nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · web viewgejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma...

61
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin berkembangnya zaman maka semakin maju pula pola piker manusia misalnya, manusia dapat menciptakan transportasi yang sangat dibutuhkan oleh manusia dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Tapi selain segi positif timbul pula segi negative misalnya, dengan alat transportasi yang digunakan untuk beraktifitas dapat menyebabkan kecelakaan, salah satunya adalah fraktur pada tulang dan dapat pula terjadi trauma pada dada. Trauma berasal dari bahasa Yunani yang berarti luka. Kata tersebut digunakan untuk menggambarkan situasi akibat peristiwa yang dialami seseorang. Para psikolog menyatakan bahwa trauma dalam istilah psikologi berarti suatu benturan atau suatu kejadian yang dialami seseorang dan meninggalkan bekas. Biasanya bersifat negative dan dalam istilah psikologi disebut post-traumatic syndrome disorder. Trauma dada adalah abnormalitas rangka dada yang disebabkan oleh benturan pada dinding dada yang mengenai tulang rangka dada, pleura paru-paru diafragma ataupun isi mediastinal baik oleh benda tajam maupun tumpul yang dapat menyebabkan gangguan sistem pernafasan. 1

Upload: others

Post on 30-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin berkembangnya zaman maka semakin maju pula pola piker

manusia misalnya, manusia dapat menciptakan transportasi yang sangat

dibutuhkan oleh manusia dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Tapi selain

segi positif timbul pula segi negative misalnya, dengan alat transportasi yang

digunakan untuk beraktifitas dapat menyebabkan kecelakaan, salah satunya

adalah fraktur pada tulang dan dapat pula terjadi trauma pada dada.

Trauma berasal dari bahasa Yunani yang berarti luka. Kata tersebut

digunakan untuk menggambarkan situasi akibat peristiwa yang dialami

seseorang. Para psikolog menyatakan bahwa trauma dalam istilah psikologi

berarti suatu benturan atau suatu kejadian yang dialami seseorang dan

meninggalkan bekas. Biasanya bersifat negative dan dalam istilah psikologi

disebut post-traumatic syndrome disorder.

Trauma dada adalah abnormalitas rangka dada yang disebabkan oleh

benturan pada dinding dada yang mengenai tulang rangka dada, pleura paru-

paru diafragma ataupun isi mediastinal baik oleh benda tajam maupun tumpul

yang dapat menyebabkan gangguan sistem pernafasan.

Gejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada

tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan lokal dan

krepitasi yang sangat palpasi, pasien menahan dadanya dan bernafas pendek,

dyspnea, takipnea, takikardi, tekanan darah menurun, gelisah dan agitas,

kemungkinan sianosis, batuk mengeluarkan sputum bercak darah,

hypertympani pada perkusi di atas daerah yang sakit dan ada jelas pada thorak.

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui Definisi Trauma Thorax

2. Untuk mengetahui Penyebab dan Klasifikasi Trauma Thorax

3. Untuk mengetahui Manifestasi Klinis dari Trauma Thorax

4. Memberikan informasi tentang cara penanganan Trauma Thorax

1

Page 2: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Trauma adalah cedera/rudapaksa atau kerugian psikologis atau emosional

(Dorland, 2002).

Trauma adalah luka atau cedera fisik lainnya atau cedera fisiologis akibat

gangguan emosional yang hebat (Brooker, 2001).

Trauma adalah penyebab kematian utama pada anak dan orang dewasa

kurang dari 44 tahun. Penyalahgunaan alkohol dan obat telah menjadi faktor

implikasi pada trauma tumpul dan tembus serta trauma yang disengaja atau

tidak disengaja (Smeltzer, 2001).

Trauma dada adalah trauma tajam atau tembus thoraks yang dapat

menyebabkan tamponade jantung, perdarahan, pneumothoraks,

hematothoraks, hematompneumothoraks (FKUI, 1995).

Trauma thorax adalah semua ruda paksa pada thorax dan dinding thorax,

baik trauma atau ruda paksa tajam atau tumpul. (Hudak, 1999).

Di dalam toraks terdapat dua organ yang sangat vital bagi kehidupan

manusia, yaitu paru-paru dan jantung. Paru-paru sebagai alat pernapasan dan

jantung sebagai alat pemompa darah. Jika terjadi benturan atau trauma pada

dada, kedua organ tersebut bisa mengalami gangguan atau bahkan kerusakan.

B. Etiologi Dan Klasifikasi

1. Tamponade jantung : disebabkan luka tusuk dada yang tembus ke

mediastinum/daerah jantung.

2. Hematotoraks : disebabkan luka tembus toraks oleh benda tajam,

traumatik atau spontan

3. Pneumothoraks : spontan (bula yang pecah) ; trauma (penyedotan luka

rongga dada) ; iatrogenik (“pleural tap”, biopsi paaru-paru, insersi CVP,

ventilasi dengan tekanan positif) (FKUI, 1995).

2

Page 3: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

C. Patofisiologi

Trauma dada sering menyebabkan gangguan ancaman kehidupan. Luka

pada rongga thorak dan isinya dapat membatasi kemampuan jantung untuk

memompa darah atau kemampuan paru untuk pertukaran udara dan oksigen

darah. Bahaya utama berhubungan dengan luka dada biasanya berupa

perdarahan dalam dan tusukan terhadap organ.

Hipoksia, hiperkarbia, dan asidosis sering disebabkan oleh trauma

thorax. Hipokasia jaringan merupakan akibat dari tidak adekuatnya

pengangkutan oksigen kejaringan oleh karena hipivolemia (kehilangan darah),

pulmonary ventilation/perfusionmismatch (contoh kontusio, hematoma,

kolaps alveolus) dan perubahan dalam tekanan intratthorax (contoh: tension

pneumothorax, pneumothorax terbuka).

Hiperkarbia lebih sering disebabkan oleh tidak adekuatnya ventilasi

akibat perubahan tekanan intrathorax atau penurunan tingkat kesadaran.

Asidosis metabolik disebabkan oleh hipoperfusi dari jaringan ( syok ).

Fraktur iga. Merupakan komponen dari dinding thorax yang paling sering

mngalami trauma, perlukaan pada iga sering bermakna, Nyeri pada pergerakan

akibat terbidainya iga terhadap dinding thorax secara keseluruhan

menyebabkan gangguan ventilasi. Batuk yang tidak efektif intuk

mengeluarkan sekret dapat mengakibatkan insiden atelaktasis dan pneumonia

meningkat secara bermakna dan disertai timbulnya penyakit paru – paru.

Pneumotoraks diakibatkan masuknya udara pada ruang potensial antara pleura

viseral dan parietal. Dislokasi fraktur vertebra torakal juga dapat ditemukan

bersama dengan pneumotoraks. Laserasi paru merupakan penyebab tersering

dari pnerumotoraks akibat trauma tumpul.Dalam keadaan normal rongga

toraks dipenuhi oleh paru-paru yang pengembangannya sampai dinding dada

oleh karena adanya tegangan permukaan antara kedua permukaan pleura.

Adanya udara di dalam rongga pleura akan menyebabkan kolapsnya jaringan

paru. Gangguan ventilasi-perfusi terjadi karena darah menuju paru yang

kolaps tidak mengalami ventilasi sehingga tidak ada oksigenasi. Ketika

pneumotoraks terjadi, suara nafas menurun pada sisi yang terkena dan pada

perkusi hipesonor.

