vitamin c dan kanker

21
BAB I PENDAHULUAN Vitamin C adalah nutrien yang larut dalam air dan penting untuk kehidupan serta untuk menjaga kesehatan. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan antioksidan dan sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Saat ini penggunaaan vitamin C sebagai antioksidan semakin sering dijumpai. (1,2) Vitamin C berhasil di isolasi untuk pertama kalinya pada tahun 1928 dan pada tahun 1932 ditemukan bahwa vitamin ini merupakan agen yang dapat mencegah sariawan. Albert Szent-Györgyi menerima penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1937 untuk penemuan ini. (1) Sejak diperkenalkan oleh Dr. Linus Carl Pauling, terapi vitamin C masih menimbulkan kontroversi sebagai terapi alternatif hingga saat ini. Dua hal yang masih menjadi kontroversi seputar vitamin C adalah, pertama bahwa vitamin C dapat menyebabkan kerusakan DNA dan secara teoritis juga terjadi pada sel kanker dengan pemberian dosis tinggi.

Upload: salmah-yusuf

Post on 01-Jan-2016

30 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Vitamin c Dan Kanker

BAB I

PENDAHULUAN

Vitamin C adalah nutrien yang larut dalam air dan  penting untuk kehidupan serta

untuk menjaga kesehatan. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari

bentuk utamanya yaitu  asam askorbat. Vitamin C  termasuk golongan

antioksidan dan sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Saat

ini penggunaaan vitamin C sebagai antioksidan semakin sering dijumpai.(1,2)

Vitamin C berhasil di isolasi untuk pertama kalinya pada tahun 1928 dan

pada tahun 1932 ditemukan bahwa vitamin ini merupakan agen yang dapat

mencegah sariawan. Albert Szent-Györgyi menerima penghargaan Nobel dalam

Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1937 untuk penemuan ini.(1)

Sejak diperkenalkan oleh Dr. Linus Carl Pauling, terapi vitamin C masih

menimbulkan kontroversi sebagai terapi alternatif hingga saat ini. Dua hal yang

masih menjadi kontroversi seputar vitamin C adalah, pertama bahwa vitamin C

dapat menyebabkan kerusakan DNA dan secara teoritis juga terjadi pada

sel kanker dengan pemberian dosis tinggi. Kedua, penggunaan vitamin C untuk

terapi kanker, khususnya apabila digunakan secara bersamaan dengan obat

kemoterapi.(3,4)

Ditemukan bukti bahwa penggunaan vitamin C dosis tinggi tidak hanya

aman, tetapi juga mempunyai efek klinis, apakah dipakai bersamaan dengan

kemoterapi atau radiasi maupun dipakai sebagai terapi tunggal, tetapi ini masih

menimbulkan kontroversi.(3)

Page 2: Vitamin c Dan Kanker

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Vitamin C dapat berbentuk asam askorbat murni berupahydrogen

ascorbate, berbentuk garam mineral seperti sodium ascorbat , calsium

ascorbate dan bentuk garam lainnya yang merupakan bentuk kombinasi mineral

askorbat.(2,3)

Gbr. 1. Struktur kimia vitamin C

Ada hubungan yang kuat antara vitamin C dengan sistem imun kita. Sudah kita

ketahui bahwa infeksi virus dan bakteri dapat diatasi oleh sistem imun tubuh kita

sendiri bila kadar vitamin C dalam tubuh kita mencukupi.(5)

Asam Askorbat bersifat toksik pada virus, bakteri dan beberapa kultur sel,

karena aktivitas prooksidannya. Secara khusus bersifat toksik pada sel kanker

tetapi tidak bersifat toksik pada sel normal, oleh karena itu digunakan dalam

terapi kanker.(5) 

A. Manfaat Vitamin C

Selama ini vitamin C lebih dikenal perannya dalam menjaga dan memperkuat

imunitas tubuh terhadap infeksi. Vitamin C ternyata juga berperan penting dalam

fungsi otak, karena otak banyak mengandung vitamin C. Dua peneliti di Texas

Page 3: Vitamin c Dan Kanker

Woman's University menemukan, murid SMP yang kadar vitamin C-nya dalam

darah lebih tinggi ternyata menghasilkan tes IQ lebih baik daripada yang

jumlah kadarvitamin C-nya lebih rendah.(1)

