rasiaabdulrasid.files.wordpress.com · web viewpengertian sistem kardiovaskuler. system...
TRANSCRIPT
A. Sitem Kardiovaskuler1. Pengertian Sistem Kardiovaskuler
System kardiovaskuler terdiri dari jantung dan pembuluh darah,
mengandung 5,5 L darah laki-laki dengan berat 70 kg. Fungsi utama system
kardiovaskuler adalah mendistribusi O2 dan nutrisi ke jaringan, mentransfer
metabolit dan CO2 ke organ ekskresi dan paru, serta mentransport hormone
dan komponen system imun. System kardiovaskuler juga berperan penting
pada termoregulasi. Sebagian besar system kardiovaskuler tersusun peralel,
yaitu setiap jaringan mendapat darah langsung dari aorta. Keadaan ini
memungkinkan semua jaringan mendapat darah yang teroksigenasi penuh dan
aliran bisa dikontrol secara independen pada setiap jaringan melawan tekanan
konstan yang diatur dengan mengubah resistensi arteri kecil (yaitu kontriksi
atau dilatasi arteriol). Jantung kanan, paru , dan jantung kiri tersusun seri.
Sistem porta juga tersusun seri dimana darah digunakan untuk mentranspor zat
langsung dari satu jaringan ke jaringan lainnya, seperti pada system porta
hepatica di antara organ pencernaan dan hati. Fungsi system kardiovaskuler
dimodulasi oleh system saraf otonom.
2. Fisiologi Sistem kardiovaskuler
Darah dipompa sebanyak 5 liter permenit, 100.000 pompaan perjam dan
sekitar 35 juta pompaan per tahun. Darah dari seluruh tubuh melalui vena cava
superior yang membawa darah dari ekstermitas atas dan vena cava inferior
yang membawa darah dari ekstermitas bawah menuju ke atrium dekster
kemudian menuju ke ventrikel dekster melalui katup trikuspidalis. Pada saat
darah masuk ke dalam ventrikel terjadi kontraksi ventrikel disebut sistol. Dan
saat relaksasi di sebut diastole. Saat terjadi kontraksi di ventrikel katup
trikuspidalis menutup agar darah tidak masuk ke dalam atrium dekster.
Sehingga menyebabkan darah masuk ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.
Saat tekanan ventrikel itu juga menyebabkan katup pulmonary membuka. Di
dalam paru-paru pertukaran gas pada darah terjadi di kapiler yang mengelilingi
alveoli pada paru-paru.
Kapiler-kapiler ini bergabung membentuk venula dan darah yang
teroksigenasi dibawa kembali melalui vena pulmonalis ke atrium sinister
kemudian masuk ke dalam ventrikel sinister melalui katup bikuspidalis. Seperti
di ventrikel dekster, ventrikel sinister juga berkontraksai dan berelaksasi
bersamaan dengan ventrikel dekster. Saat ventrikel sinister berkontraksi katup
bikuspidalis menutup dan katup aorta membuka sehingga darah mengalir
melalui aorta dan dihantar keseluruh tubuh.
3. Anatomi System Kardiovaskuler
Anatomi system kardio vaskuler terdiri dari :
a) Jantung
Jantung merupakan organ pemompa besar yang memelihara
peredaran melalui seluruh tubuh. Jantung berbentuk menyerupai
jantung pisang yang ukurannya hampir sebesar sekepalan tangan
orang dewasa. Bagian atas jantung tumpul disebut basis kordis dan
bagian bawahnya runcing disebut apeks kordis.
Jantung memiliki 3 lapisan, yaitu :
1) Endokardium
Merupakan lapisan jantung yang terdapat di sebelah
dalam yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender
yang melapisi permukaan rongga jantung.
2) Miokardium
Merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri dari
otot-otot jantung.
3) Pericardium
Lapisan jantung sebelah luar yang merupakan selaput
pembungkus jantung.
Jantung terdiri dari 4 ruangan, yaitu :
1) Atrium dekster
Merupakan ruang jantung sebelah kanan atas
2) Ventriculus dekstrum
Merupakan ruang jantung sebelah kanan bawah.
