library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab1doc/2011-2... · web viewbab 1...

22
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dunia perhotelan semakin ketat dengan adanya peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, maka kebutuhuhan jasa perhotelan meningkat dengan pesat. Ditengah kompetisi yang cukup tajam, setiap perusahaan termasuk perhotelan ingin memperoleh persepsi positif ataupun citra yang baik dimata masyarakat maka perusahaan harus bisa meyakinkan tamu bahwa perusahaannya memang lebih unggul dibandingkan dengan yang lain. Dari itu dunia perhotelan membutuhkan media yang merupakan salah satu saluran atau alat yang efektif untuk mempublikasikan informasi yang positif dari pihak hotel terhadap masyarakat. Persaingan dunia perhotelan dapat dilihat dari gambar Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang di DKI Jakarta sebagai berikut : 1

Upload: others

Post on 13-Feb-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan dunia perhotelan semakin ketat dengan adanya peningkatan

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Persaingan dunia perhotelan semakin ketat dengan adanya peningkatan

jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, maka kebutuhuhan jasa perhotelan

meningkat dengan pesat. Ditengah kompetisi yang cukup tajam, setiap

perusahaan termasuk perhotelan ingin memperoleh persepsi positif ataupun citra

yang baik dimata masyarakat maka perusahaan harus bisa meyakinkan tamu

bahwa perusahaannya memang lebih unggul dibandingkan dengan yang lain.

Dari itu dunia perhotelan membutuhkan media yang merupakan salah satu

saluran atau alat yang efektif untuk mempublikasikan informasi yang positif dari

pihak hotel terhadap masyarakat.

Persaingan dunia perhotelan dapat dilihat dari gambar Tingkat

Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang di DKI Jakarta sebagai berikut :

Gambar 1.1 Gambar Tingkat Penghunian Kamar (TPK)

Sumber : www.jakarta.go.id1

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan dunia perhotelan semakin ketat dengan adanya peningkatan

2

Perkembangan media di Indonesia sangat pesat seperti media massa

yaitu koran, majalah, radio, televisi dan yang paling diminati masyarakat

sekarang ini yaitu internet atau biasa disebut social networking/social media.

Media massa dapat disebut sebagai komunikasi massa adalah merujuk pada

keseluruhan institusinya yang merupakan pembawa pesan, Koran, majalah,

stasiun pemancar, yang mampu menyampaikan pesan kepada orang secara

serentak. (William R Rivers. 2003:18). Dalam masyarakat Indonesia dapat

disaksikan bahwa teknologi komunikasi terutama televisi, komputer dan internet

telah mengambil ahli beberapa fungsi sosial masyarakat. Setiap saat kita semua

menyaksikan realitas baru di masyarakat, dimana realitas itu tidak sekedar

sebuah ruang yang merefleksikan kehidupan masyarakat nyata dan peta analog

atau simulasi-simulasi dari suatu masyarakat tertentu yang hidup dalam media,

akan tetapi sebuah ruang di mana manusia bisa hidup di dalamnya. Media massa

merupakan salah satu kekuatan yang sangat mempengaruhi umat manusia di

abad sekarang ini.

Pengaruh media di Indonesia terutama internet berkembang secara pesat,

setiap masyarakat kota sudah mengenal media sebagai sumber informasi yang

relevan. Masyarakat dapat menambah wawasan dan pengetahuan mereka melalui

media massa seperti Koran, majalah, radio, TV, dan internet, sehingga apa yang

diberitakan oleh media massa mempunyai pengaruh yang besar terhadap

masyarakat. Pengaruh media massa berbeda-beda terhadap setiap individu. Hal

ini disebabkan karena adanya perbedaan pola pikir, perbedaan sifat yang

berdampak pada pengambilan sikap, hubungan sosial sehari-hari, dan perbedaan

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan dunia perhotelan semakin ketat dengan adanya peningkatan

3

budaya. Tanpa sadar media massa telah membawa masyarakat masuk kepada

pola budaya baru dan mulai menentukan pola pikir serta perilaku masyarakat. Di

sisi lain, keberadaan media massa dewasa ini di nilai telah dijelajahi oleh

informasi atau berita-berita yang menakutkan, seperti kekerasan, pencurian,

pelecehan seksual dan sebagainya. Akibatnya, media massa justru sangat

menakutkan bagi masyarakat. Jadi, banyak faktor terhadap pengaruh media bagi

masyarakat Indonesia dewasa ini.

