dzurriyahmufidah12.files.wordpress.com · web viewpenyusunan rks/m merupakan suatu hal yang sangat...

38
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Salah satu tujuan utama pemerintah Indonesia di bidang pendidikan adalah menuntaskan Pendidikan Dasar 9 Tahun. Mulai dari Undang-Undang Dasar, Undang-Undang Perlindungan Anak, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dan peraturan- perundangan yang ada saat ini telah menjadi bukti keseriusan pemerintah untuk menyediakan pendidikan dasar bagi semua anak berumur 7 sampai dengan 15 tahun. Untuk mencapai tujuan tersebut, Kementerian Pendidikan Nasional telah memilih Manajemen Berbasis Sekolah/Madrasah (MBS/M) sebagai salah satu strategi. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) Tahun 2010-2014, Kementerian Pendidikan Nasional telah menetapkan visi: “Terselenggaranya Layanan Prima Pendidikan Nasional untuk Membentuk Insan Indonesia Cerdas Komprehensif.” Layanan prima pendidikan nasional adalah layanan pendidikan yang: 1. tersedia secara merata di seluruh pelosok nusantara; 2. terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat; 3. berkualitas/bermutu dan relevan dengan kebutuhan kehidupan bermasyarakat, dunia usaha, dan dunia industri; 4. setara bagi warga negara Indonesia dalam memperoleh pendidikan berkualitas dengan memperhatikan keberagaman latar belakang sosial-budaya, ekonomi, geografi, gender, dan sebagainya; dan 5. menjamin kepastian bagi warga negara Indonesia mengenyam pendidikan dan menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat, dunia usaha dan dunia industri. Sejak diluncurkan pada tahun 2005, Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) telah memperkecil hambatan terbesar penyelenggaraan pendidikan dasar, yaitu besarnya biaya yang harus ditanggung oleh orang tua peserta didik. Program BOS ini,

Upload: others

Post on 11-Feb-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu tujuan utama pemerintah Indonesia di bidang pendidikan adalah menuntaskan Pendidikan Dasar 9 Tahun. Mulai dari Undang-Undang Dasar, Undang-Undang Perlindungan Anak, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dan peraturan-perundangan yang ada saat ini telah menjadi bukti keseriusan pemerintah untuk menyediakan pendidikan dasar bagi semua anak berumur 7 sampai dengan 15 tahun. Untuk mencapai tujuan tersebut, Kementerian Pendidikan Nasional telah memilih Manajemen Berbasis Sekolah/Madrasah (MBS/M) sebagai salah satu strategi.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) Tahun 2010-2014, Kementerian Pendidikan Nasional telah menetapkan visi: “Terselenggaranya Layanan Prima Pendidikan Nasional untuk Membentuk Insan Indonesia Cerdas Komprehensif.” Layanan prima pendidikan nasional adalah layanan pendidikan yang:

1. tersedia secara merata di seluruh pelosok nusantara;

2. terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat;

3. berkualitas/bermutu dan relevan dengan kebutuhan kehidupan bermasyarakat, dunia usaha, dan dunia industri;

4. setara bagi warga negara Indonesia dalam memperoleh pendidikan berkualitas dengan memperhatikan keberagaman latar belakang sosial-budaya, ekonomi, geografi, gender, dan sebagainya; dan

5. menjamin kepastian bagi warga negara Indonesia mengenyam pendidikan dan menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat, dunia usaha dan dunia industri.

Sejak diluncurkan pada tahun 2005, Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) telah memperkecil hambatan terbesar penyelenggaraan pendidikan dasar, yaitu besarnya biaya yang harus ditanggung oleh orang tua peserta didik. Program BOS ini, memberikan subsidi kebutuhan belanja sekolah/madrasah kepada semua SD/MI serta SMP/MTs (negeri dan swasta), sehingga biaya pendidikan secara keseluruhan berkurang.

Bagi orang tua peserta didik, program BOS ini akan membantu dalam:

1. mengirim anak-anak ke sekolah/madrasah (peningkatan akses),

2. membuat anak-anak tetap bersekolah, atau pengurangan jumlah anak putus sekolah/madrasah (dropout), dan

3. mengirim anak-anak ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi (peningkatan transisi dari SD/MI ke SMP/MTs).

Sedangkan bagi sekolah/madrasah, program ini akan dapat:

1. meningkatkan mutu pendidikan, dan

2. mengembangkan otonomi sekolah/madrasah.

Mulai tahun 2010, Program BOS bukan lagi hanya berorientasi pada pengurangan biaya pendidikan, tetapi juga berupaya meningkatkan kinerja sekolah/madrasah. Jika sebelum tahun 2010 penggunaan dana BOS hanya didasarkan kepada peruntukannya, sejak 2010 penggunaan dana BOS dikaitkan dengan jenis program yang didanainya. Dengan menghubungkan penggunaan dana BOS dengan program sekolah/madrasah, maka bisa diketahui sejauhmana dana BOS digunakan untuk membiayai program-program yang memang dibutuhkan oleh sekolah/madrasah untuk meningkatkan kinerjanya.

B. TUJUAN

Rencana Kerja Sekolah ( RKS ) disusun di masing-masing sekolah dengan tujuan sebagai berikut:

1. Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah/ madrasah dapat dicapai;

2. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah/ madrasah;

3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik intra pelaku di sekolah/madrasah, antar sekolah/madrasah, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Provinsi, dan antar waktu;

4. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pengawasan;

5. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah/ madrasah dan masyarakat;

6. Menjamin penggunaan sumber daya sekolah/ madrasah yang ekonomis, efisien, efektif, berkeadilan, berkelanjutan serta memperhatikan kesetaraan gender.

C. SASARAN

Sasaran dalam penyusunan Rencana Kerja Sekolah (RKS) ini adalah Tim Pengembang Sekolah (TPS) yang sudah dibentuk oleh sekolah/madrasah untuk dapat merencanakan program dan kegiatan strategis yang akan dilakukan empat tahun ke depan. Dalam menyusun perencanaan terebut, TPS harus melihat hasil EDS sebagai dasar untuk mengetahui kondisi sekolah saat ini dan untuk merencanakan program kegiatan yang akan datang, dengan harapan dapat meningkatkan mutu sekolah.

Dengan menyusun perencanaan sekolah melalui RKS yang didasarkan pada hasil EDS, Tim Pengembang Sekolah diharapkan mampu untuk membuat perencanan secara matang dengan mempertimbangkan berbagai masukan dari sekolah, stakeholder/ pemangku kepentingan, dan berbagai pihak yang bisa membantu dalam menyusun perencanaan di sekolah secara valid, realistis, transparan, serta dapat dipertanggungjawabkan.

D. MANFAAT

Penyusunan RKS/M merupakan suatu hal yang sangat penting, karena RKS/M dapat digunakan sebagai:

1. Pedoman kerja (kerangka acuan) dalam mengembangkan sekolah/madrasah;

2. Dasar untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pengembangan sekolah/ madrasah;

3. Bahan acuan untuk mengidentifikasi dan mengajukan sumberdaya pendidikan yang diperlukan dalam pengembangan sekolah/madrasah.

