vy - laporan sementara skenario e blok x

15
SKENARIO E BLOK 10 ANALISIS MASALAH 1. Seorang pasien, Ny. Ani. 45 tahun diantar oleh keluarganya ke IGD RSMP dengan keluhan dadanya terasa berdebar kencang. a. Bagaimana anatomi dan fisiologi pada kasus ini ? Jawab: ANATOMI JANTUNG Jantung terletak didalam rongga mediastinum dari ronga dada (toraks) diantara kedua paru. Selaput yang melapisi jantung disebut perikardium yang terdiri atas 2 lapisan: 1. Perikardium parietalis, yaitu lapisan luar yang melekat pada tulang dada dan selaput paru. 2. Perikardium viseralis, yaitu lapisan permukaan dari jantung itu sendiri yang juga disebut epikardium.

Upload: vinthia-yuriza

Post on 06-Feb-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Vy - Laporan Sementara Skenario e Blok

TRANSCRIPT

Page 1: Vy - Laporan Sementara Skenario e Blok x

SKENARIO E BLOK 10

ANALISIS MASALAH

1. Seorang pasien, Ny. Ani. 45 tahun diantar oleh keluarganya ke IGD RSMP dengan

keluhan dadanya terasa berdebar kencang.

a. Bagaimana anatomi dan fisiologi pada kasus ini ?

Jawab:

ANATOMI JANTUNG

Jantung terletak didalam rongga mediastinum dari ronga dada (toraks) diantara

kedua paru. Selaput yang melapisi jantung disebut perikardium yang terdiri atas 2

lapisan:

1. Perikardium parietalis, yaitu lapisan luar yang melekat pada tulang dada dan

selaput paru.

2. Perikardium viseralis, yaitu lapisan permukaan dari jantung itu sendiri yang

juga disebut epikardium.

Diantara kedua lapisan tersebut terdapat cairan perikardium sebagai pelumas

yang berfungsi mengurangi gesekan akibat gerak jantung saat memompa. Dinding

jantung terdiri dari 3 lapisan:

1. Lapisan luar disebut epikardium atau perikardium.

2. Lapisan tengah merupakan lapisan berotot, disebut miokardium.

3. Lapisan dalam disebut endokardium.

Page 2: Vy - Laporan Sementara Skenario e Blok x

Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu dua ruang yang berdinding tipis disebut

atrium (serambi), dan 2 ruang yang berdinding tebal disebut ventrikel (bilik).

1. Atrium

a. Atrium kanan berfungsi sebagai penampungan darah yang rendah oksigen

dari seluruh tubuh. Darah tersebut mengalir melalui vena kava superior, vena

kava inferior, serta sinus koronarius yang berasal dari jantung sendiri. Dari

atrium kanan kemudian darah di pompakan ke ventrikel kanan.

b. Atrium kiri menerima darah yang kaya akan oksigen dari paru melalui 4

buah vena pulmonalis. Kemudian darah dialirkan ke ventrikel kiri. Antara

kedua atrium dipisahkan oleh sekat yang disebut septum atrium.

2. Ventrikel

a. Ventrikel kanan, menerima darah dari atrium kanan yang kemudian

dipompakan ke paru melalui arteri pulmonalis.

b. Ventrikel kiri, menerima darah dari atrium kiri kemudian memompakannya

ke seluruh tubuh melalui aorta. Kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat yang

disebut septum ventrikel.

Katup jantung terdiri ataas:

1. Katup Atrioventrikuler

Merupakan katup yang terletak diantara atrium dan ventrikel.. katup antara

atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah daun katup disebut

katup trikuspidalis. Sedangkan katup yang terletak diantara atrium kiri dan

ventrikel kiri mempunyai dua buah daun katup disebut katup bikuspidalis atau

katup mitral. Katup AV memungkinkan darah mengalir dari masing-masing

atrium ke ventrikel pada waktu diastole ventrikel, serta mencegah aliran balik ke

atrium pada saat sistol ventrikel.

