web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian...

60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal Penelitian Tindakan Kelas ini bertitik tolak dari adanya kepasifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran Kimia di kelas sangat rendah diantara 5 kelas X MIPA yang peneliti ampu kelas X MIPA 2 adalah kelas yang paling pasif dalam pembelajaran dengan hasil belajar yang masih rendah. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kedungwuni dengan subyek penelitian peserta didik kelas X MIPA 2 Tahun Pelajaran 2013/2014 yang jumlahnya 34 peserta didik terdiri dari 8 peserta didik laki -laki dan 26 peserta didik perempuan. Dari 34 peserta didik tersebut dalam mata pelajaran Kimia materi Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit, didapatkan 4 peserta didik yang tuntas, dengan rata-rata nilai UH yang masih rendah yaitu 58,01 sedangkan nilai KKM 75. 42

Upload: duongthien

Post on 16-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal

Penelitian Tindakan Kelas ini bertitik tolak dari adanya kepasifan peserta

didik dalam mengikuti pembelajaran Kimia di kelas sangat rendah diantara 5 kelas

X MIPA yang peneliti ampu kelas X MIPA 2 adalah kelas yang paling pasif

dalam pembelajaran dengan hasil belajar yang masih rendah.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kedungwuni dengan subyek

penelitian peserta didik kelas X MIPA 2 Tahun Pelajaran 2013/2014 yang

jumlahnya 34 peserta didik terdiri dari 8 peserta didik laki -laki dan 26 peserta

didik perempuan. Dari 34 peserta didik tersebut dalam mata pelajaran Kimia

materi Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit, didapatkan 4 peserta didik

yang tuntas, dengan rata-rata nilai UH yang masih rendah yaitu 58,01 sedangkan

nilai KKM 75. Hal ini menunjukkan masih terlalu jauh kesenjangan antara nilai

KKM dengan nilai rata-rata UH.

Dari kenyataan ini peneliti perlu mengadakan perbaikan model

pembelajaran, antara lain dengan pendekatan pembelajaran saintifik melalui

pemanfaatan media power point. Peneliti membentuk kelompok besar dengan

anggautanya 5 atau 6 peserta didik bekerja berkelompok untuk menyelesaikan

tugas yang diberikan oleh peneliti setelah proses pencarian pengetahuan materi

yang akan dibahas melalui berbagai aktifitas proses saint sebagaimana yang

42

Page 2: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

43

dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah

dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai

fakta, membangun konsep dan nilai-nilai baru, dengan harapan mendapatkan

hasil belajar yang semakin meningkat.

B. Deskripsi Siklus 1

1. Perencanaan

Perencanaan pada siklus 1 dilaksanakan dalam 3 pertemuan,yang

masing-masing pertemuan menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik ,

peserta didik dikelompokkan menjadi 6 kelompok besar terdiri dari 5 atau 6

peserta didik secara acak. Pada awal pelajaran guru memberi salam, absensi,

memberikan apersepsi, memotivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan

menagih tugas artikel materi dari hasil pencarian pertemuan sebelumnya.

Pendekatan pembelajaran saintifik, kegiatan pembelajaran yang dilakukan

melalui proses mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan

mengkomunikasikan. Kemudian peserta didik berkumpul dikelompoknya

mengkaji artikel atau literatur hasil pencarian. Guru memberikan Lembar

Kerja Kelompok untuk didiskusikan, dan mempresentasikan hasil didkusi

kelompok di depan kelas. Pada akhir proses pembelajaran dengan media power

point guru memberikan refleksi, kesimpulan dan memberikan tugas yang harus

diselesaikan

Page 3: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

44

Pada tahap perencanaan ini guru menyiapkan perangkat pembelajaran

berupa RPP, lembar kerja kelompok, lembar observasi guru, lembar observasi

peserta didik, jurnal guru, jurnal peserta didik, kisi-kisi soal, soal tes, kunci

jawaban, kriteria penilaian, media power point, seperangkat experimen reaksi

Redoks antara antara logam dengan suatu larutan.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian pada siklus 1 terdapat 3 pertemuan, adapun

pelaksanaannya dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Pertemuan 1

Dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 Januari 2014 bertempat di

laboratorium biologi (dampak dari rehap ruang kelas ) . Setelah peneliti dan

observer masuk kelas, observer mempersilahkan duduk di belakang untuk

memulai observasi penelitian ini. Peneliti / guru mulai melakukan proses

kegiatan pembelajaran, setelah menyampaikan salam pembuka, melakukan

absensi, memberikan apersepsi, memotivasi, menyampaikan tujuan

pembelajaran, dan menagih tugas artikel konsep redoks 1 dan 2 dari hasil

pencarian pertemuan sebelumnya, guru membagi kelompok besar secara acak,

kelompok terdiri dari 5 atau 6 peserta didik, terdapat 6 kelompok besar.

Dengan media power point, peserta didik Mengamati (Observing)

ciri-ciri perubahan kimia (reaksi kimia), misalnya buah (apel, kentang atau

pisang) yang dibelah dan dibiarkan di udara terbuka. Malalui proses Menanya

Page 4: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

45

(Questioning) guru bertanya mengapa buah apel, kentang atau pisang yang

tadinya berwarna putih setelah dibiarkan di udara menjadi berwarna coklat?.

Masing-masing kelompok Mengumpulkan Data (Experimenting) dengan

merancang percobaan reaksi pembakaran. Setelah proses mengumpulkan data

kelompok peserta didik Mengasosiasi (Associating) dengan menganalisis data

untuk menyimpulkan reaksi pembakaran, menuliskan reaksi pembakaran hasil

percobaan, menyamakan jumlah unsur sebelum dan sesudah reaksi, berlatih

menuliskan persamaan reaksi pembakaran. Guru memberikan lembar kerja

kelompok untuk didiskusikan. Kemudian Mengkomunikasikan

(Communicating) dengan mempresentasikan hasil percobaan reaksi

pembakaran dan hasil dari diskusi kelompok. Di akhir kegiatan pembelajaran

gurtu bersama peserta didik membuat kesimpulan tentang reaksi konsep redoks

1 dan 2, peserta didik mengerjakan soal konsep redoks 1 dan 2. Yang terakhir

guru nenberikan tugas mencari artikel tentang aturan bilangan oksidasi untuk

pertemuan berikutnya.

