volume paru

9
VOLUME DAN KAPASITAS PARU Perekaman Perubahan Volume Paru-Spirometri Spi rometr i adalah met ode sederhana unt uk mempelajari ventil asi paru yaitu deng an mencatat volume udara yang masuk dan keluar paru-paru. Gambar 1.1 di bawah ini merupakan  bentuk spirometer dasar yang terdiri dari sebuah drum yang dibalikkan di atas bak air dan drum tersebut diimbangi oleh suatu beban. Dalam drum terdapat gas untuk bernapas, biasanya udara atau oksigen dan sebuah pipa yang menghubungkan mulut dengan ruang gas. Drum akan naik turun bila orang coba benapas dari dan dalam ruang ini sehingga terjadi pula perekaman yang sesuai di atas gulungan kertas yang berputar. Gambar 1.1 Gambar 1.2

Upload: hilmia-fahma

Post on 30-Oct-2015

117 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Volume Paru

7/16/2019 Volume Paru

http://slidepdf.com/reader/full/volume-paru 1/9

VOLUME DAN KAPASITAS PARU

Perekaman Perubahan Volume Paru-Spirometri

Spirometri adalah metode sederhana untuk mempelajari ventilasi paru yaitu dengan

mencatat volume udara yang masuk dan keluar paru-paru. Gambar 1.1 di bawah ini merupakan

 bentuk spirometer dasar yang terdiri dari sebuah drum yang dibalikkan di atas bak air dan drum

tersebut diimbangi oleh suatu beban. Dalam drum terdapat gas untuk bernapas, biasanya udara

atau oksigen dan sebuah pipa yang menghubungkan mulut dengan ruang gas. Drum akan naik 

turun bila orang coba benapas dari dan dalam ruang ini sehingga terjadi pula perekaman yang

sesuai di atas gulungan kertas yang berputar.

Gambar 1.1

Gambar 1.2

Page 2: Volume Paru

7/16/2019 Volume Paru

http://slidepdf.com/reader/full/volume-paru 2/9

Gambar 1.2 di atas merupakan sebuah spirogram yang menunjukkan perubahan volume

 paru pada berbagai kondisi pernapasan.

Volume Paru

Pada bagian kiri gambar 1.2 di atas dituliskan empat volume paru, bila dijumlahkan sama

dengan volume maksimal paru yang mengembang.

1. Volume alun napas (tidal volume / TD) adalah volume udara yang diinspirasi atau

diekspirasi setiap kali bernapas normal. Besarnya kira-kira 500 ml pada rata-rata

orang dewasa muda. (Guyton 2007:604)

2. Volume cadangan inspirasi (Inspiratory Reserve Volume / IRV) adalah volume

udara ekstra yang dapat diinspirasi setelah dan di atas volume alun napas normal

dan biasanya mencapai 3000 ml. (Guyton 2007:604)

3. Volume cadangan ekspirasi (Expiratory Reserve Volume / ERV) adalah jumlah

udara ekstra yang dapat diekspirasi oleh ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi alun

napas normal. Jumlah normalnya adalah sekitar 1100 ml. (Guyton 2007:604)

4. Volume residu atau volume sisa (Residual Volume / RV) adalah volume udara yang

masih tetap berada dalam paru setelah ekspirasi paling kuat. Volume ini besarnya

kira-kira 1200 ml. (Guyton 2007:604)

Kapasitas Paru

Untuk menguraikan peristiwa dalam siklus paru, kadang-kadang perlu menyatukan dua

atau lebih volume di atas. Kombinasi seperti itu disebut kapasitas paru. Pada gambar 1.2 bagian

kanan dituliskan berbagai kapasitas paru, sebagai berikut :

1.  Kapasitas inspirasi (Inspiratory Capacity / IC) sama dengan volume alun napas

ditambah volume cadangan inspirasi ( IC = TV + IRV ). Ini adalah jumlah udara

(kira-kira 3500 ml) yang dapat dihirup oleh seseorang, dimulai pada tingkatekspirasi normal dan pengembangan paru sampai jumlah maksimal.

2.  Kapasitas residu fungsional (Functional Residual capacity / FRC) sama dengan

volume cadangan ekspirasi ditambah volume residu ( FRC = ERV + RV ). Ini

Page 3: Volume Paru

7/16/2019 Volume Paru

http://slidepdf.com/reader/full/volume-paru 3/9

adalah jumlah udara yang tersisa dalam paru pada akhir ekspirasi normal, kira-kira

2300 ml. Namun FRC ini tidak dapat diukur pada praktikum sprirometer.

