xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · peaceful nuclear...

43
1

Upload: lamkhuong

Post on 05-Mar-2018

263 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

1

Page 2: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

2

Page 3: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

3

Page 4: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

4

Daftar IsiLaporan Utama8 KPDT

Bimbingan Teknis Penyusunan Studi Kelayakan PLTMH

10 Feed in tariff

Fokus14 kebijakan

Potensi dan kebijakan Mikrohidro

16

18

teknologiPerkembangan Teknologi Turbin Energi Hidro DuniaTeknologi Turbin Energi Hidro di Indonesia

21

22-25

ekonomiMikrohidro Untuk Kemandirian Ekonomi

PTLMH - CINTA MEKARPTLMH - PURUTPTLMH - GUNUNG HALU

26 bisnisPeluang Bisnis dan Analisis Biaya Mikrohidro

28 organisasiUpaya Pendukung Kesiapan SDM MikrohidroPeran Asosiasi Hidro Bandung dalam Per-caturan Mikrohidro Dunia

30 roadmapRoadmap Pengembangan Mikrohidro

32 refleksiHarmoni Teknologi dan Alam

Reportase36 ICTNRE 2010

International Conference on Technology for New and Renewable Energy

38 5th International Exhibition On HVACR Technologies dan2nd International Conference Cooling and Heating Technology

40 Lokakarya Gasifikasi Biomassa

42

43

Workshop on Russian Proposals in the Field of Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro

Indonesia (JMI) ke-III tanggal 16-17 Desember 2010 Energy Use

44

45

Kerjasama Pelatihan Mikrohidro Indonesia-Nigeria

Performance Without Compromise Seminar

International Seminar: Renewable Energies in Indonesia - Potentials and Sustainable Solutions

Sosok34 Lester Allan Pelton

Father of Hydroelectric Power

News46 national

PLTS 3MW, MANDATORY, COP, JATIM,WREEEC, RUSIA

48 internationalPV AMERIKA, SKOLANDIA, MALAYSIA, SURYA, GOOGLE, ITALIA

Perspektif50 Carbon Market Insights

Energipedia52 Reducing Emissions from Fossil Fuel Burning

(REFF-Burn)

Riset54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen

Menuju Hemat Energi Listrik di Kampus Teknik Elektro ITS Surabaya

Inovasi56 Kamera Pendeteksi Orang: Solusi Penghematan

Energi

58 Energi Listrik Tumbuh di Pohon

59 Ba-Na Gyzer, Bio Energi dari Limbah Kulit Pisang

resensi60 The Necessary Revolution: How individuals and

organizations are working together to create a sustainable world

gaya hidup61 Vampire Power Slayer

catatan energi62 Konsumsi BBM dan Kebijakan Transportasi

Page 5: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

5

Page 6: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

6

Penanggung Jawab:Dr. Ir. Edi Leksono, M.Eng.

Pemimpin Redaksi:Justin Pradipta, MT.

Dewan Redaksi:Dr. Ir. Aman Mostavan, DEA.Brian Yuliarto, Ph.D Irsyad Nashirul Haq, MT.Billy Hamzah Fadli.Reza Fauzi Iskandar, MT.

Kontributor:Ridwal AldilahGinda BastariMuhammad IqbalAyunita Roesadiana

Marketing:Ismail Al Anshori

Tata Letak dan Desain:Giovani HaryadiMuhamad Kasyful Fuadi

Penerbit:PT. Indowahana Bhineka Mandiri

Alamat Redaksi:Jl. Titiran No. 7 Lt.2Bandung 40133E : [email protected] : http://majalahenergi.comT : (022)253-1340 F : (022)253-1340 Social Networking: facebook.com/majalahenergi twitter.com/majalahenergi

Majalah Energi diterbitkan oleh PT Indowahana Bhineka Mandiri. Majalah Energi menyediakan berbagai informasi mengenai perkembangan terbaru dalam energi baru dan terbarukan, teknologi untuk efisiensi energi, serta membahas wawasan global untuk isu-isu lokal dalam rangka mendukung Visi 25/25 Dirjen EBTKE Kementrian ESDM RI. Konsep yang ditawarkan bukan hanya sebatas pembahasan di majalah, akan tetapi juga diskusi di forum on-line. Meskipun penerbitan telah diteliti dengan seksama untuk menjaga ketepatan informasi, pembaca tetap perlu melakukan pemeriksaan ulang terhadap semua informasi.

Pada majalah energi edisi awal tahun 2011 ini, tema yang difokuskan adalah mikrohidro. Hal ini mengingat bahwa energi mikrohidro merupakan energi terbarukan yang sudah established di Indonesia, baik dari segi teknologi, manufaktur, hingga pengelolaan. Atas dasar inilah Majalah Energi merasa perlu mengangkat tema ini secara menyeluruh dari hulu ke

hilir layaknya sungai yang mengalir.

Sungai merupakan potensi dari mikrohidro, oleh karena itu awal yang dibicarakan adalah potensi dan kebijakan untuk selanjutnya diikuti dengan teknologi mikrohidro. Setelah teknologi dikuasai, maka peluang bisnis dan tingkat keekonomian dari mikrohidro harus diperhitungkan. Tidak lupa, dukungan dari komunitas asosiasi dan kesiapan sumber daya manusia juga tidak kalah penting. Ditutup dengan sebuah refleksi tentang pemberian alam untuk pemenuhan kebutuhan energi.

Akhir kata, semoga tulisan yang kami sampaikan dapat membuka wawasan dan bermanfaat bagi pembaca. Semoga tahun 2011 ini menjadi tahun yang penting dalam perjalanan energi baru dan terbarukan. Selamat

membaca, salam energi hijau!

Editorial

Page 7: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

7

Dibentuknya Dirjen EBTKE di Kementrian ESDM pada pertengahan tahun 2010 telah memberikan harapan baru bagi praktisi energi baru dan terbarukan. Banyak program telah dirancang dan rencana jangka panjang telah disusun dalam kerangka visi 25/25. Namun begitu, masih ada catatan yang perlu kita perhatikan dalam perjalanan EBTKE di Indonesia.

Nuklir – Indonesia telah mengenal teknologi nuklir lebih dari enam puluh tahun. Para ahli nuklir Indonesia telah menyatakan siap untuk diberi amanah mengelola pembangkit listrik tenaga nuklir dan banyak pihak menyatakan dukungannya, meskipun tidak sedikit pula yang menentang. Kita semua menunggu ketegasan pemerintah untuk meluruskan hal ini.

Surya – Industri nasional hampir siap untuk mendukung visi 25/25. Beberapa industri sudah mampu merakit panel surya dan mengaplikasikannya untuk berbagai keperluan. Akan tetapi diperlukan peran aktif pemerintah agar kita bisa mempunyai industri yang mampu membuat bahan inti panel surya (wafer silikon), juga diharapkan skema feed in tariff dapat segera dipraktekkan di lapangan.

Bio energi – Pihak industri telah cukup lama menunggu, hanya bisa berharap keberpihakan kebijakan pemerintah untuk mengalihkan subsidi bahan bakar fosil ke bahan bakar nabati. Tujuannya adalah agar harga bahan bakar nabati bisa bersaing di pasaran.

Geothermal – Segera tuntaskan masalah tumpang tindih lahan, kepastian hukum, harga listrik panas bumi, dan masalah lelang wilayah kerja pertambangan.

Hidro – Para praktisi energi hidro Indonesia telah meraih banyak prestasi taraf Internasional. Selain itu, kita semua patut bersyukur bahwa baik pemerintah pusat maupun daerah telah berperan aktif dalam pengembangan mikrohidro. Namun, harus diakui bahwa masih perlu adanya koordinasi, khususnya dalam hal pemetaan potensi hidro di berbagai daerah.

25/25 notes

Page 8: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

LAPORAN UTAMA

8

Foto bersama antara peserta,

pembicara, dan panitia

(KPDT)

Asisten Deputi Urusan Infrastruktur Energi, Deputi Bidang Pening-katan Infrastruktur, Ke-

menterian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) bekerja sama dengan IMIDAP (Integrated Mi-crohydro Development and Appli-cation Program), Dirjen EBTKE-KESDM pada tanggal 13 s/d 16 Desember 2010 mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bin-tek) Penyusunan Studi Kelayakan Pembangkit Listrik Tenaga Mi-kro Hidro-PLTMH bertempat di SEAMEO BIOTROP Bogor.

Ir. Himawan Seno Wahyudi, MM., Asisten Deputi Urusan Infrastruktur Energi, menyampaikan bahwa kegiatan ini mempunyai maksud untuk memberikan pembelajaran tentang penyusunan studi kelayakan pembangunan

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan hal-hal yang berkaitan dengan pembangunannya.

Himawan Seno Wahyudi memaparkan lebih lanjut bahwa target acara ini adalah agar para peserta, yaitu 35 orang dari dinas pertambangan energi kabupaten yang menangani kegiatan kelistrikan/energi khususnya PLTMH, dapat memahami lebih dalam mengenai kegiatan PLTMH dari awal persiapan sampai dengan pembangunan. Hal ini karena dari pengalaman yang ada, banyak ajuan studi kelayakan PLTMH yang disampaikan oleh pemda masih terdapat kelemahan dan data yang tidak valid, sehingga menjadi masalah pada saat pelaksanaan pembangunannya.

Selanjutnya, Deputi Bidang

Peningkatan Infrastruktur, Drs. Agus Salim Dasuki, M.Eng menyampaikan bahwa pada tahun 2010 sampai tahun 2014, KPDT akan menangani sebanyak 183 kabupaten daerah tertinggal. Selain itu, Agus Salim Dasuki menyampaikan bahwa KPDT sampai tahun 2014 kedepan akan melaksanakan tugas pada Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II adalah sebagai berikut:

- Mengentaskan setidaknya 50 Kabupaten Daerah Tertinggal pada akhir tahun 2014.- Meningkatnya kualitas SDM dengan indikator IPM sebesar 67,7% pada tahun 2010 menjadi 72,2% pada tahun 2014.- Meningkatnya rata-rata pertumbuhan ekonomi dari 6,6% pada 2010 menjadi 7,1% pada tahun 2014. - Berkurangnya penduduk miskin

Page 9: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

9

dari 18,8% pada 2010 menjadi 14,2% pada tahun 2014.- Berkurangnya penganguran di daerah tertinggal sebesar 2,2% pertahun.

Agus Salim Dasuki juga menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kerja sama yang dilakukan dengan Asdep Urusan Infrastruktur Energi, dalam hal ini bidang Migas dan Energi Alternatif dengan IMIDAP-KSEDM, dan para pengajar bintek. Agus Salim Dasuki juga mengapresiasi program/modul-modul yang disediakan dalam materi yang akan diberikan pada peserta, baik dari aspek perencanaan, pembangunan, dan pengelolaannya.

Sesi berikutnya, Dr. Ing. Hasrul Laksmana Azahari, M.Met E, Direktur Aneka EBT Dirjen EBTKE KESDM memberikan paparan tentang Kebijakan Pemerintah Dalam Pengembangan Mikrohidro sesuai dengan arah kebijakan energi

dan Visi 25/25, Kluster EBT dan Desa Mandiri Energi (DME), dan payung hukum yang berkaitan dengan energi dan PLTMH.

Narasumber atau pengajar dalam Bintek adalah kalangan yang selama ini memang berkecimpung dengan kegiatan PLTMH, antara lain dari IMIDAP dan Asosiasi Hidro Bandung (AHB), yaitu Sentanu Hindrakusuma (Ketua AHB), Faisal Rahadian (Sekjen AHB), Patar Simanjuntak (Pusdiklat Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan, KESDM), Wahyu dari Politeknik Bandung, dan lain-lain.

Setelah 2 hari penuh belajar di kelas, para peserta berkunjung ke lokasi PLTMH yang telah dibangun oleh PLN Distribusi Jabar tahun 2005, yaitu PLTMH Curug Pintu Air, Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Di lokasi ini, para peserta melihat langsung PLTMH

dan sistem pengelolaannya, serta cara pengumpulan data masukan untuk penyusunan studi kelayakan PLTMH.

Pada sesi terakhir dilakukan simulasi penyusunan studi kelayakan PLTMH dan post test. Dilanjutkan kemudian dengan diskusi antara peserta dengan Kepala Bidang Migas dan Energi Alternatif, Ir. Yuedra Effendi Nst, dan Dr. Asep S dari IMIDAP.

Kegiatan ini akan menjadi lokomotif dalam peningkatan perekonomian masyarakat (community empower-ment) karena listrik yang dihasilkan PLTMH akan menjadi salah satu ele-men utama untuk pemberdayaan ma-syarakat dengan berbasis komuditas lokal di lokasi PLTMH yang dibangun.

KPDT, melalui bantuan sosial seperti pembangunan PLTMH, adalah bentuk keberpihakannya pada daerah tertinggal (Pro-poor). Energi listrik yang dihasilkan oleh PLTMH dapat digunakan untuk mengembangkan unit usaha dalam kegiatan ekonomi, sehingga energi listrik tersebut dapat berdayaguna maksimal untuk peningkatan taraf kehidupan

masyarakat (Pro-growth). Hasil akhir dari kegiatan-kegiatan unit usaha tersebut diharapkan akan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat di sekitarnya (Pro-job).

Menutup acara ini, Kepala Bidang Migas dan Energi Alternatif memaparkan bahwa Bintek dimaksudkan agar para peserta bisa melakukan pengendalian atas kualitas pembuatan studi kelayakan PLTMH yang dilakukan di daerahnya, melakukan perencanaan PLTMH, dan melakukan pengawasan pada saat pelaksanaan pembangunan PLTMH di daerahnya. Sehingga pada akhirnya, produk studi kelayakan yang diajukan ke KPDT mempunyai tingkat validitas data yang baik. Selain itu, juga diharapkan peserta bisa menjalankan fungsi pengawasan dengan baik atas pembangunan PLTMH di daerah. (ISM)

KEMENTRIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL (KPDT)

BIMBINGAN TEKNIS PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN PLTMH

Page 10: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

LAPORAN UTAMA

10

INTERNATIONAL WORKSHOP ON PV FEED IN TARIFF

Pembicara pembuka disampaikan Ketua METI Hilmi Panigoro dan dilanjutkan dua pembicara utama yaitu Herman Darnel Ibrahim dari Dewan Energi Nasional (DEN) dan Luluk Sumiarso, Dirjen EBTKE-ESDM.