Vitamin C perlu untuk menjaga struktur kolagen, sejenis protein yang

menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan dan

jaringan lainnya. Struktur kolagen yang baik dapat mempercepat penyembuhkan

luka, patah tulang, memar dan perdarahan kecil.(1,2)

Vitamin C juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi

dan mempertajam kesadaran. Sebagai antioksidan ia mampu menetralkan radikal

bebas di seluruh tubuh. Melalui pengaruh pencahar, ia dapat meningkatkan

pembuangan faeses atau. Oleh karena itu apabila berlebihan, vitamin ini dapat

mengakibatkan diare.(1,2)

Vitamin C juga dapat mengurangi risiko katarak, memperkuat dinding

kapiler darah dan mengurangi risiko penyakit jantung koroner.(2,6)

Hipoaskorbemia (defisiensi asam askorbat) bisa berakibat seriawan, kulit

kasar, gusi tidak sehat sehingga gigi mudah goyah dan lepas, perdarahan di

bawah kulit, cepat lelah, otot lemah dan depresi.(6)

Secara signifikan, hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa asupan

vitamin C yang tinggi dari makanan, termasuk dari

jeruk,dapat mencegah kenaikan LDL. Kadar LDL tinggi merupakan faktor utama

berkembangnya panyakit jantung koroner.(2,7)

B. Kebutuhan Vitamin C

Kebutuhan vitamin C memang berbeda-beda bagi tiap orang, tergantung

kebiasaan masing-masing. Pada remaja, kebiasaan yang berpengaruh di

Page 4: Vitamin c Dan Kanker

antaranya: merokok, minum kopi, atau minuman beralkohol, konsumsi obat

tertentu seperti obat antikejang, antibiotik tetrasiklin, antiartritis, obat tidur, dan

kontrasepsi oral. Kebiasaan merokok menghilangkan 25% vitamin C dalam darah.

Selain nikotin senyawa lain yang berdampak sama buruknya adalah kafein. Selain

itu, stres,demam, infeksi, dan giat berolahraga juga meningkatkankebutuhan akan 

vitamin C.(1)

Kebutuhan asupan vitamin bagi tubuh kita pada umumnya 30-180 mg perhari

dengan asumsi bahwa hanya sekitar 70-90% yang diserap dalam saluran

pencernaan.(2) Untuk memenuhi kebutuhan vitamin C kita bisa meningkatkan

konsumsi beraneka buah dan sayur seperti jeruk, tomat, arbei, stroberi, sayur

mayur, asparagus, kol, susu, mentega, kentang, ikan, atau hati. Kalau suka jambu

biji, akan lebih baik lagi, karena buah ini tinggi kandungan vitamin C-nya.(1,2)

Rentang dosis pemberian vitamin C untuk pengobatan kanker relatif panjang

antara 3 sampai 40 gram perhari, dibagi dalam tiga dosis. Apabila dosis terlalu

tinggi vitamin C tidak akan diabsorbsi dengan baik di dalam usus halus dan akan

menumpuk di dalam saluran pencernaan dan bersifat seperti pencahar yang

menyebabkan diare dan banyak menghasilkan gas.(10)

C. Peran Vitamin C Terhadap Kanker

Yayasan Kanker Internasional pada tahun 1997 melaporkan tentang manfaat

vitamin C dan karotenuntuk membantu mencegah kanker. Muncul anjuran diet

makanan yang mengandung vitamin C dan karotenoiduntuk mencegah kanker

paru-paru. Cara ini jugakemungkinan dapat melawan kanker kolon, pankreas,

Page 5: Vitamin c Dan Kanker

kandung kemih dan payudara, serta mengurangi radikal bebas yang merupakan

pencetus kanker.(6)

Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker. Penelitian di

Institut Teknologi Massachusetts menemukan, pembentukan nitrosamin (hasil

akhir pencernaan bahan makanan yang mengandung nitrit) dalam tubuh sejumlah

mahasiswa yang diberi vitamin C berkurang sampai 81%.(1,4,11)

Ada dua unsur yang dapat merusak DNA sel normal yaitu radikal bebas

dan zat karsinogenik. Unsur pertama radikal bebas, dapat dihasilkan lewat

metabolisme tubuh atau lingkungan di sekeliling kita misalnya zat buangan pabrik

dan kendaraan, asap rokok, zat kimia seperti insektisida, dan bahan adiktif dalam

makanan. Radikal bebas ini dapat diikat dan dinetralkan oleh beberapa senyawa,

vitamin dan mineral yang bersifat antioksidan.(9)

Unsur kedua adalah zat karsinogen dalam makanan. Zat ini sebenarnya berasal

dari prokarsinogen yang oleh enzim fase I dalam hati diubah menjadi karsinogen.

