melihat sejarah indonesia.pdf

Upload: kunam95

Post on 07-Aug-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    1/66

    Melihat (Sejarah)

    Indonesia

    Untuk Pemula

    Tim Sosial SMA Sampoerna Academy Boarding

    School

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    2/66

    ii iii

    Melihat (Sejarah) Indonesia Untuk Pemula

    Penulis : Tim Sosial SMA Sampoerna Academy Boarding

    School

    Editor : Petrik

    Perwajahan Isi : Simages

    Desain Sampul : Tim SMA Sampaoerna

    Hak Cipta Dilindungi Undang-UndangDilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh

    isi buku ini ke dalam bentuk apa pun, secara elektronismaupun mekanis, tanpa izin tertulis dari penerbit atau penulis.

    All Rights Reserved

    Diterbitkan oleh:

    Sibuku Media

    Alamat : Ngringinan, Palbapang, Bantul, Bantul, Yogyakarta, 55713.

    Hp. : 085643895795

    E-mail : [email protected]

    Web : www.sibuku.com

    Katalog Dalam Terbitan (KDT)

    Tim Sosial SMA Sampoerna Academy Boarding School, Melihat(Sejarah) Indonesia untuk Pemula ; Editor: Petrik—Cetakan 1—

    Yogyakarta: Sibuku Media, 2015

    vi+ 122; 14 x 20 cm

    ISBN: 978-602-6814-78-4

    Cetakan 1, 2015

    Kami (anak-anak) Sosial,

    dan Kami ADA.

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    3/66

    iv v

    agama agar mereka tahu Indonesia adalah Negara multi-kepercayaan.

    Dimana toleransi adalah harga mati. Saya suruh mereka menulis

    tokoh Indonesia asli agar mereka tahu bahwa ada tokoh Indonesia

     bermental pejuang. Juga, saya suruh mereka tulis orang-orang dari

    luar Indonesia agar mereka juga belajar bagaimana orang asing

    mempengaruhi sejarah Indonesia. Kita harus belajar soal Indonesia

    dari banyak sisi—tak jamannya lagi belajar satu sisi.

     Nah, tokoh-tokoh dalam buku ini bagi saya tokoh yang harus

    dikenali bagi pemula yang ingin tahu lebih dalam sejarah Indonesia.

    Karena penulisnya anak SMA, maka bagi saya mereka adalah

     pemula. Juga sasaran pembaca buku ini juga orang awam yang barumulai belajar sejarah Indonesia. Harapan kami semua (dari saya dan

     para penulis), tak lain agar bisa membantu para pemula yang akan

    mempelajari sejarah Indonesia.

    Itulah kenapa buku ini, setelah lama saya berpikir, saya

     juduli:  Melihat (Sejarah)  Indonesia Untuk Pemula… Konsepnya

    adalah dari pemula untuk pemula. Mewakili para penulis (murid-

    murud saya), Atas segala kurangnya kami mohon maaf, doakan kami

    untuk lebih baik lagi untuk menjadi orang-orang cerdas yang suka

     berbagi kebaikan…

    Selamat Membaca

    Salam Hangat

    Petrik M

    Sebuah Pengantar: Belajar Menulis

     Naskah ini adalah tugas individu para siswa Sampoerna Academy

    Bogor dari jurusan Sosial. Mereka bersusah-payah menyelesaikannya.

    Mulai cari data dari berbagai sumber, menelaah dengan kemampuan

    yang mereka, lalu merangkaikannya. Bagi anak yang belum kuliah,

    alias anak SMA, hal ini tentu hal sulit. Saya baru bisa menulis sejak

    kuliah. Bahkan tak semua orang bisa menulis, katanya.

    Jikalau, ada—barangkali dimata pembaca banyak—salahnya,

    harap segera maklumi. Tulisan-tulisan sederhana di buku ini adalah

    latihan menulis bagi siswa di jurusan Sosial (IPS). Guru Geogra

    saya jaman SMA, Bachtiar Aroean, pernah bilang, “anak sosial itu

     penjual data.” Saya percaya prinsip ini, sebagai alumni jurusan Sosial

    (IPS) juga sebagai pekerja baik mengajar dan menulis itu semua tak

    lepas dari data. Itu kenapa, saya selalu ngotot, meski dengan segala

    keterbatasan dan kegagalan untuk menulis buku sejarah bersama

    siswa. Setelah lebih dari 3 tahun jadi guru—baik di Palembang lalu

    di Bogor—baru inilah yang selesai. Yang sebelumnya selalu gagal.

     Nah, saya terpengaruh oleh kredo dari guru SMA saya itu.

    Sebagai guru sejarah, tentu sebaiknya saya mengajak mereka untuk

     bisa menulis. Menulis akan memaksa siswa untuk membaca, lalu

    menelaah dan merangkai kata. Satu-satunya cara belajar menulis,

    menurut saya berdasar pengalaman menulis, tak lain hanyalah:

    mulailah menulis! Maka masalah menulis akan ditemukan. Dengan

    tulisan, data-data tersampaikan. Pikir saya, begitulah cara menjual

    data. Itulah kenapa siswa saya ajak menulis. Tentu saja dengan segala

    kekurangan. Toch belajar selalu diiringi dengan rasa kurang yang

    harus disadari, agar terpikir untuk melakukannya jadi lebih baik lagi.

    Meski banyak keterbatasan—baik dalam mengolah data dan

    kata—tetap saja tulisan-tulisan tentang tokoh ini bisa membantu

    untuk memahami sejarah Indonesia melalui para tokoh-tokoh sejarah

    yang ada di buku ini. Sengaja saya suruh mereka tulis soal tokoh

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    4/66

    vi vii

    Daftar Isi

    TOKOH-TOKOH SPIRITUAL DI INDONESIA ~ 1

    Fransiskus Xaverius: Sang Misionaris Pemula ~ 2

    Walisongo: Penyebar Islam Jawa ~ 4

    Syekh Siti Jenar: Penyebar Tasawuf ~ 11

    Airlangga: Raja Besar Yang Memilih Bertapa ~ 13

    Albertus Soegijapranata: Uskup Pertama Indonesia ~ 15

    Nommensen: Penginjil Tanah Batak ~ 17

    Datuk Ri Bandang : Penyebar Islam di Tanah Sulawesi ~ 19K.H. Abdurrahman Wahid: Cendikiawan Bijak Nusantara ~ 21

    Ahmad Dahlan: Pencerah dan Pensejahtera ~ 23

    Gunadarma : Arsitek Borobudur yang Misterius ~ 25

    Franz Magnis Soeseno: Filosof Untuk Perdamaian ~ 27

    Denninger: Penginjil Jerman di Pulau Nias ~ 29

    TOKOH-TOKOH NASIONAL PENTING DALAM SEJARAH

    INDONESIA ~ 31

    Ki Hajar Dewantara: Bapak Pendidikan ~ 32

    Tan Tjeng Bok: Seniman Selebritis Tempo Doeloe ~ 35

    Raden Saleh: Sang Maestro ~ 37

    Hatta: Sang Proklamator ~ 40

    Pangeran Diponegoro: Panglima Perang Jawa ~ 42

    Husni Thamrin: Wakil Rakyat Sejati ~ 44Herman Yohanes: Ilmuwan Revolusi Indonesia ~ 47

    Tan Malaka: Bapak Republik ~ 49

    Ratu Shima: Pemimpin Yang Adil ~ 51

    Ken Arok: Anak Jelata Yang Jadi Raja ~ 54

    Soedirman: Jenderal Besar ~ 56

    CHAIRIL ANWAR: PENYAIR Revolusioner ~ 58

    Gajah Mada : Pemersatu Nusantara ~ 61

    Dipa Nusantara Aidit: Sang Ketua Partai Besar ~ 63

    Karaeng Pattingalloang: Raja Cendikia ~ 65

    Wage Rudolf Supratman: Penggubah Lagu Kebangsaan ~ 67

    Kartini: Pendekar Kaumnya ~ 69

    Soekarno: Sang Proklamator ~ 71

    Soeharto: Bapak Pembangunan ~ 73

    TOKOH-TOKOH BANGSA LAIN YANG BERPENGARUH DALAM

    SEJARAH INDONESIA ~ 75

    Kublai Khan: Penghukum Raja Nusantara ~ 76

    Cheng Ho: Laksamana Penyebar Islam ~ 78

    Cornelis de Houtman: Kaki Belanda Pertama di Nusantara ~ 80

    Willem Van Oranje: Pemula Kebesaran Kerajaan Belanda ~ 82

    PIETER BOTH: Gubernur Jenderal VOC Pertama ~ 84

    Herman Willem Daendels: Arsitek Kejam Anyer-Panarukan ~ 86

    Thomas Stamford Bingley Raes: Penguasa Inggris di Nusantara ~ 88

    Van den Bosch: Pelopor Tanam Paksa ~ 90

    Multatuli : Novelis Anti-Kolonialis ~ 93

    Van Deventer: Penggagas Politik Etis ~ 95

    Christiaan Snouck Hurgronje: Orientalis Kolonialis ~ 97

    Alfred Russel Wallace: Pembagi Garis Fauna Indonesia ~ 100

    Eijkman: Peneliti Penyakit Tropis ~ 102

    Karl Albert Rudolf Boscha: Raja Teh Pecinta Ilmu Pengetahuan ~ 104

    Henk Sneevliet: Bapak Komunis Indonesia ~ 106Laksamana Muda Tadashi Maeda: Pengawal Proklamasi

    Indonesia ~ 108

    Van Mook: Pelemah Republik ~ 110

    Charles Olke van der Plas: Pengkhianat Tanah Kelahiran ~ 112

    Jenderal Spoor: Panglima Belanda Rival Soedirman ~ 114

    Raymond Westerling: Sang Jagal ~ 116

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    5/66

    viii 1

    Tokoh-Tokoh Spiritual

    di Indonesia

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    6/66

    2 3

     Alansah Safutra:

    Fransiskus Xaverius: Sang

    Misionaris Pemula 

    Terlahir dari bangsawan di Navarra bagian utara Spanyol pada 7

    April 1506. Fransiskus Xaverius, setelah berumur 18 tahun, bisa

     bersekolah di Paris dan lulus dengan gelar Seni. Di Paris, Xaverius

    Fransiskus bertemu dengan Ignasius Layola. Belakangan, Fransiskus

    Xaverius pun menjadi bagian dari Serikat Yesus (Jesuit). Mulanya,

    Fransiskus Xaverius tak mau bergabung, tetapi setelah Ignasius

    melafalkan satu ayat dari Alkitab hatinya luluh dan mengabdikan

    dirinya hanya untuk Tuhan.

    Fransiskus Xaverius memulai pengabdiannya dari tahun

    1540 atas kehendak Paus Yohanes III yang mengutus beliau ke

    daerah terpencil. Fransiskus Xaverius sudah berkeliling Asia untuk

    menyebarkan Katolik karena Raja Yohanes menutusnya untuk

    menyebarkan di bagian Hindia. Dimulai dari kaum Parava, lalu para

    nelayan India, Indonesia, Srilanka, Jepang, Cina dan sekitarnya.

    Dalam sejarah Katolik Roma, Fransiskus Xaverius tbaptis

     banyak orang semenjak masa Rasul Petrus dan Rasul Paulus. Pada

    tanggal 1 Januari 1546 Fransiskus Xaverius tiba di Ambon. Ia tinggal

    di pulau itu hingga pertengahan bulan Juni dan dalam masa yang

    singkat itu ia telah mrgolong sebagai seorang pembabtis ribuan orangAmbon menjadi Katolik. Setelah itu ia mengunjungi pulau-pulau

    lainnya di Maluku, termasuk Ternate dan Moro. Misi di Ambon ini

    menjadi salah satu awal sejarah Gereja Katolik di Indonesia.

    Setelah berkeliling Asia untuk menyebarkan katolik, Xaverius

    mempunyai mimpi untuk menginjakkan kaki di Cina. Beliau hidup

     bersama kerabatnya Antonio di daratan Shangchuan yang sekarang

     bernama Hongkong.

    Sejarah mencatat bahwa Cina merupakan destinasi terakhir

     bagi Xaverius. Diumurnya yang masih 42 tahun, dia wafat pada saat

    merayakan misa. Pada tanggal 21 November Xaverius Fransiskus

     pingsan seusai merayakan misa dan dinyatakan meninggal pada

    malam itu. Dia disemayamkan di Shangcuan dan dipindahkan pada

    tanggal 22 Maret 1553 ke gereja Santo Paulus. Lalu, dipindahkan lagi

    kerumahnya dan sampai di Goa pada tahun 15 Maret 1554 dangan

    cara berlayar. Sekarang jenazah Xaverius berada di sebuah Basilica

    di Goa dan mendapat mukjizat bahwa mayatnya tidak membusuk.

