vbdhfjvbfhdmbvmdfv
DESCRIPTION
vdfhbvhmbvfhdbvhdfbvTRANSCRIPT
SINDROMA KLINIS GAGAL JANTUNG AKUT
FARELLA KARTIKA HUZNA 10.2011.408
IDENTIFIKASI ISTILAH YANG TIDAK DIKETAHUITidak ada
SKENARIOSeorang laki-laki berusia 62 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan
keluhan sesak nafas yang memberat sejak 2 hari yang lalu. Sesak ini sudah
muncul 3 hari yang lalu, namun memberat 2hari ini. Pasien pernah mengalami
nyeri dada 1 minggu yang lalu, nyeri dada seperti tertekan benda berat dan
berlangsung sekitar 20 menit lalu membaik sendiri. Pasien juga mengeluh
sesak pada malam hari dan lebih nyaman tidur dengan 2 bantal kepala. Pasien
memiliki riwayat merokok selama 30 tahun dan sudah berhenti sejak 5 tahun
yang lalu, selain itu ia juga memiliki riwayat hipertensi 15 tahun yang lalu.
RUMUSAN MASALAHLaki-laki berusia 62 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan
keluhan sesak nafas yang memberat sejak 2 hari yang lalu.
MIND MAPPING
Sesak nafas yg memberat 2 hari yg lalu
dengan riwayat
hipertensi dan merokok
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis
WorkingDifferential
Etiologi Epidemiologi
Perjalanan Penyakit
Faktor Resiko Patogenesis
Komplikasi
PatofisiologisGejala Klinis
Tata Laksana
Medika Mentosa
Non Medika Mentosa
Pencegahan
Prognosis
HIPOTESIS
Pasien tersebut menderita gagal jantung akut
ANAMNESIS• Identitas pasien
• Keluhan utama : sesak nafas memberat sejak 2 hari terakhir.
Pelengkap: Satu minggu lalu nyeri dada namun membaik
sendiri
• Riwayat penyakit sekarang : Apakah sedang mengalami suatu penyakit tertentu atau tidakKeluhan-keluhan penyerta
ANAMNESIS• Riwayat penyakit dahulu :
Apakah pernah mengalami serangan seperti ini sebelumnya? Tanyakan adakah riwayat alergi, riwayat penyakit jantung, ginjal, hati, DM dan penyakit infeksi lain? Adakah riwayat penyakit keluarga seperti epilepsi, jantung, ginjal, hepatitis, TBC, alergi.
• Menanyakan riwayat sosial : Lingkungan tempat tinggal? Hygiene pasien ? Kebiasaan
dan pola hidup pasien?
• Riwayat pengobatan
PFPada kasus ini kita harus melakukan pemeriksaan secara menyeluruh pada bagian toraks baik pemeriksaan jantung
• Inspeksi
• Palpasi
• Perkusi
• Auskultasi
Hasil yg didapat dari skenario :
• Pasien tampak sakit berat
• TTV: TD 140/ 90, nadi 90x/ menit, suhu 36,5°C, RR 28x/ menit
• JVP (jugular venous pulse) 5+2 cm H2O
• Inspeksi: sianosis (-)
• Palpasi: hepatomegali (+), akral hangat
• Auskultasi: paru ronkhi basah seluruh lapangan paru, jantung murmur (-), gallop S3
PP• Darah lengkap
• EKG
• Echocardiography
Hasil yg didapat dari skenario :
• Hb: 14g/dl
• Leukosit: 10.000/uL
• Trombosit:350.000/uL
• Elektrokardiogram (EKG)
MANFES KLINIK
Manifestasi klinis pada gagal jantung akut sangat banyak, dan kadang ada tumpang tindih dengan manifestasi klinis yang lain.
Berdasarkan bagian kegagalan jantung
Gagal jantung kanan
fatik, edema, hepatomegali, anoreksia
dan kembung
hipertrofi jantung kanan, heaving ventrikel kanan,
irama derap atrium kanan, murmur, tanda-tanda penyakit paru kronik,
tekanan vena jugularis meningkat, bunyi P2
mengeras, asites, hidrotoraks,
peningkatan tekanan vena, dan edema pitting.
