gejala penurunan kesadaran kausa trauma & non-trauma

8/6/2019 Gejala Penurunan Kesadaran Kausa Trauma & Non-Trauma

1/12

GejalaGejala PenurunanPenurunan KesadaranKesadaran

kausakausa Trauma & NonTrauma & Non--TraumaTrauma

Lucky Miftah Saviro

2007730076


2/12

AnalisaAnalisa KasusKasus


3/12

TraumaTrauma KepalaKepala && MaksilofasialMaksilofasial

1. Trauma KepalaTerbukay Fraktur tulang tengkorak, jika frakturnya longitudinal

(sejajar dengan sumbu panjang tubuh) kerusakanmeatus akustikus internus, foramen jugularis(tempat masuknya berbagai vena, arteri dan syaraf),& tuba eustachius.

y Setelah 2-3 hari Battle Sign (Kebiruan/ekimosisdi superoposteior os mastoid)

y Fraktura basis kranii Hemotimpanum(perdarahan membrana timpani),Ekimosis

periorbital (kebiruan di daerah periorbital tanpatrauma langsung), otorrhea, dan rinorrhea.


4/12

2. Trauma Kepala Tertutup Komussio serebri (Gegar otak): Merupakan trauma

kapitis ringan, pasien dapat pingsan (dibawah 10 menit),mungkin ada noda-noda di depan mata, dan linglung.

Kontussio serebri (Memar otak): Merupakan petekipada jaringan otak akibatnya pembuluh darah kapiler,diikuti dengan rusaknya jaringan syaraf atau otaksehingga akan timbul edema di sekitarnya. Terdapatepidural hematoma temporal dengan gejala kesadaranyang makin menurun, pupil anisokor ipsilateral,dan mungkin terjadi hemiparese kontraletral.Sedangkan untuk epidural hematoma frontal dan parietalhanya memberikan gejala somnolen yang tidakmembaik.


5/12

Epidural Hematoma

Ditandai dengan kesadaran pasien yang menurun

perlahan sampai pingsan lalu bangun kembali, lalu

pingsan lagi (Lucid Interval). Gejala lain adalah nausea

dan vomitus, sakit kepala berat, pusing

Subarachnoid Hematoma

Fotofobia, sakit kepala, dan penurunan kesadaran

adalah gejala umum yang dapat ditemukan. Gejalalainnya ialah pasien umumnya hipotensi, hipoksia, dan

mempunyai tekanan intrakranial yang tinggi.


6/12


7/12

Subdural Hematoma

Gejala berupa sefalgia, mengantuk, bingung, respon

melambat, dan gelisah, jika masuk ke keadaan kritis

maka terlihat reaksi pupil ipsilateral yang melambat.

3. Trauma Maksilofacial (Menurut klasifikasi Le Fort)

Tipe Satu

Fraktur sepanjang alveoli incicivi superiors, yang akan

menyebabkan ketidakstabilan antara nasal dan

incicivus superior.


8/12


9/12

Tipe 2

Fraktur setinggi os nasal, menimbulkan ketidakstabilan

os nasal. Fraktur ini dimulai dari barisan alveolar

seperti pada tipe 1 dan berjalan se bagian atas hidung,

menyebabkan tulang wajah turun kebawah, dancranium bagian depan ke arah bidang miring, sehingga

wajah akan terlihat panjang, molar atas terjun

kebawah, dan molar pallatum molle ke arah lidah

perdarahan obstruksi

Tipe 3

Fraktur yang menyebabkan terpisahnya kranio-fasial

komplit


10/12

TraumaTrauma ServikalServikal ((Cord SyndromeCord Syndrome))

Trauma Korda

Anterior

Brown-Sequard

Syndrome

Trauma Korda

Sentral

Paralisis motorik

inkomplit

Kehilangan

sensasi nyeri dan

suhu

Sensasi getar dan

suhu masih dapatterasa

Paralisis motorik

ispilateral

Kehialangan

sensasi nyeri

dan suhu yang

kontralateral

Kehilangansensasi getar dan

proprioseptif

Kelemahan

ekstremitas

(superior >

inferior)

Kehialngan

sebagian sensasi

nyeri Kehilangan

kontrol vesica

urinaria


11/12

Cord SyndromeCord Syndrome


12/12

TraumaAbdomenTraumaAbdomen

1. Akibat Persentuhan dengan Benda TumpulPasien dengan nyeri kuadran kiri atas menandakan

adanya cedera limpa dan menjalar sampai bahu kiri

(Kehrs sign), bising usus yang menghilang di atas

trauma. Pasien dengan cedera hepatik dapat

mempunyai gejala hipotensi dan nyeri pada perut

kuadran kanan atas.

2. Akibat Persentuhan dengan Benda Tajam

Syokhipovolemik karena perdarahan masif.

gejala penurunan kesadaran kausa trauma & non-trauma

Documents