jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/jurnal-skripsi.docx · web viewkecamatan moro...

45
1 PENGARUH PELAYANAN PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT DI KECAMATAN MORO KABUPATEN KARIMUN Oleh: Eka Novaliza,S.Sos [email protected] ABSTRAK PUSKESMAS Kecamatan Moro Kabupaten Karimun merupakan salah satu instansi pemerintah yang melayani keluhan kesehatan oleh masyarakat. Seperti yang diketahui masyarakat sebagai penerima pelayanan mampu menilai atau berpersepsi baik buruk nya pelayanan yang diberikan oleh pihak Puskesmas. Hal tersebut melatar belakangi masalah Puskesmas Kecamatan Moro belum dapat memuaskan kebutuhan pasien seperti kurangnya tenaga kerja perawat/dokter atau kurang maksimalnya pelayanan yang diberikan. Dalam penelitian ini judul yang diambil adalah Pengaruh Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Terhadap Persepsi Masyarakat di Kecamatan Moro Kabupaten Karimun dengan rumusan masalah bagaimana persepsi masyarakat terhadap pelayanan puskesmas. Dimensi persepsi masyarakat meliputi perhatian dan pemahaman, sedangkan dimensi pelayanan meliputi berwujud, kehandalan, ketanggapan, jaminan dan emati. Populasi dan sampel dalam penelitian ini ialah masyarakat Kecamatan Moro Kabupaten Karimun sebanyak 99 orang, teknik penarikan sampel dengan menggunakan teknik incidental sampling. Penelitian asosiatif ini untuk mengetahui variabel persepsi masyarakat terhadap pelayanan puskesmas, pengolahan data menggunakan perhitungan komputerisasi program Statistical Product and Service Solution (SPSS) dan hipotesis di uji dengan

Upload: doandang

Post on 04-May-2018

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

1

PENGARUH PELAYANAN PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT DI KECAMATAN

MORO KABUPATEN KARIMUN

Oleh:

Eka Novaliza,S.Sos

[email protected]

ABSTRAK

PUSKESMAS Kecamatan Moro Kabupaten Karimun merupakan salah satu instansi pemerintah yang melayani keluhan kesehatan oleh masyarakat. Seperti yang diketahui masyarakat sebagai penerima pelayanan mampu menilai atau berpersepsi baik buruk nya pelayanan yang diberikan oleh pihak Puskesmas. Hal tersebut melatar belakangi masalah Puskesmas Kecamatan Moro belum dapat memuaskan kebutuhan pasien seperti kurangnya tenaga kerja perawat/dokter atau kurang maksimalnya pelayanan yang diberikan. Dalam penelitian ini judul yang diambil adalah Pengaruh Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Terhadap Persepsi Masyarakat di Kecamatan Moro Kabupaten Karimun dengan rumusan masalah bagaimana persepsi masyarakat terhadap pelayanan puskesmas. Dimensi persepsi masyarakat meliputi perhatian dan pemahaman, sedangkan dimensi pelayanan meliputi berwujud, kehandalan, ketanggapan, jaminan dan emati. Populasi dan sampel dalam penelitian ini ialah masyarakat Kecamatan Moro Kabupaten Karimun sebanyak 99 orang, teknik penarikan sampel dengan menggunakan teknik incidental sampling. Penelitian asosiatif ini untuk mengetahui variabel persepsi masyarakat terhadap pelayanan puskesmas, pengolahan data menggunakan perhitungan komputerisasi program Statistical Product and Service Solution (SPSS) dan hipotesis di uji dengan menggunakan analisis statistic yang meliputi teknik koefisien korelasi (keeratan hubungan dua variabel). Kesimpulan dari penelitian ini terdapat rumus korelasi product moment dengan nilai 0,1989. Dengan ketentuan program SPSS versi 21 dari jumlah nilai kuesinoner antara variabel pelayanan dan variabel persepsi Puskesmas di Kecamatan Moro Kabupaten Karimun terdapat nilai sedang yang dapat dilihat ditabel koefisien korelasi.

Kata Kunci : Pelayanan, Persepsi masyarakat

2

ABSTRACT

PUBLIC HEALTH Moro District of Karimun is one government agency that serves health complaints by the public. As known to the public as a recipient of the service is able to assess its bad or good perception the services provided by the health center. This is the background for District Health Clinics Moro problem can not satisfy the needs of the patient such as the lack of manpower nurse / physician or less the maximum of services provided. In this study, the title is taken from Public Perception Of Service Health Community Center in the District of Moro Karimun with a formulation of the problem of how public perceptions of health center services. Dimensions include attention to public perception and understanding, while the dimensions of service include tangible, reliability, responsiveness, assurance and emati. population and sample in this research is the society Karimun District of Moro by 99 people, sampling techniques using incidental sampling technique. This associative study to determine the relationship / influence variables public perception of health center services, data processing using computerized calculation program Statistical Product and Service Solution (SPSS) and test the hypothesis by using statistical analysis techniques include the correlation coefficient (the closeness of the relationship between two variables). The conclusion of this study are product moment correlation formula with a value of 0.5824. With the provision of SPSS version 21, which means there are significant being the perception variables and variable Moro Sub-district Puskesmas in Karimun.

