar lagi,

dan lain-lain.

2.2.5.2 Faktor sosial

Apabila faktor-faktor sosial cukup baik, akan

mengurangi beban fisiologis.

Page 29: Anis Yulian Kti

2.2.5.3 Faktor budaya dan lingkungan

Pengaruh budaya dan lingkungan sudah dibuktikan

sangat mempengaruhi wanita untuk dapat atau tidak dapat

menyesuaikan diri dengan fase klimaterium ini.

2.2.5.4 Faktor lain

Wanita yang belum menikah, wanita karier, baik yang

sudah atau belum berumah tangga, umur haid pertama yang

terlambat berpengaruh terhadap keluhan-keluhan klimaterium

(Pakasi, L.S, 2002 : 16).

2.8 Psikologi

2.8.1 Definisi Psikologi

2.8.1.1 Psikologi berasal dari 2 kata bahasa Yunani, yaitu psyche yang

berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah

psikologi berarti ilmu tentang jiwa atau ilmu jiwa (Kuntjojo,

2005 : 1).

2.8.1.2 Psikologi adalah ilmu yang berkaitan dengan proses mental,

baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada

perilaku. Psikologis berarti berkenaan dengan psikologi,

bersifat kejiwaan (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2002 :

901).

Page 30: Anis Yulian Kti

2.8.2 Fungsi Psikologi

2.8.2.1 Fungsi deskriptif

Adalah fungsi psikologi dalam menggambarkan obyek

formalnya, yaitu perilaku manusia secara lengkap, detail dan

jelas.

2.8.2.2 Fungsi prediktif

Adalah fungsi membuat perkiraaan mengenai perilaku apa

yang akan terjadi kemudian berdasarkan yang telah dan yang

sedang terjadi.

2.8.2.3 Fungsi pengendali

Adalah fungsi psikologi untuk mengarahkan perilaku-perilaku

manusia pada yang diharapkan dan menjauhkan perilaku-

perilaku manusia dari yang tidak diharapkan (Kuntjoro, 2005 :

5 – 6).

2.8.3 Psikologi Menopouse

2.8.3.1 Keluhan psikologis yang merupakan tanda dan gejala

menopause :

a. Ingatan menurun

b. Kecemasan

c. Mudah tersinggung

d. Stress (Zainuddin Kuntjoro, 2007)

Page 31: Anis Yulian Kti

2.8.3.2 Gangguan psikologi pada ibu yang mengalami menopause

Menurut kartini (1992) beberapa gangguan yang bisa terjadi

adalah :

a. Depresi Menstrual

Depresi merupakan manifestasi dari kepedihan hati dan

kekecewaan bahwa wanita yang bersangkutan menjadi

kurang lengkap dan sempurna disebabkan oleh berhentinya

fungsi reproduksi dan haid.

Cara mengatasi gangguan psikologis yang berhubungan

dengan depresi menstrual yaitu :

1. Dukungan Informatif

a) Memberikan konseling khusus berhentinya haid

adalah hal yang fisiologis dan akan dialami oleh

semua wanita.

b) Memberikan nasehat agar wanita tersebut mau dan

menerima siklusnya.

c) Memberikan nasehat agar dapat menerima

keadaanya dengan lapang dada.

d) Memberikan informasi agar selalu

mengkomunikasikan setiap masalah atau perubahan

yang terjadi pada suaminya.

Page 32: Anis Yulian Kti

e) Memberikan nasehat untuk mencari lebih banyak

tentang hal yang dihadapi melalui media cetak,

elektronik dan lain – lain.

f) Memberi nasehat untuk mencari dukungan spiritual.

g) Memberi contoh – contoh pengalaman positif

tentang wanita menopause.

h) Menganjurkan untuk berolahraga.

i) Memberi latihan penanganan stress.

j) Memberi nasehat untuk konsultasi ke dr. Obgyn

atau psikolog bila perlu.

2. Dukungan Emosional

a) Mempunyai rasa empati terhadap hal yang dialami

oleh wanita menopause.

b) Melibatkan

anggota keluarga terutama suami dalam memahami

kondisi istrinya.

c) Memberikan

perhatian dan kepedulian kepada wanita tersebut.

d) Menciptakan lingkungan keluarga yang nyaman,

tenang, harmonis dan saling pengertian.

3. Dukungan Penghargaan

a) Memberi penghormatan sehingga wanita tersebut

merasa dihargai.

Page 33: Anis Yulian Kti

b) Memberi dorongan atau support sehingga wanita

tersebut bisa percaya diri.

4. Dukungan Instrumental

a) Memberi bantuan tenaga terhadap apa yang

dibutuhkan oleh wanita menopause.

b) Memberi bantuan materi (yang diberikan keluarga).

b. Ide Delirius

Berisikan kegilaan, nafsu-nafsu petualangan. Cara

mengatasi gangguan psikologis yang berhubungan dengan

ide delirius, yaitu :

1. Memberi nasehat agar lebih mendekatkan diri pada

Tuhan.

2. Memberi nasehat mengembangkan pikiran atau ide yang

positif dalam hidup.

c. Masturbasi Klitoris

Timbul semacam seksual yang luar biasa hangat membara

dan sensitif sekali sehingga wanita tersebut melakukan

masturbasi klitoris (onani kletit). Cara mengatasi gangguan

psikologis masturbasi :

1. Memberi nasehat untuk memenuhi kebutuhan sex secara

sehat.

