wrp11

13
7/23/2019 wrp11 http://slidepdf.com/reader/full/wrp11 1/13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Farmasis sering harus memperoleh informasi dari pasien sebagai  bagian dari proses penilaian terhadap pasien. Jenis pertanyaan berkisar mulai dari masalah sederhana seperti menanyakan apakah pasien alergi terhadap penisilin, hingga masalah yang lebih kompleks, seperti menentukan apakah pasien menggunakan obat dengan benar. Wawancara adalah suatu komponen yang penting dalam proses manajemen penyakit yang farmasis peroleh untuk pengambilan keputusan terapeutik. Wawancara yang efektif, dengan menanyakan pertanyaan-  pertanyaan yang tepat, memungkinkan farmasis untuk dapat mengevaluasi kepatuhan pasien terhadap regimen pengobatan. Awalnya, proses ini nampaknya sederhana, hal yang sering farmasis lakukan setiap hari.  amun, hasil penelitian dan pengalaman menunjukkan bahwa wawancara adalah proses kompleks yang perlu lebih diperhatikan, karena ternyata kualitas informasi yang didapatkan tidak selalu optimal. !ingkat akurasi, kedalaman, dan luasnya informasi yang diberikan oleh pasien saat wawancara dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya  persepsi pasien terhadap wawancara dan lingkungan fisik tempat dilakukannya wawancara. Akurasi hasil penilaian terhadap pasien juga dipengaruhi oleh proses bagaimana wawancara dilakukan dan cara farmasis mengajukan pertanyaan. "roses wawancara tidak hanya sebagai suatu bentuk rangkaian  pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya yang diajukan dalam urutan tertentu. #eskipun pendekatan demikian dapat efektif untuk beberapa aspek perawatan farmasi, misalnya penapisan$screening hipertensi% tetapi mungkin tidak tepat pada situasi yang lain, misalnya jika pasien enggan  berbicara mengenai masalah mereka &'ernstein et al ()*+. 1.2 Rumusan Masalah 1

Upload: andre-resta-cucu-atokmael

Post on 18-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: wrp11

7/23/2019 wrp11

http://slidepdf.com/reader/full/wrp11 1/13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Farmasis sering harus memperoleh informasi dari pasien sebagai

 bagian dari proses penilaian terhadap pasien. Jenis pertanyaan berkisar 

mulai dari masalah sederhana seperti menanyakan apakah pasien alergi

terhadap penisilin, hingga masalah yang lebih kompleks, seperti

menentukan apakah pasien menggunakan obat dengan benar.

Wawancara adalah suatu komponen yang penting dalam proses

manajemen penyakit yang farmasis peroleh untuk pengambilan keputusan

terapeutik. Wawancara yang efektif, dengan menanyakan pertanyaan-

 pertanyaan yang tepat, memungkinkan farmasis untuk dapat mengevaluasi

kepatuhan pasien terhadap regimen pengobatan. Awalnya, proses ini

nampaknya sederhana, hal yang sering farmasis lakukan setiap hari.

 amun, hasil penelitian dan pengalaman menunjukkan bahwa wawancara

adalah proses kompleks yang perlu lebih diperhatikan, karena ternyata

kualitas informasi yang didapatkan tidak selalu optimal.!ingkat akurasi, kedalaman, dan luasnya informasi yang diberikan

oleh pasien saat wawancara dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya

 persepsi pasien terhadap wawancara dan lingkungan fisik tempat

dilakukannya wawancara. Akurasi hasil penilaian terhadap pasien juga

dipengaruhi oleh proses bagaimana wawancara dilakukan dan cara

farmasis mengajukan pertanyaan.

"roses wawancara tidak hanya sebagai suatu bentuk rangkaian

 pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya yang diajukan dalam urutan

tertentu. #eskipun pendekatan demikian dapat efektif untuk beberapa

aspek perawatan farmasi, misalnya penapisan$screening hipertensi% tetapi

mungkin tidak tepat pada situasi yang lain, misalnya jika pasien enggan

 berbicara mengenai masalah mereka &'ernstein et al ()*+.

