· web viewdengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan...

52
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Kabupaten Banggai Secara singkat, gambaran umum Kabupaten Banggai bisa dilihat dari aspek geografis, demografis, potensi ekonomi, struktur sosial dan juga budaya. Secara geografis Kabupaten Banggai terletak antara 122 0 23’ – 124 0 20’ Bujur Timur dan 0 0 30’ – 2 0 20’ Lintang Selatan dengan batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Tomini. - Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Maluku. - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Banggai Kepulauan. - Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tojo Una-una dan Morowali. Sedangkan luas wilayah Kabupaten Banggai adalah 9.672,70 Km2 dan secara administrasi pemerintahan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah. Pada tahun 2008 Kabupaten Banggai dibagi kedalam 13 Kecamatan 23 Kelurahan dan 271 desa dan 2 UPT (unit pemukiman transmigrasi). Berikutnya, ditahun 2009 telah berlangsung 1

Upload: haduong

Post on 17-Mar-2018

225 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

BAB IPENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Banggai

Secara singkat, gambaran umum Kabupaten Banggai bisa dilihat dari

aspek geografis, demografis, potensi ekonomi, struktur sosial dan juga

budaya.

Secara geografis Kabupaten Banggai terletak antara 122023’ – 124020’

Bujur Timur dan 0030’ – 2020’ Lintang Selatan dengan batas wilayah

sebagai berikut :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Tomini.

- Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Maluku.

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Banggai Kepulauan.

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tojo Una-una dan

Morowali.

Sedangkan luas wilayah Kabupaten Banggai adalah 9.672,70 Km2 dan

secara administrasi pemerintahan merupakan salah satu kabupaten di

Provinsi Sulawesi Tengah. Pada tahun 2008 Kabupaten Banggai dibagi

kedalam 13 Kecamatan 23 Kelurahan dan 271 desa dan 2 UPT (unit

pemukiman transmigrasi). Berikutnya, ditahun 2009 telah berlangsung

pemekaran diberbagai tingkat pemerintahan, terutama di kecamatan,

desa dan kelurahan sehingga menjadi 18 Kecamatan, 46 Kelurahan dan

291 desa dan 2 UPT.

Dilihat dari bentang fisik wilayah, daratan daerah ini diapit oleh 8

(delapan) gunung, dengan tinggi berkisar antara 1.071 m hingga 2.401 m

1

Page 2: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

diatas permukaan laut. Juga terdapat 9 (sembilan) sungai besar dengan

luas daerah aliran sungai mencapai angka 404.550 Ha.

Sementara data-data kependudukan terbaru, seperti yang bersumber

dari sensus penduduk 2010, populasi penduduk Kabupaten Banggai

berjumlah 323.872 jiwa, terbagi atas laki-laki 165.266 jiwa dan perempuan

158.606 jiwa. Dari data yang telah dipublikasi terdapat fakta khusus,

bahwa tingkat sebaran penduduk belum merata. Konsentrasi populasi

masih berada di Kecamatan Luwuk, dengan prosentase mencapai 22,73

persen. Kemudian diikuti oleh Kecamatan Toili, dengan prosentase 9,13

persen. Urutan berikutnya ditempati oleh Kecamatan Pagimana 6,90 %,

Kecamatan Toili Barat 6,44 % dan wilayah lainnya yang sebaran

populasinya kurang dari 6 %. Dari sebaran yang tidak merata tersebut

terlihat juga tingkat kepadatan atau densitas yang cukup tinggi. Seperti

terlihat di Kecamatan Luwuk, yang dihuni 73.532 orang dan di Kecamatan

Toili yang dihuni oleh 29.573 orang.

Sementara itu, kondisi alam (natural conture), bentang lahan dan

karaktristik lingkungan di Kabupaten Banggai, memiliki corak yang khas.

Seperti yang pernah dicatat oleh Ahli Entomologi Belanda, yaitu Allfred

Russel Wallace. Penelitian ini merumuskan istilah yang popular dengan

sebutan Garis Wallace, yang memberikan demarkasi (pemisahan) antara

karakteristik alamiah (flora dan fauna), antara Sulawesi, Jawa dan Papua.

Otomatis karakteristik alamiah Kabupaten Banggai menginduk pada Pulau

Sulawesi.

Kondisi ini melimpahkan warisan alam yang hingga kini masih bisa

dinikmati, bahkan sebagian besar belum terolah optimal. Sebagai contoh,

Kabupaten Banggai terdapat Suaka Margasatwa Bakiriang. Areal seluas

2

Page 3: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

12.500 Ha ini adalah tempat perlindungan bagi Burung Maleo. Jenis

unggas berukuran lebih kecil dari ayam biasa dan memiliki cara bertelur

mirip penyu ini diperlakukan khusus oleh masyarakat setempat. Tiap

tahunnya, khususnya tiap panen telur Maleo, mereka selalu mengadakan

upacara Tumpe demi menghindari diri dari kutukan wabah penyakit.

Acara-acara seperti itu tentunya sangat unik sebagai daya tarik wisata.

Tempat wisata andalan lainnya adalah Suaka Margasatwa Pati-pati,

Panorama Alam Salodik, Pulau Dua, Pulau Balean, Pantai Km5, Air Terjun

Hanga-Hanga dan Lombuyan (suaka marga satwa bagi Anoa).

Selain warisan alam, Kabupaten Banggai juga memiliki warisan

sejarah yang mengagumkan. Menurut fakta-fakta sejarah yang terlacak,

kerajaan-kerjaan Banggai era silam telah menghadirkan sistem tata kelola

kekuasaan yang relatif modern, yaitu mengenal sistem monarki

konstitusional (seorang raja yang tunduk dan patuh pada peraturan

perundang-undangan). Dulu Kabupaten Banggai merupakan bekas

Kerajaan Banggai yang meliputi wilayah banggai daratan dan banggai

kepulauan. Pada tahun 1999 Kabupaten Banggai dimekarkan menjadi

Kabupaten Banggai dan Kabupaten Banggai Kepulauan.

B. Potensi Alam Kabupaten Banggai

Kabupaten Banggai merupakan salah satu kabupaten di Provinsi

Sulawesi Tengah yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah,

baik berupa kandungan mineral, gas dan energi di perut bumi, maupun

kekayaan hasil alam dipermukaan bumi (seperti kopra, sawit, coklat,

beras, kacang mente, cengkeh, vanili dan lainnya).

1. Potensi Migas3

Page 4: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

Di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah, pengelolaan Migas

dibagi dalam 2 blok yaitu blok Senoro dan blok Matindok. Dari dua

blok inilah nantinya gas yang dihasilkan akan dialirkan ke LNG Plant

maupun Power Plant.

