wordpress.com · web viewbatuan dapat dikenali dengan melihat beberapa ciri dan sifat yang dimiliki...

19
LAPORAN PRAKTIKUM Pengenalan Batuan Secara Megaskopik Oleh : Golongan B / Kelompok 2B 1. Irma Novita Sari (161510501141) 2. Muflikhatul Badriyah (161510501147) 3. Rahmaniah Putri (161510501159) 4. Bachtiar Saputro G (161510501168) LABORATURIUM PEDOLOGI i

Upload: others

Post on 22-Oct-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM

Pengenalan Batuan Secara Megaskopik

Oleh :

Golongan B / Kelompok 2B

1. Irma Novita Sari

(161510501141)

2. Muflikhatul Badriyah

(161510501147)

3. Rahmaniah Putri

(161510501159)

4. Bachtiar Saputro G

(161510501168)

LABORATURIUM PEDOLOGI

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Batuan merupakan susunan mineral mineral yang telah membeku dan mengeras membentuk bongkahan batu. Batuan dapat terbentuk dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti lingkungan, bahan asal serta waktu mineral tersebut menjadi batu. Waktu yang diperlukan sampai membentuk sebuah batuan juga memerlukan waktu yang berbeda-beda. Batuan dapat dikenali dengan melihat beberapa ciri dan sifat yang dimiliki oleh batuan tersebut, seperti struktur, tekstur, bahan penyusun batuan serta susunan mineral yang terkandung di dalam batuan. Batuan berdasarkan genesanya dapat dibedakan menjadi tiga yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf

Batuan beku merupakan jenis batuan yang terbentuk dari magma yang telah mengalami proses pembekuan. Magma yang telah membeku ini terjadi di bawah batuan batuan intrusif. Batuan terjadi karena magma yang telah mengeras akibat proses kristalisasi. Magma yang membeku ini berasal dari batuan yang telah mencair yang berada pada nagian dalam kerak bumi

Batuan sedimen merupakan batuan yang berasal dari hasil pelapukan atau erosi yang terjadi dilahan lepas. Batuan sedimen terbentuk dengan adanya pengikisan batuan beku yang sering disebabkan oleh adanya angina, air, serta adanya suatu aktivitas makhluk hidup. Partikel yang terkikis akan mengalami pergerakan dan berhenti pada suatu tempat untuk mengalami proses pengendapan/sedimentasi.

Batuan metamorf merupakan batuan yang sebenarnya sudah ada sebelumnya, namun batuan ini mengalami suatu proses yang disebabkan oleh mineral dan tekstur yang mempengaruhi terbentuknya batuan ini. Proses terjadinya batuan metamorf disebabkan oleh adanya metamorfosa yang mengakibatkan tekanan, suhu serta bahan kimia yang ada pada jaringan batuan.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengenal dan mempelajari berbagai jenis natuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf secara megaskopik

BAB 2. METODE PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Sains Tanah acara 1 tentang “Pengenalan Batuan Secara Megaskopik” dilaksanakan pada hari Senin, 9 Oktober 2017 pukul 14.20 sampai 16.00 WIB di Laboratorium Pedologi Fakultas Pertanian, Universitas Jember.

2.2 Alat dan Bahan

2.2.1 Alat

1. Lembar kerja

2. Kamera

2.2.2 Bahan

1. Batuan beku

2. Batuan sedimen

3. Batuan metamorf

2.3 Pelaksanaan Praktikum

1. Mengamati karakteristik setiap contoh batuan

2. Menetapkan golongan: batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf

3. Menetapkan nama dan jenis batuan yang golongannya sudah ditentukan

2.4 Variabel Pengamatan

Variabel yang diamati dalam kegiatan praktikum meliputi:

1. Karakteristik setiap contoh batuan

2.5 Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan praktikum selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan analisis statistika deskriptif.

BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Tabel 1. Hasil Pengamatan Batuan Beku

No.