Keywords: Perception of Public Services.

3

A. PENDAHULUAN

1 Latar Belakang

Salah satu masalah penting yang dihadapi oleh berbagai kota

Indonesia adalah masalah pelayanan. Dimana tingginya pertumbuhan

penduduk yang dibarengi dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat

berimplikasi pada peningkatan pelayanan diberbagai instansi pemerintahan,

terutama didaerah perdesaan dikecamatan yang mana meningkatnya

kebutuhan pelayanan pemerintah dibidang kesehatan. Diera globalisasi

sekarang ini masyarakat sebagai makhluk sosial yang sekaligus juga makhluk

individual dapat menyimpulkan baik atau buruk nya juga dapat menilai suatu

pelayanan yang mereka terima hingga menjadi kritikan, pemikiran dan

pemahaman dari sudut pandang mereka sebagai masyarakat.

Persepsi masyarakat terhadap kualitas pelayanan pemerintah pada

umumnya menilai kinerja pelayanan masih belum sesuai dengan yang

diharapkan, hal ini dapat dilihat seperti menyangkut prosedur dan mekanisme

kerja pelayanan yang berbelit-belit, tidak transparan, kurang akomodatif,

kurang konsisten, terbatasnya fasilitas, sarana dan prasarana pelayanan,

sehingga tidak menjamin kepastian serta masih ada dijumpai praktek

pungutan liar serta tindakan-tindakan yang berindikasi penyimpangan.

Puskesmas sebagai instansi pemerintah yang sering didatangi

masyarakat baik untuk mengecek kesehatan, berobat atau pun juga mengurus

surat untuk rujukan. Puskesmas adalah unit terkecil dari instansi pemerintah

4

yang menangani masalah dan keluhan kesehatan. Pada saat ini puskesmas

sangat membantu dalam menangani kesehatan bagi masyarakat yang kurang

mampu dengan berbagai program kesehatan seperti Jaminan Kesehatan

Masyarakat ( Jamkesnas ).

Berdasarkan dari pelayanan yang mereka (masyarakat) terima, adanya

persepsi pelayanan yang diberikan kadang kurang memuaskan, para petugas

yang seenaknya memberikan pelayanan yang menyebabkan puskemas

mendapatkan pandangan buruk dari segi pelayanan maupun fasilitas.

Persepsi yang masih kurang dipahami oleh masyarakat adalah masalah

sosial, yang mana masih banyak warga sering menggerutu terhadap petugas

puskesmas yang dianggap kurang bersikap sosial, Seperti hal nya petugas

yang kurang ramah kepada pasien maupun kepada keluarga pasien. Pola pikir

masyarakat Kecamatan Moro yang cenderung masih berpikiran sempit akan

sesuatu hal perlahan-lahan harus diubah agar pelayanan para petugas

puskesmas Kecamatan Moro tidak menjadi keritikan dan permasalahan bagi

masyarakat.

Persepsi masyarakat terhadap pelayanan di Puskesmas Kecamatan

Moro Kabupaten Karimun merupakan suatu penilaian terhadap apa yang

mereka alami, ketahui, juga pandangan mereka. Meskipun begitu banyak

informasi yang kita perlukan untuk melakukan persepsi terhadap sesuatu

hal.Oleh karena itu, salah satu aspek penting layak diperhatikan di Puskesmas

5

Kecamatan Moro Kabupaten Karimun adalah persepsi masyarakat terhadap

pelayanan. Jika pelayanan dilakukan dengan kurang baik akan menimbulkan

berbagai persepsi masyarakat dilingkungan Kecamatan Moro. Oleh sebab itu

penulis merasa perlu membatasi pokok permasalahannya berdasarkan latar

belakang yang telah dibicarakan, maka masalah yang menjadi perhatian utama

dalam penulisan usulan penelitian ini adalah “PENGARUH PELAYANAN

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) TERHADAP

PERSEPSI MASYARAKAT DI KECAMATAN MORO KABUPATEN

KARIMUN.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan dalam penelitian ini adalah :

- Bagaimana pengaruh pelayanan puskesmas terhadap persepsi masyarakat?

3. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

Ada pun tujuan melakukan penelitian ini adalah :

- Untuk mengetahui persepsi masyarakat tehadap pelayanan dipuskesmas

- Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelayanan dipuskesmas

terhadap persepsi masyarakat di Kecamatan Moro Kabupaten Karimun.

4. Kegunaan Penelitian

a. Akademis

Untuk mmberi sumbangan pengetahuan bagi disiplin ilmu program

studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada

6

khusus nya dalam hal Pengaruh Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat

(PUSKESMAS) Terhadap Persepsi Masyarakat di Kecamatan Moro

Kabupaten Karimun.

b. Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan membantu para pegawai

di instansi pemerintahan puskesmas Kecamatan Moro Kabupaten Karimun

untuk lebih meningkat kan lagi kinerja mereka terhadap pelayanan

masyarakat.