Page 5: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

46

Gambar Kegiatan Siklus 1 Pertemuan 1

Gambar 1. Guru Mengenalkan Materi Yang Akan Disampaikan

Gambar 2. Guru Menyampaiakan Tujuan Pembelajaran

Gambar 3. Siswa Sedang Mengerjakan Tugas Kelompok

Gambar 4. Bersama Kelompoknya Sedang Presentasi

Page 6: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

47

Gambar 5. Guru Sedang Merefleksi Hasil Diskusi

Gambar 6. Siswa Mrncatat Kesimpulan

b. Pertemuan 2

Pertemuan ke-2 ini dilaksanakan di laboratorium biologi pada hari Rabu tanggal

29 Januari 2014, materi yang akan disampaikan adalah aturan bilangan oksidasi.

Seperti biasanya setelah guru masuk kelas memberi salam, absensi, memberikan

apersepsi, memotivsasi, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan menagih artikel

aturan bilangan oksidasi. Kemudaian peserta didik diminta mengkaji literatur bilangan

oksidasi. Peserta didik berkumpul dikelompoknya, dengan media power point

Mengamati (Observing) penjelasan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa/ion.

Melalui proses Menanya (Questioning) guru menanyakan “Bagaimana menentukan

bilangan oksidasi unsur dalam snyawa/ion?.” Guru memberikan lembar kerja

kelompok, peserta didik dalam kelompoknya Mengumpulkan Data (Experimenting)

dengan mendiskusikan hasil kajian literatur untuk menjawab tentang bilangan oksidasi

dalam senyawa/ion. Kemudian Mengassosiasi (Assosiating) yaitu dengan

menganallisis dan menyimpulkan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa/ion dan

Mengkomunikasikan (Communicating) dengan mempresentasikan hasil dari diskusi

kelompok penyelesaian penentuan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa/ion. Pada

Page 7: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

48

akhir pembelajaran guru bersama peserta didik merefkelsi debfab membuat

kesimpulan tentang penentuan bilangan oksidasi dalam senyawa/ion, menugaskan

peserta didik mengerjakan soal-soal penentuan bilangan oksidasi senyawa/ion, yang

terakhir guru memberikan tugas mengumpulkan artikel redosk konsep ke 3 untuk

pertemuan berikutnya.

Gambar Kegiatan Siklus 1 Pertemuan 2

Gambar 7. Guru sedang Menyampaikan Tujuan Pembelajaran

Gambar 8. Guru Mengarahkan Pertanyaan Siswa Dalam Kelompok

Gambar 9. Presentasi Penentuan Bilangan Oksidasi Dalam Senyawa

Gambar 10. Perwakilan Siswa Menjawab Pertanyaan

Page 8: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

49

Gambar 11. Usai Presentasi Gambar 12. Siswa Memberikan Aplaus

c. Pertemuan 3

Pada pertemuan yang ke 3 siklus 1 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 5

Februari 2014 di laboratorium Kimia jam 3 dan 4, adapun materi pelajaran

yang akan disampaikan Konsep Redoks ke 3. Guru memberi salam, absensi,

apersepsi, motivasi, menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, guru

menagih artikel konsep redoks ke 3 dan meminta peserta didik mengkaji artikel

konsep redoks ke 3. Peserta didik kembali ke kelompok biasanya, dengan

media power point Mengamati (Observing) ciri-ciri perubahan kimia (reaksi

kimia) misalnya mengamati pembuatan garam untuk menjelaskan reaksi

oksidasi reduksi, menyimak penjelasan guru tentang konsep reaksi oksidasi

reduksi berdasarkan bilangan oksidaasi. Melalui proses Menanya

(Questioning) guru mengajukan pertanyaan mengapa logam Na dengan gas Cl2

menghasilkan garam ?. Proses Mengumpulkan Data (Experimenting) peserta

didik dalam kelompoknya merancang, melakukan, menyajikan hasil percobaan

reaksi oksidasi reduksi reaksi logam dengan larutan, kelompok mendiskusikan

Page 9: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

50

hasil kajian literatur untuk menjawab pertanyaan tentang konsep redoks

berdasarkan bilangan oksidasi. Setelah proses mengumpilkann data peserta

didik Mengasosiasi (Associating) dengan menganalisis dan menyimpulkan

konsep redoks berdasarkan bilangan oksidasi. Kemudian

Mengkomunikasikan (Communicating) dengan mempresentasikan dan

menyajikan penyelesaian konsep redoks berdasarkan bilangan oksidasi. Pada

akhir pembelajaran guru bersama peserta didik membuat kesimpulan tentang

reaksi redoks konsep ke 3, guru menugaskan peserta didik mengerjakan soal-

soal konsep redoks ke 3 dan yang terakhir mengingatkan peserta didik untuk

belajar menghadapi ulangan harian konsep redoks pada pertemuan yang akan

datang.

Gambar Kegiatan Siklus 1 Pertemuan 3

Gambar 13. Kelompok Siswa Sedang Merancang Eksperimen

Gambar 14.Guru Sebagai Motivator

Page 10: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

51

Gambar 15. Sedang Melakukan Experimen.

Gambar 16. Guru Sebagai Fasilitator

Gambar. 17. Kelompok Sedang Menuliskasn Hasil Experimen

Gambar 18. Kelompok Sedang Menngkomunikasikan Hasil Experimen

d. Pertemuan 4

Pertemuan ke 4 peserta didik melakukan ulangan harian Kompetensi

Dasar 3.9. Menganalisis perkembangan reaksi oksidasi reduksi serta

menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion dan

Page 11: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

52

4.9.Merancang, melakukan, dan menyimpulkan hasil percobaan reaksi

oksidasi reduksi. Ulangan haruan dilakukan selama 2 jam pelajaran.

3. Hasil Observasi

a. Observasi Pertemuan 1

Hasil observasi siklus 1 pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel 4.1.

merupakan hasil rekapitulasi dari observasi siklus 1 pada pertemuan 1 yang

peneliti olah dengan menghitung skor masing-masing peserta didik sesuai dengan

indikator sehingga dperoleh tabel 4.1. Adapun pengolahan skor dapat dilihat di

lampiran.

Tabel 4.1. Hasil Observasi Keaktifan Siklus 1 Pertemuan 1.

