virus h5 n1

44
Virus H5N1 Flu burung Anabella Pinka S (05) Annisa Aryaningrum (08) Gigih Prasetya Putra (17) Kalyana Mitta Kristanti (20) Veronica Dhanika P S (29) Zufar Hilmy Pratyaksa (32)

Upload: zufar-hilmy-pratyaksa

Post on 21-Jun-2015

652 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Virus h5 n1

Virus H5N1Flu burung

Anabella Pinka S (05)Annisa Aryaningrum (08)Gigih Prasetya Putra (17)Kalyana Mitta Kristanti (20)Veronica Dhanika P S (29)Zufar Hilmy Pratyaksa (32)

Page 2: Virus h5 n1

Apakah flu burung itu?

Page 3: Virus h5 n1

Flu burung atau avian influenza adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza yang ditularkan oleh unggas dan dapat menyerang manusia.

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus influenza tipe A.

Page 4: Virus h5 n1

• Virus influenza merupakan virus RNA, termasuk dalam famili Orthomyxoviridae.

• Asam nukleat virus ini beruntai tunggal, terdiri dari 8 segmen gen yang mengkode sekitar 11 jenis protein.

• Mempunyai selubung/simpai yang terdiri dari kompleks protein dan karbohidrat.

• Memiliki tonjolan (spikes) yang digunakan untuk menempel pada reseptor yang spesifik

• Terdapat 2 jenis spikes yaitu yang mengandung hemaglutinin (HA) dan yang mengandung neuraminidase (NA), terletak  di bagian terluar dari virion.

Page 5: Virus h5 n1

Struktur Genetik Virus H5N1

Page 6: Virus h5 n1

• Strain virus dikarakterisasikan berdasarkan dua macam protein yang terdapat pada permukaan virus.

Dua macam protein tersebut adalah 80% hemagglutinin, yaitu protein trimerik yang berfungsi dalam proses penyerangan virus ke sel tuan rumah. Dan 20 neuraminidase, yang terlibat dalam pelepasan partikel virus baru dari cell host.

Bagian dalam sel mengandung RNA yang merupakan kode genetik untuk proses replikasi.

Page 7: Virus h5 n1
Page 8: Virus h5 n1

Pada virus influenza, terdapat 15 subtipe hemagglutinin yang berbeda dan 9 subtipe neuraminidase.

Untuk setiap perbedaan tipe akan menghasilkan virus dengan strain yang berbeda juga.

Virus flu burung, AH5N1. A untuk tipe virus influenza jenis A, hemagglutinin tipe 5, dan neuraminidase tipe 1. Virus ini akan terus bermutasi menghasilkan virus-virus baru yang berbeda. Misalnya virus H9N14, H9N2, H1N1.

Yang paling mematikan adalah strain virus H5 dan H7 yang dapat menimbulkan kematian yang luas pada hewan ternak.

Page 9: Virus h5 n1

Bagaimana virus H5N1 bereplikasi pada inang?

Page 10: Virus h5 n1
Page 11: Virus h5 n1

Virus influenza tipe A merupakan virus dengan materi genetik RNA (ribonucleic acid) rantai tunggal yang bersifat negative sense (-ssRNA).

Yang dimaksud dengan negative-sense adalah RNA virus ini merupakan pasangan/komplemen dari untai mRNA.

Berbeda dengan mRNA yang dapat digunakan untuk menyandi protein, –ssRNA dapat menjadi protein setelah terlebih dahulu dikonversi menjadi +ssRNA (mRNA).

Page 12: Virus h5 n1

Infeksi virus influenza tipe A dimulai dengan terbentuknya ikatan antara virus tersebut dengan sel. Ikatan ini difasilitasi oleh hemagglutinin yang terdapat di permukaan virus dengan reseptor asam sialik yang terdapat pada permukaan sel saluran pernafasan.

Selanjutnya sel inang akan melakukan endositosis sehingga virus kemudian masuk ke dalam sel dalam bentuk endosom (partikel virus yang diselingkupi oleh membran sel inang).