5. Konsep Teori

a. Pengertian Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan.

Penginderaan adalah merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh

individu melalui alat penerima yaitu alat indera. Namun proses tersebut tidak

berhenti disitu saja, pada umumnya stimulus tersebut diteruskan oleh syaraf

keotak sebagai pusat susunan syaraf, dan proses selanjutnya merupakan

proses persepsi. Karena itu proses persepsi tidak dapat lepas dari proses

penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses yang mendahului

terjadinya persepsi.

Dengan persepsi individu dapat menyadari, dapat mengerti tentang

keadaan lingkungan yang ada di sekitarnya, dan juga tentang keadaan diri

individu yang bersangkutan.Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa

persepsi stimulus dapat datang dari luar diri individu, tetapi juga dapat datang

7

dari dalam diri individu yang bersangkutan. Persepsi itu merupakan aktivitas

yang integrated, maka seluruh apa yang ada dalam diri individu seperti

perasaan, pengalaman, kemampuan berfikir, kerangka acuan, dan aspek-aspek

lainnya yang ada dalam diri individu akan ikut berperan dalam persepsi

tersebut. (Walgito, 1999 : 53-54).

Saleh (2003:89) menyebutkan bahwa persepsi adalah kemampuan

membeda-bedakan, mengelompokkan, memfokuskan perhatian terhadap satu

objek rangsang. Dalam proses pengelompokan dan membedakan ini persepsi

melibatkan proses interpretasi berdasarkan pengalaman terhadap satu

peristiwa atau objek.

Menurut Kartono (1996 : 61) bahwa persepsi itu adalah pengamatan

secara global, belum disertai kesadaran, sedang subyek dan obyeknya belum

terbedakan satu dari lainnya (baru ada proses “memiliki” tanggapan).

Silalahi (2010 : 287) persepsi adalah proses dalam memahami

lingkungan yang melibatkan pengorganisasian dan penafsiran sebagai

rangsangan dalam suatu pengalaman psikologis.

b. Pengertian pelayanan

Pelayanan atau disebut juga dengan pelayanan publik merupakan

didiplin ilmu administrasi publik diindonesia. Pelayananan publik dapat

diartikan sebagai pemberian layanan (melayani) keperluan oaring atau

masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan

aturan pokok data dan tata cara yang telah ditetapkan. Pelayanan publik

8

adalah pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh penyelenggara

Negara.Negara didirikan oleh republik (masyarakat) tentu saja dengan tujuan

agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Pada hakikatnya Negara

dalam hal ini pemerintah (birokrasi) haruslah dapat memenuhi kebutuhan

masyarakat. Kebutuhan dalam hal ini bukan lah kebutuhan secara individual

akan tetapi berbagai kebutuhan yang sesungguhnya diharapkan oleh

masyarakat, misalnya kebutuhan akan kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.

(Poltak dkk, 2006 : 5 )

Pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemberian layanan

(melayani) keperluan seseorang atau masyarakat yang mempunyai

kepentingan padaorganisasi tersebut sesuai dengan aturan pokok dan tata cara

yang telah ditetapkan (Widodo, 2001:14)

6. Hipotesis

Menurut Sugiono (2003:39) hipotesis penelitian merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena

jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum

didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan

data.

Berdasarkan hal diatas, maka hipotesis dari metode penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Persepsi masyarakat yang kurang baik karena belum sesuai dengan

aspek-aspek untuk persepsi masyarakat.

2. Pelayanan pada Puskesmas Kec.Moro Kab.Karimun masih kurang

baik karena belum sesuai dengan aspek-aspek pelayanan yang

9

meliputi indikator : Berwujud, Kehandalan, Ketanggapan, Jaminan

dan Empati.

Hipotesa diatas terdiri dari 2 (dua) variabel yaitu :

Variabel independent (variabel bebas) yaitu pelayanan pusat kesehatan

masyarakat (PUSKESMAS) dengan indikator sebagai berikut:

a. Berwujud

b. Kehandalan

c. Ketanggapan

d. Jaminan

e. Empati

Variabel dependent (variabel terikat) yaitu persepsi masyarakat

Kecamatan Moro Kabupaten Karimun dengan indikator sebagai berikut:

a. Perhatian

b. Pemahaman

Dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Hipotesa Nol (Ho) adalah “tidak ada pengaruh antara persepsi

masyarakat terhadap pelayanan pada puskesmas Kecamatan Moro

Kabupaten Karimun.

b. Hipotesa Akternatif (Ha) adalah “ada pengaruh antara persepsi

masyarakat terhadap pelayanan puskesmas Kecamatan Moro

Kabupaten Karimun

Ha diterima, Ho ditolak jika = t hitung ≤ t table

(berpengaruh signifikan)

Ho ditolak, Ha diterima jika = t hitung ≥ t table

(berpengaruh signitifikan).

10

7. Konsep Operasional

Yang dimaksud konsep oprasional adalah penjabaran lebih lanjut

tentang gejala yang diteliti dan dikelompokkan dalam variable penelitian

adapun konsep oprasional yang digunakan untuk mempermudah dalam

menjelaskan gejala-gejala yang diteliti, disamping itu juga untuk menghindari

kesalah pahaman dalam pengertian konsep tersebut dengan masalah yang

diteliti.

8. Metode Penelitian

a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat asosiatif yaitu penelitian bertujuan untuk

menngetahui hubungan antara dua variable atau lebih. Sugiono (2011 : 11)

menjelaskan bahwa “pada penelitian asosiatif ini merupakan suatu penelitian

yang mencari hubungan atau pengaruh antara satu variable dengan variable

lainnya.

Ridwan (2009:142) mengatakan hipotesis asosiatif dirumuskan untuk

memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat hubungan. Menurut

sifatnya hipotesis pada penelitian ini adalah hipotesis hubungan sebab-akibat,

yaitu hipotestsis yang menyatakan hubungan bersifat mempengaruhi antara

dua variabel atau lebih.

11

b. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kec.Moro Kab. Karimun,

alasan penelii mengambil penelitian dilokasi tersebut adalah :

- Lokasi tempat penelitian dapat dijangkau dengan mudah

- Kecamatan Moro merupakan salah satu daerah yang padat penduduk di

Kabupatenn Karimun

9. Populasi dan sample

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono,

2000:57). Pada penelitian ini yang menjadi populasinya adalah masyarakat

yang berurusan langsung dengan pihak Puskesmas Kec.Moro Kab.Karimun.

Adapun masyarakat Kec.Moro Kab.Karimun saat ini berjumlah 17.611 orang

penduduk yang terhitung pada statistik kependudukan Kec.Moro

Kab.Karimun terhitung dari tahun 2014 sampai tahun 2015

Ulber Silalahi (2010 : 254) mengemukakan sampel adalah satu subset

atau tiap bagian dari populasi berdasarkan apakah itu representative atau

tidak, sampel merupakan bagian tertentu yang dipilih dari populasi.

Dikarenakan jumlah populasi terlalu banyak, maka penulis

menggunakan rumus slovin yang dikemukakan oleh umar (2011:78) yaitu

rumus yang digunakan untuk menentukan berapa miniman sampel yang

12

dibutuhkan, jika ukuran populasi diketahui. Adapun rumus yang digunakan

sebagai berikut :

n =N

1+Ne2

Keterangan :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang dapat ditolerir 10%.

Untuk mencari sampel pada peelitian ini dengan tingkat kesalahan

10% maka diperoleh sampel sebagai berikut :

n =N

1+Ne2

n =17611

1+17611.10 %2

n =17611

1+176,11

n =17611177,11

n = 99,43

n = 99

Berdasarkan perhitungan rumus slovin dengan tingkat kesalahan 10%,

sampel yang didapat untuk mewakili populasi adalah sebanyak 99 responden.

13

B. GAMBARAN UMUM

1. Gambaran Umum Kecamatan Moro

Wilayah Kecamatan Moro terletak diantara 0o40’51” sampai dengan

0o54’45” Lintang Utara dan 103o37’17” sampai dengan 103o58’43” Bujur

Timur dengan wilayah seluas 60 km2. Wilayah Kecamatan Moro merupakan

salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Karimun, yang telah

dicanangkan oleh pemerintah pada tanggal 12 Oktober 1999, dengan letak

wiayah berbatasan dengan Perairan Karimun, Kecamatan Durai, Kecamatan

Kundur, dan Perairan Barelang.

a. Keadaan Demografi

Jumlah penduduk Kecamatan moro berdasarkan data dinas

kependudukan Catatan Sipil Kabupaten Karimun tahun 2015 adalah 17.611

jiwa. Untuk jumlah penduduk masing-masing kelurahan/desa dapat dilihat

ditabel berikut ini:

Rekapitulasi Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

No Kecamatan Kelurahan/Desa L P Total

1 Kecamatan Moro Kelurahan Moro 1.926 1.688 3.614

Kelurahan Moro timur 1.659 1.597 3.256

Desa Pulau Moro 616 577 1.193

Desa Pulau Jang 789 671 1.460

Desa Pauh 644 536 1.180

Desa Sugie 688 663 1.351

Desa Niur Permai 413 308 721

14

Desa Keban 985 812 1.797

Desa Buah Rawa 468 466 934

Desa Selat Mie 400 350 750

Desa Buluh Patah 327 304 631

Desa Tg.Pelanduk 390 334 724

TOTAL 9305 8306 17.611

Sumber : Data Statistik Kependudukan Dari Kecamatan Moro 2015

Jumlah penduduk berdasar agama

Agama Jumlah

Islam 16.427

Kristen 183

Khatolik 117

Budha 883

konghucu 1

Hindu -

Jumlah 17.611

Sumber : Data Statistik Kependudukan Dari Kecamatan Moro 2015

2. Gambaran Umum Puskesmas Moro

Puskesmas Moro sebagai organisasi atau lembaga milik pemerintah

berperan sebagai ujung tombak terdepan dalam melaksanakan pembangunan

kesehatan. Dalam menjalankan fungsinya Pukesmas Moro harus menerapkan

fungsi manajemen sebaik-baiknya. Karna dalam organisasi Puskesmas Moro

terdapat sumber-sumber daya, program, sarana dan prasarana yang sangat

kompleks.