3

Page 4: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

Foto toraks pada saat ekspirasi membantu menegakkan diagnosis. Terapi

terbaik pada pneumotoraks adalah dengan pemasangan chest tube lpada sela

iga ke 4 atau ke 5, anterior dari garis mid-aksilaris. Bila pneumotoraks hanya

dilakukan observasi atau aspirasi saja, maka akan mengandung resiko. Sebuah

selang dada dipasang dan dihubungkan dengan WSD dengan atau tanpa

penghisap, dan foto toraks dilakukan untuk mengkonfirmasi pengembangan

kembali paru-paru. Anestesi umum atau ventilasi dengan tekanan positif tidak

boleh diberikan pada penderita dengan pneumotoraks traumatik atau pada

penderita yang mempunyai resiko terjadinya pneumotoraks intraoperatif yang

tidak terduga sebelumnya, sampai dipasang chest tubeHemothorax. Penyebab

utama dari hemotoraks adalah laserasi paru atau laserasi dari pembuluh darah

interkostal atau arteri mamaria internal yang disebabkan oleh trauma tajam

atau trauma tumpul. Dislokasi fraktur dari vertebra torakal juga dapat

menyebabkan terjadinya hemotoraks.

D. Manifestasi Klinis

1. Tamponade jantung :

a. Trauma tajam didaerah perikardium atau yang diperkirakan menembus

jantung.

b. Gelisah.

c. Pucat, keringat dingin.

d. Peninggian TVJ (tekanan vena jugularis).

e. Pekak jantung melebar.

f. Bunyi jantung melemah.

g. Terdapat tanda-tanda paradoxical pulse pressure.

h. ECG terdapat low voltage seluruh lead.

i. Perikardiosentesis keluar darah (FKUI, 1995).

2. Hematotoraks :

a. Pada WSD darah yang keluar cukup banyak dari WSD.

b. Gangguan pernapasan (FKUI, 1995).

4

Page 5: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

3. Pneumothoraks :

a. Nyeri dada mendadak dan sesak napas.

b. Gagal pernapasan dengan sianosis.

c. Kolaps sirkulasi.

d. Dada atau sisi yang terkena lebih resonan pada perkusi dan suara napas

yang terdengar jauh atau tidak terdengar sama sekali.

e. Pada auskultasi terdengar bunyi klik (Ovedoff, 2002).

f. Jarang terdapat luka rongga dada, walaupun terdapat luka internal

hebat seperti aorta yang ruptur. Luka tikaman dapat penetrasi melewati

diafragma dan menimbulkan luka intra-abdominal (Mowschenson,

1990).

E. Pemeriksaan Penunjang

1. Radiologi : X-foto thoraks 2 arah (PA/AP dan lateral)

2. Gas darah arteri (GDA), mungkin normal atau menurun.

3. Torasentesis : menyatakan darah/cairan serosanguinosa.

4. Hemoglobin : mungkin menurun.

5. Pa Co2 kadang-kadang menurun.

6. Pa O2 normal / menurun.

7. Saturasi O2 menurun (biasanya).

8. Toraksentesis : menyatakan darah/cairan.

9. Bila pneumotoraks < 30% atau hematothorax ringan (300cc) terap

simtomatik, observasi.

10. Bila pneumotoraks > 30% atau hematothorax sedang (300cc) drainase

cavum pleura dengan WSD, dainjurkan untuk melakukan drainase dengan

continues suction unit.

11. Pada keadaan pneumothoraks yang residif lebih dari dua kali harus

dipertimbangkan thorakotomi

12. Pada hematotoraks yang massif (terdapat perdarahan melalui drain lebih

dari 800 cc segera thorakotomi

5

Page 6: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

F. Penatalaksanaan

1. Bullow Drainage / WSD

Pada trauma toraks, WSD dapat berarti :

a. Diagnostik :

Menentukan perdarahan dari pembuluh darah besar atau kecil,

sehingga dapat ditentukan perlu operasi torakotomi atau tidak, sebelum

penderita jatuh dalam shock.

b. Terapi :

Mengeluarkan darah atau udara yang terkumpul di rongga pleura.

Mengembalikan tekanan rongga pleura sehingga "mechanis of

breathing" dapat kembali seperti yang seharusnya.

c. Preventive :

Mengeluarkan udaran atau darah yang masuk ke rongga pleura

sehingga "mechanis of breathing" tetap baik.

2. Perawatan WSD dan pedoman latihanya :

a. Mencegah infeksi di bagian masuknya slang. Mendeteksi di bagian

dimana masuknya slang, dan pengganti verband 2 hari sekali, dan perlu

diperhatikan agar kain kassa yang menutup bagian masuknya slang dan

tube tidak boleh dikotori waktu menyeka tubuh pasien.

b. Mengurangi rasa sakit dibagian masuknya slang. Untuk rasa sakit

yang hebat akan diberi analgetik oleh dokter.

c. Dalam perawatan yang harus diperhatikan :

• Penetapan slang.

Slang diatur se-nyaman mungkin, sehingga slang yang dimasukkan

tidak terganggu dengan bergeraknya pasien, sehingga rasa sakit di

bagian masuknya slang dapat dikurangi.

6

Page 7: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

• Pergantian posisi badan.

Usahakan agar pasien dapat merasa enak dengan memasang bantal

kecil dibelakang, atau memberi tahanan pada slang, melakukan

pernapasan perut, merubah posisi tubuh sambil

mengangkat badan, atau menaruh bantal di bawah lengan atas

yang cedera.

d. Mendorong berkembangnya paru-paru.

• Dengan WSD/Bullow drainage diharapkan paru mengembang.

• Latihan napas dalam.

• Latihan batuk yang efisien : batuk dengan posisi duduk, jangan

batuk waktu slang diklem.

• Kontrol dengan pemeriksaan fisik dan radiologi.

e. Perhatikan keadaan dan banyaknya cairan suction.

Perdarahan dalam 24 jam setelah operasi umumnya 500 - 800 cc. Jika

perdarahan dalam 1 jam melebihi 3 cc/kg/jam, harus dilakukan

torakotomi.

Jika banyaknya hisapan bertambah/berkurang, perhatikan juga secara

bersamaan keadaan pernapasan.

f. Suction harus berjalan efektif :

Perhatikan setiap 15 - 20 menit selama 1 - 2 jam setelah operasi dan

setiap 1 - 2 jam selama 24 jam setelah operasi.

• Perhatikan banyaknya cairan, keadaan cairan, keluhan pasien,

warna muka, keadaan pernapasan, denyut nadi, tekanan darah.

• Perlu sering dicek, apakah tekanan negative tetap sesuai petunjuk

jika suction kurang baik, coba merubah posisi pasien dari

terlentang, ke 1/2 terlentang atau 1/2 duduk ke posisi miring bagian

operasi di bawah atau di cari penyababnya misal : slang tersumbat

oleh gangguan darah, slang bengkok atau alat rusak, atau lubang

slang tertutup oleh karena perlekatanan di dinding paru-paru.

g. Perawatan "slang" dan botol WSD/ Bullow drainage.

• Cairan dalam botol WSD diganti setiap hari , diukur berapa

cairan yang keluar kalau ada dicatat.

7

Page 8: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

• Setiap hendak mengganti botol dicatat pertambahan cairan dan

adanya gelembung udara yang keluar dari bullow drainage.

• Penggantian botol harus "tertutup" untuk mencegah udara

masuk yaitu meng"klem" slang pada dua tempat dengan kocher.