Sebagai bagian dari sistem pertahanan, sel inang akan menghancurkan virus yang berada di dalam endosom dengan cara menurunkan keasaman endosom.

Page 13: Virus h5 n1

Saat pH endosom turun menjadi 6,0 hemagglutinin yang berada di permukaan virus menjadi tidak stabil, terurai secara partial  dan melepaskan “fusion peptide” yang mengait dengan kuat pada membran endosom.

“Fusion peptide” kemudian akan mendekatkan membran endosom dengan membran virus yang kemudian mengakibatkan kedua membran tersebut berfusi. Fusi ini mengakibatkan seluruh isi virus masuk ke dalam sitoplasma sel inang.

Page 14: Virus h5 n1

Selanjutnya virus bereplikasi, yang dimulai dengan proses sintesis +ssRNA (mRNA) dengan menggunakan –ssRNA yang difasilitasi oleh “RNA replicase” (salah satu isi partikel virus)

mRNA digunakan untuk mensintesa protein yang dibutuhkan untuk membentuk virus yang baru dan sintesis –ssRNA menggunakan “RNA replicase”.

Ketika semuanya telah terbentuk, maka virus mulai terbentuk dan siap keluar untuk menginfeksi sel atau hewan lainnya.

Keluarnya progeni virus dari dalam sel difasilitasi oleh Neuraminidases (N) yang terdapat di permukaan virus.

Page 15: Virus h5 n1

Bagaimana Virus H5N1 dapat menular?

Page 16: Virus h5 n1

H5N1 adalah jenis virus yang menyerang reseptor galactose yang ada pada hidung hingga ke paru-paru pada unggas yang tidak ditemukan pada manusia, dan serangan hanya terjadi di sekitar alveoli yaitu daerah di paru-paru di mana oksigen disebarkan melalui darah.

Oleh karena itu virus ini tidak gampang disebarkan melalui udara saat batuk atau bersin seperti layaknya virus flu biasa.

Page 17: Virus h5 n1

H5N1 adalah jenis virus yang menyerang reseptor galactose yang ada pada hidung hingga ke paru-paru pada unggas yang tidak ditemukan pada manusia, dan serangan hanya terjadi di sekitar alveoli yaitu daerah di paru-paru di mana oksigen disebarkan melalui darah.

Oleh karena itu virus ini tidak gampang disebarkan melalui udara saat batuk atau bersin seperti layaknya virus flu biasa.

Page 18: Virus h5 n1

Virus H5N1 terus berevolusi dengan melakukan perubahan di zat antigen dan struktur gen internal yang kemudian dapat menginfeksi beberapa spesies yang berbeda.

Virus yang pertama kali ditemukan di Hongkong pada tahun 1997 tidak mudah ditularkan dan tidak menimbulkan penyakit yang mematikan pada beberapa binatang.

Namun pada tahun 2002, jenis baru virus H5N1 muncul, yaitu virus H5N1 tipe gen Z yang menjadi tipe gen dominan, yang menyebabkan penyakit akut pada populasi burung di Hongkong, termasuk disfungsi neurologi dan kematian pada unggas.

Page 19: Virus h5 n1

Virus H5N1 terus berevolusi dengan melakukan perubahan di zat antigen dan struktur gen internal yang kemudian dapat menginfeksi beberapa spesies yang berbeda.

Virus yang pertama kali ditemukan di Hongkong pada tahun 1997 tidak mudah ditularkan dan tidak menimbulkan penyakit yang mematikan pada beberapa binatang.

Namun pada tahun 2002, jenis baru virus H5N1 muncul, yaitu virus H5N1 tipe gen Z, yang menyebabkan penyakit akut pada populasi burung di Hongkong, termasuk disfungsi neurologi dan kematian pada unggas.

Page 20: Virus h5 n1

Virus dengan tipe gen inilah yang menjadi epidemik di Asia Tenggara yang menyebabkan kematian jutaan ekor ayam dan mutasi virus yang selalu berubah telah menimbulkan korban ratusan manusia.