Tabel Ketenagaan Puskesmas.

15

UMUR SMP SMA DI D2 D3 D4 S1 S2 JMLH

L P L P L P L P L P L P L P L P L P

21-30 1 1 1 1

31-40 1 1 3 6 1 5 7

41-50 1 3 1 1 4 2

51-60 1 1

JMLH 1 2 1 7 7 1 1 1 11 10

Sumber : Data Pegawai Puskesmas 2015

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa ketenagaan dipuskesmas yang

berumur 21-30 berjumlah 2 orang dari tamatan D3, yang berumur 31-40

berjumlah 12 orang dari tamatan SMA 2 orang, D3 9 orang dan S1 1 orang.

Yang berumur 41-50 berjumlah 6 orang dari tamatan SMP 1 orang, D3 3

orang, D4 1 orang dan S1 1 orang, dan yang berumur 51-60 berjumlah 1

orang dari tamatan SMA.

Data Tenaga Kesehatan

No Jenis keterangan

Tahun 2014 Tahun 2015PNS PTT JML PNS PTT JML

1 DokterUmum 2 3 5 4 4 8Gigi 1 1 1 1

2 PerawatSPK 2 2 2 2D3 12 12 12 12

3 BidanP2BD3 2 13 15 2 12 14

4 Farmasi Apoteker

16

5 Medis D1D3 1 1

6 RadiologiD1D3 1 1S1TOTAL 18 17 35 23 16 39

Sumber : Data Pegawai Kesehatan Puskesmas 2015

Data Kunjungan Pasien 2014 dan 2015

No Penyakit Jumlah

Kasus

Persentase

(%)

1 ISPA 2.526 12,5%

2 Essential (Primary) Hypertension 2.105 10,6%

3 Febris tanpa penyebab yang jelas 1.934 9,64%

4 Nasofaringitis (Common Cold) 802 4,0%

5 Nekrosis Pulpa 579 2,89%

6 Gastritis Unspecified 525 2,62%

7 Asthma 522 2,60%

8 Cephalgia/Headache/Sakit kepala 482 2,40%

9 Myalgia 440 2,19%

10 Diare And Colitis Non Spesifik 335 1,67%

Sumber : Data Olahan Kunjungan Puskesmas

3. Visi dan Misi Puskesmas Moro

17

a. Visi

Dalam mewujudkan Karimun Sehat, Puskesmas Moro mempunyai

Visi “ Terwujudnya masyarakat mandiri untuk hidup sehat dengan pelayanan

yang professional”.

b. Misi

a. Menggerakkan pembangunan kecamatan yang berwawasan kesehatan

b. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

c. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata

dan terjangkau

d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan

masyarakat serta lingkungan.

C. PEMBAHASAN

1. Karakteristik Responden

Dalam bab ini akan dibahas terlebih dahulu mengenai identitas atau

karakteristik responden guna mendapatkan informasi yang akurat dalam

menganalisis data pada akhirnya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya

dalam pembahasan dan menganalisa “Pengaruh Pelayanan Pusat Kesehatan

Masyarakat (PUSKESMAS) Terhadap Persepsi Masyarakat di Kecamatan

Moro Kabupaten Karimun” adapun karakteristik responden yang di

Identifikasi sebagai berikut :

a. Jenis kelamin

18

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekwensi (orang) Persentase (%)

1 Laki-laki 49 49,5%

2 Perempuan 50 50,5%

Jumlah 99 100%

Sumber : Data Olahan kuesioner, juni 2016

Dari tabel diatas terlihat bahwa responden Laki-laki berjumlah 49

orang dan responden perempuan berjumlah 50 orang, jumlah tersebut

dipersenkan dengan hasil responden laki-laki sebanyak 49,5% dan perempuan

50,5%. Maka dapat disimpulakan bahwa jumlah responden terbesar adalah

perempuan.

b. Kelompok Umur

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No Umur Frekwensi (0rang) Persen (%)

1 < dari 20 26 26,3%

2 21-30 30 30,3%

3 31-40 23 23,2%

4 41-50 10 10,1%

5 51-60 5 5,1%

6 61-70 3 3,0%

7 > dari 70 2 2,0%

Jumlah 99 100,00%

Sumber : Data Olahan kuesioner, juni 2016

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden terbanyak berdasarkan

kelompok umur adalah pada umur 21-30 sebanyak 30 orang yang jika

19

dipersen kan menjadi 30,3%, sedangkan responden yang paling sedikit

berdasarkan kelompok umur adalah pada umur > dari 70 sebanyak 2 orang

yang dipersen kan menjadi 2,0%.

