vibrio parahaemolyticus sebagai agen penyebab foodborne disease
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Vibrio Parahaemolyticus Sebagai Agen Penyebab Foodborne Disease
1/2
Vibrio Parahaemolyticus
Klasifikasi.
Kingdom : Bacteriafilum : Proteobacteria
kelas : Gamma Proteobacteria
order : Vibrionales
famili : Vibrionaceae
genus : Vibrio
species : Vibrio parahaemolyticus
A. Morfologi
Bakteri Vibrio parahaemolyticus (Vp) merupakan bakteri gram negatif,
halofilik, bersifat motil atau bergerak, berbentuk bengkok atau koma, menghasilkan
energi untuk pertumbuhan dengan oksidasi, fakultatif anaerob dan mempunyai
flagelum kutub tunggal dan tidak dapat membentuk spora serta bersifat
oonosis ( !ustin "#$#). Perubahan bentuk morfologi Vp dapat ter%adi dengan
perlakuan suhu dingin dan kondisi lingkungan yang tidak menun%ang.
B. Patogenisitas Vibrio parahaemolyticus
&asa inkubasi yang dilaporkan untuk keracunan makanan oleh Vp ber'ariasi
dari " %am sampai hari meskipun biasanya * "+ %am. Penyakit bertahan hingga
hari dan dicirikan oleh diare profuse berair bercampur darah atau lendir, muntah,
nyrti perut, dan demam. Vp lebih enteroin'asi'e dari Vibrio cholerae, dan
menembus epitel usus untuk mencapai lamina propria. -ebuah sindrom disentri
%uga telah dilaporkan dari se%umlah negara termasuk epang.
/idak semua strain dari Vp bersifat patogen. -train patogen ba0aan makanan
dapat menyebabkan hemolisis karena adanya suatu hemolisin panas* stabil dan
ditu%ukan sebagai Kanaga0a*positif. -aat ini, hemolisin panas*stabil "1*k2a
(disebut hemolisin langsung termostabil3/24) dianggap sebagai racun. Kebanyakan
strain terisolasi dari sumber*sumber alam (air muara, plankton, kerang, dan ikan)
adalah Kanaga0a*negatif. 5amun, beberapa strain Kanaga0a*negatif %uga telah
dikaitkan dengan 0abah ba0aan makanan. /ingkat produksi racun berhubungan
dengan pertumbuhan sel, konsentrasi sel, dan p4 lingkungan. ika bentuk racun
sudah terdapat dalam makanan, pemanasan tidak akan merusak toksin tersebut
(6ay "##).
Proses Penularan
Bakteri Vibrio parahaemolyticus masuk ke dalam tubuh manusia yang
mengkonsumsi produk makanan laut seperi udang, kerang, ataupun ikan mentah
Nama: Muhamad Aditya Irfan
NIM: 135100307111051
Kelas: I
http://en.wikipedia.org/wiki/Bacteriumhttp://en.wikipedia.org/wiki/Proteobacteriahttp://en.wikipedia.org/wiki/Vibrionaceaehttp://en.wikipedia.org/wiki/Vibriohttp://en.wikipedia.org/wiki/Proteobacteriahttp://en.wikipedia.org/wiki/Vibrionaceaehttp://en.wikipedia.org/wiki/Vibriohttp://en.wikipedia.org/wiki/Bacterium
-
8/18/2019 Vibrio Parahaemolyticus Sebagai Agen Penyebab Foodborne Disease
2/2
yang dimasak kurang sempurna. Penularan %uga dapat ter%adi pada makanan yang
telah dimasak sempurna namun tercemar oleh personal3indi'idu yang pada saat
bersamaan menangani produk ikan mentah.
Penyakit dan Gejala Klinis.ika kita mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi Vibrio
parahaemolyticus, ada kemungkinan kita akan terkena gastroenteritis bila sistem
kekebalan tubuh dalam keadaan buruk. 7stilah gastroenteritis digunakan secara
luas untuk menggambarkan pasien yang mengalami perkembangan diare dan3atau
muntah akut. 7stilah ini men%adi acuan bah0a ter%adi proses inflamasi dalam lambung
dan usus.2iare akut akibat bakteri Vp disebabkan in'asi bakteri dan sitotoksin di
kolon dengan manifestasi sindroma disentri dengan diare yang disertai lendir dan
darah sehingga disebut diare inflamasi. !kibatnya ter%adi kerusakan mukosa baik
usus halus maupun usus besar.
Cara Pencegahan
8ntuk produk makanan laut segar, pencucian dapat menurunkan potensi
bahaya akibat bakteri Vp. Pencucian atau pembilasan makanan dapat
menghilangkan kotoran dan kontaminan lainnya. Pencucian dapat dilakukan dengan
air, sanitiser dan lain*lain. !ir yang dipakai untuk mencuci harus bebas dari mikroba
patogen atau mikroba penyebab kebusukan makanan. -elain itu, produk makanan
laut yang akan dimakan hendaknya dimasak secara sempurna untuk membunuh
lar'a yang mengkontaminasi makanan. 8ntuk ikan yang akan
dikalengkan,dibekukan atau dikeringkan, sebaiknya dilakukan pemblansiran terlebih
dahulu. 8ntuk produk pangan yang dikalengkan, sebaiknya perhatikan keadaan
kaleng. angan mengonsumsi makanan dari kaleng yang sudah rusak atau berbau
asam.
Penatalaksanaan Pengobatan.
!. !ntibiotik
Pemberian antibiotik diindikasikan pada pasien dengan ge%ala dan tanda
diare, tanda infeksi seperti demam, feses berdarah, leukosit pada feses, untuk
mengurangi ekskresi dan kontaminasi lingkungan, diare pada pelaku per%alanan
(travellers), dan pasien immunocompromised .
B. 9bat anti diare
/erobosan terbaru dalam abad ini adalah mulai tersedianya secara
luasracecadotril yang bermanfaat sekali sebagai penghambat
enim enkephalinasesehingga enkephalin dapat beker%a kembali secara normal.
Perbaikan fungsi akan menormalkan sekresi dari elektrolit sehingga keseimbangan
cairan dapat dikembalikan secara normal.