word vitiligo refrat

Download Word Vitiligo Refrat

If you can't read please download the document

Upload: wahyu-tiara-dewiyanti

Post on 09-Dec-2014

48 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

smoga bermanfaat

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Setiap orang menginginkan tubuh yang sempurna. Banyak orang yang mempunyai anggapan bahwa penampilan fisik yang menarik diidentikkan dengan memiliki tubuh normal. Karena itu, banyak individu rajin melakukan berbagai program perawatan kulit. Memiliki kulit putih merupakan idaman setiap orang. Akan tetapi, tidak semua kulit yang dimiliki seseorang berwarna putih itu baik. Ada beberapa bagian yang tiba-tiba kulit tubuhnya menjadi putih berbentuk lingkaran yang sangat kontras dengan kulit sekitarnya yang coklat. Bercak putih itu ada di tangan dan kaki, bahkan di sekitar mata pun mulai kelihatan memutih. Tentu, kulit seperti ini bukan kulit putih yang diharapkan. Kulit putih itu ternyata abnormal yang biasa dikenal vitiligo. Vitiligo adalah kelainan pigmentasi kulit, seringkali bersifat progresif dan familial yang ditandai oleh makula hipopigmentasi pada kulit yang asimtomatik6. Selain kelainan pigmentasi, tidak dijumpai kelainan lain pada kulit tersebut. Kata vitiligo berasal dari bahasa lain vitellus yang berarti anak sapi, karena kulit penderita berwarna putih seperti kulit anak sapi yang berbercak putih. Istilah vitiligo mulai diperkenalkan oleh Celsus, seorang dokter Romawi pada abad ke-27. Pada vitiligo, terjadi penurunan fungsi melanosit sehingga melanosom tak dapat berkembang dengan baik, sehingga mengakibatkan tidak terbentuk melanin. Keadaan ini menyebabkan terjadi bercak putih atau makula depigmentasi. Terjadi kerusakan melanosit yang khas berupa destruksi sel yang bersifat progresif, disertai penurunan hingga berhentinya produksi melanin oleh melanosit tersebut8. Prevalensi vitiligo di seluruh dunia bervariasi antara 0,5 hingga 2,4%. Penelitian di India melaporkan angka tertinggi yaitu 2,4%4. Studi retrospektif yang dilakukan di Padang melaporkan insiden bervariasi antara 0,46% hingga 0,5% dari tahun 2001 hingga tahun 200610. Di RS Haji Surabaya menurut

catatan medik antara tahun 2003 hingga 2006 ditemukan pasien vitiligo dengan prevalensi sebesar 0,5%. Dari 29.616 jumlah pasien yang datang di poliklinik kulit kelamin terdapat 148 pasien yang didiagnosis sebagai vitiligo. Pasien ini berasal dari kota Surabaya dan sekitarnya10. Penyakit ini dapat mengenai semua ras dan kedua jenis kelamin dengan perbedaan yang tidak bermakna. Sedangkan menurut Domonkos, penyakit ini lebih sering diderita oleh orang kulit berwarna dan biasanya dengan derajat yang lebih berat11. Menurut statistik di Amerika Serikat 50% dan penderita vitiligo mulai timbul pada usia sebelum 20 tahun dan 25% pada usia di bawah 8 tahun. Penyebab vitiligo yang pasti belum diketahui, diduga suatu penyakit herediter yang diturunkan secara autosomal dominan11. Vitiligo banyak dijumpai dan masih merupakan masalah di masyarakat berupa stigma kurang menyenangkan dan mengganggu kualitas hidup penderita. Vitiligo terutama dijumpai pada orang kulit berwarna, hingga saat ini masih merupakan tantangan dalam mencari pengobatan yang tepat11. B Tujuan Tujuan dari penulisan refrat ini adalah untuk menambah pengetahuan mengenai vitiligo terutama mengenai definisi, etiologi, patogenesis, hingga tatalaksana dari vitiligo.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A

Definisi Vitiligo adalah hipomelanosis idiopatik didapat ditandai dengan adanya makula putih yang dapat meluas. Dapat mengenai seluruh bagian tubuh yang mengandung sel melanosit, misalnya rambut dan mata.2

B

Klasifikasi Terdapat dua macam bentuk vitiligo, yaitu : 1 a b c Vitiligo Lokalisata Fokal : terdapat satu atau lebih makula pada satu area tetapi tidak segmental. Segmental : terdapat satu atau lebih makula pada satu area dengan distribusi menurut dermatom misalnya satu tungkai. Mukosal : lesi hanya terdapat pada membran mukosa. Jarang ditemui jenis vitiligo lokalisata yang berubah menjadi vitiligo generalisata. 2 Vitiligo Generalisata Hampir 90% pasien menderita vitiligo tipe generalisata dan biasanya terjadi simetris (koebnerisasi). Vitiligo generalisata sendiri dapat dibagi lagi menjadi : a Akrofasial : depigmentasi hanya terjadi di bagian distal eksterimitas dan wajah, merupakan stadium awal dari vitiligo generalisata. b c Vulgaris : makula tanpa pola tertentu di banyak tempat. Campuran : depigmentasi terjadi menyeluruh atau hampir menyeluruh yang merupakan vitiligo total.1