2. Potensi Bahan Galian

Kandungan mineral diperut bumi Kabupaten Banggai, menyimpan

potensi untuk bisa dimanfaatkan secara optimal. Kekayaan alam yang

terserak dibeberapa titik itu terdiri dari potensi kekayaan alam yang

strategis dan vital, termasuk juga yang mengandung potensi energi.

Beberapa bentuk potensi kekayaan mineral yang terkandung diperut

bumi Kabupaten Banggai, antara lain adalah :

Emas. Berlokasi di Kecamatan Toili dan Kecamatan Bunta. Untuk

mengakses lokasi ini bisa ditempuh dari ibukota Kabupaten Banggai

dengan menggunakan kenderaan roda empat dan roda dua. Jarak

tempuh sekitar 170 kilometer.

Nikel. Berada di Kecamatan Luwuk Timur, Kecamatan Pagimana,

Kecamatan Bunta dan Kecamatan Toili. Nikel adalah material yang

dapat digunakan sebagai bahan baku pengolahan nikel untuk

digunakan sebagai campuran dengan material logam lainnya. Prospek

pemanfaatan nikel aktual dan potensial adalah sebagai berikut :

- Blok Siuna Kecamatan Pagimana luas areal prospek ± 3.400 Ha.

- Blok Pagimana Bunta luas areal prospek ± 2.000 Ha.

- Blok Balingara luas areal prospek ± 200 Ha.

4

Page 5: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

- Blok Toili luas areal ± 2.800 Ha.

Besi. Lokasi keberadaanya terletak di wilayah Kecamatan Kintom.

Pemanfaatan besi adalah sebagai bahan baku untuk industri

pengolahan besi, bahan campuran untuk pengolahan seng, bahan

baku industri otomotif dan lain sebagainya.

Granit. Terdapat di Kecamatan Pagimana, dapat ditempuh dari

ibukota Kabupaten Banggai dengan menggunakan kenderaan roda dua

dan roda empat, dengan jarak sekitar 60 kilometer atau dapat

ditempuh dengan waktu sekitar 2 jam. Granit dapat digunakan sebagai

bahan yang ekslusif untuk pelapis dinding, lantai atau plafon gedung,

monumen dan lain sebagainya.

Pasir dan Batu. Terdapat dihampir semua sungai yang ada di

Kabupaten Banggai dan tersebar di sembilan kecamatan.

Batu Gamping. Hampir seluruh wilayah di Kabupaten Banggai

didominasi oleh jenis bebatuan ini. Pada beberapa wilayah telah

diolah secara tradisional untuk keperluan lokal seperti Desa Biak

Kecamatan Luwuk. Lokasi dapat ditempuh dari ibukota Kabupaten

Banggai dengan menggunakan kenderaan roda dua dan roda empat

dengan jarak tempuh kurang lebih 0,5 – 1 jam. Batu gamping

digunakan sebagai bahan bangunan, batu bangunan, bahan penstabil

jalan raya, pengapuran pertanian, bahan keramik, industri kaca,

industri semen, pembuatan karbid, untuk peleburan dan pemurnian

5

Page 6: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

baja, untuk bahan pemutih dalam industri kertas pulp dan karet, untuk

pembuatan soda abu, untuk penjernihan air, untuk proses

pengendapan biji logam non ferous dan industri gula.

Marmer. Terdapat di Desa Salodik, Desa Lauwon, Desa Bantayan, dan

Desa Minangandala di Kecamatan Luwuk. Lokasi dapat ditempuh dari

ibukota Kabupaten Banggai dengan menggunakan kenderaan roda dua

dan roda empat. Dengan jarak tempuh kurang lebih 1 – 1,5 jam.

Marmer biasa digunakan sebagai bahan ornamen dinding dan lantai

rumah, serta untuk pembuatan cindera mata. Berdasarkan

kenampakan di lapangan dan hasil pemolesan, marmer di Kabupaten

Banggai mempunyai warna putih, abu-abu, kecokelatan serta merah

kecoklatan. Hasil analisis fisik yang dilakukan pada Pusat Penelitian

dan Pengembangan Geologi menunjukkan hasil yang layak untuk

digunakan sebagai bahan dasar lantai utama berdasarkan standar

persyaratan mutu batu pualam.

Gabro. Terdapat di Desa Siuna Kecamatan Pagimana, Desa Bantayan

Kecamatan Luwuk dan Desa Nanga-nangaon Kecamatan Bunta. Batuan

jenis ini digunakan sebagai bahan dasar untuk ornamen dinding

maupun ornamen lantai dan bahan dasar bahan dasar pembuatan

cendera mata. Berdasarkan kenampakan di lapangan dan hasil

pemolesan batuan ini mempunyai warna dan corak abu-abu

kehitaman berbintik putih. Berdasarkan hasil analisis fisik yang

dilakukan pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi

menunjukkan hasil yang layak untuk digunakan sebagai bahan dasar

6

Page 7: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

lantai utama berdasarkan standar persyaratan mutu batu pualam.

Kandungan bahan galian gabro yang tereka (posible) mencapai luas

wilayah kurang lebih 100 Ha.

Tanah Urug. Tanah Urug adalah bahan galian yang tersebar luas di

Kabupaten Banggai, terdapat di sembilan kecamatan. Digunakan

sebagai suplemen bahan dasar untuk bangunan perumahan,

perkantoran, ataupun pusat perbelanjaan. Bahan galian ini memiliki

potensi yang cukup untuk dikembangkan berdasarkan penelitian

sementara pada daerah-daerah cekungan dijumpai volume tanah urug

sebesar kurang lebih 2 Km2.

3. Potensi Energi

Energi merupakan salah satu sumber daya alam dari sekian banyak

potensi yang dikembangkan untuk mendukung percepatan

pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor energi dan ketenaga

listrikan. Beberapa sumber daya energi yang tersedia di Kabupaten

Banggai yang belum dimanfaatkan secara optimal dan sangat potensial

untuk dikembangkan menjadi salah satu sumber daya energi yang

berdaya guna tinggi adalah sebagai berikut :

Energi Surya. Merupakan energi yang berasal dari sinar matahari,

dengan teknologi yang tepat guna serta peralatan yang mudah

diperoleh dengan harga terjangkau, dapat diubah menjadi energi

listrik yang murah dan sesuai dengan daya beli masyarakat

diperdesaan. Berdasarkan data yang diperoleh dari stasiun

7

Page 8: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

meteorologi Bubung Luwuk, penyinaran matahari di Kabupaten

Banggai memiliki intensitas rata-rata sebesar 53-96 %. Dengan

demikian potensi energi surya di Kabupaten Banggai memiliki prospek

untuk dikembangkan.

Energi Air. Peristiwa gaya tarik bumi dengan bulan menyebabkan

pasang surut air laut, seperti banyak terjadi di perairan Asia tenggara.