Menurut Schramm dalam Komunikasi menyebutkan teori silver bullet

model. Kata teori ini : “Media massa mempunyai kekuatan yang luar biasa, dia

dapat menyuntik pesannya kepada massa. Pesan ini ibarat peluru tajam yang

dapat di tembak kearah audiens yang telah di targetkan sebelumnya.” (Alo

Liliweri. 2011:889). Maka dari teori tersebut penulis menyimpulkan pemberitaan

masalah melalui media massa mempunyai efek positif dan negatif. Efek negatif

yang ditimbulkan oleh media massa terutama dalam hal kejahatan bersumber

dari besarnya kemungkinan atau potensi pada tiap anggota masyarakat untuk

meniru apa yang disaksikan ataupun diperoleh dari media massa.

Pengenaan (exposure) terhadap isi media massa memungkinkan

khalayak untuk mengetahui sesuatu isi media massa, kemudian dipengaruhi oleh

isi media tersebut. Bersamaan dengan itu memang terbentang pula harapan agar

khalayak meniru hal-hal yang baik dari apa yang ditampilkan media massa.

Tetapi kita tidak dapat menutup mata terhadap pengaruh buruk yang juga dibawa

oleh suatu media. Hampir setiap hari umumnya masyarakat dihadapkan pada

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan dunia perhotelan semakin ketat dengan adanya peningkatan

4

berita dan pembicaraan yang menyangkut perilaku kejahatan seperti

pembunuhan, perampokan, pelecehan seksual dan bentuk-bentuk lain.

Akibat logis dari keadaan tersebut bahwa segala sesuatu yang

digambarkan serta disajikan kepada masyarakat luas dapat membantu dan

mengembangkan kemampuan menentukan sikap pada individu di tengah

masyarakat dalam menentukan pilihan mengenai apa yang patut ditempuh untuk

kehidupan sosial mereka. Selain dampak buruk dari media massa seperti yang

telah disebutkan diatas, diakui maupun tidak media massa juga mempunyai efek

positif bagi perkembangan masyarakat. Melalui informasi yang diberikan oleh

media massa dengan berbagai macam jenisnya, masyarakat dapat mengetahui

perkembangan terkini yang terjadi tidak hanya dilingkungan dan sekitarnya

tetapi bahkan dunia. Media massa tidak mengenal keterbatasan yang didasarkan

pada wilayah suatu daerah atau batas-batas geografi. Sehingga masyarakat dapat

mengikuti perkembangan terkini yang terjadi pada dunia dan alam semesta,

kehadiran media massa sangatlah memberikan dampak positif.

Mengingat perkembangan media massa tersebut, public relations

memandang tentang efek media massa ini sangat mempunyai pengaruh yang

besar dalam melaksanakan program public relations dibandingkan tanpa

dukungan media massa. Media massa sangat akan membantu public relations

dalam hal kegiatan publikasi yang luas. Untuk itu public relations harus menjalin

hubungan yang erat dengan media massa, baik media cetak maupun media

elektronik. Ada juga praktik public relations, istilah yang paling tepat dipakai

adalah media relations atau hubungan media. Berbagai program atau kegiatan

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan dunia perhotelan semakin ketat dengan adanya peningkatan

5

public relations dalam melaksanakan aktivitas tertentu akan melibatkan media

massa, tidak hanya media cetak atau pers dalam arti sempit. Dunia perhotelan

tidak hanya membutuhkan liputan media cetak terhadap persaingan antar Hotel

di Jakarta dengan adanya usaha untuk terus menjaga hubungan baik dan citra

Hotel. Media penyiaran atau media electronik dapat membantu menghadapi

persaingan secara sehat dalam dunia perhotelan di Jakarta dan membentuk

hubungan yang baik dengan masing-masing media. Demikian pula dengan media

on-line yang berkembang akhir-akhir ini. Semuanya diharapkan bisa

memberikan liputan yang bisa menopang Shangri-La Hotel Jakarta dalam

menghadapi persaingan yang ada dalam dunia perhotelan di Jakarta.