1.2 Rumusan Masalah

1

Page 2: wrp11

7/23/2019 wrp11

http://slidepdf.com/reader/full/wrp11 2/13

Adapun rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah sebagai

 berikut

a. 'agaimana wawancara riwayat pengobatan pasien

 b. 'agaimana penyusunan rencana asuhan kefarmasian

c. 'agaimanakah pemantauan terapi obat

1.3 Tujuan

Adapun tujuan pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut

a. /ntuk mengetahui teknik dan cara wawancara riwayat pengobatan

 pasien

 b. /ntuk mengetahui penyusunan rencana asuhan kefarmasian

c. /ntuk mengetahui pemantauan terapi obat

BAB II

II

2

Page 3: wrp11

7/23/2019 wrp11

http://slidepdf.com/reader/full/wrp11 3/13

2.1 !a"an#ara R$"a%at Peng&'atan

Wawancara riwayat pengobatan merupakan langkah atau

tahap dalam mengenal pasien dan bertujuan mendapatkan

informasi mengenai berbagai aspek penggunaan obat pasien

sehingga dapat membantu pengobatan secara keseluruhan.

0aman dulu, farmasis tergantung pada profesi kesehatan lain dalam

memperoleh informasi tentang pengobatan pasien, tanggung-jawab

langsung terhadap pengobatan pasien terbatas tetapi pada era sekarang

dirasakan bahwa informasi yang diperoleh dari tenaga kesehatan lain tidak 

cukup lengkap, terutama tentang alergi, penggunaan obat tanpa resep,

 pengobatan alternative$jamu, dll sehingga perlu melakukan wawancara

riwayat pengobatan.

!ujuan dari 1nformasi tersebut adalah

#embandingkan profil pengobatan skrg dg sebelumnya

#emverifikasi riwayat pengobatan yang diperoleh dan

memberikan informasi tambahan jika perlu

#endokumentasikan adanya alergi dan A23 

4krining interaksi obat

#enilai kepatuhan pasien

#enilai rasionalitas obat yang diresepkan

#enilai kejadian penyalahgunaan obat, dll

Wawancara riwayat pengobatan sangat penting untuk memberi

kesempatan

#emantapkan hubungan dengan pasien dan menjelaskan peranan

farmasis dalam perawatan pasien.

#emulai konseling awal. #enggunakan informasi yang diperoleh untuk membentuk dasar 

 pharmaceutical care plan.

2ata yang perlu diperoleh dari wawancara riwayat pengobatan

a. 1nformasi demografi umur, '', !', ras$etnik, tempat tinggal,

 pendidikan, pekerjaan.

3

Page 4: wrp11

7/23/2019 wrp11

http://slidepdf.com/reader/full/wrp11 4/13

Faktor-faktor ini berpengaruh terhadap pemilihan obat &resep dan 5!3,

dosis pengobatan, cara pemberian

6ontoh pasien yg bekerja dg mesin, sopir, yang perlu waspada  jangan

gunakan obat yang bikin ngantuk, lemes, gemetar. b. 1nformasi diet pantangan diet, suplemen diet, dll

c. 7ebiasaan sosial merokok, alkohol, obat-obatan

8 6atat lama penggunaan, jumlah yang digunakan, frekuensi

 penggunaan, alasan penggunaan, jika sudah berhenti kapan

 berhentinya.