• Setiap penggantian botol/slang harus memperhatikan sterilitas

botol dan slang harus tetap steril.

• Penggantian harus juga memperhatikan keselamatan kerja diri-

sendiri, dengan memakai sarung tangan.

• Cegah bahaya yang menggangu tekanan negatip dalam rongga

dada, misal : slang terlepas, botol terjatuh karena kesalahan dll.

h. Dinyatakan berhasil, bila :

• Paru sudah mengembang penuh pada pemeriksaan fisik dan

radiologi.

• Darah cairan tidak keluar dari WSD / Bullow drainage.

• Tidak ada pus dari selang WSD.

3. Therapy

a. Chest tube / drainase udara (pneumothorax).

b. WSD (hematotoraks).

c. Pungsi.

d. Torakotomi.

e. Pemberian oksigen.

f. Antibiotika.

g. Analgetika.

h. Expectorant

8

Page 9: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

BAB III

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Identitas

a. Identitas klien

Meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku/bangsa, agama,

pendidikan, pekerjaan, tanggal masuk, tanggal pengkajian, nomor

register, diagnosa medik, alamat, semua data mengenai identitaas klien

tersebut untuk menentukan tindakan selanjutnya.

b. Identitas penanggung jawab

Identitas penanggung jawab ini sangat perlu untuk memudahkan

dan jadi penanggung jawab klien selama perawatan, data yang

terkumpul meliputi nama, umur, pendidikan, pekerjaan, hubungan

dengan klien dan alamat.

2. Riwayat Kesehatan

a. Umur : Sering terjadi usia 18 - 30 tahun.

b. Keluhan utama

Merupakan keluhan yang paling utama yang dirasakan oleh

klien saat pengkajian. Biasanya keluhan utama yang klien rasakan

adalah nyeri pada dada dan gangguan bernafas

c. Riwayat kesehatan sekarang

Merupakan pengembangan diri dari keluhan utama melalui

metode PQRST, paliatif atau provokatif (P) yaitu focus utama keluhan

klien, quality atau kualitas (Q) yaitu bagaimana nyeri/gatal dirasakan

oleh klien, regional (R) yaitu nyeri/gatal menjalar kemana, Safety (S)

yaitu posisi yang bagaimana yang dapat mengurangi nyeri/gatal atau

klien merasa nyaman dan Time (T) yaitu sejak kapan klien merasakan

nyeri/gatal tersebut.

9

Page 10: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

d. Riwayat kesehatan yang lalu

Perlu dikaji apakah klien pernah menderita penyakit sama atau

pernah di riwayat sebelumnya.

e. Alergi terhadap obat, makanan tertentu.

f. Pengobatan terakhir.

g. Pengalaman pembedahan.

Pemeriksaan Fisik :

1. B1:

a. Sesak napas

b. Nyeri, batuk-batuk.

c. Terdapat retraksi klavikula/dada.

d. Pengambangan paru tidak simetris.

e. Fremitus menurun dibandingkan dengan sisi yang lain.

f. Adanya suara sonor/hipersonor/timpani.

g. Bising napas yang berkurang/menghilang.

h. Pekak dengan batas seperti garis miring/tidak jelas.

i. Dispnea dengan aktivitas ataupun istirahat.

j. Gerakan dada tidak sama waktu bernapas.

2. B2:

a. Nyeri dada meningkat karena pernapasan dan batuk.

b. Takhikardia, lemah

c. Pucat, Hb turun /normal.

d. Hipotensi.

3. B3:

Tidak ada kelainan.

4. B4.

Tidak ada kelainan.

5. B5:

Tidak ada kelainan.

6. B6:

a. Kemampuan sendi terbatas.

10

Page 11: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

b. Ada luka bekas tusukan benda tajam.

c. Terdapat kelemahan.

d. Kulit pucat, sianosis, berkeringat, atau adanya kripitasi sub kutan.

B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan merupakan suatu pernyataan dari masalah pasien

yang nyata ataupun potensial dan membutuhkan tindakan keperawatan

sehingga masalah pasien dapat ditanggulangi atau dikurangi

1. Gangguan Perfusi Jaringan berhubungan dengan Hipoksia, tidak

adekuatnya pengangkutan oksigen ke jaringan

2. Ketidakefektifan pola pernapasan berhubungan dengan ekpansi paru yang

tidakmaksimal karena trauma, hipoventilasi

3. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan peningkatan

sekresi sekret dan penurunan batuk sekunder akibat nyeri dan keletihan.

4. Perubahan kenyamanan : Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan dan

reflek spasme otot sekunder.

5. Resiko terjadinya syok Hipovolemia berhubungan dengan perdarahan yang

berlebihan, pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler

6. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan trauma mekanik terpasang

bullow drainage.

7. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidak cukupan kekuatan

dan ketahanan untuk ambulasi dengan alat eksternal.

8. Risiko terhadap infeksi berhubungan dengan tempat masuknya organisme

sekunder terhadap trauma

9. Kurang Pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi

tentang penyakit, Tindakan invasive ditandai dengan anxietas

11

Page 12: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

C. Intervensi

N

oDx

Tujuan dan

kriteria hasilIntervensi Rasional

1 Dx 1 Setelah diberikan

asuhan

keperawatan

selama (…x..)

ja

mdiharapkandapa

tmempertahankan

perfusijaringande

ngan KH :

a. Tanda-tanda

vital dalam

batas normal

b. Kesadaran

meningkat

c. Menunjukkan

perfusi adekuat

a. Kaji faktor penyebab

dari situasi/keadaan

individu/penyebab

penurunan perfusi

jaringan

b. Monitor GCS dan

mencatatnya

c. Monitor keadaan umum

pasien

d. Berikan oksigen

tambahan sesuai indikasi

a. Deteksi dini

untuk

memprioritaskan

intervensi,

mengkaji status

neurologi/tanda-

tanda kegagalan

untuk

menentukan

perawatan

kegawatan atau

tindakan

pembedahan

b. Menganalisa

tingkat kesadaran

c. Memberikan

informasi tentang

derajat/keadekuat

an perfusi

jaringan dan

membantu

menentukan keb.

intervensi.

d. Memaksimalkan

transport oksigen

ke jaringan 

12

Page 13: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

e. Kolaborasi pengawasan

hasil pemeriksaan

laboraturium. Berikan

sel darah merah

lengkap/packed produk

darah sesuai indikasi

e. Mengidentifikasi

defisiensi dan

kebutuhan

pengobatan

/respons terhadap

terapi

2 Dx 2 Setelah diberikan

asuhan

keperawatan

selama(…x…)

jam diharapkan

dapatmempertaha

njalannafaspasien

dengan KH :

a. Mengalami

perbaikan

pertukaran gas-

gas pada paru.

b. Memperlihatkan

frekuensi

pernapasan

yang efektive.

c. Adaptive

mengatasi

faktor-faktor

penyebab.

a. Berikan posisi yang

nyaman, biasanya

dengan peninggian

kepala tempat tidur.

Balik ke sisi yang sakit.

Dorong klien untuk

duduk sebanyak

mungkin.

b. Observasi fungsi

pernapasan, catat

frekuensi pernapasan,

dispnea atau perubahan

tanda-tanda vital.

a. Meningkatkan

inspirasi

maksimal,

meningkatkan

ekspansi paru dan

ventilasi pada sisi

yang tidak sakit.

b. Distress

pernapasan dan

perubahan pada

tanda vital dapat

terjadi sebgai

akibat stress

fisiologi dan

nyeri atau dapat

menunjukkan

terjadinya syock

sehubungan

dengan hipoksia.

