vaskularisasi organ reproduksi wanita dimulai dari arteri iliaka komunis dimana memiliki 2 cabang...

14
Vaskularisasi organ reproduksi wanita dimulai dari Arteri iliaka komunis dimana memiliki 2 cabang yaitu iliaka ekterna dan iliaka interna. Iliaka interna memili 4 cabang yaitu arteri glutea superior, arteri glutea inferior, arteri fasikula dan arteri uterina. Arteri uterina memili 2 cabang yaitu arteri uterina ramus vaginalis yang memperdarahi daerah supra vaginalis dan servik, dan arteri ramus helisini yang memiliki 2 cabang arteri uterina ramus tubarius memperdarahi tuba falopi dan arteri uterina ovarikus memperdarahi ovarium. Pada iliaka eksterna memiliki cabang yaitu Arteri femoralis dimana terdapapat cabang yaitu arteri pudenda yang akan memperdarahi klitoris dan labia mayora serta labia minora.

Upload: rhekalfahmi

Post on 08-Dec-2015

959 views

Category:

Documents


32 download

DESCRIPTION

neonatus

TRANSCRIPT

Vaskularisasi organ reproduksi wanita dimulai dari Arteri iliaka komunis dimana memiliki 2 cabang yaitu iliaka ekterna dan iliaka interna. Iliaka interna memili 4 cabang yaitu arteri glutea superior, arteri glutea inferior, arteri fasikula dan arteri uterina. Arteri uterina memili 2 cabang yaitu arteri uterina ramus vaginalis yang memperdarahi daerah supra vaginalis dan servik, dan arteri ramus helisini yang memiliki 2 cabang arteri uterina ramus tubarius memperdarahi tuba falopi dan arteri uterina ovarikus memperdarahi ovarium. Pada iliaka eksterna memiliki cabang yaitu Arteri femoralis dimana terdapapat cabang yaitu arteri pudenda yang akan memperdarahi klitoris dan labia mayora serta labia minora.

Inervasi oleh saraf otonom simpatis oleh thorakal 10 sampai lumbal 2 menuju trunkus simpatikus yang akan mempersarafi ovarium, uterus dan tuba falopi. Labia mayora, labia minora, klitoris dan sebagian vagina dipersarafi anyaman saraf segmen sakralis, sakral 1 sampai sakral 5 .

A. Histologi system reproduksi wanita

OVARUIM

Permukaan ovarium dilapisi oleh satu lapisan sel yaitu epitel germinal

yang terletak di atas jaringan ikat padat tidak teratur tunika albuginea. Di

bawah tunika albuginea terdapat korteks ovarium. Jauh di dalam korteks yaitu

bagian tengah jaringan ikat ovarium dengan banyak pembuluh darah, medula.

Tidak terdapat batas yang jelas antara korteks dan medula, dan kedua bagian

ini menyatu.

Selain itu, ovarium mengandung korpus lateum yang besar dari folikel

yang mengalami ovulasi dan korpus albikans dari korpus lateum yang

mengalami degenerasi. Folikel yang mengalami ovulasi tahap perkembangan

(primordial, primer, sekunder, dan matur) juga dapat mengalami suatu proses

degenerasi yang disebut atresia, dan sel degeneratif atretik kemudian ditelan

oleh makrofag.

Ovarium dilapisi oleh satu lapis sel kuboid rendah atau gepeng yaitu

epitel germinal yang bersambung dengan mesotelium peritoneum viscerale. Di

bawah epitel germinal adalah lapisan jaringan ikat padat yang disebut tunika

albuginea.

Ovarium memiliki korteks di tepi medula di tengah, tempat di temukannya

banyak pembuluh darah, saraf, dan pembuluh limfe. Selain folikel, korteks

mengandung fibrosit dengan serat kolagen dan retikular. Medula adalah

jaringan ikat padat tidak teratur yang bersambungan dengan ligamentum

mesovarium yang menggantungkan ovarium. Pembuluh darah besar di medula

membentuk pembuluh darah yang lebih kecil yang menyebar di seluruh

korteks ovarium. Mesovarium dilapisi oleh epitel germinal dan mesotelium

peritoneum.

Di stroma korteks terlihat banyak folikel ovarium, terutama jenis yang

lebih kecil, dalam berbagai tahap perkembangan. Folikel yang paling banyak

adalah folikel primordial, yang terletak di tepi korteks dan di bawah tunika

albuginea. Folikel primordial adalah struktur yang paling kecil dan paling

sederhana. Folikel ini dilapisi oleh satu lapisan sel folikular gepeng. Folikel

primordial mengandung oosit primer yang kecil dan imatur, yang membesar

secara bertahap seiring perkembangan folikel menjadi folikel primer,

sekunder, dan matur. Sebelum ovulasi folikel matur, semua folikel yang

sedang berkembang mengandung oosit primer.