Adapun prinsip-prinsip Rencana Kerja Sekolah/Madrasah (RKS/M) yang baik, adalah:

1. terpadu, mencakup perencanaan keseluruhan program yang akan dilaksanakan oleh sekolah/madrasah,

2. multi-tahun, mencakup periode empat tahun,

3. multi-sumber, mengindikasikan jumlah dan sumber dana masing-masing program. Misalnya dari BOS, DAK, APBD Provinsi/Kabupaten/Kota, sumbangan dari masyarakat atau sumber dana lainnya,

4. berbasis kinerja, adalah semua program/kegiatan memiliki indikator-indikator yang harus dicapai dengan jelas,

5. disusun secara partisipatif oleh kepala sekolah/madrasah, komite sekolah/madrasah dan dewan pendidik dengan melibatkan pemangku kepentingan lainnya,

6. mengintegrasikan pendidikan karakter bangsa ke dalam program dan kegiatan sekolah/madrasah,

7. sensitif terhadap isu jender, adalah adanya kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam penyusunan program,

8. responsif terhadap keadaan bencana, menunjukan daya tanggap sekolah/ madrasah terhadap kemungkinan terjadinya bencana, dan

9. pelaksanaannya dimonitor dan dievaluasi oleh komite sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya.

E. LANDASAN HUKUM

RKS/M dirumuskan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku, yaitu :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,

4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan,

5. Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,

6. Permendiknas Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal,

7. Permendiknas No. 37 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun Anggaran 2011

8. Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional 2010 - 2014.

F. ALUR DAN PROSES PENYUSUNAN RKS

Proses penyusunan RKS/M dilakukan melalui tiga alur proses kegiatan, yakni: (1) persiapan, (2) penyusunan RKS/M, dan (3) pengesahan, dan sosialisasi RKS/M.

Alur proses penyusunan RKS/M tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

BAB II

MENENTUKAN KONDISI SEKOLAH/MADRASAH SAAT INI

Dalam menentukan kondisi sekolah saat ini, ada dari 3 (tiga) langkah yang harus dilakukan, yakni:

1. Melakukan Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah,

2. Membandingkan Hasil Evaluasi Diri (Kondisi Nyata) Sekolah/Madrasah dengan Acuan Standar Sekolah/Madrasah,

3. Merumuskan Tantangan (Utama/Prioritas) Sekolah/Madrasah.

A. MELAKUKAN EVALUASI DIRI SEKOLAH/MADRASAH

Untuk menetapkan kondisi sekolah/madrasah saat ini, sekolah/madrasah perlu melakukan kegiatan yang disebut evaluasi diri sekolah/madrasah. Melakukan evaluasi diri bisa menggunakan berbagai alat evaluasi diri, misalnya dengan menggunakan instrumen evaluasi diri (EDS/M) yang dijelaskan dalam Bagian I buku ini. Alat evaluasi diri hendaknya dirancang dengan mengacu kepada standar pelayanan minimal (SPM) dan atau standar nasional pendidikan (SNP), sehingga memiliki tolok ukur yang jelas dan bisa dijadikan dasar untuk mengembangkan sekolah/madrasah empat tahun mendatang dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.

Tujuan melakukan evaluasi diri adalah untuk melihat gambaran yang jelas tentang situasi sekolah/madrasah saat ini. Karena itu, evaluasi diri sekolah/madrasah harus diisi dengan seksama dan seobjektif mungkin. Informasi yang dihasilkan dari evaluasi diri sekolah/madrasah juga berguna untuk membantu para pemangku kepentingan sekolah/madrasah dalam menyusun RKS/M dan RKT yang didasarkan pada kondisi nyata sekolah/madrasah.

Dengan melakukan evaluasi diri akan menunjukkan kinerja sekolah/madrasah misalnya, bagian yang mengalami perbaikan atau peningkatan, bagian yang tetap, dan bagian yang mengalami penurunan.

Hasil evaluasi diri sekolah/madrasah yang mencakup 8 standar itu dikelompokkan sesuai dengan nama program sekolah/madrasah yang terdapat pada Permendiknas Nomor 37 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun Anggaran 2011. Hal ini penting dilakukan karena dana BOS merupakan sumber utama bagi sekolah/madrasah untuk memenuhi biaya penyelenggaraan sekolah/madrasah, dan kebijakan pemerintah mengharuskan BOS menjadi sarana penting untuk meningkatkan akses dan mutu pendidikan dasar yang bermutu.

B. MEMBANDINGKAN HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH/MADRASAH DENGAN ACUAN STANDAR SEKOLAH/MADRASAH

Pengelolaan sekolah/madrasah pada dasarnya bertujuan untuk mencapai SNP. Untuk mencapai SNP, maka sekolah/madrasah harus mencapai SPM terlebih dahulu. Oleh karena itu, dalam penyusunan RKS/M, data dan informasi yang dikumpulkan melalui instrumen EDS/M perlu disimpulkan. Penyimpulan dilakukan dengan dua cara:

1. Membandingkan kondisi nyata/terkini sekolah/madrasah dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan/atau Standar Nasional Pendidikan (SNP). Pembandingan kondisi nyata sekolah/madrasah dengan SPM dan/atau SNP dimaksudkan untuk memudahkan sekolah/madrasah mengetahui apakah sekolah/madrasah masih belum memenuhi standar pelayanan minimal (SPM), sudah memenuhi SPM, sudah memenuhi SNP, atau bahkan sudah mencapai Standar Bertaraf Internasional (SBI).

2. Dengan melihat data hasil EDS/M yang masih perlu mendapat perhatian untuk diperbaiki, ditingkatkan atau dipertahankan. Dalam hal ini, kesimpulan dinyatakan dalam kalimat pernyataan yang spesifik (mencantumkan data), fokus (menunjukkan indikator), dengan tidak mencantumkan alasan/harapan.

Dengan demikian pemangku kepentingan sekolah/madrasah mendapatkan gambaran bagaimana kondisi nyata sekolah/madrasah saat ini bila dibandingkan dengan SPM dan/ atau SNP, dan hal-hal yang masih perlu dikembangkan sehingga sekolah/madrasah dapat memberikan layanan yang semakin baik kepada peserta didik.

C. MERUMUSKAN TANTANGAN (UTAMA/PRIORITAS) SEKOLAH/MADRASAH

Tantangan sekolah/madrasah merupakan kesenjangan kondisi nyata sekolah/madrasah sebagai hasil EDS/M dengan kondisi yang diharapkan. Sehubungan dengan penyusunan RKS/M maka kondisi yang diharapkan bisa menggunakan acuan standar pelayanan minimal (SPM) dan/atau standar nasional pendidikan (SNP).

Secara teknis, tantangan utama sekolah/madrasah diklarifikasi dengan melakukan pembandingan nilai/skor sekolah/madrasah hasil EDS/M dengan SPM dan/atau SNP. Hasil pembandingan tersebut akan menunjukkan dibagian mana sekolah/madrasah masih berada di bawah SPM, dibagian mana sekolah/madrasah sudah berada di atas SPM; dibagian mana sekolah/madrasah sudah mencapai SNP dan dibagian mana sekolah/madrasah sudah berada di atas SNP. Kesimpulan-kesimpulan ini digunakan oleh sekolah/madrasah untuk menentukan prioritas apa saja yang mendesak untuk segera ditangani. Sekolah/madrasah dianjurkan untuk menangani bagian-bagian yang belum mencapai SPM, baru kemudian sekolah/madrasah menangani bagian-bagian yang belum mencapai SNP supaya bisa mencapai SNP. Setelah SPM dan SNP tercapai, sekolah/madrasah bisa memikirkan capaian yang lebih tinggi, yaitu tingkatan di atas SNP.