No. Indikator Keterangan1. Kemampuan peserta didik merespon apersepsi guru. Cukup2. Kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis. Cukup3. Kemampuan peserta didik merespon motivasi dari guru Baik4. Kemampuan peserta didik mengkomunikasikan tujuan

pembelajaran. Cukup

5. Kemampuan peserta didik menggali informasi dengan mencari artikel materi yang akan dibahas.

Baik

6. Kemampuan peserta didik mengkaji artikel Baik7. Kemampuan peserta didik dalam proses Mengamati (Observing) Cukup8. Kemampuan peserta didik dalam merespon proses Menanya

(Questioning) tugas dari guru.Baik

9. Kemampuan peserta didik dalam proses Mengumpilkan Data (Experimenting) dalam kelompoknya.

Baik

10. Kemampuan peserta didik dalam proses Mengasosiasi (Associating) bekerja sama dengan peserta didik yang lain dalam kelompoknya.

Baik

11. Kemampuan peserta didik dalam proses Mengkomunikasikan (Communicating).

Baik

Page 12: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

53

12. Kemampuan peserta didik mengajukan pertanyaan (dari kelompok lain)

Cukup

13. Kemampuan peserta didik memberi penghargaan (dengan tepuk tangan ) kepada kelompok yang mempresentasikan di depan kelas.

Sangat Baik

14. Kemampuan peserta didik menarik kesimpulan. Baik 15. Kemampuan peserta didik merefleksi dengan menjawab soal yang

diberikan guru.Cukup

Dari tabel 4.1 di atas dapat dilihat jndikator nomor 1, 2, 4, 7, 12 dan 15

menunjukan aktifitas “cukup” , berarti aktifitas peserta didik dalam proses

belajar mengajar masih belum optimal maka untuk pertemuan berikutnya

peneliti berusaha membangkitkan aktifitas peserta didik. Sedangkan indikator

yang lain sudah menunjukkan aktifitas yang baik dan satu indikator aktifitas

sangat baik.

Hasil observasi pada siklus 1 pertemuan 1 dapat dilihat pada jurnal peserta

didik , antara lain; Suasana belajar yang terjadi serius tapi santai sehingga

dapat memahami pelajaran; Kesulitan belajar yang dialami peserta didik pada

umumnya harus lebih teliti dalam mengerjakan lembar diskusi kelompok;

Keaktifan dalam mengikuti diskusi semua aktif dalam berdiskusi; Kesan

selama mengikuti pembelajaran menyenangkan dan bisa memahami materinya;

Pemahaman konsep setelah mengikuti pembelajaran peserta didik mengerti dan

bisa menyerap materi yang dipelajari.

Dari jurnal guru dapat dilihat juga hasil obsrvasi antara lain, Suasana

pembelajaran yang terjadi peserta didik terlihat sangat antusias dalam

menerima pelajaran; Keaktifan peserta didik dalam mengikuti diskusi peserta

Page 13: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

54

didik aktif mengerjakan lembar diskusi kelompok; Cara mengatasi kesulitan

peserta didik dalam belajar menyuruh peserta didik mengkaji kembali literatur

yang dibuat atau baca pada buku paket; Respon peserta didik pada saat diberi

tugas mengerjakan dengan baik.

b. Observasi Pertemuan 2

Hasil observasi siklus 1 pertemuan ke-2 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.2.Hasil Observasi Keaktifan Siklus 1 Pertemuan ke-2

No. Indikator Keterangan1. Kemampuan peserta didik merespon apersepsi guru. Cukup2. Kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis. Baik3. Kemampuan peserta didik merespon motivasi dari guru Baik4. Kemampuan peserta didik mengkomunikasikan tujuan

pembelajaran. Cukup

5. Kemampuan peserta didik menggali informasi dengan mencari artikel materi yang akan dibahas.

Baik

6. Kemampuan peserta didik mengkaji artikel Baik7. Kemampuan peserta didik dalam proses Mengamati

(Observing)Sangat Baik

8. Kemampuan peserta didik dalam merespon proses Menanya (Questioning) tugas dari guru.

Cukup

9. Kemampuan peserta didik dalam proses Mengumpilkan Data (Experimenting) dalam kelompoknya.

Baik

10. Kemampuan peserta didik dalam proses Mengasosiasi (Associating) bekerja sama dengan peserta didik yang lain dalam kelompoknya.

Cukup

11. Kemampuan peserta didik dalam proses Mengkomunikasikan (Communicating).

Baik

12. Kemampuan peserta didik mengajukan pertanyaan (dari kelompok lain)

Cukup

13. Kemampuan peserta didik memberi penghargaan (dengan tepuk tangan ) kepada kelompok yang mempresentasikan di depan kelas.

Sangat Baik

Page 14: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

55

14. Kemampuan peserta didik menarik kesimpulan. Baik15. Kemampuan peserta didik merefleksi dengan menjawab soal

yang diberikan guru.Baik

Siklus 1 pertemuan 2 ini mengalami kenaikan aktifitas walaupun sedikit

dapat dilihat pada indikator 1, 8, 10, dan 12 menunjukkan aktifitas cukup,

indikator no 2, 3, 5, 6, 9, 11, 14 dan 15 menunjukan ativitas baik dan indikator 7

dan 13 aktifitas sangat baik.

Hasil observasi siklus 1 pertemuan ke-2 dapat dilihat pada jurnal peserta

didik , antara lain; Suasana belajar yang terjadi menyenangkan; Kesulitan belajar

yang dialami kurang meahami materi; Keaktifan dalam mengikuti diskusi semua

peserta didik aktif berdiskusi; Kesan selama mengikuti pembelajaran tidak terlalu

paham tapi cukup menambah wawasan; Pemahaman konsep setelah mengikuti

pembelajaran lebih memahami materi yang diajarkan.

Dari jurnal guru dapat dilihat juga hasil observasi antara lain; Suasana

pembelajaran yang terjadi peserta didik siap menerima pelajaran; Keaktifan

peserta didik dalam mengikuti diskusi peserta didik aktif dapat dilihat dari

kebersamaan dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru; Cara mengatasi

kesulitan peserta didik dalam belajar membimbing peserta didik dalam

mengerjakan lembar diskusi kelompok; Respon peserta didik pada saat diberi

tugas mengerjakan dengan baik.

Page 15: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

56

c. Observasi Pertemuan 3

Hasil observasi siklus 1 pertemuan ke -3 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3. Hasil Observasi Keaktifan Siklus 1 Pertemuan ke-3

No. Indikator Keterangan1. Kemampuan peserta didik merespon apersepsi guru. Cukup2. Kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis. Baik3. Kemampuan peserta didik merespon motivasi dari guru Baik4. Kemampuan peserta didik mengkomunikasikan tujuan

pembelajaran. Cukup

5. Kemampuan peserta didik menggali informasi dengan mencari artikel materi yang akan dibahas.

Sangat Baik

6. Kemampuan peserta didik mengkaji artikel Cukup7. Kemampuan peserta didik dalam proses Mengamati (Observing) Baik8. Kemampuan peserta didik dalam merespon proses Menanya

(Questioning) tugas dari guru.Baik

9. Kemampuan peserta didik dalam proses Mengumpilkan Data (Experimenting) dalam kelompoknya.

Cukup

10. Kemampuan peserta didik dalam proses Mengasosiasi (Associating) bekerja sama dengan peserta didik yang lain dalam kelompoknya.

