spm lengkap
TRANSCRIPT
ASSALAMUALAIKUM WR.WB
LAPORAN HASIL PENINJAUAN MANAJEMEN PROGRAM DAN MUTU PELAYANAN PUSKESMAS SALAMAN I DI KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG PERIODE JANUARI OKTOBER 2011DISUSUN OLEH : ADITYA ANGGA DHARMA 030.06.010 AMELIA SILVIANA 030.06.021 ANDIKA RAMADHANI 030.06.023 CHRISTINA NURHAYATI P. 030.06.051 DIMAS ADRIYANTO 030.06.071 DWI PUTRI ARLINA 030.06.077 FANNIA REYNATHA 030.06.087 IMANIA 030.06.124 ROBBY EFFENDY THIO 030.06.228 TYAS NATASYA CITRAWATI 030.06.262
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PERIODE 7 NOVEMBER 31 DESEMBER 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA
SehatUU NO 23 TAHUN 1992
Sejahtera dari jasmani, rohani, serta sehat sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis
MASYARAKAT
DESA SEHAT
DUSUN SEHAT
PUSKESMAS
Upaya kesehatan wajib
Upaya kesehatan pengembangan
Millenium Development (MDGs)Menurunkan Kematian Anak Meningkatkan Kesehatan IbuMengendalikan HIV dan AIDS, Malaria dan TB
Pembagian Wilayah (38,89km2)10
desa
Salaman Kalisalak Menoreh Kalirejo Paripurno Ngargoretno Ngadirejo Sidomulyo Kebonrejo Banjarharjo
SARANA WILAYAHSarana Peribadatan 87 rumah peribadatan
Sarana PendidikanSarana Penyediaan Air Bersih
TK SD / MI SLTP / Mts SLTA / MA
: : : :
29 28 9 5
Sumur gali Perlindungan mata air Perpipaan PAM
: 13.870 pemakai : 10.275 pemakai : 1.720 pemakai : 4.128 pemakai
Sarana Peribadatan
Sarana Pendidikan
Sarana Penyediaan Air BersihSumur gali : 13.870 pemakai Perlindungan mata air : 10.275 pemakai Perpipaan : 1.720 pemakai PAM : 4.128 pemakai
87 rumah peribadatan
TK : SD / MI : SLTP / Mts : SLTA / MA :
29 28 9 5
Sarana jambanSarana Pembuangan Air Limbah
Cemplung leher angsa Cemplung non leher angsa Septic tank
: 4.488 buah : 420 buah : 8.852 buah
Jumlah rumah : 8.220 rumah Jumlah rumah dengan sarana pembuangan air limbah : 1.853 rumah Dari 8.220 rumah, 1.853 rumah (22,54%) sudah mempunyai saluran pembuangan air limbah.
Manajemen PuskesmasPerencanaan (P1) Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian (P3)
Kepala PuskesmasDr. Hery Sumantyo Kelompok Jabatan Fungsional Administrasi Umum Suratmi, Siti Aminah Keuangan Titik , El Nur, Santoso
Unit Pelayanan Kesehatan
Rawat Jalan Poli Umum : dr. Fitri I. UGD : dr. Siamsasi R Spesialis : dr. spesialis Poli Gigi : Rawat Inap drg. Budi H Rawat inap : dr. Hartoyo, dr.Siamsasi R, dr. Hery KIA/KB : Sri Sumantyo / Riyandari Dapur/Gizi : El Nur SumaryatiPenunjang Laboratorium : Sarkoyir Rontgen : Heri Wibowo
Unit Penggerak Pembangunan KesehatanPenyehatan Lingk : Woro W. P2M : Andang B UKS :Ahmad Humam Perkesmas : Sri Kustinah
Unit Pemberdayaan Masyarakat dan KeluargaPKM : AhmadHumam JPKM : Tri Setyowati Elnur Kesehatan Kel: Sumaryati Sri Riyandari, Bidan Desa Peningkatan Gizi: Wahyu Sri Lestari
Puskesmas Pembantu Kalisalak : Eny Pujiati Kali rejo : Jamiatul B Ngargoretno: Andang B Ngadirejo : Sri Kustinah
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. Dokter umum Dokter gigi
Kategori Tenaga
Jumlah 4 2 7/3 2/3 11/3/2 5/1 2 1 1 1 8
Bidan desa PNS / PTT Bidan Puskesmas / bersalin Perawat Kesehatan (AKPER/SPK) Pembantu Perawat / SPPU Perawat Gigi Petugas Gizi Rawat Inap Petugas Gizi Lap. THL Sanitarian Perawat THL
Tenaga Kesehatan
7. 8. 9. 10. 11.
