3 metode penelitian 3.1 jenis penelitian · berikut (kitchen assurance checklist): tersedia buku...
TRANSCRIPT
19
Universitas Kristen Petra
3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis pendekatan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode
kuantitatif, karena pengumpulan data, penarikan kesimpulan dan data yang dihasilkan
menggunakan metoda kuesioner dan diolah menggunakan alat bantu statistik
(Sugiyono, 2007). Selain itu penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif,
yaitu penelitian yang berupa penjelasan karakteristik mengenai obyek penelitian,
sehingga didapat pengertian mengenai karakteristik profil atau menjelaskan aspek yang
relevan dari fenomena terhadap obyek penelitian (Nasution, 2008)
3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel
3.2.1 Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah semua food handler yang bekerja di kitchen
di Hotel “X”. Populasi dalam penelitian ini adalah populasi finite yang artinya objek
penelitian yaitu jumlah food handler yang bekerja di Hotel “X” sejumlah 40 orang.
3.2.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik kriteria sampel yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel disebabkan arena keterbatasan
dana, tenaga, dan waktu yang dimiliki penulis untuk melakukan penelitian. Hasil yang
didapat dari sampel tersebut akan diberlakukan untuk populasi, maka dari itu sampel
yang diambil harus benar-benar representatif (Sugiyono, Statiska untuk penelitian,
2009).
Teknik sampling yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah “non
probability sampling” yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang
atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel (Sugiyono, 2007). Jenis non probability sampling yang digunakan adalah
purposive sampling, yaitu pengambilan sampel yang dilakukan hanya atas dasar
pertimbangan penelitinya saja yang menganggap unsur yang dikehendaki telah ada
dalam anggota sampel yang diambil (Nasution, 2003).
20
Universitas Kristen Petra
Ukuran sampel yang layak dalam penelitian ini adalah 30 hingga 500 dengan
jumlah koresponden untuk uji coba, minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30
orang ini distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal (Umar, 2003). Maka
berdasarkan penjelasan di atas, sampel yang digunakan sebagai subjek penelitian
adalah sebanyak 40 orang food handler. Namun pada proses tersebut ada 9 kuesioner
yang dinyatakan tidak valid sehingga tidak dapat dijadikan bahan pengujian.
3.2.3 Teknik Penarikan Sampel
Teknik sampling yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling (judgemental sampling). Judgemental sampling adalah teknik pengambilan
sampel yang dilakukan hanya atas dasar pertimbangan peneliti saja yang menganggap
unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil (Nasution,
2003). Karakteristik anggota sampel dalam penelitian adalah :
1. Pria / wanita yang berprofesi sebagai food handler di Hotel “X”.
2. Pria dan wanita yang sedang aktif bekerja sebagai food handler di Hotel “X”..
3.3 Sumber data
1. Data Primer
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner
kepada para food handler yang memenuhi standar penelitian.
2. Data Sekunder
Data sekunder dapat berupa artikel-artikel dalam majalah, buku buku, bulletin
statistik, jurnal-jurnal ilmiah, laporan-laporan, arsip organisasi, publikasi pemerintah,
informasi dari organisasi, analisa yang dibuat oleh para ahli, hasil survey terdahulu, dan
lain-lain.
3.4 Variabel dan Defisi Operasional Variabel
Menurut Moleong, unit analisa adalah variable dan semua hubungan yang
dinyatakan di antara variabel atau system variabel. Unit analisa pada penelitian ini
adalah para peserta internship di bidang culinary di Surabaya, adapun indikator-
indikator yang digunakan sebagai berikut :
21
Universitas Kristen Petra
1. Variabel Higenitas (X)
a. Higenitas Makanan dan Area (X1)
Aturan dan ketetapan yang mengharuskan food handler yang sedang bekerja
di hotel X di Surabaya untuk menaati aturan-aturan yang tersedia, yaitu sebagai
berikut (Kitchen Assurance Checklist):
Tersedia buku petunjuk mengenai foodborne illness dan mudah diakses.
Tersedia bukti training food handler dan dapat diakses.
Food Manager yang tersertifikasi food safety dengan training dan progam
pengujian.
Melakukan progam pest prevention dan melakukan pencatatan untuk pest
prevention
Melakukan pencatatan suhu freezer dan kulkas secara berkala.