Berkaitan dengan perumusan tantangan, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana tantangan tersebut dapat diwujudkan berdasarkan indikator SPM dan/atau SNP yang perlu dicapai. Tantangan sekolah/madrasah sebaiknya dirumuskan secara spesifik, artinya rumusan tantangan harus menunjukkan:

1. Apabila berkaitan dengan nilai mata pelajaran, maka perlu dirumuskan besaran tantangan, dan di kelas mana saja;

2. Apabila berkaitan dengan guru, maka perlu dirumuskan guru di kelas mana saja; apakah semua guru mata pelajaran atau satu mata pelajaran saja, dan seterusnya;

3. Apabila berkaitan dengan buku/bahan ajar, maka perlu dirumuskan mata pelajaran mana saja atau semua mata pelajaran, buku teks, buku referensi, buku pegangan peserta didik atau guru, untuk kelas mana saja dan seterusnya

BAB III

MENENTUKAN KONDISI SEKOLAH/MADRASAH YANG DIHARAPKAN

Dalam menentukan kondisi sekolah yang diharapkan, ada 4 (empat) langkah yang harus dilakukan oleh sekolah/madrasah, yakni:

1. Merumuskan visi sekolah/madrasah

2. Merumuskan misi sekolah/madrasah

3. Merumuskan tujuan sekolah/madrasah

4. Merumuskan sasaran dan indikator kinerja.

A. MERUMUSKAN VISI SEKOLAH

Visi adalah imajinasi moral yang menggambarkan keadaan sekolah/madrasah yang diinginkan di masa datang. Visi sekolah/madrasah dikembangkan sesuai dengan keinginan atau cita-cita sekolah/madrasah dengan tetap berkepribadian Indonesia. Artinya visi suatu sekolah/madrasah harus mengacu kepada kondisi lingkungan sekolah/madrasah dan daerah, namun juga harus bermuatan nasionalisme. Hal ini untuk menghindari terjadinya kekeliruan bahwa sekolah/madrasah ’bebas’ menentukan visinya dan tidak terkait dengan kebijakan pihak lain. Di samping itu, visi sekolah/madrasah juga harus mempertimbangkan kondisi nyata sekolah/madrasah serta potensi yang dimiliki sekolah/madrasah dan harapan masyarakat sekolah/madrasah. Artinya jenis dan mutu layanan pendidikan seperti apa yang diharapkan oleh orang tua dan masyarakat sekolah/madrasah untuk mewujudkan harapan tersebut.

Adapun visi sekolah kami adalah :

Menjadi sekolah dasar bermutu yang menghasilkan siswa yang solih, cerdas, kreatif dan mandiri yang berbasis pada pengembangan skill (ketrampilan), knowledge (intelektual) dan spiritual (agama).

B. MERUMUSKAN MISI SEKOLAH

Misi adalah tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi. Jadi misi merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi sekolah/madrasah. Dengan kata lain, misi adalah bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan sekolah/madrasah yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya. Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan ’tindakan’ dan bukan kalimat yang menunjukkan ’keadaan’ sebagaimana pada rumusan visi.

Misi di sekolah kami sebagai berikut :

1. Mengembangkan kurikulum plus, yakni mengelaborasikan ilmu umum dan ilmu agama

2. Membina dan mempersiapkan anak sholih, cerdas, kreatif dan mandiri.

3. Membina peserta didik mampu bersaing secara global dalam bidang akademik

4. Mengembangkan pendidikan agama dan membina dalam pelaksanaan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehai-hari.

5. Mengembangkan metode pembelajaran yang praktis, fun, role play, visioner dengan control layanan yang ketat.

6. Menyediakan sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

7. Mengembangkan system “Full Day School”

C. MENENTUKAN TUJUAN SEKOLAH/MADRASAH

Langkah berikutnya setelah visi dan misi dirumuskan adalah merumuskan tujuan sekolah/madrasah selama empat tahun ke depan menuju standar pelayanan minimal (SPM) dan atau standar nasional pendidikan (SNP). Dengan demikian, tujuan sekolah/ madrasah pada dasarnya adalah langkah untuk mewujudkan visi sekolah/madrasah yang telah dicanangkan.

Berdasarkan visi dan misi yang sudah dirumuskan, maka yang menjadi tujuan sekolah kami adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya pendidikan yang bermuatan pada ilmu umum dan ilmu agama yang dapat disatukan dalam wawasannya.

2. Terciptanya proses pembelajaran dalam lingkungan sekolah yang mampu mengantarkan anak didik untuk menjadi anak yang sholih, cerdas, kreatif dan mandiri.

3. Menciptakan generasi yang handal dalam bidang akademik.

4. Menciptakan peserta didik yang mampu membaca Al Qur’an dengan baik dan tepat

5. Terlaksananya proses pembelajaran dlam berbagai metode sehingga mampu menyerap dan menikmati pendidikan dengan baik dan disiplin.

6. Terpenuhinya sarana dan prasarana pendidikan sehingga pelaksanaan pendidikan dapat dilakukan secara optimal baik oleh siswa, pendidik maupun tenaga kependidikan lainnya yang memungkinkan untuk berkembangnya potensi pesereta didik.

7. Terbiasanya peserta didik dalam lingkungan positif di dalam sekolah untuk mencerminkan pribadi-pribadi yang sholeh, cerdas, kreatif dan mandiri yang terukur dengan jelas dan mampu melaksanakannya dalam lingkungan masyarakatnya masing-masing dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator kinerja adalah ukuran yang digunakan untuk menilai berhasil atau tidaknya suatu kegiatan yang telah dilakukan untuk mencapai sasaran. Apabila indikator kinerja telah dapat dicapai, maka kegiatan sasaran tersebut dapat dikatakan berhasil; sebaliknya apabila indikator kinerja belum dapat dicapai, maka kegiatan sasaran dapat dikatakan belum dapat dicapai berhasil. Indikator harus ditentukan agar kegiatan yang ditetapkan dapat diukur keberhasilannya dalam mencapai sasaran. Indikator kinerja dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif, yang penting dapat diukur dan dirumuskan secara spesifik, operasional, dan dalam bentuk kalimat pernyataan.