13

Page 14: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

c. Jelaskan pada klien

bahwa tindakan tersebut

dilakukan untuk

menjamin keamanan.

d. Pertahankan perilaku

tenang, bantu pasien

untuk kontrol diri

dnegan menggunakan

pernapasan lebih lambat

dan dalam.

e. Perhatikan alat bullow

drainase berfungsi baik,

cek setiap 1 – 2 jam

c. Pengetahuan apa

yang diharapkan

dapat mengurangi

ansietas dan

mengembangkan

kepatuhan klien

terhadap rencana

teraupetik.

d. Membantu klien

mengalami efek

fisiologi hipoksia,

yang dapat

dimanifestasikan

sebagai

ketakutan/

ansietas.

e. Mempertahankan

tekanannegatif

intrapleural

sesuai yang

diberikan, yang

meningkatkan

ekspansi paru

optimum/drainase

cairan

3 Dx 3 Setelah diberikan

asuhan

keperawatan

selama (…x…)

jam

diharapkanjalann

afaspasien

a. Jelaskan klien tentang

kegunaan batuk yang

efektif dan mengapa

terdapat penumpukan

sekret di saluran

Pernapasan

a. Pengetahuan

yang diharapkan

akan membantu

mengembangkan

kepatuhan klien

terhadap rencana

teraupetik

14

Page 15: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

normal dengan

KH :

a. Menunjukkan

batuk yang

efektif.

b. Tidak ada lagi

penumpukan

sekret di sal.

Pernapasan

c. Klien tampak

nyaman.

b. Ajarkan klien tentang

metode yang tepat

pengontrolan batuk.

c. Auskultasi paru sebelum

dan sesudah klien batuk.

d. Dorong atau berikan

perawatan mulut yang

baik setelah batuk

e. Kolaborasi dengan tim

kesehatan lain

Pemberian antibiotika

atau expectorant

b. Batuk yang tidak

terkontrol adalah

melelahkan dan

tidak efektif,

menyebabkan

frustasi

c. Pengkajian ini

membantu

mengevaluasi

keefektifan upaya

batuk klien

d. Hiegene mulut

yang baik

meningkatkan

rasa

kesejahteraan dan

mencegah bau

mulut.

e. Expextorant

untuk

memudahkan

mengeluarkan

lendir dan

mengevaluasi

perbaikan kondisi

klien atas

pengembangan

parunya

4 Dx 4 Setelah diberikan

asuhan

keperawatan

selama (..x..) jam

a. Jelaskan dan bantu klien

dnegan tindakan pereda

nyeri nonfarmakologi

dan non invasive

a. Pendekatan

dengan

menggunakan

relaksasi dan

15

Page 16: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

diharapka

nnyeriberkurangd

engan KH :

a. Nyeri

berkurang/

dapat diatasi

b. Dapat

mengindentifika

si aktivitas yang

meningkatkan/

menurunkan

nyeri

c. Pasien tidak

gelisah.

b. Berikan kesempatan

waktu istirahat bila

terasa nyeri dan berikan

posisi yang nyaman ;

misal waktu tidur,

belakangnya dipasang

bantal kecil

c. Tingkatkan pengetahuan

tentang : sebab-sebab

nyeri, dan

menghubungkan berapa

lama nyeri akan

berlangsung

d. Kolaborasi denmgan

dokter, pemberian

analgetik

e. Observasi tingkat nyeri,

dan respon motorik

klien, 30 menit setelah

pemberian obat analgetik

nonfarmakologi

lainnya telah

menunjukkan

keefektifan dalam

mengurangi nyeri

b. Istirahat akan

merelaksasi

semua jaringan

sehingga akan

meningkatkan

kenyamanan.

c. Pengetahuan

yang akan

dirasakan

membantu

mengurangi

nyerinya. Dan

dapat membantu

mengembangkan

kepatuhan klien

terhadap rencana

teraupetik

d. Analgetik

memblok lintasan

nyeri, sehingga

nyeri akan

berkurang

e. Pengkajian yang

optimal akan

memberikan

perawat data

16

Page 17: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

untuk mengkaji

efektivitasnya. Serta

setiap 1 - 2 jam setelah

tindakan perawatan

selama 1 - 2 hari

yang obyektif

untuk mencegah

kemungkinan

komplikasi dan

melakukan

intervensi yang

tepat.

Dx 5 Setelah diberikan

asuhan

keperawatan

selama (..x..) jam

diharapkan klien

tidak mengalami

syok hipovolemik

dengan KH :

Tanda Vital

dalam batas

normal (N: 120-

60 x/menit, S :

36-37o C, RR :

20x/menit)

a. Monitor keadaan umum

pasien

b. Observasi vital sign

setiap 3 jam atau lebih

c. Jelaskan pada pasien dan

keluarga tanda

perdarahan, dan segera

laporkan jika terjadi

perdarahan

a. Untuk memonitor

kondisi pasien

selama perawatan

terutama saat

terjadi

perdarahan.

Perawat segera

mengetahui

tanda-tanda

presyok / syok

b. Perawat perlu

terus

mengobaservasi

vital sign untuk

memastikan tidak

terjadi presyok /

syok

c. Dengan

melibatkan

pasien dan

keluarga maka

tanda-tanda

17

Page 18: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

d. Kolaborasi : Pemberian

cairan intravena

e. Kolaborasi :

pemeriksaan : HB, PCV,

trombosit

perdarahan dapat

segera diketahui

dan tindakan

yang cepat dan

tepat dapat segera

diberikan.

d. Cairan intravena

diperlukan untuk

mengatasi

kehilangan cairan

tubuh secara

hebat

e. Untuk

mengetahui

tingkat kebocoran

pembuluh darah

yang dialami

pasien dan untuk

acuan melakukan

tindakan lebih

lanjut.

Dx 6 Setelah diberikan

asuhan

keperawatan

selama (..x..) jam

diharapkan dapat

mencapai

penyembuhan

luka pada waktu

yang sesuai

dengan KH:

a. tidak ada tanda-

a. Kaji kulit dan

identifikasi pada tahap

perkembangan luka

b. Kaji lokasi, ukuran,

warna, bau, serta jumlah

dan tipe cairan luka

a. mengetahui

sejauhmanaperke

mbangan luka

mempermudah

dalammelakukan

tindakan yang

tepat

b. mengidentifikasi

tingkat keparahan

luka akan

mempermudah

18

Page 19: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

tanda infeksi

seperti pus

b. luka bersih

tidak lembab

dan tidak kotor

c. Tanda-tanda

vital dalam

batas normal

atau dapat

ditoleransi.

c. Pantau peningkatan suhu

tubuh

d. Berikan perawatan luka

dengan tehnik aseptik.

e. Balut luka dengan kasa

kering dan steril,

gunakan plester kertas

f. Jika pemulihan tidak

terjadi kolaborasi

tindakan lanjutan,

misalnya debridement.

Kolaborasi pemberian

antibiotik sesuai

indikasi.

intervensi

c. suhu tubuh yang

meningkat dapat

diidentifikasikan

sebagai adanya

proses

peradangan

d. tehnik aseptik

membantu

mempercepat

penyembuhan

luka dan

mencegah

terjadinya

infeksi

e. Agar benda asing

atau jaringan

yang terinfeksi

tidak menyebar

luas pada area

kulit normal

lainnya.

f. antibiotik

berguna untuk

mematikan

mikroorganisme

pathogen pada

daerah yang

berisiko terjadi

infeksi.