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    7/66

    4 5

     Annisa Rachmi Istiqomah:

     Walisongo: Penyebar Islam Jawa

    WALI Songo bisa diterjemahkan sebagaI: Sembilan Wali. Mereka

    adalah penyiar terpenting agama Islam di Jawa. Mereka dianggap

    Dewan Dakwah/Mubaligh. Walisongo juga pembaharu masyarakat

    di masanya. Pengaruh mereka terasa dalam beragam bidang

    kehidupan.

    Syekh Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik)

    Maulana Malik Ibrahim alias Makdum Ibrahim As-Samarkandy

    alias Syekh Magribi diperkirakan lahir di Samarkand, Asia Tengah,

     pada pengaruh awal abad ke-14. Maulana Malik Ibrahim pernah

     bermukim di Campa, sekarang Kamboja, selama tiga belas tahun

    sejak tahun 1379.

    Dia termasuk perintis Islam di Jawa. Desa Sembalo, daerah

    yang masih berada dalam wilayah kekuasaan Majapahit, adalah

    daerah yang pertama dia tuju. Aktivitas pertama yang dilakukannya

    ketika itu adalah berdagang dengan cara membuka warung. Warung

    itu menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah. Selain itu

    secara khusus Malik Ibrahim juga menyediakan diri untuk mengobati

    masyarakat secara gratis.

    Beliau juga mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam.

    Ia sangat merangkul masyarakat bawah, maka sempurnalah misi

     pertamanya, yaitu mencari tempat di hati masyarakat sekitar yang

    ketika itu tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Selesai

    membangun dan menata pondokan tempat belajar agama di Leran,

    tahun 1419 M Maulana Malik Ibrahim wafat. Makamnya kini

    terdapat di Kampung Gapura, Gresik, Jawa Timur.

    Sunan Ampel

     Nama aslinya: Raden Rahmat, keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad,

    menurut riwayat ia adalah putra Ibrahim Zainuddin Al-Akbar dan

    seorang putri Champa yang bernama Dewi Condro Wulan binti Raja

    Champa terakhir dari Dinasti Ming. Menurut  Babad Tanah Jawi

    dan Silsilah Sunan Kudus, Raden Rahmat adalah nama kecilnya. Ia

    lahir di Champa pada 1401 M. Nama Ampel sendiri di identikkan

    dengan nama tempat dimana ia lama bermukim, di daerah Ampel

    atau Ampel Denta.

    Ketika Kesultanan Demak hendak didirikan, Sunan Ampel

    turut ambil bagian dalam lahirnya kerajaan Islam pertama di Jawa itu.Di Ampel Denta yang berawa-rawa, daerah yang dihadiahkan Raja

    Majapahit, ia membangun dan mengembangkan pondok pesantren.

    Mula-mula ia merangkul masyarakat sekitarnya.

    Pada pertengahan Abad 15, pesantren tersebut menjadi

    sentral pendidikan yang sangat berpengaruh di wilayah Nusantara

     bahkan mancanegara. Di antara para santrinya adalah Sunan Giri

    dan Raden Patah. Para santri tersebut kemudian disebarnya untuk

     berdakwah ke berbagai pelosok Jawa dan Madura. Dia-lah yang

    mengenalkan istilah “Mo Limo” (moh main, moh ngombe, moh

    maling, moh madat, moh madon). Yakni seruan untuk “tidak berjudi,

    tidak minum minuman keras, tidak mencuri, tidak menggunakan

    narkotik, dan tidak berzina.” Sunan Ampel diperkirakan wafat pada

    tahun 1481 M di Demak dan dimakamkan di sebelah barat Masjid

    Ampel, Surabaya.

    Sunan Giri

    Ia memiliki nama kecil Raden Paku, alias Muhammad Ainul Yakin.

    Sunan Giri lahir di Blambangan (Banyuwangi) pada 1442 M. Ada

     juga yang menyebutnya Jaka Samudra. Sebuah nama yang dikaitkan

    dengan masa kecilnya yang pernah dibuang oleh keluarga ibunya— 

    seorang putri raja Blambangan bernama Dewi Sekardadu ke laut.

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    8/66

    6 7

    Raden Paku kemudian dipungut anak oleh Nyai Semboja.

    Sunan Giri kecil menuntut ilmu di pesantren misannya,

    Sunan Ampel, tempat dimana Raden Patah juga belajar. Ia sempat

     berkelana ke Malaka dan Pasai. Setelah merasa cukup ilmu, ia

    membuka pesantren di daerah perbukitan Desa Sidomukti, Selatan

    Gresik. Dalam bahasa Jawa, bukit adalah “giri”. Maka ia dijuluki

    Sunan Giri.

    Pesantren itupun berkembang menjadi salah satu pusat

    kekuasaan yang disebut Giri Kedaton. Giri Kedaton tumbuh menjadi

     pusat politik yang penting di Jawa, waktu itu. Ketika Raden Patah

    melepaskan diri dari Majapahit, Sunan Giri malah bertindak sebagai penasihat dan panglima militer Kesultanan Demak. Selanjutnya,

    Demak tak lepas dari pengaruh Sunan Giri. Ia diakui juga sebagai

    mufti, pemimpin tertinggi keagamaan, se-Tanah Jawa.

    Dalam keagamaan, ia dikenal karena pengetahuannya yang

    luas dalam ilmu kih. Orang-orang pun menyebutnya sebagai Sultan

    Abdul Fakih. Ia juga pecipta karya seni yang luar biasa. Permainan

    anak seperti Jelungan, Jamuran, lir-ilir dan cublak suweng disebut

    sebagai kreasi Sunan Giri. Demikian pula Gending Asmaradana dan

    Pucung, lagi bernuansa Jawa namun syarat dengan ajaran Islam.

    Sunan Bonang

    Ia anak Sunan Ampel, yang berarti juga cucu Maulana Malik Ibrahim.

     Nama kecilnya adalah Raden Makdum Ibrahim. Lahir diperkirakan1465 M dari seorang perempuan bernama Nyi Ageng Manila, puteri

    seorang adipati di Tuban. Sunan Bonang belajar agama dari pesantren

    ayahnya di Ampel Denta. Setelah cukup dewasa, ia berkelana untuk

     berdakwah di berbagai pelosok Pulau Jawa.

    Mula-mula ia berdakwah di Kediri, yang mayoritas

    masyarakatnya beragama Hindu. Di sana ia mendirikan Masjid

    Sangkal Daha, kemudian ia menetap di Bonang. Di desa itu ia

    membangun tempat pesujudan/zawiyah sekaligus pesantren yang

    kini dikenal dengan nama Watu Layar. Ia kemudian dikenal pula

    sebagai imam resmi pertama Kesultanan Demak, dan bahkan sempat

    menjadi panglima tertinggi.

    Masyarakat juga mengenal Sunan Bonang sebagai seorang

    yang piawai mencari sumber air di tempat-tempat gersang. Sunan

    Bonag juga mengubah gamelan Jawa yang saat itu kental dengan

    estetika Hindu, dengan memberi nuansa baru. Ialah yang menjadi

    kreator gamelan Jawa seperti sekarang, dengan menambahkan

    instrumen bonang. Dalam pentas pewayangan, Sunan Bonang adalah

    dalang yang piawai membius penontonnya. Kegemarannya adalah

    mengubah lakon dan memasukkan tafsir-tafsir khas Islam. Kisah perseteruan antara Pandawa-Kurawa ditafsirkan Sunan Bonang

    sebagai peperangan antara Na (peniadaan) dan ‘Isbah (peneguhan).

    Sunan Kalijaga

    Dialah Wali yang namanya paling banyak disebut masyarakat Jawa.

    Ia lahir sekitar tahun 1450 Masehi. Ayahnya adalah Arya Wilatikta,

    Adipati Tuban—keturunan dari tokoh pemberontak Majapahit,

    Ronggolawe. Masa itu, Arya Wilatikta diperkirakan telah menganut

    Islam. Nama kecil Sunan Kalijaga adalah Raden Said. Ia juga

    memiliki sejumlah nama panggilan seperti Lokajaya, Syekh Malaya,

    Pangeran Tuban atau Raden Abdurrahman.

    Masyarakat Cirebon berpendapat bahwa nama itu berasal

    dari dusun Kalijaga di Cirebon. Sunan Kalijaga memang pernah

    tinggal di Cirebon dan bersahabat erat dengan Sunan Gunung Jati.Ia ikut merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid

    Agung Demak. Tiang “tatal” (pecahan kayu) yang merupakan salah

    satu dari tiang utama masjid adalah kreasi Sunan Kalijaga.

    Dalam dakwah, ia punya pola yang sama dengan mentor

    sekaligus sahabat dekatnya, Sunan Bonang. Ia juga memilih kesenian

    dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah. Ia sangat toleran

     pada budaya lokal. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    9/66

    8 9

    dipahami, dengan sendirinya kebiasaan lama hilang. Maka ajaran

    Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia

    menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk

    sebagai sarana dakwah.

    Dia dianggap pencipta Baju takwa, perayaan sekatenan,

    grebeg maulud, Layang Kalimasada, lakon wayang Petruk Jadi Raja.

    Lanskap pusat kota berupa Kraton, alun-alun dengan dua beringin

    serta masjid diyakini sebagai karya Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga

    dimakamkan di Kadilangu, selatan Demak.

    Sunan Gunung Jati

    Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah diperkirakan lahir

    sekitar tahun 1448 M. Ibunya adalah Nyai Rara Santang, putri dari

    raja Pajajaran Raden Manah Rarasa. Sedangkan ayahnya adalah

    Sultan Syarif Abdullah Maulana Huda, pembesar Mesir keturunan

    Bani Hasyim dari Palestina. Syarif Hidayatullah mendalami ilmu

    agama sejak berusia 14 tahun dari para ulama Mesir. Menyusul

     berdirinya Kesultanan Bintoro Demak, dan atas restu kalangan ulama

    lain, ia mendirikan Kasultanan Cirebon yang juga dikenal sebagai

    Kasultanan Pakungwati.

    Dengan demikian, Sunan Gunung Jati adalah satu-satunya

    “wali songo” yang memimpin pemerintahan. Sunan Gunung Jati

    memanfaatkan pengaruhnya sebagai putra Raja Pajajaran untuk

    menyebarkan Islam dari pesisir Cirebon ke pedalaman Pasundan

    atau Priangan. Ia mendekati rakyat dengan membangun infrastruktur berupa jalan-jalan yang menghubungkan antar wilayah.

     Pada usia 89 tahun, Sunan Gunung Jati mundur dari jabatannya

    untuk hanya menekuni dakwah. Kekuasaan itu diserahkannya kepada

    Pangeran Pasarean. Pada tahun 1568 M, Sunan Gunung Jati wafat

    dalam usia 120 tahun, di Cirebon. Ia dimakamkan di daerah Gunung

    Sembung, Gunung Jati, sekitar 15 kilometer sebelum kota Cirebon

    dari arah barat.

    Sunan Drajat

     Nama kecilnya Raden Qosim. Ia anak Sunan Ampel. Dengan

    demikian ia bersaudara dengan Sunan Bonang. Diperkirakan Sunan

    Drajat yang bergelar Raden Syaifuddin ini lahir pada tahun 1470

    M. Sunan Drajat mendapat tugas pertama kali dari ayahnya untuk

     berdakwah ke pesisir Gresik, melalui laut, ia kemudian terdampar

    di sebuah Dusun. Tapi setahun berikutnya Sunan Drajat berpindah 1

    kilometer ke selatan dan mendirikan padepokan santri Dalem Duwur,

    yang kini bernama Desa Drajat, Paciran-Lamongan.

    Dalam pengajaran tauhid dan akidah, Sunan Drajat mengambil

    cara ayahnya: langsung dan tidak banyak mendekati budaya lokal.Meskipun demikian, cara penyampaiannya mengadaptasi cara

     berkesenian yang dilakukan Sunan Muria. Terutama seni suluk.

    Maka ia menggubah sejumlah suluk, di antaranya adalah suluk

     petuah “berilah tongkat pada si buta/beri makan pada yang lapar/

     beri pakaian pada yang telanjang’. Sunan Drajat juga dikenal sebagai

    seorang bersahaja yang suka menolong. Di pondok pesantrennya, ia

     banyak memelihara anak-anak yatim-piatu dan fakir miskin.

    Sunan Kudus

     Nama kecilnya Jaffar Shadiq. Ia putra pasangan Sunan Ngudung dan

    Syarifah (adik Sunan Bonang), anak Nyi Ageng Maloka. Disebutkan

     bahwa Sunan Ngudung adalah salah seorang putra Sultan di Mesir

    yang berkelana hingga di Jawa. Di Kesultanan Demak, ia pun

    diangkat menjadi Panglima Perang.

    Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat Kudus adalah

    dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Budha. Hal itu

    terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk menara, gerbang dan

     pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha.

    Sebuah wujud kompromi yang dilakukan Sunan Kudus.