Melakukan pencatatan suhu untuk memasak dan menghangatkan makanan.
Melakukan pencatatan untuk food cooling pada food cooling log.
Melakukan pencatatan untuk kebersihan tempat kerja pada clean log.
Food handler terlatih dalam kewaspadaan terhadap makanan yang
menyebabkan alergi.
Food handler terlatih dan mengerti bagaimana menghindari kontaminasi silang
dalam masa persiapan bahan makanan.
Perangkat exhaust-hood terjaga kebersihannya dengan cara yang profesional.
Mesin es selalu bersih.
Memberikan label tanggal untuk makanan yang siap diolah dan sudah diolah,
dan tidak disimpan lebih dari 7 hari.
Makanan dan permukaannya terbebas dari kontaminasi mikrobiologis, fisik
dan kimia.
Makanan yang berpotensi berbahaya di thawed dengan cara yang tepat.
Peralatan yang digunakan (termasuk ice scoops) dijaga kebersihannya dan
peralatan yang digunakan tidak dibiarkan menyentuh produk terutama untuk
product yang memiliki tingkat kelembapan tinggi.
Menggunakan cutting board sesuai dengan warnanya. Putih untuk makanan
yang sudah siap saji, dan warna untuk makanan yang mentah.
Kontak permukaan makanan dengan peralatan yang tidak beracun dan mudah
untuk dibersihan.
22
Universitas Kristen Petra
Peralatan dan perlengkapan dibersihkan degan cara yang tepat, seperti sinks,
rak, dan pintu.
Chemical untuk sanitasi digunakan sesuai standar dan ada label instruksi yang
tertempel.
Peralatan sanitasi ada dan siap digunakan untuk semua kegiatan sanitasi.
Mencuci tangan secara berkala dengan cara yang tepat untuk menghindari
adanya kontaminasi.
Tidak menyentuh makanan siap saji tanpa menggunakan gloves atau alat bantu
lainnya.
b. Kebersihan Pribadi (X2)
Setiap food handler tidak cukup hanya melakukan kegiatan pengolahan
makanan dengan cara yang aman, terkadang bahaya dapat disebabkan dari diri para
food handler itu sendiri. Kebersihan penampilan dari food handler merupakan
kewajiban dalam melaksanakan pengetahuan dasar sanitasi dan higenitas. Higenitas
personal merupakan suatu tanggung jawab dari setiap food handler untuk
mengetahui pengetahuan dasar dan mengerti pentingnya kebersihan akan diri
sendiri. Sementara itu aturan yang tertera bagi food handler yang bekerja di hotel X
di Surabaya sebagai berikut (Kitchen Assurance Checklist):
Tidak makan saat bekerja.
Tidak minum saat bekerja.
Tidak merokok saat bekerja.
Mencuci tangan setiap menangangi makanan.
Tidak bekerja saat sakit.
Menggunakan hand gloves atau tong grip untuk menyentuh makanan siap saji.
Menggunakan tempat cuci tangan hanya untuk mencuci tangan.
Food handler tersertifikasi melalui training dan progam pengujian.
23
Universitas Kristen Petra
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis akan menggunakan
beberapa metode sebagai berikut :
a. Kuesioner
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan alat–alat
pengumpul data yang berupa kuesioner yaitu dengan memberikan daftar pertanyaan
yang telah disusun untuk diisi oleh responden. Kuesioner yang digunakan adalah
kuesioner yang bersifat tertutup (Closed Ended Questionaire), artinya jawaban
kuesioner telah dibatasi dengan alternatif jawaban yang disediakan. Dalam proses
mengumpulkan data penulis menggunakan penyebaran kuesioner, kuesioner yang
disajikan dengan menggunakan skala likert 5 tingkat yang terdiri dari:
Sangat Setuju = 5
Setuju = 4
Netral = 3
Agak Tidak Setuju = 2
Sangat Tidak Setuju = 1
b. Literature View
Penulis mencari dan mengumpulkan data dengan mempelajarI literatur-literatur,
buku-buku-, jurnal-jurnal, dokumen, data dari internet yang berisi teori yang terkait
dengan food safety management system.
c. Wawancara
Jenis wawancara ini adalah closed ended question, suatu proses tanya dalam
yang merinci yang dilakukan antara penulis dan informan. Wawancara ini berupa
wawancara yang terstruktur dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan
terlebih dahulu oleh penulis (Mengikuti alur pertanyaan dengan jawaban yang spontan).
