wetting agent

5
WETTING AGENT Macam-macam Bahan dengan Karakteristik Fisika dan Kimia Kadar 1. Propilenglikol ●Cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa khas, praktis tidak berbau, menyerap air pada udara lembap. ( Farmakope Indonesia edisi IV hal.712 ) ●Kelarutan : dapat bercampur dengan air, aseton, dam kloroform, larut dalam eter dan dalam beberapa minyak esensial, tetapi tidak dapat bercampur dengan minyak lemak. BJ = antara 1,035 dan 1,037. BM = 76,09 ( Farmakope Indonesia edisi IV hal.712 ) ●Stabil pada suhu dingin dan dalam wadah tertutup baik. Pada suhu tinggi dan tempat terbuka cenderung teroksidasi menjadi propionaldehid, asam laktat, dan asam asetat. Stabil dalam etanol (95 %) P, gliserin / air ●ADI = 25 mg / kg BB (Handbook of Pharmaceutical ●Sebagai solven / kosolven pada sediaan aerosol : 10-30%. ●Sebagai solven / kosolven pada sediaan parenteral : 10-25%. ●Sebagai solven / kosolven pada sediaan topikal : 5-80% (Handbook of Pharmaceutical Excipients 4 th ed, p.521). ●Sebagai pelarut : 10- 25% (Pharmaceutics The Science of Dosage Form Design, p. 278).

Upload: yudha-pratama

Post on 29-May-2017

224 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Wetting Agent

WETTING AGENT

Macam-macam Bahan dengan

Karakteristik Fisika dan Kimia

Kadar

1. Propilenglikol

●Cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa khas,

praktis tidak berbau, menyerap air pada udara

lembap. ( Farmakope Indonesia edisi IV

hal.712 )

●Kelarutan : dapat bercampur dengan air, aseton,

dam kloroform, larut dalam eter dan dalam

beberapa minyak esensial, tetapi tidak dapat

bercampur dengan minyak lemak.

BJ = antara 1,035 dan 1,037.

BM = 76,09

( Farmakope Indonesia edisi IV hal.712 )

●Stabil pada suhu dingin dan dalam wadah

tertutup baik. Pada suhu tinggi dan tempat

terbuka cenderung teroksidasi menjadi

propionaldehid, asam laktat, dan asam asetat.

Stabil dalam etanol (95 %) P, gliserin / air

●ADI = 25 mg/kg BB

(Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th ed,

p. 592 - 593).

● Efek samping : pada anak dapat menyebabkan

keracunan pada susunan saraf pusat

(Martindale 28ed, p. 708).

●Sebagai solven / kosolven

pada sediaan aerosol :

10-30%.

●Sebagai solven / kosolven

pada sediaan parenteral :

10-25%.

●Sebagai solven / kosolven

pada sediaan topikal : 5-80%

(Handbook of Pharmaceutical

Excipients 4th ed, p.521).

●Sebagai pelarut : 10-25%

(Pharmaceutics The Science of

Dosage Form Design, p. 278).

2. Gliserin

●Cairan seperti sirup, jernih (tidak berwarna),

rasa manis, hanya boleh berbau khas lemah,

agak higroskopis. ( Farmakope Indonesia edisi

IV hal.511 )

●Kelarutan : dapat bercampur bercampur dengan

air dan dengan etanol, tidak larut dalam

●Sebagai kosolven oral solution

: 10-25%.

●Sebagai pengawet antimikroba

: > 20%.

●Sebagai sweetening agent

pada sediaan elixir alkohol : ≥

Page 2: Wetting Agent

kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak

dan dalam minyak menguap. (Farmakope

Indonesia edisi IV hal.413)

●pH = 5,5 – 7,5 (USP 32 hal. 2515)

●Viskositas:

5% : 1,143 cP

10% : 1,311 cP

25% : 2,095 cP

● ADI = 1-1,5 mg/kg BB.

●Gliserin murni tidak teroksidasi pada kondisi

penyimpanan biasa tetapi busuk pada kondisi

panas.

●Gliserin membentuk kristal pada temperatur

rendah dan tidak akan melebur sampai suhu 20

ºC.

●Inkompatibel dengan oksidator kuat (kromium

trioksid, potasium klorat atau potasium

permanganat).

( Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th

ed, p. 283-285 )

20%.

3. Polietilenglikol 400 (PEG 400)

●Cairan kental, jernih, tidak berwarna atau

praktis tidak berwarna, bau khas lemah, agak

higroskopik.

●Kelarutan : larut dalam air, etanol, aseton,

glikol lain dan dalam hidrokarbon aromatik.

Praktis tidak larut dalam eter dan hidrokarbon

alifatik.

●Berat jenis : 1,110-1,140 g/cm3 pada 25 ºC untuk

PEG cair.

( Farmakope Indonesia edisi IV hal. 511-512 )

●ADI : up to 10 mg/kg BB

●Kekentalan : 6,8 cS – 8,0 cS pada suhu 99 ºC,

Page 3: Wetting Agent

Dinyatakan sebagai kekentalan kinematik.

●Titik didih : 238 ºC.

●Titik lebur : 4-8 ºC.

●Index bias : nD25 = 1,465.

( Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th ed,

p. 517-521 )

4. Sorbitol

●Tidak berbau, putih, kristal, dan higroskopis.

Memiliki rasa enak, segar, manis dan memiliki

50 – 60 % kemanisan sukrosa.

●Kelarutan : praktis tidak larut dalam kloroform

dan eter. Sedikit larut dalam metanol. Dalam

air 1 : 0,5. Dalam etanol ( 95 % ) = 1 : 25

●pH : 4,5-7,0 untuk 10% w/v aqueous solution

●Viskositas:

5% : 1,230 cP

10% : 1,429 cP

25% : 2,689 cP

●Berat jenis : 1,49 g/cm3

●Sorbitol relatif inert dan kompatibel dengan

sebagian besar eksipien. Stabil di udara yang

tidak ada katalis dan dalam suhu dingin serta

pada asam dan basa encer. Tidak berubah

warna menjadi gelap atau terurai pada suhu

tinggi. Tidak mudah terbakar, tidak korosif,

dan tidak mudah menguap.

●Penambahan cairan PEG pada larutan sorbitol

dapat membentuk lilin, gel yang larut air dengan

titik lebur 35-40 ºC

20 – 35 %

Wetting agent terpilih:

1. Sorbitol 70%, karena tidak memiliki

inkompatibilitas dengan bahan lain.

Page 4: Wetting Agent

Sekaligus bisa digunakan untuk pemanis.

2. Gliserin : sekaligus dapat digunakan sebagai

thickening agent