    Sunan Kudus juga menggubah cerita-cerita ketauhidan. Kisah

    tersebut disusunnya secara berseri, sehingga masyarakat tertarik

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    10/66

    10 11

    untuk mengikuti kelanjutannya. Sebuah pendekatan yang tampaknya

    mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan Abbasiyah.

    Dengan begitulah Sunan Kudus mengikat masyarakatnya.

    Sunan Muria

    Ia putra Dewi Saroh, adik kandung Sunan Giri sekaligus anak Syekh

    Maulana Ishak, dengan Sunan Kalijaga. Nama kecilnya adalah

    Raden Prawoto. Nama Muria diambil dari tempat tinggal terakhirnya

    di lereng Gunung Muria, 18 kilometer ke utara kota Kudus.

    Bergaul dengan rakyat jelata, sambil mengajarkanketerampilan-keterampilan bercocok tanam, berdagang dan melaut

    adalah kesukaannya. Sunan Muria seringkali dijadikan pula sebagai

     penengah dalam konik internal di Kesultanan Demak (1518-1530).

    Ia dikenal sebagai pribadi yang mampu memecahkan berbagai

    masalah betapapun rumitnya masalah itu. Solusi pemecahannya

     pun selalu dapat diterima oleh semua pihak yang berseteru. Sunan

    Muria berdakwah dari Jepara, Tayu, Juana hingga sekitar Kudus dan

    Pati. Salah satu hasil dakwahnya lewat seni adalah lagu Sinom dan

    Kinanti.

     Apep Saepudin

    Syekh Siti Jenar: Penyebar Tasawuf 

     

    Terlahir sekitar tahun 1426 di lingkungan Pakuwuan Caruban,

    Astana Japura, sebelah tenggara Cirebon. Dia mendapat gelar Syaikh

    Siti Jenar atau Syaikh Lemah Abang atau Syaikh Lemah Brit. Syech

    Siti Jenar adalah seorang sayyid atau habib keturunan dari Rasulullah

    Saw. Nasab lengkapnya adalah: Syekh Siti Jenar [Sayyid Hasan ’Ali]

     bin Sayyid Shalih bin Sayyid ’Isa ’Alawi bin Sayyid Ahmad SyahJalaluddin bin Sayyid ’Abdullah Khan bin Sayyid Abdul Malik Azmat

    Khan bin Sayyid ‘Alwi ‘Ammil Faqih bin Sayyid Muhammad Shohib

    Mirbath bin Sayyid ‘Ali Khali Qasam bin Sayyid ‘Alwi Shohib Baiti

    Jubair bin Sayyid Muhammad Maula Ash-Shaouma’ah bin Sayyid

    ‘Alwi al-Mubtakir bin Sayyid ‘Ubaidillah bin Sayyid Ahmad Al-

    Muhajir bin Sayyid ‘Isa An-Naqib bin Sayyid Muhammad An-Naqib

     bin Sayyid ‘Ali Al-’Uraidhi bin Imam Ja’far Ash-Shadiq bin Imam

    Muhammad al-Baqir bin Imam ‘Ali Zainal ‘Abidin bin Imam Husain

    Asy-Syahid bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad

    Rasulullah Saw.

     Syekh Siti Jenar memahami Tuhan sebagai ruh yang

    tertinggi, ruh maulana yang utama, yang mulia yang sakti, dan

    yang suci tanpa kekurangan. Itulah Hyang Widhi, ruh maulana

    yang tinggi dan suci menjelma menjadi diri manusia. Syekh Siti

    Jenar juga mengungkapkan sifat-sifat hakikat ruh manusia adalahruh diri manusia yang tidak berubah, tidak berawal, tidak berakhir,

    tidak bermula, ruh tidak lupa dan tidak tidur, tidak terikat dengan

    rangsangan indera yang meliputi jasad manusia.

    Syeh Siti Jenar mengaku bahwa, “aku adalah Allah, Allah

    adalah aku”. Lihatlah, Allah ada dalam diriku, aku ada dalam diri

    Allah. Pengakuan Siti Jenar bukan bermaksud mengaku-aku

    dirinya sebagai Tuhan Allah Sang Pencipta ajali abadi, melainkan

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    11/66

    12 13

    kesadarannya tetap teguh sebagai makhluk yang diciptakan Tuhan.

    Siti Jenar merasa bahwa dirinya bersatu dengan “ruh” Tuhan.

    Memang ada persamaan antara ruh manusia dengan “ruh”

    Tuhan atau Zat. Keduanya bersatu di dalam diri manusia. Persatuan

    antara ruh Tuhan dengan ruh manusia terbatas pada persatuan

    manusia denganNya. Persatuannya merupakan persatuan Zat sifat,

    ruh bersatu dengan Zat sifat Tuhan dalam gelombang energi dan

    frekuensi yang sama. Inilah prinsip kemanunggalan dalam ajaran

    tentang manunggaling kawula Gusti atau jumbuhing kawula Gusti.

    Bersatunya dua menjadi satu, atau dwi tunggal. Diumpamakan wiji

    wonten salebeting wit .Ajaran itu tak dapat diterima, karena dianggap terlalu dini

    mengajarkan ajarannya bagi masyarakat di Jawa yang masih awam

    dalam menerima Islam. Karena takut akan adanya salah tafsir dalam

    masyarakat. Hingga akhirnya Syech Siti Jenar pun dihukum.

     Arian Gurbantara

     Airlangga: Raja Besar Yang Memilih

    Bertapa

    Terlahir ke dunia sebagai putra Raja Udayana dari Bali. Dia juga

    menantu dari Raja Dharmawangsa dari Medang Kemulan. Pada

    tahun 1019, Airlangga dinobatkan sebagai raja oleh para pendeta

    dan Brahmana. Airlangga berhasil mempersatukan kerajaan yangterpecah-pecah dan membangun kerajaannya.

    Airlangga sebenarnya merupakan gelar yang diterima karena

    dia berhasil mengendalikan air Sungai Brantas sehingga bermanfaat

     bagi rakyat. Dalam bidang pemerintahan, Airlangga mengangkat

    orang-orang yang berjasa kepadanya. Dalam bidang ekonomi, ia

    memerintahkan rakyatnya untuk membuat waduk di daerah Sungai

    Brantas.

    Sejak tahun 1025, Airlangga memperluas kekuasaan dan pengaruhnya seiring dengan melemahnya Sriwijaya. Mula-mula yang

    dilakukan Airlangga adalah menyusun kekuatan untuk menegakkan

    kembali kekuasaan Wangsa Isyana  atas  pulau Jawa. Namunawalnya tidak berjalan dengan baik, karena menurut prasasti Terep

    (1032), Watan Mas kemudian direbut musuh, sehingga Airlangga

    melarikan diri ke desa Patakan. Berdasarkan prasasti Kamalagyan

    (1037), ibu kota kerajaan sudah pindah ke Kahuripan.

    Airlangga pertama-tama mengalahkan Raja Hasin. Pada

    tahun 1030, Airlangga mengalahkan Wisnuprabhawa raja Wuratan,

    Wijayawarma raja Wengker, kemudian Panuda raja Lewa. Pada

    tahun 1031 Putra Panuda mencoba membalas dendam namun

    dapat dikalahkan oleh Airlangga. Ibu kota Lewa dihancurkan pula.

    Tahun 1032 seorang raja wanita dari daerah Tulungagung sekarang berhasil mengalahkan Airlangga. Istana Watan Mas dihancurkannya.

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    12/66

    14 15

    Airlangga terpaksa melarikan diri ke desa Patakan ditemani Mapanji

    Tumanggala, dan membangun ibu kota baru di Kahuripan. Hinggakerajaan maju.

     Airlangga naik tahta dengan gelar Abhiseka Sri Maharaja Rakai

    Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantawikramottunggadewa.

    Airlangga juga memperluas wilayah kerajaan hingga ke Jawa Tengah,

     bahkan pengaruh kekuasaannya diakui sampai ke Bali. Menurut

     prasasti Pamwatan (1042), pusat kerajaan kemudian pindah ke Daha.Setelah keadaan aman, Airlangga mulai mengadakan pembangunan-

     pembangunan demi kesejahteraan rakyatnya. Pembangunan yang

    dicatat dalam prasasti-prasasti peninggalannya antara lain

    Airlangga juga membangun tempat-tempat suci, pertapaan,

    dan asrama-asrama pendeta. Airlangga melakukan pembangunan

    demi untuk kesejahteraan rakyatnya. Ketika sudah tua, Airlangga

    mengundurkan diri dari pemerintahan. Dia pergi ke gunung untuk

    menjadi pertapa. Sebagai petapa, Airlangga bergelar Jatiningrat.

    Dina Rizki

     Albertus Soegijapranata: Uskup

    Pertama Indonesia

    Albert Soegijapranata lahir pada tanggal 25 November 1896. beliau

    merupakan Vikaris Apostolik Semarang yang kemudian menjadi

    uskup agung. Ia merupakan uskup pribumi pertama yang dikenal

    karena pendirianya yang pronasionalis.

    Keluarga Albert Soegijapranata atau Soegija merupakan

    keluarga muslim. Karena diakui sebagai anak yang cerdas, pada

    tahun 1909 Soegija diminta Frans van Lith untuk bergabung dalam

    Kolese Xaverius, suatu sekolah Yesuit di Muntilan. Disanalah Soegija

    mulai tertarik dengan agama Katolik dan dibaptis pada tanggal 24

    Desember 1910.

    Soegija memulai keimanannya sebagai viskaris paroki untuk

    Pastur Van Driessche di Paroki Kidul Loji, Yogyakarta, tetapi diberi

     paroki sendiri setelah gereja Santo Yoseph di Bintaran dibuka pada

    tahun 1934. Tahun 1940, Soegija diangkat sebagai Vikaris Apostolic

    di Vikariat Apostolik Semarang—yang baru didirikan.

    Meski jumlah pemeluk agama Katolik meningkat, Soegija

    harus menghadapi berbagai tantangan. Kekaisaran Jepang menduduki

    Hindia-Belanda pada awal 1942 dan selama periode kedudukan itu banyak gereja yang diambil alih dan banyak pastor ditangkap bahkan

    dibunuh.

    Setelah Proklamasi kemerdekaan Indonesia, Semarang

    dipenuhi dengan kekacauan. Soegija membantu menyelesaian

     pertempuran Lima Hari di Semarang yang penuh darah.

    Pada tahun 1947, Soegija pindah ke Yogyakarta, beliau

     berusaha meningkatkan pengakuan dunia luar atas Indonesia. Dan

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    13/66

    16 17

    meyakinkan orang Katolik untuk berjuang demi Indonesia sebagai

    negara mereka. Tidak lama setelah Belanda mengakui kedaulatan

    Indonesia, Soegija kembali ke Semarang.

    Setelahnya, Soegija banyak menulis buku mengenai

    komunisme dan berusaha untuk mengembangkan pengaruh Katolik,

    serta menjadi perantara beberapa faksi politik. Tanggal 3 Januari

    1961, ia diangkat menjadi Uskup Agung, saat Tahta Suci mendirikan

    enam provinsi gerejawi di wilayah Indonesia. Soegija bergabung

     pada sesi pertama dari Konsili Vatikan II.

    Soegija meninggal pada tahun 1963 di Steyl, Belanda

    dan jenazahnya diterbangkan kembali ke Indonesia. Ia kemudiandijadikan pahlawan nasional dan dikebumikan di Taman Makam

    Pahlawan Giri Tunggal, Semarang.

    Fabrizio Ravanelli Tambunan

    Nommensen: Penginjil Tanah Batak 

     Nommensen tokoh penting penyebar agama Kristen Protestan

    di Indonesia. Nommensen lahir pada tangga 6 Februari 1834 di

     Nordstrand, Jerman. Tahun 1861 Nommensen menjadi Pendeta dan

    setelah itu Nommensen pergi menuju Sumatra. Pada 1862 tepatnya

     pada ditanah Batak. Ia memulai pekerjaannya di Barus. Ia mulai

     belajar bahasa Batak dan bahasa Melayu. Dengan cepat sekalidua bahasa itu dapat dikuasainya. Kemudian, Nommensen mulai

    mengadakan kontak-kontak dengan orang-orang Batak, terutama

    dengan raja-raja mereka.

     Nommensen tidak jemu mengadakan perjalanan keliling

    untuk menciptakan hubungan pergaulan yang baik. Ia mempelajari

    adat- istiadat Batak dan mempergunakannya dalam mempererat

     pergaulan.Nommensen meminta ijin untuk masuk ke pedalaman

    namun dilarang keras oleh pemerintah, karena sangat berbahaya bagi

    seorang asing. Namun Nommensen tidak takut.

     Nommensen memilih Silindung sebagai tempat tinggalnya

    yang baru. Ia mendapat gangguan yang hebat di sini, namun ia tidak

     putus asa. Ia berhasil mengumpulkan jemaatnya yang pertama di

    Huta Dame atau Kampung Damai. Tahun 1873 ia mendirikan sebuah

    gedung gereja, sekolah dan rumahnya sendiri di Pearaja. Sampaisekarang Pearaja menjadi kantor pusat HKBP.