BAB IV

MENYUSUN PROGRAM DAN KEGIATAN

Dalam menyusun program dan kegiatan, ada dua langkah yang harus dilakukan, yakni:

1. Merumuskan Program dan Menetapkan Penanggungjawab Program

2. Menentukan Kegiatan, indikator kegiatan, dan Jadwal Kegiatan

A. MERUMUSKAN PROGRAM DAN MENETAPKAN PENANGGUNG JAWAB PROGRAM

Program adalah upaya untuk mencapai sasaran. Untuk mencapai satu sasaran, bisa dengan melalui satu atau beberapa program. Oleh sebab itu, program yang dicanangkan oleh sekolah/madrasah tergantung pada sasaran yang telah ditetapkan oleh sekolah/ madrasah itu sendiri. Sesuai dengan Permendiknas No. 37 Tahun 2010 yaitu tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS Tahun Anggaran 2011, program sekolah terdiri dari:

1. Pengembangan kompetensi lulusan

2. Pengembangan kurikulum/KTSP

3. Pengembangan pembelajaran

4. Pengembangan sistem penilaian

5. Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan

6. Pengembangan sarana dan prasarana sekolah/madrasah

7. Pengembangan manajemen sekolah/madrasah

8. Pembinaan kesiswaan/ekstrakurikuler

9. Budaya dan lingkungan sekolah/madrasah

10. Penanaman karakter (budi pekerti).

Program bisa dilaksanakan oleh pihak sekolah/madrasah maupun melibatkan pihak lain, misalnya komite sekolah/madrasah atau warga masyarakat yang lebih luas. Agar pelaksanaan program lebih terkoordinasikan dengan baik, maka perlu ditentukan penanggung jawab program. Penanggung jawab program bisa berupa suatu unit kerja, misalnya komite sekolah/madrasah, atau bisa juga perorangan, misalnya guru kelas 3 atau kepala sekolah/madrasah.

B. MERUMUSKAN KEGIATAN DAN JADWAL KEGIATAN

Kegiatan adalah tindakan-tindakan yang akan dilakukan di dalam program. Kegiatan dirumuskan sebagai tindakan dalam memenuhi atau menjawab tantangan yang telah ditetapkan, sebagai hasil dari evaluasi diri sekolah/madrasah. Kegiatan yang baik adalah yang mengarah pada pencapaian tantangan yang telah dirumuskan, dan dapat diperkirakan biaya atau anggarannya.

Jadwal adalah alokasi waktu suatu program dan kegiatan tertentu yang akan dilaksanakan. Tujuan penyusunan jadwal kegiatan ini adalah untuk mempermudah pelaksana dalam menentukan urutan kegiatan dan mengatur penggunaan sumberdaya dan dana yang dimiliki sekolah/madrasah sehingga alur kegiatan dan keuangan sekolah/ madrasah dapat dikontrol lebih efektif.

BAB V

PERUMUSAN RENCANA ANGGARAN SEKOLAH/MADRASAH

Setelah program, penanggungjawab program, kegiatan dan jadwal kegiatan dirumuskan, tahap selanjutnya adalah menyusun Rencana Anggaran Jangka Menengah Sekolah/ Madrasah untuk melaksanakan program dan kegiatan tersebut.

Pada tahap ini ada 3 (tiga) langkah yang harus dilakukan:

1. Membuat rencana biaya sekolah/madrasah

2. Membuat rencana pendanaan sekolah/madrasah

3. Menyelaraskan rencana biaya dengan sumber pendanaan sekolah/madrasah.

A. MEMBUAT RENCANA BIAYA SEKOLAH/MADRASAH

Setelah program dan rincian kegiatan dirumuskan, maka sekolah/madrasah harus membuat rencana biaya program dan kegiatan tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui berapa biaya yang diperlukan untuk melaksanakan program/kegiatan tersebut, dan apakah sekolah/madrasah cukup memiliki dana, dan dari mana dana tersebut diperoleh?

Berikut ini adalah cara menyusun rencana biaya:

1. Mendapatkan dan menghitung biaya satuan3 dari semua kegiatan yang telah ditetapkan;

2. Menghitung rencana biaya.

B. MEMBUAT RENCANA PENDANAAN SEKOLAH/MADRASAH

Rencana pendanaan adalah rencana sumber pendapatan sekolah/madrasah yang sesuai dengan kebutuhan dan urutan tingkat kepastian perolehan dana. Berikut adalah contoh tingkat kepastian perolehan dana sekolah/madrasah:

1. Bantuan Operasional Sekolah/Madrasah (BOS), yang sudah dianggarkan dan ditetapkan.

2. Dana Alokasi Khusus (DAK), bagi sekolah/madrasah yang terpilih.

3. APBD Provinsi/Kabupaten/Kota, yang berbeda-beda untuk setiap daerah.

4. Sumbangan masyarakat, belum dapat dipastikan.

5. Donatur (perusahaan/industri, alumni, dsb.), belum dapat dipastikan.

C. MENYESUAIKAN RENCANA BIAYA DENGAN SUMBER PENDANAAN

Sebelum menyesuaikan rencana biaya dan sumber pendanaan, maka Tim Pengembang Sekolah/madrasah mempelajari terlebih dahulu aturan penggunaan sumber pendanaan; karena biasanya masing-masing pemberi dana mempunyai aturan mainnya sendiri. Aturan penggunaan tertulis yang sudah tersedia adalah program BOS. Aturan tertuju pada pengeluaran-pengeluaran yang tidak boleh dan boleh dibiayai dengan dana BOS. Aturan dari sumberdana lain diatur dan dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturan pemberi dana.

BAB VI

KESIMPULAN

Rencana Kerja Sekolah pada SD Muhammadiyah Program Khusus Banyudono ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan pengelolaan sekolah sehingga benar-benar menjadi sekolah ssuai dengan harapan masyarakat. Hal ini disusun untuk mendukung program pemerintah dalam bidang pendidikan nasional.

Rencana Kerja Sekolah yang telah disusun dengan berbagai macam sumber ini menjadi acuan pihak sekolah dalam menjalankan program-program pendidikan terutama pada SD Muhammadiyah Program Khusus Banyudono.

Akhirnya RKS ini semoga menjadi pedoman bagi sekolah dan seluruh yang terlibat dalam pengelolaan SD Muhammadiyah Program Khusus Banyudono. Amien.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RENCANA KERJA TAHUNAN ( R K T )

&

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (R K A S)

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SD NEGERI 1 TRAYU

UPT PENDIDIKAN DASAR DAN LUAR SEKOLAH

KECAMATAN BANYUDONO

KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN 2017

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Halaman Pengesahan

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Tujuan dan Manfaat

B. Landasan hukum

C. Alur/Proses Penyusunan RKT

BAB II PROGRAM, SASARAN DAN KEGIATAN STRATEGIS

BAB III PROGRAM, SASARAN DAN KEGIATAN RUTIN

BAB IV JADWAL KEGIATAN DAN PENANGGUNGJAWAB

BAB V RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH

BAB VI KESIMPULAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

· TABEL E1

· TABEL E2

· TABEL E3

· TABEL E4

· TABEL E5

· TABEL E6

BAB I

PENDAHULUAN

A. TUJUAN DAN MANFAAT

Rencana Kerja Tahunan (RKT) merupakan dokumen tentang gambaran program dan kegiatan tahunan sekolah/madrasah untuk mencapai tujuan dan sasaran tahunan yang telah ditetapkan.

Proses untuk menentukan program dan kegiatan tahunan sekolah/madrasah yang tepat sesuai dengan urutan prioritas, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia yang dituangkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).

Adapun tujuan penyusunan RKT-RKAS sebagai berikut :

1. Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah/ madrasah yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil.

2. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah/ madrasah.

3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku sekolah/madrasah, antar sekolah/madrasah, Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota, Dinas Pendidikan Provinsi, dan antar waktu.

4. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pengawasan.

5. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah/ madrasah dan masyarakat.

6. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.

Manfaat penyusunan RKT-RKAS adalah sebagai berikut :

1. Pedoman kerja (kerangka acuan) dalam mengembangkan sekolah/madrasah;

2. Dasar untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pengembangan sekolah/ madrasah;

3. Bahan acuan untuk mengidentifikasi dan mengajukan sumberdaya pendidikan yang diperlukan dalam pengembangan sekolah/madrasah.

