walikota semarang - spm rs blud.pdf

Upload: iccang-arsenal

Post on 05-Jul-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 WALIKOTA SEMARANG - SPM RS BLUD.pdf

    1/15

    1

    WALIKOTA SEMARANG

    PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

    NOMOR: 19 C TAHUN 2009

    TENTANG

    STANDAR PELAYANAN MINIMALRUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    WALIKOTA SEMARANG,

    Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan

    kesehatan yang bermutu dan dapat menjangkau seluruhlapisan masyarakat, maka diperlukan adanya StandarPelayanan Minimal senagai upaya memberikan jaminanadanya kepastian pelayanan yang diterima oleh

    masyarakat;

    b.  bahwa dengan diterbitkannya Keputusan Menteri

    Kesehatan Nomor 129/MENKES/SK/II/2008, makapelayanan kesehatan Rumah Sakit perlu ditingkatkansecara bertahap agar lebih efisien dan efektif sesuai

    dengan lemampuan yang ada dan diselenggarakanberdasarkan fungsi social dengan memperhatikan mutu,prinsip kelayakan dan aspek-aspek kemanusiaan sertadasar-dasar pembangunan kesehatan;

    c.  bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut huruf a danb diatas, maka Keputusan Walikota Semarang Nomor :065/328 tahun 2003 Standar Pelayanan Minimal Rumah

    Sakit Umum Daerah kota Semarang perlu ditinjaukembali;

    d.  bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut fi atas,maka perlu menetapkan kembali peraturan Walikota

    Semarang tentang Standar Pelayanan Minimal RumahSakit Umum Daerah kota Semarang.

    Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang

    Pembentukan Kota-kota Besar dalam lingkunganProvinsi Jawa Timur, Jawa Tengahm Jawa barat danDaerah Istimewa Jogjakarta;

    2.  Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang

    Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 3495); 

    3.  Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang

    Pembentukan Peraturan Perundang-undangan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4389); 

  • 8/16/2019 WALIKOTA SEMARANG - SPM RS BLUD.pdf

    2/15

    2

    4.  Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimanatelah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun

    2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4844);

    5.  Undang-Undang Nornor 33 Tahun 2004 tentangPerimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat danPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4438);

    6.  Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang

    Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4502); 

    7.  Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 

    8.  Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang

    Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar PelayananMinimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4585); 

    9.  Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

    Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan DaerahKabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesiatahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4737);

    10. Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun 2001 tentangPedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah SakitDaerah;

    11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 159b Tahun 1988tentang Rumah Sakit;

    12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badanlayanan UmumDaerah;

    13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman PengelolaanKeuangan Daerah; 

  • 8/16/2019 WALIKOTA SEMARANG - SPM RS BLUD.pdf

    3/15

    3

    14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian

    Standar Pelayanan Minimal; 

    15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 512 Tahun 2007

    tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan PraktikKedokteran; 

    16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 Tahun 2008tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit; 

    17. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374 Tahun 2009tentang Sistem Kesehatan Nasional; 

    18. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 tahun 2008tentang Organisasi dan Tata Kelola Lembaga Teknis

    Daerah dan Badan pelayanan Perizinan terpadu KotaSemarang (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun2008 Nomor 16) 

    MEMUTUSKAN :

    Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TENTANG STANDARPELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAHKOTA SEMARANG 

    BAB IKETENTUAN UMUM

    PASAL 1

    Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :

    1.  Daerah adalah Kota Semarang.2.  Pemerintah daerah adalah Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur

    penyelenhggaraan pemerintahan daerah.3.  Walokota adalah Walikota Semarang4.  Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disebut RSUD adalah

    Rumah sakit Umum Daerah Kota Semarang5.  Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disebut BLUD adalah

    Satuan Kerja Perngkat Daerah dilingkungan Pemerintah Daerah yangdibentuk untuk meberikan pelayanan kepada masyarakat berupapenyediaan barang dan atau jasa yang dijual tanpa mengutamakanmencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan padaprinsip efisiensi dan produktivitas

    6.  Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan tentang jenis dan mutupelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhakdiperoleh setiap warga secara minimal. Juga merupakan spesifikasi teknistentang tolak ukur pelayanan minimum yang diberikan oleh BadanLayanan Umum kepada masyarakat.