    Pekerjaan Nommensen cukup berhasil, dan ajarannya makin

    meluas di kalangan orang-orang Batak. Sekali lagi ia memindahkan

    tempat tinggalnya ke kampung Sigumpar, pada tahun 1891 dan ia

    tinggal di sini sampai dengan meninggalnya.

     Nommensen memberitakan Injil di tanah Batak dengan

     berbagai macam cara. Ia menerjemahkan Perjanjian Baru ke dalam

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    14/66

    18 19

     bahasa Toba dan menerbitkan cerita-cerita Batak. Ia juga berusaha

    untuk memperbaiki pertanian, peternakan, meminjamkan modal,

    menebus hamba-hamba dari tuan- tuannya, dan membuka sekolah-

    sekolah serta balai-balai pengobatan.

     Nommensen meninggal pada umur yang sangat tua, pada

    umur 84 tahun. Ia meninggal pada 12 Mei 1918. Nommensen

    dikuburkan di Sigumpar di tengah-tengah suku bangsa Batak setelah

     bekerja dalam kalangan suku bangsa ini selama 57 tahun lamanya

    dan namanya diabadikan menjadi sebuah nama universitas ternama

    di Sumatra Utara yaitu Universitas Nommensen yang berlokasi di

    kota Medan.

    Jihan Salsabilla Denura

    Datuk Ri Bandang : Penyebar Islam

    di Tanah Sulawesi

    Datuk Ri Bandang adalah seorang ulama dari Koto Tangah,

    Minangkabau, Sumatera Barat. Nama aslinya adalah: Abdul Makmur

    gelar Khatib Tunggal. Sebagai ulama, jasanya begitu besar bagi umat

    Islam di Indonesia. Dia penyebar Agama Islam yang cukup penting di

    kerajaan-kerajaan di wilayah timur nusantara, yaitu Kerajaan Luwu,

    Kerajaan Gowa, Kerajaan Talllo dan Kerajaan Gantarang (Sulawesi),

    kerajaan Kutai (Kalimantan) dan Kerajaan Bima (Nusa Tenggara).

    Dalam menyebarkan syiar Islam, Datuk Ri Bandang dibantu

    oleh 2 saudaranya yang ulama juga. Mereka adalah:u Datuk Ri Tiro

    dan Datuk Patimang, dan seorang temannya yaitu Tuan Tunggang

    Parangan. Mereka menyiarkan Islam sejak kedatangaanya hingga

    abad ke 16 hingga akhir hayatnya. Datuk Ri Bandang berdakwah

    sesuai keahliannya yaitu ahli Fikih di Kerajaan Gowa dan Tallo

    di Sulawesi Selatan. Sebelum masuknya agama Islam di Sulsel,

    masyarakat masih menganut kepercayaan animisme.

    Awalnya, Datuk Ri Bandang bersama Datuk Patimang

    menyiarkan Agama Islam di Kerajaan Luwu (kerajaan tertua di

    Sulwesi Selatan), sehingga kerajaan Luwu menjadi kerajaan islam pertama di Sulawesi Selatan. Berkat metode penyiaran islam yang

    sesuai, ajaran Datuk Ri Bandang dapat diterima oleh kerajaan Luwu

    dan masyarakatnya. Berawal dari seorang petinggi Kerajaan yang

    masuk islam yaitu Tandi Pau, lalu berlanjut dengan Raja Luwu yang

    masuk islam yaitu Datu’ La Pattiware Daeng Parabung pada 4-5

    Februari 1605, beserta seluruh pejabat istananya. Akhirnya islam

    dijadikan agama kerjaan sehingga semua hukum dan peraturan

    kerjaan dibuat berdasarkan Hukum Islam.

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    15/66

    20 21

    Datuk Ri Bandang kemudian menetap di Makassar dan

    menyiarkan agama islam di Gowa, Takalar , Jeneponto, Bantaeng.Dakwah Datuk Ri Bandang berhasil membuat Raja Gowa XIV, I

    Manga’rangi Daeng Manrabia dan Raja Tallo, I Malingkang Daeng

    Manyonri beserta rakatnya masuk Islam.

    Penerimaan Islam secara resmi oleh Raja Tallo ini terjadi

     pada malam Jum’at 9 Jumadil Awal 1014 H atau 22 September

    1605 M. Kemuadian, Datuk Ri Bandang wafat dan dimakamkan di

    kecamatan Tallo arah utara Kota Makassar. Datuk Ri Bandang telah

     berjasa dalam memperkenalkan ajaran islam kepada Raja Tallo dan

    Raja Gowa yang menjadi gerbang masuknya agam islam di SulawesiSelatan. Bahkan pengaruhnya dapat dirasakan oleh masyarakat sulsel

    hingga saat ini.

    Lut Nur Indah

    K.H. Abdurrahman Wahid:

    Cendikiawan Bijak Nusantara

    Kiai Haji Abdurrahman Wahid alias Gus Dur lahir di Jombang, 7

    September 1940 dan meninggal di Cianjur, 30 Desember 2009.

    Beliau adalah seorang tokoh Muslim sekaligus pernah menjadi

    Presiden ke empat Indonesia yang menggantikan B.J. Habibie padatahun 1999. Gus Dur juga merupakan ketua Tandziyah (badan

    eksekutif) Nahdlatul Ulama dan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa

    (PKB).

    Gus Dur lahir dalam keluarga yang sangat terhormat dalam

    komunitas Muslim Jawa Timur. Kakek dari ayahnya, K.H. Hasyim

    Asyari adalah pendiri Nahdlatul Ulama. Oleh sebab itu, Gus Dur

    akhirnya menjabat sebagai Dewan Penasehat Agama NU. Walaupun

    hal ini berlawanan dengan aspirasinya menjadi intelektual publik dan

    sempat dua kali menolak tawaran tersebut.

     Pada masa itu, NU dipandang sebagai organisasi dalam

    keadaan stagnasi/terhenti. Dalam Musyawarah Nasional 1984, Gus

    Dur terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

    Pada masa jabatan pertama ini, Gus Dur fokus mereformasi dan

     berhasil meningkatkan sistem pendidikan pesantren sehingga dapat

    menandingi sekolah sekular.

    Pada masa jabatan kedua, Gus Dur menolak bergabung

    dengan ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia) karena

    mengira organisasi tersebut mendukung sektarianisme dan akan

    membuat Soeharto tetap kuat. Pada Maret 1992 setelah mengadakan

    Musyawarah Besar ulang tahun NU ke-66, Gus Dur mengirim surat

     protes kepada Soeharto yang menyatakan bahwa NU tidak diberi

    kesempatan menampilkan Islam yang terbuka, adil, dan toleran. Pada

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    16/66

    22 23

    masa ini, ide liberal Gus Dur mulai mengubah banyak pendukungnya

    menjadi tidak setuju dan melawan pemerintahan pada masa Orde

    Baru.

     Pada masa jabatan ketiga, Gus Dur memulai aliansi politik

    dengan Megawati Soekarno Putrid dari Partai Demokrasi Indonesia

    (PDI). Juli 1997, Soeharto mulai kehilangan kendali atas situasi

    Krisis Finansial Asia. Gus Dur didorong untuk melakukan reformasi

    dengan Megawati dan Amien Rais, namun ia terkena stroke pada

    Januari 1998.

    Setelah Soeharto menyatakan pengunduran dirinya, banyak

     pembentukan partai politik baru. Gus Dur pun membentuk partai baruatas permintaan sebagian besar anggota komunitas NU, yaitu Partai

    Kebangkitan Bangsa untuk melawan Golkar dalam pemilu. Pada

     November 1998 di Ciganjur, Gus Dur bersama dengan Megawati,

    Amien, dan Sultan Hamengkubuwono X kembali menyatakan

    komitmen mereka untuk reformasi.

    Pemikiran-pemikiran besar Gus Dur telah merubah

     pandangan masyarakat mengenai NU berbalik 180 derajat. Dari yang

    semula menganggap NU sebagai organisasi yang terhenti hingga

    sekarang sebagian besar masyarakat Indonesia berlatar belakang NU.

    Secara tidak langsung, Gus Dur telah berhasil membuat masyarakat

    Indonesia didominasi oleh agama Islam lewat komunitas Nahdlatul

    Ulama.

    Ernawati

     Ahmad Dahlan: Pencerah dan

    Pensejahtera

    Kiai Haji Ahmad Dahlan yang mempunyai nama kecil Muhammad

    Darwisy. Lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1868 - meninggal di

    Yogyakarta, 23 Februari 1923. Beliau merupakan Pahlawan Nasional

    Indonesia. Dalam pengabdiannya terhadap negara. Beliau turutandil dalam beberapa organisasi yang menggerakan para pemuda

    Indonesia untuk berpartisipasi dalam pergerakan Indonesia.

    Dahlan berpartisipasi dalam mengikuti organisasi Boedi

    Utoemo yang pada saat itu menjadi salah satu organisasi kepemudaan

     pertama di Indonesia. Selain itu, Dahlan juga mengadakan relasi-

    relasi dagang menjadi seorang wirausahawan yang cukup berhasil

    dengan berdagang batik. Hal ini mendorong ambisinya dalam

     pendirian yang mengacu pada perkumpulan bersifat sosial dan

     bergerak di bidang pendidikan.

    Proses yang dijalani oleh Dahlan saat mendirikan

     perkumpulan ini tidaklah berjalan sesuai dengan harapan awal.

    Terdapat banyak sekali masalah yang timbul akibat pendirian

    tersebut. Keluarga dan masyarakat sekitarnya juga turut andil dalam

    mereristensikan pendirian Muhammadiyah itu sendiri.Ketidaksetujuan dari pihak lain menyatakan bahwa

     perkumpulan ini hanyalah pesan tersirat yang digunakan sebagai

    strategi dalam mendirikan agama baru di masyakat dan bertolak

     belakang dari syariat Islam. Perbedaan pandangan ini timbul

    karena tidak disertai dengan kelengkapan informasi membuat hal

    ini menjadi rancu. Ada pula yang menudingnya bahwa ia adalah

    kyai palsu karena sudah meniru-niru bangsa Belanda yang kristen,

    mengajar di sekolah Belanda, serta bergaul dengan tokoh-tokoh dari

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    17/66

    24 25

    Budi Utomo, yang kebanyakan dari golongan priyayi dan bermacam

    lain tuduhan. Bahkan ada yang hendak membunuhnya. Namun, ia

     berteguh hati untuk melanjutkan cita-cita dan perjuangan pembaruan

    Islam di tanah air sampai bisa mengatasi semua rintangan tersebut.

    Pendirian Muhammadiyah memiliki tujuan khusus dalam

     penciptaannya. Penciptaan ini dimaksudkan untuk menghimbau dan

    mengajak para umat islam untuk kembali hidup dengan berlandaskan

    al-Qur’an dan al-Hadits. Gagasan yang dikemukakan oleh Dahlan

    cukuplah idealis dan masyarakat menyetujui tentang gagasan

     beliau. Dan Dahlan sendiri, pada awalnya menegaskan bahwasanya

     perkumpulan ini bukan organisasi politik, tetapi organisasi ini bersifat sosial dan bergerak di bidang pendidikan pada tanggal 18

     November 1912.

    Mia Rosmayanti

    Gunadarma : Arsitek Borobudur

     yang Misterius

    Borobudur merupakan candi terbesar umat Buddha yang ada di

    dunia. Candi ini terletak di Magelang, Jawa Tengah. Borobudur

    ini diperkirakan di bangun sekitar tahun 800 Masehi oleh penganut

    Buddha Mahayana pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra.Candi ini mulai dibangun sekitar 824 Masehi oleh Samaratungga

    (Raja Mataram Kuno) dan baru selesai sekitar setengah abad

    kemudian pada masa pemerintahan putrinya, Pramudawardani.

    Kisah ini diutarakan pada Prasasti Karangtengah dan Kahulungan .

    Arsitek dari Candi Borobudur sendiri adalah Gunadarma.

    Tidak ada bukti atau peninggalan yang jelas mengenai tokoh ini,

    karena itulah sangat sulit mencari dengan pasti siapakah tokoh ini

    sebenarnya. Ada buku yang menyebut bahwa Gunadarma adalah

    seorang arsitek dari Nepal yang berhasil menggunakan bukit sebagai

    sandaran konstruksi bangunannya dan bertingkat seperti bentuk

    alami bukit itu sendiri. Ini dibuktikan dengan tidak adanya ruangan

     pada bangunan candi tersebut, kecuali ruangan yang dibentuk oleh

    rangka stupa.

    Pembangunan Borobudur diperkirakan dibangun dengan

    menggunakan 60.000 m3  batuan vulkanik dari Sungai Elo dan

    Sungai Progo yang letaknya sekitar 2 km dari sebelah timur candi.

    Luas bangunan ini adalah 15.129 m2 yang terdiri dari sekitar 2 juta

     potongan batuan. Rata-rata ukuran batuan ini adalah 25 x 10 x 15 cm.