Dx 7 Setelah diberikan

asuhan

a. Kaji kebutuhan akan

pelayanan kesehatan dan

a. mengidentifikasi

masalah,

19

Page 20: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

keperawatan

selama (..x..) jam

diharapkan

pasien akan

menunjukkan

tingkat mobilitas

optimal dengan

KH :

a. penampilan

yang seimbang

b. melakukan

pergerakkan dan

perpindahan

c. mempertahanka

n mobilitas

optimal yang

dapat di

toleransi

kebutuhan akan

peralatan

b. Tentukan tingkat

motivasi pasien dalam

melakukan aktivitas

c. Ajarkan dan pantau

pasien dalam

halpenggunaan alat

bantu

d. Ajarkan dan dukung

pasien dalam latihan

ROM aktif dan pasif

e. Kolaborasi dengan ahli

terapi fisik atau okupasi

memudahkan

intervensi

b. mempengaruhi

penilaian

terhadap

kemampuan

c. aktivitas apakah

karena

ketidakmampuan

ataukah

ketidakmauan

menilai batasan

kemampuan

aktivitas optimal

d. mempertahankan

/meningkatkan

kekuatan dan

ketahanan otot

e. sebagai suaatu

sumber untuk

mengembangkan

perencanaan dan

mempertahankan/

meningkatkan

mobilitas pasien

Dx 8 Setelah diberikan

asuhan

keperawatan

selama (..x..) jam

a. Pantau tanda-tanda vital a. mengidentifikasi

tanda-tanda

peradangan

terutama bila

20

Page 21: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

diharapkaninfeksi

tidak terjadi /

terkontroldengan

KH :

a. tidak ada tanda-

tanda infeksi

seperti pus

b. luka bersih

tidak lembab

dan tidak kotor

c. Tanda-tanda

vital dalam

batas normal

atau dapat

ditoleransi.

b. Lakukan perawatan luka

dengan teknik aseptic

c. Lakukan perawatan

terhadap prosedur invasif

seperti infuse atupun

Bullowdraignase

d. Kolaborasi untuk

pemberian antibiotic

suhu tubuh

meningkat

b. mengendalikan

penyebaran

mikroorganisme

patogen

c. untuk

mengurangi

risiko infeksi

nosokomial

d. antibiotik

mencegah

perkembangan

mikroorganisme

pathogen

Dx 9 Setelah diberikan

asuhan

keperawatan

selama (..x..) jam

diharapkananxiet

as tidak terjadi

dengan KH :

-Pasien dapat

mengungkapkan

pemahamannya

tentang penyakit,

prognosis dan

pengobatannya

a. Observasi keadaan Luka

b. Menjelaskan kepada

pasien tentang penyakit

yang di derita

c. Kaji tingkat pengetahuan

klien dan keluarga

tentang penyakitnya

a. untuk mencegah

infeksi yang

berkelanjutan

b. memberikan

pengetahuan

pasien yang dapat

memilih

berdasarkan

informasi

c. mengetahui

seberapa jauh

pengalaman klien

dan keluarga

tentang

21

Page 22: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

d. Minta klien / keluarga

mengulangi kembali

tentang materi yang telah

diberikan

e. Diskusikan pentingnya

melihat ulang mengenai

pengobatan secara

teratur

f. Berikan dorongan untuk

melakukan kunjungan

tindak lanjut dengan

dokter.

penyakitnya

d. mengetahui

seberapa jauh

pemahaman klien

dan keluarga

serta menilai

keberhasilan dari

tindakan yang

dilakukan

e. untuk emudahkan

pengendalian

terhadap kondisi

kronis dan

pencegahan

terhadap

komplikasi

f. agar pasien

mengetahui

perkembangan

penyakitnya.

D. Implementasi

1. Dx 1 Gangguan Perfusi Jaringan berhubungan dengan Hipoksia, tidak

adekuatnya pengangkutan oksigen ke jaringan

a. Kaji faktor penyebab dari situasi/keadaan individu/penyebab

penurunan perfusi jaringan

b. Memonitor GCS dan mencatatnya

c. Memonitor keadaan umum pasien

d. Memberikan oksigen tambahan sesuai indikasi

e. Mengkolaborasi pengawasan hasil pemeriksaan laboraturium. Berikan

sel darah merah lengkap/packed produk darah sesuai indikasi

22

Page 23: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

2. Dx 2 Ketidakefektifan pola pernapasan berhubungan dengan ekpansi paru

yang tidakmaksimal karena trauma, hipoventilasi

a. Memberikan posisi yang nyaman, biasanya dengan peninggian kepala

tempat tidur. Balik ke sisi yang sakit. Dorong klien untuk duduk

sebanyak mungkin.

b. Mengobservasi fungsi pernapasan, catat frekuensi pernapasan, dispnea

atau perubahan tanda-tanda vital.

c. Menjelaskan pada klien bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk

menjamin keamanan.

d. Menjelaskan pada klien tentang etiologi/faktor pencetus adanya sesak

atau kolaps paru-paru.

e. Membantu pasien untuk kontrol diri dnegan menggunakan pernapasan

lebih lambat dan dalam

f. Memperhatikan alat bullow drainase berfungsi baik, cek setiap 1 – 2

jam

3. Dx 3 Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan

peningkatan sekresi sekret dan penurunan batuk sekunder akibat nyeri dan

keletihan.

a. Menjelaskan klien tentang kegunaan batuk yang efektif

b. Mengajarkan klien tentang metode yang tepat pengontrolan batuk

c. Mengajarkan Auskultasi paru sebelum dan sesudah klien batuk

d. Memberikan perawatan mulut yang baik setelah batuk

e. Memberikan antibiotika atau expectorant

4. Dx 4 Perubahan kenyamanan : Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan

dan reflek spasme otot sekunder.

a. Membantu klien dengan tindakan pereda nyeri nonfarmakologi dan

non invasive

b. Memerikan kesempatan waktu istirahat bila terasa nyeri dan

memberikan posisi yang nyaman

c. Meningkatkan pengetahuan tentang : sebab-sebab nyeri, dan

menghubungkan berapa lama nyeri akan berlangsung

d. Berkolaborasi dengan dokter, pemberian analgetik

23

Page 24: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

e. Mengobservasi tingkat nyeri, dan respon motorik klien, 30 menit

setelah pemberian obat analgetik untuk mengkaji efektivitasnya

5. Dx 5 Resiko terjadinya syok Hipovolemia berhubungan dengan perdarahan

yang berlebihan, pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler

a. Memonitor keadaan umum pasien

b. Observasi vital sign setiap 3 jam atau lebih

c. Menjelaskan pada pasien dan keluarga tanda perdarahan, dan segera

laporkan jika terjadi perdarahan

d. Berkolaborasi : Pemberian cairan intravena

e. Berkolaborasi : pemeriksaan : HB, PCV, trombosit

6. Dx 6Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan trauma mekanik

terpasang bullow drainage.

a. Mengkaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka

b. Mengkaji lokasi, ukuran, warna, bau, serta jumlah dan tipe cairan luka

c. Memantau peningkatan suhu tubuh

d. Memberikan perawatan luka dengan tehnik aseptik. Balut luka dengan

kasa kering dan steril, gunakan plester kertas

e. Berkolaborasitindakansepertimelakukan debridement

7. Dx 7 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidak cukupan

kekuatan dan ketahanan untuk ambulasi dengan alat eksternal.

a. Mengkaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan

peralatan

b. Menentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas

c. Mengajarkan pasien dalam hal penggunaan alat bantu

d. Mengajarkan pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif

e. Berkolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi

8. Dx 8 Risiko terhadap infeksi berhubungan dengan tempat masuknya

organisme sekunder terhadap trauma

a. Memantau tanda-tanda vital

b. Melakukan perawatan luka dengan teknik aseptic

c. Melakukan perawatan terhadap prosedur invasif seperti infuse atupun

Bullow draignase

24

Page 25: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

d. Berkolaborasi untuk pemberian antibiotic

e. Mengobservasi keadaan Luka

9. Dx 9 Kurang Pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya

informasi tentang penyakit, Tindakan invasive ditandai dengan anxietas

a. Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit yang di derita.

b. Mengkaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya

c. Meminta klien / keluarga mengulangi kembali tentang materi yang telah

diberikan

d. Mendiskusikan pentingnya melihat ulang mengenai pengobatan secara

teratur

e. Berikan dorongan untuk melakukan kunjungan tindak lanjut dengan

dokter.

E. EVALUASI

Setelahdilakukantindakankeperawatandiharapkan :

1. Tanda-tanda vital dalam batas normal

2. Kesadaran meningkat

3. Klien tampak nyaman.

4. Nyeri berkurang

5. Dapat mengindentifikasi aktivitas yang meningkatkan/ menurunkan nyeri

6. Pasien tidak gelisah.

BAB IV

EVALUASI MANAJEMEN THORACOSCOPIC TRAUMA

TORAKS

Abstrak

Pendahuluan: dari semua penyebab cedera traumatis, trauma dada dianggap

menjadi dikaitkan dengan cedera dada. Manajemen favorit untuk trauma dada

sampai tanggal yang berkepanjangan penyisipan ICD dan resusitasi pasien untuk

mempertahankan parameter hemodinamik atau pergi untuk torakostomi terbuka

pada pasien tidak stabil sebagai indikasi per.

25

Page 26: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

Video Bedah Thoracoscopic Assisted sedang semakin digunakan sebagai

modalitas diagnostik serta theraupeautic dalam pengelolaan pasien stabil dengan

cedera dada. Penelitian ini dirancang untuk mengevaluasi efektivitas dari tong

dalam pengelolaan trauma toraks dalam hal rasa sakit, dosis durasi analgesik yang

digunakan, tinggal di rumah sakit, pemulihan fungsi paru dan tingkat komplikasi..

Metode: Penelitian dilakukan pada 70 pasien cedera toraks (Blunt atau

Penetrating) yang disajikan dalam Trauma Center of CSMMU (sebelumnya

KGMU), Lcuknow, India Para pasien yang cocok untuk Umur dan Jenis Kelamin

dan secara acak, dan ditugaskan dalam dua kelompok - kelompok Ist dirawat oleh

tong, subkultur II kelompok perlakuan oleh penyisipan ICD berkepanjangan saja,

hasil dalam berbagai aspek dianalisis. Hasil: Berbagai prosedur dilakukan dengan

menggunakan tong (Video Bedah Thoracoscopic Assisted) Clot evakuasi dan

irigasi, elektrokoagulasi dari pemeras, stapel dari parenkim paru avulsi, perbaikan

diafragma). Nyeri perbaikan (p <.001), perbaikan dispnea (p <.05), pemulihan

awal fungsi paru dan perbaikan radiologis secara statistik signifikan dalam tong

kelompok perlakuan pada hari ke-7 pasca prosedur dengan tingkat komplikasi

kurang dan durasi kurang dari tinggal di rumah sakit ( p <.001). Kesimpulan:

VATS (Video Bedah Thoracoscopic Assisted adalah pilihan yang lebih baik

daripada penyisipan ICD konvensional hanya untuk pengelolaan cedera toraks

dengan peningkatan yang lebih baik dan awal Clinico-radiologi dan fungsional,

dengan tingkat komplikasi sedikit awal dan durasi yang lebih singkat tinggal di

rumah sakit

PengantarSetiap individu di dunia ini beresiko untuk cedera traumatik. Etiologi

cedera adalah sebagai beragam seperti gaya hidup dan latar belakang sosial

ekonomi dari korbannya, mulai dari kekerasan interpersonal dan terorisme untuk

kecelakaan kendaraan bermotor dan kecelakaan kerja Di seluruh dunia, yang 5

juta orang diperkirakan tewas akibat cedera pada tahun 2000., dengan angka

kematian 83 per 100.000 penduduK. Dari semua penyebab cedera traumatis

trauma dada seharusnya menjadi alasan penting mortalitas dan morbiditas. .

26

Page 27: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

Kecenderungan transportasi kendaraan berkecepatan tinggi memiliki

memperburuk situasi di dekade 3-4 tahun. Dalam Amerika Serikat saja 12 per juta

penduduk per hari - dan 20-25% dari kematian akibat trauma yang dikaitkan

dengan cedera toraks kematian Segera setelah cedera traumatis biasanya karena

gangguan utama dari jantung atau pembuluh darah besar dan kematian dini.

karena trauma toraks yang terjadi dalam 30 menit sampai 3 jam setelah cedera

biasanya sekunder terhadap saluran napas tamponade jantung obstruksi dan

aspirasi. struktur anatomi Mayor yang menderita cedera setelah trauma adalah

dinding dada, paru-paru dan pleura, pembuluh darah besar dada, diafragma

jantung, trakea, bronkus dan kerongkongan.

Besarnya masalah tersebut dan pentingnya cedera terkait berfungsi untuk

menggarisbawahi pentingnya evaluasi lengkap dan intervensi tepat waktu dalam

pengelolaan bedah toraks trauma.Video dibantu dada dapat dimanfaatkan sebagai

metode yang efektif dan aman untuk evaluasi diagnostik awal dan bedah

pengelolaan pasien stabil dengan trauma toraks tembu. The drainase rongga pleura

dengan aspirasi berkepanjangan adalah metode pengobatan utama bagi pasien

dengan trauma toraks tertutup dan trauma terbuka tanpa cedera organ. Lethality

adalah 7,8% di antara semua pasien dan 12,9% di kalangan orang-orang dengan

luka tembus dada. Tidak ada hasil yang mematikan pasca operas Tingkat

komplikasi pasca operasi adalah 22,7%.. Videothoracoscopy dan video-assisted

mini-torakotomi adalah metode yang efektif untuk diagnosis dan pengobatan,

mengurangi tingkat komplikasi pasca operasi dan hasil mematikan, membatasi

indikasi untuk torakotomi luas Hanya 10-15% dari trauma tumpul memerlukan

operasi dada,. Dan 15 -30% dari trauma dada tembus membutuhkan torakotomi

terbuka. 85% dari pasien dengan trauma toraks, dapat dikelola oleh manuver

menyelamatkan nyawa sederhana yang tidak memerlukan perawatan bedah

MetodePenelitian Hadir dilakukan pada pasien dengan cedera toraks (baik tumpul

dan tajam) yang disampaikan kepada Center.in Trauma departemen Bedah

Umum, CSMMU, Lucknow, India, dari September 2007 sampai Agustus 2008.

Pasien mengalami cedera jantung, cedera pembuluh besar, trakea cedera, cedera

27

Page 28: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

esofagus memerlukan laprotomy eksplorasi, torakotomi, cedera kepala dan luka

Orthopeadical utama dikeluarkan dari study.70 pasien secara acak menjadi dua

kelompok-kelompok - Sebuah tong (Video bedah toraks dibantu) untuk pasien

hemodinamik stabil. Kelompok - B: ICD (interkostal Tiriskan) only.VATS

penyisipan dilakukan dengan menggunakan nol derajat 10mm, teleskop operasi

kaku dengan saluran biopsi 5mm. Kauter monopolar digunakan untuk koagulasi.

Para tong dilakukan dengan dalam 72 jam dari cedera. Analisis PENDERITA

dilakukan dalam hal peningkatan :

1. Clinical pada pasien setelah tong atau ICD setelah 3 hari dan 7 dan dengan

jangka panjang menindaklanjuti dalam hal (a) nyeri (b) dyspnoea .

2. Radiologi perbaikan setelah intervensi yang dinilai oleh (a) USG (b) Chest

X-ray (c)

3. CECT Peningkatan fungsi paru berdasarkan: Pre-prosedur dan Post -

Prosedur PFT (tes fungsi paru) didasarkan pada dua variabel (dalam

kelompok - B pasien PFT dilakukan setelah penempatan ICD darurat),

diprediksi% dan% FVC diprediksi FEV1.

4. Perbandingan panjang rumah sakit tinggal di kedua kelompok.

5. Perbandingan antara dosis total analgesia digunakan dan jenis analgesia

yang diberikan

HASIL: Penerapan tong (Video bedah toraks dibantu) untuk diagnosis dan

pengobatan cedera toraks lebih baik dari ICD penyisipan hanya dalam hal

outcome.Haemothorax merupakan indikasi yang paling umum untuk tong cedera

dada. VATS juga efektif dalam mendiagnosis cedera toraks terjawab.

Ketika dinilai pada metode skoring nyeri subyektif pasien dalam

kelompok - Sebuah signifikan secara statistik memiliki rasa sakit pada prosedur

pasca hari ke-7 (p <0,001). Nyeri lega dalam kelompok - B pada hari prosedur

pasca 7 juga signifikan (p <0,001), tetapi peningkatan nyeri secara signifikan

lebih tinggi pada kelompok - A pada hari ke-3 dan hari ke-7 dibandingkan dengan

kelompok - B (p = 0,0262). Prosedur nyeri pos dan discomforted secara drastis

mengurangi dalam kelompok-A.. (Tab1).

28

Page 29: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

Ketika pasien dinilai untuk dyspnea pada NYHA - IV grading, pasien

cedera toraks pada saat masuk memiliki grade - dyspnea IV di 88,6% dalam

kelompok - A dan 97,14% dalam kelompok - B yang bukan perbedaan yang

signifikan secara statistik. Setelah pasca hari kelas Prosedur 7 - dyspnea IV hadir

tidak satu pun dalam kelompok - Sebuah sedangkan pada kelompok - B 14,3%

sedang kelompok - dyspnea IV. Peningkatan dispnea adalah kelompok secara

signifikan lebih tinggi - Sebuah kelompok dari - B pada hari ke-7 pasca prosedur

(p = 0,05) (tab2)..

Meskipun peningkatan radiologi di X-ray temuan yang signifikan dalam

kedua kelompok adalah peningkatan secara signifikan lebih tinggi dan awal tong

dibandingkan ICD group (tab3)

Perbaikan dengan USG adalah signifikan pada kedua kelompok, tetapi.

Tong menunjukkan peningkatan awal dan lebih dari ICD. (Tab4) .

Karena rasa sakit berkurang dan ketidaknyamanan, karena kembali awal

dan efektif dari fungsi paru dan karena penghapusan awal tabung dada drainase

pasien dalam kelompok-A didorong untuk pulang lebih awal dibandingkan

dengan kelompok - B. tinggal di rumah sakit rata-rata dalam kelompok - A adalah

8 hari dan kelompok - B adalah hari ke-12 (Tab5).

Ada peningkatan yang signifikan dalam Pred. FEV1 pada perlakuan

Posting di tong dan ICD.Increase di Pred. FEV1 secara signifikan lebih tinggi

pada perlakuan pasca ICD. Tingkat empiema, pneumonitis, infeksi luka dangkal,

hemothorax terorganisir secara signifikan lebih tinggi pada kelompok - A dan

dibanding kelompok - fistula B. pembentukan bronkopleural dan ketergantungan

ventilator secara signifikan lebih tinggi pada kelompok - B dibandingkan dalam

kelompok - A. (tab6).

Peningkatan CECT secara signifikan lebih tinggi dalam kelompok VATS

dari ICD kelompok dan awal (pada 3 hari). (Tab7).

Ada peningkatan yang signifikan dalam Pred. FVC pada perlakuan Posting

di tong dan ICD.Increase di Pred. FVC secara signifikan lebih tinggi dari tong

ICD. Persentase (%) perubahan Pred. FVC1, tong 125%, ICD 92,6%. (Tab8).

Ada peningkatan yang signifikan dalam Pred. FEV1 pada perlakuan

Posting di tong dan ICD.Increase di Pred. FEV1 secara signifikan lebih tinggi

29

Page 30: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

pada perlakuan pasca ICD. Persentase (%) perubahan Pred. FEV1, tong 117.94%,

ICD 75,0%. (Tab9).

Dosis rata-rata / pasien secara signifikan lebih tinggi pada kelompok ICD

dibandingkan tong (Tab10).

Dalam kelompok - Sebuah% 80 diperlukan hanya NSAID dan 20% lebih

tinggi diperlukan analgesia lainnya (ICD Blok, epidural Thoracic) dalam

kelompok - B hanya 48,57% di mana sakit gratis oleh NSAID analgesik saja dan

sebagian besar dari mereka (51,5%) lainnya yang diperlukan (Tab11) .

Tingkat empiema, pneumonitis, infeksi luka dangkal, hemothorax

terorganisir secara signifikan lebih tinggi pada kelompok - A dan dibandingkan

dalam kelompok - fistula B. pembentukan bronkopleural dan ketergantungan

ventilator secara signifikan lebih tinggi pada kelompok - B dibandingkan dalam

kelompok - A (Tab12)

TABLE 1: Comparison of pain in VATS and ICD at different Time Interval

30

Page 31: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

Table-2: Comparison of Dyspnea in VATS & ICD group

Table-3: Comparison of X-ray (Chest) finding in VATS and ICD

31

Page 32: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

Table-4: Comparison of USG findings among the groups

32

Page 33: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

Table-5: Comparison of hospital stay in two groups

Table 6: Comparison of %Pred. FEV1 in VATS & ICD groups

33

Page 34: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

Table-7: Comparison of CECT findings in VATS and ICD groups

34

Page 35: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

Table-8: PFT (Pulmonary Function Test) Comparison of %Pred. FVC in VATS &

ICD

Table-9: Comparison of %Pred. FEV1 in VATS & ICD groups

35

Page 36: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

Table-10: Comparison of analgesic consumption in both groups

36

Page 37: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

Table-11 : Type of Analgesic used

Table-12: Complications

37

Page 38: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

DISKUSI: Mekanisme yang paling umum adalah cedera tumpul setelah

kecelakaan lalu lintas jalan. Trauma tumpul menyumbang 68,4% dan trauma

penetrasi menyumbang 31,6% dari total pasien. Cedera toraks tetap menjadi

sumber utama morbiditas dan mortalitas. Dengan keahlian meningkat dalam

operasi video yang dibantu dada, modalitas ini telah menjadi alternatif yang

menarik dalam pengelolaan pasien dengan cedera toraks. Video bedah dada

dibantu dapat digunakan sebagai metode yang efektif dan aman untuk evaluasi

diagnostik awal dan manajemen bedah pasien stabil dengan cedera dada. Banyak

pertanyaan perlu dijawab.

