xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/14966510/1621731269/name...  · web viewbukan berarti bahwa...

32

Upload: duongnga

Post on 30-Jan-2018

259 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/14966510/1621731269/name...  · Web viewBukan berarti bahwa mereka yang tidak punya ijazah berarti tidak memiliki masa depan tetapi peluang ... guru
Page 2: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/14966510/1621731269/name...  · Web viewBukan berarti bahwa mereka yang tidak punya ijazah berarti tidak memiliki masa depan tetapi peluang ... guru

Rekan-rekan Pendeta yang kami kasihi, selamat bertemu kembali di dalam majalah Omega. Edisi ini mengambil tema "Gelar." Tema ini dibahas secara luas oleh para kontributor artikel.

Dewasa ini kita hidup di zaman yang percaya bahwa "knowledge is power!" Barangsiapa yang tidak mempunyai knowledge (pengetahuan) berarti tidak memiliki power (kuasa). Ini sangat benar bagi para gembala. Dahulu, ketika seorang pendeta berbicara, setiap anggota jemaat akan menerima semua pelajarannya tanpa pertanyaan. Tetapi zaman sudah berobah. Jika anda tidak terlalu paham topik yang akan anda sampaikan, lebih baik pelajari dulu konten topik tersebut baru berbicara. Mengapa demikian? Dewasa ini sudah lebih banyak anggota jemaat yang mempunyai pendidikan tinggi. Selain S1 dan S2, banyak anggota sekarang yang telah meraih pendidikan tertinggi, S3.

Karena itu, tiga dari artikel yang kami sajikan membahas pentingnya bagi seorang pendeta untuk meraih gelar atau pendidikan yang lebih tinggi.Pendidikan tinggi bagi seorang pendeta bisa diperoleh di berbagai disiplin ilmu. Entah itu di dalam mendalami Perjanjian Lama dan Baru, ataupun di dalam Mission, juga di bidang Pendidikan. Perlu diingat bahwa semua gelar yang kita peroleh bukan semata-mata untuk meningkatkan prestige kita sebagai seorang hamba Tuhan, melainkan untuk meningkatkan performance kita untuk pekerjaan Tuhan.

Apa yang akan anda baca di dalam edisi ini? Artikel kesehatan membahas mengenai apa perbedaan adrenalin dan serotonin. Kemudian untuk rubrik leadership mengulas mengenai pandangan Ellen White mengenai

pemimpin-pemimpin yang 'harus dilatih.' Dua artikel membahas mengenai artinya musik di dalam kehidupan orang Advent dan kaabah surgawi dari sudut pandang Ellen White.

Page 3: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/14966510/1621731269/name...  · Web viewBukan berarti bahwa mereka yang tidak punya ijazah berarti tidak memiliki masa depan tetapi peluang ... guru

Seorang misionari menulis kesaksiannya mengenai semangat misionari di Timor Leste dan Balikpapan. Edisi kali ini menampilkan profil dari Pdt. Supriyon Sarjono, Ketua Daerah Jawa Kawasan Tengah.

Kiranya kita semua diberkati oleh sajian artikel untuk edisi ini, hati dan pikiran kita terbuka untuk menerima ide-ide yang disampaikan untuk menambahkan wawasan kita dalam pelayanan di dalam pekerjaan Tuhan. Tuhan memberkati!

Pdt. Bryan Sumendap

GELAR“Jadi dalam Kristus aku boleh bermegah tentang pelayananku bagi Allah”. Roma 15:17.

Oleh Pdt. Moldy R. Mambu

Banyak jalan mendapat pekerjaan namun semua orang tahu bahwa dengan pendidikan jalan kepada pekerjaan ataupun mencipta pekerjaan akan lebih mudah. Berada dinegara manapun, semua maklum bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan, harkat dan martabat suatu bangsa hanya dapat dilalui Pendidikan. Lihat saja pada penerimaan pegawai syarat utama adalah Ijazah. Dengan lembaran kertas tersebut terbuka jalan untuk mengikuti test, interview selanjutnya masa probation dan kemudian diterima sebagai pegawai penuh. Lebih tinggi Ijazah yang dipunyai, akan lebih luas kesempatan bekerja yang dipunyai baik didalam negeri maupun di manca negara. Lebih tinggi pendidikan akan memberi lebih banyak ide untuk mencipta pekerjaan baru sebagai entrepreneur. Bukan berarti bahwa mereka yang tidak punya ijazah berarti tidak memiliki masa depan tetapi peluang disektor formal akan lebih sempit. Yang terbuka bagi mereka adalah jalur nonformal di sektor jasa dan tenaga kerja.

Page 4: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/14966510/1621731269/name...  · Web viewBukan berarti bahwa mereka yang tidak punya ijazah berarti tidak memiliki masa depan tetapi peluang ... guru

Tujuan bersekolah adalah memperoleh ilmu yang ditandai dengan mendapatkan sebuah gelar. Gelar akademik diberikan kepada lulusan bidang studi tertentu dari suatu perguruan tinggi atau universitas. Gelar akademik sering disebut dengan istilah Belanda yaitu titel. Ada beberapa sebutan gelar akademik seperti Sarjana atau S1 (bachelor), Magister atau S2 (Master), dan doktor /Doctor. Gelar sangat erat kaitannya dengan prestige. Tidak jarang orang mengambil jalan pintas untuk mendapatkannya. Padahal dibalik kehormatan sebuah gelar terselip tanggung jawab atas apa yang disandangnya bukan hanya sekedar gagah-gagahan. Hal ini kembali kepada masyarakat yang akan menilainya.

Pekerjaan Tuhan di Indonesia dimulai oleh para pendeta missionaries yang datang dari Eropah dan Amerika. Setelah pekerjaan bertambah maju kemudian beberapa anak pribumi disekolahkan di Seminary yang berada di Singapore. Di sekitar tahun 1940an dimulai sekolah yang mendidik para pendeta di Gadobangkong yang menjadi cikal bakal PTA/ITKA/UNAI. Tahun 1965 Perguruan Tinggi Klabat dibuka, menawarkan dua jurusan: Kependetaan dan Pendidikan untuk melayani kebutuhan yang mendesak di Indonesia Timur. Sampai tahun 1970 an banyak pengerja kita yang tidak mempunyai gelar akademis. Umumnya adalah pengerja yang diangkat setelah melihat dedikasi, kemauan dan semangat yang dipunyai seseorang. Banyak diantara mereka berlatar belakang penginjil Literatur yang sukses membuka ladang baru dan memulai pekerjaan ditempat-tempat yang sulit dan terpencil.

Pendidikan di Masyarakat berkembang begitu pesat meminta pelayanan dari pengerja-pengerja Tuhan yang mempunyai pendidikan akademis yang memadai. Sekarang ini persyaratan untuk menjadi pengerja Tuhan minimal mempunyai ijazah S1 dari Fakultas Filsafat. Perlukah seorang pengerja melanjutkan pendidikannya ke Srata dua dan selanjutnya?

Menambah ilmu untuk melengkapkan dan mempertajam pengabdian kepada masyarakat menjadi perhatian utama pimpinan gereja. Kedua Universitas Advent yang ada di Indonesia sekarang ini telah mempunyai program master untuk meningkatkan pelayanan kepada Jemaat. Sebentar lagi Aiias akan membuka program Doctor of Ministry yang dapat diikuti oleh semua pengerja yang sudah memperoleh MMin melalui Distance Learning Centre. Pendidikan di masyarakat gereja bertumbuh dengan pesat. Anggota gereja yang mempunyai gelar dijemaat sudah begitu banyak. Itu sebabnya para pengerja perlu meng upgrade diri agar tidak ketinggalan baik melalui jalur formal maupun non formal seperti mengikuti seminar dan membaca.

Tidak ada kata terlambat untuk meraih sebuah gelar. Hazel Soares berumur 94 tahun ketika memperoleh gelar sarjana. Wanita kelahiran 1915 ini adalah salah satu dari 500 mahasiswa yang tamat di Mills College, Oakland tahun kemarin. Pencapaian ini menempatkan Hazel sebagai wanita tertua yang memperoleh sebuah gelar di perguruan Tinggi. Umur tidak menjadi masalah untuk meningkatkan pengetahuan. Para hamba Tuhan perlu memikirkan serta berikhtiar untuk meningkatkan pengetahuan melalui jalur formal maupun secara self made yakni belajar sendiri. Jangan lupa pula meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, maklum ada begitu banyak literature maupun tulisan Mrs. E.G. White yang belum di terjemahkan.

Page 5: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/14966510/1621731269/name...  · Web viewBukan berarti bahwa mereka yang tidak punya ijazah berarti tidak memiliki masa depan tetapi peluang ... guru

Sebagai seorang hamba Tuhan gelar adalah pengabdian. Ilmu padi mengajarkan”kian berisi kiran runduk”. Artinya bulir padi yang kian mempunyai isi, semakin berat dia maka posisinya akan semakin runduk. Gelar di organisasi gereja bukan merubah seseorang menjadi keras tetapi sebaliknya lebih gampang memberi diri untuk diatur dan mudah memahami. Semakin tinggi gelar kita, semakin fokus kita pada pelayanan. Seorang teman pengerja yang bergelar Drs (doktorandus) lebih senang dipanggil dengan sebutan Sdr. (saudara).

Karena dihadapan Tuhan kita sebenarnya bergelar MBA – Memang Bukan Apa-apa. Akankah kita seperti Paulus rasul seorang akademisi, warga negara Roma dan petinggi Agama merasa bahwa apapun yang melekat pada dirinya, tidak ada yang dapat dibanggakan selain pelayanan kepada

Kristus. “Jadi dalam Kristus aku boleh bermegah tentang pelayananku bagi Allah”. Roma 15:17.

Saudaraku yang kekasih, Pendeta adalah teladan dalam segala hal. Termasuk dalam mempelajari akan Firman Allah. Itulah sebabnya setiap Pendeta dituntut banyak untuk mempelajari dan menyelidiki Firman Tuhan.

Ayat yang boleh menjadi perenungan kita saat ini terdapat dalam Daniel 12:4 “Tetapi engkau , Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah”

Di dalam ayat tersebut menyebutkan bahwa pada akhir zaman banyak orang akan menyelidikinya dan pengetahuan akan bertambah. Ini memberikan pesan yang

penting bagi kita bahwa sebagai sebagai umat Tuhan dan sebagai pendeta kita perlu untuk terus belajar, belajar dan belajar untuk menyelidiki kebenaran Firman Allah. Adalah suatu tantangan bagi seorang pendeta yang dituntut lebih untuk pengetahuan akan Firman Allah, jika anggota jemaatnya yang lebih menguasai akan pengetahuan akan

Page 6: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/14966510/1621731269/name...  · Web viewBukan berarti bahwa mereka yang tidak punya ijazah berarti tidak memiliki masa depan tetapi peluang ... guru

Firman Allah. Sebenarnya tidak masalah juga jika anggota jemaat kita memiliki pengetahuan yang banyak tentang Firman Allah, karena kita bisa bersukacita atas kemajuan anggota jemaat kita yang seperti itu. Tapi, masalahnya adalah sedangkan anggota jemaat yang sibuk dengan bisnis mereka masing-masing tapi masih mempunyai waktu untuk mendalami dan menyelikiki Firman Tuhan, apalagi pendeta yang setiap harinya memiliki waktu untuk mendalami Firman Tuhan bahkan kita tidak menyadari bahwa kita juga digaji karena kita mempelajari akan Firman Tuhan.