Di daerah Kabupaten Banggai terdapat jenis pasang surut prevaling

diurnal, yaitu terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan tinggi

permukaan yang berbeda. Kecepatan arus rata-rata 2,0 knot ke arah

utara pada bulan Januari, Maret, Juli dan Oktober. Sementara angin

yang berhembus kearah Selatan terjadi di bulan April, Juni, November

dan Desember. Dengan tinggi gelombang berkisar antara 0,1 – 1,2 M

(Dishidros, 1997). Selain potensi arus laut ini terdapat pula potensi

sungai-sungai yang meiliki debit air yang cukup untuk dikembangkan

menjadi alternatif lain sebagai salah satu sumber daya energi listrik,

seperti Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Hanga-hanga.

Energi Angin. Kekuatan angin yang cukup stabil dengan arah yang

tetap memungkinkan untuk dikembangkannya Pembangkit Listrik

Tenaga Angin. Angin bertiup dari Phlipina dengan kecepatan angin

rata-rata di Kabupaten Banggai yang berkisar 3-6 knot dengan arah

angin terbanyak beradius 2700, memungkinkan digunakannya kincir

angin sebagai alat pendukung Energi Listrik Tenaga Angin. Dengan

didukung perbedaan suhu maksimum antara siang dan malam

sehingga terjadi tiupan angin yang silih berganti dari daratan dan

8

Page 9: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

lautan memungkinkan daerah Kabupaten Banggai berpotensi untuk

dikembangkan sebagai daerah perkembangan listrik dengan tenaga

angin.

4. Kondisi dan Potensi Perkebunan

Komoditas tanaman perkebunan adalah merupakan tanaman

perdagangan yang cukup strategis di Kabupaten Banggai. Karena

terbukti menjadi sumber devisa di sektor pertanian. Tetapi lebih

penting lagi adalah rangkaian kegiatan ekonominya, mulai dari

produksi, pengusahaan, serta pemasarannya, membuka kesempatan

kerja yang besar. Di Kabupaten Banggai terdapat potensi perkebunan

yang variatif serta dapat diperoleh dibeberapa tempat. Menurut data

dari Direktorat Perkebunan, Kementerian Pertanian, Jakarta (2007), di

Kabupaten Banggai terdapat antara lain :

Kakao. Komoditi kakao yang ditanam di lahan seluas 17.314 hektar

dengan kapasitas produksi mencapai 6.418 ton.

Kopi. Komoditi kopi dengan kapasitas produksi mencapai 17 ton,

dengan luas lahan 262 hektar.

Kelapa. Komoditi kelapa dengan kapasitas produksi mencapai 33.058

ton, luas lahan sekitar 32.211 hektar.

Cengkeh. Komoditi cengkeh dengan kapasitas produksi mencapai 272

ton, luas lahan sekitar 1.354 hektar.

Jambu Mente. Komoditi jambu mente kapasitas produksi mencapai

2.205 ton, luas lahan sekitar 11.117 hektar.

Namun rupanya kondisi komoditi perkebunan belum optimal. Karena

produktivitasnya secara relative masih kecil yaitu rata-rata dibawah 1

9

Page 10: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

ton per hektar, sehingga perlu intensifikasi dalam meningkatkan

produksi masing-masing komoditi perkebunan. Diperlukan penelitian

yang serius terhadap setiap komoditi perkebunan agar diketahui

penyebab tingkat produksi yang cukup rendah, apakah disebabkan

oleh kualitas tanaman atau karena kondisi tanaman yang umurnya

relatif telah tua atau dikarenakan oleh pemeliharaan dan penanganan

produksi yang kurang baik sehingga produktivitasnya berkurang.

Untuk lebih jelasnya produktivitas beberapa komoditi perkebunan (ton/Ha) dapat

dilihat pada tabel berikut :

No. Komoditi 2001 2002 2003 2004 2005

1. Kelapa Dalam 1,14 0,46 1,00 1,01 1,06

2. Kelapa Hibrida 0,07 0,21 0,05 0,06 0,06

3. Kopi 0,09 0,25 0,27 0,29 0,30

4. Cengkeh 0,03 0,47 0,53 0,59 0,64

5. Jambu Mente 0,05 0,14 0,10 0,15 0,16

6. Kakao 0,13 0,47 0,49 0,51 0,53

7. Vanili 0,16 0,08 0,11 0,12 0,11

8. Kemiri 0,05 0,24 0,23 0,33 0,41

9. Lada 0,04 0,01 0,02 0,03 0,03

10. Aren 0,75 0,00 0,32 0,36 0,41

11. Sagu 0,09 0,00 0,14 0,17 0,15

Sumber : BPS Kabupaten Banggai

10

Page 11: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

5. Potensi Perikanan

Perikanan Laut

Potensi perikanan di wilayah Kabupaten Banggai cukup besar

terutama pada sektor perikanan laut. Banyak rumah tangga yang

menggantungkan hidupnya disektor ini. Pada tahun 2007 terdapat

Rumah Tangga Perikanan (RTP) sebanyak 6.955 rumah tangga, yang

tersebar diseluruh kecamatan. Dari RTP inilah bahan baku industri

perikanan dan konsumsi masyarakat dihasilkan, dengan keterbatasan

alat penangkapan dan sarana sehingga potensi perikanan laut ini

belum digarap secara optimal, ini dapat dilihat dari masih kecilnya

hasil yang diharapkan karena sebagian besar sektor perikanan laut

menggunakan alat penangkap ikan yang sederhana dan tradisional.

Salah satu andalan Kabupaten Banggai adalah sektor perikanan,

namun pemanfaatannya belum optimal. Potensi lestari sumber daya

ikan Kabupaten Banggai adalah sebesar 48.627,1 ton/tahun yang

terdiri dari ikan pelagis 39.387,9 ton/tahun dan ikan demersal 9.239,2

ton/tahun. Pemanfaatannya per tahun hanya 28,7 % atau 13.922,9 ton

(DKP Kabupaten Banggai, 2005).

Sarana dan prasarana perikanan. Untuk menunjang operasionalisasi

kegiatan penangkapan, pembudidayaan, penanganan pasca panen,

dan penyaluran hasil-hasil perikanan telah dibangun beberapa

prasarana perikanan antara lain :

a. Pelabuhan perikanan, telah dibangun di daerah Bonebobakal

untuk mendukung kegiatan penangkapan di wilayah Teluk Tolo dan

Teluk Tomini.

11

Page 12: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

b. Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI atau TPI), terdapat lima PPI/TPI

yang terletak di Luwuk, Lamala, Rata, Bualemo dan Pagimana.

c. Pelabuhan Umum, selain pelabuhan perikanan juga terdapat

pelabuhan umum yang letaknya di tengah kota Luwuk dan dapat

disandari kapal Pelni maupun kargo laut sehingga memudahkan

transportasi hasil perikanan ke luar daerah.

d. Pabrik Es, Di beberapa PPI/TPI yang telah dibangun dilengkapi

dengan pabrik es, yaitu Bualemo, Bunta, Luwuk dan Pagimana.