Baik

11. Kemampuan peserta didik dalam proses Mengkomunikasikan (Communicating).

Baik

12. Kemampuan peserta didik mengajukan pertanyaan (dari kelompok lain)

Baik

13. Kemampuan peserta didik memberi penghargaan (dengan tepuk tangan ) kepada kelompok yang mempresentasikan di depan kelas.

Baik

14. Kemampuan peserta didik menarik kesimpulan. Sangat Baik15. Kemampuan peserta didik merefleksi dengan menjawab soal yang

diberikan guru.Baik

Siklus 1 pertemuan 3 peserta didik mulai terbiasa proses belajar dengan

pendekatan pendekatam saintifik sehingga hasilnya lebih baik dari pertemuan

sebelumnya. Dapat dilihat indikator nomor 1, 4, 6 dan 9 menunjukkan

Page 16: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

57

aktivutas cukup, indikator 5 dan 14 aktifitas sangat baik, dan indikator yang

lain aktivutas baik.

Pada jurnal peserta didik antara lain; Suasana belajar yang terjadi

menyenangkan dan semangat karena melakukan experimen reaksi redoks;

Kesulitan belajar yang dialami dalam menentukan bilangan oksidasi; Keaktifan

dalam mengikuti diskusi aktif dalam memberikan pendapat dan mengerjakan

soal yang diberikan guru; Kesan selama mengikuti pembelajaran

menyenangkan karena melakukan praktik; Pemahaman konsep setelah

mengikuti pembelajaran lumayan memahami setelah melakukan presentasi.

Dari jurnal guru dapat dilihat juga hasil observasi antara lain; Suasana

pembelajaran yang terjadi peserta didik siap menerima pelajaran dengan

antusias melakukan experimen; Keaktifan peserta didik dalam mengikuti

diskusi peserta didik aktif melakukan experimen dan aktif menyelesaikan

pertanyaan yang terdapat dalam lembar experimen; Cara mengatasi kesulitan

peserta didik dalam belajar membimbing dan menjelaskan ulang aturan

bilangan oksidasi, konsep redoks 1 dan 2 ; Respon peserta didik pada saat

diberi tugas siap mengerjakan tugas yang diberikan guru.

e. Observasi Pertemuan 4

Pada siklus 1 pertemuan ke-4 di adakah Ulangan harian, dengan

Kompetensi Dasar; 3.9.Menganalisis perkembangan konsep reaksi oksidasi-

reduksi serta menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion dan

Page 17: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

58

4.9. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil

percobaan reaksi oksidasi-reduksi. Lembar soal berupa 10 soal essay , peserta

didik yang duduknya sebelah kiri mengerjakan soal nomor 1 sampai 5, peserta

didik sebelah kanan mengerjakan soal nomor 6 sampai 10. Setelah selesai

jawaban dikumpulkan, bergantian mengerjakan soal yang belum dikerjakan,

sehingga tidak terjadi kerja sama dalam satu bangku. Hasil ulangan harian yang

diperoleh benar-benar valid.

4. Hasil Refleksi

Hasil refleksi siklus 1 pertemuan 1, 2 dan 3 dapat dilihat pada tabel 4.4.

merupakan hasil rekapitulasi dari observasi siklus 1 pada pertemuan 1, 2 dan 3

yang peneliti olah dengan menghitung skor masing-masing pertemuan sehingga

dperoleh tabel 4.4. Adapun pengolahan skor dapat dilihat di lampiran.

Tabel 4.4. Rekapitulasi Hasil Observasi Keaktifan Siklus 1

No. Indikator Keterangan1. Kemampuan peserta didik merespon apersepsi guru. Cukup2. Kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis. Baik3. Kemampuan peserta didik merespon motivasi dari guru Baik4. Kemampuan peserta didik mengkomunikasikan tujuan

pembelajaran. Cukupa

5. Kemampuan peserta didik menggali informasi dengan mencari artikel materi yang akan dibahas.

Baik

6. Kemampuan peserta didik mengkaji artikel Cukup7. Kemampuan peserta didik dalam proses Mengamati (Observing) Baik8. Kemampuan peserta didik dalam merespon proses Menanya

(Questioning) tugas dari guru.Cukup

9. Kemampuan peserta didik dalam proses Mengumpilkan Data Cukup

Page 18: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

59

(Experimenting) dalam kelompoknya.10. Kemampuan peserta didik dalam proses Mengasosiasi

(Associating) bekerja sama dengan peserta didik yang lain dalam kelompoknya.

Baik

11. Kemampuan peserta didik dalam proses Mengkomunikasikan (Communicating).

Baik

12. Kemampuan peserta didik mengajukan pertanyaan (dari kelompok lain)

Cukup

13. Kemampuan peserta didik memberi penghargaan (dengan tepuk tangan ) kepada kelompok yang mempresentasikan di depan kelas.

Baik

14. Kemampuan peserta didik menarik kesimpulan. Baik15. Kemampuan peserta didik merefleksi dengan menjawab soal yang

diberikan guru.Baik

Dari tabel 4.4. dapat disimpulkan sebagian besar indikator tercapai dengan

baik seperti indikator no 2, 3, 5, 7, 10, 11, 13, 14 dan 15. Selebihnya

ketercapaian indikator cukup dan belum ada ketercapaian indikator sangat

baik. Hal ini menunjukan pada siklus 1 keaktifan peserta didik rata-rata baik,

dengan skore 3,6 dan belum menunjukan keaktifan yang sangat baik. Dari

observasi ini peneliti berusaha untuk siklus ke 2 keaktifan peserta didik akan

lebih aktif, minimal angka skor akan lebih tinggi dari siklus 1.

Dari ketiga pertemuan pada siklus 1 untuk jurnal peserta didik dapat

disimpulkan sebagai berikut;

1. Peserta didik menyenangi suasana belajar,

2. Masih banyak peserta didik yang belum menguasi materi , hal ini dapat

dillihat dari jurnal siswa dan lembar diskusi kelompok yang jawaban masih

banyak yang salah .