B. LANDASAN HUKUM

RKT-RKAS dirumuskan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku, yaitu :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,

4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan,

5. Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,

6. Permendiknas Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal,

7. Permendiknas No. 37 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun Anggaran 2011

8. Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional 2010 - 2014.

B. ALUR/PROSES PENYUSUNAN RKT-RKAS

Alur/proses penyusunan RKT-RKAS dapat digambarkan sebagai berikut :

BAB II

PROGRAM, SASARAN, DAN KEGIATAN STRATEGIS

Langkah-langkah dalam menyusun program/kegiatan strategis:

a. Menetapkan sasaran yang akan dicapai dalam satu tahun berdasarkan sasaran yang telah ditetapkan dalam RKS/M (RKJM). Misalnya, sasaran dalam RKS/M (RKJM) “Pada 2014 prestasi UASBN berpredikat memuaskan (7,00)”. Sasaran dalam program/kegiatan tahunan bisa “Pada 2017 rata-rata nilai UASBN/UN 8,3“

b. Menetapkan program, indikator keberhasilan program, kegiatan dan penanggung-jawab program/kegiatan harus merujuk pada program yang ada dalam RKJM. Untuk menetapkan indikator keberhasilan program harus disesuaikan dengan sasaran yang akan dicapai dalam satu tahun.

Untuk mengisi tabel program dan kegiatan strategis dengan cara mengambil dari tabel C di dokumen RKS dengan melihat program, sasaran, dan kegiatan yang dijadwalkan untuk tahun pertama RKS 2017/2018.

Adapun tabel kerja yang digunakan untuk menyusun program dan kegiatan strategis adalah menggunakan format tabel E1seperti di bawah ini :

No.

Program

Sasaran

Kegiatan

Indikator Kegiatan

Penanggung jawab

BAB III

PROGRAM, SASARAN, DAN KEGIATAN RUTIN

Kegiatan rutin adalah kegiatan yang secara regular selalu dilakukan sekolah/madrasah berdasarkan kebutuhan tahunan. Dalam hal ini termasuk kegiatan untuk mempertahankan kelulusan 100 persen atau prestasi tertentu yang telah diperoleh sekolah/madrasah selama beberapa tahun terakhir (setidaknya tiga tahun terakhir), gaji pegawai, belanja bahan habis pakai, kegiatan untuk memenuhi kebutuhan daya dan jasa, belanja kegiatan belajar mengajar, membiayai rapat, kegiatan kesiswaan, dan sebagainya.

Untuk menyusun program, sasaran, dan kegiatan rutin ini dengan menggunakan format tabel E2 seperti dalam contoh tabel berikut ini :

No.

Program

Sasaran

Kegiatan

Indikator Kegiatan

Penanggung jawab

BAB IV

MENETAPKAN JADWAL RENCANA KERJA TAHUNAN SEKOLAH

Sekolah/madrasah perlu menyusun jadwal RKT untuk mengetahui beban kegiatan sekolah/madrasah, sumberdaya yang ada, serta kegiatan monitoring pelaksanaan program/kegiatan dalam jangka waktu satu tahun. Dalam RKT, jadwal disusun berdasarkan kalender akademik yang berlaku, yakni dimulai bulan ke-7 (Juli).

Untuk menyusun jadwal RKT dengan cara menggabungkan program dan kegiatan strategis di tabel E1 ditambah program dan kegiatan rutin/operasional di tabel E2, kemudian dijadwalkan pada tahun 2017/2018.

Tabel kerja yang digunakan untuk menetapkan jadwal RKT adalah format tabel E3 seperti di bawah ini :

No.

Program

Sasaran

Kegiatan

Bulan

7

8

9

10

11

12

1

2

3

4

5

6

BAB V

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)

Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKAS/M) adalah rencana biaya dan pendanaan program/kegiatan secara rinci untuk satu tahun anggaran baik bersifat strategis maupun rutin/reguler. Format RKAS/M adalah format yang dipergunakan dalam Panduan BOS 2011, yaitu format BOS K-1 dan BOS K-1A. Format BOS K-1 ini adalah format multi-sumber, tidak hanya mencakup BOS Pusat tetapi juga sumber dana lain seperti BOS Provinsi, BOS Kabupaten/Kota, DAK, dan lain-lain.

Program dan kegiatan juga ada yang bersifat strategis (yang di dalam Permendiknas No.37/2010 disebut Program Sekolah) dan ada yang bersifat rutin/regular (yang dalam Permendiknas No.37/2010 disebut Non-program Sekolah). RKAS/M merupakan dokumen anggaran sekolah/madrasah resmi yang disetujui oleh kepala sekolah/ madrasah serta disahkan oleh Dinas Pendidikan untuk sekolah negeri dan penyelenggara pendidikan (yayasan) untuk sekolah/madrasah swasta.

RKAS/M dibuat untuk satu tahun pelajaran yang terdiri atas pendapatan dan belanja (pengeluaran). RKAS/M mencakup semua biaya pendanaan dan anggaran tahunan, khususnya untuk satu tahun anggaran yang akan datang. Pendanaan yang dicantumkan di RKAS/M hanya mencakup pengeluaran dalam bentuk uang yang akan diterima dan dikelola oleh sekolah/madrasah.

Penyusunan RKAS/M terdiri dari 3 (tiga) langkah:

1. Menghitung Biaya Rutin/Reguler;

2. Menghitung Rencana Biaya dan Sumber Pendanaan Program dan Kegiatan Rutin/ Reguler;

3. Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (BOS K-1A dan BOS K-1).

BAB VI

KESIMPULAN

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)

TAHUN 2017

Nama Sekolah : SD Negeri 1 Trayu

 

 

 

 

 

 

 

 

Desa/Kecamatan : Banyudono

 

 

 

 

 

 

 

 

Kabupaten/Kota : Boyolali

 

 

 

 

 

 

 

 

Provinsi : Jawa Tengah

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber dana : BOS

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

No.

Kode Rek

Jenis Belanja Langsung

Jml

Satuan

Harga

Jumlah

Triwulan

Vol

I

II

III

IV

I

1

PROGRAM SEKOLAH

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.1

Pengembangan Kompetensi Lulusan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

a.Konsumsi les tambahan pelajaran (pelayanan khusus)

80

pertemuan

5,000

400,000

400,000

400,000

400,000

 

 

 

b. Ujian Sekolah

16

siswa

100,000

1,600,000

 

1,600,000

 

 

 

 

2,800,000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.2

Pengembangan kurikulum

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

a.Konsumsi menyusun kurikulum

2

keg

50,000

100,000

2,500,000

 

3,500,000

 

 

 

b.Pengadaan Kurikulum Dokumen I

10

set

25,000

250,000

 

250,000

 

 

 

 

c.Pengadaan Kurikulum Dokumen II (Perangkat pembelajaran)

2

set

1,250,000

2,500,000

1,250,000

 

1,250,000

 

 

 

8,750,000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.3

Pengembangan Proses Pembelajaran

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Konsumsi review Silabus

1

keg

50,000

50,000

 

50,000

 

 

 

 

Konsumsi review Prota dan Promes

2

keg

50,000

100,000

 