Mutasi yang terjadi meningkatkan patogen virus yang dapat memperparah serangan virus ke berbagai spesies

Mutasi tersebut terjadi di dalam tubuh burung dalam jangka waktu lama.

Melalui mutasi virus tersebut mampu mengkombinasikan 2 jenis virus influenza yang berbeda yang berada dalam 1 jenis reseptor pada saat yang bersamaan.

Page 21: Virus h5 n1

Mutasi genetik dalam gen hemaglutinin menyebabkan perpindahan asam amino yang dapat mengubah kemampuan protein dalam hemagglutinin untuk mengikat reseptor.

Mutasi inilah yang mengubah virus H5N1 yang tadinya tidak dapat menginfeksi manusia menjadi dapat menular ke manusia.

Oleh karena itu peneliti melakukan rekayasa genetika dengan memasukkan 2 asam amino virus flu spanyol H1N1 ke dalam hemaglutinin H5N1 sehingga nantinya virus H5N1 tidak menjadi pandemik

Hasilnya, objek penelitian dapat tetap sehat meskipun ditempatkan dalam 1 ruangan bersama objek yang sakit.

Page 22: Virus h5 n1

Mutasi genetik dalam gen hemaglutinin menyebabkan perpindahan asam amino yang dapat mengubah kemampuan protein dalam hemagglutinin untuk mengikat reseptor.

Mutasi inilah yang mengubah virus H5N1 yang tadinya tidak dapat menginfeksi manusia menjadi dapat menular ke manusia.

Oleh karena itu peneliti melakukan rekayasa genetika dengan memasukkan 2 asam amino virus flu spanyol H1N1 ke dalam hemaglutinin H5N1 sehingga nantinya virus H5N1 tidak menjadi pandemik

Hasilnya, objek penelitian dapat tetap sehat meskipun ditempatkan dalam 1 ruangan bersama objek yang sakit.

Page 23: Virus h5 n1

Flu burung dapat menyebar melalui udara, makanan unggas, air, peralatan, dan pakaian yang telah tercemar oleh unggas yang sakit ataupun kotorannya.

Biasanya manusia tertular akibat kontak langsung dengan unggas yang sakit, walaupun kontaminasi lingkungan oleh virus tersebut dapat juga sebagai sumber penularan.

virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi.

Oleh karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan.

Page 24: Virus h5 n1

Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus.

Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah. Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk mengurangi risiko penularan.

Jika ditemukan hewan atau burung yang mati mendadak pihak otoritas akan membuat dugaan adanya flu burung. Untuk mencegah penularan, hewan lain di sekitar daerah yang berkasus flu burung perlu dimusnahkan.

Page 25: Virus h5 n1

Bagaimana gejala individu yang terinfeksi virus H5N1?

Page 26: Virus h5 n1

Gejala klinis yang ditemukan pada unggas tersebut yaitu :a) Jengger dan pial yang bengkak dan berwarna

kebiruan

b) Pendarahan yang rata pada kaki unggas berupa bintik-bintik merah (ptekhi) biasa disebut dengan kaki kerokan

c) Adanya cairan di mata dan hidung serta timbul gangguan pernafasan

d) Keluarnya cairan jernih hingga kental dari rongga mulut

e) Timbulnya diare berlebih

f) Cangkang telur lembek

g) Tingkat Kematian yang tinggi mendekati 100% dalam 2 hari hingga 1 minggu

Page 27: Virus h5 n1

Gejala flu burung pada manusia:a) Demam sekitar 39 derajat Celsius

b) Lemas

c) Sakit tenggorokan, Batuk

d) Sakit kepala, Muntah, Tidak nafsu makan

e) Nyeri perut dan Diare, Nyeri sendi

f) Infeksi selaput mata (conjunctivitis)Dalam keadaan memburuk, terjadi severe respiratory distress, yakni sesak napas hebat, kadar oksigen rendah sementara kadar karbondioksida meningkat. Ini terjadi karena infeksi flu menyebar ke paru-paru dan menimbulkan radang paru-paru (pneumonia)

Page 28: Virus h5 n1

Mengingat gejala Flu burung mirip dengan flu biasa, maka tidak ada yang bisa membedakan flu burung dan flu biasa. Penyakit dapat berkembang dengan cepat dan menimbulkan permasalahan pada pernafasan hingga akhirnya menurunkan kondisi tubuh. Perawatan yang terlambat akan mengakibatkan pasien meninggal.