Nama dan Jenis Batuan

Keterangan

1.

Batu Basal

Jenis batuan : Batuan beku

Warna: Kelam/hitam

Mineral utama: Plagioklas (labradoit) 40-60%

Mineral aksesoris: klinopiroksen, olivine 55-35%

BJP(Berat Jenis Partikel): 2,9 - 3,1

Sifat asam basa: basa

2.

Batu Gipsum var. selenit

Jenis batuan : Batuan beku

Warna: Putih

Mineral utama:

Mineral aksesoris:

BJP(Berat Jenis Partikel):

Sifat asam basa:

Tabel 2. Hasil Pengamatan Batuan Sedimen

No.

Nama dan Jenis Batuan

Keterangan

11

Batu Gamping

Jenis batuan : Batuan sedimen

Warna: Putih pucat/ cream

Mineral utama: kalsit (CacO3) dan dolomite (MgCa(CO3)2).

Mineral aksesoris: pirit (besi sulfide/ FeS2), kuarsa, feldspar, Zirkon.dan, siderit

BJP(Berat Jenis Partikel): 2,5 – 2,7 gram/

Sifat asam basa: basa

Tabel 3. Hasil Pengamatan Batuan Metamorf

No.

Nama dan Jenis Batuan

Keterangan

1

Basalt leusit

Jenis batuan : Batuan metamorf

Warna: Hitam kelam-putih

Mineral utama:

Mineral aksesoris:

BJP(Berat Jenis Partikel):

Sifat asam basa:

Batu basal tergolong dalam jenis batuan beku. Memiliki warna yang hitam kelam dan tersusun dari mineral utama berupa Plagioklas (labradoit) 40-60%, mineral aksesoris berupa klinopiroksen dan olivine 55-35%. Memiliki BJP (Berat Jenis Partikel): 2,9 - 3,1 serta memiliki sifat basa. Sedangkan Batu gypsum var. selenit merupakan batu yang tergolong dalam jenis batuan beku. Batu ini memiliki warna putih. Selanjutnya terdapat Batu gamping yang tergolong dalam jenis batuan sedimen. Batu ini memiliki warna putih pucat atau crem serta memiliki berat jenis partikel sebesar 2,5 – 2,7 gram/. Batu terakhir adalah Batu leusit tergolong jenis batu metamorf yang memiliki warna putih kelam.

3.2 Pembahasan

Batu basalt digolongkan dalam jenis batuan beku yang memiliki tekstur padat dan berwarna hitam kelam. Mineral utama yang ada pada batu ini ialah berupa Plagioklas (labradoit) 40-60%, mineral aksesoris berupa klinopiroksen dan olivine 55-35%. Memiliki BJP (Berat Jenis Partikel): 2,9 - 3,1 serta memiliki sifat basa. Batu basalt memiliki mineral yang beragam. Mulai dari berbutir kasar sampai berbutir halus. Batu ini juga merupakan leleran dari batu gabo. Batu gabo ialah batuan beku dalam yang berwarna hitam yang mineral pembantuknya dari labradoit atau bitownit sebesar 70-45% dan mineral mafis berkisar 25-50%. Keunggulan batu basalt ialah batu ini memiliki kerapatan yang sangat tinggi serta daya tahan yang besar.

Batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan bentuk dari batuan asal yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf yang dipengaruhi akibat perubahan temperatur, komposisi dan tekanan. Batuan metamorf dibagi menjadi tiga antara lain pneumatolistik, kontak dan dinamo. Metamorf pneumatolitis merupakan batuan yang terbentuk akibat pengaruh gas-gas dari magma. Metamorf kontak merupakan batuan yang terbentuk akibat pengaruh suhu yang sangat panas. Metamorf dinamo merupakan batuan metamorf yang terbentuk akibat pengaruh tekanan yang sangat tinggi. Batu basal leusit merupakan salah satu contoh jenis batuan metamorf dan mineral yang terindentifikasi pada batuan metamorf adalah klorit, muskovit, biotit, k-felspar dan kuarsa (Prakoso et al, 2016).

Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi karena hasil dari pengendapan erosi. Sekitar 80% di permukaan bumi ini benua tertutup oleh batuan sedimen, meskipun volumenya tidak sebanding dengan volume kerak bumi dengan bandingan dingin. pengertian lain mengenai batu sedimen yaitu batuan yang terbentuk dari adanya suatu pengendapan (pemadatan) endapan partikel yang terbawa oleh air dan angin. Elastik merupakant terbentuknya bebatuan yang melalui konsolidasi yang terjadi akibat adanya pemicu dari proses mekanistik.elastik. Pengendapan yang disebabkan oleh pemicu proses kimia (Hanafiah, 2012).

Jenis batu gamping termasuk dalam kategori/jenis batuan sedimen yang susunan utamanya berasal dari kalsium karbonat (CaCO3). Warna pada batu gamping bervariasi, tergantung dari bahan tambahan yang membentuk batu gamping (bahan pengotor). Kandungan mineral pengotor pada batu gamping yaitu kuarsa, pirit dan markarit. Pada batu gamping, warna batu dapat terlihat sepert putih, putih kecoklatan dan putih keabuan. Sedangkan pada tabel pengamatan yang telah dilakukan beberapa waktu lalu tepatnya ketika pelaksanaan praktikum bahwa warna dari batu gamping yaitu krem-pucat. Mineral utama pada batu kapur yaitu kalsit (CacO3) dan dolomite (MgCa(CO3)2). Untuk mineral aksesori atau mineral tambahan pada batu gamping yaitu pirit (besi sulfide/ FeS2), kuarsa, feldspar, Zirkon.dan mineral lempung, siderit dan lainnya. Berat jenis pada batu gamping yaitu sekitar 2,5-2,7 g/cm3. Batu ini memiliki sifat atau PH basa. Ketahanannya atau bentuknya keras, kompak dan sebagian berongga.

BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Batuan beku merupakan batu pertama yang terbentuk dari pengerasan atau pembekuan magma yang berada di dalam bumi. Batuan beku terdiri atas kristal-kristal mineral dan kadang-kadang mengandung emas. Dari keempat batu yang diamati, yang tergolong dalam batuan beku ialah batu basalt dan Batu Gipsum var. selenit.

2. Batuan sendimen ialah batuan yang terbentuk karena terdapat aktifitas endapan dari mineral hasil erosi. Dari keempat batu yang diamati, yang tergolong dalam batuan sendimen ialah batu gamping yang berwarna putihputih pucat atau cream.

3. Batuan metamorf merupakan jenis batuan yang telah mengalami perubahan secara fisik maupun kimiawi. Perubahan tersebut diakibatkan oleh aktifitas dari tekanan, temperature serta aliran panas yang berwujud cair ataupun gas. Dari keempat batu yang diamati, yang tergolong dalam batuan metamorf ialah batu basalt leusit yang berwarna hitam kelam dan putih cerah.

4.2 Saran

Diharapkan untuk praktikum mendatang agar alat yang dapat digunakan dalam melakukan pengamatan disediakan seperti loup. Hal ini dapat membantu praktikan dalam mengetahui banyak atau tidaknya rongga pada batu. Sehingga dalam proses penggolongan jenis batuan dapat lebih mudah dan optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Hanafiah, K. A. 2012. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Prakoso, J., A. Patonah dan F. Helmi. 2016. Alterasi dan Mineralisasi pada Batuan Porfiri Andesit dan Porfiri Granodiorit di Daerah Cigaber dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Bulletin of Scientific Contrubution, 14(1): 33-44.

LAMPIRAN

Gambar 1. Batu Basalt Leusit

Gambar 2. Batu Gipsum var. selenit

Gambar 3. Batu Basalt

Gambar 4. Batu Gamping

i