    7.  Pelayanan Rawat Jalan adalah pelayanan kesehatan kepada pasien untukkepentingan observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik danpelayanan kesehatan lainnya tanpa dirawat inap

  • 8/16/2019 WALIKOTA SEMARANG - SPM RS BLUD.pdf

    4/15

    4

    BAB IIKETENTUAN UMUM

    PASAL 2 

    Standar Pelayanan Minimal RSUD adalah standar pelayanan minimalberdasarkan kewenangan yang telah diserahkan, yang harus dilaksanakan

    oleh RSUD untuk meningkatkan mutu pelayanan yang dapat dijangkaumasyarakat yang sekaligus merupakan akuntabilitas Pemerintah Daerahdalam penyelenggaraan pemerintahan serta sebagai instrumen pembinaan danpengawasan kepada RSUD.

    PASAL 3

    (1)  Standar Pelayanan Minimal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2

    berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang meliputi jenis pelayananbeserta indikator kinerja RSUD.

    (2)   Jenis pelayanan RSUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :

    a.  Pelayanan gawat darurat

    b.  Pelayanan rawat jalan

    c.  Pelayanan rawat inap

    d.  Pelayanan bedah

    e.  Pelayanan persalinan dan perinatologi

    f.  Pelayanan intensif

    g.  Pelayanan radiologi

    h.  Pelayanan laboratorium patologi klinik

    i.  Pelayanan rehabilitasi medik

     j.  Pelayanan farmasi

    k.  Pelayanan gizi

    l.  Pelayanan transfusi darah

    m.  Pelayanan keluarga miskin

    n.  Pelayanan rekam medis

    o.  Pengelolaan limbah

    p.  Pelayanan administrasi manajemen

    q.  Pelayanan ambulans/kereta jenazah

    r.  Pelayanan pemulasaraan jenazah

    s.  Pelayanan laundry

    t.  Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakitu.  Pencegahan dan pengendalian Infeksi

  • 8/16/2019 WALIKOTA SEMARANG - SPM RS BLUD.pdf

    5/15

    5

    PASAL 4 

    Uraian Standar Pelayanan Minimal RSUD sebagaimana dimaksud dalam pasal3 dijelaskan secara rinci dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

    BAB III

    KETENTUAN PENUTUP

    PASAL 5 

    Peraturan Walikota ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

    Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan PeraturanWalikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Semarang.

    Ditetapkan di Semarangpada tanggal 15 September 2009

    WALIKOTA SEMARANG,

    H. SUKAWI SUTARIP

    Diundangkan di Semarangpada tanggal 15 September 2009

    Plt. SEKRETARIS DAERAH KOTA SEMARANG

    Hj. HARINI KRISNIANIKepala Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga

    BERITA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009 NOMOR 19 C

  • 8/16/2019 WALIKOTA SEMARANG - SPM RS BLUD.pdf

    6/15

    6

    LAMPIRAN : PERATURAN WALIKOTA SEMARANGNOMOR : 19 C TAHUN 2009

    STANDAR PELAYANAN MINIMAL

    RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG

    A.  PENDAHULUAN

    Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintah Daerah, kesehatan merupakansalah satu bidangPemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh Daerah Kabupaten danDaerah Kota. Ini berarti bahwa dalam rangka Otonomi dalampenyelenggaran pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajatkesehatan masyarakat wilayah.

    Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang PembagianUrusan Pemerintahan Antar Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi danPemerintah Kabupaten/Kota dan Peraturan Daerah Kota semarangnomor 5 Tahun 2008 tentang Urusan Perintahan yang menjadikewenangan Pemerintah Kota Semarang, maka urusan kesehatanmenjadi urusan wajib yang harus diselenggarakan oleh Pemerintah Kota

    Semarang.