Informan yang akan ditunjuk oleh penulis adalah informan yang memiliki hasil terbaik,
cukup dan terburuk.
3.6 Uji Keabsahan Data
Alat ukur yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah kuesioner yang
berisi pertanyaan-pertanyaan tertutup yang mengharuskan responden untuk mengisi
satu jawaban dari beberapa pilihan yang tersedia. Pengolahan data dilakukan dengan
24
Universitas Kristen Petra
memberikan kode pada tiap jawaban tersebut dengan menggunakan skala likert dan
kemudian dianalisa menggunakan progam SPSS dengan analisa faktor metode analisis
komponen utama dan analisa diskriminan.
Analisa data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah,
karena dengan analisislah sebuah data dapat diberi arti dan makna yang berguna untuk
memecahkan masalah-masalah (Nazir, 2003).
3.6.1 Uji Validitas Data
Langkah dalam menguji validitas butir pertanyaan pada kuisioner yaitu mencari
r hitung (angka korelasi pearson) (Sugiyono, 2009). Suatu instrumen dinyatakan valid
apabila r hasil positif dan signifkan pada α < 5%. Jika r hasil adalah negatif atau positif
tetapi signifikannya di atas 5% maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid dan
harus dibuang. Bila pertanyaan dianggap tidak valid, maka pertanyaan tersebut tidak
akan digunakan. Uji Validitas dilakukan untuk mengetahui apakah pernyataan-
pernyataan pada kuesioner benar-benar dapat mengungkapkan apa yang ingin diukur.
Penulis melakukan pengujian kepada 31 food handler (n=31, r tabel=0,361). Hasil uji
validitas pada penelitian ini adalah:
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Makanan & Area
No. Pernyataan
Hasil Data
r-
hitung
r-
table Kesimpulan
1
Tersedia petunjuk terbaru mengenai
Foodborne Illness Notification
Procedure.
0.623 0.361 Valid
2
Petunjuk terbaru mengenai
Foodborne Illness Notification
Procedure mudah diakses.
0.478 0.361 Valid
3 Tersedia bukti mengenai food safety
training yang berlaku. 0.679 0.361 Valid
4 Bukti mengenai food safety training
yang berlaku mudah diakses. 0.433 0.361 Valid
25
Universitas Kristen Petra
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Makanan & Area (Sambungan)
No. Pernyataan
Hasil Data
r-hitung r-
table Kesimpulan
5 Melakukan progam pest
prevention. 0.42 0.361 Valid
6 Melakukan pencatatan suhu freezer
dan kulkas secara berkala. 0.504 0.361 Valid
7
Melakukan pencatatan suhu untuk
memasak dan menghangatkan
makanan.
0.488 0.361 Valid
8 Melakukan pencatatan untuk food
cooling pada food cooling log. 0.664 0.361 Valid
9
Melakukan pencatatan untuk
kebersihan tempat kerja pada clean
log.
0.54 0.361 Valid
10
Food handler terlatih dalam
kewaspadaan terhadap makanan
yang menyebabkan alergi.
0.809 0.361 Valid
11 Mesin es selalu bersih. 0.749 0.361 Valid
12 Tempat pembuangan sampah
tersusun rapi. 0.562 0.361 Valid
13 Tempat pembuangan sampah
terjaga kebersihannya. 0.595 0.361 Valid
14 Alat pencuci piring dapat
dioperasikan dengan baik. 0.413 0.361 Valid
15 Persediaan bahan kimia pembersih
tersusun rapi. 0.607 0.361 Valid
16 Fasilitas untuk mencuci peralatan
dipelihara dengan baik. 0.732 0.361 Valid
17 Melakukan prinsip FIFO untuk
food production. 0.809 0.361 Valid
26
Universitas Kristen Petra
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Makanan & Area (Sambungan)
No. Pernyataan
Hasil Data
r-hitung r-
table Kesimpulan
19 Melakukan prinsip FIFO dalam
penggunaan bahan makanan. 0.503 0.361 Valid
20 Mencantumkan label tanggal untuk
makanan siap diolah. 0.589 0.361 Valid
21
Permukaan makanan terhindar dari
bahaya kerusakan mikrobiologis,
fisik dan kimia.