Kita berterima kasih karena organisasi kita memiliki program peningkatan pengetahuan Firman Tuhan terhadap semua pendeta melalui program upgrading ke jenjang yang lebih tinggi, walaupun setiap tahunnya hanya beberapa orang saja yang dipilih. Meskipun demikian kita bisa mempraktekan program peningkatan diri melalui menyelidiki alkitab setiap hari.

Mengapa kita perlu menyelidiki Firman Tuhan?

Karena Daniel 12:4 katakan bahwa “pengetahuan akan bertambah” Ketika kita berkhotbah, tentunya kita bisa mengkhotbahkan ide Firman yang sama tetapi dalam cara masak yang berbeda. Misalnya kita berkhotbah, kita perlu membandingkan perkembangan zaman yang ada. Jangan kita menggunakan ilustrasi yang sudah tidak relevan dengan zaman sekarang ini. Sebab pengetahuan akan bertambah.

Dalam “Testimonies for the Church, hal. 703-709. Menyatakan : “Bilamana umat Allah merasa tenang-tenang saja, dan merasa puas atas terang yang ada pada mereka sekarang, maka dapatlah dipastikan bahwa Tuhan tidak berkenan kepada mereka. Ia ingin agar mereka selalu maju, untuk menerima terang yang ditambahkan dan selalu bertambah, yang bersinar untuk mereka. “

Saudaraku, sebagai hamba Tuhan kita perlu untuk selalu mempelajari Firman Tuhan dan membuka hati kita terhadap bisikan Roh Suci tentang terang baru atau ke:benaran zaman ini yang Tuhan rindukan kita ketahui dan ajarkan kepada sesama kita.

Di akhir dari renungan saya ini, saya ingin menyampaikan beberapa kutipan yang saya ambil dalam buku pelayan injil halaman 222,223, yang sekiranya mungkin dapat memotivasi kita sebagai hamba-hamba Tuhan untuk belajar Firman Tuhan.

“Para penginjil yang mau bekerja dengan efektif bagi keselamatan jiwa-jiwa harus menjadi pelajar Alkitab dan menjdai orang yang suka berdoa. Dosalah bagi mereka yang mencoba mengajarkan Firman itu kepada orang lain sedangkan mereka sendiri kurang mempelajarinya.”

“…….orang yang tidak memiliki pengetahuan tentang Firman kehidupan, tidak mempunyai hak untuk mengajar orang lain dalam jalan yang menuju ke surga.”

“…….Jikalau Firman Allah dipelajari sebagaimana seharusnya, manusia akan memiliki pikiran yang luas, tabiat yang mulia, dan ketetapan maksud yang sudah jarang kelihatan pada zaman ini.”

“Beribu-ribu orang yang melayani mimbar kurang dalam kemampuan pikiran dan tabiat yang penting oleh sebab mereka tidak menerapkan kepada diri mereka sendiri pelajaran Kitab Suci itu. Mereka sudah puas dengan pengetahuan kebenaran Firman Allah yang dangkal, dan mereka lebih suka terus kehilangan banyak dalam setiap cara lebih baik daripada dengan rajin menyelidiki harta yang tersembunyi.”

Akhirnya, marilah kita sebagai gembala-gembala domba milik Tuhan menggembalakan mereka dengan baik, melalui penyelidikan yang tekun akan Firman Tuhan dan dengan terus membuka hati kita kepada bisikan roh suci tentang terang baru yang Tuhan ingin kita ketahui dan praktekan sesuai dengan nubuatan kitab Daniel bahwa pengetahuan akan bertambah.

.

Penulis : Pdt. Larry Rondonuwu,

Gembala Jemaat Tetey Minahasa Utara

Page 7: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/14966510/1621731269/name...  · Web viewBukan berarti bahwa mereka yang tidak punya ijazah berarti tidak memiliki masa depan tetapi peluang ... guru

Professor Dr. Madison Sarratt, guru besar Matematika dari Universitas Vanderbilt, Nashville Tennessee, USA, sebelum memberikan soal ujian kepada muridnya, beliau memberikan kata pengantar, “Hari ini saya memberikan dua jenis ujian. Satu ujian Trigonometry dan yang satu lagi ujian kejujujuran. Harapan saya semoga kamu akan lulus kedua-duanya. Jikapun mengalami kegagalan, saya percaya kesulitan itu jatuh kepada ujian trigonometry karena banyak orang yang baik dan pintar didunia ini susah untuk lulus trigonometry, tetapi tidak seorangpun manusia yang baik, bijaksana, serta berpengetahuan didunia ini akan gagal dalam ujian kejujuran.”

Berbeda dengan kepintaran dan pengetahuan yang dimiliki Saulus dibawah bimbingan guru besar Professor Gamaliel (Kisah Rasul 22:3) yang lulus ujian serta meraih gelar doktor akademis dibidang hukum agama Yahudi. Dr. Saul yang sebagai saksi mata dalam pembunuhan hamba Yesus, Stefanus, (Kisah rasul 8:1) seharusnya memperaktekkan ilmunya didalam pelayanan kerohanian namun sebaliknya keberhasilan gelar akademik sebagai seorang ahli agama beralih menjadi pengancam bahkan pembunuh para pengikut Yesus (Kisah rasul 9:1-2). Arogan serta kesombongan gelar pendidikan yang ia miliki tidak meluluskan satu ujian kejujuruan didalam dirinya untuk mengakui Yesus sebagai Juruslamat pribadinya. Dan akhirnya Yesus menegur dengan membutakan kedua mata indranya ditengah perjalanan menuju Damascus. Didalam Kisah rasul pasal 9:4-5 “Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata

Page 8: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/14966510/1621731269/name...  · Web viewBukan berarti bahwa mereka yang tidak punya ijazah berarti tidak memiliki masa depan tetapi peluang ... guru

kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?" 5 Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu.” Dan ayat kedelapan, dari buku Kisah para rasul “Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik.”

Rebahnya Saul ketanah sebagai satu simbol bahwa gelar

akademik yang dimiliki rebah dan tidak berarti jika ia menganiaya Yesus dan ilmu yang dimiliki oleh Saul tidak seiring dengan petunjuk Yesus sebagaimana pengkhotbah

katakan dalan pasal 4:2, “Karena aku memberikan ilmu yang baik kepadamu; janganlah meninggalkan petunjukku.”

Saul yang namanya berubah menjadi Paulus diberikan satu gelar akademis yang tertinggi dikalangan orang Jahudi yang sebelumnya pelayanan yang dilakukannya hanyalah menjatuhkan hukuman kepada para pengikut Yesus gantinnya gelar akademik yang disandangnya ia gunakan untuk melayani Yesus. Doctor akademik hukum agama yang dimilikinya beralih menjadi Doktor buat Yesus.

Dikala mengikuti Doktor Ministry program di Andrews University Theological Seminary, Berrien Spring, Michigan, USA summer tahun lalu, saya tanyakan kepada seorang professor bidang pelayanan keluarga (family ministry) apakah pendeta diwajibakan memakai gelar akademik. Jawaban yang sederhana disambut sang professor, “ Ilmu pengetahuan tentang theology bukanlah gelar akademika tapi sebagai seorang pendeta yang berpengetahuan Theology, gelar akademik kependetaan adalah gelar pelayanan. Semakin tinggi gelar akademiknya, semakin semangat dan rendah hati pelayanannya didalam Tuhan”

Sebagaimana rasul Paulus yang mempunyai gelar Doktor dibidang akademik hukum menggunakan pengetahuan akademisnya hanya untuk melayani Yesus, hendaknya gelar akademik para pelayan Tuhan hanya digunakan buat kepentingan Yesus saja. Yang perlu direnungkan disaat ini adalah apakah prestasi tersebut didapatkan penuh dengan

kejujuran. Gembala yang baik dan berpengatahuan hendaklah mengutamakan pengajaran yang benar dan jujur. Maleakhi 2:6 Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku

Page 9: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/14966510/1621731269/name...  · Web viewBukan berarti bahwa mereka yang tidak punya ijazah berarti tidak memiliki masa depan tetapi peluang ... guru

dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan. Penulis : Pdt. Purasa Marpaung, M.Div. Associate Pastor at All Nations SDA Church of Elk Grove, Sacramento CA

Page 10: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/14966510/1621731269/name...  · Web viewBukan berarti bahwa mereka yang tidak punya ijazah berarti tidak memiliki masa depan tetapi peluang ... guru

Di dalam dunia akademis Kepedentaan, ada dua jenis gelar yang bisa didalami oleh seorang pendeta. Gelar ini bilamana dikategorikan ke dalam dua group yang besar, kita dapat bagikan ke dalam group Akademis, dan group Profesional. Kedua group ini punya fungsi dan kapasitas yang cukup berbeda di dalam praktek sehari harinya. Di antara dua group ini, ada beberapa gelar yang berada di tengah tengah atau dapat berfungsi sebagai dua kategori di atas. Gelar akademis Kependetan merupakan sebuah spektrum keahlian yang sangat luas yang tentu saja tidak dapat dituliskan di dalam satu artikel semata. Artikel ini hanyalah akan membahas gelar gelar kependetaan yang umum digondol oleh seorang pendeta. Gelar yang bisa dimiliki seorang pendeta adalah lebih luas dari apa yang dicantumkan di dalam artikel ini. Oleh karena gelar Sarjana (S1) pun sangatlah kompleks, maka artikel ini juga akan memfokuskan pembahasan di level S2 dan S3.

Gelar Profesional:

Gelar Profesional mempersiapkan penyandang gelar untuk profesi yang dipelajarinya dengan menekankan pada kompetensi kemampuan ditambah dengan nilai teori dan analisis. Biasanya pekerjaan ini juga memiliki izin khusus untuk prakteknya dari badan yang ditunjuk oleh pemerintah.

Biasanya gelar professional lebih menekankan pada nilai praktek sehari hari gantinya hal hal teoretikal yang mendalam dan akademis. Gelar professional menaruh perhatian kepada kesempatan pemilik gelar ini untuk mengaplikasikan ilmu yang mereka dapatkan di dalam kegiatan sehari hari. Oleh karena itu, mata kuliah yang dipelajari di dalam gelar professional biasanya hal hal yang sangat praktikal dan mudah diapplikasikan ke dalam kehidupan sehari hari.

Gelar Profesional Kependetaan di Level S2/Master:

Master of Divinity (M.Div) : Gelar ini merupakan gelar yang paling umum, dan diterima sebagai gelar professional Pendeta. Di dalam beberapa divisi, khususnya NAD (North American Division) memiliki gelar M.Div merupakan salah satu persyaratan seorang pendeta

sebelum menerima pengurapan secara penuh. Akan tetapi, gelar M.Div dapat menjadi “jembatan” untuk melanjutkan ke dalam gelar akademis.

Oleh karena fungsi praktis dari gelar M.Div, maka mata kuliah/pelajaran yang didalami di dalam gelar ini berfokus ke fungsi pelayanan kependetaan tetapi tidak meninggalkan dunia theologia secara penuh. Pada umumnya kelas kelas yang akan diambil seorang siswa M.Div antara lain: Bahasa Alkitab (Yunani dan Ibrani), Teologia Sistematik, Teologia Historis, Sejarah Gereja, Konseling, Evangelisasi, Administrasi Gereja, Pelayanan Pemuda, Seni Berkhotbah, dan Pendidikan Agama. Durasi pendidikan M.Div biasanya memakan waktu 2 – 3 tahun.