50,000

50,000

 

 

 

Pengadaan bahan praktik

4

trwln

200,000

800,000

 

400,000

200,000

200,000

 

 

Pengadaan buku

1

tahun

1,000,000

1,000,000

 

500,000

250,000

250,000

 

 

Kegiatan tambahan pelajaran kelas

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Konsumsi pembinaan lomba -lomba

7

keg

120,000

840,000

150,000

270,000

120,000

300,000

 

 

Transport mengantar siswa mengikuti kegiatan luar sekolah

7

keg

50,000

350,000

200,000

100,000

 

50,000

 

 

Kegiatan UKS

12

bln

50,000

600,000

150,000

150,000

150,000

150,000

 

 

Kegiatan Popda

1

keg

682,500

682,500

682,500

 

 

 

 

 

Pengadaan buku UKS

1

set

750,000

750,000

750,000

 

 

 

 

 

Kegiatan LCC

1

keg

273,000

273,000

273,000

 

 

 

 

 

Kegiatan Olympiade MIPA

1

keg

227,500

227,500

227,500

 

 

 

 

 

Kegiatan Lomba Siswa Berprestasi

1

keg

318,500

318,500

 

318,500

 

 

 

 

Kegiatan Lomba Dokter Kecil

1

keg

182,000

182,000

 

 

182,000

 

 

 

Kegiatan Pesta Siaga

1

keg

364,000

364,000

 

 

 

364,000

 

 

Kegiatan Lomba FLS2N

1

keg

227,500

227,500

 

227,500

 

 

 

 

Kegiatan Lomba Gugus

1

keg

182,000

182,000

182,000

 

 

 

 

 

Kegiatan Lomba Perpus

1

keg

182,000

182,000

182,000

 

 

 

 

 

Kegiatan Lomba Pidato

1

keg

182,000

182,000

 

182,000

 

 

 

 

Kegiatan Lomba Mapsi

1

keg

455,000

455,000

 

 

455,000

 

 

 

Kegiatan Lomba Sekolah Sehat

1

keg

182,000

182,000

182,000

 

 

 

 

 

Kegiatan Jambore Ranting

1

keg

637,000

637,000

 

637,000

 

 

 

 

Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka

12

bln

150,000

1,800,000

450,000

450,000

450,000

450,000

 

 

Kegiatan Ekstrakurikuler Seni Tari

12

bln

150,000

1,800,000

450,000

450,000

450,000

450,000

 

 

Kegiatan Rutin Pramuka

12

bln

45,500

546,000

136,500

136,500

136,500

136,500

 

 

Kegiatan Lomba Kreativitas

1

keg

182,000

182,000

 

182,000

 

 

 

 

12,913,000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.4

Pengembangan Pendidik dan Kependidikan(PTK)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.4.1

Kegiatan KKG, Pelatihan, Seminar Guru

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kegiatan KKG Gugus

12

bln

182,000

2,184,000

546,000

546,000

546,000

546,000

 

 

Pelatihan-pelatihan dan Seminar

1

tahun

200,000

200,000

 

100,000

100,000

 

 

 

Kegiatan KKG PAI

12

bln

15,000

180,000

45,000

45,000

45,000

45,000

 

 

Kegiatan KKG Penjas, KKG Bahasa Inggris

12

bln

20,000

240,000

60,000

60,000

60,000

60,000

 

 

Kegiatan KKKS

12

bln

25,000

300,000

75,000

75,000

75,000

75,000

 

 

Kegiatan Rapat Dinas KS

12

bln

25,000

300,000

75,000

75,000

75,000

75,000

 

 

Konsumsi KKG (SD)

12

bln

50,000

600,000

150,000

150,000

150,000

150,000

 

 

Kegiatan KKG Operator

12

bln

10,000

120,000

30,000

30,000

30,000

30,000

 

 

Kegiatan Rapat Sekolah

12

bln

50,000

600,000

150,000

150,000

150,000

150,000

 

 

Kegiatan Rapat lainnya

1

keg

200,000

200,000

50,000

50,000

50,000

50,000

 

 

4,924,000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.4.2

Belanja Honorarium/Belanja Pegawai Non PNS

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Guru WB Kelas I

12

bln

300,000

3,600,000

900,000

900,000

900,000

900,000

 

 

Guru WB Kelas II

12

bln

300,000

3,600,000

900,000

900,000

900,000

900,000

 

 

Guru WB Kelas III

12

bln

300,000

3,600,000

900,000

900,000

900,000

900,000

 

 

Tenaga Tata Usaha

12

bln

100,000

1,200,000

300,000

300,000

300,000

300,000

 

 

Guru Bahasa Inggris dan Perpustakaan

12

bln

300,000

3,600,000

900,000

900,000

900,000

900,000

 

 

15,600,000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

44,987,000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.5

Pengembangan Sarana dan Prasarana Sekolah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.5.1

Belanja Barang Modal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Membeli Perangkat Pembelajaran

6

set

450,000

2,700,000

900,000

1,800,000

 

 

 

 

Membeli alat peraga IPS dan lainnya

2

set

400,000

800,000

400,000

 

400,000

 

 

 

Membeli alat peraga per kelas

6

kelas

200,000

1,200,000

 

800,000

400,000

 

 

 

Membeli alat peraga

1

tahun

500,000

500,000

 

 

250,000

250,000

 

 

Membeli taplak meja

10

buah

20,000

200,000

 

 

200,000

 

 

 

5,400,000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.5.2

Belanja Bahan Habis Pakai

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.5.2.1

Belanja Alat Tulis Kantor

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kertas HVS

11

rim

40,000

440,000

 

80,000

200,000

160,000

 

 

Kertas buram

3

rim

30,000

90,000

60,000

 

30,000

 

 

 

Kapur Tulis

60

pcs

3,500

210,000

105,000

 

105,000

 

 

 

Buku Induk

1

buah

100,000

100,000

100,000

 

 

 

 

 

Buku Tulis Folio

60

buah

15,000

900,000

100,000

500,000

300,000

 

 

 

Lem Tacol Tanggung

20

buah

3,500

70,000

70,000

 

 

 

 

 

Penghapus

24

buah

4,500

108,000

54,000

 

54,000

 

 

 

Lakban Hitam

6

buah

18,750

112,500

75,000

 

37,500

 

 

 

Mika Folio

150

lembar

300

45,000

45,000

 

 

 

 

 

Snelhecter Kertas

100

lembar

1,000

100,000

 

100,000

 

 

 

 

Tipe Ex

12

buah

7,500

90,000

 

 

90,000

 

 

 

Penggaris Panjang 1 meter

8

buah

7,000

56,000

 

 

56,000

 

 

 

Penggaris 30 cm

10

pcs

2,000

20,000

20,000

 

 

 

 

 

Tinta Printer Hitam

9

pcs

40,000

360,000

90,000

90,000

180,000

 

 

 

Tinta Printer Warna

6

pcs

50,000

300,000

60,000

60,000

60,000

120,000

 

 

CD Kosong

1

pcs

100,000

100,000

 

 

100,000

 

 

 

DVD Kosong

1

pcs

150,000

150,000

 

 

 

150,000

 

 

Kwitansi

5

buah

4,000

20,000

 

 

20,000

 

 

 

Penggaris 60 cm

1

pcs

10,500

10,500

 