Sesi I : Perspektif FiT PV

Herman Darnel Ibrahim menyampaikan perspektif umum Feed in Tariff (FiT) di Indonesia, sementara Luluk Sumiarso menyampaikan perubahan paradigma kebijakan penggunaan EBTKE khususnya photovoltaic (PV) atau PLTS di Indonesia. Terkait kebijakan FiT, Luluk menjelaskan mekanisme tersebut telah diterapkan di Indonesia sejak 2002, tetapi saat itu disebut dengan PSK-Tersebar (Pembatasan Skala Kecil). Kendati demikian, sistem tersebut sedang disempurnakan lagi dengan mempertimbangkan jenis energi.

Sesi II : Kebijakan Penerapan PV

Hal menarik dari pembahasan kebijakan dari Luluk Sumiarso dan Maryam Ayuni, Direktur Konservasi Energi - ESDM,

adalah Peraturan Menteri ESDM Nomor 31 Tahun 2009 tentang Harga Pembelian Tenaga Listrik oleh PT PLN (Persero) dari Pembangkit Tenaga Listrik Yang Menggunakan Energi Terbarukan Skala Kecil dan Menengah Atau Kelebihan Tenaga Listrik.

Pasal 4 Ayat (1) Peraturan Menteri ESDM Nomor 31 Tahun 2009 menyebutkan PT PLN (Persero) dapat melakukan pembelian tenaga listrik dari pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan skala kecil dan menengah dari badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, badan usaha swasta, koperasi, dan swadaya masyarakat dengan harga melebihi harga yang ditetapkan (Rp 656 per kWh x faktor insentif jika terinterkoneksi pada tegangan menengah atau Rp 1.004/kWh x faktor insentif jika terinterkoneksi pada tegangan rendah).

Diperoleh informasi baru yaitu adanya Peraturan Menteri Keuangan tahun 2010 tentang Insentif Energi Terbarukan dimana penggiat dan pengimplementasi EBTKE dapat diberikan fasilitas pajak khusus. Salah satu yang menarik adalah

Bertempat di Graha Energy Jakarta, Kamis (1/12/2010) d i s e l e n g g a r a k a n

International Workshop On PV Feed In Tariff yang dihadiri berbagai penggiat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) dari dalam dan luar negeri. Kegiatan ini dibuka oleh Jon Respati dari METI - Fokus Grup Energi Surya dan dilanjutkan oleh Masami Nakata dari UNESCO.

Dirjen EBTKE, Dr. Luluk SumiarsoSumber:internet www.facebook.com/ivannanto

Page 11: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

11

Pembebasan Pajak bagi pengguna energi terbarukan.

Dr. Tetsu Iida dari Institute for Sustainable Energy Policies (ISEP) Jepang, menyampaikan adanya laporan dari NCWARN yang menyatakan bahwa tahun 2010 merupakan tahun dimana harga per kWh PLTS bersimpangan dengan harga Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Tetsu mengemukakan bahwa sekarang adalah waktu yang paling tepat untuk penggunaan PV. “Solar energy is now the better buy”, ungkap Tetsu.

Argumentasi yang disampaikan Tetsu adalah harga sistem PV telah turun secara konstan selama beberapa dekade. bahkan diprediksi harganya akan turun drastis pada 10 tahun mendatang. Sementara itu, proyeksi biaya untuk konstruksi PLTN telah naik secara konstan selama beberapa dekade terakhir dan terus meningkat.

Sumber: DJEBTKE

Solar PV Vs NuklirSumber NCWARN History Crossroad

Peraturan Deskripsi1. UU No. 30/2007 tentang Energi Penyediaan dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan harus ditingkatkan oleh

pemerintah pusat dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya. Penyediaan dan pemanfaatan energi terbarukan baru bisa mendapatkan insentif dari

pemerintah pusat atau pemerintah daerah untuk jangka waktu tertentu hingga mencapaitahap pengembangan ekonomi.

2. UU No. 30/2009 tentangKetenaga Listrikan

Menempatkan prioritas untuk memanfaatkan sumber energi yang tersedia secara lokaluntuk pembangkit listrik.

Proses pengadaan dilakukan melalui pemilihan langsung (tanpa tender).

3. UU No. 27/2003 tentang EnergiPanas Bumi

Mengatur pengelolaan dan pengembangan sumber energi panas bumi untuk pemanfaatanlangsung dan tidak langsung.

Menurut Peraturan Menteri, patokan tertinggi harga beli listrik pembangkit tenaga listrikpanas bumi direncanakan US $ 9,70 sen/kWh.

4. Peraturan Menteri Nomor31/2009 tentang Usaha Kecil danMenengah Pembangkitan Listrikdengan menggunakan EnergiTerbarukan

PT. PLN memiliki kewajiban untuk membeli listrik dari kecil-menengah pembangkit listrikRE skala yang dikembangkan oleh koperasi, badan masyarakat atau usaha; (Kapasitas: ≤ 10 MW).

Harga : Rp. 656/kWh x F, jika terhubung ke tegangan menengah.

Rp. 1,004/kWh x F, jika terhubung ke tegangan rendah .

F, faktor pengali = 1.0, 1.2, 1.3, 1.5 PT. PLN diperbolehkan membeli listrik lebih tinggi dari harga yang disebutkan di atas

berdasarkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) PLN dan harus disetujui oleh Menteri Energidan Sumber Daya Mineral.

5. Peraturan Menteri KeuanganNomor 21/PMK.011/2010 dan24/PMK.011/2010 Insentif EnergiTerbarukan

Fasilitas pajak untuk energi terbarukan dalam bentuk Pajak Penghasilan, PPN, Bea Masukdan Tax Holiday, Pembebasan Pajak, dll.

Page 12: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

12

Sesi III : Prospek dan Tantangan FiT untuk PV

Prospek bisnis PV ditanggapi oleh Chayun Budiono dari Gerbang Multindo Nusantara yang melihat adanya potensi penerapan sistem Off/On-Grid PV bila dilihat dari pola beban penggunaan listrik Indonesia, khususnya Jawa-Bali. Potensi itu dapat dilihat pada pagi dan siang hari, kapasitas pembangkitan energi PLN sebenarnya mencukupi, tetapi pada malam hari bebannya meningkat. Untuk menghadapi tantangan tersebut, sistem Off/On-Grid PV dapat digunakan untuk menyimpan energi listrik pada siang hari. Kemudian pada malam hari, energi listrik digunakan untuk beban puncak, sehingga PLN tidak perlu membangkitkan listrik dari sistem lain yang mahal.

Tantangan dari sisi teknis, senada dengan Tetsu, Fraunhofer Representative, Ida Bagus Kesawa

Narayana, menyatakan bila Indonesia tidak segera menerapkan FiT, pada 2020 Indonesia akan menjadi nett importer untuk teknologi PV. Ini bisa terjadi karena negara lain sudah lebih dulu menerapkan FiT yang berakibat biaya produksi listrik PV negara tersebut sekitar 10 tahun lagi akan sama dengan biaya produksi bahan bakar fosil.

Direktur Teknologi Konservasi Energi BPPT, Andhika Prastawa, menyatakan bahwa Indonesia telah menyusun standar untuk komponen, jenis dan metode uji sistem PV yang tercatat dalam Standar Nasional Indonesia (SNI). Dikemukakan pula dua skema implementasi sistem PV yang dicontoh dari Amerika dan Jerman, ditunjukkan dalam kolom di samping kanan halaman ini.

Pertanyaaan selanjutnya adalah sistem manakah yang berani kita adopsi ? (INH)

Amerika

Net-Metering Setiap kWh dari PLTS dikonsumsi sendiri, kemudian sisanya dimasukkan grid dan dijual ke penyelenggara listrik.

Jerman

Feed in Tarif setiap kWh dari PLTS dimasukkan ke grid (jala-jala listrik), kemudian dijual ke penyelenggara listrik dan dibayar dengan harga yang lebih tinggi dari harga konsumsi.

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

0:00

1:00

2:00

3:00

4:00

5:00

6:00

7:00

8:00

9:00

10:0

0

11:0

0

12: 0

0

13:0

0

14:0

0

15:0

0

16:0

0

17:0

0

18:0

0

19:0

0

20:0

0

21:0

0

22:0

0

23:0

0

0:00

Time of the Day

Dem

and

(MW

)

PLN to Storage PV to Load PV to Load & PLN to Storage Storage to Load PLN to Load

Constant Generating Capacity at 9,800 MW Demand to be supplied by Storage

PV Output Load Profile

Daytime

Beban Listrik Jawa – Bali (2003)

No Komponen Uji Jenis Pengujian Metode Uji1 Modul Surya

PhotovoltaicKarakteristik Modul Surya Photovoltaic

SNI 04 - 3850.2 - 1995

2 Battery Charge Regulator BCR

Karakteritik dan kapasitas Battery Charge Regulator

SNI 04 - 6391 - 2000

3 Baterai Kapasitas dan Siklus baterai sekunder

SNI 04 - 6392 - 2000

4 Sistem Lampu Fluoresen

Karakteristik dan siklus sistem Lampu Fluoresen

SNI 04 - 6392 - 2000

Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam Bidang PV Sumber: B2TE BPPT

Page 13: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

FOKUS

13

Solusi Energi dari Alam

cover story

Ketersediaan listrik di Indonesia saat ini masih menjadi masalah, hal ini disebabkan oleh kebutuhan energi masyarakat ternyata tidak sejalan dengan produksi listrik yang dihasilkan PLN. Masih adanya pemada-

man listrik secara bergiliran adalah buktinya.

Secara statistik, penyediaan energi listrik Indonesia masih ter-golong rendah. Secara nasional, rasio elektrifikasi baru men-capai 66% (ESDM, 2009). Artinya baru sekitar 66% masyara-kat Indonesia menikmati energi listrik. Jawa Barat, dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, angka rasio sekitar 64% (ESDM, 2008), yang artinya baru sekitar 64% dari total masyarakat Jawa Barat mendapatkan listrik.

Energi listrik masih terpusat di kota-kota besar, sedangkan masyarakat perdesaan masih memiliki keterbatasan untuk mendapatkan energi listrik. Lokasi kawasan pedesaan yang tersebar, dengan kondisi geografis yang tidak mendukung, ser-ta sebaran penduduk yang tidak merata, membuat pembangu-nan infrastruktur listrik tidak efektif.

Sejatinya, daerah pelosok memiliki potensi sumber daya alam yang unik untuk pembangkitan listrik yang tergolong dalam energi terbarukan (renewable energy). Potensi ini umumnya berskala kecil dan tersebar, sehingga jika menggunakan kri-teria komersial, potensi ini kadang tergolong kurang layak dikembangkan.

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), atau biasa disebut Mikrohidro adalah pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan energi potensial air sebagai tenaga penggeraknya. Sumber air dapat berupa saluran irigasi, sungai, atau air terjun alam.

Mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air, turbin, dan generator. Mikrohidro mendapatkan energi dari aliran air

yang datang dari perbedaan ketinggian, yaitu memanfaatkan jatuhan air (head) dan debit air. Energi potensial terjunan air diubah menjadi energi listrik ketika air menumbuk turbin dan memutar generator. Semakin tinggi jatuhan air dan/atau se-makin deras debit air, maka semakin besar energi dari aliran air yang dapat diubah menjadi energi listrik.

Perbedaan antara PLTA dengan PLTMH adalah pada skala tena-ga listrik yang dihasilkan, yaitu pembangkit dibawah 10 MW digolongkan sebagai PLTA skala kecil, yang terdiri minihiro, mikrohidro, dan pikohidro.

Relatif kecilnya daya yang dihasilkan mikrohidro dibanding-kan dengan PLTA skala besar berimplikasi pada relatif murah dan sederhananya perangkat, serta kecilnya tempat yang di-perlukan untuk instalasi dan pengoperasian mikrohidro. Hal tersebut merupakan salah satu keunggulan mikrohidro.

Dengan demikian, sistem pembangkit mikrohidro cocok untuk menjangkau ketersediaan jaringan energi listrik di daerah-daerah terpencil dan pedesaan. Selain itu, karena konstruksi yang relatif sederhana, PLTMH dapat dioperasikan di daerah terpencil dengan memanfaatkan tenaga lokal penduduk dae-rah setempat.

Dampak sosial dan lingkungan dari PLTMH tergolong positif karena bisa mendorong masyarakat agar dapat menjaga keles-tarian hutan sehingga ketersediaan air terjamin.

Di daerah Subang-Jawa Barat misalnya, masyarakat telah ter-biasa memanfaatkan energi aliran sungai untuk penerangan di rumahnya. Dengan bermodalkan generator sederhana dan turbin dari kayu, listrik telah bisa dihasilkan. Jalur distribusi pun hanya mengandalkan kabel-kabel yang direntangkan lang-sung menuju rumah. Hasilnya, masyarakat bisa menikmati ali-ran listrik untuk menemani aktifitas sehari-hari. (JP)

Page 14: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

FOKUS

14

Dirjen EBTKE-ESDM saat ini sedang melakukan inventarisasi potensi mikrohidro yang ada di Indonesia. Data potensi mikrohidro tersebut nantinya berupa terjunan air (head) dan aliran air (debit). Data potensi ini dapat dimanfaatkan lebih lanjut sebagai pembangkit listrik dengan cara dikopel dengan generator atau sebagai penggerak mula, misalnya untuk penumbuk padi, penggilingan, atau alat produksi lainnya.

Keterbatasan pemerintah pusat membuat masih banyak potensi energi hidro di berbagai daerah di Indonesia yang belum terukur. ESDM sedang berupaya untuk melatih sumber daya manusia di daerah untuk bisa melakukan pemetaan potensi di daerahnya sendiri. Diharapkan agar di masa depan, data potensi tersebut menjadi lebih lengkap.

Terdapat contoh pemanfaatan terpadu yang ditemui di daerah-daerah pembuat kerajinan dan produk-produk lokal. Salah satunya seperti di Sulawesi Barat yang sebelumnya memanfaatkan tenaga manusia atau menggunakan listrik PLN, sekarang memanfaatkan terjunan dan aliran air untuk dua bentuk pemanfaatan, yaitu untuk membangkitkan listrik dan untuk penumbuk kopi.

Kebijakan Energi Terbarukan Mikrohidro

Skema pengembangan energi terbarukan skala kecil diatur lewat Keputusan Menteri ESDM No. 1122 Tahun 2002 tentang Pedoman

Pengusahaan Pembangkit Tenaga Listrik Skala Kecil Tersebar yang bertujuan membantu penambahan kapasitas listrik terpasang dan memanfaatkan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan.

Manfaat yang diharapkan adalah menghemat pengurasan sumber daya alam karena menggunakan sumber energi terbarukan, mengembangkan industri penunjang tenaga listrik produksi dalam negeri, menciptakan lapangan kerja (Usaha Penunjang Tenaga Listrik (UPTL) dan Industri Penunjang Tenaga Listrik (IPTL)), dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan karena menggunakan energi terbarukan.

