repository.bsi.ac.id · web viewmenurut fitria dalam wasiyanti (wasiyanti, 2017) “siklus...
TRANSCRIPT
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Akuntansi
1. Pengertian Akuntansi
Bahri (Bahri, 2016:2) menyatakan bahwa :
Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, dan pelaporan atas suatu transaksi dengan cara sedemikian rupa, sistematis dari segi isi dan berdasarkan standar yang diakui umum. Oleh karena itu, pihak yang berkepentingan atas perusahaan dapat mengetahui posisi keuangan perusahaan serta hasil operasi pada setiap waktu yang diperlukan, sehingga dapat mengambil keputusan maupun pemilihan dari berbagai tindakan alternatif di bidang ekonomi.
Jusup dalam Rahmania dan Rusdi (Rahmania & Rusdi, 2017)
menerangkan bahwa “Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas
bisnis, mengolah data menjadi laporan, dan mengomunikasikan hasilnya kepada
para pengambil keputusan”.
Sedangkan menurut Sujarweni dalam Utami dan Hidayat (Utami &
Hidayat, 2018) menyatakan bahwa, “Akuntansi adalah proses dari transaksi yang
dibuktikan dengan faktur, lalu dari transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca
lajur, kemudian akan menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan
yang digunakan pihak-pihak tertentu”.
2. Persamaan Dasar Akuntansi
Menurut Himayati dalam Utami dan Hidayat (Utami & Hidayat, 2018)
menerangkan bahwa, “Dalam persamaan Akuntansi, di sisi kiri adalah bagian
5
6
yang dimiliki perusahaan yang diberi nama harta (asset) dan sisi kanan terdapat
sumber pembelanjaan, yang terdiri dari hak kreditur, atau disebut kewajiban
(liabilities), dan hak pemilik (equities) atau modal (capital)”.
Hubungan antara kekayaan, kewajiban dan ekuitas dapat dirumuskan
kedalam sebuah persamaan akuntansi sebagai berikut :
Sumber: Hery (Hery, 2013a:14)
Gambar II.1. Rumus Persamaan Dasar Akuntansi
Rumusan persamaan akuntansi diatas adalah sifatnya baku (mutlak),
dimana kewajiban (liabilities) harus ditempatkan lebih dahulu sebelum modal
(equity), ini mengandung makna bahwa kreditur memiliki hak yang pertama atas
kekayaan perusahaan, setelah itu harta (assets) yang masih ada barulah merupakan
hak pemilik dana/pemegang saham (Hery, 2013:14).
3. Jurnal dan Buku Besar
Menurut Hery dalam Rahmania dan Rusdi (Rahmania & Rusdi, 2017)
mengemukakan bahwa “Jurnal atau yang lebih sering dikenal dengan istilah jurnal
umum adalah catatan akuntansi yang pertama kali dibuat yang gunanya untuk
melakukan pencatatan seluruh transaksi berdasarkan bukti-bukti transaksi,
mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan serta data-data lainnya dalam
bentuk dua kolom”.
Assets = Liabilities + Equity
7
Jurnal dibedakan menjadi dua, yaitu jurnal umum (general journal) dan
jurnal khusus (special journal). Jurnal umum dibuat atas transaksi yang tidak
dicatat kedalam jurnal khusus (Hery, 2013:35).
Menurut Hery (Hery, 2013:35) Jurnal khusus dibagi menjadi:
a. Jurnal Penjualan (Sales Journal)
b. Jurnal Pembelian (Purchases Journal)
c. Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipts Journal)
d. Jurnal Pembayaran Kas (Cash Payments Journal)
Setelah selesai dalam menganalisis transaksi dan telah dicatat ke dalam
jurnal, langkah selanjutnya adalah mem-posting atau melakukan pemindah
bukuan setiap saldo akun yang ada pada jurnal ke dalam buku besar masing-
masing akun.
Menurut Suhayati dan Anggadini dalam Rahmania dan Rusdi (Rahmania
& Rusdi, 2017) menyatakan bahwa “Buku besar adalah memindahkan data yang
terdapat dalam jurnal ke dalam perkiraan-perkiraan yang bersangkutan di buku
besar”.