0.661 0.361 Valid
22 Makanan yang berpotensial
berbahaya di thawing dengan tepat. 0.412 0.361 Valid
23 Menggunakan cutting board sesuai
dengan kode warnanya. 0.582 0.361 Valid
24
Peralatan dan perlengkapan
dibersihkan dengan cara yang tepat
(rak, meja, sink,dll)
0.434 0.361 Valid
25
Bahan kimia sanitasi berada di
suhu yang tepat sesuai dengan
instruksi label.
0.652 0.361 Valid
Berdasarkan tabel 3.1 di atas, dapat disimpulkan dari 25 instrumen pada variabel
higenitas makanan dan area adalah valid. Hal ini dapat dibuktikan dengan koefisian
korelasi dari masing-masing instrumen lebih besar daripada r-tabel, sehingga dapat
digunakan untuk pengujian selanjutnya.
27
Universitas Kristen Petra
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Kebersihan Pribadi
No. Pernyataan
Hasil Data
r-
hitung
r-
table Kesimpulan
1 Mencuci tangan setiap menangani
makanan. 0.405 0.361 Valid
2
Menggunakan gloves ataupun tong
grip untuk menyentuh makanan
siap saji.
0.595 0.361 Valid
3 Food handler yang menunjukan
gejala sakit dilarang bekerja. 0.591 0.361 Valid
4 Tidak memperbolehkan makan saat
bekerja. 0.66 0.361 Valid
5 Tidak memperbolehkan minum
saat bekerja 0.535 0.361 Valid
6
Membawa prosedur pembersihan
tertulis setiap kali membersihkan
kejadian vomitus.
0.401 0.361 Valid
Berdasarkan tabel 3.2 diatas, dapat dilihat bahwa 6 instrumen pada variable
kebersihan pribadi food handler adalah valid sehingga hasil test tersebut dapat
digunakan untuk pengujian selanjutnya.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas memiliki arti sifat yang dapat dipercaya, maka dari itu suatu alat
ukur harus memiliki realibilitas, apabila hasil dari pengukurannya relatif konsisten,
maka alat ukur tersebut akan digunakan berulang kali oleh penulis yang sama atau
penulis lainnya. Untuk mengukur reliabilitas digunakanlah nilai Cronbach’s Alpha (α)
Jika koefisien Cronbach’s Alpha (α) lebih besar daripada 0,6 maka instrumen tersebut
tidak dapat dikatakan reliabel. Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan
sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Hasil yang diperoleh oleh
system SPSS tipe 16.00 for windows. Suatu variable dapat dikatakan reliabel ketika
memiliki nilai Cronbach’s Alpha di atas 0.6. Berikut ini adalah hasil dari Uji reliabilitas
28
Universitas Kristen Petra
Tabel 3.3 Uji Reliabilitas
No. Pernyataan Nilai Alpha Keterangan
1
Tersedia petunjuk terbaru
mengenai Foodborne Illness
Notification Procedure.
0.926 Reliabel
2
Petunjuk terbaru mengenai
Foodborne Illness Notification
Procedure mudah diakses.
0.928 Reliabel
3 Tersedia bukti mengenai food
safety training yang berlaku. 0.925 Reliabel
4
Bukti mengenai food safety
training yang berlaku mudah
diakses.
0.929 Reliabel
5 Melakukan progam pest
prevention. 0.93 Reliabel
6 Melakukan pencatatan suhu freezer
dan kulkas secara berkala. 0.928 Reliabel
7
Melakukan pencatatan suhu untuk
memasak dan menghangatkan
makanan.
0.928 Reliabel
8 Melakukan pencatatan untuk food
cooling pada food cooling log. 0.926 Reliabel
9
Melakukan pencatatan untuk
kebersihan tempat kerja pada clean
log.
0.927 Reliabel
10
Food handler terlatih dalam
kewaspadaan terhadap makanan
yang menyebabkan alergi.