c. Tingkat Pekerjaan

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

1 Nelayan 8 orang 8,1%

2 Buruh 7 orang 7,1%

3 Petani 6 orang 6,1%

4 IRT 23 orang 23,2%

5 Pelajar 20 orang 20,2%

6 Mahasiswa 7 orang 7,1%

7 PNS 5 orang 5,0%

8 Honorer 13 orang 13,1%

9 Wiraswasta 10 orang 10,1%

Jumlah 99 orang 100,00%

Sumber : Data Olahan kuesioner, juni 2016

Berdasarkan dari tabel diatas karakteristik diatas terdapatlah beberapa

kelompok responden berdasarkan pekerjaan yang mana paling banyak

terdapat pada responden dari IRT berjumlah 23 orang yang jika

dipersentasekan sebesar 23,2%. Dan responden yang paling sedikit dari PNS

berjumlah 5 orang yang jika dipersentasekan sebesar 5,0%.

2. Analisis Variabel Penelitian

20

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Pelayanan Pusat Kesehatan

Masyarakat (PUSKESMAS) Terhadap Persepsi Masyarakat di Kecamatan

Moro Kabupaten Karimun” ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel Pelayanan

sebagai variabel bebas/independent (X) dan Persepsi sebagai variabel

terikat/dependent (Y).

Variabel pelayanan adalah bentuk pelayanan yang memenuhi standar

yang ditetapkan oleh pihak Puskesmas. Dimensi dari variabel ini adalah

kehandalan, ketanggapan, jaminan, berwujud dan empati.

Variabel Persepsi Masyarakat merupakan pandangan atau tanggapan

sekelompok manusia terhadap objek atau peristiwa yang ada disekitarnya.

Dimensi pada variabel persepsi masyarakat adalah perhatian dan pemahaman.

Dalam kuisioner dengan 35 butir pernyataan, untuk variabel persepsi

masyarakat berjumlah 10 pernyataan dan untuk variabel pelayanan berjumlah

25 pernyataan. Setiap pernyataan memiliki 5 alternatif pilihan dengan skor 1;

2; 3; 4; dan 5.

a. Pelayanan (Variabel Bebas (X))

Variabel Bebas pada penelitian ini adalah pelayanan yang terdiri dari 5

sub indikator, yaitu berwujud, keandalan, ketanggapan, jaminan dan empati.

Untuk mengetahui sejauh mana tentang pelayanan Puskesmas di Kecamatan

Moro Kabupaten Karimun, maka dalam kuisioner penelitian untuk variabel X

ini direkapitulasi menurut sub indikator dengan tujuan untuk mengetahui

tanggapan dari setiap responden yang dikemukakan sebagai berikut:

21

Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap

Variabel Pelayanan

No PernyataanJawaban

∑STS TS R S SS

1 Berwujud 3 8 12 59 17 99

2 Keandalan 3 7 17 55 17 99

3 Ketanggapan 2 12 20 57 8 99

4 Jaminan 4 16 22 51 6 99

5 Empati 2 12 15 58 12 99

Jumlah 14 55 86 280 60 495

Rata-rata 3 11 17 56 12 99

Persentase 3,0% 11,1% 17,2% 56,6% 12,1% 100%

Sumber: Data olahan kuesioner, juni 2016

Berdasarkan tabel diatas bahwa indikator yang berhubungan dengan

Indikator pernyataan yang berhubungan dengan variabel pelayanan, dari 99

orang responden total yang menjawab sangat tidak setuju 14 responden

dengan persentase 3,0%, yang menjawab tidak setuju 55 responden dengan

persentase 11,1%, kemudian 86 responden menjawab ragu dengan persentase

17,2%, serta 280 responden menjawab setuju dengan persentase 56,6% dan

60 responden menjawab sangat setuju dengan persentase 12,1%. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat Kecamatan

Moro Kabupaten Karimun setuju terhadap variabel pelayanan.

22

b. Persepsi (Variabel Terikat(Y))

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah persepsi masyarakat terdiri

dari 2 dimensi yaitu perhatian dan pemahaman. Dalam kuisioner penelitian

untuk variabel Y ini direkapitulasi menurut sub indikator dengan tujuan untuk

mengetahui tanggapan dari setiap responden yang dikemukakan sebagai

berikut:

Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel

Persepsi Masyarakat

No PernyataanJawaban

∑STS TS R S SS

1 Perhatian 2 11 12 60 14 99

2 Pemahaman 7 11 22 48 11 99

Jumlah 9 22 34 108 25 198

Rata-rata 4.5 11 17 54 12.5 99

Persentase 4.6% 11.1% 17.2% 54.5% 12.6% 100%

Sumber: Data olahan kuesioner, juni 2016

Berdasarkan tabel diatas bahwa indikator yang berhubungan dengan

Indikator pernyataan yang berhubungan dengan variabel persepsi masyarakat

99 orang responden total yang menjawab sangat tidak setuju 9 responden

dengan persentase 4,6%, yang menjawab tidak setuju 22 responden dengan

persentase 11,1%, kemudian 34 responden menjawab ragu dengan persentase

17,2%, serta 108 responden menjawab setuju dengan persentase 54.5% dan

23

25 responden menjawab sangat setuju dengan persentase 12,6%. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat Kecamatan

Moro Kabupaten Karimun setuju terhadap variabel persepsi masyarakat.

Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Variabel Persepsi

Masyarakat dan Variabel Pelayanan

No VariabelJawaban

∑STS TS R S SS

1 Pelayanan 3 11 17 56 12 99

2 Persepsi 4 11 17 54 13 99

Jumlah 7 22 34 110 25 198

Rata-rata 3,5 11 17 55 12,5 99

Persentase 3,5% 11,1% 17,2% 55,6% 12,6% 100%

Sumber: Data olahan kuesioner, juni 2016

Tabel IV.48 menunjukkan bahwa dari jumlah total rekapitulasi variabel

persepsi masyarakat dan variabel pelayanan dari 99 orang responden dan dari

35 pernyataan, yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 7 responden

dengan persentase 3,5%, yang menyatakan tidak setuju berjumlah 22

responden dengan persentase 11,1%, total yang menyatakan ragu berjumlah

34 responden dengan persentase 17,2%, serta total yang menyatakan setuju

berjumlah 110 responden dengan persentase 55,6% dan total yang

menyatakan sangat setuju berjumlah 25 responden dengan persentase 12,6%.

24

3. Uji Data

a. Uji Validitas

Uji validitas akan menguji masing-masing variabel penelitian ini, yang

mana terdapat 35 pernyataan yang telah dijawab oleh responden. Adapun

untuk menentukan valid tidaknya pernyataan yang digunakan dalam

penelitian ini tingkat kepercayaan = 90% dengan taraf kesalahan α = 10%,

N = 99, dan rtabel= N-2 = 99-2 = 97 = 0,1663. berikut adalah menetukan nilai

rhitung, rumus perhitungan data menggunakan korelasi product moment:

rxy = N ∑ XY −(∑ X )(∑Y )

√{N ∑ X2−¿¿

keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah responden

∑X =Total skor variabel X

∑Y = Total skor variabel Y

∑XY = Total hasil kali variabel X dan variabel Y

X2 = Total kwadrat variabel X

Y2 = Total kwadrat variabel Y

(X)2 = kwadrat dari total variabel X

(Y)2 = Kwadrat dari total variabel Y

25

rxy = N ∑ XY −(∑ X )(∑Y )

√{N ∑ X2−¿¿

= 99.325484−(8966 )(3603)

√{99 .833609−(8966)2}{99.130333−(3603)2}

= 32304498−32222916

√ {82527291−80389156 } {12902967−12981609}

= 81582√2138135.78642

= 81582√168147212670

= 81582410057,572

= 0,1989

Dari hasil diatas maka dapat lah rhitung berjumlah 0,1989. Jika

dibandingkan antara rhitung dengan rtabel (0,1989≥0,1663) maka hasil pengujian

validitas tersebut valid. Berdasarkan hasil diatas terdapat rhitung lebih besar dari

rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari pengujian validitas dari semua

indikator valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu pengukuran dalam

mengukur suatu gejala/kejadian semakin tinggi reliabilitas suatu pengukuran

26

semakin stabil pula alat pengukur tersebut. Menurut Nunnaly (1967) dalam

Ghozali (2011) suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberokan nilai

alpa>0,60

Adapun hasil uji reabilitas dalam penelitian ini dapat diliat pada tabel

berikut :

Hasil Pengujian Reliabilitas

No Variabel Chronbach Alpha

Critical Value

Keterangan

I Pelayanan (X)1 Berwujud 0,755 0,60 Reliabel2 Kehandalan 0,770 0,60 Reliabel3 Ketanggapan 0,712 0,60 Reliabel4 Jaminan 0,732 0,60 Reliabel5 Empati 0,820 0,60 ReliabelII Persepsi (Y)1 Perhatian 0,754 0,60 Reliabel2 Pemahaman 0,727 0,60 Reliabel

Sumber : Data Pengolahan SPSS

alpha > rtabel = konsisten

alpha < rtabel = tidak konsisten

Berdasarkan tabel diatas pengujian reliabilitas didapatkan nilai

cronbach’s alpha > dari 0,60 maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur dalam

penelitian ini reliabel dan kuesioner yang digunakan konsisten.

c. Koefisien Korelasi

27

Untuk menghitung hubungan antara dua variabel yang saling

berhubungan erat dan mempengaruhi yaitu antara pelayanan sebagai variabel

bebas/ independent pada variabel X dan persepsi masyarakat sebagai variabel

terikat/dependent variabel Y. Berikut adalah tabel pedoman interprestasi

koefisien korelasi :

Tabel Interprestasi Koefisien Korelasi

Inter koefiesien Tingkat hubungan

0,00 – 0,199 SANGAT RENDAH

0,20 – 0,399 RENDAH

0,40 – 0,599 SEDANG

0,60 -0,799 KUAT

0,80 – 1,000 SANGAT KUAT

Sumber: Sugiono (2010:184-185).