C

Etiologi Penyebab vitiligo yang pasti sampai saat ini belum diketahui. Namun, diduga ini adalah suatu penyakit herediter yang diturunkan secara poligenik

atau secara autosomal dominan. Berdasarkan laporan, didapatkan lebih dari 30% dari penderita vitiligo mempunyai penyakit yang sama pada orangtua, saudara, atau anak mereka. Pernah dilaporkan juga kasus vitiligo yang terjadi pada kembar identik.(Fitzpatrick). Walaupun penyebab pasti vitiligo belum diketahui sepenuhnya. Namun, beberapa faktor diduga dapat menjadi pencetus timbulnya vitiligo pada seseorang : 1 Faktor mekanis Pada 10-70% penderita vitiligo timbul lesi setelah trauma fisik, misalnya setelah tindakan bedah atau pada tempat bekas trauma fisik dan kimiawi 2 Faktor sinar matahari ultra violet A atau penyinaran Pada 7-15% penderita vitiligo timbul lesi setelah terpajan sinar matahari atau UVA dan ternyata 70% lesi pertama kali timbul pada bagian kulit yang terpajan 3 Faktor emosi / psikis Dikatakan bahwa kira-kira 20% penderita vitiligo berkembang setelah mendapat gangguan emosi, trauma atau stres psikis yang berat 4 Faktor hormonal Diduga vitiligo memburuk selama kehamilan atau pada penggunaan kontrasepsi oral. Tetapi pendapat tersebut masih diragukan.3 D Patogenesis 1 Hipotesis Autoimun Adanya hubungan vitiligo dengan tiroidis Hashimoto, anemia pernisiosa, dan hipoparatiroid melanosit dijumpai pada serum 80% penderita vitiligo. 2 Hipotesis Neurohormonal Karena melanosit terbentuk dari neuralcrest, maka diduga faktor neural berpengaruh. Tirosin adalah substrat untuk pembentukan melanin bdan katekol. Kemungkinan adanya produk intermidiet selama sintesis katekol yang mempunyai efek merusak melanosit. Pada beberapa lesi ada

gangguan keringat dan pembuluh darah terhadap respon transmiter saraf, misalnya asetikolin. 3 Autositotoksik Sel melanosit membentuk melanin melalui oksidasi tirosin ke DOPA dan DOPA ke dopakuinon. Dopakuinon akan dioksidasi menjadi berbagai indol dan radikal bebas. Melanosit pada lesi vitiligo dirusak oleh penumpukan prekusor melanin. Secara in vitro dibuktikan tirosin, dopa , dan dopakrom merupakan sitotoksik terhadap melanosit. 4 Pajanan terhadap Bahan Kimiawi Depigmentasi kulit dapat terjadi terhadap pajanan Mono Benzil Eter Hidrokinon dalam sarung tangan atau detergen yang mengandung fenol.2 E Manifestasi Klinis Banyak pasien menghubungkan onset vitiligo mereka dengan trauma fisik (dimana vitiligo terlihat pada trauma tersebut, disebut Koebner phenomenon), keadaan sakit, stress emosional dan reaksi sunburn mungkin menimbulkan vitiligo4. 1 Skin lession Makula dengan diameter 5 mm sampai 5 cm atau lebih. Berwarna putih kapur atau putih pucat dengan tepi terlihat mencolok. Penyakit ini mengalami kemajuan sedikit demi sedikit dengan pembesaran dari makula yang pertama timbul. Tepinya konveks (jika proses patologi dari depigmentasi masuk ke dalam pigmen kulit normal). Vitiligo trichrome (tiga warna: putih, coklat muda, coklat tua) menggambarkan perbedaan tingkat evolusi dari vitiligo. Pigmentasi sekitar folikel rambut dengan makula putih menunjukan sisa pigmentasi atau pigmentasi yang berulang kembali4. Didalam makula vitiligo dapat ditemukan makula dengan pigmentasi normal atau hiperpigmentasi disebut repigmentasi perifolikular. Kadang ditemukan tepi lesi yang meninggi, eritema, dan gatal disebut inflamatoar5. 2 Distribution

Daerah yang sering terkena adalah bagian ekstensor tulang terutama di atas jari, periorifisial sekitar mata, mulut dan hidung, tibialis anterior, dan pergelangan tangan bagian fleksor. Lesi bilateral dapat simetris atau asimetris. Pada area yang terkena trauma dapat timbul vitiligo. Mukosa jarang terkena, kadang mengenai genital eksterna, puting susu bibir, dan ginggiva5. 3 Associated cutaneus finding Pada pasien dengan rambut putih atau rambut uban mempunyai area yang analog dengan makula vitiligo disebut poliosis, begitu juga pada alopecia areata dan halo nevi. Pada pasien tua, photoaging dengan solar keratoses dapat terjadi makula vitiligo karena ada riwayat terpapar sinar matahari dalam waktu lama. Squamous cell carcinoma, dibatasi oleh makula putih tapi jarang dilaporkan4. 4 General examination Biasanya berhubungan dengan penyakit tiroid (meningkat 30% dari seluruh kasus vitiligo seperti: Hashimoto tyroiditis, penyakit Graves) juga termasuk diabetes melitus, anemia pernicious