Folikel yang lebih kecil dengan sel kuboid, silindris, dan berlapis

kuboid yang mengelilingi oosit primer disebut folikel primer. Seiring dengan

bertambahnya ukuran folikel, cairan, yang disebut sel granulosa. Daerah-

daerah yang mengandung cairan akhirnya menyatu untuk membentuk suatu

rongga berisi cairan yaitu antrum. Folikel dengan rongga antrum disebut

folikel

sekunder (antrum). Folikel ini lebih besar dan terletak lebih dalam di

korteks. Semua folikel yang lebih besar, termasuk folikel primer, folikel

sekunder dan folikel matur memperlihatkan lapisan sel granulosa, teka interna

dan lapisan jaringan ikat sebelah luar, teka interna.

Folikel ovarium yang paling besar adalah folikel matur. Folikel ini

memperlihat struktur sebagai berikut : atrum besar yang berisi likuor folikuli,

kumulus ooforus, suatu bukti kecil tempat oosit primer berada, korona radiata,

lapisan sel yang langsung melekat pada oosit primer, sel glanulosa yang

mengelilingi antrum, lapisan dalam teka interna, dan lapisan luar teka

eksterna.

Setelah ovulasi, folikel besar kolaps dan berubah menjadi organ

endokrin sementara, korpus lateum. Sel glanulosa folikel berubah menjadi sel

lutein granulosa yang berwarna lebih muda, dan sel teka interna menjadi sel

teka lutein yang berwarna lebih gelap. Jika tidak terjadi pembuahan dan

implantasi, korpus lateum mengalami regresi, degenerasi, dan akhirnya

berubah menjadi jaringan parut yang disebut korpus albikans. Gambar ini

memperlihatkan sebuah korpus albikans yang baru terbentuk, dan sebuah

korpus albikans yang lebih kecil dan lebih tua.

Kebanyakan folikel ovarium tidak mencapai maturitas. Folikel-folikel

ini mengalami degenerasi (atresia) pada semua tahap perkembangan folikel

dan menjadi folikel atretik, yang akhirnya diganti oleh jaringan ikat.

Gambar ovarium (pandangan menyeluruh). Pulasan : hematoksilin dan eosin.

Pembesaran lemah.

TUBA UTERINA/TUBA FALOPI

Masing-masing tuba uterina memiliki panjang sekitar 12cm dan

terbentang dari ovarium ke uterus. Salah satu ujung tuba uterina menembus

dan terbuka ke dalam uterus, ujung yang lainnya terbuka ke dalam rongga

peritoneum dekat ovarium. Tuba uterina biasanya dibagi menjadi empat regio

yang kontinu. Bagian yang paling dekat adalah infundibulum bentuk corong.

Dari infundibulum terjulur prosesus kecil mirip jari yaitu fimbriae (tunggal,

fimbria) yang berada dekat dengan ovarium. Infindibulum bersambung dengan

regio kedua, ampulla, bagian terlebar dan terpanjang. Ismus (isthmus)

sempitndan pendek, dan menghubungkan setiap tuba uterina ke uterus. Bagian

akhir tuba uterina adalah pars uterina (intramural region). Bagian ini

menembus dinding tebal uterus dan bermuara ke dalam rongga uterus.

Sepasang tuba uterina yang berotot terbentang dari dekat ovarium

hingga uterus. Salah satu ujungnya, infundibulum terbuka ke dalam rongga

peritoneum dekat ovarium. Ujung yang lain menembus dinding uterus untuk

bermuara ke dalam uterus. Tuba uterina menyalurkan oosit yang berovulasi ke

arah uterus. uterus adalah bagian terpanjang tuba dan biasanya tempat

fertilisasi. Mukosa ampula memperlihatkan plica mucose yang paling banyak.

Plica ini menyebabkan lumen di tuba uterina tidak rata sehingga terbentuk alur

alur yang dalam diantara plica. Plica ini semakin mengecil ketika tuba uterina

mendekti uterus.

mukosa tuba uterina terdiri dari epitel selapis silindris bersilia dan

tidak bersilia yang terletak di atas jaringan ikat longgar lamina propia. Tunika

muskularis terdiri dari dua lapisan otot polos, lapisan sirkular dalam dan

lapisan longitudinal luar. Di antara lapisan otot terdapat banyak jaringan

interestisial, dan akibatnya lapisan otot polos terutama lapisan luar tidak jelas

terlihat. Banyak venula dan arteriol terlihat di jaringan ikat intrstisial. Serosa

peritoneum viscerale membentuk lapisan terluar tuba uterina, yang

berhubungan dengan ligamentum mesosalpinx di tepi superior ligamentum

latum.

Gambar tuba uterina : ampulla dengan ligamentum mesosalpinx (pandangan

menyeluruh, potongan transversal). Pulasan : hematoksilin dan eosin.

Pembesaran lemah.

UTERUS

Uterus manusia adalah organ yang berbentuk buah pir dengan dinding

berotot tebal. Badan atau korpus membentuk bagian utama uterus. Bagian atas

uterus yang membulat dan terletak di atas pintu masuk tuba uterina di sebut

fundus. Bagian bawah uterus yang lebih sempit dan terletak di bawah korpus

adalah serviks (cervix). Serviks menonjol dan bermuara ke dalam vagina.

Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan : perimetrium di sebelah luar

yang dilapisi oleh serosa atau adventisia, lapisan otot polos yang tebal yaitu

miometrium (myometrium), dan endometrium di sebelah dalam. Endometrium

dilapisi oleh epitel selapis yang turun ke dalam lamina propia untuk

membentuk banyak kelenjar uterus (gladulae uterinae).

Permukaan endometrium dilapisi oleh epitel selapis selindris yang

berada di atas lamina propia tebal. Epitel meluas ke bawah ke dalam jaringan

ikat lamina propria dan membentuk kelenjar uterus tubular yang panjang. Pada

fase proliferatif, kelenjar uterus biasanya lurus di bagian superfisial

endometrium, tetapi membentuk percabangan di bagian yang lebih dalam di

dekat miometrium. Akibatnya, banyak kelenjar uterus terlihat pada potongan

melintang.

Dinding uterus terdiri dari tiga lapisa: endometrium di sebelah dalam,

lapisan tengah otot polos miometrium, dan perimetrium membrane serosa di

senelah luar ( tidak tampak). Endometrium di bagi lagi menjadi dua zona

ataun lapisan: stratum basale yang sempit dan dalam, dekat miometrium dan

stratum functionale, lapisan superfisial yang lebih lebar di atas stratum basale

yang meluas ke lumen uterus.

Selama daur haid, endometrium menunjukan perubahan - perubahan

morfologi yang secara langsung berkaitan dengan fungsi ovarium. Perubahan

siklik pada uterus yang tidak hamil di bagi menjadi tiga fase bebeda: fase

proliferatif (folikuler), fase sekretori (luteal), dan fase menstruasi.

Pada fase proliferatif daur haid dan di bawah pengaruh estrogen

ovarium, stratum functionale semakin tebal dan kelenjar uterus memanjang

dan berjalan lurus di permukaan. Arteri spiralis (bergelung) terutama terlihat

di endometrium yang lebih dalam. Lamina propria di bagian atas

endomentrium mengandung banyak sel dan menyerupai jaringan mesenkrim.

Jika jaringan ikat di stratum basale lebih padat dan tampak lebih gelap.

Endometrium terus berkembang selama fase proliferatif akibat meningkatnya

kadar estrogen yang di sekresi oleh folikel ovarium yang sedang berkembang.

Endometrium terletak di atas miometrium, yang terdiri dari berkas

padat otot polos di pisahkan oleh untai tipis jaringan ikat interstisial dengan

banyak pembuluh darah. Akibatnya, berkas otot terlihat pada potongan

melintang, memanjang, dan oblik.

Gambar dinding uterus : fase proliferatif (folikular), pulasan : hematoksilin dan

eosin.

Serviks , Kanalis Servikalis,dan Forniks Vagina (Potongan Longgituginal)

Serviks adalah bagian bawah uterus. Kanalis serviks di lapisi oleh epitel

kolumna tinggi penghasil mukus yang berbeda dari epitel uterus, yang bersambungan

dengannya. Epitel serviks juga di lapisi oleh kelenjar serviks, tubular bercabang yang

meluas membentuk sudut terhadap kanalis servikalis ke dalam Lamina propria.

Sebagai kelenjar serviks munggin tersumbat dan berkembang menjadi kista

gelandular kecil. Jaringan ikat di lamina propria, serviks lebih fibrosa dari pada di

uterus. Pembuluh darah saraf, dan kadang kala nodus limfoid mungkin terlihat.

Ujung bawah serviks, nodulus limfoid, menonjol ke dalam lumen kanalis

vaginalis. Epitel silindris, kanalis servikalis berubah mendadak menadi epitel berlapis

gepeng tanpa lapisan tanduk untuk melapisi bagian vagina di serviks yaitu poriso

vagina dan permukaan luar forniks vagina. Di dasar forniks, epitel, serviks vaginalis

berubah menjadi epitel vagina di dinding vagina.

Otot polos di tunika muskularis memanjang ke dalam serviks tetapi tiak

sepadat otot di korpus uterus.

Gambar serviks, kanalis servikalis, dan forniks vagina (potongan

longitudinal). Pulasan : hematoksilin dan eosin. Pembesaran lemah.

Vagina (Potongan longgituginal)

Mukosa vagina tidak rata memperlihatkan banyak plica mucosae.

Epitel permukaan kanalis servikalis adalah epitel berlapis gepeng. Tanda

lapisan tanduk. Papila jaringan ikat dibawahnya tanpak menonjol dan

membentuk indekstasi epitel.

Lamina propria mengandung jaringan ikat padat tida teratur dengan

serat elastik yang meluas ke dalam tunika muskularis berupa serat intersitisial.

Jaringan limfoid, difus, nodulus limfoid, dan pembuluh darah kecil terdapat di

lamina propria.

Tunika muskularis dinding vagina terutama terdiri dari berkas

longituginal dan berkas oblik otot polos. Berkas teransversal otot polos jauh

lebih sedikit tetapi lebih sering ditemukan di lapisan dalam. Jaringan ikat

interstial kaya serat elastik. Pembuluh darah dan berkas saraf banyak

ditemukan di adventisia.

Gambar vagina (potongan longitudinal). Pulasan : hematoksilin dan eosin.

Pembesaran lemah.