Ada beberapa gelar yang sedikit banyak jatuh di dalam level M.Div, gelar ini antara lain: Master of Ministry (M.Min), Master of Christian Ministry (MCM), Master of Pastoral Studies (MPS), Master of Pastoral Theology (M.PTh)

Gelar lain yang juga dapat diambil pendeta di level S2 adalah Master of Church Administration, atau MCA. Gelar ini berfokus kepada fungsi Administratif Kependetaan yang biasanya ditujukan kepada administrator atau pemimpin gereja. Banyak yang menyebutkan gelar ini sebagai gelar MBA untuk pendeta.

Gelar Profesional di level S3 (Doktoral)

Doctor of Ministry (D.Min): Gelar ini merupakan gelar doctoral yang berorientasi kepada kepemimpinan pendeta di dalam pelayanan dan aplikasi teologia. Hal hal yang sangat berhubungan dengan pelayanan kependetaan sehari hari seperti: Khotbah, Evangelisasi, Konseling, Musik, Pertumbuhan gereja, administrasi gereja dan pemuridan akan dipelajari secara mendalam di dalam level D.Min.

Di dalam level ini, disertasi akademis juga diperlukan untuk dapat menggondol gelar ini. Akan tetapi berbeda dengan gelar akademis seperti PhD dan ThD yang lebih difokuskan kepada sintesis teoretikal, disertasi D.Min lebih berfokus

Page 11: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/14966510/1621731269/name...  · Web viewBukan berarti bahwa mereka yang tidak punya ijazah berarti tidak memiliki masa depan tetapi peluang ... guru

kepada sesuatu yang dihasilkan oleh sesuatu yang datang dari ladang pelayanan.

Satu hal lain yang merupakan ciri khas D.Min adalah nama jurusan/konsentrasi. Biasanya nama konsentrasi ini dinamakan dengan cognate. Sang mahasiswa dapat memilih satu cognate berdasarkan pilihan pribadi. Cognate ini sangatlah luas, dan beberapa diantaranya yang dapat disebutkan adalah:

Chaplaincy, Church Growth and Evangelism (Evangelisasi), Family Ministry (Pelayanan Keluarga), Youth Ministry (Pelayanan Keluarga), Homiletics (Berkhotbah) , Spiritual Formation and Discipleship (Pemuridan), Urban Ministry (Pelayanan Perkotaan), dan masih banyak yang lain.

Pada prakteknya, gelar D.Min biasanya memakan waktu pendidikan 3- 7 tahun bergantung pada format dan jenis cohort yang diambil. Dan sebagian Seminari akan mengizinkan seorang Pendeta untuk segera mengambil D.Min tanpa harus melalui program M.Div dengan catatan gelar sarjana mereka dilengkapi dengan thesis yang solid dan cukup untuk satu level studi.

Gelar lain yang selaras/kurang lebih sama dengan D.Min antara lain: Doctor of Pastoral Studies (D.PTh), Doctor of Practical Theology (D.Th.P), Doctor of Pastoral Studies (DPS), Doctor of Divinity (D.D).

Gelar Akademis:

Berseberangan dengan gelar Profesional, pendeta juga dapat mencapai dan memiliki gelar akademis. Berbeda dengan gelar professional, gelar akademis seperti namanya itu sendiri lebih menekankan kepada dunia akademik dan cendekiawan. Gelar ini memiliki pusat perhatian kepada pendalaman ilmu, teori, dan riset. Gelar akademik lebih menekankan kepada ilmu/teori (teologia/theology) gantinya praktek (pelayanan/ministry). Gelar ini juga biasanya tidak harus selalu dipelajari oleh pendeta, banyak pelajar yang mengambil gelar ini berkonsentrasi di dalam dunia teologia dan lebih disebut sebagai teolog (theologian) gantinya seorang pendeta karena mereka tidak memiliki pengalaman pelayanan kependetaan. Akan tetapi, banyak juga ahli teologia yang datang dari latar belakang kependetaan.

Gelar Akademis di Level S2

Master of Art in Religion (MA) atau Master of Art in Theology (MATh): Gelar ini merupakan gelar umum (Master of Art) yang berfokus kepada Agama. Di dalam gelar ini, biasanya diperuntukkan bagi mereka yang ingin memperdalam ilmu teologia. Yang membedakan gelar ini dengan M.Div adalah konsentrasi mata kuliah yang dipelajari biasanya lebih akademis, dan mata kuliah kependetaan seperti berkhotbah, konseling, evangelisasi, dll tidaklah harus

diambil dan dipelajari. Gantinya mempelajari hal tersebut, pelajar di level MA ini akan lebih berfokus kepada jurusan (major) yang dia piih secara mendalam. Biasanya juga, mahasiswa di level ini harus memiliki pengetahuan yang cukup di dunia teologia dan alkitab khususnya Bahasa Alkitab seperti bahasa Yunani dan Ibrani tetapi tidak terbatas kepada dua bahasa ini saja. Bilamana jurusan yang diambil akan mengekspos sang pelajar kepada hal hal yang berhubungan dengan jurusan itu sendiri maka bahasa lain juga perlu diambil. Misalnya saja mereka yang mengambil jurusan Ilmu Timur Tengah Purbakala (Ancient Near East Studies) harus juga mengerti bahasa Aramaic, Ugaritic, dan Babilonia.

Atau mereka yang mengambil jurusan Sejarah Gereja, harusnlah mengerti bahasa Latin, atau mereka yang mengambil jurusan Teologi Historikal juga diharapkan mengerti bahasa Jerman ataupun Perancis karena mereka harus belajar tentang teologi dari Martin Luther atau Kalvin yang dituliskan dalam bahasa Jerman/Prancis. Mereka yang tamat dengan gelar ini, ada yang melanjutkan dengan pelayanan, tetapi ada sebagian besar yang bekerja sebagai akademisi di universitas atau guru alkitab di level sekolah menengah.

Durasi pembelajaran di level ini berkisar dari 1 sampai 3 tahun bergantung pada tingkat kesulitan dan jurusan yang diambil. Ada banyak juga jurusan di level ini, tetapi jurusan MA biasanya lebih spesifik. Jurusan yang umum ada di dalam Seminari khususnya Seminari Adventist adalah:

Biblical Studies (Ilmu Alkitab), Old Testament Studies (Perjanjian Lama), New Testament Studies (Perjanjian Baru), Ancient Near Eastern Studies (Ilmu Timur Tengah), Biblical Archaelogy and History of Antiquities (Arkeologi Alkitab), Church History (Sejarah Gereja), Theology (Teologia), Adventist Studies (Ilmu Adventis), Religious Education (Pendidikan Alkitab), Pastoral Theology(Kependetaan), Islamic Study (Agama Islam), Judaism Studies (Agama Yahudi) dan World Mission(Penginjilan)

Master of Theology (MTh): Gelar ini merupakan gelar satu tingkat di atas MA, dimana setelah mendapatkan gelar MAnya, sang mahasiswa ingin memperdalam ilmu di jurusannya dan menerbitkan Thesis sebagai bukti pembelajarannya. Gelar ini seringkali menjadi gelar standard atau terendah bagi seseorang untuk mendapatkan posisi dosen di seminari, dan menerima gelar Assistant Proffesor.

Gelar Akademis di level S3

Doctor of Philosophy in Religion (PhD): Gelar ini merupakan gelar akademis yang punya nilai sama dengan gelar PhD lainnya di jurusan lain. Di dalam level ini, sang pelajar akan menerima pendidikan yang terdalam tentang jurusan yang dia pilih. Hanya saja yang membedakan mereka dengan mahasiswa PhD lainnya adalah mahasiswa PhD in Religion

Page 12: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/14966510/1621731269/name...  · Web viewBukan berarti bahwa mereka yang tidak punya ijazah berarti tidak memiliki masa depan tetapi peluang ... guru

memfokuskan ilmu mereka di dalam agama. Seringkali orang berkelakar bahwa kepanjangan dari PhD adalah Permanent Head Damage, oleh karena intensitas dan konsentrasi yang harus dimiliki demi menyelesaikan pendidikan di level ini. Di level ini, seperti PhD di bidang lain, sang siswa diwajibkan menerbitkan Disertasi Penelitian yang dia pelajari. Disertasi ini kemudian akan memasuki level defence dimana sang siswa harus bisa mempertahankan argumen/hasil penelitiannya di hadapan panelis yang biasanya merupakan ahli/cendekiawan di bidang yang menjadi focus disertasi tersebut. Bilamana para ahli itu merasa puas dengan hasil disertasi sang siswa, maka sang siswa dapat menerima gelar mereka secara penuh. Di dalam level PhD ini jurusan yang mereka pilih akan lebih spesifik lagi. BIlamana di dalam gelar master mereka, mereka mempelajari jurusan mereka secara umum, maka di Level PhD pendalaman itu lebih diperdalam lagi. Di level inipun biasanya sang siswa kemudian dapat menempatkan gelar Doktor di depan namannya (Dr.) sebagai bukti pencapaian akademis tertinggi.

Konsentrasi dari jurusan biasanya beragam, dan contoh di bawah ini adalah sebagian kecil dari konsentrasi yang bisa dimiliki oleh seorang PhD in Religion:

Old Testament Studies: Exegesis and Theology, Hebrew & Semitic Languages, Jewish History, Torah and Talmud Studies, New Testament Studies: Exegesis and Theology, Pauline Theology, Greek Language and ManuscriptTheology: Systematic Theology, Historical Theology, Ethics, Philosophical TheologyChurch History: Classical History, Early Church History, Adventist History Biblical Archaeology: Biblical Anthropology, Ancient Near East Anthropology, Archaeology and HistoryDoctor of Theology (ThD): Gelar ini merupakan gelar akademik yang selaras dengan PhD di dalam ilmu Teologia. Hanya saja, gelar ini dikhususkan kepada tradisi agama tersebut. Gelar ini biasanya diberikan khusus di dalam seminari yang mengkhususkan diri mereka berdasarkan denominasi dan tradisi gereja dimana seminari tersebut didirikan.

(Kesimpulan dari Penerjemah) artikel ini saya kompilasikan dan terjemahkan sebagai bagian dari tema OMEGA ini. Secara pribadi, saya tidak melihat satu gelar dan konsentrasi lebih baik dari gelar dan jurusan yang lainnya. Setiap orang punya panggilan, dan minat yang berbeda dan Tuhan memberikan talenta yang berbeda juga kepada masing masing orang. Artikel ini juga dituliskan dengan tujuan untuk memperkaya pengetahuan pendeta dalam mempersiapkan mereka dalam jenjang pendidikan yang lebih baik dalam memenuhi panggilan pelayanan mereka di dalam kapasitas yang berbeda. Saya selalu mengingat nasihat dosen saya sendiri semasa saya berkuliah. Theologi dan Pelayanan adalah seperti Pisau dan Gagangnya. Seringkali ada

pendapat, bahwa pendeta tidak perlu sekolah tinggi tinggi. Yang penting bisa khotbah, menyanyi, dan menginjil sudah cukup. Pendapat seperti ini bisa disamakan seperti pisau tanpa belatinya (Knife without its blade) karena sekuat apapun sebuat gagang, gagang tidaklah dapat bisa diasah atau memotong apapun. Sebaliknya, ada pendeta yang “terlalu terpelajar” dan lupa konteks mereka. Khotbah mereka menjadi ruang kuliah dengan kata kata akademis yang terlalu jauh buat anggota mereka mengerti. Mereka adalah seperti pisau tanpa gagang, tajam tetapi tanpa control dan bahkan bisa melukai orang yang memegang pisau itu sendiri. Dan Satu satunya Lem/baut yang dapat menyatukan gagang dan pisau ini adalah Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus, seorang Pendeta bisa menjadi hanya sebuah gagang tanpa efek, atau sebuah pisau yang dapat merusak diri sendiri.