Dari sisi kebijakan, untuk skala besar secara regulasi dikuasai oleh negara, sedangkan untuk skala kecil diatur oleh negara sesuai dengan undang-undang. Selain itu juga ada insentif melalui program Feed in Tariff (FiT) tentang harga pembelian listrik yang diatur oleh Peraturan Menteri ESDM no. 31 tahun 2009, yaitu merupakan peraturan yang mengatur harga pembelian seluruh bentuk energi terbarukan oleh PLN. Mikrohidro merupakan energi terbarukan yang sudah banyak mengimplementasikan FiT dibandingkan dengan jenis energi terbarukan lainnya.

Pada salah satu pasal yang ada di Permen 31 tahun 2009, harga jual listrik yang dihasilkan akan dibeli oleh PLN dengan harga:

• Rp 656 kWh x F, jika terinterkoneksi

Potensi dan Kebijakan untuk

MikrohidroIndonesia memiliki potensi

yang luar biasa besar dalam bidang energi hidro. Menurut Bambang Purwatmo yang

menangani mikrohidro atau Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) , ketika ditemui di kantor Dirjen EBTKE-ESDM, Selasa (22/12), potensi energi hidro yang ada di Indonesia untuk skala besar yang teridentifkasi adalah 75 GW dengan kapasitas terpasang sekitar 5,7 GW, atau hanya termanfaatkan 7,54%. Sedangkan untuk energi hidro skala kecil Indonesia memiliki potensi sebesar 769,7 MW dan baru dimanfaatkan 217,7 MW, atau baru termanfaatkan 28,31%. Data tersebut merupakan himpunan laporan dari setiap daerah yang melakukan pemetaan potensi.

kebijakan

Page 15: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

http://majalahenergi.com/berlangganan

Untuk Edisi Lengkapnya Silahkan Berlangganan di

Page 16: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

FOKUS

20

IKLAN

Page 17: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

21

FOKUS

Mikrohidro Untuk Kemandirian EkonomiSemua bermula dari revolusi

industri, dimana kegiatan ekonomi masyarakat yang sebelumnya masih skala kecil

menjadi besar akibat ditemukannya mesin uap. Mesin uap berperan sebagai sumber penggerak untuk mempercepat aktivitas produktif masyarakat. Dari semula menggunakan tenaga manual untuk memproses bahan mentah, kemudian beralih menggunakan peralatan berpenggerak.

Sejarah membuktikan dari era mesin uap, kemudian mesin diesel, hingga sekarang ini, energi secara langsung menjadi catu perkembangan ekonomi, terutama dari segi industri. Energi merupakan fasilitas untuk memberikan nilai tambah dari bahan baku menjadi produk yang dapat dijual dengan nilai yang lebih tinggi.

Pendekatan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebaiknya menggunakan dasar ekonomi sebagai salah satu alasan. Bagaimana mengembangkan perekonomian dari suatu wilayah adalah yang utama, bukan ketersediaan energinya. Istilah program desa mandiri energi (DME) yang dicanangkan pemerintah sebenarnya kurang tepat. Istilah yang lebih tepat mungkin desa mandiri ekonomi, yang di dalamnya ada komponen kemandirian energi.

Seperti halnya dua sisi mata uang, jika energi disediakan tanpa memikirkan faktor pemanfaatannya, maka pemberian energi akan cenderung kepada hal yang kurang bermanfaat. Misalnya suatu daerah hanya diberikan listrik begitu saja, tanpa diberikan suatu kegiatan yang bermanfaat, maka kecenderungannya nanti listrik hanya akan digunakan untuk kegiatan hiburan, selain untuk penerangan di malam hari.

Semua kekurangan yang diakibatkan oleh acara hiburan di malam hari harus diimbangi dengan kegiatan yang lebih produktif di siang harinya. Jangan sampai tingkat produktivitas masyarakat dan moral menjadi menurun karena kegiatan yang tidak produktif dan bahkan menjurus menjadi konsumtif.

Kegiatan ekonomi yang didukung oleh adanya energi diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan pada masyarakat, yang kemudian menjadi penggerak pembangunan suatu daerah secara mandiri. Urbanisasi pada akhirnya tidak akan terjadi karena setiap daerah mampu memberikan kesempatan pada warganya untuk berkarya lebih lanjut. Hiburan pada malam hari hanyalah bonus dari adanya listrik.

Berkaitan dengan taraf hidup masyarakat, tidak bisa dipungkiri bahwa energi merupakan salah satu parameter untuk menilai kesejahteraan suatu negara. Jika melihat negara maju, akan kita temukan tingginya penggunaan energi per kapita. Namun yang harus diperhatikan adalah, bukan serta merta diberikan energi dan kemudian perekonomian akan langsung tumbuh, tetapi ekonomi lah yang sebenarnya mendorong tumbuhnya kebutuhan energi.

Untuk kasus mikrohidro, jika masyarakat merasakan perekonomian mereka tumbuh karena adanya pembangkit listrik, maka kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, menjaga aliran air, dan menjaga hutan di hulu sungai menjadi bertambah, karena pada hal-hal tersebut itulah kesejahteraan masyarakat bergantung. Dalam hal ini, secara tidak langsung mikrohidro memberikan dampak positif

“Apakah mungkin mengolah potensi alam untuk mening-

katkan ekonomi rakyat tanpa energi?”

Ini merupakan pertanyaan yang per-tama kali dilemparkan oleh Eddy Per-madi, direktur Cihanjuang Inti Teknik. Pengusaha mikrohidro asal Cimahi ini

memiliki visi yang sangat menarik men-genai pengembangan pembangkit listrik

mikrohidro.

ekonomi

Page 18: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

FOKUS

22

Subang (18/12). Sumber daya air sungai Ciasem berlokasi di Du-sun Tangkil, Desa Cinta Mekar, Kecamatan Serang Panjang, Ka-

bupaten Subang mampu menopang swadaya listrik masyarakat melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).

PLTMH Cinta Mekar diresmikan pada 17 April 2004 atas bantuan UN-ESCAP yang memberikan dana hibah sebesar 75.000 dolar AS untuk program energi di Indonesia, sumber dana lain berasal dari PT HIBS (Hidro Piranti Bhakti Swadaya) dan Yayasan IBEKA (Institut Bisnis Ekonomi Kerakyatan). IBEKA mendedikasikan dana yang sama un-tuk kepentingan penyebaran informasi dan fasilitas pelatihan PLTMH.

Sejak awal masyarakat dilibatkan dalam studi kelayakan, perencanaan, pembangunan dan pembentukan or-ganisasi pengelola PLTMH didam-pingi oleh tim sosial IBEKA. Sistem berbasis kemasyarakatan inilah yang menjadi kunci keberhasilan proyek lis-trik Cinta Mekar.

Profil PLTMH Cinta Mekar Debit air saluran 1500 l/sPanjang saluran 400 mKetinggian 18,6 mPanjang penstock 55 mDiameter penstock 580 mmDua penstock @ 550 l/sKapasitas generator tunggal 160 kVADaya keluaran generator 20 kWatt

Pembangunan pembangkit berkapasi-tas 120 kW ini menelan dana Rp 2,25 miliar dalam tempo hampir satu ta-hun. Daya yang dihasilkan dijual selu-

ruhnya ke PLN dengan harga Rp 520,-/kWh dan mendapatkan pemasukan Rp 21,8 juta yang diperoleh dari rata-rata produksi 70 kW x 24 jam x 25 hari x Rp 520,-/kWh. Setiap hari jumat pembang-kit dihentikan untuk perawatan. Biaya yang digunakan untuk depresiasi, op-

erasional dan perawatan mencapai Rp 13,1 juta sehingga keuntungan bersih yang didapat mencapai angka Rp 8,7 juta setiap bulannya.

Meski pembangkit telah beroperasi 6 tahun, namun PLTMH masih berjalan dengan baik, keindahan dan kebersi-han lingkungan tetap terjaga. Hal ini tidak luput dari peran 2 orang petugas PLTMH yang bekerja sebagai opera-tor dan andir, serta 1 orang lagi yang bertugas memelihara taman dan keber-sihan sehingga lingkungan yang sejuk itu tetap terjaga keasriannya.

Masyarakat setempat sebagai pemeli-hara alam dan pelestari kearifan lokal turut memetik berkah tenaga air ini melalui sistem usaha bersama. Keun-tungan yang diperoleh dari PLTMH disalurkan 60% untuk biaya opera-sional, depresiasi dan perawatan, 20% untuk PT HIBS atas kepemilikan sa-ham dan 20% untuk Koperasi Mekar Sari yang dikelola sesuai program Ko-perasi.

Pengurus koperasi Yuyun Yuning-sih (53) mengatakan PLTMH sangat membantu dan turut mendorong ke-mandirian perekonomian masyarakat Cinta Mekar, 20% keuntungan pem-bangkit dijadikan 100% dulu kemu-dian dikelola untuk menunjang pro-gram-program koperasi.

Program koperasi Mekar Sari disu-sun atas kesepakatan bersama melalui musyawarah, 60% program tersebut lebih difokuskan pada pemberian modal usaha.

Program Koperasi Mekar Sari:Bidang pendidikan 9,5%Bidang kesehatan 5%Bidang modal usaha 60%Bidang infrastruktur 6%Bantuan operasional desa 3,5%Operasional koperasi 16% Bidang infrastruktur, ketika PLTMH beroperasi, kondisi masyarakat waktu itu belum seluruhnya menggunakan listrik, sehingga program koperasi di-arahkan untuk membantu pemasan-gan instalasi listrik rumah bagi ma-syarakat yang kurang mampu.

Masyarakat yang tergolong kurang mampu, 100% dibantu koperasi, ma-syarakat menengah diberi bantuan 50% hingga 75%, bahkan yang ter-golong menengah keatas juga diberi 25% jika dibutuhkan.

Tercatat 156 rumah sudah menikmati listrik dari bantuan tersebut. Perbaikan insfrastruktur desa juga tidak luput dari perhatian koperasi seperti pengadaan instalasi air bersih di dusun 4, perbaikan gang kampung, tempat ibadah dan sarana umum lainnya.

Bidang pendidikan, pemberian kesempatan pendidikan juga disadari oleh masyarakat Cinta Mekar untuk menyiapkan generasi penerus yang lebih baik, yaitu melalui pemberian beasiswa bagi masyarakat yang kurang mampu.

PTLMH - CINTA MEKARekonomi

Page 19: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

23

Siswa SD mendapat bantuan Rp 30 ribu/bulan dan Rp 60 ribu/bulan untuk siswa SMP. Bantuan disalurkan setiap 3 bulan sekali. Hingga saat ini terdapat 132 anak penerima beasiswa dari koperasi dengan nominal dana tersalurkan sebesar Rp 11,8 juta terhitung sejak tahun 2004.

Bidang kesehatan, salah seorang penerima bantuan dana kesehatan Maman Dahlan (48) mengaku sangat bersyukur memperoleh pengobatan gratis atas keluhan batuk dan kurang darah yang dialaminya.

Pengobatan gratis ini dapat diakses dengan mudah oleh seluruh masyara-kat Cinta Mekar yang kurang mampu atas rekomendasi dari RT dan RW se-tempat, pengobatan dilakukan di bi-dan desa Cinta Mekar.

Setiap 1-3 bulan pengurus koperasi akan melakukan pengecekan dan pembayaran dana kesehatan masyarakat. Hingga saat ini tercatat 326 orang yang telah menggunakan pengobatan secara gratis, 22 orang memperoleh bantuan biaya melahirkan, 10 orang memperoleh bantuan rawat inap, sehingga total dana tersalurkan mencapai Rp 6 juta dimana setiap bulannya dialokasikan

Rp 80 ribu untuk kegiatan Posyandu.

Modal usaha, koperasi telah menyalurkan dana sebesar Rp 70 juta untuk mendorong pertumbuhan kemandirian ekonomi masyarakat.

Sebagian masyarakat menggunakan bantuan modal usaha tersebut untuk menyalurkan hasil pertanian ke pasar seperti pisang dan kelapa, yang lain menggunakannya untuk menjual barang-barang dari luar desa seperti ikan asin dan keperluan masyarakat lainnya dengan membuka warung.

Koperasi juga mendorong pertumbu-han mata pencaharian asli warga Cinta Mekar yaitu pertanian dengan mem-beri bantuan modal pembelian pupuk.

Kebanyak warga meminjam kurang dari Rp 1 juta dengan tingkat kredit macet 0,5%. Menurut Iim Rohimat (39), rencana pembangunan PLTMH sem-pat dikhawatirkan warga akan meng-ganggu sistem pengairan pertanian, namun pada kenyataannya PLTMH ini malah menjamin ketersediaan air untuk pertanian, semula masyarakat panen 2 kali dalam satu tahun kini meningkat menjadi 3 kali dalam satu tahun.

Program bantuan modal usaha menjadi program sentral dan perhatian utama koperasi dengan harapan taraf hidup masyarakat Cinta Mekar menjadi lebih baik dan mandiri.

Sejak awal telah dilakukan musyawarah warga untuk menentukan kriteria prioritas bantuan supaya program-program tersebut tepat sasaran dengan membagi kriteria miskin menjadi 4

kelompok prioritas penerima bantuan, yaitu:Miskin 1: Tidak memiki tanah, peker-jaan tetap, modal dan berpendidikan rendah.Miskin 2 : 3 dari kriteria di atas.Miskin 3 : 2 dari kriteria di atas.Miskin 4 : 1 dari kriteria di atas.

Keterlibatan masyarakat secara total dalam pengelolaan PLTMH terbukti mampu mempertahankan eksistensi PLTMH Cinta Mekar sekaligus meningkatkan tingkat kemandirian perekonomian warga.

Sistem PLTMH berbasis masyarakat ala Cinta Mekar tersebut patut diapresiasi dan dicontoh oleh pemerintah, organisasi ataupun masyarakat yang ingin mengembangkan PLTMH sesuai dengan potensi dan kearifan lokal daerah masing-masing. (RE)

PLTMH CINTA MEKAR

JOINT VENTURE

PLN

Bidan Desa Pertanian

Koperasi

Beasiswa

Modal Usaha

Operasional Desa

Page 20: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

FOKUS

24

PLTMH Rimba Lestari terletak di dusun Tangsi Jaya desa Gunung Halu, KabupatenBandung Barat. Terdiri dari 3 (tiga) dusun, dengan jumlah 24

Rukun Warga (RW) dan 80 Rukun Tetangga (RT).

Luas Wilayah Desa Gunung Halu secara keseluruhan adalah 3.869.63 Ha dengan peruntukan terluas adalah untuk areal kehutanan, pertanian dan perkebunan. Potensi terbesar yang dapat dioptimalisasi guna meningkatkan perekonomiannya adalah dari sektor pertanian.