2. Katup Semilunar

Katup semilunar terdiri atas katub pulmonal dan katup aorta. Katup pulmonal,

terletak antara arteri pulmonalis dan ventrikel kanan. Katup aorta, terletak antara

ventrikel kiri dan aorta. Kedua katup semilunar terdiri dari 3 daun katup.

Adanya katup semilunar memungkinkan darah mengalir dari masing-masing

ventrikel ke arteri pulmonalis atau aorta selama sistol ventrikel, dan mencegah

aliran balik ke ventrikel sewaktu diastole ventrikel.

Pembuluh darah di otot jantung terdiri atas:

1. Arteri Koroner

Page 3: Vy - Laporan Sementara Skenario e Blok x

Arteri koroner adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik. Sirkulasi koroner

terdiri dari arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri. Arteri koroner bermuara

di sebelah atas daun katup aorta yang disebut ”sinus valsava”.

2. Vena Jantung

Distribusi vena koroner sesungguhnya paralel dengan distribusi arteri koroner.

Sistem vena jantung terdiri dari 3 bagian: vena tebesian, vena kardiaka anterior,

sinus koronaria.

(Snell, 2006)

FISIOLOGI JANTUNG

Jantung berfungsi untuk memompakan darah ke seluruh tubuh, dalam hal ini

peredaran darah dibagi menjadi 2 yaitu peredaran darah pulmonal dan peredaran

darah sistemik.

a. Peredaran darah pulmonal

Peredaran darah pulmonal berasal dari ventrikel kanan yang memompakan

darah ke arteri pulmonalis yang diteruskan ke paru-paru. Setelah itu kembali

lagi ke jantung melalui vena pulmonalis ke atrium kiri. Peredaran darah ini

berfungsi untuk mengambil O2 dari paru-paru dan membuang CO2

b. Peredaran darah sistemik

Peredaran darah sistemik berasal dari ventrikel kiri yang memompakan darah

ke aorta yang akan diteruskan ke seluruh tubuh. Setelah itu kembali lagi ke

jantung melalui vena cava ke atrium kanan. Peredaran darah ini berfungsi

untuk mengantarkan O2 ke seluruh tubuh dan mengambil CO2 ke jantung

untuk dibuang melalui paru-paru.

(Sherwood, 2011)

b. Bagaimana hubungan usia serta jenis kelamin dengan keluhan yang dialami

Ny. Ani ?

c. Bagaimana etiologi dada terasa berdebar kencang?

Jawab:

• Hyperdynamic circulation (inkompetensi katup, tirotoksikosis,

hypercapnia, pireksia, anemia, kehamilan).

Page 4: Vy - Laporan Sementara Skenario e Blok x

• Cardiac dysrythmia (kontraksi atrial prematur, junctional escape beat,

kontraksi ventrikuler prematur, atrial fibrilasi, supraventricular tachycardia,

ventricular tachycardia, ventrikuler fibrilasi, blok jantung).

• Sympathetic overdrive (gangguan panik, hipoglikemi, hipoksia,

antihistamin levocetirizine , anemia, gagal jantung ).

Jika terjadi penurunan aliran darah dan perubahan kadar elektrolit

karena dehidrasi, biasanya jantung akan berdebar-debar.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Cerika%20Rismayanthi,

%20S.Or./Dehidrasi.pdf

d. Bagaimana mekanisme dada berdebar pada kasus ini ?

2. Selain itu Ny. Ani mengeluh kadang-kadang badannya dirasakan melayang, pusing,

agak sesak dan tidak nyaman.

a. Apa makna badan dirasakan melayang, pusing, agak sesak dan tidak nyaman

pada kasus ini ?

b. Bagaimana mekanisme dari keluhan badan dirasakan melayang, pusing, agak

sesak dan tidak nyaman pada kasus ini ?

c. Apa kemungkinan penyebab dari keluhan Ny. Ani ?