2. Memberi nasehat untuk konsultasi ke ahli kebidanan

untuk mendapat terapi.

Page 34: Anis Yulian Kti

3. Memberi konseling bahwa wanita menopause bisa

melakukan hubungan sex.

4. Mengkomunikasikan masalah pada suami dan

diharapkan suami mau membantu memecahkan

masalah, memberi dukungan kepada istrinya.

d. Aktifitas Hipomanis Semu

Wanita ini merasakan seolah-olah vitalitas kehidupannya

jadi bertambah. Cara mengatasi gangguan psikologis ini

yaitu :

1. Memberi nasehat agar aktivitas yang dilakukan dapat

mengarah ke hal-hal positif.

2. Mengisi kegiatan dengan memperdalam kebudayaan

atau bakat.

e. Gangguan psikologis lainnya, diantaranya insomia,

gangguan konsep diri dan infantile.

Cara mengatasinya adalah :

1. Kembangkan kebiasaan tidur dan manfaatnya, membaca

bacaan ringan, nonton TV, acara santai, musik yang

menyenangkan.

2. Makanlah jangan terlalu banyak atau kenyang dan

jangan kurang karena akan mengganggu tidur.

3. Atur kenyamanan diri, pastikan ruangan jangan terlalu

panas, dingin dan kamar harus bersih juga rapi.

Page 35: Anis Yulian Kti

4. Dapatkan udara segar, jangan tidur dengan selimut

menutupi kepala akan mengurangi oksigen dan

menambah karbondioksida yang dihirup.

5. Batasi minum atau cairan setalah jam 16.00 karena akan

buang air kecil waktu malam hari.

6. Jernihkan pikiran, cobalah menyelesaikan masalah pada

siang dan singkirkan semua kecemasan sebelum tidur.

7. Menunda jam tidur dan tidak tidur siang.

8. Mengerti dan menerima diri sendiri tulus ikhlas

merupakan fitrah dari Tuhan.

9. Aktifitas sosial dan agama dapat memberikan kepuasan

batin, memperkaya iman dan memberikan rasa berserah

diri kepada-Nya.

10. Ketenangan dalam keluarga yaitu adanya pengertian

dan dorongan anggota keluarga akan membantu

mengurangi gejala yang timbul, terasa ringan dan

membawa kebahagiaan.

11. Pengobatan dengan estrogen dan kombinasi

psikoterapi.(Nisa, 2007).

Page 36: Anis Yulian Kti

2.9 Kerangka Konsep

Gambar 2.1 Kerangka konsep hubungan motivasi ibu menopause terhadap keadaan psikologis ibu yang mengalami menopause Keterangan : : diteliti : tidak diteliti

Usia : - 40 – 60 tahun Menopause

Fisik

Motivasi Intrinsik

Perubahan-perubahan

Motivasi menurut Maslow 1. Fisiolgis & biologis 2. Rasa aman 3. Kasih sayang 4. Harga diri 5. Aktualisasi

Psikologis

Faktor yang mempengaruhi : - Genetik - Diabetes mellitus - Sosial ekonomi rendah - Hidup pada ketinggian > 4000 m

Motivasi

Motivasi Ekstrinsik

21

Page 37: Anis Yulian Kti

22

2.10Hipotesis

Ada hubungan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan

psikologis ibu menopause.

Page 38: Anis Yulian Kti

23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasi cross sectional

yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamikan korelasi antara faktor-

faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. Artinya tiap subjek penelitian

hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status

karakter atau variable subjek pada saat pemeriksaan (Soekidjo Notoadmojo,

2005 : 145 – 146).

3.2 Populasi, Sampel Dan Sampling

3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi

Arikunto, 2002 : 108). Populasi dalam penelitian ini adalah semua

wanita berusia 40 – 60 tahun yang bertempat tinggal di Desa Wonosari

Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri yang berjumlah 164

orang.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek

yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Soekidjo

Notoatmodjo, 2002 : 79). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian

23

Page 39: Anis Yulian Kti

24

wanita yang berusia 40 – 60 tahun yang bertempat tinggal di Desa

Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri. Jika

jumlah populasi lebih dari 100 diambil 10 – 15% atau 20 – 25% atau

lebih (Suharsimi Arikunto, 2002 : 112). Sampel dalam penelitian ini

ditetapkan dengan mengambil 20% dari populasi yaitu :

10020

x 164 = 32.8 = 33

Jadi sampel yang diinginkan peneliti sebesar 33 orang.

3.2.3 Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk

dapat mewakili populasi (Nursalam, 2008 : 97).

Dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random

sampling yaitu dengan membuat nomor urut pada secarik kertas dan

secara acak diambil 33 nomor. Nomor – nomor yang terpilih

dicocokkan dengan daftar nama dan nama – nama yang terpilih

merupakan responden yang akan digunakan.

3.3 Kriteria Sampel

3.3.1 Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target dan populasi terjangkau yang akan diteliti (Nursalam,

2003 : 96).

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

3.3.1.1 Wanita yang bertempat tinggal di Desa Wonosari Kecamatan

Pagu Kabupaten Kediri.