Selain itu juga terdapat pabrik es dikelola swasta dengan kapasitas

rata-rata 5 – 10 ton per hari.

Kabupaten Banggai memiliki sumber daya ikan laut yang cukup besar.

Dengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki

tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan

bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai produksi ikan,

tercatat sektor perikanan tangkap yang dapat memberikan kontribusi

bagi pendapatan nelayan dan pendapatan asli daerah Kabupaten

Banggai.

Perikanan Darat

Potensi perikanan darat cukup menjanjikan, karena masih terdapat

banyak areal pengembangan perikanan darat. Jenis ikan dan udang

yang dapat dikembangkan adalah ikan nila, ikan nila gips, ikan

bandeng, ikan gurame, ikan mujair, budi daya kepiting, dan udang

windu. Pengembangan potensi ini sangat menjanjikan mengingat

dimungkinkan dikembangkan oleh masyarakat secara tradisional

sebagai upaya memberdayakan masyarakat terutama mereka yang

kurang mampu. 12

Page 13: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

6. Kehutanan

Luas wilayah hutan di Kabupaten Banggai (data tahun 2009) berupa

kawasan lindung dan kawasan budidaya. Dari kawasan hutan lindung

terluas adalah hutan lindung seluas 169.669 hektar atau 18,04 % dari

luas total hutan. Pada kawasan budi daya adalah hutan produksi

terbatas seluas 309.113 hektar atau 32,86 % terluas kedua adalah

hutan produksi tetap seluas 55.526 hektar atau 5,90 persen dari total

hutan yang ada.

7. Industri

Sebagaimana telah diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional, pengembangan sektor industri ditujukan untuk

memperluas kesempatan kerja, pemerataan kesempatan usaha,

meningkatkan ekspor dan menunjang pembangunan di daerah dengan

memanfaatkan ketersediaan sumber daya alam dan sumber daya

manusia. Perusahaan yang bergerak dibidang industri, terdiri dari

industri besar, menengah, dan industri rumah tangga.

Pengelompokkan tersebut semata-mata dibedakan atas banyaknya

penggunaan tenaga kerja. Perusahaan industri skala besar menyerap

tenaga kerja lebih dari seratus orang, sementara perusahaan industri

menengah menyerap lebih dari dua puluh orang, dan industri skala

kecil menyerap tenaga kerja antara 5 sampai 20 orang. Sedangkan

industri rumah tangga menggunakan tenaga kerja dibawah lima puluh

orang. Dari kategori ini, dapat disimpulkan bahwa jenis industri yang

berada di Kabupaten Banggai sebagian besar adalah industri kecil dan

13

Page 14: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

industri rumah tangga. Sementara variasi jenis industri yang terdapat

di Kabupaten Banggai, sebagaimana tercantum dalam data dari Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banggai, tahun2007 adalah

sebagai berikut :

a. Industri makanan, minuman dan tembakau.

b. Industri tekstil, pakaian jadi dan kulit.

c. Idustri kayu dan barang dari kayu termasuk perabot rumah tangga.

d. Industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan penerbitan.

e. Industri barang galian bukan logam.

f. Industri pengolahan lainnya.

C. Potensi Sumber Daya Manusia Kabupaten Banggai

Potensi sumber daya manusia di Kabupaten Banggai sudah cukup

banyak dan memadai, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Namun

proporsi SDM yang ada dan tersedia di Kabupaten Banggai masih berkisar

pada kalangan terbatas. Belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Kondisi ini menyulitkan dalam program optimalisasi dan pemanfaatan

sumber daya alam di daerah. Dengan demikian, butuh ikhtiar serius dan

berkelanjutan untuk melakukan terobosan-terobosan baru dalam

pengembangan SDM di Kabupaten Banggai.

Sebagai gambaran catatan dari Biro Pusat Statistik untuk tahun 2009,

di Kabupaten Banggai terdapat 223.426 penduduk usia kerja. Bagian dari

tenaga kerja yang aktif dalam kegiatan ekonomi disebut angkatan kerja.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan ukuran yang

menggambarkan jumlah angkatan kerja untuk setiap 100 penduduk usia

14

Page 15: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

kerja. TPAK di Kabupaten Banggai pada tahun 2009 tercatat sebesar 72,23

persen.

Menghadapi fenomena ini, muncul berbagai usulan cerdas dan

merupakan aspirasi kalangan publik luas. Misalnya untuk memperbanyak

aneka jenis kursus ketrampilan. Pendayagunaan Balai Latihan Kerja (BLK).

Ataupun gagasan mengirim SDM lokal untuk mengikuti magang kerja di

luar negeri, sebagai upaya menyerap kemampuan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Aspirasi dan gagasan cerdas seperti ini tak akan berguna bila

berbenturan dengan karakter kepemimpinan yang miskin visi dan tak

memiliki program yang jelas dalam peningkatan standar SDM di

Kabupaten Banggai. Karenanya, kata kunci untuk menjemput solusi

terbaik berada ditangan seorang pemimpin yang visioner, intelektual dan

cerdas. Dalam konteks ini Kabupaten Banggai memerlukan pemimpin yang

berpengalaman, santun dan bersahaja.

15

Page 16: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

BAB IIPERMASALAHAN DAN PERSPEKTIF MASA DEPAN KABUPATEN BANGGAI

Permasalahan mendasar dan permasalahan aktual yang berkembang di

Kabupaten Banggai. Hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama, agar lahir

perspektif yang sama, cara pandang yang menyatu, serta ikhtiar kolektif, guna

melakukan berbagai pembenahan di Kabupaten Banggai.

A. Perspektif Politik dan Demokrasi

1. Terwujudnya pemilihan kepala daerah secara langsung, sebagai salah

satu pilar sirkulasi kepemimpinan secara demokratis. Ini adalah

modal sosial dan modal politik yang penting, untuk optimalisasi

penyelenggaraan pemerintah yang sesuai dengan asas pemerintahan

yang bersih dan pemerintahan yang baik (good governance dan clean

goverment).

2. Berkembangnya media dan kebebasan media dalam

mengkomunikasikan kepentingan masyarakat Banggai serta

berkembangnya masyarakat sipil dan kelompok-kelompok swadaya

masyarakat (LSM).

3. Berkembangnya proses konsolidasi demokrasi. Dalam bentuk hadir

dan berfungsinya lembaga-lembaga politik, lembaga pemerintahan,

dan lembaga-lembaga perwakilan di Kabupaten Banggai. Kondisi ini

adalah perangkat dasar dalam mengembangkan kehidupan politik

yang representatif dan terbuka terhadap kepentingan rakyat.

