kardiovaskuler fisiologi

27
Nama: Muhammad Hazim Afif b Amirudin NIM: 10 2009 328 Kelompok: D8 Dosen: Dr. Hartanto Judul: Pembelajaran Kardiovaskular

Upload: jhe-sie-angelina

Post on 23-Dec-2015

24 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

karvas blok 8

TRANSCRIPT

Page 1: Kardiovaskuler fisiologi

Nama: Muhammad Hazim Afif b Amirudin

NIM: 10 2009 328

Kelompok: D8

Dosen: Dr. Hartanto

Judul: Pembelajaran Kardiovaskular

Page 2: Kardiovaskuler fisiologi

Daftar Isi

Abstrak

Pendahuluan

Pembahasan

Makroskopis

Mikroskopis

Mekanisme dan Fungsi

ECG dan Cara Mengesan Tanda Vital Jantung

Penutup

Daftar Pustaka

Page 3: Kardiovaskuler fisiologi

Pembelajaran Kardiovaskular

Muhammad Hazim Afif b Amirudin

Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA

Abstrak.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mendalami lagi pengetahuan mahasiswa terhadap

bahan mata kuliah blok 8, kardiovaskular. Saya dan ahli kelompok D8 yang lain telah menerima

sebuah kasus sewaktu PBL, dan membincangkan hal-hal yang berkaitan, di bawah bimbingan

dr. Hartanto. Pembahasan yang terlibat di dalam makalah ini adalah 1) pembahasan secara

anatomi, struktur jantung 2) pembahasan secara mikroskopis, terhadap pembuluh darah,

pembuluh limfe dan cecair yang kita kenali sebagai darah, secara struktural dan secara fungsi 3)

mekansime dan fungsi normal jantung (fisiologi) jantung 4) pemeriksaan tanda vital jantung dan

ECG. Hasilnya adalah pemahaman yang lebih mendalam terhadap sistem kardiovaskular

manusia, strukturnya, dan cara kinerja-nya secara teori.

Kata Kunci: kardiovaskular, fisiologi, anatomi, mikroskopis

Page 4: Kardiovaskuler fisiologi

Pendahuluan.

Manusia mempunyai jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh badan manusia.

Pembuluh darah menghantar darah ke setiap sel yang berada di dalam badan manusia. Ada

sistem khusus di dalam tubuh, yang bertindak menjaga sistem imuniti tubuh manusia. Tidak

lupa juga darah itu sendiri, di mana darah itu sendiri terbagi kepada beberapa bagian, eritrosit,

leukosit, thrombosit, bahan metabolism dan bahan buangan tubuh.1 Kesemua ini adalah

terangkul di dalam bagian kardiovaskular. Sistem kardiovaskular adalah sebuah sistem yang

vital bagi manusia. Manusia yang terdiri daripada milyaran sel, setiap satunya membutuhkan

oksigen untuk melangsungkan kehidupan. Ia memerlukan sebuah sistem yang ampuh dan bisa

diandalkan untuk melakukan kerja tersebut. Sistem kardiovaskular manusia juga bukanlah

sebuah sistem yang kebal. Dengan cara hidup yang tidak sehat, serta konsumsi makanan yang

gizinya tidak diperlukan oleh tubuh, maka sistem kardiovaskular manusia tidak akan berupaya

untuk melakukan tugas normalnya dengan baik. Dengan mengetahui kepentingan sistem

kardiovaskular manusia, maka akan terbitlah kesedaran untuk menjaga kesihatan dan

mengamalkan cgaya hidup yang sehat.

Page 5: Kardiovaskuler fisiologi

Pembahasan.

Makroskopis:

MEDIASTINUM

Jantung terletak didalam rongga mediastinum dari ronga dada (toraks) diantara kedua paru. Selaput yang melapisi jantung disebut perikardium yang terdiri atas 2 lapisan:

Perikardium parietalis, yaitu lapisan luar yang melekat pada tulang dada dan selaput paru.

Perikardium viseralis, yaitu lapisan permukaan dari jantung itu sendiri yang juga disebut epikardium.

Diantara kedua lapisan tersebut terdapat cairan perikardium sebagai pelumas yang berfungsi mengurangi gesekan akibat gerak jantung saat memompa.

Mediastinum adalah ruangan yang terletak di antara pleura mediastinalis sinistra dan dextra.

Batas mediastinum arah ventral adalah sternum, columna vertebralis arah dorsal, arah lateral

adalah pleura mediastinalis sinistra dan dextra dan apertura thoracis superior arah cranial.

Mediastinum dibagi oleh bidang khayal yang terbentang dari angulus sternalis ke tepi bawah

corpus vertebra thoracalis iv, melewati tepi atas pericardium, menjadi 2 bagian yaitu

mediastinum superior dan mediastinum inferior.

Mediastinum superior

1. Bangunan retrosternal

a. Thymus

b. Vena-vena besar

i. V. anonyma

ii. V. cava superior bagian atas

2. Bangunan di tengah

a. Arcus aortae dengan 3 cabangnya

b. N. vagus

c. N. phrenicus

Page 6: Kardiovaskuler fisiologi

3. Bangunan prevertebra

a. Esophagus

b. Trachea

c. N. recurrens sinistra

d. Ductus thoracicus

Mediastinum inferior

1. Mediastinum anterior

a. Jaringan lemak

b. Lymphonodi

2. Mediastinum media

a. Pericardium yang meliputi cor

b. Pangkal pembuluh darah besar yang keluar masuk jantung

3. Mediastinum posterior

a. Aorta decendens (aorta thoracica)

b. Ductus thoracicus

c. V. azygos dan hemiazygos

d. Esophagus

STRUKTUR JANTUNG

Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan:

1. Lapisan luar disebut epikardium atau perikardium.

2. Lapisan tengah merupakan lapisan berotot, disebut miokardium.

3. Lapisan dalam disebut endokardium.

Rangka jantung

Page 7: Kardiovaskuler fisiologi

Merupakan bangunan penyokong, tempat sebagian besar otot jantung dan katup jantung

melekat. Sebagian besar terdiri dari jaringan ikat padat. Bagian utamanya terdiri daripada:

1. Septum membranaseum

2. Trigonum fibrosum

3. Annulus fibrosus

RUANG JANTUNG

Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu dua ruang yang berdinding tipis disebut atrium (serambi), dan

2 ruang yang berdinding tebal disebut ventrikel (bilik).

Atrium

1. Atrium kanan berfungsi sebagai penampungan darah yang rendah oksigen dari seluruh

tubuh. Darah tersebut mengalir melalui vena kava superior, vena kava inferior, serta

sinus koronarius yang berasal dari jantung sendiri. Dari atrium kanan kemudian darah di

pompakan ke ventrikel kanan.

2. Atrium kiri menerima darah yang kaya akan oksigen dari paru melalui 4 buah vena

pulmonalis. Kemudian darah dialirkan ke ventrikel kiri.

Antara kedua atrium dipisahkan oleh sekat yang disebut septum atrium.

Ventrikel

1. Ventrikel kanan, menerima darah dari atrium kanan yang kemudian dipompakan ke

paru melalui arteri pulmonalis.

2. Ventrikel kiri, menerima darah dari atrium kiri kemudian memompakannya ke seluruh

tubuh melalui aorta.

Kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat yang disebut septum ventrikel.

Page 8: Kardiovaskuler fisiologi

KATUP JANTUNG

1. Katup Atrioventrikuler

Merupakan katup yang terletak diantara atrium dan ventrikel.. katup antara atrium kanan dan

ventrikel kanan mempunyai tiga buah daun katup disebut katup trikuspidalis. Sedangkan katup

yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai dua buah daun katup

disebut katup bikuspidalis atau katup mitral.

Katup AV memungkinkan darah mengalir dari masing-masing atrium ke ventrikel pada waktu

diastole ventrikel, serta mencegah aliran balik ke atrium pada saat sistol ventrikel.

1. Katup Semilunar

Katup pulmonal, terletak antara arteri pulmonalis dan ventrikel kanan.

Katup aorta, terletak antara ventrikel kiri dan aorta.

Kedua katup semilunar terdiri dari 3 daun katup. Adanya katup semilunar memungkinkan darah

mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonalis atau aorta selama sistol ventrikel,

dan mencegah aliran balik ke ventrikel sewaktu diastole ventrikel.

Arteri Koroner

Arteri koroner adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik. Sirkulasi koroner terdiri

dari: arteri koroner kanan danarteri koroner kiri. Arteri koroner bermuara di sebelah atas daun

katup aorta yang disebut ”sinus valsava”.

Vena Jantung

Page 9: Kardiovaskuler fisiologi

Distribusi vena koroner sesungguhnya paralel dengan distribusi arteri koroner. Sistem vena

jantung terdiri dari 3 bagian:vena tebesian, vena kardiaka anterior, sinus koronaria.

Mikroskopis:

Lapisan pericardium merupakan kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan

mengecil, membungkus jantung dan pembuluh darah besar. Kantong ini melekat pada

diafragma, sternum dan pleura yang membungkus paru-paru. Pericardium terletak pada

mediastinum, di posterior corpus sterni dan kartilago costalis 2-4, di anterior vertebra

thorakalis 5-8. Pericardium terdiri daripada dua saccus yang berhubungan erat satu sama lain

iaitu;

1. Saccus externa( pericardium fibrosa)

2. Saccus interna( pericardium serosa)

Pericardium fibrosa merupakan kantong berbentuk conus ke superior menyempit dan melanjut

sebagai lapisan luar pembuluh darah besar dan fascia pretrachealis ke arah inferior melekat

pada centrum tendineum dan pars muskularis diaphragm sinistra. Pericardium serosa pula

merupakan kantong tertutup yang berhubungan dengan pericardium fibrosa dan

didesak(invaginasi) jantung hingga terbentuk pars parietalis dan pars viseralis yang mana

memudahkan jantung bergerak bebas dalam pericardium fibrosa.5

Secara mikroskopisnya dinding jantung terdiri daripada tiga lapisan jantung yang mempunyai

serat-serat otot jantung yang tersusun secara spiral dan saling berhubungan melalui diskus

interkalaris. Pada diskus ini terdapat dua penghubung antara otot-otot jantung iaitu

desmosome dan gap junction. Tiga lapisan otot jantung yang berbeda ini adalah;

1. Epikardium

2. Miokardium

3. Endokardium

Page 10: Kardiovaskuler fisiologi

Epikardium merupakan lapisan luar jantung yang tersusun dari lapisan sel-sel mesotelial yang

berada di atas jaringan ikat. Miokardium pula adalah lapisan tengah yang terdiri dari jaringan

otot jantung yang berkontraksi untuk memompa darah. Endokardium adalah lapisan paling

dalam yang tersusun dari lapisan endothelial yang terletak di atas jaringan ikat. Lapisan ini

melapisi jantung, katup dan menyambung dengan lapisan endothelial yang melapisi pembuluh

darah yang meninggalkan jantung.2

Pembuluh Darah

Keseluruhan sistem peredaran (sistem kardiovaskuler) terdiri dari arteri, arteriola, kapiler,

venula dan vena.

Arteri

Arteri berfungsi untuk transportasi darah dengan tekanan yang tinggi ke seluruh jaringan tubuh.

Dinding arteri kuat dan elastis (lentur), kelenturannya membantu mempertahankan tekanan

darah diantara denyut jantung. Dinding arteri banyak mengandung jaringan elastis yang dapat

teregang saat sistol dan mengadakan rekoil saat diastol.

Arteriola

Merupakan cabang paling ujung dari sistem arteri, berfungsi sebagai katup pengontrol untuk

mengatur pengaliran darah ke kapiler. Arteriol mempunyai dinding yang kuat sehingga mampu

kontriksi atau dilatasi beberapa kali ukuran normal, sehingga dapat mengatur aliran darah ke

kapiler. Otot arteriol dipersarafi oleh serabut saraf kolinergik yang berfungsi vasodilatasi.

Arteriol merupakan penentu utama resistensi/tahanan aliran darah, perubahan pada

diameternya menyebabkan perubahan besar pada resistensi.

Kapiler

Merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang berfungsi sebagai

jembatan diantara arteri (membawa darah dari jantung) dan vena (membawa darah kembali ke

jantung).

Page 11: Kardiovaskuler fisiologi

Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam jaringan dan

memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah.

Venula

Dari kapiler darah mengalir ke dalam venula lalu bergabung dengan venul-venul lain ke dalam

vena, yang akan membawa darah kembali ke jantung.

Vena

Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar daripada arteri,

sehingga vena dapat mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi dengan kecepatan

yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan. Karena tekanan dalam sistem vena

rendah maka memungkinkan vena berkontraksi sehingga mempunyai kemampuan untuk

menyimpan atau menampung darah sesuai kebutuhan tubuh.

Page 12: Kardiovaskuler fisiologi

Mekansime dan Fungsi Jantung:

Listrik Jantung

Kontraksi sel otot jantung untuk memompa darah dicetuskan oleh potential aksi yang

menyebar melalui membran sel-sel otot. Jantung berkontraksi atau berdenyut secara berirama

akibat potential aksi yang ditimbulkan sendiri yang dikenal sebagai otoritmisitas.3,4,5 Secara

kasarnya, 99% sel otot jantung adalah sel kontraktil yang memompa dan sebagian kecil lagi

adalah sel otoritmik yang menkhususkan diri untuk mengcetuskan dan menghantar potential

aksi. Nodus SA yang terletak di pembukaan vena cava superior akan mengeluarkan impuls

sebanyak 72 kali per menit dan iramanya lebih cepat dari atrium(40-60 kali per menit) dan

ventrikel(20 kali per menit). Nodus ini dipengaruhi saraf simpatis dan parasimpatis yang akan

mempercepat atau memperlambatkan iramanya. Nodus SA juga disebut sebagai pacemaker

atau pemacu jantung karena ia mengatur frekuensi kontraksi irama jantung. Impuls dari SA

akan menjalar sepanjang serat purkinje pada atrium menuju nodus AV yang membawa impuls

dari septum interventrikuler menuju ventrikel.2,3

Page 13: Kardiovaskuler fisiologi

• 1 = Pintu: Na+ terbuka (sedikit), K+ menutup, Ca++ membuka

• 2 = Ca++ membuka, K+ menutup

• 3 = Ca++ menutup, K+ membuka

Pada sel-sel otoritmik jantung, antara potential aksi permeabilitas ion K tidak menetap seperti

otot rangka. Permeabilitas membran terhadap ion K menurun antara potential-potential aksi

karena saluran ion k inaktifkan mengurangi aliran ke luar ion K mengikuti penurunan gradient

konsentrasi mereka. Karena influk pasif ion Na dalam jumlah kecil tidak berubah bagian dalam

menjadi kurang negative dan mengalami depolarisasi dan bergeser kea arah ambang. Setelah

ambang dicapai, terjadi fase naik dari potential aksi sebagai respond terhadap pengaktifan

saluran ion Ca. Fase turun disebabkan oleh efluks ion K yang terjadi karena peningkatan

permeabilitas ion K akibat pengaktifan saluran ion K. setelah potential aksi usai, inaktivasi

saluran-saluran ion K ini mengawali depolarisasi berikutnya.7

Pompa dan Siklus Jantung

Jantung menjalankan fungsinya untuk memompa darah dengan adanya siklus jantung. Terdapat

dua jenis sirkulasi aliran darah dalam tubuh kita iaitu sirkulasi sistemik dan pulmonal. Sirkulasi

pulmonal adalah aliran darah dari jantung ke paru-paru manakala sirkulasi sistemik pula adalah

Page 14: Kardiovaskuler fisiologi

aliran darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh yang lain. Siklus jantung terdiri dari periode

sistol( kontraksi dan pengosongan isi) dan diastol( relaksasi dan pengisian jantung) secara

bergantian. Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksitasi keseluruh jantung, sedangkan relaksasi

timbul setelah repolarisasi otot jantung.

Kontraksi yang terjadi akan mengakibatkan perubahan tekanan dan volume darah dalam

jantung dan pembuluh utama yang mengatur pembukaan dan penutupan katup jantung serta

aliran darah yang melalui ruang-ruang dan masuk ke arteri. Walaupun sisi kanan dan kiri

jantung memiliki tekanan atrium dan ventricular yang berbeda, sisi tersebut berkontraksi dan

berelaksasi bersamaan serta secara serempak mengeluarkan volume darah yang sama.

Selama masa diastole(relaksasi) tekanan dalam atrium dan ventrikel sama-sama rendah, tetapi

tekanan atrium lebih besar dari tekanan atrium. Atrium secara pasif terus-menerus menerima

darah dari vena dan mengalir dari atrium menuju ventrikel melalui katup AV yang terbuka.

Tekanan ventricular mulai meningkat saat ventrikel mengembang untuk menerima darah yang

masuk. Katup semilunar aorta dan pulmonal menutup karena tekanan pembuluh darah lebih

besar daripada tekanan dalam ventrikel. Pada akhir diastole ventricular nodus SA melepaskan

impuls, atrium berkontraksi dan peningkatan tekanan dalam atrium mendorong tambahan

darah sebanyak 30% ke dalam ventrikel.

Page 15: Kardiovaskuler fisiologi

Pada sistole ventricular aktivitas listrik akan menjalar ke ventrikel yang mulai berkontraksi.

Tekanan dalam ventrikel meningkat dengan cepat dan mendorong katup AV untuk segera

menutup. Ventrikel kemudian menjadi rongga tertutup dan volume darah tidak dapat berubah.

Ini disebut periode kontraksi isovolumetrik. Bunyi katup yang menutup merupakan bunyi

jantung satu. Diastole ventricular adalah keadaan dimana ventrikel berepolarisasi dan berhenti

berkontraksi. Tekanan dalam ventrikel menurun tiba-tiba sampai di bawah tekanan aorta dan

trunkus pulmonal, sehingga katup semilunar menutup(bunyi jantung dua). Ventrikel kembali

menjadi rongga tertutup dalam periode relaksasi isovolumetrik karena katup masuk dan katup

keluar menutup. Jika tekanan dalam ventrikel menurun tajam dari 100 mmHg sampai

mendekati nol,jauh di bawah tekanan atrium, katup AV membuka dan siklus jantung mulai

kembali.4

Bunyi dan Frekuensi Jantung

Page 16: Kardiovaskuler fisiologi

Bunyi jantung yang normal biasanya adalah LUB-DUB dan dapat didengar dengan menggunakan

steteskop. Bunyi LUB mengacu kepada saat katup AV menutup dan DUB mengacu saat katup

semilunar menutup. Ini merupakan bunyi jantung satu dan dua. Bunyi jantung yang ketiga dan

keempat adalah disebabkan vibrasi yang terjadi pada dinding jantung saat darah mengalir

dengan cepat ke dalam ventrikel. Murmur pula adalah bunyi kelainan pada jantung atau bunyi

jantung yang tidak wajar yang berkaitan dengan turbulensi aliran darah. Bunyi ini muncul

karena defek pada katup seperti penyempitan(stenosis) yang menghambat aliran darah ke

depan atau katup yang tidak sesuai yang memungkinkan aliran balik darah.

Secara normalnya frekuensi jantung berkisar antara 60-100 denyut per menit dengan rata-rata

denyutan 75 kali per menit. Dengan kecepatan seperti itu, siklus jantung berlangsung selama

0.8 detik systole 0.5 detik dan diastole 0.3 detik. Takikardia adalah peningkatan frekuensi

jantung sampai melebihi 100 denyutan per menit. Bradikardia pula adalah frekuensi jantung

yang kurang dari 60 denyut per menit.

Paru-paru adalah organ berbentuk pyramid seperti spons dan berisi udara dan memenuhi

rongga torak. Pada kedua paru terdapatnya pleura atau membrane yang menutup dan

membungkus paru-paru. Terdapat dua jenis pleura pada paru iaitu pleura parietal dan pleura

visceral. Pleura biasanya disusun oleh jaringan ikat fibrosa dengan serat elastin dan kolagen dan

sel fibroblast, dilapisi selapis mesotel.

Curah Jantung

Curah jantung atau cardiac output adalah volume darah yang dipompa oleh tiap-tiap ventrikel

per menit. Curah jantung dari kedua ventrikel dalam keadaan normal adalah identik, walaupun

apabila diperbandingkan denyut demi denyut, dapat terjadi variasi minor. Dua factor penentu

dalam penentu curah jantung adalah kecepatan denyutan jantung dan volume sekuncup.

Kecepatan denyutan rata-rata adalah 70 kali per menit, yang ditentukan oleh irama nodus SA,

sedangkan volume sekuncup rata-rata adalah 70ml per denyut, sehingga curah jantung rata-

rata adalah 4900 ml per menit. Antara factor utama yang mempengaruhi curah jantung adalah

aktivitas berat dan peningkatan aliran balik vena ke jantung.5

Page 17: Kardiovaskuler fisiologi

Jika aliran darah balik vena meningkat akan meningkatkan volume akhir diastolic yang

kemudianya akan mengembangkan serabut miokardial ventrikel. Semakin banyak serabut otot

jantung yang mengembang pada permulaan kontraksi semakin banyak isi ventrikel sehingga

daya kontraksi semakin besar. Hal ini disebut sebagai hokum Frank-Starling tentang jantung.

Terdapat juga faktor yang mendukung aliran balik vena memperbesarkan curah jantung seperti,

pompa otot rangka, pernafasan dan reservoir vena.

Enzim Kardiovaskular

Pada sistem jantung terdapat banyak enzim yang terlibat dan kita bisa membahagikannya

kepada dua iaitu enzim fungsional dan enzim nonfungsional. Pada umumnya pada enzim

fungsional, ia dihasilakan di hepar atau hati dan akan dialirkan dalam sistem peredaran darah.

Makanya, kadar enzim ini di dalam darah adalah sangat tinggi berbanding didalam sel. Jika

kadarnya dalam darah menurun atau menunjukkan jumlah yang abnormal, kelainan jantung

bisa dideteksi. Antara contoh enzim jenis ini adalah lipoprotein lipase, pseudocholinesterase,

proenzim pembekuan darah dan pemecahan pembekuan darah. Enzim ini tidak akan berkerja

atau aktif jika tidak ada pemicu yang mengaktifkan mereka. Contohnya enzim pembekuan

darah tidak akan berfungsi jika tidak ada pemicu dalam darah. Makanya di dalam keadaan

normal darah tidak akan membeku, tetapi jika terjadi luka sehingga menyebabkan lapisan

pembuluh darah itu kasar, ianya akan memicu enzim pembekuan untuk menjalankan tugasnya.6

Kemudian adalah enzim nonfungsional yang biasanya terdapat banyak di dalam sel dan tidak

berfungsi dalam darah. Jumlahnya di dalam darah adalah sedikit atau nol karena ianya terdapat

di dalam sel. Jika kadarnya meningkat di dalam darah, hal ini menunjukkan kelainan karena bila

terjadi kelainan, sel akan rusak dan pecah sehingga kandungannya masuk ke dalam saluran

darah. Jadi, enzim ini menjadi indicator untuk diagnose atau proknosis suatu penyakit. Antara

contoh enzim ini adalah sekresi eksokrin, amylase pancreas,lipase alkaline fosfatase, fossfatase

asam prostat(PAP) dan empedu.

ECG dan Pemeriksaan Tanda Vital Jantung

Page 18: Kardiovaskuler fisiologi

Fungsi dan Pemeriksaan Fisik Jantung

Pada pemeriksaan fisik jantung biasanya dokter akan berada di sebelah kanan pasien dan

membuat beberapa garis imaginer untuk memudahkan pemeriksaan fisik jantung. Antara garis

yang dibuat adalah seperti berikut;

1. Garis midsternum

2. Garis sternum

3. Garis parasternum

4. Garis midclavikula

5. Garis aksilaris anterior, posterior dan medial

Pemeriksaan fisik jantung meliputi empat pemeriksaan asas iaitu inspeksi, palpasi, perkusi dan

auskultasi. Pada inspeksi, yang palaing penting adalah menemukan lokasi apical impulse atau

ictus kordis pada sela iga 5. Dilihat juga bentuk dada yang simietris normal dan yang abnormal

seperti pectus carinatum( dada burung) dadanya menonjol keluar dan dpat juga dilihat pectus

excavatum( dada mengcekung). Kemudian pada palpasi,diukur diameter normal ictus kordis

yang lebarnya sekitar 2.5cm dan ampitudonya berupa denyutan. Perkusi adalah untuk

menentukan cardiac dullness iaitu perubahan dari suara sonor ke paru-paru menjadi pekak. Yang

terakhir dilakukan pemeriksaan auskultasi untuk diagnosis kelainan jantung dengan mendengar

bunyi jantung satu,dua, tiga dan empat.

Elektrokardiogram(EKG)

Elektrokardiogram atau EKG merupakan rekaman arus listrik yang dihasilakan oleh otot jantung

selama depolarisasi menyebar ke jaringan di sekitar jantung dan dihantar melalui cairan-cairan

tubuh. Arus listrik ini akan dideteksi oleh elektroda pencatat dan hasilnya adalah EKG. Teknik

ini dikembangkan oleh William Einthoven dan kaedah penggunaannya diperhebatkan sehingga

ke hari ini. Secara umumnya hasil EKG yang normal memperlihatkan tiga bentuk gelombang

tersendiri iaitu gelombang P, komleks QRS, dan gelombang T dan kadang-kadang terdapat

gelombang U dibelakang T. Pebentukan potential aksi di nodus SA tidak menimbulkan aktivitas

litrik di permukaan tubuh, sehingga depolarisasi nodus SA tidak menimbulkan gelombang.4

Page 19: Kardiovaskuler fisiologi

Gelombang P mewakili depolarisasi atrium setelah depolarisasi wal pada nodus

SA. Kompleks QRS dengan durasi sekitar(0.12-0.2 detik) mewakili penjalaran

depolarisasi melalui ventrikel. Sejumlah kecil repolarisasi atrium juga terjadi tetapi

tertutup oleh defleksi QRS. Bentuk, amplitude dan arah QRS bergantung pada variable

seperti posisi jantung dan massa ventrikel. Internal PR yang kurang lebih 0.1 detik adalah

rentang waktu antara permulaan gelombang P sampai permulaan gelombang QRS.

Gelombang T pula mewakili repolarisasi ventrikel. Durasi gelombang ini lebih panjang

dan amplitudonya lebih rendah jika dibandingkan gelombang depolarisasi kompleks QRS

yang jelas menunjukkan bahwa repolarisasi berlangsung tidak selaras dan lebih lambat

daripada depolarisasi.9

Penutup.

Secara keseluruhannya, jantung adalah salah satu organ yang sangat penting dan kite

hendaklah menjaganya agar tetap kuat dengan melakukan aktivitas yang bisa menguatkan

Page 20: Kardiovaskuler fisiologi

jantung dan mengambil makanan yang tidak mengandungi banyak lemak karena seperti dalam

kasus ini, jantungnya bermasalah karena mengkomsumsi makanan yang berlemak seperti

makanan padang dan jarang berolahraga. Jantung sangat istemewa karena ianya bisa memicu

sendiri potential aksi untuk mengarahkan otot-otot jantung berkontraksi berbeda sama sekali

dengan otot-otot tubuh kita yang lain. Selain itu, dengan pemeriksaan EKG kita bisa mendeteksi

kelainan jantung pada seseorang pasien dengan hanya membandingkan graf normal dengan

EKG pasien.

Daftar Pustaka

1. Mary Jones, Richard Fosbery, Dennis Taylor, Jeniffer Gregory, Biology A-Level,2007;

Page 21: Kardiovaskuler fisiologi

2. Struktur dan fungsi jantung; http://www.totalkesehatananda.com/jantung2.html

3. Lauralee Sherwood, Fisiologi Manusia, fisiology kardiac,2010, pg 343-71,

4. Ethel Sloane, Antomi dan Fisiologi, Sistem kardiovaskular ;2004 pg 266-75,

5. Harper, 2007, sistem kardiovaskular; sirkulasi jantung -

6. Ganong’s, Review of Medical Physiology, cardiac physiology,2010, pg 588-95, -

7. Elna Kartawiguna, Penuntun Praktikum Histologi, Sistem kardiovaskular,2007 pg 159-168,

8. http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1056948389,55890,, oleh Gisianturi,

diunduh pada 28 Mei 2010.

9.Elektrokardiogram; http://www.lifecare.com.my/hp_ElectrocardiogramBM.html