Sementara itu, enzim fase II akan membuang residu produk enzim fase I,

sehingga dapat menghambat pembentukan sel kanker. Jika enzim fase I bisa

disebut enzim yang jahat, maka enzim fase II merupakan enzim yang baik.(9)

Enzim fase I ternyata dapat dihambat oleh senyawa alil sulfida dalam

bawang putih sehingga perubahan prokarsinogen menjadi karsinogen bisa

dikurangi. Salah satu contoh karsinogen yang terkenal adalah senyawa

nitrosamin yang dihasilkan pembakaran daging/ikan (misal sate hangus) dan

minyak jelantah yang sudah berkali-kali dipakai. Vitamin C berperan sebagai

antioksidan yang menghambat pembentukan nitrosamin dalam saluran cerna.

(2,9,11)

Page 6: Vitamin c Dan Kanker

Sedangkan produksi enzim fase II dapat ditingkatkan oleh sulforafan yang banyak

dijumpai dalam brokoli, kembang kol, dan sawi. Karena itu, menu sayuran yang

terdiri atas brokoli, sawi, kembang kol, wortel, tomat, dan ikan ditumis sedikit

minyak dan bawang putih merupakan salah satu menu pilihan yang kaya akan

unsur antioksidan.(2,9)

Jika kerusakan DNA sel normal tidak juga berhasil dicegah oleh senyawa

atau vitamin/mineral yang bersifat antioksidan, atau bila sudah telanjur terbentuk

sel-sel kanker, tindakan yang bisa kita lakukan adalah menekan pertumbuhan sel

kanker tersebut. Pertumbuhan sel kanker berlangsung cepat setelah sel tersebut

mendapatkan asam lemak omega-6.(9)

Untuk mengurangi pengaruh asam lemak ini serta mengusirnya dari dalam

sel kanker, asam lemak omega-3 yang banyak terdapat pada ikan laut memiliki

peranan penting. Asam lemak omega-3 yang juga dikenal dengan EPA

(Eicosapentanoic Acid) atau gama-lenolenat, merupakan salah satu asam lemak

esensial.

Penelitian Universitas Harvard terhadap 48.000 orang pada tahun 1995

menunjukkan, orang yang memakan 10 kali hidangan yang mengandung tomat

per minggu akan turun risikonya terkena kanker prostat sampai hampir

separuhnya. Vitamin C, E, dan selenium yang banyak terdapat dalam buah,

sayuran, kecambah, serta biji-bijian juga merupakan antioksidan yang

menetralkan radikal bebas.(2,9)

Beberapa jenis sel kanker juga dapat tumbuh dengan cepat bila dipicu oleh

hormon estrogen manusia, seperti sel kanker pada payudara.(9)

Page 7: Vitamin c Dan Kanker

Dalam hal ini isoflavon yang merupakan fitoestrogen dalam kedelai ternyata

kompetitif dengan estrogen manusia. Sehingga konsumsi isoflavon kedelai akan

membantu menghambat pertumbuhan kanker yang dipicu oleh estrogen manusia

tersebut. Dari sini kita dapat memahami peranan tempe, tahu dan susu kedelai

sebagai makanan pencegah pertumbuhan kanker.(9)

Untuk menghambat metastase sel kanker, kita harus mengetahui cara sel

tersebut menyebar. Ada dua cara sel kanker bermetastase:

melalui angiogenesis dan penghancuran kolagen yang merupakan kerangka sel

normal. Dengan demikian metastase akan dapat dihambat

bila angiogenesis dapat dicegah; sementara kolagen yang rusak bisa diperbaiki

oleh tubuh sendiri dengan memanfaatkan makanan tertentu.(9)

Untuk angiogenesis, sel kanker melepaskan growth factors.