    Bahwa Rumah Sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yangmemberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran

     yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajatkesehatan masyarakat. Oleh karena itu Rumah Sakit dituntut untukmemberrikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yangditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

    Dengan telah diterbitkannya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

    129/MenKes/SK/XII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal RumahSakit, maka Standar Pelayanan Minimal Daerah Kota Semarang (RSUD)harus disesuaikan dan ditetapkan kembali.

    Penetapan Standar Pelayanan Minimal RSUD tersebut harus

    didasarkan pada kemampuan sarana dan prasarana yang dimiliki,kemampuan masyarakat serta kemampuan pembiayaannya.

    Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka untukmemberikan jaminan atas pelayanan kesehatan yang wajibdilaksanakan oleh RSUD dan yang berhak diterima oleh masyarakat,maka diperlukan penetapan Standar Pelayanan Minimal RSUD dalamPeraturan Walikota sebagai Hukum Pelaksanaan dalam mewujudkanmutu pelayanan kesehatan yang lebih terbuka (transparan) dan lebihbertanggaungjawab (akuntabel) serta untuk pengendalian danpngawasan.

  • 8/16/2019 WALIKOTA SEMARANG - SPM RS BLUD.pdf

    7/15

    7

    B.  TUJUANStandar Pelayanan Minimal RSUD bertujuan untuk :

    1.  Mewujudkan RSUD menjadi Badan Layanan Umum yang mandiridalam pengelolaan keuangan dan sumber daya manusia.

    2.  Meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk dapat

    memberikan layanan paripurna.3.  Meningkatkan pemberdayaan sumber daya manusia untuk dapat

    meningkatkan kepuasan pelanggan.4.  Meningkatkan sarana dan prasarana RSUD agar dapat memberikan

    peningkatan pelayanan kesehatan.5.  Memajukan RSUD dengan pemanfaatan komitmen dan dukungan

    stakeholder.6.  Meningkatkan kesejahteraan sumber daya manusia yang optimal

    guna memberikan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadappelayanan rumah sakit.

    C.  PENGERTIANStandar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah kota Semarangadalah standar pelayanan berdasarkan kewenangan yang telahdiserahkan, yang harus dilaksanakan Rumah Sakit Umum Daerah KotaSemarang dalam penyelenggaraan pemerintahan serta sebagaiinstrument pembinaan dan pengawasan Pemerintah Kota Semarang

    kepada Rumah Sakit Umum Daerah kota Semarang.

    D.  DASAR HUKUM

    1.  Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang PembentukanKota-kota Besar dalam lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengahm Jawa barat dan Daerah Istimewa Jogjakarta; 

    2.  Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100,

     Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3495); 

    3.  Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang PembentukanPeraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4389); 4.  Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

    Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4844);

    5.  Undang-Undang Nornor 33 Tahun 2004 tentang PerimbanganKeuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

    6.  Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang PengelolaanKeuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4502); 

  • 8/16/2019 WALIKOTA SEMARANG - SPM RS BLUD.pdf

    8/15

    8

    7.  Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang PengelolaanKeuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4578); 

    8.  Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang PedomanPenyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 

    9.  Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang PembagianUrusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan DaerahProvinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (LembaranNegara Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 82, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

    10.  Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun 2001 tentang PedomanKelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit Daerah;

    11.  Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 159b Tahun 1988 tentangRumah Sakit;

    12.  Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang

    Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan layananUmumDaerah;

    13.  Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang

    Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 

    14.  Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentangPedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar PelayananMinimal; 

    15.  Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 512 Tahun 2007 tentang IzinPraktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran; 

    16.  Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 Tahun 2008 tentang

    Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit; 

    17.  Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374 Tahun 2009 tentangSistem Kesehatan Nasional; 

    18.  Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 tahun 2008 tentangOrganisasi dan Tata Kelola Lembaga Teknis Daerah dan Badanpelayanan Perizinan terpadu Kota Semarang (Lembaran DaerahKota Semarang Tahun 2008 Nomor 16) 

    E.  STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAHKOTA SEMARANG.

    1.  Standar Pelayanan Rumah Sakit Daerah adalah penyelenggraanpelayanan manajemen rumah sakit, pelayanan medik, pelayanan

    penunjang dan pelayanan keperawatan baik rawat inap maupunrawat jalan yang minimal harus diselenggarakan oleh rumah sakit.

  • 8/16/2019 WALIKOTA SEMARANG - SPM RS BLUD.pdf

    9/15

    9

    2.  Indikator. Merupakan variable ukuran atau tolok ukur yang dapatmenunjukkan indikasi-indikasi terjadinya perubahan tertentu.

    Untuk mengukur kinerja rumah sakit ada beberapa indicator, yaitu :

    a.  Input, yang dapat mengukur bahan alat system prosedur atau

    orang yang memberikan pelayanan misalnya jumlah dokter,kelengkapan alat, prosedur tetap dan lain-lain.

    b.  Proses, yang dapat mengukur perubahan pada saat pelayananmisalnya kecepatan pelayanan, ketetapan pelayanan, pelayanan yang ramah dan lain-lain.

    c.  Output, yang dapat menjadi tolok ukur hasil yang dicapai,misalnya jumlah yang dilayani, jumlah pasien yang dioperasi,kebersihan lingkungan.

    d.  Outcome, yang dapat menjadi tolok ukur dan merupakandampak dari hasil pelayanan, misalnya keluhan pasien yangmerasa tidak puas terhadap pelayanan dan lain-lain.

    e.  Benefit, adalah tolok ukur dari keuntungan ya ng diperoleh pihakrumah sakit maupun pene rima pelayanan atau pasien, missalbiaya pelayanan yang lebih murah, peningkatan pendapatan

    rumah sakit.

    f.  Impact, adalah tolok ukur dampak pada lingkungan ataumasyarakat luas misalnya angka kematian ibu dan bayi yang

    menurun, meningkatnya derajat kesehatan masyarakat,meningkatnya kesejahteraan karyawan.

    3.  Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukansebagai patokan dalam melakukan kegiatan. Standar ini dapatditentukan berdasarkan kesepakatan sesuai dengan evidence base.

    4.  Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang sesuai dengan tuntutankewenangan wajib yang harus dilaksanakan olehnya, maka harusmemberikan pelayanan untuk keluarga miskin dengan biayaditanggung oleh Pemerintah.

    5.  Secara khusus selain pelayanan yang harus diberikan kepadamasyarakat wilayah setempat maka rumah sakit juga harusmeiningkatkan manajemen di dalam rumah sakit yaitu meliputi :

    a.  Manajemen Sumber Daya Manusia.

    b.  Manajemen Keuangan.

    c.  Manajemen Sistem Informasi Rumah Sakit, ke dalam dan keluarrumah sakit.

    d.  Sarana danPrasarana; dan

    e.  Mutu pelayanan.

  • 8/16/2019 WALIKOTA SEMARANG - SPM RS BLUD.pdf

    10/15

    10

    6.  Indikator Kinerja :

    NO. JENIS PELAYANAN INDIKATOR STANDAR

    1. Gawat Darurat 1. Kemampuan menanganilife saving anak dan

    dewasa2. Jam buka Pelayanan

    Gawat Darurat

    3. Pemberi pelayanan gawatdarurat yang bersertifikatyang masih berlaku

     BLS/PPGD/GELS/ALS

    4. Ketersediaan timpenanggulangan bencana

    5. Waktu tanggap pelayanan

    Dokter di Gawat Darurat

    6. Kepuasan Pelanggan

    7. Kematian pasien< 24 Jam

    8. Tidak adanya pasien yangdiharuskan membayaruang muka

    1. 100 %

    2. 24 Jam

    3. 100 %

    4. 1 tim

    5. lima menit

    6. 70 %

    7. dua per seribu)

    8. 100 %

    2. Rawat jalan 1. Dokter pemberi Pelayanandi Poliklinik Spesialis

    2. Ketersediaan Pelayanan

    1. 100 % Dokter Spesialis

    2. a. Klinik Anakb. Klimik Penyakit dalamc. Klinik Kebidanand. Klinik Bedah

    3. Jam buka pelayanan

    4. Waktu tunggu di rawat jalan

    5. Kepuasan Pelanggan

    6. a. Penegakan diagnosis TBmelalui pemeriksaanmikroskop TB

    b. Terlaksananya kegiatanpencatatan danpelaporan TB di RS

    3. 08.00 s/d 13.00Setiap hari kerja kecuali Jumat :08.00 - 11.00

    4. 60 menit

    5. 90 %

    6. 100 %

  • 8/16/2019 WALIKOTA SEMARANG - SPM RS BLUD.pdf

    11/15

    11

    NO. JENIS PELAYANAN INDIKATOR STANDAR

    3. Rawat Inap 1. Pemberi pelayanan diRawat Inap

    2. Dokter penanggung jawabpasien rawat inap

    3. Ketersediaan PelayananRawat Inap

    4. Jam Visite Dokter Spesialis

    5. Kejadian infeksi pascaoperasi

    6. Kejadian InfeksiNosokomial

    7. Tidak adanya kejadianpasien jatuh yangberakibat kecacatan /kematian

    8. Kematian pasien > 48 jam

    1. a. Dr. Spesialisb. Perawat

    2. 100 %

    3. a. Anakb. Penyakit Dalamc. Kebidand. Bedah

    4. 08.00 s/d 14.00

    5. Maximum 1,5 %

    6. Maximum 1,5 %

    7. 100 %

    8. 0.24 %

    9. Kejadian pulang paksa

    10. Kepuasan pelanggan

    11. Rawat Inap TBa. Penegakan diagnosis

    TB melalui pemeriksaanmikroskopis TB

    b. Terlaksanana kegiatanpencatatan danpelaporan TB di RumahSakit

    12. Lama hari perawatan

    9. 5 %

    10. 90 %

    11. 100 %

    12. 4 – 5 hari

  • 8/16/2019 WALIKOTA SEMARANG - SPM RS BLUD.pdf

    12/15

    12

    NO. JENIS PELAYANAN INDIKATOR STANDAR

    4. Bedah Sentral 1. Waktu tunggu operasielektif

    2. Kejadian Kematian di mejaoperasi

    3. Tidak adanya kejadianoperasi salah sisi

    4. Tidak adanya kejadianopersi salah orang

    5. Tidak adanya kejadiansalah tindakan padaoperasi

    6. Tidak adanya kejadiantertinggalnya bendaasing/lain pada tubuhpasien setelah operasi

    7. Komplikasi anestesi karenaoverdosis, reaksi anestesi,dan salah penempatananestesi endotracheal tube

    1. 2 hari

    2. Max 1 %

    3. 100 %

    4. 100 %

    5. 100 %

    6. 100 %

    7. 6 %

    5. Persalinan, perinatologi(kecuali rumah sakit khusus diluar rumah sakit ibu dan anak)dan KB

    1. Kejadian kematian ibukarena persalinan

    2. Pemberi pelayananpersalinan normal

    3. Pemberi pelayananpersalinan dengan penyulit

    4. Pemberi pelayananpersalinan dengantindakan operasi

    5. Kemampuan menanganiBBLR 1500 gr – 2500 gr

    6. Pertolongan persalinanmelalui seksio cesaria

    7. Keluarga Berencanaa. Presentase KB

    (vasektomi & tubektomi)yang dilakukan olehtenaga Kompetendr.Sp.Og, dr.Sp.B,dr.Sp.U, dr.umum

    terlatihb. Presentse peserta KBmantap yang mendapatkonseling KB mantapbidan terlatih

    8. Kepuasan Pelanggan

    1. a. Perdarahan Max 1 %b. Pre-eklampsia Max 30 %c. Sepsis Max 0,2 %

    2. a. Dokter Sp.OGb. Dokter umum terlatih

    (Asuhan PersalinanNormal)