    Candi ini ditemukan oleh Sir Thomas Stanford Rafes pada

    tahun 1814 dalam kondisi yang rusak dan memerintahkan agar

     bangunan itu dibersihkan serta dipelajari. Sebenarnya candi ini

    sudah diketahui keberadaannya oleh penduduk sekitar pada abad ke-

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    18/66

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    19/66

    28 29

    yang laindan sengan Ordo Fransiskan. Yang katanya meneruskan

    karya almarhum Alhi lsafat Indonesia, Nocolaus Driyarkarya, SS.

    Sekolah tinggi itu mereka beri nama Sekolah Tonggi Filsafat (STF)

    Driyarkarya, diproyeksi harus menjadi pusat studi dan penelitian

     pusat di Jakarta.

    Romo Magnis juga melahirkan tulisan yang memotivasi

    dan bercak-bercak penanya telah dipablikasikan dalam bentuk

     buku dan artikel. Buku yangberjudul “Etika Jawa” dituliskan

    setelah iamenjalani  sabbatical year  di Paroki Hati Kudus Yesus di

    Sukoharjo Jawa Tengah. Adapun buku lainnya yaitu “Etika Politik”

    yang menjadi acuan pokok bagi Mahasiswa lsafat dan politik diIndonesia.

    Romo Magnis juga dikenal sebagai tokoh yang begitu

     perhatian pada korban pelanggaran Hak Azasi Manusia yang terjadi

    di Indonesia. Ketika banyak orang Indonesia jadi korban, sementara

    sebagian besar orang Indonesia tidak tahu bahkan tidak peduli dengan

     pelanggaran HAM di Indonesia yang menimpa saudara sebangsanya,

    Romo Magnis justru peduli meski dia tak punya darah Indonesia.

    Sascha Putri Gumilar

    Denninger: Penginjil Jerman di

    Pulau Nias

    Bagi orang Nias, sosok Ernest Ludwig Denninger adalah sosok

    yang sangat penting karena jasanya dalam pemberitaan Injil di Nias.

    Penghargaan orang Kristen Nias terhadap Denninger terlihat dari

    keputusan untuk mengabadikan nama Denninger menjadi namasalah satu jemaat di Nias.

    Setelah beberapa lama Denninger bermisi di Kalimantan.

    Akhirnya, badan penginjilan Rheinische Missions Gesselschaft

    (RMG) memutasi Denninger ke pulau Nias. Awalnya, Denninger

     bermaksud membentuk satu jemaat bagi orang-orang Nias di Padang,

    tetapi kemudian ia menyadari bahwa mereka hanya perantau yang

    sering berpindah-pindah sehingga akhirnya Ia memutuskan untuk

    datang langsung ke pulau Nias. Dengan mudah, ia mendapat

     persetujuan dari RMG dan Pemerintah Hindia Belanda karena

    sebelumnya sudah ada permintaan pemerintah kepada RMG agar

    diutus Pendeta Penginjil ke pulau Nias.

    Denninger tiba di sana pada 27 September 1865. Untuk

    menarik perhatian orang banyak supaya mereka tertarik untuk belajar

    rman Tuhan dan nyanyian-nyanyian gereja, Denninger lebih dahulu

    membagikan tembakau untuk rokok dan ramuan sirih. Dalam masa

     permulaan yang sulit itu, Denninger berusaha mengajar beberapa

     pemuda agar dapat membaca dan menulis.

    Awalnya, sekolah ini hanya diselenggarakan di rumah

     penduduk, dan ternyata berhasil. Pemuda-pemuda inilah yang

    kemudian membantu Denninger untuk mengajar anak-anak di sekitar

    Gunungsitoli pada tahun 1866.

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    20/66

    30 31

    Dalam proses mengajar, Denninger mengalami kesulitan

    dalam memperoleh bahan-bahan dan sarana untuk mengajar, seperti

     buku-buku pendukung. Pada tahun 1870, Denninger berhasil menulis

    sebuah buku sekolah (Erste Schoolboekje) sebagai bahan pelajaran

    sekolah di Hulo Niha. Dalam mencetak buku ini, Denninger dibantu

    oleh seorang Belanda yang tinggal di Batavia, dia membantu

     pencetakan sekaligus mengurus pengiriman paket buku sejumlah

    200 buah tersebut pada Denninger di Gunungsitoli.

    Dalam pekerjaan Misinya terhadap orang Nias, selain

    Denninger dapat membuka satu sekolah untuk suku Nias, Denninger

     juga telah berhasil menerjemahkan Injil Yohanes dan Injil Lukas kedalam bahasa Nias. Karyanya ini sangat berarti, baik bagi orang-

    orang Nias yang dapat membaca maupun bagi para misionaris

    lainnya.

    Tahun 1874 secara resmi terbitnya terjemahan Injil Lukas

    dalam bahasa Nias, dan pada saat itu Alkitab dalam bahasa Nias

     belum ada. Dalam proses menerjemahkannya, beberapa pemuda

    turut membantu. Pada tahun 1875, Denninger mengalami sakit. Ia

     berobat ke Batavia dan satu tahun kemudian Denninger meninggal

    dunia.

    Tokoh-Tokoh

    NasionalPentingdalam

    Sejarah

    Indonesia

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    21/66

    32 33

    Deiny Setiyawan

    Ki Hajar Dewantara: Bapak

    Pendidikan

    Jogja adalah Kota Pelajar, Kota ini punya beberapa kampus dan

    sekolah bergengsi. Sebagai kota pendididkan Jogja punya mutu

    lulusan yang cukup diakui di Indonensia. Kota pendidikan ini

     juga melahirkan tokoh penting pendidikan Indonesia. SoewardiSoerjaningrat adalah salah satu tokoh pendidikan itu. Namanya

     begitu melegenda di Jogja.

    Soewardi Soerjaningrat terahir di Yogyakarta, pada tanggal

    2 Mei 1889, berasal dari golongan bangsawan dengan gelar Raden

    Mas. Sebagai golongan bangsawan, Soewardi memiliki hak untuk

    mengenyam pendidikan yang layak dari kolonial Belanda. Karena

     pada masa itu, orang-orang pribumi tidak diperkenankan bersekolah.

    Soewardi kecil mengawali dunia pendidikannya di ELS (sekolah

    dasar untuk orang-orang Eropa). Tamat dari ELS, Soewardi

    melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Dokter Jawa (STOVIA).

    Sayangnya, Soewardi lagi-lagi tidak bisa menamatkan pendidikannya

    di STOVIA.

    Rupanya, anak Pangeran terbuang dari Keraton Pakualaman

    ini amat rajin dalam menulis sejak muda. Kegigihannya dalam

    menulis berbagai macam artikel dicetak oleh beberapa surat kabar

    saat itu. Sebut saja Sedya Tama, Midden Java, Oetoesan Hinda,

     Kaoem Moeda, de Express, Tjahaya Timoer, hingga Poesara.

    Pada tahun 1908, pada usia 19 tahun, Soewardi sudah

    aktif dalam mengikuti pergerakan-pergerakan nasional. Organisasi

    yang diikutinya pertama kali adalah Boedi Oetomo sebagai divisi

     propaganda. Kemudian pada tahun 1911, ia menjadi anggota redaksi

    harian de Express. Lagi-lagi, berkat kegigihannya dan pikirannya

    yang kritis dalam tulisan, ia menjadi satu dari Tiga Serangkai,

     bersama dengan Douwes Dekker (Danoedirdja Setiaboedi), dan

    Tjipto Mangunkoesomo. Barulah pada tanggal 6 September 1912,

    Tiga Serangkai mendirikan Indische Partij (Partai Hindia)—yang

    menerima kaum pribumi dan Indo Eropa.

    Mereka bertiga ditangkap kolonial Belanda dan dibuang ke

    negeri Belanda pada tahun 1913-1919, karena aktivitas organisasi

    mereka yang dianggap radikal dan berbahaya. Tidak diam saja ketika

    diasingkan, Soewardi melanjutkan pendidikannya di pengasingan

    hingga lulus dan memperoleh akta guru Eropa yang amat bergengsi.

    Saat itulah, ia berpindah haluan untuk fokus ke perjuangan dalam bidang pendidikan.

    Pada tanggal 3 Juli 1922, Soewardi mendirikan lembaga

     pendidikan bernama Taman Siswa di Yogyakarta. Pada waktu itu,

    nama yang dipakai adalah National Onderwijs Instituut Taman Siswa

    (Lembaga Pendidikan Nasional Taman Siswa). Perguruan Taman

    Siswa lebih menekankan rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Sejak

    saat itulah namanya tidak bisa dipisahkan oleh Taman Siswa.

    Taman Siswa cepat berkembang dan membuka banyak

    cabang di Nusantara. Melalui perguruan Taman Siswa, Ki Hadjar

    Dewantara mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk kepentingan

    nusa dan bangsa. Berkat adanya Taman Siswa, banyak hasil cetakan

    yang terdidik namun memiliki jiwa nasionalisme dan cinta tanah air.

    Pada usianya lima windu, atau 40 tahun pada perhitungan Jawa, ia

    mengganti namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara, agar lebih bisa

    dekat dengan masyarakat, tanpa adanya embel-embel ningrat.

    Selain sistem pendidikan dan lembaga pendidikan, beliau

     juga meninggalkan banyak dokumen-dokumen bersejarah dalam

     bentuk tulisan artikel yang tidak ternilai harganya. Tulisan-tulisannya

     berhasil dikumpulkan oleh Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa

    dan dijilid yang kemudian diterbitkan menjadi buku. Jilid pertama

    mengenai pendidikan, jilid kedua mengenai kebudayaan. Barang-

     barang bersejarah yang dipergunakan Ki Hadjar Dewantara semasa

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    22/66

    34 35

    hidupnya disimpan dalam museum Dewantara Kirtigrhia.

    Atas jasa-jasanya itu, Ki Hadjar Dewantara mendapat julukan

    Bapak Pendidikan Nasional, pahlawan bangsa. Tanggal kelahirannya

    dijadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional, dan tempat lahirnya

    dijuluki sebagai Kota Pelajar.

    Nabilla Rahil

    Tan Tjeng Bok: Seniman Selebritis

    Tempo Doeloe

    Sosok yang badung, itulah yang tertera di hampir setiap kalimat di

    majalah-majalah dan buku tentangnya. Tan Tjeng Bok sendiri adalah

    sosok yang lahir dari dua garis keturunan yang berbeda. Ayahnya,

    Tan Soen Tjiang, berasal dari etnis Tionghoa, dan ibunya, Dasih,merupakan wanita Betawi tulen asal Jembatan Lima. Pernikahan

    mereka hanya berlangsung selama setahun karena tidak adanya

     persetujuan dari pihak lelaki. Ayahnya lalu mengawini lagi gadis

    Tionghoa, dan mempunyai delapan anak dari pernikahannya itu.

    Oleh karenanya, dibandingkan kedelapan saudaranya yang lain,

    kulitmya terbilang lebih gelap. Dari situlah panggilan ‘Si Item’ atau

    ‘Pak’ dan ‘Oom Item’ tercipta untuk perbedaan berupa kulitnya ini.

     Lahir di Jakarta pada 30 April 1899, Item memulai karirnya

    sebagai biduan ketika baru berusia 12 tahun. Saat seumuran itu,

     beliau sering sekali bolos dari sekolahnya  Hollandsch Chineesche

    School yang beralamatkan di Braga, Bandung, sehingga seringkali

    guru-guru melapori orang tuanya soal kelakuan si Item.

     Item awali karirnya sebagai pelayan, lalu naik panggung

    menyanyi keroncong Marisko, menggantikan penyanyi Oey Beng

    Tan yang sangat beliau kagumi. Setelah itu, berganti di saat umur 14

    tahun, ia mulai bekerja di bioskop Orion, sebagai pembawa papan

     pengumuman, pengganti layar, dan pemutar lm.

     Umur 20 tahun ia ikut Dardanella, rombongan sandiwara

    kepunyaan Paedro (Willy Klimanoff), seseorang keturunan Rusia.

    Semenjak ia bergabung dengan sanggarnya Paedro, namanya

     jadi melejit di dunia sandiwara. Ia termasuk aktor paling mahal

     bayarannya di antara tahun 1920-1930.

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    23/66

    36 37

     Dardanella tutup di awal tahun 1940-an, menyebabkan Tan

    Tjeng Bok harus bergonta-ganti grup, seperti sandiwara keliling

    Orpheus dan Star. Di buku The Komedie Stambul karya Matthew

    Isaac Cohen, Tjeng Bok sempat mengutarakan kalau berpindah-

     pindah grup bagi artis stambul adalah hal yang biasa.Dalam waktu

    kosong ini, ia menetap di Salatiga, Jawa Tengah, lalu memulai usaha

     bunga hias.