4. Meningkatnya kohesi (ikatan) dan integritas masyarakat banggai dan

berkurangnya konflik sosial.

16

Page 17: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

5. Berkembangnya pertumbuhan dan sirkulasi ekonomi masyarakat

Banggai pada umumnya.

B. Permasalahan Umum Kabupaten Banggai

Berbagai permasalahan mendasar yang menuntut perhatian khusus

dalam proses pembangunan lima tahun kedepan adalah :

1. Belum hadirnya potensi kepemimpinan yang visioner, cerdas dan

memenuhi karakteristik personal yang baik.

2. Belum terbangunnya tata kelola pemerintahan yang memenuhi asas

bersih dan baik. Juga masih kurangnya visi pembangunan yang

berkelanjutan. Permasalahan ini berdampak langsung pada stagnasi

(keterlambatan pertumbuhan), dan mempersulit ruang gerak

masyarakat dalam mengembangkan kekuatan potensi ekonominya.

3. Belum terejawantahkannya nilai-nilai kebudayaan dan belum

berkembangnya sistem yang memungkinkan untuk mengadopsi dan

memaknai nilai-nilai kontemporer secara bijaksana.

4. Kegamangan dalam menghadapi masa depan serta rentannya sistem

pembangunan, pemerintahan Kabupaten Banggai dalam menghadapi

perubahan.

C. Permasalahan di Berbagai Aspek Kehidupan

1. Ekonomi. Disamping melimpahnya sumber daya alam yang tersedia,

masyarakat Banggai masih menghadapi masalah pengangguran,

kemiskinan, ketimpangan ekonomi dan ketergantungan dari provinsi

lainnya. Juga masih terjadinya praktek-praktek inefisiensi dan

17

Page 18: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

instabilitas ekonomi yang ditandai dengan masih besarnya

ketimpangan ekonomi masyarakat.

2. Dibidang Sosial. Masyarakat Banggai menghadapi masalah masih

lemahnya akses masyarakat terhadap pendidikan, kesehatan dan

tingkat kemandirian masyarakat dan keluarga.

3. Dibidang Politik. Permasalahan utama yang dihadapi adalah masih

lemahnya stabilitas politik, masih adanya bentuk praktik diskriminasi

terhadap masyarakat lokal, belum kokohnya sistem politik yang

memungkinkan masyarakat Banggai untuk mampu menyalurkan

aspirasinya secara penuh dan demokratis.

4. Dibidang Kelembagaan. Masalah yang dihadapi Kabupaten Banggai

adalah belum kokohnya lembaga-lembaga eksekutif, yudikatif dan

legislatif yang bersih dan bebas dari KKN serta terciptanya kepastian

penegakan hukum dan menjalankan aturan secara konsisten dan

berkeadilan.

D. Tantangan Pembangunan Milenium

Masalah kemiskinan telah menjadi masalah global dan pengaruhnya

dalam kehidupan masyarakat bersifat multidimensional. Dunia

internasional bahkan telah menyatukan kekuatan untuk memberantas

kemiskinan di era millenium ini, dengan mengusung Kampanye dan

Program MDGs (Millenium Development Goals).

Belakangan ini krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat dan

berdampak terhadap berbagai negara didunia ikut memperparah kondisi

yang ada. Pada September 2000, Pemerintah Indonesia bersama-sama

18

Page 19: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

dengan 189 negara lain berkumpul untuk menghadiri Pertemuan Puncak

Millenium di New York dan menandatangani Deklarasi Millenium.

Deklarasi berisi sebagai komitmen negara masing-masing dan

komunitas internasional untuk mencapai 8 buah sasaran pembangunan

dalam Millenium ini (MDGs), sebagai satu paket tujuan terukur untuk

pembangunan dan pengentasan kemiskinan. Penandatangan deklarasi ini

merupakan komitmen dari pemimpin-pemimpin dunia untuk mengurangi

lebih dari separoh orang-orang yang menderita akibat kelaparan,

menjamin semua anak untuk menyelesaikan pendidikan dasarnya ,

mengentaskan kesenjangan gender pada semua tingkat pendidikan,

mengurangi kematian anak balita hingga 2/3, dan mengurangi hingga

separuh jumlah orang yang tidak memiliki akses air bersih pada tahun

2015. Pencapaian tujuan pembangunan millenium, merupakan

tanggungjawab semua negara didunia dalam mewujudkannya, termasuk

Indonesia dan juga untuk Pemerintah Kabupaten Banggai kedepan, yang

masuk dalam misi pembangunan yang kami tawarkan.

19

Page 20: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

BAB IIIVISI, MISI DAN STRATEGI

A. Visi

Dalam rangka menata pembangunan Kabupaten Banggai lima tahun

kedepan visi yang kami tawarkan sebagai berikut :

“MENJADIKAN KABUPATEN BANGGAI SEBAGAI SENTRA EKONOMI

PRODUKTIF YANG BERBASIS KERAKYATAN TAHUN 2016”.

Perwujudan Banggai yang aman dan damai, adil dan demokratis,

sejahtera serta dihormati diantara sesama daerah kabupaten dan kota

seluruh Indonesia. Proses penciptaan kondisi yang ideal ini harus

dilakukan terus menerus, serta dilakukan dengan kerja keras dan kerja

cerdas.

Dalam konteks ini, maka faktor kepemimpinan menjadi teramat

penting. Pemimpin di Kabupaten Banggai perlu memberi contoh dalam

bentuk kehidupan yang bersih, kepemimpinan yang berjalan dalam

koridor konstitusi dan hukum, empati yang besar terhadap

masyarakatnya, dan memberikan arahan serta keteladanan yang nyata

dalam kehidupan sehari-hari.

B. Misi

Upaya untuk mewujudkan visi jangka pendek dan jangka menengah

pembangunan Kabupaten Banggai maka misi pemerintahan lima tahun

kedepan, dapat dirumuskan sebagai berikut :

20

Page 21: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

1. Mendorong, memperkuat dan mewujudkan pusat-pusat

pertumbuhan ekonomi yang baru, dengan berpijak kepada kekuatan

potensi perekonomian dipedesaan.

2. Mengkonsentrasikan alokasi sumber-sumber pembiayaan dan

anggaran pembangunan (APBN, DAK, DAU dan termasuk APBD)

dengan titik tekan kepada peningkatan kegiatan perekonomian yang

berkarakter kerakyatan.

3. Mendorong terjadinya lompatan perekonomian dalam bentuk

dukungan dan pengambilan kebijakan yang ramah dan menarik untuk

hadirnya investasi, menerapkan efisiensi manajemen perekonomian,

melibatkan partisipasi publik, dan membuka ruang-ruang

pertumbuhan ekonomi riil di masyarakat luas.