Pada akhir periode akun-akun yang terdapat dalam buku besar akan
menunjukkan saldo yang didapat dari selisih debet dan kredit. Saldo-saldo ini
yang kemudian akan dipindahkan kedalam neraca saldo.
Menurut Indratno dalam Rahmania dan rusdi (Rahmania & Rusdi, 2017)
Menyatakan bahwa “Neraca saldo adalah daftar yang berisi kumpulan saldo
akun yang ada di buku besar”.
8
4. Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi selalu terjadi dalam berbagai jenis perusahaan baik dalam
perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur. Dalam tugas
akhir ini penulis akan lebih menekankan permasalahan yang terjadi pada
perusahaan dagang.
Menurut Mulya dalam Utami dan Hidayat (Utami & Hidayat, 2018)
“Siklus Akuntansi merupakan proses pencatatan akuntansi mulai dari
dokumentasi sampai penyajian laporan keuangan”. Sedangkan menurut Hery
(Hery, 2013:66) menjelaskan bahwa, “Proses Akuntansi yang diawali dengan
menganilisis dan menjurnal transaksi, dan yang diakhiri dengan membuat laporan
dinamakan sebagai siklus akuntansi (accounting cycle)”.
Menurut Fitria dalam Wasiyanti (Wasiyanti, 2017) “Siklus akuntansi
merupakan gambaran tahapan kegiatan akuntansi yang meliputi pencatatan,
penggolongan, pengikhtisaran, dan pelaporan yang dimulai saat terjadi sebuah
transaksi dalam sebuah perusahaan”.
9
Sumber: Fitria dalam Wasiyanti (Wasiyanti, 2017)
Gambar II.2. Siklus Akuntansi
Dari gambar siklus akuntansi diatas dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa proses yang harus dijalankan dalam siklus akuntansi yaitu sebagai
berikut :
a. Pencatatan (Recording)
Kegiatan ini merupakan awal dari proses sebuah kegiatan akuntansi yaitu
melakukan analisis bukti-bukti transaksi yang kemudian akan dicatat kedalam
buku jurnal yang ada pada perusahaan. Bukti transaksi tersebut, seperti : nota,
kuitansi, cek, dan lain-lain. Menurut Hery dalam Habibah et al (Habibah, Faizah,
& Solecha, 2018) “Jurnal adalah proses pencatatan pertama kali (original record)
dalam sistem akuntansi atau peristiwa yang terjadi”.
Bukti Transaksi
Jurnal
Buku Besar Utama
Neraca Saldo
Kertas KerjaLaporan
Keuangan
Jurnal Penutup
Neraca Saldo Setelah
Penutupan
Jurnal Pembalik
Pencatatan
Penggolongan
Pengikhtisaran
Pelaporan
10
b. Penggolongan (Classifying)
Kegiatan ini merupakan kegiatan pengelompokkan transaksi keuangan
pada perusahaan kedalam perkiraan buku besar setelah melakukan pencatatan
kedalam jurnal. Suhayati dan Anggadini dalam Rahmania dan Rusdi (Rahmania
& Rusdi, 2017) menjelaskan bahwa “Buku besar adalah memindahkan data yang
terdapat dalam jurnal ke dalam perkiraan-perkiraan yang bersangkutan di buku
besar”
c. Peringkasan/Pengikhtisaran (Summarizing)
Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk meringkas transaksi keuangan
yang sudah di golongkan ke buku besar ke dalam neraca saldo untuk kemudian di
proses ke dalam kertas kerja (neraca lajur). Pengertian Neraca Lajur menurut
Sadeli dalam Habibah et al (Habibah et al., 2018) yakni “Neraca lajur (worksheet)
adalah alat untuk mengumpulkan data guna menyusun laporan keuangan,
sehingga neraca lajur ini juga merupakan draf pendahuluan laporan dan analisis
yang perlu disiapkan”.
d. Pelaporan (Reporting)
Setelah melalui proses kegiatan pencatatan, penggolongan, peringkasan
maka akan ada sampai di tahap kegiatan pelaporan. Kegiatan pelaporan ini
merupakan kegiatan menyusun laporan keuangan. Menurut Sadeli dalam Habibah
et al (Habibah et al., 2018) “Laporan keuangan adalah laporan tertulis yang
memberikan informasi kuantitatif tentang posisi keuangan dan perubahan-
perubahannya, serta hasil yang dicapai selama periode tertentu”. Laporan
keuangan ini terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan modal/ekuitas,
neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
11
5. Karakteristik Akun
a. Pengertian Akun
Menurut Hery (Hery, 2013:24) menyimpulkan bahwa “Akun adalah
catatan akuntansi mengenai kenaikan atau penurunan saldo dari masing-masing
asset, kewajiban, dan ekuitas”.