     Sempat berhenti ketika Jepang masuk, tetapi Tjeng Bok

    tetap berjaya, ia mendirikan perkumpulan sandiwara di Bojonegoro

    dan Surabaya. Tahun 1951, ia pindah lagi ke Jakarta dan main lm.

    Selanjutnya, ia membintangi lebih banyak judul lm, diperkirakanmenurut catatan, ada kurang lebih 75 lm yang menjadikannya

    sebagai bintangnya. Selain bermain di layar lebar, Tjeng Bok juga

    kerap tampil di cerita sandiwara televisi. Pada masa berjayanya,

     beliau memberi hiburan kepada rakyat Indonesia karena bakat

    sandiwara dan komedinya.

     Sayang, kesuksesan membuat Item lupa daratan. Dia gemar

    menghamburkan uangnya. Gaya hidupnya yang boros membuat

    dia menjalani masa senja (Tahun 1980-an) dalam keadaan melarat,

    sehingga pernah melakoni hidup sebagai tukang obat hingga

    kenek oplet. Dari begitu banyak perempuan, tinggal Sarmini yang

    menemani beliau hingga akhir hayatnya.

     Pada 18 Februari 1985, Tjeng Bok meninggal di usia

    85 tahun karena sakit jantung. Lebih dari satu setengah dekade

    kemudian, beliau menerima pengakuan atas jasa-jasanya selama

    tiga puluh tahun di Indonesia, melalui penganugerahan tanda jasaBintang Budaya Paramadharma.

    Karunia Kristania Wantania

    Raden Saleh: Sang Maestro

    Raden saleh salah satu keturunan keluarga bupati, berkebangsaan

    Indonesia yang pada saat itu berkuasa di Semarang di bawah kendali

    VOC. Ia lahir sekitar tahun 1814 dan akhirnya meninggal di Bogor

     pada 23 April 1880. Ketika Raden Saleh berusia sekitar 12 sampai

    15 tahun, ia ditemukan oleh pelukis Belgia, A A J Prayen. Setelah

    melihat bakat terpendam Raden Saleh, akhirnya ia di angkat olehPrayen untuk menjadi muridnya. Selama Raden Saleh menjadi

    menjadi murid Prayen, ia sangat diistimewakan daripada murid

    Prayen lainnya.

    Tahun 1829, Raden Saleh ikut berlayar ke Belanda sebagai

    klerk inspektur keuangan de Linge. Selama perjalanannya ke

    negeri penjajah, Saleh banyak memperkenalkan kebudayaan yang

    dimilikinya di Indonesia. mulai dari adat istiadat yang ada, kebiasaan

    dan kelembagaan orang Jawa, serta mengajari anggota kapal bahasa

    Melayu dan Jawa. Setelah sampai di benua Eropa tersebut, Raden

    Saleh dapat tinggal dan belajar lebih lagi tentang berhitung, bahasa

    Belanda, dan litogra lewat dukungan yang diberikan oleh Prof.

    Reinwardt dan van deer Capellen. Bukan hanya itu saja, ia beasiswa

    sebesar 2000 gulden dari pemerintah Hindia Belanda saat itu.

    Selama tinggal dan bersekolah di Belanda, Raden Salehmendapat pengawasan khusus yang diberikan oleh J C Baud,

    Gubernur Jendral yang baru, dulunya sebagai Menteri daerah jajahan

    yang ada di Hindia Belanda. Tidak hanya diawasi, tetapi Saleh juga

    sangat dikagumi oleh Baud sehingga ia memperkenalkan Saleh yang

     berbakat kepada pelukis Cornelis Kruseman. Setelah beberapa lama,

    Raden Saleh pindah indekos ke Den Haag dan tinggal sertas diajari

    oleh pelukis Schelfhout. Karena keberuntungnya, Saleh telah menjadi

    orang Indonesia pertama yang bisa mendapatkan pendidikan modern

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    24/66

    38 39

    di negeri Belanda tersebut dan menjadi peolopor bagi para keturunan

    Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan di negara yang terletak

    di benua Eropa ini.

    Bakat alaminya, keberuntungan, keistimewaan yang ia

    terima dan segala pengalaman, sekolah yang selama ini ia miliki,

    lebih mengasah lagi dan lagi apa yang ia bisa. Sehingga satu ketika,

     pemerintah Hindia Belanda mulai mamberi kecurigaan kepada

    Saleh yang akan menjadi seorang pemberontak. Oleh karena itulah,

     pemerintah tidak membiarkan Saleh mengenyam pendidikan lebih

    lama lagi di Belanda, sehingga pada tahun 1839 ia disuruh untuk

    studi ke luar negeri dengan negara tujuan adalah Jerman. Di sana, iatingga selama kurang lebih 5 tahun dan bertempat di Dresden.

    Dengan menjadi seorang pelukis tidak membuat Saleh

    menjadi seorang pedagang lukisan. Ia tidak pernah menerima pesanan

    siapa pun untuk menciptakan karyanya namun ia memilih sendiri

    siapa dan apa yang akan dia lukis. Dengan menghargai segala jasa

    yang telah mereka berikan padanya, Raden Saleh melukis gambaran

    Baud, van den Bosch, dan Martin perwujudan balas budinya selama

    ini.

    Dalam hal lukisan, Raden Saleh lebih menyukai konsep

    lukisan yang bertemakan kerasnya alam dan binatang. Hal yang

     paling disukainya adalah kuda dan binatang-binatang liar yang ada.

    Setiap pertemuan atau acara yang ia ikuti, Saleh selalu

    mendapat perhatian khusus dari orang-orang, ia digolongkan sebagai

    tokoh golongan elit dan tamu yang disenangi para pangeran dan hertog

     pada saat itu. Dalam hal busana juga Raden Saleh sering menjadi

     pusat perhatian. Dia pernah menjadi pelukis istana oleh Raja Willem

    III. Pada tahun 1844, Saleh melakukan perjalanan ke Paris, dan di

    sana ia diberikan audiensi oleh Raja Louis. Hal-hal yang disebutkan

    itu menjadi bukti dari pencapaian bakatnya—lukis-melukis.

    Setelah berkelana di negeri orang, akhirnya pada tahun

    1851, Raden Saleh kembali ke Jawa. Sebelumnya, ia pernah menjadi

    anggota Lembaga Bahasa, Sejarah, dan Antopologi Hindia Belanda

    (KITLV) pada tahun 1866, namun ia dicoret dari keanggotaan karena

    alasan dia seorang pribumi. Ia melukis di istana Yogyakarta dan

    Mangkunegaraan selama beberapa waktu.

    Raden Saleh merupakan cikal bakal dari pemikiran baru

    dalam bidang seni rupa di Indonesia. Seorang pelopor lukisan

    modern. Melukis banyak kejadian yang saat itu merupakan kejadian

    yang penting dengan gayanya sendiri sehingga membuat lukisan itu

    memiliki makna dan arti dibaliknya. Lukisan terkenalnya adalah:

    Penangkapan Pangeran Diponegoro yang menyimpan simbol

    kelicikan Belanda terhadap sang pangeran. Lukisan Banteng yang

    dikeroyok dua siang juga simbol perlawanan pribumi terhadapBelanda.

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    25/66

    40 41

     Anggyta Devya Nurindrawan

    Hatta: Sang Proklamator

    Mohammad Hatta yang disapa Bung Hatta merupakan salah satu

    tokoh tokoh penting dalam sejarah Indonesia. Bung Hatta lahir di

    Bukittinggi, 12 Agustus 1902 silam. Dibesarkan dalam lingkungan

    keluarga pedagang yang agamis membuat Hatta memiliki

     pengetahuan agama yang sangat mendalam.

    Hatta terbilang mendapatkan pendidikan yang cukup layakdi masanya. Dia pernah belajar di Sekolah Melayu di Bukittinggi,

     Europeesche Lagere School (sekolah dasar anak Eropa) di Padang, 

     Meer Uirgebreid Lagere School   (Sekolah menengah pertama) di

    Padang; Sekolah Tinggi Dagang Prins Hendrik School   di Batavia.

    Selanjutnya: Hatta adalah di  Nederland Handelshoge School   di

    Belanda.

    Meskipun terbilang terakhir namun diluar lembaga

     pendidikan itu Hatta bukanlah sosok orang yang akan berhenti untuk

     belajar. Sekembalinya Hatta darimenempuh pendidikan bisnisnya di

    Belanda, jiwa politik Hatta mulai kentara. Diawali dengan keaktifan

    Hatta dalam mengikuti berbagai kegiatan politik yang ada baik

    selama ia masih mengenyam pendidikan di Belanda maupun di

    Indonesia setelah menyelesaikan pendidikannya.

    Hatta pernah bergabung dengan Jong Sumatranen Bond , yaitu

    memegang jabatan bendahara. Hatta juga pernah menjabat menjadi

     pimpinan Perhimpunan Indonesia, di masa kepemimpinannya Hatta

    mundur dengan alasan ingin menyelesaikan studinya. Belakangan,

    Perhimpunan Indonesia dipimpin kelompok Sosialis. Hatta pernah

    nyaris dipenjara, namun berhasil terbebas. Dimana dalam pengadilan

    dia membacakan pleidoinya yang berjudul: Indonesia Merdeka.

     Di Indonesia, Hatta tak berhenti ikut pergerakan nasional.

    Hingga dia diasingkan ke Boven Digoel—pengasingan yang

    dibangun khusus untuk kaum merah di pedalaman hutan Papua.

    Dalam masa pengasingan, Hatta selalu membawa serta koleksi

     buku-bukunya—yang berjumlah kira-kira 16 peti. Selama hidup

    disana Hatta memanfaatkan waktunya untuk mendalami ilmu-ilmu

     politiknya.

    Kedatangan Jepang ke Indonesia membebaskan Hatta dari

    kehidupan pengasingan. Hatta diberi tawaran untuk bekerjasama

    dengan Jepang dan akan diberikan jabatan khusus, namun Hatta

    menolaknya dan memutuskan hanya akan menjadi penasihat.

    Hatta merupakan tokoh yang berperan banyak dalam terlaksananya

     proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 silam. Hattamerupakan bagian dari Panitia Sembilan yang dibentuk oleh Badan

    Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI), lalu menjadi

    anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

    Setelah terdengarnya berita kekalahan Jepang terhadap

    sekutu, golongan muda mendatangi Soekarno dan Hatta untuk

    mendesak agar segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

     Namun, Soekarno dan Hatta sempat menolaknya, karena menghindari

     pertumpahan darah. Setelah itu Sukarno dan Hatta diculik dan

    dibawa ke Rengasdengklok pada 15 Agustus 1945, namun esoknya

    dipulangkan ke Jakarta. Malamnya, mereka ke rumah Maeda

    dimana teks Proklamasi disusun. Bersama Sukarno, Hatta ikut

    membubuhkan tandatangannya di teks proklamasi atas usul Otto

    Iskandardinata.

    Pada 17 Agustus 1945, Soekarno pun membacakan

     proklamasi di PegangsaanTimur no. 56, Selanjutnya Hatta adalahWakil Presiden Republik Indonesia di awal-awal kemerdekaan.

    Dimana Indonesia masih dalam kesulitan besar.

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    26/66

    42 43

     Annah D. Ilmia

    Pangeran Diponegoro: Panglima

    Perang Jawa

    Terlahir sebagai Raden Mas Ontowijoyo, lahir pada 11 November

    1785 di Yogyakarta. Anak dari Sultan Hamengkubuwono III.

    Ibunya adalah R.A Mangkarawati. Kemudian dia bergelar: Pangeran

    Diponegoro. Seorang tokoh yang memperdalam ilmu agamanyalewat banyak pesantren dan guru, kyai di sekitar Jogja. Ia adalah

    salah satu calon penerus Sultan Hamengkubuwono III, namun karena

    ia memiliki nilai agamis yang sangat tinggi.

    Sang Pangeran, menolak tawaran tersebut. Hal ini

    dikarenakan Pangeran Diponegoro kecewa terhadap ayahnya yang

    kurang relijius dan menerapkan sistem pemakzulan, berpola hidup

    mengikuti budaya Belanda dan kebarat-baratan atau menganut sistem

    westernisasi tanpa adanya kesederhanaan. Sangat bertolak belakang

    dengan pola pikir Pangeran Diponegoro.

    Untuk menjadi sultan, Belanda juga turut andil dalam proses

     pengangkatannya. Maka dari itu Pangeran Diponegoro menolak

    dirinya untuk dijadikan penerus ayahnya. Ia tak sudi bekerjasama

    dengan orang-orang kapir laknatullah (pihak Belanda) dan kapir

    murtad (orang jawa yang membela Belanda). Diponegoro bercita-

    cita untuk mendirikan negara yang berkeadilan islam, maka ia

    memiliki niatan untuk mengusir Belanda dari Indonesia.

    Kebencian Diponegoro sangat terlihat dari penolakan atas

    tawaran sebagai Sultan, terlebih Pangeran Diponegoro memiliki

     pengikut yang banyak dalam menegakkan syariat islam.