Sumber daya alam lain yang dapat memberikan dukungan terhadap keberhasilan sektor pertanian ini adalah adanya sumber air dimana wilayah Desa Gunung Halu dilintasi sungai besar yang airnya terus mengalir sepanjang musim yaitu aliran sungai Ciputri.

Jalan yang menghubungkan desa Gunung Halu dengan pusat-pusat kegiatan belum seluruhnya dilapisi aspal sehingga agak sukar dilalui oleh kendaraan roda empat biasa.

Kemudian setelah melalui proses uji kelayakan, pengajuan proposal, dan perijinan, akhirnya dengan dana APBD Provinsi Jawa Barat Pembangkit Listik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Gunung Halu selesai dibangun pada 2007 . Berdasarkan pengukuran ketinggian yang dilakukan Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, kondisi debit air PLTMH Gunung Halu sangat stabi, sehingga pasokan daya untuk masyarakat tidak akan terganggu.

Dari kota kecamatan ke Dusun Tangsi Jaya berjarak 3 km dengan waktu tempuh ½

jam menggunakan moda transportasi ELF, sedangkan untuk menuju ke lokasi PLTMH berupa jalan setapak sejauh 500 m.

Profil PLTMH Rimba LestariDebit 11.200 l/sPanjang saluran 225 mKetinggian 124.25 mPanjang penstock 72.30 mDiameter penstock 570 mmKapasitas generator tunggal 31,3 kVADaya yang dihasilkan 18 kW

Daya listrik yang dihasilkan PLTMH tersebut digunakan untuk menerangi 71 KK, 3 buah masjid dan 1 sekolah, 2 rumah dinas dengan daya persambungan 1 Ampere (250 W).

Ketetapan uang pangkal yang disepakati adalah Rp. 200.000,- per konsumen dan tarif iuran bulanan Rp. 15.000,- per bulan per konsumen.

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat dan pengelola sepakat untuk menjadikan PLTMH Rimba Lestari ini sebagai lokasi percontohan PLTMH Off Grid. Pada tahun 2010 ini, PLTMH Rimba Lestari dijadikan lokasi demosite PLTMH dan sebagai acuan proses pembelajaran bagi masyarakat untuk pengembangan PLTMH.

Perjuangan masyarakat dan pemerintah daerah untuk menerangi dusun Tangsi Jaya desa Gunung Halu untuk kehidupan yang lebih baik telah membuahkan hasil, dan patut dicontoh pemerintah daerah lainnya di seluruh wilayah Indonesia, dimana masih banyak daerah yang belum menikmati listrik. (INH)

PLTMH - Rimba Lestari

Turbin Crossflow di dalam rumah pembangkit.

ekonomi

Page 21: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

25

FOKUS

Bandung (6/12). Sebanyak 22 rumah di Kampung Purut, Desa Sukaresmi, Kecamatan Rancabali, Kabupaten

Bandung mendapat penerangan listrik swadaya dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).

Posisi kampung purut yang cukup terpencil ditengah perkebunan teh dan jumlah penduduk yang sedikit mendorong warga untuk berinovasi mengubah energi potensial air terjun menjadi energi listrik.

Kebetulan sumber air terjun diperoleh tidak jauh dari kampung, sekitar 5 menit perjalanan menuruni lembah kita sudah tiba di lokasi, harus ekstra hati-hati karena licin, terjal dan sering ditemui binatang berbisa seperti ular.

Uniknya daya listrik yang dihasilkan dinikmati langsung oleh masyarakat untuk penerangan dan perabotan listrik seadanya.

Sebelum tahun 2000, masyarakat Purut membuat penerangan dengan cempor, namun seiring dengan naiknya harga minyak tanah, masyarakat mulai tergerak untuk mencoba dinamo atau biasa disebut “kolotok”.

Bendungan mini dibuat di hulu pada ketinggian 6 meter, kemudian

air bendungan disalurkan melalui pipa penyalur menuju kolotok untuk menggerakkan dinamo yang telah terpasang.

Meskipun sederhana dan daya yang dihasilkan tidak lebih dari 100 Watt, listrik yang diperoleh cukup bermanfaat untuk menerangi 2 rumah dan 1 tempat ibadah, masyarakat juga tidak perlu membayar beban, sepanjang debit air mencukupi, otomatis kolotok akan mengantarkan listrik ke rumah warga secara gratis.

Tahun 2000-2005 pernah dicoba generator berbahan bakar solar untuk menghasilkan daya yang lebih besar, karena kendala bahan bakar akhirnya dihentikan dan beralih ke sistem turbin.

Prinsip kerja turbin tidak jauh berbeda dari kolotok dan memanfaatkan sumber yang sama yaitu energi potensial air. Bendungan dibuat lebih besar pada ketinggian 6 meter diatas turbin, kemudian air disalurkan melalui pipa untuk menggerakkan turbin.

Daya yang dihasilkan lebih besar dari kolotok yaitu 2 kW dan disalurkan gratis ke rumah-rumah warga terutama untuk penerangan dan alat elektronik secukupnya.

Debit air menjadi kunci utama besar kecilnya daya yang dihasilkan turbin, pada musin hujan masyarakat Purut panen listrik setiap hari, namun pada musim kemarau debit air tidak cukup untuk memutar turbin.

Pada tahun 2008 pernah tejadi kemarau panjang sehingga masyarakat menggunakan penerangan dari cempor hingga 8 bulan lamanya. Warga terpaksa membeli minyak

tanah 10 liter seharga Rp 80 ribu setiap bulannya.

Debit air yang baik sepanjang tahun akan turut meningkatan produktifitas PLTMH lebih optimal, karena itu pada tahap survei sebelum pembangkit dibangun, sebaiknya dilakukan selengkap mungkin dan menyeluruh untuk memperhitungkan peta potensi daya sepanjang tahun.

Ketekunan dan komitmen warga kampung Purut untuk memanfaatkan energi terbarukan melalui PLTMH patut ditiru, dan semoga menjadi bahan inspirasi bagi masyarakat di daerah dengan potensi air yang mencukupi (RE)

PLTMH-PURUT

ekonomi

Page 22: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

FOKUS

26

Sejalan dengan maraknya isu perubahan iklim dunia dan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, pemerintah kian

gencar mempromosikan penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT). Dari berbagai sumber EBT. Tenaga air khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) merupakan pilihan utama karena memiliki beberapa keunggulan.

Dari aspek teknologi, terdapat keun-tungan dan kemudahan pada pemban-gunan dan pengelolaan PLTMH, yaitu:

1. Konstruksi relatif sederhana.2. Mudah perawatan dan penyedi-

aan suku cadang.3. Dapat dioperasikan dan dirawat

masyarakat desa.4. Biaya operasi dan perawatan

rendah.5. Kesiapan industri nasional dalam

memasok peralatan pembangkit skala kecil dan menengah.

Khusus untuk industri nasional, Indonesia memiliki industri manufaktur yang cukup diakui secara internasional mengenai penguasaan turbin PLTMH khususnya tipe T-14 dan Crossflow.

Proyek Vs Program

Bisnis PLTMH sejak akhir tahun 1980 dipandang sebagai bisnis dengan pendekatan project oriented, dimana waktu itu proyek di Indonesia masih sarat muatan politik, sarat titipan, serta kadang tidak ada grand design yang jelas dan bersifat parsial. Ada pula anggapan bahwa penggunaan PLTMH ini dipandang sekedar pra-elektrifikasi.

Awal tahun 2000 pandangan tersebut berubah menjadi program oriented. Perubahan pandangan tersebut berkaitan dengan perubahan kebijakan nasional setelah krisis moneter, adanya

demokratisasi untuk mengolah sumber energi, banyaknya lembaga yang mengkaji mikrohidro. Adanya rasionalisasi harga BBM dan listrik, juga dikarenakan isu global konservasi lingkungan. Hal-hal tersebutlah yang saat ini membuat pandangan

PLTMH tidak lagi menjadi program pra-elektrifikasi, akan tetapi menjadi program elektrifikasi nasional.

Prosedur Jual Beli Energi Listrik PLTMH-OnGrid < 10MW (Sumber:IMIDAP)

Peluang Bisnis dan Analisis Biaya MIKROHIDRO

bisnis

Page 23: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

http://majalahenergi.com/berlangganan

Untuk Edisi Lengkapnya Silahkan Berlangganan di

Page 24: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

REPORTASE

36

Ketersediaan energi yang berkelanjutan merupakan keharu-san untuk menjamin

kemajuan negara. Sektor energi tidak hanya penting bagi dunia industri, tetapi juga untuk me-ningkatkan kesejahteraan dan standar hidup manusia.

Selama ini negara Indonesia masih mengandalkan sumber energi fosil untuk memenuhi kebutuhan energi. Hal ini dikarenakan masih suburnya paradigma bahwa negara Indonesia kaya akan sumber daya alam. Paradigma ini harus diubah karena fakta menunjukkan bahwa sumber daya alam di Indonesia terbatas dan oleh karena itu penggunaan energi harus dilakukan secara efektif dan efisien.

Isu utama dalam sektor energi saat ini adalah bagaimana mencari teknologi yang bisa mendukung terwujudnya ketahanan energi nasional, dengan meminimalkan dampak terhadap lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak. Hal ini terutama pada sektor kelistrikan dan transportasi karena kebutuhan akan energi di dua sektor ini tumbuh dengan cepat.

Berusaha menjawab permasalahan ini, Program Pasca Sarjana Institut Sains dan

Teknologi Indonesia (ISTN) mengadakan acara ICTNRE 2010 (International Conference on Technology for New and Renewable Energy). Diadakan di Gedung BPPT Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat pada tanggal 1-2 Desember 2010, acara ini dihadiri oleh tidak hanya para praktisi energi hijau Indonesia, tetapi juga oleh praktisi dari Malaysia dan Palestina.

Acara dibuka oleh Prof. Dahmir Dahlan sebagai Chairman of Steering Commitee ICTNRE 2010, sekaligus sebagai Dekan Pasca Sarjana ISTN.

Roadmap Energi Nasional

Menristek dalam keynote speaking, dibacakan oleh Dr. Agus Rusyana Hotman, menyatakan bahwa kondisi saat ini (2010), konsumsi energi masih didominasi oleh sumber energi fosil (1081,1 juta BOE (Barrel Oil Equivalent) = 95,5%). Kontribusi bahan bakar minyak dalam konsumsi energi masih berada pada angka 496,9 juta BOE (44% dari energi total), sedangkan di sisi yang lain 4.5% konsumsi disumbangkan oleh energi baru-terbarukan.

Berdasarkan data proven reserve dan data permintaan, begitu juga dengan data produksi minyak pertahun di Indonesia, dapat disimpulkan bahwa Indonesia tidak lagi menjadi net exporter minyak. Pada tahun 2010, konsumsi bahan bakar total di Indonesia diperkirakan mencapai hampir 2 juta barrel per hari, jauh melampaui kapasitas produksi nasional (berdasarkan data Kementrian

Perekonomian 2005), dimana tercatat sekitar 1 juta barrel per hari.

Dengan landasan pemikiran inilah, semakin dirasakan per-lunya penggunaan energi ba-ru-terbarukan secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. Selain untuk mengurangi ketergantungan akan sumber energy fosil, juga karena tuntutan akan komit-men atas penggunaan energi bersih berdasarkan Protokol Kyoto.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2010-2014, dalam pengembangan dan aplikasi energi, mempunyai dua agenda, yaitu pengembangan dan aplikasi energi bersih berdasarkan sumber energi terbarukan untuk listrik dan bio-fuel, dan teknologi untuk konservasi energi.

Perpres No. 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) menyatakan bahwa pada tahun 2025 diproyeksikan bauran konsumsi energi minyak bumi dari 50% menjadi 20%, gas bumi dari 18% menjadi 30%, batubara bersih dari 24% menjadi 33%, dan energi baru-terbarukan dari 5% menjadi 17%.

Perkembangan terbaru saat ini, pemerintah sedang merumuskan untuk merevisi peraturan No. 5 tahun 2006 dengan memprioritaskan penggunaan energi baru-terbarukan. Pada tahun 2025, energi fosil diproyeksikan berkontribusi hanya 74.2% dari total konsumsi energi, dengan penggunaan energi dari bahan

ICTNRE 2010International Conference on Technology for New and Renewable Energy

Prof. Dahmir Dahlan memberi sambutan

sebagai Chairman of Steering Commitee

ICTNRE 2010

Page 25: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

REPORTASE

37

bakar minyak hanya sekitar 29,7%. Penggunaan energi baru-terbarukan pada tahun 2025 diproyeksikan meningkat menjadi 25%.

Untuk mendukung cita-cita tersebut, tentu dibutuhkan riset yang mendalam. Arah kebijakan riset energi baru terbarukan tertuang dalam Agenda Riset Nasional (ARN) yang disusun dalam tiga topik riset, yaitu:

1. Tema riset Peningkatan Elektrifikasi Nasional.

2. Tema riset Bahan tBakar dari Energi Baru dan Terbarukan.

3. Tema riset Konservasi Energi.

Tema riset peningkatan elektrifikasi nasional mencakup pengembangan energi panas bumi, energi angin, energi surya–PV, fuel cell, energi nuklir, dan energi laut. Tema riset bahan bakar dari energi baru-terbarukan mencakup biofuel, biomass & biogas, batubara peringkat rendah, surya termal, hidrogen, dan coal bed methane (CBM). Sementara tema riset konservasi energi difokuskan untuk mewujudkan tercapainya elastisitas energi kurang dari satu pada tahun 2025.

Dari berbagai jenis sumber EBT tersebut, bidang energi menetapkan pengembangan panasbumi dan pengembangan pembangkit listrik biomasa di daerah terpencil sebagai topik unggulan.

Pemakalah ICTNRE

Pembicara sesi pertama pada hari pertama dalam konferensi ini dimulai oleh Prof. Dr. Ir. Komarudin Abdullah dari Universitas Dharma Persada Indonesia, menyampaikan

”Implementation of the E3i Village Concept in Accelerating Renewable Energy, Research, Development and Diffusion”.

Selanjutnya Prof. Dr. Erry Y.T. Adesta, CEng. MIMechE, dari International Islamic University Malaysia menyampaikan topik tentang “The Role of Higher Education Institutions for Energy Conservation and the Development of New Energy and Renewable Energy”.

Disusul kemudian pemaparan dari Dr. Taswanda Taryo (Deputy Bidang Pendayagunaan Hasil Litbang dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir, BATAN), serta Arya Rezavidi, MME. Ph.D, Wakil Ketua III – Teknologi dan Pendidikan, Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI).

Sesi kedua pada hari pertama dibuka oleh Dr. Taufan Surana (BPPT) dengan topic ”Development of Small Scale Geothermal Power Plant to Increase the Local Content”. Disusul kemudian oleh Dr. Sunit Hendrana (LIPI) dengan topik ”New Approach for Preparation of Fuel-cell Membrane Using Supra-molecular Structure”, dan Dr. Asnawir Nasution (Staf Ahli PLN Geothermal, mewakili Presiden Direktur PT PLN Geothermal - Tjahyo Sasmojo, Ir. MM).

Sesi ketiga pada hari pertama diisi oleh Meizirwan Mel (Bioprocess & Molecular Engineering Research Unit, Engineering. Faculty, International Islamic Univ. Malaysia) menyampaikan makalah yang berjudul ”Bioethanol Production from Sago Starch”, Fouad R. H. Abdeen (Department of Biotechnology Engineering, International Islamic Univ. Malaysia) memaparkan tentang ”Fabrication of Absorber Bed Apparatus for Dehydration of Ethanol on Zeolite Based Media”, serta Eko Adji Buwono dengan topik “Energy Efficiency and Energy Management”.

Sesi terakhir pada hari pertama dimulai oleh Indri Yaningsih (Departemen Teknik Mesin, Fakultas Tekni, UNS, Surakarta) yang memaparkan ” Diesel-like Fuel from Waste Lubricating Oil via Cataliyc Prolysis”, serta Valdi Rizki Yandri (Politeknik Negeri Padang)

dengan topik ”Feasibility Study of Fuel Station with Waste Cooking Oil Processing to Biodiesel Additional Facility in Padang”.

Sesi pertama pada hari kedua dibuka oleh Prof. Bambang Sugiarto (Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia), kemudian dilanjutkan oleh Prof. Amiral Azis (BPPT) dengan tema ”Exergy Analysis of Geothermal Power Plant”. Selanjutnya diisi oleh Dr. Harun al Rosyid (Direktur PT. Indopower International) dengan topik ”Global Synergy to Support 25/25 National Vision for Renewable Energy”, dan terakhir oleh Meizirwan Mel (Department of Biotechnology Engineering, Faculty of Engineering, International Islamic University Malaysia) dengan paparan ”Biogas Energy Potential in Riau, Indonesia”.

Sesi terakhir dalam konferensi ini dimulai dengan pemaparan dari Rosli bin Mohd Yunus (Bioprocess & Molecular Engineering Research Unit, Engineering Faculty, International Islamic University Malaysia) dengan judul ”Ethanol Fermentation From Raw Starch of Sweet Sorghum Grains”, dilanjutkan oleh Salafudin (Departemen Teknik Kimia ITENAS Bandung) dengan judul paparan ”The Effect of Organic Loading, Husk Freshness and Types of Inoculum to the Performance Jatropha Cucas Husk Anaerobic Digestion”. Selanjutnya pemaparan oleh Ken Matina (Fak. Teknik, Universitas Esa Unggul, Jakarta) dengan judul ”Synchronizing Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) Utuilization as Alternative Bio-fuel Source with the Regional Development of Indonesia”, serta terakhir oleh Vivi Fauzia (Departemen Fisika, FMIPA-UI).

Rangkaian konferensi ditutup dengan kunjungan ke berbagai fasilitas energi baru-terbarukan, seperti reaktor nuklir BATAN dan pusat riset Balai Rekayasa Disain dan Sistem Teknologi (BRDST) Puspiptek Serpong-Banten. (ISM)

Page 26: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

REPORTASE

38

Bandung, l9 Desember - 11 December, ITB dan ASHRAE Indonesia Chapter mengadakan

dua acara terkait efisiensi energi dan konservasi energi dalam bangunan. Pertama adalah International Exhibition On HVACR Technologies, yaitu pameran dari berbagai industri. Dan kedua adalah International Conference mengenai Cooling and Heating Technology, yaitu konferensi dalam bidang efisiensi energi dan konservasi energi, dengan menampilkan para narasumber, baik dari Indonesia maupun luar negeri.

Arah Kebijakan di Bidang Konservasi Energi

Kasubdit Konservasi Energi Kementerian ESDM, Indarti, menyatakan bahwa saat ini, masih terdapat 34% warga yang belum menikmati listrik, akan tetapi ada warga di lain daerah yang menggunakan listrik secara berlebihan. Di titik inilah, selain dibutuhkan sumber energi baru untuk daerah yang teraliri listrik, juga sangat diperlukan adanya gerakan bersama dalam bidang efisiensi energi dan konservasi energi.

Kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam kaitan ini ada dua hal yang utama, yaitu:

1. Konservasi Energi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi di sisi suplai dan pemanfaatan (Demand Side).

2. Diversifikasi Energi untuk meningkatkan pangsa energi baru terbarukan dalam bauran energi nasional (Supply Side).

PP No. 70/2009, Pasal 12, mengatur tentang pelaksanaan konservasi energi. Pasal ini

mewajibkan pengguna energi > 6.000 TOE per tahun untuk menerapkan audit energi dan manajemen energi, dengan langkah antara lain:

1. Menunjuk manajer energi; 2. Menyusun program

konservasi energi; 3. Melaksanakan audit energi

secara berkala; 4. Melaksanakan rekomendasi

hasil audit energi; dan 5. Melaporkan pelaksanaan

konservasi energi.

Di titik ini, dua hal utama yang perlu dilakukan adalah:

1. Sertifikasi manajer energi diatur dalam Permen MESDM No. 14 Tahun 2010 tentang Penetapan dan Pemberlakuan Standar Kompetensi Manager Energi di Bidang Gedung, dan

2. Standar dan Label yang diatur dalam PP No. 70/2009, Pasal 16.

Dengan adanya peraturan ini, diharapkan pelaksanaan konservasi energi di Indonesia akan segera menampakkan hasil yang signifikan.

Ashrae Indonesia Chapter

5th International Exhibition On HVACR Technologies dan2nd International Conference Cooling and Heating

Technology

PLN (Persero) “Energy Costs, and Projected

Energy Supply & Demand”

Page 27: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

39

Ketersediaan Energi Listrik di Indonesia

Saat ini, PLN sebagai satu-satunya perusahaan penyedia listrik, tengah mengalami sorotan berkaitan dengan kemampuannya dalam menyediakan listrik di Indonesia. Seringnya pemadaman bergilir di kota-kota besar di Pulau Jawa beberapa waktu yang lalu menimbulkan pertanyaan besar tentang kinerja PLN, walaupun sebenarnya pemadaman bergilir telah menjadi hal biasa bagi warga yang tidak tinggal Pulau Jawa dan Bali.

Untuk menanggulangi masalah ini, PLN telah merumuskan 2 langkah, yaitu:

1. Jangka pendek

Program pembelian excess power.

Program perbaikan mesin pembangkit.

Program sewa genset.

Demand side management.

2. Jangka Menengah/Panjang

Program pembangunan pembangkit Perpres tahap-1 (FTP-1).

Program pembangunan pembangkit Perpres tahap-2 (FTP-2).

Program pembangunan PLTU skala kecil.

Pembangunan PLTA/PLTMH di Sulawesi, Maluku, Papua, NTB, dan NTT.

Selain itu, terdapat masalah pada tingginya biaya produksi listrik, sehingga menyedot APBN Rp 58.7 Triliun untuk keperluan subsidi listrik.

Oleh karena itu, program efisiensi energi dan konservasi energi menjadi sangat penting untuk menjaga ketersediaan energi listrik di masa mendatang.

Standar Nasional Indonesia dalam Efisiensi Energi pada Bangunan

Dengan diwajibkannya untuk menerapkan audit energi dan menunjuk manajer energi (PP 70/2009, Pasal 12), maka diperlukan adanya suatu set standar yang menjadi pegangan dalam kegiatan tersebut.

Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam bidang efisiensi energi pada bangunan berperan sangat penting dalam menyukseskan ketahanan energi di Indonesia. Saat ini telah dikeluarkan SNI dalam bidang selubung bangunan, sistem tata udara, prosedur audit energi, dan sistem pencahayaan.

SNI 03-6389 mengatur tentang selubung bangunan gedung, atau kita mengenalnya dengan sebutan OTTV (Overall Thermal Transfer Value). Nilai OTTV dipengaruhi oleh penyerapan radiasi solar, rasio jendela dan dinding (WWR), konduktifitas transfer panas pada dinding, perbedaan temperatur ekuivalen, perbedaan temperatur antara dalam dan luar ruangan, shading coefficient, dan faktor radiasi matahari. Nilai OTTV ini menggambarkan bagaimana selubung bangunan berperan dalam memberikan panas di ruangan pada bangunan tersebut. Target yang ingin dicapai dari perhitungan OTTV ini adalah nilai IKE kurang dari 45 W/m2.

Berbagai langkah yang dilakukan oleh pemerintah, baik dari sisi regulasi maupun menyusun standar. Saatnya bagi bebagai elemen, dari pemerintahan, swasta, dan masyarakat untuk mensukseskan kegiatan ini. Merupakan tanggung jawab kita bersama untuk ikut serta mewujudkan ketahanan energi nasional. (ISM)

Kasubdit Konservasi Energi

Kementerian ESDM, Indarti,

memaparkan tentang arah

kebijakan dalam konservasi energi.

Totok Sulistyanto, ASHRAE

Indonesian Chapter “SNI in

Energy Efficiency Area as Building

Standard”

Page 28: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

REPORTASE

40

Sebagai sarana untuk berbagi ilmu tentang gasifikasi biomass, Teknik Kimia ITB melaksanakan lokakarya yang berlangsung

selama dua hari dan mengundang berbagai pihak untuk menyajikan paparan mengenai ilmu gasifikasi dan pengalaman dalam pembuatan dan pengoperasian perangkat gasifikasi biomassa.

Acara berlangsung pada tanggal 16-17 Desember 2010, yang bertempat di gedung Labtek 10 Program Studi Teknik Kimia, Institut Teknologi Bandung. Sebagai ketua panitia adalah Prof. Herri Susanto yang juga merupakan staf pengajar Teknik Kimia yang mepunyai minat yang mendalam tentang gasifikasi biomassa membuka acara lokakarya ini.

Bioenergi Sebagai Sumber Daya Energi Terbarukan

Memaparkan tentang peranan dan roadmap penelitian bio energi sebagai sumber energi alternatif terbarukan adalah Dr. Tatang H Soerawidjaya, ketua Pusat Penelitian Energi ITB.

Dr. Tatang menyampaikan bahwa sistem energi dunia harus beralih dari energi fosil ke energi terbarukan karena sistem energi dunia yang ada sekarang telah dibangun selama hampir satu abad dengan berdasar atau hanya merujuk pada aneka keunggulan sumber daya fosil.

Sumber daya fosil adalah sumber daya bahan bakar utama saat ini, dan hanya bioenergi yang dapat digunakan langsung sebagai sumber daya bahan bakar penggantinya. Sedangkan sumber energi terbarukan lainnya langsung berupa listrik.

Keuntungan lainnya adalah karena semua teknologi dan mesin peng-konversi bahan bakar menjadi listrik, kalor, dsb, kini sudah banyak tersedia. Pemanfaatan bioenergi dapat menggunakan teknologi dan ‘mesin’ yang selama ini sudah matang dikembangkan yang selama ini mendayagunakan sumber daya fosil.

Sehingga bioenergi merupakan jembatan transisi vital peralihan sistem energi berbasis sumber daya fosil ke sistem energi berbasis sumber

daya terbarukan. Selain itu bioenergi merupakan komponen kunci dan jalur strategis dalam perjuangan mencapai Millenium Development Goals (MDGs).

Pertumbuhan pesat industri bahan bakar nabati (BBN, liquid biofuels) pada dekade ini telah kita alami bersama. Pada tahun 2005, bioenergi memasok sekitar 10 % dari kebutuhan energi dunia dan merupakan 78 % dari seluruh pasokan energi terbarukan.

Dr. Tatang menyampaikan, kita, sebagai bangsa Indonesia, harus mampu mengkonversi seluruh potensi bioenergi yang kita miliki menjadi bentuk-bentuk final (BBN, listrik biomassa, biogas, dll). Produk-produk final bioenergi inilah yang, jika surplus, bisa kita ekspor, bukan bahan mentahnya.

Jika Indonesia tidak melakukannya melakukannya, negara-negara maju sudah siap mengimpor biomassa (atau bahan mentah bioenergi) tersebut untuk mereka manfaatkan di negerinya.

Hal perlu sangat diperhatikan adalah, karena biomassa mengandung ‘abu’

Lokakarya Gasifikasi Biomassa

Page 29: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

41

(mineral yang bermanfaat untuk tanah pertanian/perkebunan), ekspor biomassa dalam jangka panjang akan berujung malapetaka, misalnya: lahan pertanian, perkebunan dan hutan kita menjadi kurus dan tandus!

Di ASEAN Indonesia merupakan produsen biomassa terbesar tetapi merupakan pengguna terkecil, biomassa merupakan potensi amat besar yang masih terabaikan. Indonesia seharusnya lebih giat untuk memanfaatkan potensi yang dimilikinya.

Gambar, Pemanfaatan biomassa untuk produksi energi di negara-negara ASEAN. Sumber : Saku Rantanen (Pöyry), 2009.

Sebagai penutup, Dr. Tatang mengemukakan isu utama dari pengembagan bioenergi adalah, bahan mentah biodiesel masih sangat tergantung pada minyak sawit. Pengembangan tumbuhan sumber minyak-lemak non pangan (Pongamia pinnata, Calophyllum inophyllum, Cajanus cajan, Artocarpus altilis, Azadirachta indica, Jatropha curcas, dll) masih kurang diperhatikan.

Patut dipikirkan juga kenyataan belum adanya informasi terbukti dari berbagai “pohon energi multiguna”. Padahal hal ini akan sangat bermanfaat untuk menentukan strategi feedstock di masa depan, serta standar mutu biodiesel maupun bioetanol pun masih harus dimutahirkan untuk menjawab keluhan-keluhan konsumen dan/atau diselaraskan dengan tujuan pengembangan industri BBN.

Ditegaskan oleh Dr. Tatang, teknologi BBN kreasi bangsa harus dibuktikan

berfungsi baik pada skala industri menengah dan besar, serta perlu dikembangkan serta dikuasai anak-anak bangsa.

Merajut Implementasi Teknologi Kimia Hijau

Pada kesempatan lokakarya gasifikasi ini juga, perwakilan dari industri dan professional ikut berbicara, diantaranya adalah Ir. Ricky Hikmawan Wargakusumah, MH. dari PT. Pasadena Engineering Indonesia (PEI), dan Ir. Budi Setiawan dari PT. Petrolog MUM.

Pada paparannya Ricky memberikan materi tentang peranan PEI dalam bidang bioenergi. Dalam salah satu slidenya, Ricky menjelaskan tentang empat pilar untuk mencapai kimia hijau, yakni.