Page 29: Virus h5 n1

Mengingat gejala Flu burung mirip dengan flu biasa, maka tidak ada yang bisa membedakan flu burung dan flu biasa. Penyakit dapat berkembang dengan cepat dan menimbulkan permasalahan pada pernafasan hingga akhirnya menurunkan kondisi tubuh. Perawatan yang terlambat akan mengakibatkan pasien meninggal.

Page 30: Virus h5 n1

Bagaimana cara pencegahan flu burung?

Page 31: Virus h5 n1

Melatih diri sendiri dan menjaga kesehatan makanan.

Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah kontak dengan unggas dan produk unggas lainnya, sebelum menyiapkan makanan dan sebelum makan.

Beli unggas yang sehat.Jangan makan darah mentah, harus dan daging unggas atau telur setengah matang

Jangan makan unggas mati atau sakit.

Page 32: Virus h5 n1

Hindari kontak dengan sumber yang terinfeksi.

Jangan biarkan anak-anak melakukan kontak dengan unggas atau bermain di dekat kandang.

Jangan biarkan unggas berkeliaran di dalam rumah.

Gunakan masker dan sarung tangan saat kontak atau menyembelih unggas.

Kuburkan limbah sedalam lutut orang dewasa setelah disembelih

Page 33: Virus h5 n1

Hindari kontak dengan sumber yang terinfeksi.

Gunakan penutup hidung dan sarung tangan bila akan mengolah tanaman dengan pupuk kandang.

Bersihkan makanan ternak/burung yang tercecer di tanah/lantai,

Daging unggas harus dimasak sampai suhu 70 selama sedikitnya satu menit Artinya, sejauh ini aman mengonsumsi ayam dan unggas lainnya asal telah dimasak dengan baik..

Page 34: Virus h5 n1

Hindari kontak dengan sumber yang terinfeksi.

Gunakan penutup hidung dan sarung tangan bila akan mengolah tanaman dengan pupuk kandang.

Bersihkan makanan ternak/burung yang tercecer di tanah/lantai,

Daging unggas harus dimasak sampai suhu 70 selama sedikitnya satu menit Artinya, sejauh ini aman mengonsumsi ayam dan unggas lainnya asal telah dimasak dengan baik..

Page 35: Virus h5 n1

Untuk mencegah penularannya ke manusia, dapat dilakukan dengan meningkatkan “biosecurity” unggas.

Pemeliharaan unggas secara tradisional dengan “biosecurity” yang rendah dan bersinggungan dengan manusia, merupakan media yang ideal untuk muncul dan menyebarnya wabah flu unggas.

Namun penerapan standar “biosecurity” yang ketat membutuhkan dana yang sangat besar, terkait dengan biaya kompensasi pemusnahan unggas dan peningkatan standar “biosecurity” peternak unggas.

Page 36: Virus h5 n1

Metode yang kedua adalah melalui vaksinasi terhadap unggas.

Vaksin ini dikembangkan untuk dapat memicu sistem pertahanan unggas untuk merespon keberadaan molekul Hemagglutinin virus flu burung.

Antibodi yang terbentuk akan mengikat molekul Hemagglutinin pada permukaan partikel virus dan menghilangkan kemampuan virus tersebut untuk menginisiasi infeksi terhadap sel.

vaksin ini dibuat dengan menggunakan embryo ayam yang diinokulasi menggunakan varian virus flu unggas yang dipilih.