Page 40: Anis Yulian Kti

25

3.3.1.2 Wanita yang bersedia diteliti.

3.3.2 Kriteria ekslusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi (Nursalam, 2003 : 97).

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

3.3.2.1 Wanita yang tepilih menjadi responden tetapi karena suatu

alasan tidak bisa menjadi responden pada saat pengambilan

data.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik penelitian

suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002 : 96). Variable dalam penelitian ini

ada dua yaitu :

3.4.1 Variabel independen adalah variabel yang nilainya menentukan

variabel lain (Nursalam, 2003 : 102). Variabel independen dalam

penelitian ini adalah motivasi ibu menopause.

3.4.2 Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh

variabel lain (Nursalam, 2003 : 102). Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah keadaan psikologi ibu menopause.

3.5 Definisi Variabel

3.5.1 Definisi Konsep

3.5.1.1 Motivasi adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak

dengan cara-cara tertentu (Imam Mulyono, 2007).

Page 41: Anis Yulian Kti

26

3.5.1.2 Menopause adalah perdarahan terakhir dari uterus yang masih

dipengaruhi oleh hormon-hormon dari otak dan sel telur

(Pakasi, LS. 2000 : 6).

3.5.1.3 Psikologi adalah ilmu yang berkaitan dengan proses mental,

baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku.

Psikologis berarti berkenaan dengan psikologi, bersifat

kejiwaan (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2002 : 901).

3.5.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik

yang diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik

yang dapat diamati (diukur) itulah yang merupakan kunci definisi

operasional (Nursalam, 2003 : 106).

Page 42: Anis Yulian Kti

27

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Parameter Alat ukur Skala Skor

Variabel Independen motivasi ibu menopause Variabel Dependen psikologi ibu menopause

Faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara-cara tertentu Proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku

Motivasi intrinsik dan ekstrinsik ibu menopause Gangguan normal dan abnormal yang terjadi saat menopause

Angket

Angket

Nominal Nominal

• Motivasi tinggi bila jawaban 1bu > 50% adalah ya

• Motivasi rendah bila jawaban 1bu < 50% adalah ya

Untuk jawaban yang sesuai kunci jawaban nilai = 1 Untuk jawaban yang tidak sesuai kunci jawaban nilai = 0

3.6 Tempat Dan Waktu Penelitian

3.6.1 Tempat

Dalam penelitian ini tempat atau lokasi yang digunakan sebagai

objek penelitian adalah Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas

Pagu Kabupaten Kediri.

3.6.2 Waktu Penelitian

Page 43: Anis Yulian Kti

28

Penelitian ini dilaksanakan tanggal 13 - 21 Juli 2008.

3.7 Prosedur Pengumpulan Data

3.7.1 Teknik pengumpulan data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat ukur data yaitu

angket yang diberikan kepada responden. Angket dalam penelitian ini

diartikan sebagai daftar pertanyaan yang sudah tersusun, dimana

responden memberi jawaban dengan memberikan tanda tertentu.

3.7.2 Prosedur pengumpulan data

Dalam penelitian ini prosedur penelitian yang dilakukan adalah

sebagai berikut :

3.7.2.1 Mengurus perijinan dan persetujuan penilaian

3.7.2.2 Memberikan penjelasan kepada calon responden dan bila

bersedia menjadi responden dipersilahkan menandatangani

lembar persetujuan

3.7.2.3 Angket diberikan kepada responden

3.7.2.4 Angket diisi dengan memberikan tanda (√ ) pada daftar

pertanyaan

3.7.2.5 Responden mengisi angket dalam waktu ± 45 menit

3.7.2.6 Angket dikumpulkan kembali setelah responden selesai

mengisi angket

3.7.2.7 Peneliti memberikan skor, jika ya diberikan nilai 1 dan jika

tidak diberikan nilai 0

Page 44: Anis Yulian Kti

29

3.8 Alat Ukur Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan alat ukur angket. Angket dalam

penelitian ini diartikan sebagai daftar pertanyaan yang sudah tersusun,

dimana responden memberi jawaban dengan memberikan tanda tertentu.

3.9 Analisa Data dan Pengolahan Data

3.9.1 Untuk motivasi ibu menopause

Pembuatan kuesioner menggunakan jawaban “YA” atau “TIDAK”

sehingga jawaban “YA” diberi nilai 1 dan “TIDAK” diberi nilai 0.

Hasil jawaban responden dijumlahkan atau dibandingkan dengan

jumlah tertinggi lalu dikalikan 100% (Suharsimi Arikunto, 2002 :

250).

Hasil skor dihitung dengan rumus : N = 100% x SmSp

Keterangan : N = Nilai yang didapat

Sp = Skore yang didapat

Sm = Skore maksimal

Kemudian dalam penelitian ini karena penulis hanya akan membagi

motivasi menjadi 2, maka penulis menggunakan media yaitu motivasi

tinggi dengan skor > 50%, sedangkan motivasi rendah dengan

skor < 50%.

Page 45: Anis Yulian Kti

30

3.9.2 Untuk psikologi Ibu Menopouse

Jawaban responden yang sesuai kunci jawaban nilai : 1. Jawaban

responden yang tidak sesuai dengan kunci jawaban diberi nilai 0.

Kemudian peneliti menggunakan uji statistik “Range” (Sugiyono,

2006 : 48).