3.  Kapasitas vital (Vital Capacity / VC) sama dengan volume cadangan inspirasi

ditambah volume alun napas dan volume cadangan ekspirasi (VC = IRV + TV +

ERV). Ini adalah jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan seseorang dari

 paru, setelah terlebih dahulu mengisi paru secara maksimum dan kemudian

mengeluarkan sebanyak-banyaknya, kira-kira 4600 ml.

Ada 2 cara untuk mengukur besarnya kapasitas vital :

a. Cara One Stage

Setelah menghembuskan napas biasa, orang coba menghisap udara

(inspirasi) semaksimal mungkin, kemudian langsung menghembuskan

napas (ekspirasi) semaksimal mungkin. (Petunjuk Praktikum Ilmu Faal

2007, pengukuran volume paru, KPM dan FEV:2)

 b. Cara Two Stage

Setelah menghembuskan napas biasa, orang coba menghisap udara

(inspirasi) semaksimal mungkin, lalu menghembuskan napas biasa (dengan

relaks), disusul dengan bernapas tenang beberapa kali, baru setelah itu

menghembuskan napas (ekspirasi) semaksimal mungkin. (Petunjuk 

Praktikum Ilmu Faal 2007, pengukuran volume paru, KPM dan FEV:2)

4.  Kapasitas paru total (Total Lung Capacity / TLC) adalah volume maksimal di mana

 paru dapat dikembangkan sebesar mungkin dengan inspirasi paksa (kira-kira 5800

ml). Jumlah ini sama dengan kapasitas vital ditambah volume residu (TLC = IRV +

TV + ERV + RV). Namun TLC ini tidak dapat diukur pada praktikum sprirometer.

Volume dan kapasitas seluruh paru pada wanita kira-kira 20% sampai 25% lebih kecil

dari pada pria dan lebih besar lagi pada atlet dan orang yang bertubuh besar dari pada orang yang

 bertubuh kecil dan astenis. (Guyton 2007:605)

Page 4: Volume Paru

7/16/2019 Volume Paru

http://slidepdf.com/reader/full/volume-paru 4/9

Gambar 1.3 di bawah ini menunjukkan daftar singkatan dan lambang untuk fungsi paru.

Gambar 1.3

Menentukan Kapasitas Residu Fungsional, Volume Residu dan Kapasitas Paru Total-

Metode Pengenceran (Dilusi) Helium

Kapasitas residu fungsional yaitu volume udara yang secara normal tetap berada dalam

 paru di antara pernapasan, penting untuk fungsi paru. Nilainya berubah nyata pada beberpa jenis

 penyakit paru, sebab itulah kita sering kali perlu untuk mengukur kapasitas ini. Spirometer tidak 

dapat digunakan untuk mengukur langsung kapasitas residu fungsional karena udara dalam

volume residu paru tidak dapat diekspirasi ke dalam spirometer dan volume ini kira-kira

merupakan separuh dari kapasitas residu fungsional. Untuk dapat melakukannya, spirometer 

harus digunakan secara tidak langsung, biasanya dengan menggunakan metode pengenceran

helium, sebagai berikut :

Spirometer yang sudah diketahui volumenya, diisi udara bercampur helium yang

konsentrasinya telah diketahui. Sebelum bernapas di spirometer, seseorang mengeluarkan napas

secara normal. Pada akhir ekspirasi ini, volume yang tersisa dalam paru sama dengan kapasitas

residu fungsional. Pada titik ini orang segera mulai bernapas dari spirometer dan gas dari

Page 5: Volume Paru

7/16/2019 Volume Paru

http://slidepdf.com/reader/full/volume-paru 5/9

spirometer mulai bercampur dengan gas paru. Akibatnya helium diencerkan oleh gas kapasitas

residu fungsional dapat dihitung dari derajat pengenceran helium, dengan menggunakan rumus

 berikut :

FRC =

Di mana :

FRC adalah kapasitas residu fungsional

CiHe adalah konsentrasi awal helium dalam spirometer 

Cf He adalah konsentrasi akhir helium dalam spirometer 

ViSpir  adalah volume awal spirometer 

Bila kapasitas residu fungsional telah ditetapkan, maka volume residu kemudian dapat

ditentukan dengan mengurangi kapasitas residu fungsional dengan volume cadangan ekspirasi.