Jawab

Dehidrasi juga bisa menyebabkan pusing atau pingsan. Salah satu tanda-tanda

dehidrasi adalah tubuh merasa melayang ketika buru-buru berdiri dari posisi

duduk atau tidur.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Cerika%20Rismayanthi,

%20S.Or./Dehidrasi.pdf

d. Apa hubungan keluhan dengan dada terasa berdebar kencang pada kasus ini ?

3. Dua hari yang lalu Ny. Ani mengeluh sakit perut disertai BAB cair dan muntah-

muntah hebat, sampai sekarang perutnya masih agak mual dan badan lemas.

a. Apa kemungkinan penyebab sakit perut disertai BAB cair dan muntah hebat

pada kasus ini ?

b. Apa makna Ny. Ani mengeluh sakit perut disertai BAB cair dan muntah hebat

2 hari yang lalu dan sampai sekarang masih agak mual dan badan lemas ?

Jawab:

Page 5: Vy - Laporan Sementara Skenario e Blok x

Ny Ani mengalami dehidrasi akibat diare dan muntah hebat yang ia derita

c. Bagaimana hubungan keluhan dengan keluhan utama yaitu dada terasa

berdebar kencang ?

d. Bagaimana mekanisme dari keluhan ?

4. Demam tidak ada. BAK biasa. Riwayat penyakit darah tinggi tidak ada.

a. Apa makna demam tidak ada ?

Jawab:

Pada saat terjadinya demam maka frekuensi denyut jantung akan meningkat

kira-kira 10 denyut permenit untuk kenaikan setiap 1 derajat Fahrenheit( 18

denyut per derajat celcius). Denyut jantung yang meningkat akan

menimbulkan dada atau jantung yang berdebar (palptasi). Demam juga dapat

disebabkan karena infeksi. Pada kasus tidak ada demam sehingga

menyingkirkan penyebab takikardia akibat terjadinya demam dan akibat

infeksi.

Guyton, Arthur C.2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC

b. Apa makna BAK biasa ?

Jawab:

Menyingkirkan penyebab dari gangguan elektrolit tubuh, dimana elektrolit

bisa hilang bersama dengan urine yang dikeluarkan.

Sumber : patofisiologi price Wilson edisi 6 egc Jakarta 2005

c. Apa makna riwayat penyakit darah tinggi tidak ada ?

Jawab:

Pada pasien yang meminum obat antihipertensi golongan diuretic seperti

furesemid. Maka akan meningkatakan resiko kehilangan elektrolit tubuh

melalui urine.

Sumber : patofisiologi price Wilson edisi 6 egc Jakarta 2005

d. Apakah ada hubungan demam tidak ada, BAB biasa dan riwayat darah tinggi

tidak ada dengan keluhan utama pada Ny. Ani ?

Page 6: Vy - Laporan Sementara Skenario e Blok x

5. Pemeriksaan Fisik : Nadi 125 kali/menit (regular), frekuensi nafas 24 kali/.menit, dan

suhu 37,8 C.

a. Apa interpretasi dari pemeriksaan fisik abnormal ?

Jawab:

Pemeriksaan Kasus Nilai Normal Interpretasi

Nadi 125x/menit 60-100x/menit Takikardi

Frekuensi Nafas 24x/menit 16-24x/menit Normal

Suhu 37,8 ºC 36,5 – 37,2 ºC

Subfebris

b. Bagaimana mekanisme dari pemeriksaan fisik abnormal ?

c. Apa penyebab HR meningkat pada kasus ini ?

d. Bagaimana cara pemeriksaan fisik jantung ?

Jawab:

Pemeriksaan fisik pada jantung yaitu

1. Inspeksi

Menilai kesimetrisan dan bentuk thoraks

a. Cekung: Perikarditis kronik, fibrosis paru

b. Cembung pada interkostalis: efusi perikard/pleura.

c. Gerakan pernafasan, pola nafas, pelebaran vena di dada, denyut apex jantung,

denyut nadi dada punggung, penonjolan dada setempat yang berdenyut, retraksi di

perikardium dll.

2. Palpasi

a. Vokal fremitus untuk menilai getaran suara pada dinding dada.

b. Denyut apex (normal di ICS V Mid Clavicula line sinistra selebar 1 cm), bila

meningkatan menandakan terjadinya insufisiensi aorta/mitral, bila sedikit

meningkat kemungkinan terjadi hipertensi dan aorta stenosis. Bila denyut apex di

dapatkan pada linea sternalis sinistra menunjukkan adanya hipertrofi ventrikel

kanan.

c. Getaran/Thrill: Menunjukkan bising jantung dengan lokasi di:

1. ICS II LSS adalah thrill akibat bising pulmonal stenosis.

2. ICS IV LSS adalah thrill akibat bising Ventrikel septum defect

Page 7: Vy - Laporan Sementara Skenario e Blok x

3. ICS II LSS adalah thrill akibat bising aorta stenosis

1. Apex pada fase siastole menunjukkan mitral stenosis, sedangkan pada fase

systole menunjukkan mitral insufisiensi.

d. Denyut arteri di lokasi

1. Clavicula dan atau ICS II LSD menunjukkan aneurisma aorta

2. ICS II LSS menunjukkan petent ductus arteriosus, aneurisma arteri

pulmonalis, aneurisma arteri pulmonalis, aneurisma aorta descending.

3. Perkusi

Menilai batas-batas paru dan jantung, serta kondisi paru (normal resonan/sonor)

4. Auskultasi

a. Suara nafas dan suara nafas tambahan seperti ronchi, wheezing, frction rub,

crackles.

b. Bunyi jantung I, II, III/IV atau gallops rithme

c. Bising jantung: mitral, aorta, trikuspidalis, pulmonalis, defect septal, friction

rub/gesekan pericard

(Bickley, 2012)

6. Pemeriksaan penunjang :

EKG : Irama regular HR 125 kali/menit, Gelombang U (+).

a. Bagaimana interpretasi dari hasil EKG ?

b. Bagaimana mekanisme pada gambaran EKG yang abnormal pada kasus ini ?

c. Bagaimana gambaran EKG normal ?

Jawab:

Gelombang P menggambarkan depolarisasi atrium. Gelom- bang ini kecil dan

biasanya positif pada sadapan lateral kiri dan inferior. Gelombang ini sering

Page 8: Vy - Laporan Sementara Skenario e Blok x

bifasik pada sadapan III dan V,. Gelombang ini selalu terlihat paling positif pada

sadapan II dan paling negatif pada sadapan AVR.

Kompleks QRS menggambarkan depolarisasi ventrikel. Kompleks ini biasanya

selalu positif pada sebagian besar sadapan lateral dan inferior. Di sepanjang

daerah prekordium dari V' sampai Vu, ukuran gelombang R bertambah.

Gelombang Q inisial kecil, yang menggambarkan depolarisasi septum, sering

dapat ditemukan pada sadapan lateral kiri dan inferior.

Gelombang I menggambarkan repolarisasi ventrikel. Gelombang ini merupakan

bentuk gelombang yang paling bervariasi, tetapi biasanya positif pada sadapan

dengan gelombang R tinggi.

lnterval PR menggambarkan waktu mulai dari awal depolarisasi atrium sampai

awal depolarisasi ventrikel.

Segmen PR adalah waktu mulai dari akhir depolarisasi atrium sampai awal

depolarisasi ventrikel.

Interval QRS menggambarkan durasi kompleks QRS.

Segmen ST menggambarkan waktu mulai dari akhir depolarisasi ventrikel sampai

awal repolarisasi ventrikel.

lnterval QI menggambarkan waktu mulai dari awal depolarisasi ventrikel sampai

akhir repolarisasi ventrikel.

(Thaler, 2012)

Thaler, Malcolm S.2012. Satu-satunya Buku EKG yang Anda Perlukan. Jakarta :

EGC

d. Bagaimana cara membaca EKG ?

Jawab:

Pengumpulan Data

1. Standardisasi. Pastikan tanda standardisasi pada kertas EKG setinggi 10 mh

sehingga 1O mm = 'l mV. Pastikan juga bahwa kecepatan kertasnya sudah benar.