Page 37: Virus h5 n1

Bagaimana cara pengobatan penyakit flu burung?

Page 38: Virus h5 n1

Penanganan flu burung dapat dilakukan dengan pengobatan atau pemberian obat flu seperti Tamiflu atau jenis lainnya, tapi harus tetap dalam pengawasan dokter atau pihak rumah sakit yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan RI.

Jenis obat penanggulangan infeksi flu burung ada 2, pertama adalah obat seperti amantadine dan rimantadine yaitu ion channel (M2) blocker, yang menghalagi aktivitas ion channel dari virus flu jenis A dan bukan jenis B sehingga aliran ion hydrogen dapat diblok dan virus tidak dapat berkembang biak.

Page 39: Virus h5 n1

Sayang sekali bahwa jenis obat yang pertama ini dapat memicu tingkat resistensi virus terhadap zat obat, sehingga di hari ke 5 hingga ke 7 setelah konsumsi obat, 16-35% dari virus akan resisten karena adanya mutasi pada protein M2 pada virus. Oleh karena itu, obat jenis ini tidak dijual bebas di sembarang apotek, meskipun dengan pemberian resep dokter, karena dikhawatirkan kesalahan pemberian obat dapat menimbulkan munculnya jenis virus baru yang lebih ganas dan kebal terhadap obat ini.

Page 40: Virus h5 n1

Jenis obat yang kedua adalah Neurimidase (NA) inhibitor, jenis seperti Zanamivir dan Oseltamivir, dengan protein NA-nya yang berfungsi melepaskan virus yang bereplikasi di dalam sel, sehingga virus tidak dapat keluar dari dalam sel. Virus ini nantinya akan menempel di permukaan sel saja dan tidak akan pindah ke sel yang lain. Jenis obat yang kedua ini tidak menimbulkan resisten pada tubuh virus seperti jenis pada ion channel blocker.

Page 41: Virus h5 n1

Jenis obat yang kedua adalah Neurimidase (NA) inhibitor, jenis seperti Zanamivir dan Oseltamivir, dengan protein NA-nya yang berfungsi melepaskan virus yang bereplikasi di dalam sel, sehingga virus tidak dapat keluar dari dalam sel. Virus ini nantinya akan menempel di permukaan sel saja dan tidak akan pindah ke sel yang lain. Jenis obat yang kedua ini tidak menimbulkan resisten pada tubuh virus seperti jenis pada ion channel blocker.

Page 42: Virus h5 n1

Walaupun penelitian vaksin jenis baru sedang digalakkan, WHO mengatakan bahwa percobaan klinis virus jenis pertama haruslah tetap dilakukan sebagai langkah yang esensial untuk mengatasi pandemik yang mungkin akan terjadi.

Walaupun begitu, alangkah lebih baik jika masyarakat melakukan pencegahan dan melakukan beberapa tindakan yang benar untuk mengantisipasi serangan flu burung.

Page 43: Virus h5 n1

Walaupun penelitian vaksin jenis baru sedang digalakkan, WHO mengatakan bahwa percobaan klinis virus jenis pertama haruslah tetap dilakukan sebagai langkah yang esensial untuk mengatasi pandemik yang mungkin akan terjadi.

Walaupun begitu, alangkah lebih baik jika masyarakat melakukan pencegahan dan melakukan beberapa tindakan yang benar untuk mengantisipasi serangan flu burung.

Page 44: Virus h5 n1

Sumber http://biologimaterial.blogspot.com/2010/08/

virus-h5n1.html

http://wardononiloperbowo.wordpress.com/2013/02/14/40/

http://sciencebiotech.net/mengenal-virus-influensa/

http://dreamfile.wordpress.com/2012/03/09/flu-burung-gejala-cara-penularan-pencegahan-dan-pengobatannya/

http://indonesiaindonesia.com/f/13820-flu-burung-gejala-penularan-and-pencegahannya/

http://www.slideshare.net/eNjiSPain/virus-h5n1