Juga, dapat ditentukan kapasitas total paru dengan menambahkan kapasitas inspirasi dengan

kapasitas residu fungsional. Yaitu :

RV = FRC – ERV

Dan

TLC = FRC + IC

VOLUME PERNAPASAN SEMENIT SAMA DENGAN FREKUENSI PERNAPASAN

DIKALI VOLUME ALUN NAPAS

Volume pernapasan semenit adalah jumlah total udara baru yang masuk ke dalam saluran

 pernapasan tiap menit, dan ini sesuai dengan volume alun napas dikalikan dengan frekuensi

 pernapasan. (Guyton 2007:606)

Volume alun napas normal kira-kira 500 ml dan frekuensi pernapasan normal kira-kira 12 kali

 per menit. Oleh karena itu, volume pernapasan semenit rata-rata sekitar 6 liter per menit.

Seseorang dapat hidup untuk waktu yang pendek dengan volume pernapasan semenit serendah

1,5 liter/menit dan dengan frekuensi pernapasan 2-4 kali per menit.

Page 6: Volume Paru

7/16/2019 Volume Paru

http://slidepdf.com/reader/full/volume-paru 6/9

Frekuensi pernapasan kadang-kadang meningkat sampai 40-50 kali per menit dan volume

alun napas dapat menjadi sama besar dengan kapasitas vital, kira-kira 4600 ml pada laki-laki

dewasa muda. Keadaan ini dapat menimbulkan volume pernapasan semenit lebih dari 200

liter/menit, atau lebih dari 30 kali normal. Kebanyakan orang tidak dapat menahan lebih dari 1/2

sampai 2/3 jumlah ini selama lebih dari 1 menit atau lebih.

Pengukuran Aliran Ekspirasi Maksimum

Aliran ekspirasi maksimum adalah bila seseorang melakukan ekspirasi dengan sangat

kuat, maka aliran udara ekspirasi akan mencapai aliran maksimum di mana aliran tidak dapat

ditingkatkan lagi walaupun dengan peningkatan tenaga yang besar. Aliran ekspirasi maksimum

 jauh lebih besar bila paru terisi dengan volume udara yang besar dari pada bila paru hampir 

kosong.

Gambar 2-1

Gambar 2-1A melukiskan efek penekanan pada bagian luar alveoli dan saluran napas

yang disebabkan oleh penekanan rangka dada. Pana-panah menunjukkan bahwa jumlah tekanan

yang dikenakan pada kedua sisi luar alveoli dan bronkiolus berjumlah sama. Oleh karena itu

tekanan ini tidak hanya memaksa udara dari alveoli untuk masuk ke dalam bronkiolus, yang akan

melawan gerakan udara luar. Ketika bronkiolus hampir mengempis sempurna, kekuatan ekspirasi

masih dapat meningkatkan tekanan alveolus, tetapi tekanan ini juga meningkatkan derajat

kempis bronkiolus dan tahanan jalan napas dengan jumlah yang sama, dengan demikian

Page 7: Volume Paru

7/16/2019 Volume Paru

http://slidepdf.com/reader/full/volume-paru 7/9

mencegah peningkatan aliran selanjutnya. Oleh karena itu, di luar tingkat kritis kekuatan

ekspirasi, aliran ekspirasi maksimum telah dicapai.

Gambar 2-1B melukiskan efek pengempisan bronkiolus pada aliran ekspirasi maksimum.

Catatan kurva pada bagian ini memperlihatkan aliran ekspirasi maksimum pada semua nilai

volume paru setelah orang yang sehta mula-mula menghirup udara sebanyak mungkin dan

kemudian mengeluarkannya dengan ekspirasi maksimum paksa sampai dia tidak dapat

mengeluarkan udara lagi. Perhatikan bahwa orang tersebut dengan cepat mencapai aliran udara

ekspirasi maksimum lebih dar 400 liter/menit. Tetapi tidak menjadi masalah berapa banyak 

ekspirasi tambahan paksa yang diusahakannya, ini masih merupakan aliran maksimum yang

dapat dicapainya.