Page 19: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

60

3. Aktif dalam mengikuti diskusi, bekerja sama mengerjakan soal yang

diberikan guru.

4. Dengan pendekatan pembelajaran saintifik menimbulkan kesan yang

menyenangkan bagi peserta didik,

5. Mampu memahami konsep yang diberikan guru setelah guru memberikan

kesimpulan dan refleksi.

Sementara itu untuk jurnal guru diperoleh hasil sebagai berikut;

1. Peserta didik sangat antusias dalam menerima pelajaran.

2. Peserta didik aktif dalam mengikuti diskusi kelompok besar

3.Guru sebagai fasilitator auntuk mengatasi kesulitan peserta didik.

4. Peserta didik sangat baik merespon tugas yang diberikan guru.

Pembelajaran pada siklus 1 menggunakan kelompok besar, ternyata dari

hasil observasi diperoleh data, peserta didik dalam merespon apersepsi guru,

mengkomunikasikan tujuan pembelajaran, mengkaji artikel merespon proses

menanya, proses mengumpulkan data, mengajukan pertanyaan dari kelompok

lain masih dalam kategori cukup Kondisi ini disebabkan kelompok besar

tempatnya yang sempit, berdesak-desakan sehingga kurang konsentrasi dalam

mengikuti proses pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka

dalam siklus 2 metode kelompok besar akan diubah akan diubah menjadi

kelompok kecil. Dengan metode kelompok kecil ini diharapkan keaktifan

belajar semakin tertingkat.

Page 20: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

61

C. Deskripsi Siklus 2

1. Perencanaan

Perencanaan pada siklus 2 dilaksanakan dalam 2 pertemuan,yang masing-

masing pertemuan menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik, peserta

didik dikelompokkan menjadi 8 kelompok kecil terdiri dari 4 atau 5 peserta

didik. Pengelompokan ini berdasarkan pada hasil ulangan harian siklus 1 yang

sudah dibuat peringkat nilai. Masing-masing terdiri dari 2 peserta didik

peringkat atas, 1 peserta didik peringkat tengah dan 2 peserta didik kelompok

atas.

Pada siklus 2 pertemuan 1 pelaksanaannya sama seperti pada siklus 1,

setelah guru memberi salam, absensi, apersepsi, motivasi, menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai, guru menagih artikel konsep redoks ke 3 dan

meminta peserta didik mengkaji artikel Tata Nama. Pendekatan pembelajaran

saintifik, kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati,

menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Kemudian peserta

didik berkumpul dikelompoknya mengkaji artikel atau literatur hasil

pencarian. Guru memberikan Lembar Kerja Kelompok untuk didiskusikan,

dan mempresentasikan hasil didkusi kelompok di depan kelas. Pada akhir

proses pembelajaran dengan media power point guru memberikan refleksi,

kesimpulan dan memberikan tugas yang harus diselesaikan yaitu membuat

media power point Aplikasi Redoks dalam kehidupan sehari-hari.

Page 21: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

62

Pada pertemuan ke 2, masing-masing kelompok menampilkan Aplikasi

Redoks dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk media power point.

2. Pelaksanaan

a. Pertemuan 1

Siklus 2 pertemuan 1 diadakan pada hari Rabu tanggal 26 Februari 2014,

Kompetensi dasar 3.10. Menerapkan aturan IUPAC untuk penamaan senyawa

anorganik dan organik sederhana Pada siklus ke 2 ini sistem kelompoknya diubah

dari kelompok besar menjadi kelompok kecil. Dimana dalam kelompok kecil ini

terdiri dari 4 atau 5 peserta didik, sehingga ada 8 kelompok kecil. Pembentukan

kelompok kecil ini berdasarkan hasil ulangan harian pada siklus 1 yang disusun

berdasakan hasil peringkat nilai, sehingga terdapat 2 peserta didik nilai teratas, 1

peserta didik nilai tengah dan 2 peserta didik nilai terendah.

Seperti biasanya guru (peneliti) dan kolaborator masuk kelas X MIPA 2 ,

kolaborator (observer) duduk di belakang, guru di depan kelas. Kegiatan

proses pembelajaran dimulai dengan mengabsen, memberikan apersepsi,

memotivasi peserta didik, menyampaiakan tujuan yang akan dicapai, Menagih

secara lisan tugas baca dan mencari artikel tentang tata nama redoks,

kemudian mengkaji literatur tentang redoks bersama kelompoknya. Dengan

media power point, Mengamati (Observing) tata nama senyawa anorganik

dan organil sederhana menurut aturan IUPAC. Melalui proses Menanya

(Questioning) “Bagaimana menerapkan aturan IUPAC untuk memberi nama

Page 22: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

63

senyawa. Dalam kelompoknya Mengumpulkan Data (Experimenting)

mengkaji literatur untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan tata

nama senyawa anorganik dan organik sederhana menurut aturan IUPAC,

mendiskusikan aturan IUPAC untuk memberi nama senyawa. Setelah proses

mengumpulkan data, bersama kelompok Mengasosiasi (Associating) dengan

penerapan aturan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana menurut

aturan IUPAC dan berlatih memberi nama senyawa sesuai aturan IUPAC.

Mengkomunikasikan (Communicating) dengan mempresentasikan

penerapan aturan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana menurut

aturan IUPAC. Pada akhir proses pembelajaran guru bersana peserta didik

membuat ksimpulan tentang tata nama senyawa anorganik dan organik, guru

meminta peserta didik mengerjakan soal penugasan mengenai tata nama

senyawa anorganik dan organik, guru memberikan tugaskelompok membuat

media power point penerapan reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari untuk

pertemuan berikutnya.

Page 23: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

64

Gambar Kegiatan Siklus 2 Pertemuan 1

Gambar 19. Guru Memberikan Apersepsi dan Motivasi

Gambar 20. Kelompok Sedang Proses Associating

Gambar 21. Kelompok Mempersiapkan Presentasi

Gambar 22. Kelompok Mengkomunikasi Hasil Kelompok

b. Pertemuan 2

Pada siklus 2 pertemuan ke 2 adalah pertemuan terakhir penelitian

tindakan kelas ini. dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2014, pada proses

pembelajaran ini fokusnya pada peserta didik, masing-masing kelompok akan

mempresentasikan hasil pembuatan power point materi Aplikasi Redoks

dalam kehidupan sehari-hari yang sudah ditugaskan pada pertemuan

sebelumnya.