3) Atrium sinister
Merupakan ruang jantung sebelah kiri atas
4) Ventrikulus sinistra
Merupakan ruangan jantung sebelah kiri bawah
b) Pembuluh darah
1) Arteri
Merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang
membawa darah keseluruh bagian dan alat tubuh. Arteri
mempunyai diding berlapis 3, yaitu :
a) Tunika intima/eksterna : lapisan yang paling dalam sekali
yang berhubugan dengan darah dan terdiri dari jaringan
endotel.
b) Tunika media : lapisan tengah yang terdiri dari jaringan
otot yang sifatnya elastic dan termasuk otot polos.
c) Tunika eksterna/ adventisia : lapisan yang paling luar
sekali terdiri dari jaringan ikat gembur yang berguna
menguatkan dinding arteri
Arteri yang paling besar di dalam tubuh yaitu :
a) Aorta
Merupakan pembuluh darah arteri besar yang keluar dari
jantung bagian ventrikel sinistra melalui aorta asendens lalu
membelok kebelakang melalui radiks pulmonalis sinistra,
turun sepanjang kolumna vertebralis menembus diafragma lalu
menurun ke bagian perut
Ada 3 bagian aorta :
a. Aorta asendens
Aorta yang naik ke atasdengan panjangnya ±5
cm, cabangnya arteri koronariamasuk ke jantung.
b. Arkus aorta
Bagian aorta yang melengkung arah ke kiri, di
depan trakea sedikit ke bawah sampai vena torakalis IV
Cabang–cabangnya : arteri brakia sefalika atau arteri Anomia,
arteri subklavia sinistra dan arteri koratis komunis sinistra.
a. Aorta Desendens
Bagian aorta yang menurun mulai dari vertebra torakalis
IV sampai vertebra lumbalis IV.
b. Aorta torakalis : dimulai dari vertebra torakalis IV sampai
menembus diafragma.
c. Aorta abdominalis : pada vertebra torakalis XII terbagi 2 :
arteri iliaka komunis dekstra dan arteri iliaka komunis sinistra.
d. Truncus pulmonari :
1) Arteri pulmonaris dekster merupakan pembuluh darah
yang keluar dari ventrikel dekstra menuju ke paru-paru
kanan
2) Arteri pulmonaris sinister merupakan pembuluh darah
yang keluar dari ventrikel dekstra menuju ke paru-paru
kiri
c) Vena
Merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari
bagian/ alat-alat tubuh masuk kedalam jantung. Vena yang
masuk ke jantung yaitu:
1. Vena cava superior
Pembuluh darah yang mengalirkan darah ke atrium dekstra
yang datang dari tubuh bagian atas.
2. Vena cava inferior
Pembuluh darah yang mengalirkan darah ke atrium dekstra
yang datang dari tubuh bagian bawah.
3. Vena pulmonalis
Pembuluh darah yang membawa darah dari paru-paru masuk ke
atrium sinistra
B. Penyakit-Penyakit Pada KardiovaskulerTelah kita pahami bahwa sistem peredaran darah berfungsi untuk mengangkut
bahan-bahan dan gas dari dan ke sel, agr sel tersebut dapat hidup dan berfungsi
dengan baik. Maka apabila terjadi gangguan transportasi bahan-bahan dan gas
tersebut, tentu saja yang mengalami akibatnya pertama adalah sel-sel
bersangkutan. Akan lebih terasa lagi apabila sel-sel yang menderita merupakan
komponen organ vital dari tubuh kita, misalnya jsrigan otak, otot jantung, jaringan
ginjal, jaringan hati dan sebagainnya.
Gangguan sistem transportasi dapat terletak pada jantung, saluran pembuluh
darah, dan saluran limfa.
Berikut adalah beberapa penyakit yang ada pada jantung ( Kardiovaskuler )
diantaranya :
1. Penyakit jantung Koroner
a. Definisi
Penyakit Jantung Koroner (pjk) adalah keadaaan dimana terjadi
ketidak seimbangan antara kebutuhan otot jantung atas oksigen dengan
penyediaan yang di berikan oleh pembuluh darah koroner.