4. Mewujudkan Banggai yang aman, damai dan demokratis.

5. Mewujudkan Banggai yang adil dalam pemerataan pembangunan di

tingkat kecamatan, kelurahan dan desa.

6. Mewujudkan Banggai yang sejahtera dalam kehidupan

masyarakatnya.

C. Strategi

Untuk mewujudkan misi tersebut, maka diperlukan strategi

pembangunan yang dapat menjawab permasalahan dasar yang timbul dan

menyertai proses pembangunan yang berlangsung selama ini, yang akan

membawa pengaruh dan konsekuensi bagi pembangunan banggai masa

depan. Untuk menghadapi tantangan pembangunan ke depan akan

ditempuh dua strategi pokok :

21

Page 22: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

1. Strategi Politik, Hukum dan Keamanan.

Dimaksudkan untuk menciptakan stabilitas dibidang politik, hukum

dan keamanan, sebagai bagian dari penerapan sistem ketahanan

nasional. Hal ini berguna dalam menghadirkan suasana yang kondusif

bagi terbangunnya dinamika politik, hukum dan keamanan di daerah.

Serta memiliki daya tahan dalam menghadapi berbagai riak dan

fluktuasi kehidupan politik, hukum dan keamanan. Muara dari semua

itu adalah terbukanya kesempatan yang luas dan adil bagi

masyarakat, dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan

bernegara.

2. Strategi Kesejahteraan Rakyat.

Dengan cara pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dalam bentuk

bebas dari kemiskinan, pengangguran, keterbelakangan, ketidak

adilan, rasa takut, dan kebebasan mengemukakan pikiran dan

pendapatnya. Ini adalah poin prioritas yang harus diwujudkan.

Kondisi mendasar dan hak-hak dasar yang terjelaskan dibagian atas

tadi adalah merupakan landasan utama dalam mewujudkan misi

Kabupaten Banggai yang sejahtera, dengan mengedepankan aspirasi

pembangunan yang pro rakyat serta berpijak kepada strategi

“Membangun Banggai dari Desa”.

22

Page 23: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

BAB IVAGENDA PRIORITAS DAN PROGRAM PEMBANGUNAN

A. Agenda Prioritas

Agenda Prioritas yang kami tawarkan ketika dipercaya memimpin

Kabupaten Banggai untuk periode 2011 – 2016 adalah sebagai berikut :

1. Hak rakyat untuk memperoleh pekerjaan yang layak bagi

kehidupannya.

Hal ini dapat dilakukan dengan mengenjot pertumbuhan ekonomi di

Kabupaten Banggai sehingga memunculkan sentra-sentra ekonomi

produktif bagi masyarakat, dengan basis pada pertumbuhan ekonomi

diperdesaan. Keberhasilan mewujudkan agenda ini akan mengubah

secara total orientasi masyarakat dalam mencari mata

pencahariannya. Saat ini fakta menunjukkan bahwa sebagian

masyarakat masih berorientasi menjadi pegawai, baik pegawai negeri

maupun pegawai swasta. Padahal ruang gerak dibidang ini sangat

minim dan terbatas serta terjadi kompetisi yang sangat tinggi. Sentra-

sentra ekonomi produktif yang berbasis perdesaan akan membuka

akses kesempatan kerja yang sangat besar serta ditunjang oleh

pembangunan infrastruktur yang memadai. Agenda prioritas yang

kami kemukakan ini bukanlah pidato kosong tanpa makna, melainkan

bagian dari pengalaman kami yang sudah teruji.

2. Hak rakyat untuk memperoleh rasa aman, perlindungan hukum dan

keadilan.

Hal ini akan dilakukan dengan proses penegakan hukum yang benar

dan melakukan tata kelola pemerintahan daerah yang baik.

23

Page 24: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

3. Hak rakyat untuk memperoleh atas kebutuhan hidup (sandang,

pangan dan papan) yang terjangkau.

4. Hak rakyat dalam mendapatkan pendidikan gratis.

Merujuk pada kabupaten-kabupaten yang ada di Indonesia, sebagian

sudah melaksanakan program pendidikan gratis yang walaupun

sebenarnya tidak sepenuhnya gratis. Karena orang tua siswa masih

harus menanggung biaya sebesar 50-70 % untuk pembayaran

gedung, uang raport, uang buku dan lainnya yang tak kalah

mahalnya. Karenanya untuk mewujudkan program pendidikan murah

dan atau gratis di Kabupaten Banggai membutuhkan prasyarat

seperti berikut ini :

a. Penyadaran publik, adalah penyadaran dalam melakukan

tindakan yang bisa merugikan masyarakat luas (korupsi, kolusi

dan nepotisme (KKN).

b. Peningkatan persentase alokasi dana pendidikan, jika alokasi

dana pendidikan di Kabupaten Banggai telah mencapai 20 %,

maka hal itu harus dipertahankan atau sebisa mungkin

ditingkatkan.

c. Program pengabdian mahasiswa. Dengan adanya program

pengabdian mahasiswa (khususnya FKIP) selama lebih kurang 1

tahun sebelum mengenyam sarjana, akan sangat membantu

dalam proses pencerdasan anak-anak sekolah dan akan lebih

baik jika mahasiswa yang mengabdi di tempatkan didesa-desa

yang kurang tenaga pengajarnya dengan penempatannya

dibiayai 50 % oleh pemerintah daerah. Program ini perlu juga

dibicarakan lebih dalam bersama pihak perguruan tinggi

24

Page 25: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

sehingga dapat berjalan sesuai dengan alur yang diharapkan.

Program ini juga akan membantu mahasiswa FKIP terbiasa untuk

menjadi guru abdi (bersosial), sebelum benar-benar turun dalam

dunia kerja dan menjadi guru (PNS).

d. Subsidi silang masyarakat kelas atas dan para pengusaha yang

ada di Kabupaten Banggai.

e. Pembekalan pemuda/pemudi untuk menjadi Guru Sosial

dengan menggerakkan organisasi-organisasi kepemudaan

dengan cara memberi pelatihan kepada mereka 3-6 bulan untuk

menjadi guru sosial dan setelah mengikuti pelatihan diharapkan

dari guru sosial (relawan pendidikan) dapat memulai mengajar

disekolah dasar yang masih kurang tenaga pengajarnya. Hal ini

untuk menekan biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh

pemerintah untuk membayar mahal tenaga guru/pendidik

(PNS).

5. Hak rakyat untuk memperoleh kesehatan gratis melalui jaminan

sosial kesehatan (Jamsokes) yang akan dilakukan di Kabupaten

Banggai secara transparan dan akuntabel.

Dan dari aspek pendanaan perlu diupayakan agar tidak tumpang

tindih dengan program Jamkesmas.