1. Menghemat sumber daya yang bernilai, yang dapat menciptakan efisiensi dalam hal penggunaan bahan maupun energi serta meng-gunakan sumber daya terbarukan atau hasil daur-ulang.

2. Meminimalkan dampak limbah ter-hadap lingkungan, yang dilakukan dengan cara menghindari pemben-tukan limbah, memanfaatkan ulang limbah, dan menetralkan limbah hingga tidak berbahaya.

3. Meminimalkan marabahaya, baik yang ditimbulkan dari kondisi pros-es atau produk antara dan produk akhir.

4. Meminimalkan biaya-biaya, sehing-ga mendapatkan pabrik yang lebih murah, bahan mentah dan pemban-tu lebih murah, penggunaan bahan dan energi lebih efisien.

Pada akhir paparannya, Ricky menyampaikan bahwa, menerapkan teknologi kimia kijau dengan menggunakan konsep bio based economy merupakan sebuah pengembangan teknologi yang saling mengintegrasikan berbagai teknologi berbasis sumberdaya terbarukan. Seperti merajut sehelai demi sehelai benang yang berbeda.

Pembicara pada hari pertama diantaranya adalah: Ir. Fajar Bhumintoro dari PTPN XIII yang membicarakan pengalaman mengoperasikan gasifikasi biomassa. Nelson M Manurung, Dr. Darnoko dan Ir. Franky Sutanto selaku pelaku profesional, diakhiri oleh Dr. Unggul Priyatno yang mewakili BPPT.

Lokakarya hari pertama ditutup dengan diumumkannya Ikatan Ahli Bio Energi Indonesia (IKABI) yang diketuai oleh Dr. Tatang H Soerawidjaya IKABI ini dideklarasikan pada tanggal 28 November 2010 oleh 26 orang yang berkepentingan di bioenergi. Asosiasi ini memayungi para stakeholder bio energi yang terdiri dari ahli peneliti, pelaku bisnis dan pengambil kebijakan dalam bioenergi. Pada bulan Januari 2011 Dr. Tatang menyampaikan rencananya untuk mengadakan kongres untuk menyusun anggaran dasar IKABI lebih lanjut.

Tanaman Sebagai Pabrik Mikro

Di hari kedua, Dr. Mubiar Purwasasmita memberikan materi yang inspiratif mengenai intensifikasi proses yang pada dasarnya menggunakan ruang proses yang lebih kecil sebagai bioreaktor tanaman, layaknya sebuah pabrik kecil (pabrik mikro) yang akan memberikan percepatan dan selektivitas proses, yang justru dapat ditemukan berlangsung secara alami pada tanaman.

Hipotesa keilmuan yang seharusnya diterapkan, menurut Dr. Mubiar, adalah memelihara dan menjamin terjadinya keseimbangan antara pertambahan penduduk dengan pertambahan tanaman dan binatang. Pertambahan kehidupan memerlukan pertambahan dan keanekaragaman ruang hidup untuk memfasilitasi siklus kehidupan yang berkembang dan beraneka ragam.

Percepatan produksi biomassa dan keanekaragamannya merupakan salah satu keunggulan hayati alam Indonesia yang harus direspon secara cerdas dengan penuh kearifan untuk kesejahteraan kemanusian, memenuhi kebutuhan pangan, papan, dan energi tutup Dr. Mubiar.

Selanjutnya perwakilan dari Teknik Fisika ITB, Justin Pradipta, MT., berbicara mengenai peran Teknik Fisika dalam sistem gasifikasi biomassa. Justin menekankan mengenai pentingnya instrumentasi dan kontrol dalam sebuah sistem gasifikasi untuk meningkatkan kinerja sistem.

Acara diakhiri dengan kunjungan ke fasilitas gasifikasi biomassa Teknik Kimia ITB. Acara terbilang sukses dengan antusiasme peserta dalam berdiskusi. (JP)

Page 30: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

REPORTASE

42

Workshop bertajuk “Russian Proposals in the Field of Peaceful Nuclear Energy Use” mendiskusikan mengenai teknologi tawaran Rusia dalam penggunaan nuklir untuk tujuan damai, seperti

PLTN. Bertempat di Russian Cultural Center di Jakarta pada tanggal 16 Desember 2010, acara ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta, terdiri para ahli nuklir Indonesia dan pihak-pihak yang concern dengan isu energi terbarukan.

Acara ini diadakan oleh badan usaha milik negara Rusia dalam bidang energi atom, yaitu Rosatom, dengan bekerjasama dengan Kedutaan Federasi Rusia dan Perwakilan Perdagangan Rusia di Indonesia. Workshop ini merupakan kelanjutan dari workshop serupa yang dilakukan oleh Rosatom bekerjasama dengan Kementrian Luar Negeri Rusia dan ASEAN Energy Centre di Hanoi akhir September tahun 2010, dalam rangkaian acara sebelum nanti diadakan 2nd Russia-ASEAN Summit.

Acara dibuka oleh Duta Besar Rusia, H.E. AlexanderIvanov, dengan mengungkapkan bahwa kerjasama kedua negara dalam hal nuklir mempunyai prospek jangka panjang yang baik dan

menekankan bahwa workshop diadakan tepat pada waktunya sehubungan dengan meningkatnya kesadaran Indonesia untuk menggunakan energi baru dan terbarukan di Indonesia.

Delegasi Rosatom, yaitu Petr Shchedrovitsky, Deputy Director General, memberikan penjelasan bahwa perusahannya telah mempunyai cukup pengalaman dan pengetahuan untuk semua aspek di bidang energi nuklir. Shchedrovitsky pun menambahkan bahwa pihaknya siap membuat proposal yang komprehensif mengenai pembangunan PLTN.

Terjadi diskusi yang menarik ketika menghubungkan PLTN dengan isu sosial dan lingkungan. Terlebih lagi ketika kemudian dibahas mengenai tingginya budaya korupsi di Indonesia serta kurangnya kedisiplinan orang Indonesia pada umumnya, membuat banyak pihak bertanya-tanya bagaimana solusi untuk mengatasi hal ini.

Secara umum, acara berlangsung dengan hangat dan penuh dengan antusiasme dari kedua belah pihak, baik Indonesia maupun Rusia. (ISM)

Workshop on Russian Proposals in the Field of Peaceful Nuclear Energy Use

Page 31: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

43

Pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat telah mencoba memperkenalkan mini dan mikrohidro dalam rencana pengembangan energi terbarukan, khususnya mikrohidro, di beberapa wilayah

sebagai salah satu alternatif untuk memenuhi tujuan untuk pemenuhan kesejahteraan akan energi. Pembangunan mikrohidro di berbagai daerah telah terbukti membuka peluang pengembangan daerah menjadi lebih baik, baik di bidang sosial, ekonomi, maupun lingkungan.

Sayangnya, pembangunan mikrohidro yang dilakukan oleh masing-masing instansi/lembaga tersebut dilakukan secara sendiri-sendiri. Belum ada suatu institusi khusus yang mengkoordinir, baik di daerah maupun dipusat. Hal ini mengakibatkan pembangunan mikrohidro tumpah tindih pada daerah tertentu, sedangkan daerah lain yang membutuhkan justru kurang terperhatikan. Koordinasi dan komunikasi tampaknya masih menjadi penyakit kronis di bangsa ini.

Hal lain yang patut menjadi pertimbangan adalah tentang tidak adanya instansi/lembaga yang menangani sektor mikrohidro secara menyeluruh, dari perencanaan, pembangunan, sampai kepada operasional.

Menjawab pertanyaan tersebut, dibentuklah Jejaring Mikrohidro Indonesia (JMI) yang secara resmi dikukuhkan pada tanggal 16-17 Desember 2010, dengan ketua terpilih adalah Faisal Rahadian, yang juga menjabat sebagai Sekjen AHB (Asosiasi Hidro Bandung). Bertempat di Lembang, Bandung-Jawa Barat, JMI membuat susunan pengurus, menyusun AD/

ART, dan program kerja.

Visi jangka panjang dibentuknya JMI adalah terwujudnya jejaring masyarakat mikrohido di Indonesia yang kuat, dinamis, dan mandiri untuk mendukung percepatan pemenuhan kebutuhan listrik nasional. Salah satu rencana strategis yang ingin dilakukan oleh JMI, bekerjasama dengan Ikatan Ahli Ketenagalistrikan Indonesia (IAKI), adalah mempersiapkan konsultan dan tenaga teknis yang bersertifikat di bidang mikrohidro.

Secara garis besar, JMI mempunyai program kerja sebagai berikut:

1. Peningkatan pelayanan anggota.2. Peningkatan informasi untuk kepentingan anggota.3. Menjadi media pengelola kebersamaan menuju percepatan

pembangunan PLTMH nasional.4. Media pendorong pemanfaatan energi mikrohidro.

Dengan dibentuknya JMI, diharapkan agar di masa mendatang kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan mikrohidro bisa lebih terkoordinasi, terstruktur, dan sistematis. Setidaknya, JMI bisa berperan aktif dalam meminimalkan masalah-masalah yang berkaitan dengan studi kelayakan, pembangunan, dan operasional. Apalagi jika kita mengingat bahwa sektor energi berkaitan erat dengan sektor ekonomi dan sosial, oleh karena itu diperlukan perencanaan yang matang baik dari sisi teknis maupun sisi ekonomi dan sosial warga. (ISM)

Pertemuan Jejaring Mikrohidro Indonesia (JMI) ke-III

Page 32: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

REPORTASE

44

Bandung, Jumat (10/12), Indonesia dan Nigeria telah membangun kerjasama dalam hal pelatihan transfer

teknologi mikrohidro. Nigeria mengirim delapan perwakilan dari negaranya untuk mengikuti pelatihan selama empat minggu di Bandung dan Cimahi. Para peserta diberikan pengetahuan mengenai pembuatan hingga perawatan tentang Pembangkit Listrik MikroHidro (PLTMH) dari para ahli Indonesia.

Kerjasama ini diharapkan dapat membangun kerjasama lebih lanjut untuk pengembangan mikrohidro di Nigeria. Seperti yang telah diketahui bahwa kondisi geografis Nigeria tidak jauh berbeda dengan Indonesia, banyak potensi air yang dapat dimanfaatkan untuk PLTMH.

Menurut ketua perwakilan dari UNIDO Nigeria (organisasi pengembangan industri PBB), Dr. Donald Adgidzi, perkembangan mikrohidro di Nigeria sendiri sebenarnya sudah sejak lama. Pada tahun 1920an sudah dibangun pembangkit listrik tenaga air yang dibangun oleh sejumlah perusahaan swasta dengan bantuan koordinasi UNESCO, akan tetapi setelah itu

tidak ada lagi kesinambungan dalam perkembangannya.

Tujuan lain dari pelatihan ini adalah untuk membangun kepedulian dan kesadaran dari masyarakat Nigeria akan potensi dari mikrohidro. Diharapkan kesadaran pemanfaatan mikrohidro dapat disebarkan ke negara-negara lainnya di Afrika.

Permasalahan yang ada di Nigeria juga hampir sama dengan Indonesia, yaitu pemerataan. Listrik yang dibangkitkan belum terdistribusi secara merata ke daerah-daerah, sebagian besar terpusat di kota-kota besar. Sehingga dengan adanya PLTMH, daerah-daerah terpencil dapat menikmati listrik.

Pengembangan komunitas juga menjadi sasaran dari pengembangan mikrohidro di Nigeria. Saat ini UNIDO sebagai koordinator pengembangan telah berhasil membangun dua komunitas berbasis mikrohidro di Nigeria, serta ada rencana untuk mengembangkan daerah lain lebih lanjut.

Menurut Gerhard Fischer, ketua program kerjasama ini, transfer teknologi blueprint sangat penting. Setelah para

calon ahli dari Nigeria tersebut dapat mengerti teknologi mikrohidro, maka kerjasama lebih lanjut akan dapat terbuka lebar. Selain itu, rakyat Nigeria akan lebih tertolong dengan adanya pembangkit listrik mikrohidro yang secara nyata sudah dibangun.

Permasalahan utama penerapan mikrohidro di nigeria menurut Adgidzi adalah kesadaran masyarakat dan pemerintah. Untuk meyakinkan bahwa proyek mikrohidro adalah sesuatu yang menjanjikan adalah hal yang tidak mudah. Diperlukan pembangunan pembangkit mikrohidro secara secara bersama dan terarah agar manfaatnya dapat dirasakan langsung. Acara seminar dan workshop sebenarnya sudah sering dilakukan, akan tetapi masyarakat belum mengerti benar bagaimana manfaatnya sebelum hal yang sebenarnya dibangun.

Secara umum, para perwakilan Nigeria mengakui puas mengikuti pelatihan ini dan ingin segera menerapkan ilmu yang didapat di negaranya. Kedua belah pihak berharap di masa mendatang kerjasama lebih lanjut dapat dibangun. (JP)

Kerjasama Pelatihan Mikrohidro Indonesia-Nigeria

Tim Nigeria, Majalah Energi dan Gerhard Fischer

Page 33: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

45

REPORTASE

Industri proses di abad 21 dituntut memberikan jaminan atas kualitas dan sustainability dalam produksi. Pengembangan teknologi instrumentasi dan kontrol di berbagai belahan dunia berusaha menjawab tuntutan

ini dengan mengembangkan berbagai perangkat yang bisa diandalkan sekaligus mudah dioperasikan.

Bertempat di Grand Mutiara Ballroom JW Marriott Hotel Jakarta pada tanggal 14 Desember 2010, Vidya Ramnath, Vice

President Emerson Process Management, memperkenalkan produk-produk andalan mereka untuk mendukung kinerja industri. Melalui slogan “Performance Without Compromise”, Emerson mengajak para praktisi di industri untuk melihat kembali trend dan teknologi yang sedang berkembang.

Acara ini juga menampilkan demo dari berbagai macam produk yang telah dikembangkan. (ISM)

Performance Without Compromise Seminar

Bandung, Kamis (15/12). Menindaklanjuti konferensi Indonesia-Jerman Renews2010, di Berlin 12-13 Oktober 2010 lalu, diadakan seminar dengan tajuk Renewable Energies in Indonesia - Potentials and

Sustainable Solutions.

Bertempat di Aula Barat ITB, seminar ini dimotori oleh para alumni TU-Berlin Jerman, seperti Prof, Dr. Uwe Troger dari Institute of Applied Geosciences, TU-Berlin Jerman, dan Dr. Indra Djodikusuma dari Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, ITB. Seminar tersebut juga dihadiri pembicara utama dari elemen Pemerintah, yaitu Dr. Luluk Sumiarso Dirjen EBTKE-ESDM.