8 #erokok dapat mempengaruhi metabolisme   mempengaruhi

dosis obat

d. "engobatan yang sedang diperoleh

8 ama obat8 2osis dan waktu pemberian

8 1ndikasi

8 !anggal mulai penggunaan obat

8 5utcome terapi

e. "engobatan yang pernah diperoleh sebelumnya

8 ama obat

8 2osis dan waktu pemberian

8 1ndikasi

8 !anggal mulai dan berhenti penggunaan obat

8 Alasan penghentian obat

8 5utcome terapi

f. "engobatan tanpa resep yang pernah diperoleh sebelumnya

g. "engobatan alternative yang sekarang dan pernah diterima

h. Alergi

8 ama obat penyebab alergi

8 2osis

8 !anggal kejadian reaksi

8 2eskripsi reaksi

8 'agaimana reaksi diatasi

i. Adverse drug reaction &idem alergi

 j. 7epatuhan

2alam melakukan wawancara terkadang terdapat berbagai kendala 9 kendala,

diantaranya

!idak semua pasien suka ditanya-tanya sehingga diperlukan keahlian

!idak semua pasien bisa ditanya misalnya pasien tuli, ski:opren,

 bingung, masalah bahasa. Jika ada keluarganya, bisa dimintakan

informasi pada keluarga

4

Page 5: wrp11

7/23/2019 wrp11

http://slidepdf.com/reader/full/wrp11 5/13

 pasien mungkin tidak hafal$ tidak tahu tentang nama obat yang

diminumnya maka perlu ditanyakan detail obatnya &warnanya,

 bentuknya, ukurannya

obat yang dipakai "3 harus ditanyakan bagaimana pemakaiannya

/ntuk menghindari kendala 9 kendala tersebut terdapat berberapa teknik 

wawancara, yaitu

7etuk pintu dan minta ijin masuk untuk wawancara

"erkenalkan diri

/sahakan mendapatkan situasi yang privacy

"astikan pasien merasa nyaman

Ambil posisi nyaman, bisa untuk kontak mata

;ilangkan penganggu &suara bising radio, penunggu, dll

4ampaikan tujuan wawancara

"astikan$verifikasi identitas pasien

<unakan =open-ended >uestion? pada awal wawancara  bagaimana, apa,

siapa

Jangan gunakan =leading >uestion?  jawaban bias

'erikan kesempatan pasien untuk berpikir dan menjawab

<unakan =open-ended? dan =closed-ended >uestion?secara seimbang

"rosedur umum dalam melakukan wawancara yaitu

Jika tidak bisa mencover semua pasien, lakukan prioritas thd pasien

 berdasarkan

8 penderita yang dirujuk 

8 penderita dengan gejala 23"s

8 penderita dg gejala akut dan parah

5

Page 6: wrp11

7/23/2019 wrp11

http://slidepdf.com/reader/full/wrp11 6/13

8 penderita dg riwayat ketidakpatuhan, respon terapi yang tidak 

memadai, A23s, dll

8 penderita yang pernah menerima obat dengan rentang terapi sempit

8 penderita yang sebelumnya diopname karena kesalahan

 pengobatan

8 penderita dengan polifarmasi atau =multiple disease state?

8 penderita geriatrik$lanjut usia

8 penderita pediatrik$anak-anak 

8 penderita psikiatris

lakukan review terhadap dokumentasi dan informasi penderita terpilih

konsul dengan tenaga kesehatan profesional lain jika dibutuhkan

lakukan wawancara dgn memperhatikan lokasi, waktu, cara memulai, dan

teknik wawancara

 pada akhir wawancara, pastikan bahwa informasi tentang pasien telahlengkap, dan sampaikan bahwa setelah ini mungkin masih akan ada

diskusi lebih lanjut jika diperlukan

evaluasi hasil interview &mis. ada tidaknya 23", termasuk strategi yg

diperlukan untuk mengatasi masalah jika ada   digunakan untuk 

menyusun rencana pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care plan).

2.2 Pen%usunan Ren#ana Asuhan (e)armas$an

Asuhan 7efarmasian  atau  Pharmaceutical care  adalah  patient 

centered practice yang mana merupakan praktisi yang bertangung jawab

terhadap kebutuhan terapi obat pasien dan memegang tanggung jawab

terhadap komitmen &6ipole dkk,, ())*.

6

Page 7: wrp11

7/23/2019 wrp11

http://slidepdf.com/reader/full/wrp11 7/13

Asuhan kefarmasian tidak hanya melibatkan terapi obat tapi juga

keputusan tentang penggunaan obat pada pasien. !ermasuk keputusan

untuk tidak menggunakan terapi obat, pertimbangan pemilihan obat, dosis,

rute dan metode pemberian, pemantauan terapi obat, pemberian informasi

dan konseling pada pasien. Asuhan kefarmasian adalah konsep yang

melibatkan tanggung jawab farmasis yang menuju keberhasilan outcome

tertentu sehingga pasien membaik dan kualitas hidupnya meningkat

&;eppler and 4trand, ())+. 5utcome yang dimaksud adalah

a. #erawat "enyakit

 b. #enghilangkan atau menurunkan gejala

c. #enghambat atau memperlama proses penyakit

d. #encegah penyakit atau gejala

Fungsi dari asuhan kefarmasian menurut ;eppler and strand &())+

adalah sebagai berikut

a. 1dentifikasi aktual dan potensial masalah yang berhubungan dengan

obat.

 b. #enyelesaikan masalah yang berhubungan dengan obat $  Drug 

 Related Problem & DRP .

c. #encegah terjadinya masalah yang berhubungan dangan obat.

Apoteker bertanggung jawab dalam menjalankan  Pharmaceutical 

Care, antara lain

a. #enetapkan kebutuhan terapi obat pasien sepanjang waktu, yang

artinya

( 4emua kebutuhan terapi obat pasien digunakan sewajarnyadalam segala kondisi,

@ !erapi obat oleh pasien adalah yang paling efektif,

!erapi obat yang diterima oleh pasien adalah yang paling aman

B pasien sanggup dan mau untuk menjalankan medikasi.

 b. !anggung jawab apoteker termasuk dalam menjalankan identifikasi,

resolusi, dan pencegahan kesalahan terapi obat &drug therapy

 problems.