Menurut Samryn dalam Utami dan Hidayat menyatakan bahwa (Utami &
Hidayat, 2018) “Akun merupakan nama buku besar atau nama buku besar
pembantu yang digunakan sebagai tempat untuk mencatat setiap transaksi”
b. Karakteristik Akun
Berikut adalah karakteristik akun menurut Fauziah (Fauziah, 2017:36) :
1. Setiap akun memiliki judul atau nama transaksi yang akan dicatat dalam akun
tersebut.
2. Setiap akun mempunyai kolom untuk mencatat kenaikan jumlah item yang
bersangkutan.
3. Setiap akun mempunyai kolom untuk mencatat penurunan jumlah item yang
bersangkutan.
Nama akun pada perusahaan umumnya akan berbeda-beda, karena dibuat
sesuai dengan kebijakan yang digariskan atau diarahkan oleh tim manajemen
perusahaan dan biasanya juga tergantung dari kegiatan bisnis yang dijalankan oleh
perusahaan.
Daftar (list) yang memuat mengenai keseluruhan kode atau nomor dan
nama akun, dinamakan sebagai bagan perkiraan (chart of account). Berikut adalah
12
contoh nama akun dan kode akun pada sebuah perusahaan dagang, yaitu sebagai
berikut:
Sumber : Hutauruk (Hutauruk, 2017a:21)
Gambar II.3. Contoh Kode Akun Riil (Akun Neraca)
13
Sumber : Hutauruk (Hutauruk, 2017:22)
Gambar II.4. Contoh Kode Akun Nominal (Akun Laba Rugi)
Bentuk format yang paling sederhana untuk menunjukkan kenaikan atau
penurunan saldo masing-masing komponen laporan keuangan adalah dengan
menggunakan model T account. Berikut ini adalah model T Account :
Nama Akun
Mutasi Debet Mutasi Kredit
(Dr) (Kr)
Sumber : Hery (Hery, 2013b: 27)
Gambar II.5. Gambar T Account
14
c. Penggolongan Rekening
Pada pokoknya Akun dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
1. Akun-akun yang terdapat dalam neraca (Aktiva, Kewajiban, Ekuitas) disebut
akun riil. Akun riil disebut juga akun nyata, karena pada akhir periode saldo
akhir dari akun ini akan menjadi saldo awal pada periode berikutnya.
2. Sedangkan akun-akun yang terdapat dalam laporan laba rugi (Pendapatan dan
Beban) disebut akun nominal. Akun nominal disebut juga akun sementara,
karena pada akhir periode saldo akhir dari akun ini harus ditutup atau dinolkan,
sehingga pada awal periode berikutnya akun ini akan menunjukkan saldo nol.
d. Saldo Normal Akun
Saldo normal atau posisi saldo sebuah akun adalah posisi dasar suatu akun,
apakah di debit atau di kredit. Penempatan akun ini sesuai dengan transaksi yang
ada, yakni transaksi tersebut berpengaruh terhadap penambahan atau pengurangan
suatu akun. Dibawah ini adalah aturan debet kredit atau saldo normal akun :
No. Nama Akun Bertambah Berkurang Saldo Normal1 Aset Debet Kredit Debet2 Kewajiban Kredit Debet Kredit3 Ekuitas Kredit Debet Kredit4 Pendapatan Kredit Debet Kredit5 Beban Debet Kredit Debet
Sumber : Hutauruk (Hutauruk, 2017b:23)
Gambar II.6. Saldo Normal Akun
15
6. Perusahaan Dagang
a. Pengertian Perusahaan Dagang
Menurut Lubis dan Dewi (Lubis & Dewi, 2017a:2) menerangkan bahwa :
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya memperdagangkan barang tanpa melakukan proses pengolahan barang sedikitpun. Artinya, kegiatan utama hanya membeli barang jadi untuk dijual kembali. Contoh warung, toko, indomaret, supermarket dan sebagainya. Dengan demikian salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan dagang adalah barang yang diperjual belikan tidak berubah bentuk.