Ketidakmampuan pembuluh darah koroner untuk menyediakan
kebutuhan oksigen biasanya diakibatkan oleh penyumbatan athroma
(plak) pada dinding bagian dalam pembuluh darah koroner. (Abdul
Majid, 2007).
Walaupun jantung merupakan alat yang langsung berhubungan
dengan darah sebagai alat transportasi, namun bukan berarti bahwa
jantung tidak dapat mengalami gangguan mendapatkan darah, seperti
telah dipelajari di depan, dinding jantung terutama terdiri atas jaringan
otot yang dapat berkontraksi agar darah yang dipompa. Sehingga
kehidupan sel-sel otot jantungharus di jaga setiap saat. Dinding jantung
mendapat perawatan dari cabang-cabang pembuluh darah yang
dinamakan arteri koronaria (arteri koroner). Sperti halnya pembuluh
arteri di bagian tubuh yang lain, arteri koroner pun bercabang-cabang
halus menjadi kapiler yang berada di antara setiap serabut atau sel otot
jantung. Selama kapiler-kapiler dapat dialiri terus oleh darah yang kaya
akan oksigen dan makanan yang bergizi, selama itu pula sel-sel otot
jantung dapat mengadakan pertukaran gas dan bahan makanan untuk
metabolisme.
Seringkali arteri kecil pada dinding jantung mengalami
penyumbatan karena penebalan dindingnya sebelah dalam, sehingga
aliran darah merah sel-sel otot kurang lancar. Apabila penyumbatan ini
tidak lekas diatasi, maka sel-sel otot jantung akan mati, sehingga
terjadilah gangguan kontraksi otot jantung. Otot jantung yang mati
tidak dapat diganti dengan sel-sel otot yang baru. Gangguan kontraksi
sel otot jantung dapat menghambat pemompaan darah oleh jantung,
bahkan kontraksi jantung dapat berhenti sama sekali.
Orang-orang yang menghadapi resiko mengalmi penyumbatan
pada pembuluh darah kororner, yaitu mereka yang merokok, makan
lemak berlebihan dan tidak seimbang dan orang-orang lanjut usia.
b. Gejala
1) Sesak napas mulai dengan napas yang terasa pendek sewaktu
melakukan aktivitas yang cukup berat, yang biasanya tak
menimbulkan keluhan. Makin lama sesak makin bertambah, sekalipun
melakukan aktivitas ringan.
2) Klaudikasio intermiten, suatu perasaan nyeri dan keram di ekstremitas
bawah, terjadi selama atau setelah olah raga Peka terhadap rasa dingin.
3) Perubahan warna kulit.
4) Nyeri dada kiri seperti ditusuk-tusuk atau diiris-iris menjalar ke lengan
kiri.
5) Keringat dingindan berdebar-debar
6) Dada rasa tertekan seperti ditindih benda berat, leher rasa tercekik.
7) Denyut jantung lebih cepat.
8) Mual dan muntah.
9) Kelemahan yang luar biasa
c. Penatalaksanaan
1) Terapi Farmakologi
a. Analgetik morfin
b. Antikoagulan
c. Antilipemik: Cholestyramin, lovastatin, simvastatin, asam
nikotinik, gemfibrozil, colestipol
d. Betha bloker adrenergik
e. Calcium channel blocker
f. Therapi aspirin dosis rendah
g. Nitrates
2) Non Farmakologi
a. Perubahan aktivitas: penurunan BB jika perlu
b. Atherectomy
c. Pembedahan bypass arteri koroner
d. Coronary artery stent placement
e. Perubahan diet: rendah garam, kolesterol, lemak, peningkatan diet
serat rendah kalori
f. Mengganti estrogen pd wanita post menopause
g. Pola hidup: berhenti merokok
h. Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty (PTSA)
2. Endokarditis
a. Definisi
Endokarditis adalah peradangan pada bagian dalam jantung.