7

Page 8: wrp11

7/23/2019 wrp11

http://slidepdf.com/reader/full/wrp11 8/13

c. #enjamin bahwa tujuan terapi dapat digunakan baik untuk pasien.

"raktisi  pharmaceutical care  bertanggung jawab untuk memantau

kondisi pasien untuk memastikan bahwa pengobatan mencapai hasil

yang diinginkan.

d. !hese responsibilities are fulfilled by caring for each patient as an

individual in a way that benefits the patient, minimi:es harm, and is

honest, fair, and ethical.

e. "raktisi  pharmaceutical care  memenuhi tanggung jawab 7linis

dengan cara menemukan standar professional dan ethical behavior 

 prescribed dalam filsafat dari "raktik Asuhan 7efarmasian.

f. 4tandar dalam sikap frofesional termasuk menyediakan asuhan

kefarmasian dalam specified standard of care, membuat keputusan

secara etis, menunjukan collegiality, kolaborasi, memelihara

kompetensi, menerapkan research findings where appropriate, and

 being sensitive to limited resources

g. 1t is the pharmaceutical care practitionerCs responsibility to hold

colleagues accountable to the same standards of professional

 performance. !he success of the practice will depend upon it.

h. #elakukan yang terbaik untuk pasien. 2alam segala kasus, tidak 

membuat kesalahan. #engatakan yang sebenarnya pada pasien. 'e

fair. 4etia. #engakui that the patient is the ultimate decision maker.

4elalu menjaga prifasi pasien.

1mplementasi Asuhan 7efarmasian

"elaksanaan dan !anggung Jawab Pharmacetical care meliputi

Assesment 'ertemu dengan

 pasien

 #enetapkan hubungan terapi

#emperolehinformasi yang

relevan dari pasien

#enetapkan siapa pasien anda dengan caramempelajari alasan untuk menemui,

demografi pasien, pengobatan dan informasi

klinis yang lainnya.

#embuat

keputusan terapi

rasional

#enetapkan kebutuhan obat pasien yang

dijumpai &indikasi, efektifitas, keamanan,

kepatuhan identifikasi 23".

8

Page 9: wrp11

7/23/2019 wrp11

http://slidepdf.com/reader/full/wrp11 9/13

menggunakan

 Pharmacotherapy

Workup

6are plan #enetapkan tujuan

terapi

 egosiasi dan and agree upon endpoints and

timeframe for pharmacotherapies with the

 patient

• #emilih

intervensi yang

tepat untuk

resolusi 23"

• #enghargai

goal terapi

• #encegah

masalah terapi

obat

• #empertimbangkan alternative terapi

• #emilih Farmakoterapi yang specifik 

untuk pasien

•#emilih intervensi tanpa obat

• Ddukasi pasien

#embuat jadwal

 follow-up

ealuation

#enetapkan jadwal secara tepat dan sesuai

secara klinis untuk pasien

Follow-up

evaluation

#enetapkan bukti

klinis$ lab pasien

outcome terbaru dan

mebandingkan

terhadap tujuan

terapi yang

ditetapkan sebagai

efektifitas terapi obat

Dvaluasi efektifitas farmakoterapi

#enetakan bukti

klinis$lab adverse

effect untuk  

mnetapkan

keamanan terapi obat

• Dvaluasi keamanan farmakoterapi

• #enetapkan kepatuhan pasien

9

Page 10: wrp11

7/23/2019 wrp11

http://slidepdf.com/reader/full/wrp11 10/13

•4tatus dokumen

klinis dan

 perubahan dalam

farmakoterapi

yang diperlukan

• #embuat keputusan sebagai yang diatur 

dengan terapi obat.

• #enilai pasien

untuk 23" terbaru

• 1dentifikasi 23" yang baru dan

 penyebabnya

• Jadwalkan

evaluasi

selanjutnya

• 4ediakan perawatan lanjutan

  &6ipole dkk, ())*

2.3 Pemantauan Tera*$ +'at ,PT+-

#erupakan proses yang memastikan bahwa seorang pasien

mendapatkan terapi obat yang efektif dan terjangkau dengan memaksimalkan

efikasi dan meminimalkan efek samping. 7riteria pasien

a. Anak-anak dan lanjut usia, ibu hamil dan menyusui

 b. #enerima 5bat lebih dari E &lima jenis

c. Adanya multidiagnosis

d. "asien dengan gangguan fungsi ginjal atau hati.

e. #enerima 5bat dengan indeks terapi sempit.

f. #enerima 5bat yang sering diketahui menyebabkan reaksi 5bat

yang merugikan.

