virologi

21
VIROLOGI Jony Owsem Calon Sarjana Sains Dep. Biologi Universitas Indonesia Source pict: www.ks.uiuc.edu www.bbc.co.uk

Upload: jony-owsem

Post on 19-Jul-2015

63 views

Category:

Science


5 download

TRANSCRIPT

VIROLOGI

Jony Owsem Calon Sarjana Sains Dep. Biologi Universitas Indonesia

Source pict: www.ks.uiuc.edu www.bbc.co.uk

VIRUS KARAKTERISTIK: 1. Agen penginfeksi aseluler 2. Berukuran ultramikroskpis 20nm 3. Partikel mati jika keadaan bebas, partikel

hidup jika dalam inang. 4. Tidak punya common ancestor 5. Memiliki asam nukleat RNA atau DNA

tapi tidak keduanya. 6. Reproduksi dalam inangtidak punya

ribosom 7. Tidak mampu melakukan metabolisme

secara mandiri tidak punya organel 8. Bersifat parasit intraseluler obligat

VIRUS TERDIRI ATAS : 1. Capsid 2. Materi genetik 3. Envelop (spesifik)

STRUKTUR VIRUS 1. KAPSID Tersusun atas subunit protein yang disebut kapsomer. Protein kapsomer bisa sama atau beda jenisnya, jumlahnya pun bisa sama atau beda memengaruhi bentuk kapsid. 2. MATERI GENETIK Bisa DNA/RNA baik double strand/single strand, tapi tidak punya kedua asam nukleat. Konformasi materi genetik + kapsid = nukleokapsid. 3. ENVELOPE Tidak semua virus punya. Menyebabkan virus bersifat virulen. Terdiri atas protein, lipid, karbohidrat dari membran sel inang shg memudahkan endositosis virus. Kebanyakan pd virus hewan

STUKTUR VIRUS

Madigan et al 2012: 240

ASAL USUL VIRUS Terdapat 3 hipotesis mengenai muasal virus: 1. The virus first: virus adalah cikal bakal sel 2. The regression hypothesis: sel berubah jadi virus karena evolusi 3. The escaped hypothesis: virus adl asam nukleat organisme seluler yang lepas

dan menjadi infectious.

Teori ke 3 didukung oleh beberapa bukti: 1. Sifat infeksi virus yang spesifik 2. Asam nukleat virus yang lebih mirip

dengan sel inang dibanding dengan sesama virus sejenis.

Forterre & Krupovic 2012: 43 – 44

KARAKTER PENGKLASIFIKASIAN VIRUS

Virus dapat diklasifikasikan berdasarkan: 1. Sel inang 2. Bentuk kapsid 3. Tipe materi genetik 4. Ada tidaknya kapsul

5. Tipe penyakit yang ditimbulkan 6. Sel target 7. Karakter imunologis

VIRUS

TAHAPAN INFEKSI VIRUS

Secara garis besar, tahapan infeksi virus sbb: 1. Adsorbsi/attachment Sebuah partikel virus mulai menempel pada permukaan sel spesifik. 2. Injeksi/penetration Pemasukan virion atau materi genetiknya saja ke dalam sel inang. 3. Sintesis Pembentukan asam nukleat dan protein virus oleh metabolisme sel inang yang dikendalikan oleh virus 4. Perakitan/ Assembly Kapsid dan paket genom virus dibentuk menjadi virion baru. Proses ini disebut juga maturation. 4. Pelepasan/release Virion yang telah dewasa dilepaskan dari sel. Madigan et al 2012: 243

TAHAPAN INFEKSI VIRUS

Penjelasan 1. Adsorbsi/Attachment Pada permukaan luar virus terdapat protein yang dengan spesifik dapat mengenali reseptornya pada sel inang. Misal: iron-uptake protein sebagai reseptor bakteriofag T1. Tanpa reseptor virus tidak akan menginfeksi. Reseptor dapat berubah sel inang resisten, tapi virus juga dapat bermutasi. 2. Injeksi/Penetration Materi genetik virus dimasukkan ke dalam sel inang untuk direplikasi, tapi jika informasi genetik virus tidak dikenali oleh sel target maka tidak akan terjadi replikasi, karena itu beberapa membutuhkan protein viral. Beberapa virus tidak hanya menginjeksikan materi genetiknya tetapi seluruh bodi nya melalui endositosis. Kemudian di dalam sel akan terjadi pelepasan selubung virus. 3. Sintesis Materi genetik yang masuk ke sel bakteri tersebut akan menghentikan metabolisme dirinya dan berganti memetabolisme kebutuhan virus.

Perbedaan Bakteriofag dan Virus Eukaryotik Sel

1. Pada sel tumbuhan, adanya dinding sel menghalangi virus untuk dapat masuk secara langsung, oleh karena itu biasanya virus masuk bersama pada tumbuhan yang luka/organisme yang memakan tumbuhan.

2. Pada sel hewan virus akan menempel pada reseptor spesifik lalu akan masuk secara endositosis.

3. Tidak semua infeksi pada sel hewan berujung pada lisis.

4. Pada virus yang memiliki kapsul, virus akan dilepaskan melalui budding. Proses budding sangat lambat dan sel inang tetap dibiarkan hidup.

BAKTERIOFAG a. Memiliki materi genetik berupa DNA b. Berdasarkan sifat infeksinya ada 2 yaitu:

a. Lytic reproductive cycle: - Attachemen - Penetration - Replication - Assembly - Release a. Lysogenic : - Attachment - Penetration - Integration - Replication pada tahap ini DNA virus akan bergabung dengan kromosom bakteri membentuk prophage.

VIRUS HEWAN

CIRI KHAS: 1. Memiliki asam nukleat berupa DNA atau RNA. 2. Memiliki reseptor spesifik pada permukaan sel inang. 3. Virus memasuki sel secara endositosis

Mekanisme Infeksi: - Attachment - Penetration - Uncoating - Synthesis

- Early period: si ntesis protein virus - Late period: replikasi asam nukleat dan

protein capsid/envelope - Release

REPLIKASI VIRUS

VIRUS TUMBUHAN

1. Mengandung asam nukleat berupa RNA 2. Tidak ada obat 3. Penyebaran melalui gigitan serangga. Why? 4. Gejala serangan:

1. Ukuran 2. Bintik 3. Garis pada daun 4. Bunga/buah

RETROVIRUS

Mengandung RNA tetapi tidak mengkode protein

Rantai RNA pendek dan telanjang

Replikasi RNA memakai RNApolymerase inang.

Agensia utama penyakit tumbuhan tapi juga hewan

Terdapat pada nukleus shg menggangu regulasi gen hospes.

VIROID

Patogen

Protein like infectious particle

Penyebab brain diaseas TSE

Asal usul prion diduga gen mamalia yang mengkode prion.

Disebut juga PrP 27-30 sialoglycoprotein

PRION

Virus yang menyerang virus lain yang lebih besar. sputnik

VIROPHAGE

Questions?

Terima Kasih Atas Perhatian Anda

TAMAT