Meskipun Shangri-La Hotel Jakarta merupakan Hotel bintang lima di

Jakarta yang berbasis Internasional, dimana sebagian masyarakat sudah

mengenal dan mengetahui Shangri-La Hotel Jakarta. Tetapi Shangri-La Hotel

Jakarta menganggap salah satu hal penting yaitu dengan berhubungan baik

dengan media akan membawa Shangri-La Hotel Jakarta pada posisi yang tepat di

pandangan masyarakat dan juga banyaknya persaingan yang sangat kompetitif di

dunia perhotelan saat ini mendorong Shangri-La Hotel Jakarta untuk membuat

strategi public relations dalam menjalankan media relations. Dengan adanya

kegiatan media relations khususnya, melalui fokus media massa dan social

media seperti Twitter dan Facebook akan membuat Shangri-La Hotel Jakarta

dapat bersaing dengan baik dalam dunia perhotelan di Jakarta serta membangun

dan menjaga hubungan yang baik dengan media. Untuk merealisasi tujuan dan

strategi media relations yang baik, program-programnya dimulai dari

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan dunia perhotelan semakin ketat dengan adanya peningkatan

6

komunikasi lisan tulisan, komunikasi cetak (majalah, press release, brosur) dan

komunikasi elektronik seperti radio, TV, dan Internet/ Social Media seperti

penggunaan Facebook dan Twitter. Shangri-La Hotel Jakarta dalam upaya

menjaga hubungan baik dengan media dengan melaksanakan strategi public

relations Shangri-La Hotel Jakarta melalui salah satu upaya yaitu entertain

media, agar media yang bersangkutan mengetahui produk yang di tawarkan oleh

Shangri-La Hotel Jakarta untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat

seputar fasilitas, produk serta promo yang ditawarkan oleh Shangri-La Hotel

Jakarta.

Shangri-La Hotel Jakarta merupakan hotel bintang lima dengan standar

Internasional, Shangri-La Hotel Jakarta didirikan pada tanggal 22 Maret 1994.

Terletak di lokasi yang strategis di wilayah Central Jakarta dan dekat dengan

beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta. Shangri-La Hotel Jakarta menyediakan

fasilitas lengkap untuk keperluan bisnis dan liburan yang menyenangkan.

Shangri-La Hotel Jakarta memiliki fasilitas pendukung seperti restoran

dan bar yang menyajikan aneka menu Indonesia dan internasional, yang terdiri

dari 5 outlet, yaitu SATOO, Rosso, Shang Palace, Lobby Lounge dan B.A.T.S.

selain itu, Shangri-La Hotel Jakarta juga dilengkapi dengan fasilitas tempat

Fitness dan Spa.

Sebagai bentuk kesuksesan Shangri-La Hotel Jakarta untuk memberikan

kualitas pelayanan yang konsisten dan tepat waktu kepada para tamu, Shangri-La

Hotel Jakarta memenangkan penghargaan terbaik dari institusi di dalam dan

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan dunia perhotelan semakin ketat dengan adanya peningkatan

7

diluarnegeri yaitu “Best of Asia” dua tahun berturut-turut. (Sumber : Shangri-La

Hotel Jakarta)

Dalam menjalin hubungan dengan media massa, satu hal yang penting di

perhatikan adalah kebutuhan media massa. Karena itu, tugas seorang media

relations officer untuk memahami kebutuhan media tersebut dan berusaha untuk

bisa memenuhi kebutuhan itu. Kebutuhan media massa, khusus media

pemberitaan, diantaranya mendapatkan peristiwa yang bernilai berita dan laporan

atas peristiwa tersebut mesti dibuat sebelum tenggang waktu (deadline) habis.

Oleh sebab itu, seorang media relations officer perlu memahami bagaimana

dunia media massa atau bagaimana media massa bekerja. Pengetahuan tentang

dunia media massa menjadi bekal penting seorang media relations officer untuk

bisa menjalankan tugasnya dengan baik, maka ikhtiar untuk memberikan

pelayanan sebaik-baiknya pada awak media massa hanya bisa dilakukan bila

memahami dengan baik dunia media massa. (Iriantara Yosal. 2008:15)

Dari paparan diatas akhirnya penulis merasa tertarik untuk memilih judul

“Strategi Public Relations Shangri-La Hotel Jakarta dalam menjalankan

kegiatan Media Relations untuk menjaga hubungan baik dengan media”

karena banyaknya teori dan cara yang dapat dilakukan dalam menjaga hubungan

baik dengan media serta strategi public relations yang digunakan untuk

mencapai tujuan secara maksimal di Shangri-La Hotel Jakarta.