6. Hak rakyat untuk mendapatkan pengurusan KTP gratis.

7. Hak rakyat untuk mendapatkan kemudahan kepengurusan

tanah/kepengurusan tanah gratis.

8. Hak rakyat untuk berpartisipasi dalam politik, dan berinovasi dalam

perencanaan pembangunan Kabupaten Banggai.

25

Page 26: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

9. Hak rakyat untuk dapat mengikuti proses pengangkatan CPNS yang

adil dan transparan, dengan mempertimbangkan faktor kompetensi

dan keterwakilan rayon.

B. Tujuan dan Sasaran Pembangunan

1. Tujuan

Sebagaimana agenda prioritas pembangunan yang telah kami

tawarkan diatas maka tujuan pembangunan yang hendak dicapai

adalah :

a. Menurunkan angka tingkat pengangguran tenaga kerja baik

terbuka maupun terselubung bagi masyarakat di Kabupaten

Banggai terutama bagi mereka yang masih digolongkan kurang

mampu.

b. Menjamin rasa aman, memberikan perlindungan hukum dan

keadilan kepada masyarakat Banggai.

c. Menjamin ketersediaan pangan, sandang dan papan dengan

harga terjangkau oleh masyarakat.

d. Menjamin penyelenggaraan pendidikan dengan masyarakat

terbebas dari beban biaya pendidikan.

e. Memberikan jaminan kepada masyarakat terhadap layanan

kesehatan tanpa membebani masyarakat.

f. Menyediakan proses pengurusan kepemilikan tanda penduduk

tanpa dikenakan biaya pengurusan.

g. Memberikan kemudahan fasilitasi layanan pengurusan

kepemilikan tanah secara gratis.

26

Page 27: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

h. Mendorong dan menumbuhkan partisipasi masyarakat didalam

proses politik dan proses perencanaan pembangunan yang

dilakukan pemerintah Kabupaten Banggai.

i. Memberikan jaminan kepada masyarakat terhadap seluruh

proses penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil daerah (CPNSD)

dilakukan secara transparan dan akuntabel.

2. Sasaran

Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diatas, maka sasaran

pembangunan yang hendak dicapai adalah :

a. Mendorong tumbuhnya lapangan kerja baru sehingga

meningkatkan daya serap tenaga kerja yang pada gilirannya

meningkatkan pendapatan tenaga kerja itu sendiri.

b. Meningkatnya stabilitas keamanan daerah, meningkatnya

kesadaran hukum dan rasa keadilan masyarakat Kabupaten

Banggai.

c. Meningkatnya penyediaan pangan, sandang dan papan dengan

harga terjangkau oleh masyarakat kabupaten Banggai.

d. Menyediakan layanan pendidikan yang bebas biaya (pendidikan

gratis) bagi seluruh lapisan masyarakat.

e. Meningkatkan penyediaan jenis layanan kesehatan gratis bagi

seluruh lapisan masyarakat.

f. Melayani kebutuhan kepemilikan tanda pengenal diri dengan

layanan gratis.

g. Meningkatnya jumlah kepemilikan tanah yang dipunyai

masyarakat dengan status kepemilikan yang jelas dan sah.

27

Page 28: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

h. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pelibatan

mereka didalam setiap proses politik dan perencanaan

pembangunan daerah yang dilaksanakan pemerintah Kabupaten

Banggai.

i. Meningkatnya akses dan kepastian proses penerimaan calon

Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) yang transparan dan

akuntabel.

C. Prinsip Dasar Pencapaian Tujuan Pembangunan

Pemerintah daerah memiliki peran sangat penting, dengan berbagai

karakteristik yang dimiliki masyarakat Banggai, maka Pemerintah

Kabupaten Banggai kedepan seyogyanya merumuskan berbagai prinsip

pencapaian tujuan pembangunan millenium yang dapat memadukan

potensi sumber daya alam Kabupaten Banggai dan potensi masyarakatnya

dengan asas sebagai berikut :

1. Keterpaduan (integrasi), artinya ketercapaian tujuan pembangunan

millenium menjadi bagian integral dalam pencapaian tujuan dan

program yang dikembangkan disetiap elemen pemerintahan

Kabupaten Banggai.

2. Berbasis Perencanaan, artinya penjabaran pencapaian tujuan

pembangunan millenium dilaksanakan melalui berbagai program

sebagaimana telah dirumuskan dalam setiap tingkatan perencanaan

yang ada.

3. Berbasis Data, artinya bahwa perumusan program dalam rangka

pencapaian pembangunan harus sesuai dengan data yang valid dan

28

Page 29: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

mencerminkan kondisi riil masyarakat, sehingga mempermudah

untuk dilakukan pengecekan.

4. Berbasis Kinerja, artinya setiap pelaksanaan program harus dapat

diukur mengenai input, proses, out put dan dampaknya bagi

pencapaian tujuan pembangunan millenium.

5. Bertumpu pada Masyarakat, artinya bahwa seluruh program yang

dilaksanakan dalam mencapai tujuan pembangunan millenium harus

bermuara pada kepentingan masyarakat dengan melibatkan

partisipasi masyarakat sebagai subyek pembangunan.

6. Berbasis Pemecahan Masalah, artinya setiap permasalahan yang

muncul dalam pelaksanaan program harus segera ditangani untuk

segera dicarikan jalan alternatif solusi pemecahannya.

7. Menggalang Kemitraan, artinya bahwa besarnya tantangan

pencapaian tujuan pembangunan millenium harus mampu

mendorong berbagai pihak, baik pemerintah daerah, DPRD, swasta

dan unsur masyarakat untuk bersama-sama mewujudkannya.

8. Membangun Jaringan Kerjasama, artinya bahwa pencapaian tujuan

pembangunan millenium akan efektif dan efisien apabila Pemerintah

Kabupaten Banggai mampu menjalin dan mengembangkan

kerjasama baik dengan pemerintah provinsi, pusat, lembaga-lembaga

luar negeri, organisasi swasta dan lain sebagainya, yang memiliki visi

sama.

D. Program Pembangunan

1. Arah Kebijakan Pembangunan

29

Page 30: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

Arah kebijakan pembangunan kedepan pada dasarnya adalah

terwujudnya Kabupaten Banggai seperti yang terumuskan dalam visi

dan misi pembangunan. Secara ringkas desain utama (grand design)

pembangunan Banggai adalah sebagai berikut :

a. Arah kebijakan umum untuk memperkokoh masyarakat sipil

(civil society).

b. Arah kebijakan umum untuk mewujudkan masyarakat Banggai

yang adil dan demokratis yang dicapai melalui penegakan

hukum yang tidak tebang pilih, penghapusan diskriminasi dan

pengakuan hak-hak asasi manusia.

c. Arah kebijakan umum melalui peningkatan kinerja

perekonomian, penciptaan kesempatan kerja, penghapusan

kemiskinan dan pengurangan berbagai bentuk ketimpangan. Hal

ini dapat ditempuh dengan menggenjot pembangunan

infrastruktur, sarana dan prasarana transportasi. Baik

transportasi darat, laut dan udara yang nantinya semakin

mempermudah akses dan membuka posisi Kabupaten Banggai

dari keterisolasian baik ditingkat lokal, regional, nasional

maupun internasional.