Sedangkan menurut Soemohadiwidjojo (Soemohadiwidjojo, 2017:10)
menyatakan bahwa “Perusahaan Dagang (trading company) adalah Perusahaan
yang membeli barang berwujud dari pemasok dan menjualnya langsung kepada
konsumen tanpa melakukan pengolahan lebih lanjut untuk mengubah sifat produk
tersebut”.
b. Perbedaan Perusahaan Dagang dan Perusahaan Jasa
Sebuah perusahaan dagang pada dasarnya memiliki kesamaan dengan
perusahaan jasa yang terletak pada siklus akuntansinya. Sedangkan perbedaan
antara perusahaan dagang dan perusahaan jasa terletak pada saat proses jual beli
barang dagangannya. Perusahaan jasa akan menjual produk berupa jasa (tidak
berwujud) sedangkan perusahaan dagang akan menjual produk berupa barang
dagangan (berwujud).
16
c. Karakteristik Perusahaan Dagang
Karakteristik Perusahaan Dagang menurut Lubis dan Dewi (Lubis &
Dewi, 2017a:2) adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan utamanya adalah membeli barang untuk dijual kembali yang
bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan yang diperoleh jika
harga jual lebih tinggi dari harga pokok penjualan (HPP).
2. Barang yang dibeli untuk dijual kembali dinamakan dengan akun persediaan
barang dagang. Akun persediaan barang dagang dibedakan atas persediaan
barang dagang awal dan persediaan barang dagang akhir.
3. Bagi perusahaan dagang yang berskala besar dan kegiatan jual belinya sangat
banyak, transaksinya dilakukan dengan banyak pihak, maka pencatatannya
dilakukan dengan menggunakan jurnal khusus dan buku besar pembantu.
4. Pada laporan laba rugi, laba bersih diperoleh dengan cara :
Laba(rugi) bersih = Total Penjualan – HPP – Beban Operasional.
d. Sistem Persediaan Barang
Dalam perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan tentu
mempunyai persediaan barang dagang untuk dijual. Oleh karena itu dalam
akuntansi perusahaan dagang terdapat beberapa metode pencatatan persediaan.
Metode pencatatan persediaan tersebut dibagi menjadi dua sistem, yaitu sistem
persediaan perpetual dan sistem persediaan periodik/fisik. Dari kedua sistem
tersebut mempunyai beberapa perbedaan dalam pencatatannya.
Berikut adalah penjelasan perbedaan sistem persediaan barang dagang
yang berada pada perusahaan dagang :
17
Sistem Periodik Sistem Perpetual1. Jika terjadi transaksi pembelian 1. Jika terjadi transaksi pembelian maka dicatat pada akun Pembelian maka dicatat pada akun Persediaan Jurnal Umum: Jurnal Umum: Pembelian xx - Persediaan xx - Kas - xx Kas - xx2. Jika terjadi transaksi penjualan 2. Jika terjadi transaksi penjualan, maka dicatat pada akun Penjualan maka dicatat pada akun Penjualan Jurnal Umum: dan langsung dihitung harga pokok Kas xx - Penjualan
Jurnal Umum: Kas xx - Penjualan - xx H.P.P xx - Persediaan - xx
Penjualan - xx
3. Nilai Persediaan Akhir diketahui setelah fisik barang di cek digudang dengan menggunakan metode penilaian
3. Pesediaan akhir pada akhir periode merupakan nilai persediaan dengan menggunakan metode penilaian
Sumber : Lubis dan Dewi (Lubis & Dewi, 2017b:7)
Gambar II.7. Perbedaan Sistem Persediaan
7. Analisa Laporan Keuangan
Laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dalam
Vidada et al (Vidada, Pahlevi, & Rakhmanita, 2018) adalah :
The financial statements are part of the financial reporting process. The complete financial statements include the balance sheet, income statement, statement of changes in financial position. Other things that can be presented in various ways eg as a cash flow statement, or a cash flow statement,other records and reports and explanatory materials that are an integral part of the financial statements. In addition to these include schedules and additional information related to the report, such as financial information for industry and geographical segments along with disclosure of influence on price changes.(Ikatan Akuntan Indonesia, 2002)
18
Dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan itu sebagai cerminan dari
seluruh transaksi usaha yang dapat menunjukkan peningkatan atau penurunan
bersih nilai ekonomi bagi pemilik modal, hal tersebut juga menunjukkan kinerja
dari sebuah perusahaan.