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan dunia perhotelan semakin ketat dengan adanya peningkatan

8

1.2. Ruang Lingkup

Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga

dapat mengaburkan penelitian, membuat batasan secara spesifik hal-hal yang

akan diteliti. Adapun rumusan masalah dalam penulisan ini adalah :

“Bagaimana Strategi Public Relations Shangri-La Hotel Jakarta dalam

menjalankan kegiatan Media Relations untuk menjaga hubungan baik dengan

media?”

1.3. Tujuan dan Manfaat

1.3.1. Tujuan

Berdasarkan fokus penulisan yang telah ditetapkan, maka tujuan

penulis adalah :

Mengetahui lebih dalam mengenai Strategi Public Relations

Shangri-La Hotel Jakarta dalam menjalankan kegiatan Media

Relations untuk menjaga hubungan baik dengan media.

1.3.2. Manfaat

Berdasarkan fokus penulisan yang telah ditetapkan penulis, maka

diharapkan hasil penulisan ini dapat bermanfaat. Adapun manfaatnya

sebagai berikut :

Manfaat Teoritis

Penulisan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang

berguna bagi penulisan yang akan datang dan memberikan

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan dunia perhotelan semakin ketat dengan adanya peningkatan

9

pengetahuan mengenai pelaksanaan media relations di dalam

perusahaan. Penulisan ini juga diharapkan dapat memperluas

pengetahuan yang lebih dalam mengenai penerapan strategi public

relations dalam menjalankan media relations untuk menjaga

hubungan baik dengan media.

Manfaat Praktis

Penulisan ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada

para praktisi public relations Shangri-La Hotel Jakarta dalam

menjalankan kegiatan media relations untuk menjaga hubungan baik

dengan media, sehingga dapat memaksimalkan peran media sebagai

salah satu alat yang efektif untuk meningkatkan publisitas.

1.4. Metodologi

Menurut Strauss and Corbin (1997), seperti yang dikutip oleh

Basrowi dan Sukidin (2002:1), bahwa qualitative research (riset

kualitatif) yang menghasilkan data deskriptif merupakan jenis penelitian

yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai

dengan menggunakan prosedur statistik atau cara kuatifikasi lainnya.

Penelitian kualitatif ini dapat dipergunakan untuk penelitian kehidupan

masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsional organisasi, peristiwa

tertentu, pegerakan-pergerakan sosial, dan hubungan kekerabatan dalam

kekeluargaan. (Ruslan, Rosady. 2010:214). Penulis menggunakan

penelitian kualitatif deskriptif karena penelitian yang akan di angkat

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan dunia perhotelan semakin ketat dengan adanya peningkatan

10

yaitu strategi PR dimana yang di teliti yaitu fenomena sosial atau tingkah

laku manusia yang tidak menekankan pada angka.

1.4.1. Metode Pengumpulan Data

1. Data Primer

Menurut Kriyantono (2010:41) Data primer adalah data yang

diperoleh oleh dari sumber data pertama atau tangan pertama di

lapangan. Sumber data ini bisa responden atau subjek riset, dari hasil

pengisian kuesioner, wawancara, dan observasi. Dalam analisis ini, data

primernya adalah isi komunikasi yang diteliti.

a. Wawancara mendalam

Menurut Kriyantono (2010:63) metode wawancara mendalam

adalah metode riset di mana periset melakukan kegiatan wawancara

tatap muka secara mendalam dan terus menerus (lebih dari satu

kali) untuk mengali informasi dari responden. Pedoman wawancara

yang digunakan penulis adalah bentuk “Terstruktur”, dimana

pewawancara menanyakan sederetan pertanyaan yang sudah d

persiapkan.