2. Frekuensi jantung. Tentukan frekuensi jantung dengan menggunakan metode

cepat tiga langkah seperti yang diuraikan pada Bab 3.

3. lnterval. Ukur panjang interval PR dan QT serta lebar kompleks QRS. 4. Aksis

QRS. Apakah aksis QRS normal ataukah terdapat ada aksis?

Diagnosis

5. lrama. Selalu tanyakan "Keempat Pertanyaan"

Page 9: Vy - Laporan Sementara Skenario e Blok x

Apakah terdapat gelombang P normal?

Apakah kompleks QRS lebar atau sempit?

Bagaimana hubungan antara gelombang P dan kompleks QRS?

Apakah irama tersebut teratur atau tidak?

6. Blokade AV. Gunakan kriteria dalam Bab 4

7. Blokade cabang berkas atau hemiblokade.

8. Praeksitasi.

(Perhatikan bahwa langkah 6 sampai 8 melibatkan pencarian gangguan konduksi)

9. Pembesaran dan hipertrofi. Gunakan kriteria pembesaran atrium maupun

hipertrofi ventrikel.

10. Penyakit arteri koroner, Cari adanya gelombang Q dan perubahan segmen ST

serta gelombang T. lngat bahwa tidak semua perubahan perubahan itu

menggambarkan penyakit arteri koroner; ketahui diagnosis bandingnya.

11. Sangat kebingungan. Adalah sesuatu pada EKG yang tidak Anda pahami?

Jangan ragu-ragu untuk menggunakan pilihan bantuan.

(Thaler, 2012)

Thaler, Malcolm S.2012. Satu-satunya Buku EKG yang Anda Perlukan. Jakarta :

EGC

e. Apa makna gelombang U (+) pada hasil EKG kasus ini ?

Jawab:

Gelombang U (+) menandakan hipokalemia dimana gelombang ini muncul

sesudah gelombang T pada siklus jantung.

7. Pemeriksaan Laboratorium : Kimia darah : Kalium 2,1.

a. Apa interpretasi dari pemeriksaan laboratium abnormal ?

Jawab: Hipokalemia (3,5-5,1 mEq/L)

b. Bagaimana mekanisme dari pemeriksaan laboratium abnormal ?

8. Bagaimana cara mendiagnosis pada kasus ini ?

9. Apa DD pada kasus ini ?

10. Apa pemeriksaan penunjang pada kasus ini ?

11. Apa WD pada kasus ini ? Sinus takikardi e.c dehidrasi

12. Bagaimana Epidemiologi pada kasus ini ?

Page 10: Vy - Laporan Sementara Skenario e Blok x

13. Bagaimana tata laksana kasus ini ?

Jawab:

- Jika sinus takikardi disebabkan oleh faktor fisik jantung yang diakibatkan oleh

kerja jantung yang meningkat maka tidak perlu pengobatan khusus

- Tetapi, jika sinus takikardi memiliki penyebab patologis, pengobatan ditujukan

untuk memperbaiki penyebab utamanya

- Untuk menurunkan symptom jika takikardi sudah parah dapat diberikan obat yang

menurunkan heart rate yaitu beta blocker (metaprolol, propranolol, atenolol)

sehingga dapat menurunkan daya pompa jantung

Pada kasus ini, Ny Ani mengalami dehidrasi akibat ia BAB cair dan muntah sehingga

penatalaksanaannya dengan rehidrasi cairan untuk mengembalikan cairan yang

hilang.

14. Apa komplikasi pada kasus ini ?

15. Apa prognosis pada kasus ini ?

16. Apa KDU pada kasus ini ?

17. Apa pandangan islam pada kasus ini ?

HIPOTESIS

Ny. Ani 45 tahun mengeluh dada terasa berdebar kencang akibat takikardi yang disebabkan

hipokalemia.

KERANGKA KONSEP

BAB cair

Dada berdebar kencang

Dehidrasi

Hipokalemia

HR (takikardi)

Gangguan irama jantung

Muntah hebat