Produksi growth factors ternyata dapat dihambat oleh preparat inhibitor cox-

2 yang mencakup resveratroldalam kulit anggur merah, kurkumin dalam kunyit

dangenestein dalam kedelai.(9)

Perombakan kolagen oleh sel kanker terjadi dengan bantuan

enzim kolagenase yang diproduksi sel kanker sendiri. Preparat nutrisi yang dapat

menghambat proses perombakan ini adalah vitamin C dan tulang rawan ikan hiu.

(9)

Di samping ikut merangsang pembentukan interferonyang memerangi sel-

sel kanker, vitamin C ternyata dapat memperbaiki kerusakan kolagen dengan

membuat kolagen baru lewat hidroksilasi prolin. Barangkali peranan inilah yang

melandasi pernyataan kontroversial dari seorang pemenang hadiah nobel dalam

Page 8: Vitamin c Dan Kanker

bidang kimia dan perdamaian, Dr. Linus Carl Pauling, mengenai terapi nutrisi

kanker dengan megadosis vitamin C.(9)

Pengaruh antioksidan sebagai modulasi kanker dan terapi kanker masih

merupakan topik yang hangat dibicarakan dan menimbulkan kontroversi di dalam

kalangan akademisi.(9)

Berbagai studi menunjukkann bahwa pada sel tumor ternyata tidak

dijumpai enzim catalase, glutahtione peroxidase, manganese SOD

(Superoxide Dismutase)dan copper-zinc SOD. Hal ini mengindikasikan bahwa

pada sel tumor tidak terdapat mekanisme perlindungan radikal bebas.(3)

Bukti lebih lanjut untuk ini adalah adanya fakta bahwa banyak dari obat-

obat kemoterapi yang diberikan sekarang ini bekerja melalui pembangkitan

radikal bebas sangat reaktif yang menyebabkan kerusakan pada sel kanker, tapi

sayangnya juga menyebabkan kerusakan pada sel-sel normal.(3)

Lebih dari 15 tahun penelitian tentang vitamin C yang dilakukan oleh Dr.

Riordans dan tim penelitinya, telah banyak mempublikasikan tulisan tentang

vitamin C dan kanker. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa vitamin bersifat

toksik pada sel tumor tanpa mengabaikan peran kemoterapi terhadap terapi

kanker.(10)

Temuan lain Riordans adalah bahwa pemberian Intravena (IV) vitamin C

tidak hanya dapat membunuh sel kanker tetapi juga dapat memperkuat sistem

imunitas tubuh.(2,10)

Page 9: Vitamin c Dan Kanker

Vitamin C dapat juga menstimulasi pembentukan kolagen yang membatasi

tumor dengan cara menginhibisi enzimhyaluronidase, suatu enzim yang

digunakan tumor untuk bermetastase dan menginvasi organ lain di dalam tubuh

kita.(10)

Vitamin C juga dapat menginduksi proses apoptosisuntuk membantu

program sel kanker untuk mati lebih awal. Dan dapat sekaligus memperbaiki

keadaan defisiensi vitamin C yang lazim ditemukan pada pasien kanker.

Sehingga pada pasien kanker sering dijumpai gejala klinis seperti mudah lelah,

mudah berdarah, sering memar, dan memiliki selera makan yang buruk.(10)

Pasien kanker juga sering mengalami gangguan tidur dan memiliki ambang

sakit yang rendah. Hal ini merupakan gambaran klasik dari keadaan scurvy,

defisiensi vitamin C.(10)

Setelah diberikan vitamin C intravena, dilaporkan bahwa ada pengurangan

rasa sakit yang diderita oleh pasien kanker dan lebih baik toleransinya terhadap

pangobatan dengan kemoterapi.(10)

Dilaporkan juga adanya penurunan toksisitas akibat kemoterapi dan terapi

radiasi tanpa adanya penurunan efek terhadap toksisitas terhadap sel kanker.(10)

Pemberian vitamin C intravena merupakanComplementary Oncologic Care,

karena mempercepat penyembuhan, meningkatkan daya tahan terhadap

penyakit, memperbaiki selera makan dan meningkatkan efektifitas dan respon

yang baik terhadap pengobatan kanker secara keseluruhan. Pemberiannya bukan

pilihan tersendiri tetapi bersamaan dengan terapi kanker lainnya.(10)