Sedangkan analisa laporan keuangan adalah sebuah proses penelitian
penuh pertimbangan dalam mengevaluasi posisi keuangan dan merupakan hasil
operasi yang telah dicapai perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu.
Manfaat analisa laporan keuangan menurut Kasmir dalam Vidada et al
(Vidada et al., 2018) adalah sebagai berikut :
(1) Knowing the financial position in a certain period;(2) To know the weaknesses / weaknesses of the company; (3) Knowing the strengths and potentials of the company, (4) Knowing the steps that can be done in the future related to the current financial position, (5) Perform performance management assessment, (6) Making comparison with the company similar to the results achieved.
Pengukuran dalam analisa laporan keuangan PT. Tiga Serangkai
International ini mengacu pada buku analisa laporan keuangan yang ditulis oleh
Kasmir dalam Vidada et al (Vidada et al., 2018) .
Rasio Likuiditas Perusahaan
a. Current Ratio = Aktiva Lancar x 100%
Kewajiban Lancar
b. Quick Ratio = Aktiva Lancar – Persediaan x 100%
Kewajiban Lancar
c. Cash Ratio = Kas x 100%
Kewajiban Lancar
19
2.2. Tool Aplikasi
1. Sejarah Zahir Accounting
Menurut Yuswanto dalam Utami dan Hidayat (Utami & Hidayat, 2018)
menyimpulkan bahwa:
Zahir Acccounting merupakan software akuntansi yang dibuat secara terpadu (integrated software). Software Zahir Accounting dibuat oleh PT Zahir Internasional dan dibuat pertama kali tahun 1996 dengan Zahir Acoounting versi 1.0. Kemudian dikembangkan sehingga muncul versi 2.0 pada tahun 1997. Zahir Accounting mulai dipasarkan pada tahun 1999, dimana hingga saat ini Zahir Accounting sudah mencapai versi 5.1 dan telah digunakan oleh banyak perusahaan di Indonesia. Selama ini, Zahir Accounting telah memperoleh penghargaan secara nasional, antara lain penghargaan dari Presiden Republik Indonesia pada Indonesia ICT Award 2003, kemudian penghargaan Menkominfo pada Apicta 2002, 2003, dan 2004 dan lain-lain.
2. Pengertian Zahir Accounting
Menurut Himayati dalam Istiana dan Ariyati (Istiana & Ariyati, 2017:12),
“Zahir accounting adalah sebuah program akuntansi yang didesain khusus untuk
mengelola keuangan perusahaan secara mudah, fleksibel yang berfasilitas lengkap
dan dapat digunakan untuk berbagai macam perusahaan, baik perusahaan jasa
maupun perusahaan dagang.”
3. Keunggulan Zahir Accounting
Berikut ini adalah beberapa keunggulan dari Zahir Accounting:
a. Mudah digunakan oleh Non Akuntan
b. Design user interface menarik dan mudah dipahami
c. Faktur dan laporan dapat didesain
d. Laporan dapat diemail dan diexport ke berbagai format
e. Menggunakan database client server
f. Fasilitas dan kapasitas dapat dipilih sesuai kebutuhan
20
g. Laporan dapat diklik untuk melihat detail transaksi (Audit / Drill-down)
h. Seluruh transaksi dapat diedit dan dihapus
i. Berbagai grafik dan analisa bisnis interaktif
4. Instalasi Zahir Accounting
Untuk dapat menggunakan Zahir Versi 5.1 terlebih dahulu Anda harus
menginstalnya di komputer PC atau Notebook berbasis Windows
(98/2000/XP/Vista). Installer Zahir tersedia dalam paket program berupa CD atau
anda dapat mendownload versi demonya dari www.zahiraccounting.com
Cara instalasinya pun terdapat 2 macam, yaitu instalasi dari CD maupun
dari instalasi multi user. Berikut adalah cara instalasinya :
1. Instalasi dari CD
a. Tutup semua program yang terbuka.