12.13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
Pelaksana LaboratTenaga Farmasi (Apoteker/ Ass.Apt) Pembantu Loket Obat Pelaksana Loket Pendaftaran Pelaksana Tata Usaha Petugas Radiologi Tenaga Dapur / THL/Kontrak Pengemudi / THL Tukang Kebun PNS / kontrak / wiyata bakti Satpam PNS/Kontrak Petugas Cuci THL Cleaning Service Total
31/1 1 3 4 1 1/5 1/ 1 2/ 1/ 1 4/2 1 4 92
SUMBER DANA Pendapatan Retribusi dan Biaya Pelayanan/Tindakan Medis Lain-lain : parkir
Penerimaan Dana dari APBD Kabupaten Dana dari JAMKESMAS Dana dari pihak ketiga PT. Askes
Jaringan Pelayanan Luar Gedung Pustu (Puskesmas Pembantu) 4 Dukun bayi (27) , dan dukun terlatih (24) Polindes (Pondok bersalin desa) (2) PKD (Poliklinik Kesehatan Desa) (5) Posyandu (67) Madya : 3 Purnama : 24 Mandiri : 40 UKS dan UKGS (24) Posyandu Lansia (48) Kader 20 orang, setiap desa memiliki 2 kader
Jenis Pelayanan Dalam GedungKIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
BP (Balai Pengobatan)
Pengobatan gigi
UGD Klinik Gizi Laboratorium Klinik sanitasi
No 1.
Nama Penyakit Infeksi Akut Lain pada Saluran Napas Bagian Atas
Jumlah Penderita Persentase 5655 40,47 %
2.
Hipertensi PrimerPenyakit Gusi dan Jaringan Periodental
19971172
14,29 %8,39 %
DATA PENYAKIT
3.
4.
Diare dan Gastroenteritis Nonspesifik
1104
7,90 %
5.
NIDDM type 2Conjunctivitis Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal
520389 332
3,73 %2,79 % 2,37 %
TERBESAR
6. 7.
8. 9.
Faringitis Nasopharingitis akuta (common cold)
284 246
2,03 % 1,77 %
(Sumber: SIMPUS Puskesmas Salaman I)
10. Penyakit Lain Total
2.273 13.972
16,26 % 100 %
Derajat KesehatanJanuari November tahun 2010 kematian ibu kematian bayi bayi lahir hidup
2 orang
6 bayi
653 bayi
Status Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman INo Status Gizi Balita Jumlah Persentase
1.2. 3.
Gizi BaikGizi Kurang Gizi Buruk
3318117 34
95,64 %3,38 % 0,98 %
Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Salaman 1 tahun 2010
Kerangka Pemikiran Pendekatan SistemINPUT Man Money Method Material MachinePROSES P1 P2 P3
OUTPUTCakupan Program
LINGKUNGAN Fisik Kependudukan Sosial Budaya Sosial Ekonomi
Kebijakan
CAKUPAN PROGRAM PUSKESMAS YANG BERMASALAHHasil analisis data Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas Salaman I Bulan Januari-Maret 2011 Pencapaiannya < 100 %
33 MASALAH
Siklus Pemecahan Masalah1. Identifikasi Masalah
8. Monitoring & Evaluasi
2. Penentuan Prioritas Masalah
7. Penyusunan rencana penerapan
3. Penentuan Penyebab Masalah
6. Penetapan pemecahan masalah terpilih 5. Menentukan alternatif pemecahan masalah
4. Memilih Penyebab yang paling mungkin
Pelayanan Kesehatan Ibu dan BayiTarget Sasaran Cakupan (%) Kegiatan Persen (%) 650 100 540 83.08 95 650 620 482 74.15 Pencapaian (%) 83.08 78.06
Indikator Cakupan kunjungan bumil K1 Cakupan Kunjungan bumil K4 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan Cakupan Kn1*) (lahir - 48 jam) Cakupan kunjungan neonatus (Kn2) (48 jam - 7 hari) Cakupan kunjungan neonatus (Kn3) (8 hari - 23 hari)
95100 95 591 95 591 591
526531 529 529
84.8489.87 89.53 89.53
89.3089.87 94.25 94.25
Pelayanan Kesehatan Ibu dan BayiTarge Sasara t (%) n Cakupan Kegiatan 90 100 100 567 473 8,33 658 536 81.52 81.52 525 8 Persen (%) 88.86 96 98.73 96,00 Pencapaia n (%)
Indikator