Didapatkan hasil :

Nilai tertinggi (maksimal) = 10

Nilai terendah (minimal) = 0

Range = 10

Penilaian menggunakan 2 kategori :

52

10 diinginkan yang kategoriJumlah

range==

Sehingga diperoleh kategori dengan rentangan nilai sebagai berikut:

0 – 5 = mengalami gangguan

6 – 10 = tidak mengalami gangguan

Kemudian peneliti melakukan analisa korelasi. Penelitian korelasi

bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada,

seberapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu

(Suharsimi Arikunto, 2002 : 238).

Range : Nilai tertinggi – Nilai terendah

Page 46: Anis Yulian Kti

31

Rumus yang digunakan Fisher Exact Test dengan menggunakan tabel

kontigensi 2 x 2 dan α = 0,05

Tabel 3.2 Tabulasi silang 2x2

Keadaan psikologi

Variabel Mengalami gangguan

Tidak mengalami gangguan

Jumlah

Tinggi a b a + b (r1) Motivasi Rendah c d c + d (r2) Jumlah a + c (s1) b + d (s2) a + b + c + d (N)

Rumus :

Kesimpulan :

1. Jika P > α sehingga Ho diterima dan Ha ditolak (tidak ada

hubungan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan

psikologi ibu menopause).

2. Jika P < α sehingga Ho ditolak dan Ha diterima (ada hubungan

antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi

ibu menopause) (Eko Budiarto. 2002 : 222).

Fisher Exact Test = d!c!b!a!N!!s!s!r!r 2121

Page 47: Anis Yulian Kti

32

3.10 Etika Penelitian

Masalah etika penting dalam penelitian mengingat akan berhubungan

langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan

karena manusia mempunyai hak asasi dalam kegiatan penelitian. Masalah

etika dalam penelitian meliputi :

3.10.1 Lembar Persetujuan menjadi responden (informed consent)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada calon responden, peneliti

terlebih dahulu menjelaskan maksud dan tujuan yang akan

dilakukan, bila calon responden bersedia menjadi calon responden,

lembar persetujuan harus diisi dan ditanda tangani, sedangkan bila

menolak, maka peneliti tidak berhak memaksa

3.10.2 Tanpa nama (anonimity)

Peneliti tidak mencantumkan nama responden pada angket, tetapi

cukup menuliskan kode masing – masing lembar angket.

3.10.3 Kerahasiaan (confidentiality)

Informasi yang diberikan oleh responden dijamin kerahasiaannya

oleh peneliti (Nursalam, 2003 : 118).

Page 48: Anis Yulian Kti

33

21,2% 78,8%

Motivasi TinggiMotivasi Rendah

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian dari pengumpulan data dengan menyerahkan angket

pada tanggal 13 - 21 Juli 2008 di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas

Pagu Kabupaten Kediri dengan populasi semua wanita menopause berusia

40 - 60 tahun yang bertempat tinggal di Desa Wonosari Wilayah Kerja

Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri yang berjumlah 164 orang dan 33 orang

sebagai sample penelitian didapatkan hasil sebagai berikut :

4.1.1 Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Ibu Menopause

Dari 33 responden didapatkan 26 responden (78,8%) mempunyai

motivasi tinggi dan 7 responden (21,2%) mempunyai motivasi rendah.

Bila ditunjukkan dengan diagram pie adalah sebagai berikut :

Gambar 4.1 Diagram Pie Distribusi Presentase Motivasi

Intrinsik dan Ekstrinsik Ibu Menopause

33

Page 49: Anis Yulian Kti

34

82%

18%

BaikTidak baik

4.1.2 Keadaan Psikologis ibu Meonapuse

Dari 33 responden didapatkan 27 responden (81,8%)

psikologisnya tidak mengalami gangguan dan 6 responden (18,2%)

psikologinya mengalami gangguan. Bila ditunjukkan dengan diagram

pie adalah sebagai berikut :

Gambar 4.2 Diagram Pie Distribusi Presentase Keadaan Psikologi Ibu Menopause

4.1.3 Hubungan Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Terhadap Keadaan

Psikologi Ibu Menopause

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hubungan Motivasi Instrinsik dan Ekstrinsik Terhadap Keadaan Psikologi Ibu Menopause

Psikologi

Motivasi Tidak mengalami gangguan

Mengalami gangguan

Jumlah

Tinggi 22 4 26 Rendah 5 2 7 Jumlah 27 6 33

Berdasarkan tabel 4.3 dengan responden didapatkan

22 responden (66,67%) mempuyai motivasi tinggi dan psikologinya

tidak mengalami gangguan, 4 responden (12,12%) mempunyai

Page 50: Anis Yulian Kti

35

motivasi tinggi dan psikologinya mengalami gangguan, 5 responden

(15,15%) mempunyai motivasi rendah dan psikologinya tidak

mengalami gangguan, 2 responden (6,06%) mempunyai motivasi

rendah dan psikologinya mengalami gangguan.

4.1.4 Analisa Data

Analisa data ini menggunakan rumus Fisher Exact Test dengan

α = 0,05.

Fisher Exact Test = d!c!b!a!N!!s!s!r!r 2121

P = !2!5!4!22!33)!24()!522()!25()!422(

d!c!b!a!N!d)!(bc)!(ad)!(cb)!(a ++++

=++++

= 61

61

621791866,5593546903.1

= 0,283

Dari hasil uji statistik tersebut di atas didapatkan P = 0,283

ternyata P = 0,283 lebih besar dari α = 0,05. Dengan ketentuan bila P

lebih besar dari α maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti tidak ada

hubungan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan

psikologi ibu menopause.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Ibu Menopause

Berdasarkan penyebaran angket didapatkan 26 responden (78,8%)

mempunyai motivasi tinggi dan 7 responden (21,2%) mempunyai

motivasi rendah. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar

responden yaitu wanita menopause berusia 40-60 tahun yang bertempat

Page 51: Anis Yulian Kti

36

tinggal di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten

Kediri mempunyai motivasi tinggi.