Sumber:

Andrews University Academic Bulletin 2011 – 2012Fuller Theological Seminary Website (www.fuller.edu)Wheaton College Website (www.wheaton.edu)AIIAS Website (www.aiias.edu)

American Theological Society Degree Standards (http://www.ats.edu/accrediting/standards/DegreeStandards.pdf)WikipediaTheologia Wikia (http://theology.wikia.com/wiki/Main_Page)

(Catatan Penerjemah: Sehubungan dengan tema edisi Omega kali ini, saya akan membahas sedikit tentang gelar akademis pendeta. Oleh karena sumber yang saya terjemahkan berasal dari beberapa sumber, maka edisi kali ini bukanlah berasal dari penulis tunggal/saduran)

Penerjemah :Pdt. Bayu KaumpunganGembala Jemaat di Singapura

Page 13: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/14966510/1621731269/name...  · Web viewBukan berarti bahwa mereka yang tidak punya ijazah berarti tidak memiliki masa depan tetapi peluang ... guru

ADRENALIN ATAU SEROTONIN?

Apakah perbedaan antara Adrenalin dan Serotonin ?

Adrenalin adalah sebuah hormon yang memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh kita. Tidak hanya gerak, hormon ini pun memicu reaksi terhadap efek lingkungan seperti suara derau tinggi atau cahaya yang terang. Reaksi yang kita sering rasakan adalah frekuensi detak jantung meningkat, keringat dingin dan keterkejutan. Reaksi ini dalam batas tertentu menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan, mungkin juga menjadi sebuah hobi hingga disebut Adrenaline Junkie.

Fungsi utama serotonin adalah sebagai neurotransmitter pada susunan saraf pusat di otak. Bila tingkat serotonin di otak berubah, perilaku seseorang juga akan berubah. Serotonin dengan kadar normal akan memunculkan perasaan bahagia, tetapi pada waktu tubuh mengalami stres yang berlebihan, tubuh akan mulai menggunakan serotonin lebih banyak untuk mengkompensasi kondisi tersebut.

Adrenalin mendorong untuk mencapai hasil yang lebih baik sedangkan Serotonin membuat bisa menikmati kebahagiaan hidup.

Mekanisme kerja dari kedua jenis hormon tersebut berfungsi untuk menciptakan perasaan kuat dan bahagia.

Adrenalin adalah hormon atau neurotransmitter yang :

- Meningkatkan denyut jantung, aliran darah dan oksigen.- Turut bekerja mempertimbangkan apakah seseorang akan

mengambil tindakan atau menghindarinya pada saat dihadapkan pada sebuah bahaya atau tantangan.

Adrenalin juga akan terpicu oleh pembangkit Stres seperti ancaman fisik, situasi yang menegangkan, kebisingan, cahaya yang sangat terang, atau suasana yang cukup hiruk pikuk.

Serotonin sering dianggap sebagai hormon kebahagiaan karena kemampuannya dalam menciptakan perasaan nyaman. Serotonin berfungsi sebagai :

- Pengaturan mood seseorang termasuk selera makan dan keinginan untuk tidur.

- Memiliki peranan dalam aspek kognitif seperti untuk mengingat dan belajar.

Dalam keseharian, Adrenalin dan Serotonin memainkan peranan penting untuk menciptakan tekakan (tension) dan ketenangan (relax).

Adrenalin berperan dalam mendorong seseorang untuk meraih pencapaian yang lebih tinggi dalam berbagai bidang.

Seorang Atlit membutuhkan Adrenalin untuk memecahkan rekor.

Seorang Direktur perusahaan membutuhkan Adrenalin untuk mencapai kinerja perusahaan yang telah ditargetkan.

Adrenalin membawa seseorang untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi.

Sebaliknya Serotonin berfungsi memberikan rasa nyaman. Serotonin memberikan kesempatan kepada setiap orang

untuk menikmati hal-hal yang telah diraihnya serta menghargai apa yang ada dalam dirinya dan sekelilingnya.

Dalam situasi liburan atau bermeditasi, serotonin beraksi untuk membantu manusia memiliki kesegaran sehingga lebih siap untuk mengahadapi tantangan baru yang lebih besar.

Page 14: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/14966510/1621731269/name...  · Web viewBukan berarti bahwa mereka yang tidak punya ijazah berarti tidak memiliki masa depan tetapi peluang ... guru

Uniknya, baik Adrenalin maupun Serotonin bekerja dengan menambah atau mengurangi jumlah mereka di dalam tubuh manusia.

Jumlah Adrenalin yang terlalu sedikit, membuat seseorang akan menghindar untuk menghadapi tantangan-tantangan baru. Sebaliknya jumlah Adrenalin yang berlebihan, akan membuat seseorang selalu mencari tantangan-tantangan baru.

Disisi lain, Serotonin yang terlalu sedikit akan membuat seseoran g tidak dapat merasa tenang dan nyaman dengan keadaan yang ia hadapi.

Ia akan selalu merasa ada yang salah baik itu dengan dirinya sendiri maupun dengan apa yang ada disekitarnya.

Serotonin yang berlebihan akan membuat seseorang terlalu puas dengan apa yang ada dalam dirinya dan sekelilingnya sehingga ia tidak tertarik dalam melakukan apa-apa selain menikmati hidupnya.

Tentu saja kondisi kita tidak selalu berada dalam keadaan yang penuh dengan Axrenalin atau Serotonin. Bahkan pada kenyataannya, banyak manusia mencoba untuk mendapatkan Adrenalin dan Serotonin dengan berbagai cara termasuk cara-cara yang dapat merusak dirinya sendiri.

Adrenalin Junkie, merupakan istilah yang populer pada tahun 1991. Istilah ini digunakan untuk menjel askan perilaku dari sekelompok orang yang melakukan berbagai aktifitas berbahaya untuk memenuhi kebutuhan Adrenalin mereka. Demikian juga dengan kebiasaan orang-orang yang ingin mencari ketenangan dengan menciptakan Serotonin semu seperti mengkonsumsi Narkoba. Semua cara-cara ini adalah cara pintas (shortcut) yang dipilih oleh manusia untuk mengakomodir salah satu hormon yang mereka inginkan.

Adrenalin dan Hormon dibutuhkan secara bergantian untuk menciptakan hidup kita berada dalam keseimbangan yang lebih baik dari waktu ke waktu. Untuk menciptakan keseimbangan tersebut, Adrenalin dan Serotonin sebaiknya hadir secara bergantian.

Adrenalin memotivasi kita untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Serotonin untuk memberikan relaksasi yang dibutuhkan setelah kita mengalamki tension yang tinggi sebelumnya.

Bila tubuh kita hanya diisi oleh Adrenalin, maka seluruh sel dalam tubuh kita akan dipacu sedemikian rupa sehingga dapat mengalami kerusakan yang begitu cepat. Disisi lain, apabila tubuh kita hanya memiliki Serotonin maka kita hanya bersantai-santai menikmati hari-hari kita yang terasa begitu indah. Untuk menjelaskan keseimbangan Adrenalin dan Serotonin, kita dapat mengambil contoh dari seorang petinju.

Pada saat seorang petinju sedang bertanding, dia dituntut untuk mengerahkan seluruh kemampuannya agar dapat mengalahkan lawannya. Untuk hal ini, ia harus dapat menahan rasa sakit bahkan rasa sakit yang cukup fatal seperti tulang rusuk yang retak. Setelah ia mengerahkan seluruh kemampuan dan kekuatan yang dimilikinya, maka petinju tersebut memerlukan pemulihan. Nah, pemulihan ini di dapatkan dengan hadirnya Serotonin apalagi bila petinju tersebut memenangkan pertandingan. Sebab ketika ia menang, maka sakitnya menjadi terbayarkan. Namun jika ia kalah (sebab tidak semua berakhir dengan kemenangan), ia masih dapat menikmati Serotonin dengan mengapresiakan dirinya dengan usaha lain yang telah ia raih. Anyway, live must go on. Tuhan Memberkati kita semua.

Penulis :Pdt. Jimmy Havelaar

Direktur Kesehatan UIKB

PASTORAL TIPS

Page 15: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/14966510/1621731269/name...  · Web viewBukan berarti bahwa mereka yang tidak punya ijazah berarti tidak memiliki masa depan tetapi peluang ... guru

“…must be trained men, …”

NabiahNy. Ellen G. White mengingatkanbahwapekerjaanTuhanadalahsesuatu yang harus dikerjakan dengan professional sehingga harus dikerjakan oleh orang-orang yang terlatih dandengan yang cara-cara efektif pula. Mengenai hal ini ia memberikan nasihatnya: "I have felt urged by the Spirit of the Lord to bear a testimony to our brethren in regard to the necessity of procuring the very best talent to work in our various institutions. The men must be trained men, men whom God can teach. . . . They must be thinking men, men who bear God's impress, and who are steadily progressing in holiness. .

"Our institutions are doing a great and final work for the world, and should have in their employ the very best talent to be obtained anywhere." Ellen G. White. - Letter 63, 1886.

Itulah sebabnya ia juga menasihatkan “A minister should never think that has learned enough, and may now relax his efforts. His education should continue throughout his lifetime; every day he should be learning, and putting to use the knowledge gained.” Bahkan ia juga mengamarkan bahwa pertumbuhan pemahaman-pemahaman adalah suatu hal penting bagi pendeta jemaat sebagai seorang pemimpin rohani di jemaatnya, karena “God is displeased with those who are too careless or indolent to become efficient, well-informed workers. Christian should posses more intelligence and keener discernment than the world. The study of God’s word is continually expanding that mind and strengthening the intellect.”

Mengenai hal ini, memang Alkitab mengajarkan kita akan prinsip perlunya untuk tetap bertumbuh dalam pengetahunan, dalamkebijaksanaan dan dalam keahlian. Sebagaimana yang Paulus katakan “Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidakusahmalu, yang berterusterang memberitakan perkataan kebenaranitu.”/ “Study…correctly analyzing and accurately dividing the word of truth” (KJV).II Timotius 2:15. Karena “Tanpa pengetahuan kerajinan pun tidak baik;… Kebodohan menyesatkan jalan orang, lalu gusar lah hatinya terhadap TUHAN.”Amsal 19:2-3. Petrus juga mengingatkan orang-rang percaya agar disamping bertumbuh secara emotional padaYesus, juga bertumbuh secara intelektual akanYesus, “…bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akanTuhan dan Juruselamat kita, YesusKristus…” II Petrus 3:18.

Nyata bahwa Alkitab mengarahkan agar pemimpin-pemimpin rohani perlu untuk tetap bertumbuh agar pelayanannya menjadi lebih efektif. Tentu saja selain bertumbuh dalam bidang spesialisasi pelayanan kita masing-masing, sebagai pemimpin rohani di jemaat kita perlu juga mengikuti perkembangan bidang-bidang pemahaman-pemahaman lainnya. Tetapi dibidang apapun itu, suatu syarat untuk tetap bertumbuh adalah kita perlu mengenal diri kita sendir idan mengena lkebutuhan lingkungan kita yang membutuhkan agar kita tetap bertumbuh kemudian mengembangkan suatu cara yang mengkondisikan pertumbuhan pemahaman yang kita butuhkan tersebut.