 

10,500

 

 

 

Sampul Bigboss

56

lbr

500

28,000

28,000

 

 

 

 

 

Sampul Folio

100

lbr

500

50,000

 

 

50,000

 

 

 

Sampul payung besar

20

lbr

2,500

50,000

 

 

50,000

 

 

 

Mika Folio

28

lembar

500

14,000

 

 

 

14,000

 

 

Kertas Cover

50

lembar

500

25,000

 

 

 

25,000

 

 

Kertas Folio Bergaris

2

rim

40,000

80,000

 

 

40,000

40,000

 

 

Steples Besar

1

buah

25,000

25,000

 

 

 

25,000

 

 

Stepler kecil

8

buah

10,000

80,000

 

40,000

 

40,000

 

 

Isi Steples kecil

30

dus

2,000

60,000

 

30,000

 

30,000

 

 

Isi Steples besar

12

dus

4,000

48,000

 

24,000

 

24,000

 

 

Meterai 6000

20

buah

6,000

120,000

60,000

 

60,000

 

 

 

Meterai 3000

20

buah

3,000

60,000

30,000

 

30,000

 

 

 

Stop Map Kertas

40

buah

2,500

100,000

 

100,000

 

 

 

 

Balpoint Snowman

3

buah

17,000

51,000

51,000

 

 

 

 

 

Stopmap Mika

100

buah

1,000

100,000

 

 

100,000

 

 

 

Spidol Snowman Marker

5

buah

8,500

42,500

 

42,500

 

 

 

 

Sampul Raport

30

buah

5,000

150,000

 

150,000

 

 

 

 

Amplop

1

pack

100,000

100,000

 

 

 

100,000

 

 

4,465,500

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.5.2.2

Belanja Surat Kabar/Majalah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Majalah Derap

12

bln

7,500

90,000

19,500

19,500

19,500

19,500

 

 

90,000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.5.2.3

Perawatan Sekolah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pengecatan gedung sekolah

1

tahun

3,500,000

3,500,000

 

3,500,000

 

 

 

 

Pengurusan sampah sekolah

12

bulan

50,000

600,000

150,000

150,000

150,000

150,000

 

 

Perawatan taman sekolah

1

tahun

500,000

500,000

125,000

125,000

125,000

125,000

 

 

Perbaikan mebelair

1

tahun

250,000

250,000

 

 

 

250,000

 

 

Pengelolaan dan Perawatan Sarana Prasarana Perpustakaan

1

tahun

500,000

500,000

 

 

 

500,000

 

 

Perbaikan peralatan kantor

1

tahun

500,000

500,000

 

 

500,000

 

 

 

5,850,000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.5.2.4

Belanja Alat Listrik (lampu, baterai)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampu Pijar

10

buah

25,000

250,000

125,000

 

 

125,000

 

 

Baterai Kotak

12

buah

7,500

90,000

45,000

 

 

45,000

 

 

Baterai Kecil

12

buah

9,000

108,000

 

54,000

 

54,000

 

 

Baterai Besar

24

buah

5,000

120,000

60,000

 

60,000

 

 

 

568,000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.5.2.5

Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sapu Rayung

30

buah

15,000

350,000

112,500

112,500

112,500

112,500

 

 

Komecong

12

buah

25,000

300,000

 

 

300,000

 

 

 

Pembersih Lantai

12

buah

10,000

120,000

30,000

30,000

30,000

30,000

 

 

Pembersih Kaca

12

buah

10,000

120,000

30,000

30,000

30,000

30,000

 

 

Pengharum Ruangan

20

buah

5,000

100,000

25,000

25,000

25,000

25,000

 

 

Keset

12

buah

10,000

120,000

30,000

30,000

30,000

30,000

 

 

Lap Tangan

12

buah

5,000

60,000

 

30,000

 

30,000

 

 

Sapu Lidi

8

buah

5,000

40,000

 

 

 

40,000

 

 

Tempat Sampah

3

buah

25,000

75,000

 

 

 

75,000

 

 

Sekop Sampah

6

buah

7,500

45,000

 

 

 

45,000

 

 

Alat kebersihan lainnya (Sabit, cangkul, Gunting rumput)

1

tahun

87,000

87,000

 

 

 

87,000

 

 

Sunlight

12

buah

5,000

60,000

15,000

15,000

15,000

15,000

 

 

1,477,000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.5.2.6

Belanja Bahan Bakar Minyak/ Gas

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bahan Bakar Gas

12

bulan

20,000

240,000

60,000

60,000

60,000

60,000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.5.2.7

Belanja Cetak dan Penggandaan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Belanja Penggandaan

12

bulan

300,000

3,600,000

900,000

900,000

900,000

900,000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

21,690,500

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.6

Pengembangan dan Implementasi Manajemen Sekolah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.6.1

Pengelolaan BOS

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kegiatan PPDB

1

keg

50,000

50,000

 

 

50,000

 

 

 

Insentif bendahara BOS

12

bln

25,000

300,000

75,000

75,000

75,000

75,000

 

 

Insentif Operator Sekolah

12

bln

100,000

1,200,000

300,000

300,000

300,000

300,000

 

 

Biaya transportasi ke Bank

4

keg

25,000

100,000

25,000

25,000

25,000

25,000

 

 

Biaya transportasi pajak

4

keg

25,000

100,000

25,000

25,000

25,000

25,000

 

 

Menyusun LPJ BOS

4

trwln

25,000

100,000

25,000

25,000

25,000

25,000

 

 

Biaya penulisan ijazah

1

keg

200,000

200,000

 

200,000

 

 

 

 

2,050,000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.6.2

Belanja Jasa Kantor

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Belanja Listrik

12

bln

150,000

1,800,000

450,000

450,000

450,000

450,000

 

 

Belanja Pulsa Modem

12

bln

50,000

600,000

150,000

150,000

150,000

150,000

 

 

Baterai Laptop Samsung

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2,400,000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.6.3

Membantu Siswa Miskin

12

bln

25,000

300,000

75,000

75,000

75,000

75,000

 

 

300,000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.6.4

Belanja Makanan dan Minuman

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Belanja gula, teh dan aqua

12

bulan

150,000

1,800,000

450,000

450,000

450,000

450,000

 

 

Rapat Pleno

125

0rg

7,500

937,500

 

 

937,500

 

 

 

2,737,500

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7,487,500

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.7

Pengembangan dan Penggalian Sumber Dana Pendidikan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.8

Pengembangan Sistem Penilaian

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

a. Fotocopy ulangan harian

4

trwln

300,000

1,200,000

300,000

300,000

300,000

300,000

 

 

b. Melaksanakan Tes Kemampuan Dasar

15

siswa

5,000

75,000

 

75,000

 

 

 

 

c. Melaksanakan Ulangan Tengah Semester I

82

siswa

7,500

615,000

 

 

 

615,000

 

 

d. Melaksanakan Ulangan Tengah Semester II

82

siswa

7,500

615,000

 

615,000

 

 

 

 

e. Melaksanakan Ulangan Akhir Semester

82

siswa

7,500

615,000

 

 

 

615,000

 

 

f. Melaksanakan Ulangan Kenaikan Kelas

82

siswa

7,500

615,000

 

615,000

 

 

 

 

3,735,000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BOS Provinsi (BOS Damping)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