Troger membuka seminar dengan mengemukakan harapan, bahwa Jerman tidak hanya ingin membantu Indonesia pasca bencana besar Aceh, akan tetapi juga ingin berkolaborasi dalam penelitian. Hal tersebut diungkapkan Troger karena telah yakin akan kemampuan dan prestasi mahasiswa Indonesia di TU-Berlin Jerman selama ini.

Sebagai pembicara utama, Luluk Sumiarso menyampaikan tantangan dan peran energi terbarukan di Indonesia. Luluk Sumiarso juga berpesan kepada ITB agar dapat memimpin dan lebih berperan lagi dalam penelitian di bidang energi terbarukan, karena bila tidak, ia akan menyerahkannya kepada universitas atau institut lain. (INH)

International Seminar: Renewable Energies in Indonesia

- Potentials and Sustainable Solutions

Dr. Luluk Sumiarso

Page 34: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

NEWS

46

Solo : Rencana PLTS 3 MW

Solo, Selasa (30/11). P e m e r i n t a h Kota Surakarta m e r e n c a n a k a n p e m b a n g u n pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) kapasitas 3 MegaWatt. PLTS

tersebut menggunakan teknologi Concentrated solar power (CSP) yang memanfaatkan energi thermal (panas) dari surya, bukan sebagaimana photovoltaic yang mengkonversi energi surya langsung menjadi energi listrik.

Energi surya digunakan untuk memanaskan tabung pipa air sehingga dapat digunakan untuk memutar turbin pembangkit listrik. PLTS tersebut akan digunakan untuk kebutuhan Solo Techno Park (STP) dimana kapasitasnya setara dengan PLTA yang dibangun di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri.

Pengadaan PLTS tersebut melibatkan ahli dari Jerman dan Akademi Teknik Mesin Indonesia (ATMI) Surakarta. Dijadwalkan pembangunan PLTS akan dimulai awal tahun depan. Proyek tersebut berjalan atas kerjasama Kota Surakarta dengan Kota Munich dan Moosburg, Jerman.

Sumber: detikfinance

Kewajiban Penggunaan EBT

Jakarta, Rabu (08/12). Pemerintah akan menerapkan kewajiban (mandatory) penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT). Hal tersebut dikatakan oleh Luluk Sumiarso, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

(DJEBTKE) pada acara Pertemuan Tahunan Pengelolaan Energi Nasional 2010 di Hotel Crown Plaza.

Luluk mengatakan,”Bila tidak ada mandatory maka program penggunaan EBT tidak akan berjalan”. Aturan mandatory tersebut akan dimasukan dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Undang-Undang (UU) Energi 30/2007.

PLN harus membeli energi listrik yang berasal dari EBT, kemudian PT Pertamina harus menyerap Bahan Bakar Nabati (BBN), demikian contoh penerapan yang diungkap Luluk.

Sumber: energiterbarukan.net

Mahasiswa di COP 16

Bandung, Jumat (10/12). Mahasiswa Teknik Industri ITB 2006 bernama Elfa Nugraha anggota unit Student English Forum (SEF) ITB dan Ahmad Naufal Dai (UI) terpilih mewakili Indonesia dalam pertemuan United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) yang juga disebut Conference of the Parties (COP 16) diadakan di Cancun, Meksiko pada Senin (29/11) hingga Jumat (10/12).

Hasil yang dicapai pada konferensi tersebut sangat penting, sebab menentukan pencapaian konferensi berikutnya (COP 17) di Afrika Selatan.

Indonesia menargetkan agar Reduction Emission Degradation Deforestation Plus (REDD+) dapat disepakati. Konferensi tersebut merupakan kelanjutan dari COP 15 yang dikritik oleh banyak kalangan karena tidak mencapai kesepakatan yang mengikat secara hukum (legally binding).

Inisiatif Indonesia untuk melibatkan pemuda dalam konferensi tersebut dipuji oleh UNICEF, Save the Children, dan organisasi kepemudaan internasional lain.

Sumber: itb.ac.id

Page 35: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

47

national

Potensi besar EBT Jawa Timur

Surabaya, Selasa (14/12). Sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita Antara dari Kepala Biro Administrasi Sumber Daya Alam Pemprov Jatim, Jogy Hendryadi mengatakan, “Jatim memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar. Oleh sebab itu, harus digarap serius”

Jogy mengungkapkan, tantangan krisis energi nasional di masa mendatang membutuhkan upaya pengembangan program yang lebih konkret dalam menggali sumber-sumber energi alternatif. Kembali tandas Jody, potensi energi terbarukan Jatim adalah energi air yang memiliki kapasitas 38.244,69 megawatt,

energi angin (165.008,43 MW), biogas (390.456,12 MW), energi b i o m a s a ( 3 1 . 9 1 8 , 3 1 MW), energi s u r y a ( 2 4 . 9 5 5 , 0 5

MW), energi gelombang (145.058,1 MW), dan energi panas bumi (1.206 MW).

Dikarenakan besarnya potensi biogas Jatim, Jody mengungkapkan “Pelaksanaan pengembangan program biogas di Jatim harus terpadu dan tepat sasaran, perlu koordinasi dalam implementasi kebijakan pemanfaatan biogas mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi”.

Sumber: Antara

World Renewable Energy And Energy Eficiency Conference (WREEEC) 2011

Jakarta, Senin (20/12). Setelah Indonesia menjadi tuan rumah World Geothermal Congress, April 2010 lalu, direncanakan

pada tanggal 17-19 Oktober 2011 akan menjadi tuan rumah kembali untuk kegiatan World Renewable Energy And Energy Eficiency Conference (WREEEC) 2011 di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Bali.

Tema yang diusung adalah “Boosting The Use of Low Carbon Energy for a Better World” dimana sekitar 1500 peserta diundang dari seluruh dunia.

Topik yang akan dibahas dalam WREEEC 2011 diantaranya Energi Panas Bumi, Air, Surya, Biomassa, Samudera dan Angin. Dibidang efisiensi energi akan dibahas pengembangan dan penerapan teknologi yang menghemat energi di kalangan industri, komersial serta transportasi.

WREEEC 2011 tersebut akan didukung beberapa kementerian antara lain Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Kementerian Riset Teknologi, Kementerian Lingkungan Hidup, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Dewan Energi Nasional (DEN).

Sumber: energiterbarukan.net

Minat Rusia : Kembangkan Nuklir Di Indonesia

Jakarta, Kamis (23/12). Pengusaha Rusia mulai melirik sektor energi Indonesia k h u s u s n y a p e n g e m b a n g a n energi nuklir. Hal tersebut dikatakan oleh Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Hamid Awaluddin.

Hamid menjelaskan Rusia menawarkan konsep PLTN yang berada di atas kapal (floating) sehingga dapat disesuaikan dengan kontur kepulauan Indonesia dan limbahnya pun dapat dibawa kembali ke Rusia.

Alasan pengusaha Rusia tertarik berinvestasi di Indonesia disebabkan nilai rubel yang turun atas USD, sehingga pengusaha Rusia ingin membawa rubel ke luar negaranya. Rusia berpandangan Indonesia adalah negara terbuka untuk berbisnis sehingga Rusia ingin menjual barang teknologinya.

Kecemasan Rusia akan terkendala lambatnya respon dari Indonesia baik pemerintah maupun swasta dalam bidang pertambangan atau energi dapat dijawab dengan adanya Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), papar Hamid.

Sumber: energiterbarukan.net

Page 36: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

news

48

Bangkitnya PV Terbesar di Amerika

Boulder City, AS, Senin (6/12). PLTS terbesar di AS diam-diam telah bangkit (online) di Boulder City, Nevada, sekitar 40 mil sebelah tenggara Las Vegas.

Konstruksi fasilitas solar 48 MegaWatt di Copper Mountain mulai dibangun

oleh perusahaan Sempra Generation pada bulan Januari 2010 dan pada 1 Desember 2010 telah diumumkan selesai, sehingga sekarang telah membangkit listrik.

Sempra mengatakan, lebih dari 350 pekerja konstruksi memasang panel surya First Solar sebanyak 775.000 buah pada luas daerah 380 hektar.

Daya dari PLTS Copper Mountain berdekatan dengan PLTS El Dorado 10 MW, telah dijual kepada Pacific Gas & Electric (PG & E) di bawah kontrak terpisah selama 20 tahun .

Penyelesaian proyek tersebut menyalip PLTS DeSoto 20 MW di Arcadia Florida, yang merupakan pemegang rekor sebelumnya untuk PLTS terbesar di AS. Hal ini juga menjadikan AS masuk ke dalam “lima teratas “ pemilik kapasitas terbesar PLTS dunia. Hanya Kanada, Italia, Jerman dan Spanyol yang berada di atas AS.

Sumber: renewableenergyworld

Skotlandia : Energi Pasang Surut Pertama pada 2013

Bristol, Inggris, S e l a s a ( 7 / 1 2 ) . Sebuah perusahaan Inggris bernama Marine Currents Turbin (MCT) menargetkan tahun 2013 untuk pertama kalinya memasang pembangkit listrik tenaga pasang surut di Skotlandia.

MCT merupakan sebuah perusahaan pertama di dunia

yang merancang dan mengimplementasikan pembangkit listrik tenaga arus laut skala MCT komersial di Irlandia Utara Strangford Lough. Saat ini sedang menyelidiki studi kelayakan di Kyle Rhea, sebuah selat antara Isle of Skye dan daratan Skotlandia.

Proyek tersebut dapat mensuplai energi listrik sampai 4.000 rumah di daerah Highlands & Islands dengan memanfaatkan kekuatan arus pasang surut cepat yang melewati Kyle Rhea selama 14 jam sehari.

Pembiayaan proyek dilakukan oleh The Crown Estate, dan Marine Scotland yang merupakan bagian dari Pemerintah Skotlandia.

MCT memperkirakan bahwa skema biaya 5 MW di Kyle Rhea, yang terdiri dari empat unit SeaGen (generator) pasang surut, akan memakan biaya GBP 35 juta.

Sumber: renewableenergyworld

Malaysia : Dua PLTN

Kuala Lumpur, Minggu (19/12). Malaysia berencana membangun dua pembangkit listrik nuklir (PLTN) 1.000 MegaWatt pada tahun 2022 untuk m e n a n g g u l a n g i ketidakseimbangan dalam pasokan energi.

Menteri Energi Malaysia Peter Chin mengatakan pada tahun 2013 atau 2014 Malaysia akan mampu menyelesaikan evaluasi persyaratan untuk pembangunan PLTN.

Perusahaan energi negara Malaysia Tenaga menandaskan pembangunan pertama PLTN tersebut akan memakan biaya sebesar 3,1 miliar dolar.

Sumber: nuclearpowerdaily

Page 37: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

49

international

Sel Surya Yang Bisa Bekerja Di Malam Hari

Idaho Falls, AS (20/12). Peneliti AS mengatakan bahwa mereka telah mengembangkan jenis baru dari sel surya yang dapat menghasilkan energi listrik bahkan di malam hari. Hal itu menjanjikan bentuk baru dari energi terbarukan.

“Kuncinya adalah kemampuan menyerap radiasi infra merah dan juga cahaya tampak”, tandas Steven Novack dari Departemen Energi Amerika, Idaho National Laboratory.

Hampir setengah dari energi yang tersedia dalam spektrum radiasi matahari berada pada pita inframerah. Novack memperkirakan sebuah sistem yang lengkap dengan menggunakan sel-sel baru tersebut akan memiliki efisiensi keseluruhan 46 persen, serta dapat menyerap radiasi dari berbagai sudut.

Sumber: solardaily

Google Powermeter Berkerjasama dengan Blue Line Innovations untuk Power Cost Monitor

Senin (20/12), Konservasi energi tidak hanya baik untuk lingkungan, juga baik untuk anggaran keluarga. Menurut beberapa perkiraan, menyadari konsumsi energi

dapat membantu menghemat biaya sebanyak 5 sampai 15 persen.

Satu produk yang dapat membantu real time power monitoring konsumsi energi listrik dinamakan Power Cost Monitor. Blue Line Innovations juga memiliki kemitraan dengan Microsoft HOHM. Produk tersebut dapat diakses melalui web bluelineinnovations.com dan google.com/powermeter.

Sumber: engadget

Itali : Wind Farm disita

Milan, Rabu (22/12). Kejaksaan Itali menyita Wind Farm (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) kapasitas 27,5 MegaWatt di kawasan Calabria Selatan dikarenakan serangkaian dugaan penyimpangan perencanaan.

Wind Farm di daerah desa Girifalco tersebut terletak terlalu dekat dengan kawasan perumahan dan berada di daerah rawan gempa, juga diperoleh informasi dimana izin lokal untuk instalasi tersebut telah dipalsukan.

Tiga orang sedang diselidiki yaitu Gianluigi Montorsi, kepala perusahaan listrik Brulli Energia, manajer proyek dan mantan pejabat setempat.

Ada beberapa investigasi lainnya mengenai booming bisnis Wind Farm di Itali, dimana beberapa bulan terakhir mafia telah mulai masuk di sektor bisnis tersebut.

Sumber: winddaily

Page 38: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

http://majalahenergi.com/berlangganan

Untuk Edisi Lengkapnya Silahkan Berlangganan di

Page 39: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

resensi

60

S ejenak mari kita bayangkan sebuah dunia yang saling peduli antara satu dan yang lain. Sebuah dunia yang saling memberi satu sama lain, seperti halnya ketika terdapat kelebihan energi pada sebuah daerah, digunakan

untuk memenuhi energi di daerah lain. Sebuah dunia dimana seluruh negara mendorong agar gedung-gedung dibangun dengan asas menggunakan sesedikit mungkin energi. Sebuah trend dimana semua orang berlomba-lomba mendesain bangunan komersial yang bersifat regeneratif, yaitu sebuah bangunan yang bisa menghasilkan energi melebihi yang digunakannya. Sebuah sistem dimana dunia industri hanya memproduksi barang yang ramah lingkungan, bukan sekedar mengejar keuntungan.

Dan, selesai. Mari berhenti bermimpi, saat ini kita sedang menuju kepada dunia yang kita bayangkan tersebut.

Sebuah revolusi sedang terjadi di organisasi-organisasi masa kini. Seperti Peter Senge dan timnya nyatakan dalam bukunya “The Necessary Revolution”, perusahaan-perusahaan di seluruh dunia sedang dalam transformasi besar-besaran untuk mengubah budaya “business as usual” kepada strategi perusahaan yang lebih mendukung arah perwujudan dunia yang harmonis. Memang jalan yang harus dilalui masih panjang, akan tetapi pola yang ada menunjukkan pergerakan yang cukup signifikan. Para pemimpin perusahaan masa kini mempercayai bahwa demi kebaikan perusahaan dan dunia, kita harus melaksanakan sebuah perubahan yang revolusionerdalam cara kita hidup dan berbisnis.

Sehubungan dengan hal tersebut, Senge mengemukakan 3 (tiga) prinsip yang perlu segera dilaksanakan, yaitu:1. Perancangan dan pelaksanaan bisnis harus berasaskan

pembangunan berkelanjutan (sustainable development).2. Tindakan perbaikan dunia tidak boleh lagi hanya

diserahkan kepada kesadaran atau inisiatif individu atau kelompok saja.

3. Perlu adanya perubahan yang fundamental dalam pemikiran kita akan cara-cara hidup dan berbisnis.

Pembangunan berkelanjutan berarti bahwa kita harus mempertimbangkan dengan seksama bagaimana kelanjutan bagi generasi-generasi mendatang. Dengan kata lain, penyelesaian berbagai masalah di masa kini, seperti krisis makanan, peningkatan harga bahan bakar fosil, transportasi, urbanisasi, hingga pendidikan perlu dirumuskan dengan hati-hati dan berkomitmen jangka panjang.

Berbagai agenda perubahan tersebut harus dirumuskan secara bersama-sama, secara menyeluruh dan sistematis, tidak lagi hanya mengandalkan kesadaran atau insiatif individu atau kelompok. Inisiatif memang bagus, tetapi efek yang dihasilkan tentunya hanya akan bersifat sementara dan dalam lingkup yang terbatas.

Senge juga menggarisbawahi perlunya perubahan yang mendasar (fundamental) dalam cara-cara kita hidup dan berbisnis. Masyarakat saat ini yang cenderung konsumtif disebutnya tidak akan membuat hidup tenang, justru sebaliknya akan membuat kita makin gelisah. Pola bisnis yang hanya memikirkan keuntungan, tanpa memikirkan orang lain dan lingkungan pun akan membuat atmosfer bisnis menjadi tidak sehat.

Penuh dengan cerita-cerita inspiratif dari individu dan organisasi dalam mengatasi masalah-masalah sosial dan lingkungan di seluruh dunia, buku ini mengungkap bagaimana orang-orang dari berbagai tingkatan memperbaiki bisnis dan komunitas mereka. Berkolaborasi dengan berbagai pihak dari berbagai penjuru dunia, Peter Senge dan tim menjelajahi ke berbagai negara dan menemukan solusi-solusi baru yang akan menyuburkan upaya-upaya kita untuk menciptakan dunia yang saling peduli satu sama lain. Beberapa cerita yang diungkapkan diantaranya seperti evolusi “Green Zone” di Swedia, program pengurangan penggunaan air oleh Alcoa, program ecomagination yang sudah lama dilakukan oleh General Electric (GE), dan lain-lain.

Pesan utama yang ingin disampaikan oleh buku ini adalah bahwa mengejar kesejahteraan tidak selalu harus mengorbankan orang lain dan lingkungan. Buku ini menjadi panduan yang sangat penting bagi kita semua untuk ikut serta dalam upaya melestarikan lingkungan dan membuat dunia menjadi lebih layak untuk dihuni. (ISM)

Penulis : Peter M. Senge, Bryan Smith, Sara Schley, Joe Lau, dan Nina Kruschwitz.Penerbit : Doubleday (USA)Halaman : 416 Halaman

The Necessary Revolution: How individuals and organizations are working

together to create a sustainable world

Page 40: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

61

gaya hidup

Vampire Power SlayerAnda tahu vampir bukan? Percaya atau tidak vampir itu memang

nyata adanya dan bahkan mungkin dia sedang menghisap anda saat ini juga! Namun lupakan pria berbaju hitam dan bertaring runcing, atau pria ABG tampan penghisap darah yang kini

digemari wanita-wanita di seluruh dunia, karena bukan darah yang ia hisap, melainkan energi listrik. Yang kita bicarakan saat ini ialah vampire load.

Vampire load atau disebut juga standby power, phantom load, atau leaking electricity, merujuk kepada energi listrik yang terpakai sia- sia oleh peralatan listrik akibat mereka terus menancap ke outlet listrik tanpa digunakan. Coba Anda telusuri, kira-kira apa yang dilakukan oleh charger ponsel anda seharian menancap di listrik atau monitor komputer Anda yang terus menerus dalam keadaan standby.

Vampire load bisa disebabkan oleh tiga hal berikut :

1. Peralatan listrik yang terus menerus disuplai energi listrik.2. Peralatan listrik yang menggunakan energi listrik untuk fungsi display

(seperti tampilan jam pada radio, microwave, atau indikator pada coffee maker).

3. Peralatan listrik yang terus menerus dalam posisi standby, contohnya ialah printer yang terus-menerus dalam posisi standby menunggu sinyal dari komputer.

Uni Eropa melakukan sebuah studi baru-baru ini dan menemukan bahwa ada sekitar 3,7 miliar peralatan yang selalu dalam keadaan standby. Walaupun peralatan tersebut cukup kecil, seperti monitor, lampu indikator, dan laptop, namun dengan selalu terhubungnya peralatan tersebut bisa menghabiskan 10% total konsumsi listrik di perumahan. Di Inggris bisa mencapai 8% (tahun 2006) dan di Perancis sekitar 7%. Di negara-negara berkembang, serta Belanda, Australia, dan Jepang, ditemukan bahwa vampire load mencapai 10%-13% dari total konsumsi di perumahan.

Belum ada studi di Indonesia mengenai hal ini, akan tetapi dengan pola hidup masyarakat yang belum sepenuhnya sadar dengan isu energi, bisa kita perkirakan secara kasar bahwa angka vampire load berada di sekitar 10%. Tentu saja hal ini ironis karena masih ada 34% warga Indonesia yang belum menikmati listrik.

Apa yang bisa kita lakukan untuk melawan vampire ini? Bukan bawang putih dan bukan pula salib. Ada 3 tips sederhana, yaitu:

1. Cabut peralatan Anda dari aliran listrik ketika tidak digunakan.2. Gunakan stop kontak dengan beberapa outlet, sehingga mudah untuk

memutus aliran listrik.3. Cabut charger (HP atau laptop) saat kita tidak sedang mengisi batere.

Mudah bukan?! (GB)

Sumber: howstuffworks.com, blog.mapawatt.com, http://green.yahoo.com

Page 41: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

catatan energi

62

Konsumsi BBM dan Kebijakan Transportasi

Setelah melalui perdebatan yang cukup panjang, akhirnya pemerintah dan DPR menyepakati aturan untuk mengurangi konsumsi BBM di negeri ini. Usulan pemerintah untuk mengurangi konsumsi BBM dengan

cara membatasi subsidi BBM sebatas pada angkutan umum hanya mendapat koreksi kecil dari DPR. Parlemen hanya meminta pengunduran waktu dimulainya kebijakan ini, dari semula diusulkan oleh pemerintah pada awal Januari 2011 menjadi akhir Maret 2011. DPR bahkan sempat memberikan catatan agar teknis pembatasan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dan bahkan DPR juga ‘mengancam’ untuk membatalkan kebijakan pembatasan ini jika paparan pemerintah nanti tidak cukup baik untuk mengelola kebijakan ini.

Kebijakan pemerintah untuk mengurangi konsumsi BBM pada kendaraan sebenarnya beralasan mengingat sektor transportasi inilah yang paling besar menyerap BBM, yaitu hingga 46% dari total konsumsi BBM nasional, diikuti dengan keperluan untuk pembangkit yang mencapai 20%, rumah tangga 13%, serta industri 12%. Sisanya digunakan untuk sektor komersial 7% dan lain-lainnya 2%. Komposisi konsumsi BBM tersebut jelas menunjukkan bahwa efisiensi di sektor transportasi memang akan sangat signifikan dalam mengurangi tingginya negeri ini ‘meminum’ BBM.

BPPT melalui Outlook Energi Indonesia 2009 bahkan telah menghitung bahwa konsumsi BBM di sektor transportasi akan terus mengalami kenaikan hingga mencapai 60% di tahun 2025. Hanya sektor transportasi dan industrilah (menjadi 24% di tahun 2025) yang akan mengalami kenaikan sementara sektor lainnya mengalami penurunan. Sekali lagi jelas bahwa sektor trasnsportasi memiliki peran kunci untuk mengendalikan tingkat keborosan negeri ini dalam mengkonsumsi BBM.

Beratnya beban subsidi membuat pemerintah begitu kuat bertekad membatasi subsidi hanya pada kendaraan angkutan umum dan barang, serta roda dua dan tiga. Pemerintah memang sangat khawatir atas tidak terkendalinya jumlah BBM yang dikonsumsi negeri ini. Kekhawatiran pemerintah seolah menemui pembenaran ketika ternyata di waktu yang sama harga minyak di pasaran dunia juga terus merangkak naik. Pergerakan harga minyak dunia memang cukup mengkhawatirkan, dimana dalam kurun waktu 6 bulan terakhir telah terjadi kenaikan sebanyak 16,4%.

Harga terakhir minyak mentah telah menyentuh angka 90,80 US$ per barel pada tanggal 22 Desember 2010. Harga tersebut merupakan rekor harga tertinggi dalam kurun 2 tahun sejak Oktober 2008. Analis ekonomi Reuters, Gene Ramos, bahkan memprediksi harga ini akan terus merayap naik setidaknya di kisaran 93-95 $ per barel. JP Morgan Chase & Co juga mengeluarkan prediksi yang sama dengan menyatakan harga

rata-rata minyak di tahun 2011 berada di kisaran 93 US$ per barel. Sayangnya angka-angka di atas ternyata jauh diatas asumsi harga minyak mentah pada APBN 2011 yang masih dipatok dengan nilai yang sama dengan APBN 2010 yaitu pada harga 80 $ per barel.

Perbedaan asumsi harga APBN dan harga di pasaran itu jelas mendatangkan resiko semakin besarnya subsidi yang harus ditanggung pemerintah. Kondisi ini memang semakin memperjelas bahwa sektor transportasi, yang mengkonsumsi BBM terbanyak, harus mendapat perhatian serius agar BBM yang dikonsumsi menjadi sangat efisien.

Sayangnya pemerintah seolah melihat tingginya konsumsi BBM hanya sebatas pembelian BBM saja. Dengan pola sederhana ini akhirnya pemerintah membatasi pembelian BBM. Konsumsi BBM diharapkan berkurang dengan adanya pembatasan BBM bersubsidi hanya pada kendaraan angkutan umum. Padahal data komposisi konsumsi BBM di atas jelas menggambarkan bahwa sektor transportasi dan industri harus juga diperbaharui agar pola konsumsi BBM dapat berubah.

Membatasi konsumsi BBM tanpa melakukan pembaharuan pada kebijakan transportasi dan industri seperti mengebiri rakyat untuk merubah pola konsumsi BBM tanpa solusi nyata. Sesungguhnya tidak terlalu sulit untuk menekan konsumsi BBM jika pemerintah berani melakukan perubahan radikal di sektor transportasi. Saatnya kereta api cepat dan nyaman menjadi kebijakan andalan karena memang moda inilah yang paling murah dalam konsumsi BBM. Kereta cepat lintas Jawa yang berangkat setiap 2 jam dengan waktu tempuh Jakarta Surabaya hanya 3-4 jam tentu bukan pekerjaan yang sulit secara teknis. Atau Jakarta Bandung yang hanya ditempuh selama 1,5 jam dengan frekuensi keberangkatan setiap 1 jam misalnya, jelas akan mengurangi konsumsi BBM angkutan mobil pribadi dan travel.

Dengan kombinasi untuk kota besar menggunakan moda bis umum semodel busway, maka kebijakan transportasi menjadi sangat efektif. Tidak berlebihan sebenarnya kalau rakyat bermimpi bahwa untuk memiliki moda masal yang cepat dan nyaman, karena itulah pelayanan dasar yang sejatinya harus disediakan oleh pengelola negeri ini. Jika ini dilakukan dengan kesungguhan sejak lama mungkin pemerintah tidak sebingung saat ini karena memang rakyat sudah memilih angkutan umum untuk kesehariannya daripada mobil pribadi atau angkutan yang lebih mahal seperti pesawat. Dengan kehandalannya, tidak perlu ada paksaan untuk memilih angkutan umum.

Sayangnya mimpi rakyat di atas belum juga terjadi, bahkan catatan DPR terhadap rencana pembatasan subsidi BBM pun sama sekali tidak menyentuh sektor transportasi ini. Sekali lagi, kebijakan energi hanya dilihat secara parsial oleh para pemegang kebijakan di negeri ini.

Brian Yuliarto

Page 42: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

63

agenda

Januari 20118-9 Indonesia Electric Vehicle Competition 2011, UNDIP

11-14 World Forum for Harmonization of Vehicle Regulations, Geneva (unece.org)

18 Intelligent Energy - Europe European Info Day, Belgium (ecraal.org)

19-21 10th International Electronics Recycling Congress 2011, Salzburg (icm.ch)

6th annual Photovoltaics Summit, Arizona (photovoltaicssummit.com)

20 Renewable Energy Business Lobby Day in Richmond, VA (vasierraclub.org)

2nd Hotel Energy Solutions Conference, Madrid (world-tourism.org)

24 “Energy 2020” Strategy formally endorsed by EU (securitydefenceagenda.org)

25 2nd International Conference on Photovoltaic Module Recycling, Spain

26 2nd Annual Carbon Capture and Storage Summit 2010, (forum-europe.com)

25-26 Energy from Biomass and Waste UK Exhibition & Conference 2011, London (ebw-uk.com)

26-28 Physicsfest , “Peran Fisika untuk Kemajuan Bangsa” , ITB Bandung

Februari 20111 The UK Renewable Energy Strategy: progress and next steps London United Kingdom

(westminsterforumprojects.co.uk)

3 International Green Growth And Environmental Solutions Exhibition, Cannes France,

(getisgroup.com)

7 Offshore Wind Farms: Construction & Installation 2011, Copenhagen Denmark,

(offshorewindconstruction.com)

13 NHA Hydrogen Conference & Expo National Harbor Maryland,

(hydrogenconference.org)

15 PHOTON’s Solar Terawatt-hours Conference Series 2011 USA San Francisco California,

(photon-expo.com)

21 Coal Power Generation 2011 Singapore, (coalpowergeneration.com)

22 Solar Power Australia 2011 Melbourne Australia, (districtheatingcoolingasia.com)

24 LNG Summit 2011 Seoul Korea (South), (magenta-global.com.sg)

27 4th Annual Produced Water Management Summit Cairo Egypt,

(producedwatersummit.com)

Page 43: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/21848584/1412174741/name/majalah+energi... · Peaceful Nuclear Pertemuan Jejaring Mikrohidro ... 54 SMART CARD : Solusi Cerdas Manajemen ... Social

64