Jantung adalah organ yang sangat terlindungi dari serangan
bakteri yang berbahaya. Biasanya, bakteri hanya akan melalui jantung
tanpa menimbulkan bahaya. Namun, jika jantung bermasalah (terutama
pada katupnya), bakteri dapat menempel di lapisan dalam jantung dan
akan menimbulkan infeksi. Kondisi infeksi ini disebut dengan
endokarditis. Endokarditis adalah penyakit yang jarang ditemui, tetapi
dapat menimbulkan komplikasi dapat menyebabkan kematian jika tidak
segera diobati. Komplikasi yang paling sering terjadi adalah gagal
jantung dan stroke.
Meskipun penyakit ini dapat menyerang siapa saja, penyakit ini
lebih sering ditemui pada orang yang sudah berumur dan pernah
memiliki riwayat masalah pada jantung, seperti pada mereka yang
sudah pernah menjalani bedah penggantian katup jantung, atau sedang
menggunakan alat pacu jantung atau alat pacu jantung yang ditanam
(implantable cardioverter-defibrillator – ICD). Namun, meskipun
pasien memiliki masalah pada jantungnya, tidak berarti risiko terserang
endokarditis menjadi lebih besar. Contohnya, coronary artery stents,
bedah bypass jantung, dan serangan jantung adalah masalah jantung
yang biasa terjadi dan tidak selalu disebabkan oleh endokarditis.
b. Gejala
Salah satu alasan kenapa pasien tidak segera melakukan
pengobatan untuk penyakit ini adalah karena gejalanya mirip dengan
penyakit flu, seperti menggigil, demam, kelelahan, rasa sakit di bagian
sendi, dan keringat dingin, Pasien biasanya akan merasakan penurunan
berat badan, kesulitan bernapas, dan batuk-batuk. Dalam beberapa
kasus, titik-titik kecil berwarna merah atau ungu dapat dilihat di bawah
kulit, dan bahkan darah dapat tampak pada kuku.
Namun, tidak seperti flu, gejala-gejalanya tidak cepat hilang
dengan mudah. Beberapa orang mungkin akan merasakan gejalanya
hilang untuk beberapa waktu, tetapi gejalanya akan kembali lagi.
Jika merasakan gejala-gejala ini, jangan langsung berasumsi
hanya menderita flu, terutama jika anda telah mengalami satu atau
beberapa gejala endokarditis. Sebaiknya, Anda segera berkonsultasi
kepada ahli medis untuk mengurangi risiko kemungkinan
perkembangan penyakit tersebut sebelum menjadi komplikasi yang
lebih serius.
c. Penatalaksanaan
1) Jika Anda merasakan gejala-gejala yang sudah disebutkan, pastikan
anda berkonsultasi dengan dokter keluarga anda, yang akan
memeriksa riwayat penyakit keluarga anda sebelum melakukan
pemeriksaan menyeluruh, yang termasuk memeriksa detak jantung
menggunakan stetoskop, terutama jika anda pernah menderita
debaran jantung yang tidak normal.
2) Dokter Anda akan mendengarkan debaran jantung yang tidak
normal ataupun perubahannya dengan riwayat medis debaran
jantung yang pernah Anda derita. Karena gejala endokarditis sering
disalahartikan dengan gejala penyakit lainnya, dokter mungkin akan
melakukan pemeriksaan lainnya untuk memastikan penyebab
penyakit Anda. Pemeriksaan ini mencakup pemeriksaan darah,
electrocardiogram, echocardiogram transesofagus, sinar-X pada
dada, CT Scan, atau MRI.
3) Pemeriksaan darah akan dilakukan untuk menentukan ada atau
tidaknya keberadaan bakteri pada darah. Echocardiogram
transesofagus akan membantu dokter untuk menganalisis kondisi
jantung Anda, dan mencari kemungkinan adanya infeksi.
Sedangkan electrocardiogram (ECG) akan menentukan apakah
Anda memiliki kelainan detak jantung, yang biasa ditemui pada
pasien endokarditis. Pemeriksaan dengan pengambilan gambar
santir menggunakan sinar-X, MRI, atau CT Scan akan memberi
tahu dokter jika ada perubahan yang terjadi pada jantung.