Motivasi adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak

dengan cara tertentu. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa

motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang mendorong

dilakukannya suatu tindakan (action atau activities) dan memberikan

kekuatan (energy) yang mengarah pada pencapaian kebutuhan,

memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidakseimbangan. Oleh

karena itu tidak akan ada motivasi, jika dirasakan rangsangan –

rangsangan terhadap hal semacam di atas yang akan menumbuhkan

motivasi, dan motivasi yang telah tumbuh memang dapat menjadikan

motor atau dorongan untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan

atau pencapaian keseimbangan (Imam Mulyono, 2007).

Motivasi dapat berasal dari dalam individu (intrinsik) dan dari

luar individu (ekstrinsik). Motivasi intrinsik timbul dari dalam individu

sendiri tanpa ada paksaan atau dorongan orang lain, tetapi atas dasar

kemauan sendiri. Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan

merupakan hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi

perhatian, untuk memotivasi diri sendiri (achievement motivation).

Kendali diri emosional – menahan diri terhadap kepuasan dan

mengendalikan dorongan hati adalah landasan keberhasilan dalam

berbagai bidang. Ketrampilan memotivasi diri memungkinkan

terwujudnya kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang – orang

Page 52: Anis Yulian Kti

37

yang memiliki ketrampilan ini cenderung jauh lebih produktif dan

efektif dalam hal apapun yang mereka kerjakan. Motivasi ekstrinsik

timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena

adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain. (Aribowo

Prijosaksono, 2007).

Sebagian besar responden mempunyai motivasi intrinsik dan

ekstrinsik yang cukup tinggi, hal ini disebabkan karena suasana

kehidupan masyarakat di Desa Wonosari sangat mendukung terutama

lansianya, mereka saling bertukar pendapat tentang beberapa

perubahan dan masalah yang mereka hadapi saat ini. Tidak hanya

dengan sesama lansia saja mereka dapat membicarakan masalahnya,

tetapi juga dengan masyarakat yang berusia lebih muda, misalnya

dengan anak-anak mereka, sehingga mereka merasa diperhatikan.

Sedangkan sebagian kecil dari responden memiliki motivasi

ekstrinsik dan intrinsik yang rendah karena mereka merasakan masalah

itu merupakan hal yang wajar sehingga mereka tidak ingin

membicarakannya dengan orang lain, apalagi mereka yang tinggal

sendirian, mereka berusaha melupakan masalahnya tersebut dengan

cara terus bekerja, meskipun sebenarnya mereka juga memerlukan

bantuan orang lain. Selain itu ada juga yang disebabkan karena rumah

mereka jauh dari tetangga sehingga frekuensi untuk bertemu dan

berbicara serta bertukar pendapat dengan orang lain sangat sedikit.

Page 53: Anis Yulian Kti

38

4.2.2 Keadaan Psikologi Ibu Menopause

Berdasarkan penyebaran angket didapatkan 27 respoden (81,8%)

keadaan psikologinya tidak mengalami gangguan dan 6 responden

(18,2%) keadaan psikologinya mengalami gangguan. Data ini

menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu wanita menopause

usia 40-60 tahun yang bertempat tinggal di Desa Wonosari Wilayah

Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri psikologinya tidak

mengalami gangguan.

Beberapa gejala psikologi yang menonjol ketika menopause

adalah mudah tersinggung, sukar tidur, tertekan, gugup, kesepian, tidak

sabar, tegang (tension), cemas dan depresi. Ada juga lansia yang

kehilangan harga diri karena menurunnya daya tarik fisik dan seksual,

mereka merasa tidak dibutuhkan oleh suami dan anak – anak mereka,

serta merasa kehilangan ferminitas karena fungsi reproduksi yang

hilang. Beberapa keluhan psikologis yang merupakan tanda dan gejala

dari menopause yaitu : ingatan menurun, kecemasan, mudah

tersinggung, stress, depresi (Zainuddin Kuntjoro, 2007). Hal tersebut

dirasakan juga oleh beberapa wanita menopause usia 40 -60 tahun yang

bertempat tinggal di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu

Kabupaten Kediri yang merasakan kecemasan yang berlebihan, merasa

kesepian dan merasa rendah diri karena menurunnya daya tarik fisik

dan seksual. Dimungkinkan hal tersebut yang menyebabkan sebagian

Page 54: Anis Yulian Kti

39

kecil dari wanita menopause usia 40 – 60 tahun yang bertempat tinggal

di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri

psikologinya mengalami gangguan. Oleh karena itu kegiatan-kegiatan

yang melibatkan para lansia perlu diadakan sehingga para lansia

terutama ibu menopause dapat saling bertukar pendapat serta

memperoleh pengetahuan dan pandangan yang luas tentang keadaan

dirinya. Dengan mengetahui keadaan yang terjadi pada dirinya, para

ibu menopause dapat merasa lebih tenang dalam menjalani hari-hari

tuanya.

4.2.3 Hubungan Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Terhadap Keadaan

Psikologi Ibu Menopause

Dari hasil analisis data dengan uji statistik Fisher Probality Exact

Test didapatkan P = 0,283 ternyata diketahui bahwa P = 0,283 lebih

besar dari α = 0,05 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, maka

dinyatakan tidak ada hubungan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik

terhadap keadaan psikologi ibu menopause.

Menurut Kartono (1992), perubahan – perubahan psikis yang

terjadi pada masa menopause akan menimbulkan sikap – sikap yang

berbeda dan menurut Tallis (1995), karena perbedaan itu maka tidak

ada dua orang yang akan memberikan reaksi yang sama, meskipun

tampaknya mereka seakan – akan bereaksi dengan cara yang sama

(Admi Setyo Purwanto, 2008). Kecemasan pada ibu – ibu lansia yang

telah menopause umumnya bersifat relatif, artinya ada orang yang

Page 55: Anis Yulian Kti

40

cemas dan dapat tenang kembali, setelah mendapatkan semangat atau

dukungan dari orang disekitarnya, namun ada juga yang terus menerus

cemas meskipun orang – orang disekitarnya telah memberi dukungan.

Akan tetapi banyak juga ibu – ibu yang mengalami menopause namun

tidak mengalami perubahan yang berarti dalam kehidupannya

(Zainuddin Kuntjoro, 2007). Ternyata hal tersebut sama dengan

keadaan yang terjadi pada wanita menopause usia 40 – 60 tahun yang

bertempat tinggal di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu

Kabupaten Kediri. Respon mereka tentang motivasi terhadap keadaan

psikologi berbeda-beda. Ada yang mempunyai motivasi tinggi tetapi

psikologinya mengalami gangguan, ada juga yang mempunyai motivasi

rendah tetapi psikologinya tidak mengalami gangguan, hal ini

dikarenakan keadaan psikologis mereka tidak hanya dipengaruhi oleh

motivasi saja. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi keadaan

psikologi adalah : kondisi individu (umur, temperamen, inteligensi,

tingkat pendidikan, kondisi fisik), karakteristik kepribadian (introvert

atau ekstrovet, stabilitas emosi, ketabahan, locus of control), dan

strategi coping (Kuntjojo, 2006 : 64). Faktor-faktor tersebut, terutama

faktor karakteristik kepribadian yang menyebabkan ibu menopause di

Desa Wonosari mempunyai perbedaan keadaan psikologinya.

Page 56: Anis Yulian Kti

41

Page 57: Anis Yulian Kti

42

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

5.1.1 Secara Umum

Tidak ada hubungan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik

terhadap keadaan psikologi ibu menopause di Desa Wonosari Wilayah

Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri.

5.1.2 Secara Khusus

5.1.2.1 Ibu menopause sebesar 78,8% mempunyai motivasi tinggi dan

12,2% mempunyai motivasi rendah.

5.1.2.2 Ibu menopause sebesar 81,8% psikologinya tidak mengalami

gangguan dan 18,2% psikologinya mengalami gangguan.

5.1.2.3 Dengan uji statistik Fisher Probability Exact Test didapatkan

P = 0,283 sedangkan α = 0,05 maka dinyatakan tidak ada

hubungan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap

keadaan psikologi ibu menopause.

41

Page 58: Anis Yulian Kti

43

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Tempat Penelitian

5.2.1.1 Perlu diadakan kegiatan konseling dan penyuluhan oleh tenaga

kesehatan setempat tentang menopause, perubahan –

perubahan yang terjadi saat menopause, dan cara mengatasi

perubahan – perubahan tersebut sehingga wanita menopause

Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten

Kediri dapat menjalani masa tuanya dengan perasaan lebih

tenang.

5.2.1.2 Kegiatan yang sudah berjalan (posyandu lansia dan senam

lansia) harus lebih ditingkatkan.

5.2.2 Bagi Institusi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk

penelitian selanjutnya tentang keadaan psikologi menopause.

Page 59: Anis Yulian Kti

44

DAFTAR PUSTAKA

Ali Baziad. 2003. Menopause dan Andropause. Jakarta : YBP-SP. Aribowo Prijosaksono. 2007. Motivasi. Available from :

http//www.aknadsudrajat.wordpress.com. Diakses pada 17 Maret 2008. Admin Setyo Purwanto. 2008. Kecemasan Menghadapi Menopause. Available

from : http//www.klinis.wordpres.com. Diakses pada 15 Juli 2008. Balispotcetak. 2003. Available from : http//www.balispot.co.id. Diakses pada 14

Maret 2008. Eko Budiarto. 2002. Biostatika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.

Jakarta : EGC. Hacker, Neville F. 2001. Esensial Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Hipokrates Heri Purwanto. 1999. Pengantar Perilaku Manusia untuk Keperawatan. Jakarta :

EGC. Imam Mulyono. 2007. Tujuh Teori Motivasi. Available from :

http//id.wikipedia.org.wiki. Diakses pada 17 Maret 2008. Kuntjojo. 2005. Psikologi. Tidak dipublikasikan Manuaba, IBG. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Arcan Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Pakasi, Levina S. 2000. Menopause: Masalah dan Penanggulangannya. Jakarta :

Balai Penerbit FKUI. Sarwono Prawirohardjo. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta : YBP-SP. Soekidjo Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka

Cipta. Sugiyono. 2006. Statistik untuk Penelitian. Bandung : alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : Rineka Cipta. Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC

Page 60: Anis Yulian Kti

45

Susan B. Bastian. 2002. Perawat Sebagai Pendidik Prinsip – Prinsip Pengajaran dan Pembelajaran. Jakarta : EGC.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta : Balai Pustaka. Zainuddin Kuntjoro. 2007. Menopause. Available from : http//id.e-psikologi.com.

Diakses pada 7 Maret 2008. . 2007. Keadaan Psikologi Ibu Hamil, Bersalin, Nifas Dan Menopause.

Available from : http//www.nisa-nirsya.blogspot.com. Diakses pada 4 Maret 2008.

. 2005. Available from : http//www.jatim.go.id. Diakses pada 7 Maret 2008.

Page 61: Anis Yulian Kti

46

Lampiran 2

INFORMASI PENELITIAN

Dengan ini saya :

N a m a : Anis Yulian Lestari

N I M : 0502200004

Institusi : Politeknik Kesehatan Malang

Jurusan Kebidanan Kediri Program Studi Kebidanan Kediri

Akan melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Motivasi Intrinsik Dan

Ekstrinsik Terhadap Keadaan Psikologi Ibu Menopause di Desa Wonosari

Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri.”

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara.

motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause

Untuk keperluan di atas, kami mohon kesediaan responden untuk mengisi

angket yang kami sediakan. Demikian informasi penelitian ini kami buat, atas

partisipasi responden kami ucapkan terima kasih.

Kediri, Juli 2008 Peneliti

Anis Yulian Lestari NIM. 0502200004

Page 62: Anis Yulian Kti

47

Lampiran 3

LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN

HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP KEADAAN PSIKOLOGI IBU MENOPAUSE DI DESA WONOSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGU

KABUPATEN KEDIRI

Oleh :

ANIS YULIAN LESTARI NIM. 0502200004

Dengan ini saya menyatakan bersedia berperan serta dalam penelitian yang

dilakukan oleh saudari Anis Yulian Lestari yang berjudul “Hubungan Motivasi

Intrinsik Dan Ekstrinsik Terhadap Keadaan Psikologi Ibu Menopause di Desa

Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri.”Oleh karena itu,

saya bersedia mengisi angket yang diberikan.

Sebelum mengisi angket, saya diberi hak untuk membaca petunjuk pengisian

angket dan bertanya apabila ada kesulitan dalam pengisian. Apabila ada

pertanyaan yang menimbulkan respon emosional yang tidak nyaman, maka

peneliti akan menghentikan pengumpulan data dan saya berhak mengundurkan

diri dari penelitian tanpa risiko apapun.

Saya mengetahui bahwa peneliti akan menjamin kerahasiaan identitas saya

dan akan menggunakan data yang mencantumkan identitas saya sesuai dengan

pengolahan data.

Demikian pernyataan saya buat dengan sukarela dan tanpa adanya paksaan

dari siapapun.

Kediri, Juli 2008 Tanda tangan responden Kode Responden

Page 63: Anis Yulian Kti

48

Lampiran 4

KISI-KISI ANGKET HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK

TERHADAP KEADAAN PSIKOLOGI MENOPAUSE

Variabel Sub variable No. Soal

Kunci jawaban

Penilaian

Independen : Motivasi ibu menopause

Motivasi intrinsik dan ekstrinsik ibu menopause

1-20

Ya

Kriteria penilaian : Skor 1 untuk jawaban “Ya” Skor 0 untuk jawaban “Tidak”

Dependen : Keadaan psikologi ibu menopause

Gangguan normal dan abnormal yang terjadi saat menopause

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Ya Ya Ya

Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

Ya Ya

Kriteria penilaian : Skor 1 untuk jawaban yang benar Skor 0 untuk jawaban yang salah

Page 64: Anis Yulian Kti

49

Lampiran 5

ANGKET

HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP KEADAAN PSIKOLOGI IBU MENOPAUSE

No. Responden : Tanggal : A. MOTIVASI IBU MENOPAUSE

Berilah tanda check (√) pada jawaban yang tepat!

NO. PERNYATAAN YA TIDAK 1. Untuk mencegah berbagai penyakit, saya

makan makanan yang bergizi.

2. Karena tubuh memerlukan banyak cairan, saya minum air sebanyak 8-10 gelas perhari.

3. Meskipun pekerjaan rumah belum terselesaikan, apabila merasa lelah saya akan beristirahat untuk menjaga kondisi.

4. Saya masih mempunyai hasrat yang tinggi untuk berhubungan seksual dengan pasangan.

5. Keluarga membantu saya menjaga diri. 6. Pikiran saya tidak ingin terganggu saat ini,

untuk itu selalu berusaha membuat pikiran menjadi tenang.

7. Berolahraga secara teratur untuk meningkatkan kebugaran dan mencegah penyakit.

8. Apabila mempunyai keluhan tentang kesehatan, saya selalu berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya.

9. Keluarga selalu memperhatikan dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan saya saat ini.

10. Selalu berusaha menciptakan lingkungan keluarga yang nyaman, tenang dan harmonis.

Page 65: Anis Yulian Kti

50

NO. PERNYATAAN YA TIDAK 11. Berada ditengah – tengah keluarga yang

harmonis membuat keadaan saya menjadi lebih baik.

12. Dengan memberikan kasih sayang kepada keluarga, hidup terasa lebih berarti dan bermanfaat.

13. Selalu menerima dan menghargai saran orang lain tentang perubahan – perubahan yang terjadi.

14. Bila saya menceritakan masalah dengan suami akan di dengarkan dengan baik.

15. Perubahan – perubahan yang terjadi pada diri saya, keluarga selalu dapat menerimanya

16. Dalam mengambil keputusan, saya selalu diikutsertakan.

17. Mempunyai semangat yang tinggi dalam bekerja.

18. Masih ingin mengembangkan kemampuan diri saya.

19. Masih berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan di masyarakat, misalnya pengajian, PKK dan kegiatan lainnya.

20. Keluarga terus mendukung saya untuk tetap aktif dalam berorganisasi.

Page 66: Anis Yulian Kti

51

B. KEADAAN PSIKOLOGI IBU YANG MENGALAMI MENOPAUSE

Berilah tanda check (√) pada jawaban yang tepat!

NO. PERNYATAAN YA TIDAK 1. Perubahan – perubahan yang terjadi saat ini

tidak mengganggu kehidupan saya.

2. Berusaha merubah perubahan yang terjadi menjadi hal positif dengan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3. Dukungan keluarga sangat membantu mengatasi perubahan – perubahan tersebut.

4. Hidup menjadi kurang lengkap karena berhentinya menstruasi.

5. Keadaan yang saya rasakan saat ini sudah tidak ada harapan.

6. Saat ini saya sering merasakan kecemasan yang berlebihan.

7. Sulit tidur membuat tidak bersemangat keesokan harinya untuk menjalani aktifitas.

8. Merasa berat menjalani hari – hari tua. 9. Setiap saat mempunyai semangat yang tinggi

dalam menjalani hidup.

10. Merasa bahagia dan hidup terasa sangat menyenangkan.

Page 67: Anis Yulian Kti

52

Lampiran 7

Jadwal Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

No. Kegiatan Tanggal

1. Penyusunan (sosialisasi) KTI Januari s/d Februari 2008

2. Pengajuan Judul KTI 25 Februari s/d 6 Maret 2008

3. ACC Judul KTI 7 Maret 2008

4. Penyusunan Proposal KTI 31 Maret s/d 17 April 2008

5. ACC Proposal KTI 17 April 2008

6. Pengumpulan Proposal KTI 18 April 2008

7. Ujian Proposal KTI 23 April 2008

8. Revisi Proposal KTI 28 s/d 30 April 2008

9. ACC Proposal KTI 30 April 2008

10. Pengambilan Data Penelitian 13 s/d 21 Juli 2008

11. Penyusunan Hasil Penelitian 22 Juli s/d 4 Agustus 2008

12. Pengumpulan KTI 4 Agustus 2008

13. Pelaksanaan Uji Sidang KTI 6 Agustus 2008

14. Revisi Hasil KTI 12 s/d 16 Agustus 2008

Page 68: Anis Yulian Kti

22 Lampiran 6

Tabulasi Hasil Penelitian Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Menopause

Kode Motivasi Intrinsik Dan Ekstrinsik Presentase

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor % Kriteria

1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 9 45 rendah 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 tinggi 3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18 90 tinggi 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 tinggi 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 tinggi 6 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18 90 tinggi 7 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 7 35 rendah 8 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 tinggi 9 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 7 35 rendah 10 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 tinggi 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 tinggi 12 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 7 35 rendah 13 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 tinggi 14 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 tinggi 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 19 95 tinggi 16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18 90 tinggi 17 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 tinggi 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 tinggi 19 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 9 45 rendah 20 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 tinggi 21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 17 85 tinggi 22 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 9 45 rendah

Page 69: Anis Yulian Kti

23 Kode Motivasi Intrinsik Dan Ekstrinsik Presentase

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor % Kriteria

23 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 tinggi 24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 tinggi 25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 tinggi 26 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 8 40 rendah 27 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 17 85 tinggi 28 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 tinggi 29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 tinggi 30 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 9 45 rendah 31 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 tinggi 32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 tinggi 33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 tinggi

Page 70: Anis Yulian Kti

24 Tabulasi Data Penelitian

Keadaan Psikologi Ibu Menopause

Kode Keadaan Psikologi Presentase responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Skor (%)

Kriteria

1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7 70 Baik 2 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7 70 Baik 3 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 6 60 Baik 4 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 7 70 Baik 5 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 7 70 Baik 6 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 6 60 Baik 7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 90 Baik 8 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 80 Baik 9 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 5 50 Tidak baik 10 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 Baik 11 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 80 Baik 12 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 6 60 Baik 13 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 6 60 Baik 14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Baik 15 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8 80 Baik 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Baik 17 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 7 70 Baik 18 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 5 50 Tidak baik 19 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 6 60 Baik 20 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 6 60 Baik 21 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 6 60 Baik 22 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 5 50 Tidak baik 23 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7 70 Baik

Page 71: Anis Yulian Kti

25 Kode Keadaan Psikologi Presentase

responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor

(%)

Kriteria

24 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 5 50 Tidak baik 25 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 5 50 Tidak baik 26 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 6 60 Baik 27 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 Baik 28 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7 70 Baik 29 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 5 50 Tidak baik 30 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 6 60 Baik 31 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 90 Baik 32 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 7 70 Baik 33 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 7 70 Baik