Cakupan kunjungan bayi Frekuensi pembinaan dukun Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat Cakupan pelayanan kesehatan remaja (penjaringan kelas 1 SLTP, SLTA dan sederajat)
80
182
32.12
40.15
Pelayanan Kesehatan LingkunganTarge Sasara t (%) n Indikator Cakupan Kegiatan Persen (%) 93.07 51.57 68.33 93.07 73.68 97.61 Pencapaia n (%)
Tempat-tempat umum yang diperiksaRumah sehat Institusi yang dibina
100 70 70
82297 60
76 153 41
P2PIndikatorCakupan suspek TB paru Penemuan kasus TB BTA (+) (Case Detection Rate) Angka konversi Cakupan balita dengan pneumoni yang ditemukan/ditangani (sesuai standar) Jumlah bumil yang mendapat TT1* Jumlah bumil yang mendapat TT2* Target Sasaran Cakupan (%) Kegiatan Persen (%) 375 80 157 41.87 37.5 70 80 13.3 424 100 42 9.90 9.90 7 8 18.67 60 26.67 75.00 Pencapaian (%) 52.33
98 95
643643
593 531
92.30 82.65
90.13 87
P2PIndikator BCG* DPT 1* 95 DPT 3* 95 643 Target Sasaran Cakupan (%) Kegiatan Persen (%) 643 95 560 87.16 643 528 527 82.18 82.02 86.50 90.13 Pencapaian (%) 90.13
Polio 1*Polio 4* Campak* Hepatitis B 1* (0-7 hari) Hepatitis B1 total*
9595 95 95 95
643643 643 643 643
542511 526 567 528
84.3679.53 81.87 88.25 82.18
88.8090.13 86.18 90.13 86.50
Hepatitis B2*Hepatitis B3*
9595
643643
522507
81.2578.91
90.1383.06
PROMKESIndikator Target Sasar Kegiatan (%) an 100 12 8 Cakupan Persen (%) 68.61 68.61 Pencapaian (%)
Penyuluhan HIV/AIDS* di sekolah Pembinaan dokter kecil*
100
23
10
42.86
42.86
UPAYA PENGOBATANIndikator Target Sasar Pencapaian Kegiatan Persen (%) (%) an (%) 104/ 1000 28013 17 0.06 43.35
Cakupan
Gangguan mental > 15 tahun
penduduk
TEKNIK PRIORITAS MASALAHMetode Hanlon Kuantitatif Metode utk menentukan prioritas masalah
(A + B) X C X DKeterangan : A : Besar Masalah (nilai 1-5) B : Kegawatan Masalah (nilai 1-5) C : Kemudahan Penanggulangan (nilai 1-5) D : PEARL Factor (nilai 0 atau 1)
BesarMasalah No Masalah Pencapaian (100% -
Pencapaian) 1 2 Cakupan kunjungan bumil K1 Cakupan kunjungan bumil K4 83,08 % 78,06 % 16,92% 21,94%
3
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenagakesehatan
89,30 %
10,7%
4
Cakupan Kn1 (lahir - 48 jam)
89,87 %
10,13%
5
Cakupan kunjungan neonatus (Kn2) (48 jam - 7 hari)
94,25 %
5,75%
6
Cakupan kunjungan neonatus (Kn3) (8 hari - 23 hari)
94,25 %
5,75%
7 8 9
Cakupan Kunjungan Bayi Frekuensi pembinaan dukun Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD & setingkat
98,73% 96,00% 81,52%
1,27% 4,00% 18,48%
10 Institusi yang dibina 11 Jumlah tempat-tempat umum (TTU) yang diperiksa 12 Rumah sehat 13 Cakupan suspek TB paru
97,61 % 93,07
2,39% 6,93% 26,32% 47,67%
73,68 %52,33 % 26,67 % 75,00 % 9,90 %
14 Penemuan kasus TB BTA (+) (Case Detection Rate)15 Angka konversi 16 Cakupan balita dengan pneumoni yang ditemukan/ditangani (sesuai standar) 17 Jumlah bumil yang mendapat TT1*
73,33%25,00% 90,10%
90,13 %
9,87%
18 Jumlah bumil yang mendapat TT2*19 BCG* 20 DPT 1* 21 DPT 3* 22 Polio 1* 23 Polio 4* 24 Campak* 25 Hepatitis B1 (0-7 Hr)* 26 Hepatitis B1 total*
87 % 90,13 %
13%9.87% 13,50% 9,87% 11,2% 9,87% 13,82% 9,87% 13,50%
86,50 %90,13 % 88,80 % 90,13 % 86,18 % 90,13 % 86,50%
27 Hepatitis B2*28 Hepatitis B3*
90,13 %83,06%
9,87%16,94%
29
59.85%
Cakupan pelayanan kesehatan remaja (penjaringan kelas 1 SLTP, SLTA atau sederajat)
40.15 %
30 Penyuluhan HIV/AIDS* di Sekolah
31,39%
68,61 %31 Pembinaan dokter kecil 32 Gangguan mental > 15 thn 43,35% 42,86 % 56,65% 57,14%
KRITERIA A : BESAR MASALAHLANGKAH 1Menentukan Besar Masalah
Pencapaian 100%
Langkah 2 : Menentukan kelas rumus Sturgess
k = 1 + 3,3 log 33 k = 6,02 = 6Ket: n = jumlah masalah k = jumlah kelas
k = 1 + 3,3 Log n
Langkah 3 : Menentukan interval Nilai besar masalah : Maksimal 90,10 % Minimal 1,27 % % (nilai besar nilai kecil) Interval Kelas = -------------------------------Jumlah Kelas Interval Kelas = 14,81
Kelas 1 2 3
Interval 1,27% - 16,07% 16,08% - 30,88% 30,89% - 45,69%
Skor 1 2 3
4 5 6
45,70% - 60,50% 60,51% - 75,30% 75,31% - 90,12%
4 5 6
Langkah 4Menentukan nilai tiap masalah sesuai dengan kelasnya
No Masalah
1,27% 16,08% 30,89% 45,70% 60,51% 75,31% SKOR
16,07% 30,88% 45,69% 60,50% 75,30% 90,12%
(1)1 Cakupan kunjungan bumil K1
(2)X
(3)
(4)
(5)
(6)2
2
Cakupankunjungan bumil K4
X
2
3
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
X
1
4
Cakupan Kn1 (lahir - 48 jam)
X
1
5
Cakupan kunjungan neonatus (Kn2) (48 jam - 7 hari)
X
1
6
Cakupan
X
1
kunjunganneonatus (Kn3) (8 hari - 23 hari)
7
Cakupan Kunjungan Bayi
X
1
8
Frekuensi
X
1
pembinaan dukun9 Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD & setingkat Institusi yang dibina Jumlah Tempat Tempat Umum (TTU) yang diperiksa X 2
1011
XX
11
12 13 14
Rumah sehat Cakupan suspek TB paru Penemuan kasus TB BTA (+) (Case Detection Rate) Angka konversi
X X X
2 4 5
15
X
2
16
Cakupan balitadengan pneumoni yang
X
6
ditemukan/ditangani (sesuai standar) 17 Jumlah bumil yang mendapat TT1* X 1
18
Jumlah bumil yang mendapat TT2* BCG* DPT 1* DPT 3* Polio 1* Polio 4* Campak* Hepatitis B1 (0-7 Hr)*
X
1
19 20 21 22 23 24 25
X X X X X X X
1 1 1 1 1 1 1
26 27 28
Hepatitis B1 total* Hepatitis B2* Hepatitis B3* Cakupan pelayanan kesehatan remaja (penjaringan kelas 1 SLTP, SLTA atau sederajat) Penyuluhan HIV/AIDS* di Sekolah Pembinaan dokter kecil Gangguan mental > 15 thn
X X X
1 1 2
29
X
3
30
X
3
31 32
X X
4 4
Kriteria B : Kegawatan masalahUrgent Sangat mendesak Mendesak Cukup mendesak Kurang mendesak Tidak mendesak Sangat ganas Ganas Cukup ganas Kurang ganas Tidak ganas :5 :4 :3 :2 :1 :5 :4 :3 :2 :1 :5 :4 :3 :2 :1
Seriousness
Growth
Sangat mudah menyebar Mudah menyebar Cukup mudah menyebar Kurang menyebar Sulit menyebar
No Masalah 1 Cakupan kunjungan bumil K1 2 Cakupan kunjungan bumil K4 3 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
Urgency 2
Seriousness 3
Growth 2
Nilai 7
3
4
3
10
1
4
4
9
kesehatan4 Cakupan Kn1 (lahir - 48 jam) 3 3 3 9
5 Cakupan kunjunganneonatus (Kn2) (48 jam 7 hari)
2
2
3
7
6 Cakupan kunjunganneonatus (Kn3) (8 hari 23 hari) 7 Cakupan Kunjungan Bayi 8 Frekuensi pembinaan dukun
2
2
1
5
1 1
3 3
1 3
5 7
9 Cakupan pemeriksaankesehatan siswa SD & setingkat 10 Institusi yang dibina 11 Jumlah Tempat Tempat Umum (TTU) yang diperiksa 12 Rumah sehat 13 Cakupan suspek TB paru
2
3
4
9
1 2
3 2
4 5
8 9
1 2
3 4
3 4
7 10
14 Penemuan kasus TB BTA (+) (Case Detection Rate) 15 Angka konversi 16 Cakupan balita dengan pneumoni yang ditemukan/ditangani (sesuai standar) 17 Jumlah bumil yang mendapat TT1* 18 Jumlah bumil yang mendapat TT2* 19 BCG* 20 DPT 1* 21 DPT 3* 22 Polio 1* 23 Polio 4*
2 3 4
4 3 4
5 3 1
11 9 9
2 2 3 3 3 1 1
4 2 2 2 2 4 4
1 2 3 3 3 4 4
7 6 8 8 8 9 9
24 25 26 27 28 29
Campak* Hepatitis B1 (0-7 Hr)* Hepatitis B1 total* Hepatitis B2* Hepatitis B3*Cakupan pelayanan kesehatan remaja (penjaringan kelas 1 SLTP, SLTA atau sederajat)
2 2 2 2 2 1
2 4 4 4 4 1
4 3 3 3 3 3
8 9 9 9 9 5
30 Penyuluhan HIV/AIDS* di Sekolah 31 Pembinaan dokter kecil 32 Gangguan mental > 15 thn
2
3
4
9
2 1
2 2
3 2
7 5
Kriteria C : Kemudahan dalam penanggulanganSKORING Sangat sulit : 1 Sulit :2 Cukup mudah : 3 Mudah :4 Sangat mudah : 5
No 1 2 3 4 5 Cakupan kunjungan bumil K1 Cakupan kunjungan bumil K4
Masalah
Nilai 3 3 3 4 3
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan Cakupan Kn1 (lahir - 48 jam) Cakupan kunjungan neonatus (Kn2) (48 jam - 7 hari)
67 8 9
Cakupan kunjungan neonatus (Kn3) (8 hari - 23 hari)Cakupan Kunjungan Bayi Frekuensi pembinaan dukun Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD & setingkat
34 3 4 2 4 3 4 3
10 Institusi yang dibina 11 Jumlah Tempat Tempat Umum (TTU) yang diperiksa 12 Rumah sehat 13 Cakupan suspek TB paru 14 Penemuan kasus TB BTA (+) (Case Detection Rate)
15 Angka konversi
3
1617
Cakupan balita dengan pneumoni yang ditemukan/ditangani (sesuai standar) Jumlah bumil yang mendapat TT1*Jumlah bumil yang mendapat TT2* BCG* DPT 1* DPT 3* Polio 1* Polio 4* Campak* Hepatitis B1 (0-7 Hr)* Hepatitis B1 total* Hepatitis B2* Hepatitis B3* Cakupan pelayanan kesehatan remaja (penjaringan kelas 1 SLTP, SLTA atau sederajat)
23
18 19 2021 22 23 24 25 26 27 28 29
3 3 33 4 4 3 4 3 3 3 4
30 31 32
Penyuluhan HIV/AIDS* di SekolahPembinaan dokter kecil Gangguan mental > 15 thn
4 4 2
Kriteria D: PEARL FaktorBeberapa faktor yg saling menentukan dapat/tidaknya suatu program dilaksanakan (Skoring 0 atau 1) PropriateEconomicAcceptability
Resources Availability
Legality
Masalah 1 2 3
P 1 1 1
E 1 1 1
A 1 1 1
R 1 1 1
L 1 1 1
Hasil Kali 1 1 1
45 6 7 8 9 10
11 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1
11
1
1
1
1
1
1
1213 14 15
11 1 1
11 1 1
11 1 1
11 1 1
11 1 1
11 1 1
1617 18 19 20 21 22
11 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1
2223 24 25 26 27 28
11 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1
2930 31 32
11 1 1
11 1 1
11 1 1
11 1 1
11 1 1
11 1 1
Penilaian Prioritas MasalahNilai Prioritas Total (NPT) menentukan prioritas masalah yg dihadapi:
NPD = (A + B) x C
NPT = (A + B) x C x D
URUTAN PRIORITAS MASALAH1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Cakupan suspek TB paru Penemuan kasus TB BTA (+) (Case Detection Rate) Penyuluhan HIV/AIDS* di Sekolah cakupan pemeriksaan kesehatan siswa & setingkat pembinaan dokter kecil Polio 1* Polio 4* Hepatitis B1 (0-7 Hr)* Cakupan Kn1 (lahir - 48 jam) Jumlah Tempat Tempat Umum (TTU) yang diperiksa Cakupan kunjungan bumil K4 Hepatitis B3* Angka konversi
14. Cakupan pelayanan kesehatan remaja (penjaringan kelas 1 SLTP, SLTA atau sederajat) 15. Frekuensi pembinaan dukun 16. Hepatitis B1 total* 17. Hepatitis B2* 18. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 19. Cakupan balita dengan pneumoni yang ditemukan/ditangani (sesuai standar) 20. BCG* 21. DPT 1* 22. DPT 3* 23. Campak* 24. Cakupan kunjungan bumil K1 25. Rumah sehat 26. Jumlah bumil yang mendapat TT1* 27. Cakupan kunjungan neonatus (Kn2) (hari ke-3 s/d hari ke-7) 28. Cakupan kunjungan bayi 29. Jumlah Bumil yang mendapat TT2* 30. Cakupan kunjungan neonatus (Kn3) (8 hari - 23 hari) 31. Institusi yang dibina 32. Gangguan mental > 15 thn
KEGIATAN/INDIKATOR KEGIATAN YANG BERMASALAHPRIORITAS UTAMA
Penemuan kasus TB BTA (+)Sesuai kesepakatan
KERANGKA PIKIR MASALAH CIRI-CIRI MASALAH1. Menyatakan Hubungan Dua atau Lebih Variabel 2. Dapat Diukur 3. Dapat diatasi
Syarat Memutuskan Masalah1. Adanya kesenjangan 2. Adanya rasa tidak puas 3. Adanya rasa tanggung jawab untuk menanggulangi masalah tersebut
ANALISIS PENYEBAB MASALAHMetode Fish Boneproses
P2 P1
P3 masalah
dllmoney lingkungan
man
Analisis Input Penyebab MasalahKelebihan Man Terdapat koordinator program TB,dokter, perawat, petugas laboratorium, dan kader TB desa, posyandu lansia/balita Kekurangan Belum ada kader yang dibina untuk memberikan pengetahuan tentang TB kepada masyarakat Kurangnya terampilnya petugas laboratorium dalam melakukan pemeriksaan bakteri tahan asam Kurangnya kepatuhan dokter, petugas lab, perawat dan kader dalam memberitahukan cara pengeluaran sputum pada penderita TB yang baik. Tidak optimalnya tenaga kesehatan dalam pemberitahuan cara pengeluaran sputum pada penderita TB yang baik.
Money
-
Tersedia dana operasional puskesmas
-
Kurangnya dana operasional untuk program penyuluhan TB
-
Kurangnya dana untukpenyediaan alat-alat yang dibutuhkan untuk pemeriksan bakteri tahan asam dan rontgen
-
Kurangnya dana untuk transportasi dalam
pelaksanaan programpenyuluhan TB
Material
-
Terdapat sarana kesehatan dariPUSKESMAS PKD.
-
Puskesmas tidak buka setiaphariBelum semua tempat pelayanan kesehatan terpasang SOP atau protab tentang TB
-
Terdapat laboratorium Terdapat pot sputum untuk pemeriksaan bakteri tahan asam -
Kurangnya jumlah pot sputum untuk pemeriksaan bakteri tahan asam
-
Terdapat larutan Ziehl Nielsen untuk pemeriksaan bakteri tahan asam
-
Adanya Sputum TB pasien sebagaibahan pemeriksaan BTA.
-
Sulitnya mendapatkan sputumTB yang baik.
-
Terdapat meja, kursi, lcd, layar untuk penyuluhan
-
Belum ada form yang memudahkan kader dan tenaga kesehatan di balai pengobatan untuk dapat menscreening TB dengan BTA(+)
Machine
-
Terdapat mikroskop untuk pemeriksaan bakteri tahan asam
-
Kurangnya jumlah mikroskop untuk pemeriksaan bakteri tahan asam
-
Terdapatnya alat transportasi untuk membantu penyuluhan di desa -
Tidak berfungsinya mikroskop Keterbatasan alat transportasi atau tidak berfungsinya alat transportasi dalam proses
penyuluhan
Methode
-
Adanya protab TB di poli puskesmas dan laborat.
Tidak ada penyuluhan lanjutan kepada anggota keluarga lain yang tidak datang ke posyandu
-
Dilakukannya penyuluhan dan intervensi -
Kurangnya penyuluhan mengenai bahaya TB
-
Pelayanan gratis puskesmas pasca bencana merapi.
-
Tersedia pengobatan gratis TBTerdapatnya program passive promotive case finding.
Analisis Proses Penyebab Masalah Proses P1 (Perencanaan) Kelebihan Adanya jadwal pelayanan di semua tempat pelayanan.(PUSTU, POSYANDU,PKD) Kekurangan Tidak ada perencanaan mengenai penyuluhan kelompok secara berkala mengenai TB Tidak ada perencanaan
untuk menunjuk kaderkhusus Tidak adanya jadwal yang jelas untuk penyuluhan ataupun pelatihan kader Ada tempat pelayanan yang tidak buka setiap hari
(PUSTU,PKD,POSYANDU)
P2(Pelaksan aan)
- Dilakukannya penyuluhan
- Kurangnya sosialisasi oleh tenagakesehatan kepada masyarkat desa mengenai bahaya dari TB
TB danpemeriksaan sputum TB.