4) Jika dokter sudah memastikan Anda menderita endokarditis, Anda
akan menerima perawatan sesegera mungkin. Perawatan pertama
yang akan dilakukan adalah pemberian obat untuk mengatur infeksi
yang sudah terjadi. Obat-obatan yang akan diberikan adalah
antibiotik dosis tinggi yang akan diberikan melalui infus. Jika
dokter menyatakan kondisi anda stabil, anda akan diperbolehkan
pulang. Namun, biasanya anda tetap akan melanjutkan perawatan
menggunakan antibiotik tersebut.
5) Dokter Anda akan meminta anda jika Anda perlu untuk melapor ke
klinik untuk pemeriksaan reguler. Namun, dalam hal ini tidak
berarti anda hanya akan datang ke dokter pada tanggal yang sudah
ditentukan. Jika Anda merasakan demam, menggigil, susah
bernapas, sakit kepala, dan rasa sakit pada persendian, anda perlu
segera kembali ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang akan
diatur kembali.
6) Alasan kenapa endokarditis perlu segera diobati adalah karena
penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius.
Komplikasi akan tampak jika obat-obatan yang diberikan tidak
berhasil memulihkan kondisi anda. Ini mungkin menandakan
adanya kemungkinan infeksi yang terjadi sudah menyebar ke salah
satu katup jantung Anda.
7) Dokter akan perlu memeriksa katup jantung Anda dan memberika
perawatan yang diperlukan. Perawatan yang akan dilakukan salah
satunya adalah pembedahan minim risiko untuk memperbaiki atau
mengganti katup jantung Anda.
8) Perawatan endokarditis yang sukses tidak mengurangi
kemungkinan Anda terserang lagi dengan penyakit yang sama.
Bahkan, risiko Anda terserang lagi akan semakin tinggi.
Endokarditis biasa muncul pada pasien yang memiliki riwayat
pernah mengalami penyakit yang sama. Untung mengurangi risiko
Anda terserang endokarditis, anda perlu melakukan perubahan gaya
hidup. Perubahan ini mencakup perlunya mengonsumsi antibiotik
sebelum dan setelah pembedahan jenis apapun, dan menghindari
apapun yang mungkin dapat membuat kuman masuk ke dalam
aliran darah anda, seperti cabut gigi, suntikan, dan penggunaan
narkoba.
9) Anda juga perlu merawat gigi Anda dengan lebih baik dan juga
menjaga kesehatan Anda secara umum. Dengan cara merawat
kesehatan Anda dan melakukan pemeriksaan pencegahan, anda
akan mengurangi risiko perlunya melakukan pembedahan atau
pencabutan gigi, atau pembedahan gigi yang lainnya.
3. Penyakit Jantung Vaskular Perifer
a. Definisi
Penyakit Vaskular Peripheral merupakan penyakit pembuluh
darah perifer mempengaruhi sirkulasi darah ke bagian tubuh yang
ekstrimitas. Penyakit vaskular termasuk segala kondisi yang
mempengaruhi sistim peredaran darah anda. Ini mencakup dari
penyakit-penyakit arteri-arteri, vena-vena dan pembuluh-pembuluh
limfa anda sampai ke kekacauan-kekacauan darah yang
mempengaruhi sirkulasi. (Suzanne C Smeltzer, 2001)
b. Gejala
1. Nyeri
Nyeri berat seperti kram pada ekstremitas disebabkan
oleh ketidakmampuan system arteri mencukupi kebutuan aliran
darah kejaringan saat menghadapi peningkatan kebutuhan akan
nutrisi. Karena jaringan dipaksa menyelesaikan siklus energy
tanpa nutrisi, maka akan dihasilkan metabolit otot dan asam
laktat. Nyeri akan dirasakan ketika metabolit mengganggu
ujung syaraf jaringan sekitarnya.
2. Perubahan kulit
Aliran darah yang tidak memadai mengakibatkan ekstremitas
yang dingin dan pucat, kekurangan oksigen, sianosis.
3. Denyut nadi lemah
Penyakit arteri oklusif mengganggu aliran darah dan dapat
menurunkan atau menghilangkan denyutan nadi pada ekstremitas.