Apakah VATS (Video Bedah Thorcoscopic Assisted) aman dan efektif

dalam pengelolaan cedera dada dan gejala sisa? Siapa calon yang ideal untuk

tong? Manajemen awal biasanya pasien dengan cedera toraks adalah penempatan

ICD (interkostal Tabung Drainase) parameter hemodinamik saja dan memelihara.

Penelitian ini membandingkan hasil pengobatan pasien cedera toraks dirawat oleh

tong dan mereka diperlakukan oleh ICD penyisipan hanya (praktek yang umum di

lembaga kami.) Studi ini mengevaluasi 70 pasien yang Grup A (tong) memiliki 35

dan Kelompok B (ICD saja) juga memiliki 35 pasien. Pasien ditugaskan untuk

masing-masing kelompok secara random dengan metode acak kartu. Usia rata-rata

pasien dalam kelompok - A adalah 42,5 tahun dan dalam kelompok - B adalah

43,13 tahun. Dalam kelompok - A 28 pasien adalah laki-laki dan 7 pasien adalah

perempuan.

Dalam kelompok - B 28 pasien adalah laki-laki dan 9 pasien adalah

perempuan. Tidak ada perbedaan signifikan secara statistik pada kedua kelompok

mengenai jenis kelamin dan usia. Dalam kedua kelompok kejadian cedera toraks

lebih pada pria dibandingkan dengan wanita. Dalam pasien penelitian kami dinilai

dan dibandingkan pada klinik, radiologi, basis fungsional dan tingkat komplikasi

berbagai. Secara klinis pasien dinilai untuk keparahan nyeri dan perbaikannya.

Pada kelompok perlakuan tong ada perbaikan yang signifikan dalam nyeri pada

hari ke-3 pasca prosedur. Ada peningkatan yang signifikan dalam dyspnea

dibandingkan dengan kelompok ICD diobati. Dosis Memerlukan analgesik kurang

dalam tong.

38

Page 39: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

Tinggal di rumah sakit itu juga secara signifikan lebih sedikit dalam

penelitian kami pada pasien VATS. Hasil yang sama diperoleh dalam penelitian

yang dilakukan oleh Abolhoda et al, di mana rumah sakit pasca operasi median

tetap mengikuti video yang sukses dibantu bedah dada adalah 3,5 hari dan

menyimpulkan bahwa operasi toraks video yang dibantu dapat dimanfaatkan

sebagai metode yang efektif dan aman untuk awal. diagnostik evaluasi dan

manajemen bedah pasien stabil dengan trauma toraks. Perbaikan radiologis

(Berdasarkan Chest X-ray, USG thorax, thorax CECT) juga signifikan dalam tong

merawat pasien karena irigasi bekuan hemothorax dan darah di bawah penglihatan

langsung. Peningkatan fungsi paru lebih baik didasarkan pada% Pred. FVC dan%

Pred. FEV1.In penelitian kami tingkat komplikasi yang kurang dalam kelompok

VATS dengan tingkat kurang dari empiema, tingkat kurang dari hemothorax

dipertahankan dan ketergantungan ventilator kurang.

Hasil yang sama diperoleh dalam studi oleh Krasna et al, 1996.. Juga

dalam studi oleh Nagasaki et al, 1982;. Hasil komplikasi di tong yang sama.

Penelitian oleh Konstantinos Potaris et al. , Juga menyimpulkan bahwa tong untuk

indikasi tertentu dalam trauma dada dikaitkan dengan hasil yang lebih baik,

penurunan morbiditas dan mortalitas, dan memperpendek tinggal di rumah sakit.

Dalam penelitian kami satu cedera diafragma, yang tidak terjawab oleh radiologi

standar, didiagnosis dan diobati oleh tong. Tapi ini tidak signifikan untuk

memperoleh kesimpulan (1 pasien).

Namun studi oleh Paolo Fabbruccil et al. , Conformed baik khasiat

diagnostik dan terapi di tong trauma dada dengan penumothorax dan / atau

hemotoraks, menghasilkan hasil yang sangat baik, termasuk kursus pasca operasi

lancar, resolusi cepat dari tanda-tanda dan gejala dari masalah dada, dan tidak ada

gejala sisa menonaktifkan (empiema dan fibrothorax ), serta tinggal di rumah sakit

yang relatif lebih pendek dan karenanya biaya yang lebih rendah dibandingkan

dengan pengobatan konservatif. Dalam tong penelitian kami digunakan terutama

di hemothorax dan dalam beberapa kasus perdarahan parietal dada berkelanjutan,

dengan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan ICD kelompok. Hasil yang

sama diperoleh oleh Todd B. Heniford et al. , Videothoracoscopy harus menjadi

pengobatan awal pada pasien trauma dengan koleksi toraks dipertahankan dan

39

Page 40: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

harus digunakan lebih awal dan lebih sering pada pasien ini. Dengan demikian,

studi tong didirikan sebagai alat penting diagnostik dan terapi besar untuk pasien

cedera toraks, bahkan bagi mereka yang menjadi milik strata miskin

KESIMPULAN: VATS (Video Bedah Thoracoscopic Assisted) tentu saja

merupakan pilihan yang lebih baik daripada penyisipan ICD konvensional saja,

untuk pengelolaan cedera toraks dalam hal kontrol nyeri yang lebih baik dan awal,

persyaratan kurang analgesik, durasi kurang dari tinggal di rumah sakit sehingga

mengurangi biaya keseluruhan pengobatan dan pemulihan awal fungsi paru.

VATS tidak hanya dari manfaat terapeutik tetapi juga dapat diandalkan untuk

diagnosis berbagai cedera toraks terjawab (cedera diafragma misalnya, laserasi

paru kecil) tong dikaitkan dengan tingkat komplikasi yang lebih sedikit dan.

Memerlukan dukungan kurang ventilasi.

40

Page 41: nurdinsuccen.files.wordpress.com€¦  · Web viewGejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Trauma thorax adalah luka atau cedera yang mengenai rongga thorax

atau dada yang dapat menyebabkan kerusakan pada dinding thorax atau dada

ataupun isi dari cavum thorax ( rongga dada ) yang disebabkan oleh benda

tajam atau benda tumpul dan dapat menyebabkan keadaan sakit pada dada.

Di dalam toraks terdapat dua organ yang sangat vital bagi kehidupan

manusia, yaitu paru-paru dan jantung. Paru-paru sebagai alat pernapasan dan

jantung sebagai alat pemompa darah. Jika terjadi benturan atau trauma pada

dada, kedua organ tersebut bisa mengalami gangguan atau bahkan kerusakan.

B. Saran

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak

kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan

saran bagi para pembaca demi penyempurnaan penyusunan makalah

selanjutnya.

Kepada para pembaca, perbanyaklah dan perluaslah pengetahuan dan

wawasan kita dengan rajin membaca. Jangan pernah merasa puas dengan

ilmu yang sudah kita miliki karena ilmu pengetahuan semakin hari semakin

meningkat seiring dengan perkembangan zaman.

41