Ketika volume paru mengecil maka aliran ekspirasi maksimum juga berkurang. Dalam

 paru yang mengembang, bronkus dan bronkiolus terbuka sebagian melalui tarikan elastis

 Kelainan Kurva Volume-Aliran Ekspirasi Maksimum 

Gambar 2-2

Gambar 2-2 melukiskan kurva volume-aliran ekspirasi maksimum, bersama dengan dua

kurva yang mencatat dua tipe penyakit paru : pengempisan paru dan obstruksi jalan napas.

Pengempisan paru terdapat penurunan kapasitas paru total (TLC) dan penurunan volume

residu (RV). Karena paru tidak dapat mengembang ke volume normalnya, walaupun dengan

kemungkinan terbesar ekspirasi paksa, aliran ekspirasi maksimal tidak dapat meningkat sama

seperti kurva normal. Penyakit yang menyebabkan pengempisan paru antara lain penyakit

Page 8: Volume Paru

7/16/2019 Volume Paru

http://slidepdf.com/reader/full/volume-paru 8/9

fibrosis paru (contoh : tuberculosis, silikosis) dan penyakit yang dapat menyempitkan rangka

dada seperti kifosis, skoliosis dan pleuritis fibrotik.

Penyakit obstruksi saluran napas, penderita lebih banyak mengalami kesukaran pada

waktu ekspirasi dari pada inspirasi, sebab menutupnya saluran napas sangat meningkat dengan

tekanan positif dalam dada selama ekspirasi, sebaliknya tekanan negatif pleura pada inspirasi

ternyata mendorong saluran napas membuka pada saat alveoli mengembang. Oleh karena itu

udara cenderung memasuki paru dengan mudah tetapi kemudian menjadi terperangkap di dalam

 paru. Contoh penyakit obstruksi saluran napas berat adalah asma, obstruksi saluran napas yang

serius terjadi beberapa tingkatan emfisema. Setelah beberapa bulan atau beberapa tahun, efek ini

meningkatkan kapasitas total paru dan volume residu, seperti kurva merah sebelah kiri

gambar 2-2.

Kapasitas Vital Ekspirasi Kuat dan Volume Ekspirasi Kuat

Gambar 2-3

Merekam kapasitas vital ekspirasi kuat (FVC) pada spirometer merupakan pemeriksaan

 paru klinis yang sederhana namun berguna. Rekamannya seperti pada gambar 2-3A untuk paru

normal dan 2-3B untuk seseorang dengan obstruksi saluran napas. Tekniknya sebagai berikut :

mula-mula orang tersebut melakukan inspirasi maksimal sampai kapasitas paru total, kemudian

ekspirasi ke dalam spirometer dengan ekspirasi maksimal paksa dengan secepatnya dan

sesempurna mungkin. Penurunan kurva yang terekam menggambarkan “kapasitas vital kuat”.

Page 9: Volume Paru

7/16/2019 Volume Paru

http://slidepdf.com/reader/full/volume-paru 9/9

Perubahan volume total pada kapasitas vital kuat hampir sama, hanya terdapat perbedaan

 pada volume dasar paru pada kedua orang ini. Sebaliknya, terdapat perbedaan besar pada jumlah

udara yang dapat diekspresikan oleh kedua orang tersebut setiap detik, terutama setiap detik 

 pertama. Oleh karena itu, biasanya kiat membandingkan rekaman volume ekspirasi kuat selam

detik pertama (FEV1) dengan yang normal. Pada orang normal, persentase kapaistas vital kuat

yang dikeluarkan pada detik pertama dibagi dengan kapasitas vital kuat total (FEV 1 / FVC%)

adalah sekitar 80%. Namun pada gambar 2-3B bahwa dengan obstruksi saluran napas, nilai ini

turun menjadi hanya 47%. Pada obstruksi saluran napas yang berat, seperti pada asma akut,

kapasitas ini berkurang menjadi kurang dari 20%.

TUJUAN

- Untuk mengetahui ada tidaknya hambatan pada paru-paru dengan melihat volume paru-

 paru

Penyebab Salah

- Alat yang sudang tua sehingga keakuratannya kurang

- Kondisi fisik orang coba yang kurang siap

Kesimpulan

Dari segi perhitungan yang menggunakan FEV1 diketahui bahwa :

- MC1  normal

- MC2  abnormal

Saran

- Perbaharui alat percobaan