Page 24: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

65

Pertemuan ke 2 pada siklus 2 berlangsung selama 3 jam pelajaran. Guru

masuk kelas X MIPA 2 bersama kolaborator. Pada pendahuluan proses

pembelajaran guru memberi salam, mengabsen peserta didik, memberikan

apersepsi, memotivasi peserta didik, menyampaikan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru menagih

secara lisan tugas baca dan mencari artikel tentang penerapan redoks dalam

kehidupan sehari-hari dalam bentuk power point. Pada kegiatan inti dengan

media power point, masing-masing kelompok Mengkomunikasikan

(Communicating) atau presentasi hasil power point penerapan redoks dalam

kehidupan sehari-hari. Peserta didik yang lain Mengamati (Observing)

presentasi Penerapam redoks dalam kehidupan sehari-hari, melalui proses

Menanya (Questioning) guru memberi kesempatan siwa yang lain untuk

bertanya kepada kelompok yang presentasi. Setelah proses mengamati dan

menanya, peserta didik Mengasosiasi (Associating) hasil dari presentasi

masing-masing kelompok. Pada akhir proses pembelajaran guru bersama peserta

didik membuat kesimpulan atau refleksi tentang penerapan redoks dalam

kehidupan sehari-hari, guru menugaskan peserta didik mengerjakan soal

mengenai penerapan redok dalam kehidupan sehari-hari dan pertemuan

berikunya Guru meyuruh peserta didik untuk menyiapkan ulangan harian.

Page 25: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

66

Gambar Kegiatan Siklus 2 Pertemuan 2

Gambar 23. Presentasi Kelompok A Gambar 24. Pertanyaan Untuk

Kelompok A

Gambar 25. Presentasi Kelompok B Gambar 26. Pertanyaan Untuk Kelompok B

Gambar 27. Guru Membeerikan Fasilitator

Gambar 28. Siswa Memberikan Aplaus

Page 26: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

67

c. Pertemuan 3

Pada siklus 2 pertemuan ke-3 dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2014,

pertemuan ini digunakan untuk ulangan harian Kompetensi Dasar 3.9.

Menerapkan aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganik dan organik

sederhana dan 4.10. Menalar aturan IUPAC dalam penamaan senyawa

anorganik dan organil sederhana. Ulangan harian berjalan dengan tertib,

masing-masing peserta didik mengerjakan sendiri tanpa saling memberi

bantuan satu sama lain, sehingga hasil yang diperoleh benar-benar valid.

3. Observasi

a. Observasi Pertemuan 1

Hasil observasi siklus 2 pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel 4.5., diperoleh dari

rekapitulasi observasi keaktifan masing-masing peserta didik, kemudian masing-

masing indiktor diperoleh rata-rata berdasarkan skore katagori, untuk lebih jelasnya

dapat dilihat di lampiran.

Tabel 4.5. Hasil Observasi Keaktifan Siklus 2 Pertemuan 1

No. Indikator Keterangan1. Kemampuan peserta didik merespon apersepsi guru. Cukup2. Kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis. Baik3. Kemampuan peserta didik merespon motivasi dari guru Baik4. Kemampuan peserta didik mengkomunikasikan tujuan

pembelajaran. Cukup

5. Kemampuan peserta didik menggali informasi dengan mencari artikel materi yang akan dibahas.

Sangat Baik

6. Kemampuan peserta didik mengkaji artikel Baik7. Kemampuan peserta didik dalam proses Mengamati (Observing) Cukup8. Kemampuan peserta didik dalam merespon proses Menanya Baik

Page 27: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

68

(Questioning) tugas dari guru.9. Kemampuan peserta didik dalam proses Mengumpilkan Data

(Experimenting) dalam kelompoknya.Baik

10. Kemampuan peserta didik dalam proses Mengasosiasi (Associating) bekerja sama dengan peserta didik yang lain dalam kelompoknya.

Sangat Baik

11. Kemampuan peserta didik dalam proses Mengkomunikasikan (Communicating).

Baik

12. Kemampuan peserta didik mengajukan pertanyaan (dari kelompok lain)

Sangat Baik

13. Kemampuan peserta didik memberi penghargaan (dengan tepuk tangan ) kepada kelompok yang mempresentasikan di depan kelas.

Cukup

14. Kemampuan peserta didik menarik kesimpulan. Baik15. Kemampuan peserta didik merefleksi dengan menjawab soal yang

diberikan guru.Sangat Baik

Siklus 2 pertemuan 1 hasil observasi keaktifan semakin baik dibandingkan

dengan siklus 1, dapat dilihat dalam tabel 4.5, indikator nomor 1, 4, 7 dan 13

keaktifan cukup, indikator nomor 5, 10, 12 dan 15 keaktifan sangat baik

sedangkan indikator yang lain keaktifan baik. Juga dapat dilihat di lampiran

skore rata-rata 3,8.

Hasil observasi siklus 2 pertemuan ke-1 dapat dilihat juga pada jurnal

peserta didik antara lain; Suasana belajar yang terjadi cukup menyenangkan;

Kesulitan belajar yang dialami tidak menguasai materi hanya sedikit yang

dikusai; Keaktifan dalam mengikuti diskusi mengikuti dengan baik; Kesan

selama mengikuti pembelajaran menyenangkan; Pemahaman konsep setelah

mengikuti pembelajaran lumayan paham.

Page 28: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

69

Dari jurnal guru dapat dilihat hasil observasi antara lain; Suasana

pembelajaran yang terjadi yaitu peserta didik antusias mengikuti pembelajaran;

Keaktifan peserta didik dalam mengikuti diskusi peserta didik aktif berdiskusi

membahas tugas yang diberikan guru; Cara mengatasi kesulitan peserta didik

dalam belajar membimbing dan menjelaskan ulang yang ditanyakan peserta

didik. Respon peserta didik pada saat diberi tugas dengan senang hati

mengerjakan tugas bersama kelompoknya.

b. Observasi Pertemuan 2

Hasil observasi siklus 2 pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.6.Hasil Observasi Keaktifan Siklus 2 Pertemuan 2

No. Indikator Keterangan1. Kemampuan peserta didik merespon apersepsi guru. Cukup2. Kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis. Baik3. Kemampuan peserta didik merespon motivasi dari guru Sangat Baik4. Kemampuan peserta didik mengkomunikasikan tujuan

pembelajaran. Baik

5. Kemampuan peserta didik menggali informasi dengan mencari artikel materi yang akan dibahas.

Baik

6. Kemampuan peserta didik mengkaji artikel Cukup7. Kemampuan peserta didik dalam proses Mengamati (Observing) Sangat Baik8. Kemampuan peserta didik dalam merespon proses Menanya

(Questioning) tugas dari guru.Sangat Baik

9. Kemampuan peserta didik dalam proses Mengumpilkan Data (Experimenting) dalam kelompoknya.

Baik

10. Kemampuan peserta didik dalam proses Mengasosiasi (Associating) bekerja sama dengan peserta didik yang lain dalam kelompoknya.