Page 10: Vitamin c Dan Kanker

Penelitian lain juga dilakukan oleh Dr. Pauling dan Dr. Cameron pada

Departemen Kanker, Rumah Sakit Leven, Vale. Penelitian dilakukan dengan

memberikan 10 gram vitamin C per hari kepada pasien kanker.yang diterapi

dengan terapi konvensional. Pada kasus ini pasien bukan memilih terapi vitamin

C atau terapi lain, tetapi memilih terapi dengan kombinasi vitamin C atau tanpa

kombinasi. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam buku Cameron dan Pauling,

Kanker dan Vitamin C.(5)

Dr. Abraham Hoffer juga melakukan penelitian pada pasien kanker dengan

program penambahan nutrisidalam beberapa tahun.(5)

Protokol dasar nutrisinya adalah vitamin C. Berikut ini adalah grafik hasil

penelitiannya dengan melibatkan lebih dari 100 pasien kanker dengan pemberian

vitamin C dosis tinggi secara intravena :(5)

Gbr. 2. Grafik hasil penelitian terhadap 100 orang pasien kanker yang diberi terapi

tambahan berupa vitamin C dosis tinggi.(5)

Page 11: Vitamin c Dan Kanker

Grafik diatas menunjukkan adanya peningkatan angka harapan hidup

relatif. Misalnya, pada akhir tahun 1994, ada sekitar 70% (atas, garis hijau dan

skala kanan) lebih dari 500 pasien (diagram merah marun dan skala kiri) yang

mendapat vitamin C memiliki angka harapan hidup hampir mencapai 70 tahun.

Terdapat 98 dari 244 pasien atau 40% pasien tetap hidup pada tahun

1990. Dapat dibandingkan, kurang dari 15% (bawah, garis biru dan skala kanan)

hanya terdapat 100 pasien yang tidak mendapat vitamin C yang dapat bertahan

hidup sampai akhir tahun 1994. Dan hanya terdapat 4 dari 68 pasien atau sekitar

6% yang masih bertahan hidup pada tahun 1990.

Secara teoritis dan uji eksperimental mekanisme vitamin C dalam

mencegah dan pengobatan terhadap kanker adalah sebagai berikut:(2,3)

1. Menguatkan sistem imun tubuh dengan meningkatkan produksi limfosit

2. Menstimulasi formasi kolagen yang diperlukan untuk membatasi sel-sel

tumor

3. Menginhibisi hyaluronidase yang menjaga substansi di bawahnya di

sekitar tempat melekatnya tumor dan mencegah metastase

4. Menginihibisi oncogenic virus

5. Memperbaiki defisiensi vitamin C yang sering terjadi pada penderita

kanker

6. Mempercepat proses penyembuhan sesudah operasi kanker

7. Menguatkan efek terapetik obat antikanker tertentu seperti Tamoxifen,

Cisplatin, DTIC dan lainnya.

8. Mengurangi efek toksisitas obat antikanker seperti Adriamycin

Page 12: Vitamin c Dan Kanker

9. Mencegah keusakan jaringan akibat radikal bebas

10. Menetralisir substani karsinogenik

Hoffer menyimpulkan bahwa pemberian vitamin C akan memperkuat efek

terapetik kemoterapi dan menurunkan toksisitasnya. Pasien kanker yang diberi

kemoterapi membutuhkan terapi vitamin C untuk dapat mengurangi rasa sakit dan

pasien yang mendapat terapi radiasi untuk menurunkan efek samping dan

meningkatkan efektivitas terapi.(4)

D. Efek Samping

Pemberian vitamin C intravena dalam tiga dekade terakhir ini pada sentra

penangangan kanker, tidak ditemukan komplikasi yang serius, tetapi tetap

diperlukan pemeriksaan dan pengawasan untuk dapat segera mengetahui bila

ada komplikasi.(4) Oleh karena vitamin C memperkuat absorbsi zat besi, kelebihan

zat besi harus dihindari. Tingginya sodium pada pemberian vitamin C intravena

dapat mengakibatkan overload pada pasien congestive heart failure, insufisiensi

ganjal maupun pada pasien gagal ginjal.(2,4)