“Growth is essential in order that one may perform his task more effectively. The leader must know he needs to grow and be willing to develop a program which will cause growth. He needs to identify and evaluate his weakness and strengths. He must be prepared to invest time, energy and money in order to strengthen his weakness and improve the quality of his strong characteristics. He will put into practice as soon as possible what he learns and continually review his progress.”

Sehingga sebagai salah satu konsekwensinya, walaupun kita telah meninggalkan suasana kampus tempat kita berkuliah dulu, sebagai seorang pendeta jemaat yang adalah pemimpin rohani di jemaat, kita perlu untuk tetap menikmati kesempatan-kesempatan membaca sumber-sumber bacaan di perpustakaan pribadi kita atau pun di perpustakaan umum yang ada di wilayah kita, agar memberikan kesempatan pada diri kita untuk bertumbuh dalam berbagai pemahaman yang kita perlukan dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi jemaat kita. Bahkan bukan hanya memanfaatkan kesempatan-kesempatan secara pribadi, seorang pendeta jemaat juga harus memanfaatkan kesempatan-kesempatan secara umum yang terorganisir.

“…the leader must keep up-to-date in knowledge and leadership skills by participating in seminars and administrative programs offered by the conference, and by using a good library equipped with pertinent materials that will permit him or her to be informed in the needed areas. Resource materials must be collected and studied in order to keep abreast of the latest developments and research discoveries in church ministry. The leader should keep in contact with the conference/ mission office, who can help the leader to keep informed on the latest denominational programs and plans.”

Iniberarti, di lain pihak, pihakorganisasigerejajugabertanggungjawabuntukmemfasilitasi program-program dimanaparapendetaberkesempatanuntukmelanjutkan proses belajarnya. Tentu saja kesempatan-

Page 16: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/14966510/1621731269/name...  · Web viewBukan berarti bahwa mereka yang tidak punya ijazah berarti tidak memiliki masa depan tetapi peluang ... guru

kesempataninibukanhanyamelaluijalurprogram-program beasiswasecarapendidikan formal, tetapijugamelaluijalur program-program pendidikan yang informal untukpendeta-pendetajemaatnya.

Memangsemua proses pertumbuhan pemahaman-pemahaman dalam berbagi bidang ini, menuntut kita para pendeta jemaat dan juga organisasi gereja untuk menginfestasikanwaktu, menginfestasikan usaha, menginfestasikan dana, yang kesemuanya ini menuntut kita harus berkorban dalam beberapa hal. Tetapi entah itu peningkatan-peningkatan kapasitas (formal maupun informal) dalam pelayanan, kita harus memiliki akses langsung dengan sumber pertumbuhan pemahaman itu sendiri secara langsung. Dan sumber inilah yang akan menyanggupkan kita untuk meliwati semua proses pendidikan ini (baik dengan jalur formal mau pun dengan jalur informal) secara berkelanjutan ini. ‘Sumber’ yang saya maksudkan ini adalah RohSuci! Karena pada waktu Allah memanggil seseorang untuk melaksanakan tugas yang Ia percayakan, Ia juga melengkapi orang itudengan bimbinganRohSuci. “The Holy Spirit’s ministry was to empower the disciples to witness for Jesus (Acts 1:80…He will enlighten the leader about things which are to come relating to Christ (Jonah 16:12-15)…He is here to equip and empower the Christian leader to speak, act, and serve in the way that will honor Jesus.”

“One of the greatest resources for service God gives to us is the mind transformed by Holy Spirit…As we examine Christian leadership, we must therefore recognize that the mind plays a central role in shaping the structure of life, which in turn determines the nature of our existence. Christian transformation occurs through the renewal of the mind (Romans 12:20. The renewal of mind affects both the cognitive and affective domains. There is to be a change not only in how one sees the world, but also in how one feels about life. This is a to result in a change in how one acts.

The Holy Spirit should guide the expression of feelings or thought into words actions. Anger, wrath, malice, slander, and foul talk must be transformed in compassion, kindness, lowliness, meekness, and patience (Collosians 3:5-17). However that transformation will not automatically occur in anyone. Spiritual discipline and personal commitment are required.

For now to grow as a leader, more than one’s emotional life must come under the direction of the Holy Spirit.”

Menyadari bahwa sumber pertumbuhan kapasitas kita dalam pelayanan inia dalah RohSuci, biarlah syukur dan pujian atas setiap kapasitas dalam pelayanan yang kita tempuh melalui jalur formal maupun jalur informal ini, adalah untuk kemuliaan nama Tuhan.

Endnotes:

Letter 63, 1886; Selected Messages, book 2, p. 190.E. G. White, Gospel Workers, p. 94. E. G. White, Testimonies, Vol. 4, (Mountain View, California : Pacific Press Association, 1948), p. 545. Charles Moris, The Christian Leader (Penang, Malaysia : Babtist Theological Seminary, 1994), p. 179Youth Ministry Handbook And Leadership Training Manual (Michigan : Youth Dept. General Conference of Seventh Day Adventist, 2002), p. 6. I Corinthians 12:4-11. Charles Moris, The Christian Leader (Penang, Malaysia :Babtist Theological Seminary, 1994), p. 154.Jeames F. Cabble, Jr., The Church And The Powers (Massachusetts : Hendrickson Publishers, 1988), p. 120.

Penulis : Pdt. Dr. R Walean Jr

Kependetaan Konfrens Minut

ARITKEL MUSIK

Page 17: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/14966510/1621731269/name...  · Web viewBukan berarti bahwa mereka yang tidak punya ijazah berarti tidak memiliki masa depan tetapi peluang ... guru

“MUSIC IN WORSHIP” - MUSIK DALAM PERBAKTIAN

I. PERAN MUSIK DALAM KEBAKTIAN. 1] MUSIK& NYANYIAN, MERUPAKAN: UCAPAN SYUKUR KEPADA TUHAN .”Hendaklah perkataan KRISTUS diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada TUHAN di dalam hatimu.” (Kolose 3 : 16) La Mar Boschman dlm bukunya ”Rebirth Of Music” menulis: ”Music is mentioned in the Bible over 839 times. God must consider music important to mention it that many times in His Word. God doesn’t waste words. He doesn’t fill in spaces in the Bible. Each word is there for a reason. … God must consider music very important. In fact, it is one of the major emphases of the Bible.”Musik disebutkan dalam Alkitab sebanyak 839 kali.TUHAN tentu mempertimbangkan musik itu sebagai hal yang penting sehingga disebutkan-Nya banyak kali didalam Firman-Nya.TUHAN tidak membuang-buang waktu dengan kata-kata-Nya.Ia tidak sekedar mengisi halaman-halaman dalam Alkitab. Setiap Firman yang ada didalamnya dengan sesuatu maksud. … TUHAN menekankan bahwa musik itu sangat penting.Buktinya, musik adalah salah satu penekanan utama dari Alkitab.

2] MUSIK &LAGU DALAM KEBAKTIAN: HARUS TERATUR DENGAN RAPIH.I Tawarikh 25:1, 6, 7. [Organisasi Musik Perbaktian Yang Pertama][1] “ Selanjutnya untuk ibadah Daud dan para panglima menunjuk anak-anak Asaf, anak-anak Heman dan anak-anak Yedutun. Mereka bernubuat dengan diiringi kecapi, gambus dan ceracap.[6]Mereka ini sekalian berada di bawah pimpinan ayah mereka pada waktu menyanyikan nyanyian di rumah TUHAN dengan diiringi ceracap, gambus dan kecapi untuk ibadah di rumah Allah dengan petunjuk raja ...[7]Jumlah mereka bersama-sama saudara-saudara mereka yang telah dilatih bernyanyi untuk TUHAN -- mereka sekalian adalah ahli seni -- ada dua ratus delapan puluh delapan orang.”

Pada waktu Daud menjadi raja bangsa Israel, sebagaimana budaya yang berlaku pada zamannya, iameyakini bahwa musik mempunyai peranan penting bagi pelayanan ibadah dalam Bait TUHAN. Hasil karyanya yang terutama adalah dibentuknya organisasi musik dalam Bait TUHAN yang merupakan organisasi musik perbaktian yang pertama (I Tawarikh 25). Sejak saat itu musik memegang peranan penting dalam Bait TUHAN, sampai pada zaman YESUS KRISTUS..Buku Mazmur adalah Buku Lagu bangsa Israel, di dalamnya kita temukan beberapa alat musik yang dapat dipakai untuk beribadah kepada TUHAN.Dengan melihat jumlah alat musik yang disebut, kita pasti yakin bahwa semua alat musik yang terdapat pada masa itu dipakai semuanya tanpa kecuali, sehingga hal ini membuktikan bahwa musik dalam Perjanjian Lama bukan hanya musik yang tenang dan khidmat saja, tetapi kadang-kala juga ramai seperti yang tertulis dalam Mazmur 100:1 ” Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi.”

3] BERNYANYI DENGAN PENGERTIAN DAN PENUH SEMANGAT.Ellen G. White dalam bukunya “Testimonies, jld.9, hlm, 143, menyatakan: “ Dalam usaha mereka menjangkau manusia, para utusan TUHAN jangan mengikuti cara-cara duniawi. Pada kebaktian-kebaktian yang dilaksanakan, mereka jangan bergantung pada para penyanyi dunia dan dalam pertunjukan teater [gaya panggung] untuk membangkitkan minat. Bagaimana mereka yang tidak memiliki minat terhadap Firman TUHAN, yang tidak pernah membaca Firman-Nya dengan kerinduan hati untuk memahami kebenaran; diharapkan akan menyanyi dengan semangat dan pengertian? Bagaimana mungkin hati mereka selaras dengan dengan kata-kata dari lagu suci?Bagaimana mungkin Penyanyi Surga bergabung dalam musik yang hanya sekedar rupa?Perjanjian Baru menganjurkan agar umat Kristen menyanyikan mazmur, nyanyian rohani dan puji-pujian bagi TUHAN seperti yg terdapat dalam:Efesus 5:18-20, BERNYANYI& MEMUJI DENGAN PENUH ROH-SUCI.[18] “…hendaklah kamu penuh dengan Roh, [19] dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. [20] Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita.”I Korintus 14:15. BERDOA DAN BERNYANYI DENGAN AKAL-BUDI.“Jadi, apakah yang harus kubuat?Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku.”

Yakobus 5 : 13.BILA SEDIH BERDOA, JIKA GEMBIRA BERNYANYI.“Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi!”

Perjanjian Baru menekankan tentang peranan manusia dan asal-usul musik yang rohani dan membawa para penyanyi dan pendengarnya kepada TUHAN.Ia berkata bahwa musik itu mengalir keluar dari pengalaman manusia dan menuntun kepada kasih karunia dan kemuliaan TUHAN.TUHAN YESUS sebagai tokoh utama di zaman Perjanjian Baru, tidak juga menolak musik.Ia tetap memegang tradisi untuk menyanyikan pujian sesudah Perjamuan Paskah (Matius 26 : 26-30, Markus 14 : 26). Matius 26:29,30TUHAN YESUS menyanyikan Lagu Pujian-pujian bersama murid-murid-Nya setelah selesai merayakan Paskah. Kata-Nya: “Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada

Page 18: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/14966510/1621731269/name...  · Web viewBukan berarti bahwa mereka yang tidak punya ijazah berarti tidak memiliki masa depan tetapi peluang ... guru

hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku." Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun.”Rasul Paulus dan Silas memuji-muji TUHAN ketika berada dalam penjara hingga pintu dan belenggu terlepas (Kisah Para Rasul 16 : 25-30). Ayat 25“Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.”