    c. Bidan

    3. Tim PONEK yang terlatih

    4. a. Dokter Sp.OGb. Dokter Sp.Ac. Dokter Sp.An

    5. 100 %

    6. Max 20 %

    7. 100 %

    8. 80 %

  • 8/16/2019 WALIKOTA SEMARANG - SPM RS BLUD.pdf

    13/15

  • 8/16/2019 WALIKOTA SEMARANG - SPM RS BLUD.pdf

    14/15

    14

    NO. JENIS PELAYANAN INDIKATOR STANDAR

    12. Bank Darah 1. Kebutuhan darah bagisetiap pelayanan transfusi

    2. Kejadian Reaksi transfusi

    1. 100 % terpenuhi

    2. max 0,01 %

    13. Pelayanan GAKIN Pelayanan terhadap pasienGAKIN yang datang ke RSpada setiap unit pelayanan

    100 % terlayani

    14. Rekam Medik 1. Kelengkapan pengisianrekam medik 24 jamsetelah selesai pelayanan

    2. Kelengkapan InformedConcent setelahmendapatkan informasiyang jelas

    3. Waktu penyediaandokumen rekam medikpelayanan rawat jalan

    4. Waktu penyediaandokumen rekam medikpelayanan rawat inap

    1. 100 %

    2. 100 %

    3. 10 menit

    4. 15 menit

    15. Pengelolaan Limbah 1. Baku mutu limbah cair

    2. Pengelolaan limbah padatinfeksius sesuai denganaturan

    1. a. BOD < 30 mg/lb. COD < 80 mg/lc. TSS < 30 mg/ld. PH 6-9

    2. 100 %

    16. Administrasi dan manajemen 1. Tindak lanjut penyelesaianhasil pertemuan direksi

    2. Kelengkapan laporanakuntabilitas kinerja

    3. Ketepatan waktupengusulan kenaikanpangkat

    4. Ketepan Waktupengurusan gaji berkala

    5. Karyawan yang mendapatpelatihan minimal 20 jamsetahun

    6. Cost recovery

    7. Ketepatan waktupenyusunan laporankeuangan

    8. Kecepatan waktupemberian informasitentang tagihan pasienrawat inap

    9. Ketepatan waktu

    pemberian imbalan(insentif) sesuaikesepakatan waktu

    1. Max 2 hari

    2. Min. 3 bl sekali

    3. 100 %

    4. 100 %

    5. 100 %

    6. 40 %

    7. Tgl 10 tiap bulan

    8. Max 2 jam

    9. 60 %

  • 8/16/2019 WALIKOTA SEMARANG - SPM RS BLUD.pdf

    15/15

    15

    NO. JENIS PELAYANAN INDIKATOR STANDAR

    17. Ambulance/Kereta Jenazah 1. Waktu pelayananambulance/Kereta jenazah

    2. Kecepatan memberikanpelayananambulance/Kereta jenazahdi rumah sakit

    3. Response time pelayananambulance olehmasyarakat yangmembutuhkan

    1. 24 jam

    2. 30 menit

    3. 100 %

    18. Pemulasaraan Jenazah 1. Waktu tanggap (responsetime) pelayananpemulasaraan jenazah

    2 Jam

    19. Pelayanan pemeliharaansarana rumah sakit

    1. Kecepatan waktumenanggapi kerusakanalat

    2. Ketepatan waktupemeliharaan alat

    3. Peralatan laboratorium danalat ukur yang digunakandalam pelayananterkalibrasi tepat waktusesuai dengan ketentuan

    kalibrasi

    80 %

    100 %

    50 %

    20. Pelayanan Laundry 1. Tidak adanya kejadianlinen yang hilang

    2. Ketepatan waktupenyediaan linen untukruang rawat inap

    80 %

    80 %

    21. Pencegahan danpengendalian infeksi (PPI)

    1. Ada anggota Tim PPI yangterlatih

    2. Tersedia APD di setiap

    instalasi/ departemen

    3. Kegiatan pencatatan danpelaporan infeksinosokomial / HAI (HealthCare Associated Infection)di RS (min 1 parameter)

    75 %

    60 %

    75 %

    F.  PENUTUPStandar Pelayanan Mnimal RSUD merupakan Pedoman bagi RSUD Kota

    Semarang dalam menyelenggarakan pelayanan minimal yang wajibdilaksanakan sesuai dengan kewenangannya di bidang kesehatan.

    WALIKOTA SEMARANG,

    H. SUKAWI SUTARIP