Dari hasil hitung uji validitas yang menggunakan rumus korelasi

product moment dapat lah jumlah nilai 0,1989. Jadi nilai inter koefiesien nya

adalah 0,1989 jika dilihat dari tabel IV.50 dapat diketahui bahwa tingkat

pengaruh antara variabel pelayanan dan variabel persepsi adalah sanggat

rendah.

d. Uji Hipotesis (Uji T)

Uji hipotesis dengan ttabel digunakan untuk mengetahui variabel bebas

memiliki hubungan signifikan atau tidak dengan variabel terikat secara

individual untuk setiap variabel.

28

Uji T yang dimaksud untuk mengetahui seberapa jauh suatu variabel

independen (Pelayanan) terhadap variabel dependen (Persepsi).

Ho diterima, Ha ditolak jika = thitung ≤ ttabel (berpengaruh signifikan)

Ho ditolak, Ha diterima jika thitung ≥ ttabel (berpengaruh signifikan)

Tabel distribusi dicari pada 10%:1-10% (uji satu sisi) dengan derajat

kebebasan (df) n-2. Dengan pengujian 1 sisi (one tail text) jika nilai ttabel

adalah 1,2903 maka thitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

t = r √n−2√1−¿¿¿

t = o , 1989√99−2√1−¿¿¿

t = 0,1989√97√1−0,03956121

t = 0,1989.9,8488√0,96043879

t = 1,95892632

0,980019

t = 1.9988

Berdasarkan dari hasil thitung dapat diketahui bahwa thitung ≥ ttabel (1,9988≥

1,2903) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa hipotesis alternative (Ha) diterima sedangkan hipotesis

nol (Ho) ditolak, hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan

dan positif antara Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)

Terhadap Persepsi Masyarakat di Kecamatan Moro Kabupaten Karimun.

29

D. PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari pengolahan data penelitian yang dilakukan di Kecamatan Moro

Kabupaten Karimun mengenai Pengaruh Pelayanan Pusat Kesehatan

Masyarakat (PUSKESMAS) Terhadap Persepsi Masyarakat dapat diambil

beberapa kesimpulan.

Berdasarkan tanggapan responden yang diambil dari variabel Persepsi

Masyarakat di masing-masing dimensi seperti dimensi perhatian dan dimensi

pemahaman dari 99 orang responden total paling banyak responden yang

menyatakan setuju yang berjumlah 54 responden dengan persentase 54,5%

dengan demikian dapat disimpulakan menurut masyarakat

Dokter/perawat/pegawai melakukan pelayanan terhadap pasien selalu

menggunakan standar etika pelayanan, melayani pasien sesuai dengan

keahlian dan pelayanan yang diberikan oleh puskesmas sudah baik. Sebagaian

responden juga menyatakan ragu berjumlah 17 responden.

Hasil penelitian ini berdasarkan menggunakan uji statistik

menggunakan program SPSS versi 21 dan berdasarkan dari jenis penelitian ini

yang bersifat asosiatif yaitu penelitian yang menghubungkan antara dua

variabel antara Pengaruh Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat

(PUSKESMAS) Terhadap Persepsi Masyarakat Kecamatan Moro Kabupaten

Karimun memiliki Persepsi yang sangat rendah yang diukur dengan rentang

skor korelasi product moment. Dan terdapat hasil Ha diterima dan Ho ditolak,

30

maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh signifikan dan positif antara

Pengaruh Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Terhadap

Persepsi Masyarakat Kecamatan Moro Kabupaten Karimun.

2. Saran

Dari kesimpulas diatas peneliti dapat memberikan saran-saran seperti

dibawah berikut ini :

1. Puskesmas Kecamatan Moro Kabupaten Karimun diharapkan terus

meningkatkan kualitas pelayanan agar tercapainya visi dan misi

yang tertera diprofil Puskesmas.

2. Puskesmas Kecamatan Moro Kabupaten Karimun diharapkan lebih

meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dan mengembangkan lagi

program-program kegiatan kesehatan bagi masyarakat, agar

masyarakat lebih sadar dengan kesehatan mereka.

3. Puskesmas Kecamatan Moro Kabupaten karimun diharapkan lebih

meningkatkan fasilitas agar pasien atau pemohon pelayanan lebih

nyaman, seperti ruang tunggu pengobatan agar tidak ada lagi yang

duduk ditangga hingga mendapatkan pelayanan.