Baik

11. Kemampuan peserta didik dalam proses Mengkomunikasikan (Communicating).

Sangat Baik

12. Kemampuan peserta didik mengajukan pertanyaan (dari kelompok lain)

Baik

13. Kemampuan peserta didik memberi penghargaan (dengan tepuk Baik

Page 29: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

70

tangan ) kepada kelompok yang mempresentasikan di depan kelas.14. Kemampuan peserta didik menarik kesimpulan. Sangat Baik15. Kemampuan peserta didik merefleksi dengan menjawab soal yang

diberikan guru.Baik

Pendekatan pembelajaran saintifik pada siklus 2 pertemuan 2 ini lebih

mantap, dapat dilihat di tabel 4.6. Paserta didik dalam preoses merspon

motivasi dari guru, proses mengamati (observing), proses menanya

(qustioning), proses mengkomunikasikan dan menarik kesimpulan memberikan

keaktifan yang sangat baik, dapat dilihat di lampiran skor rata-rata 4,40

dengan kategori baik.

Hasil observasi siklus 2 pertemuan ke-2 juga dapat dilihat pada jurnal

peserta didik antara lain; Suasana belajar yang menyenangkan; Kesulitan

belajar yang dialami kurang memahami reaksi redoks dalam kehidupan sehari-

hari; Keaktifan dalam mengikuti diskusi aktif dalam presentasi atau

menjelaskan hasil dari diskusi kelompok; Kesan selama mengikuti

pembelajaran bisa lebih mengerti tentang peran redoks dalam kehidupan

sehari-hari; Pemahaman konsep setelah mengikuti pembelajaran dapat lebih

memahami setelah dijelaskan guru.

Dari jurnal guru dapat dilihat juga hasil observasi antara lain; suasana

pembelajaran yang terjadi, menyenangkan, masing-masing kelompok siap

menayangkan hasil power point yang dibuat; Keaktifan peserta didik dalam

mengikuti presentasi, masing-masing kelompok sangat aktif mempresentasikan

Page 30: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

71

hasil power point yang dibuat; Cara mengatasi kesulitan peserta didik dalam

belajar menanggapi pertanyaan dari peserta didik kelompok lain, disinilah

peran guru sebagai mediator dan fasilitaor menjelaskan pertanyaan yang tidak

dapat dijawab kelompok presentasi ; Respon peserta didik pada saat menjawab

pertanyaan dari pserta didik kelompok lain, sebagian besar peserta didik dapat

merespon pertanyaan dari kelompok lain dan dapat menjawab/menanggapi

dengan baik.

4. Hasil Refleksi

Pendekatan pembelajaran saintifik dengan model kelompok kecil ternyata

lebih aktif bila dibandingkan dengan kelompok besar. Hal ini dapat dilihat

dalam perhitungan skore rata-rata siklus 2 pertemuan 1 ke siklus 2 pertemuan 2

terjadi kenaikan dari 3,83 menjadi 4,40 hal ini menunjukan kegiaan

pembelajaran semakin aktif. (dapat dilihat di lampiran).

Siklus 2 pertemuan 2 terjadi peningkatan dalam pencarian materi, peserta

didik mencari artikel di internet dan sumber lain kemudian dibuat power point

untuk ditayangkan pada waktu presentasi. Dari jurnal siswa terlihat aktif dalam

berdiskusi, presentasi, tanya jawab dengan peserta didik dari kelompok lain.

Dari jurnal guru suasana pembelajaran semakin menyenangkan, masing-

masing kelompok aktif mengkomunikasikan hasil power point yang dibuat,

Kadang muncul pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh kelompok

presentasi, maka disinilah peran guru sebagai mediator dan fasilitator.

Page 31: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

72

Kemudian dari silkus 2 ini diperoleh persentase ketuntasan peserta didik

dalam mengikuti ulangan harian yang mengalami kenaikan. Disebabkan

kelompok kecil peserta didik lebih aktif menjawab soal ysng diberikan guru

dalam lembar diskusi kelompok.

Sebagai tindak lanjut dari kondisi ini, dapat disimpulkan dengan kelompok

kecil ternyata lebih efektif penerapannya dalam kegiatan pembelajaran. Sebab

sangat dimungkinkan intraksi antar peserta didik mempunyai intensitas tinggi,

jika dibandingkan dengan kelompok besar. Dampak positifnya adalah tingkat

pemahaman terhadap materi lebih mendalam dan luas.

D. Pembahasan

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan sebagai sebuah solusi terhadap

pembelajaran Kimia di kelas. Pada kenyataanya metode pembelajaran

konvensional memberikan hasil yang belum sesuai dengan harapan . Oleh karena

itu peneliti menerapkan salah satu inovasi model pembelajaran dalam upaya

meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik.

Dalam prakteknya penelitian ini terdiri dari 2 siklus dengan pendekatan

pembelajaran saintifik . Tiap-tiap siklusnya mendapat perlakuan yang berbeda.

Pada siklus 1 metode yang digunakan dalam bentuk kelompok besar, masing-

masing kelompok beranggotakan 5 atau 6 orang peserta didik. Sedangkan siklus 2

menggunakan kelompok kecil dengan anggota 4 atau 5 orang peserta didik.

Page 32: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

73

Pada kondisi awal peneliti menggunakan metode pembelajaran

konvensional. Pada umumnya pembelajaran konvensional adalah pembelajaran

yang lebih terpusat pada guru. Akibatnya terjadi praktik pembelajaran yang

kurang optimal karena guru cenderung lebih banyak berperan dalam kegiatan

belajar. Sebagai akibatnya peserta didik dalam pembelajaran menjadi pasif dalam

kegiatan belajar mengajar. Metode yang sering dipakai dalam pembelajaran

konvensional antara lain adalah ekspositori. Metode ekspositori sama seperti

metode ceramah dalam hal terpusatnya kegiatan pada guru sebagai pemberi

informasi (bahan pelajaran). 

Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah dalam

pembelajaran. Pendekatan ilmiah (scientific approach, saintifik) diyakini sebagai

titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan

pengetahuan peserta didik. Proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa

agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui

tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),

merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan

data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan

mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.

Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah:

1. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir

tingkat tinggi siswa.

Page 33: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

74

2. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah

secara sistematik.

3. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu

merupakan suatu kebutuhan.

4. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.

5. Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam

menulis artikel ilmiah

6. Untuk mengembangkan karakter siswa

Prinsip-prinsip pendekatan pembelajaran saintifik

1. pembelajaran berpusat pada siswa

2. pembelajaran membentuk students’ self concept

3. pembelajaran terhindar dari verbalisme.

4. pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan

mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip

5. pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa.

6. pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar

guru

7. memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam

komunikasi

8. adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang

dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya

Page 34: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

75

Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.

NO. INDIKATOR SIKLUS 1 SIKLUS 21. Kemampuan peserta didik merespon apersepsi guru. Cukup Baik2. Kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis. Baik Sangat Baik3. Kemampuan peserta didik merespon motivasi dari

guruBaik Baik

4. Kemampuan peserta didik mengkomunikasikan tujuan pembelajaran.

Cukup Baik

5. Kemampuan peserta didik menggali informasi dengan mencari artikel materi yang akan dibahas.

Baik Sangat Baik

6. Kemampuan peserta didik mengkaji artikel Cukup Baik7. Kemampuan peserta didik dalam proses Mengamati

(Observing)Baik Baik

8. Kemampuan peserta didik dalam merespon proses Menanya (Questioning) tugas dari guru.

Cukup Baik

9. Kemampuan peserta didik dalam proses Mengumpilkan Data (Experimenting) dalam kelompoknya.

Cukup Baik

10. Kemampuan peserta didik dalam proses Mengasosiasi (Associating) bekerja sama dengan peserta didik yang lain dalam kelompoknya.

Baik Baik

11. Kemampuan peserta didik dalam proses Mengkomunikasikan (Communicating).

Baik Baik

12. Kemampuan peserta didik mengajukan pertanyaan (dari kelompok lain)

Cukup Baik

13. Kemampuan peserta didik memberi penghargaan Baik Baik

Page 35: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

76

(dengan tepuk tangan ) kepada kelompok yang mempresentasikan di depan kelas.

14. Kemampuan peserta didik menarik kesimpulan. Baik Baik15. Kemampuan peserta didik merefleksi dengan

menjawab soal yang diberikan guru.Baik Sangat Baik

Sesuai dengan karakteristik KIMIA sebagai bagian dari natural science,

pembelajaran KIMIA harus merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berfikir

ilmiah, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan

melalui proses mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan

mengomunikasikan.

1.Deskripsi Hasil Observasi Keaktifan Peserta didik

Hasil Rekapitulasi Observasi keaktifan pada siklus 1 terjadi peningkatan

pada siklus 2 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini;

Tabel 4.7. Hasil Rekapitulasi Observasi Keaktifan Siklus 1 dan Siklus 2

Dari tabel diatas dapat terlihat indikator nomor 1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 12, dan

15 terjadi kenaikan keaktifan dan indikator yang lain masih tetap “baik”.

Adapaun nilai skore rata-rata keaktifan siklus 1 dan siklus 2 dari 3,6 menjadi 4,08,

berarti terjadi kenaiakan skore 0,5, dan rata-rata nilai siklus 1 dan siklus 2 adalah

3,895 kategori “BAIK” (data nilai skore keaktifan dapat dilihat di lampiran).

2.Deskripsi Hasil Belajar Peserta didik

Page 36: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

77

Kondisi awal Penelitian Tindakan Kelas ini dilatarbelakangi oleh keadaan

peserta didik yang masih pasif dalam mengikuti pembelajaran Kimia di kelas dan

hasil belajar peserta didik yang masih rendah. Diantara 5 kelas yang peniliti ampu,

kelas X. MIPA adalah kelas yang paling pasif dalam pembelajaran dengan hasil

belajar yang paling rendah dengan nilai ulangan harian pada peserta didik kelas X

MIPA 2 SMA Negeri 1 Kedungwuni Tahun Pelajaran 2013/2014 dalam mata

pelajaran Kimia pokok bahasan Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit

yang diajarkan sebelum siklus 1. Ternyata hanya 4 peserta didik dari 34 peserta

didik yang tuntas, dengan rata-rata nilai UH yang masih rendah yaitu 58. Padahal

nilai KKM 75. Hal ini menunjukkan masih terlalu jauh kesenjangan antara nilai

KKM dengan nilai rata-rata UH.

Pada siklus 1, hasil yang diperoleh belum sesuai yang diharapkan,

harapannya adalah dapat memperoleh hasil diatas rata-rata KKM. Kenyataan

yang diperoleh nilai rata-rata ulangan harian pada siklus 1 adalah 63,77 atau 63%

peserta didik yang tuntas. Hal ini menunjukkan ketuntasan belajar klasikal belum

tercapai, padahal target ketuntasan belajar klasikal 85%.

Pada siklus 2, hasil ulangan harian rata-rata adalah 78,38. Hal ini

menunjukan terdapat kenaikan dibandingkan dengan ulangan harian pada siklus

1 maupun kondisi awal. Sedangkan ketuntasan belajar klasikal mencapai 85%

berarti sudah memenuhi target yang diharapkan.

Data selengkapnya untuk nilai ulangan harian baik kondisis awal, siklus 1

dan siklus 2. dapat dilihat pada tabel 4.8.

Page 37: Web viewdilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

78

Tabel 4.8. Format Tabel Peningkatan Hasil Belajar.

Siklus Nilai % Ketuntasan KeteranganRata-rata Tertinggi Terendah

Kondisiawal 58 90 27,5 18% Kurang

I 63,77 100 4 53% KurangII 78,38 100 26 85% Baik

Keterangan : Rata-rata :

< 70 : Kurang 80 – 89 : Baik

70 – 79 : Cukup > 90 : Amat baik

Dari table tersebut, dikatakan peserta didik berhasil dalam belajar jika nilai rata-

rata sama dengan atau lebih dari 75.

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pada siklus 2 rata-rata ulangan

harian peserta didik adalah 85,% termasuk kategori baik. Sedangkan pada kondisi

awal dan siklus 1 rata-rata ulangan harian termasuk kategori kurang yaitu 18%

dan 53%. Dengan demikian disimpulkan bahwa hasil ulangan harian antar siklus

dari kondisi awal hingga siklus 2 selalu mengalami peningkatan. Ini berarti

pendekatan pembelajaran saintifik dengan pemanfaatan media power point dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik.