karakteristik ilmuwan muslim

22
BAB I PENDAHULUAN Menghadapi era globalisasi dan abad ilmu pengetahuan modern, perkembangan dunia akan diramaikan dengan berbagai perubahan dalam aspek-aspek kehidupan. Peradaban dunia dewasa ini akan semakin bebas dan terbuka, sehingga persinggungan peradaban antara budaya dan bangsa akan meluas tanpa mengenal batas wilayah ataupun negara. Berbagai peradaban yang dibentuk oleh bangsa-bangsa di dunia akan menimbulkan pergumulan, saling mempengaruhi satu dengan lainnya, yang terkadang bisa menimbulkan bentrokan yang merugikan dan persaingan yang tidak sehat. Akibat pergumulan peradaban dunia itu, langsung atapun tidak langsung akan menimbulkan berbagai perubahan norma dan nilai dalam suatu masyarakat. Perubahan norma dan nilai itu sering berbeda atau bahkan bertentangan dengan ajaran agama. Mengamati kenyataan itu, maka peran ilmuwan muslim sangat dominan dalam mengantisipasi berbagai perkembangan dan benturan budaya antar etnis dan bangsa di dunia. Kaum ilmuwan muslim seharusnya menjadi pelopor dalam membentuk masyarakat yang religius di masa depan. Mereka seharusnya mengarahkan perkembangan sains dan teknologi serta pendayagunaan fungsinya untuk 1

Upload: muhammad-mukhlis

Post on 07-Aug-2015

1.570 views

Category:

Documents


165 download

TRANSCRIPT

Page 1: Karakteristik Ilmuwan Muslim

BAB I

PENDAHULUAN

Menghadapi era globalisasi dan abad ilmu pengetahuan

modern, perkembangan dunia akan diramaikan dengan berbagai

perubahan dalam aspek-aspek kehidupan. Peradaban dunia

dewasa ini akan semakin bebas dan terbuka, sehingga

persinggungan peradaban antara budaya dan bangsa akan

meluas tanpa mengenal batas wilayah ataupun negara. Berbagai

peradaban yang dibentuk oleh bangsa-bangsa di dunia akan

menimbulkan pergumulan, saling mempengaruhi satu dengan

lainnya, yang terkadang bisa menimbulkan bentrokan yang

merugikan dan persaingan yang tidak sehat. Akibat pergumulan

peradaban dunia itu, langsung atapun tidak langsung akan

menimbulkan berbagai perubahan norma dan nilai dalam suatu

masyarakat. Perubahan norma dan nilai itu sering berbeda atau

bahkan bertentangan dengan ajaran agama.

Mengamati kenyataan itu, maka peran ilmuwan muslim

sangat dominan dalam mengantisipasi berbagai perkembangan

dan benturan budaya antar etnis dan bangsa di dunia. Kaum

ilmuwan muslim seharusnya menjadi pelopor dalam membentuk

masyarakat yang religius di masa depan. Mereka seharusnya

mengarahkan perkembangan sains dan teknologi serta

pendayagunaan fungsinya untuk membentuk suatu peradaban

yang luhur, sesuai dengan pesan-pesan Islam. dengan ilmu yang

dimiliki, kemampuan menganalisis masa depan dan kemampuan

lain yang terus melaju, ilmuwan muslim akan menjadi peletak

dasar bagi pembentukan budaya umat manusia pada masa yang

akan datang.

1

Page 2: Karakteristik Ilmuwan Muslim

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dalam

pembahasan kali ini pemakalah akan membahasa mengenai

bagaimana karateristik seorang Ilmuwan Muslim itu.

BAB II

PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK ILMUWAN MUSLIM DALAM PERSPEKTIF

FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM

A. Pengertian Pendidikan Islam

Istilah pendidikan secara sederhana dapat diartikan

sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya

sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat di dalam masyarakat

dan bangsa. Dengan demikian, makna pendidikan Islam

dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina

kepribadiannya sesuai dengan ajaran-ajaran Islam1

Hasan Langgulung merumuskan pendidikan Islam

sebagai suatu proses penyiapan generasi muda untuk mengisi

peranan, memindahkan kemampuan pengetahuan dan nilai-nilai

Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal

dan memetik hasilnya kelak di akhirat.2

Dengan demikian pendidikan Islam adalah suatu proses

pembentukan individu atau pembentukan kepribadian muslim

berdasarkan ajaran-ajaran Islam yang diwahyukan Allah SWT

Kepada Muhammad SAW. Ajaran Islam tidak memisahkan

antara iman dan amal saleh. Oleh karena itu, pendidikan

Islam merupakan pendidikan iman dan pendidikan amal.

Karena ajaran Islam berisi ajaran tentang sikap dan tingkah

1 Djumransjah, dkk, Pendidikan Islam ; Menggali “Tradisi”, Meneguhkan Eksistensi, (Malang : UIN-Malang Press, 2007), hlm 1

2 Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam (Bandung: al Ma’arif, 1980), hlm 6.

2

Page 3: Karakteristik Ilmuwan Muslim

laku pribadi masyarakat menuju kesejahteraan hidup

perorangan dan bersama, maka pendidikan Islam adalah

pendidikan individu dan pendidikan masyarakat.3

B. Pengertian Karakteristik Ilmuwan Muslim

Istilah karakteristik diambil dari bahasa Inggris yakni

characteristic, yang artinya mengandung sifat khas. Ia

mengungkapkan sifat-sifat yang khas dari sesuatu.

Dalam kamus lengkap psikologi karya Chaplin, dijelaskan

bahwa karakteristik merupakan sinonim dari kata karakter,

watak, dan sifat yang memiliki pengertian di antaranya:

1. Suatu kualitas atau sifat yang tetap terus-menerus dan kekal

yang dapat dijadikan cirri untuk mengidentifikasikan seorang

pribadi, suatu objek, suatu kejadian.

2. Intergrasi atau sintese dari sifat-sifat individual dalam bentuk

suatu untas atau kesatuan.

3. Kepribadian seeorang, dipertimbangkan dari titik pandangan

etis atau moral.

Jadi di antara pengertian-pengertian di atas sebagaimana

yang telah dikemukakan oleh Chaplin, dapat disimpulkan bahwa

karakteristik itu adalah suatu sifat yang khas, yang melekat pada

seseorang atau suatu objek.

Ilmuwan adalah orang yang bekerja dan mendalami ilmu

pengetahuan dengan tekun dan sungguh-sungguh, orang yang

ahli atau banyak pengetahuannya atau orang yang

berkecimpung di ilmu pengetahuan.4

Muslim (Arab: ,مسلم Muslim) adalah secara harfiah

berarti "seseorang yang berserah diri (kepada Allah)", termasuk

3 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1992), hlm 28.

4 Wikipedia, Ilmuwan, diakses pada tanggal 11 Oktober 2012 melalui situs : http://id.m.wikipedia.org/wiki/ilmuwan

3

Page 4: Karakteristik Ilmuwan Muslim

segala makhluk yang ada di langit dan bumi. Kata muslim kini

merujuk kepada penganut agama Islam saja, kemudian pemeluk

pria disebut dengan Muslimin (مسلمون) dan pemeluk wanita

disebut Muslimah (مسلمة) adalah sebutan untuk wanita Islam.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bawah

karakteristik ilmuwan muslim adalah ciri atau sifat khas

seseorang yang bekerja dan mendalami ilmu pengetahuan

dengan tekun dan sungguh-sungguh dan beragama Islam.

C. Karakteristik Ilmuwan Muslim

Tanda-tanda seorang ilmuwan yang muslim (cendekiawan

muslim/intelektual Islam) haruslah memiliki karakteristik sebagai

berikut:

1. Bersungguh-sungguh belajar (QS 3/7). Firman Allah :

Artinya:

Dia-lah yang menurunkan Al kitab (Al Quran) kepada kamu. di

antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, Itulah pokok-

pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat.

Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada

kesesatan, Maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat

yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah

untuk mencari-cari ta'wilnya, Padahal tidak ada yang

mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. dan orang-orang yang

mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat

4

Page 5: Karakteristik Ilmuwan Muslim

yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami."

dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya)

melainkan orang-orang yang berakal.

Seorang muslim sangat menyadari akan hakikat semua

aktifitas hidupnya adalah dalam rangka pengabdiannya

kepada Allah SWT, sehingga dirinya haruslah mengoptimalkan

semua potensi yang dimilikinya untuk sebesar-besarnya

digunakan meningkatkan taraf hidup kaum muslimin.

2. Berpihak pada kebenaran (QS 5/100). Firman Allah :

Artinya:

Katakanlah: "tidak sama yang buruk dengan yang baik,

meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, Maka

bertakwalah kepada Allah Hai orang-orang berakal, agar kamu

mendapat keberuntungan."

Seorang muslim sangat menyadari bahwa ilmu yang

bermanfaat yang didapatnya itu kesemuanya dari sisi Allah

SWT. Allah-lah yang telah mengajarinya dan membuatnya

bisa mengenal alam semesta ini. Sehingga sebagai

konsekuensinya, maka ia haruslah berpihak kepada

kebenaran yang telah diturunkan Allah SWT, tidak peduli ia

harus berhadapan dengan para oportunis, dan tidak peduli

walaupun yang berpihak kepada kebenaran itu sangat sedikit.

Karena ia tahu bahwa saat menghadap Allah SWT kelak,

masing-masing akan mempertanggungjawab kan

perbuatannya sendiri-sendiri dan Allah SWT tidak akan

5

Page 6: Karakteristik Ilmuwan Muslim

menyia-nyiakan setiap perbuatan walaupun kecil (QS 99/7-8).

Firman Allah :

Artinya:

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun,

niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. dan Barangsiapa yang

mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan

melihat (balasan)nya pula.

3. Kritis dalam belajar (QS 39/18). Firman Allah :

Artinya:

yang mendengarkan Perkataan lalu mengikuti apa yang

paling baik di antaranya. mereka Itulah orang-orang yang

telah diberi Allah petunjuk dan mereka Itulah orang-orang

yang mempunyai akal.

Setiap muslim mengetahui bahwa kebenaran yang

terkandung dalam ilmu pengetahuan yang dipelajarinya

bersifat relatif dan tidak tetap. Sehingga ia selalu berusaha

bersifat kritis dan tidak menelan bulat2 apa yang dipelajarinya

dari berbagai ilmu pengetahuan modern tanpa melakukan

suatu pengujian dan eksperimen. Bisa saja suatu saat nanti

teori yang saat ini dianggap benar akan ditinggalkan, karena

kebenaran teori bersifat akumulatif, sehingga dengan

semakin berlalunya waktu maka akan semakin mengalami

penyempurnaan. Hal ini berbeda dengan kebenaran al-Qur’an

6

Page 7: Karakteristik Ilmuwan Muslim

yang bersifat absolut karena ia diturunkan oleh Yang Maha

Mengetahui akan kebenaran.

4. Menyampaikan ilmu (QS 14/52).

Artinya:

(Al Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi

manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya,

dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah

Tuhan yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal

mengambil pelajaran.

Sifat kaum muslimin yang keempat adalah berusaha

mengamalkan ilmu yang sudah didapatnya dengan berusaha

menyampaikannya sedapat mungkin kepada orang lain.

Karena pahala ilmu yang telah dipelajari akan menjadi suatu

amal yang tidak pernah putus walaupun ia telah tiada, jika

telah menjadi suatu ilmu yang bermanfaat.

5. Sangat takut pd Allah SWT (QS 65/10).

Artinya:

Allah menyediakan bagi mereka azab yang keras, Maka

bertakwalah kepada Allah Hai orang-orang yang mempunyai

akal; (yaitu) orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah

telah menurunkan peringatan kepadamu

Sifat yang kelima dari seorang ilmuwan muslim adalah

bahwa dengan semakin bertambahnya ilmu pengetahuan

7

Page 8: Karakteristik Ilmuwan Muslim

yang didapatnya maka ia merasa semakin takut kepada Allah

SWT. Hal ini disebabkan karena dengan semakin banyaknya

ilmunya, maka semakin banyak rahasia alam semesta ini

yang diketahuinya dan semakin yakinlah ia akan kebenaran

firman Allah SWT dalam kitab-Nya. Bukan sebaliknya, semakin

pandai maka semakin jauh ia kepada Allah SWT.

6. Bangun diwaktu malam (QS 39/9).

Artinya:

(apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung)

ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan

sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan

mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama

orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak

mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang

dapat menerima pelajaran.

Ciri seorang ilmuwan muslim yang keenam sebagai

konsekuensi dari ciri kelima diatas adalah bahwa dengan

semakin yakinnya ia kepada penciptanya maka akan semakin

banyak ia beribadah kepada-Nya dan sebaik-baik ibadah

adalah ibadah yang dilakukan diwaktu malam (QS 32/16). 5

Artinya:5 Yordan Gunawan, Tanda-Tanda Ilmuwan Muslim (Ulil Albab) diakses

pada tanggal 10 Oktober 2012 melalui situs : http://yordangunawan.staff.umy.ac.id/ Tanda-Tanda Ilmuwan Muslim (Ulil Albab).htm

8

Page 9: Karakteristik Ilmuwan Muslim

lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu

berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap,

serta mereka menafkahkan apa apa rezki yang Kami berikan.

Para ulama khususnya ulama hadis, telah merumuskan

syarat apakah seseorang bisa diterima transfer ilmunya. Salah

satunya adalah tsiqah, Memang pembahasan ini banyak

dijumpai dalam ilmu hadis. Tapi bukan berarti predikat tsiqah

mutlak dimiliki oleh para ahli hadis semata. Hal ini juga dapat

diterpakan bagi para pakar di segala bidang. Menurut hemat

penulis, tsiqah adalah sebuah syarat yang harus dimiliki oleh

setiap ilmuwan muslim.

Islam sangat anti dengan sekularisme. Keberadaan

manusia sebagai pemakmur bumi juga demikian. Islam memiliki

pedoman cara pandang dan cara hidup di dunia dan itu datang

dari Yang Menciptakan Yang Maha Tahu. Maka memisahkan

agama dari kehidupan dunia sangat tidak menjanjikan. Begitu

juga dengan memisahkannya dengan ilmu. Seorang ilmuwan

tanpa dilandasi dengan aqidah yang kuat akan bertekuk lutut

dihadapan thâghût6 yang memaksanya menggunakan ilmu di

jalan yang salah, seperti mengebor minyak dihiasi dengan sikap

pura-pura tidak tahu dengan akibatnya terhadap lingkungan

sekitar. Orientasi hidup juga berubah menjadi materi atau dunia

an sich. Tanpa akhlak Islami,  segala cara akan dilakukan utnuk

meraih tujuan dan kejayaannya di dunia. Pemanfaatan nuklir

yang semestinya bisa menjadi sumber energi dialihkan untuk

menjadi senjata pemusnah massal.

Dhâbith merupakan bentuk kehati-hatian dalam

mengemban amanah ilmiah. Apabila dikaitkan dengan materi

pelajaran, maka dhâbith adalah hafal dan paham 100%. Tidak

6 Segala hal yang diberikan hak ketuhanan seperti disembah, dipuja, dan ditaati selain Allah dan dia rela untuk diperlakukan seperti itu

9

Page 10: Karakteristik Ilmuwan Muslim

hanya itu, Mushthafa Abu al-Khair, seorang dosen hadis

Universitas al-Azhar di depan mahasiswanya menyatakan bahwa

dhâbith adalah mampu mengeluarkan hafalan secara sempurna

dalam keadaan apapun tanpa persiapan. Bisa juga berarti lebih

banyak benar daripada salah atau lalai (ghaflah) nya, karena

tidak mungkin manusia lepas dari salah dan lupa. Dengan lebih

praktis, Ibnu Shalah mendefinisikan dhâbith sebagai ‘sadar, tidak

lalai, dan sempurna apabila ia meriwayatkan berdasarkan

hafalannya maupun catatannya’. Selain hafal, seseorang juga

harus memahami apa yang ia pelajari dan sampaikan. Salah satu

syarat rawi menurut Ibnu Abdi al-Barr adalah memahami apa

yang ia riwayatkan.

Dari sini dapat dipahami bahwa Islam tidak menginginkan

seseorang untuk menjadi setengah ilmuwan atau sepersekian

ilmuwan. Dalam tradisi keilmuan Islam, sangat diperhatikan

masalah penguasaan materi, tidak sekedar pandai beretorika

tapi hanya di kulitnya, tidak menguasai sebuah ilmu sampai

mendalam.

Berangkat dari sini, maka selain menguasai materi di

kepala, seorang pelajar hendaknya menjaga catatan dan buku-

buku yang menunjang studinya. Karena memang memori di otak

terkadang ketelingsut sehingga membutuhkan catatan atau buku

untuk mengembalikannya. Imam Ahmad bin Hanbal terkenal

selalu menjaga validitas materi yang ia sampaikan. Ia selalu

merujuk pada buku pegangannya ketika ada orang yang

bertanya. Ada beberapa syarat dhâbith:

1. Sadar ketika menerima ilmu, memperhatikan, dan tidak tidur

ketika pelajaran.

10

Page 11: Karakteristik Ilmuwan Muslim

2. Tidak lalai (al-Ghaflah), meskipun pandangan mengarah

kepada guru, apalah artinya apabila pikiran mengarah ke

tempat lain?

3. Selalu menjaga hafalan, penguasaan materi, dan catatannya.7

D. Syarat-Syarat Seorang Ilmuwan

Beberapa syarat seorang ilmuwan adalah :

1. Kejujuran Intelektual

2. Emtode ilmiah

3. Prosedur ilmiah

4. Adanya suatu gelar yang berdasarkan pendidikan formal yang

ditempuh

5. Menyatakan pendapat argumentatif

6. Berani surut kalau keliru

7. Terbuka dan menerima kebenaran yang baru dikenalnya

E. Tokoh-Tokoh Ilmuwan Muslim dan Peranannya

Peranan cendekiawan muslim sangatlah besar dalam

mewujudkan ilmu pengetahuan, cendekiawan adalah

sekelompok kaum terpelajar atau intelektual dari golongan islam

yang mencurahkan seluruh kemampuannya dalam bidang ilmu

pengetahuan.

Islam mengajarkan kepada kita untuk bekerja keras dan

rajin dalam menuntut ilmu, karena dengan ilmulah kita akan

mendapat derajat yang tinggi baik di sisi Allah atau menusia.8

7 Azhar Musa, ‘Âdil + Dhâbith = Tsiqah; Karakter Ilmuwan Muslim, diakses pada tanggal 10 Oktober 2012 melalui situs : http://www.kompasiana.com/azharmusa ‘Âdil + Dhâbith = Tsiqah%3b Karakter Ilmuwan Muslim.htm

8 Ardhi, Tokoh-Tokoh Ilmuwan Muslim dan Peranannya, diakses pada tanggal 10 Oktober 2012 melalui situs : http://emolist988.blogspot.com/2010/03/tokoh-tokoh-muslim-dan-perananya.html

11

Page 12: Karakteristik Ilmuwan Muslim

Berikut ini beberapa ilmuwan dalam islam adalah sebagai berikut

:

1. Ibnu Rushd (Averroes)

Abu Walid Muhammad bin Rusyd lahir di Kordoba

(Spanyol) pada tahun 520 Hijriah (1128 Masehi). Ayah dan

kakek Ibnu Rusyd adalah hakim-hakim terkenal pada

masanya. Ibnu Rusyd kecil sendiri adalah seorang anak yang

mempunyai banyak minat dan talenta. Dia mendalami banyak

ilmu, seperti kedokteran, hukum, matematika, dan filsafat.

Ibnu Rusyd mendalami filsafat dari Abu Ja’far Harun dan Ibnu

Baja.

Ibnu Rusyd adalah seorang jenius yang berasal dari

Andalusia dengan pengetahuan ensiklopedik. Masa hidupnya

sebagian besar diberikan untuk mengabdi sebagai “Kadi”

(hakim) dan fisikawan. Di dunia barat, Ibnu Rusyd dikenal

sebagai Averroes dan komentator terbesar atas filsafat

Aristoteles yang mempengaruhi filsafat Kristen di abad

pertengahan, termasuk pemikir semacam St. Thomas

Aquinas. Banyak orang mendatangi Ibnu Rusyd untuk

mengkonsultasikan masalah kedokteran dan masalah

hukum.Pemikiran Ibnu Rusyd

Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat,

kedokteran dan fikih dalam bentuk karangan, ulasan, essai

dan resume. Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd

diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi)

sehingga kemungkinan besar karya-karya aslinya sudah tidak

ada.

Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu filsafat Ibnu Rusyd

seperti yang dipahami oleh orang Eropa pada abad

12

Page 13: Karakteristik Ilmuwan Muslim

pertengahan; dan filsafat Ibnu Rusyd tentang akidah dan

sikap keberagamaannya.Karya :

- Bidayat Al-Mujtahid (kitab ilmu fiqih)

- Kulliyaat fi At-Tib (buku kedokteran)

- Fasl Al-Maqal fi Ma Bain Al-Hikmat Wa Asy-Syari’at (filsafat

dalam Islam dan menolak segala paham yang

bertentangan dengan filsafat)

2. Ibnu Sina / Avicenna

Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di

Dunia Barat adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter

kelahiran Persia (sekarang sudah menjadi bagian Uzbekistan).

Beliau juga seorang penulis yang produktif dimana sebagian

besar karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan. Bagi

banyak orang, beliau adalah “Bapak Pengobatan Modern” dan

masih banyak lagi sebutan baginya yang kebanyakan

bersangkutan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran.

Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib yang

merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-

abad.

Karya Ibnu Sina, fisikawan terbesar Persia abad

pertengahan , memainkan peranan penting pada

Pembangunan kembali Eropa. Dia adalah pengarang dari 450

buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak

diantaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran. Dia

dianggap oleh banyak orang sebagai “bapak kedokteran

modern.” George Sarton menyebut Ibnu Sina “ilmuwan paling

terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada

semua bidang, tempat, dan waktu.” pekerjaannya yang paling

13

Page 14: Karakteristik Ilmuwan Muslim

terkenal adalah The Book of Healing dan The Canon of

Medicine, dikenal juga sebagai sebagai Qanun (judul lengkap:

Al-Qanun fi At Tibb).

Kehidupannya dikenal lewat sumber – sumber berkuasa.

Suatu autobiografi membahas tiga puluh tahun pertama

kehidupannya, dan sisanya didokumentasikan oleh muridnya

al-Juzajani, yang juga sekretarisnya dan temannya.

Ibnu Sina lahir pada tahun 370 (H) / 980 (M) di rumah

ibunya Afshana, sebuah kota kecil sekarang wilayah

Uzbekistan (bagian dari Persia). Ayahnya, seorang sarjana

terhormat Ismaili, berasal dari Balkh Khorasan, dan pada saat

kelahiran putranya dia adalah gubernur suatu daerah di salah

satu pemukiman Nuh ibn Mansur, sekarang wilayah

Afghanistan (dan juga Persia). Dia menginginkan putranya

dididik dengan baik di Bukhara.

Meskipun secara tradisional dipengaruhi oleh cabang

Islam Ismaili, pemikiran Ibnu Sina independen dengan

memiliki kepintaran dan ingatan luar biasa, yang

mengizinkannya menyusul para gurunya pada usia 14 tahun.

Ibn Sina dididik dibawah tanggung jawab seorang guru,

dan kepandaiannya segera membuatnya menjadi kekaguman

diantara para tetangganya; dia menampilkan suatu

pengecualian sikap intellectual dan seorang anak yang luar

biasa kepandaiannya / Child prodigy yang telah menghafal Al-

Quran pada usia 5 tahun dan juga seorang ahli puisi Persia.

Dari seorang pedagan sayur dia mempelajari aritmatika, dan

dia memulai untuk belajar yang lain dari seorang sarjana yang

memperoleh suatu mata pencaharian dari merawat orang

sakit dan mengajar anak muda.

14

Page 15: Karakteristik Ilmuwan Muslim

Meskipun bermasalah besar pada masalah – masalah

metafisika dan pada beberapa tulisan Aristoteles. Sehingga,

untuk satu setengah tahun berikutnya, dia juga mempelajari

filosofi, dimana dia menghadapi banyak rintangan. pada

beberapa penyelidikan yang membingungkan, dia akan

meninggalkan buku – bukunya, mengambil air wudhu, lalu

pergi ke masjid, dan terus sholat sampai hidayah

menyelesaikan kesulitan – kesulitannya. Pada larut malam dia

akan melanjutkan kegiatan belajarnya, menstimulasi

perasaannya dengan kadangkala segelas susu kambing, dan

meskipun dalam mimpinya masalah akan mengikutinya dan

memberikan solusinya. Empat puluh kali, dikatakan, dia

membaca Metaphysics dari Aristoteles, sampai kata – katanya

tertulis dalam ingatannya; tetapi artinya tak dikenal, sampai

suatu hari mereka menemukan pencerahan, dari uraian

singkat oleh Farabi, yang dibelinya di suatu bookstall seharga

tiga dirham. Yang sangat mengagumkan adalah

kesenangannya pada penemuan, yang dibuat dengan

bantuan yang dia harapkan hanya misteri, yang mempercepat

untuk berterima kasih kepada Allah SWT, dan memberikan

sedekah atas orang miskin.

Dia mempelajari kedokteran pada usia 16, dan tidak

hanya belajar teori kedokteran, tetapi melalui pelayanan pada

orang sakit, melalui perhitungannya sendiri, menemukan

metode – metode baru dari perawatan. Anak muda ini

memperoleh predikat sebagai seorang fisikawan pada usia 18

tahun dan menemukan bahwa “Kedokteran tidaklah ilmu yang

sulit ataupun menjengkelkan, seperti matematika dan

metafisika, sehingga saya cepat memperoleh kemajuan; saya

menjadi dokter yang sangat baik dan mulai merawat para

15

Page 16: Karakteristik Ilmuwan Muslim

pasien, menggunakan obat – obat yang sesuai.” Kemasyuran

sang fisikawan muda menyebar dengan cepat, dan dia

merawat banyak pasien tanpa meminta bayaran.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Filsafat berarti berfikir secara mendalam, sistematik,

radikal dan universal dalam rangka mencari kebenaran

mengenai segala sesuatu yang ada, baik abstrak maupun

konkret. Pendidikan Islam adalah suatu proses pembentukan

individu atau pembentukan kepribadian muslim berdasarkan

ajaran-ajaran Islam yang diwahyukan Allah SWT Kepada

Muhammad SAW.

Ilmuwan adalah orang yang bekerja dan mendalami ilmu

pengetahuan dengan tekun dan sungguh-sungguh. Tanda-tanda

seorang ilmuwan yang muslim (cendekiawan muslim/intelektual

Islam) haruslah memiliki karakteristik sebagai berikut:

- Bersungguh-sungguh belajar

- Berpihak pada kebenaran

- Kritis dalam belajar

- Menyampaikan ilmu

- Sangat takut pd Allah SWT

- Bangun diwaktu malam

16

Page 17: Karakteristik Ilmuwan Muslim

- tsiqah

DAFTAR PUSTAKA

Nata, Abuddin. 1996. Filsafat Pendidikan Islam 1. Jakarta: Logos

Syadali, Ahmad dan Mudzakir. 1999. Filsafat Umum. Bandung: Pustaka Setia

Djumransjah, dkk. 2007. Pendidikan Islam ; Menggali “Tradisi”, Meneguhkan Eksistensi, Malang : UIN-Malang Press

Langgulung, Hasan. 1980. Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam Bandung: al Ma’arif

Daradjat, Zakiah. 1992. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara

http://id.m.wikipedia.org/wiki/ilmuwan

http://yordangunawan.staff.umy.ac.id/ Tanda-Tanda Ilmuwan Muslim (Ulil Albab).htm

http://www.kompasiana.com/azharmusa ‘Âdil + Dhâbith = Tsiqah%3b Karakter Ilmuwan Muslim.htm

http://emolist988.blogspot.com/2010/03/tokoh-tokoh-muslim-dan-perananya.html

17