4. Edema
Penurunan aliran darah vena mengakibatkan peningkatan
tekanan vena, diikuti peningkatan tekanan hidrostatik perifer, filtrasi
bersih cairan keluar dari kapiler ke rongga intertisial, dan selanjutnya
terjadi edema
5. Kelemahan
6. Ganggren
Gangguan akan terjadi setelah iskemia berat yang lama dan
menunjukan adanya nekrosis jaringan.
7. Kesemutan
8. Disfungsi Ereksi
c. Penatalaksanaan
1) ECG (Electrocardiogram)
ECG bermanfaat dalam mengidentifikasi iskemia
miokardium, apalagi dalam kondisi istirahat. Adanya gambaran
depresi S-T atau horizontal 1mm atau lebih diluar titik J,
bersifat khas, walaupun tidak patognomonik iskemia kardium.
Gambaran lain dari adanya kelainan ECG mencakup perubahan
gelombang ST-T nonspesifik, kelambatan hantaran
atrioventrikularis dan intraventrikel serta aritmia bersifat non
spesifik untuk penyakit jantung koroner aterosklerotik.
2) Laboratorium darah
Lipid darah (lemak) bahwa telah diketahui bahwa
hiperlipidemia adalah suatu faktor penting dalam perkembangan
aterosklerosis koronaria. Demikian juga peningkatan kadar gula
darah yang diatas rata-rata, hal ini menunjukkan adanaya risk
factor lain yang dapat menyebabkan aterosklerosis.
3) Pemeriksaan dengan Echokardiografi
Pemeriksaan penunjang lain yaitu pemeriksaan echo-
kardiografi, dari pemeriksaan ini dapta dilihat lokasi
penyumbatan dan berapa besar tingkat aliran darah yang
mengaliri koroner dan jantung, dan dilihat juga seberapa besar
adanya penyumbatan aliran tersebut. Dari hasil echo yang dapat
memotret dari 3 dimensi memungkinkan diagnosa dan tindakan
yang akan dilakukan akan tepat sasaran.
4) Angiografi koroner
Menggambarkan penyempitan atau sumbatan arteri
koroner dan biasanya dilakukan sehubungan dengan
pengukuran tekanan serambi dan mengkaji fungsi ventrikel kiri
(fraksi ejeksi).
5) Pemeriksaan Photo thorak
Hasil, mungkin normal atau menunjukkan pembesaran
jantung didug gagal jantung koroner atau aneurisme ventrikuler.
Pemeriksaan ini disamping untuk mengetahui seberapa besar
adanya pembesaran jantung, juga untuk mengetahui dan
mengidentifikasi gangguan sistem respirasi terutama paru.
Dengan adanya photo thorak dapat diketahui secara dini adanya
pneumonia atau infeksi lain sehingga faktor penyulit tersebut
dapat dicegah dan ditangani dengan cepat.
4. Kardiomiopati
a. Definisi
Kardiomiopati adalah setiap penyakit atau cedera pada jantung
yang tidak berhubungan dengan penyakit arteri koroner,
hepertensi, atau malformasi congenital. Kardiomiopati dapat
terjadi setelah suatu infeksi jantung, akibat penyakit otoimun, atau
setelah individu terpajan toksin tertentu, termasuk alcohol dan
banyak obat anti kanker. Kardiomiopati dapat terjadi secara
idiopatik. (Corwin, 2009).
b. Gejala
Kebanyakan orang dengan kardiomiopati pertama kali
datang dengan gejala dan tanda gagal jantung. Dispnu saat
beraktifitas, parosikmal nokturnal dispnu (PND), batuk, dan
mudah lelah adalah gejala yang pertama kali timbul.Pada
pemeriksaan fisik biasanya ditemukan kongesti vena
sistemik,distensi vena jugularis, pitting edema pada bagian
tubuh bawah, pembesaran hepar, dan takikardi.
c. Penatalaksanaan
1) Pembatasan garam dan pemberian diuretic dilatasi untuk
mengurangi volume diastolic akhir. Terapi yang lain
untuk gagal jantung mungkin diperlukan.