II. MUSIK DALAM PERJALANAN MENUJU TANAH SEMAWI: Puncak dari musik dan nyanyian dalam kebaktian, dapat kita baca dalam kitab Buku Wahyu.Sejak awal yang dimulai dengan penglihatan Yohanes atas Takhta TUHAN sampai pada penglihatan tentang Yerusalem Baru suara musik memenuhi kitab ini. Dalam kitab Wahyu kita melihat suatu program tata cara ibadah dan penyembahan yang sangat indah dan hikmat. Kita melihat demonstrasi peleburan antara musik dan ibadah.Hal ini juga membuktikan bahwa musik mempunyai dimensi eskatologi.Kitab Wahyu tulisan inspirasi rasul Yohanes, cocok sekali jika disamakan suatu lagu penutup dari sebuah konser musik dari Perjanjian Baru atau bahkan seluruh Alkitab.Keluaran 15:1-3-- LAGU KEMENANGAN KETIKA BERHASIL MELEWATI LAUT MATI.[Terjemahan: Jaringan Gereja-gereja Pengagum Nama Yahweh, Jakarta - Thn. 2000][1] “Pada waktu itu Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan nyanyian ini bagi YAHWEH yang berbunyi: "Baiklah aku menyanyi bagi YAHWEH, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut. [[2]YAHWEH itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Ia Tuhanku, kupuji Dia, Ia TUHAN bapaku, kuluhurkan Dia.[3]YAHWEH itu pahlawan perang; YAHWEH, itulah nama-Nya.”“Ketika kuda Firaun dengan keretanya dan orangnya yang berkuda telah masuk ke laut, maka TUHAN membuat air laut berbalik meliputi mereka, tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut.Lalu Miryam, nabiah itu, saudara perempuan Harun, mengambil rebana di tangannya, dan tampillah semua perempuan mengikutinya memukul rebana serta menari-nari.Dan menyanyilah Miryam memimpin mereka: "Menyanyilah bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur; kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut." [Keluaran 15:19-21]

TIGA KATEGORI LAGU SEPUTAR PERJALANAN BANGSA ISRAEL: 1. NYANYIAN: KEMENANGAN2. NYANYIAN KEKALAHAN3. NYANYIAN BERBALAS-BALASANKeluaran 32:17, 18[17] ”Ketika Yosua mendengar suara bangsa itu bersorak, berkatalah ia kepada Musa: "Ada bunyi sorak peperangan kedengaran di perkemahan."[18] Tetapi jawab Musa: "Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan -- bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar."

A. CONTOH LAGU KEMENANGANKetika bamgsa Israel berhasil melewati Laut Mati & pasukan Firaun binasa. Keluaran 15:1-3 [Terjemahan: Jaringan Gereja-gereja Pengagum Nama Yahweh, Jakarta - Thn. 2000][1] “Pada waktu itu Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan nyanyian ini bagi YAHWEH yang berbunyi: "Baiklah aku menyanyi bagi YAHWEH, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut. [[2] YAHWEH itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Ia Tuhanku, kupuji Dia, Ia Tuhan bapaku, ku luhurkan Dia. [3] YAHWEH itu pahlawan perang; YAHWEH, itulah nama-Nya.”

B. CONTOH LAGU KEKALAHAN.Musik rebana & Tarian Kemenangan berubah menjadi Lagu Kekalahan dalam keluarga Yefta. Hakim-hakim 11:34,35[34] Ketika Yefta pulang ke Mizpa ke rumahnya, tampaklah anaknya perempuan keluar menyongsong dia dengan memukul rebana serta menari-nari.Dialah anaknya yang tunggal; selain dari dia tidak ada anaknya laki-laki atau perempuan.[35] Demi dilihatnya dia, dikoyakkannyalah bajunya, sambil berkata: "Ah, anakku, engkau membuat hatiku hancur luluh dan engkaulah yang mencelakakan aku; aku telah membuka mulutku bernazar kepada TUHAN, dan tidak dapat aku mundur."

C. CONTOH LAGU BERBALAS-BALASANNyanyian berbalas-balasan merupakan lagu pujaan terhadap patung lembu emas yang di buat Harun atas keinginan bangsa Israel.Hal ini merupakan Lagu Kemurtadan terhadap TUHAN yang sedang memimpin bangsa Israel ke Tanah Perjanjian yaitu Kanaan.Banding Koor dan Lagu-lagu gaya-pentas duniawi, sebagaimana budaya yang di laksanakan oleh umat Kristiani pada umumnya zaman ini, dengan cara kompetisi untuk mencari siapa penyanyi / grup yang terbaik, merupakan pemujaan diri yang mengidolakan pribadi (grup nyanyi) bukan lagi memuja dan memuji TUHAN. Praktek ini disamakan dengan musik/nyanyian penyembahan dan pemujaan kepada berhala-berhala duniawi (Idolatry).Hal ini tidak berkenan di hadirat TUHAN.Ellen G. White dalam bukunya “Testimonies, jld.9, hlm, 143, menyatakan: “ Dalam usaha mereka menjangkau manusia, para utusan Tuhan jangan mengikuti cara-cara duniawi. Pada kebaktian-kebaktian yang dilaksanakan, mereka jangan bergantung pada para penyanyi dunia dan dalam pertunjukan teater [gaya panggung] untuk membangkitkan minat.”Musik dan Lagu pemujaan yang sama dimainkan oleh penyanyi/pemusik Babilon sebagai tanda untuk menyembah Patung Emas yang didirikan raja Nebukadnezar di lembah Dura, yang dipaksakan kepada ketiga orang Ibrani agar menyembahnya.Tetapi mereka memilih menyembah TUHAN apapun resikonya.

Page 19: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/14966510/1621731269/name...  · Web viewBukan berarti bahwa mereka yang tidak punya ijazah berarti tidak memiliki masa depan tetapi peluang ... guru

Daniel 3:15-18‘LAGU PENYEMBAHAN BERHALA DI TOLAK OLEH KE-3 ORANG IBRANI.’[15] Sekarang, jika kamu bersedia, demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah patung yang kubuat itu! Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?" [16] Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. [17] Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; [18] tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."

III. MUSIK DI PINTU GERBANG KEKEKALAN .IV.

A. MUSIK DAN LAGU SURGA MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN YANG PERTAMA KALINYA .Lukas 2:13-15“Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga,..”

B MUSIK DAN LAGU SURGA MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN [LAGU KEMENANGAN: YANG DI GUBAH OLEH TUHAN SENDIRI &DI NYANYIKAN OLEH PENYANYI KHUSUS: 144.000 ORANG KUDUS].Wahyu 14:1-3[1] “Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.[2] Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.[3] Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.”

C. MUSIK DAN LAGU YANG MEMERIAHKAN PESTA RAJA SURGA:Wahyu 19:6,7 “Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

KONKLUSI - MUSIK ROHANI DALAM PERBAKTIAN.Carl Harter menulis dalam bukunya “The Practice of Sacred Music”: “Musik disebutkan dalam Alkitab sebanyak 839 kali. Tuhan tentu mempertimbangkan musik itu sebagai hal yang penting sehingga disebutkan-Nya banyak kali didalam Firman-Nya.Tuhan tidak membuang-buang waktu dengan kata-kata-Nya.Ia tidak sekedar mengisi halaman-halaman dalam Alkitab. Setiap Firman yang ada didalamnya dengan sesuatu maksud. … Tuhan menekankan bahwa musik itu sangat penting.Buktinya, musik adalah salah satu penekanan utama dari Alkitab.”

Jelaslah sekarang perbedaan antara musik ROHANI dan musik SEKULER, sangat kontras baik pemain musiknya, maupun penyanyinya dan hadirin yang turut bernyanyi. Musik dalam perbaktian harus selalu menunjukkan pernyataan pemujaan dan penyembahankepada TUHAN; tetapi musik sekuler adalah musik yang hanya sekedar menghibur, meyakinkan dan menyenangkan diri sendiri baik pemusiknya, penyanyinya maupun para pendengarnya.

Musik rohani dalam perbaktian, meyakinkan penyanyi/pemusik dan para pendengarnya untuk memperoleh berkah dan anugrah dari pada TUHAN; serta memuji akan kebesaran kasih karunia-Nya untuk seluruh manusia. Musik rohani akan selalu dinyanyikan sepanjang masa kekekalan.

Ellen White dalam bukunya Testimonies, jld, 4, hlm. 71, mengatakan:“Musik dapat menjadi suatu kuasa yang besar untuk kebaikan,…. Musik haruslah memiliki keindahan, dihayati dan memiliki kuasa. Biarlah suara-suara diangkat dalam lagu pujian dan kesetiaan. Jika boleh, cari instrument musik, dan biarlah pujian yang agung terangkat ke hadirat Tuhan, suatu

persembahan yang berterima.”Mazmur 150:1-6 – SEGALA MAKHLUK DI ALAM INI MEMUJI-MUJI TUHAN.[1]” Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat![2] Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat![3] Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi![4] Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling![5] Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang![6] Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!”Wahyu 5:13--SEMUA MAKHLUK DI SORGA & DI BUMI MEMUJI TUHAN SELAMANYA.“Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya,

Page 20: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/14966510/1621731269/name...  · Web viewBukan berarti bahwa mereka yang tidak punya ijazah berarti tidak memiliki masa depan tetapi peluang ... guru

berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!"Pena Inspirasi Tuhan lewat Ellen G. White menuliskan dalam buku: Alfa & Omega jld. 8, hlm. 716.

NYANYIAN AKBAR PUJIAN KEPADA TUHAN KITA, YESUS KRISTUS SELAMA-LAMANYA.“Dan sementara tahun-tahun kekekalan bergulir, akan membawa penyataan tuhan dan kristus semakin kaya dan semakin mulia. Sementara pengetahuan berkembang, demikian juga dengan kasih, rasa hormat, kebahagiaan semakin bertambah. Semakin manusia mempelajari tuhan, semakin besar kekaguman mereka terhadap tabiat-nya. Pada waktu yesus membukakan di hadapan mereka kekayaan penebusan dan pencapaian yang luar biasadalam pertikaian besar melawan setan, hati umat yang ditebus tergerak untuk lebih berserah dengan sungguh-sungguh, dan dengan lebih bersukacitamereka memetik kecapi keemasan. Dan beribu-ribu dan berlaksa-laksasuara bersatu menyanyikannyanyian akbar pujian.”A M I N !Penyusun: Pdt. Jap Bradley Sangari, MPTh.Alamat: 26330 Long Street, Loma Linda Ca. 92354, USA.Ministry Coordinator: Redlands Indonesian SDA Fellowship

ARTIKEL THEOLOGY

PENTINGNYA PELAYANAN DAN PELANTIKAN YESUSDALAM KAABAH SURGAWI DARI SUDUT PANDANG ELLEN G. WHITE

oleh: Pdt. R. Mamarimbing, MAR(Bagian 1)

Pendahuluan:Topik tentang “pelayanan Yesus dalam kaabah surgawi” telah banyak kali di bawakan oleh para

pionir dan ahli teologi gereja Masehi Advent Hari Ke-7 . Namun, hanya segelintir orang, kalaupun ada, yang

Page 21: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/14966510/1621731269/name...  · Web viewBukan berarti bahwa mereka yang tidak punya ijazah berarti tidak memiliki masa depan tetapi peluang ... guru

tertarik untuk mendiskusikan/menuliskan pentingnya pelantikan Yesus sebelum Ia melayani dalam kaabah di Surga. Maksud dari penulisan ini adalah mengeksplorasi pentingnya pelantikan/pengurapan Yesus sesudah Ia bangkit dan sebelum Ia melaksanakan tugas keimamatanNya dalam kaabah surga dalam tulisan Ellen G. White, dan menemukan implikasi buat kehidupan kekristenan saat ini.

A. Kaabah DisurgaEllen White sungguh2 percaya bahwa ada kaabah disurga. Keberadaan kaabah surgawi ini nyata

bahkan sebelum kaabah padang belantara/Musa dibangun, sebelum dosa memasuki dunia ini, bahkan sebelum Lucifer berdosa, dan setan akan berusaha untuk menipu banyak dengan mengatakan bahwa tidak ada kaabah disurga.1

Ellen White menggunakan bahasa kiasan untuk menggambarkan bahwa kaabah surgawi itu nyata, “literal but not in details.” Namun bukan berarti Mrs White menganut paham Literalism. Jadi bukan berarti di kaabah dunia ada meja dan roti pertunjukan maka disurga pun ada meja dan roti pertunjukan, atau darah di kaabah Musa untuk darah dikaabah surga, 10 hukum dalam tabut perjanjian untuk 10 hukum dalam tabut perjanjian yang disurga. Bagi dia, kepentingan dari sisi teologi/makna rohaninya yang diutamakan daripada spesifikasi bangunan kaabah surga. Kaabah disurga lebih mengutamakan “fungsi” dari pada “form” atau bentuk bangunan tersebut. Bagi White, kaabah surgawi adalah lebih megah, lebih besar, dan indah dari pada kaabah yang perna hada di dunia.2

B. Pentingnya Pelayanan Yesus Kristus dalam Kaabah di SurgaKristus sebagai “perwakilan manusia dan pengacara.” Ellen White percaya bahwa Kristus tidak

pernah lupa bahwa Ia adalah wakil manusia berdosa yang telah bertobat dihadapan Bapa. White mengklaim bahwa Yesus Kristus selalu “be in favor,” “support,” “encourage,” “backer,” “promoter” buat setiap umatNya.3

Kristus sebagai “Mediator” atau perantara. White menyatakan bahwa sebagai perantara Yesus menjadi “negotiator,” “intermediary,” atau “go-between” umat2Nya dan Allah. Melalui perantaraan Yesus, setiap umat percaya dapat mendekati Allah. Tangan manusiaNya memeluk setiap umat, dan tangan keilahianNya menggapai takhta yang Maha kuasa. Jadi didalam Kristus surga dan dunia didamaikan.4

Kristus sebagai “kurban dan Imam besar.” White menegguhkan bahwa Kristus mengadakan pelayanan keimamatan didalam kaabah surga, dihadapan Allah, dengan membawa darahNya sendiri. Jadi Yesus melaksanakan pekerjaan rangkap dua, sebagai kurban dan Imam besar. Dengan melakukan hal ini, setiap umat percaya di berikan jaminan bahwa setiap permohonan pengampunan dosa dan doa2 mereka berterima dihadapan Allah Bapa.5

C. Pentingnya Pelantikan/Pengurapan YesusEllen White sangat percaya bahwa Yesus perlu dilantik/diurapi seperti seorang imam dilantik/diurapi

sebelum Ia melayani dalam kaabah disurga. Alasannya antara lain:

1 Ellen G. White, “The Sanctuary,” The Signs of the Times (ST), June 24, 1880; Christ in His Sanctuary (Mountain 2View, CA: Pacific Press, 1969), 36-7; idem, The Great Controversy: Between Christ and Satan (GC) (Mountain View,CA: Pacific Press, 1950), 435; Counsels to Writers and Editors (Nashville, TN: Southern Pub., Ass., 1946), 532 Ellen G. White, “Extract from an Unpublished Testimony Written March 13, 1897,” Lake Union Herald,December 23, 1908; Patriarch and Prophets, 357; idem, “On Renting SDA Churches; Guiding in Writings; Daniel’s Character Revealed; the Sanctuary and the Ark,” Letter no. 253, (Letter to J. H. Kellogg), November 20, 1903; Roy Adams, The Sanctuary (Hagerstown, MD: Review & Herald, 1993), 55, 79.3 Ellen G. White, The Faith I Live By (Washington, DC: Review & Herald, 1973), 202; idem, “The Church the Property of God,” Review & Herakd, October 17, 1893.4 Ellen G. White, Testimonies for the Church, 9 vols (Mountain View, CA: Pacific Press, 1948), 2:591; idem, “Christ Our Mediator,” ST, August 13, 1902.5 Ellen White, The Acts and Apostles, 33; idem, Testimonies to Ministers and GospelWorkers (TM) (Mountain View, CA: Pacific Press, 1962), 37; idem, “Chosen in Christ,” ST, January 2, 1893; idem, “The First Advent of Christ,” RH, December 17, 1872; idem, “Meeting Trials,” RH, September 1, 1891.

Page 22: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/14966510/1621731269/name...  · Web viewBukan berarti bahwa mereka yang tidak punya ijazah berarti tidak memiliki masa depan tetapi peluang ... guru

1. Untuk mengesahkan doktrin Kaabah tersebut. Pelayanan Yesus dalam kaabah surga tidak akan lengkap dan sempurna tanpa pelantikannya sebagai Imam Besar. Pelantikan Harun sebagai Imam Besar di kaabah padang belantara adalah atas perintah Allah (Imamat 21:12; Maz 133:2). Pelantikan Harun tersebut merujuk kepada apa yang musti terjadi di Surga. Dan berbicara soal kaabah artinya berbicara soal rencana penebusan. Pelajaran kaabah belantara menggambarkan apa yang musti terjadi di kaabah surgawi. Jadi jika Yesus tidak dilantik dalam kaabah surga, artinya Harun tidak dilantik untuk melayani kaabah belantara, dan jika pelantikan Yesus dan Harun tidak terjadi maka proces pendamaian itu tercemar dan pada perhitungan terakhirnya tidak ada doktrin kaabah.6

2. Untuk menyatakan dan menjamin bahwa Yesus memiliki kuasa sebagai seorang yang telah diurapi/dipilih oleh Allah sendiri. Ellen White menyatakan bahwa pelantikan Yesus Kristus menginformasikan kepada semua manusia bahwa Yesus Kristus telah menerima kuasa dan posisi guna pengantaraan bagi kepentingan mereka . Kristus memiliki hak untuk memberikan semua kebaikan pengorbananNya(Christ’s Intercessory Benefits)7 kepada semua yang percaya, dan Ia memiliki kuasa untuk menghakimi. Disaat Yesus dilantik sebagai Imam Besar, pada saat yang bersamaan pula Ia menjabat sebagai seorang Pemenang yang ditinggikan, Penebus yang dimuliakan, dan Raja yang di pilih.8

3. Untuk mengenapi dan melantik pekerjaanNya Roh Kudus. Ellen White menyatakan bahwa melalui pelantikan/pengurapanNya, Yesus Kristus mengukuhkan pekerjaan Roh Suci buat umat2Nya. 9 Ia menulis bahwa Roh Kudus telah menunggu penyaliban, kebankitan, dan kenaikan Yesus Kristus sebelu Roh Kudus menerima dan melaksanakan tugasNya secar penuh dan lengkap.10 Dengan kata lain pekerjaan penuh Roh Kudus terjadi setelah Yesus diurapi.

D. Waktu Pelantikan Yesus KristusMenurut Ellen White pelantikan Yesus Kristus sebagai Imam Besar dan Raja kekal dapat dilihat

melalui apa yang terjadi di surga dan terjadi di bumi. Di surga, proses pelantikan tersebut terlaksana ketika Yesus Kristus naik kesurga setelah

kebangkitanNya dan ketika Ia melewat Pintu Surga dan menerima penghormatan dan pujian dari jutaan malaikat disurga.11

Sementara itu, di dunia, tanda pelantikan Yesus itu selesai adalah dengan turunnya Roh Kudus pada hari Pentakosta. Ellen White menjelaskan ““the Pentecostal outpouring was Heaven's communication that the Redeemer's inauguration was accomplished.”12 Kehadiran Roh Kudus di dunia adalah sebagai “bukti” akan kuasa Keimamatan dan KerajaanNya disurga dan dibumi.

Kesimpulan

Implikasi Rohani. Ini adalah bagian dari pertanyaan: “apa yang akan terjadi kalo Yesus Kristus tidak ataupun jadi dilantik untuk pelayanan disurga?” Jawaban dari pertanyaan ini adalah:

Ellen White mengamarkan bahwa Yesus saat ini sedang menjalankan tugas keimamatanNya yang terakhir dalam kaabah di surga. Dengan pelantikannya sebagai Imam Besar dan Raja, Yesus telah mendekati tugas akhir, yaitu melenyapkan dosa dari alam semesta, tanpa pelantikanNya dosa akan tetap merajalela.

Tanpa pelantikan Yesus sebagai Imam Besar dan Raja, semua usaha ilahi dalam menyelamatkan manusia akan sia-sia. Pelantikannya menjadi jembatan yang menghubunkan usaha penyelamatan di dunia (penurutan, kematian, kebangkitan) dengan usaha penyelamatan yang disurga (perantara dan hakim).

Tanpa pelantikanNya, Yesus tak dapat menjadi Imam Besar dan Raja yang diagungkan Pengurapannya menghubungkan semua janji2Nya pada saat dahulu dan kedatangan pertamaNya dengan 6 Ellen G. White, “The Gift of the Spirit,” TheWatchman, November 28, 1905; GC, 414.7 Akan dibahas kali berikut.8 2Ellen G. White, God’s Amazing Grace (Washington, DC: Review & Herald, 1973), 193; SDABC, 7:929.9 White affirmed that, “after His [Christ] inauguration, the Spirit came and Christ was indeed glorified, even with the glory which He had from all eternity with the Father.” Ellen G. White, “The Promise of the Spirit,” ST, 3 May 17, 1899.10 Ellen G. White, “The Outpouring of the Spirit,” ST, 3 December 1, 1898.11 White, The Watchman, November 28, 1905; ST, May 17, 189912White, AG, 39

Page 23: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/14966510/1621731269/name...  · Web viewBukan berarti bahwa mereka yang tidak punya ijazah berarti tidak memiliki masa depan tetapi peluang ... guru

kegenapan janji2 tersebut. Kata “pergilah” dan “jadikan” (Mat 28:19-20) dapat degenapi dengan “Aku datang” dan “menjemput” (Yoh 14:1-3; Wahyu 22:20) oleh berkat pelantikan/pengurapan Yesus.

Keimamatan Yesus membutuhkan pengorbananNya, dan pengorbananNya memprakarsai keimamatannya. Gagal satu gagal semuanya.

Tanpa pelantikan Yesus saat kenaikanNya, tidak ada satu manusiapun, walaupun ia telah bertobat dari dosanya, dapat menerima karunia penebusan dan perantaraan Yesus Kristus, termasuk menerima kuasa Roh Kudus.

Aplikasi Rohani. Pelantikan atau pengurapan Yesus disurga menyatakan, paling sedikit, tiga hal:1. (To Remember) Mengajak kita untuk mengingat bahwa pelantikan Yesus memungkinkan pengakuan dosa kita berterima dan pemberian pengampunan dosa kita lewat Karunia keselamatan itu. Tanpa pengakuan tak ada pengampunan, tanpa salib tak ada mahkota.2. (To Believe) Agar kita percaya bahwa Yesus sementara menerapkan semua keuntungan penebusan yang telah Ia buat bagi kita, bukan karena usaha kita, tapi karena cinta dan karunia Yesus Kristus.3. (To Do) Pelantikan Yesus harus menjadikan kita orang yang rendah hatidihadapan Allah lewat pengakkuan dosa dan kerinduan untuk menerima semua keuntungan keimamatan Yesus Kristus. Keselamatan itu tidak lah memuaskan tanpa kesaksian yang berikutnya kita harus buat, saksikan keselamatan itu buat orang lain, nyatakan akan tindakan Yesus saat ini yaitu mengundang semua orang berdosa untuk bertobat dari semua dosanya dan berbalik kepada Yesus. Sebaliknya juga memberikan amaran akan penghukuman yang segera akan datang bagi mereka yang menyia-nyiakan keuntungan keimamatan Ilahi tersebut.

KESAKSIAN

API MISSIONARI MEMBARA DI TIMOR LESTE DAN BALIKPAPAN

Setelah saya ditamatkan dari Fakultas Kependetaan UNKLAB Manado, saya memperpanjang pelayanan saya dan menyelesaikan pelatihan misionari angkatan ke empat di 1000MM Indonesia, tanggal 5 Oktober 2007 saya di kirim untuk melayani di Dili, Timor Leste.. Aktifitas yang dipercayakan kepada saya adalah menggembalakan 3 jemaat, mencari dan mengajar Alkitab kepada non advent, dan menjalankan kursus bahasa Inggris.

Bulan Juni yang lalu kami memulaikan “Short Term Missionary”, Setelah pelatihan selama 1 minggu, misionari dikirim untuk melayani di ladang dengan uang saku yang jumlahnya sangat sedikit. Angkatan pertama berjumlah tiga orang, satu diantaranya non Advent.

Dua misionari yang kami tempatkan di pulau Ataoru, telah menuntun banyak jiwa untuk belajar Alkitab lebih dalam. Pulau Ataoru sebenarnya sudah di klaim sebagai milik gereja Katolik dan Sidang Jemaat Allah sehingga pelayanan mereka menimbulkan masalah sampai muncul isu bahwa ajaran kedua misionari ini adalah ajaran sesat, antikris, gereja setan, dan hal-hal yang buruk lainnya. Hal ini menyebabkan Pak Camat mengusir mereka keluar dari pulau Ataoro dengan alasan meresahkan masyarakat, bahkan banyak yang sudah belajar Alkitab dan berbakti pada hari sabat mundur karena kuatir jangan-jangan apa yang diisukan oleh pendeta-pendeta mereka itu benar. Namun setelah ketua jemaat Fomento, Dili bersama dengan kami menghadap pak camat untuk menyelesaikan masalah ini, masalah tersebut terselesaikan dan para misionari tetap diijinkan untuk melakukan pelayanan di sana.

Sementara di kota Dili semakin banyak kendala dan tantangan yang kami hadapi oleh karena pekabaran Tuhan semakin cepat disiarkan oleh para misionari, rumah kami sering dilempar dengan batu tatkala kami mengadakan pendalaman Alkitab dengan orang-orang muda yang bukan Advent.

Di kabupaten Viqueque, para misionari bekerja dengan sekuat tenaga sehingga ada banyak orang yang bertobat dan dibaptiskan. Satu kali tatkala para misionari dan seorang pendeta Advent dari Timor Leste sementara mengajar, tiba-tiba masyarakat yang begitu banyak, yang terdiri dari tiga kampung datang menyerang mereka, melempar, memukul, mengancam dan bahkan menyiarkan pekerjaan mereka lewat radio, memberitakan bahwa gereja advent penganut ajaran yang paling kafir atau sesat.

Walau demikian, peristiwa-peristiwa ini membuat semua anggota jemaat dan misionaris semakin bergantung kepada Tuhan dalam doa dan puasa bahkan lebih berani memberitakan Injil. Di tempat lain juga para misionari telah berhasil memasuki wilayah Oikosi, yaitu satu kabupaten yang menyatu dengan perbatasan Indonesia dan juga wilayah bagian barat Timor Leste, ada sekitar enam orang anggota baru kita begitu giat melakukan pekerjaan Tuhan disana. Saat ini telah ada 100 jiwa yang di tambahkan dalam pelayanan kami selama 1 tahun ini.

Begitu banyak tantangan, hinaan, celaan bahkan penganiayaan tapi ternyata semakin besar api penganiaayaan menyala semakin cepat juga kabar injil disebarkan. Mengingat pesatnya pekerjaan Tuhan disini, maka kami sangat membutuhkan doa dan dukungan saudara-saudara untuk beberapa proyek lagi, di antaranya ialah: Mendirikan sebuah sekolah Advent oleh karena banyak orang muda yang telah bertobat itu masih bersekolah dan mereka menghadapi banyak kesulitan di sekolah-sekolah.

Page 24: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/14966510/1621731269/name...  · Web viewBukan berarti bahwa mereka yang tidak punya ijazah berarti tidak memiliki masa depan tetapi peluang ... guru

Gereja yang sedang di bangun di kota Baukau, terletak di wilayah bagian timur Timor Leste yang merupakan pusat dari wilayah timur Timor Leste. Serta doakan juga pelatihan misionari untuk tetap dilanjutkan untuk semakin berkobarnya api penginjilan Timor Leste. Dan juga orang-orang muda Timor Leste yang sementara berkuliah di Unklab, Unai, dan Siantar.

Sekarang saya melayani sebagai seorang guru di sekolah Advent Balikpapan Kalimantan Timur. Ada tantangan tersendiri yang saya alami sebagai missionary di sini. Api yang membakar semangat missionary terus menyala dengan kesempatan saya bisa melayani secara sukarela untuk anak-anak putus sekolah tingkat SMP yaitu paket B dan tingkat SMA yaitu paket C. Di tengah-tengah orang muslim saya mencoba membawa pikiran mereka untuk prinsip hidup kristiani, memulai belajar dan mengahirinya dengan doa seperti layaknya orang kristen berdoa. Kesempatan saya terbuka untuk melayani pelajaran kursus bahasa inggris geratis bagi anak-anak muslim dan di sana kami menyanyi dan berdoa layaknya orang kristen.

Di luar jam mengajar saya terus berdoa dan berusaha untuk memberikan kesempatan dalam kunjungan ke rumah-rumah murid saya untuk membantu kesulitan mereka dan berdoa bersama-sama dengan orang tua mereka. Puji Tuhan ada dua keluarga non Advent (Katolik dan Protestan) yang telah mempercayakan anak mereka untuk saya bimbing dalam doa dan belajar Alkitab, sekarang ini mereka sudah bersama-sama dengan saya masuk gereja pada hari Sabat.

Di kelas 4 dimana saya sebagai wali kelasnya saya terus berusaha dan berdoa untuk membawa anak-anak ini dekat dengan Tuhan dan untuk memiliki hubungan pribadi dengan sang Missionary Agung yang telah mengorbankan hidupnya untuk mereka. Harapan anak-anak ini akan bertumbuh untuk bisa mengenal Missionary yang sesungguhnya dan mengasihiNya. Saya bawa mereka di jam-jam istirahat untuk berdoa dan bernyanyi bersama meskipun bagi anak-anak lainya ini kesempatan untuk bermain. Tetap membaralah semangat Misionari sampai sang Misionaris yang agung datang menjemput kita kembali.

Subagio, Senior Misionari Angkatan 21, Philipina yg memperpanjang pelayanannya bersama para misionari Angkatan ke-4, di Indonesia. Sekarang melayani di Balikpapan Kalimantan Timur

Page 25: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/14966510/1621731269/name...  · Web viewBukan berarti bahwa mereka yang tidak punya ijazah berarti tidak memiliki masa depan tetapi peluang ... guru

Profil Pdt Supriyono Sarjono.

Pada hari senin legi 20 mei 1963

ditengah kluarga muda pasanganGuru SD Negeri yang bernama Sarjono H.N. dan Kuning Somodikromolahirlah anak pertama yang NAMA SUPRIYONO SARJONO. Pendeta yangberasal dari daerah yang sejuk ini menuturkan ia sering dipanggiloleh Anggota jemaat dengan sebutan “Pak PRI” dan inilah namapanggilan yang paling digemariSupriyono Sarjono Menamatkan pendidikan SD, SMP, kabupaten magetanJawa Timur dan menyelesaikan pendidikan guru yaitu SPG Negeri dinganjuk Jawa timur,Setelah menyelesaikan Pendidikan Tingkat SLTA, Pdt Supriyono Sarjonomeneruskan pendidikannya di UNAI, Bandung, inilah pengalaman pertamamasuk di sekolah Advent , dan di tempat inilah Mental fishik, socialdan rohani di gembleng dengan sangat ajaib dan luar biasa, akhirnya Pdt Supriyono sarjono menyelesaikan bidang Kependetaan pada bulanmei 1986. Lalu tidak puas dengan pendeidikan yang diperolehnya makadia melanjutkan Pendidikannya untuk tingkat yang lebih tinggi denganmengikuti program AIIS DLC, dan meyelesaikan gelar Master of pastoraltheology pada October 1995. Selanjutanya pada tahun 2006 beliaujuga menyelesaiakan program Masteralnya yang kedua meraih gelar MPHari AIIAS dalam Bidang Penyuluhan Kesehatan Masyarakat yang dibiayaioleh RSA Bandung .Pada saat ini Pdt Supriyono Sarjono, sudah melayani di Organisasigereja MAHK, selama 25 tahun dan diurapi menjadi pendeta pada tahun1992. Pdt Supriyono Sarjono hingga saat ini telah melayani diberbagaitempat. Antara lain.1. Gembala Jemaat Kosasih, Air nona, dan Lewoleba Florestimur NTT (1986-1989)2. Gembala Jemaat Puri AnjasMoro semarang, Magelang,Jogjakarta, Mataram Semarang ( 1989-19953. Staff Dept Kerohanian RS Advent Bandung ( 1996-1997)4. Kepala Dept Kerohanian RS Advent Bandung ( 1998-2010)

Page 26: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/14966510/1621731269/name...  · Web viewBukan berarti bahwa mereka yang tidak punya ijazah berarti tidak memiliki masa depan tetapi peluang ... guru

5. Merangkan Kepala seksi SOSIO MEDIK RSA Bandung ( 2000-6. Ketua Daerah Jawa Kawasa Tengah ( 2011-Pdt Supriyono Sarjono Menikah dengan seorang gadis yang dikenalnyasaat saat kuliah di UNAI dulu, yang bernama Yanita Pier Putrinda IriDima, 23 Desember 1990. Dan dikaruniai 3 Orang Anak yaitu:1. Myrtle Irine Sarjono (TK I Kedokteran Gigi di UNSRAT Manado)2. Lillian Floresta Sarjono ( kelas 1 SMA Advent Naripan Bandung)3. Timothy Allan SAarjono ( Kelas III SD Lab Scholl Satyawacana Salatiga)Pendeta Supriyono Sarjono menetap di Salatiga, melayani wilayah yangmeliputi dua propinsi yaittu Jawa Tengah Dan DIY. DJKT memiliki 32Jemaat dan 28 Cabang, serta KPA Yang sangat Maju Pesat yang berjumlah165 KPA.