Harus selalu dilakukan pemeriksaan kadar G6PD untukmelihat apakah

telah terjadi defisiensi. Enzim G6PD merupakan enzim yang berfungsi dalam

memelihara stabilitas membran sel darah merah.(3,4) Meskipun banyak kalangan

menghawatirkan pemberian vitamin C dosis tinggi dapat menyebabkan terjadinya

batu ginjal, tetapi dari penelitian ternyata sedikit sekali pasien yang menunjukkan

fenomena ini. Uji klinis dan literatur terbaru membuktikan miskonsepsi ini.(3,4)

Page 13: Vitamin c Dan Kanker

BAB III

KESIMPULAN

1.  Vitamin C merupakan vitamin yang larut dalam air yang saat ini sudah

banyak digunakan sebagai antioksidan.

2.  Sejak diperkenalkan oleh Dr. Linus Carl Pauling sebagai terapi nutrisi anti

kanker sampai saat ini masih menimbulkan kontroversi.

3.  Vitamin C sangat bermanfaat bagi tubuh antara lain memperkuat sistem

imunitas tubuh, berperan penting dalam fungsi otak, menjaga struktur

kolagen, memperkuat dinding pembuluh darah, mempercepat proses

penyembuhan luka, dan lain-lain.

4.  Vitamin C dapat berfungsi mencegah terjadinya kanker dengan jalan

menghambat pembentukan nitrosamin dan menetralisir radikal bebas

sebagai pencetus timbulnya kanker.

5.  Vitamin C dapat juga menstimulasi pembentukan kolagen yang membatasi

tumor dengan cara menginhibisi enzimhyaluronidase yang mencegah

tumor bermetastase.

6.  Vitamin C sebagai terapi nutrisi antikanker dosis tinggi sudah banyak

diteliti, dibuktikan vitamin C yang diberikan bersamaan dengan kemoterapi

maupun radioterapi antara lain dapat mengurangi rasa sakit, menurunkan

toksisitas dan efek samping, meningkatkan efektivitas dan respon

pengobatan serta mempercepat proses penyembuhan penyakit sehingga

memperpanjang angka harapan hidup penderita kanker.

Page 14: Vitamin c Dan Kanker

DAFTAR PUSTAKA

1. Vitamin C, available online at:http://id.wikipedia,org/wiki/Vitamin _C

2. Ball, GFM. Vitamin C, in: Vitamins Their Role in Human Body,Nlackwell Publishing,

London, 2004, 394-403.

3. Calvino DC, N, Levine S. Vitamin C and Cancer – Storm of Controversy, available

online at:http://www.PositiveHealth.com.

4. Hunninghake, R. Intravenous Vitamin C and Cancer, available online at:

http://www.brightspot.org/cresearch/ivccancerpt.shtml

5. Cancer and Vitamin C Project, available online at:

http://www.healthy.net/library/journals/ortho/issue11.2/case.htm

6. Manfaat Pepaya Bagi Sperma Dan Cegah Kanker, Available online

at :http://meylya.wordpress.com/2008/06/15/manfaat-pepaya-bagi-sperma-dan-

cegah-kanker/.

7. Aruf, Irfan. Jeruk Lebih Baik dari Tablet Vitamin C, available

at: http://www.pjnhk.go.id/index2.php?option=com_content&dopdf=1&id=1422

8. Terapi Nutrisi dan Herbal Untuk Kanker, Available online

at:http://www.indomedia.com/intisari/1999/oktober/terapi.htm

9. Hoffer, A. Orthomolecular Treatment of Cancer, available online

at: http://www.DoctorYourself_com.

10. Head KA. Vitamin C in Prevention and Treatment of Cancer, available

onlineat:http://www.newmediaexplorer.org/chris/2004/07/21/ascorbic_acid

in_the_prevention_and_treatment_of_cancer.htm

Page 15: Vitamin c Dan Kanker

11. Daly, MB. Epidemiology of Cancer, In: Clinical Oncology, 19-349

12. Wiria, MN. Vitamin Dosis Tinggi, Vitamin C Dosis Tinggi available

online at: http://www.Wikipedia.com/