    Tersebarnya berita akan penolakan Pangeran Diponegoro

     beserta penyebabnya membuat Belanda berniat untuk memancing

    emosi Diponegoro dengan cara membangun Jalan Raya Yogyakarta-

    Magelang dan melewati daerah Tegalrejo, tempat Diponegoro.

    Perlawanan Diponegoro menjadi alasan bagi Belanda untuk

    menangkapnya. Namun Diponegoro berhasil bersembunyi di

    Selarong 9km dari Yogyakarta untuk menyusun strategi bersama

     beberapa tokoh penting di Yogyakarta dalam upaya merebut kembali

    Pulau Jawa yang akan ditegakkan keislamannya. Setelah itu mulailah

    terjadinya Perang Diponegoro/ Perang Jawa 1825-1830

    Tujuan perang diponegoro sendiri adalah mempertahankan

    kedaulatan negara. Namun indikasi dalam tujuan perang ini

     berhubungan erat dengan syariat islam di Pulau Jawa. Diponegoromemberikan aksi kolektif militer untuk mendirikan balad (negara)

    islam sebagai aksi penolakan atas liberalisme dan kapitalisme yang

    terjadi pada masa itu, dan upaya membersihkan Yogyakarta dari

    noda-noda kemaksiatan yang dipengaruhi orang-orang barat.kembali

     pada misi, Jihad Fii Sabilillah.

    Jihad yang dimaksud disini adalah perjuangan Diponegoro

    dalam melawan kemaksiatan oleh penjajah. Terbuki dari strategi

     perang yang digunakan dengan kiblat sistem militer kekhalifahan

    Turki Usmani.

    Pangeran Diponegoro sendiri adalah Panglima perang besar

    melawan Belanda yang kemudian dikenal sebagai Perang Jawa itu.

    Perang ini adalah perang yang menelan banyak jiwa dari dua belah

     pihak, juga menelan banyak biaya bagi pemerintah Belanda juga.

    Perang sulit diredakan oleh pemerintah kolonial. Hingga dengan

    licik Sang Pangeran dijebak dalam sebuah perjanjian. Dimana diam-diam Pangeran dan pengikutnya dibuat tak bersenjata lalu dikepung.

    Setelahnya sang Pangeran dibuang ke Makassar dan Manado. Hingga

    akhirnya meninggal di Makassar.

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    27/66

    44 45

    Baiq Sany Ayu Citra

    Husni Thamrin: Wakil Rakyat

    Sejati

    Thamrin adalah sosok pahlawan rakyat yang santun dan tidak lupa

    akan daratan ialah beliau bapak pahlawan nasional, Mohammad

    Husni Thamrin.Namanya diabadikan sebagai salah satu   jalan

    protokoldanproyek besar perbaikan kampungdi Jakarta.

    Mohammad Husni Thamrin, yang disapa Matseni, lahir pada

    hari hari Jumat, 16 Februari 1894 di Sawah Besar, Betawi. Keluarga

    Thamrin adalah keluarga yang tergolong terpandang dan berada.

    Kakeknya adalah Ort, orang Inggris, pemilik hotel di bilangan

    Petojo, yang menikah dengan perempuan Betawi, nenek Husni

    Thamrin, Noeraini. Ayahnya bernama Tabri Thamrin yang berdarah

    asli Betawi dengan jabatan tinggi sebagai wedana di Batavia pada

    saat itu, dan ibunya bernama Nurkhamah.

     Husni Thamrin pernah bersekolah di sekolah Belanda

    yaitusekolah Institut Bosch di Betawi. Dari sekolah itu ia melanjutkan

    ke  Konning Willems  III (setingkat HBS).Karirnya dimulai dari

     pegawai magang di Residen Batavia dan pegawai klerk  di perusahaan

     pelayaran KMP, dan ia berhasil menduduki jabatan di Dewan Kota

    (Gemeenteraad, 1919-1941) lalu di Dewan Rakyat (Volksraad, 1927-1941). Ia adalah seorang pemuda yang fasih dalam berbahasa dan

    memiliki kemampuan dalam berdebat dengan bijak.

    Thamrin pernah memimpin front Indonesia bersatu di dalam

    Volksraad yang di sebut Fraksi Nasional (1930, Jakarta). Fraksi ini

     bertujuan untuk menjamin kemerdekaan Indonesia dalam waktu

    yang singkat dengan menyatukan kekuatan kelompok nasional

    dalam Volksraad   untuk menghadapi pihak lawan. Perjuangannya

    di Volksraad   tetap dilanjutkan dengan sebuah mosi, agar istilah

     Nederlands Indie, Nederlands Indische dan Inlander diganti dengan

    istilah Indonesia, Indonesische dan Indonesiea.

    Husni Thamrin juga berhasil menjadi pendiri GAPI

    (Gabungan Politik Indonesia) bersama Amir Syarifuddin dan

    Abikusno Cokrosuyoso pada tahun 1939,yang terdiri dari delapan

    organisasi nasionalis terpenting. Adapun tujuan GAPI adalah untuk

    mewujudkan hak dalam menentukan nasib bangsa sendiri, kesatuan

     bangsa berlandaskan “demokrasi sosial, politik dan ekonomi”,

    “Indonesia berparlemen” serta solidaritas antara kelompok politik di

    Indonesia dan Belanda demi mempertahankan suatu garis anti fasis

    yang kuat.Setelah dr. Sutomo meninggal dunia pada tahun 1938, maka

    Thamrin menggantikannya sebagai wakil Ketua Partai Indonesia

    Raya (Parindra). Tidak lama kemudian ia menjadi pemimpin

    Parindra bersama Ahmad Dahlan Abdullah. Parindra adalah partai

     politik Indonesia yang paling berpengaruh di Hindia, dalam hal ini

    Thamrin semakin giat mencari jalan untuk menghimpun suatu badan

    konsentrasi nasional yang terdiri dari utusan-utusan partai-partai

     politik Indonesia. Lalu, pada tanggal 21 Mei 1939 diadakan rapat

    resmi Panitia Persiapan Pembentukan Badan Konsentrasi di Gedung

    Permufakatan di Gang Kenari, Jakarta. Gedung tersebut, merupakan

    kepunyaan Thamrin yang dibelinya pada tahun 1929 dan secara

    khusus diperuntukkan sebagai balai pertemuan aktivis pergerakan.

    Menurut surat kabar Bintang Timur (15/07/1933), Thamrin

    adalah kampiun kaum nasionalis di Volksraad yang tak diragukan, yang

     berani mengingatkan pemerintah dalam banyak isu penting. KoranAdil 17 Juli 1933 mengungkapkan, Thamrin selalu menyampaikan

     pidato dengan argumen yang tepat, yang membuat darah tukang lobi

    anti-Indonesia Merdeka, seperti Fruin dan Zentgraaff jadi mendidih.

    Tokoh Thamrin dikatakan “unik” dalam kedudukannya

    sebagai pemimpin pergerakan nasional yang santun dalam

    memperjuangkan kemerdekaan bangsa, karena dia secara sadar

    dalam mengambil dan menentukan keputusan dengan jalan koperasi

    sebagai langkah untuk mencapai suatu bangsa dan Negara Indonesia

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    28/66

    46 47

    yang merdeka. Pernyataan Thamrin yang disampaikan 70 tahun silam

    masih terasa kebenarannya sampai sekarang meski pemerintah telah

    gonta-ganti: “Satu hal yang dapat dipastikan bahwa rasa keadilan

    yang dibangun dewasa ini sangatlah sulit dicari. Kepercayaan

    terhadap keputusan pengadilan termasuk salah satu sandaran utama

    negara yang sangat penting, tetapi dengan banyaknya keraguan

    terhadap kenetralan institusi pengadilan, maka pemerintah akan

    kehilangan salah satu pilar terkuat untuk memelihara kedaulatan

    hukum.” ( Handelingen Volksraad , 1930-1931).

     Husni Thamrin meningal pada hari Sabtu 11 Januari 1941

    karena gagal jantung. Penghormatan terakhir baginya di PemakamanKaret, Jakarta. Jenazahnya diiringi oleh 20.000 orang pengiring.

    Cahya Aditya

    Herman Yohanes: Ilmuwan

    Revolusi Indonesia

    Herman Yohanes lahir di Rote pada 28 Mei 1912. Ia satu dari sekian

     banyak pahlawan nasional Indonesia. Herman salah satu lulusan

    Technische Hoge School (THS)—yang belakangan menjadi Institute

    Teknologi Bandung—tahun 1934.

     Ia adalah seorang ilmuwan yang sangat peduli terhadap

     pentingnya bahan bakar alternatif dan bertahun-tahun meneliti

    kemungkinan penggunaan bahan bakar dari bahan-bahan alternatif.

     Namanya dikenang karena berhasil menemukan sebuah kompor

    hemat energi dengan bahan-bakar biomassa.

     Pada 4 November 1946 pemerintah meminta Herman Yohanes

    untuk membangun sebuah Laboratorium senjata untuk TNI karena

    saat itu tentara Indonesia sedang mengalami krisis persenjataan.

    Labolatorium pun dibangun di dalam bangunan Sekolah Manajemen

    Tinggi Kotabaru dan banyak memproduksi granat dan bom lainnya.

    Pembuatan bom ini juga dibantu oleh tokoh terpelajar lain seperti

    Dr.Mustopo

     Ia juga pernah ditunjuk untuk mengepalai pemasangan

     bom di sebuah jembatan untuk menghalangi kedatangan pasukan

    Belanda. Pemasangan bom dilakukan di jembatan keretaapisungai Progo, Yogyakarta dan dilakukan dengan sukses. Ia pun

    diminta untuk memasang bom lagi di jembatan-jembatan yang

    menghubungkan Yogyakarta dengan Solo dan Kaliurang bersama

     para pelajar Indonesia. Hampir seluruh misi sukses dan membuat

    Belanda kesulitan memasuki Yogyakarta karena harus memutar

    melalui gunung-gunung tinggi.

     Ia juga turut serta dalam Serangan Umum 1 Maret 1949

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    29/66

    48 49

    yang menyerbu kota Yogyakarta di pagi buta dan mereka berhasil

    mendudukinya selama lebih kurang enam jam. Beberapa rekan

     perjuangannya adalah Sultan Hamengkubuwono IX dan juga Letnan

    Djajadi. Atas jasa-jasanya ia pun di anugerahi bintang gerilya oleh

     pemerintah saat itu.

    Ia sempat menjadi guru serta dosen sekolah-sekolah dan

    universitas di pulau Jawa seperti guru Sekolah Menengah Tinggi

    (SMT) Jakarta, dosen Fisika Sekolah Tinggi Kedokteran Salemba,

    Jakarta, serta dekan Fakultas Teknik dan Sains di Universitas Gadjah

    Mada.

    Setelah karirnya dibidang militer, Herman pun aktif dalam bidang politik, kenegaraan, dan juga pendidikan. Herman Yohanes

     juga sempat ikut dalam keanggotaan Partai Indonesia Raya (PIR)

     bersama Mr. Wongsonagoro. Pada tahun 1970 ia ditunjuk oleh

     presiden Soeharto untuk menjadi salah satu anggota Tim Empat yang

    akan meneliti krisis dan dugaan kasus korupsi di tubuh Pertamina,

    krisis ini dikarenakan buruknya pemakaian dana APBN dan

     berkurangnya investasi luar negeri.

    Ia meninggal dunia pada 17 Oktober 1992 karena kanker

     prostat. Ia lebih memilih dimakamkan di pemakaman keluarga UGM

     bersama para sahabat-sahabat pendidik ketimbang di Taman Makam

    Pahlawan. Namanya pun di abadikan dalam sebuah penghargaan

    Herman Yohanes Award dalam bidang penelitian ilmu dan teknologi

    oleh Keluarga Alumni Teknik Universitas Gadjah Mada.

     

    Ika Maulidatin

    Tan Malaka: Bapak Republik 

    “Hatinya terlalu teguh untuk diajak berkompromi dan punggungnya

    terlalu lurus untuk diajak sedikit membengkok” begitulah kutipan

    yang memperlihatkan betapa perangai dan prinsip tokoh misterius ini

    sungguh tak mampu diikuti siapapun. Sangat sulit mencari manusia

    yang dapat mengikuti kekerasan hatinya.

    Tanggal 02 Juni 1897, Pandan Gadang, Suliki, Sumatra Barat telah

    lahir tokoh misterius beraliran komunis marxisme yang berjuang teguh

    demi kemerdekaan negaranya.Tan Malaka atau yang semasa kecilnya

    dikenal sebagai Datuk Ibrahim Tan malaka adalah sang tokoh misterius

    yang disebut-sebut. Tan adalah seorang penganut paham komunis yang

     berbeda pemikiran dengan kebanyakan penganut komunis di Indonesia.