b. Masukkan CD Installer ke Drive CD.
c. Selanjutnya akan ditampilkan form instalasi (jika form instalasi tidak
otomatis terbuka, maka jalankan program Setup secara manual melalui
Window Explorer, Klik Start > My Computer > Pilih Drive CD >
jalankan Setup.exe.
d. Ikuti petunjuk yang tertera pada form instalasi, klik tombol Next untuk
melanjutkan, dan isilah nama user dan nama perusahaan Anda, pilih
opsi typical, selanjutnya klik Next hingga tombol Finish tampil.
Untuk uninstall program Zahir Accounting, klik Start > Cotrol Panel >
Add Remove Program > Pilih Zahir > Klik Remove/Uninstall.
21
2. Instalasi Multi User
Instalasi Multi User berlaku pada jaringan LAN. Instalasi Zahir tetap harus
dilakukan di masing-masing workstation (komputer pengguna / client) dan
diperlukan satu komputer yang akan berperan sebagai server, pastikan Firebird
Database Server telah ter-install di komputer server (pilih opsi complete pada
form instalasi).
5. Menu Utama Program Zahir Accounting versi 5.1
Pada saat membuka program Zahir Accounting versi 5.1 edisi pendidikan,
maka akan terlihat tampilan menu utama Zahir Accounting seperti dibawah ini:
Gambar II.8. Menu Utama Zahir Accounting
Pada bagian menu utama Zahir Accounting versi 5.1 edisi pendidikan ini
terdapat pilihan-pilihan, diantaranya:
a
b
c
d
e
f
g
22
a. Versi Program
Pada pojok kanan atas menu utama akan terlihat versi program zahir yang
kita install dan akan kita gunakan. Pada gambar ini versi yang digunakan adalan
Versi 5.1.
b. Administrasi Data
Pada bagian ini akan terlihat beberapa pilihan yang dapat di pilih sesuai
dengan apa yang ingin kita lakukan, yaitu :
1. Buka data sebelumnya, digunakan apabila ingin membuka database keuangan
yang terakhir kali dijalankan.
2. Membuat data baru, digunakan untuk membuat data keuangan baru untuk
pertama kali.
3. Buka data, digunakan untuk membuka data keuangan yang pernah dibuat
sebelumnya. File data keuangan di Zahir Accounting menggunakan format
*.gdb atau *.fdb
4. Buka file backup, digunakan untuk membuka file yang pernah dibackup. File
yang dibackup biasanya menggunakan format *.gbk
c. Registrasi
Pada bagian ini digunakan untuk melakukan registrasi terhadap program
Zahir Accounting yang digunakan.
d. Website Zahir Accounting
Pada bagian ini bertujuan untuk pengguna apabila ingin membuka website zahir
accounting, mendownload update, melihat tanya jawab dan berdiskusi di forum.
23
e. Panduan Penggunaan
Bagian ini berfungsi untuk menampilkan petunjuk penggunaan zahir
accounting.
f. History Data
Pada bagian ini digunakan untuk menampilkan data-data keuangan yang
pernah dilihat sebelumnya.
g. Edisi Software
Digunakan untuk menampilkan informasi tentang software yang dimiliki.
6. Pengenalan Antar Muka
Gambar II.9. Tampilan Antar Muka Zahir Accounting
1 2
3
4 5
24
Gambar diatas tadi adalah tampilan antar muka program zahir Accounting
setelah kita membuka atau membuat data baru perusahaan. Kemudian klik pada
bagian gambar untuk menampilkan informasi yang lengkap. Berikut adalah
penjelasan pada masing-masing gambar :
1. Menu Program
Gambar II.10. Menu Program
Menu Program ini berguna untuk mengkases fungsi-fungsi program yang
tidak terkait ke master data dan transaksi. Penjelasan dari menu program diatas
adalah sebagai berikut :
a. File : digunakan untuk membuat data keuangan baru, untuk kembali ke
menu utama, backup data, menjalankan alat bantu, administrasi password
dan hak akses.
b. Setting : digunakan untuk setup klasifikasi rekening perkiraan, mengisi
saldo awal perkiraan, saldo awal hutang usaha, saldo awal piutang usaha,
saldo awal persediaan, mengatur bahasa, konfigurasi point of sales, dan
konfigurasi program.
c. Tutup Buku : untuk melakukan proses tutup buku bulanan ataupun tutup
buku tahunan.
d. Window : untuk menutup semua jendela/form yang terbuka, menampilkan
atau menyembunyikan panel samping.
e. Petunjuk : untuk menampilkan panduan menggunakan Zahir Accounting.