0.923 Reliabel
11 Mesin es selalu bersih. 0.924 Reliabel
12 Tempat pembuangan sampah
tersusun rapi. 0.927 Reliabel
29
Universitas Kristen Petra
Tabel 3.3 Uji Reliabilitas (sambungan)
No. Pernyataan Nilai Alpha Keterangan
12 Tempat pembuangan sampah
terjaga kebersihannya. 0.927 Reliabel
13 Alat pencuci piring dapat
dioperasikan dengan baik. 0.929 Reliabel
14 Persediaan bahan kimia pembersih
tersusun rapi. 0.926 Reliabel
15 Fasilitas untuk mencuci peralatan
dipelihara dengan baik. 0.925 Reliabel
16 Melakukan prinsip FIFO untuk
food production. 0.924 Reliabel
17 Melakukan prinsip FIFO dalam
penggunaan bahan makanan. 0.928 Reliabel
18 Mencantumkan label tanggal untuk
makanan siap diolah. 0.927 Reliabel
19
Permukaan makanan terhindar dari
bahaya kerusakan mikrobiologis,
fisik dan kimia.
0.926 Reliabel
20 Makanan yang berpotensial
berbahaya di thawing dengan tepat. 0.929 Reliabel
21 Menggunakan cutting board sesuai
dengan kode warnanya. 0.927 Reliabel
22
Peralatan dan perlengkapan
dibersihkan dengan cara yang tepat
(rack, meja, sink,dll)
0.928 Reliabel
23
Peralatan dan perlengkapan
dibersihkan dengan cara yang tepat
(rack, meja, sink,dll)
0.928 Reliabel
24
Peralatan dan perlengkapan
dibersihkan dengan cara yang tepat
(rack, meja, sink,dll)
0.928 Reliabel
30
Universitas Kristen Petra
Tabel 3.3 Uji Reliabilitas (sambungan)
No. Pernyataan Nilai Alpha Keterangan
24
Bahan kimia sanitasi berada di
suhu yang tepat sesuai dengan
instruksi label.
0.926 Reliabel
25 Mencuci tangan setiap menangani
makanan. 0.93 Reliabel
26
Menggunakan gloves ataupun
tong grip untuk menyentuh
makanan siap saji.
0.927 Reliabel
27 Food handler yang menunjukan
gejala sakit dilarang bekerja. 0.927 Reliabel
28 Tidak memperbolehkan makan
saat bekerja. 0.926 Reliabel
29 Tidak memperbolehkan minum
saat bekerja 0.927 Reliabel
30
Membawa prosedur pembersihan
tertulis setiap kali membersihkan
kejadian vomitus.
0.931 Reliabel
Berdasarkan tabel 3.3 hasil uji reliabilitas dikatakan reliabel dikarenakan nilai
Alpha diatas nilai 0.6 sehingga data tersebut layak dan teruji keterandalannya dan dapat
digunakan untuk pengujian selanjutnya.
3.6.3 Statistik Deskriptif
Menurut (Babbie, 2010) statistik deskriptif adalah perhitungan statistikal yang
menjelaskan mengenai karakteristik dari sampel atau hubungan antar variable di salam
sampel. Statsitik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Mean (rata-rata data)
Mean adalah rata-rata dari suatu data. Akurasi nilai mean tergantung dari besar
sampel dan variabilitas data. Mean didapat dari penjumlahan nila-nilai dari seluruh
observasi dan hasilnya dibagi dengan banyaknya observasi. Dalam penelitian ini, untuk
menentukan klasifikasi penilaian terhadap variable-variabel penelitian, baik ditinjau
31
Universitas Kristen Petra
dari indikator pengukuran maupun sampel penelitian, dilakukan berdasarkan interval
kelas dengan formula sebagai berikut :
Interval kelas =Nilai tertinggi−Nilai terendah
Jumlah kelas (3.1)
Karena jumlah kelas dari nilai skala penelitian adalah 5, maka interval
kelasnya adalah sebagai berikut :
1.00-1,80 = Sangat Rendah
1,81-2,60 = Rendah
2,61-3,4 = Cukup
3,41-4,20 = Tinggi
4,21-5,00 = Sangat Tinggi
2. Top Two Boxes Bottom Two Boxes
Top Two Boxes Bottom Two Boxes digunakan untuk mengetahui bagaimana
perbandingan antara jumlah bottom option (skor 1,2) dengan top option (skor 4,5).
Formulasinya adalah sebagai berikut :
BTB =Σ fBi
(fTi)+(fNi)+(fBi)x100% (3.2)
TTB =Σ fTi
(fTi)+(fNi)+(fBi)x100% (3.3)
Keterangan :
fB = Frekuensi Bottom Boxes
fT = Frekuensi Top Boxes
fN = Frekuensi Skor Tengah