    Masa mudanya dihabiskan dalam pelarian di negeri tetangga

    dan melangsungkan hidup yang ¾ nya dalam penjara demi mewujudkan

    kemerdekaan republik yang diimpikannya, hal tersebut membuatnya

    menjadi tokoh yang kesepian. Namun tak sebodoh manusia lainnya, di

    tengah kesepian dan kesulitan mencari pengikut itulah dia melahirkan

    gagasan-gagasan yang jernih dan tak terduga dalam perantauannya.

    Mungkin gagasan-gagasan yang diungkapkannya tidak dapat

    diterima sepenuhnya, namun jelas penuh inspirasi. Naar de Republiek  salah

    satunya gagasan ini telah membuat sang tokok nasionalis negeri ini macam

    Soekarno, mengagumi Tan Malaka dan menyebutnya sebagai “seorangyang mahir dalam revolusi”. Bagi Muhamad Yamin, Tan Malaka adalah

    Bapak Republik.

    Karyanya lainnya yang ditulisnya adalah:  Madilog   (Materalisme,

    Dialektika dan Logika). Selama menulis Madilog dia selalu dihantui oleh

     polisi yang datang menggeledah rumahnya, untung saja tulisan itu tak

    terambil oleh para polisi penggeledah. Merasa rumahnya tidak aman lagi

    ia membawa pergi Madilog ke Bayah, Banten dan ikut pergi pula ke Solo.

    Tan Malaka, dalam pidatonya di Kongres Komunis Internasional

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    30/66

    50 51

    ke-4 di Moskow, mengatakan: “Ketika menghadap Tuhan saya seorang

    Muslim, tapi manakala berhadapan dengan manusia saya bukan Muslim.”

    Tan Malaka adalah pimpinan komunis yang sangat terbuka dengan

    kelompok Islam. Bagi Tan Malaka, Islam adalah kasan seperjuangan.

    Tan Malaka adalah seorang penyamar yang sangat hebat yang

    memilki 23 nama samaran yang digunakan untuk keluar masuk sebelas

    negara. Penyamarannnya sangat didukung oleh kemahirannya dalam

    menguasai berbagai bahasa. Dalam pelariannya ia ingin menjadi seperti

    Leon Trotsky dan Mohammad Hatta. Keduanya bisa mengangkut berpeti-

     peti buku ke tempat pembuangan. “Saya menyesal karena tak bisa berbuat

     begitu dan selalu gagal kalau mencoba berbuat begitu,” tulisnya dalam

     Madilog.

      Hidupnya telah penuh dengan warna-warni kehidupan

     yang tak menentu keluar masuk 13 penjara dan pernah 2,5 tahun

    dipenjarakan pemerintahan negaranya sendiri tanpa pengadilan.

     Kendati demikian dia dalah sesosok yang yang sangat baik untuk

    mengajar anak-anak tak mapu negeri ini. Beberapa partai sempat

    diketuainya, seperti PKI, PRI, dan Partai Murba. Dalam melawan

    mempertahankan Indonesia dia membantu Sudirman bergerilya

    melawan Belanda.

     Kisah cintanya selalu kandas ditengah jalan, mencintai

    namun tak pernah dicintai. Tan menginginkan sesosok Syarifah

     Nawawi teman semasa sekolahnya dulu. Dari negeri Belanda

    dia sering mengirim surat namun sang idamannya tak pernah

    membalasnya. Teramat telat sudah, Syarifah nawawi telah menikah

    dengan seorang Bupati Ciamis R.A.A Wiranatakusumah. Akhir

    hidupnya begitu tragis sama seperti kisah cintanya. Hidup seorang penulis konsep republik Indonesia untuk yang pertama kali berakhir

    di ujung senapan tentara republik yang didirikannya sendiri.TanMalaka dianggap sebagai sosok yang hidup untuk Indonesia dan mati untuk

    kemerdekaan Indonesia.

    Kinanthi Nur Lie

    Ratu Shima: Pemimpin Yang Adil

    Kerajaan Kalingga eksis sekitar abad ke-6 masehi, terletak di

     bagian utara Jawa Tengah atau lebih tepatnya berada di kota Jepara.

    Kerajaan ini salah satu kerajaan tua yang dibicarakan dalam Berita

    Cina dengan sebutan kerajaan Ho-Ling. Kerajaan Kalingga atau Ho-

    Ling merupakan kerajaan yang masyarakat mayoritasnya menganut

    agama Buddha.

    Kerajaan Kalingga juga pada tahun 664 M pernah

    dipindahkan oleh Raja yang dilafalkan sebagai Ki-Yen ke arah

    timur dan kerajaannya berubah menjadi nama Kanjuruhan. Sistem

     politik yang dimiliki oleh kerajaan Kalingga ini diserahkan kepada

    empat orang maha menteri, mereka bersama-sama mengatur atas 28

    kerajaan kecil yang tersebar di Jawa Tengah dan terdapat sebagian di

    Jawa Timur.

    Kehidupan sosial di kerajaan ini juga sudah terstruktur dengan

    sangat rapih. Nelayan, perdagangan, dan pertambangan merupakan

     profesi paling banyak yang dimiliki oleh kerajaan Kalingga karena

    letak wilayahnya yang menjanjikan akan perekonomian kerajaan

    yang baik. Terdapat banyak peninggalan di masa kerajaan Kalingga

    seperti Prasasti Tukmas, Prasasti Sojomerto, Candi Angin, Candi

    Bubrah dan lain-lain.

    Semua pengaruh baik yang berada di kerajaan Kalingga ini

     bisa disebabkan karena adanya pemimpin yang sangat tegas, adil, dan

     bijaksana yang memimpin kerajaan Kalingga pada 674 masehi. Ratu

    Shima merupakan salah satu tokoh wanita yang sangat dibanggakan

    di Jawa. Ratu Shima oleh berita Cina disebut: His-Mo. Tidak banyak

    dijelaskan darimana Ratu Shima ini berasal, namun, Ratu Shima

    sangat terkenal akan pemerintahan.

    Dia dianggap bukan sebagai pimpin memang bukan

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    31/66

    52 53

     pemerintahan yang lemah lembut, melainkan yang kejam, keras.

    Rakyat kerajaan Kalingga patuh dan menghormati bahkan setuju

    dengan sistem pemerintahan yang dilakukan oleh Ratu Shima

    tersebut. Ratu Shima sangat menjunjung tinggi keadilan untuk setiap

    masyarakatnya. Ratu Shima akan menjadi sangat murka jika ada

    masyarakatnya yang mengambil hak yang bukan miliknya.

    Kerajaan Kalingga juga dikelilingi atau dipagari dengan

     pagar bambu yang sangat tinggi dan kuat untuk mencegah terjadinya

    suatu hal yang tidak disukai oleh Ratu Shima sehingga rakyat

    menjadi patuh dan tidak ada yang berani melanggar aturan yang telah

    ditetapkan oleh Ratu Shima tersebut. Masyarakat yang bisa diaturini menyebabkan timbulnya pertanyaan dari masyarakat-masyarakat

    luar bahkan dari Ratu Shima sendiri apakah hal ini benar-benar

    terjadi?

    Suatu saat Ratu Shima menguji kesetiaan para pengikutnya

    tersebut, ia menaruh berbagai harta karun dan kekayaan yang ia

     punya begitu saja di tengah jalan, dan Ratu Shima ingin melihat

    apakah benar-benar kesetiaan itu terjadi. 3 bulan berlalu sejumlah

     barang-barang yang Ratu Shima letakkan belum tersentuh sama

    sekali oleh siapapun, hingga suatu saat putra mahkota dari kerajaan

    Kalingga yang merupakan anak dari Ratu Shima menyentuhnya.

    Mengetahui kabar tersebut Ratu Shima menjadi murka,lalu

    Ratu Shima memanggil putra mahkota dan anggota-anggota

    kerajaan diminta untuk memotong kaki putra mahkota. Ratu Shima

    tidak memandang siapapun itu, walaupun itu anaknya sendiri. Ratu

    Shima pernah berkata bahwa siapapun yang mencuri akan dipotongtangannya. Maka untuk menepati omongannya tersebut Ratu Shima

    melakukan hal tersebut kepada anaknya, ini membuktikan bahwa

    Ratu Shima merupakan seorang wanita yang teguh pendiriannya.

    Serangan dari kerajaan Sriwijaya menyebabkan runtuhnya kerajaan

    Kalingga pada tahun 732 M.

    Ratu Shima juga dapat dijadikan tokoh untuk melihat bahwa

    keadilan itu harus ditegakkan bagaimanapun susahnya. Ratu Shima

     juga memberikan motivasi untuk para wanita untuk menjadi wanita

    yang cerdas,harus mengetahui bagaimana cara untuk menghadapi

    hidup yang terus berjalan ini, dan tidak melupakan hak asasi manusia

    yang telah ada sejak masa silam. Ratu Shima juga merupakan awal

    dari pelopor emansipasi wanita. Jadi, melalui tokoh Ratu Shima

    saya berharap agar masyarakat tetap melaksanakan keadilan pada

    tempatnya dan jadilah manusia yang bijaksana dan adil.

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    32/66

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    33/66

    56 57

    Muhamad Nasrulloh

    Soedirman: Jenderal Besar

    Soedirman lahir di Bodas Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah

     pada 24 Januari 1916. Beliau adalah anak dari Karsid Kartowirodji

    dan Siyem. Soedirman sangat dekat dengan R. Cokrosunaryo. R.

    Cokrosunaryo telah mengangkat Soedirman sebagai anak sejak baru

    lahir.

    Masa kecilnya dihabiskan di Cilacap. Dengan kemampuan

    orangtua angkatnya, Soedirman pun bisa bersekolah dengan baik.

    Lulus dari sekolah dasar HIS, Soedirman melanjutkan pendidikannya

    ke sekolah guru (HIK) di Surakarta tapi tidak sampai tamat. Dia

    kemudian kembali ke Cilacap sebagai guru. Soedirman selain sebagai

    guru,juga aktif dalam organisasi Pemuda Muhammadiyah.

    Ketika zaman penjajahan Jepang, Soedirman pernah menjadi

    anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat di keresidenan Banyumas.

    Soedirman masuk Tentara Sukarela Pembela Tanah Air (PETA).

    Beliau dilatih di Bogor oleh tentara Jepang. Setelah menyelesaikan

     pendidikannya di PETA, ia menjadi Komandan Batalyon di Kroya,

    Jawa Tengah. Soedirman memiliki sikap tegas ini selalu protes

    terhadap tindakan tentara jepang yang bertindak tidak adil dan

     bertindak kasar terhadap anak buahnya sehingga membuat beliau

    hampir dibunuh oleh tentara Jepang.Setelah Proklamasi 17 agustus 1945, pada suatu pertempuran

    melawan pasukan Jepang, beliau berhasil merebut persenjataan

     jepang di Banyumas Jawa Tengah. Soedirman menjadikan bekas

     batalyon PETA sebagai Resimen Tentara Keamanan Rakyat (TKR)

    yang bermarkas di Banyumas. Akhirnya Soedirman menjadi

    Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR terbentuk.

    Setelah Palagan Ambarawa, melawan tentara sekutu Inggris

    dan memukul mundur pasukan itu sampai Semarang, dalam sebuah

    rapat TKR di Yogyakarta, Soedirman terpilih menjadi Panglima

    Angkatan Perang Republik Indonesia atau disingkat Panglima TKR.

    Pada tanggal 18 Desember 1945, dia dilantik oleh Presiden Soekarno

    sebagai Jenderal.

     Penyakit Tuberkolosis yang diderita Soedirman saat berada

    di Yogyakarta semakin parah ketika Yogyakarta kembali dikuasai

    Belanda. Walaupun dirinya sakit parah, dia tetap memimpin perang

    gerilya melawan Belanda dengan keadaan ditandu dan memposisikan

    diri dibalik layar Gerilya tersebut. Meski diburu pasukan Belanda,

    Soedirman selalu lolos dan pasukan Republik pun tak mampudihancurkan oleh Belanda. Pada tanggal 29 Januari 1950, Jenderal

    Soedirman meninggal dunia di Magelang Jawa Tengah setelah

    Belanda menyerahkan kepulauan Nusantara sebagai Republik

    Indonesia Serikat dalam Konferensi Meja Bundar tahun 1949 di Den

    Haag.

  • 8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf

    34/66

    58 59

    Nasip

    CHAIRIL ANWAR: PENYAIR

    Revolusioner

    Siapa yang tidak kenal penyair Chairil Anwar? Puisi-puisinya

    luar biasa. Meski hidupnya tak lama, namun karyanya terkenang

    sepanjang masa. Beberapa karya beliau yang terkenal adalah: Aku

    dan  Kerawang-Bekasi. Puisi  Aku tersebut merupakan puisi yang

    sangat membuat para pejuang semakin semangat untuk melawan

    usaha penjajahan Belanda. Sedangkan sajak  Kerawang-Bekasi

    dibuat oleh Chairil Anwar pada saat menjelang Bung Karno, Bung

    Sjahrir, dan Bung Hatta akan berangkat ke Yogyakarta yang menj