- Penyuluhan mengenai TB hanyadilakukan oleh perseorangan dari pihak puskesmas tanpa bantuan dari kader khusus atau juru desa - Tidak ada pelatihan khusus kader desa, kader posyandu lansia dan tenaga kesehatan di puskesmas. - Belum ada format yang memudahkan petugas laboratorium untuk mendata pasien yang telah mengembalikan sputum.
P3 (Pengawasan, Pengendalian dan penilaian)
- Dilakukannya pengawasan dan pengendalian selama program berjalan.
-
Kurangnya pemantauan dalam melaksanakan program penyuluhan
-
Tidak adanya evaluasi bulanan mengenai hasil kegiatan yang dicapai kepada setiap petugas yang
- Dilakukanpenilaian pada akhir tahun. -
memberikan pelayanankesehatan Kurangnya kerjasama lintas
pelayanan kesehatan sehinggapendataan kurang optimal.
Analisis Lingkungan Penyebab Masalah Kelebihan Lingkungan Kekurangan Kurangnya pengetahuan dan kesadaran pasien untuk mengembalikan sputum
atau memeriksakan sputum. Kurangnya kerjasama lintas pelayanan kesehatan (BP4, BKPM dan praktek swasta) sehingga pendataan kasus suspek TB paru tidak menyeluruh. Masyarakat lebih memilih untuk memeriksaan diri ke BP4 dibanding puskesmas bila curiga menderita TB
No
Penyebab Masalah MAN : Kurangnya kepatuhan dokter, petugas lab, perawat dan
No
Alternatif Pemecahan Masalah
Dilakukannya pengawasan dan evaluasi berkala agar setiap A. dokter, petugas lab, perawat dan kader dapat menjalankan tugasnya sesuai SOP dan PROTAB TB
1.
kader dalam memberitahukan cara pengeluaran sputum pada penderita TB yang baik. Kurangnya petugas laboratorium Memberikan pelatihan terhadap petugas laboratorium cara B. pemeriksaan sputum bakteri tahan asam sesuai SOP dan PROTAB TB
2.
yang terampil dalam melakukan pemeriksaan bakteri tahan asam
PERENCANAAN : Tidak ada
perencanaan untuk menunjuk kader3. khusus atau juru desa yang berperan membantu dalam pengeluaran sputum yang baik serta pengumpulan sputum TB. LINGK: Kurangnya pengetahuan mengenai TB dan kesadaran pasien 4. untuk mengembalikan sputum atau memeriksakan sputum. D. Memberikan penyuluhan mengenai TB dan prosedur pemeriksaan sputum. C. Pembinaan kader atau juru desa tentang penyakit TB, dan pengeluaran sputum yang baik serta pengumpulan sputum TB.
PENENTUAN PEMECAHAN MASALAH DG KRITERIA MATRIKS
Alternatif pemecahan masalah : Dilakukannya pengawasan dan evaluasi berkala agar setiap dokter,petugas lab,perawat dan kader dapat menjalankan tugasnya sesuai SOP dan PROTAB TB Memberikan pelatihan terhadap Petugas Laboratorium cara pemeriksaan sputum bakteri tahan asam sesuai SOP dan PROTAB TB Pembinaan kader atau juru desa tentang penyakit TB, dan pengeluaran sputum yang baik serta pengumpulan sputum TB. Memberikan penyuluhan mengenai TB dan prosedur pemeriksaan sputum
Penentuan Prioritas Alternatif Pemecahan Penyebab Masalah Berdasarkan Metode M.I.V/C Pemecahan Nilai Kriteria Hasil Uruta
MasalahAlternatif A Alternatif B Alternatif C Alternatif D
M4 1 3 2
I5 5 5 5
V5 5 5 5
C1 4 3 3
Akhir (M.I.V)/C 100 6,2 25 16,6
nI IV II III
RENCANA KEGIATAN DARI PEMECAHAN MASALAH YG TERPILIHNo
1.
2.
Pemecahan Masalah Terpilih Dilakukannya pengawsan dan evaluasi berkala agar setiap dokter, petugas lab, perawat dan kader dapat menjalankan tugasnya sesuai SOP dan PROTAB TB Pembinaan kader atau juru desa tentang penyakit TB, dan pengeluaran sputum yang baik serta pengumpulan sputum TB. Memberikan penyuluhan mengenai TB dan prosedur pemeriksaan sputum.
Rencana Kegiatan Rapat Evaluasi anatar kepala puskesmas, koordinator TB, dokter, perawat ,dan petugas Lab.
Mengadakan pertemuan antara petugas kesehatan (dokter, perawat, kader) dengan kader-kader dari setiap dusun Menyusun jadwal antara tenaga kesehatan (dokter,perawat,kader)
3.
dengan masyarakat desa untukmelakukan penyuluhan mengenai TB
Gant Chart Tahun 2011November 2011 Rapat Evaluasi anatar kepala puskesmas, koordinator TB, dokter, perawat ,dan petugas Lab X Desember 2011
Mengadakan pertemuan antara petugas kesehatan (dokter, perawat, kader) dengan kader-kader dari setiap dusun
X
Menyusun jadwal antara tenaga kesehatan (dokter,perawat,kader) dengan masyarakat desa untuk melakukan penyuluhan mengenai TB
X
SIMPULANMasalah Puskesmas Salaman 1 : Pada bulan Januari-Oktober 2011 : Dengan 10 besar masalah yang didapat yaitu: 1. Cakupan suspek TB paru 2. Penemuan kasus TB BTA (+) (Case Detection Rate) 3. Penyuluhan HIV/AIDS* di Sekolah 4. cakupan pemeriksaan kesehatan siswa & setingkat 5. pembinaan dokter kecil 6. Polio 1* 7. Polio 4* 8. Hepatitis B1 (0-7 Hr)* 9. Cakupan Kn1 (lahir - 48 jam) 10. Jumlah Tempat Tempat Umum (TTU) yang diperiksa
Pemecahan masalah : Dilakukannya pengawasan dan evaluasi berkala agar setiap dokter, petugas lab, perawat dan kader dapat menjalankan tugasnya sesuai SOP dan PROTAB TB Memberikan pelatihan terhadap petugas laboratorium cara pemeriksaan sputum bakteri tahan asam sesuai SOP dan PROTAB TB Pembinaan kader atau juru desa tentang penyakit TB, dan pengeluaran sputum yang baik serta pengumpulan sputum TB. Mamberikan penyuluhan mengenai TB dan prosedur pemeriksaan sputum.
SARAN I. Tim Pembina kader : Mengadakan pertemuan antara petugas kesehatan dengan kader-kader dari setiap dusun minimal dua bulan sekali. Memberikan kebijakan alokasi dana pelaksanaan pembinaan kader sehingga pendanaan pelaksanaan screening TB dengan BTA(+) dapat dilaksanakan dengan baik. Pemanfaatan media komunikasi sebagai sarana dalam memberikan pengetahuan mengenai penyakit TB.
Kepala Dinas Kesehatan Memberikan kebijakan dalam rangka menggalakkan program Indonesia bebas TBC
Melakukan usaha untuk meningkatkan partisipasi tim kesehatan agar lebih aktif dalam memberikan penyuluhan rutin
Melakukan passive promotive case finding agar dapat memperbaharui setiap informasi baru mengenai TB paru dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya TB KEPALA PUSKESMAS
Dalam pelaksanaan Lokakarya Mini, dapat diangkat permasalahan pembinaan kader sehingga kegiatan kerjanya dapat dievaluasi secara teratur.
Penambahan sumber daya manusia agar dapat meningkatkan deteksi TB paru dgn BTA(+) sesuai target.
IV. Koordinator Promkes Meningkatkan koordinasi antar petugas kesahatan dan kader V. Tim kader Memberikan informasi tentang tanda penyebaran dan bahaya dari penyakit TB serta bagaimana cara mencegah dan mengobatinya. Berperan aktif agar dapat melakukan deteksi dini masyarakat TB Paru dengan BTA(+) sesuai target.
DAFTAR PUSTAKA1. Departemen Kesehatan. 2007. Pedoman Strategi KIE Keluarga Sadar Gizi. Diunduh pada tanggal 15 November 2011 dari: www.gizi.net/kadarzi/strat%20KIE%20Kadarzi.pdf. 2. Hartoyo. 2008. Handout Pemberdayaan Masyarakat melalui SMD dan Intervensi Masyarakat dalam Bentuk Pendekatan Kemasyarakatan: Magelang. 3. Millenium Develompment Goals. 2008. Diunduh pada tanggal 16 November 2011 dari: http://bimacenter.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=161. 4. Hartoyo. 2008. Handout Konsep Puskesmas: Magelang. 5. Hartoyo. 2008. Handout Manajemen Pelayanan I Manajemen program di Puskesmas: Magelang. 6. Munijaya, Gede. 2002. Manajemen Mutu. EGC: Jakarta. 7. Trihono. 2005. Manajemen Puskesmas. Sagung Seto: Jakarta. 8. Notoadmodji, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta: Jakarta 9. Data SPM Puskesmas Salaman I 10. Data Profil Puskesmas Salaman I 11. Yoga Aditama, Tjandra. 2008. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi 2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta. 12. Millenium Develompment Goals. 2008. Cited: 3 Mei 2011. Tersedia di: http://bimacenter.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=161
WAALAIKUMSALAM WR.WB