2) Diberikan antikoagulan untuk mencegah pembentukan
embolus. Sebagai contoh, warfarin, heparin, dan obat
baru, ximelagatran. Temuan terbaru memperlihatkan
bahwa ximelagatran memiliki efek samping lebih sedikit
dibandingkan obat lain dan pemantauan mungkin tidak
diperlukan sebagai obat keras. Ximelagataran sedikit
diketahui berinteraksi dengan makanan atau obat lain.
3) Penyekat beta diberikan untuk kardiomiopati hipertrofik
dengan tujuan menurunkan kecepatan denyut jantung,
sehingga waktu pengisian diastolic meningkat. Obat –
obat ini juga mengurangi kekakuan ventrikel.
4) Dapat diusahakan reseksi bedah pada bagian
miokardium yang mengalami hepertrofi.
5) Penyekat saluran kalsium tidak digunakan karena dapat
semakin menurunkan konraktilitas jantung.
5. Aritmia (Detak jantung Abnormal)
a. Definisi
Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan
komplikasi yang sering terjadipada infark miocardium. Aritmia
atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama
jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal
atau otomatis (Doenges, 1999).
b. Gejala
1) Perubahan TD (hipertensi atau hipotensi), nadi mungkin
tidak teratur, defisit nadi, bunyi jantung irama tak teratur,
bunyi ekstra, denyut menurun, kulit pucat, sianosis,
berkeringat, edema; haluaran urine menurun bila curah
jantung menurun berat.
2) Sinkop, pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi,
bingung, letargi, perubahan pupil.
3) Nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak
dengan obat anti angina, gelisah.
4) Nafas pendek, batuk, perubahan kecepatan/kedalaman
pernafasan, bunyi nafas tambahan (krekels, ronki, mengi)
mungkin ada menunjukkan komplikasi pernafasan seperti
pada gagal jantung kiri (edema paru) atau fenomena
tromboembolitik pulmonal; hemoptisis.
5) Demam; kemerahan kulit (reaksi obat); inflamasi, eritema,
edema (trombosis siferfisial); kehilangan tonus otot/
kekuatan.
c. Penatalaksanaan
1) Terapi Medis
Obat-obat antiaritmia dibagi 4 kelas yaitu :
a) Antiaritmia Kelas 1 : Sodium Channel Blocker
1. Kelas 1 A
a. Quinidin : adalah obat yang digunakan dalam terapi
pemeliharaan untuk mencegah berulangnya atrial
fibrilasi atau flukter.
b.Procainamide : untuk ventrikel ekstra sistol atrial
fibrilasi dan aritmia yang menyertai anestesi.
c. Dyspiramide : untuk SVT akut dan berulang.
2. Kelas 1 B
a. Lignocain : untuk aritmia ventrikel akibat iskemia
miokard, ventrikel takikardia.
b.Mexiletine : untuk aritmia ventrikel dan VT.
3. Kelas 1 C
a. Flecainide : untuk ventrikel ektopik dan takikardi.
b) Antiaritmia Kelas 2 (Beta Adrenergik Blokade)
Atenol, Metroprolol, Propanolol : indikasi
aritmia jantung, angina pektoris dan hipertensi.
c) Antiaritmia Kelas 3 (Prolong Repolarisation)
Amiodarone, indikasi VT, SVT berulang.
d) Antiaritmia Kelas 4 (Calsium Channel Blocker)
Verapamil, indikasi Supraventrikular aritmia.
2. Terapi Mekanis
a. Kardioversi : Mencakup pemakaian arus listrik untuk
menghentikan disritmia yang memiliki kompleks GRS,
biasanya merupakan prosedur elektif.
b. Defibrilasi : kardioversi asinkronis yang digunakan pda
keadaan gawat darurat.
c. Defibrilator Kardioverter Implantabel : suatu alat untuk
mendeteksi dan mengakhiri episode takikardi ventrikel
yang mengancam jiwa atau pada pasien yang resiko
mengalami fibrilasi ventrikel.
d. Terapi Pacemaker : Alat listrik yang mampu menghasilkan
stimulus listrik berulang ke otot jantung untuk mengontrol
frekuensi jantung.
6. Gagal jantun