Sebagai masyarakat berbudaya, yang ditandai dengan

menyatunya tiga sub etnik yaitu etnik Banggai, Balantak dan Saluan

(Babasal) sebagai rumpun Budaya Banggai yang sudah terbangun

beratus tahun lamanya ditambah juga etnik dan kebudayaan lokal

lainnya yang telah menyatu dengan masyarakat, maka kebijakan yang

30

Page 31: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

ditempuh untuk mendukung perkembangan kebudayaan di

Kabupaten Banggai, adalah sebagai berikut :

a. Mendorong terciptanya wadah yang terbuka dan demokratis

bagi dialog kebudayaan agar benturan-benturan yang terjadi

tidak sampai melebar menjadi konflik sosial.

b. Mendorong proses modernisasi yang dicirikan dengan

terwujudnya Banggai yang modern berkelanjutan, dan

menguatnya masyarakat sipil (civil society).

c. Reaktualisasi nilai-nilai kearifan lokal sebagai salah satu dasar

pengembangan etika pergaulan sosial untuk memperkuat

identitas Kabupaten Banggai.

d. Meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap budaya dan

produk-produk lokal.

2. Faktor Penghambat Perwujudan Visi dan Misi Pembangunan

Pelaksanaan dan realisasi dari desain besar (grand design) visi

dan misi pembangunan di Kabupaten Banggai yang kami canangkan,

tidak akan terwujud, manakala masih terjadi ketimpangan, ketidak

adilan dan kurangnya akses terhadap sumber-sumber ekonomi

rakyat. Hal ini memunculkan riak-riak kecil penghambat

pembangunan.

Oleh sebab itu untuk menghilangkan riak-riak tersebut perlu

diambil langkah-langkah nyata sebagai berikut :

a. Melakukan pemerataan pembangunan disetiap kecamatan,

kelurahan dan desa.

31

Page 32: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

b. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat disetiap kelurahan

dan desa yang sangat tertinggal.

c. Memperbaiki akses masyarakat lokal pada sumber daya

ekonomi.

d. Meningkatkan mutu pelayanan birokrasi kepada masyarakat.

e. Menghormati dan membangun hak-hak kebudayaan lokal.

3. Penciptaan Tata Pemerintahan Yang Bersih dan Berwibawa (Clean

Goverment and Good Governance)

Tuntutan reformasi oleh masyarakat merupakan aspirasi yang

harus diartikan sebagai keinginan masyarakat untuk melakukan

perubahan yang signifikan atas penyelenggaraan pemerintahan, guna

memperoleh keadilan dan kesamaan hak atas pelayanan publik,

sehingga taraf kehidupannya dapat lebih baik dan sejahtera.

Keinginan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan

berwibawa merupakan salah satu agenda reformasi yang harus

dilaksanakan secara konsisten di seluruh wilayah Indonesia, termasuk

di Kabupaten Banggai. Untuk mewujudkannya maka diperlukan

program-program sebagai berikut :

a. Mempertegas tugas dan wewenang dan tanggung jawab dari

seluruh kelembagaan pemerintahan di Kabupaten Banggai yang

berdasarkan mekanisme check and balances yang simetris.

b. Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan aparatur

negara / pemerintah di Kabupaten Banggai.

c. Meningkatkan kesejahteraan aparatur pemerintahan di

Kabupaten Banggai.

32

Page 33: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

d. Mewujudkan sistem dan mekanisme kerja aparatur

pemerintahan yang efektif, efisien dan akuntabel dalam rangka

pelayanan kepada publik.

e. Meningkatkan pengawasan untuk menjamin akuntabilitas,

transparansi dan perbaikan kinerja aparatur pemerintahan di

Kabupaten Banggai.

f. Menciptakan iklim usaha yang mendorong berkembangnya

etika usaha yang sehat dan terlaksananya tata kelola

perusahaan yang baik (good corporate governance).

g. Penciptaan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa

mengharuskan adanya keteladanan. Oleh sebab itu

pemberantasan korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) dan kroniisme

harus dimulai dari pejabat Bupati sampai tingkat pejabat yang

terendah.

33

Page 34: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

BAB VKOMITMEN PELAKSANAAN

Dalam rangka memberikan jaminan kepastian terhadap pelaksanaan visi,

misi, dan agenda prioritas yang telah disampaikan didepan publik, maka Kami

berkomitmen untuk mewujudkan visi, misi dan agenda prioritas tersebut

selama masa kepemerintahan sebagai berikut :

1. Tunduk dan taat terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku

dibawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945.

2. Menciptakan suasana damai dengan mengedepankan dialog terbuka

maupun tertutup serta menerima kritik dan saran yang disampaikan oleh

seluruh komponen masyarakat dalam upaya mewujudkan secara bersama

visi, misi dan agenda prioritas pembangunan daerah yang telah

dicanangkan.

3. Menyelenggarakan proses pemerintahan daerah dengan prinsip good

governace dan good corporate dalam rangka membangunan

pemerintahan yang bersih, bebas dari paktek korupsi, kolusi dan

nepotisme disertai penerapan reward dan funishment sesuai ketentuan

peraturan perundangan-undangan yang berlaku bagi seluruh stakeholders

pembangunan.

4. Mengajak seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Banggai yang dimulai

dari tingkat pedesaan dan kelurahan untuk memelihara tatanan

kehidupan berbangsa dan bernegara yang berbudaya dan menjunjung

34

Page 35: · Web viewDengan melihat besarnya potensi perikanan tangkap yang dimiliki tentunya memerlukan penanganan serius, profesional dan bertanggung jawab. Kalau melihat produksi dan nilai

tinggi hak-hak asasi manusia agar mensinergikan diri dalam mewujudkan

visi, misi dan agenda prioritas pembangunan daerah.

Demikian Visi dan Misi kami dalam menata pembangunan masyarakat di

Kabupaten Banggai untuk masa kini dan masa depan. Semoga dapat terjadi

perpaduan dan akselerasi berbagai potensi mulai dari potensi sumber daya

alam, potensi sumber daya manusia, potensi sosial, budaya dan kesejarahan

yang nantinya dapat mengarahkan masyarakat Banggai menjadi masyarakat

yang berbudaya, santun, cerdas dan bersahaja.

Luwuk, 27 Juli 2011

BUPATI BANGGAI

ttd

M. SOFHIAN MILE

WAKIL BUPATI BANGGAI

ttd

HERWIN YATIM

35