- Pembelian papan whiteboard

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lain-lain

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

JUMLAH

 

 

 

71,200,000

19,096,500

23,812,000

20,817,000

14,262,500

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mengetahui,

 

 

Menyetujui,

 

 

Banyudono, 02 Juni 2017

 

 

 

Ketua Komite Sekolah

 

 

Kepala Sekolah

 

 

Bendahara/Penjab Kegiatan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

WAGIYO

 

 

HERY ISWIYANTI, S.Pd

 

 

ISTI NURYANI, S.Pd

 

 

 

 

 

 

NIP 19610528 198201 2 007

 

 

NIP 19680318 199103 2 006

 

(29)

Gambar3. ProsesPenyusunanRKS/M

12

KondisiNyata

TAHAP I

MENETAPKAN KONDISISEKOLAH /MADRASAH SAAT INIAcuanStandarMutuTantangan(Utama)

ProfilSekolah/

MadrasahSPM, SNP

Langkah2: MerumuskanMisiLangkah1: MerumuskanVisiLangkah3: MerumuskanTujuanLangkah4: MerumuskanSasarandanIndikatorKinerja

TAHAP II

MENETAPKAN KONDISI SEKOLAH YANG DIHARAPKANVisi/MisiDinas Pendidikan Kabupaten/KotaHarapanPemangkuKepentingan

Gambar 3. Proses Penyusunan RKS/M

12

Kondisi Nyata

TAHAP I MENETAPKAN KONDISI SEKOLAH /MADRASAH SAAT INI

Acuan Standar Mutu

Tantangan (Utama)

Profil Sekolah/ Madrasah

SPM, SNP

Langkah 2: Merumuskan Misi

Langkah 1: Merumuskan Visi

Langkah 3: Merumuskan Tujuan

Langkah 4: Merumuskan Sasaran dan Indikator Kinerja

TAHAP II MENETAPKAN KONDISI SEKOLAH YANG DIHARAPKAN

Visi/Misi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

Harapan Pemangku Kepentingan

Mengapa slide ini penting?

Menyediakan informasi tentang proses penyusunan RKS/M dan subtansi yang sebaiknya dicakup dalam dokumen RKS/M.

Inti uraian:

Substansi utama yang sebaiknya tercakup dalam dokumen RKS/M direkomendasikan sebagai berikut:

Kondisi sekolah/madrasah saat ini (pencapaian kinerja sekolah/madrasah saat ini). Cara terbaik agar sekolah/madrasah dapat memetakan kondisi pencapaiannya agar menggunakan instrumen evaluasi diri sekolah/madrasah (school self asessment).

Menetapkan kondisi yang diinginkan. Merumuskan cita-cita dalam jangka menengah, secara sengaja sekolah/madrasah menentukan target pencapaian pada periode waktu tertentu. Sehingga manajemen sekolah/madrasah memiliki arah yang jelas dan tidak bersifat taken for granted.

Menetapkan program, kegiatan dan indikator kinerja kegiatan, untuk mencapai sasaran strategis.

Menyusun rencana anggaran sekolah/madrasah jangka menengah dan jangka tahunan.

12

DRAFT

13

TAHAP III

MENYUSUN PROGRAM, KEGIATAN, & INDIKATOR KINERJA

Langkah1: MerumuskanProgram danMenetapkanPenanggung-jawabProgramLangkah2: MenentukanKegiatan, IndikatorKegiatandanJadwalKegiatan

TAHAP IV

MENYUSUN RENCANA ANGGARAN SEKOLAH/ MADRASAH

Langkah1: MembuatRencanaBiayaProgramLangkah2: MembuatRencanaPendanaanProgramLangkah3: MenyesuaikanRencanaBiayadenganSumberPendanaan

13

TAHAP III MENYUSUN PROGRAM, KEGIATAN, & INDIKATOR KINERJA

Langkah 1: Merumuskan Program dan Menetapkan Penanggung-jawab Program

Langkah 2: Menentukan Kegiatan, Indikator Kegiatan dan Jadwal Kegiatan

TAHAP IV MENYUSUN RENCANA ANGGARAN SEKOLAH/ MADRASAH

Langkah 1: Membuat Rencana Biaya Program

Langkah 2: Membuat Rencana Pendanaan Program

Langkah 3: Menyesuaikan Rencana Biaya dengan Sumber Pendanaan

12

Langkah1: MerumuskanRencanaKerjaTahunan(RKT)Langkah2: MembuatRencanaKegiatandanAnggaranSekolah/Madrasah(RKAS/M)1. MenetapkanProgram/KegiatanStrategis2. MenetapkanProgram/KegiatanRutin3. MenetapkanJadwalRKT

Gambar3. AlurProsesPenyusunanRKT

12

Langkah 1: Merumuskan Rencana Kerja Tahunan (RKT)

Langkah 2: Membuat Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKAS/M)

1. Menetapkan Program/Kegiatan Strategis

2. Menetapkan Program/Kegiatan Rutin

3. Menetapkan Jadwal RKT

Gambar 3. Alur Proses Penyusunan RKT

Gambar2. AlurPenyusunanRKS/M

11

PERSIAPAN•PembentukanTPS.•Pembekalan/OrientasibagiTPSPENYUSUNANRKS/M•MenentukanKondisiSekolah/MadrasahSaatIni.•MenentukanKondisiSekolah/Madrasahyang Diharapkan.• MenyusunProgram, danKegiatan.• RencanaAnggaranSekolah/Madrasah.•RKT-RKAS/M.PENGESAHAN •Penyetujuanolehrapatdewanpendidik•Pengesahanolehpihakberwenang•SosialisasikepadapemangkukepentinganTim PenyusunRKS/M•PendahuluanPenyetujuan, …, Sosialisasi

Gambar 2. Alur Penyusunan RKS/M

11

PERSIAPAN

Pembentukan

TPS.

Pembekalan/

Orientasi bagi

TPS

PENYUSUNAN RKS/M

Menentukan Kondisi

Sekolah/Madrasah

Saat Ini.

Menentukan Kondisi

Sekolah/Madrasah

yang Diharapkan.

• Menyusun Program,

dan Kegiatan.

• Rencana Anggaran

Sekolah/Madrasah.

RKT-RKAS/M.

PENGESAHAN

Penyetujuan oleh

rapat dewan

pendidik

Pengesahan oleh

pihak berwenang

Sosialisasi kepada

pemangku

kepentingan

Tim Penyusun RKS/M

Pendahuluan

Penyetujuan, …, Sosialisasi

Mengapa slide ini penting?

Menguraikan tahapan, sistematika dan alur penyusunan dokumen RKS/M. Secara umum alur penyusunan RKS/M terdiri dari 3 tahap utama; persiapan, penyusunan, dan pengesahan.

Inti uraian:

Pelatih menguraikan secara jelas gambaran utuh alur yang harus dilalui dalam penyusunan RKS/M dimulai dari persiapan, pelaksanaan penyusunan, dan penyetujuan, pengesahan, serta sosialisasi RKS/M.

Aspek lainnya yang mendukung sukses penyusunan alur RKS/M adalah kesiapan organisasi, kualitas sumber daya guru/tim penyusun, adanya SOP (standar operasional prosedur), jadwal kegiatan yang detail dan output, penanggung jawab untuk setiap tahapan kegiatan.

11

DRAFT