Dalam hal menentukan narasumber, penulis menggunakan

teknik nonprobobabilitas yakni sampling purposive (purposive

sampling) yaitu metode untuk memperoleh informasi dari sasaran-

sasaran sampel tertentu yang disengaja oleh penulis, karena hanya

sampel tersebut saja yang mewakili (Zulganef. 2008:146)

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan dunia perhotelan semakin ketat dengan adanya peningkatan

11

b. Observasi

Sutrisno Hadi menerangkan bahwa pengamatan (observasi)

merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap

suatu gejala yang tampak pada objek penelitian.

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

observasi partisipan yang menurut Hadi dalam Prastowo adalah

teknik pengumpulan data melalui pengamatan terhadap objek

pengamatan dengan langsung hidup bersama, merasakan, serta

berada dalam aktivitas kehidupan objek pengamatan. Dengan

demikian, pengamat betul-betul menyelami kehidupan objek

pengamatan, bahkan tidak jarang, pengamat kemudian mengambil

bagian dalam kehidupan budaya mereka. (2011:220)

2. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2008:129), data sekunder merupakan sumber

yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpulan data,

misalnya lewat orang lain/ lewat dokumen-dokumen yang ada. Adapun

data sekunder dapat dikumpulkan dengan dua macam cara yaitu:

a. Studi kepustakaan

Segala usaha dilakukan untuk menghimpun informasi yang

relevan dengan topik atau masalah yang sedang di teliti dengan

membaca buku teks, catatan kuliah, makalah-makalah untuk

memperoleh perbandingan antara teori yang ada dengan kenyataan

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan dunia perhotelan semakin ketat dengan adanya peningkatan

12

dilapangan. Diharapkan studi kepustakaan dapat melengkapi isi

dari penulisan ini.

b. Dokumentasi

Penulis mendapatkan informasi berupa dokumen dari

perusahaan yang menjadi data pendukung dalam penelitian,

seperti press release, media internet dan website.

1.4.2. Metode Analisis Data

Sifat dari penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yang menurut

Sugiyono (2009:9), artinya data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau

gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.

Menurut Miles dan Huberman dalam Ardianto (2010:223) ada tiga

jenis kegiatan dalam analisis data yaitu :

a. Reduksi Data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam,

memilih, memfokuskan, membuang, menyusun data dalam suatu

cara di mana kesimpulan akhir dapat digambarkan.

b. Model Data adalah suatu kumpulan informasi yang tersususn yang

membolehkan pendeskripsian dari penulisan ini adalah teks

naratif.

c. Penarikan atau verifikasi kesimpulan dari pengumpulan data

penulis mulai memutuskan apakah makna sesuatu, mencatat

keteraturan, pola- pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin,

alur sebab-akibat, dan proposisi-proposisi.

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan dunia perhotelan semakin ketat dengan adanya peningkatan

13

1.5. Sistematika Penulisan

Berikut adalah keterangan singkat mengenai keseluruhan dari bab yang

akan dibahas di dalam penelitian penulisan, diantaranya adalah :

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan latar belakang, ruang lingkup, rumusan

masalah, maksud dan tujuan penelitian, , metodologi penelitian,

teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan sistematika

penulisan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisikan tinjauan teori tentang komunikasi,

definisi komunikasi, komunikasi massa, definisi public relations,

strategi public relations, media relations, manfaat media relations

dan kerangka pemikiran.

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

Dalam bab ini berisikan tentang sejarah Shangri-La Hotel Jakarta,

Struktur Organisasi Shangri-La Hotel Jakarta, metode penelitian,

metode pengumpulan data, analisis data atau permasalahan yang

ada dalam Shangri-La Hotel Jakarta, dan alternative pemecahan

masalah

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini berisikan mengenai hasil penelitian yang meliputi

penyajian data penelitian, pengolahan data yang terkumpul serta

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan dunia perhotelan semakin ketat dengan adanya peningkatan

14

pembahasan hasil penelitian yang berkaitan dengan permasalahan

yang ada dalam Shangri-La Hotel Jakarta.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini berisikan mengenai kesimpulan mengenai

pembahasan yang telah diteliti secara keseluruhan, memberikan

saran yang terbaik dan solusi terhadap permasalahan yang

dihadapi oleh Shangri-La Hotel Jakarta.