!erdapat kegiatan-kegiatan dalam pemantauan obat, yaitu

a. #emilih pasien yang memenuhi kriteria.

 b. #engambil data yang dibutuhkan yaitu riwayat pengobatan pasien

yang terdiri dari riwayat penyakit, riwayat penggunaan obat dan

riwayat alergi melalui wawancara dengan pasien atau keluarga pasien

atau tenaga kesehatan lain.

c. #elakukan identifikasi masalah terkait obat. #asalah terkait obat

antara lain adalah adanya indikasi tetapi tidak diterapi, pemberian

10

Page 11: wrp11

7/23/2019 wrp11

http://slidepdf.com/reader/full/wrp11 11/13

obat tanpa indikasi, pemilihan obat yang tidak tepat, dosis terlalu

tinggi, dosis terlalu rendah, terjadinya reaksi obat yang tidak 

diinginkan atau terjadinya interaksi obat.

d. Apoteker menentukan prioritas masalah sesuai kondisi pasien dan

menentukan apakah masalah tersebut sudah atau berpotensi akan

terjadi.

e. #emberikan rekomendasi atau rencana tindak lanjut yang berisi

rencana pemantauan dengan tujuan memastikan pencapaian efek terapi

dan meminimalkan efek yang tidak dikehendaki

f. ;asil identifikasi masalah terkait obat dan rekomendasi yang telah

dibuat oleh Apoteker harus dikomunikasikan dengan tenaga kesehatan

terkait untuk mengoptimalkan tujuan terapi.g. #elakukan dokumentasi pelaksanaan pemantauan terapi obat dengan

menggunakan formulir.

11

Page 12: wrp11

7/23/2019 wrp11

http://slidepdf.com/reader/full/wrp11 12/13

BAB III

PENUTUP

3.1 (es$m*ulan• Wawancara riwayat pengobatan merupakan langkah atau

tahap dalam mengenal pasien dan bertujuan mendapatkan

informasi mengenai berbagai aspek penggunaan obat pasien

sehingga dapat membantu pengobatan secara keseluruhan.

• 2ata yang perlu diperoleh dari wawancara riwayat pengobatan

informasi demografi, informasi diet, kebiasaan sosial, "engobatan

yang sedang diperoleh, "engobatan yang pernah diperoleh

sebelumnya, "engobatan tanpa resep yang pernah diperoleh

sebelumnya, "engobatan alternative yang sekarang dan pernah

diterima, Alergi, Adverse drug reaction &idem alergi, 7epatuhan.

• Asuhan 7efarmasian  atau  Pharmaceutical care  adalah  patient 

centered practice yang mana merupakan praktisi yang bertangung

 jawab terhadap kebutuhan terapi obat pasien dan memegang

tanggung jawab terhadap komitmen &6ipole dkk,, ())*.

• "emantauan !erapi 5bat adalah proses yang memastikan bahwa

seorang pasien mendapatkan terapi obat yang efektif dan

terjangkau dengan memaksimalkan efikasi dan meminimalkan

efek samping.

3.2 aran

2ari makalah ini kami mengharapkan agar para pembaca bisa

membacanya, memahaminya dan membuat makalah ini menjadi referensi

untuk belajar mengetahui apa dan bagaimana pelayanan farmasi klinik.

2emi sempurnanya makalah ini kami mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari para pembaca agar makalah ini bisa menjadi lebih baik 

untuk selanjutnya.

2AF!A3 "/4!A7A

12

Page 13: wrp11

7/23/2019 wrp11

http://slidepdf.com/reader/full/wrp11 13/13

American 6ollage of 6linical "harmacy, @++*, !he 2efinition of 6linical

"harmacy, Pharmacoter , @* & *(-*(G

Anonim, @+++, 1nformatorium !bat "asional #ndonesia (#!"#), 2ep 7esehatan

31, Jakarta.

6ipolle, 3.J., 4tand, H. #., #orley. ".6, ())*,  Pharmaceutical care Practice,

 ew Iork, #c <raw-;ill.

6oulehan JH, 'lock J3, @++, $he %edical #nteiew& %astering 'kills for Clinical 

 Practice, Ethed, "hiladelpina Fa 2avis.

2ipiro, !J, @++@, ncyclopedia of Clinical Pharmacy, 2ekker, hl )++

;apler, 62, 4tand H#, ())+, 5pportunities and 3esponsibilities in

"harmaceutical 6are, m * +ops Pharm, BG& E-EB

#iller J, ()*(, ;istoty of 6linical "harmacy and 6linical "harmacology, J Clin

 Pharmacol . @(()E-()G.

3honda #. Jones, @++*, ,esehatan dan Riwayat Pengobatan.

13