25
2. Modul Program
Gambar II.11. Modul Program
Modul Program ini berguna untuk mengelompokkan fasilitas program
berdasarkan data, jenis, transaksi dan laporan. Berikut adalah penjelasan dari
modul-modul program yang tersedia pada Zahir Accounting :
a. Modul Data - data
Modul Data-data berguna untuk menampilkan menu master data. Melalui
modul ini kita dapat menampilkan daftar rekening perkiraan, untuk selanjutnya
membuat data rekening baru, mengelola data pelanggan, vendor, barang, pajak,
mata uang, dan lain-lain.
a.
c.
e.
g.
b.
d.
f. .
27
b. Modul Buku Besar
Modul Buku Besar berguna untuk menginput transaksi jurnal umum dan
menampilkan buku besar per rekening perkiraan.
Gambar II.13. Fasilitas yang ada di Modul Buku Besar
c. Modul Penjualan
Modul Penjualan berguna untuk menginput segala transaksi yang terkait
dengan penjualan dan piutang usaha, menampilkan daftar transaksi penjualan,
kartu piutang usaha, mencetak faktur, dan lain-lain.
29
d. Modul Pembelian
Modul Pembelian berguna untuk menginput segala transaksi yang terkait
dengan pembelian dan hutang usaha, menampilkan daftar transaksi pembelian,
kartu hutang usaha, mencetak faktur, dan lain-lain.
Gambar II.15. Fasilitas yang ada di Modul Pembelian
30
e. Modul Kas dan Bank
Modul Kas dan Bank digunakan untuk menginput transaksi yang terkait
dengan kas dan bank, seperti transaksi kas masuk dan kas keluar, transfer kas,
rekonsiliasi bank.
Perlu diketahui Transaksi kas masuk bukan untuk mencatat transaksi
pembayaran dari pelanggan dan transaksi kas keluar bukan untuk mencatat
transaksi pembayaran ke supplier
Gunakan modul Penjualan > Pembayaran Piutang untuk pembayaran dari
pelanggan, dan gunakan menu > Pembelian > Pembayaran Hutang untuk
pembayaran ke supplier. Agar transaksi pembayaran tersebut tercatat di kartu
piutang/hutang usaha.
Gambar II.16. Fasilitas yang ada di Modul Kas dan Bank
31
f. Modul Persediaan
Modul Persediaan digunakan untuk menginput transaksi yang terkait
dengan persediaan, seperti transaksi pemakaian barang, pemindahan barang,
perakitan, penyesuaian, stok opname, dan lain-lain.
Gambar II.17. Fasilitas yang ada di Modul Persediaan
g. Modul Laporan
Modul Laporan berguna untuk menampilkan daftar laporan yang tersedia,
seperti untuk mencetak laporan Laba-Rugi, Neraca, Aliran Kas, dan lain
sebagainya.
33
3. Area Kerja
Area kerja ini merupakan area dimana zahir akan menampilkan pilihan
menu, daftar atau list data, formulir transaksi, dan lain-lain. Contoh diatas adalah
menu data-data yang akan tampil jika anda klik modul program > Data-data.
4. Panel Samping
Panel Samping menampilkan informasi yang bervariasi sesuai dengan
konteks form yang sedang terbuka. Untuk pertama kali akan ditampilkan shortcut
ke menu analisa, data-data dan daftar transaksi penting.
5. Navigasi Halaman
Pada Navigasi Halaman ini ketika Anda klik tombol bergambar segitiga
disebelah kiri maka anda akan dibawa untuk menuju ke halaman sebelumnya, dan
klik tombol disebelah kanan untuk menuju halaman selanjutnya.