Gagal jantung kiri
dispnea d’effort, fatik, ortopnea, dispnea
nokturnal paroksimal, batuk,
kardiomegali, takikardi, ventricular heaving, gallop
S3,
pernapasan cheyne stokes, pulsus alternans, ronki dan kongesti vena
pulmonalis
MANFES KLINIKklasifikasi fungsional pertama dari The New York Heart Association (NYHA) umum dipakai untuk menyatakan hubungan antara awitan gejala dan derajat latihan fisik
MANFES KLINIK
WORKING DIAGNOSISDari skenario kasus yang diperoleh dari anamenis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang
dilakukan, diagnosis kerja yang diperoleh adalah
gagal jantung akut. Gagal jantung adalah sindrom
klinis (sekumpulan tanda dan gejala). Ditandai oleh
sesak napas dan fatik (saat istirahat atau saat
aktivitas) yang disebabkan oleh kelainan struktur
atau fungsi jantung. Gagal jantung akut adalah
kondisi jantung yang tidak mampu memompa cukup
darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
tubuh.
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
CHF
PPOK
ARDS
ETIOLOGIGagal jantung dapat disebabkan oleh banyak hal. Secara epidemiologi cukup penting untung mengetahui penyebab dari gagal jantung, di negara maju penyakit arteri koroner dan hipertensi merupakan penyebab terbanyak sedangkan di negara berkembang yang menjadi penyebab terbanyak adalah penyakit jantung katup dan penyakit jantung akibat malnutrisi. Pada beberapa keadaan sangat sulit untuk menentukan penyebab dari gagal jantung.
FAKTOR RESIKOSelain itu ada beberapa faktor predisposisi lainnya yang dapat menjadi awal dari gagal jantung akut.
Faktor yang bersifat irreversible :
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Usia tua• Riwayat keluarga• Ras (African
Americans, American Indians, and Mexican Americans lebih sering menderita penyakit jantung dibanding Caucasians)
Faktor yang bersifat reversible : • Merokok• Kolesterol• Hipertensi (tekanan darah
tinggi).• Aktivitas fisik.• Obesitas• Diabetes yang tidak
terkontrol.• Tinggi protein C-reaktif.• Stres dan kemarahan yang
tidak terkendali
EPIDEMIOLOGIDiperkirakan terdapat sekitar 23 juta orang mengidap gagal jantung di seluruh dunia.
American Heart Association memperkirakan terdapat 4,7 juta orang menderita gagal
jantung di Amerika Serikat pada tahun 2000 dan dilaporkan terdapat 550.000 kasus
baru setiap tahun. Prevalensi gagal jantung di Amerika dan Eropa diperkirakan
mencapai 1 – 2%.
PATOFISIOLOGI
KOMPLIKASI• TROMBOEMBOLI • FIBRILASI ATRIUM • ARTIMIA VENTRIKEL • KEGAGALAN POMPA PROGRESIF
TATALAKSANA -NON MEDIKA MENTOSA• Pengurangan Kerja Jantung
• Pembatasan aktivitas fisik yang ketat merupakan tindakan awal yang sederhana namun
sangat tepat dalam penanganan gagal jantung.
• Diet
• Hindarkan obesitas, rendah garam 2 gram pada gagal jantung ringan dan 1 gram pada
gagal jantung berat, jumlah cairan 1 liter pada gagal jantung berat dan 1,5 liter pada
gagal jantung ringan, hentikan rokok dan alkohol.
• Aktivitas Fisik
• Latihan jasmani kurang lebih jalan 3-5 kali/ minggu selama 20-30 menit atau sepeda
statis 5 kali/ minggu selama 20 menit dengan beban 70-80% denyut jantung
maksimal pada gagal jantung ringan dan sedang.
• Istirahat baring pada gagal jantung akut, berat dan eksaserbasi akut
TATALAKSANA -MEDIKA MENTOSA Tujuan utama terapi GJA adalah koreksi hipoksia, meningkatkan curah jantung, perfusi ginjal, pengeluaran natrium dan urin. Sasaran pengobatan secepatnya adalah memperbaiki simtom dan menstabilkan kondisi hemodinamik.
Terdiri atas :
• Morfin diindikasikan pada tahap awal pengobatan GJA berat
• Vasodilator diindikasikan pada kebanyakan pasien GJA sebagai terapi lini pertama pada hipoperfusi yang berhubungan dengan tekanan darah adekuat dan tanda kongesti dengan diuresis sedikit.
• Venodilatasi akan mengurangi pengisian ventrikel sehingga preload menurun. Obat ini juga mengurangi curah jantung dan regurgitasi mitral yang diikuti dengan penurunan resistensi ginjal.
• ACE-inhibitor tidak diindikasikan untuk stabilisasi awal GJA.
• Diuretik diindikasikan bagi pasien GJA dekompensasi yang disertai gejala retensi cairan
PROGNOSISDubia ad malam
KESIMPULAN !!
SEKIAN DAN TERIMAKASIH